Laporan Tahunan 2011 Annual Report
Perjalanan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik Journey Towards a Better Life
www.kalbe.co.id IDX: KLBF
Daftar Isi
Table of Contents 4 Strategi & Pencapaian 2011 2011 Strategy & Achievement 6 Kinerja 2011 2011 Performance 8 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 10 Ikhtisar Saham Stock Highlights
12
40 Profil Perusahaan Company Profile
Laporan Manajemen Management Report
14 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 24 Laporan Direksi Report from the Board of Directors 38 Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting
42 Informasi Perseroan Corporate Information 44 Sekilas Kalbe Farma Kalbe Farma at a Glance 46 Divisi Usaha Business Divisions 48 Struktur Organisasi Organization Structure 49 Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak Shareholding Structure of the Company and Subsidiaries 50 Visi, Misi, Motto dan Nilai Vision, Mission, Motto and Values 52 Dewan Komisaris Board of Commissioners 54 Direksi Board of Directors 56 Komite Audit Audit Committee 57 Komite Nominasi Nomination Committee
Analisis & Diskusi Manajemen Management Discussion & Analysis 94 100 100
106 112 116
Tinjauan Industri Industrial Review Tinjauan Usaha Business Review Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals Division Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division Divisi Nutrisi Nutritionals Division Divisi Distribusi dan Logistik Distribution and Logistics Division
93
124 Tinjauan Operasional Operational Review Riset dan Pengembangan 124 Research and Development Pengelolaan Rantai Pasokan 130 Supply Chain Management Portofolio Bisnis yang 136 Disempurnakan Enhanced Business Portfolio
Seluruh gambar inspirasi dan tradisi Indonesia adalah karya © Deniek G. Sukarya All Indonesian inspirational and traditions images are copyrights © Deniek G. Sukarya
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
57 Komite Remunerasi Remuneration Committee 58 Komite GCG GCG Committee 60 Komite Risiko Usaha Business Risk Committee 61 Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit 61 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 62 Sumber Daya Manusia Human Resources 78 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information 80 Entitas Anak Subsidiaries 82 Daftar Prinsipal Principals List 84 Prestasi dan Penghargaan Recognition and Awards 86 Jejak Langkah Milestones 88 Peristiwa Penting 2011 Event Highlights 2011
142 144
151
159 160
Tinjauan Keuangan Financial Review Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Comprehensive Statements of Income Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Consolidated Statements of Financial Position Likuiditas dan Struktur Permodalan Liquidity and Capital Structure Laporan Arus Kas Statements of Cash Flow
106
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
238
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
162 163 163 163
164 164
Pemasaran Marketing Produksi Manufacturing Investasi Barang Modal Capital Expenditure Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Material Ties for Investment of Capital Goods Kebijakan Dividen Dividend Policy Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Usage of Proceeds from Rights Issue
172 Struktur dan Hubungan GCG Structure and Relationship of GCG 178 Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Sharehiolders 183 Dewan Komisaris Board of Commissioners 188 Direksi Board of Directors 194 Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi The Policy of Remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors 195 Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Performance Evaluation of the Board of Commissioners and the Board of Directors 196 Pengungkapan Kepemilikan Saham Serta Hubungan Keuangan The Disclosure of Share Ownership and Financial Relationship 196 Komite Audit Audit Commitee 199 Komite Nominasi Nomination Commitee 200 Komite Remunerasi Remuneration Commitee 201 Komite Risiko Usaha Business Risk Commitee 202 Komite GCG GCG Commitee 205 Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Internal Control
165
165
165 166 167
208 209 214 215 215 221 222 223 224 226 226
226 227 228 230
231
Transaksi Material dan Kejadian Luar Biasa Material Transactions and Extraordinary Events Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Transactions Containing Conflict of Interest Kejadian Penting Setelah Tanggal Neraca Subsequent Events Perubahan Peraturan Perundangundangan Changes in Law and Regulations Perubahan Kebijakan Akuntansi Changes in Accounting Policies
Audit Eksternal External Audit Manajemen Risiko Risk Management Kepatuhan Compliance Aksi Korporasi Corporate Actions Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Akses Informasi dan Data Perseroan Access to Information and Company Data Kebijakan Teknologi Informasi Information Technology Policy Opsi Saham Stock Option Perkara Litigasi Litigation Benturan Kepentingan Conflict of Interest Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial Politik Funding for Political and Social Activities Komitmen pada Konsumen Commitment to Consumers Etika Ethics Whistleblowing System Whistleblowing System Implementasi GCG di Anak Perusahaan GCG Implementation in Company's Subsidiaries Pengembangan GCG di Tahun 2012 GCG Development in Year 2012
263
Laporan Keuangan Konsolidasian 2011 2011 Consolidated Financial Statements
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
Perjalanan Menuju Kehidupan yang Lebih Baik Journey Towards a Better Life 45 tahun perjalanan Kalbe, bukanlah perjalanan yang singkat. Kalbe terus tumbuh dan berkembang dalam mewarnai dan memaknai kesehatan bangsa Indonesia. Kalbe terus melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan, sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Dengan didukung inovasi dan kompetensi sumber daya kami, Kalbe bercita-cita menjadi perusahaan kesehatan terkemuka, dengan pertumbuhan yang berkesinambungan dan memberikan makna bagi masyarakat
A 45 year journey for Kalbe, not a short passage. Kalbe continues to grow and flourish in supporting and giving values to Indonesian people health. Kalbe keeps on striding towards a new era, making changes, a transformation headed for sustainable long term growth. Supported by innovation and competence of our people, Kalbe strives to be an outstanding healthcare company, with sustainable growth and a meaningful presence in society
Sejalan dengan pertumbuhan dan kemajuan Indonesia, kesehatan telah menjadi faktor yang semakin penting dalam meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas bangsa. PT Kalbe Farma Tbk ("Perseroan" atau "Kalbe"), sebagai perusahaan di bidang kesehatan, terus berinovasi untuk memberikan yang terbaik khususnya bagi masyarakat Indonesia. Hidup adalah sebuah perjalanan, perjalanan untuk berjuang memberikan yang terbaik. Perjalanan 45 tahun Kalbe, “Journey towards a better life” dengan tak henti berinovasi memberikan persembahan terbaik bagi kemajuan kesehatan masyarakat Indonesia.
Along the growth and advancement of Indonesia, health has become an increasingly important factor in upgrading welfare and productivity of the nation. PT Kalbe Farma Tbk ("the Company" or "Kalbe"), as a company in the healthcare industry, keeps on innovating to give the very best to Indonesians. Life is a journey, a journey to strive to give the best. A 45 year journey of Kalbe, “Journey towards a better life”, by relentlessly innovating to contribute the best for the advancement of Indonesian people health.
Kalbe telah berkontribusi dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat Indonesia, dengan ketersediaan produk yang lengkap mulai dari obat resep, obat bebas, produk kesehatan konsumen dan produk nutrisi. Dengan didukung semangat inovasi, dalam perjalanannya Kalbe mengembangkan portofolio produk dari semula obat bebas, berkembang dengan obat resep dan produk nutrisi, hingga kini Kalbe juga masuk ke segmen alat kesehatan, dan jasa pelayanan kesehatan, dan pada saat yang sama membangun kompetensi dalam bidang riset dan pengembangan bioteknologi.
Kalbe contributed to improve health standard of Indonesians, by providing complete range of product, from prescription pharmaceuticals, over-the-counter drugs, up to consumer health and nutritionals products. Driven by innovation spirit, Kalbe has expanded its portfolio from over-the-counter products, to prescription pharmaceuticals, and growing to consumer health and nutritionals products. Kalbe is now building a presence in the medical device and health service, while at the same time developing competence in biotechnology research and development activities.
Pengembangan ini sejalan dengan visi Kalbe untuk menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia yang terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima. Hal ini juga mendukung misi Kalbe dalam meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik.
Such development is in line with Kalbe’s vision to be the best Indonesian healthcare company driven by innovation, strong brands and excellent management. This also supports Kalbe’s mission to improve health for a better life.
Kalbe juga memiliki portofolio yang lengkap untuk semua segmen, mulai dari segmen atas, menengah dan bawah. Kalbe menyambut disetujuinya Undangundang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam rangka pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional. Dalam mengantisipasi diberlakukannya jaminan kesehatan secara nasional tahun 2014, Kalbe telah mempersiapkan diri dengan meningkatkan fasilitas produksi obat generik agar dapat berproduksi secara efisien dan produktif, untuk mendukung tercapainya ketersediaan obat berkualitas dengan harga terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, serta memperkuat jaringan distribusi dalam rangka menjamin dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia.
Kalbe has a complete portfolio for all income segments, comprising of upper, middle and lower segments. Kalbe welcomes the ratification of the Law of Social Security Provider Body in the implementation of the National Social Security System. To anticipate the implementation of the national healthcare insurance starting 2014, Kalbe has prepared by increasing the generic production facility capacity to ensure efficient and productive manufacturing, to allow availability of quality products at affordable price for all Indonesians, and strenghtening distribution network in order to ensure and improve product availability throughout Indonesia.
Kalbe akan terus melanjutkan perjalanan, tak akan berhenti, untuk melewati tahun-tahun ke depan dalam menjalani dan memaknai “Journey towards a better life”.
Kalbe will continue the journey, never ceasing, to go through the years to come, in living and giving values to “Journey towards a better life”.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
1
INOVASI UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK
45KALBE INNOVATION FOR BETTER LIFE
tahun
2
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Semangat inovasi senantiasa menjadi dasar Kalbe dalam terus mengembangkan bisnisnya secara berkesinambungan. Dalam mewujudkan misinya “Meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik”, Kalbe terus meningkatkan peran dan kontribusinya dalam mengembangkan bidang kesehatan Indonesia, salah satunya dengan menggalakkan kegiatan riset dan pengembangan yang berkelanjutan. Seiring dengan puncak perayaan HUT Kalbe ke-45, Kalbe menyelenggarakan kegiatan Junior Science Fair dan Junior Scientist Award yang ditujukan kepada anak-anak Indonesia. Dengan mengusung tema “Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik”, Kalbe ingin menanamkan semangat kecintaan akan ilmu pengetahuan dan sains kepada anak-anak Indonesia. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak Indonesia bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang menyenangkan, mengasyikan dan mudah. Junior Scientist Award diikuti oleh anak-anak Sekolah Dasar dari seluruh wilayah Indonesia dengan mengirimkan proposal karya mereka. Melalui proses seleksi, Junior Scientist Award memilih 18 finalis untuk mempresentasikan karya mereka di hadapan Dewan Juri. Kalbe berharap bahwa di masa depan, anak-anak pecinta ilmu pengetahuan dan teknologi akan menjadi pelopor dalam memajukan dan mengangkat derajat Indonesia menjadi bangsa yang besar dan sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia. The spirit of innovation has consistently been the foundation of Kalbe’s sustainable growth. In achieving its mission, “To improve health for a better life”, Kalbe continues to enhance its role and contribution to improve Indonesian health sector, among others through promoting ongoing research and development efforts. As the highlight of events in the celebration of Kalbe’s 45th anniversary, Kalbe conducted Junior Science Fair and Junior Scientist Award events dedicated to Indonesian children. Under the “Innovation for a Better Life” theme, Kalbe’s goal is to groom the passions for knowledge and science among Indonesian children. These series of activities aim to spread the awareness among Indonesian children that science is fun, enjoyable and easy. Elementary school students from every region throughout Indonesia participated in Junior Scientist Award by sending their proposals. Through selection processes, Junior Scientist Award chose 18 finalists to present their proposals in front of the Jury Panel. Kalbe expects that children with interest in science and technology will be the motor to promote and elevate Indonesia’s stature to become a great nation on par with other developed countries in the world.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
3
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Strategi & Pencapaian 2011 2011 Strategy & Achievement
Produksi Production
Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
•
Melaksanakan pengelolaan rantai pasokan secara end-to-end dan terintegrasi untuk memaksimalkan pengelolaan modal kerja.
•
Penambahan fasilitas produksi baru untuk obat generik o Didedikasikan untuk lini produksi obat generik berbentuk tablet o Berlokasi di Cikarang, Bekasi o Berkapasitas 87 juta tablet per tahun o Telah memperoleh sertifikasi BPOM pada akhir tahun 2011 dan siap berproduksi Pembangunan fasilitas produksi baru untuk obat kanker o Berlokasi di Pulogadung, Jakarta o Konstruksi pembangunan dimulai pada bulan April 2011 dan diperkirakan akan selesai di akhir tahun 2012.
Continuously implement integrated end-to-end supply chain management to improve working capital management. Siklus Operasional Bersih (Hari) Net Operating Cycle (Day)
160
158 133
120
•
•
4
Added a new production facility for generic drugs o Dedicated for generic drugs’ tablet production line o Located in Cikarang, Bekasi o Capacity of 87 million tablets per year o Certification from local FDA has been obtained in late 2011 and is ready for commercial production New production facility for oncology drugs o Located in Pulogadung, Jakarta o Construction started in April 2011 and expected to be completed by the end of 2012.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
120
108
80 40 0 2008
2009
2010
2011
Ekspansi Distribusi dan Logistik Distribution and Logistics Expansion
Sumber Daya Manusia Human Resources
Menyelesaikan peningkatan fasilitas cabang distribusi dan logistik Kalbe di 4 kota, yaitu: • Banda Aceh • Banjarmasin • Jember • Surakarta
Senantiasa menumbuhkembangkan semangat inovasi untuk menciptakan nilai tambah bagi Perseroan melalui program Continuous Improvement (CONIM)
Completion of facilities upgrade at Kalbe’s distribution and logistics branches in 4 cities: o Banda Aceh o Banjamasin o Jember o Surakarta
Constantly nurturing innovation spirit to create added value for the Company through Continuous Improvement (CONIM) program
54% Peningkatan jumlah inisiatif perbaikan Increase in number of improvement initiatives
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
5
Performance Highlights
Management Report
Kinerja
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
2011 Performance
Pada tahun 2011, Kalbe mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91 triliun dengan kontribusi dari penjualan Divisi Obat Resep sebesar 24,5% yakni Rp 2,78 triliun. Sedangkan Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi 16,9% dengan penjualan Rp 1,84 triliun. Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 22,2% dengan nilai penjualan Rp 2,42 triliun, diikuti dengan penjualan Divisi Distribusi dan Logistik yang memberikan kontribusi sebesar 35,5% senilai Rp 3,87 triliun. Penerapan pengendalian biaya produksi secara konsisten dan pengadaan secara terintegrasi mampu meningkatkan marjin laba kotor pada tahun 2011 menjadi 50,9% dari 50,5% pada tahun 2010. Kalbe mencatat laba bersih sejumlah Rp 1,48 triliun pada tahun 2011, dengan pertumbuhan sebesar 15,2% disertai laba bersih per saham yang meningkat menjadi Rp 158 per lembar saham dari Rp 137 per lembar saham di tahun sebelumnya.
In 2011, Kalbe booked net sales growth by 6.7% to Rp 10.91 trillion, contributed from the Prescription Pharmaceuticals Division net sales by 24.5% amounted to Rp 2.78 trillion. Meanwhile, Consumer Health Division contributed 16.9% of net sales amounted to Rp 1.84 trillion. Nutritionals Division contributed 22.2% of net sales amounted to Rp 2.42 trillion, alongwith contribution from Distribution and Logistics Division net sales by 35.5% amounted to Rp 3.87 trillion. Through a consistent implementation of production costs control and integrated procurement, gross profit margin succesfully increased to 50.9% in 2011 from 50.5% in 2010. Kalbe recorded net income of Rp 1.48 trillion for year 2011, an increase of approximately 15.2% with earnings per share increased to Rp 158 per share from Rp 137 per share in the previous year.
