05
Laporan Tahunan Annual Report 2010 Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII
02
85
Semangat
Spirit
92
93 Sawit
Palm
117
Karet
Rubber
55
3
Pertumbuhan Berkesinambungan Melalui Pembenahan Aset Secara Konsisten Sustainable Growth Through Consistent Assets Improvment
5
Profil Perusahaan Corporate Profile
5
Prakata Preface
6
Ikhtisar Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan Financial Highlight and Corporate Health Level
8
Laporan Komisaris Report from Commissioners
10 Laporan Direksi Report from Directors 13 Pertanggungjawaban Terhadap Laporan Tahunan 2010 Liability in The Annual Report 2010
5
14 Sekilas Perusahaan Company Overview 15 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan Vision, Mission and Goals 16 Sekilas Perusahaan Company Overview 16 Tujuan Perusahaan Company Objectives
3
55
16 Anggaran Dana Perseroan Articles of Association of the Company 18 Struktur Organisasi Perusahaan Organization Structure Company 21 Tata Nilai Perusahaan dan Semangat Perubahan Company's Values and The Spirit of Change 30 Dewan Komisaris Board of Commissioners 36 Dewan Direksi Board of Directors
Tebu
Sugar Cane
41 Struktur Permodalan Perusahaan Company Capital Structure 41 Daftar Anak Perusahaan List of Subsidiary 45 Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification
48 Peristiwa-peristiwa Penting Momentous Events 69 Tinjauan Keuangan Financial Review 69 Aktiva Assets 78 Analisis dan Pembahasan Manajemen Management analysis and discussion 78 Pengembangan dan Prospek Usaha Bisiness Development and Outlook 80 Tinjauan Pemasaran Marketing Review 85 Stategi Pemasaran Marketing Strategy 86 Analisa Pasar Market Analysis 88 Tinjauan Sumber Daya Manusia Human Resources Review 92 Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 96 Penerapan Tata Kelola Organisasi Application of GCG 116 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility 118 Tanggung Jawab Perusahaan Corporate Social Responsibility 124 Perkara Penting yang Dihadapi Important Issues Encountered 128 Keterbukaan Informasi Information Disclosure 128 Penerapan Teknologi Informasi Information Technology Implementation 131 Laporan Keuangan Finance Report 206 Laporan PKBL PKBL Report
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
1
02 2
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
3
Pertumbuhan Berkesinambungan Melalui Pembenahan Aset Secara Konsisten / Sustainable Growth Through Consistent Assets Improvment
Dengan mendasarkan pada Rencana Jangka Panjang 2010 - 2014 yang telah disusun, peremajaan tanaman terus berjalan di tahun 2010 ini. Usaha tersebut terus ditempuh dengan seluruh kemampuan, semangat dan harapan baru bagi kita untuk meraih peluang dan menghadapi tantangan yang akan kita hadapi secara bertahap menuju keberhasilan visi dan misi perusahaan.
Referring to the Long Term Plan 2010 - 2014 that has been arranged, replanting program of the plant continues to go on in this year 2010. The business keeps going through all the ability, spirit and our new hope to raise opportunities and tackle the challenges we will face step by step, in order to achieve success of the vision and mission of the company.
Di satu sisi perbaikan ekonomi global menjanjikan harapan dan peluang bagi kita, namun di sisi lain secara internal masih akan dihadapkan pada sejumlah tantangan berkaitan dengan program replanting yang sedang dilaksanakan.
The global economic recovery promises us hope and opportunity. On the other hand, internally we have to deal with a number of challenges in connection with replanting programs which are being implemented.
Tantangan tersebut bukan membuat kita untuk berkecil hati, tetapi justru mendorong untuk dapat mencari peluang dan terobosan-terobosan baru guna meningkatkan kinerja Perusahaan.
The challenge is not making us to be undermined, but this has to be viewed as opportunities and new breakthrough in order to improve the performance of the Company.
Lebih jauh lagi dengan program replanting tersebut sebenarnya adalah upaya kita untuk memperkuat fundamental asset yang hasilnya tidak lama lagi akan dapat kita nikmati.
Furthermore, the replanting programs are actually fundamental to strengthen the capacity of assets, of which we will take benefits in the near future.
Laporan Tahunan ini menjadi sebuah hasil karya dari kinerja seluruh insan PTPN VII (Persero) dan besar harapan kami bahwa laporan ini berguna sebagai informasi bagi seluruh pemangku kepentingan perusahaan baik pemegang saham, karyawan ataupun masyarakat luas.
Annual Report is to be assumed as a masterpicece of the work of all the people PTPN VII (Persero) during a period of time. We do hope that this report will be useful as information to all stakeholders either shareholders, employees or the public.
Terima kasih
Thank you
Kelapa Sawit
Palm
Karet
Rubber
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
3
Tim Kerja
Teamwork 4
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Profil Perusahaan / Corporate Profile 5
Prakata / Preface
6
Ikhtisar Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan / Financial Highlight and Corporate Health Level
Merupakan suatu kebanggaan untuk menyajikan segenap usaha yang kami laksanakan di dalam sebuah laporan komprehensif ini.
It seems to be an honor for us to present all of activities we have already completed in our business in this comprehensive report.
Annual Report 2010 ini merupakan pemaparan informasi lengkap seluruh kegiatan serta realisasi dari perencanaan PTPN VII (Persero) selama setahun penuh dan juga mengungkap sejumlah rencana pengembangan perusahaan untuk tahun-tahun ke depan dan perkembangan pelaksanaannya yang telah kami mulai sejak 2010.
Annual Report 2010 is a complete presentation of information throughout the full year of PTPN VII (Persero) from planning activities to the realization and also reveal a number of corporate development plan in some years ahead and the development of implementation that we have started since 2010.
Segala keberhasilan yang telah diraih dalam setahun ini diharapkan untuk mampu menumbuhkan pencapaian kinerja untuk waktu ke depan.
All success achieved in this year are expected to be able to foster the achievement of performance for the foreseeable future.
Apabila ada saran atau kritik, mohon kirimkan kepada kami melalui email :
[email protected] atau kunjungi website kami di : www.ptpn7.com
If any suggestions or criticisms, please let me know through email:
[email protected] or visit our website at: www.ptpn7.com
Terimakasih telah meluangkan waktu membaca Laporan Tahunan PTPN VII (Persero) 2010.
Thank you very much for the time to read Annual Report 2010 of PTPN VII (Persero).
05 LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
5
Profil Perusahaan / Corporate Profile 6
Ikhtisar Keuangan dan Tingkat Kesehatan Perusahaan / Financial Highlight and Corporate Health Level
Pada tahun buku 2010, perusahaan mengalami peningkatan kinerja keuangan dibandingkan dengan tahun 2009. Hal ini Nampak pada peningkatan laba dan rasio-rasio keuangan perusahaan, utamanya raasio likuiditas dan profitabilitas. Meskipun terdapat peningkatan rasio leverage perusahan, namun kenaikan ini masih dalam batas coverage perusahaaan, yang merupakan konsekuensi dalam rangka konsolidasi dan sustainabilitas fundamental aset perusahaan.
In fiscal year 2010, the company has increased the financial performance compared to the year 2009. It is indicated at the increasing of earnings and financial ratios of the company, primarily liquidity and profitability ratios. Although there is increasing corporate leverage ratio, but this increase is still within the limits of coverage firms, which is a consequence of the consolidation and improvement corporate fundamental asset in order to maintain sustainability.
Peningkatan laba bersih sebesar 68,4% di atas realisasi tahun lalu, menaikkan rasio per lembar saham (earning per share) dari Rp 412.000 menjadi Rp 694.000 per lembar saham. Indikator peningkatan kinerja keuangan lain Nampak dari meningkatnya likuiditas perusahaan, baik berdasarkan besaran rasio lancar maupun besaran modal kerja, masing-masing menjadi sebesar 163,79% dan Rp 577,66 Miliar (2009: 146,67% dan Rp 489,39 Miliar).
The increase of net profit amounted to 68.4% which exceeded the achievement last year, raising the ratio of per share (earnings per share) from Rp 412,000 to Rp 694,000 per share. Another indicator of financial performance improvement can be seen from liquidity increament of the company, based on the value of current ratio and the value of working capital, each of which was increased to 163.79% and Rp 577.66 billion (2009: 146.67% and Rp 489.39 billion).
Kenaikan ini diyakini akan terus berlangsung sejalan dengan proses replanting atau penanaman kembali yang secara konsisten dilaksanakan oleh perusahaan, sehingga menjamin penciptaan laba secara berkesinambungan pada masa-masa mendatang.
This increase is believed to continue in the next years in line with the consistent replanting program implemented by the company, thus ensuring the achievement of a sustainable profit in the future.
Beberapa ikhtisar data keuangan lain nampak pada uraian berikut :
The summary financial performance appears in the following description :
Uraian/Description Penjualan (Rp juta)/Sales (million Rp)
2006
2007
2008
2009
2010
2,348,848
2,698,341
3,421,191
2,892,459
3,832,934
Laba Kotor (Rp juta)/Gross Profit (million Rp)
468,676
619,222
810,010
601,361
860,395
Laba Usaha (Rp juta)/Operating Profit (million Rp)
349,477
376,264
426,266
322,617
490,569
Laba Bersih (Rp juta)/Net Profit (million Rp)
177,758
252,595
260,840
150,356
253,244
365,000
365,000
365,000
365,000
365,000
Jumlah Saham Yang Beredar/Number of circulating shares Laba (rugi) per Saham (Rp)/Proft (loss) per Share (Rp) Total Aktiva lancar/Total Current Assets (million Rp)
487
692
715
412
694
743,176
950,513
1,342,128
1,537,997
1,713,883
Total aktiva tidak lancar/Total Non-current Assets (million Rp)
1,279,572
1,458,797
1,814,830
2,268,875
3,144,079
Jumlah Aktiva (Rp juta)/Totak Assets (million Rp)
2,022,748
2,409,310
3,156,958
3,806,872
4,857,962
2,087
3,531
3,673
5,567
7,051
Jumlah Kewajiban lancar (Rp juta)/Total Liabilities (million Rp)
Investasi pd perusahaan asosiasi (Rp juta)/Investment in associated Companies (million Rp)
575,527
731,089
1,082,406
1,048,606
1,136,228
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar (Rp juta)/Total Non-current Liabilities (million Rp)
658,094
680,939
879,579
1,488,580
2,249,926
Jumlah Ekuitas (Rp juta)/Total Equity (million Rp)
789,126
997,282
1,194,973
1,269,686
1,471,808
Modal Kerja Bersih (Rp juta)/Net Operating Capital (million Rp)
167,650
219,423
259,722
489,390
577,655
Ebitda (Rp juta)/Ebitda (million Rp)
433,962
503,093
583,878
479,702
674,621
Rasio-rasio Keuangan/Financial Ratios Rasio Imbal Hasil terhadap Aktiva/ROI (%)/Return on Investment (%)
26.76
26.19
23.13
15.69
Rasio Imbal Hasil terhadap Ekuitas/ROE (%)/Return on Equity (%)
80.70
103.56
83.34
49.84
20.78
Rasio Lancar (%)/Current Ratio (%)
129.13
130.01
123.99
146.67
150.84
Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas/DER (%)/Debt to Equity Ratio (%)
156.33
141.59
164.19
199.83
230.07
60.99
58.61
62.15
66.65
69.70
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aktiva/DAR (%)/Debt to Asset Ratio (%)
18.08
Marjin Laba (%)/Profit Margin (%) Marjin Laba Kotor/Gross Profiit Margin
19.95
22.95
23.68
20.79
22.45
Marjin Laba Usaha/Operating Profit Margin
14.88
13.94
12.46
11.15
12.80
7.57
9.36
7.62
5.20
6.61
Marjin Laba Bersih/ Net Profit Margin
6
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
HEALTH LEVEL COMPANY
Tingkat kesehatan perusahaan dihitung berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 yang meliputi Aspek Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek Administrasi, dengan pencapaian sebagai berikut :
Level of corporate health is calculated based on Decree No. KEP-100/MBU/2002 June 4, 2002, which includes the Aspect Financial, Operational Aspects, and Administrative Aspects, as shown below :
Uraian/Description
Bobot/Score Skor/Score
2006
2007
2008
Aspek Keuangan/Financial Aspect
70
70,00
70,00
Aspek Operasional/Operational Aspect
15
12,79
12,82
Aspek Administrasi/Administration Aspect
15
14,00 96,79
Total/Total Tingkat Kesehatan Perusahaan/Company’s level of Health
2009
2010
69,00
67,50
69,50
12,54
12,54
12,01
14,00
15,00
15,00
15,00
96,82
96,54
95,04
96,51
Sehat/Healthy Sehat/Healthy Sehat/Healthy Sehat/Healthy Sehat/Healthy Sehat/Healthy
AAA
AAA
AAA
AAA
AAA
AAA
PENCATATAN SAHAM
STOCK LISTING
Saham PTPN VII (Persero) masih sepenuhnya 100% milik Pemerintah Republik Indonesia dan belum melepas sahamnya ke publik.
PTPN VII (Persero) stocks is still completely 100% owned by Indonesia Goverment, and yet it has not been released to the public.
PENCATATAN OBLIGASI
LISTING BONDS
Sejalan dengan perkembangan usahanya, pada tahun 2004, Perseroan menerbitkan Obligasi yang terdiri atas Obligasi Konvensional dan Obligasi Syariah masingmasing senilai Rp 225 Miliar dan Rp 75 Miliar. Sampai dengan saat ini, masih tersisa Obligasi Konvensional Seri B senilai Rp 10 Miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2011. Obligasi Konvensional Seri B memperoleh pemeringkatan oleh Pefindo yang dinyatakan dalam surat : No. 1616/PEF-Dir/XII/2010 tanggal 23 Desember 2010 dengan peringkat “idA” (Single A; Stable Outlook), periode 22 Desember 2010 sampai dengan 26 Maret 2011.
In line with the growth of its business, in 2004, the Company issued a bond which consists of conventional bonds and Syariah bonds each worth Rp 225 billion and Rp 75 billion. Up to this moment, there remains a Conventional Series B Bonds worth USD 10 Billion which will mature on March 26, 2011. Conventional Bonds Series B rated by Pefindo stated in the letter: No. 1616/ PEF-Dir/XII/2010 December 23, 2010 with a rating of "idA" (Single A, Stable Outlook), the period of December 22, 2010 until March 26, 2011.
Rincian obligasi tersebut nampak pada tabel berikut :
Details of bonds appear in the following table:
Jenis Obligasi/ Nilai Nominal (Rp Juta)/ Type of Bond Nominal Value (Rp Milion)
Jatuh Tempo/ Tingkat Bunga/ Maturity Interest RATE Floating rate : SBI
Conventional Bond Seri B
10,000
2011 (7 thn/years)
3 bln+5,5% min.10%.max.18%
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
7
Laporan Manajemen / Management Report
8
8
Laporan Komisaris / Report from Commissioners
10
Laporan Direksi / Report from Directors
Pada kesempatan yang baik ini, Dewan Komisaris bersyukur kepada Allah S.W.T., Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmatnya sehingga perusahaan telah dapat dengan selamat melaksanakan aktivitas organisasi selama tahun 2010 ini.
On this good opportunity, the Board of Commissioners thanks to Allah S.W.T., for blessing so that the company has been able to safely carry out the organization's activities during the year 2010.
Pada tahun 2010 Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII telah melakukan peremajaan tanaman secara besar-besaran yang terdiri dari kelapa sawit ±5.180 ha dan karet 5.569 ha, dalam upaya mengoptimalisasi potensi sumber daya tanaman guna memelihara pertumbuhan usaha secara berkelanjutan (sustainable growth). Meskipun kebijakan ini telah menurunkan areal tanaman menghasilkan dan total produksi pada tahun 2010, tetapi kebijakan ini telah berhasil meningkatkan produktivitas tanaman kelapa sawit menjadi sebesar 17.436 kg/ha dan karet sebesar 1.701 kg/ha serta terciptanya efektivitas biaya produksi.
In 2010 Perusahaan perseroan (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII has been doing renovation on a large scale plant consisting of oil palm ±5.180 ha and 5.569 ha of rubber, in an effort to optimize the potential of plant resources in order to maintain sustainable business growth. Although this policy has reduced the area of crop yield and total production in 2010, but this policy has succeeded in increasing productivity of oil palm plantations amounted to 17.436 kg/ha and rubber amounted to 1.701 kg/ha and the creation of costeffectiveness of production.
Dengan adanya perbaikan ekonomi global yang telah mengangkat harga jual komoditi pada umumnya serta peningkatan produktivitas dan efektivitas biaya, maka pada tahun 2010 PTPN VII (Persero) telah berhasil meningkatkan laba bersih perusahaan sebesar 68,4% berada di atas realisasi tahun 2009, sehingga menaikkan rasio per lembar saham (earning per share) dari Rp 412.000 menjadi Rp 694.000 per lembar saham. Selain itu indikator kinerja keuangan lainnya, seperti rasio likuiditas meningkat menjadi sebesar 163,79% dan besaran modal kerja bersih perusahaan meningkat dari Rp 489,3 milyar pada tahun 2009 menjadi 577,66 milyar di tahun 2010. Di samping itu, perusahaan dapat mempertahankan tingkat kesehatan tahun 2010 pada posisi “AAA”.
With the global economic recovery that has lifted prices of commodities in general as well as increased productivity and cost effectiveness, then in 2010, PTPN VII (Persero) has managed to increase its net profit amounted to 68.4% is above the realization in 2009, thus raising the ratio per share (earnings per share) from Rp 412,000 to Rp 694.000 per share. In addition, other financial performance indicators, such as the liquidity ratio increased to 163.79% and the magnitude of the company's net working capital increased from Rp 489.3 billion in 2009 to 577.66 billion in the year 2010. In addition, the company can maintain the level of health in 2010 to "AAA".
Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, perusahaan telah dapat menjalani tahun 2010 dengan hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Untuk itu, semangat perubahan yang terangkum dalam Tata Nilai ProMOSI dan Program Transformasi Bisnis yang telah dicanangkan, perlu terus dihayati dan diimplementasikan, baik secara individu maupun secara kolektif dalam aktivitas sehari-hari. Sehingga tata nilai tersebut dapat sungguh-sungguh terpatri dan menjadi pedoman perilaku seluruh insan perusahaan.
With the various efforts that have been made, the company has to undergo in 2010 with better results than the previous year. For that, the spirit of the changes summarized in ProMOSI Values and Business Transformation Programme has been launched, need to continue internalized and implemented, both individually and collectively in everyday activities. So that these values can truly become entrenched and the whole company workers.
Dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global, Direksi telah menetapkan program transformasi bisnis sebagai suatu program percepatan pembaruan organisasi yang bersifat fundamental, strategik dan holistic meliputi transformasi manajemen, strategi, structural dan cultural. Pembentukan Champion Team yang bekerja guna menemukan paradigma baru, arah, tata nilai, strategi dan kebijakan yang sesuai dan relevan bagi perusahaan, disamping menetapkan upaya-upaya strategik yang diperlukan bagi mendorong terciptanya optimalisasi work system dan sumber daya
In an effort to increase the company’s competitiveness in global markets, the Board of Directors has established a business transformation program as a program of accelerated reform organizations that are fundamental, strategic and holistic transformation include management, strategy, structural and cultural. Formation Team Champion who worked to find a new paradigm, direction, values, strategies and policies that are relevant for the company, as well as establish strategic efforts are needed to encourage the creation of optimization of work system and human resources
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
“ Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc
Dalam upaya meningkatkan daya saing perusahaan di pasar global, Direksi telah menetapkan program transformasi bisnis sebagai suatu program percepatan pembaruan organisasi yang bersifat fundamental, strategik dan holistic meliputi transformasi manajemen, strategi, structural dan cultural.
“
Komisaris Utama/President Commissioner
manusia dalam menggali potensi sumber daya asset. Ketiga langkah strategis tersebut telah diterjemahkan ke dalam langkah-langkah operasional yang harus dipahami oleh semua unsure dalam Perseroan.
in tapping the potential of resource assets. These three strategic steps have been translated into operational steps that must be understood by all elements within the company.
Pelaksanaan langkah strategis tersebut mengacu dan berpedoman pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/ GCG) yang dapat menjamin terlaksananya best practices dalam keterbukaan, akuntabilitas serta kepatuhan terhadap hukum dan undang-undang yang berlaku.
Implementation of these strategic steps guided by the principles of good corporate governance (Good Corporate Governance/GCG) to guarantee the implementation of best practices in transparency, accountability and compliance with the law and the applicable laws.
Kami yakin PTPN VII (Persero) telah memiliki prioritas strategi yang tepat dan kemampuan financial yang sangat memadai untuk melaksanakan rencana-rencana operasi dalam memelihara pertumbuhan usaha secara berkelanjutan, melalui program transformasi bisnis yang telah dilakukan dan masih akan dilanjutkan. Untuk menjamin keberhasilan penerapan strategi perusahaan diperlukan keberanian dan komitmen dari seluruh pimpinan dan karyawan guna dapat memaksimalisasi nilai bagi seluruh stakeholders berdasarkan pertumbuhan yang berkelanjutan.
We believe PTPN VII (Persero) has a right priority strategy and a very adequate financial capability to implement plans to maintain operations in a sustainable business growth through business transformation program that has been done and still be continued. To ensure the successful implementation of corporate strategy needed courage and commitment of all leaders and employees in order to maximize value for all stakeholders based on sustainable growth.
Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan kepada pemegang saham yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan pada PTPN VII (Persero) dan kepada Direksi serta seluruh karyawan PTPN VII (Persero) kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberikan bagi pertumbuhan kinerja PTPN VII (Persero) selama ini.
On behalf of the Board of Commissioners, we express our appreciation to the shareholders who have given their trust and support in PTPN VII (Persero), and the Board of Directors and all employees of PTPN VII (Persero), we say thank you for the contribution that has been given to the growth performance of PTPN VII so far.
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama/President Commissioner LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
9
Laporan Manajemen / Management Report 8
Laporan Komisaris / Report from Commissioners
10
Laporan Direksi / Report from Directors
“ Andi Punoko, Ak
Direktur Utama/President Director
10
Peningkatan terhadap penjualan bersih dipicu karena pendapatan/ volume produksi hasil jadi secara umum mengalami kenaikan diatas tahun lalu yang didukung dengan membaiknya harga-harga komoditas seiring membaiknya perekonomian global.
“
Mengawali sambutan ini, marilah kita bersyukur atas berbagai rahmat dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa. Di antara berbagai nikmat yang kita dapatkan adalah bahwa kita telah melalui tahun 2010.
Starting this speech, let us give thanks for many blessings and favors given by God Almaity, Allah SWT. Among the many blessings that we get is that we have gone through the year 2010.
Perusahaan patut untuk berbangga dengan kondisi survival saat ini pencapaian laba bersih perusahaan untuk tahun 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp 253.244 juta, hal ini disebabkan karena hasil penjualan yang didapat pada tahun 2010 mencapai Rp 3.832.934 juta, meningkat sebesar 59% bila dibanding dengan hasil penjualan tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 2.892.459 juta. Peningkatan terhadap penjualan bersih dipicu karena pendapatan/volume produksi hasil jadi secara umum mengalami kenaikan diatas tahun lalu yang didukung dengan membaiknya harga-harga komoditas seiring membaiknya perekonomian global.
Companies ought to take pride in the condition of survival today, the achievement of it's net profit in 2010 increased to Rp 253.244 million, this is because the results obtained sales in 2010 reached Rp 3.832.934 million, an increase of 59% when compared with the results of a 2009 sales reached Rp 2.892.459 million. The increase of net sales was triggered because the revenue/volume so overall production has increased over last year, supported by improved price commodity following the improving global economy.
Dalam tahun 2010 ini, PTPN VII (Persero) sebagai sebuah entitas bisnis, melakukan upaya pembenahan agar dapat menjadi perusahaan yang bisa survive, tangguh dan terus tumbuh, kondisi yang ada menunjukkan bahwa tantangan ke depan akan semakin berat dengan banyaknya aset tanaman yang di replanting. Hal ini tentu akan mengakibatkan penurunan produksi dari hasil kebun sendiri. Untuk itu, perusahaan melakukan kompensasi untuk mengatasi hal tersebut dengan cara : l Pertama yaitu program revitalisasi baik pada sektor on farm maupun off farm serta program areal tanaman non produktif yang setiap tahun secara bertahap direplanting dengan jumlah yang sangat besar, walaupun untuk jangka pendek mengakibatkan penurunan produksi, tetapi di sisi lain sangat menjanjikan untuk masa depan.
In the year 2010, PTPN VII (Persero) as a business entity, make an efforts to reform it's business in order to become a company that can survive, resilient and continues to grow, existing conditions indicate that the challenge in the next few years will be more severe do to a number of plants to be replanted from severed assets. This certainly will lead to decreased production. To that end, the company made compensation to overcome this in a way : l The first is whether the replanting program on the revitalization program either in terms of on farm or off farm and non-productive crop areas supported that replanting gradually each year with a significant number, although for the short term lead to decreased production, but on the other hand is very promising in the future.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
l
l
Kedua aset pabrik semakin menunjukkan peningkatan yang tidak kecil. Ketiga adalah kualitas SDM yang sangat diharapkan semakin meningkat dengan program-program peningkatan kompetensi, sehingga memiliki SDM yang tangguh dan dapat membangun perusahaan dengan lebih baik lagi.
l
l
Both factories show significant improvement consistanly. Third is the quality of human resources is expected to increase in line with increasing competence improvement programs, so having a strong human resources can build a better company.
Pentingnya perubahan untuk meningkatkan eksistensi dan keunggulan bersaing bagi sebuah perusahaan untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan yang terjadi di luar perusahaan yang berpengaruh terhadap aktivitas bisnisnya, sehingga menjadi perusahaan yang kuat dan memiliki keunggulan untuk memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.
The importance of changing is to improve the existence and competitive advantage for a company to anticipate developments and changes that occur outside the company that affect its business activities, thereby becoming a strong company and has the advantage to win the business competition is getting tighter.
Dalam rangka pengembangan usaha, Manajemen telah melakukan beberapa program pengembangan usaha baik yang bersifat peningkatan produktivitas, peningkatan skala usaha, pengembangan usaha baru maupun upaya lainnya guna meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Program tersebut antara lain revitalisasi gula yang sampai dengan akhir tahun 2010 telah dilakukan peningkatan kapasitas PG Bungamayang dari 5500 TCD menjadi 7.000 TCD dan PG CintaManis dari 4500 TCD menjadi 5.500 TCD. Selanjutnya program revitalisasi ini akan berlanjut pada sampai dengan tahun 2014 dengan melaksanakan peningkatan PG Bungamayang menjadi 10.000 TCD ditahun 2013 dan PG CintaManis akan ditingkatkan menjadi 7000 TCD di tahun 2014.
In order to develop business, management has done some business development programs that is aimed to improve productivity, increasing scale of business, new business development and other efforts to increase added value for the company. These programs include the revitalization of sugar business in which until the end of 2010 have improved the capacity of SF Bungamayang from 5500 TCD to 7,000 TCD and SF CintaManis from 4,500 TCD to 5500 TCD. Furthermore, this revitalization program will continue until 2014 by implementing an increase for Bungamayang to 10000 TCD in year 2013 and SF CintaManis will be increased to 7,000 TCD in 2014.
Pada tahun 2010, sejalan dengan komitmen perusahaan akan pentingnya Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil telah disalurkan pinjaman sebesar Rp 10.659,9 juta, untuk 750 unit usaha kecil menengah dan pinjaman sebesar Rp 425,5 juta untuk 210 unit Mikro serta hibah sebesar Rp 1.654,3 juta. Dana tersebut didistribusikan ke sektor-sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan, perikanan, pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Disamping bantuan tersebut perusahaan juga memberikan bentuk pinjaman lunak serta melakukan program-program pelatihan, pemagangan/ pendampingan, study banding dan promosi/ pameran. Dalam pelaksanaan Bina Lingkungan perusahaan melaksanakan bermacam kegiatan dalam bentuk santunan korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan masyarakat, pengembangan sarana & prasarana umum, serta pembangunan dan perbaikan sarana ibadah dan pelestarian alam.
In 2010, in line with the company’s commitment to the importance of Corporate Social Responsibility (CSR) through its partnership with Small Business Enterprises has disbursed loans amounting Rp 10.659,9 million, that are aimed for 750 units of small and medium enterprises and loans amounting Rp 425,5 million for 210 micro enterprises and grants amounting Rp 1.654,3 million. The funds are distributed to industrial sectors, services, trade, livestock, fisheries, agriculture, plantations and other services. In addition, the company also provides assistance in soft loans scheme and conducting training programs, apprenticeship/mentoring, comparation study and promotion/exhibition. In the implementation of the Community Development company conduct various activities in the form of compensation for victims of natural disasters, educational assistance and training, public health improvement, development of facilities and general infrastructure, as well as development and worship rehabilitation and environment conservation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
11
Perseroan senantiasa berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip-prinsip tatakelola perusahaan yang baik pada setiap level organisasi Perseroan. Hal ini dimaksudkan agar organ Perseroan bisa menjalankan tugasnya berlandaskan nilai-nilai moral yang tinggi dan memiliki kepatuhan yang tinggi pula terhadap perundang-undangan yang berlaku sehingga Perseroan dapat meningkatkan kinerja serta citra perusahaan secara maksimal. Salah satu penerapan Good Corporate Governance yang telah dijalankan di Perseroan adalah pembentukan unit Manajemen Risiko yang mencoba mengatasi kompleksitas permasalahan yang dihadapi perusahaan untuk meminimalisasi dampak dari risiko kerugian.
The Company continues to fully commit to implement the principles of good corporate governance at every level of organization of the Company. This meant that every element of the Company could carry out their duties based on high moral values and have a higher adherence to the legislation so that the Company can increase performance and corporate image ultimatcly. One aspect of good corporate governance that have been implemented in the Company is the establishment of a Risk Management Unit trying to cope with the complexity of problems faced by the company to minimize the impact of the loss risk.
Pada kesempatan ini Direksi juga perlu menyampaikan bahwa PTPN VII (Persero) pada tahun 2010 telah menerima penghargaan Anugerah Business Review. Dari 650 perusahaan yang dinilai, PTPN VII (Persero) mendapat penghargaan untuk kategori sebagai berikut: l Peringkat terbaik CEO untuk Team Work Management l Peringkat ke-5 Non Listed Company l Peringkat ke-4 kategori Human Management l Peringkat ke-2 kategori Pembinaan UKM l Peringkat ke-4 kategori Marketing Management
On this occasion the Board of Directors also need to convey that PTPN VII (Persero) in 2010 has received awards on the event of Business Review Award. Of the 650 companies rated, PTPN VII (Persero) received an award for the category as follows: l The best CEO for Team Work Management l Ranked 5 Non-Listed Company l Ranked 4 category Human Management l Ranked 2 category Small Medium Enterprises Development l Ranked 4 category Marketing Management
Manajemen bersyukur atas diraihnya penghargaan tersebut, karena penilai dari pihak eksternal yang mengedepankan obyektivitas dan netralitas, telah menilai dan menempatkan perusahaan pada posisi yang bergengsi. Atas penghargaan tersebut, Manajemen menyampaikan terima kasih kepada seluruh pekerja PTPN VII (Persero), karena penghargaan itu tidak lain merupakan hasil karya dari seluruh insan perusahaan di PTPN VII (Persero). Penghargaan tersebut, hendaknya dapat dijadikan sebagai pemicu dan pemacu semangat untuk semakin meningkatkan prestasi pada waktu-waktu yang akan datang. Dengan semangat kebersamaan dan kerjasama untuk menghasilkan sinergi terbaik, kita yakin bahwa perusahaan kita akan mampu menjadi perusahaan yang tangguh dan terus tumbuh.
Management is very grateful for the award that has been received, because the appraiser from an external party that puts the objectivity and neutrality, has assessed and put the company on a prestigious position. Regarding to the award Management would like to thank all the workers of PTPN VII (Persero), because the award was none other than the work of the entire human enterprise in PTPN VII (Persero). The award, should be able to serve as a trigger and booster spirit to further improvement of the performance in the future. With a spirit of togetherness and cooperation to produce the best synergy, we believe that our company will be able to become a company and continues to grow.
Andi Punoko, Ak. Direktur Utama/President Director
12
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
13
Pertanggungjawaban Terhadap Laporan Tahunan 2010 / Liability in The Annual Report 2010
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas kebenaran isi Laporan Tahunan PTPN VII (Persero) Tahun 2010.
Board of Commissioners and Directors are responsible for the content of the Annual Report 2010 of PTPN VII (Persero).
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Drs. Akmaluddin Hasibuan. M.Sc Komisaris Utama/President Commissioner
Prof. Dr. Ir. M. Saleh S. Ali. M.Sc Komisaris/Commissioner
Harun Sulkam, SH Komisaris/Commissioner
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris/Commissioner
Prof. DR. H. Ahmad Ansori Mattjik, M.Sc Komisaris/Commissioner
Ir. Razali Ishak Komisaris/Commissioner
Dewan Direksi/Board of Directors
Drs. Andi Punoko, Ak Direktur Utama/President Director
Ir. Mardjan Ustha. MM Direktur Produksi/Director of Production
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Keuangan/Director of Finance
Budi Santoso, SH Direktur SDM dan Umum/Director of HR and GA
Ir. Gatot Bintoro, MM Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/ Director of Marketing and Development Planning
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
13
Sekilas Perusahaan / Company Overview
14
14
Riwayat Singkat Perseroan / Company in Brief
15
Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan / Vision, Mission and Goals
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perkebunan Indonesia. Perseroan berkantor pusat di Bandar Lampung, propinsi Lampung, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996 dan Akte Notaris tanggal 11 Maret 1996. PTPN VII (Persero) merupakan penggabungan dari PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) di Propinsi Bengkulu.
Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII is one of the State-Owned Enterprises (SOEs) Indonesian plantation sector. The Company is headquartered in Bandar Lampung, Lampung province, which was established under Government Regulation No. 12 of 1996 dated February 14, 1996 and Notary Deed dated March 11, 1996. PTPN VII (Persero) is a result of merged of PT Perkebunan X (Persero), PT Perkebunan XXXI (Persero), PT Perkebunan XI Development Project (Persero) in Lahat regency and Project of Development PT Perkebunan XXIII (Persero) in Bengkulu Province.
Akte Pendirian Perusahaan oleh Notaris Harun Kamil,SH tersebut telah diubah dengan Akte Nomor 08 tanggal 11 Oktober 2002 oleh Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI dengan Surat Nomor C-20863 HT.01.04 tahun 2002 tanggal 25 Oktober 2002. Akte pendirian tersebut di atas kemudian diubah dengan Akte Nomor 34 tanggal 13 Agustus 2008, oleh Notaris Nur Muhammad Dipo Nusantara Pua Upa, SH, dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-55963.AH.01.02. Tahun 2008, dan dengan adanya perubahan Pasal 11 ayat (12) yang dituangkan dalam Akta Nomor 11 tanggal 14 September 2010, disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-55963.AH.01.02. Tahun 2008.
Company Notary Deed by Harun Kamil, SH has been changed by Deed No. 08 dated October 11, 2002 by Notary Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, and was approved by the Minister of Justice and Human Rights with Letter No. C-20 863 HT.01.04 year 2002 dated October 25, 2002. The above deed was amended by Act No. 34 dated August 13, 2008, deed by Nur Muhammad Dipo Pua Upa Nusantara, SH, and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-55963.AH.01.02. In 2008, and with the change in Article 11 paragraph (12) as outlined in the Deed No. 11 dated 14 September 2010, approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-55963.AH.01.02. Year 2008.
Penggabungan sejumlah perkebunan ke dalam PTPN VII (Persero) memberikan catatan sejarah tersendiri. Sebelum bergabung menjadi PTPN VII (Persero), PT Perkebunan X (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang agribisnis perkebunan dengan wilayah kerja di Propinsi Lampung dan Sumatera Selatan.
The merger of the plantation to the PTPN VII (Persero) provide a historical record specifically. Prior to joining the PTPN VII (Persero), PT Perkebunan X (Persero) is a StateOwned Enterprises (SOEs) dealing with in agribusiness plantations with working areas in Lampung and South Sumatra.
PT Perkebunan X (Persero) bermula dari sebuah perusahaan perkebunan milik Belanda yang terletak di Sumatera Selatan dan Lampung. Melalui proses nasionalisasi, perkebunan tersebut diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 1957. Perusahaan ini juga telah berjalan mengikuti berbagai bentuk kebijakan pemerintah di bidang reorganisasi dan restrukturisasi perusahaan sebelum akhirnya menjadi sebuah Perseroan Terbatas pada tahun 1980.
PT Perkebunan X (Persero) originated from a Dutchowned plantation company located in South Sumatra and Lampung. Through the process of nationalization, the plantation was taken over by the Government of the Republic of Indonesia in 1957. The company also has run following various forms of government policy in the field of reorganization and restructuring of the company before becoming a Limited Company in 1980.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Kantor PTPN VII (Persero)
PTPN VII (Persero) Office
Perjalanan sejarah PT Perkebunan XXXI (Persero) baru mulai terukir menyusul kebijakan pemerintah dalam pengembangan industri gula di luar Jawa pada tahun 1978. Perusahaan perkebunan ini pada awalnya merupakan proyek pengembangan PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) yang berkantor pusat di Surabaya. Pada tahun 1989 perusahaan ini ditetapkan menjadi badan usaha sendiri dengan nama PT Perkebunan XXXI (Persero) dengan kantor pusat di Palembang, Sumatera Selatan.
Historically, PT Perkebunan XXXI (Persero) began following the government policy in the development of sugar industry outside Java in 1978. Plantation company was originally a development project of PT Perkebunan XXI - XXII (Persero) which was headquartered in Surabaya. In 1989 the company was decided to become its own entity with the name of PT Perkebunan XXXI (Persero) with headquarter, in Palembang, South Sumatra.
Sementara itu Proyek Pengembangan PT Perkebunan XI (Persero) di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan yang berkantor pusat di Jakarta dan Proyek Pengembangan PT Perkebunan XXIII (Persero) Bengkulu yang berkantor pusat di Surabaya merupakan Proyek Perkebunan Inti Rakyat sejak tahun 1980-an.
Meanwhile Development Project of PT Perkebunan XI (Persero) in Lahat regency, South Sumatra, which was headquartered in Jakarta and PT Perkebunan XXIII Development Project (Persero) Bengkulu, which headquartered in Surabaya were the Project Nucleus Estate and Smallholder which were launched since the 1980's.
VISI, MISI dan TUJUAN PERUSAHAAN
COMPANY VISION, MISSION and GOALS
Visi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII adalah menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh, tumbuh serta berkarakter global. l Tangguh Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha dan dukungan industri hilir. l Karakter Global Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.
The Vision of Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII is to become an agribusiness company on rubber, palm oil, tea and sugar cane which is resillient, continously to grow and has global character. l Resilient Has excellent competitiveness, through increased productivity, quality, economies of scale of operations and supported by downstream industries. l Character Global Having the characteristics of a world class company with business processes and performance excellence and to produce products with international standard.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
15
Sekilas Perusahaan / Company Overview
16
16
Tujuan Perusahaan / Company Objectives
16
Anggaran Dana Perseroan / Articles of Association of the Company
Misi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII adalah: 1. Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. 2. Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. 3. Membangun tata kelola usaha yang efektif. 4. Mewujudkan daya saing guna menumbuh kembangkan perusahaan. 5. Memelihara dan meningkatkan stakeholders value.
Company Mission Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII are: 1. Running a rubber, palm oil, tea, and sugar cane plantations by using cultivation technology and effective processing and environmental friendly. 2. Develop an integrated industrial enterprise integrated with core businesses (rubber, palm oil, tea and sugarcane) by using renewable technologies. 3. Building an effective corporate governance. 4. Realizing competitivenessin order to the develop the business. 5. Maintain and enhance stakeholder value.
TUJUAN PERUSAHAAN
COMPANY OBJECTIVES
Sesuai Akte Pendirian Perusahaan, tujuan Perusahaan yang akan dicapai selama lima tahun kedepan adalah: 1. Melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sektor perkebunan sesuai prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh berkesinambungan dalam skala usaha yang ekonomis. 2. Menjadi perusahaan yang berkemampulabaan (profitable), makmur (wealthy) dan berkelanjutan (sustainable), sehingga dapat berperan lebih jauh dalam akselerasi pembangunan regional dan nasional.
According Deed Company, the objective of the company to be achieved over five years in the future is : 1. Carry out the establishment and development of agribusiness plantation sector according to the principles of a healthy enterprise, strong and sustainable growth in a eficient economies of scale.
ANGGARAN DASAR PERSEROAN
ARTICLES OF ASSOCIATION OF THE COMPANY
Sejak awal Perseroan didirikan untuk ambil bagian dalam melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan dan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya serta subsektor perkebunan pada khususnya. Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, maka maksud dan tujuan Perseroan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saling kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Since the beginning, the Company was founded for implementing and supporting government policies and programs in the fields of economics and national development in general point of view and plantation sub-sector in particular. In accordance with the Deed of Amendment to Articles of Incorporation, the purposes and objectives of the Company is doing business in the field of agro business and agro-industry, and optimizing the utilization of company resources to produce goods and/or services of high quality, strong and empower each other to get/pursuit of profit in order to increase the value of the Company by applying the principles of limited liability companies.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut : 1. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.
To achieve the aims and objectives mentioned above, the Company can carry out the major business activities as follows: 1. Undertaking crops cultivation includes land clearing and processing, breeding, planting and maintenance and harvesting crops and doing other activities related to the activities of the crop cultivation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
2. Being a company that profitable, prosperous (Wealth) and sustainable, so it can play role in accelerating the development of further regional and national levels.
2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya. 3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan. 4. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro wisata, Agro Bisnis dan Agro Industri.
2. Production results include the processing plant itself or from other parties to or intermediate goods and finished goods and derivatives products.
JARINGAN KERJA PERSEROAN
WORKING AREA of THE COMPANY
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) bergerak dibidang usaha agribisnis perkebunan dengan komoditas karet, kelapa sawit, teh, dan tebu. Usaha ditumbuhkan dengan jalan mengembangkan operasi berbasis bisnis inti yang mengarah ke integrasi vertikal. Skema intiplasma digunakan untuk perkebunan teh sehingga di samping perseroan memiliki kebun inti, masyarakat juga ikut berpartisipasi memiliki dan mengelola kebun plasma.
PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) is dealing with agribusiness plantation in which rubber, palm oil, tea, and sugar cane are managed. The business is grown up by developing the operation focusing on core business and related vertical integration. Nucleusplasma scheme is used for plantatiosn excluded tea, so in this case besides the company has a nucleus, the community also participated in ownship and manage small holder plantations owns and manages plantations plasma.
Wilayah operasi Perseroan tersebar di 3 propinsi yaitu Propinsi Lampung (terdiri dari 2 Distrik dengan 10 Unit Usaha), Propinsi Sumatera Selatan (terdiri dari 2 Distrik dengan 14 Unit Usaha), dan Propinsi Bengkulu (terdiri dari 1 Distrik dengan 3 Unit Usaha).
Working area of the ompany are spread out across 3 provinces, they are Lampung Province (consisting of 2 District with 10 Business Units), South Sumatra Province (consisting of 2 District with 14 Business Units), and Bengkulu province (consisting of 1 Disstrct with 3 Unit Business).
3. Trade marketing activities include organizing a variety of products and to perform other trading activities related to the Company's business activities. 4. Business development areas of Plantation, Agro tourism, Agro Business and Agro Industry.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
17
Sekilas Perusahaan / Company Overview 18
18
Struktur Organisasi Perusahaan / Organization Structure Company
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
ORGANIZATION STRUCTURE
Bagan Organisasi dibentuk berdasarkan SK Direksi no. 7.6/Kpts/519/2010 Tanggal 29 November 2010 perihal Penyempurnaan Struktur Organisasi dan Uraian Tugas.
Organization Chart Board of Directors was established by decree no. 7.6/Kpts/519/2010 Date 29 November 2010 concerning the Improvement of Organizational Structure and Job Description.
Wilayah kerja Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII tersebar di tiga propinsi yang terdiri atas 5 Distrik dengan 27 Unit Usaha. Masingmasing distrik dikepalai Manajer Distrik dan masingmasing Unit Usaha dikepalai Manajer Unit Usaha. Secara struktural Direksi membawahi Manajer Distrik dan Manajer Unit Usaha. Organisasi di kantor pusat terdiri atas 15 bagian yang masing-masing dikepalai seorang Manajer.
Working area of Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII in three provinces that comprised of 5 districts with 27 Business Units. Each district headed by the District Manager and their respective Business Unit Manager is headed. Structurally, the Board of Directors oversees the District Manager and Business Unit Manager. Organization at the headquarters consists of 15 sections, each headed by a Manager.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Keterangan/Note: Garis Lini/Instructional Line Garis Koordinasi/Line Coordination
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
19
Semangat
Spirit
20
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Tata Nilai Perusahaan / Company's Values 21
Tata Nilai Perusahaan dan Semangat Perubahan / Company's Values and The Spirit of Change
Tata Nilai Perusahaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII mempunyai tatanilai yang dikenal dengan The Spirit of Change “ProMOSI”, yang merupakan singkatan dari 5 (lima) nilai dasar, yaitu : Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis dan Inovasi. The Spirit of Change “ProMOSI“ ditetapkan menjadi tatanilai Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII dengan Surat Keputusan Direksi Nomor: 7.6/Kpts/477/2008 tanggal 19 Desember 2008. Tatanilai ini merupakan landasan dalam membangun budaya perusahaan. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat menjiwai setiap sikap dan perilaku insan Perseroan dalam aktivitas sehari-hari, baik sebagai pekerja maupun sebagai pribadi.
Corporate Values Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII has corporate values known as The Spirit of Change “ProMOSI”, which stands for 5 (five) basic values, namely: Produktivitas (Productivity), Mutu (Quality), Organisasi (Organization), Servis (Service) and Inovasi (Innovation). The Spirit of Change “Promosi” is defined to be values order of Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII based on Preident Director Decree No. 7.6/Kpts/477/2008 December 19, 2008. This value order is fundamental base in building the corporate culture. Those values are expected to animate each corporate employee attitudes and behaviors in daily activities, both as workers and as a person.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
21
22
Dalam tata nilai The Spirit of Change “Promosi” perlu dibentuk adanya suatu komite yang dikenal dengan Komite Implementasi (merupakan organisasi fasilitator). Adapun sasaran tugas dibentuknya Komite Implementasi (organisasi fasilitator) The Spirit of Change “Promosi” adalah sebagai berikut : l Tersosialisasinya maksud dan tujuan pencanangan the Spirit of Change ’ProMOSI’ kepada seluruh insan Perseroan, l Terinternalisasinya nilai-nilai yang terkandung dalam the Spirit of Change ’ProMOSI’ pada seluruh insan Perseroan, l Terbentuknya sistem evaluasi implementasi the Spirit of Change ’ProMOSI’, dan l Terbangunnya kesadaran insan Perseroan untuk dapat memberikan kontribusi dan mengoptimalkan potensinya guna pencapaian tujuan Perseroan.
In the value system of The Spirit of Change “Promosi” is necessary to establish a committee known as the Implementation Committee (an organization facilitator). The target of the Implementation Committee (the organization facilitator) The Spirit of Change “Promosi” is as follows : l Dessimination the intent and the purpose of the Spirit of Change ‘Promosi’ declaration to the entire corporate management and staff, l Absorbtion the content of the values in the Spirit of Change ‘Promosi’ on all corporate management and staff, l Establishment of evaluation system implementation the Spirit of Change ‘ProMOSI’, and l Establishment of consciousness of corporate management and staff to be able to contribute and to optimize its potential in order to achieve its goals.
Sedangkan yang menjadi tugas pokok Komite Implementasi the Spirit of Change ’ProMOSI’ adalah : l Merumuskan panduan the Spirit of Change ’ProMOSI’, l Melakukan sosialisasi the Spirit of Change ’ProMOSI’ melalui berbagai bentuk kegiatan baik sosialisasi secara tatap muka langsung, penggunaan jaringan teknologi informasi, dan bentuk-bentuk lain yang memungkinkan, l Menyebarluaskan artefak-artefak peningkatan motivasi pekerja untuk menerapkan the Spirit of Change ProMOSI’ dalam rangka pelaksanaan tugas, l Merumuskan sistem evaluasi implementasi the Spirit of Change ’ProMOSI’, dan l Melaporkan kemajuan program the Spirit of Change ’ProMOSI’ kepada Direksi.
Futhermore the principal tasks of the Implementation Committee for Spirit of Change ‘ProMOSI‘ are : l Formulating guidelines the Spirit of Change ‘ProMOSI’, l Conducting the Spirit of Change ‘Promosi’ socialization through various forms of activities either in personal approach face to face or using information technology networks, and other forms that are possible, l Disseminating artefacts used for increasing worker motivation in applying the Spirit of Change “Promosi” in the framework of the implementation tasks, l Formulating evaluation system implementation the Spirit of Change ‘ProMOSI’, and l Reporting progress of the program the Spirit of Change ‘ProMOSI’ to the Directors.
Semangat Perubahan
The Spirit of Change
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Perseroan serta mencapai tujuan perusahaan dengan hasil luar biasa, dituntut semangat kerja yang tidak sekadar ”biasa-biasa saja”. Diperlukan suatu semangat yang kuat dan luar biasa yang memotivasi dan menuntun insan Perseroan. Semangat perubahan ”ProMOSI” diharapkan mampu menjadi pendorong bagi setiap insan Perseroan untuk berubah menuju kondisi yang semakin baik, sehingga Perseroan dapat menjadi perusahaan yang tangguh dan terus tumbuh dengan mengimplementasikan nilainilai Produktivitas, Mutu, Organisasi, Servis dan Inovasi.
To realize the Vision and Mission of the Company and achieve company goals in extraordinary results, morale is demanded not merely “mediocre”. It is needed a strong spirit and extraordinary motivation and guidance from corporate management and staff. The spirit of change “Promosi “ is expected to be a driving force for every member of the Company to change toward better conditions, so the company can become a formidable company and continues growing by implementing the values of Productivity, Quality, Organization, Services and Innovation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Produktivitas Produktivitas adalah upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki dan dikelola Perseroan secara transparan, akuntabel, adil dan bertanggungjawab, untuk mencapai hasil optimal semua sasaran Perseroan yang dilaksanakan dengan cara Sigap, Maju, Antusias, Rajin dan Terampil (SMART).
Productivity Productivity is an effort to optimize utilization of resource owned and managed by the Company in a transparent, accountable, fair and responsible, to achieve optimum results of all objectives of the Company conducted in a way Readyness, Going forward, Enthusiastic, Diligent and Skillful (SMART).
Mutu Mutu dipahami sebagai sikap lahir dan batin untuk menghasilkan kinerja yang terbaik kepada pemangku kepentingan sebagai perwujudan kemuliaan diri. Mutu ditandai dengan sikap berpegang teguh pada kualitas kerja dalam upaya merebut pangsa pasar dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Quality Quality is understood as a genuine attitude to produce the best performance to stakeholders as a manifestation of the selfglory. Quality is marked by the attitude of sticking to the quality of work in an effort to grab market share and maintain the viability of the company.
Organisasi Organisasi mengandung pengertian sadar akan posisi, peran dan tanggung jawab dalam satu sistem dinamis yang utuh serta menjunjung tinggi etos kerja dan nilainilai kekeluargaan. Memandang organisasi sebagai wadah insan yang utuh dan unggul, bercipta, berkarsa dan berkarya.
Organization Organization implies conscious of the position, role and responsibilities in a dynamic system which is intact and uphold the work ethic and kinship values. Viewing the organization as a place for all people in the company, which are fully commit and advanced, creative, full of willingness and work orientation.
Servis Servis diartikan sebagai panggilan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pemangku kepentingan demi pertumbuhan Perseroan secara berkesinambungan.
Service Service is interpreted as a mission to provide the best service to stakeholders for sustainable growth of the Company.
Inovasi Inovasi adalah tindakan kreatif dalam melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan terus menerus untuk mengembangkan proses kerja dan produk dalam rangka menciptakan nilai tambah.
Innovation Innovation is a creative act in its efforts to make better and continuous improvement to develop work processes and products in order to create added value.
Semangat Perubahan tersebut dirumuskan dengan memperhatikan aspek-aspek dominan sesuai dengan jenis, karakteristik, lingkungan serta proses bisnis, dan digali dari nilai-nilai yang berasal dari budaya insani perkebunan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero).
The spirit of change is formulated by taking into account the dominant aspects in accordance with the types, characteristics, environment and business processes, and explored from the values derived from human culture plantations Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII.
PROGRAM TRANSFORMASI BISNIS
BUSINESS TRANSFORMATION PROGRAMME
Sebagai salah satu bentuk tindak lanjut dari semangat perubahan atau The Spirit of Change ProMOSI, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) mencanangkan “Program Transformasi Bisnis “(PTB).
An action which is carried out as follow up to the spirit of change, or The Spirit of Change Promosi, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII launched the “Business Transformation Programme” (abbreviated in Indonesia as PTB).
Program Transformasi Bisnis (PTB) merupakan suatu metodologi yang komprehensif dari Program Revitalisasi Organisasi (Perusahaan) yang dicirikan dengan adanya perubahan mendasar, strategik dan menggunakan pendekatan menyeluruh.
Business Transformation Program (PTB) is a comprehensive methodology of Revitalization Program on Organization (Company) which is characterized by a change in fundamental, strategic and comprehensive approach. LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
23
Program Transformasi Bisnis merupakan: l Peningkatan, yaitu upaya untuk menghasilkan keadaan yang lebih baik. l Pembaruan, yaitu upaya mengganti kebiasankebiasan dan cara-cara yang tidak efektif dengan kebiasaan-kebiasaan dan cara-cara baru. l Terobosan, yaitu upaya untuk mencari jalan alternatif yang lebih cepat dan lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi.
Business Transformation Program can be defined as: l Improvement, that is an effort to become better condition. l Reform, that is an effort to change habits, customs and ways which are not effective to the habits and new ways insteed. l Breakthrough, which attempts to find an alternative way for faster and better in achieving organizational goals.
Program Transformasi Bisnis merupakan langkah untuk membangun grafik kedua dalam siklus kehidupan perusahaan, sehingga Perusahaan dapat tetap mempertahankan eksistensinya dan berkembang dengan lebih baik.
Business Transformation Program is a step to build the second graph in the corporate life cycle, so the company can still maintain its existence and grow better.
Rumusan Program Transformasi Bisnis (PTB) meliputi: 1. New Paradigm (Paradigma baru), dengan rumusan sebagai berikut: a. Sadar akan tanggung jawab terhadap kelangsungan usaha yang berkelanjutan, maka kami warga PTPN VII (Persero) bertekad mewujudkan paradigma baru sebagai berikut: 1) Kepemimpinan yang memiliki peran strategis, bersifat transformasional (visionary), profesional, memiliki kompetensi, integritas dan komunikatif serta berorientasi pada kepentingan jangka panjang. 2) Karyawan sebagai aset potensial dan merupakan human capital berhak atas penilaian obyektif yang berbasis kompetensi (hard & soft) dan kinerja yang terukur. 3) Organisasi sebagai alat potensial dalam pemberdayaan (empowerment) sumberdaya perlu ditata secara efektif sesuai dengan perkembangan bisnis dan rentang kendali dengan mempertimbangkan keselarasan job requirement terhadap kompetensi personil. 4) Pelaksanaan investasi yang terfokus kepada core business dan berorientasi jangka panjang serta skala ekonomi usaha, yang berazaskan cost effectiveness, nilai tambah dan sustainability (planet, people and profit). 5) Penggalian produksi yang diarahkan kepada optimalisasi produktivitas, mutu, cost effectiveness dengan berazaskan pada norma teknis yang memanfaatkan teknologi tepat guna dan memelihara sustainability.
The formulation of the Business Transformation Program (PTB) including : 1. New Paradigm with the following formula:
6) Kegiatan pemasaran yang diarahkan kepada kepuasan pelanggan (costumer focus) dengan berazaskan pada mutu dan pelayanan prima, serta membina hubungan pelanggan (costumer relationship) yang efektif. 24
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
a. Aware of the responsibility to sustainable business continuity, then we are the member of PTPN VII (Persero) was commited to realize the new paradigm as follows : 1) Leadership that has a strategic role, transformational (visionary), professional competence, integrity and communicative and bring the mind and the action in longterm oriented. 2) Employees as a potential asset and are assumed as human capital which have a righ to be assessed objectively based on competencybased (hard & soft) and measurable performance. 3) Organization as a potential tool of resources empowerment need to be laid out effectively in accordance with its business development and span of control by considering the alignment of the job requirements of personnel competence 4) Implementation of investment focuses on core business and long-term oriented as well as economies of scale business, on the basis of the principle of cost effectiveness, added value and sustainability (Planets, people and profit). 5) The exploitation of production which is directed to optimizing productivity, quality, cost effectiveness by applying technical norms based on the principle of utilizing appropriate technologies and maintain sustainability. 6) The marketing activities are directed towards customer satisfaction (customer focus) on the basis of the principle of quality and excellent service, and effective customer relationships (customer relationship).
7) Kegiatan pengadaan barang/jasa serta pengadaan bahan baku yang diarahkan kepada terwujudnya kelangsungan proses produksi yang efektif melalui ketepatan mutu, jumlah, spesifikasi teknis, proses, waktu, harga, legal dan pelayanan purna jual yang efektif. 8) Informasi yang ditujukan untuk terwujudnya knowledge management, pengambilan keputusan efektif dan membangun citra perusahaan, berazaskan pada data faktual, akurat, tepat waktu dengan memanfaatkan sistem teknologi informasi. 9) Kemitraan yang merupakan sarana strategis dalam mewujudkan kelangsungan hidup dan menumbuhkembangkan perusahaan, yang berazaskan kesetaraan, saling menguntungkan dan berorientasi jangka panjang.
7) The goods and services procurement and raw material procurement are directed to the establishment of an effective continuity of the production process through precision quality, quantity, technical specifications, process, time, price, legal and effective after sales service 8) The information is intended for the realization of knowledge management, effective decision making and build corporate image, based on the principle of factual data, accurate, timely by utilizing information technology systems. 9) The partnership is a strategic tool in achieving viability and develop the company, on the basis of the principle of equality, mutual benefit and long-term oriented.
2. The Winning Formula (Rumusan Keunggulan), terdiri dari: 1) Vision (Visi), yaitu arah yang akan dicapai perusahaan. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan agribisnis berbasis karet, kelapa sawit, teh dan tebu yang tangguh serta berkarakter global. a) Tangguh Memiliki daya saing yang prima, melalui peningkatan produktivitas, mutu, skala ekonomi usaha dan dukungan industri hilir. b) Karakter Global Mempunyai karakteristik perusahaan berkelas dunia dengan proses bisnis dan kinerja yang prima serta menghasilkan produk yang berstandar internasional.
2. The Winning Formula (Formula Excellence), comprising: 1) Vision (Vision), that is the direction the company will be achieved. Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII become agribusiness company based rubber, palm oil, tea and sugarcane are tough and global character. a) Tough Have excellent competitiveness, through increased productivity, quality, economies of scale of operations and support downstream industries. b) Global Character Having the characteristics of a world class company with business processes and performance excellence and to produce products of international standard.
2) Mission (Misi), yaitu langkah-langkah yang ditempuh untuk mewujudkan visi. a) Menjalankan usaha perkebunan karet, kelapa sawit, teh, dan tebu dengan menggunakan teknologi budidaya dan proses pengolahan yang efektif serta ramah lingkungan. b) Mengembangkan usaha industri yang terintegrasi dengan bisnis inti (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dengan menggunakan teknologi terbarukan. c) Mengembangkan sumber daya manusia yang berbasis kompetensi. d) Membangun tata kelola usaha yang efektif. e) Memelihara keseimbangan kepentingan stakeholders untuk mewujudkan daya saing guna menumbuh-kembangkan perusahaan.
2) Mission namely the steps taken to realize the vision. a) Running the business of rubber plantations, palm oil, tea, and sugar cane cultivation by using technology and effective processing and environmentally friendly. b) Develop an integrated industrial enterprise with core businesses (rubber, palm oil, tea and sugarcane) by using renewable technologies. c) To develop human resources based on competency. d) Establish an effective corporate governance. e) Maintaining a balance of interests of stakeholders to achieve competitiveness in order to grow and develop the company.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
25
3) Values (Tata Nilai), yaitu nilai-nilai yang disepakati bersama sebagai landasan membangun budaya perusahaan guna mencapai Visi dan Misi Perusahaan.
3) Values, is values that are mutually agreed as the basis for building a corporate culture in order to achieve the vision and mission.
26
Warga PTPN VII (Persero) menjunjung tinggi dan bertekad mengembangkan nilai-nilai integritas dalam organisasi sebagai berikut : a) Produktivitas “Selalu memperlihatkan keunggulan melalui perbaikan berkelanjutan untuk memperoleh hasil maksimal”. b) Mutu “Selalu bekerja keras untuk menghasilkan yang terbaik bagi semua”. c) Organisasi “Selalu Mengutamakan kerjasama tim untuk menghasilkan sinergi yang optimal”. d) Servis “Selalu memberikan pelayanan dengan rasa tanggung jawab bagi kepentingan bersama”. e) Inovasi “Selalu Menghargai kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan nilai tambah”. Lima nilai integritas tersebut disingkat dengan kata “ProMOSI”.
The people in PTPN VII (Persero) uphold and aim to develop the values of integrity within the organization as follows: a) Productivity "Always show excellence through continuous improvement to obtain maximum results." b) Quality "Always working hard to produce the best for all". c) Organization "Always Focusing on teamwork to produce optimal synergy." d) Service "Always give service with a sense of responsibility for the common good." e) Innovation "Always Respect for creativity and innovation to generate added value." Five values of integrity is abbreviated with the word "Promosi ".
4) Corporate Strategy (Strategi perusahaan), merupakan upaya terobosan yang dilakukan dalam melaksanakan misi. Grand Strategi : “Pertumbuhan” melalui: a) Peningkatan produktivitas sumberdaya. b) Pengembangan skala ekonomi usaha perkebunan. c) Pengembangan industri yang terintegrasi.
4) Corporate Strategy (corporate strategy), is a breakthrough effort made in carrying out the mission. Grand Strategy: "Growth" through: a) Increasing the productivity of resources. b) The development of plantation economies of scale. c) Development of an integrated industry.
5) Policy (Kebijakan) Kebijakan dalam mengimplementasikan Grand Strategy: a) Melaksanakan konsolidasi pada seluruh sumberdaya produksi meliputi tanaman, teknik pengolahan serta infrastruktur. b) Melaksanakan Investasi fokus pada upaya peningkatan kinerja dari core business (karet, kelapa sawit, teh dan tebu) dan berorientasi pada kepentingan jangka panjang. c) Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampulabaan. d) Melaksanakan penataan ulang organisasi sesuai perkembangan usaha, dan span of control, dalam mendukung upaya penggalian potensi prroduksi. e) Membangun budaya kerja dengan mengembangkan tata nilai (ProMOSI) dalam organisasi f) Melaksanakan kemitraan dan aliansi strategis dalam mendukung pertumbuhan usaha.
5) Policy (Policy) Policy in implementing the Grand Strategy :
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
a) Implement consolidation of all production resources include crops, processing techniques and infrastructure. b) Implement Investment focusing on improving performance of core business (rubber, palm oil, tea and sugar cane) and oriented to long-term interests. c) Maintain the balance between growth and profitability. d) Implement the restructuring the organization according to business development, and span of control, in order to supporting in exploiting the potency of production. e) Develop a work culture by developing values ’ProMOSI’ in the organization f) Implement partnerships and strategic alliances in support of business growth.
3. The Business Succes Model (Model Sukses Bisnis) The Business Success Model (Model Sukses Bisnis) merupakan kriteria sukses dari setiap proses bisnis yang ditinjau dari 5 (lima) dimensi dan 9 (sembilan obyek strategis) yaitu:
1.
Manusia (People)
3. The Business Success Model (Business Success Model) The Business Success Model is a criteria for success of every business process in terms of 5 (five) dimensions and 9 (nine) strategic objects, namely :
1. Pekerja (Workers)
2. Internal (Internal)
2. Aset (Asset) 3. Tata Kelola (Governance)
3. Eksternal (External)
4. 5. 6. 7.
4.
Inovasi (Innovation)
8. Nilai Tambah (Added Value)
5.
Finansial (Financial)
9. Pemegang Saham/Investor (Shareholders/Investors)
Dalam kriteria sukses, diuraikan urutan proses dari masing-masing proses bisnis dan sasaran strategis (strategic target) yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu (5 tahun, dari tahun 2010 s.d. 2014) ditinjau dari dimensi dan obyek strategis sepert i tersebut di atas.
Pelanggan (Customers) Supplier (Suppliers) Petani Plasma/Kemitraan (Smalholders/Partnership) PKBL (Partnership and Enviroment Program)
The success criteria, described the order process of each business process and strategic goals (strategic goals) to be achieved within a certain period (5 years, from 2010 till 2014) in terms of dimension and strategic objects as mentioned above.
4. Key Performance Indicator (Tolok ukur keberhasilan). Key Performance Indicator (KPI) atau tolok ukur keberhasilan tahunan yang disepakati untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan (2010 sampai dengan 2014).
4. Key Performance Indicators Key Performance Indicator (KPI) agreed measures of success for a period of 5 (five) future years from 2010 to 2014.
5. Strategic Initiative Road Map (Peta jalan gagasan strategis). Strategic Initiative Road Map (Peta Jalan Gagasan Strategis) dimulai dari pembentukan Values (Tata Nilai) yang pada akhirnya diharapkan dapat terbangun sebuah budaya perusahaan yang indikatornya terlihat pada adanya efisiensi, kepuasan pelanggan, pertumbuhan pendapatan dan kompetensi.
5. Strategic Initiative Road Map. Strategic Initiative Road Map starts from the stablishment of Values, which which is eventually expected to develop a corporate culture, in which the indicator is tto be seen at the efficiency, customer satisfaction, revenue growth and competence.
Untuk membangun budaya perusahaan yang kuat, diperlukan lima hal yang menjadi pilar dalam pembentukan budaya perusahaan, yaitu: 1) Costumer Relations Management (CRM) atau pengelolaan hubungan pelanggan; 2) Operational Excellent (OPEX); 3) Information Technology (IT); 4) Total Quality Management (TQM); 5) Pengelolaan Sumber Daya Manusia berbasis kompetensi.
To build a strong corporate culture, it needs five things to be pillars in the formation of corporate culture, namely : 1)
Customer Relations Management (CRM);
2) 3) 4) 5)
Operational Excellence (OPEX); Information Technology (IT); Total Quality Management (TQM); Human Resource Management competency.
based
on
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
27
CRM antara lain meliputi analisa pasar, analisa kepuasan pelanggan serta jaringan komunikasi dengan pelanggan yang akan menghasilkan feed back bagi manajemen produksi. Pengelolaan hubungan pelanggan yang baik pada akhirnya akan melahirkan hubungan pelanggan yang kuat dan pada akhirnya akan mempengaruhi cash flow management. l OPEX, IT dan TQM meliputi bussiness process reenginering, redesign work system, information restructuring, assets restructuring, organization management, knowledge management serta assets management yang merupakan bagian dari production management dan production management yang akan bermuara pada cash flow management. l Sedangkan pengelolaan Sumberdaya Manusia berbasis kompetensi meliputi personal competency assessment, design competency profile, developing training needs, reasign people, sistem karir, manajemen kinerja dan sistem imbal jasa yang juga bermuara pada cash flow management.
CRM includes market analysis, analysis of customer satisfaction and network communication with customers which will result in feed back to the production management. Good customer relationship management will ultimately bear strong customer relationships and ultimately will affect cash flow management. l OPEX, IT and TQM include bussiness process reenginering, redesign work system, information restructuring, asset restructuring, organization management, knowledge management and assets management, which are part of the production management and production management that will lead to cash flow management . l The competencybased Human Resource management covers personnel competency assessment, competency profile design, developing training needs, reasign people, career systems, performance management and reward system that also comes down to cash flow management.
l
l
Strategic Initiative Roadmap selengkapnya dapat dilihat dalam diagram alur sebagai berikut:
Strategic Roadmap Initiative can be seen in the flow chart as follows:
Road Map Strategic Initiatives Efisiensi
Kepuasan Pelanggan
Pertumbuhan Pendapatan
Kompetensi
Budaya Perusahaan
Cash Flow Management
Sistem Karir
Manajemen Kinerja
Developing Training Needs
Personal Competency Assesment
Sistem Balas Jasa
Pengendalian Biaya
Production Management
Reassign People
Design Competency Profile
CBHRM/PMS
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Feedback Management
Organization Management
Knowledge Management
Assets Management
Redesign Work System
Information Restructuring
Assets Restructuring
Hubungan Pelanggan
Jaringan Komunikasi Dengan Pelanggan
Analisa Kepuasan Pelanggan
Business Process Reengineering
Analisa Pasar
IT
CRM
TQM Values
28
Pengendalian Produktivitas dan Kualitas
OPEX
6. Pemetaan Program Utama Pemetaan Program Utama adalah penyelarasan program dari setiap proses bisnis yang meliputi: A. Urutan proses bisnis. B. Penetapan Arah Strategis. C. Tinjauan berdasarkan pengelolaan 4 sumber daya: 1) Assets (Aset) 2) Work System (Sistem Kerja) 3) Human Resources (Sumberdaya Manusia) 4) Information (Informasi) D. Penetapan Penanggung Jawab Program (PIC).
Rumusan Key Program Mapping mencakup proses bisnis utama (tanaman, pengolahan dan pemasaran) serta proses pendukung (perencanaan, pengawasan, tenaga kerja, informasi, legalitas, infrastruktur, alat transportasi, keuangan, akuntansi, hubungan pelanggan, CSR, logistik.
Dengan program transformasi bisnis tersebut, kita berharap agar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan yang tangguh dan terus tumbuh.
6) Key Mapping Programme Key Mapping Programme (Mapping Main Program) is the alignment program of each business process that includes: A. The order of business processes. B. Strategic Direction Determination. C. Review based on the management of four resources: 1) Assets 2) Work Systems 3) Human Resources 4) Information D. Determination for Person In Charge of the program. Formulation Key Mapping Program includes core business processes (plant, processing and marketing) as well as supporting process (planning, supervision, labor, information, legal, infrastructure, transportation, finance, accounting, customer relations, CSR, logistics. By conducting business transformation program, we hope that the Limited Liability Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII become a resillient company and continues growing.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
29
Dewan Komisaris
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama/President Commissioner Harun Sulkam, SH Komisaris/Commissioner Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc Komisaris/Commissioner DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris/Commissioner Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris/Commissioner Ir. Razali Ishak Komisaris/Commissioner
30
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Board of Commissioners
Board of
Commissioners
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
31
32
Profile Dewan Komisaris
Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama/President Commissioner Lahir di Pekanbaru, 14 Mei 1945, Sarjana Akuntansi, Fakultas Ketatalaksanaan Niaga, Universitas HKBP Nomensen, Medan (1970) dan Magister Sains pada program studi Magister Manajemen Agribisnis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Gajah Mada, Jogjakarta (2007). Mengawali karir di bidang perkebunan pada tahun 1971 sebagai Staf Internal Auditor pada PT PP London Sumatera Indonesia. Bergabung dengan PN Perkebunan VI sebagai Staf Biro Efisiensi dan Kontrol (1975). Pada tahun 1996 dipercaya sebagai Direktur Keuangan pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Pada tahun 1998 diangkat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Pada tahun 2003 menjabat Direktur Utama pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) hingga Januari 2007. Ketua Umum Gabungan Pengu-saha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) untuk periode 2006-2008. Diangkat menjadi Komisaris Utama Perus-ahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIpada tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008.
32
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Born in Pekanbaru, May 14, 1945, Bachelor of Accountancy, Faculty of Commerce management, HKBP Nomensen University, Medan (1970) and Master of Science in Agribusiness Management Masters course, Graduate School of University of Gajah Mada, Yogyakarta (2007). He started his career in the plantation in 1971 as a Staff Internal Auditor on PT PP London Sumatra Indonesia. Join the PN Plantation VI as Staff Efficiency and Control Bureau (1975). In 1996, believed to be the Finance Director at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). In 1998 he was appointed as President Director of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). In 2003 served as President Director of PT Perkebunan Nusantara III (Persero) through January 2007. General Chairman of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) for the period 2006-2008. Appointed as Commissioner of the Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIIpada October 13, 2008, by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-187/MBU/2008 September 24, 2008.
Dari kiri ke kanan / From left to right Drs. Akmaluddin Hasibuan, M.Sc Komisaris Utama/President Commissioner Harun Sulkam, SH Komisaris/Commissioner Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc Komisaris/Commissioner DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris/Commissioner Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris/Commissioner Ir. Razali Ishak Komisaris/Commissioner
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
33
Harun Sulkam, SH Komisaris/Commissioner Lahir di Ujung Pandang, 10 Oktober 1967. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Proklamasi 1945, Jogjakarta (1998). Menjadi Anggota Komisaris Perseroan sejak tanggal 12 September 2006, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-101/MBU/2006 tanggal 11 September 2006. Aktif pada Yayasan Tenaga Kerja Indonesia (1996-1998), selanjutnya menjadi tenaga profesional pada Kantor Hukum Profesional HSH (2001-2004) dan Kantor Hukum Profesional H3I sejak tahun 2004 sampai saat ini.
Born in Ujung Pandang, October 10, 1967. He obtained his law degree from the Faculty of Law, University of Proclamation 1945, Yogyakarta (1998). Become a Member Commissioner since September 12, 2006, by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-101/ MBU/2006 September 11, 2006. On the Indonesian Manpower Foundation (1996-1998), later became a professional staff at the Law Office of Professional HSH (2001-2004) and the Office of Professional Legal H3I since 2004 until today.
Prof. DR. Ir. H. M. Saleh S. Ali, M.Sc Komisaris/Commissioner Lahir di Pinrang, Sulawesi Selatan, 27 November 1953. Meraih gelar Sarjana (S1) dari Universitas Pertanian Universitas Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) dari University of the Philippines at Los Banos (1980) dan meraih gelar Doktor (Ph.D.) dari Cornell University, Amerika Serikat (1990). Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 5 Juni 2003 sampai saat ini, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-217/MBU/2003 tanggal 5 Juni 2003 dan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Sebelumnya adalah Dosen Pasca-sarjana UNHAS (1990-sekarang), Ketua Program Diklat TMPP UNHAS (1992-1999), Konsultan SRDP Р CIDA (1991), Kepala Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Pembangunan (PSKMP) UNHAS (1993-1999), Kepala Pusdiklat SESPANAN Bidang TMKP, LAN-RI (1999-2000), Kepala Pusdiklat SESPANAS Bidang Kepemimpinan (2000-2001), Deputi Bidang Diklat SPIMNAS (2001-2002) dan Ketua Program Doktor Pertanian Universitas Hasanudin (2006-sekarang).
Born in Pinrang, South Sulawesi, 27 November 1953. He obtained a Bachelor degree (S1) from the University of Agriculture, University Hassanudin (UNHAS), Ujung Pandang (1979), Master of Science (MSc) from the University of the Philippines at Los Banos (1980) and earned his Doctorate (Ph.D.) from Cornell University, United States (1990). He has served as Commissioner since June 5, 2003 till now, by the Decree of the Minister of State Enterprises No.KEP-217/MBU/2003 June 5, 2003 and the Decree of the Minister of State Enterprises No.KEP-187/MBU/2008 September 24, 2008. Previous-ly, he was Lecturer Postgraduate Hasanuddin Universi-ty (1990-present), Chairman of TMPP UNHAS Training Program (1992-1999), Consultant SRDP Р CIDA (1991), The Center for Policy Studies and Development Man-agement (PSKMP) UNHAS (1993-1999), Chief Pusdiklat SESPANAN TMKP Field, LAN-RI (19992000), Head Field SESPANAS Leadership Training Center (2000-2001), Deputy of Education and Training SPIMNAS (2001-2002) and Chairman of the Doctoral Program of Agricultural Hasanuddin University (2006-present).
DR. Ir. Hasanuddin Ibrahim, Dipl. Ing. Agr Komisaris/Commissioner Lahir di Bengkulu pada tanggal 3 Oktober 1958. Menjabat komisaris Perseroan sejak tanggal 13 Oktober 2008, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Meraih gelar Sarjana Agronomi pada Institut Pertanian Bogor (1981). Memperoleh gelar Engineer Agronomi Wilayah Tropis dari ESAT, CNEARC, Montpellier, Perancis (1991). Memperoleh gelar Doktor Sosiologi Pembangunan, Sejarah dan Kebudayaan dari INA-PG dan EHESS Perancis. Saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Jendral Departemen Pertanian. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Bina Produksi Perkebunan, Departemen Pertanian (2001-2005). Mendapatkan penghar-gaan Satya Lencana Karya Satya (2001). 34
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Born in Bengkulu on October 3, 1958. Appointed commissioner of the Company since October 13, 2008, by the Decree of the Minister of State Enterprises No.KEP-187/MBU/2008 September 24, 2008. He holds a Bachelor of Agronomy in Bogor Agricultural University (1981). He earned Region Tropical Agronomy Engineer from ESAT, CNEARC, Montpellier, France (1991). He earned his Doctorate of Development Sociology, History and Culture of the INA-PG and EHESS France. He currently serves as Secretary General of Ministry of Agriculture. Previously served as Director of Crops, Directorate General of Plantation Production Development, Ministry of Agriculture (2001-2005). Badge awarded Satya Karya Satya (2001).
Prof. DR. Ir. H. Ahmad Anshori Mattjik, M.Sc Komisaris/Commissioner Lahir di Jakarta, 26 Juni 1946, menjadi Komisaris Perseroan sejak Tanggal 13 Oktober 2008 sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008. Ahmad Mattjik mendapatkan gelar Sarjana bidang Biometrika dari Institut Pertanian Bogor (1971), Magister Bidang Statistik, University of Minnesota, Amerika Serikat (1977) dan Doktor bidang Statistika Terapan dari Colorado State University (1980). Pernah menjadi Rektor Institut Pertanian Bogor 2002-2007 dan Komisaris PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 2003-2008. Saat ini menjabat juga sebagai Komisaris Utama PT Siak Prima Nusa dan Ketua Dewan Pakar HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia).
Born in Jakarta, June 26, 1946, became Commissioner of the Company since the date of October 13, 2008 by the Decree of the Minister of State Enterprises No.KEP187/ MBU/2008 September 24, 2008. Ahmad Mattjik received his Bachelor of Agricultural Institute of Biometrics Bogor (1971), Master of Statistics Division, University of Minnesota, United States (1977) and a Doctorate in Applied Statistics from Colorado State University (1980). Ever become Rector of Bogor Agricultural University 2002-2007 and Commissioner of PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 2003-2008. Currently serves as President Commissioner of PT Siak Prima Nusa and Chairman of the Board of Experts HKTI (Association of Indonesian Peasant Harmony).
Ir. Razali Ishak Komisaris/Commissioner Lahir di Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 11 November 1953. Menjabat sebagai Anggota Komisaris Perseroan sejak 13 Oktober 2008. sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-187/ MBU/2008 tanggal 24 September 2008 . Memulai karir sebagai karyawan PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi pada tahun 1979. Menjabat sebagai Kepala Bagian Tanaman PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah jambi (1996-2001). Dari tahun 2001 sampai 2003 menjabat sebagai Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara I (Persero) dan pada tahun 2003 sampai dengan 2007 menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara I (Persero). Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Born in Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam on November 11, 1953. Appointed as Member of Commissioner since October 13, 2008. by the Decree of the Minister of State Enterprises No. KEP-187/ MBU/2008 September 24, 2008. He started his career as an employee of PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi in 1979. Served as Head of the Department of Plant PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Bah Jambi (1996-2001). From 2001 to 2003 served as the Production Director of PT Perkebunan Nusantara I (Persero) and in 2003 to 2007 served as President Director of PT Perkebunan Nusantara I (Persero). He holds a degree from the Faculty of Agriculture, University of North Sumatra, Medan.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
35
Dewan Direksi
Drs. Andi Punoko, Ak Direktur Utama/President Director Ir. Mardjan Ustha, MM Direktur Produksi/Director of Production Budi Santoso, SH Direktur SDM dan UMUM/ Director of Human Resources and General Affairs Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Keuangan/Director of Finance Ir. Gatot Bintoro, MM Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/ Director of Marketing and Development Planning
36
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Board of Directors
Board of
Directors
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
37
38
Profile Direksi
Dari kiri ke kanan / From left to right Drs. Andi Punoko, Ak Direktur Utama/President Director Ir. Mardjan Ustha, MM Direktur Produksi/Director of Production Budi Santoso, SH Direktur SDM dan UMUM/ Director of Human Resources and General Affairs Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Keuangan/Director of Finance Ir. Gatot Bintoro, MM Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/ Director of Marketing and Development Planning
Drs. Andi Punoko, Ak Direktur Utama/President Director Lahir di Metro, 5 Oktober 1959. Memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1983). Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak 25 Januari 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-134/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006. Sebelumnya menduduki beberapa jabatan penting di Perseroan, yakni Direktur Keuangan (2003-2006) sesuai Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-249/MBU/2003 tanggal 19 Juni 2003 setelah sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Akuntansi (1998-2003), Kepala Urusan Anggaran Bagian Pembiayaan (1992), dan Kepala Urusan Keuangan, Bagian Keuangan (1994-1998). Menjadi Ketua Dewan Pengawas PT DAPENBUN sejak 23 April 2008.
38
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Born in the Metro, 5 October 1959. Earned a Bachelor of Accountancy from the Faculty of Economics majoring in Accounting at the University of Gadjah Mada, Yogyakarta (1983). He has served as Director of the Company since January 25, 2007, by the Decree of the Minister of State Enter-prises No.KEP-134/MBU/2006 December 27, 2006. Previously held several important positions in the Company, the Director of Finance (20032006) by the Decree of the Minister of SOEs No. Kep249/ MBU/2003 June 19, 2003 having previously served as Head of Accounting (1998-2003), Head of Budget Section Financing (1992), and Head of Finance, Finance Department (1994-1998). Being the Chairman of the Supervisory Board of PT Dapenbun since 23 April 2008.
Ir. Mardjan Ustha, MM Direktur Produksi/Director of Production Lahir di Baserah (Riau), 28 September 1960. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (1984), dan gelar S-2 di Magister Manajemen Agribisnis (MMA) universitas yang sama (1995). Menjabat sebagai Direktur Produksi sejak tanggal 6 Maret 2010, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-45/MBU/2010 tanggal 4 Maret 2010 Sebelumnya menjabat Direktur SDM & Umum Perseroan (27 Desember 2006 - 4 Maret 2010). Pernah menduduki berbagai posisi di PT Perkebunan II (Persero) Sumatera Utara sejak 1985. Menjabat sebagai Kepala Bagian SDM PTPN II (1997-1998), dan selanjutnya menjabat sebagai Administratur di unit-unit usaha di lingkungan PTPN II (1998-2001). Sebelum menjabat sebagai Direktur SDM dan Umum Perseroan di PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), jabatan sebelumnya adalah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum di PT Perkebunan Nusantara V (Persero) Riau (2001-2006).
Born in Baserah (Riau), 28 September 1960. Graduated from the Faculty of Agriculture of Agriculture Bogor Agricultural University (1984), and S-2 degree Master of Management in Agribusiness (MMA) the same university (1995). Served as Director of Production since March 6, 2010, by the Decree of the Minister of State Enterprises No. KEP-45/MBU/2010 dated March 4, 2010 Previously, he was Director of Human Resources & General Company (27 December 2006-4 March 2010). Has held various positions at PT Perkebunan II (Persero) North Sumatra since 1985. Served as Head of HR PTPN II (1997 -1998), and subsequently served as Administrator of the business units within the PTPN II (1998-2001). Before serving as Director of Human Resources and Public Company in PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), the previous position was as Director of Human Resources and General Affairs at PT Perkebunan Nusantara V (Persero), Riau (2001-2006).
Budi Santoso, SH Direktur SDM dan UMUM/ Director of Human Resources and General Affairs Lahir di Bandung, tanggal 24 Juni 1961, menjadi Direktur SDM dan Umum sejak tanggal 8 April 2010, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-81/MBU/2010 tanggal 7 April 2010. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum, Universitas Padjadjaran (1985), Bandung. Bergabung dengan Perseroan pada tahun 1986. Sejak 1999-2003 menjabat sebagai Kepala Bagian SDM Perseroan, kemudian Mei 2003-2010 menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan. Selama karirnya di Perseroan, banyak bergerak di bidang perkembangan ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.
Born in Bandung, June 24, 1961, became Director of Human Resources and General Affairs since April 8, 2010, by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-81/MBU/2010 April 7, 2010. Earned law degree from the Faculty of Law, Padjadjaran University (1985), Ban-dung. He joined the Company in 1986. From 1999-2003 served as Head of HR, then in May 20032010 served as Corporate Secretary of the Company. During his career at the company, many engaged in the development of manpower and human resources.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
39
Ir. Boyke Budiono, MBA, CWM Direktur Keuangan/Director of Finance Lahir di Jakarta pada tanggal 27 Agustus 1957. Memperolah gelar Insinyur dari Fakultas Pertanian, Universitas Kristen Satya Wacana (1982) dan gelar MBA dari University of Colorado at Boulder, USA (1992). Menyandang predikat Certified Wealth Manager dari Erasmus University and MM-Universitas Gajah Mada, Jakarta. Pernah bergabung dengan Bank Rakyat Indonesia pada tahun 1985 sebagai management trainee. Sempat menjabat sebagai Wakil Direktur Utama PT UFJ-BRI Finance (1999-2003). Diangkat sebagai Direktur Keuangan PTPN VII (Persero) sejak tanggal 6 Juli 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-116/MBU/2007 tanggal 4 Juli 2007. Sampai sekarang masih aktif sebagai anggota Asosiasi Emiten Indonesia, dan anggota Certified Wealth Manager Association (CWMA).
Born in Jakarta on August 27, 1957. Obtain a degree in Engineering from the Faculty of Agriculture, Universitas Kristen Satya Wacana (1982) and an MBA from the University of Colorado at Boulder, USA (1992). Bearing the title of Certified Wealth Manager of the Erasmus University and MM-University of Gajah Mada, Jakarta. Joined the Bank Rakyat Indonesia in 1985 as a management trainee. Had served as Vice President Director of PT UFJ-BRI Finance (1999-2003). Appointed as Finance Director of PTPN VII (Persero) since July 6, 2007, by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-116/MBU/2007 July 4, 2007. Until now he still actives as a member of Indonesian Listed Companies Association, and member of the Certified Wealth Managers Association (CWMA).
Ir. Gatot Bintoro, MM Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan/ Director of Marketing and Development Planning Lahir di Temanggung (Jawa Tengah), 10 September 1958. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Fakultas Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian di Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta (1982) dan Gelar S-2 dari Magister Manajemen Agribisnis (MMA) di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1998. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Perencanaan Pengembangan Perseroan sejak tanggal 5 April 2007, sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-41/MBU/2007 tanggal 4 April 2007. Mengawali karir di Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIpada tahun 1984 hingga menjabat sebagai Kepala Bagian Pemasaran Perseroan pada tahun 2004.
40
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Born in Temanggung (Central Java), 10 September 1958. Graduated from the Faculty of Agriculture Department of Agriculture Agricultural Technology at the University of Gadjah Mada, Yogyakarta (1982) and S-2 degree of Mas-ter of Agribusiness Management (MMA) at the Institut Pertanian Bogor (IPB) in 1998. Appointed as Director Marketing and Development Planning of the Company since April 5, 2007, by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-41/ MBU/2007 April 4, 2007. He began his career at the company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII at 1984 until appointed as Head of Marketing Department of the Company in 2004.