6
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
6.7 %
Rp 10.91
7.4 %
Rp 5.55
15.2 %
Rp 1.48
15.2 %
Rp 158
Penjualan Bersih Net Sales
Laba Kotor Gross Profit
Laba Bersih Net Income
Laba Bersih per Saham Earnings per Share
Triliun Trillion
Triliun Trillion
Triliun Trillion
Kontribusi Penjualan Bersih Net Sales Contribution Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals Division
Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
Divisi Nutrisi Nutritionals Division
Divisi Distribusi & Logistik Distribution & Logistics Division
Rp 2.78
Rp 1.84
Rp 2.42
Rp 3.87
Triliun Trillion
Triliun Trillion
Triliun Trillion
Triliun Trillion
7.7 %
8.3 %
5.5 %
6.0 %
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
7
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Inggris Numerical notations in all tables and graphs in this Annual Report are in English Dalam juta Rupiah, kecuali dinyatakan lain In million of Rupiah, unless otherwise stated
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
10,911,860
10,226,789
9,087,347
7,877,366
7,004,910
6,071,550
5,870,939
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
5,360,687
5,060,404
4,575,407
4,073,726
3,453,279
2,972,908
2,907,625
Laba Kotor Gross Profit
5,551,173
5,166,386
4,511,940
3,803,640
3,551,631
3,098,642
2,963,314
Laba Sebelum Beban Pajak Income Before Tax
1,987,259
1,770,435
1,471,072
1,178,022
1,158,667
1,090,081
1,015,565
Laba Bersih Net Income
1,482,237
1,286,330
929,004
706,822
705,694
676,582
626,117
Laba Komprehensif Tahun Berjalan* Comprehensive Income for the Year*
1,539,721
1,346,098
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
9,375
9,374
9,577
9,755
10,090
10,156
10,156
158
137
97
72
70
67
62
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Consolidated Statements of Comprehensive Income Penjualan Bersih Net Sales
Rata-rata Tertimbang Jumlah Saham yang Beredar Weighted Average Number of Shares Outstanding Laba Bersih per Saham (Rp) Earnings per Share (Rp)
*Penyajian Laba Komprehensif Tahun Berjalan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) yang mulai diterapkan tanggal 1 Januari 2011 *Presentation of Comprehensive Income for the Year based on the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 1 (Revised 2009) adopted on January 1, 2011
Neraca Balance Sheets Aktiva Lancar Current Assets
5,956,123
5,037,270
4,701,893
4,168,055
3,760,008
3,321,278
3,559,836
113,871
5,316
62,596
124,748
175,833
259,701
882,993
Jumlah Aktiva Total Assets
8,274,554
7,032,497
6,482,447
5,703,832
5,138,212
4,624,619
4,633,399
Kewajiban Lancar Current Liabilities
1,630,589
1,146,489
1,574,137
1,250,372
754,629
658,760
903,516
140,706
25,344
340,678
405,504
314,118
378,590
1,019,747
Jumlah Kewajiban Total Liabilities
1,758,619
1,260,361
1,691,512
1,358,990
1,121,188
1,080,171
1,821,584
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
4,325,535
3,890,781
3,127,755
2,917,683
3,005,379
2,662,518
2,656,320
Jumlah Ekuitas* Total Equity*
6,214,818
5,373,784
4,310,438
3,622,399
3,386,862
2,994,817
2,333,172
Jumlah Investasi Jangka Pendek Total Short Term Investment
Jumlah Pinjaman Total Debts
*Sesuai dengan PSAK No.1 (Revisi 2009) Kepentingan Non-pengendali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah direklasifikasi sebagai bagian dari Ekuitas *Based on PSAK No.1 (Revised 2009) Non-controlling Interest as of December 31, 2010 and 2009 have been reclassified as part of the Equity
Rasio-rasio Keuangan (%) Financial Ratios (%) Marjin Laba Kotor Gross Profit Margin
50.87
50.52
49.65
48.29
50.70
51.04
50.47
Rasio Laba terhadap Aktiva Return on Assets
17.91
18.29
14.33
12.39
13.73
14.63
13.51
Rasio Laba terhadap Ekuitas Return on Equity
23.85
23.94
21.55
19.51
20.84
22.59
26.84
365.27
439.36
298.70
333.35
498.26
504.17
394.00
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas Debt to Equity
2.26
0.47
7.88
11.19
9.27
12.64
43.71
Rasio Pinjaman terhadap Aktiva Debt to Assets
1.7
0.36
5.24
7.11
6.11
8.19
22.01
Rasio Lancar Current Ratio
8
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Penjualan Bersih (Rp Miliar) Net Sales (Rp Billion)
Laba Kotor (Rp Miliar) Gross Profit (Rp Billion)
10,912
5,166
9,087
1,286
4,512
7,877 5,871
1,482
5,551
10,227
6,072
Laba Bersih (Rp Miliar) Net Income (Rp Billion)
7,005 2,963 3,099
3,552
3,804
929 626
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Laba Bersih Per Saham (Rp) Earnings Per Share (Rp)
158 137
677
706
707
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Rasio Laba terhadap Ekuitas(%) Return on Equity (%)
Rasio Pinjaman terhadap Ekuitas (%) Debt to Equity (%)
26.84 22.59
20.84
21.55
23.94 23.85
43.71
19.51
97 62
67
70
72 12.64
9.27
11.19
7.88 0.47
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
2.26
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
9
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Ikhtisar Saham Stock Highlights
Kalbe di Bursa Efek Indonesia Kalbe on the Indonesia Stock Exchange
4.000
80,000,000
3.000
60,000,000
2000
40,000,000
1000
20,000,000
0 Jan
Feb
Mar
Apr
Harga Saham | Share Price
10
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
May
Jun
Jul
Aug
Sept
Volume yang diperdagangkan | Trading Volume
Oct
Nov
Dec
Kinerja Saham Tahun 2011 Stock Performance 2011 Bulan Month
Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Volume Rata-rata Transaksi Average Trading Volume (unit)
January
3,375
2,450
2,825
23,025,476
February
3,000
2,700
2,925
8,389,778
March
3,400
2,875
3,400
16,645,652
April
3,725
3,350
3,575
15,359,950
May
3,600
3,225
3,575
14,318,167
June
3,575
3,225
3,375
9,035,800
July
3,700
3,400
3,475
16,552,119
August
3,550
2,900
3,475
9,409,289
September
3,725
2,650
3,250
11,861,750
October
3,550
2,975
3,475
8,165,452
November
3,600
3,300
3,525
5,716,568
December
3,600
3,300
3,400
4,670,095
Harga Saham dan Volume Perdagangan per Triwulan 2010-2011 2010-2011 Quarterly Share Price and Trading Volume Tertinggi Highest (Rp)
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
Tertinggi Highest (Rp)
2010
Terendah Lowest (Rp)
Penutupan Closing (Rp)
2011
Volume Rata-rata Transaksi Harian Average Daily Trading Volume (Unit) 2010
2011
Triwulan Pertama
1,900
1,290
1,870
3,400
2,450
3,400
37,439,644
16,409,694
First Quarter
Triwulan Kedua
2,150
1,620
2,100
3,725
3,225
3,375
50,780,976
12,927,811
Second Quarter
Triwulan Ketiga
2,725
2,000
2,550
3,725
2,650
3,250
24,712,100
12,726,767
Third Quarter
Triwulan Keempat
4,100
2,500
3,250
3,600
2,975
3,400
30,939,056
6,176,734
Fourth Quarter
Kronologis Pencatatan Obligasi Chronological Bonds Overview Tanggal Penerbitan Listing Date
Obligasi Kalbe Farma I Kalbe Farma Bonds
June 28, 2006
Jumlah (Rp) Amount (Rp)
Rp 300,000,000,000
Bunga / Jangka Waktu Interest / Period
Tanggal Jatuh Tempo Maturity Date
13.625% p.a. / 3 years
June 28, 2009
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
11
12
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
14-23 Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners 24-37 Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Perjalanan Berlanjut demi Menciptakan Nilai Kehidupan The Journey Continues to Create Value of People’s Lives
Laporan Manajemen Management Report
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
13
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
Dewan Komisaris menyambut positif upaya-upaya Direksi di tahun 2011 yang dilakukan tidak sematamata hanya mempertimbangkan hasil untuk jangka waktu satu tahun namun secara terencana senantiasa berorientasi untuk jangka panjang dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang terarah dan berkesinambungan. The Board of Commissioners positively welcome the Directors’ efforts in 2011, not only by aiming for the results for the year, but rather by maintaining its orientation toward long-term results, in order to achieve directed and sustainable performance.
15.2%
Pertumbuhan Laba Bersih Net Income Growth
14
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Johannes Setijono
Presiden Komisaris President Commissioner 15
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
16
Pemegang Saham yang terhormat,
Respected Shareholders,
Bagi Kalbe, tahun 2011 merupakan periode penting konsolidasi internal yang akan menjadi landasan pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang. Kami mendukung berbagai langkah pengembangan yang dilakukan Manajemen di tahun 2011. Dari sisi kinerja, berkat kerja keras Manajemen dan seluruh jajaran karyawan serta dukungan seluruh stakeholders, di tengah kondisi pasar dengan berbagai tantangan, Perseroan telah menunjukkan kinerja operasional dan keuangan dengan hasil yang memuaskan. Sepanjang tahun 2011 Kalbe telah mampu mengatasi berbagai hambatan sekaligus tantangan dan membukukan pertumbuhan yang positif. Penjualan bersih tumbuh 6,7% dibandingkan tahun 2010 mencapai Rp 10.912 miliar pada tahun 2011, sementara laba bersih mencapai Rp 1.482 miliar atau meningkat 15,2% dibandingkan laba bersih tahun 2010.
For Kalbe, 2011 has been an important period of internal consolidation, as a basis for sustainable growth in the future. We support every step of development taken by Management during 2011. Appraised from its performance, resulting from the hard work of Management and all employees, supported by all stakeholders, the Company has delivered satisfying operational and financial performance amidst market conditions presenting various challenges. Throughout 2011, Kalbe was capable of overcoming various obstructions and also confronting challenges, booking positive growth. Net sales grew 6.7% compared to 2010, achieving Rp 10,912 billion in 2011, while the current year’s profit reached Rp 1,482 billion for an 15.2% increase over net profit in 2010.
Secara umum keadaan ekonomi Indonesia di tahun 2011 cukup baik, dengan mencatat pertumbuhan sekitar 6,5% dan diprediksi akan terus bertumbuh positif di tahun 2012. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh pertumbuhan daya beli masyarakat serta kegiatan investasi dan peningkatan ekspor, sejalan dengan semakin pulihnya kondisi ekonomi negara-negara maju tujuan ekspor Indonesia. Tingkat inflasi yang terkendali di bawah 4% turut memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian Indonesia. Nilai tukar Rupiah mengalami fluktuasi pada triwulan terakhir dan pada akhir 2011 ditutup sedikit melemah dibandingkan tahun 2010 sebagai akibat pengaruh krisis finansial global. Perseroan sebagai pemain dalam industri farmasi dan produk kesehatan lainnya yang bergantung pada bahan baku impor menghadapi tantangan untuk mampu mempertahankan tingkat marjin.
We may appraise the economic situation in Indonesia in 2011 as satisfactory, by booking about 6.5% growth, and the economy is projected to keep growing in 2012. The rise of such economic growth has been supported by expanded purchasing power of society, investments and export enhancement, once the economic situation recovered in developed countries targeted as Indonesia’s export destinations. The rate of inflation, managed at under 4%, also made a positive contribution to the Indonesian economy. During the last quarter of 2011 the exchange rate of the Indonesian Rupiah fluctuated, closing slightly weaker compared to 2010, as a consequence of the global financial crisis. As a player in pharmaceutical and health industries which depend heavily on imported raw materials, the Company thus faces challenges in order to be able to maintain its margins.
Perkembangan regulasi Pemerintah yang berdampak pada bidang kesehatan ditandai dengan disetujuinya
The development of governmental regulation with an impact on the health sector was marked by
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada akhir tahun 2011, sebagai peraturan pelaksana Undang-undang Sistem Jaminan Sosial Nasional tahun 2004. Dengan disepakatinya pelaksanaan jaminan kesehatan nasional mulai tahun 2014, akan terbuka akses bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang lebih baik. Perseroan telah mengantisipasi perkembangan ini dengan membangun fasilitas produksi obat generik yang telah selesai pada akhir tahun 2011 dan dengan mulai melakukan ekspansi jaringan distribusi untuk meningkatkan ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia dan memperbaiki pengelolaan modal kerja. Pada tahun 2011 investasi belanja modal sebesar Rp 469 miliar, relatif stabil dibandingkan tahun 2010.
official approval of legislation for a Social Security Implementation Body (BPJS) by the end of 2011, as guidance for the implementation of National Social Security System legislation first formulated in 2004. Through the implementation of National Health Security by 2014, access to upgraded healthcare services is going to be available for Indonesian people. The Company has anticipated this improvement by developing production facilities for generic drugs, a move fully accomplished by the end of 2011, and by rolling out an expansion of the distribution network to improve product availability throughout Indonesia and improve working capital management. In 2011 capital expenditure investment reached Rp 469 billion, relatively stable compared to 2010.
Kinerja Direksi dalam Pengelolaan Perusahaan Dewan Komisaris memandang kinerja Direksi di tahun 2011 memuaskan. Hal ini tidak terlepas dari kesungguhan Direksi dan jajaran Manajemen dalam menjalankan rencana-rencana strategis yang telah ditetapkan. Dewan Komisaris menyambut positif upaya-upaya Direksi di tahun 2011 yang dilakukan tidak semata-mata hanya mempertimbangkan hasil untuk jangka waktu satu tahun namun secara terencana senantiasa berorientasi untuk jangka panjang dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja yang terarah dan berkesinambungan.
Director’s Performance in Company Management The Board of Commissioners appraises the Board of Directors’ performance in 2011 as satisfactory. This is inseparable from the perseverance of the Board of Directors and the Management in executing strategic plans as determined. The Board of Commissioners positively welcome the Board of Directors’ efforts in 2011, not only by aiming for results for the year, but rather by maintaining its orientation toward long-term results, in order to achieve directed and sustainable performance.
Sesuai dengan strategi yang ditetapkan Direksi, Kalbe terus memperkuat keberadaannya di pasar ekspor dengan mengembangkan kegiatan pemasaran dan meluncurkan produk-produk di negara-negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN dan Afrika Selatan. Tentunya hal tersebut akan memperkuat landasan Kalbe untuk menjadi perusahaan kesehatan Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di pasar internasional.
In accordance with the strategies determined by the Board of Directors, Kalbe continued to build its presence in the export market by expanding marketing activities and launching new products in targeted export destinations in the ASEAN and South Africa. This will certainly strengthen Kalbe’s base as a leading Indonesian healthcare company with strong competitiveness in the international market.
Di tahun 2011, Direksi memfokuskan perhatian pada konsolidasi internal dan melakukan berbagai upaya dalam membenahi atau memperbaiki aktivitas dan organisasi di tiap unit bisnis dengan tujuan mencapai
In 2011, the Board of Directors has focused its attention on internal consolidation and undertaken numerous efforts to fine-tune and improve activities and organization in each business unit, in order
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
17
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
18
pertumbuhan yang berkesinambungan. Kalbe berkeyakinan bahwa pembenahan internal yang dilakukan, meskipun dalam jangka pendek akan berdampak pada perlambatan laju pertumbuhan maupun peningkatan biaya dan investasi, namun dalam jangka panjang akan membawa hasil yang positif.
to achieve sustainable, continuous growth. Kalbe believes that while in short term, internal adjustments carried out were bound to have an impact of decelerating growth rate and requirement of additional cost and investment; however, this will bring positive results over the long term.
Upaya pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan oleh Direksi sebagai aset strategis Perseroan dalam mempertahankan keunggulan Perseroan dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif. Dewan Komisaris mendukung upaya Direksi untuk secara terus menerus melakukan berbagai program pengembangan sumber daya manusia secara terstruktur dan terencana diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan terkemuka baik di dalam maupun luar negeri.
The efforts toward human resources development are continuously implemented by the Board of Directors, in recognizing them as a strategic corporate asset in maintaining Kalbe eminence in today’s competitive markets. The Board of Commissioners supports the Board of Directors’ efforts to continuously generate human resource development programs structurally, according to plan, such as through working out a closer cooperative program with foremost educational institutions, both domestic and international.
Direksi juga telah melakukan upaya untuk memastikan kesiapan Kalbe menghadapi pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berupa asuransi kesehatan nasional yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2014. Hal ini dibuktikan dengan telah selesainya fasilitas produksi obat generik pada tahun 2011 dan telah dibentuknya tim khusus untuk memasarkan produk-produk generik Kalbe sejak tahun 2006. Perseroan menyadari pentingnya peningkatan produktivitas, efisiensi serta inovasi untuk mampu menghasilkan dan memasarkan produk generik secara kompetitif.
The Board of Directors has also strived to ensure Kalbe’s readiness in facing the implementation of a National Social Security System (SJSN), in the form of national health insurance planned to be in place by 2014. This was evident from completion of new production facilities for generic drugs in 2011, and through forming a special team to market Kalbe’s generic products in 2006. The Company is fully aware of the importance of upgrading productivity, efficiencies and innovations to be able to produce and market generic products competitively.
Dewan Komisaris melihat bahwa salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi Kalbe sebagai pemain di industri farmasi dan kesehatan adalah tidak tersedianya bahan baku dari sumber lokal yang menciptakan ketergantungan terhadap produk impor. Kondisi infrastruktur transportasi yang
The Board of Commissioners perceives that one of the underlying problem Kalbe faces as a player in the pharmaceuticals and healthcare industry stemmed from inavailability of raw material from local sources, creating a dependency on import.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
tidak memadai juga menimbulkan tantangan tersendiri dalam mengupayakan ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia.
Marginal infrastructure condition also poses additional challenge to ensuring product availability in Indonesia.
Pada tahun 2011, pertumbuhan penjualan Perseroan berada di bawah target yang ditetapkan. Hal ini terutama disebabkan karena pertumbuhan tersebut hampir sepenuhnya berasal dari peningkatan volume. Perseroan menerapkan kebijakan untuk tidak menaikkan harga jual pada hampir seluruh lini usaha, sejalan dengan strategi Perseroan untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar. Dalam menghadapi kondisi pasar yang terus berubah dan tingkat kompetisi yang semakin ketat, Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah berupaya untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk memfokuskan pada peningkatan volume penjualan untuk dapat tetap mempertahankan pertumbuhan dan penguasaan pasar.
In 2011, the Company’s sales growth was below the target. The reason for this was the condition whereby such growth was entirely derived from volume increase. The Company took the policy to maintain price in almost all business segments, as part of the Company’s strategy to retain or gain market share. Faced with changing market condition and intensifying competition, the Board of Commissioners believed that the Board of Directors have taken appropriate strategies focused on increasing volume growth to maintain growth and market dominance.
Sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris memberi perhatian besar terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Perseroan. Dewan Komisaris secara khusus memperhatikan, mengikuti, dan memberikan pengawasan atas perkembangan upaya-upaya dalam meningkatkan implementasi GCG di Perseroan. Penerapan GCG sudah menjadi bagian dari budaya Kalbe. Pada tahun 2010 Kalbe telah merumuskan kembali values atau nilai-nilai budaya Perusahaan yaitu Panca Sradha Kalbe. Melalui sosialisasi Panca Sradha Kalbe yang sejalan dengan penerapan GCG ini, maka akan lebih mudah membentuk acuan dan sistem baku yang mengikat seluruh karyawan, termasuk Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG. Kalbe meyakini bahwa pertumbuhan usaha dan peningkatan kinerja yang telah diraih hingga saat ini merupakan buah dari komitmen atas penerapan GCG yang mendasari setiap aktivitas bisnis Perusahaan.
As an aspect of the implementation of the oversight function, the Board of Commissioners pays greater attention to the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in the Company. The Board of Commissioners pays particular attention, follows, and supervises developmental efforts in increasing the implementation of GCG, whose application has become part of Kalbe’s culture, in the Company. In 2010 Kalbe has reformed values of Company culture, namely, Panca Sradha Kalbe. By socializing Panca Sradha Kalbe, a policy in line with the implementation of GCG, it will be easier to form a standard reference system that binds all functionaries, including the Board of Commissioners, Directors, and shareholders, to abide by the principles of GCG. Kalbe believes that business growth and performance increases achieved thus far are the result of commitment to the implementation of GCG, a principle that underlies every business activity of the Company.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
19
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
20
Pandangan atas Prospek Usaha Perusahaan Dewan Komisaris melihat bahwa industri farmasi dan kesehatan memiliki prospek yang baik di masa mendatang, di mana pemainnya dituntut untuk senantiasa mengikuti dinamika perubahan yang terjadi. Dengan adanya rencana Pemerintah untuk menerapkan SJSN untuk kesehatan yang akan dilaksanakan di tahun 2014, hal ini akan membawa dampak positif berupa meningkatnya pembelanjaan kesehatan dan farmasi. Perseroan melihat peluang pertumbuhan dimana permintaan akan produk obat generik akan semakin tinggi, sehingga peningkatan volume produksi juga dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tersebut. Walaupun harga produk generik lebih rendah, Perseroan menilai bahwa pertumbuhan volume akan cukup tinggi dan Perseroan akan mengelola produksi dan rantai pasokan secara prima untuk mencapai biaya produksi yang optimal. Perseroan telah memiliki tim khusus yang bertugas memasarkan produk-produk generik Kalbe serta mempersiapkan kemampuan distribusi melalui ekspansi jaringan distribusi agar dapat menjamin ketersediaan produk secara luas.
Views on Company’s Business Prospect The Board of Commissioners perceives the prospects for pharmaceutical and health industries will continue to offer prospects into the future, given that the player is required to keep up with the dynamics of changes as they happen. Through the existence of the government’s plan to apply SJSN for health, which is planned to be carried out by 2014, a positive impact will be augmented health and pharmaceuticals spending. The Company appraises opportunity for growth where requests for generic products are climbing; thus, the increase in production volume will also be required to fulfill demand. In spite of lower prices for generic products, the Company concludes that volume growth will be high enough to achieve positive results, given that it controls production expenses, properly manages production and the supply chain. A special team has already been assigned to market Kalbe’s generic products and Kalbe has upgraded distribution capabilities through network expansion to ensure nation-wide product availability.
Selain produk generik, Perseroan juga melakukan langkah strategis untuk memperkuat portofolio produk, antara lain dengan memasuki segmen produk onkologi. Perseroan bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan produk onkologi di Indonesia dengan harga yang lebih terjangkau. Kalbe juga memandang perlu meningkatkan kapasitas fasilitas produksi obat bebas untuk memenuhi pertumbuhan permintaan yang tinggi. Dewan Komisaris menilai positif berbagai upaya yang dilakukan Direksi dalam mengantisipasi pelaksanaan SJSN dan perencanaan peningkatan kapasitas produksi ke depan.
In addition to its generic products, the Company has also taken strategic steps to strengthen its product portfolio, such as by entering the oncology product segment. The purpose of Company is to enhance availability of oncological products in Indonesia at a more affordable price. Kalbe also considers that it needs to augment the capacity of its over-the-counter drug production facilities, to comply with increasing demand. The Board of Commissioners positively approves every effort made by the Board of Directors to anticipate the implementation of SJSN and the plan to expand production capacity.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kinerja Komite-Komite Dewan Komisaris Dewan Komisaris berfungsi melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan Perseroan. Secara berkala Dewan Komisaris melakukan pertemuan dengan Direksi untuk membahas jalannya kegiatan operasional Perseroan serta masalah-masalah strategis lainnya sekaligus memberikan arahan dan saran terhadap permasalahan yang dihadapi.
Performance of Committees under the Board of Commissioners The Board of Commissioners serves to supervise and perform advisory functions over the Board of Directors in managing the Company. The Board of Commissioners periodically conducts meetings with the Board of Directors to discuss the running of operational activities of the Company and other strategic problems, and to give direction and suggestions regarding impending challenges.
Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan fungsi dan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite Dewan Komisaris yang bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris yaitu Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Audit, Komite Risiko Usaha dan Komite GCG. Komitekomite Dewan Komisaris secara berkala mengadakan pertemuan internal komite dan melaporkan pelaksanaan fungsi dan tugasnya kepada Dewan Komisaris sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawab masing-masing.
In the framework of enhancing implementation of its function and duty, the Board of Commissioners is supported by the Board of Commissioners’ Committees, who are directly responsible to the Board of Commissioners; these are Nomination Committee, Remuneration Committee, Audit Committee, Business Risk Committee and GCG Committee. The Board of Commissioner’s Committees periodically conduct internal meetings and report the implementation of their functions and duties to the Board of Commissioners, in accordance with the scope of their responsibility as assigned.
Komite Audit bekerja sama dengan Unit Audit Internal Perseroan secara aktif mengkaji kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan. Komite Audit juga terus melakukan pemantauan serta memberikan masukanmasukan atas struktur pengawasan internal Perseroan.
The Audit Committee works in close co-operation with the Internal Audit Unit to actively review the quality of disclosure and the financial report. The Audit Committee continues to conduct monitoring and provides input on the structure of the Company’s internal supervision.
Komite Risiko Usaha senantiasa melakukan peninjauan kembali profil risiko-risiko utama Perseroan di tahun 2011 serta evaluasi atas efektivitas pengelolaan risiko serta tindakan mitigasi yang telah dilaksanakan oleh Manajemen Perseroan. Komite Risiko Usaha juga ikut melakukan kajian atas identifikasi risiko-risiko utama yang mungkin akan dihadapi oleh Perseroan di
The Business Risk Committee periodically reviewed the Company’s key risk profiles in 2011, and evaluated the effectiveness of risk management and mitigation performed by Company Management. The Business Risk Committee is also included in carrying out studies of identification of potential risks for the Company in 2012, and is also involved in handing down
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
21
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Dewan Komisaris Report from the Board of Commissioners
tahun 2012, serta ikut memberikan rekomendasi atas rencana strategi mitigasi yang akan dijalankan oleh Manajemen Perseroan.
recommendations on planned mitigation strategy plan to be implemented by Management.
Komite GCG juga terus memperkuat implementasi GCG di seluruh ruang lingkup kerja di Perseroan melalui keberlanjutan sosialisasi implementasi nilai dasar Perseroan yaitu Panca Sradha Kalbe pada seluruh karyawan serta pada seluruh proses kinerja, meninjau kembali dan menyempurnakan kebijakankebijakan Perseroan sesuai dengan asas-asas GCG serta perubahan peraturan perundang-undangan, meninjau kembali pedoman GCG Perseroan serta melakukan beberapa penyesuaian dengan mengikuti perkembangan praktik GCG.
The GCG Committee continued to strengthen GCG implementation in all scope of work in the Company through the continuation in socializing the Company’s values, Panca Sradha Kalbe, to all functionaries in all aspects, revisited and improved Company policies in line with GCG principles and changes in regulations, while reviewing the Company’s guidelines for GCG and making adjustments by following the development of GCG practice.
Komposisi Dewan Komisaris Selama tahun 2011 tidak dilakukan pergantian atau pengangkatan anggota Dewan Komisaris, sehingga dengan demikian komposisi Dewan Komisaris tidak mengalami perubahan.
Composition of the Board of Commissioners In 2011, there was no change or appointment of the Board of Commissioners, thus leaving the composition of the Board of Commissioners unchanged.
Ungkapan Terima Kasih Demikian Laporan Dewan Komisaris atas pelaksanaan program pengawasan selama tahun 2011. Sebagai penutup, atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan kepada Pemegang Saham dan segenap pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Kalbe. Kepada Direksi dan seluruh karyawan Kalbe, kami menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya atas kerja keras, keuletan dan semangat yang tinggi menghadapi tahun yang penuh tantangan.
Grateful Appreciation Thus ends the Board of Commissioners’ Report on the implementation of supervisory programs throughout 2011. On behalf of the Board of Commissioners, we express our appreciation to both shareholders and stakeholders, who have entrusted and supported Kalbe. To the Board of Directors and all employees, we deliver the highest appreciation for their hard work, tenacity and spirit in facing such a challenging year.
Atas nama dan mewakili Dewan Komisaris,
For and on behalf of the Board of Commissioners,
Johannes Setijono Presiden Komisaris President Commissioner
22
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
2
3
4
1
5
1 Johannes Setijono
Presiden Komisaris President Commissioner
6 2
Jozef Darmawan Angkasa
3
Santoso Oen
4
Wahjudi Prakarsa
5
Ferdinand Aryanto
6
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
23
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Manajemen terus memfokuskan perhatian pada konsolidasi internal dan melakukan berbagai upaya dalam membenahi atau memperbaiki aktivitas dan organisasi di tiap unit bisnis dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan. Management continued to focus its attention on internal consolidation and to implement various measures to restructure and improve activities and organization in every business unit, in its quest to achieve sustainable growth.
108 hari Siklus Operasional Bersih Net Operating Cycle
24
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur President Director 25
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
26
Pemegang Saham yang terhormat,
Respected Shareholders,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat kerja keras seluruh jajaran Manajemen dan karyawan Perseroan, selama tahun 2011 Kalbe mampu menunjukkan ketangguhan sebagai perusahaan yang memimpin pangsa pasar farmasi dan kesehatan Tanah Air.
We thank God Almighty for all the hard work of Company Management and personnel, as in 2011 Kalbe managed to show resilience as the leading company in the Indonesian pharmaceuticals and healthcare market.
Penjualan yang meningkat telah pula menghasilkan peningkatan laba Perseroan. Hal ini menunjukkan bahwa Kalbe mengalami pertumbuhan kinerja yang baik dan perbaikan aspek operasional dibandingkan dengan tahun 2010. Keberhasilan ini merupakan hasil dari peningkatan kualitas perencanaan dan pelaksanaan dari seluruh mata rantai operasional dengan sistem yang terpadu, serta kapabilitas personil.
Sales growth has resulted in expanded Company profits, showing performance in the growth of Kalbe and in improvements in its operational aspects, compared to those of 2010. This success is the result of the improved quality of planning and execution of all operational aspects under an integrated system, as well as in personnel capabilities.
Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2011 mencapai 6,5%. Tren pertumbuhan yang semakin membaik tersebut telah memberikan pengaruh yang positif pada peningkatan daya beli konsumen pada seluruh lapisan masyarakat. Pada sisi yang lain, kestabilan harga bahan baku dan rata-rata nilai tukar Rupiah yang lebih kuat pada tahun 2011, telah menghasilkan peningkatan profitabilitas yang berlanjut bagi Perseroan pada tahun 2011.
The national economy grew by 6.5% in 2011. An expanding growth trend has exerted a positive impact on the purchasing power of consumers in all segments. Simultaneously, stability of raw material prices and a stronger average Rupiah exchange rate have worked together to create sustainable margin improvements for the Company in 2011.
Kinerja Perusahaan Kinerja Kalbe tahun 2011 secara umum mencapai hasil yang cukup baik. Hal ini dapat terlihat dari pencapaian kinerja penjualan dan laba Perseroan yang meningkat dibandingkan dari realisasi tahun 2010, walaupun secara internal berada di bawah target anggaran tahun 2011.
Company Performance Kalbe’s performance in 2011 marked good overall results. This is evident from the increase in Company sales and profitability compared to 2010, despite failing to achieve the internal target set for year 2011.
Total penjualan Kalbe selama tahun 2011 mencapai Rp 10.912 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 6,7% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 10.227 miliar. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT
Kalbe’s total net sales in 2011 amounted to Rp 10.912 billion, up by 6.7% compared to the Rp 10.227 billion figure of 2010. In year 2010, the Company was still recording the sales contribution of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging business. However, in August 2010, the Company divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha pengemasan tersebut tidak diperhitungkan, Perseroan mencatat pertumbuhan sebesar 9,0%.
the packaging business were to be removed, the Company would have recorded growth of 9.0%.
Jika dibandingkan dengan target tahun 2011, penjualan mencapai 95% dari target yang telah ditetapkan di awal tahun. Hal ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan penjualan yang hampir sepenuhnya berasal dari pertumbuhan volume. Kalbe mencatatkan laba sebelum pajak sebesar Rp 1.987 miliar atau meningkat sebesar 12,2%, sedang laba bersih tercatat sebesar Rp 1.482 miliar atau meningkat 15,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target tahun 2011, laba sebelum pajak dan laba bersih mencapai masing-masing 99% dan 102% dari target yang ditetapkan.
Sales achieved 95% of the 2011 target set at the beginning of the year. This was mainly due to the fact that sales were mostly driven by volume growth. Kalbe recorded income before tax of Rp 1,987 billion, growing by 12.2%, while net income was booked at Rp 1,482 billion, growing by 15.2% compared to that of the previous year. Against the 2011 target, income before tax and net income reached 99% and 102% of targeted amounts, respectively.
Pada Divisi Obat Resep, Kalbe memiliki rangkaian produk yang lengkap ditujukan untuk seluruh lapisan masyarakat yang terdiri dari obat generik, obat generik bermerek dan obat lisensi. Pada tahun 2011, Divisi Obat Resep Kalbe memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan Perseroan. Divisi Obat Resep Kalbe menguasai pangsa pasar sebesar 12-13% (sumber: IMS Health 2011), dengan nilai penjualan bersih tercatat senilai Rp 2.778 miliar, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan sebesar 7,7%. Pertumbuhan penjualan ini seluruhnya berasal dari pertumbuhan volume.
In the Prescription Pharmaceuticals Division, Kalbe offers a complete product range targeted toward all segments, comprising of generics, branded generics and licensed products. In 2011, Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division contributed 25% to total Company sales. Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals commanded a market share of 12-13% (source: IMS Health 2011) with net sales of Rp 2,778 billion, growing by 7.7%. Sales growth was entirely derived from volume growth.
Divisi Produk Kesehatan Kalbe menawarkan berbagai produk obat bebas dengan merek-merek yang telah dikenal masyarakat luas, produk kesehatan, minuman energi serta minuman kesehatan siap saji. Divisi Produk Kesehatan juga mencatat pertumbuhan yang positif, setelah mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Penjualan Divisi Produk Kesehatan tercatat senilai Rp 1.842 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,3%. Nilai penjualan Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 17% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011.
Kalbe’s Consumer Health Division offers a wide range of over-the-counter products with well-known brands in the market, consumer health products, energy drinks and healthy ready-to-drink products. The Consumer Health Division also recorded positive growth, after suffering from negative growth in recent years. Net sales of the Consumer Health Division amounted to Rp 1,842 billion, with growth of 8.3%. Consumer Health Division sales contributed 17% to total Company sales in 2011.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
27
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
28
Pada Divisi Nutrisi, Kalbe memiliki rangkaian produk susu bubuk yang lengkap untuk semua kelompok umur yang sebagian besar ditujukan untuk segmen premium. Kalbe juga mulai mengembangkan portofolio produk memasuki pasar kelas menengah. Penjualan Divisi Nutrisi tercatat senilai Rp2.420 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,5%. Nilai penjualan Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Pertumbuhan penjualan tersebut berasal dari pertumbuhan volume dan masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pasar sebesar 4% (sumber: AC Nielsen).
In the Nutritionals Division, Kalbe showcases a complete range of powdered milk products for all age groups, mostly targeted at the premium segment. Kalbe is also starting to expand its portfolio to enter the middle market. Nutritionals Division net sales amounted to Rp 2,420 billion, with a growth rate of 5.5%. This Division’s sales contributed 22% to total Company sales in 2011. Sales growth was derived from volume growth and still fared higher than market growth, measured at 4% (source: AC Nielsen).
Pada tahun 2011, penjualan Divisi Distribusi dan Logistik tercatat senilai Rp 3.873 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,0%. Nilai penjualan Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi sebesar 36% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha pengemasan tersebut tidak diperhitungkan, Divisi Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan sebesar 12,8%. Pertumbuhan penjualan Divisi Distribusi dan Logistik tersebut mencerminkan dampak positif bergabungnya PT Abbott Indonesia sebagai prinsipal pihak ketiga baru sejak 1 Oktober 2011.