Struktur Permodalan Perusahaan / Company Capital Structure 41
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham / Capital Structure and Shareholders
41
Daftar Anak Perusahaan / List of Subsidiary
STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM
CAPITAL STRUCTURE AND SHAREHOLDERS
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Nomor 34/2008 adalah sebagai berikut : Nilai Nominal : Rp 1.000.000 per saham Jumlah Nominal Prosentase
Capital structure and shareholding structure of the Company based on Deed No. 34/2008 are as follows Denomination : Rp 1.000.000 per share Nominal Amount Percentage
Jumlah Saham
(Rp)
(%)
Numbers of shares Modal Dasar/Initial Capital
1.000.000
1.000.000.000.000
365.000
365.000.000.000
100
Total Authorized and Fully-paid in capital
365.000
365.000.000.000
100
Saham Dalam Portepel/Shares in portfolio
635.000
635.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia/ Authorized and Fully-paid in capital Republic of indonesia Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN / PERUSAHAAN ASOSIASI
LIST OF SUBSIDIARY / ASSOCIATED COMPANIES
PT Bio Industri Nusantara PT Bio Industri Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Tien Norman Lubis, S.H. No. 10 - Tanggal 10 November 1999, dan telah disetujui oleh Menteri Keha-kiman RI dalam Surat Keputusan No. C.06812. HT.01.01.Th-2001 tanggal 28 Agustus 2001. PT Bio Industri Nusantara merupakan perusahaan penghasil pupuk hayati ”Emas”, pupuk hayati berba-han aktif mikroba pelarut hara dan pemantap agregat tanah dan barang-barang sejenis. Kepemilikan Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII di PT Bio Industri Nusantara adalah sebesar 25% senilai Rp 1.925 juta. Dengan pencatatan berdasarkan metode ekuitas, maka nilai penyertaan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII pada PT Bio Industri per 31 Desember 2010 adalah Rp 5.632,1 juta.
PT Nusantara Bio Industry PT Bio Industri Nusantara was established based on Notarial Tien Norman Lubis, SH No. 10 - November 10, 1999, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decree No. C.06812. HT.01.01.Th-2001 dated August 28, 2001. PT Bio Industry Nusantara is a company producing biofertilizer "Emas", contain active microbial biofertilizer solvent nutrient and soil aggregates and similar items. Share ownershhip of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) at PT Bio Industri Nusantara is 25% worth of USD 1925 million. By listing under the equity method, the value of the equity of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) at PT Bio Industri at December 31, 2010 is Rp 5.632,1 million.
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham) Indoham didirikan berdasarkan Akta Notaris Dr. Wessendorf No. 926/1960 tanggal 25 Maret 1960, dan telah terdaftar pada Pengadilan Hamburg, Jerman, dengan No. HR.B.9116 tanggal 25 April 1960. Bidang usaha Indoham adalah penjualan komoditas. Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII di pasar Eropa dan Afrika Utara berdasarkan pada penawaran yang didapat Indoham setiap hari dari PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Selain itu, Indoham bertugas memonitor harga-harga komoditas di pasar internasional serta ketentuanketentuan yang dikeluarkan MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) untuk disampaikan ke PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Kepemilikan saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIdi Indoham adalah sebesar 2,4% dari jumlah saham atau senilai Rp 369 juta.
Hamburg-Indonesia Import-GMBH (Indoham) Indoham established based on Notarial Deed Dr. Wessendorf No. 926/1960 dated March 25, 1960, and has been registered at the Court of Hamburg, Germany, No. HR.B.9116 April 25, 1960. Indoham line of business is sale of commodities produced by Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII in European and North African market based on bids obtained Indoham every day from Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII. In addition, Indoham monitors commodity prices on international markets as well as the provisions issued by EEC (European Economic Community) to be submitted to Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII. The share ownership of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII at Indoham amounted to 2.4% of the total number of shares or Rp 369 million.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
41
42
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) PT Riset Perkebunan Nusantara dibentuk sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) seluruh PT Perkebunan Nusantara I sampai dengan PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) dan PT RNI (Persero) dan sesuai dengan surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-713/MBU/2010 tanggal 30 September 2010 dan mengenai persetujuan pendirian Perseroan Terbatas PT Riset Perkebunan Nusantara. Kepemilikan saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIpada PT Riset Perkebunan Nusantara adalah sebesar 6,66% atau senilai Rp. 50 juta rupiah.
PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) PT Riset Perkebunan Nusantara was established in accordance with the Decision of the General Meeting of Shareholders (GMS) for PT Perkebunan Nusantara I to PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT RNI (Persero) and in accordance with the letter of the Minister of State Owned Enterprises No. S-713/MBU/2010 September 30, 2010 and on approval of the establishment of limited liability company PT Riset Perkebunan Nusantara. The share ownership of the Perusahaan Perseroan (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII at PT Riset Perkebunan Nusantara amounted to 6.66% or Rp. 50 million rupiah PTRiset Perkebunan Nusantara was established based on Notarial Hasbullah Abdul Rashid, SH, M. Kn No. 01 On 20 November 2010.
PT Riset Perkebunan Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H, M.Kn No. 01 Tanggal 20 Nopember 2010. PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa penelitian, konsultan, konsultan penelitian ilmiah laboratorium, jasa pelatihan, pengolahan data, riset dan konsultasi, sertifikasi mutu produk dan hasil uji, survey, konsultan bidang sumber daya manusia, konsultasi bidang pertanian, jasa pemberantasan hama, jasa konsultan bidang industri, konsultan bidang bisnis, manajemen dan administrasi, jasa laboratorium analisa fisika kimia. PT Riset Perkebunan Nusantara menjalankan usaha-usaha di bidang pertanian meliputi agroindustri, industri pertanian, perkebunan tanaman industri, rehabilitasi tanah dan reboisasi. Selain itu PT Riset Perkebunan Nusantara bergerak dalam bidang perdagangan yang meliputi ekspor impor dan perdagangan hasil perkebunan, hasil pertanian, peralatan pertanian dan perkebunan, pupuk organik, pupuk non organik dan penyubur tanaman, perdagangan hasil industri dan perdagangan peralatan/suku cadang ukur, survey, laboratorium dan timbangan khusus.
PT Riset Perkebunan Nusantara is a company dealing with research services, consulting, scientific research laboratory consultants, training services, data processing, research and consulting, product quality certification and test results, surveys, human resources consultant, agriculture consulting, services, pest eradication, industry consulting services, business consulting, management and administration, chemical physics analysis laboratory services. PT Riset Perkebunan Nusantara run activities on the the field of agriculture including agroindustries, agricultural industries, industrial plantations, land rehabilitation and reforestation. Moreover, PT Riset Perkebunan Nusantara is engaged in trade, including import and export trade of plantation products, agricultural products, agricultural equipment and farming, organic fertilizer, inorganic fertilizer and fertilizer plants, trading of industrial and commercial equipment/spare parts measuring, surveying, laboratory and special scales.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB Nusantara) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara merupakan hasil perubahan bentuk Kantor Pemasaran Bersama PTPN menjadi Perseroan Terbatas sesuai surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/ MBU/2010 tanggal 30 September 2010. Kepemilikan saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah sebesar 6,66% senilai Rp 1 Milyar.
Joint Marketing PT Kharisma Nusantara (PT Nusantara CDE) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara is the result of changing in format from the Joint Marketing Office of PTPN tto be a Limited Liability Company pursuant to the letter of the Minister of State Owned Enterprises No. S-674/MBU/2010 September 30, 2010. The share ownership of the Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII at Joint Marketing PT Kharisma Nusantara is 6.66% worth Rp 1 billion.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara didirikan berdasarkan Akta Notaris N.M Dipo Nusantara PUA UPA, SH No.4 Tanggal 16 November 2010 dan telah disetujui oleh Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-60488.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 11 Desember 2010.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara was established based on Notarial NM Dipo PUA UPA Nusantara, SH No.4 November 16, 2010 and was approved by the Decree of the Minister of Justice and Human Rights No. AHU-60488.AH.01.01.Tahun 2010 December 11, 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah perusahaan yang melakukan usaha dibidang perdagangan, pemasaran komoditas agro industri, pengelolaan komoditas agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan meliputi pengelolaan gudang, fasiitas penimbunan, dan transportasi, optimalisasi pemanfaatan sumberdaya untuk pendidikan dan pelatihan, jasa konsultan di bidang pemasaran komoditas agro industri dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara is a company that eals with trade, marketing of agroindustry, agroindustrial commodities management and optimizing the utilization of company resources include warehouse management, hoarding, and transportation, optimum utilization of resources for education and training, consulting services marketing of agroindustrial and business facilities and infrastructure owned by the company.
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
CHRONOLOGY OF LISTING SHARES
Kepemilikan saham PTPN VII (Persero) adalah 100% milik pemerintah Republik Indonesia, sehingga tidak terdapat saham yang dimilki oleh publik.
Share ownership PTPN VII (Persero) is 100% owned by the government of the Republic of Indonesia, so there are no shares being owned by the public.
KRONOLOGIS PENCATATAN OBLIGASI
CHRONOLOGY OF LISTING BONDS
Pada tanggal 19 Maret 2004, Perusahaan telah mencatatkan obligasi yang diterbitkan sebagai hasil dari penawaran umum obligasi yang dilakukan oleh Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia), dengan nilai nominal sebesar Rp 225.000.000 yang terbagi dalam Seri A dan Seri B, masing-masing sebesar Rp 215.000.000 dan Rp 10.000.000. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: Obligasi Seri A : Tingkat bunga obligasi tetap 13,875% per tahun dan akan dibayar kembali pada tanggal 26 Maret 2009 Obligasi Seri B : Tingkat bunga obligasi tetap 14,125% per tahun dan pada tahun pertama dan untuk tahun kedua hingga ketujuh bunga dihitung berdasarkan bunga SBI berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi 5% per tahun. Obligasi ini akan dibayar kembali pada tanggal 26 Maret 2011. Bunga obligasi dibayar setiap tiga bulan dimulai sejak tanggal 26 Juni 2004. Perusahaan tidak membuat penyisihan dana pelunasan pokok obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan hasil penerbitan obligasi tersebut.
On 19 Maret 2004, the Company has listed the bonds issued as a result of bond offerings made by the Company on the Surabaya Stock Exchange (now the Indonesian Stock Exchange), with a nominal value of Rp 225.000.000 that are divided into Series A and Series B, each Rp 215.000.000 and 10.000.000 respectively. The bonds were issued without the certificate, with the terms and conditions as follows:
Obligasi tersebut telah memperoleh pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (“Pefindo”) yang dinyatakan dalam surat No. 1616/ PEF-Dir/XII/2010 tanggal 23 Desember 2010, dengan peringkat “A” (single A; stable outlook) untuk periode 22 Desember 2010 sampai dengan 26 Maret 2011.
These bonds were obtained a credit rating from Pefindo (indonesian Rating Agency) stated in the letter No. 1616/PEF-Dir/XII/2010 December 23, 2010, with a rating of "A" (single A; stable outlook) for the period December 22, 2010 until March 26, 2011.
Obligasi ini tidak dijamin dengan agunan khusus berupa benda atau pendapatan atau aktiva lain Perusahaan dalam bentuk apapun serta tidak dijamin oleh pihak lain manapun. Seluruh kekayaan Perusahaan kecuali yang
The bonds are not secured by specific collateral in the form of assets or revenues or other assets of the Company in any form and is not guaranteed by any other party. All assets of the Company unless that has
Series A : The interest rate fixed bonds 13.875% per annum and repayable on March 26, 2009 Series B : Bonds fixed interest rate per annum and 14.125% in the first year and for the second to seventh SBI interest rate is calculated based on deposits 3 (three) months plus a premium of 5% per year. These bonds will be repaid on March 26, 2011.
The interest is paid every three months starting on June 26, 2004. The Company does not set aside fund for payment of principal of the bond in order to optimize the use of the proceeds of the bonds.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
43
44
telah dijaminkan secara khusus kepada krediturnya, menjadi jaminan bagi kreditur lain yang tidak dijamin secara khusus termasuk pemegang obligasi ini secara pari passu.
been specifically pledged to creditors, serve as collateral for secured creditors that are not specifically including the holders of these bonds are pari passu.
Beban yang berhubungan dengan penerbitan obligasi meliputi biaya penjaminan obligasi, biaya konsultan dan beban lainnya diamortisasi selama masa sampai obligasi tersebut jatuh tempo.
Expenses associated with bond issuance include bond underwriting fees, consultant fees and other expenses are amortized over the period until the bond matures.
Pada tanggal 15 September 2005, Perusahaan telah membeli kembali (buy back) obligasi Seri B sebesar Rp 4.000.000.
On September 15, 2005, the Company has bought back (buy back) the Series B bonds amounting Rp 4.000.000.
Obligasi Seri A sebesar Rp 215.000.000 telah jatuh tempo dan telah dilunasi pada tanggal 26 Maret 2009 dengan menggunakan fasilitas pinjaman jangka panjang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang mempunyai jumlah maksimum sebesar Rp 500.000.000. Pinjaman tersebut diperuntukkan antara lain untuk pelunasan obligasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2009. Hutang obligasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp 6.000.000 dan akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2011.
Series A bonds amounting Rp 215.000.000 had matured and was paid on March 26, 2009 using a long-term loan facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, which has a maximum amount of Rp 500.000.000. The loans are intended among others for repayment of bonds which will mature on March 26, 2009. Bonds payable at December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 6.000.000 and will mature on March 26, 2011.
LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL
CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS
Penjamin Emisi : PT Andalan Artha Advisindo PT Mandiri Sekuritas PT Danatama Makmur Sekuritas PT DBS Vickers Sekuritas Konsultan Hukum : Hanafiah, Ponggawa Bangun Wali Amanat : PT Bank Niaga Lembaga Pemeringkat : PT Pefindo Kantor Akuntan Publik : Prasetyo, Sarwoko & Sandjaja (E&Y) Notaris : Imas Fatimah, SH.
Underwriter : Lawyer : Trustee : Rating Agency : Public Accounting Firm : Notary :
AKUNTAN PERSEROAN
COMPANY ACCOUNTANT
Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat (member firm of Grant Thronton) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Adapun Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (member firm of Ernst & Young) dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Financial Statements for the year ended December 31, 2010 has been audited by Public Accounting Firm (KAP) Hendrawinata Gani & Hidayat (member firm of Grant Thronton) with an unqualified opinion. The Financial Statements for the year ended December 31, 2009, audited by Public Accounting Firm (KAP) Purwantono, Sarwoko & Sandjaja (member firm of Ernst & Young) with an unqualified opinion.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
PT Andalan Artha Advisindo PT Mandiri Securities PT Danatama Makmur Sekuritas PT DBS Vickers Securities Hanafiah, Ponggawa Bangun PT Bank Niaga PT Pefindo Prasetyo, Sarwoko & Sandjaja (E&Y) Imas Fatimah, SH.
45
Penghargaan dan Sertifikasi / Awards and Certification
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI
AWARDS AND CERTIFICATION
Berbagai penghargaan pihak luar atas prestasi serta kinerja tangguh Perseroan selama tahun 2010 adalah:
Various external awards for his accomplishments and strong performance of the Company during the year 2010 is:
Penghargaan Anugerah Business Review 2010 Perseroan menerima 5 penghargaan Anugerah Business Review 2010 oleh majalah Business Review yang diadakan di Marine Bay Sands, Singapura pada tanggal 26 November 2010. Dalam penghargaan tersebut Direktur Utama PTPN VII (Persero) Drs. Andi Punoko, Ak menerima penghargaan sebagai The Best CEO of Business Teamwork Management dan berbagai penghargaan lainnya yaitu : l Peringkat 2 untuk Batik Gabovira sebagai Mitra Binaan UKM terbaik dari PTPN VII (Persero). l Peringkat 4 untuk Marketing Management l Peringkat 4 untuk Human Capital l Peringkat 5 untuk Non Listed Company
Business Review Award 2010 Award The Company received 5 awards Business Review Award 2010 by the magazine Business Review, held at the Marine Bay Sands, Singapore on November 26, 2010. In the award the President Director of PTPN VII (Persero) Drs.Andi Punoko, Ak received an award as the Best CEO of Business Teamwork Management and various other awards are: l
l l l
Rank 2 for Batik Gabovira as best SME partners from PTPN VII (Persero). Rank 4 for Marketing Management Rank 4 for the Human Capital Rating 5 for Non-Listed Company
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
45
46
Sawit, Karet dan Teh Nusantara Award 2010 Ajang kompetisi BUMN Perkebunan SKTNA 2010 yang diselenggarakan di PTPN V Pekanbaru-Riau pada tanggal 15 dan 16 Desember 2010 memperoleh 4 (empat) penghargaan pada Unit Usaha PTPN VII (Persero) yaitu : Unit Usaha Way Berulu: l Peringkat I kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Karet l Peringkat I kategori kebun karet TM terbaik Unit Usaha Way Lima: l Peringkat III kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Karet Unit Usaha Padang Pelawi: l Peringkat III pada kategori pabrik Karet Crumb Rubber Terbaik 2010
Sawit, Karet dan Teh Nusantara Award 2010 State Owned Enterprise competition SKTNA 2010 held in PTPN V Pekanbaru, Riau on December 15 and December 16, 2010 received 4 (four) award at the Business Unit PTPN VII (Persero), namely: Way Berulu Business Unit: l First rank Rubber Plantation Productivity Improvement category l First rank The best TM Rubber Plantation Category Way Lima Business Unit: l Third rank Rubber Plantation Productivity Improvement category. Padang Pelawi Business Unit l Third rank in the category of Best Crumb Rubber factory 2010.
Penghargaan Lingkungan Hidup Didalam upaya menjaga stabiltas kinerja pengelolaan lingkungan di PPKR, PPKS maupun Pabrik Gula, Perseroan secara konsisten melakukan peningkatan pengawasan dan pemantauan pada limbah cair, limbah padat maupun limbah gas secara periodik yaitu analisa kualitas limbah cair 1bulan sekali, gas emisi dan udara ambient setiap 6 bulan sekali oleh instansi yang terakreditasi. Secara administrasi, pelaporan hasil pemantauan kualitas limbah cair, limbah gas dan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) disampaikan kepada instansi yang berkompeten yaitu BAPEDALDA Kabupaten, Propinsi dan BAPEDAL Pusat Jakarta.
Environmental Award In efforts to maintain stable performance in environmental management at Crumb Rubber Factory, as well Palm Oil Mill, Sugar Factory, the company has consistently increased its oversight and monitoring of liquid waste, solid waste and waste gases periodically once a month wastewater quality analysis, gas emission and ambient air every 6 months by an accredited institution. Administraatively, report on the results of monitoring the quality of wastewater, waste of gas and waste B3 (Hazardous and Toxic Materials) submitted to the competent institution of BAPEDALDA District, Provincial and Central BAPEDAL Jakarta.
Dari hasil pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan, pada tahun 2010 ini Peringkat Kinerja Lingkungan yang diperoleh Unit-Unit Usaha perseroan sebagai berikut:
From the results of sustainable environmental management, in the year 2010 Environmental Performance Rating acquired company Business Units as follows:
PPKR Unit Usaha Kedaton Peringkat Biru Unit Usaha Pematang Kiwa Peringkat Biru Unit Usaha Tulungbuyut Peringkat Biru Unit Usaha Way Berulu Peringkat Biru Unit Usaha Baturaja Peringkat Biru Unit Usaha Tebenan Peringkat Biru Unit Usaha Padang Pelawi Peringkat Biru
PPKR Business Unit Kedaton Ranking Blue Business Unit Pematang Kiwa Ranking Blue Business Unit Tulungbuyut Ranking Blue Business Unit Way Berulu Ranking Blue Business Unit Baturaja Ranking Blue Business Unit Tebenan Ranking Blue
PPKS Unit Usaha Rejosari Peringkat Biru Unit Usaha Bekri Peringkat Biru Unit Usaha Sungai Niru Peringkat Biru Unit Usaha Sungai Lengi Peringkat Biru Unit Usaha Betung Peringkat Biru Unit Usaha Talangsawit Peringkat Biru
PPKS Business Unit Rejosari Ranking Blue Business Unit Bekri Ranking Blue Business Unit Sungai Niru Ranking Blue Business Unit SungaI Lengi Ranking Blue Business Unit Betung Ranking Blue Business Unit Talangsawit Ranking Blue
PG Unit Usaha Cinta Manis Peringkat Biru Unit Usaha Bungamayang Peringkat Biru
PG Business Unit Cinta Manis Ranking Blue Business Unit Bungamayang Ranking Blue
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
47
48 Peristiwa-peristiwa Penting / Momentous Events
48
6 Januari 2010 Melalui program Bina Lingkungan PTPN VII (Persero) meresmikan Masjid Darul Ihsan untuk memberikan tempat ibadah yang layak bagi masyarakat Kampungpulo, Kelurahan Kotabaru, Tanjungkarang Timur.
January 6, 2010 Through its Community Development program PTPN VII (Persero) Darul Ehsan Mosque inaugurated to provide a decent place of worship for the community Kampungpulo, Kotabaru Village, East Tanjungkarang.
12-15 Januari 2010 PTPN VII (Persero) berhasil menjuarai 5 cabang pada perlombaan MTQ ke34 PTPN Wilayah Sumatera di PTPN V (Persero) Pekanbaru.
12-15 January 2010 PTPN VII (Persero) managed to win the race MTQ 5 branches in the 34th Region of Sumatra in PTPN PTPN V (Persero) Pekanbaru.
25 Januari 2010 Sengketa lahan Haduyangratu, Kec. Bungamayang dan Desa Bandar Agung, Kec. Muara Sungkai dengan Unit Usaha Bungamayang telah sepakat dengan memberikan dana kompensasi. Kesepakatan diputuskan dalam rapat Komisi A DPRD dipimpin oleh Komisi A Arnold Alam, Asisten I Pemkab Lampura Fahmi Kadir dan Tim Pengacara Negara untuk PTPN VII serta perwakilan masyarakat dari dua desa.
January 25, 2010 Haduyangratu land disputes, and the Village Kec.Bungamayang Bandar Agung, Kec.Muara Sungkai with Bungamayang Business Unit has agreed to provide compensation fund. The deal was decided in the meeting of Commission A Parliament was led by Commission A Arnold Nature, Assistant I Pemkab Lampura Fahmi Kadir and State Attorneys Team to PTPN VII as well as community representatives from the two villages.
20 Februari 2010 PTPN VII (Persero) memberikan bantuan kepada korban banjir bandang di Dusun Dantar, Desa Padangcermin, Kab.Pesawaran bersama dengan Asisten II Bidang Kesra Pemkab Pesawaran, Zaelani Bura.
February 20, 2010 PTPN VII (Persero) to provide assistance to victims of flash floods in Dantar Hamlet, Village Padangcermin, Kab.Pesawaran along with Assistant II for the Welfare Pemkab Pesawaran, Zaelani Bura.
25 Februari 2010 PTPN VII (Persero) menerima kunjungan dari Komisi IV DPRD Provinsi Lampung bersama Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Provinsi Lampung untuk mendapatkan penjelasan mengenai pengelolaan limbah serta pelaksanaan program kemitraan & bina lingkungan.
February 25, 2010 PTPN VII (Persero) received the visit of Commission IV DPRD Lampung Province together with Environmental Management Agency (BPLH) Lampung province to obtain an explanation regarding waste management and program implementation partnerships & environmental development.
5 Maret 2010 Tablig akbar yang digelar PTPN VII (Persero) untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW diisi oleh Hadad Alwi sebagai penceramah dan dilanjutkan dengan pemberian santunan kepada 851 anak yatim dari berbagai panti asuhan di Bandar Lampung.
March 5, 2010 Tablig akbar held PTPN VII (Persero) to commemorate the Birthday of Prophet Muhammad SAW filled by Hadad Alwi as a lecturer and continued with the provision of compensation to the 851 orphans from different orphanages in Bandar Lampung.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
11 Maret 2010 PTPN VII (Persero) menerima kunjungan kerja dari anggota DPRD Provinsi Lampung ke Unit usaha Bekri mengenai kontribusi perusahaan terhadap infrastruktur yang telah dibangun.
March 11, 2010 PTPN VII (Persero) received a visit from members of the DPRD Lampung Province to Bekri business unit of contribution to the infrastructure company that has been built.
13 Maret 2010 Acara HUT PTPN VII (Persero) yang ke-14 menjadi momentum untuk mencanangkan program transformasi bisnis. Pencanangan tersebut ditandai dengan penyerahan buku Program Transformasi Bisnis kepada lima Distrik di Hotel Novotel Lampung.
March 13, 2010 14th Anniversary Events of PTPN VII (Persero) was a momentum to be proclaim business transformation program. Declaration was marked by the delivery of Business Transformation Program book to five districts managers in the Hotel Novotel Lampung.
22 April 2010 PTPN VII (Persero) untuk melakukan pembekalan kepada 114 calon pekerja strata pengatur yang telah lulus rekrutmen dengan orientasi di lapangan guna mempersiapkan SDM perusahaan.
April 22, 2010 PTPN VII (Persero) to do the debriefing of the 114 prospective strata of workers who have passed the recruitment manager with orientation on the field in order to prepare the company's human resources.
4 Mei 2010 PTPN VII (Persero) menerima kunjungan Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Drs. Moh. Iqbal di Ruang Rapat Kantor Direksi Bandar Lampung untuk membahas permasalahan mengenai lahan.
May 4, 2010 PTPN VII (Persero) received the visit of Commission I of the South Sumatra provincial parliament led by Vice Chairman of DPRD Drs. Moh.Iqbal in Meeting Room Board of Directors Office of Bandar Lampung to discuss issues concerning land.
19 Mei 2010 Rombongan Komisi III DPRD Lampung yang dipimpin oleh H. Yulia Hasimah melaksanakan kunjungan kerja ke PTPN VII (Persero) untuk mengetahui kontribusi PTPN VII (Persero).
May 19, 2010 The delegation of Commission III DPRD Lampung, led by Yulia H. Hasimah conduct a working visit to PTPN VII (Persero) to find out PTPN VII (Persero) contributions.
27 Mei 2010 PTPN VII (Persero) Unit Usaha Betung meraih penghargaan Zero Accident dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Muhaimin Iskandar di Puri Agung Convention Hall Hotel Sahid Jakarta.
May 27, 2010 PTPN VII (Persero) Business Unit Betung Zero Accident Award from the Minister of Manpower and Transmigration RI Muhaimin Iskandar at Puri Agung Convention Hall Hotel Sahid Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
49
50
10 Juni 2010 Serah terima jabatan Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) dari Direktur SDM & Umum Budi Santoso SH yang sebelumnya merangkap jabatan sebagai Sekretaris Perusahaan kepada Kepala Urusan Humas Sonny Soediastanto, SH.
June 10, 2010 Handover position of Corporate Secretary PTPN VII (Persero) from the Director of Human Resources & General Budi Santoso SH previously served concurrently as Secretary of the Company to the Head of Public Relations Soediastanto Sonny, SH.
22 Juni 2010 Komisi IV DPR RI yang diketuai Anna Mu’awanah dan didampingi Dirjen Perkebunan A.Manggabarani mengunjungi PTPN VII (Persero) Unit Usaha Bungamayang untuk meninjau pelaksanaan revitalisasi gula guna pelaksanaan swasembada gula.
June 22, 2010 Commission IV of the House of Representatives chaired by Anna Mu'awanah and accompanied by the Director General of Plantations A. Manggabarani visited PTPN VII (Persero) Bungamayang Business Unit to review the implementation of the revitalization of the sugar to the implementation of selfsufficiency in sugar.
29 Juni 2010 Rencana kerjasama kemitraan antara PTPN VII (Persero) sebagai avalis dan 2 (dua) koperasi yaitu Koperasi Serba Usaha Sejahtera Bersama dan Koperasi Peduli Rakyat Bersama sebagai pengelola kebun di Kecamatan Rawapitu, Kabupaten Tulangbawang telah ditandatangani.
June 29, 2010 Partnership plan between PTPN VII (Persero) as Avalis and 2 (two), namely cooperative Multipurpose Cooperative Enterprises and Cooperative Joint Care Sejahtera Bersama Rakyat as the manager of the garden in the District Rawapitu, Tulangbawang District has been signed.
19 Juli 2010 Putusan Majelis Hakim PTUN Jakarta Nomor 18/G/2010/PTUN.JKT tertanggal 19 Juli 2010 telah menolak permohonan pengukuran lahan yang diajukan PT Bumi Madu Mandiri (PT.BMM) yang telah melakukan penguasaan dan penggarapan lahan PTPN VII (Persero).
July 19, 2010 Decision of the Jakarta Administrative Court judges Number 18/G/2010/ PTUN.JKT dated July 19, 2010 has rejected land measurement proposed by PT Bumi Madu Mandiri (PT BMM) which has un lawfully accupied and cultiveted the land of PTPN VII (Persero).
3 Agustus 2010 PTPN II Sumatera Utara yang dipimpin oleh Komisaris Utama T.Yose Rizal meninjau Unit Usaha Bungamayang dan CintaManis melakukan studi banding pengelolaan kebun tebu dan pabrik gula.
August 3, 2010 PTPN II North Sumatra led by Commissioner T. Yose Rizal's visited CintaManis and Bungamayang Business Unit for comparative studies in management of sugar plantations and sugar mills.
20 Agustus 2010 – 31 Agustus 2010 Kegiatan Safari Ramadhan pada bulan Ramadhan 1431 H dilaksanakan di lingkungan PTPN VII (Persero) secara bergiliran di 3 provinsi (LampungSumatera Selatan-Bengkulu).
August 20, 2010 - August 31, 2010 Safari activities during Ramadan Ramadhan 1431 H was conducted in the community arround PTPN VII (Persero) alternately in 3 provinces (Lampung, South Sumatra, Bengkulu).
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
28 Agustus 2010 Memperingati Nuzulul Quran PTPN VII menggelar Tablig Akbar sekaligus memberikan santunan kepada 1.600 anak yatim piatu dan menyerahkan bantuan untuk masjid Baitunnabat di komplek PTPN VII Bandar Lampung.
August 28, 2010 Commemorating Nuzulul PTPN VII held Tablig Quran Akbar while providing compensation to 1600 orphans and delivering aid to the mosque complex of PTPN VII Baitunnabat in Bandar Lampung.
5-9 September 2010 PTPN VII (Persero) menggelar pasar murah khusus gula pasir di Lampung dan Sumatera Selatan sesuai instruksi dari Kementerian BUMN untuk mengantisipasi melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang hari raya Idul Fitri.
5-9 September, 2010 PTPN VII (Persero) held a special lowcost market sugar in Lampung and South Sumatra, according to the instructions of the Ministry of SOEs to anticipate the soaring costs of basic necessities ahead of Idul Fitri.
10 September 2010 PTPN VII (Persero) memberi bantuan kepada korban banjir di 5 (lima) desa di kecamatan Punduhpedada Kabupaten Pesawaran bersama dengan anggota Komisi B DPRD Pesawaran.
September 10, 2010 PTPN VII (Persero) provide assistance to flood victims in 5 (five) villages in the district Punduhpedada Pesawaran District along with members of Commission B DPRD Pesawaran.
30 September 2010 Tribun N7 Football Unit Usaha Kedaton sebagai bentuk perhatian perusahaan di bidang olahraga diresmikan oleh Bupati Lampung Selatan Rycko Manoza.
September 30, 2010 Tribun N7 Football of Kedaton Business Unit as a form of corporate attention in the field of sports was inaugurated by the Regents of South Lampung Rycko Manoza.
5 Oktober 2010 Direktur Utama PTPN VII (Persero) melepas keberangkatan 85 calon jemaah haji keluarga besar PTPN VII (Persero) dari seluruh unit usaha di Lampung, Sumatera Selatan dan Bengkulu.
October 5, 2010 President Director of PTPN VII (Persero) departed pilgrims candidates of 85 large families PTPN VII (Persero) from all business units in Lampung, South Sumatra and Bengkulu.
28 Oktober 2010 Sosialisasi pajak oleh KPP Pratama Kedaton Bandar Lampung yang merupakan program Dirjen Pajak Hari Kegiatan Sosialisasi Pajak dilaksanakan di kantor Direksi PTPN VII (Persero).
October 28, 2010 Socialization tax by KPP Pratama Kedaton Bandar Lampung, which is a program Directorate General of Tax Program Tax Socialization Activities Day held at the office of Director of PTPN VII (Persero).
5 November 2010 PTPN VII (Persero) melaksanakan Kick Off Meeting dan Presentasi Pencapaian Protas KTG 2010/2011 di Hotel Grand Anugerah, Bandar Lampung dalam upaya meningkatkan produktivitas pabrik gula dengan sasaran pada tahun 2014 mendatang.
November 5, 2010 PTPN VII (Persero) implement the Kick Off Meeting and Presentation of Achievement Protas KTG Award 2010/2011 at the Grand Hotel, Bandar Lampung in an effort to increase the productivity of sugar factories with a target in the year 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
51
52
9 November 2010 Gubernur Lampung Sjacroeddin ZP mengunjungi Afdeling Kalianda PTPN VII (Persero) yang terletak di Desa Sukamarga, Kecamatan Sidomulyo untuk menengok potensi wisata daerah.
November 9, 2010 Lampung Governor Sjacroeddin ZP Afdeling Kalianda visited PTPN VII (Persero) located in the village of Sukamarga, District Sidomulyo to see the potential attraction for regional tourism.
15 November 2010 Penanaman perdana secara simbolis untuk memulai pelaksanan replanting karet secara serentak dilaksanakan di 3 (tiga) afdeling yaitu afdeling V, VI dan VII kebun Trikora seluas 762 ha dengan bibit sebanyak 476.250 batang.
November 15, 2010 Initial planting symbolically to start the execution of replanting rubber simultaneously carried out in 3 (three) section of section V, VI and VII Trikora garden area of 762 ha with the seed as many as 476,250 stems.
27 November 2010 Kementerian Luar Negeri beserta Duta Besar se-Asia Pasifik dalam rangka menjaring investor perkebunan melakukan Field Trip and Tourism ke Unit Usaha Rejosari PTPN VII (Persero) mengunjungi kebun dan pabrik kelapa sawit.
November 27, 2010 Ministry of Foreign Affairs and Ambassador of Asia Pacific region country in order to capture estate investors made and Tourism Field Trip to the Business Unit Rejosari PTPN VII (Persero), visiting gardens and palm oil mill.
30 November 2010 Penataan struktur organisasi PTPN VII (Persero) untuk mengefektifkan dan memperjelas garis komando, pembagian kerja dan ruang lingkup tugas serta tanggung jawab. Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penambahan 3 (tiga) bagian yaitu TJSL, STI dan Kemitraan & Pengadaan Bahan Baku dilanjutkan dengan serah terima jabatan beberapa manajer unit usaha.
November 30, 2010 Organizational restructuring of PTPN VII (Persero) was done to streamline and clarify the chain of command, division of labor and scope of duties and responsibilities. On the occasion also, the addition of 3 (three) parts, namely TJSL, STI and Partnership & Procurement of Raw Material proceed with the handover of office some business unit managers.
4 Desember 2010 Sebagai wujud kepedulian terhadap perbaikan lingkungan, Distrik Way Sekampung PTPN VII (Persero) melakukan penanaman 600 batang pohon di Rajabasa, Bandar Lampung.
December 4, 2010 As a form of concern for environmental improvements, the District Sekampung Way PTPN VII (Persero) planted 600 trees in Rajabasa, Bandar Lampung.
13 Desember 2010 PTPN VII (Persero)kembali menggelar kegiatan menanam pohon yang dipusatkan di Bumi Perkemahan Unit Usaha Waylima, Kabupaten Pesawaran sebagai tanggung jawab terhadap perbaikan lingkungan hidup dan menyukseskan Program Menanam 1 Miliar Pohon.
December 13, 2010 PTPN VII (Persero) again held a tree planting activity was centered in the camp Waylima Business Unit, District Pesawaran as responsibility for environmental improvement and success of Planting 1 Billion Trees Program.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
17-20 Desember 2010 Sebagai upaya memberikan gambaran komprehensif atas operasional perusahaan sekaligus mempererat jalinan silahturahmi dan kerja sama dengan wartawan media cetak dan elektronik, PTPN VII (Persero) menggelar Press Tour di Unit Usaha PadangPelawi dan Unit usaha Pagar Alam.
17-20 December, 2010 In an effort to provide a comprehensive picture of company operations as well as strengthen the fabric relationship and cooperation with the print and electronic media reporters, PTPN VII (Persero) held a Press Tour at the Business Unit Padang Pelawi and business unit Pagar Alam.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
53
Analisis dan Pembahasan Manajemen
54
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Management Analysis & Discussion
55 Management
Analysis & Discussion
55 LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
55
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 54
Tujuan Operasional / Operational Review
59
Produksi Hasil Jadi / Production Results
Analisis dan pembahasan manajemen akan memaparkan empat hal, yakni Tinjauan Operasional yang mengulas dinamika produksi hasil kebun, produksi hasil jadi, pemasaran dan keuangan.
Management analysis and discussion will present four issues, namely Operational Review that evaluates the dynamics of crop production, unfinished production, marketing and finance.
Tinjauan Pemasaran yang akan mengetengahkan catatan pemasaran. Tinjauan Keuangan yang akan menyoroti kinerja neraca, aktiva dan arus kas, dan Pengembangan dan Prospek Usaha yang akan secara singkat membeberkan upaya pengembangan dan identifikasi prospek usaha.
Review of Marketing will discribe marketing records. Financial Review will highlight the performance of the balance sheet, assets and cash flows, and Development and Business Prospects which briefly expose the efforts to develop and identify business prospects.
TINJAUAN OPERASIONAL
OPERATIONAL REVIEW
Budidaya Tanaman Perseroan mengelola budidaya tanaman dengan mempertimbangkan kondisi sumber daya perseroan dan kapabilitasnya dengan mempertimbangkan fungsional yang difokuskan kepada penggalian potensi internal secara optimal dan memanfaatkan peluang-peluang eksternal yang ada sesuai dengan komoditi diwilayahnya.
Plant Cultivation The Company manages crop cultivation by considering the conditions of company resources and capabilities by considering functional, focused on extracting an optimal internal potential and taking advantage of external opportunities that exist in accordance with the commodity territory.
Total areal Perseroan terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu Tanaman Menghasilkan (TM) Inti produktif seluas 52.009 ha dan Tanaman Menghasilkan Inti Non Produktif seluas 13.286 Ha, kemudian untuk TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) seluas 12.320 Ha dan TB/TU/TK (Tanaman Baru/Tanaman Ulang/Tanaman Konversi 17.318 Ha. Sehingga keseluruhan luas kebun inti sejumlah 122.209 Ha, di luar pengelolaan areal kebun plasma dan Tebu Rakyat seluas 30.918 Ha.
Total area of the Company is divided into several categories: Productive Harvesting Crop (TM) owned by the company comprises area of 52,009 ha and Non Productive Harvesting Crop comprises area of 13,286 hectares, then pre-harvesting crop covering 12,320 hectares and New Planting and Converted Plant of 17,318 Ha. So the whole area is 122,209 hectares, excluding the farmers’ area of perenial crops and Sugar Cane plantation of 30,918 Ha.
Luas areal yang diusahakan :
The cultivated area : INTI (Ha)
U R A I A N
TM Produktif
PLASMA (Ha) Non Produktif
TBM
JUMLAH (Ha)
TU/TB/TK
Lampung Karet/Rubber
6.104
4.447
5.402
2.517
-
18.470
Kelapa sawit/Oil Palm
8.642
-
1.748
1.109
-
11.499
-
-
-
-
-
-
7.053
-
-
-
6.636
13.182
21.799
4.447
7.150
3.626
6.636
43.151
3.534
3.567
1.635
1.058
-
9.794
13.247
2.056
7.224
2.099
20.000
44.626
Teh/Tea Tebu/Sugar cane Jumlah/Total Sumatera Selatan Karet /Rubber Kelapa sawit/Oil Palm
1.430
-
8
-
-
1.438
Tebu/Sugar cane
Teh/Tea
11.000
-
-
-
414
9.990
Jumlah/Total
29.211
5.623
8.867
3.157
20.414
65.848
Bengkulu 999
3.216
1.301
1.377
-
6.893
Kelapa sawit/Oil Palm
Karet /Rubber
-
-
-
518
3.868
4.386
Teh/Tea
-
-
-
-
-
-
Tebu/Sugar cane
-
-
-
-
-
999
3.216
1.301
1.895
3.868
Karet /Rubber
10.637
11.230
8.338
4.952
-
35.157
Kelapa sawit/Oil Palm
21.889
2.056
8.972
3.726
23.868
60.511
Jumlah/Total
11.279
Total
Teh/Tea
56
1.430
-
8
-
-
1.438
Tebu/Sugar cane
18.053
-
-
-
7.050
25.103
Jumlah/Total
52.009
13.286
17.318
8.678
30.918
122.209
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Fundamental Asset Perseroan melaksanakan pembangunan dan pengembangan agribisnis sesuai prinsip perusahaan yang sehat, kuat dan tumbuh berkesinambungan dalam skala usaha yang ekonomis.
Fundamental Asset The Company undertakes establishment and development of agribusiness company based on principles of healthy, strong and sustainable growth in the extent of economies of scale.
Untuk mencapai sasaran diatas perseroan melakukan perbaikan fundamental aset yang merupakan program terobosan dalam memperkuat fundamental aset. Dalam mengawal perbaikan fundamental asset, perseroan melakukan replanting tanaman yang sudah tidak ekonomis, pengelolaan budidaya tanaman, teknik budidaya yang disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik lahan di wilayah kerja antara lain :
To achieve the above objectives the company conducted assets fundamental improvement which is a fundamental improvement program to strengthen the fundamental breakthrough in assets. Fundamental improvements in guarding the assets, the company conducted replanting for non-productive crop, crop management, cultivation techniques adapted to the conditions and land characteristics in the work area include:
1. Manajemen Tanaman. A. Manajemen tanaman tahunan : i. Wilayah dengan topografi datar/ bergelombang. Pengelolaan lahan dilakukan dengan pengolahan tanah secara optimum yaitu Bajak dan Harrow dengan interval waktu sesuai kebutuhan (3 minggu), hal ini bertujuan untuk mempersiapkan lahan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal. ii. Wilayah dengan topografi bergelombang/ berbukit, Dilakukan konservasi lahan dengan pembuatan terassering dan rorak agar media tanam tetap terjaga tingkat kesuburan dan meminimalisir resiko erosi tanah. iii. Wilayah pasang surut Dilakukan tata kelola air ( water management) dengan pembuatan dan pemeliharaan saluran drainase primer, sekunder dan tersier serta pembuatan pintu-pintu air. iv. Wilayah dengan Iklim tegas (bulan kering > 3 bulan, water defisit > 200 mm per tahun). Dilakukan antisipasi melalui pembuatan embung-embung untuk memperpanjang daya dukung air dalam tanah B. Manajemen tanaman semusim : i. Penambahan jumlah embung dan pompapompa irigasi untuk memperluas areal yang teririgasi. ii. Memperbaiki struktur tanah dengan cara menambahkan kompos yang berbahan baku dari ex-blotong dan abu. 2. Best management Practices (BMPs) Pada pelaksanaan Tanaman Ulang ( TU ) Perseroan tetap berprinsip pada Best Management Practices (BMPs) yaitu tehnik budidaya yang menjamin pertumbuhan tanaman yang baik dan berproduktifitas tinggi dengan meminimalkan
1. Crop Management. A. Annual crop management: i. Areas with flat topography/wavy. Land management for areas with flat topography/wavy is done by optimum culivating the soil through ploughing and harrowing with a time interval 3 weeks. It aims to prepare the land to support plant growth and development optimally. ii. Region with undulated topography/hilly, Land conservation is conducting by making terassering and pitchbund for planting medium to maintain the level of fertility and minimize the risk of soil erosion. iii. Tidal Areas It is conducted by applying water management through develop drainage and maintain the primary, secondary and tertiary channels as well as develop a kind of “valve gate”. iv. Areas with dry climate (dry months> 3 months, the water deficit of> 200 mm per year). In order to tackle this type of area, it is needed to anticipate through the build water storage to extend the capacity of water retension in the region. B. Management of seasonal crops: i. Increasing the number of water storage and water pumps to expand the irrigated area . ii. Improving soil structure by adding compost raw material from ex-sugarcane and ash.