In 2011, Distribution and Logistics Division net sales amounted to Rp 3,873 billion, growing by 6.0%. This Division contributed 36% to total Company sales in 2011. During 2010, the Company still recorded the contribution to sales of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging business. However, in August 2010, the Company divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the packaging business were to be removed, the Distribution and Logistics Division would have recorded growth of 12.8%. Sales growth of the Distribution and Logistics Division reflected the positive impact of the addition of PT Abbott Indonesia as a new third party principal, dating from October 1, 2011.
Nilai penjualan ekspor Kalbe di tahun 2011 juga meningkat, terutama di ASEAN dan di beberapa negara di Afrika. Hal tersebut akan memperkuat landasan Kalbe untuk menjadi perusahaan kesehatan Indonesia yang unggul dan mampu bersaing di pasar internasional.
Kalbe’s export sales in 2011 also increased, especially in ASEAN and selected African countries. This will pave the way for Kalbe to be an outstanding Indonesian healthcare company with a strong competitive edge in the international market.
Pada tahun 2011, Manajemen terus memfokuskan perhatian pada konsolidasi internal dan melakukan berbagai upaya-upaya dalam membenahi atau memperbaiki aktivitas dan organisasi di tiap unit bisnis dengan tujuan mencapai pertumbuhan yang berkesinambungan. Perbaikan pada aspek operasional
In 2011, Management continued to focus its attention on internal consolidation and to implement various measures to restructure and improve activities and organization in every business unit, in its quest to achieve sustainable growth. Improvements in
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
tercermin dari peningkatan marjin laba sebelum pajak dari 17,3% pada tahun 2010 menjadi 18,2% pada tahun 2011. Laba Bersih per Saham meningkat sebesar 15,2% dari Rp 137 per lembar saham menjadi Rp 158 per lembar saham. Perseroan juga berhasil memperbaiki siklus operasional bersih dari 120 hari pada tahun 2010 menjadi 108 hari pada tahun 2011.
operational aspects are evident from the expansion of income before tax from 17.3% in 2010 to 18.2% in 2011. Earnings per Share grew by 15.2% from Rp 137 per share to Rp 158 per share. The Company also managed to further improve its net operating cycle, shrinking it from 120 days in 2010 to 108 days in 2011.
Upaya Manajemen dalam memastikan kesiapan Perusahaan menghadapi pelaksanaan SJSN berupa asuransi kesehatan nasional yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2014 tercermin melalui penyelesaian pembangunan fasilitas produksi obat generik pada tahun 2011 dan terbentuknya tim khusus untuk memasarkan produk-produk generik Kalbe sejak tahun 2006. Perseroan menyadari penting peningkatan produktivitas, efisiensi serta inovasi untuk mampu menghasilkan dan memasarkan produk generik secara kompetitif.
Management’s efforts to ensure the Company’s readiness for the implementation of SJSN in the form of a national healthcare insurance system starting in 2014, is reflected in the completion of the generic drugs production facility in 2011, along with the establishment of a special team in 2006 to market Kalbe’s generic products. The Company fully realizes the importance of increasing productivity, efficiency and innovation to produce and market generic medications competitively.
Menyadari pentingnya peranan distribusi yang kuat untuk mendukung pertumbuhan Perseroan, Kalbe pada tahun 2011 telah mempersiapkan rancangan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk melakukan ekspansi pada jaringan distribusi yang akan dilaksanakan pada beberapa tahun mendatang. Perseroan akan mengembangkan cakupan distribusi ke wilayah yang selama ini belum terjangkau, memperbaiki fasilitas cabang, menambah jumlah Pusat Distribusi Regional serta meningkatkan kapasitas gudang. Rencana ekspansi telah dimulai pada tahun 2011 di mana Perseroan telah memperbaiki 4 cabang di kota Banjarmasin, Jember, Surakarta dan Banda Aceh. Ekspansi oleh Divisi Distribusi dan Logistik tersebut dibiayai melalui proses penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Rights Issue) yang dilakukan oleh PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT) pada bulan Maret 2011, entitas anak Perseroan yang menjalankan fungsi distribusi dan logistik. Dana yang diperoleh dari Rights Issue adalah sejumlah Rp 300 miliar, di mana Kalbe bertindak sebagai Pembeli Siaga. Sepanjang tahun 2011, Kalbe telah meningkatkan kepemilikan di EPMT menjadi 91,75%, dibandingkan 83,75% pada akhir tahun 2010.
Bearing in mind the key role of strong distribution to support Company growth, in 2011 Kalbe developed a blueprint for the planned expansion of its distribution network, to be rolled out within the next few years. The Company will spread its coverage to blank spots, improve branch facilities, build additional Regional Distribution Centers and upgrade warehouse capacity. The expansion plan was started in 2011, whereby the Company has completed the upgrading of 4 branches, in Banjarmasin, Jember, Surakarta and Banda Aceh. The expansion of the Distribution and Logistics Division is financed through a Rights Issue process conducted in March 2011 by PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), the Company subsidiary managing distribution and logistics functions. Proceeds from the Rights Issue amounted to Rp 300 billion, wherein Kalbe acted as Stand-by Buyer. Throughout year 2011, Kalbe has increased its ownership in EPMT to 91.75%, up from 83.75% as of the end of 2010.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
29
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
30
Dari sisi pemasaran, Perseroan secara konsisten berupaya meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran untuk mendorong pertumbuhan penjualan. Kalbe terus melakukan berbagai kegiatan pemasaran yang secara langsung melibatkan konsumen, baik untuk menjalin hubungan dengan konsumen, memperoleh masukan tentang produk dan pelayanan Perseroan dan meningkatkan efektivitas pemasaran yang tepat sasaran. Perseroan juga melakukan investasi di bidang pemasaran dengan aktivitas corporate branding, di mana seluruh produk Perseroan akan menampilkan logo Kalbe termasuk dalam aktivitas promosi dan periklanan. Hal ini ditujukan untuk memanfaatkan kekuatan merek Kalbe yang diasosiasikan dengan produk berkualitas tinggi dan terpercaya, sehingga akan memberikan dampak positif terhadap daya saing produk Perseroan dan meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran.
From a marketing point of view, the Company has consistently strived to increase the effectiveness of its marketing activities to drive sales growth. Kalbe continues to implement direct-to-consumer marketing, to build rapport with consumers and to obtain consumer input on Kalbe products and services, as it sharpens its marketing effectiveness. The Company also invested in marketing by rolling out corporate branding activities, whereby all Kalbe products will bear the Kalbe logo, including those featured in promotional and advertising activities. This is aimed at leveraging the Kalbe brand, which is associated with high quality and trusted products, thereby boosting the Company’s competitiveness and increasing marketing activity effectiveness.
Pembangunan sektor kesehatan diarahkan pada peningkatan standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang diterapkan Pemerintah untuk mencapai kesetaraan dengan standar internasional. Untuk tujuan tersebut, Perseroan secara berkelanjutan melakukan investasi dalam rangka peningkatan standar fasilitas produksi untuk dapat memenuhi standar CPOB. Perseroan memiliki 10 fasilitas produksi yang semuanya telah memenuhi standar yang ditetapkan. Lean manufacturing process yang telah dirintis sejak beberapa tahun yang lalu, secara konsisten dijalankan di seluruh fasilitas produksi Kalbe melalui program penyelarasan organisasi, sistem operasional dan sumber daya manusia secara terintegrasi untuk terus merampingkan proses produksi.
The development of the healthcare sector is directed towards upgrading Good Manufacturing Practice (GMP) standards imposed by the Government to bring the sector on par with international standards. In that direction, the Company has continuously invested to upgrade production facilities to meet GMP standards. The Company has 10 production facilities, all complying with required standards. Lean manufacturing process program started a few years back has been consistently implemented in all Kalbe production facilities, through integrated alignment of organization, operational systems and human resources, to further streamline the production process.
Untuk menumbuhkembangkan semangat inovasi dan meningkatkan produktivitas, Kalbe secara berkelanjutan menerapkan kegiatan Continuous Improvement (CONIM). Melalui CONIM, Perseroan melibatkan partisipasi segenap karyawan dari seluruh jenjang untuk berkontribusi terhadap upaya peningkatan produktivitas secara berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja Perseroan.
To nurture the spirit of innovation and to boost productivity, Kalbe has consistently implemented Continuous Improvement (CONIM) activities. Through CONIM, the Company involves the participation of all employees, at all levels, to contribute to productivity improvements in a sustainable manner, thus driving Company performance.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Sebagai perwujudan komitmen Perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham, pada tahun 2011 Perseroan telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 70 per saham kepada para pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan. Rasio pembagian dividen untuk tahun buku 2010 tercatat sebesar 51,0%, meningkat signifikan dibandingkan rasio tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 26,0%.
As a manifestation of the Company’s commitment to increase shareholders’ value, in 2011 the Company has decided to distribute cash dividends amounting to Rp 70 per share to the shareholders, not including the Company’s treasury shares. Dividend payout ratio for fiscal year 2010 reached 51.0%, increasing significantly compared to previous year ratio of 26.0%.
Kendala Sebagai pemain dalam industri farmasi dan kesehatan, salah satu kendala utama yang dihadapi Perseroan adalah tidak tersedianya bahan baku produk farmasi, produk kesehatan dan nutrisi dari dalam negeri. Industri farmasi, produk kesehatan dan nutrisi Indonesia memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap pasokan bahan baku dari impor, dan karenanya menjadi rentan terhadap fluktuasi nilai tukar Rupiah dan perubahan harga komoditas dunia. Kendala lainnya yang dihadapi adalah terkait kondisi infrastruktur transportasi yang kurang memadai, yang menjadi tantangan tersendiri dalam mendistribusikan produk Perseroan ke seluruh wilayah Indonesia.
Challenges As a player in the pharmaceuticals and health industry, one of the main challenges faced by the Company is the lack of any domestic source for most raw materials for pharmaceuticals, consumer health and nutritional products. Historically, the Indonesian pharmaceutical, consumer health and nutritionals industry has been highly dependant on imported raw materials, and is therefore vulnerable to the fluctuation of the Rupiah exchange rate and other changes in global commodity prices. Another challenge is related to the nation’s somewhat marginal infrastructure condition, which presents an additional challenge in distributing the Company’s products throughout Indonesia.
Pada tahun 2011, penjualan Perseroan berada di bawah target yang semula ditetapkan. Hal tersebut terutama disebabkan karena pertumbuhan penjualan Perseroan hampir sepenuhnya berasal dari pertumbuhan volume. Perseroan tidak melakukan kebijakan untuk meningkatkan harga jual produk pada hampir seluruh divisi pada tahun 2011, sebagai bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan pangsa pasar. Dengan tingkat kompetisi yang semakin ketat di semua unit bisnis, Kalbe perlu memperhatikan perkembangan pasar secara seksama dan menyesuaikan strategi secara tepat agar dapat mempertahankan penguasaan pasar.
In 2011, the Company’s sales were recorded below the initial target. This was due to the fact that most sales were driven by volume growth. The Company did not implement price increases across divisions in 2011, as part of the strategy to increase market share. With an increasingly competitive landscape facing all business units, Kalbe needs to closely monitor market development, adjusting its strategies accordingly to maintain market dominance.
Dari sisi internal, kemampuan Perseroan untuk memperbaiki aspek eksekusi atas strategi yang telah digariskan juga harus ditingkatkan sehingga dapat
Internally, the Company’s capability to improve strategy execution needs to be improved in order to achieve targeted results. In addition, Kalbe has
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
31
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
32
mencapai hasil yang diharapkan. Selain itu, Kalbe melihat diperlukan adanya upaya terintegrasi untuk meningkatkan sinergi ke 4 unit bisnis Kalbe agar saling mendukung untuk mencapai kinerja yang maksimal.
identified a need for an integrated effort to enhance synergy amongst the 4 business units, supporting one another for optimal performance.
Prospek Usaha Kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2011 secara keseluruhan cukup kondusif, dengan mencatat pertumbuhan sekitar 6,5% dan diprediksi akan terus bertumbuh positif di tahun 2012. Peningkatan pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh peningkatan pertumbuhan daya beli masyarakat serta kegiatan investasi dan peningkatan ekspor yang sejalan dengan akan semakin pulihnya ekonomi negara-negara maju tujuan ekspor Indonesia.
Business Prospects Indonesian economic conditions in 2011 were generally positive, with a 6.5% growth rate, and this is predicted to hold through 2012. Economic growth is supported by the steady increase in purchasing power of consumers and investment activities, as well as by export growth, related to the recovery of developed countries as export destinations for Indonesian goods.
Prospek industri kesehatan di masa depan dinilai masih positif, namun Perseroan harus senantiasa mengikuti perkembangan pasar yang terjadi. Dengan adanya rencana Pemerintah akan penerapan SJSN dalam bentuk asuransi kesehatan nasional yang akan dilaksanakan di tahun 2014 serta intervensi Pemerintah terhadap harga jual produk, Perseroan menyadari perlunya upaya mempersiapkan diri dalam menghadapi situasi tersebut. Penetapan harga produk tersebut akan memberikan tantangan dalam sisi laba perusahaan, namun Perusahaan juga melihat bahwa peluang akan meningkatnya permintaan akan produk generik tersebut akan semakin tinggi, sehingga peningkatan volume produksi juga dibutuhkan untuk memenuhi permintaan publik.
Future prospects for the healthcare industry are anticipated to be positive; the Company must nonetheless pay close attention to market development. With the Government’s plan to implement SJSN, in the form of national healthcare insurance, starting in 2014, and with recent Government intervention through imposition of a price cap policy, the Company is well aware of the need to anticipate a shifting market. Price caps pose a challenge to managing profitability; however, the Company has identitied the potential of higher demand for generic products, whereby an increased supply will be required to meet market needs.
Pada tahun 2012 Kalbe melanjutkan upaya meningkatkan volume produksi untuk tahun-tahun mendatang dengan pendirian pabrik-pabrik baru, yaitu pabrik obat generik yang telah mulai beroperasi, obat bebas dan obat anti kanker atau onkologi. Upaya Manajemen dalam mengantisipasi pelaksanaan SJSN tersebut juga tercermin dalam pembentukan tim khusus untuk memasarkan produk-produk generik Kalbe, di samping melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi serta inovasi yang terus dilakukan agar
In 2012 Kalbe continues to increase production volume for future needs with the construction of new facilities, including the newly completed generic facility, and production facilities for over-the-counter drugs and oncology products as well. Management’s anticipatory move in adjusting to the upcoming SJSN is also reflected in the formation of a special generic marketing team, as productivity and efficiency upgrades are geared towards optimizing production costs. Kalbe will also continue its distribution network
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
dapat semakin menekan biaya produksi Perseroan. Kalbe juga akan melanjutkan ekspansi jaringan distribusi antara lain dengan pembangunan Pusat Distribusi Regional baru dan perluasan cabang untuk memperbaiki ketersediaan produk dan pengelolaan modal kerja.
expansion, among others, through building additional Regional Distribution Centers and branch expansion, to improve product availability and working capital management.
Pelayanan Prima Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan, Kalbe senantiasa memberikan upaya terbaiknya dalam rangka pemenuhan kebutuhan obat-obatan dengan kualitas yang memenuhi standard CPOB.
Service Excellence As a company in the health sector, Kalbe strives to exert its best efforts to meet needs for good-quality drugs, ones that satisfy the GMP standard.
Kalbe berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan masyarakat yang sehat dengan mengutamakan kepuasan pelanggan, jaminan perlindungan dan keselamatan pelanggan atas produk-produk kesehatan sesuai standar kesehatan yang berlaku, dan mampu berperan mendukung pembangunan sektor-sektor lainnya.
Kalbe is committed to contribute towards building a healthy society by placing a high priority on customer satisfaction, consumer protection and safety of pharmaceutical products in accordance with health standard, while participating in supporting the development of other sectors.
Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen memandang perlu adanya fokus pada aspek sumber daya manusia sebagai aset strategis Perseroan dalam mempertahankan keunggulan Perseroan dalam kondisi pasar yang semakin kompetitif. Perseroan secara terus menerus melakukan berbagai program pengembangan sumber daya manusia secara terstruktur dan terencana, antara lain dengan menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan terkemuka baik di dalam maupun luar negeri. Pengembangan sumber daya manusia dilakukan dengan pendekatan "leader creates leaders" melalui program mentoring dan pelatihan yang terstruktur serta mekanisme People Review setiap tahun untuk mengidentifikasi talenta berdasarkan kinerja dan potensi karyawan.
Human Resources Development Management places great importance on its human resources as a strategic asset of the Company, in retaining its dominant position in an increasingly competitive market. The Company continuously pursues a structured and well-planned human resources development program, through collaboration among others with well-respected educational institutions, both domestically and abroad. Human resources development is carried out using the “leader creates leaders” approach, embodying a mentoring program and structured training, with an annual People Review to identify talent, based on employee performance and potential.
Tata Kelola Perusahaan Kalbe berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan
Corporate Governance Kalbe is fully committed to implement corporate governance at all levels of the organization, based on GCG regulations and requirements. To optimize GCG
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
33
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
34
terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG. Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, Kalbe melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaruan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif.
implementation, Kalbe strengthened infrastructure, adjusted internal restructuring based on best practices, corrected and updated systems and procedures necessary to support an GCG enforcement.