2. Best Management Practices (BMPs) The replanting program is executed by using principle of Best Management Practices that apply cultivation techniques that ensure good plant growth and high-productivity by minimizing negative impacts on the environment. LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
57
dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan BMPs oleh manajemen ditujukan untuk meningkatkan daya dukung lahan dengan penambahan bahan organik berupa tandan kosong kelapa sawit, pupuk kompos, penggunaan LCC jenis Mucuna Bracteata yang dapat menurunkan tingkat erosi tanah dan pemanfaatan tehnologi biopori untuk menekan laju run off.
Implementation of BMPs by management intended to increase the level of fertility of the land by applying organic material such as empty fruit bunches of oil palm and compost, use of LCC Bracteata Mucuna species that can reduce soil erosion and use of technology to reduce the rate biopori run off.
3. Perbaikan klon/varietas Selain dari pada itu perseroan juga melaksanakan perbaikan bahan tanaman (klon/varietas tanaman) dengan klon/varietas unggulan generasi 4 ( empat) yang lebih sesuai (adaptable) dengan kondisi iklim (Khusus tanaman semusim disesuaikan dengan sifat kemasakan) di wilayah perseroan.
3. Clones/varieties improvement In addition, the company also undertakes the improvement of plant material (clones/varieties) with a clone/seeded varieties generation 4 (four) that is more appropriate (adaptable) with climatic conditions (special for seasonal crops is alligned with the maturity characteristic in working area of the company. a. Rubber Plant • PB 260 • IRR 118 • IRR 112 Varieties have potential production of dry rubber more than 2,000 kg/ha b. Palm plant • DP Sriwijaya and Dami Mas, • DP Simalungun • DP Dumpi, • Yangambi DP and DP LAME Varieties have potential production of CPO/ ha more than 5300 kg/ha. c. Tea Plant • Gambung 7 • Gambung 9 • Gambung 10 • Gambung 11 • Ikiara • Asamika • Cin • TRI 2024 and TRI 2025 These varieties have potential production more than 3,000 kg dry matter/ha d. Sugarcane Plant • Early Maturity (MA) = BM 9603, BM 96 113 • Early Middle Maturity (MA-T) = PS 5051, PS 9044 • Middle Maturity (MT) = BM 9514, BM 9605 • Middle Late Maturity (MT-L) = PS 864, 941 PSJT These varieties have potential production more than 80 tons of cane per ha with a yield of > 8%. The above program has been poured into Business Success Model (BSM)
58
a. Tanaman Karet • PB 260 • IRR 118 • IRR 112 Varietas tersebut mempunyai potensi produksi /Ha karet kering > 2.000 kg/Ha b. Tanaman kelapa sawit • DP Sriwijaya dan Dami Mas, • DP Simalungun, • DP Dumpi, • DP Yangambi dan DP Lame Varietas tersebut mempunyai potensi produksi CPO/ha > 5.300 kg/ha. c. Tanaman Teh • Gambung 7 • Gambung 9 • Gambung 10 • Gambung 11 • Ikiara • Asamika • Cin • TRI 2024 dan TRI 2025 Varietas tersebut mempunyai potensi produksi > 3.000 kg kering/ Ha d. Tanaman Tebu • Masak Awal (MA)=BM 9603, BM 96113 • Masak Awal Tengah (MA-T)=PS 5051, PS 9044 • Masak Tengah (MT)=BM 9514, BM 9605 • Masak Tengah lambat (MT-L)=PS 864, PSJT 941 Varietas tersebut mempunyai potensi produksi per Ha > 80 ton tebu per Ha dengan rendemen > 8 %. Program diatas telah dituangkan kedalam Business Success Model (BSM)
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Pengolahan Hasil budidaya yang dikembangkan oleh Perseroan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan produk olahan bernilai tinggi untuk dipasarkan di dalam dan di luar negeri. Perseroan memiliki Pabrik Pengolahan kelapa sawit, inti sawit, karet, tebu dan teh dengan produk produk sebagai berikut : KOMODITAS/ Commodity
Processing The result of cultivation developed by the Company processed further to produce high value processed products to be marketed at home and abroad. The Company has a processing plant palm oil, palm kernel, rubber, sugarcane and tea with the following products:
LOKASI/LOCATION LAMPUNG
SUMSEL
2
4
PRODUK Product
KAPASITAS (ton)/
BENGKULU
Capacity (ton)
KELAPA SAWIT (Palm)
PPKS
Minyak Sawit & Inti Sawit
261 ton / jam
Palm Oil Factory
Crude Palm Oil & Kernel
261 ton /hour
PPIS
Minyak Inti Sawit & Bungkil Inti Sawit
150 ton / jam
Kernel Oil Factory
Kernel Palm Oil & Shell
150 ton / hour
RSS I, II, III, Cutt. A
30 ton / hari
1
1
1
-
KARET (Rubber)
Pabrik RSS
RSS Factory
2
1
30 ton / day
Pabrik SIR
20 255 ton / hari
SIR Factory
4
1
3
1
SIR 3L, 3CV, 3WF, SIR 10, SIR
255 ton / day
TEH (Tea)
Pabrik Teh
basah/hari
-
1
-
60 ton pucuk
BOP, BOPF, PF,BOHEA,Dust
Tea factory
60 ton fresh
leaves /day
GULA (Sugar cane)
Pabrik Gula
Sugar Factory
TOTAL
1
1
10
-
11
Gula & Tetes
12,500 TCD
Sugar & Molasses
3
PRODUKSI HASIL JADI
FINISHED PRODUCTS
KARET Produksi thn 2010 tercapai 109,9 % thd 2009 dan 89,1% thd RKAP 2010
RUBBER Production in 2010 achieved 109.9% against 2009 and 89.1% against the CBP 2010
Produksi Karet/RUBBER PRODUCTION
PRODUKSI/ PRODUCTION
Realisasi (ton KK) 2006
2007
2008
2009
RKAP
% THD
2010
2010
2009 RKAP
SIR HG
14.070
12.885
12.108
12.091
11.298
13.109
93,4
86,2
SIR LG
35.074
36.291
35.691
36.474
42.612
47.781
116,8
89,2
5.265
5.747
6.420
5.285
5.271
5.549
99,7
95,0
54.409
54.923
54.219
53.850
59.181
66.439
109,9
89,1
RSS Total PTPN VII
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
59
BOKAR/RUBBER RAW MATERIAL PEMASOK
2007
2008
RKAP
2009
2010
2010
% THD 2009
RKAP
Sendiri
33.573
34.140
32.704
33.521
28.812
31.387
86,0
91,8
Pembelian
20.836
20.783
21.514
20.329
30.369
35.052
149,4
86,6
Total PTPN VII
54.409
54.923
54.218
53.850
59.181
66.439
109,9
89,1
Kendala 2010 : 1. SIR HG : • Curah hujan tinggi. • Produksi lateks Inti rendah terutama memasuki TW I IV (gugur daun). • Pembelian UU Beri 67,9 % terhadap target th 2010 karena persaingan harga. 2. RSS : • Curah hujan tinggi mengakibatkan potensi prakoagulasi meningkat. • Prakoagulasi lateks Inti rendah terutama memasuki TW IV (gugur daun). • Pengiriman Lateks dari kebun sinduk ke Pabrik RSS sangat rendah. 3. SIR LG : • Bokar pembelian tidak maksimal (realisasi th 2010 85 % thd terget) dan persaingan harga pembelian yang sangat kompotitif dengan pabrik swasta. • Adanya perbaikan pabrik untuk peningkatan kapasitas di UU Baja dan UU Pewa.
Constrains 2010 : 1. SIR HG : • High rainfall • Latex production of company owned was low mainly when entering Quarter IV (leaves fall) • Raw material purchase at Beringin Business Unit as much 67.9% of 2010 target due to price competition. 2. RSS : • High rainfall increasing potential precoagulation.
Upaya 2010 : 1. SIR HG : • Meningkatkan produksi dari kebun Inti dengan cara menambah tenaga sadap dan kebun seinduk dengan cara pengiriman lateks dengan DRC minimal 25 %. • Khusus penbelian lateks P III di UU Beri minimal 2 ton KK/hr. 2. RSS : • Meningkatkan pembelian lateks P III di UU Mula dari 2 ton KK/hr menjadi 4 ton KK/hr. • Pengiriman lateks dengan DRC minimal 25 % dari UU Tebe ke UU Mula 1,5 - 2 ton KK/hr. • Pengiriman lateks dengan DRC minimal 25 % dari UU Pawi ke UU Keta 1 - 2 ton KK/hr. • Mengoptimalkan pabrik RSS UU Tubu kapasitas 3 ton KK/hr (100 % kap. Terpasang).
Efforts in dealing with the contrains : 1. SIR HG : • Increase production of nucleus estate by supplying more tapper and recruit more production from joinedplantation in which the delivered latex has minimum DRC of 25%. • Especially for latex purchasing from third party was minimum at 2 tons dry rubber/day. 2. RSS : • Increase the purchase of latex at Mula Business Unit from third party at 2 tons of dry rubbe /day to 4 tons dry rubber /day. • Delivery of latex at Tebe Business Unit by DRC at least 25%, amount 1.5 - 2 tons dry rubber/day • Latex delivery with at least 25% DRC from Pawi to Keta 1-2 tons dry rubber /day. • Optimizing RSS factory at Tubu at capacity of 3 tons dry rubber/day. (100% cap. Installed). 3. SIR LG : • Increase raw material purchasing by following the price development in the market. • Establish cooperation with suppliers from third party effectively. • Maximizing equipment/new engine in Pewa Business Unit and Pawi Business Unit to achieve optimal capacity.
3.
60
Realisasi (ton KK) 2006
SIR LG : • Meningkatkan pembelian bokar P III dengan cara mengikuti perkembangan harga dilapangan. • Menjalin kerja sama dengan pemasok pabrik P III lebih efektif. • Memaksimalkan alat / mesin baru di UU Pewa, UU Baja dan UU Pawi untuk dapat mencapai kapasitas optimal.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
3.
• Precoagulation latex was low, especially in Quarter IV (leaves fall). • Delivery of latex from the surroundind field to RSS Factory was very low. SIR LG : • Raw Material Purchase of rubber was not optimal (the realization of 2010 85% compared with the same target and the purchased price was very competitive with private factories. • Plant reparation to increase capacity in the Pewa and Baja Rubber Mill.
Bokar/RUBBER RAW MATERIAL
Harapan 2011 : 1. Produksi SIR HG, RSS maupun SIR LG dapat tercapai 100% dari target dengan cara memaksimalkan potensi. 2. Tidak ada complain mutu dari konsumen. 3. Kapasitas pabrik LG bisa dicapai 100 % (min. 95 % kap. Terpasang). 4. Pengadaan bahan Baku HG (lateks P III untuk UU Beri min 2 ton KK/hr dan UU Mula min. 4 ton KK/ hr). 5. Pengadaan bahan Baku LG (Lump Inti + P III) SM I bisa dicapai 60 % target & SM II 40 % target.
Expectation 2011 : 1. Production of HG SIR, LG RSS and LG SIR can be achieved 100% of the target by maximizing the potency. 2. There is no quality complaints from consumers. 3. LG factory capacity could reach 100% (min. 95% cap. Installed). 4. Raw material procurement of HG (latex for Beringin Business Unit from third party min 2 tons dry rubber /day and for Mula Business Unit min. 4 ton dry rubber /day. 5. Raw material procurement LG (Company owned lump + third party) Semester I achieved 60% of target & SM II 40% of target.
Karet
Rubber
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
61
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 54
Tujuan Operasional / Operational Review
59
Produksi Hasil Jadi / Production Results
PALM OIL
KELAPA SAWIT URAIAN
Realisasi 2006
2007
RKAP 2010
2008
2009
2010
BUDGET
% thd 2009)
RKAP BUDGET
TBS Diolah FFB Processed Sendiri/Owned
449.509
431.491
472.310
436.043
402.445
500.867
92,3
80,3
Plasma/Plasma
279.437
274.584
331.478
264.098
203.529
185.803
77,1
109,5
Pihak 3/Third Party
58.482
86.931
137.141
62.127
99.646
324.243
160,4
30,7
787.428
793.006
940.929
762.268
705.620
1.010.913
92,6
69,8
Sendiri/Owned
86.893
92.524
104.561
94.573
87.932
116.313
93,0
75,6
Plasma/Plasma
59.714
57.044
67.324
55.031
42.818
40.392
77,8
106,0
Total Minyak sawit Crude Palm Oil
Pihak 3/Third Party
12.016
17.421
25.362
12.544
20.660
70.379
164,7
29,4
158.623
166.989
197.247
162.148
151.410
227.084
93,4
66,7
Sendiri/Owned
23.324
20.327
21.553
23.367
19.040
24.309
81,5
78,3
Plasma/Plasma
13.807
12.548
16.197
11.776
10.242
9.290
87,0
110,2
Total Inti Sawit Kernel Palm Oil
Pihak 3/Third Party Total
2.645
3.963
6.046
2.879
4.457
14.532
154,8
30,7
39.776
36.838
43.796
38.022
33.739
48.131
88,7
70,1
Rendemen Minyak Sawit CPO Extraction Rate Sendiri/Owned
21,56
21,44
22,14
21,69
21,85
23,22
100,7
94,1
Plasma/Plasma
21,37
20,77
20,31
20,84
21,04
21,74
101,0
96,8
Pihak 3/Third Party
20,55
20,04
18,49
20,19
20,73
21,71
102,7
95,5
Total
21,41
21,06
20,96
21,27
21,46
22,46
100,9
95,5
Rendemen Inti Sawit KPO Extraction Rate Sendiri/Owned
5,19
4,71
4,56
5,36
4,73
4,85
88,2
97,5
Plasma/ Plasma
4,94
4,57
4,89
4,46
5,03
5,00
112,8
100,6
Pihak 3/Third Party
4,52
4,5
64,41
4,63
4,47
4,48
96,5
99,8
Total
5,05
4,65
4,65
4,99
4,78
4,76
95,8
100,4%
Kendala tahun 2010: 1. Produksi kelapa sawit yang diolah di tahun 2010 mengalami penurunan 92,6% dibanding perolehan produksi pada tahun 2009 dan 69,8% terhadap target RKAP 2010, hal ini berakibat pada penurunan produksi minyak sawit sebesar 93,4% dibanding pencapaian produksi di tahun 2009 dan 66,7% terhadap target RKAP 2010. 2. Penurunan produksi TBS selain dipengaruhi oleh pencapaian TBS milik sendiri juga disebabkan karena TBS pembelian hanya tercapai 92,9% dibanding tahun 2009 dan 59,4% terhadap target RKAP 2010. 3. Rendemen MS di tahun 2010 mengalami kenaikan 100,9% dibandingkan perolehan produksi pada tahun 2009, namun hanya tercapai 95,5% dari target RKAP 2010. Hal ini dipengaruhi karena perubahan iklim regional, sehingga pembentukan minyak pada TBS tidak sempurna, TBS belum membentuk MS secara maksimal telah memberondol sehingga berpengaruh pada pencapaian rendemen. Di samping itu mutu panen belum mencapai norma (NSP < 85%) dan penekanan losses MS di pabrik belum maksimal (Total Losses MS mencapai 1,80%). Hal ini perlu perbaikan baik mutu bahan baku maupun kinerja pabrik, mencakup mesin/ peralatan dan SOP pengolahan. 62
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Constraints in 2010: 1. Production of Fresh Fruit Bunch (FFB) in 2010 decreased 92.6% compared to production in 2009 and 69.8% compared to the target of the 2010 budget. It declined palm oil production of 93.4% compared to the achievement of production in 2009 and 66,7% compared to the target 2010 budget. 2. Declining FFB production beside was affected by the achievement of company owned FFB, it was also caused that FFB purchasing from other party only reached 92.9% compared to the year 2009 and 59.4% compared to the target of 2010 budget. 3. Extraction rate of palm oil in 2010 increased at 100.9% compared to 2009, but the achivement was only 95.5% of the target 2010 budget. This was affected by regional climate changes, so that the oil formation on FFB was imperfect. Since FFB hade not established yet the maximum palm oil 0n the loose fruit, it contributed to the achievement of palm oil yeald. In addition, the quality of the harvests didnot reach the norm (Maturity value <85%) and reduction of losses at the plant is not maximized (Total Palm Oil Losses reached 1.80%). This needs improvement both the quality of raw materials and plant performance, including machinery/equipment and Standard Operating Procedure of the process.
4. Rendemen IS di tahun 2010 mengalami penurunan 95,9% dibandingkan perolehan produksi pada tahun 2009, tetapi tercapai 100,4% terhadap target RKAP 2010. Hal ini dipengaruhi oleh pengaruh tahun tanam TBS muda milik Sendiri dan Pembelian di tahun 2010. 5. Produksi MIS dan BIS tercapai 95,3% dan 97,8% terhadap tahun 2009, sedangkan produksi MIS dan BIS tercapai 61,6% dan 76,9% terhadap RKAP 2010. Hal ini seiring dengan pasokan TBS dan produksi IS yang dicapai.
4. Extraction rate of palm kernel in the year 2010 decreased 95.9% compared to the one in 2009, but achieved 100.4% compared to the target of the 2010 budget. This is affected by the influence of young crops originated from plantations owned by the company and from purchasing from other party in the year 2010. 5. Production of Palm Kernel Oil and Palm Kernel Meal reached 95.3% and 97.8% respectively compared to the year 2009, while production of Palm Kernel Oil and Palm Kernel Meal reached 61.6% and 76.9% each compared to the 2010 budget. This is in line with supply and production FFB and Palm Kernel achieved.
TBS Diolah/FFB PROCESSED
Produksi Minyak Sawit/PALM OIL PRODUCTION
Upaya Yang Dilakukan : 1. Efektifitas dan efisiensi operasional dalam hal mengoptimalkan kapasitas dengan mengoperasikan salah satu PPKS dalam satu Distrik berdasarkan peluang termudah dalam pencapaian rendemen dan performance pabrik yang lebih baik 2. Mengoptimalkan pembelian bahan baku terutama pada saat panen rendah untuk mengatasi idle kapasitas. 3. Menekan jam stagnasi pabrik dengan mengoptimalkan program maintanance pabrik berdasarkan data hasil pencatatan dan evaluasi yang dilaksanakan secara terprogram dan terpadu.
Efforts in dealing with the contrains : 1. Operational effectiveness and efficiency in terms of optimizing the capacity to operate one of PPKS in one district based on the easiest chance in achieving the yield and better factory performance
2. Optimizing the purchase of raw materials, especially at low season harvesting to cope with idle capacity. 3. Minimizing the stagnation at the factory to optimize the plant maintanance program based on the data recording and evaluation carried out in a systematic integrated program.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
63
PRODUKSI INTI SAWIT/KERNEL PRODUCTION
Sawit
Palm 4. Assement Kapasitas pada masing-masing mesin/ alat untuk sikronisasi kapasitas alat dan jumlah material yang diolah. Optimalisasi steam balance dan power balance, rekondisi/penggantian mesinmesin & instalasi pabrik yang sudah tidak efektif, penertipan SOP pada proses pengolahan dan melaksanakan pengawalan kinerja proses. 5. Memperketat pengawasan mutu panen sesuai syarat kematangan TBS dengan cara : a. Melaksanakan sortasi di TPH dan Loading Ramp b. Melakukan pengembalian TBS yang tidak memenuhi syarat mutu olah (TBS mentah, tankos dan berondolan busuk) c. Membrondolkan TBS di areal atau kebun yang rata-rata berat tandannya < 5,00 Kg. d. Melaksanakan analisa MPD untuk mengetahui faktor penentu tinggi rendahnya minyak dan inti sawit yang diperoleh. 6. Konsisten dalam menjalankan proses pengolahan sesuai SOP dan memperbaiki losses minyak (≤1,65%) dan inti sawit (≤0,60%) dengan melaksanakan kontrol/ pengawasan secara menyeluruh dan berkesinambungan pada setiap stasiun untuk pengendalian proses.
64
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
4. Capacity assement on each machine/tool for synchronizing the capacity and quantity of material processed. Optimization of steam balance and power balance, reconditioning/replacement of machinery and plant installations that have been ineffective, resetting Standard Operaing Procedure on the preparation and carrying out supervision on performance o the process. 5. Tightening quality control according to the terms of harvest maturity of TBS in a way: a. Implementing sorting in FFB Collection Space and Loading Ramp. b. Selecting by rejecting FFB that are not eligible to be processed due to low quality (unripe FFB, Empty Fruit Bunch and rotten loose fruit). c. Loosing fruit from the bunch in th field for the FFB with the average weight <5.00 Kg. d. Conducting analysis to identify determinants of MPD in order to know the lvel of oil content and palm kernel derived. 6. Consistent in carrying out processing according to SOP and improve oil losses (≤ 1.65%) and palm kernel (≤ 0.60%) by implementing the control/ supervision in a comprehensive and continuous way at each station in controling the process.
Harapan Tahun 2011 : 1. Peningkatan produksi TBS sehingga target TBS yang diolah tercapai dan berdampak pada perolehan produksi Minyak Sawit, Inti Sawit, Minyak Inti Sawit dan Bungkil Inti Sawit. 2. Mutu Panen TBS sesuai syarat kematangan TBS (Sesuai surat Direksi No. 7.3/7/010/2007 tanggal 30 April 2007, perihal Koreksi Penjelasan Pedoman Premi Produksi Kelapa Sawit) sebagai berikut: • Fraksi 00+0 : 0% • Fraksi 1,2,3 : Min. 89% • Fraksi 4 : 11% • Fraksi 5 : 0% • Brondolan : min.12,50% 3. Tidak ada TBS menginap atau tertinggal di lapangan lebih dari 1 hari panen. 4. Tercapainya performance pabrik, sehingga angka stagnasi tidak ada dan losses dapat berada di bawah norma dengan program maintenance yang berjalan terpadu dan terprogram.
Expectation 2011 : 1. Increased production of FFB processed so that the target can be reached and it impact on production cost Palm Oil, Palm Kernel, Palm Kernel Oil and Palm Kernel cake. 2. Harvest Quality FFB according to the terms of maturity (According to the letter of Directors No. 7.3/7/010/2007 April 30, 2007, regarding Corrections Explanation Guide Palm Production Premium) as follows: • Faction 00 +0 : 0% • Fractions 1,2,3 : Min. 89% • Fraction 4 : 11% • Fraction 5 : 0% • Loose Frui : min.12, 50% 3. Prohibition of letting overnight FFB more than one day. 4. To achieve plant performance, so stagnation do not exist and production losses can be below the norm due to maintenance programs that run in an integrated program.
RENDEMEN MINYAK SAWIT/PALM OIL EXTRACTION RATE
RENDEMEN INTI SAWIT/KERNEL EXTRACTION RATE
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
65
54
Tujuan Operasional / Operational Review
59
Produksi Hasil Jadi / Production Results
TEH Kendala Tahun 2010 : Mengendalikan mutu petikan, untuk mencapai produksi mutu I 55 %, mutu II = 34,5 %, mutu III = 11% . Upaya Yang Dilakukan : Mengoptimalkan kapasitas olah dengan tambahan alat/mesin baru yaitu 60 ton pucuk basah/hari. Harapan 2011 : Target produksi dapat dicapai 100 %. PRODUKSI TEH/TEA PRODUCTION
TEA Constraints in 2010 : Controlling the quality of the harvesting, to achieve 55% first quality production, quality II = 34.5%, III = 11% quality. Complated Efforts already done : Optimizing the capacity of the additional equipment/new engine is 60 tons wet shoot/ day. Expectation in 2011 : Production targets can be achieved 100%.
Teh
Tea 66
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
TEBU
SUGAR CANE
Produksi Gula tahun 2010 tercapat 74% terhadap RKAP dan 103% terhadap tahun 2009, hal ini disebabkan antara lain :
Sugar production in 2010 was 74% of budget and 103% compared to achievement in 2009, due to some factors :
PRODUKSI
Realisasi (TON KK)
RKAP
% THD
2006
2007
2008
2009
2010
2010
2009
RKAP
Tebu Sendiri
91.223
80.276
90.854
78.576
77.045
112.698
98
Tebu Rakyat
15.151
15.404
15.014
11.472
11.469
18.402
100
62
Tebu Pembelian
24.791
22.198
27.185
13.659
17.024
14.403
125
118
Total Milik PTP
131.165
117.878
133.053
103.707
105.538
145.503
102
73
Milik Petani
33.448
32.524
33.386
25.000
26.524
33.829
106
78
164.612
150.402
166.439
128.707
132.062
179.332
103
74
Tebu Sendiri
68.315
61.320
75.688
52.018
63.666
53.391
122
119
Tebu Rakyat
10.934
11.841
10.291
7.637
8.511
9.264
111
92
Tebu Pembelian
13.630
13.039
14.725
7.728
11.096
7.110
144
156
Total Milik PTP
92.879
86.200
100.704
67.383
83.273
69.764
124
119
Milik Petani
16.269
17.061
17.290
12.161
14.102
15.440
116
91
109.148
103.261
117.994
79.544
97.376
85.204
122
114
Gula, ton
Total Produksi PTPN VII
68
Tetes, ton
Total Produksi PTPN VII
Kendala tahun 2010 : 1. Anomali ilkim yang basah sepanjang tahun, menyulitkan pelaksanaan panen tebu di tahun 2010, sehingga kekurangan pasok tebu yang tidak sesuai dengan kapasitas terpasang berakibat kapasitas giling tidak kontinyu. 2. Disisi lain, anomali iklim yang berdampak pada hujan yang turun berkepanjangan pada tahun 2010 juga mengakibatkan penurunan rendemen, karena suchrosa dalam batang tebu rendah yang digunakan untuk vegetatif dan pembentukan sogolan. 3. Peralatan revitalisasi baru dapat dilaksankan Comisioning test Unit Usaha CintaManis tanggal 28 September sd 01 Oktober 2010 dan Unit Usaha Bungamayang tanggal 9 sd 12 Nopember 2010, sehingga memerlukan waktu sinkronisasi antara peralatan revitalisasi dan exsisting. 4. Tingginya jam berhenti akibat kurangnya pasok tebu dan kerusakan peralatan Pabrik yang mengakibatkan jumlah tebu diolah berkurang dan terjadi retensi di Kebun dan Cane Yard dan inversi di Pabrik yang berdampak pada penurunan rendemen dan turunnya perolehan produksi.
Constraints in 2010 : 1. Wet climate anomalies throughout the year, caused a problem of harvesting implementation of sugar cane in 2010, so supply shortage of sugarcane that does not comply with an installed capacity resulted in discontinuous milling capacity. 2. On the other hand, climate anomalies affecting prolonged rainfall in 2010 also resulted in decreasing yield, because low content of suchrosa in sugar cane stems are to be used for vegetative and secondary shoot formation. 3. Comisioning of revitalization equipment can just be able to be carried out on 28 September to 1 October 2010 for CintaManis Business Unit and on 9 to 12 November 2010 for Bungamayang Business Units, so it required time to make synchronization between new equipment and exsisting unit. 4. The high downtime due to shortage sugar cane supply and equipment breakdown resulting in reducing the amount of processed sugar cane and retention occurred in the plantation and in cane yard and inversion at the factory which have an impact on decreasing the yield and lower production.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
67
PRODUKSI GULA & TETES/SUGAR & MOLASSES PRODUCTION
Tebu
Sugar Cane
Upaya yang dilakukan : 1. Memperbaiki kualitas tebu dengan meningkatkan mutu tebangan dengan cara penerapan tebang bersih dan tebang pilih pada petak yang mempunyai potensi rendemen tinggi. 2. Penyesuaian pola proses pengolahan Gula dengan kualitas bahan baku yang masuk (Fluktuatif) dengan cara : • Penggunaan biocide dan optimalisasi sanitasi di stasiun gilingan. • Penggunaan lime hydrate sebagai pengganti Kapur. • Penggunaan Enzyma untuk menekan dextran dan amylum dalam proses pengolahan Gula. 3. Melaksanakan Preventif Repair Maintenance (PRM) pada saat stop giling akibat tebu habis.
Efforts had been done : 1. Improving quality by upgrading the quality of sugarcane harvesting by applying clean cutting and selective cutting on the field that have a high yield potential. 2. Adjustment the order of sugar processing by the quality raw materials to be processed (fluctuative) by : • Biocide application and optimization of mill sanitation at each station. • The use of lime instead of lime hydrate. • Applying enzyma to suppress dextran and Amylum in the sugar processing. 3. Implementing Preventive Maintenance Repair (PRM) at the down time due to run out of cane.
Harapan 2011 : 1. Dengan selesainya peralatan revitalisasi, maka kapasitas giling Unit Usaha Bungamayang dapat mencapai 7.000 TCD dan dan Unit Usaha CintaManis 5.500 TCD. 2. Prakiraan cuaca oleh BMG Jakarta, awal musim kemarau tahun 2011 untuk wilayah Lampung Utara (Bungamayang) diperkirakan Bulan Juni, sedangkan untuk Sumatera Selatan (CintaManis) diperkirakan Bulan Juli 2011, dengan sifat hujan umumnya normal, kecuali Lahat diatas normal. 3. Lama giling tahun 2011 adalah 180 hari. 4. Meningkatkan Effisiensi Pabrik dengan cara : • PRM secara periodik (Terjadwal).
Expectation 2011 : 1. Since the completion of the revitalization equipment, the milling capacity of Bungamayang Business Unit can achieve 7000 TCD and CintaManis Business Unit 5500 TCD. 2. Weather forecast by Meteorology Agency Jakarta, early dry season of 2011 for North Lampung (Bungamayang) should be estimated in June, while for the South Sumatra (CintaManis) is expected in July 2011, with the nature of most rain is normal, except Lahat above normal. 3. Crusing season in 2011 is 180 days. 4. Improve Factory Efficiency by : • Conduct preventive maintenance periodically (by schedule). • Apply supporting materials for processing conform to the quality of raw materials cane (juice) intake. • Improving the quality of sugar consistently (Icumsa < 150 IU).
• Penggunaan bahan pembantu pengolahan menyesuaikan kualitas bahan baku (Nira) yang masuk. • Peningkatan mutu gula secara konsisten (Icumsa < 150 IU). 68
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Tinjauan Keuangan / Financial Review 69
Aktiva / Assets
TINJAUAN KEUANGAN
FINANCIAL REVIEW
Tinjauan keuangan Perseroan tahun 2010 yang dibandingkandengan tahun sebelumnya disajikan dalam uraian berikut ini :
Company's financial review for year 2010 compared to the previous year are presented in the following description :
NERACA/BALANCE Uraian
Rp Juta/Rp Million 2009
Aktiva Lancar/Current Assets
1.537.997
2010 1.713.883
Aktiva Tidak Lancar /Non Current Assets
2.268.875
3.144.079
Total Aktiva/Total Assets
3.806.872
4.857.962
Kewajiban Lancar/Current Liabilities
1.048.607
1.136.228
Kewajiban Tidak Lancar/Non Current Liabilities
1.488.580
2.249.926
Total Kewajiban/Total Liabilities
2.537.186
3.386.154
Ekuitas/Equity
1.269.686
1.471.808
Aktiva Jumlah asset (kewajiban dan ekuitas) tahun 2010 sebesar Rp 4.857.962 juta, mengalami lonjakan sebesar 27,61% dibanding tahun 2009 sebesar Rp 3.806.872 juta. Hal ini dipicu oleh peningkatan aset lancar dan tidak lancar yang masing-masing sebesar 11,44% dan 38,57% bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Assets Total assets (liabilities and equity) in 2010 at Rp 4,857,962 million, experienced surges by 27.61% compared to the year 2009 at Rp 3,806,872 million. This is triggered by an increase in current and non current assets which amounted to 11.44% and 38.57% when compared with the year 2009.
Kenaikan aset lancar terutama akibat adanya kenaikan pada kas dan bank sebesar Rp 173.305 juta atau 42,66% dibanding realisasi tahun 2009, kenaikan piutang lain-lain sebesar Rp 16,561 juta atau 54,55%, adanya kelebihan bayar pajak pertambahan nilai dan pajak penghasilan badan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 129.461 juta atau 81,32% dan kenaikan biaya dibayar dimuka pada tahun 2010 sebesar Rp 29.796 juta atau 147,18%. Kenaikan biaya dibayar dimuka disebabkan oleh kenaikan uang muka kepada pemasok sebesar Rp 19,906 juta atau 235,41% dan kenaikan pada biaya dibayar dimuka lainnya sebesar Rp 9.889 juta atau 83,9%.
Increase in current assets primarily due to an increase in cash and bank amounted to Rp 173.305 million or 42.66% compared to the realization in 2009, an increase in other receivables amounting to Rp 16,561 million or 54.55%, an excess of value added tax and income tax with total amount of Rp 129.461 million or 81.32% and an increase in prepaid expenses in 2010 amounted to Rp 29.796 juta million or 147.18% Increase in prepaid expenses was caused by the increase in advances to suppliers amounted to Rp 19,906 million or 235.41% and an increase in other prepaid expenses amounted to Rp 9.889 million or 83.9%.
NERACA/BALANCE
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
69
70
Kenaikan Aset tidak lancar disebabkan karena kenaikan aset tetap dan aset tanaman, masing-masing sebesar Rp 374.426 juta atau 52,20%, dan Rp 523.179 juta atau 36,90%.
The increase of incurrent assets was caused by the increase of fixed assets and plant assets, amounting to Rp 374,426 million or 52.20%, and Rp 523,179 million or 36.90%.
Kewajiban Jumlah Kewajiban pada tahun 2010 sebesar Rp 3.386.154 juta, meningkat sebesar 33,46% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 2.537.186.
Liabilities Total liabilities in 2010 was Rp 3,386,154 million, an increase of 33.46% compared to 2009 amounting to Rp 2,537,186.
Kewajiban jangka pendek mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009, terutama disebabkan adanya kenaikan pada uang muka penjualan sebesar Rp 111.366 juta, kenaikan kewajiban jangka panjang jatuh tempo sebesar Rp 315.522 juta, penurunan pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp 257.523 juta atau 91,71% dan kenaikan biaya yang masih harus dibayar Rp 30.433 juta.
Short-term liabilities increased compared to the year 2009, primarily due to an increase in advance sales at Rp 111,366 million, an increase in maturity of longterm liabilities amounted to Rp 315.522 million, a decrease of short-term bank loans amounting to Rp 257.523 million or 91.71% and rising accrued Rp 30.433 million.
Kenaikan kewajiban jangka panjang disebabkan oleh kenaikan di pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp 823.379 juta dibandingkan dengan tahun 2009. Kenaikan di pinjaman bank jangka panjang terutama disebabkan oleh adanya penambahan pencairan pinjaman antara lain; pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk pinjaman revitalisasi pabrik gula dan kredit investasi sejumlah Rp 132.996 juta dan Rp 17.391 juta, pencairan pinjaman PT Bank Exim Indonesia sejumlah Rp 348.000 juta yang digunakan untuk investasi tanaman, dan penerbitan surat hutang jangka menegah atau medium term notes (”MTN”) sejumlah Rp 452.000 juta.
Increase in long-term liabilities due to increase in longterm bank loans amounting to Rp 823.379 millions compared to the year 2009. The increase in longterm bank loans mainly due to the addition of loan disbursement such as, loans from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk for sugar mill revitalization loans and investment loans at Rp 132.996 million and Rp 17.391 million, PT Bank Exim Indonesia loan disbursement Rp 17.391 million used for investments in plantations, and the issuance of medium term debentures or medium term notes ("MTN") at Rp 452.000 million.
Ekuitas Pada tahun 2010 Ekuitas yang dicapai sebesar Rp 1.471.808 juta, mengalami peningkatan sebesar 15,92% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp 1.269.686 juta. Hal ini disebabkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 102.888 juta dari realisasi tahun 2009 dan kenaikan laba ditahan sebesar Rp 99.235 juta yang berasal dari tambahan laba bersih setelah dikurangi pembagian dividen dan penggunaan lain atas laba bersih tahun 2009 berdasarkan keputusan RUPS.
Equity In 2010 Equity achieved Rp 1.471.808 million, an increase by 15.92% compared to the year 2009 at Rp 1.269.686 million. This is due to increase in net income of Rp 102.888 million from the realization in 2009 and an increase in retained earnings at Rp 99.235 million from additional net income after deducting the dividend distribution and other use of net earnings in 2009 based on the decision of the RUPS.
Likuiditas Adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Tingkat likuiditas Perseroan tahun 2010 adalah sebesar 150,84%, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar yang 146,67%.
Liquidity Liquidity is the Company's ability to meet its current liabilities as measured by the ratio of current assets to current liabilities. The level of liquidity of the Company in 2010 was 150.84%, increase compared to the year 2009 at amounting to 146.67%.
Solvabilitas adalah kemampuan Perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan membandingkan seluruh kewajiban dengan seluruh aktiva. Perbandingan antara kewajiban dengan aktiva Perseroan tahun 2010 adalah sebesar 0,70 kali, meningkat apabila
Solvency Solvency is the ability of the Company to meet all its obligations, which is measured by comparing the entire obligation with all its assets. Comparison between the obligations of the Company's assets in 2010 amounted to 0.70 times, increased when compared with the same
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
dibandingkan dengan rasio yang sama pada tahun 2009 yang sebesar 0,67 kali. Perbandingan besaran rasio tersebut menyiratkan bahwa Perseroan masih memiliki kemampuan yang cukup baik dalam memenuhi seluruh kewajibannya.
ratio in 2009 which amounted to 0.67 times. Comparison of the ratio implies that the company still has a fairly good ability to meet all its obligations.
Tingkat Kolektibilitas Kolektibilitas Perseroan cukup baik yang ditunjukkan dengan angka perputaran piutang niaga 14 hari, sehingga rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi menjadi kas/setara kas adalah empatbelas hari.
Collectibility Company's collectibility was quite good as indicated by the turnover rate of 14 days trade receivables. There for the average time required to convert into cash/cash equivalents is fourteen days.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi Sejalan dengan program swasembada Gula yang dicanangkan oleh Pemerintah, Perseroan melakukan kontrak Kredit Jangka Panjang untuk pembiayaan investasi Pabrik Gula sebagai berikut: - Pada 1 April 2008, Perseroan menandatangani kontrak Perjanjian Kredit Investasi dalam rangka revitalisasi Pabrik Gula CintaManis dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan batas maksimum sebesar Rp 356.846 Juta. Sampai dengan akhir Desember 2010, saldo pinjaman sebesar Rp 115.299 juta. - Pada 15 Februari 2008, Perseroan menandatangani kontrak Perjanjian Kredit Investasi dalam rangka revitalisasi Pabrik Gula Bunga Mayang dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan batas maksimum sebesar Rp 408.764 Juta dan sampai dengan akhir Desember 2010, saldo pinjaman sebesar Rp 191.316 juta.
Discussion of significant commitments for investment Along with sugar self-sufficiency program endorsed by the Government, the Company entered into contracts for the Long Term Loan to finance investment Sugar Factory as follows: - On April 1, 2008, the Company signed a contract Investing Credit Agreement within the framework of the revitalization of CintaManis Sugar Factory with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, with a maximum limit of Rp 356.846 million. Until the end of December 2010, loans amounting to Rp 115.299 million - On February 15, 2008, the Company signed a contract Investing Credit Agreement within the framework of the revitalization of Bunga Mayang Sugar Factory with PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, with a maximum limit of Rp 408.764 million and up to the end of December 2010, the balance of loan is Rp 191.316 million.
Bahasan dan analisis tentang informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi : Tidak terdapat informasi keuangan yang telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar biasa dan jarang terjadi.
Review and analysis of financial information that has been reported that contain events that are extraordinary and rare: There is no financial information has been reported that contain events that are extraordinary and rare.
Uraian tentang komponen-komponen substansial dari pendapatan dan beban lainnya. Dalam informasi keuangan telah dilaporkan bahwa laba kotor sebesar Rp 860.40 miliar. Dari laba kotor tersebut terdapat komponen-komponen substansial yang mengurangi laba bersih seperti: a. Pendapatan: Pendapatan dari hasil penjualan non komoditi utama sebesar Rp 28.154 juta, dan pendapatan bunga deposito dan jasa giro sebesar Rp 3.904 juta.
The description of the substantial components of income and other expenses. The financial information has been reported that the gross profit of Rp 860.40 billion. From these gross profits were substantial components reduced the net income such as: a. Revenue: Revenue from the sale of nonprimary commodities was Rp 28,154 million, and interest income from deposits and current accounts was Rp 3.904 million.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
71
b. Beban: • Adanya beban bunga angsuran sebesar Rp 157.103 juta yang disebabkan adanya pembebanan bunga atas penarikan Kredit Modal Kerja. • Timbulnya kerugian atas penghapusan aset tanaman sebesar Rp 10.620 juta yang disebabkan percepatan replanting.
b. Expenses: • The interest expenses was Rp 157.103 million installment due to the imposition of interest on the withdrawal of the Working Capital Loan. • The emergence of losses from the removal of plant assets was Rp 10.620 million due to accelerated replanting.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan 1. Pada tanggal 6 Januari 2011, Perusahaan telah melunasi Surat Hutang Jangka Menengah (MTN) sebesar Rp 300.000.000. 2. Pelunasan Hutang Obligasi Seri B. Pada tanggal 24 Maret 2011, Perusahaan melakukan penyetoran dana untuk pelunasan Obligasi Seri B tahun 2004 yang akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2011 sebesar Rp 10.000.000. Dari jumlah tersebut, Rp 4.000.000 merupakan dana pelunasan atas obligasi yang telah dibeli kembali (buy back) oleh Perusahaan pada tanggal 15 September 2005.
Information and significant facts happened after date of accounting report 1. On January 6, 2011, the Company settled Medium Term Notes (MTN) of Rp 300.000.000.
Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan tanggal serta jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 4 (empat) tahun buku terakhir a. Besarnya Dividen Untuk Masing-Masing Tahun Besarnya deviden yang disetor ke Kas Negara per tahun ditetapkan oleh RUPS. Total deviden yang disetor ke kas negara pada tahun 2010 sebesar Rp 45.11 miliar. b. Besarnya Payout Ratio Tahun 2006 s/d. 2009 Besarnya Pay Out Ratio (deviden, cadangan umum, tantiem, PKBL) tahun 2006 s/d. 2009 dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Statement regarding t he dividend policy and the date and amount of cash dividends per share and dividends per year amount declared or paid during the 4 (four) last fiscal year a. The amount of Dividend For Each Year The amount of dividends paid to the State annually set RUPS. Total dividends paid to the state in 2010 was Rp 45.11 billion. b. Payout Ratio in 2006 s/d. 2009 The amount of Pay Out Ratio (dividends, general reserves, bonuses, PKBL) in 2006 s/d. 2009 can be seen in the table below:
2006
Dividen/Dividend
2007
%
Rp. M
%
2008
Rp. M
2009
%
Rp. M
%
Rp. M
25,00
44,44
25,00
63,15
25,00
65,21
30,00
Tantiem/Bonus
2,10
3,73
-
-
-
-
-
-
Program Kemitraan/Partnership Program
1,00
1,78
0,00
0,00
2,00
5,22
2,00
3,01
2,00
Bina Lingkungan/Environment Program Cadangan Umum/Inventory Jumlah/Total
*) *)
72
2. Repayment of the Series B Bonds On March 24, 2011, the Company contributed funds for the redemption of 2004 Series B Bonds which will mature on March 26, 2011 at Rp 10.000.000. Regarding to this Rp 4.000.000 is a sinking fund for the bonds were bought back (buy back) by the Company on September 15, 2005.