Perseroan menyadari bahwa penerapan GCG mempunyai relevansi terhadap kinerja Perseroan karena nilai akhir penerapan GCG adalah meningkatkan kinerja serta citra perusahaan yang baik. Oleh karena itu, praktik terbaik penerapan GCG menjadi acuan dalam melakukan perbaikan terhadap instrumen kelengkapan pedoman pelaksanaan GCG. Kalbe telah memiliki berbagai pedoman pelaksanaan GCG antara lain dalam bentuk Visi, Misi, Motto, serta nilai-nilai Perseroan yang telah tertanam dalam sejarah perjalanan Kalbe dan diperbarui sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan, Buku Saku Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang telah didistribusikan kepada seluruh karyawan Kalbe sejak tahun 2005 serta berbagai standar prosedur operasional. Perseroan juga berupaya menyelaraskan budaya Grup Kalbe dengan asas-asas GCG yang dituangkan dalam Panca Sradha Kalbe, yaitu nilai-nilai dasar Perseroan yang digali dari nilai-nilai yang dikembangkan oleh Pendiri Kalbe. Perseroan secara berkelanjutan melakukan sosialiasi Panca Sradha Kalbe kepada seluruh karyawan untuk menginternalisasikan nilai-nilai tersebut dalam kegiatan sehari-hari yang akan menjadi landasan penerapan GCG lebih lanjut.
The Company realizes that GCG implementation has direct relevance to the Company’s performance, as the ultimate value of GCG is to improve performance and build a positive image of the Company. GCG best practices acts as a reference in refining GCG instruments. Kalbe has several GCG guidelines in place, in the form of its Vision, Mission, Motto and Company Values, which have been inherent in the Company’s journey and have been revitalized to align with expansion of Company business. A GCG Pocket Book was distributed to all Kalbe employees in 2005, as well as promulgation of various standard operating procedures. The Company has also aligned Kalbe Group culture to GCG principles as formulated in Panca Sradha Kalbe, inherent values derived from the legacy of Kalbe’s Founders. The Company has continually conducted socialization of Panca Sradha Kalbe toward all employees, to internalize these values in daily activities, as the basis for further GCG implementation.
Manajemen Risiko Manajemen menyadari bahwa kondisi lingkungan eksternal dan internal Perusahaan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha sehingga meningkatkan kebutuhan praktek GCG yang baik dan penerapan manajemen risiko yang handal.
Risk Management The Management realizes that the Company’s external and internal environment shift rapidly, accompanied by increasingly complex business activity risk, thereby heightening the need for sound GCG practices and for excellent risk management.
Kalbe secara berkelanjutan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan
Kalbe continues to develop and upgrade its risk management framework, through comprehensive and integrated structure of internal control, thus facilitating
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam pembentukan Satuan Tugas Manajemen Risiko, kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko, yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha. Untuk memastikan bahwa kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan bisnis yang ada, evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan parameter risiko.
the acquisition of early information on potential risks, and ways and means to subsequently mitigate their impact. A framework has manifested in setting up a Risk Management Unit, whose policies, procedures, authorities and other regulations, as well as risk management structure, are enforced over all business activities. To ensure that policies and procedures are up-to-date and aligned with current business development, evaluation is performed periodically, according to changes in risk parameters.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sejalan dengan misi Perseroan yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe berpegang pada komitmennya untuk melaksanakan tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Perseroan menyadari bahwa Kalbe dapat tumbuh dan berkembang karena dukungan masyarakat, dan Kalbe hadir untuk berkontribusi kepada masyarakat, oleh karena itu sebagian keuntungan Perseroan akan dikembalikan lagi kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perseroan, dengan fokus pada bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan dan sarana.
Corporate Social Responsibility In line with the Company’s mission to improve health for a better life, Kalbe holds to its commitment to implement social responsibility upon society. The Company realizes that Kalbe can grow and flourish with support from society, and Kalbe responds with contributions back to society; therefore, a portion of the Company’s profits will be returned to society as part of the Company’s social responsibility, with principal focuses on health, education, environment and infrastructure.
Bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan diarahkan untuk dapat membantu mengatasi permasalahan sosial, memberdayakan masyarakat, membina dan mengupayakan perubahan perilaku untuk mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat sehingga pada akhirnya tercipta adanya keharmonisan yang berkelanjutan diantara Kalbe dan masyarakat.
The Company’s social responsibility implementation is aimed at helping to overcome social issues, to empower the people, to educate and drive for behavior change, thus bringing about better social welfare, eventually balancing a sustainable harmony between Kalbe and society.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Kalbe telah mengimplementasikan ISO 14001:2004 yang merupakan standar internasional dalam sistem manajemen lingkungan pada hampir seluruh fasilitas produksinya. Perseroan terus melakukan perbaikan secara berkesinambungan untuk mencegah pencemaran dan menjaga kelestarian lingkungan.
As a manifestation of Kalbe’s concerns for the environment, Kalbe has implemented ISO 14001:2004, an international standard for environment management systems in nearly all its production facilities. The Company continues to monitor conditions and to implement continuous improvement, both to prevent pollution and to preserve the environment.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
35
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
Perubahan Komposisi Direksi Selama tahun 2011, komposisi anggota Direksi mengalami perubahan dengan diangkatnya Ongkie Tedjasurja sebagai anggota Direksi. Seluruh Direksi diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Mei 2011. Komposisi Direksi Kalbe dijabat oleh Bernadette Ruth Irawati Setiady selaku Presiden Direktur, Johanes Berchman Apik Ibrahim selaku Wakil Presiden Direktur, Budi Dharma Wreksoatmodjo, Herman Widjaja, Vidjongtius dan Ongkie Tedjasurja masing-masing selaku Direktur.
The Board of Directors Composition Amendment In 2011, the composition of the Board of Directors was modified, with the appointment of Ongkie Tedjasurja as a member of the Board of Directors. All Directors were appointed based on a decision of the General Meeting of Shareholders on May 25, 2011. The composition of Kalbe’s Board of Directors consists of Bernadette Ruth Irawati Setiady as President Director, Johanes Berchman Apik Ibrahim as Vice President Director, and Budi Dharma Wreksoatmodjo, Herman Widjaja, Vidjongtius and Ongkie Tedjasurja each as Director.
Ungkapan Terima Kasih Mewakili seluruh Direksi, kami menghaturkan terima kasih kepada para Pemegang Saham dan Dewan Komisaris Kalbe atas bimbingan dan pembinaan yang telah diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada konsumen, mitra usaha dan para pemangku kepentingan lainnya atas kontribusi yang telah diberikan sehingga Kalbe mampu mempertahankan reputasinya sebagai perusahaan farmasi dan kesehatan yang handal.
Grateful Appreciation On behalf of the Board of Directors, we extend our gratitude to the Shareholders and Board of Commissioners of Kalbe for their wise guidance and thoughtful counsel. We express our appreciation to consumers, business partners and other stakeholders for their contribution, supporting Kalbe in retaining its reputation as an outstanding pharmaceuticals and healthcare company.
Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jajaran karyawan Grup Kalbe atas dedikasi, loyalitas yang tinggi, semangat inovasi, kebersamaan dan kerja keras serta keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi Kalbe.
At last, we sincerely thank and express appreciation to all Kalbe Group employees, in view of their dedication, unwavering loyalty, innovation spirit, teamwork, perseverance and motivation to give their best to Kalbe.
Atas nama dan mewakili Direksi,
For and on behalf of the Board of Directors,
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
36
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Performance Highlights
2
3
Management Report
4
1
Company Profile
5
6
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
1
Bernadette Ruth Irawati Setiady
2
Ongkie Tedjasurja
3
Herman Widjaja
4
Johanes Berchman Apik Ibrahim
5
Budi Dharma Wreksoatmodjo
6
Vidjongtius
Presiden Direktur President Director
Direktur Director
Direktur Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Direktur Director
Direktur Director
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
37
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi terkait lainnya, merupakan tanggung jawab Manajemen Kalbe dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini:
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Johannes Setijono Presiden Komisaris President Commissioner
Santoso Oen Komisaris Commissioner
Ferdinand Aryanto Komisaris Commissioner
Jozef Darmawan Angkasa Komisaris Commissioner
Wahjudi Prakarsa Komisaris Independen Independent Commissioner
Farid Anfasa Moeloek Komisaris Independen Independent Commissioner
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information are the responsibility of the Management of Kalbe and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below:
Direksi Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
Johanes Berchman Apik Ibrahim Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Herman Widjaja Direktur Director
Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur Director
Vidjongtius Direktur Director
Ongkie Tedjasurja Direktur Director
40
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
42-47 Informasi Perseroan Corporate Information
62-77 Sumber Daya Manusia Human Resources
48-49 Struktur Organisasi Organization Structure
78-79 Informasi Pemegang Saham Shareholders Information
50-51 Visi, Misi, Motto dan Nilai Vision, Mission, Motto and Values
80-81 Entitas Anak Subsidiaries
52-61 Dewan Komisaris, Direksi dan Komite-komite Board of Commissioners, Board of Directors and Commitees
84-85 Prestasi & Penghargaan Recognitions & Awards
Kontribusi Kinerja demi Mempertahankan Pertumbuhan Positif Sound Contribution to Maintain Positive Growth
Profil Perseroan Company Profile
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
41
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Informasi Perseroan Corporate Information Nama Perusahaan Name of Company PT Kalbe Farma Tbk Tanggal Pendirian Establishment Date 10 September 1966 Bidang Usaha Line of Business Farmasi dan Kesehatan Pharmaceuticals and Healthcare Dasar Hukum Pendirian Legal Basis Akta No.3, tanggal 10 September 1966, dibuat dihadapan Raden Imam Soesatyo Prawirokoesoemo, Wakil Notaris di Jakarta Deed No.3, dated September 10, 1966, drawn up before Raden Imam Soesatyo Prawirokoesoemo, a Deputy Notary in Jakarta Kepemilikan (per 31 Desember 2011) Ownership (as of December 31, 2011)* PT Gira Sole Prima 10.17% PT Santa Seha Sanadi 9.62% PT Diptanala Bahana 9.49% PT Lucasta Murni Cemerlang 9.47% PT Ladang Ira Panen 9.22% PT Bina Arta Charisma 8.66% Publik Public 43.37% 100.00% Total * Tidak termasuk saham yang dibeli kembali Excluding treasury stock
Modal Dasar Authorized Capital Rp 850.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital Rp 507.800.721.100 Bursa Stock Exchange Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 515 0515 Fax. (62-21) 515 0330 E-mail:
[email protected]
Kode Saham Ticker Code KLBF
Kantor Pusat Head Office Gedung KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510, Indonesia Tel. (62-21) 4287 3888 - 89 Fax. (62-21) 4287 3678 Web: www.kalbe.co.id
Hubungi Kami Contact Us Gedung KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510, Indonesia Tel. (62-21) 4287 3888 - 89 Fax. (62-21) 4287 3678
Pabrik Factory Kawasan Industri Delta Silikon Jl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550, Indonesia Tel. (62-21) 8990 7333 - 37 Fax. (62-21) 8990 7360
42
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Tanggal Pencatatan Listing Date 30 Juli 1991
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Email:
[email protected] Hubungan Investor Investor Relations Email:
[email protected] Komunikasi Korporat Corporate Communication Email:
[email protected]
Nama dan Alamat Lembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar Modal Names and Addresses of Institutions and/or Capital Market Supporting Professionals Bursa Stock Exchange Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Building, Tower 1 Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 515 0515 Fax. (62-21) 515 0330 E-mail:
[email protected] Auditor Auditor Purwantono, Suherman & Surja (Ernst & Young) Indonesia Stock Exchange Building, Tower 2, 7th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel. (62-21) 5289 5000 Fax. (62-21) 5289 4100 Biro Adiministrasi Efek Share Registrar PT Adimitra Transferindo Plaza Property, 2nd Floor Kompleks Pertokoan Pulomas Blok VIII No.1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13210, Indonesia Tel. (62-21) 4788 1515 Fax. (62-21) 470 9697 Notaris Notary Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi. Jl. K.H. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah Blok B - 2 No. 4-5 Jakarta 11140 Indonesia Tel. (62-21) 630 1511 Fax. (62-21) 633 7851
Divisi Divisions Divisi Obat Resep Divisi Produk Kesehatan Divisi Nutrisi Divisi Distribusi & Logistik
Prescription Pharmaceuticals Division Consumer Health Division Nutritionals Division Distribution & Logistics Division
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
43
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sekilas Kalbe Farma Kalbe Farma at a Glance
Kalbe didirikan pada tahun 1966. Pada tahun 1991, Kalbe terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai perusahaan publik. Kalbe telah jauh berkembang dari awal mulanya sebagai usaha farmasi yang dikelola di sebuah garasi di wilayah Jakarta Utara. Saat ini Kalbe telah menjadi perusahaan produk kesehatan publik terbesar di Asia Tenggara yang memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar USD 3,9 miliar dan omset penjualan Rp 10,91 triliun pada akhir tahun 2011. Kalbe memiliki fokus bisnis pada 4 divisi, yaitu divisi obat resep, divisi produk kesehatan, divisi nutrisi serta divisi distribusi dan logistik. Saat ini Kalbe didukung lebih dari 15.000 karyawan termasuk 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sehingga Kalbe mampu menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis, 100% rumah sakit, 100% apotek untuk pasar obat-obat resep serta 80% untuk pasar produk kesehatan dan nutrisi. Inovasi adalah semangat yang menjiwai setiap tahap pertumbuhan Kalbe sebagai perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Riset dan pengembangan produk-produk baru yang inovatif, bernilai tinggi, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan prospek yang baik di masa mendatang terus dilakukan. Menyadari kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan yang sangat luas, Kalbe terus meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan distribusinya. Perbaikan berkesinambungan dalam integrasi rantai pasokan menjadi salah satu perhatian utama Kalbe untuk meningkatkan efisiensi dan arus kas Perseroan. Setelah melampaui 4 dasawarsa pertumbuhan, Kalbe telah bertransformasi dari produsen obat-obatan menjadi penyedia “solusi layanan kesehatan yang menyeluruh” melalui penyediaan solusi kesehatan yang lengkap mulai dari produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan dan minuman kesehatan hingga alat-alat kesehatan termasuk pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan komprehensif atau holistik kepada konsumen yang telah dirintis, Kalbe diyakini dapat mempertahankan dan meningkatkan daya saing Kalbe di tengah kompetisi yang semakin ketat dalam rangka memperkuat keunggulan kompetitif Kalbe di masa depan. Adalah menjadi target kami untuk membangun Global Brand yang memiliki potensi penjualan yang tinggi di setiap unit bisnis untuk mendorong pertumbuhan kinerja. Mampu terus tumbuh secara berkesinambungan melalui sinergi antar unit bisnis menjadi harapan Kalbe dalam rangka mendukung terwujudnya misi Perseroan yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Dengan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas serta upaya perbaikan dalam berbagai proses bisnis secara berkesinambungan, Kalbe optimis akan mampu mencapai visi Perseroan “menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima”.
44
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
13
Kalbe was incorporated in 1966. In 1991, Kalbe was listed on the Indonesia Stock Exchange as a public company. Kalbe has significantly grown from its humble beginnings as a pharmaceuticals business run from a garage in North Jakarta. Today Kalbe has become the largest publicly-listed pharmaceuticals company in Southeast Asia, with a market capitalization of USD 3.9 billion and a sales turnover of Rp 10.91 trillion as of the end of 2011. Kalbe has focused its business on four divisions: prescription pharmaceuticals, consumer health products, nutritionals and distribution and logistics. Supported by over 15,000 employees, inclusive of 4,000 sales and marketing professionals covering the entire Indonesian archipelago, Kalbe maintains coverage of more than 70% of general practitioners, 90% of specialists, 100% of hospitals, 100% of pharmacies across Indonesia for the prescription pharmaceuticals market and 80% for the consumer health and nutritionals markets. Innovation remains as the spirit that characterizes every stage of growth for Kalbe, as it has metamorphosed into the largest pharmaceutical company in Indonesia. Research and development for new products that are innovative, high-value, and appropriately addressing the needs of society with good prospects in the future continues to take place. In recognition of the reality that Indonesia is a vast archipelago, Kalbe continues to increase both the capacity and quality of its distribution services. Continuous improvement of its supply chain integration is among the main concerns of Kalbe in improving efficiency and cash flows of the Company. After 4 decades of growth, Kalbe has transformed itself from a pharmaceuticals manufacturer into a provider of "comprehensive healthcare solutions", through offering a range of comprehensive health care solution products that goes from pharmaceuticals, nutrition, supplements, health foods and beverages to medical devices, including primary healthcare services. Through conducting comprehensive (or holistic) care for consumers, Kalbe is able to maintain and enhance its business competitiveness amid increasingly fierce competition, fortifying its competitive advantage for the future. It is our target to build global brands with high sales potential in every business unit, to support performance growth. Maintaining sustainable growth through business unit synergy is Kalbe’s hope in the journey to realize the Company’s mission to improve health for a better life. With the support of quality human resources and through continuous improvement efforts in various business processes, Kalbe is optimistic that it will be able to achieve the Company’s vision “to be the best Indonesian healthcare company, driven by innovation, strong brands and excellent management”.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
45
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Divisi Usaha Business Divisions
Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals
Divisi Obat Resep Kalbe memiliki rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat, dimulai dari obat generik, obat generik bermerek hingga obat lisensi; yang didistribusikan ke rumah sakit, apotik hingga toko obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi. Kalbe juga memiliki tim pemasaran yang kuat yang dibagi menjadi kelompok-kelompok pada masingmasing segmen dan kelas terapi untuk menjamin kegiatan pemasaran yang terfokus dan efektif.
Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division features a complete product range for all segments, from generic drugs, branded generics up to licensed drugs; these are distributed to hospitals, pharmacies and drug stores throughout Indonesia through an integrated distribution network. Kalbe also has a strong marketing team, divided into groups dedicated to each segment and therapeutical class, to ensure focused and effective marketing activities.
Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam, dan CPG.
Some of Kalbe’s top products include Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam and CPG.
Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
46
Divisi Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori produk obat bebas bersifat kuratif serta produkproduk konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan seperti suplemen dan produk bersifat preventif lainnya, minuman energi serta produk minuman kesehatan. Pada kategori produk obat bebas, portofolio Kalbe mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas dengan merek-merek yang dominan menguasai pangsa pasar dalam beberapa dekade terakhir.
Kalbe’s Consumer Health Division offers over-thecounter drugs with therapeutic benefits, consumer products with health benefits, including supplements and other preventive products, along with energy drinks and healthy ready-to-drink products. Kalbe’s over-the-counter portfolio category covers more than 6 therapeutical classes with strong brands, commanding a dominant market share, over recent decades.
Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah Promag, Extra Joss, Mixagrip, Entrostop, Woods, Fatigon, Mextril, Procold, Sakatonik, Komix dan Fatigon Hydro.
Some of Kalbe’s top products include Promag, Extra Joss, Mixagrip, Entrostop, Woods, Fatigon, Mextril, Procold, Sakatonik, Komix and Fatigon Hydro.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Divisi Nutrisi Nutritionals Division
Divisi Nutrisi Kalbe mempunyai rangkaian produkproduk nutrisi yang lengkap untuk seluruh lapisan usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak hingga pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui, hingga usia senja, serta produk-produk nutrisi untuk konsumen dengan kebutuhan khusus.
Kalbe’s Nutritionals Division showcases a complete product range for all age segments, from infants, toddlers, children to pre-teenagers, adults, expectant and lactating mothers, up to the elderly, as well as nutritional products for consumers with special medical needs.
Produk nutrisi Kalbe terutama ditujukan bagi segmen premium. Namun, dengan melihat potensi pertumbuhan dan daya beli kelas menengah yang terus meningkat, Kalbe telah mulai memasuki segmen kelas menengah dengan meluncurkan produk baru di segmen tersebut yang ditujukan pada pangsa pasar khusus, seperti susu untuk ibu hamil dan susu untuk anak-anak hingga pra-remaja
Kalbe’s nutritionals products have mostly been targeted at the premium segment. Nonetheless, taking into account the growth potential and increasing purchasing power of the middle income segment, Kalbe has started to build its footprint in the mass market segment by launching new products for niche markets, such as expectant and lactating mothers’ milk products, and milk for children to pre-teenagers.
Beberapa produk unggulan Kalbe antara lain adalah Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Zee, Diabetasol, Entrasol dan Lovamil.
Some of Kalbe’s top products include Morinaga Chil Kid, Morinaga Chil School, Morinaga Chil Mil, Morinaga BMT, Prenagen, Milna, Zee, Diabetasol, Entrasol and Lovamil.
Divisi Distribusi dan Logistik Distribution and Logistics Division
Untuk menjamin ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai Divisi Distribusi dan Logistik, yang dijalankan oleh anak perusahaannya PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), yang bertugas mendistribusikan produk-produk Kalbe dan produk prinsipal pihak ketiga ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh wilayah Indonesia. Di samping itu, Kalbe juga telah memperluas portofolio bisnis Divisi tersebut dengan perdagangan bahan baku kimia, peralatan kesehatan serta layanan jasa kesehatan secara retail.
To spread product availability and cover all areas across Indonesia, Kalbe has built a Distribution and Logistics Division, run by its subsidiary PT Enseval Putera Megatrading Tbk (EPMT), responsible for delivering Kalbe’s and other third party principal products to more than 1 million outlets in Indonesia. In addition, Kalbe has also expanded the business portfolio of the Division to include raw material trading, medical device trading and retail and health services.
Jaringan distribusi dan logistik Kalbe merupakan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia untuk produk farmasi. Dengan memiliki 2 Pusat Distribusi Regional (Regional Distribution Center atau RDC) di kota Jakarta dan Surabaya serta 65 cabang yang tersebar di 47 kota, Kalbe mampu menjangkau lebih dari 1.000.000 outlet di seluruh Indonesia secara langsung dan tidak langsung bekerja sama dengan perusahaan distribusi lokal.
Kalbe’s distribution and logistics network for pharmaceuticals products is the most extensive in Indonesia. Supported by 2 Regional Distribution Centers (RDC) in Jakarta and Surabaya, and 65 branches in 47 cities, Kalbe reaches more than 1,000,000 outlets all over Indonesia, both directly and indirectly, in cooperation with local sub-distributors.
Beberapa prinsipal pihak ketiga utama antara lain adalah L’oreal, Mead Johnson, Kara Santan, Beiersdorf dan Abbott Nutritionals.
Some of the major third party principals include L’oreal, Mead Johnson, Kara Santan, Beiersdorf and Abbott Nutritionals.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
47
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Struktur Organisasi Organization Structure
General Meeting of Shareholders
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
: Johannes Setijono : Santoso Oen Jozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto : Wahjudi Prakarsa Farid Anfasa Moeloek
Board of Directors President Director Vice President Director Director
: Bernadette Ruth Irawati Setiady : Johanes Berchman Apik Ibrahim : Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius Ongkie Tedjasurja
Corporate Function
Audit Committee Farid Anfasa Moeloek Nomination Committee Johannes Setijono Remuneration Committee Johannes Setijono Business Risk Committee Johannes Setijono GCG Committee Vidjongtius
Strategic Business Unit
Pharmaceuticals Global Marketing Office
Corporate Management System & Business Development
Corporate Information Technology & System
Corporate Strategic Investments
Consumer Health
Nutritionals
Distribution & Logistics Corporate Human Resources
Corporate Treasury & Investor Relations
Corporate Legal
Corporate Finance, Accounting & Tax
Biopharma
Eye Care
Medical Devices Corporate Communication and CSR
Corporate Audit and Risk Management
Health Services
International
48
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Struktur Kepemilikan Perseroan dan Entitas Anak
Shareholding Structure of the Company and Subsidiaries Pharma Metric Labs
81.64%
Dankos Farma
99.975%
0.025% Bintang Toedjoe
99.90%
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd
0.10%
93.34%
0.40%
Hexpharm Jaya Labs
99.60%
Finusolprima Farma
99.994%
Saka Farma Labs
75%
Kalbe
25%
0.006%
Bifarma Adiluhung
0.004%
99.996%
0.003%
Kalbe Vision Pte. Ltd.
100%
Sanghiang Perkasa
99.997%
Kalbe Morinaga Indonesia
70%
Asiawide Kalbe Philippines, Inc.
Kalbe International Pte. Ltd.
50%
100%
Millenia Dharma Insani
99.6%
0.4%
Orange Kalbe Limited
30%
Tri Sapta Jaya
0.001%
99.999%
EPMT
91.75% Farmasi Pharmaceuticals Makanan Kesehatan Nutritionals Penjualan dan Distribusi Sale and Distribution Perusahaan Terbuka Listed Company
Enseval Medika Prima
0.1%
Global Chemindo Megatrading
0.1%
99.9%
99.9%
Renalmed Tiara Utama
98.75%
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
49
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Visi Vision
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Menjadi perusahaan produk kesehatan Indonesia terbaik yang didukung oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima To be the best Indonesian healthcare company driven by innovation, strong brands and excellent management
Misi Mission
Meningkatkan Kesehatan untuk Kehidupan yang Lebih Baik To Improve Health for a Better Life
The Scientific Pursuit of Health for a Better Life
Motto
Visi dan Misi Perseroan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi The Company's Vision and Mission have been approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors
50
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Nilai Values Panca Sradha KALBE 1. Saling percaya adalah perekat di antara kami
Berlandaskan saling percaya, saling menghargai dengan menjunjung tinggi keterbukaan dan kejujuran kami mengelola Perseroan untuk memberikan yang terbaik bagi sesama.
2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami Kesadaran penuh merupakan landasan kami dalam mengambil tindakan yang selaras
dengan nilai-nilai Perseroan agar senantiasa tanggap terhadap kebutuhan semua pemangku kepentingan, masyarakat dan lingkungan.
3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami Berawal dari kesederhanaan disertai semangat untuk terus berinovasi kami bertumbuh
untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik
Kami memberi kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk mengembangkan potensinya agar menjadi insan yang handal melalui budaya belajar dan perbaikan yang berkesinambungan.
5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami
Sebagai bagian dari kehidupan, kami berperan serta memelihara keragaman dan keharmonisan dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat bagi sesama hingga generasi mendatang.
1. Trust is the glue of life
With mutual trust and respect and by upholding openness and honesty, we manage the Company to deliver the very best for all.
2. Mindfulness is the foundation of our action
Mindfulness is the foundation for us to take actions that are consistent with Company values in order to be always responsive to the needs of all stakeholders, society and the environment.
3. Innovation is the key to our success
Starting from simplicity combined with a spirit to sustain innovation, we grow to improve the quality of life.
4. Strive to be the best
We provide equal opportunity to every individual to develop their potentials and become a reliable human being through the culture of continual learning and improvement.
5. Interconnectedness is a universal way of life
As part of life, we assume our role and maintain diversity and harmony by making efforts that are useful for others and to future generations.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
51
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Johannes Setijono Presiden Komisaris President Commissioner
Santoso Oen Komisaris Commissioner
Jozef Darmawan Angkasa Komisaris Commissioner
Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Solo pada tanggal 19 Desember 1944. Meraih gelar Sarjana Farmasi dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1969.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 18 Juni 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Boulder Colorado University, Amerika Serikat pada tahun 1991.
Sejak tahun 1972, beliau telah bergabung dengan Perseroan sebagai Research & Development Manager dan diangkat menjadi Direktur Pemasaran pada tahun 1976. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan beberapa anak perusahaan Perseroan, antara lain sebagai Komisaris PT Kageo Igar Jaya Tbk, Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories dan juga sebagai Komisaris PT Sanghiang Perkasa sejak tahun 1993. Dari tahun 1996 sampai dengan tahun 1998 beliau menduduki jabatan Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Sampai tahun 2008, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1998, dan sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma Internasional sejak tahun 1999. Beliau juga menjabat beberapa posisi sebagai pemimpin di PT Dankos Laboratories Tbk, yaitu sebagai Direktur pada tahun 1985, sebagai Komisaris pada tahun 1989 hingga 1994, dan sebagai Presiden Komisaris sejak April 1994 sampai dengan penggabungan usaha di tahun 2005. Beliau juga menjadi Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 1998 hingga Mei 2008. Pada tahun 2011, beliau terpilih sebagai Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia untuk periode 2011 – 2016.
Pada tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Production Supervisor dan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur di KC Pharmaceuticals Inc., Amerika Serikat sampai dengan tahun 1997. Sejak tahun 1997 itu juga, beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Wakil Direktur PT Bintang Toedjoe sampai dengan tahun 1999 dan kemudian diangkat sebagai Direktur hingga bulan Januari 2001. Sejak bulan Juni 2002, beliau menjabat sebagai Komisaris PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan saat penggabungan usaha pada tahun 2005. Sejak tahun 2000, beliau menjabat Direktur Perseroan hingga Mei 2008.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 20 Maret 1968. Meraih gelar Bachelor of Science in Engineering Management dari University of Portland pada tahun 1990, Master of Business Administration dari Loyola Marymount University pada tahun 1993 dan Master of Science in Engineering Management dari University of Southern California pada tahun 1995.
President Commissioner of the Company since 2008. An Indonesian citizen, born in Solo on December 19, 1944. Graduated with a degree in Pharmacy from Bandung Institute of Technology in 1969.
Commissioner of the Company since 2008. An Indonesian citizen, born in Jakarta on June 18, 1964. Graduated with a degree in Economics from Boulder Colorado University in 1991. He began his career as a Production Supervisor in 1987 at KC Pharmaceuticals Inc., USA, eventually being appointed President Director. In 1997, he joined Kalbe Group as the Deputy Director of PT Bintang Toedjoe, a position he held until 1999, when he was appointed as a Director, serving until January 2001. In June 2002, he was appointed as Commissioner of PT Dankos Laboratories Tbk where he served until the merger in 2005. From 2000 until May 2008, he served as Director of the Company.
He joined Kalbe in 1972 as Research & Development Manager and was appointed as Director of Marketing in 1976. Between 1992 and 1998, he served as a Commissioner of the Company as well as that of several other companies in the Kalbe Group, namely as Commissioner of PT Kageo Igar Jaya Tbk, President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories and also as Commissioner PT Sanghiang Perkasa since 1993. Between 1996 and 1998, he served as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Up until 2008, he was the President Commissioner of PT Bintang Toedjoe and a Commissioner of PT Finusolprima Farma International. He has also held several senior positions in PT Dankos Laboratories Tbk, having been appointed as a Director in 1985, a Commissioner between 1989 and 1994 and President Commissioner from April 1994 until the merger in 2005. He also served as President Director of the Company from 1998 until May 2008. In 2011, he appointed as the Chairman of the Indonesian Pharmaceutical Association for period of 2011 – 2016.
52
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Beliau memulai karir di bidang farmasi sejak tahun 1992 di KC Pharmaceuticals Inc, Amerika Serikat sampai dengan tahun 1995. Beliau mulai bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1995 dengan jabatan sebagai Plant Manager di PT Bintang Toedjoe. Selain itu, selama tahun 1995 hingga 1999, beliau menjabat sebagai Marketing Manager Perseroan dan Presiden Direktur PT Hexpharm Jaya Laboratories. Pada tahun 2002 hingga tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 2002 hingga bulan Maret 2007. Sejak penggabungan usaha tahun 2005, beliau menduduki jabatan sebagai Direktur Perseroan sampai dengan tahun 2008. Commissioner of the Company since 2008. An Indonesian citizen, born in Jakarta on March 20, 1968. Graduated with a Bachelor degree of Science in Engineering Management from the University of Portland with in 1990, Master of Business Administration from Loyola Marymount University in 1993 and Master of Science in Engineering Management from the University of Southern California in 1995. He started his career in the pharmaceutical industry in 1992 at KC Pharmaceuticals Inc, United States of America, where he worked until 1995. He joined Kalbe Group in 1995, serving as Plant Manager at PT Bintang Toedjoe. In addition, between 1995 and 1999, he also served as Marketing Manager of the Company, and as President Director of PT Hexpharm Jaya Laboratories. From 2002 until 2005, he was as a Director at PT Dankos Laboratories Tbk. He also served as the President Director of PT Bintang Toedjoe from 2002 until March 2007. Since the merger in 2005, he served as the Director of the Company, until 2008.
Ferdinand FerdinandAriyanto Aryanto Komisaris Komisaris Commissioner Commissioner
Wahjudi WahjudiPrakarsa Prakarsa Komisaris KomisarisIndependen Independen Independent IndependentCommissioner Commissioner
Farid FaridAnfasa AnfasaMoeloek Moeloek Komisaris KomisarisIndependen Independen Independent IndependentCommissioner Commissioner
Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2010.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 7 Mei 1972. Mendapatkan gelar sarjana dari California State University of Long Beach, Amerika Serikat di tahun 1995.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Madiun pada tanggal 30 Januari 1938. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1968, Master of Business Administration dari University of Wisconsin tahun 1974 serta PhD di bidang Akuntansi dari University of Missouri tahun 1980.
Beliau bergabung dengan Grup Kalbe sebagai Product Executive di PT Dankos Laboratories Tbk pada tahun 1996, sebelum menjabat sebagai Product Manager di PT Bintang Toedjoe pada tahun 1997 dan kemudian terus memegang berbagai posisi penting di perusahaan yaitu Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager dan Assistant Marketing Director. Sejak tahun 2001 hingga tahun 2008, beliau menjabat sebagai Komisaris di PT Enseval Putera Megatrading Tbk dan beberapa perusahaan lainnya. Commissioner of the Company since 2008. An Indonesian citizen, born in Jakarta on May 7, 1972. Earned his Bachelor’s Degree from California State University at Long Beach in 1995. In 1996, he joined the Kalbe Group appointed a Product Executive at PT Dankos Laboratories Tbk, before serving as the Product Manager at PT Bintang Toedjoe in 1997. He was then promoted to various other positions including Senior Product Manager, Marketing Manager, General Marketing Manager and Assistant Marketing Director. Between 2001 and 2008, he served as Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk and several other companies.
Beliau adalah guru besar emeritus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Pendiri dan ketua pertama dari dua Program Studi Magister Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yaitu Program Magister Manajemen (1988 – 1996) dan Program Magister Akuntansi (1997 – 2003). Beliau juga pendiri dan aktif sebagai penasehat Center for Corporate Leadership sejak tahun 1993 hingga sekarang dan Indonesian Society of Independent Commissioners sejak tahun 2001 hingga sekarang. Kini beliau juga menjabat komisaris independen dan komite audit di beberapa perusahaan.
Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2008. Warga Negara Indonesia. Lahir di Lampung pada tanggal 28 Juni 1944. Meraih gelar Doktor dalam Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1994. Beliau berperan sebagai Direktur Akademis Universitas Indonesia untuk program Pasca Sarjana (1996-1998), Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Pembangunan VII, Menteri Kesehatan Indonesia Kabinet Reformasi Pembangunan, anggota MPR RI (1999), Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (2003-2006), dan President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006).
Beliau telah menerima beberapa penghargaan, antara lain tanda kehormatan negara “Satyalancana Dwidya Sistha” dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia Markas Besar TNI – AD dan Tanda kehormatan negara “Satyalancana Karya Satya” dari Pemerintah Republik Indonesia.
Beberapa penghargaan yang pernah didapatkannya antara lain adalah Penghargaan Adi Satya Utama dari Ikatan Dokter Indonesia (1996), Bintang Republik Indonesia Maha Putra Adriprana (1999), Satyalancana Karya Satya Republik Indonesia XXX (2002), Penghargaan Bina Ekatama dari Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (2002), dan Penghargaan Prof Mohtar Award dalam Bidang Ilmiah dan Riset dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (2007).
Independent Commissioner of the Company since 2010.
Independent Commissioner of the Company since 2008.
An Indonesian citizen, born in Madiun on January 30, 1938. Graduated with a Bachelor of Economics in Accountancy from the Economics Faculty of the University of Indonesia in 1968, was awarded a Master’s of Business Administration degree from University of Wisconsin in 1974 and a PhD in Accountancy from the University of Missouri in 1980.
An Indonesian citizen, born in Lampung on June 28, 1944. Awarded a Doctorate in Obstetrics and Gynecology by the Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1983 and earned a Professor of Faculty of Medicine, University of Indonesia in 1994.
Mr. Wahjudi is a Professor Emeritus at the Faculty of Economics, University of Indonesia. He was the Founder and First Program Head of the initial two professional graduate programs at the Economics Faculty of the University of Indonesia, the Magister Management Program (1988 – 1996) and Magister Accountancy Program (1997- 2003). He also established and is still serving as an advisor of the Center for Corporate Leadership (since 1993) and The Indonesian Society of Independent Commissioners (since 2001). Currently, he also serves as Independent Commissioner and Audit Committee member at several other companies. In recognition of his public service he has been awarded several state medals, including the “Satyalancana Dwidya Sistha” from the Indonesia Armed Forces - Army Central Headquarters; and the “Satyalancana Karya Satya” from the Indonesian Government.
He served as Academic Director at the University of Indonesia for the Master’s Degree Program (1996-1998), as Indonesian Minister of Health in the Development VII Cabinet, as Indonesian Minister of Health in the Development Reform Cabinet, as a member of the Indonesian Consultative Assembly MPR RI (1999), General Chairman of the Supervisory Council of the Indonesian Doctors’ Association, and President of Medical Associations of South East Asian Nations (MASEAN) Council (2003-2006). He has also received several awards, including the Adi Satya Utama Award from the Indonesian Doctors’ Association (1996), the Maha Putra Adriprana Star of the Republic of Indonesia (1999), the Satyalancana Karya Satya XXX of the Republic of Indonesia (2002), the Bina Ekatama Award from the Indonesian Family Planning Association (2002), and the Prof Mohtar Award in Science and Research from the Indonesian Public Health Association (2007).
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
53
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Direksi
Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Presiden Direktur President Director
Johanes Berchman Apik Ibrahim Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2008.
Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2005.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1962. Meraih gelar Master of Science dari Faculty of Food Science, Cornell University Ithaca, New York, Amerika Serikat tahun 1986.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Purbalingga pada tanggal 6 Maret 1957. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung.
Sejak tahun 1987, beliau memulai karirnya sebagai Product Manager di PT Bukit Manikam Sakti, Divisi Infant Food dari PT Kalbe Farma, kemudian tahun 1989, pindah ke PT Sanghiang Perkasa, anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang bergerak di bidang makanan kesehatan. Pada bulan Febuari 1992, beliau ditarik kembali oleh PT Bukit Manikam Sakti untuk membangun dan mengembangkan divisi tersebut sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau menjabat sebagai Wakil Presiden untuk Manufacturing dan Sumber Daya Manusia di Helios Foods pada bulan November 1992 hingga 1994. Sejak tahun 1994 sampai saat ini beliau menjabat sebagai Presiden Direktur dari PT Sanghiang Perkasa, yang menjadi Divisi Nutrisi PT Kalbe Farma Tbk. Di PT Kalbe Farma Tbk sendiri, beliau memulai karirnya pada tahun 1997 hingga 2005 sebagai Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, dan pada tahun 2006 setelah penggabungan usaha menjabat sebagai Direktur untuk bagian Corporate Strategy and Business Development. Pada tahun 2008, beliau diangkat sebagai Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Sanghiang Perkasa, Direktur Asiawide Kalbe Philippines Inc., Presiden Komisaris dari PT Kalbe Morinaga Indonesia, Komisaris dari PT Enseval Putera Megatrading Tbk. President Director of the Company since 2008. An Indonesian citizen, born in Jakarta on May 19, 1962. Earned a Master’s of Science Degree from the Faculty of Food Science, Cornell University Ithaca, New York, in 1986. In 1987, she began her career as Product Manager at PT Bukit Manikam Sakti, the Infant Food Division of PT Kalbe Farma Tbk., and then in 1989 moved to PT Sanghiang Perkasa, a Health Food Subsidiary of PT Kalbe Farma Tbk, as Marketing Manager. In February 1992 she returned to nurture & build PT Bukit Manikam Sakti, as President Director and later on became Vice President for Manufacturing and HRD at Helios Foods, a consolidation unit of the Whole Foods Division of PT Kalbe Farma Tbk. From 1994 until the present, following the spin off of PT Bukit Manikam Sakti, she has held the position of President Director of PT Sanghiang Perkasa, which became the Nutritionals Division of Kalbe Farma. At PT Kalbe Farma Tbk, she started her career in 1997 as Marketing Director of Ethical and OTC Businesses, where she served until 2005, and in 2006 (after the merger) she was responsible as Director for Corporate Strategy and Business Development. In 2008, she was appointed as President Director of PT Kalbe Farma Tbk.
Beliau telah memiliki banyak pengalaman di bidang industri farmasi. Kariernya dimulai di PT Bintang Toedjoe sejak tahun 1985, dan telah menjabat berbagai posisi hingga penunjukan beliau sebagai Direktur pada tahun 1995. Kemudian dari tahun 1996 sampai dengan tahun 2002 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk. Sejak tahun 1996 sampai 2008 beliau menjabat sebagai Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe, Direktur Kalbe International Pte. Ltd., Direktur Asiawide Kalbe Philippines, Inc., Presiden Komisaris PT Saka Farma Laboratories, dan Komisaris PT Sanghiang Perkasa. Vice President Director of the Company since 2005. An Indonesian citizen, born in Purbalingga on March 6, 1957. Graduated from Parahyangan Catholic University in Bandung, with a Bachelor’s Degree in Management Economics. He has built up many years of experience in the pharmaceutical industry. Joining PT Bintang Toedjoe in 1985, he proceeded to hold several key positions until his appointment as a Director in 1995. He was appointed President Director of PT Dankos Laboratories Tbk and held this position from 1996 to 2002. He has served as President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories from 1996 to 2008. Up to the end of 2011, he also served as President Director of PT Bintang Toedjoe, Director of Kalbe International Pte.Ltd., Director of Asiawide Kalbe Philippines, Inc., President Commissioner of PT Saka Farma Laboratories, and Commissioner of PT Sanghiang Perkasa.
Until end of 2011, she also served as President Director of PT Sanghiang Perkasa, Director of Asiawide Kalbe Philippines Inc., President Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia, and Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
54
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Budi Dharma Wreksoatmodjo Direktur Director Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Warga Negara Indonesia. Lahir di Tegal pada tanggal 15 Juni 1958. Meraih gelar sarjana dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1981. Beliau memulai karirnya pada tahun 1982 sebagai General Manager di PT Tatas Mulia. Pada tahun 1984 beliau bergabung dengan PT Sanghiang Perkasa sebagai General Manager, tahun 1986 di PT Bukit Manikam Sakti dan tahun 1989 di PT Enseval. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1998, beliau menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga bulan Januari 2006. Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval di tahun 2005, beliau menjabat sebagai Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk., Presiden Komisaris PT Sanghiang Perkasa, Presiden Komisaris PT Enseval Medika Prima, Komisaris PT Tri Sapta Jaya, Komisaris PT Millenia Dharma Insani, dan Komisaris PT Global Chemindo Megatrading. Director of the Company since 2005. An Indonesian citizen, born in Tegal, Central Java, on June 15, 1958. Earned a Bachelor’s Degree from the Bandung Institute of Technology in 1981. He began his career in 1982 as General Manager of PT Tatas Mulia, moving to the post of General Manager of PT Sanghiang Perkasa in 1984, PT Bukit Manikam Sakti in 1986 and PT Enseval in 1989. Between 1992 and 1998, he served as President Director of the Company before being appointed President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, a position he held until January 2006. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval in 2005, he has served as a Director of PT Kalbe Farma Tbk. Until end of 2011, he also serves as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk., President Commissioner of PT Sanghiang Perkasa, President Commissioner of PT Enseval Medika Prima, Commissioner of PT Tri Sapta Jaya, Commissioner of PT Millenia Dharma Insani, and Commissioner of PT Global Chemindo Megatrading.
Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Direktur Director Direktur Perseroan sejak tahun 2005. Warga Negara Indonesia. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 3 Januari 1954. Berkuliah di Fakultas Farmasi Universitas Surabaya hingga tahun 1977. Beliau bergabung dengan Grup Kalbe pada tahun 1985 sebagai Sales Manager Ethical PT Dankos Laboratories Tbk. Pada tahun 1988 beliau diangkat sebagai Marketing Manager Ethical, lalu menjabat sebagai Direktur PT Bintang Toedjoe pada tahun 1991 hingga tahun 1992. Sejak tahun 1996 hingga tahun 2002, menjabat sebagai Presiden Direktur dan setelah itu sebagai Komisaris PT Bintang Toedjoe. Sejak tahun 1992 hingga tahun 1996 beliau menduduki jabatan sebagai Direktur dan kemudian menjabat sebagai Presiden Direktur PT Dankos Laboratories Tbk sejak tahun 2002 hingga penggabungan usaha pada tahun 2005. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Finusolprima Farma Internasional, Presiden Komisaris PT Enseval Putera Megatrading Tbk., Presiden Komisaris PT Hexpharm Jaya Laboratories, Presiden Komisaris PT Dankos Farma, dan Komisaris PT Renalmed Tiara Utama. Director of the Company since 2005. An Indonesian citizen, born in Bojonegoro on January 3, 1954. Studied at the Faculty of Pharmacy, Surabaya University until 1977. He joined Kalbe Group in 1985 as Sales Manager for the Ethical Division at PT Dankos Laboratories Tbk., and in 1988 was appointed as Marketing Manager for the Ethical Division. He served as a Director of PT Bintang Toedjoe from 1991 to 1992, as President Director from 1996 to 2002 and was then appointed a Commissioner. From 1992 to 1996, he was a Director of PT Dankos Laboratories Tbk and then served as President Director from 2002 until the merger in 2005. Up to the end of 2011, he served President Commissioner of PT Finusolprima Farma Internasional, President Commissioner of PT Enseval Putera Megatrading Tbk., President Commissioner of PT Hexpharm Jaya Laboratories, President Commissioner of PT Dankos Farma, and Commissioner of PT Renalmed Tiara Utama.
Vidjongtius Direktur Director
Ongkie Ongkie Tedjasurja Tedjasurja Direktur Direktur Director Director
Direktur Perseroan sejak tahun 1997.
Direktur Perseroan sejak tahun 2011.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak pada tanggal 5 Juli 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Trisakti.
Warga Negara Indonesia. Lahir di Bandung pada tanggal 9 November 1959. Meraih gelar Master in Business Administration dari Monash University, Mt. Eliza Business School Australia pada tahun 1996 dan menamatkan pendidikan di Columbia University, Columbia Business School Executive Education, Amerika Serikat di tahun 2001.
Pada tahun 1985, beliau memulai kariernya di Kantor Akuntan Publik Drs. Joseph Susilo & Rekan dan sebagai Dosen di STIE Trisakti. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1990 pada Bagian Keuangan dan Akuntansi. Pada tahun 1992, beliau diangkat menjadi Direktur Keuangan PT Dankos Laboratories Tbk sampai dengan tahun 1997 dan diangkat menjadi Direktur Perseroan pada tahun 1997. Sejak bulan Januari 2006 dan hingga tahun 2010 beliau menjabat sebagai Presiden Direktur PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan di bidang distribusi. Hingga akhir tahun 2011, beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Bifarma Adiluhung Director of the Company since 1997. An Indonesian citizen, born in Pontianak, West Kalimantan, on July 5, 1964. Earned a Bachelor’s Degree in Economics from Trisakti University. In 1985, he began his career at the Public Accountant Firm of Drs. Joseph Susilo & Partners, and was also a lecturer at STIE Trisakti. He joined Kalbe in 1990, in the Finance and Accounting Department. In 1992, he was appointed the Finance Director of PT Dankos Laboratories Tbk., where he served until 1997, and as Director of the Company since 1997. From January 2006 until 2010 he has served as President Director of PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the Company’s distribution division. Up to the end of 2011, he also served Commissioner of PT Bifarma Adiluhung.
Pada tahun 1985, beliau bergabung di PT Enseval Putera Megatrading sebagai District Sales Manager. Sejak tahun 1986 hingga 1991, beliau menjabat sebagai Manager pada PT Bukit Manikam Sakti dan Helios Food. Pada tahun 1991, beliau dipercaya menjadi Marketing Director pada PT. Arnott’s Indonesia dan kemudian menjabat sebagai Direktur pada PT Indomilk, PT Indolakto, dan PT Indomeiji di tahun 1996 hingga 2000. Pada tahun 2002, beliau menjabat sebagai Direktur PT Pepsi Indobeverages (Indofood Group). Sejak tahun 2003 hingga 2011, beliau menduduki posisi sebagai Direktur PT Mayora Indah Tbk. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai Direktur PT Sanghiang Perkasa, Direktur Kalbe Vision Pte. Ltd. dan Komisaris PT Kalbe Morinaga Indonesia. Director of the Company since 2011. An Indonesian citizen, born in Bandung, on November 9, 1959. Earned a Master in Business Administration degree from Monash University, Mt. Eliza Business School Australia in 1996 and graduated from Columbia University, Columbia Business School Executive Education, United States of America in 2001. In 1985, he joined PT Enseval Putera Megatrading as District Sales Manager. From 1986 to 1991, he was appointed as a Manager of PT Bukit Manikam Sakti and Helios Food. In 1991, he served as Marketing Director of PT. Arnott’s Indonesia and later on served as a Director of PT Indomilk, PT Indolakto, dan PT Indomeiji in 1996 until 2000. in 2002, he served as a Director of PT Pepsi Indobeverages (Indofood Group). From 2003 to 2011, he was appointed as a Director of PT Mayora Indah Tbk. Up to the end of 2011, he served as Director of PT Sanghiang Perkasa, Director of Kalbe Vision Pte. Ltd., and Commissioner of PT Kalbe Morinaga Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
55
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Komite Audit Audit Committee
Farid Anfasa Moeloek Ketua Komite Audit Chairman of Audit Committee
Ichsan Gunawan Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Ketua Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.
Anggota Komite Audit sejak tanggal 5 Agustus 2008.
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 17 September 1938. Meraih gelar Sarjana Insinyur Teknologi Kimia dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1963. Sejak tahun 1962, beliau memulai karir sebagai Wakil Direktur PT Pagoda Sakti Raya. Selanjutnya pada tahun 1969, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PT Jaya Gas Indonesia. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1988 hingga 1990 sebagai Direksi Grup Kalbe. Pada tahun 1990 sampai dengan 1993, beliau menempati posisi sebagai Direktur Group PT Tempo, dan pada tahun 1994 hingga 2000 sebagai Direktur Utama PT Cakrawala Nalar Mekar.
Warga negara Indonesia. Lahir di Cirebon pada tanggal 10 November 1966.Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Parahyangan, Bandung di tahun 1990 Beliau memulai karirnya sebagai Supervisor Pajak pada Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co sejak tahun 1993 sampai dengan 1996. Selanjutnya pada tahun 1996 sampai dengan tahun 2005, beliau menjabat sebagai Tax Manager pada Prijohandojo, Boentoro & Co. Terhitung mulai Januari tahun 2009, beliau adalah mitra kerja dari Kantor Konsultan Pajak dan Keuangan Trustion Consulting.
Member of the Audit Committee since August 5, 2008.