45,11
4,00
7,11
0,00
0,00
5,22
2,00
3,01
67,90
120,70
75,00
189,44
71,00 185,20
66,00
99,23
100
177,76
100
252,59
100 260,84
100 150,35
Catatan : penyajian angka dalam tabel merupakan hasil keputusan sesuai Risalah RUPS untuk Tahun Buku Berjalan, sehingga untuk Tahun Buku 2010 belum dapat disajikan karena RUPS Tahun Buku 2010 belum diselenggarakan. Notes : Figures presented in the table was the result of general meeting of shareholders for the on going year book, and thereore, 2010 year book cannot be presented as general meeting of shareholders for year book of 2010 has not been done.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Informasi material, antara lain mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi, restrukturisasi hutang/ modal atau transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi a. Investasi Pada tahun 2010, perusahaan merealisasikan investasi (capital expenditure) sebesar Rp 1.090.210 juta terdiri dari : Investasi Tanaman : Rp 578.656 juta Investasi Non Tanaman : Rp 511.554 juta Jumlah : Rp 1.090.210 juta b. Divestasi, Akuisisi, Restrukturisasi Hutang/ Modal, Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan Sifat Transaksi Dengan Pihak Afiliasi. Pada tahun 2010 tidak ada divestasi langsung atas penyertaan perseroan, akuisisi, restrukturisasi hutang/modal serta transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan sifat transaksi dengan pihak afiliasi.
Relevant information, regarding to the investment, expansion, divestiture, acquisition, restructuring debt/capital or transaction contained a conflict of interest and the nature of transactions with affiliated parties a. Investment In 2010, the company invested (capital expenditure) at Rp 1.000.210 million consisted of : Routine Investment : Rp 578.656 million Development Investments : Rp 511.554 million Total : Rp 1.090.210million
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Tidak ada perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja perusahaan pada tahun 2010.
Description of changes in legislation which have a significant effect on the company
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
Description regarding changes in accounting policies description PTPN VII in 2010 continued to use accounting rules prevailing at the earlier years of Financial Accounting Standards (GAAP) from the Indonesian Institute of Accountants.
PTPN VII pada tahun 2010 tetap menggunakan peraturan akuntansi yang berlaku pada tahun-tahun sebelumnya yaitu Standard Akuntansi Keuangan (SAK) dari Ikatan Akuntan Indonesia. Laba-Rugi Pencapaian kinerja keuangan Perseroan ditinjau dari Laporan Laba Rugi Perseroan diuraikan sebagai berikut:
Uraian/DESCRIPTION Hasil Penjualan/Sales Harga Pokok Penjualan/Cost of Good Sold Laba Kotor/Gross Profit
b. Divestment, Acquisition, Restructuring Debt/ Capital, Transaction Beared Conflict of Interest and Nature of Transactions with Affiliated Parties. In 2010 there was no immediate divestment of company investment, acquisition, restructuring debt/equity transactions beared conflict of interest and the nature of transactions with affiliated parties.
There was no changes in legislation that significantly influence the achievement of company performance in 2010.
Profits and losses Company's financial performance review of the Statement of Income of the Company are de-scribed as follows: Realisasi/REAL 2010
2009
%
3.832.934
2.892.459
(2.972.539)
(2.291.098)
132,51 129,74
860.395
601.361
143,07
Biaya Operasional/Operational Expances - Biaya Penjualan/Sales Expances
(45.010)
(43.408)
103,69
(324.816)
(235.336)
138,02
(369.826)
(278.744)
132,68
Laba Usaha/Operational Profit
490.569
322.617
152,06
Pendapatan Lain-Lain/Other Income/Expences
145.573
104.134
139,79
(186.586)
(151.634)
123,05
- Biaya Adm. Kandir/Head Office Expances Jumlah/Total Expances
a. Biaya Lain-Lain/Other Expances b. Pendapatan/Other Income Laba sebelum PPh/Eurning Before Taxes
41.013
47.500
86,34
344.996
218.483
157,91
PPh/Taxes
(91.752)
(68.127)
134,68
Laba setelah PPh/Euring After Taxes
253.244
150.356
168,43
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
73
74
Penjualan Bersih/Laba-Rugi Bersih Pencapaian Laba Bersih tahun 2010 meningkat dari tahun 2009 menjadi Rp 253.244 juta, hal ini disebabkan karena hasil penjualan yang didapat pada tahun 2010 mencapai Rp 3.832.934 juta, meningkat sebesar 32,5% bila dibanding dengan hasil penjualan tahun 2009 yang mencapai sebesar Rp 2.892.459 juta. Peningkatan terhadap penjualan bersih karena peningkatan harga.
Net Sales/Net Income Achievement of Net Income for 2010 increased Rp. 253.244 million from 2009. This is because the results obtained sales in 2010 reached Rp 3.832.934 million, increase of 32.5% when compared with the results of a 2009 sales reached Rp 2.892.459 million. The increase of net sales was caused by the increase of prices.
Beban Pokok Penjualan Beban pokok penjualan pada tahun 2010 sebesar Rp 2.972.539 juta meningkat sebesar 29,7% dibandingkan tahun 2009 yang senilai Rp. 2.291.098 juta. Kenaikan ini disebabkan adanya peningkatan biaya produksi tahun 2010 sejalan dengan kenaikan volume penjualan sebagai dampak meningkatnya produksi hasil jadi yang secara umum di atas realisasi tahun 2009.
Cost of Good Sold Cost of sales in 2010 was Rp 2.972.539 million, increased by 29.7% compared to 2009 was Rp 2.291.098 million. The increase was caused by an improvement of production costs in 2010 inline with the improvement in sales volume as the impact of improvement production that generally above the realization in 2009.
Laba Kotor Tahun 2010 tercapai laba kotor Rp 860.395 juta, meningkat dibanding pencapaian laba kotor tahun 2009 yang sebesar Rp 601.361 juta. Peningkatan laba kotor ini sejalan dengan kenaikan pencapaian penjualan mencapai 43,07% dibanding tahun 2009.
Gross Profit In 2010 gross profit reached Rp 806.395 million. It increased compared to the achievement of gross profit in 2009 of Rp 601.361 million. The increase in gross profit was in line with achieving sales imrovement of 43.07% compared to the year 2009.
Beban Usaha Beban usaha tahun 2010 mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp 91.082 juta atau 32,68%. Kenaikan tertinggi terdapat di biaya administrasi, yaitu sebesar Rp 89,480 juta atau 38,02% yang terdiri dari kenaikan biaya upah lainnya sebesar Rp 13.008 juta atau 30%, kenaikan di biaya karya-wan lainnya sebesar Rp 9.068 juta atau 156% dan kenai-kan di biaya bonus sebesar Rp 63.279 juta atau 170,7%. Selain biaya administrasi, terdapat kenaikan biaya penjualan sebesar 3,69% yang disebabkan oleh kenaikan biaya pengiriman ke pelabuhan sebesar Rp 4.932 juta atau 22%, kenaikan beban KPB sebesar Rp 1.053 juta atau 22% di tahun 2010.
Operating Expenses Operating expenses in 2010 increased compared to the realization in 2009 by Rp 91.082 million or 32.68%. The highest increase was in administrative costs by Rp 89.480 million or 38.02%, consisted of other wage cost increased to Rp 13.008 million or 30%, increased in other employee costs to Rp 9.068 million or 156% and an increase in the cost of a bonus of Rp 63.279 million or 170.7%. In addition to administrative costs, there was an increase in cost of sales by 3.69% caused by the increase in the cost of shipping to the port by Rp 4.932 million or 22%, increase in KPB expenses by Rp 1.053 million or 22% in 2010.
Laba Usaha Pencapaian laba usaha di tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 52,1% sehingga menjadi Rp 490.569 juta dibanding tahun 2009 yang sebesar Rp 322.617 juta. Hal ini menyebabkan adanya peningkatan laba usaha ter-hadap penjualan menjadi sebesar 12,80% dari 11,15% pada tahun 2009. Harga pokok penjualan terhadap penjualan turun 77,55% dibandingkan realisasi tahun lalu sebesar 79,21%, sehingga menunjukkan kenaikan marjin laba kotor pada 2010.
Operating Profit The achievement of operating profit in 2010 increased by 52.1% to Rp 490.569 million compared to 2009 which was Rp 322.617 million. This caused an increase in operating profit to sales ratio at 12.80% from 11.15% in 2009. Cost of goods sold to sales decreased 77.55% compared to the realization last year 79.21%, thus showed an increase in gross profit margin in 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Laba Bersih Pada tahun 2010 Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 253.244 juta, naik sebesar 68,43% dibandingkan laba bersih pada tahun 2009 sebesar Rp 150.356 juta. Kenaikan ini disebabkan oleh kenaikan penjualan bersih dan meningkatnya total beban dari tahun lalu masing-masing sebesar Rp 940.475 juta (32,51%) dan Rp 837.587 Juta (30,55%).
2010
URAIAN/
2009
VOL (TON) NILAI/VALUE Rp/Kg
DESCRIPTION
Net Income In 2010 the Company recorded net income of Rp 253.244 million, increased by 68.43% compared to net income in 2009 amounted to Rp 150,356 million. This increase was due to the increase in net sales and total expenses increased from last year amounted to Rp 940.475 million (32.51%) and Rp 837.587 million (32.55%).
% 2010 TERHADAP 2009
VOL (TON) NILAI/VALUE Rp/Kg
(juta/million)
VOL (TON) NILAI/VALUE Rp/Kg
(juta/million)
(juta/million)
Karet/Rubber Ekspor/Export
41.603
1.165.433
28.01
35.130
566.395
16.12
118
206
174
Lokal/Local
18.540
515.913
27.83
18.018
312.158
17.32
103
165
161
Jumlah/Total
60.143
1.681.346
27.96
53.148
878.553
16.53
113
191
169
Minyak Sawit/Palm Oil 150.639
118
Kelapa Sawit/Palm 1.065.302
7.07
165.809
995.172
6.00
91
107
Inti Sawit/Kernel
-
-
-
6.000
10.874
1.81
-
-
-
Minyak Inti Sawit/
11.870
115.383
9.72
15.000
90.142
6.01
79
128
162
18.332
10.922
0.60
20.000
4.667
0.23
92
234
255
180.841
1.191.607
6.59
206.809
1.100.855
5.32
87
108
124 93
Kernel Palm Oil Bungkil Inti Sawit/ Kernel Meal Jumlah/Total Teh/Tea Ekspor/Export
1.067
15.953
14.95
980
15.789
15.11
109
101
Lokal/Local
2.643
31.515
11.92
2.246
32.013
14.25
118
98
84
Jumlah/Total
3.710
47.468
12.79
3.226
47.802
14.82
115
99
86
101.633
810.135
7.97
116.389
770.278
6.62
87
105
120
Gula/Sugar Tetes/Molasses
-
-
-
4.409
1.640
0.37
-
-
-
Lokal/Local
Ekspor/Export
84.395
102.378
1.21
75.965
94.970
1.25
111
108
97
Jumlah/Total
84.395
102.378
1.21
75.965
94.970
1.25
111
108
97
TOTAL
3.832.934
Penjualan Karet Pada tahun 2010 kuantum penjualan karet mengalami kenaikan yang berdampak terhadap peningkatan nilai penjualan menjadi sebesar Rp 1.681.346 juta. Hal ini selain disebabkan karena kenaikan volume penjualan, juga disebabkan kenaikan harga jual ratarata dikarenakan pulihnya kondisi ekonomi global dan industri otomotif dunia dari keterpurukan. Hal ini juga didukung oleh meningkatnya permintaan karet dari India, China dan Amerika Serikat. Adapun dari sisi supply, peningkatan harga karet dipicu oleh berkurangnya pasokan akibat terjadinya gugur daun yang dibarengi curah hujan di belahan utara katulistiwa yang mencakup Thailand dan Malaysia.
2.892.458
Rubber Sales In 2010 the quantum of sales has decreased resulting rubber against the sales value also decreased to Rp 1.681.346 million. This was because of sales volume and the average selling price increased, due to the recovery of economic global condition and world automotive industry. This was also supported by the improvement of rubber demand from India, China and Unite States. In the supply side, the increase in rubber prices was triggered by the decreasing supply due to leaf fall and rainfall in the northern hemisphere of equator which includes Thailand and Malaysia.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
75
Penjualan Kelapa Sawit Volume penjualan dari seluruh hasil jadi kelapa sawit di tahun 2010 mengalami penurunan sebagai dampak dari penurunan produksi hasil jadi kelapa sawit di bawah realisasi tahun lalu. Namun penurunan ini dibarengi dengan kenaikan harga jual, sehingga nilai penjualan mengalami peningkatan mencapai Rp 1.191.607 juta atau 108% dibanding tahun 2009. Kenaikan harga CPO dunia disebabkan adanya kekhawatiran terhadap penyusutan persediaan sebagai dampak dari penurunan produksi yang disebabkan oleh turunnya hujan berkepanjangan dan banjir yang melanda areal perkebunan kelapa sawit, selain itu juga dipicu adanya penguatan pergerakan harga minyak mentah dunia (crude oil).
Palm Oil Sales The sales volume of all palm oil products in 2010 has decreased due to impact of CPO production decline below of realization from last year. However this decline accompanied with the improvement of sales price, so that the sales value got improve to Rp 1.91.607 million or 108% compared to the year 2009. Nevertheless global CPO prices have increased, since the depreciation of inventories as concerns over the impact of the decline in production caused by prolonged rainfall and flooding that hit the area of oil palm plantations, but it also triggered a strengthening of the movement of world crude oil prices (crude oil) and the index of shares in the capital markets globally.
Penjualan Gula Penjualan gula di tahun 2010 mencapai nilai Rp 912.513 juta atau meningkat sebesar 5% dibanding tahun 2009. Peningkatan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gula dunia dari negara-negara produsen gula terutama Brazil akibat cuaca yang tidak menentu.
Sugar Sales Sugar sales in 2010 reached a value of Rp 912.513 million or an increase by 5% compared to the year 2009. The increase was due to reduction in world sugar supplies of sugar producing countries especially Brazil, due to erratic weather.
Penjualan Teh Berbeda dengan komoditas yang diuraikan sebelumnya, penjualan komoditas teh mengalami penurunan sebesar 1% dari Rp 47.802 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 47.468 juta pada tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan penurunan harga jual dikarenakan adanya peningkatan produksi dari negara-negara produsen teh terbesar diantaranya China, India dan Srilangka sehingga serapan pasar di negara pembeli teh Indonesia sedikit mengalami penurunan yang menyebabkan harga teh sedikit tertekan.
Tea Sales Different form previously described commodities, tea commodity sales decline by 1% from Rp 47.802 million on 2009 to Rp 47.468 million on 2010. This because of decline of sales prize due to increase production from tea producing countries like China, India and Srilangka, that makes market uptake in Indonesia suffer decline that cause tea prize get oppressed.
2010
ROI (Return Of Investment)
18.08%
15.69%
ROE (Return Of Equity)
20.78%
49.84%
Imbal Hasil Aktiva Imbal Hasil Aktiva di tahun 2010 sebesar 18,08%, mengalami kenaikan dari ROI tahun lalu sebesar 15,69%, hal ini sejalan dengan kenaikan pencapaian laba bersih di tahun 2010, dengan peningkatan yang lebih besar dari kenaikan Capital employed.
76
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
2009
Return on Assets Return on assets in 2010 was 18.08%. It increased from last year ROI was 15.69%, in line with the increase in net profit in 2010, with a larger increase than the increase Capital employed.
Imbal Hasil Ekuitas Pencapaian Imbal Hasil Ekuitas di tahun 2010 adalah sebesar 20,78%, menurun dibanding tahun lalu yang sebesar 49,84%. Penurunan imbal hasil ekuitas ini disebabkan oleh perbedaan unsur ekuitas yang digunakan dalam perhitungan, pada tahun 2010 perhitungan komponen ekuitas tidak dikurangi dengan unsur Tanaman Belum Menghaslkan. Apabila perhitungan pada tahun lalu menggunakan unsur yang sama, maka imbal hasil ekuitas pada tahun lalu sebesar 13,43%, sehingga ROE pada tahun ini sebenarnya mengalami kenaikan 54,73% dari tahun lalu. Arus Kas/Cash Flow
Return on Equity Return on Equity in 2010 was 20.78%, down from last year which was 49.84%. Decline in return on equity was due to the difference of equity used in the calculation. In 2010 the calculation of the equity component was not reduced to the elements of pre-harvesting crop. If the calculation in the last year using the same element, then the return on equity last year by 13,43%, so the ROE this year actually 54.73% increase from last year.
Rp. Juta / Rp. Million
Uraian/DESCRIPTION
2009
Kas dan setara kas awal tahun/
407.195
406.234
(38.237)
320.190
(634.905)
(982.708)
673.345
837.125
203
174.608
2010
Cash and Cash Equivalent at beginning of year Kas bersih diperoleh (digunakan) dari aktivitas operasi/ Net cash originating (allowed) from operating activities Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi/Net Cash allowed to investment Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan /Net cash originating (allowed to) investing activities Kenaikan (Penurunan) bersih kas/Increase (decrease) of Net Cash Pengaruh selisih kurs/Exchange Rate Adjustment Kas dan setara kas akhir tahun/Cash and Cash Equivalent at year end
(1.164)
1.303
406.234
579.539
Arus Kas dari Kegiatan Investasi Tahun 2010 ini Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp 982.708 juta, naik sebesar 54,78% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 634.905. Peningkatan ini disebabkan oleh penambahan aktiva tetap tanaman dan non tanaman dibandingkan tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 152.090 Juta (44,19%) dan Rp 195.889 juta (67,26%).
Cash Flows from Investing Activities In 2010 net cash used in investing activities was Rp 982.708 million, increased by 54.78% compared to the year 2009 amounting to Rp 634.905. This increase was caused by the addition of fixed assets and noncrop plants compared to the year 2009 amounting to Rp 152.090 million (44.19%) and Rp 195.889 million (67.26%).
Arus Kas dari Kegiatan Pendanaan Dari kegiatan pendanaan pada tahun 2010 lebih banyak menerima dana dari kreditur pihak lain daripada melakukan pembayaran sehingga diperoleh dari aktivitas pendanaan sebesar Rp 837.125 juta.
Cash Flows from Financing Activities Funding activity in 2010 received more funds from other creditors instead of making a payment so provided by financing activities amounted to Rp 837.125 million.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
77
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 78
Pengembangan dan Prospek Usaha / Bisiness Development and Outlook
80
Tinjauan Pemasaran / Marketing Review
PENGEMBANGAN dan PROSPEK USAHA
BUSINESS DEVELOPMENT and OUTLOOK
Dalam rangka pengembangan usaha, manajemen telah melakukan beberapa program pengembangan usaha baik yang bersifat peningkatan produktivitas, peningkatan skala usaha, pengembangan usaha baru maupun upaya lainnya guna meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. Program tersebut antara lain adalah : a. Program Revitalisasi Gula Program Revitalisasi Pabrik Gula di PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) dilaksanakan dalam rangka mendukung program pemerintah dalam mewujudkan swasembada gula, mengatasi permasalahan akibat panjangnya hari giling, serta meningkatkan skala ekonomi. Kegiatan Revitalisasi Pabrik Gula meliputi kegiatan peningkatan produktivitas tanaman, peningkatan area (on farm) dan kegiatan peningkatan kapasitas giling pabrik gula (off farm). Program Revitalisasi Gula di PTPN VII dijadwalkan secara bertahap :
In order to develop business, management has done some good business development programs that are improving productivity, increasing scale of business, new business development and other efforts to increase added value for the company.
Tahun
78
These programs include a. Sugar Revitalization Program Revitalization Program in the Sugar Factory of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) was undertaken in order to support government programs to achieve self sufficiency, overcome the problems due to longday grind, and increasing economies of scale. Sugar Mill Revitalization Activities include activities to increase crop productivity, increase in area (on farm) and capacity building activities of sugar mill rollers (off farm). Sugar Revitalization Program in PTPN VII is scheduled in stages :
2010 / 2011
2011 / 2013
Unit Usaha Bungamayang
7.000 TCD
10.000 TCD
Unit Usaha CintaManis
5.500 TCD
2014
7.000 TCD
Perkembangan program revitalisasi sampai dengan akhir tahun 2010 telah dilakukan penambahan sarana irigasi yang meliputi penambahan pompa dan embung dan peningkatan kapasitas PG Bungamayang dari 5500 TCD menjadi 7.000 TCD dan PG Cintamanis dari 4500 TCD menjadi 5.500 TCD. Pelaksanaan Commisioning PG Cintamanis telah terlaksana pada tanggal 29 dan 30 September 2010 sedangkan PG Bunga Mayang pada tanggal 10 dan 11 November 2010. Selanjutnya program revitalisasi ini akan berlanjut pada sampai dengan tahun 2014 dimana PG Bungamayang akan ditingkatkan menjadi 10.000 TCD ditahun 2013 dan PG Cinta Manis akan ditingkatkan menjadi 7000 TCD di tahun 2014.
The development of the revitalization program until the end of 2010 has been the addition of irrigation facilities included addition of pumps and embungs and increasing capacity from 5500 TCD PG Bungamayang to 7,000 TCD and PG Cintamanis from 4,500 TCD to 5500 TCD. Implementation of Commissioning PG Cintamanis been accomplished on 29 and 30 September 2010, while PG Bunga Mayang on 10 and 11 November 2010. Furthermore, this revitalization program will continue on until 2014 when PG Bungamayang will be increased to 10,000 TCD ditahun CintaManis PG 2013 and will be increased to 7,000 TCD in 2014.
b. Peningkatan Kapasitas PPKR Baturaja Dengan mempertimbangkan potensi bahan baku yang ada didaerah sekitar Barturaja,PPKR Baturaja telah ditingkatkan skala ekonominya dari 20 Ton KK/Hari menjadi 30 Ton KK/hari. Setelah ditingkatkan kapasitasnya diharapkan akan terjadi peningkatan efisiensi operasional.
b. Increasing Capacity of PPKR Baturaja By considering the potential of existing raw materials in the area around Baturaja, PPKR Baturaja has improved economies of scale from 20 ton/ day to 30 ton/day. After the enhanced capacity is expected to increase operational efficiency.
c.
c.
Peningkatan Kapasitas Pabrik Teh Pagar Alam Pelaksanaan peningkatan kapasitas pabrik Teh Pagar Alam dari semula 40 Ton KK/hari menjadi 60 Ton KK/hari dilakukan dengan mempertimbangkan meningkatnya potensi bahan baku dimana setelah dikembangkan sistem petik jepang dan
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Increasing Tea Factory Capacity in Pagar Alam Implementation of capacity building Pagar Alam tea factory from its original 40 tons/day to 60 tons/day is determined by considering the increasing potential of raw material which after being developed systems and the use of
penggunaan mesin petik terjadi peningkatan produktivitas. Sampai dengan akhir tahun 2010 program peningkatan kapasitas pabrik teh Pagar Alam telah selesai dilaksanakan dan commisioning sudah dilakukan pada tangal 1 sampai dengan tanggal 3 November 2010.
Japanese stringed machines increase productivity. Until the end of 2010 capacity building program Pagar Alam tea factory has been completed and commissioning has been carried out on 1 to November 3, 2010.
d. Pembuatan Kompos dari Blotong Program ini adalah dalam rangka memanfaatkan potensi limbah blotong yang ada di Unit Usaha Cinta Manis dan Bungamayang masing-masing sebesar 4% dan 2% dari Tebu giling, dimana blotong tersebut diolah menjadi kompos yang selanjutnya diaplikasikan ke lapangan untuk memperbaiki kesuburan tanah. Saat ini sudah dilaksanakan pengolahan blotong menjadi kompos dengan menggunakan sarana yang ada, menggunakan Backhoe Loader dan alat pembalik. Bangunan yang digunakan untuk penyimpanan kompos blotong yang sudah jadi telah didirikan di Unit Usaha Bunga Mayang dengan tujuan untuk mempertahankan kadar air kompos dan mempertahankan dekomposisi oleh mikro organisme. Selanjutnya program ini dilanjutkan di tahun 2011 dengan arah pengembangan kompos blotong menjadi granulasi pupuk organik.
d. Sugarcane Composting Plant This program is in order to exploit the potential of sugarcane waste in the Cinta manis and Bungamayang Business Unit respectively 4% and 2% of Sugar Cane mill, where filter press mud is processed into compost then applied to the field to improve soil fertility. It has already implemented the processing filter press mud into compost by using existing facilities, using the Backhoe Loader and inverting tool. Buildings used for storage of the finished compost from filter press mud has been established in the Bungamayang Business Unit in order to keep and maintain the water content of compost decomposition by microorganisms. Furthermore, this program continued in 2011 with the development of filter press mud compost into organic fertilizer granulation.
e. Program Pakan Sapi dan Ternak Sapi Program ini bertujuan untuk memanfaatkan Limbah Pasca Tebang Tebu (pucuk tebu, bagase) dan Bungkil Inti Sawit untuk pakan ternak, sekaligus berpartisipasi dalam program swasembada daging Sapi. Percobaan pembuatan pakan ternak berbahan baku pucuk tebu telah dilaksanakan pada bulan Februari 2010 di Unit Usaha Bungamayang. Perkembangan program ini sampai dengan akhir tahun 2010 adalah pengalihan prioritas pada pengelolaan sapi yang ada di Unit Usaha Bekri sehingga program penggemukan sapi dan pakan ternak ditunda di tahun 2011. f. Biodiesel Konsorsium Pembangunan pabrik biodiesel dari basis bahan baku CPO merupakan konsorsium antara PT Pusri, PTPN VI, PTPN VII, PT Rekind dengan PT Inizio Biofuel Indonesia dalam rangka sinergi BUMN. Studi kelayakan (FS) telah selesai dibuat dan telah dipresentasikan, namun pada akhir tahun 2010 terjadi kenaikan pada biaya bahan baku yang menyebabkan program pembangunan pabrik Biodiesel ini menjadi tidak layak. Perkembangan program ini sampai dengan tahun 2010 adalah evaluasi ulang kajian finansial sehingga program pembangunan ini ditunda sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
e. Feed Stack and Cattle Breeding The program aims to take advantage of postCutting Waste Sugarcane (cane shoots, bagase) and Palm Kernel Meal for animal feed, as well as participate in the program self-sufficient in beef cattle. Experimental manufacture of animal feed made from raw sugar cane shoots have been held in February 2010 in Bungamayang Business Unit. The development of this program until the end of 2010 was the transfer of priority in the management of cattle in Bekri Business Unit so that the program of fattening cattle and cattle feed was delayed in 2011. f.
Biodiesel Consortium Development of a biodiesel plant from raw material base of CPO is a consortium between PT Pusri, PTPN VI PTPN VII, PT Rekind with PT Inizio Biofuel Indonesia in the framework of synergy SOEs. The feasibility study (FS) has been created and has been presented, but by the end of 2010 there was an increase in raw material costs led to the development program. Thus biodiesel plant will not be feasible. The development of this program until the year 2010 was a re-evaluation of the financial assessment so that development programs are postponed until an undetermined time.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
79
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 78
Pengembangan dan Prospek Usaha / Bisiness Development and Outlook
80
Tinjauan Pemasaran / Marketing Review
TINJAUAN PEMASARAN
MARKETING REVIEW
Pada tahun 2010 Perseroan hanya mendapatkan nilai hasil penjualan dari seluruh komoditas yang ada sebesar Rp 3.833 miliar atau 90 % dibawah RKAP 2010 atau 133% diatas pencapaian pendapatan dari nilai hasil penjualan di tahun 2009.
In 2010 the Company only got value from the sale of all commodities were equal to Rp 3.833 billion or 90% below the target in 2010 but 133% above the achievement of revenue from the sales revenue in 2009.
URAIAN/DESCRIPTION
REALISASI 2009
RKAP 2010
1
2
REALISASI 2010
PERBANDINGAN 4=3:1
3
5=3:2
Karet/Rubber Ekspor/Export
566.395
1.284.742
1.165.433
2,06
Lokal/Local
312.158
428.247
515.913
1,66
0,91 1,21
Jumlah/Total
878.553
1.712.989
1.681.346
1,92
0,98
Minyak Sawit/Crude Palm Oil
0,76
995.172
1.419.275
1.065.302
1,08
Inti Sawit/Palm Kernel
10.874
4.808
-
-
-
Minyak Inti Sawit/Palm Kernel Oil
90.142
129.452
115.383
1,28
0,89
Bungkil Inti Sawit/Palm Kernel Meal Jumlah/Total
4.667
7.347
10.922
2,34
1,49
1.100.855
1.560.882
1.191.607
1,09
0,77
Teh/Tea Ekspor/Export
15.789
39.751
15.953
1,01
0,40
Lokal/Local
32.013
13.377
31.515
0,98
2,36
Jumlah/Total
47.802
53.128
47.468
0,99
0,89
770.278
855.322
810.135
1,05
0,95
Lokal/Local
94.970
59.763
102.378
1,05
1,68
Jumlah/Total
94.970
59.763
100.139
1,05
1,68
2.892.459
4.242.085
3.832.934
1,43
0,89
Gula/Sugar Tetes/Molasses Ekspor/Export
JUMLAH/TOTAL
80
KARET Hasil penjualan karet ekspor yang diperoleh di tahun 2010 sebesar Rp 1.165 miliar atau 91% dari RKAP 2010 dan hasil penjualan karet lokal diperoleh Rp 519 miliar atau 121% dari RKAP 2010, hal ini terkait dengan harga jual rata-rata sebesar Rp 27.956/kg atau 108% diatas RKAP 2010.
RUBBER Proceeds from sale of rubber for exports earned in 2010 was Rp 1.165 billion or 91% of the target in 2010 and the sale of local rubber obtained Rp 519 billion or 121% of the company's work plan and budget 2010, was associated with an average selling price of Rp 27.956/kg or 108 % above the company's work plan and budget 2010.
Penyebabnya : Harga karet alam di tahun 2010 menandakan trend yang positif dimana kondisi ekonomi global sudah mulai pulih, dimana harga jual di Semester I terjadi lonjakan harga yang sangat tajam (mendekati U.S.$Cts 400/kg).
Cause: Natural rubber prices in 2010 indicated a positive trend in which the global economy was recovering, where the selling price in the first semester increased extremely (close to U.S. $ cts 400/kg).
Hal ini disebabkan selain kondisi ekonomi yang sudah membaik juga musim gugur daun yang tidak normal akibat el nino yang mengakibatkan suplai karet alam ketat. Selain dipengaruhi antara lain oleh supply demand karet alam dunia dan faktor ekonomi global, juga dipengaruhi oleh harga minyak mentah dunia, nilai tukar Yen terhadap Dolar AS.
This was due in addition to economic conditions have also improved the autumn leaves were not normal due to El Nino which resulted in tight supplies of natural rubber. In addition, among others, influenced by supply the world's natural rubber demand and global economic factors, also influenced by the world crude oil prices, exchange rate of Yen against the U.S. dollar.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
PEMASARAN KARET (ton)/RUBBER SALES (ton)
Harapan di tahun 2011 : 1. Harga karet alam pada tahun 2011 diperkirakan mengalami kenaikan seiring dengan ketatnya suplai karet akibat musim kemarau yang akan lebih panjang dari tahun sebelumnya karena pengaruh El Nino. Disamping El Nino juga pengaruh La Nina (musim hujan yang tidak normal) akan menyebabkan berkurangnya pasokan karet alam. Di Indonesia ber-dasarkan ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyebutkan akan terjadi El Nino dan hal ini telah terjadi sejak bulan Agustus 2009 sampai dengan Pebruari 2010, kemudian dilanjutkan dengan terjadinya La Nina yang diperkirakan ada kemungkinan akan terus berlanjut hingga bulan Maret tahun 2011. 2. Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar karet alam diharapkan dapat bekerjasama dengan produsen lain untuk dapat menjaga posisi harga yang tetap menguntungkan. 3. Pemulihan ekonomi global, terutama di Asia, mendorong kembali berkembangnya industri otomotif dan berdampak kepada peningkatan permintaan akan bahan baku karet alam. 4. Harga minyak mentah mulai merangkak naik pada kisaran US$ 80 per barel yang dikarenakan permintaan energi dunia diprediksi juga cukup kuat, sementara produsen minyak mentah di luar OPEC akan menyusut dan penemuan baru cadangan minyak mentah dalam beberapa tahun belakangan ini akan semakin sedikit.
Expectation in 2011 : 1. Natural rubber prices in 2011 is expected to increase along with the tight rubber supply due to drought will be longer than the previous year due to the influence of El Nino. In addition to El Nino La Nina also (which is not normal rainy season) will cause a reduction in the supply of natural rubber. In Indonesia, according to the weather forecast from the Bureau of Meteorology, Climatology and Geophysics (BMKG) that mention El Nino will occur and this has occurred since August 2009 until February 2010, then resumed with the occurrence of La Nina which is expected there will likely continue through the month March 2011.
2. Indonesia as one of the largest producers of natural rubber is expected to cooperate with other producers to be able to maintain its profitable fixed price. 3. The global economic recovery, particularly in Asia, pushed back the development of the automotive industry. The impact was the increased demand for raw material of natural rubber. 4. Crude oil prices began to crawl up on the range of U.S.$ 80 per barrel due to predicted global energy demand was also quite strong, while crude oil producers outside OPEC will shrink and new discoveries of crude oil reserves in recent years will be increasingly less.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
81
PEMASARAN KELAPA SAWIT (ton)/PALM OIL SALES (ton)
82
KELAPA SAWIT
PALM OIL
Nilai penjualan dari Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit dan Bungkil Inti Sawit diatas tahun lalu masing-masing sejumlah senilai Rp 70.1 miliar, Rp 25.2 miliar dan Rp 6.3 miliar.
The value of sales of Palm Oil, Palm Kernel Oil and Palm Kernel Oil cake over last year respectively amounting Rp 70.1 billion, Rp 25.2 billion and Rp. 6.3 billion.
Penyebabnya : 1. Adanya penguatan pergerakan harga minyak mentah dunia (crude oil) dan indeks harga saham di pasar modal secara global. 2. Membaiknya perkembangan perekonomian di Asia china, India dan Jepang. 3. Suplai minyak nabati global masih ketat akibat anomali cuaca.
Cause : 1. The existence of strengthening the movement of world crude oil prices (crude oil) and stock price index in the global capital markets. 2. The improving economic development in Asia China, India and Japan. 3. Global vegetable oil supply is still tight due to weather anomalies.
Harapan di tahun 2011 : 1. Trend pergerakan harga CPO sepanjang tahun 2010 cenderung mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya harga miyak mentah (crude oil) dunia. 2. Masih ketatnya suplai minyak nabati global akibat anomali cuaca serta adanya peningkatan permintaan minyak nabati untuk bahan makanan maupun untuk bahan bakar alternatif.
Expectation in 2011 : 1. CPO price trend throughout 2010 tended to increase in accordance with the increasing price of crude oil of the world.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
2. There will be tight global vegetable oil supply due to weather anomalies as well as an increase in demand for vegetable oils for food or for fuel alternatives.
PEMASARAN TEH (ton)/TEA SALES (ton)
TEH
TEA
Nilai penjualan Teh dibawah RKAP sebesar Rp 5,7 miliar.
Sales of tea in 2010 was under the budget at Rp 5.7 billion.
Penyebabnya : Harga rata-rata teh dibawah RKAP disebabkan adanya peningkatan produksi dari negara-negara produsen teh terbesar yang diantaranya China, India dan Srilangka sehingga terjadi penurunan serapan pasar di negara pembeli yang mengakibatkan harga teh tertekan.
Cause: Average price of tea was under the budget was caused by an increase in production from countries such as the largest tea producer in China, India and Sri Lanka resulting in decreased absorption buyers market in the country which resulted in tea prices depressed.
Harapan di tahun 2011 : Harga Teh di Jakarta Tea Auction tahun 2011 diperkirakan tidak berbeda jauh dengan harga jual tahun 2010, hal ini dikarenakan adanya peningkatan produksi Indonesia akibat tingginya musim hujan dan peningkatan produksi di Kenya akibat musim hujan yang terjadi di bulan Oktober dan November 2010. Kenaikan produksi diperkirakan lebih tinggi dari kenaikan konsumsi, yaitu masing-masing sebesar 17,49% dan 5,73%.
Expectation in 2011 : Tea prices in Jakarta Tea Auction in 2011 is not expected to vary with the selling price in 2010, this is due to increased production of Indonesia due to the high rainy season and increased production in Kenya due to the rainy season which occurs in October and November 2010. The increase in production is estimated higher than the increase in consumption, which is 17.49% and 5.73% respectively.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
83
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 85
Stategi Pemasaran / Marketing Strategy
86
Analisa Pasar / Market Analysis
PEMASARAN GULA & TETES (ton)/SUGAR &MOLASSES SALES (ton)
GULA
SUGAR
Nilai penjualan komoditi Gula diatas tahun lalu sebesar Rp 39,8 Miliar. Peningkatan ini tidak lepas dari dukungan harga jual yang baik pada tahun 2010 mencapai Rp 7.971/kg atau 110% dari RKAP 2010.
Sugar commodity sales was higher than the last year of Rp 39.8 Billion. This increase can not be separated from the support of a better price in 2010 reached Rp 7.971/kg or 110% of the company's work plan and budget 2010.
Penyebabnya : 1. Stok gula global periode tahun 2009/2010 diperkirakan masih defisit sekitar 9.425 juta ton akibat turunnya produksi gula Uni Eropa, Rusia, China dan India yang sebelumnya diperkirakan akan meningkat. 2. Thailand sebagai negera eksportir gula terbesar kedua setelah Brasil, mengalami panen mundur dan telah merencanakan impor gula sebesar 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. 3. Cuaca buruk El Nina menjadi penyebab turunnya produksi gula dunia, khususnya negara produsen gula di Asia.
Cause: 1. Stock of the global sugar year 2009/2010 period is estimated deficit at about 9.425 million tons due to the decline of sugar production of the European Union, Russia, China and India that were previously expected to rise. 2. Thailand as the country's second largest sugar exporter after Brazil, had retreated and had planned to harvest sugar imports of 100,000 tons to meet domestic needs. 3. El Nina bad weather caused the decline of the world sugar production, especially sugar producing countries in Asia.
Harapan di tahun 2011 : Harga gula tahun 2011 diprediksi masih seperti tahun 2010, hal ini dipengaruhi oleh : • Menurunnya produksi gula Uni Eropa, Rusia, China dan India akibat gangguan El Nino dan badai moonson yang merusak tanaman tebu. • Thailand sebagai negara eksportir gula terbesar kedua setelah Brasil mengalami panen mundur akibat musim hujan yang berkepanjangan dan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Thailand melakukan impor gula. • Pakistan sebagai eksportir gula, mengalami kekurangan gula untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya, disebabkan sebagian besar tanaman tebu rusak terkena banjir, sehingga produksi gula menjadi turun dan harus impor gula. 84
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Expectation in 2011 : Sugar prices in 2011 is predicted as the year 2010, this is influenced by: • Decline in EU sugar production, Russia, China and India due to El Nino disturbances and storms that damage sugarcane. • Thailand as the country's second largest sugar exporter after Brazil suffered crop retreat due to the prolonged rainy season and to meet domestic demand Thailand to import sugar. • Pakistan as an exporter of sugar, are experiencing shortages of sugar to meet domestic needs, because most sugarcane crops destroyed by floods, so that the sugar production to be down and have to import sugar.
85 STRATEGI PEMASARAN
MARKETING STRATEGY
Strategi Fungsional Pada tahun 2010 Perseroan mempunyai Strategi Fungsional yaitu dengan meningkatkan bargaining power melalui sinergi BUMN Perkebunan (PT KPB Nusantara, Sinergi dengan PTPN lain).
Functional Strategy In 2010 the Company has a Functional Strategy is to increase the bargaining power through the synergy of state-owned plantations (PT KPB Nusantara, synergies with other PTPN).
Program Utama Bidang Pemasaran Sedangkan yang menjadi Strategi Utama dalam Bidang Pemasaran Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Memasarkan produk melalui PT KPB Nusantara, Pasar Fisik CPO di BBJ dan pemasaran gula melalui Perum Bulog. 2. Meningkatkan ketepatan dan kecepatan proses administrasi dan pengiriman / pengapalan barang 3. Pemanfaatan data realtime online (misalnya dari Bloomberg, Reuters) hal ini berguna untuk memonitor dan memanfaatkan informasi perkembangan harga komoditas di bursa-bursa dunia. 4. Pengembangan Teh ritel. 5. Pemeliharaan hubungan dan jalinan komunikasi bisnis yang efektif dengan pelanggan (Customer Relation Management). 6. Pelaksanaan promosi produk.
Main Program Marketing While the Main Strategies in the Field Marketing Company are as follows : 1. Marketing the product through PT KPB Nusantara Physical Market CPO in BBJ and marketing of sugar through Bulog. 2. Improving accuracy and speed of the administration and delivery / shipment of goods. 3. Utilization of online realtime data (such as from Bloomberg, Reuters). It is useful to monitor and utilize information on the development of commodity prices in world exchanges. 4. Retail Tea Development. 5. Maintaining relationships and effective communication fabric business with customers (Customer Relation Management). 6. Implementation of promotional products.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
85
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion
86
85
Stategi Pemasaran / Marketing Strategy
86
Analisa Pasar / Market Analysis
KARET • Harga karet alam sampai dengan akhir tahun mengalami kenaikan seiring dengan ketatnya suplai karet akibat pengaruh El nino (KPB), El nino adalah naiknya suhu diperairan Samudera Pasifik sehingga menyebabkan terjadinya perubahan musim dimana musim kering di negara-negara Asia Timur antara lain Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Korea Selatan menjadi lebih panjang (diatas 5 Bulan). Musim kering dapat menyebabkan gugur daun dan menurunkan produksi getah pohon karet. • Pergerakan harga karet alam dunia juga menunjukkan tren positif dan Indonesia sebagai salah satu produsen terbesar karet alam diharapkan dapat bekerjasama dengan produsen lain untuk dapat menjaga posisi harga yang tetap menguntungkan, diantaranya dengan melakukan pengurangan frekuensi penyadapan getah karet, atau mengatur perluasan/peremajaan lahan agar lebih optimal dalam mengatur pasokan ke pasar internasional. • Kenaikan harga karena permintaan China bakal pulih sehingga menyerap persediaan karet alam dunia dan memicu kenaikan harga karet alam dunia. • Harga minyak mentah mulai merangkak naik pada kisaran US$ 80 per barel.
RUBBER • The price of natural rubber until the end of the year has increased along with the tight supply of rubber under the influence of El Nino (KPB), El Nino is the rising temperature of Pacific Ocean waters that result in changes in seasons when the dry season in East Asian countries including Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, South Korea became longer (more than 5 Months). Dry season can cause leaves to fall and reduce the production of rubber tree.
KELAPA SAWIT (CPO) • Puncak produksi minyak sawit di bulan OktoberNovember, namun dampak La Nina dengan curah hujan berlebihan di bagian wilayah produksi sawit Malaysia banjir dan membatasi pasokan. • Fenomena curah hujan berlebihan di Asia tenggara menyebabkan banjir menjelang akhir tahun, menyulitkan transportasi tandan buah segar kelapa sawit. • Lonjakan permintaan minyak sawit dari China, India dan Pakistan. • Pergerakan nilai tukar dolar Amerika yang cenderung melemah.
PALM OIL (CPO) • Palm oil production peak in October-November, but the impact of La Nina with excessive rainfall in parts of Malaysia palm oil production and reduce the supply. • The phenomenon of excessive rainfall caused flooding in southeast Asia towards the end of the year, makes it difficult transportation of oil palm fresh fruit bunches. • Increased demand for palm oil from China, India and Pakistan. • Movement of exchange rates that tend to weaken the U.S. dollar.
GULA • Menguatnya harga gula dikarenakan perkiraan suplai gula global periode tahun 2009/2010 diperkirakan masih defisit sekitar 9.425 juta ton akibat turunnya produksi gula Uni Eropa, Rusia, China dan India yang sebelumnya diperkirakan akan meningkat • Thailand sebagai negera eksportir gula terbesar kedua setelah Brasil, mengalami panen mundur dan telah merencanakan impor gula sebesar 100.000 ton untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya. • Cuaca buruk La Nina menjadi penyebab turunnya produksi gula dunia, khususnya negara produsen gula di Asia.
SUGAR • A stronger sugar prices due to global sugar supply forecast period year 2009/2010 is estimated deficit of about 9.425 million ton sugar production due to the decline of the European Union, Russia, China and India that were previously expected to increase. • Thailand as the country's second largest sugar exporter after Brazil, had retreated and had planned to harvest sugar imports of 100,000 tons to meet domestic needs.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
•
•
•
•
Movement of world natural rubber prices are also showing positive trends. Indonesia as one of the largest producers of natural rubber is expected to cooperate with other producers to be able to maintain a fixed position favorable price, such as by reducing the frequency of tapping rubber latex, or set the expansion/renovation of land for more optimal in regulating the supply to inter-national markets. The increase in prices due to Chinese demand will recover so that the supply of natural rubber to absorb the world and trigger an increase in world prices of natural rubber. Crude oil prices began to crawl up on the range of U.S. $ 80 per barrel.
Bad weather caused the decline of La Nina into the world sugar production, especially sugar producing countries in Asia.
TEH • Produksi dan konsumsi teh dunia periode semester I tahun 2010 mengalami kenaikan. • Kenaikan produksi lebih tinggi dari kenaikan konsumsi, yaitu masing-masing sebesar 17,49% dan 5,73%. • Kondisi cuaca yang tidak menentu ini merupakan fenomena cuaca anomali La nina dimana terdapat pergeseran periode musim diprediksi curah hujan di Indonesia akan tinggi hingga Maret 2011, selanjutnya baru pada bulan Mei 2011 diprediksi akan menuju normal (BMG, Sept 2010). • Peningkatan produksi Indonesia akibat hujan dan tendensi peningkatan produksi di Kenya menjelang musim hujan (short rainy) yang terjadi di Oktober dan November 2010.
TEA • Production and consumption of tea world for first semester of 2010 period increased. • The increase in production was higher than the increase in consumption, which amounted to 17.49% and 5.73%. • Erratic weather conditions is an anomaly La Nina weather phenomenon in which there is a shift in the period season rainfall in Indonesia is predicted to be high until March 2011, just subsequent to the month of May 2011 is predicted to be toward normal (BMG, Sept. 2010). • Increased production of Indonesia due to rain and the tendency of increase in production in Kenya ahead of the rainy season (short rainy) that occurred in October and November 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
87
Analisis dan Pembahasan Manajemen/Management analysis and discussion 88
Tinjauan Sumber Daya Manusia / Human Resources Review
Sumber daya manusia Perseroan dikelola sesuai dengan ruang lingkup manajemen SDM sejak proses perencanaan, rekrutrmen, pemeliharaan, pengimbalan, pengembangan hingga pensiun. Manajemen SDM dilakukan secara sinergis oleh Manajemen di Tingkat Perusahaan, Distrik, Bagian dan Unit Usaha.
Human Resources was managed in accordance with the scope of human resource management from the planning process, recruitment, maintenance, development until his retirement. Human Resource Management conducted in synergy by Management at the Company Level, District, Section and Business Unit.
Di lingkungan PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), karyawan disebut sebagai ’Pekerja’. Komposisi pekerja Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII pada tahun 2010 adalah seperti yang digambarkan pada tabel berikut :
In the work place of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), the employee referred to as 'Workers'. Composition of worker Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII in 2010 is as depicted in the following table :
Jumlah Pekerja Tetap berdasarkan Strata Tahun 2010/ Number of Workers Remain on Strata Year 2010
Jumlah Pekerja Tetap berdasarkan Pendidikan Tahun 2010/ Number of Workers Remain on Education in 2010
STRATA/LEVEL
JUMLAH/PEOPLE
Pembina/Manager Penata/Assistant Manager Pengatur/Regulator
PENDIDIKAN/EDUCATION
44
S-3/Post Graduate
118
S-2/GraduateProgramme
391
JUMLAH/PEOPLE 1 29
Penyeli/Supervisor
2.443
S-1/Under GraduateProgramme
486
Jur/Technician
1.875
D-3/Diploma Programme
116
Pelaksana/Worker
9.271
D-1/D-2/Under Diploma Programme
Jumlah/Total
14.142
4.004
SLTP/Junior High School Graduate
1.840
SD/Elementary Graduate Jumlah/Total
Program Pelatihan Karyawan Sepanjang tahun 2010, Perseroan menjalankan Program Pelatihan karyawan dengan biaya sebagai berikut :
53
SLTA/High School Graduate
7.613 14.142
Employee Training Program During the year 2010, the Company run staff training programs and costs as follows :
Program Pelatihan Pekerja Tahun 2010/Workers Training Programs Uraian/TRAINING PROGRAM
PESERTA (ORG)/PARTICIPANT
Kursus Jabatan/Positional Course
39
Kursus Pemeriksaan/Audit Course
13
106.387.500
Pelatihan/In House training
681
1.473.665.602
Kualifikasi/Qualification/Assessment
719
1.084.019.800
Field & Mill Day
594.739.550
-
-
Studi banding/Comparative Study
31
392.773.575
Peningkatan Kinerja Pabrik/Mill’s Performance
32
182.780.600
SMK3/Hyperkes/Hygiene and Health
9
24.180.000
Pelatihan Purnakarya/Training for the retired
-
-
256
1.190.923.620
Seminar/Lokakarya/Workshop/Seminar/Training/Workshop Pelatihan hasil rekruitment pekerja baru/Training For New Recruitment Jumlah/Total
88
BIAYA (Rp)/COST
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
114
1.825.961.192
1,894
6.875.431.439
Manajer No
Perseroan/Company Nama/Name
Manager
Jabatan/Position
Manajer Bagian/Department Manager 1.
Ir. A. A. Putra Wahyu G, MBA
Manajer S P I/Internal Audit Department Manager
2.
Budi Firman, S.St
Manajer Kemitraan & Pengadaan Bahan Baku/Partnership and Procurement of Raw
Materials Manager
3.
Ir. Sunaryanto Purwo
Manajer Tanaman/Plantation Manager
4.
Ir. Bambang Poerwanto Ks, MBA
Manajer Teknik/Technology Manager
5.
Ir. Andreas Dewantara
Manajer Pengolahan/Processing Manager
6.
Ir. Sunardi, MM
Manajer SDM/Human Resources Manager
7.
Komaruzzaman, SH, MM
Manajer Umum/General Affair Manager
8.
Ir. Yulita Ratna Karyati Pjs.
Manajer TJSL/Corporate Social Responsibility Manager
9.
Drs. Agus Budi Cahyono, MBA
Manajer Keuangan/Financial Manager
10.
Drs. Sapta Yoga, Ak
Manajer Akuntansi/Accounting Manager
11.
Drs. Ery Iswadi Hs, MBA
Manajer Pengadaan/Procurement Manager
12.
Ir. Armaz Hariadi, MBA
Manajer Pemasaran/Marketing Manager
13.
Ir. Y. Hadi Nugroho, M.Sc
Manajer Penelitian & Pengembangan/Research and Development Manager
14.
Sonny Soediastanto, SH
Pjs. Sekretaris Perusahaan/Corporate Seceretary
15.
Drs. Ec. Bambang Sunaryo
Pjs. Manajer Sistem & Teknologi Informasi/System & Information Technology Manager
16.
Ir. Kusnadi, MM Pjs.
Manajer Revitalisasi PG/Sugar Revitalization Manager
Manajer Distrik/District Manager 1.
Ir. Agus Hidayat G., MBA
Manajer Distrik Way Sekampung/District Way Sekampung Manager
2.
Ir. Gatot Supriyadi
Manajer Distrik Way Seputih/Distric Way Seputih Manager
3.
Ir. M. Natsir
Manajer Distrik Banyuasin/District Banyuasin Manager
4.
Ir. A.A. Ngurah B.S. Harta
Manajer Distrik Muara Enim/District Muara Enim Manager
5.
Ir. Agus Rahmanto
Asisten Manajer Tanaman/Assistant Manager Plant
Manajer Unit Usaha/Business Unit Manager 1.
Ir. Habib Wibowo
Manajer Unit Usaha Kedaton/Kedaton Business Unit Manager
2.
Ir. Christian Priyo P, MM
Manajer Unit Usaha Bergen/Bergen Business Unit Manager
3.
Ir. Stevanus Ardjan, MBA
Manajer Unit Usaha Way Berulu/Way Berulu Business Unit Manager
4.
Ir. Syukri Zuber Pjs.
Manajer Unit Usaha Way Lima/Way Lima Business Unit Manager
5.
Ir. Isyuwanto
Manajer Unit Usaha Rejosari/Rejosari Business Unit Manager
6.
Ir. Dedi Ahdiyat Pjs.
Manajer Unit Usaha Pematang Kiwah/Pematang Kiwah Business Unit Manager
7.
Syafrial, ST
Manajer Unit Usaha Bekri/Bekri Business Unit Manager
8.
Ir. Nilwansyah
Manajer unit Usaha Padangratu/Padangratu Business Unit Manager
9.
Ir. Moch. Tasrif Fachruddin
Manajer Unit Usaha Tulungbuyut/Tulungbuyut Business Unit Manager
10.
Ir. A. Nasulian Arifin, MM
Manajer Unit Usaha Bungamayang/Bungamayang Business Unit Manager
11.
Ir. Robby Koesharnowo, MM
Manajer Unit Usaha Musi Landas/Musilandas Business Unit Manager
12.
Ir. Sukarnoto, MM
Pjs. Manajer Unit Usaha Tebenan/Tebenan Business Unit Manager
13.
Ir. Musyafak
Manajer Unit Usaha Betung Krawo/Betung Krawo Business Unit Manager
14.
Ir. Bambang Santoso, MBA
Manajer Unit Usaha Betung/Betung Business Unit Manager
15.
Ir. Robert Simanjuntak, MM
Manajer Unit Usaha Bentayan/Bentayan Business Unit Manager
16.
Ir. Gerry Siagian Pjs.
Manajer Unit Usaha Talang Sawit/Talang Sawit Business Unit Manager
17.
Ir. Purwanto
Manajer Unit Usaha Cinta Manis/Cinta Manis Business Unit Manager
18.
Ir. Akhmad Afifuddin, MM
Manajer Unit Usaha Sungai Lengi Inti/Sungai Lengi Inti Business Unit Manager
19.
Ir. Djoko Yahmanto Sinder
Kepala Tanaman/Assistant Manager
20.
Ir. Udy Herman, SE, MM
Pjs. Manajer Unit Usaha Sungai Niru/Sungai Niru Business Unit Manager
21.
Ir. Tjoki GH Harahap
Manajer Unit Usaha Beringin/Beringin Business Unit Manager
22.
Ir. Leonardo
Pjs. Manajer Unit Usaha Baturaja/Baturaja Business Unit Manager
23.
Ir. Berman Panggabean, MM
Pjs. Manajer Unit Usaha Senabing/Senabing Business Unit Manager
24.
Ir. Budi Susanto, MM
Manajer Unit Usaha Pagaralam/Pagar Alam Business Unit Manager
25.
Ir. Kuswanto
Manajer Unit Usaha Padang Pelawi/Padang Pelawi Business Unit
26.
Ir. Nur'al Syarif
Pjs. Manajer Unit Usaha Talopino/Talopino Business Unit Manager
27.
M. Arifin, SP
Manajer Unit Usaha Ketahun/Ketahun Business Unit Manager
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
89
90
Kesejahteraan Pekerja Pekerja adalah aset penting perusahaan dan oleh karenanya kesejahteraan pekerja perlu mendapatkan perhatian. Selain pendapatan bulanan (gaji) dan tunjangan, pekerja PTPN VII (Persero) juga menerima santunan sosial dan jaminan sosial antara lain berupa fasilitas pengobatan dan perawatan.
Welfare Workers Workers are key corporate assets and therefore the welfare of workers need to get attention. In addition to monthly income (salary) and benefits, workers PTPN VII (Persero) also receive social benefits and social security, among others, in the form of treatment and care facilities.
Santunan Sosial antara lain berupa : 1. Bantuan Sewa Rumah, Listrik, Air dan Bahan Bakar. Perusahaan menyediakan perumahan yang layak untuk tempat tinggal Pekerja beserta keluarga (batihnya) dilengkapi dengan fasilitas listrik, air dan bahan bakar. Pekerja yang telah ditunjuk untuk menempati rumah dinas, diwajibkan untuk tinggal di perumahan yang telah tersedia. Pekerja yang tidak menempati rumah dinas disebabkan tidak tersedianya fasilitas dimaksud, diberi bantuan uang sewa rumah, listrik, air dan bahan bakar sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Social Benefits such as : 1. Assistance Rental Houses, Electricity, Water and Fuel. Assistance Rental Houses, Electricity, Water and Fuel. The company provides adequate housing for workers and their family residence equipped with electricity, water and fuel. Workers who have been appointed to occupy the home office, are required to live in housing that has been available. Workers who do not occupy the home office due to lack of facilities meant, given the help of house rents, electricity, water and fuel in accordance with regulations.
2.
Cuti Tahunan Diberikan kepada Pekerja tetap yang bekerja terusmenerus selama 1 (satu) tahun terhitung sejak diangkat menjadi pekerja tetap, dengan jumlah hak hari cuti sebanyak 12 (dua belas) hari kerja serta hak Tunjangan Cuti sebesar 50% dari Gaji Pokok ditambah Tunjangan Perusahaan.
2. Annual Leave Given to permanent workers who work continuously for 1 (one) year since appointed as permanent workers, with the right number of days off as many as 12 (twelve) working days leave, allowance and the right for 50% of Basic Salary plus Benefits Company.
3.
Cuti Panjang Diberikan kepada Pekerja Tetap yang bekerja terusmenerus selama 6 (enam) tahun, dengan jumlah hak hari cuti sebanyak 30 (tiga puluh) hari kerja serta hak Tunjangan Cuti sebesar 100% dari Gaji Pokok ditambah Tunjangan Perusahaan.
3.
Sabbatical Sabbatical is provided to workers who work continuously for 6 (six) years, with the right number of days off as many as 30 (thirty) working days leave and the right benefits at 100% of Basic Salary plus Benefits Company.
4.
Santunan Hari Tua Santunan Hari Tua diberikan kepada pekerja yang telah memasuki usia pensiun yang besarnya didasarkan pada lamanya masa kerja efektif di Perusahaan yang diatur dengan ketentuan sebagai berikut : • Pekerja berpangkat Pelaksana dan Juru (Golongan IA - ID) Dengan masa kerja efektif di Perusahaan sampai dengan 20 (dua puluh) tahun mendapat Santunan Hari Tua sebesar 1 (satu) x Gaji Pokok untuk tiap tahun masa kerja dan masa kerja selebihnya dari 20 (dua puluh) tahun mendapat 1½ (satu setengah) x Gaji Pokok untuk tiap tahun masa kerja. • Pekerja berpangkat Penyelia (Golongan IIA - IID) Masa kerja efektif di Perusahaan sampai dengan 20 (dua puluh) tahun sebesar 1½ (satu setengah) x Gaji Pokok untuk tiap tahun masa kerja dan masa kerja selebihnya dari 20 (dua puluh) tahun sebesar 2 (dua) x Gaji Pokok untuk tiap tahun masa kerja.
4.
Retirement Benefits Retirement Benefits are provided to employees who have entered the age of retirement amount based on effective length of employment with the Company are governed by the rules as follows : • Workers (Class IA - ID)
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
With years of service effective with the Company up to 20 (twenty) years to get Benefit Retirement of 1 (one) x Basic Salary for each year of employment and the rest of the 20 (twenty) years will receive 1 ½ (one half) x Basic Salary for each year of employment. • Supervisor (Class IIA - iid) The period of effective work in the Company up to 20 (twenty) years at 1½ (one half) x Base Salary for each year of employment and working lives of the rest of the 20 (twenty) years amounting to 2 (two) x Base Salary for each year of work.
• Pekerja berpangkat Pembina, Penata dan Pengatur (Golongan IIIA IVD) Masa kerja efektif di Perusahaan sampai dengan 20 (dua puluh) tahun sebesar 2 (dua) x Gaji Pokok tiap tahun masa kerja dan masa kerja selebihnya dari 20 (dua puluh) tahun sebesar 3 (tiga) x Gaji Pokok untuk tiap tahun masa kerja. Santunan Hari Tua dapat diberikan dalam bentuk uang muka maksimum sebesar 80%, diberikan pada saat yang bersangkutan memasuki Masa Bebas Tugas, sedangkan sisanya sebesar 20% diberikan pada saat yang bersangkutan memasuki Pensiun.
5. Penghargaan Masa Pengabdian Pekerja yang telah memiliki masa kerja tertentu terus menerus tanpa terputus pada Perusahaan Perkebunan Milik Negara diberi Penghargaan Masa Pengabdian sebagai berikut : • Masa Pengabdian 25 (dua puluh lima tahun) • Penghargaan medali emas 22 karat seberat 10 gram, berikut uang penghargaan sebesar 5 (lima) kali gaji pokok, serta piagam penghargaan. • Masa Pengabdian 30 (tiga puluh) tahun: penghargaan medali emas 22 karat seberat 10 gram, uang penghargaan sebesar 3 (tiga) kali gaji pokok dan piagam penghargaan. • Masa Pengabdian 35 (tiga puluh lima) tahun : penghargaan medali emas 22 karat seberat 10 gram, uang penghargaan 5 (lima) kali gaji pokok dan piagam penghargaan.
• Coach, Stylist and Manager (Group IIIA, IVD)
5.
Effective working period in the Company up to 20 (twenty) years amounting to 2 (two) x Base Salary for each year of employment and the remaining working lives of 20 (twenty) years amounting to 3 (three) x Base Salary for each year of employment. Benefits for old age can be given in the form of advances to a maximum of 80%, given at the time entered the dutyfree period, while the remaining 20% are given in the time at the retirement. Community Service Award Workers who already have a certain period of continuous work without interruption on a State-owned plantation companies given the Community Service Award as follows: • The dedication of 25 (twenty five years) • Award 22-carat gold medal weighing 10 grams, following the award of money equal to 5 (five) times the basic salary, as well as certificate. • The dedication of 30 (thirty) years: 22 carat gold medal award weighing 10 grams, gratuity equal to 3 (three) times base salary and certificate.
• The dedication of 35 (thirty five) years: 22 carat gold medal award weighing 10 grams, gratuity 5 (five) times base salary and certificate.
6. Biaya Pindah Pekerja yang dimutasikan untuk kepentingan perusahaan baik dalam wilayah maupun di luar wilayah kerja PTPN VII (Persero), akan menerima biaya biaya pindah sesuai peraturan yang berlaku di perusahaan.
6. Moving Allowances Workers who transferred to the company's interests both within and outside the working area of PTPN VII (Persero), will receive the cost of moving expenses according to regulations at the company.
7.
7.
Pakaian Dinas Kerja Perusahaan Pekerja menerima pakaian dinas sebanyak 2 (dua) stel per tahun.
8. Program Kesejahteraan Pekerja juga diikutsertakan dalam beberapa program kesejahteraan antara lain : • Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dalam bentuk Program Pensiun Manfaat Pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). • Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang terdiri dari Jaminan Hari Tua, Jaminan Kematian dan Jaminan Kecelakaan Kerja yang dikelola oleh PT Jamsostek (Persero). • Asuransi Kecelakaan Diri (Personal Accident Plus).
Work Uniform Workers receive uniforms as much as 2 (two) sets per year.
8. Welfare Program Workers are also included in some welfare programs, among others : • Employer Pension Funds (DPPK) in the form of Defined Benefit Pension Plan Pension Fund which is managed by Plantation (Dapenbun). • Workers Social Security Program which consists of Old Age, Death Benefit and Accident Insurance which is managed by PT Jamsostek (Persero). • Personal Accident Insurance (Personal Accident Plus).
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
91
Tata Kelola Perusahaan
92 92
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance
93 LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
93
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
94
94
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
96
Penerapan Tata Kelola Organisasi / Application of GCG
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Sistem tatakelola organisasi perusahaan yang baik menuntut terbentuk dan terlaksananya prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses manajerial perusahaan. Dengan memahami prinsipprinsip yang berlaku secara universal ini, diharapkan perusahaan dapat hidup secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi para stakeholders.
The system of good corporate governance requires the formation and the implementation of good corporate governance (GCG) principles in company managerial process. By understanding this universal principles it is expected that the company is able to sustain and provides benefits to its stakeholders.
Good Corporate Governance (GCG) atau tatakelola perusahaan yang baik sebagaimana tertuang Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor. 117/M-BUMN/2002, memuat sejumlah prinsip GCG, yang biasa kita sebut TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness).
Good Corporate Governance (GCG), as stipulated in Ministry Decree No. SOE. 117/M-BUMN/2002, contains of several principles, a namely TARIF (Transparency, Accountability, Responsibility, independency and fairness).
Prinsip-prinsip tersebut yang dijalankan di PTPN VII (Persero) dan dapat dijabarkan sebagai berikut :
These principles are implemented by PTPN VII (Persero) and can be described as follows :
1.
Transparansi Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
1. Transparancy Openness in the decision making process and openness in material and relevant information expression about the company.
Pedoman Pokok Pelaksanaan : 1. Perusahaan harus menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya. 2. Informasi yang harus diungkapkan meliputi, tetapi tidak terbatas pada, visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, kepemilikan saham oleh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris beserta anggota keluarganya dalam perusahaan dan perusahaan lainnya, sistem manajemen risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, sistem dan pelaksanaan GCG serta tingkat kepatuhannya, dan kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. 3. Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi. 4. Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dan dikomunikasikan kepada pemangku kepentingan.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Basic Guidelines for the Implementation : 1. Companies should provide information in a timely, appropriate, clear, accurate, comparable and easily to access by stakeholders in accordance with their rights. 2. Information to be disclosed include, but are not limited to, vision, mission, business objectives and strategies, financial condition, composition and compensation of management, controlling shareholders, the ownership of shares by members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners and their family members within the company and other companies systems, risk management, control and internal systems, GCG systems and its implementation within important events that could affect the company's condition. 3. The transparency principle adopted by the company does not reduce the obligation to comply with provisions on confidentiality in accordance with laws and regulations, official secret, and personal rights. 4. Company policies must be return and communicated proportionly to stakeholders.
2.
Akuntabilitas Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
2.
Accountability Clarity of function, implementation and accountability of the company elements organs in order to guaranty the corporate governance is effectively implemented.
Pedoman Pokok Pelaksanaan : a. Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan strategi perusahaan. b. Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG. c. Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan perusahaan. d. Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment system). e. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
Basic Guidelines for the Implementation : a. Companies should define the job description and responsibilities of each organ of the company and all employees clearly and align with the vision, mission, corporate values and company strategy. b. Companies must ensure that all company element and all employees have the ability in accordance with there duties, responsibilities, and role in the implementation of GCG. c. Companies should ensure the existant of an effective internal control system in the management of the company. d. Companies should have performance measures for the entire all management level that is consistent with company business goals, and has rewards and punishment system.
3.
Responsibilitas Kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
3.
Responsibility Compliance is the management company of the legislation in force and the principles of a healthy corporation.
Pedoman Pokok Pelaksanaan: a. Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan, anggaran dasar dan peraturan perusahaan. b. Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan yang memadai.
Basic Guidelines for the Implementation: a. The company element must adhere to the precautionary principle and ensure compliance with laws and regulations, statutes and regulations of the company.
4. Independensi Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
e. In carrying out its duties and responsibilities, every elements of the company and all employees must refer to business ethics and code of conduct that has been agreed.
b. Companies should implement corporate social responsibility that care about the community and the environment preservation through adequate planning and implementation.
4.
Independency A situation where a company is professionally managed without conflict of interest and influence/pressure from any parties that does not comply with legislation in force and the principles of a healthy corporation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
95
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
96
94
Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
96
Penerapan Tata Kelola Organisasi / Application of GCG
Pedoman Pokok Pelaksanaan: a. Masing-masing organ perusahaan harus menghindari terjadinya dominasi oleh pihak manapun, tidak terpengaruh oleh kepentingan tertentu, bebas dari benturan kepentingan dan dari segala pengaruh atau tekanan, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif. b. Masing-masingorganperusahaanharusmelaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, tidak saling mendominasi dan atau melempar tanggung jawab antara satu dengan yang lain.
Basic Guidelines for the Implementation: a. Each organ of a company must avoid domination by any party, not influenced by special interests, free from conflict of interest and any influence or pressure, so that decisions can be made objectively.
5. Kewajaran dan Kesetaraan Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keadilan dalam hal ini tidak diartikan sebagai pembagian hak dan kewajiban yang sama rata, tetapi kesetaraan dalam hak dan kewajiban secara proporsional sesuai dengan fungsi dan jabatan yang diemban.
5. Fairness and Equality Justice and equality in meeting stakeholders' rights arising under the agreement and legislation in force. Justice in this not construed as a distribution of rights and duties equally, but equality in rights and responsibility in proportion to the functions and positions carried.
Pedoman Pokok Pelaksanaan : a. Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing. a. Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan. b. Perusahaan harus memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan karyawan, berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan kondisi fisik.
b. Each organ of a company should exercise the functions and duties in accordance with the statutes and regulations, should not dominate each other and/or throw the responsibility from one to another.
Basic Guidelines for the Implementation : a. Companies should provide the opportunity for stakeholders to provide input and express opinions for the interests of the enterprise and open access to information in accordance with the principles of transparency within the scope of their respective capacities b. The company must provide equal treatment and fair to stakeholders in accordance with the benefits and contributions made to the company. c. Companies should provide equal opportunities in recruitment, career and do their job professionally without distinction of religion, race, class, gender, and physical condition.
PENERAPAN TATA KELOLA ORGANISASI
APPLICATION OF GCG
Implementasi Good Corporate Governance (GCG) didorong oleh dua hal, yakni dari dorongan etika dandorongan peraturan. Dorongan etika (ethical driven) bersumber dari kesadaran individu-individu pelaku bisnis untuk menjalankan praktik bisnis yang mengutamakan kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan stakeholders, dan menghindari cara-cara menciptakan keuntungan sesaat. Sementara itu, dorongan peraturan (regulatory driven) “memaksa” perusahaan untuk patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kedua pendekatan ini memiliki kekuatan dan kelemahannya masing-masing dan seyogyanya saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan bisnis yang sehat.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) was driven by two things called ethical and impulse regulation. Encouragement ethics (ethical driven) comes from the consciousness of individuals who run the business practices that give priority to the survival of companies, their stakeholders and avoid the ways in creating instant profits. Meanwhile, the impulse regulation (regulatory driven) "forcing" companies to comply with legislation and regulations. Both approaches have own strengths and weaknesses should complement each other to create a healthy business environment.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Soft-structure GCG adalah pedoman atau aturan tertulis yang memuat kebijakan, praktik dan pengaturan lain tertentu yang mengatur perusahaan agar tetap sejalan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ser-ta sesuai dengan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat dan etika bisnis yang berlaku umum. Soft-structure GCG diharapkan akan mengarahkan perusahaan dalam mengatur diri mereka sendiri atas dasar kepentingan bersama pihak-pihak yang terlibat di dalamnya.
GCG Soft structure are written guidelines or rules that contain policies, practices and certain regulation that govern the company to stay in line with legislation in force, and in accordance with the principles of healthy companies and generally accepted business ethics. GCG Soft structure is expected to direct the company to arrange itselves on the basis of common interest parties involved in it.
Soft-structure GCG antara lain : • Code of Corporate Governance (CoCG), • Code of Conduct (CoC), • Board Manual, • Standard Operating Procedure (SOP), • Charter Komite Audit, • Charter Komite GCG, • Charter Internal Audit • dan sebagainya.
GCG Soft structure includes : • Code of Corporate Governance (COCG) • Code of Conduct (CoC), • Board Manual, • Standard Operating Procedure (SOP), • Audit Committee Charter, • Good Corporate Governance Committee Charter, • Internal Audit Charter • and so forth.
Keberadaan soft-stucture mempunyai korelasi yang sangat erat dengan implementasi GCG di perusahaan. Soft-structure akan menjadi kebijakan dan “living document” bagi segenap jajaran perusahaan. Dokumen ini nantinya akan menjadi panduan pelaksana dan panduan teknis perusahaan.
The existence of soft-stucture correlate very closely with the implementation of GCG inside company. Softstructure will be a policy and "living document" for all level of the company. This document will guide the company's implementation and technical.
Beberapa soft-structure GCG yang ada di PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), antara lain : • Code of Corporate Governance (CoCG), • Code of Conduct (CoC), • Board Manual, • Charter Komite Audit, • Charter Komite GCG, • Charter Internal Audit, • Standard Operating Procedure (SOP).
Some soft-structure the existing GCG at PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), among others : • Code of Corporate Governance (COCG) • Code of Conduct (CoC), • Board Manual, • Audit Committee Charter, • Good Corporate Governance Committee Charter, • Internal Audit Charter, • Standard Operating Procedure (SOP)
Sebagaimana diamanahkan oleh Keputusan Menteri Negara BUMN No. Kep-117/M.MBU/2002, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIadalah salah satu BUMN bidang Perkebunan yang sejak tahun 2004 telah beberapa kali mengadakan evaluasi terhadap penerapan GCG yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Propinsi Lampung.
As mandated by the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. Kep-117/M.MBU/2002, Perusahaan Perseroan (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII is one state-owned plantation sector which since 2004 has several times conducted an evaluation of the implemen-tation of GCG made by Representative BPKP Lampung Province.
Kegiatan evaluasi ini merupakan suatu tahapan perbaikan secara terus menerus (continous improvement) untuk mencapai tujuan yang lebih baik dalam penerapan prinsip-prinsip GCG di Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIIdan untuk menjadi komitmen seluruh jajaran perusahaan.
The evaluation is a phase of continuous improvement to achieve a better purpose in applying the principles of GCG PTPN VII (Persero) and to be a commitment throughout the company.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
97
98
Komitmen ini sesungguhnya mengandung makna bahwa penerapan prinsip-prinsip GCG tidak hanya timbul dari desakan formalitas/kewenangan belaka, namun lebih jauh dari itu, timbul dari kesadaran yang dalam bahwa implementasi GCG sangat penting untuk kelangsungan usaha perusahaan. Hal ini akan pada gilirannya akan meningkatkan reputasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII sebagai perusahaan yang terpercaya dan dapat meningkatkan nilai perusahaan dalam bentuk peningkatan kinerja yang pada akhirnya akan mengantarkan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII menjadi perusahaan dengan daya saing dan keunggulan kompetitif di dunia usaha secara global, sesuai visi dan misinya.
This commitment is in fact implies that the implementation of GCG principles not only arise from the insistence of formality/authority itself, but further than that, it arise from a deep awareness that the implementation of GCG is very important for the survival of the company. This condition will improve the reputation of PTPN VII (Persero) as a reliable company and enhance shareholder value in the form of performance improvement that will ultimately deliver PTPN VII (Persero) into a company with competitive in the global business world, according to its vision and mission.
Indikator dan parameter penerapan GCG pada BUMN mengacu pada kesepakatan antara BPKP dengan Kementerian BUMN pada tanggal 19 Oktober 2006 yang terdiri 50 indikator dan 160 parameter.
Indicators and parameters of GCG implementation of SOE refers to an agreement between the BPKP with the Ministry of SOEs on October 19, 2006 which comprises 50 indicators and 160 parameters.
Aspek pengujian GCG pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII mencakup pengujian atas: (a) Hak dan tanggung Jawab Pemegang Saham/ RUPS, (b) Kebijakan GCG, (c) Penerapan GCG, (d) Pengungkapan Informasi dan (e) Komitmen.
GCG testing aspects of PTPN VII (Persero) includes testing of:
Sejak tahun 2004 Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII telah beberapa kali melakukan assesment GCG dan pada periode pengujian terakhir dapat disimpulkan bahwa kondisi penerapan GCG secara umum sudah baik dengan skor capaian aktual 80,31% dari skor maksimal 100%. Kondisi ini menunjukan bahwa telah terjadi peningkatan dalam penerapan prinsip-prinsip GCG jika dibandingkan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG untuk periodeperiode sebelumnya.
Since 2004, Perusahaan Perseroan (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII had made several GCG assessment and the last test period can be concluded that the implementation of GCG in general is good with the actual achievement score of 80.31% of the maximum score of 100%. This shows that there has been improvement in the implementation of GCG principles when compared with the implementation of GCG principles for earlier periods.
Namun untuk menjaga konsistensi pelaksanaan GCG dan untuk memperbaiki sejumlah beberapa parameter yang belum mencapai skor maksimal, pada tahun 2010 telah dilakukan pendampingan (asistensi) untuk penyempurnaan Soft Structure. Pada program kerja tahun 2010 akan diadakan sosialisasi kembali GCG di Unit Usaha, Distrik dan Kantor Direksi.
However, to maintain consistency in the implementation of GCG and to fix a number several parameters that have not reached the maximum score, in the year 2010, it has been carried out assistance for the improvement of Soft Structure. In the work program for 2010 will be held socialization back GCG Business Unit, the District and the Office of the Board of Directors.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
(a) The rights and responsibilities of the Shareholders/ GMS, (b) GCG Policy, (c) Implementation of GCG, (d) Disclosure of Information and (e) Commitment.
ORGAN PERUSAHAAN
COMPANY ORGANS
Organ perusahaan, yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif. Organ perusahaan harus menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas da-sar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai inde-pendensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan.
Company organs consists of the General Meeting Shareholders, the Board of Commissioners and Directors, have an important role in the effective implementation of GCG. The organs of the company must perform its functions in accordance with the applicable provisions on the principle that each organ has independence in carrying out duties, functions and responsibilities solely to the interests of the company.
I.
I.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
GENERAL MEETING SHAREHOLDERS
RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi.
GMS as an organ of company shareholders to take important decisions relating to the capital invested in the company, taking with consideration on the provisions of constitutions and legislation. Decisions which taken in the GMS must be based on the interest of a company in the long term. GMS or shareholders can not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Directors, without prejudice to the authority of the GMS in running its rights in accordance with the statutes and regulations, including performing the replacement or dismissal of members of the Board of Commissioners and/or Directors.
II. DEWAN KOMISARIS
II. BOARD OF COMMISSIONERS
Dewan Komisaris sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa perusahaan melaksanakan GCG.
Board of Commissioners as an organ of the company are collectively responsible and accountable for overseeing and providing advice to the Board of Directors and ensure that companies implement GCG.
Saat ini Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 6 (enam) orang.
Currently, the Board of Commissioners of the Company consist of 6 (six) persons.
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sekali. Rapat Komisaris juga dapat diadakan sewaktu-waktu apabila diperlukan. Rapat Komisaris bisa menghadirkan Direksi untuk meminta penjelasan lebih lanjut atas permasalahan yang dibahas dalam rapat Komisaris tersebut.
Board of Commissioners hold regular meetings at least 1 (one) times a month. Commissioner Meetings can also be held at any time if necessary. The meeting could invite the Board of Directors for asking further explanation of the issues discussed in the meeting.
Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite Audit, dan jika dipandang perlu dapat juga dibantu oleh beberapa komite-komite antara lain Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Kebijakan Risiko, dan Komite Kebijakan Corporate Governance serta tenaga profesional lainnya.
Main duties of Commissioner as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Commissioners. In performing its duties, the Board of Commissioners is assisted by the Secretary of the Board of Commissioners and the Audit Committee, and if deemed necessary may also be assisted by several committees including a Nomination and Remuneration Committee, the Risk Policy Committee, and Corporate Governance Committee as well as other professionals. LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
99
100
Namun demikian, Dewan Komisaris tidak boleh turut serta dalam mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.
However, the Board of Commissioners may not participate in operational decisions. The position of each member of the Board of Commissioners including President Commissioner is equivalents.
Uraian Tugas, Kewajiban dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Duties, Obligations and Responsibilities of the Board of Commissioners
Tugas dan Kewajiban Dewan Komisaris a. Melaksanakan Keputusan Menteri Negara Bumn No. KEP-117/M-MBU/2002 mengenai Penerapan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang baik pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). b. Melaksanakan Anggaran Dasar yang berlaku yaitu ikut mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran perusahaan (RKAP) serta ketentuanketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. c. Dewan komisaris juga bertugas menanggapi laporan Direksi, menerima dan memeriksa laporan serta menandatanganinya, dan menetapkan sistim kerja beserta tugas dan tanggung jawab Komisaris, Komite dan Sekretaris Komite. d. Dewan Komisaris Perseroan bertanggungjawab dalam melakukan pengawasan pengelolaan Perseroan, serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris mewakili kepentingan Pemegang Saham dan bertanggungjawab pada Rapat Umum Pemegang Saham.
Duties and Obligations of the Board of Commissioners a. Execute the Decree of Ministry of State-owned Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 about the Implementation of Good Corporate Governance Practices at State-Owned Enterprises b. Run the Company’s Statutory Regulation which aims to control the implementation of the Company’s Long Terms Plan, Company’s Work Plan and Budget and the terms stated in the Company’s Statutory Regulations and the General Meeting of Shareholders’ decisions as well as the prevailing rules and regulations. c. Accountable for responding, receiving, examining and signing of Board of Director’s Report as well as formulating Board of Commisioners, Committees and Secretary of the Committee’s job description and responsibilities. d. Responsible for supervising the management of the Company and providing advice to the Board of Directors. Board of Commissioners represents the interests of shareholders and is accountable to the General Meeting of Shareholders.
Hak dan wewenang Dewan Komisaris a. Komisaris berhak menerima remunerasi, fasilitas dan tunjangan lainnya termasuk santunan purna jabatan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham. b. Komisaris berhak untuk minta penjelasan Direksi sehubungan dengan masalah pengelolaan Perusahaan dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku. c. Komisaris berhak menerima laporan Direksi secara berkala sehubungan dengan program pengembangan sumber daya manusia, manajemen resiko, laporan kerja informasi dan teknologi serta perkembangan bidang lainnya yang berkaitan dengan keberhasilan Perusahaan.
Rights and powers of the Board of Commissioners a. Commissioners are eligible to receive remuneration, facilities and other allowance including retirement allowance as decided in the General Meeting of Shareholders. b. Commissioners have the right to ask for an explanation from Directors dealing with the management of the Company under the prevailing rules and constitution. c. Board of Commissioners reserves the right to receive periodic reports relating to human resource development programs, risk management, information and technology report and the development of other fields related to the success of the Company.
Kebijakan Remunerasi untuk Komisaris Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII mendapat gaji bulanan dan tunjangan tertentu serta tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS, dan uang penghargaan diberikan kepada Komisaris disaat mengakhiri masa jabatannya sesuai dengan ketentuan Menteri Keuangan untuk semua BUMN.
Remuneration Policy for Commissioners Commissioner of PTPN VII (Persero) gets a monthly remuneration, certain allowances and bonuses which amount is determined by the General Meeting of Shareholders, and the money awarded to the Commissioner when they have completed their tenure according to term and requirement set forth by the Minister of Finance for all State-Owned Enterprises.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
101
Penerapan Tata Kelola Organisasi
Application of GCG
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
101
Remunerasi yang diberikan kepada Komisaris sesuai dengan ketentuan RUPS sebagai berikut : 1. Penghasilan : a. Komisaris Utama : 40% x gaji Direktur Utama b. Komisaris : 36% x gaji Direktur Utama 2. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), fasilitas pengbatan dan perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan 3. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada Komisaris diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS dengan komposisi sebagai berikut : a. Komisaris Utama : 40% x tantiem Direktur Utama b. Komisaris : 36% x tantiem Direktur Utama 4. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Komisaris berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikutsertaan dalam program asuransi yang iuran tahunannya ditanggung oleh Perusahaan.
102
Remuneration given to the Commissioner in accordance with the provisions of the General Meeting of Shareholders as follows : 1. Income : a. Commissioner: 40% x Director salary b. Commissioners: 36% x Director salary 2. Tour of Duty Cost (BPD), medical facilities and health care tailored with the applicable provisions in the Companies 3. In the event that the Company makes a profit, to the Commissioner awarded tantiem as determined by the GMS (General Meeting Shareholder) with the following composition: a. Commissioner: 40% x Director tantiem b. Commissioners: 36% x Director tantiem 4. Retirement compensation given when the commisioners have completed their tenure provided in the forms of insurance programs which premium shall be paid by the Company.
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris Terkait dengan efektivitas dan orientasi kerja, pada tahun 2010 Dewan Komisaris melakukan Rapat Gabungan dengan Direksi sebanyak 13 kali disamping pertemuan rutin dan pertemuan insidentil yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Frequency of the Board of Commissioners Meeting
III. DIREKSI
III. DIRECTORS
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolegial dalam mengelola perusahaan. Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenangnya. Namun, pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. Organ pendukung dalam pelaksanaan GCG oleh Direksi antara lain Satuan Pengawasan Internal dan Sekretaris Perusahaan.
Board of Directors as a company organ are responsible for managing the company. Each member of the Board of Directors may carry out the duties as well as make decisions based on their respective authority. However, the performance of duties by each member of the Board remains a shared responsibility. The position of each member of the Board of Directors including the Managing Director is equivalent. President Director’s Duties as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors. Supporting organ in the implementation of GCG by the Board of Directors include the Internal Audit Unit and Corporate Secretary.
Uraian Tugas dan Tanggungjawab Direksi Direksi Perseroan bertugas memimpin Perusahaan dalam mencapai visi dan misi Perseroan, dan melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Pada saat ini anggota Direksi Perseroan terdiri dari 5 (lima) orang. Direksi melakukan rapat berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan. Direksi juga dapat melakukan rapat apabila diperlukan. Rapat Direksi juga dapat mengundang Komisaris dalam rang-ka memberikan penjelasan serta meminta nasihat atas permasalahanpermasalahan yang sedang dihadapi oleh Direksi.
Duties and Responsibilities of Directors The company’s Directors are responsible for managing the company in achieving its vision and mission, and executing the Statutory regulations. Currently, the company’s Board of Directors consists of 5 (five) persons. Board of Directors conducts regular meetings at least once a month. Directors also may conduct a meeting if necessary. Directors meeting may also invite the Commissioners for further explanation and asking for advice on problems being faced by the Board of Directors.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Related to the effectiveness and work orientation, in 2010 the Board of Commissioners conducted Joint Meeting with Directors of 13 times in addition to routine meetings and incidental meetings adjusted to the necessity.
Peranan Direksi dalam pengelolaan perusahaan adalah sangat penting. Penetapan tugas dan tanggung jawab Direksi pada dasarnya diatur didalam Undang-Undang yaitu Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas maupun Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, serta melaksanakan ketentuan dalam Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 mengenai Penerapan Praktek Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), disamping melaksanakan Anggaran Dasar Perusahaan yang berlaku antara lain : a. Menjalankan tugas dan tanggungjawab sebagai pengurus untuk kepentingan Perusahaan. b. Mengelola kekayaan Perusahaan. c. Dengan persetujuan Komisaris, menyempurnakan struktur organisasi Perusahaan lengkap dengan uraian tugas dan spesifikasi tugas. d. Mempersiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggarannya, termasuk perencanaan pengembangan Perusahaan lainnya. e. Menerapkan standar akuntansi keuangan yang berlaku didasarkan atas pengendalian internal yang baik. f.
Memberikan laporan berkala dan laporan lainnya kepada Komisaris dan Pemegang Saham.
g. Memberi pertanggungjawaban dan RUPS dalam bentuk Laporan Tahunan termasuk di dalamnya Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen. h. Menetapkan indikator kinerja yang proporsional dalam aspek keuangan dan non keuangan. i. Menetapkan kebijakan Manajemen Risiko dan melaporkan pelaksanaannya kepada Komisaris. j. Menetapkan kebijakan teknologi informasi dan menilai ketepatan implementasinya terhadap tujuan Perusahaan. k. Menyusun pedoman yang berkaitan dengan implementasi Tata Kelola Perusahaan. l. Mensosialisasikan kebijakan dan perencanaan baru yang akan diterapkan kepada Pekerja. m. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal dan Komite Audit dan melaporkannya kepada Komisaris. Tanggung Jawab Direksi a. Direksi bersama-sama bertanggung jawab atas kepailitan yang terjadi disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian Direksi. b. Direksi bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu mengenai keadaan Perusahaan kepada Komisaris dan Pemegang Saham.
The directors who in managing of the company is very significant. The duties and responsibilities of the Board of Directors are provided in the Act No. 40 of 2007 about public Limited Companies and the Act No. 19 year 2003 about State-Owned Enterprises, and to implement the terms stated in the Decree of the Minister of State owned Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 about the Implementation Practices of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises, in addition to implementing the Company's Statutory prevailing, such as : a. Performing their duties and responsibilities as caretaker for the interests of the Company. b. Managing corporate assets. c. With the approval of the Commissioners, completing company’s organizational structure with job descriptions and job specifications. d. Preparing company’s Long-Term Plan, Work Plan and Budgets, including the Company's other development plans. Applying applicable accounting standards based on good internal control. e. Providing periodical reports and other reports to the Commissioner and the Shareholders Provide periodic reports and other reports to the Commissioner and the Shareholders. f. Providing accountability and GMS in the Annual Report including Financial Statements and Management Report. g. Setting the proportional performance indicators in the financial and non financial aspects. h. Establishing a Risk Management policy and report to the Commissioner. i. Establishing information technology policy and its implementation to assess the accuracy of company goals. j. Developing guidelines relating to the implementation of Good Corporate Governance. k. Socializing new policies and plans that will be applied to the Employee. l. Following up the results of Internal and External Auditors and the Audit Committee and report to the Commissioner.
Board Of Directors Responsibility a. Boards of Directors responsible for the bankruptcy that occurred due to the fault or negligence of Directors. b. Directors are responsible for delivering of complete, accurate and timely manner information about the actual state of the Company to the Commissioners and Shareholders.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
103
c. Direksi bertanggung jawab penuh untuk menjalankan tugas demi kepentingan Perusahaan termasuk mencegah dan mengelola krisis sesuai dengan amanat yang diberikan oleh pemegang Saham dengan tetap mengindahkan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
c. Directors are responsible for performing their obligations for the interest of the Company, including preventing and managing crises in accordance with the mandate given by the Shareholder without prejudice to prevailing regulations and laws.
Hak dan Wewenang Direksi a. Direksi berhak memperoleh penghargaan dan remu-nerasi yang layak sesuai dengan prestasi kerjanya dimana jumlahnya ditetapkan dalam RUPS. b. Direksi berhak mengajukan surat pengunduran diri kepada Pemegang Saham. c. Direksi berhak membela diri di hadapan RUPS untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.
Board Of Director’s Rights and Authoritiea a. The Board of Directors are eligible for reward and remuneration in accordance with their performance in which the amount shall be dicided in the General Meeting of Shareholders. b. The Board of Directors may submit a letter of resignation to the shareholders. c. The Board of Directors has the right to defend himself before the General Meeting of Shareholders to prove his innocence. d. The Board of Directors may settle the policies in managing the Company. e. The Board of Directors may settle the operational rules and regulations for worker in accordance with prevailing regulations and law. f. The Board of Directors may delegate their authorities to one or more appointed Worker designated as their representatif.
d. Direksi berhak menetapkan kebijakan dalam mengelola Perusahaan. e. Direksi berhak menyusun peraturan operasional dan peraturan tenaga kerja sesuai dengan peraturan dan Undang-Undang yang berlaku. f. Direksi berhak mendelegasikan kekuasaan anggota Direksi kepada satu atau beberapa orang Pekerja yang ditunjuk sebagai kuasa Direksi. Kebijakan Remunerasi Direksi Direksi memperoleh gaji bulanan dan tunjangan tertentu serta tantiem yang besarnya ditentukan dalam RUPS.
Remuneration Policy for The Board of Directors The Board of Directors receive monthly salary and certain allowances and bonuses which amount specified in the General Meeting of Shareholders.
Remunerasi yang diberikan kepada Direksi sesuai dengan ketentuan RUPS adalah sebagai berikut :
Remuneration provided to the Directors in accordance with the provisions of General Meeting of Shareholders are as follows: 1. Income a. Director: 100% x RUPS Decision b. Director: 90% x Salary Director 2. Transport and Housing Allowances : 3. The company provides vehicles fasilitan offices and housing facilities. 4. Tour of Duty Costs (BPD), medical facilities and health care adjusted to the provisions of the Company. 5. In the event that the Company makes a profit, the Directors are given bonuses as determined by the RUPS with the following composition : a. Director : 100% x RUPS Decision b. Director : 90% x president Director’s bonus
1. Penghasilan a. Direktur Utama : 100% x Ketetapan RUPS b. Direktur Bidang : 90% x Gaji Direktur Utama 2. Tunjangan Transport dan Perumahan : 3. Perusahaan memberikan fasilitan kendaraan dinas dan fasilitas rumah dinas. 4. Biaya Perjalanan Dinas (BPD), fasilitas pengobatan dan perawatan kesehatan disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di Perusahaan. 5. Dalam hal Perusahaan memperoleh laba, kepada Direksi diberikan tantiem yang besarnya ditetapkan oleh RUPS dengan komposisi sebagai berikut : a. Direktur Utama : 100% x Ketetapan RUPS b. Direktur Bidang : 90% x tantiem Direktur Utama
104
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
6. Santunan purna jabatan diberikan pada setiap masa jabatan Direksi berakhir yang diberikan dalam bentuk pengikut sertaan dalam program asuransi atau tabungan pensiun yang beban premi/iuran tahunannya ditanggung oleh Perusahaan dan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN RI nomor PER-02/MBU/2010 tanggal 27 April 2010, tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN, premi asuransi purna jabatan sebesar 25% dari gaji setahun.
6. Retirement compensation given to each Direktur at ending term of office ends Directors are given in the form of follower participation in insurance or retirement savings program that charges a premium/annual dues paid by the Company and based on Regulation of the Minister of State Own Enterprises RI No. PER-02/MBU/2010 number dated April 27, 2010, on Guidelines Income Determination for Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of SOEs, the retirement insurance premiums by 25% of salary a year.
KEY PERFORMANCE INDICATORS (KPI) Tahun 2010
Key Performance Indicators (KPI) 2010
Sesuai dengan Surat Menteri BUMN No. 676/MBU/2004 tanggal 22 Desember 2004, Direksi dan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII telah menandatangani kontrak manajemen tanggal 29 Januari 2010 dan menyepakati bahwa Direksi dan Komisaris mengupayakan pencapaian target KPI tahun 2010 dengan skor minimal sebesar 100. Tabel berikut menunjukkan KPI 2010 yang disepakati dibandingkan dengan realisasinya.
In accordance with the Letter of the Minister of SOEs No. 676/MBU/2004 December 22, 2004, the Board of Directors and Commissioners of the Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII has signed a management contract with the its shareholder stockholders January 29, 2010 and agreed that the Board of Directors and Commissioners seek KPI targets for 2010 with a minimum score of 100. The following table shows the KPI in 2010, which was agreed as compared to its realization.
Aspek / Aspect Overall Strategy
Bobot / Score 20
Pencapaian / Achievement 2010 20,03
Operational Management
17,5
15,27
Cost Management
17,5
15,60
Business Process Restrukturisasi/Restructuring Pengadaan/Procurement Pengelolaan SDM & Umum/HR & General Management
5
8,08
10
10,00
5
4,60
10
8,88
10
9,41
Pelestarian Lingkungan/Environment Conservation
2,5
2,64
Pembinaan Lingkungan Sosial/Social Environment Assistant
2,5
3,20
100
97,71
Perspektif Dinamis/Dynamic Perspective
JUMLAH/TOTAL
Dari tabel diatas dapat digambarkan bahwa Pencapaian Aspek kinerja Manajemen mencapai skor 97,71 dan masih dibawah bobot yang sudah ditetapkan dalam kontrak kerja.
From the table above it can be drawn that the achievement of the performance aspect and Management achieved a score of 97.71 was still below the weight that have been defined in the employment contract.
Adapun dari segi keberhasilan dapat terlihat pada aspek: a. Aspek Overall Strategy Meliputi pengendalian biaya, menjaga kondisi keuangan tetap sehat hal ini disebabkan karena realisasi pencapaian laba bersih tahun 2010 tercapai 68,15% dibandingkan RKAP 2010, Ratio kewajibanterhadap ekuitas/DER diatas RKAP 2010.
The terms of the success can be seen in aspects: a. Overall Strategy Aspects Include cost management, preventing good finance condition. Due to the net profit on the year 2010 scored 68,15% than the RKAP 2010 Debt to equity nation also/DER above RKAP 2010.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
105
106
b. Business Process Strategi untuk mengukur tingkat intensitas kegiatan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan RKAP, kunjungan kebun, termasuk juga pembahasan terhadap permasalahan yang timbul baik tentang produksi, keuangan, SDM, keamanan sesuai dengan struktur yang ada. c. Pelestarian Lingkungan Keikutsertaan mendukung program pemerintah untuk kelestarian lingkungan dan penanganan limbah. d. Pembinaan Lingkungan Sosial Kontribusi sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar.
b. Business Process Strateging to measuring the level of intensity of control and supervision of Company Work plan and Budget, plantation visits, including the re-views on issues that arise on the production, finance, human resources, security under the given structure.
Sedangkan dari segi belum tercapainya kinerja terdapat dalam aspek : a. Cost manajemen, Dalam hal ini meliputi pengelolaan biaya secara efisien dan efektif dalam perspektif untuk mendapatkan input dan out put yang paling optimal. b. Pengadaan Dalam hal ini membentuk sistim pengadaan barang yang transparan yang obyektif, efisien, efektif dan sinergi c. Pengelolaan SDM & Umum Dalam hal ini kinerja manajemen untuk meningkatkan kompetensi dan integritas karyawan yaitu dengan melakukan pengembangan SDM disetiap tingkatan sesuai dengan pengetahuan dan keahlian yang diperlukan, melakukan kontrol terhadap efektifitas hasil pelatihan, penyelesaian HGU, Kasus tanah. d. Aspek Operasional Management Hal ini penyebabnya dikarenakan produktivitas kebun ton/ha mengalami penurunan yang mengakibatkan jumlah kuantum penjualan produk juga menurun, juga dikarenakan karena adanya replanting. e. Aspek Perspektif Dinamis Nilai pada aspek ini tercapai 9,41 dari bobot yang ditentukan, penyebabnya adalah : • Dalam perluasan lahan baru tidak tercapai target dikarenakan adanya permasalahan legalitas lahan
Meanwhile the terms of the unsuccesfull can be seen from the aspects: a. Cost management It involves managing costs efficiently and effectively in perspective to get the not optimal of input and out put the most optimal.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
c. Environmental Preservation Participation in supporting the Government programs for environmental sustainability and waste management. d. Social Environment Assistance Intended to describe the corporate social contribution to the local community.
b. Procurement Its form a transparent procurement system which is objective, efficient, effective and synergy. c. HR Management & General Affairs The performance management to improves employee is competence and integrity by performing the human resource development at each level in accordance with the necessary knowledge and expertise, controls the effectiveness of the training (with terms of settlement, land case. d. Operational management decline of aspects It cause of by the productivity of farm tons/ ha which resulted in decreasing the number of quantum product sales also decreased, also due because of replanting. e. Dynamic perspective aspect The value on this aspect reached 9,41 of the weight that is determined, the cause is: • In the elaboration of new land is not reached the target due to the problems of legality of land
Program Pelatihan Direksi Selama tahun 2010 Direksi mengikuti seminar, semiloka sebagai berikut :
Director Training Programs In 2010 Directors were involded in a couple of seminars,, workshop and training as follows:
Pelatihan
Tanggal
Atas Nama
Tempat
Kegiatan Dies Natalis LPP Yogyakarta/
06/02/2010
Drs.Andi Punoko, Ak LPP
Yogyakarta
14/07/2010 s.d.16/07/2010
Ir.Gatot Bintoro, MM
The Laguna
Dies Natalis LPP Yogyakarta Asia International Sugar Conference ke 16
oleh Ketua Asosiasi Gula Indonesia/
Resort Bali
Asia International 16th Sugar Conference by The Chairman of Indonesia Sugar Association Seminar Pencegahan tindak pidana korupsi
4/08/2010 s.d.16/08/2010
Ir.Gatot Bintoro, MM
Jakarta
dalam BUMN oleh PT Persada Multi Cempaka/
Convention
Seminar on Prevention of Corruption in BUMN
Center
by PT Persada Multi Cempaka Konferensi dan Pameran BUMN 2010
23/09/2010 s.d.24/09/2010
Drs.Andi Punoko, Ak
(IBBEX 2010 dan Conference)/
Jakarta
Ir.Gatot Bintoro, MM
BUMN Conference & Exhibition 2010 Seminar & Diskusi Sehari “Dampak Penerapan
12/10/2010
Ir.Boyke Budiono,MBA, CWM Hotel Sw iss Bell
IAS 41 Agriculture di Indonesia” oleh DSAK-IAI
Mangga Besar
One Day Seminar & Discussion/
Jakarta Pusat
“Effect of Implementing IAS 41 Agriculture in Indonesia by DSAK-IAI Workshop penerapan PSAK Baru (IFRS)
13/12/2010 s.d.14/12/2010
Ir.Boyke Budiono,MBA, CWM
Bandung
untuk BUMN oleh Kementerian BUMN/ Workshop on Implementing New PSAK for BUMN by State Owned Enterprise Ministry Saw it Nusantara Aw ard (SNA) 2010
15/12/2010 s.d.16/12/2010
Karet Nusantara Aw ard (KNA) 2010
Drs.Andi Punoko, Ak
PTPN V
Ir.Mardjan Ustha, MM
Pekanbaru, Riau
Teh Nusantara Aw ard (TNA) 2010
Frekuensi Pertemuan dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja Direksi melakukan pertemuan secara berkala untuk pembahasan RKAP, RKO atau Evaluasi Kinerja Triwulan/Semester, RJP maupun rapat rutine dengan Manajer. Pada tahun 2010 Direksi melakukan per-temuan sebanyak lebih dari 15 kali yang diikuti oleh seluruh anggota Direksi.
Frequency of Meeting of Board Members Meeting Related to the effectiveness and work orientation, Directors held meeting regularly to budgeting, RKO or Performance Evaluation Quarterly/Semester, RJP and rutine meeting with the manager. In 2010 the Board of Directors held a meeting of more than 15 times which was attended by all members of the Board of Directors.
Nama/
Jumlah Kehadiran/
% Kehadiran/
Name
Number of Meeting Attended
% Attendance
Andi Punoko
21
91%
Mardjan Ustha
20
87%
Budi Santoso
18
78%
Boyke Budiono
21
91%
Gatot Bintoro
22
96%
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
107
IV. KOMITE AUDIT
IV. AUDIT COMMITTEE
Komite Audit PTPN VII (Persero) dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) Perkebunan Nusantara VII, dan guna memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. Per 05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 pasal 12 ayat (2) 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara tahun 2007 no. 106, tambahan Lembaran Negara Nomor 4756) 3. Anggaran Dasar PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), akta Notaris N.M Dipo Nusantara Pua Upa, SH No. 34 tanggal 13 Agustus 2008 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia RI No.AHU/55963 AH 01.02 Tahun 2008 4. Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII No. Kep 314/DK.VII/09/2008 tanggal 1 September 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), No.Kep-01/DK.VII/01/2010 bulan Januari 2010 dan no. Kep-175/DK.VII/05/2010 tanggal 29 Mei 2010 tentang pengangkatan anggota Komite Audit. 5. Program Kerja Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII tahun 20082010.
Audit Committee PTPN VII (Persero) was established by the Decree of BOC Perusahaan Perseroan (Persero) Perkebunan Nusantara VII, and in order to meet the following provisions : 1. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. Per 05/MBU/2006 dated December 20, 2006 article 12 paragraph (2) 2. Law of the Republic of Indonesia No. 40 years 2007 about Limited Liability Company (State Gazette of 2007 No. 106, Additional State Gazette Number 4756) 3. Statutory of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII, notarial deed NM Dipo Nusantara Pua Upa, SH No. 34 dated August 13, 2008 which was approved by the Minister of Justice and Human Rights No. AHU/55963 01.02 year 2008 4. Decree of BOC Limited Liability Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara VIIno. Kep 314/DK.VII/09/2008 date September 1, 2008 regarding Dismissal and Appointment of Chairman and Members of the Audit Committee of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), No. Kep-01/ DK.VII/01/2010 in January 2010 and No. Kep. 175/DK.VII/05/2010 dated May 29, 2010 about appointment of members of the Audit Committee. 5. Audit Committee Work Programme Perusahaan Perseroan (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII in 2008 to 2010.
Anggota Komite Audit PTPN VII (Persero) bukan Pekerja PTPN VII (Persero) dan tidak mempunyai benturan kepentingan, bukan pelanggan dan bukan supplier PTPN VII (Persero), Komisaris mengangkat dan memberhentikan Ketua/Anggota Komite melalui Surat Keputusan Komisaris dan disampaikan pada Kementerian BUMN selaku pemegang saham.
Member of the Audit Committee of PTPN VII (Persero) are not the PTPN VII (Persero) employees and has no conflict of interest, not customer and not suppliers of PTPN VII (Persero). The Commissioners appoint and dismiss the Chairman/Members of the Committee through the Decree of Commissioners and submitted to the Ministry of SOEs as shareholders.
Dalam melaksanakan tugas-tugas Komite Audit, Dewan Komisaris telah melengkapi personil Komite Audit sebagai berikut : 1. M. Saleh S. Ali : Ketua Komite
In performing the duties of the Audit Committee, Board of Commissioners has completed its audit committee members as follows: 1. M. Saleh S. Ali : Chairman of the Committee 2. Herry Suheri : Member 3. Ronnie P. Sitorus : Member 4. Widuro Adi Pradono : Member
2. Herry Suheri : Anggota 3. Ronnie P. Sitorus : Anggota 4. Widuro Adi Pradono : Anggota Komite Audit Perseroan bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan peran pengawasan di Perseroan, terutama dalam hal: 1. Memastikan efektivitas sistem pengendalian internal yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan pengelolaan perusahaan,
108
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
The Audit Committee assists the Board of Commissioners in performing oversight role in the Company, particularly in terms of: 1. Ensuring the effectiveness of internal control systems that can reduce the opportunities for diversion of corporate management,
2. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, termasuk kepatuhan Perseroan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku, 3. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh perseroan, 4. Melakukan penelaahan atas ketaatan perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangundangan lain yang terkait dengan bisnis perseroan, 5. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh Auditor Internal, dan 6. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi oleh perseroan serta pelaksanaan manajemen resiko oleh Direksi, 7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
2. Identify several things that require the attention of the Board of Commissioners, including the Company subject to applicable laws and regulations, 3. Review the financial information that will be issued by the company, 4. Review the compliance of the company subject to low the field of capital markets and others that related with corporate business,
Tugas-tugas tersebut dilaksanakan melalui pertemuanpertemuan intensif dengan pihak Direksi, manajer SPI, Manajer Bagian, Manajer Distrik dan Manajer Unit Usaha sehingga dapat diketahui bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan kehandalan dari sistem pengendalian serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
These tasks are carried out through intensive meetings with the Board of Directors, Internal audit Manager, Division Manager, District Manager and Business Unit Manager in order to note that the financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and reliability of control systems and compliance with regulations.
Komite Audit telah melaksanakan tugasnya sebagai berikut : 1. Melakukan Pemeriksaan terhadap Aktiva tetap yang akan dihapus bukukan tahun 2010. 2. Melakukan Pemeriksaan terhadap Aktiva tetap tanaman karet yang akan dihapus bukukan tahun 2010. 3. Melakukan Pemeriksaan terhadap Piutang yang akan dihapus bukukan tahun 2010. 4. Melakukan analisa dan evaluasi atas Laporan Manajemen Bulanan, Triwulanan dan Tahunan serta laporan Рelaporan lain yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 5. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan tahun 2010 dan tahun 2011. 6. Menyiapkan evaluasi untuk bahan rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi dan mengikuti rapat gabungan tersebut. 7. Membantu menyiapkan bahan workshop Bedah Worksystem dalam rangka Program Transformasi Bisnis di PTPN VII (Persero). 8. Mengikuti rapat atas penunjukan Auditor Eksternal pemeriksaan Laporan Keuangan yang berakhir tahun buku.
The Audit Committee has carried out his duties as follows : 1. Performed Inspection of fixed assets that will be written off in 2010. 2. Performed Inspection of rubber plant fixed assets that will be written off in 2010.
5. Review the implementation of audit by the Internal Auditors, and 6. Report to the Board of Commissioners of the risks faced by the company and the implementation of risk management by the Board of Directors, 7. Carry out other tasks given by the Board of Commissioners.
3. Performed Inspection of accounts receivable that will be written off in 2010. 4. Conducted Monthly, Quarterly and Yearly analysis and evaluation of Management Reports and other Рelaporan reports that require the attention of the Board of Commissioners. 5. Conducted analysis and evaluation of the Company Work Plan and Budget of the Company in 2010 and 2011. 6. Prepared materials evaluation for meetings of the Board of Commissioners and the Joint Meeting between Board of Commissioners with the Board of Directors and attended the meeting. 7. Helped prepare materials for Worksystem Evaluation in Business Transformation Program Event in PTPN VII (Persero). 8. Attended the meeting on the appointment of the Financial Statements External Auditor that examinated ended fiscal year.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
109
Kewajiban Komite Audit : 1. Menjaga kerahasiaan Perusahaan 2. Menyampaikan laporan secara berkala kepada Dewan Komisaris mengenai hasil kerja Komite Audit. 3. Komite Audit membahas dan mengkaji perencanaan dan pelaksanaan audit oleh audit internal untuk memastikan terciptanya : a. Independensi auditor internal baik secara struktural maupun dalam pelaksanaan audit, b. Kualitas dari temuan-temuan dan pemantauan terhadap tindak lanjut temuan. c. Kompetensi pejabat auditor intern. Selain itu, untuk meningkatkan kinerja Auditor Internal dan hal-hal penting mengenai proses aku ntansi dan Laporan Keuangan 4. Komite Audit menilai kompetensi dan integritas serta independensi Auditor Eksternal, mulai dari penyusunan rencana audit, pemantauan kemajuan audit, pengkajian temuan-temuan dan pemantauan tindak lanjut sehingga hasil audit dapat memberikan informasi yang akurat, lengkap dan transparan. 5. Komite Audit Perseroan bertugas dan bertanggungjawab untuk memberikan pendapat dan saran kepada Dewan Komisaris untuk memastikan fungsi pengawasan dalam hal : a. Kehandalan Laporan Keuangan, terutama yang dipublikasikan, b. Efektifitas pengendalian internal atas laporan keuangan, c. Kehandalan pengendalian risiko usaha, d. Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku, dan e. Kinerja fungsi auditor internal dan eksternal. 6.
Selain itu, Komite Audit Perseroan juga bertugas meningkatkan kinerja Auditor Internal dan hal-hal penting mengenai proses akuntansi dan Laporan Keuangan
Frekuensi Pertemuan dan Kegiatan Komite Audit Terkait dengan efektifitas dan orientasi kerja, pada tahun 2010 Komite Audit melakukan pertemuan dan kegiatan sebagai berikut : 1. Pertemuan dengan Auditor Internal (SPI) dilakukan secara berkala 2. Pertemuan dengan Auditor Eksternal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko Sanjaya dalam rangka evaluasi atas efektifitas pelaksanaan audit dan tingkat kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku 3. Mengikuti kunjungan kerja Dewan Komisaris dalam rangka melakukan/mengadakan Diskusi Implementasi Alignment dalam proses Manajemen Strategis PTPN VII (Persero) 110
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
The obligation of the Audit Committee : 1. Keep the company’s confidentiality. 2. Provide regular reports to the Board of Commissioners on the work of the Audit Committee. 3. The Audit Committee discusses and reviewes the plan and implementation of conducted by internal audit to ensure : a. The independence of internal auditors both structurally and in conducting audits, b. The quality of the findings and monitoring of follow up findings. c. Competence of internal auditors officials. In addition, to improve the performance of Internal Auditors and the important things about the accounting process and Financial Statements. 4. Assesses the competence, integrity and independence of the External Auditor, from the preparation of audit plans, audit progress monitoring, reviews of findings and follow up monitoring so that the audit results may provide accurate, complete and transparent information. 5. Audit Committee responsible to deliver advice and recommendations to the Board of Commissioners to ensure the audit function in terms of : a. Reliability of Financial Statements, especially those for publication, b. Effectiveness of internal control on financial reporting, c. Reliability of business risks management, d. Compliance to the prevailing regulations, and e. Performance of internal and external auditors functions. 6. Charge in improving the performance of Internal Auditors and the important things about the process of accounting and financial statement.
Frequency of Audit Committee Meetings and Activities Related to the effectiveness and work orientation, in 2010 the Audit Committee meetings and activities as follows: 1. Meeting with Internal Auditor (SPI) is done on a regular 2. Meeting with External Auditor Office of Public Accountants, Sarwoko Sanjaya in order to evaluate the effectiveness of the audit and corporate compliance level of the applicable legislation 3.
Following the requests of the Board of Commissioners in order to procure Discussions Implementation Management Strategic Alignment in the process of PTPN VII (Persero)
V. KOMITE-KOMITE LAIN
V. OTHER COMMITTEES
Komite Remunerasi dan Nominasi ditujukan untuk membantu Komisaris dengan memberikan pendapat profesional dan independen untuk memastikan ter-laksananya program remunerasi dan nominasi Perseroan. Saat ini Komite Remunerasi dan Nominasi sedang dalam penyusunan/perancangan berkaitan dengan program blue print SDM yang sedang berjalan. Pelaksanaan tersebut menggunakan assessment yang dilakukan pihak III.
Remuneration and Nomination Committee is intended to assist the Commissioner to provide independent professional opinion and to ensure the good implementation of company remuneration and nomination programs. Currently, the Remuneration and Nomination Committee is in the preparation/design related to human resources blue print programs that are running. The implementation based on assessment is done by a third-party
VI. SEKRETARIS PERUSAHAAN
VI. CORPORATE SECRETARY
Peran Sekretaris Perusahaan pada PTPN VII (Persero) menjadi peran yang sangat utama pada penyampaian informasi kepada masyarakat. Peran tersebut melekat pada bagian Sekretariat Perusahaan yang independen baik di perusahaan maupun kepada unit usaha yang lain. Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direksi sehingga hal ini memungkinkan Sekretaris Perusahaan bertindak mewakili Perusahaan dalam berhubungan dengan pihak luar dan bertugas untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan kebijakan dan aktivitas perusahaan.
The role of the Corporate Secretary at PTPN VII (Persero) becames a major role in the delivery of information to the public. There roles are attached to the Corporate Secretary independently company in both the company and to other business units. In addition, the Corporate Secretary is directly responsible to the Board of Directors so that it allows the Corporate Secretary act on behalf of the Company in dealing with outsiders and responsible for managing information relating to the policies and activities of the company.
Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) saat ini dijabat oleh Sonny Soediastanto, SH menggantikan sekretaris perusahaan yang sebelumnya yaitu Budi Santoso, SH yang telah menjadi Direktur SDM & Umum PTPN VII (Persero).
Corporate Secretary PTPN VII (Persero) is currently held by Sonny Soediastanto, SH replaces the previous company secretary Budi Santoso, SH who became Director of Human Resources & General Affair of PTPN VII (Persero).
Profil Sekretaris Perusahaan : Dimulai dari menjadi pekerja di pabrik Tjiwi Kimia pada tahun 1984 selama 1 tahun kemudian mulai mengawali karier di bidang perkebunan pada tahun 1985 di PTP XIXII sebagai calon pegawai trainee. Setelah menjalani 3 bulan masa percobaan kemudian diangkat menjadi Staf Kantor PG Bungamayang di PTPN XXXI hingga kemudian dipercaya untuk menjadi staf Kantor Direksi PTPN XXXI.
Corporate Secretary Profile : Started as a worker at the factory Tjiwi Kimia in 1984 for 1 year and then began a career in the field of plantation started in 1985 in PTP XXXI as a trainees. After a 3 month probationary period, he was appointed as Staff Office in PTPN Bungamayang PG XXXI until then believed to be the staff of the Office of the Board of Directors of Head office staff PTPN XXXI.
Setelah adanya penggabungan PTP X, PTP XXXI dan PTP XXII menjadi PTPN VII beliau dipercaya untuk menjabat sebagai Tim Khusus Pembebasan Lahan pada tahun 1990. Dengan selesainya tugas pembebasan tersebut maka beliau diangkat sebagai Kepala Urusan Bagian Umum pada tahun 1996 lalu sempat menjabat sebagai Kepala Urusan Hukum Agraria pada tahun 1999.
After the merger of X PTP, PTP and PTP XXXI XXII that became PTPN VII, he was appointed to serve as Land Acquisition Special Team in the year 1990. With the completion of the task then he was appointed as Head of general affair in 1996 and had served as Head of the Agrarian Law in 1999.
Hingga pada tahun 2000 setelah adanya inpassing dengan penyesuaian golongan, beliau dipercaya untuk menjadi Kepala Urusan Umum, Sosial & Keamanan pada bagian Umum. Kemudian pada tahun 2001 bagian Sekretariat Perusahaan terbentuk dan dengan adanya urusan Hubungan Masyarakat pada bagian tersebut, beliau diangkat menjadi Kepala Urusan Hubungan Masyarakat.
Until in 2000 after the inpassing with adjustment group, beliay believed to be the Head of Public Affairs, Social and Security Affairs in the General Affair Department. Then in 2001 the Corporate Secretary was formed and with the public relations affairs in that section, he was appointed as Head of Public Relations.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
111
Kurang lebih 5 tahun menjabat sebagai Kaur Humas dan untuk mengisi kekosongan jabatan Sekretaris Perusahaan yang telah diangkat sebagai Direktur SDM & Umum maka beliau diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan PTPN VII (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 7.6/KPTS/242/2010
Less than 5 years served as Public Relations Head Division and to fill the vacancy of the Corporate Secretary who has been appointed as Director of Human Resources & General then he was appointed as Corporate Secretary of PTPN VII (Persero) based on the Decree of the Board No. 7.6/KPTS/242/2010
Fungsi Sekretaris Perusahaan : 1. Melaksanakan kegiatan yang terkait dengan fungsi hubungan masyarakat 2. Melaksanakan fungsi manajemen pada bidang tugas kesekretariatan 3. Bertindak sebagai pengelola dan penyedia informasi bagi Perusahaan berkaitan dengan pasar modal (Investor Relations) dan penerapan Tata Kelola Perusahaan. 4. Mewujudkan penyediaan informasi berbasis Web dengan menggunakan aplikasi terintegrasi.
Corporate Secretary Job Descriptions : 1. Carry out activities related to the functions of public relations 2. Carry out management functions in the field of secretarial duties 3. Act as a manager and information provider of information for the Company relating to capital markets (Investor Relations) and corporate governance practices. 4. Realize the provision of Web-based information using an integrated application.
VII. SATUAN PENGAWASAN INTERN VII. INTERNAL AUDIT Guna mewujudkan pengelolaan perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) untuk kepentingan stakeholders dan shareholders maka keberadaan SPI (Satuan Pengawasan Intern) yang professional, mandiri dan independent merupakan salah satu syarat yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Secara struktural posisi Satuan Pengawasan Intern (SPI) berada langsung dibawah Direktur Utama dan memiliki akses komunikasi dengan Komisaris atau Komite audit. Pada saat menjalankan tugas-tugas audit operasional di ling-kungan perusahaan, SPI (Satuan Pengawasan Intern) berpedoman pada Charter Audit Internal (CAI) yang sudah ada. Charter Audit Internal (CAI) dibentuk berdasar Surat Keputusan Direksi No. 7.1/Kpts/02/2004 tanggal 1 Juli 2004. Satuan Pengawasan Intern (SPI) dipimpin oleh seorang Manajer (Ir. A. A. Putra Wahyu G, MBA, PIA) dibantu oleh 4 (empat) orang Kepala Urusan : Bidang Tanaman, Bidang Teknik & Pengolahan, Bidang Keuangan, Administrasi, SDM & Umum, Bidang Manajemen Risiko serta 11 (sebelas) orang staf pemeriksaan dan 2 (dua) orang Staf Manajemen Risiko.
Internal Audit Unit is Chaired by a Manager (Ir. A.A. Putra Rev. G, MBA, PIA) and assisted by 4 (four) Affairs Head: Field Crops Affair, Engineering & Processing Affair, Finance, Administration, Human Resources & Public Affairs and Risk Management Affair and 11 (eleven) inspection staff and 2 (two) Risk Management Staff
Tugas SPI sesuai Charter Audit Internal :
The Duties of Internal Control Unit according to Charter Audit Internal, among others are : • Assisting the Directors in achieving results and sustainability of companies contained in the RKAP.
•
•
112
As to ensure Good Corporate Governance practices for its stakeholders and shareholders, the existence of professional and independent Internal Audit Unit is a must to meet such purpose. The structural position of Internal Audit Unit located directly under the president Director and has an access to communices with the Commissioner or the audit committee. While performing operational audit assignments within the company, The Internal Audit Unit based on the Charter Audit Internal (CAI), which already exists. Charter Audit Internal (CAI) established under Decree of Directors No. 7.1/Kpts/02/2004 date July 1, 2004.
Membantu Direksi dalam pencapaian tujuan dan kelangsungan perusahaan yang tertuang dalam RKAP. Bertindak sebagai pengawas/pengendalian internal yang bertugas melakukan Audit Operasional dan berperan sebagai evaluator, katalisator dan konsultan serta memberi rekomendasi yang dapat ditindak lanjuti.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
•
Acting as a supervisor/internal controls assigned to conduct the Audit Operations and act as evaluators, catalyst and consultants and provide recommendations that can be followed up.
•
Melakukan review atas rencana tindak lanjut auditee untuk memastikan bahwa rekomendasi telah dilaksanakan secara effektif dan effisien.
Profil Manajer SPI Riwayat kerja Manager SPI PTPN VII (Persero) adalah sebagai berikut :
•
Review the auditee action plan to ensure that the recommendations had been implemented effectively and efficiently.
SPI Internal Manager Profile Manager SPI work history PTPN VII (Persero) is as follows :
Jabatan
TMT
Capeg Kebun Sungai Niru/Trainee in Sungai Niru Business Unit
01/12/1985
Staf / Asisten Kebun Sungai Niru/Assistant of Sungai Niru Business Unit
01/05/1986
Asisten tanaman Kebun Bekri/Assistant of Bekri Business Unit
01/11/1988
Staf Urs. Bagian Tanaman/Staff at Plantation Department
01/08/1991
Pjs. Asisten Kepala Tanaman Kebun Kedaton/Assistant Manager Kedaton Business Unit
01/09/1992
Pjs. Administratur Kebun Blambangan Umpu/Blambangan Umpu Business Unit Manager
02/09/1996
Administratur Kebun Tulungbuyut/Tulungbuyut Business Unit Manager
01/09/1998
Administratur Unit Usaha Kedaton/Kedaton Business Unit Mananger
01/11/2000
Administratur Unit Usaha Talo Pino/Talopino Business Unit Manager
28/01/2002
Manajer Unit Usaha Betung Bentayan/Bentayan Business Unit Manager
01/08/2004
Manajer Unit Usaha Padang Pelawi/Padang Pelawi Business Unit Manager Manajer SPI/Internal Auditor Manager
01/10/2005 16-04-2007 s.d saat ini (present)
VIII. MANAJEMEN RISIKO
VIII. RISK MANAGEMENT
Lingkungan Eksternal bisnis PTPN VII (Persero) yang cepat berubah, penuh ketidakpastian, dan kompleksitas persoalan yang dihadapi, PTPN VII (Persero) telah menerapkan Manajemen Risiko sesuai dengan Surat keputusan Direksi No. 7.6/Kpts/ 392/2005 tentang Kebijakan Mana-jemen Risiko PTPN VII (Persero) dengan filosofi “Melalui pengelolaan risiko secara efektif dan berkesinambungan serta menjalankan pratik Good Corporate Governance dan tata nilai The Spirit Of Change By Promosi akan memampukan PTPN VII (Persero) dalam pencapaian visi misi Perusahaan”.
Due to turbulance of external business environment PTPN VII (Persero), with uncertainty and complexity condition of that are faced by PTPN VII (Persero), it has implemented the Risk Management in accordance with the decision of the Board of Directors No. 7.6/Kpts/392/2005. It stuted the Risk Management Policy PTPN VII (Persero) with the philosophy of "Through effective risk management and sustainability and implementation of Good Corporate Governance and values of The Spirit Of Change By Promosi will enable PTPN VII (Persero) in achieving the company mission find vision".
Agar proses inti Manajemen Risiko terus berlanjut, PTPN VII (Persero) terus menerus membangun dan mengembangkan lingkungan Internal yang kondusif antara lain dengan : 1. Membangkitkan dan memelihara kultur sadar risiko disemua tingkatan (Direksi dan seluruh Pekerja). 2. Kecukupan struktur organisasi untuk memungkinkan terwujudnya secara baik seluruh tanggungjawab dan wewenang yang dibutuhkan untuk penerapan manajemen risiko. 3. Terciptanya hubungan industrial yang harmonis.
In order to continue Risk Management process for the core process continues, PTPN VII (Persero) continuously builds and develops a conducive internal environment such as : 1. Generating and maintaining a culture of risk awareness culture at all levels (Directors and All employees). 2. Adequacy of organizational structure to enable the realization of a better responsibility and authority needed for implementation of risk management. 3. The creation of harmonious industrial relations.
Perusahaan telah mengindentifikasi risiko-risiko usaha ke depan dan melakukan mitigasi agar risiko-risiko usaha tersebut dapat dihindari atau diminimalkan antara lain : a. Risiko Pengolahan di Pabrik Pada tahun 2009 telah melaksanakan Risk Assessment di seluruh pabrik PTPN VII (Persero) meliputi pabrik Karet, Kelapa Sawit, Teh dan Tebu.
The Company has identified business risks in the future and mitigating risks in oreder to be avoided or minimized include : a. Processing Factory Risk In 2009 the company has been carrying out Risk Assessment at the all PTPN VII (Persero) mills include factory Rubber, Palm Oil, Tea and Sugar Cane.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
113
114
b. Risiko Serangan Hama dan Penyakit Risiko ini dapat terjadi pada tanaman muda maupun pada tanaman yang sudah menghasilkan, antara lain : ancaman serangan hama babi hutan, monyet, hama ulat, penyakit daun tanaman karet dan hama belalang pada tanaman tebu.
b. Attack Pest and Disease Attack Risk This risk can occur either in young plants or on plants that have been produced, among others: the threat of pest attack include wild boar, monkeys, caterpillar, leaf diseases an rubber tree, leaf grasshopper on sugarcane crop.
c. Risiko Keamanan Lingkungan Pencurian produksi, terutama karet dan kelapa sawit (Tandan Buah Segar) yang terjadi di lapangan berpengaruh terhadap produksi Perusahaan secara keseluruhan sebesar kurang lebih 1% per tahun. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan tenaga kerja yang terus meningkat setiap tahunnya, yang tidak sebanding dengan tersedianya lapangan pekerjaan.
c. Environmental Security Risk Theft of production, mainly rubber and oil palm (FFB) in the field, affect the overall company production by approximately 1% per year. This is caused by the growth of labor force continues to increase every year, which is not comparable with the availability of job opportunities.
d. Risiko Persaingan Usaha CPO sebagian besar dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak goreng. Minyak goreng itu sendiri dapat disubstitusi oleh minyak nabati lainnya seperti minyak kedelai dan minyak bunga matahari. Produk substitusi yang biaya produksinya lebih tinggi dari pada biaya produksi CPO itu kebanyakan diupayakan oleh negara-negara maju. Negara-negara produsen minyak nabati sebagai pesaing CPO sering melakukan kampanye yang mendiskreditkan minyak sawit melalui isu kesehatan seperti kandungan kolestrol tinggi. Kampanye seperti ini dalam jangka panjang dapat membentuk citra negatif bagi konsumen tentang penggunaan minyak nabati yang berbahan baku CPO. Kondisi tersebut dapat menyebabkan pergeseran konsumsi dari minyak sawit ke minyak nabati lainnya. Hal itu dapat memperngaruhi tingkat pendapatan dan keuntungan Perusahaan. Produk karet sintetis merupakan pesaing karet alam, namun masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan, yang dalam banyak hal saling melengkapi. Untuk komoditas gula, produksi dalam negeri masih jauh dari cukup untuk me-menuhi kebutuhan sendiri sehingga secara teoritis produksi dalam negeri akan mudah terserap. Namun, kebijaksanaan Pemerintah yang mengijinkan impor gula pada saat perusahaan gula di dalam negeri sedang berproduksi, ditambah dengan maraknya perdagangan gula illegal, telah menimbulkan persaingan tidak sehat dan akan mempengaruhi mekanisme permintaan dan pasokan.
d. Competition Risk CPO mostly used as raw material for cooking oil. Cooking oil itself can be substituted by other vegetable oils such as soybean oil and sunflower oil. The production cost of these substitution is one higher than crude palm oil production which one mostly undertaken by the developed countries. Producer countries of vegetable oils as palm oil competitors often do a black campaign to discredit palm oil through health issues like cholesterol. These campaigns in the long-term will form a negative image to the consumer about the use of vegetable oils are made from raw palm oil. The condition can cause a shift in consumption from palm oil to other vegetable oils. It can affect the level of earnings and profits of the Company. In addition, Synthetic rubber product is a competitor of natural rubber, but both products its own has advantages and disadvantages, which in many ways it can complement each other complementary. For sugar commodities, domestic production still far from enough to meet their own needs so that theoretically the domestic production will be easily absorbed. However, Government policy which allows the import of sugar when sugar mills being at the sugar company, coupled with the rampant illegal trade in sugar, has led to unhealthy competition and will affect demand and supply mechanism.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
e. Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah Harga jual ekspor dan biaya produksi Perusahaan dipengaruhi oleh nilai tukar Rupiah terhadap harga di pasar internasional untuk bahan baku yang harus diimpor, seperti pupuk dan bahan serta peralatan lainnya. Kondisi perubahan perekonomian dunia, regional dan nasional sangat berpengaruh terhadap nilai tukar Rupiah yang pada akhirnya risiko yang harus dihadapi Perusahaan. Dampak menguatkan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS akan mengakibatkan penurunan pendapatan bagi Perusahaan meski harga bahan baku yang diimpor oleh Perusahaan tidak langsung mengalami penurunan. Namun apabila nilai tukar Rupiah terdepresiasi terhadap Dollar AS, harga bahan baku impor tersebut langsung naik sejalan dengan depresiasinya nilai tukar Rupiah walaupun di sisi lain melemahnya nilai tukar tersebut akan menimbulkan penambahan pendapatan dari penjualan ekspor. Kondisi Rupiah yang fluktuatif dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perusahaan secara signifikan, baik secara positif maupun negatif.
e. Exchange Rate Fluctuation Risk The selling price of export and production cost are influenced by exchange rate on prices in international markets for raw materials which is needed to be imported, such as fertilizer and other materials and equipments. Conditions change in the world economy, regional and national has a great influence on rupiah, that make risks that must be faced by the Company. Impact of strengthening the rupiah against the U.S. dollar also will result in decreased revenue for the company even though the price of raw materials imported by the company are not declining immediately. However, when the rupiah depreciated against the U.S. dollar, the price of imported raw materials rise straight line with the depreciation of the Rupiah, although on the other hand the weakening of these will lead to additional revenue from export sales. The rupiah fluctuation will affect of the Company's financial performance significantly, either positively or negatively.
f.
f.
Risiko Fluktuasi Harga Jual Harga komoditas utama Perusahaan seperti kelapa sawit, karet, gula dan teh banyak ditentukan oleh meknisme pasar internasional, baik pasar spot maupun pasar forward, pasar komoditas tersebut sangat sensitif terhadap tingkat produksi dan perubahan ekonomi dunia. Ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan di tingkat dunia akan mempengaruhi harga jual. Penurunan akibat mekanisme pasar ini dapat mempengaruhi tingkat pendapatan dan keuntungan Perusahaan.
Sales Price Fluctuation Risk Company's main commodity prices such as oil palm, rubber, sugar and tea mechanism largely determined by international markets, both spot market and forward markets. Those commodity markets are very sensitive to production levels and in world economy changes. The imbalance between demand and supply on the world level will affect the selling price. The decline due to market mechanisms can affect the level of earnings and profits of the Company.
g. Risiko Bencana Alam Bencana alam yang mungkin membawa kerugian bagi Perusahaan adalah angin putting beliung yang bisa merobohkan tanaman karet serta bencana kebakaran pada tanaman tebu, kelapa sawit muda dan tanaman karet.
g. Natural Disaster Risk Natural disasters that might bring harm to the company is putting the wind shaft which can break down the rubber plant and the catastrophic fire at the plant sugar cane, oil palm and rubber young.
Etika Perusahaan Perseroan telah memiliki standar etika yang menjadi pedoman dasar bagi sikap dan perilaku sehari-hari bagi seluruh jajaran PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Standar perilaku tersebut (Code of Conduct) telah disosialisasikan dan implementasinya dievaluasi secara berkala. Agar pemahaman Etika Perusahaan dapat selalu menyentuh para pekerja, maka etika perusahaan akan terus disosialisasikan baik secara lisan maupun secara tulisan dalam bentuk leaflet dan poster.
Code Of Conduct Company has ethical standards that guide the foundation for everyday attitudes and behaviors of everyday for the whole range of PT Perkebunan Nusantara VII (Persero). Those behavioral standards (the Code of Conduct) have been socialized and implementation evaluated regularly. In order to understand by the employees code of conduct understanding can the corporate ethics will continue to be socialized both orally and in written in the form of leaflets and posters.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
115
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
116
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Corporate Social responsibility
Corporate Social
Responsibility
117 LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
117
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan / Corporate Social Responsibility 118 Tanggung Jawab Perusahaan / Corporate Social Responsibility 96
Penerapan Tata Kelola Organisasi / Application of GCG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) perusahaan mencakup aktivitas yang terkait dengan core business maupun yang sama sekali tidak terkait, sedangkan sumber dana diambilkan dari sebagian laba perusahaan, yang tren lima tahun terakhir jumlahnya terus meningkat, adapun pelaksanaannya melalaui Program PTPN 7 Peduli.
Partnership and Environment Development Program Company Partnership and Environment Development Program includes the activities associated with the core business or a unrelated one, while the source of funds taken from some corporate profits. The trends in the last five years increased. The program is implemented while the implementation done through PTPN 7 Care Program.
Merupakan suatu wujud kepedulian perusahaan terhadap kondisi sosial masyarakat, melalui suatu kegiatan pemberdayaan yang mendorong partisipasi masyarakat untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki sehingga mampu meningkatkan kemandirian.
It is a form of concern to the social community, through empowerment in activiting that encourage community participation in developing their potential in order to increase selfreliance.
Tujuh program utama yang terangkum dalam “PTPN 7 PEDULI” adalah sebagai berikut :
Seven major programs summarized in "PTPN 7 CARES" are discribed as follows :
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya terciptanya pertumbuhan ekonomi rakyat. Is a company’s concern in an effort to create economic growth people.
118
Dana Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil menunjukkan peningkatan seiring meningkatnya laba Perusahaan ditambah pengembalian pinjaman dari Mitra Binaan dan jasa administrasi pinjaman. Pada tahun 2010, jumlah dana disalurkan melalui Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil sebesar Rp 9.0 milyar dengan total akumulasi dana sampai dengan 2010 sebesar Rp 44.81 milyar.
Partnership Program Funds for Small Business Enterprises by showing an increase with increasing earnings of the Company plus the payback from partners and loan administration services. In 2010, the amount of funds distributed through the Partnership Program with Small Business Enterprises Rp 9.0 billion with a total accumulation of funds up to Rp 44.81 billion in 2010.
Penyaluran Program Kemitraan dengan Usaha Kecil masih difokuskan pada usaha kecil/mikro yang benarbenar memerlukan pembinaan dalam bentuk modal maupun bimbingan manajerial. Selain hal tersebut diprioritas pula kepada Usaha Kecil dalam bentuk cluster, antara lain pertanian, kripik, usaha mikro dipasar tradisional.
Distribution of Partnership Program is focused on small/ micro enterprises really which are need guidance in the form of capital and managerial guidance. In addition it also prioritized to Small enterprises in the form of clusters, such as agriculture, chips, micro entrepreneur in traditional market.
Pada tahun 2010, Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp 10.659.9 juta, masing-masing sebesar Rp 8.580 juta untuk 750 unit usaha kecil menengah dan pinjaman sebesar Rp 425.5 juta untuk 210 unit Mikro serta hibah sebesar Rp 1.654.3 juta. Dana tersebut didistribusikan ke sektor-sektor industri, jasa, perdagangan, peternakan,
In 2010, State Owned Enterprises Partnership Program to Small Entrepreneur disbursed loans amounting to Rp 10.659.9 million, respectively Rp 8.580 million for 750 units of small and medium enterprises and loans amounting to Rp 425.5 million for 210 units of Micro and grants amounting to Rp 16.54.3 million. The funds are distributed to industrial sectors, services, trade, livestock,
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
perikanan, pertanian, perkebunan dan jasa lainnya. Disamping bantuan dalam bentuk pinjaman lunak, Mitra Binaan juga menerima pembinaan melalui programprogram pelatihan, pemagangan/pendampingan, study banding dan promosi/ pameran.
fisheries, agriculture, plantations and other services. Besides that, the assistance also are given in form of soft loans, partners also receive coaching through training programs, apprenticeship/mentoring, comparative study and promotion/exhibition.
Adapun distribusi penyaluran dana tiap sektor tahun 2010 sebagai berikut :
The distribution of each fund distribution sector in 2010 as follows :
Sektor/Sector
Jumlah/Amount
Sektor Industri/Industry Sector
Mitra Binaan/Partnership
520.500.000
86 Mitra binaan/Partnership
Sektor Perdagangan/Trading Sector
3.118.000.000
381 Mitra binaan/Partnership
Sektor Pertanian/Agricultural Sector
3.791.500.000
380 Mitra binaan/Partnership
Sektor Perkebunan/Plantation Sector
369.500.000
7 Mitra binaan/Partnership
84.000.000
25 Mitra binaan/Partnership
Sektor Peternakan/Animal Husbandry Sector
223.000.000
38 Mitra binaan/Partnership
Sektor Jasa/Service Sector
579.000.000
41 Mitra binaan/Partnership
Sektor Lainnya/Others Sector
320.000.000
2 Mitra binaan/Partnership
9.005.500.000
960 Mitra binaan/Partnership
Sektor Perikanan/Fishery Sector
JUMLAH/TOTAL
Merupakan wujud kepedulian perusahaan kepada korban musibah bencana alamIs a form of corporate concern to victims of natural disasters, Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 60.275.500 berupa bantuan tanggap darurat bagi masyarakat yang terkena bencana kebakaran di Kota Bandar Lampung dan banjir bandang di Desa Padang. Punduh Pidada, banjir di Desa Sinar Banten, Kec. Bekri serta banjir di Desa Bumi Udik, Kec. Anak Tuha, Padang Ratu.
Which in 2010 channeled in Rp 60.275.500 distributed in the form of emergency assistance for communities affected by fire in the city of Bandar Lampung and flash floods in the village of Padang. Punduh Pidada, flooding in the Sinar Banten village, Bekri district and flooding in the Desa Bumi Udik Village, Anak Tuha district, Padang Ratu.
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam peningkatan kualitas pendidikan. Is a form of corporate concern in improving the quality of education. Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 1.031.688.400 antara lain : • Bantuan pendidikan/pelatihan bagi Penangkar Benih Durian Putar Alam di Batu Putu Lampung bekerjasama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung. • Bantuan kegiatan sosialisasi dalam rangka pembangunan sentra hortikultura Kelengkeng di Kabupaten Lampung Tengah yang diikuti oleh warga masyarakat/kelompok tani yang berada di Kec. Bekri, Kec. Bangunrejo, Kec. Padang Ratu, Kec. Pubian, Kec. Padang Ratu dan Kec. Anak Ratu Aji.
In 2010, channeled Rp 1.031.688.400 distributed as discribed as follow : • Education/training support for seed breeder in Play Durian Putar Alam in Batu Putu Lampung in cooperation with the Department of Agriculture and Food Crops and and Horticulture in Lampung Province. • Support dissemination activities within the framework of development centers kelengkeng horticulture in Central Lampung District, followed by members of the community/farmer groups in the Bekri district, Bangunrejo district, Padang Ratu district, Pubian district, Padang Ratu district and Anak Ratu Aji district. LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
119
•
•
•
•
•
•
•
•
120
Bantuan dalam kegiatan Lomba Karya Tulis dan Foto yang diperuntukkan bagi siswa/siswi SLTP/ SLTA, Mahasiswa, Jurnalis dan Umum dalam program PTPN 7 Peduli Pendidikan. Bantuan dalam kegiatan lomba ketrampilan dan ketangkasan Pramuka antar Gugus Depan tingkat SLTP se-Wilayah Kota Bandar Lampung, yang diikuti oleh ± 26 Gugus Depan. Tujuan antara lain mengasah ketrampilan siswa-siswi dalam kegiatan Pramuka, memotivasi siswa-siswi untuk berperan serta membangun generasi muda yang disiplin, berjiwa ksatria dan trampil serta bertanggung jawab, membentuk jiwa kepemimpinan yang mandiri dan berkepribadian yang tegar dalam situasi apapun, serta mendorong perkembangan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan karakter dan kreativitas Generasi Muda.
•
Bantuan keikutsertaan Pelajar dalam acara “Smanda Olympic 2010” Pelajar se-Provinsi Lampung yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan keikutsertaan Pelajar sebagai Finalis Olympiade Sains tingkat Nasional yang diikuti oleh siswa/siswi SD Al-Kautsar Bandar Lampung. Bantuan dalam program pembinaan atlit-atlit Bola Volley yang tergabung dalam klub YUSO Provinsi Lampung, yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada saat mengikuti event-event kejuaraan Volley Ball di tingkat lokal maupun Nasional. Bantuan dalam kegiatan pemberantasan buta aksara Al-Quran bagi masyarakat yang berada di Kota Bandar Lampung, Kab. Lampung Selatan dan Kab. Pesawaran. Bantuan kegiatan Pelatihan dan Pemberian bantuan Peralatan Modal Usaha bagi anak putus sekolah yaitu pelatihan jahit menjahit dan pelatihan salon/tata rias di wilayah Muara Enim dan Bengkulu. Bantuan dalam kegiatan workshop CSR/PKBL bersama Forum Komunikasi Pengusaha Lampung (FORKAPEL) dan Seminar dan Pengukuhan Asosiasi Hortikultura Provinsi Lampung.
•
Bantuan dalam kegiatan servis motor gratis bagi masyarakat pengguna sepeda motor di Kec. Jati Agung diselenggarakan oleh SMK Al-Huda, Bandar Lampung bekerjasama dengan AHAS.
•
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
•
•
•
•
•
Assistance in the activities of Essay Contest writing and photo for junior/senior high school students, undergraduate, Journalists and Public in PTPN 7 Care Education program. Assistance in the activities of boy scout skill and agility competition between clusters at junior high school level Future Scout junior of Bandar Lampung Region, followed by ± 26 Force Front. The aims of activite are improving their skill among other students hone skills in the Boy Scouts, to motivate students who are motivating them for rolling and develope, participating and building the next generation discipline warrior, spirited skilled warrior and responsible, that forming an independent leadership and a strong personality in any situation, and to encourage the development of the Scout Movement as a forum for youthy character building and creativity. Student participation Assistance in the show "Smanda Olympic 2010" Student all are Lampung Province that was conducted in SMA Negeri 2 Bandar Lampung and the involvement of students as National Science Olympic Finalist which was attended by students of Al-Kautsar SD Bandar Lampung. Assistance in YUSO Volley Ball athletes development programs in Lampung Province, which is expected to provide added value at the time following the Volley Ball championship are at the local and national level. Assistance in illiteracy eradication activities of Holy Koram for the people who live residing in the city of Bandar Lampung, South Lampung and Pesawaran Regency. Support activities of training and provision of Business Capital Equipment for the training of school dropouts in form of sewing and salon/ makeup training in the area of Muara Enim and Bengkulu. Assistance in the workshop of CSR/Business Partnership with Employers' Community Forum Lampung (FORKAPEL) and Seminar and Inauguration of the Horticulture Association of Lampung Province. Assistance in the activities for the community free motor bike service in the district. Jati Agung held by SMK Al-Huda, Bandar Lampung in cooperation with AHAS.
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat. It is a form of the company concern in an effort to improve public health. Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 1.282.474.089 antara lain : • Bantuan dalam kegiatan pelayanan kesehatan berupa pengobatan umum dan gigi gratis bagi masyarakat yang berada di wilayah Kec. Natar dan Kec. Panjang sejumlah 683 orang, bekerja sama dengan Yayasan Obor Berkat Indonesia. Pada kesempatan tersebut untuk menunjang pola hidup bersih dan sehat, setiap peserta pengobatan gratis diberikan sabun, pasta gigi dan sikat gigi. • Pemberian makanan tambahan untuk anak sekolah yang diperuntukkan bagi lebih kurang 200 Murid Sekolah Dasar yang berada disekitar Unit Usaha/ Distrik/Kantor Direksi, dengan waktu pelaksanaan selama 4 bulan, diharapkan melalui program tersebut dapat memberikan pembelajaran/ pengenalan kepada murid-murid tentang aneka makanan/jajanan pasar yang dikonsumsi sehingga dapat meningkatkan gizi yang pada akhirnya berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan anak didik/murid di Sekolah tersebut. • Bantuan kegiatan Papsmear Gratis yang diperuntukkan bagi masyarkat di Desa sekitar Unit Usaha/Distrik/Kantor Direksi, yang kegiatannya juga bertujuan untuk memberikan pemahaman akan pentingnya pendeteksian kanker secara dini yang dilaksanakan oleh IKI PTPN VII (Pusat), IKI Wilayah dan IKI Unit Usaha bekerjasama dengan Yayasan Kanker dan Dinas terkait.
In 2010 channeled worth Rp 1.282.474.089 was distribute for : • Assistance in the activities of health services in the form of general and free dental treatment for people who lived in the district. Natar district and some 683 people in Panjang district, in collaboration with Yayasan Obor Berkat Indonesia. During the event, in supporting the clean and healthy lifestyle, each participant is given soap, tooth-paste and toothbrushes for free. • Providing additional food for children at school age which is applied to around 200 Elementary School Students who live around the Business Unit/District/Office Directors, with in 4 months. It is expected that through the program that it can provide learning/introduction to the students of about consumed various foods/snacks in order to improve nutrition, which will affect the level of intelligence of the students.
•
Support free papsmear activities for the community in the Village of Business Unit/ District/Office Directors, its activities also aim in providing information of the importance of early cancer detection which is carried out by IKI PTPN VII (Center), and IKI Regional and IKI Business Unit in cooperation with Cancer Foundation and the related Office.
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan kondisi sarana dan prasarana umum. It is a company concern in an effort to improve the condition of public facilities and infrastructure. Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 499.160.403 antara lain : • Bantuan kelengkapan sarana sekolah berupa pemasangan paving block seluas 599 M2 kepada SPP Negeri Lampung. • Bantuan pembuatan jalan dan jembatan desa di Kabupaten Lampung Selatan, dengan harapan bantuan tersebut dapat meningkatkan akses perekonomian antar desa. • Bantuan rehab Balai Desa di Kabupaten Pesawaran dan Desa Sumber Mulia Kab. Muara Enim.
In 2010 channeled worth Rp 499.160.403 was distribute for : • Help completeness of school facilities in the form of installation of paving blocks covering an area of 599 m2 to the SPP Affairs Lampung. • Assistance in making roads and bridges in South Lampung regency, in the hope that such assistance can increase access among the rural economy. •
Support rehabilitation in Regency Village Hall and Village Resources Pesawaran Noble District. Muara Enim.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
121
• •
Bantuan perbaikan sanitasi jalan di Kota Bandar Lampung dan Dusun Cilawang, Desa Cipadang. Bantuan perbaikan gorong-gorong dan parit di Pemukiman Dusun IV Talang Kerawang, Musi Banyuasin dan pemasangan pipa air bersih PDAM untuk SMA Negeri I Rambang Dangku, Muara Enim serta pemasangan gorong-gorong di Desa Pasar Pino, Kec. Pino Raya.
• •
Assistance in improving road sanitation in the city of Bandar Lampung and Cilawang, Cipadang Village. Assistance repairing culverts and ditches in the Point Village IV Talang Kerawang, Musi Banyuasin and installating of pipe clean water taps pipe for Rambang SMA Negeri I Rambang Dangku, Muara Enim and the installating culverts in the Pasar Pino Village, Pino Raya district.
Merupakan wujud kepedulian perusahaan dalam upaya meningkatkan sarana prasarana ibadah. It is a form of company concern in an effort to improve the infrastructure of worship. Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 363.622.500 berupa bantuan perbaikan sarana Ibadah (Masjid) dalam rangka Safari Ramadhan dan bantuan sarana ibadah lainnya (Gereja, Pura) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan keimanan masyarakat.
In 2010 channeled Rp 363.622.500 was distributed in the form of assistance in improving infrastructure of Worship (Mosques) in to Safari Ramadan and other religious facilities assistance (Churchs, Temples) in order to improve the quality of worship and faith communities.
Merupakan kepedulian perusahaan dalam upaya pelestarian lingkungan. It is the company's concern in nature conservation.
122
Dimana pada tahun 2010 disalurkan senilai Rp 655.490.000 antara lain : • Bantuan bibit kelengkeng sejumlah 2.000 bibit berikut pupuk kepada masyarakat/ kelompok tani dalam rangka pembangunan sentra hortikultura buah-buahan di Kabupaten Lampung Tengah yang alokasikan di Kec. Bangun Rejo, Kec. Bekri, Kec. Pubian, Kec. Padang Ratu dan Kec. Anak Ratu Aji bekerja sama dengan Penangkar Benih Kelengkeng dan Dinas terkait. • Penanaman pohon/tanaman langka yang dilaksanakan di sekitar wilayah Unit Usaha/Distrik/ Kantor Direksi sejumlah ±99.000 batang dan diharapkan dengan program penanaman pohon dapat lebih menjaga kelestarian alam, ketersediaan air dan sebagai salah satu usaha mengatasi global warming.
In 2010 channeled worth Rp 655.490.000 was distributed for : • Providing kelengkeng 2000 seedls and 2000 seedlings of fertilizer for communities/farmer groups in the framework of horticulture centers in Lampung Tengah District which is alocated to Bangun Rejo district, Bekri district, Pubian district, Padang Ratu district and Anak Ratu Aji district in cooperation with kelengkeng breeder and related Department. • Planting rare in trees, that carried around the area of Business Unit/District/Office Directors of ±99 000 stems in order to preserve environment tree planting program is water availability and as one of effort to overcome global warming.
Kegiatan BUMN PEDULI
SOE CARE Activities
Program BUMN Peduli yaitu Program yang pelaksanaannya dikoordinir Kementerian BUMN, pada tahun 2010 PTPN VII (Persero) telah berpartisipasi dalam program BUMN Peduli sebesar Rp 2.100.000.000 (dua milyar seratus juta rupiah) yaitu : • Program BUMN Peduli Reboisasi DAS Citarum dengan nilai Rp 2.000.000.000 (Dua milyar rupiah).
SOE Care Program is a program implemented coordinated by the Ministry of SOE implementation. In 2010, PTPN VII (Persero) have participated in the SOE Caring program for Rp 2.100.000.000 (two billion one hundred million rupiahs), namely: • SOE Peduli Reforestation Care Program Citarum with a value of Rp 2 billion (two billion rupiahs).
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
• •
Program BUMN Peduli Bencana Merapi dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah). Program BUMN Peduli Bencana Alam Gempa Bumi Pulai Mentawai dengan nilai Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).
• •
Merapi Disaster SOE's Care Program with a value of Rp 50.000.000 (fifty million rupiah). SOE's Care Program Earthquake Mentawai island Rp 50.000.000 value (fifty million rupiah).
Lain-Lain Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, BUMN Pembina mempunyai kewajiban antara lain menyampaikan laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang meliputi laporan berkala baik triwulanan maupun tahunan kepada Menteri dengan tembusan kepada Koordinator BUMN Pembina di wilayah masing-masing.
Others According to Minister of State Enterprises Regulation No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 about Partnership Program with the Small Business and Community Development Program, SOE has several obligations, among others, submiting reports on the implementation of Partnership and Environment Development Program which includes periodic reports both quarterly and annually to the Minister with a copy to SOE Coordinator coaches in their respective territories.
Selain hal tersebut, Koordinator BUMN Pembina yang telah ditunjuk mempunyai kewajiban antara lain menyampaikan laporan triwulanan dan tahunan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan diwilayah koordinasinya kepada Menteri dengan tembusan kepada BUMN Pembina di wilayahnya.
In addition, SOE's Pembina coordinator who has been appointed has an obligation to submit reports include quarterly and annually implementation of the Partnership and Community Development Program to the Minister with a copy to the SOE's Pembina in the region.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
123
124 Perkara Penting yang Dihadapi / Important Issues EncounteredPerkara Penting yang Dihadapi / Important Issues Encountered
1. Perusahaan belum dapat melaksanakan hasil keputusan RUPS Perusahaan tanggal 19 Mei 2005 untuk mendapatkan lahan dari Pemerintah Provinsi Lampung seluas antara 4.000 Ha sampai 5.200 Ha.
1. Company has not executed the General Meeting Shareholders decree dated May 19, 2005 in acquireing land from the Government of Lampung Province which covers area between 4,000 ha to 5200 Ha.
On February 10, 2010 in the office of Ministra SOEs, it has been carried out the following up discussion of the Lampung Baru City development plan, which was attended by several parties i.e., PTPN VII (Persero), Goverment Lampung Province and the Ministry of SOEs the meeting concluded that in the discussion agreed on the construction of the Lampung Baru City that begins with the releasing area of 350 ha for area offices. The area were approved using the pattern of buying and selling a value at least equal to NJOP after being processed in accordance with procedures and regulations. PTPN VII (Persero) through its letter No. 7.7/A/17 2010 dated June 24, 2010 proposed to the Minister of SOE for releasing of those assets the Minister of SOEs has not approved the proposal until today.
2. Beberapa lahan yang dikelola perusahaan belum mempunyai sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) sehingga perusahaan berpotensi kehilangan hak atas penguasaan lahan atau tanah yang ada.
2.
Some of the land managed by the company does not have "Hak Guna Usaha (HGU)" as a result the company has the potential to lose its rights in managing those land.
The Company does not have "Hak Guna Usaha (HGU)" of some of the land. Management stated that from the area of 131,025.05 ha (in 2009 covering an area of 127,891.62 hectares) of land managed by the Company, there are only 72.034.8335 hectares (in 2009 covering an area of 71849.28 hectares) area which has been received "HGU", while the rest of 58989.21 ha (in 2009 covering an area of 56042.34 hectares) has the status as follows :
Pada tanggal 10 Februari 2010 bertempat di kantor Menteri BUMN telah dilakukan pembahasan tindak lanjut rencana pembangunan Kota Baru Lampung yang dihadiri oleh pihak PTPN VII (Persero) , Pemprov Lampung dan Kementerian BUMN dengan pokok kesimpulan bahwa dalam pembahasan disepakati pembangunan kawasan Kota Baru Lampung dimulai dengan pelepasan areal seluas 350 ha khusus untuk kawasan perkantoran. Pelepasan lahan seluas 350 ha tersebut disetujui dengan pola jual beli yang nilainya minimal sama dengan NJOP setelah diproses sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. PTPN VII (Persero) melalui surat No. 7.7/A/17 2010 tanggal 24 Juni 2010 kepada Menteri BUMNtelah mengajukan permohonan pelepasan asset lahan seluas 350 ha dimaksud dan sampai dengan saat ini belum terbit persetujuan dari Menteri BUMN.
Perusahaan belum memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas beberapa lahan yang dimilikinya. Manajemen dalam tanggapannya menyatakan dari seluas 131.025,05 ha (tahun 2009 seluas 127.891,62 Ha) lahan yang dikelola oleh Perusahaan, terdapat 72.034,8335 Ha (tahun 2009 seluas 71.849,28 Ha) areal yang telah memiliki sertifikat HGU, sedangkan areal yang lain seluas 58.989,21 Ha (tahun 2009 seluas 56.042,34 Ha) masih memiliki status sebagai berikut :
Luas Status 4992,32 Ha ( tahun 2009 seluas 5.177,87 Ha)
telah memiliki Surat Ketetapan Hak Guna Usaha (HGU)
45.785,66 Ha (tahun 2009 seluas 45.785,66 Ha)
memiliki peta situasi dan peta bidang tanah
2.441,45 Ha (tahun 2009 seluas 5.573,874 Ha)
eks jual beli dan kompensasi kerugian
2.637,36 Ha (tahun 2009 seluas 2.637,36 Ha)
eks ganti rugi dengan SKT dan pengalihan hak dari Camat.
Mengenai pengurusan HGU Unit Usaha Sungai Lengi Inti yang terkendala dengan adanya indikasi Kawasan Hutan Produksi seluas ± 2.190 Ha dan areal Unit Usaha Pagar Alam yang terkendala dengan adanya indikasi dengan Kawasan Hutan Lindung seluas ±610 Ha, maka untuk penyelesaiannya terus dilakukan koordinasi intensif dengan pihak Kehutanan dan PTPN VII (Persero) melalui surat No. 7.7/B/03/2010 tanggal 18 Januari 124
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Regarding with the maintenance of HGU for Sungai Lengi Inti Business Unit which is plagued with the indication of Production Forest Areas around ± 2190 Ha and Pagar Alam Business Unit area which is plagued with the indication of the Protected Forest Area around ± 610 Ha, the company coordinats intensively with the forestry party through its letter No. 7.7/B/03/2010 dated on January 18, 2010 also has asked the South
2010 juga telah meminta kepada Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan agar penyelesaiannya ditempuh melalui mekanismen Usulan Perubahan Tata Ruang Wilayah yang ditetapkan melalui Perda Provinsi Sumatera Selatan.
Sumatra Provincial Forestry Office for settlement be reached through mekanismen Proposed Changes South Sumatra Province. It is also asked the goverment of South Sumatra province that it can be solved spatial changes proposal stated.
Terhadap bagian areal Unit Usaha Sungai Lengi Inti lainnya seluas ±6.992,94 Ha yang berada di luar kawasan hutan, telah dimohonkan HGU kepada BPN RI cq.Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Selatan melalui surat No. 7.7/C/138/2009 tanggal 28 Mei 2009 dan saat ini sedang diupayakan dapat segera dilakukan sidang Panitia B.
On the area of the Sungai Lengi Inti area of around 6992.94 Ha outside the forest area, it has petitioned the HGU to the BPN RI HGU cq.Kepala National Land Agency Regional Office of South Sumatera Province letter No. 7/C/138/2009 dated on May 28, 2009 and in currently it is being sought to be done immediately committee B session.
Terhadap bagian areal lain Unit Usaha Pagar Alam seluas ±1.344,32 Ha yang berada di luar kawasan hutan dapat diproses HGUnya namun terkendala dengan adanya sebagian lahan yang dimintakan Pemkab Pagar Alam untuk digunakan sebagai Kawasan Wisata dan pada tanggal 19 November 2010 telah dilakukan pertemuan pembahasannya di Kantor Kementerian BUMN dengan kesimpulan perlu segera dijadwalkan kembali pertemuan bersama yang melibatkan Pemkot Pagar Alam, Kementerian BUMN dan PTPN VII (Persero).
While the areas of Pagar AlamBusiness Unit area of around 1344.32 Ha. outside the forest area can be processed its HGU. However, it is the proposal of local constrained by/goverment in using the area for Tourism area on. November 19, 2010 it has been carried out the discussion meeting at Office Ministry of SOEs with. The office meeting conclude that it need to be rescheduled the joint meeting involving the government Pagar Alam, the Ministry of SOEs and PTPN VII (Persero).
Sampai dengan 31 Desember 2009 HGU lahan perusahaan yang telah dimohonkan HGU masingmasing : a. Proses SK HGU di BPN Pusat • UU Bunga Mayang seluas 895 Ha • UU Cinta Manis seluas 8.886,75 Ha • UU Betung seluas 1.693 Ha • UU Cinta Manis seluas 4.883,92 Ha • UU Betung Krawo seluas 1.949, 73 Ha • UU Beringin seluas 3.668,75 Ha b. Proses SK HGU di BPN Provinsi • UU Bergen seluas 3.774,3 Ha • Afdeling Kalianda (UU Bergen) seluas 820,47 Ha
Until December 31, 2009 HGU land concession companies that have applied are as follows :
• UU Suli seluas 6.992,94 Ha • UU Betung Krawo seluas 173,69 Ha (ex.Cel Olah)
a. SK HGU process in BPN Center • Bungamayang Business Unit area of 895 ha • Cinta Manis Business Unit area of 8886.75 Ha • Betung Business Unit area of 1693 Ha • Cinta Manis Business Unit area of 4883.92 Ha • Betung Krawo Business Unit area 1949, 73 Ha • Beringin Business Unit area of 3668.75 Ha b. SK HGU process in the BPN Province • Bergen Business Unit area of 3774.3 ha • Afdeling Kalianda (Bergen Business Unit) area of 820.47 Ha • Suli Business Unit area of 6992.94 Ha • Betung Krawo Business Unit area of 173.69 hectares (ex. Processing Cel)
Sertifikat HGU yang telah diterbitkan pada tahun 2010 adalah sertifikat HGU No. 39 seluas 185,5535 Ha tanggal 21 Oktober 2010 yang terletak di Unit Usaha Bungamayang.
HGU Certificates that have been published year 2010 is the HGU certificate No. 39 dated 21 October, 2010 covering an area of 185.5535 Ha, located in Bungamayang Business Unit.
Selain penyelesaian sertifikasi HGU, pada tahun 2010 perusahaan juga telah menyelesaikan permasalahan lahan ex. Negara Tulang Bawang (NTB) seluas 234 Ha Unit Usaha Bungamayang dan saat ini lahannya telah dikuasai dan dikelola oleh perusahaan dengan tanaman tebu.
In addition to the certification of completion HGU, in 2010 the company also has completed the land problem ex. Negara Tulang Bawang (NTB) area of 234 ha Bungamayang Business Unit. Now the land has been controlled and managed by the company in planting sugar cane.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
125
Sedangkan beberapa permasalahan lahan lainnya juga sedang dilakukan koordinasi intensif, yakni : a. Unit usaha Bungamayang atas lahan : • Lahan ex Bandar Agung seluas 415 Ha • Lahan ex. Haduyang Ratu seluas 261 Ha • Lahan ex. Nyapah Reboh seluas 301 Ha • Lahan ex. Way Kanan seluas 4.650 Ha b. Unit Usaha Bergen seluas 435 Ha, sedang dikoordinasikan dengan PN Kalianda dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Beside several land issues, it is also being conducted intensive coordination, namely : a. Bungamayang business unit of land: • Land ex Bandar Agung area of 415 ha • Land ex. Haduyang Ratu area of 261 ha • Land ex. Nyapah Reboh area of 301 ha • Land ex. Way Kanan area of 4650 Ha b. Business Unit Bergen area of 435 hectares, is being coordinated with the PN Kalianda and South Lampung District Government.
3. Perusahaan belum memiliki sertifikat HGU atas lahan dalam sengketa dengan PT Bumi Madu Mandiri di Unit Usaha Bunga Mayang seluas ±4.650 Ha.
3. Companing do not have HGU certificate on the land that still in with terms of the land in dispute with PT Bumi Mandiri Madu in Bunga Mayang Business Unit of ± 4650 ha. The rejection of BPN RI to request the measurement area of 4650 Ha, PT Bumi Madu Mandiri filed a lawsuit in the State Administrative Court (Administrative Court) in Jakarta with the register case No. 18/G/2009/PTUN.JKT to BPN RI as Defendant who trial in Jakarta State Administrative Court, by summoning PTPN VII (Persero) in order to testify at trial.
Atas penolakan yang dilakukan oleh BPN RI terhadap permohonan pengukuran lahan seluas 4.650 Ha, PT Bumi Madu Mandiri mengajukan Gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta dengan register perkara No. 18/G/2009/ PTUN.JKT kepada BPN RI selaku Tergugat yang disidangkan di PTUN Jakarta, dengan pemanggilan kepada PTPN VII (Persero) untuk memberikan keterangan dalam persidangan.
Untuk kepentingan tersebut PTPN VII (Persero) mengambil sikap untuk dapat mengambil peran dalam perkara tersebut sebagai pihak Tergugat II intervensi dan untuk itu memohon bantuan kepada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan Agung Republik Indonesia melalui surat No. 7.7/D/32/2010 tanggal 9 April 2010 untuk menjadi Kuasa Hukum PTPN VII (Persero) selaku Pihak Intervenient.
Dalam perkembangan persidangan tersebut, Majelis Hakim dalam amar putusannya No. 18/G/2010/PTUN.JKT tanggal 19 Juli 2010 menolak gugatan Pihak Penggugat dan memeberikan putusan yang menguntungkan posisi PTPN VII (Persero) dalam artian BPN RI tetap tidak akan melakukan pengukuran lahan seluas 4.650 Ha hingga tercapainya penyelesaian lahan tersebut.
In the development of the trial these proceedings, the judges in the decision No. 18/G/2010/PTUN.JKT dated July 19, 2010 rejected claims by the Plaintiffs and gave verdict in favorable position for PTPN VII (Persero) in the term of BPN RI still will not take measurements of land an area of 4650 hectares until the achieve to the settlement land.
Terhadap putusan PTUN tersebut, pada tanggal 23 September 2010 PT Bumi Madu Mandiri mengajukan banding dan PTPN VII (Persero) juga mengajukan kontra memori banding pada tanggal 4 Oktober 2010 dan saat ini masih menunggu keputusan akhir dari Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta.
Against the decision of the Administrative Court, on September 23, 2010 PT Bumi Madu Mandiri appealed and PTPN VII (Persero) also lodged a counter appeal on October 4, 2010 and it is still awaiting the final decision of the State Administrative High Court of Jakarta.
126
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
For the sake of the company PTPN VII (Persero) then took the attitude to be able to take part in the case as the second defendant pleaded for intervention and asking assistance to the Deputy Attorney General for Civil and State Administration Attorney General of the Republic of Indonesia through a letter No. 7.7/D/32 / 2010 April 9, 2010 to be the Attorney PTPN VII (Persero) as the Parties Intervenient.
4.
Perusahaan belum mendapat izin pelepasan Hutan Produksi Konversi untuk areal kebun seluas 1.230 Ha di Unit Usaha Betung Krawo, sehingga Perusahaan kemungkinan dapat memperoleh sanksi dari Departemen Kehutanan.
4.
The Company has not received permission for the release of Convertible Production Forest plantation area of 1230 hectares on Krawo Betung Business Unit, as a result in the Company has the possibility to obtain sanction from the Ministry of Forestry.
Menindaklanjuti hasil pertemuan di Jakarta, maka PTPN VII (Persero) melalui surat No. 7.7/B/01/2010 tanggal 7 Januari 2010 meminta kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan untuk berkenan membahas upaya penyelesaian permasalahan lahan seluas 1.230 Ha tersebut.
Following up the results of the meeting in Jakarta, the PTPN VII (Persero) through its letter No. 7.7/B/01/2010 dated January 7, 2010 request to the Head of the Forestry of South Sumatra Province in order to discuss efforts to settle problems of the land area of 1230 Ha.
Pada tanggal 24 Februari 2010 telah dilakukan pertemuan bersama yang dihadiri oleh Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin, Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin, Kantor Pertanahan Kabupaten Musi Banyuasin dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Sumatera dan pada prinsipnya forum rapat mendukung arahan Departemen Kehutanan bahwa penyelesaian 1.230 Ha melalui mekanisme revisi/perubahan tata ruang wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Namun untuk keperluan hal secara umum terkait dengan keseluruhan Tata Ruang Daerah Provinsi Sumatera Selatan sehingga penyelesaiannya sangat tergantung dengan kinerja Pemerintah Daerah setempat.
On February 24, 2010 has conducted a joint meeting which was attended by the Dinas Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin, Bappeda Kabupaten Musi Banyuasin, Pertanahan Kabupaten Musi Banyuasin office and Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah II Sumatra and in principle, the attendance meeting support the direction Forestry Department that the solution for is done through 1230 Ha mechanism for revision/spatial changes in South Sumatra Province. However for the general purposes related to the overall space planning in South Sumatra Province so that the solution depends on the performance of local government.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
127
Keterbukaan Informasi / Information Disclosure 128 Penerapan Teknologi Informasi / Information Technology Implementation
128
Melalui website di www.ptpn7.com, Perseroan menyampaikan informasi material dan informasi perkembangan lain Perseroan. Selain melalui website, Perseroan selalu menyampaikan perkembangan perusahaan dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan pasar modal yang berlaku.
Via www.ptpn7.com, the company submits material information and other information related with the progress of the Company. In addition, the company always conveys the company's development in methods that consistent with prevailing capital market regulations.
Penerapan Teknologi Informasi
Information Technology IMPLEMENTATION
Perkembangan Teknologi Informasi dewasa ini bergerak sangat cepat dan signifikan yang menyebabkan perubahan peran teknologi pada dunia bisnis atau organisasi. Peran ini mencakup efisiensi, efektifitas dan strategis. Peran efisiensi merujuk pada penggantikan tenaga manusia dengan teknologi informasi yang lebih efisien; peran efektifitas bertindak menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen yang efektif; sedangkan pada peran strategis menyangkut eksplorasi teknologi informasi untuk dimanfaatkan dan digunakan sebagai sarana kompetisi bisnis. Keuntungan dan manfaat peran tersebut menjadi landasan bagi PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) untuk mengembangkan teknologi informasi.
Recently the development of Information Technology moves very quickly and significantly which changes the roles of technology in the business or organization. These roles include the efficiency, effectiveness and strategic. The role of efficiency refers to the replacing manpower with information technology which more efficient, the role of the effectiveness provide sinformation for effective management decision making, while at the strategic role, it concerns the exploration and use of information technology as a means of business competition. Those advantages become the foundation for PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) in developing information technology.
Pada era digital, peran teknologi informasi demikian besar, sehingga keberadaan teknologi tnformasi menjadi bagian dan kebutuhan yang tidak terpisahkan dalam menjalankan operasional perusahaan. Ini ditandai dengan pembangunan infrastuktur Jaringan WAN serta pengembangan Aplikasi Sistem Informasi untuk mendukung operasi perusahaan. Sesuai dengan perkembangan kebutuhan proses bisnis, maka Aplikasi Sistem Informasi Akuntansi, SDM dan Inventory Control yang selama ini telah menjadi bagian operasional pada tahun 2010 terus disempurnakan agar bisa memberikan nilai tambah bagi bisnis Perusahaan.
In the digital era, the roles of information technology so large, so the existence tnformasi technologies become part and needs that are an integral part in running the company's operations. This is marked by the construction of a WAN network infrastructure and application development Information Systems to support the company's operations. In accordance with the development needs of the business process, then the Application of Accounting Information Systems, Human Resources and Inventory Control which has been a part of operations in 2010 continue to be refined in order to provide added value to the Company's business.
Dengan memperhatikan tingkat kebutuhan menyeluruh terhadap proses bisnis serta fungsional perusahaan di masa depan, perlu disusun suatu kerangka pengembangan Sistem dan Teknologi informasi jangka pendek maupun jangka panjang sebagai acuan dan arahan yang komprehensif bagi kebijakan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) dalam menerapkan dan mengembangkan teknologi informasi. Sesuai realisasinya, pada tahun 2009, Rencana Strategis Teknologi Informasi disusun dan dituangkan dalam bentuk dokumen berjudul Blueprint & Roadmap Pengembangan Teknologi Informasi yang mempunyai tujuan strategis dan tujuan taktis.
By considering the level of overall needs of the company's business processes and functional in the future, should be made in a framework of development of information technology systems and the short and long term as a comprehensive reference and guidance for the policy of Directors. Perkebunan Nusantara VII (Persero) in applying and developing information technology. In 2009, Information Technology Strategic Plan is prepared and stated in the form of a document entitled Blueprint & Roadmap Development of Information Technology Development which has strategic objectives and tactical objectives.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
Dalam rangka mencapai tujuan besar di atas, peta jalan pengembangan teknologi informasi dituangkan dalam program pengembangan Sistem Informasi terintegrasi yang meliputi : 1. Program Manajemen Informasi dan Pelaporan Berbasis TI, 2. Program Peningkatan Produktivitas Kebun, 3. Program Peningkatan Produktifitas Non-Kebun, 4. Program Peningkatan Monitoring dan Pengendalian Biaya, 5. Program Peningkatan Efisiensi Administrasi Perkantoran, 6. Program Perbaikan Tata Kelola dan Peningkatan Kapabilitas SDM dalam Proses Bisnis Berbasis TI.
Program-program pengembangan Sistem Informasi Terintegrasi tersebut mulai diimplementasikan dengan mengembangkan sistem ERP (Enterprises Resource Planning) Perkebunan secara bertahap yang akan berlangsung dari 2010 sampai dengan 2014.
In order to achieve the goals mentioned above, the road map of information technology development program is outlined in the Integrated Information System which includes : 1. IT based Information Management and Reporting Program, 2. Plantation Productivity Improvement Program, 3. Productivity Improvement Program NonPlantation, 4. Monitoring and Controlling Costs Improvement Program, 5. Efficiency Improvement of Program, Office Administration, 6. IT based on the Business Process of Governance Improvement Program and Human Resources Capability Resources Improved Business Process Capability Based HR in IT. The Integrated Information System Development Programs began to be implemented by developing Enterprise Resource Planning System Plantation which will take place in several start from 2010 to 2014.
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7
129
Keterbukaan Informasi / Information Disclosure 130 Alamat Persero / Company Adress
130
Kantor Pusat Jl. Teuku Umar No 300, Bandar Lampung 35141, Provinsi Lampung, Indonesia Telepon : 0721 - 702233 (hunting) Fax : 0721 - 702775
Head Office Jl. Teuku Umar No. 300, Bandar Lampung 35141, Lampung Province, Indonesia Phone : 0721 - 702233 (hunting) Fax : 0721 - 702775
Kantor Perwakilan (LO) Jl. Darmawangsa X, Kav. 2, Kebayoran Baru, Jakarta 12150, Indonesia Telepon : 021 - 7237224 Fax : 021 - 7244140
Representative Office (LO) Jl. Darmawangsa X, Kav. 2, Kebayoran Baru, Jakarta 12150, Indonesia Phone : 021 - 7237224 Fax : 021 - 7244140
Kantor Distrik Bengkulu Jl. Pangeran Natadirja Km. 7 No. 65, Bengkulu 38225, Provinsi Bengkulu Telepon : 0736 - 21302 Fax : 0736 - 21302
Bengkulu District Office Jl. Pangeran Natadirja Km. 7 No. 65, Bengkulu 38225, Bengkulu Province Phone : 0736 - 21302 Fax : 0736 - 21302
Kantor Distrik Banyuasin Jl. Kol. H. Barlian Km. 9,5 Palembang 30152, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 0711 - 411418 Fax : 0711 - 410237
Banyuasin District Office Jl. Kol. H. Barlian Km. 9.5, Palembang 30152, South Sumatra Province Phone : 0711 - 411418 Fax : 0711 - 410237
Kantor Distrik Muara Enim Jl. Inovasi, Desa Panangjaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan Telepon : 082881484438 Fax : 073 - 4422100
Muara Enim District Office Jl. Innovation, Panangjaya Village, Gunung Megang District, Muara Enim regency, South Sumatra Province Phone : 082881484438 Fax : 073 - 4422100
Kantor Distrik Way Sekampung Jl. Pramuka No. 11/24, Rajabasa, Bandar Lampung 35144, Provinsi Lampung Telepon : 0721 - 705546 Fax : 0721 - 705546
Sekampung Way District Office Jl. Pramuka No. 11/24, Rajabasa, Bandar Lampung 35144, Lampung Province Phone : 0721 - 705546 Fax : 0721 - 705546
Kantor Distrik Way Seputih Jl. Negara 62, Yukum Jaya, Bandar Jaya 34163, Provinsi Lampung Telepon : 0725 - 26510 Fax : 0725 - 26510
Seputih Way District Office Jl. Negara 62, Yukum Jaya, Bandar Jaya 34163, Lampung Province Phone : 0725 - 26510 Fax : 0725 - 26510
LAPORAN TAHUNAN 2010 ANNUAL REPORT - PTPN7