An Indonesian citizen, born in Cirebon on November 10, 1966. Graduated with a Degree in Accountancy from Parahyangan University, Bandung in 1990. She started her career as a Tax Supervisor at Gunawan, Prijohandojo, Utomo & Co, where she worked from 1993 to 1996. From 1996 to 2005, she was Tax Manager at Prijohandojo, Boentoro & Co. Effective January 2009, she has served as a partner of the Financial and Tax Consultant Office at Trustion Consulting.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Dewan Komisaris. Chairman of the Audit Committee since August 5, 2008. For a complete biography please refer to the Board of Commissioners Biography Section.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on September 17, 1938. Earned a Bachelor’s Degree in Chemical Engineering from Bandung Institute of Technology in 1963. From 1962, he began his career as Deputy Director at PT Pagoda Sakti Raya. In 1969, he was promoted to the position of President Director of PT Jaya Gas Indonesia. He joined our Company in 1988, and served up to 1990 as Director of the Kalbe Group. From 1990 to 1993, he held the position of Director of PT Tempo Group and from 1994 to 2000 was President Director of PT Cakrawala Nalar Mekar.
56
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Dianawati Sugiarto Anggota Komite Audit Member of Audit Committee
Member of the Audit Committee since August 5, 2008.
Komite Nominasi Nomination Committee
Johannes Setijono Ketua Komite Nominasi Chairman of Nomination Committee
Bernadette Ruth Irawati Setiady Anggota Komite Nominasi Member of Nomination Committee
Johanes Berchman Apik Ibrahim Anggota Komite Nominasi Member of Nomination Committee
Ketua Komite Nominasi sejak tahun 2008.
Anggota Komite Nominasi sejak tahun 2008.
Anggota Komite Nominasi sejak tahun 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Dewan Komisaris.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Chairman of the Nomination Committee since 2008.
Member of the Nomination Committee since 2008.
Member of the Nomination Committee since 2008.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners biography section.
For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
Johannes Setijono Ketua Komite Remunerasi Chairman of Remuneration Committee
Bernadette Ruth Irawati Setiady Anggota Komite Remunerasi Member of Remuneration Committee
Johanes Berchman Apik Ibrahim Anggota Komite Remunerasi Member of Remuneration Committee
Ketua Komite Remunerasi sejak tahun 2008.
Anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2008.
Anggota Komite Remunerasi sejak tahun 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Dewan Komisaris.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Chairman of the Remuneration Committee since 2008.
Member of the Remuneration Committee since 2008.
Member of the Remuneration Committee since 2008.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners biography section.
For a complete biography please refers to Board of Directors biography section.
For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
Komite Remunerasi Remuneration Committee
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
57
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Komite GCG GCG Committee
Vidjongtius Ketua Komite GCG Chairman of GCG Committee
Agustinus Alfonsus Haryono Anggota Komite GCG Member of GCG Committee
Bernadus Karmin Winata Anggota Komite GCG Member of GCG Committee
Ketua Komite GCG sejak tahun 2008.
Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.
Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Warga negara Indonesia. Lahir di Jepara pada tanggal 24 Agustus 1964. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada pada tahun 1988 dan Magister Manajemen di bidang Manajemen Keuangan dari STIE Kalbe pada tahun 2002.
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 2 Juli 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Padjadjaran di Bandung, kemudian melanjutkan pendidikan di GS Fame Institute of Business Jakarta dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada tahun 1995.
Chairman of the GCG Committee since 2008. For the complete biography please refer to the Board of Directors biography section.
Memulai karir di PT Bank Central Asia pada tahun 1988, dan berkiprah di PT Djarum selama 8 tahun, kemudian bergabung dengan Makes & Partners Law Firm pada tahun 1996. Sejak tahun 1997, beliau bergabung dengan Perseroan hingga sekarang. Selain itu, beliau juga aktif di Komite Advokasi dan Hukum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia sejak tahun 2001 dan Dosen Hukum Bisnis serta anggota Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia sejak tahun 2010. Member of the GCG Committee since 2008. An Indonesian citizen, born in Jepara, Central Java, on August 24, 1964. Graduated with a Bachelor of Law Degree from the Faculty of Law, Gajah Mada University, in 1988 and earned a Master’s Degree in Management from STIE of Kalbe in 2002. Began his career at PT Bank Central Asia in 1988 and served in PT Djarum for 8 years before joining Makes & Partners Law Firm in 1996. Since 1997, he has worked for the Company, while staying active in the Advocacy and Legal Committee of the Indonesian Joint Pharmaceutical Companies (since 2001) and as a Lecturer in Business Law and member of the Commissioners and Directors Institution (since 2010)
58
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Beliau mengawali karir dengan bekerja pada divisi audit internal, akuntansi, keuangan dan penganggaran sejak tahun 1988 di beberapa perusahaan antara lain adalah Gunung Sewu Group of Companies, Mitracorp Pacific Nusantara, dan Artha Holdings. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1997 sebagai Manager Hubungan Investor, kemudian menjabat sebagai Asisten Direktur bidang Akuntansi, Keuangan dan Investor Relations sejak tahun 2000 hingga 2006. Hingga akhir tahun 2011, beliau menjabat sebagai Direktur Finance Operation and Accounting. Member of the GCG Committee since 2008. An Indonesian citizen, born in Jakarta on July 2, 1964. He graduated with a Degree in Economics Accountancy from Padjadjaran University in Bandung, and continued his education in GS Fame Institute of Business at Jakarta and earned a Master Degree in Business Administration in 1995. He began his career in internal audit in 1988, serving in the Accounting, Finance and Budgeting divisions of several companies, such as Gunung Sewu Group of Companies, Mitracorp Pacific Nusantara and Artha Holdings. He joined the Company in 1997 as the Manager of Investor Relations, then served as Assistant of Director in Accounting, Finance and Investor Relations from 2000 until 2006. Until end of 2011, he worked as the Director of Finance Operations and Accounting.
Joyce V. Handajani Anggota Komite GCG | Member of GCG Committee
Febiana Rinasari Anggota Komite GCG | Member of GCG Committee
Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.
Anggota Komite GCG sejak tahun 2008.
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 8 Agustus 1970. Menyelesaikan pendidikannya sebagai Bachelor of Arts in Finance dari University of Texas at Austin, Amerika Serikat pada tahun 1992 dan melanjutkan pendidikannya di University of Texas at San Antonio, Amerika Serikat dan memperoleh gelar Master of Business Administration pada tahun 1993.
Warga negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tanggal 20 Pebruari 1978. Memperoleh gelar Bachelor of Science in Accounting dari Santa Clara University, California, Amerika Serikat dan Master of Science in Taxation dari San Jose State University, California, Amerika Serikat.
Sejak tahun 1994, beliau memulai kariernya di PT Enseval Putera Megatrading Tbk pada divisi Corporate Treasury. Sejak penggabungan usaha antara PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk dan PT Enseval Putera Megatrading Tbk pada tahun 2005 hingga saat ini, beliau diangkat menjadi Deputy Director Corporate Treasury PT Kalbe Farma Tbk. Sejak tahun 2008, beliau menjabat sebagai Kepala Hubungan Investor PT Kalbe Farma Tbk.
Beliau memulai karirnya sebagai Senior Tax Associate di KPMG LLP, California, Amerika Serikat dari tahun 2000 hingga 2003. Kemudian menjabat sebagai Senior Tax Accountant di Rothstein, Kass & Company, PC, New Jersey, Amerika Serikat hingga tahun 2005. Beliau mulai bergabung dengan Perseroan di tahun 2005 sebagai Corporate Treasury Senior Supervisor. Pada akhir tahun 2010, beliau menjabat sebagai Corporate Treasury Manager.
Member of the GCG Committee since 2008.
Member of the GCG Committee since 2008.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on August 8, 1970. Graduated with a Bachelor of Arts in Finance with honor from the University of Texas at Austin, USA in 1992 and continued in the University of Texas at San Antonio, USA and earned a Master Degree in Business Administration in 1993.
An Indonesian citizen, born in Jakarta on February 20, 1978. Graduated with a Bachelor of Science in Accounting Degree from Santa Clara University, California, USA and a Master’s of Science in Taxation from San Jose State University, California, USA.
Since 1994, she began her career at PT Enseval Putera Megatrading Tbk., in the Corporate Treasury Division. Since the merger of PT Kalbe Farma Tbk, PT Dankos Laboratories Tbk and PT Enseval Putera Megatrading Tbk in 2005 up until now, she has been appointed Deputy Director of the Corporate Treasury at PT Kalbe Farma Tbk. Since 2008, she has served as the Head of Investor Relations of PT Kalbe Farma Tbk.
She started her career as a Senior Tax Associate at KPMG LLP, California from 2000 to 2003. She then served as a Senior Tax Accountant at Rothstein, Kass & Company, PC, New Jersey, until 2005. She joined the Company in 2005 as Senior Supervisor of the Corporate Treasury. At the end of 2010, she was appointed Corporate Treasury Manager.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
59
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Komite Risiko Usaha Business Risk Committee
60
Johannes Setijono Ketua Komite Risiko Usaha Chairman of Business Risk Committee
Jozef Darmawan Angkasa Anggota Komite Risiko Usaha Member of Business Risk Committee
Ketua Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.
Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Dewan Komisaris.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Dewan Komisaris.
Chairman of the Business Risk Committee since 2008.
Member of the Business Risk Committee since 2008.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners biography section.
For a complete biography please refer to Board of Commissioners biography section.
Budi Dharma Wreksoatmodjo Anggota Komite Risiko Usaha Member of Business Risk Committee
Vidjongtius Anggota Komite Risiko Usaha Member of Business Risk Committee
Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.
Anggota Komite Risiko Usaha sejak tahun 2008.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi.
Member of the Business Risk Committee since 2008.
Member of the Business Risk Committee since 2008.
For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit
Kurniawan Tedjo Kepala Unit Audit Internal Head of Internal Audit Unit Kepala Unit Audit Internal sejak 29 Maret 2007.
Head of Internal Audit Unit since March 29, 2007.
Beliau adalah lulusan dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia jurusan Manajemen dan Akunting dan juga anggota dari Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. Beliau juga meraih gelar profesional sebagai Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Control Self Assesment (CCSA). Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Chief Internal Audit – Sales Operation dari PT Astra International Tbk. Beliau mulai bergabung dengan Kalbe sejak tahun 2007.
He graduated from the Economics Faculty of University of Indonesia, majoring in Management and Accounting and a member of Institute of Internal Audit (IIA) – Indonesia Chapter. He also obtained professional titles as Certified Internal Auditor (CIA) and Certified Control Self Assessment (CCSA). Before joining the Company, he had served as the Chief of Internal Audit in Sales Operation of PT Astra International Tbk. He joined Kalbe since 2007.
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Vidjongtius Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan sejak 2008. Corporate Secretary since 2008. Riwayat hidup dapat dilihat pada bagian riwayat hidup Direksi. For a complete biography please refer to Board of Directors biography section.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
61
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Sumber Daya Manusia Human Resources
Mengembangkan kader pemimpin untuk pertumbuhan berkelanjutan Grooming leader candidates for sustainable growth
Rp
20.1 Miliar Billion
Total Biaya Pelatihan dan Pengembangan Total Training and Development Program Expenses
54.1
%
Peningkatan Jumlah Inisiatif Perbaikan Increase in the Number of Improvement Initiatives
62
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Kinerja yang dicapai Kalbe sepanjang tahun 2011 tidak terlepas dari peran serta segenap karyawan Perseroan. Kalbe memandang karyawan sebagai aset utama bagi Perseroan yang memegang peranan penting dalam mendukung kesinambungan usaha.
Kalbe’s performance in 2011 is inseparable from the contribution of the Company’s employees. Kalbe views the employees as the Company’s main asset, playing a vital role in supporting sustainability.
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kalbe tidak hanya menjadi tanggung jawab Divisi SDM melainkan seluruh jajaran manajemen di Grup Kalbe. Seluruh jajaran manajemen bertanggung jawab mengembangkan SDM melalui proses yang mengarah pada penguatan kultur perusahaan dengan mengacu pada nilainilai perusahaan Grup Kalbe Panca Sradha Kalbe agar berdampak pada perkembangan bisnis Kalbe secara keseluruhan.
The development of Human Resources in Kalbe is not only the responsibiliy of the Human Resources Division, but of all management members, who are responsible for developing human resources through a process which is geared towards strengthening corporate culture, aligned to Kalbe Group Company Values, or Panca Sradha Kalbe, to create an impact on Kalbe’s overall business development.
Divisi SDM Kalbe sebagai mitra strategis membantu manajemen dalam menyusun strategi korporasi untuk mempersiapkan kader-kader
The Human Resources Division acts as a strategic partner in assisting management in developing a corporate strategy for nurturing
Kalbe menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan pengembangan dan peningkatan kualitas SDM sehingga mampu menjadi aset bagi Perseroan. Pengembangan SDM di Kalbe menerapkan pendekatan “Leader creates Leaders”. Kalbe realizes that sustainable business growth can only be achieved through development and upgrading of human resources quality, to become an asset for the Company. Human resources development in Kalbe applies the “Leader creates Leaders” approach.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
63
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
pemimpin serta mengembangkan dan menerapkan sistem SDM yang selaras dengan strategi perusahaan.
leader candidates, and for developing and applying its human resources system in line with Company strategies.
Sistem Manajemen Perseroan Sistem manajemen Kalbe adalah proses sistematis dan berkesinambungan yang dijiwai nilai-nilai perusahaan Grup Kalbe yaitu Panca Sradha Kalbe. Sistem ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan perbaikan dalam mengelola aktivitas bisnis Perseroan dengan melibatkan seluruh jenjang organisasi.
Company Management System The Kalbe management system is a systematic and sustainable process based on Kalbe Group corporate values, known as Panca Sradha Kalbe. This system incorporates planning, implementing, monitoring and improving the Company’s business activities by involving participation at all organizational levels.
Perencanaan dan penetapan strategi Perseroan dimulai dari penyusunan strategi jangka panjang dan jangka pendek Perseroan yang kemudian dijabarkan sampai dengan rencana kerja individu sehingga mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh setiap karyawan.
Planning and development of Kalbe strategies begins from the development of long-term and short-term strategies, which are eventually elaborated down to an individual action plan for easier understanding and implementation by employees.
Pemantauan strategi dan rencana kerja secara periodik dilakukan untuk memeriksa hasil kinerja organisasi, menganalisa penyebab penyimpangan serta melakukan tindakan perbaikan. Proses ini membantu organisasi dan individu untuk fokus pada prioritas dan target yang telah ditetapkan.
Monitoring of strategies and the action plan is performed periodically, to review the performance of the organization, analyze causes of deviations and take corrective actions. This process supports the organization and individuals in focusing on priorities and targets that have been determined.
Penerapan sistem manajemen Kalbe secara konsisten membangun budaya dan perilaku Continuous Improvement (CONIM). Setiap tahun Kalbe menyelenggarakan konvensi CONIM sebagai ajang kompetisi dan apresiasi bagi karyawan yang terlibat dalam perbaikan proses dan peningkatan produktivitas Perseroan agar segenap karyawan mempunyai semangat yang berkelanjutan dalam mengimplementasikan CONIM.
Consistent implementation of the Kalbe management system has built a culture and behaviour of Continuous Improvement (CONIM). Every year Kalbe organizes a CONIM Convention as a competition event to provide appreciation for employees involved in the improvement process, and in the Company’s productivity improvement, so that every employee is continuously motivated to implement CONIM.
Inisiatif CONIM 2010 – 2011 CONIM Initiatives 2010-2011 Inisiatif CONIM CONIM Initiatives SS QCC
2011
16,701
26,092
248
293
QCP
79
114
A3R
1,233
1,583
PPS TOTAL
64
2010
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
190
348
18,451
28,430
Melalui beragam inisiatif CONIM yang terdiri dari Individual Improvement (SS, A3R, PPS), Team Improvement (QCC) dan Cross Functional Improvement (QCP), Kalbe merealisasikan strategi perusahaan serta peningkatan kompetensi SDM dan organisasi melalui penyempurnaan kinerja proses dan produktivitas yang melibatkan partisipasi aktif semua karyawan, baik secara individu maupun kelompok.
Through various CONIM initiatives, consisting of Individual Improvement (SS,A3R,PPS), Team Improvement (QCC) and Cross Functional Improvement (QCP), Kalbe actualizes corporate strategies as well as corporate and human resource competence improvement, through improving the performance of both process and productivity, involving active participation of all employees, both individually and collectively.
Proses Rekrutmen SDM Tersedianya SDM berkualitas diawali dengan proses seleksi dan rekrutmen calon karyawan yang baik. Proses ini melibatkan pimpinan unit kerja dan unit usaha (business leaders) yang berperan memastikan kompetensi dan karakter calon karyawan selaras dengan kebutuhan organisasi. Agar proses rekrutmen berjalan dengan obyektif, Kalbe bekerjasama dengan pihak eksternal yang berkompeten dalam menyediakan calon karyawan dan melakukan asesmen. Kalbe juga merekrut lulusan baru yang potensial melalui kerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam bentuk program magang maupun rekrutmen di kampus.
Human Resources Recruitment Process The availability of qualified human resources begins with an intelligent selection and recruitment process, involving work unit and business leaders, who take part in ensuring that the competence and character of the candidates are in line with organization needs. To make sure that the recruitment process works objectively, Kalbe works together with competent external parties to provide candidates and perform assessments. Kalbe also recruits potential fresh graduates through collaboration with universities, in the form of apprenticeships and in-campus recruitment.
Proses rekrutmen SDM di salah satu universitas terkemuka di Jakarta HR recruitment process in one of the reputable university in Indonesia
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
65
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pengembangan SDM Kalbe menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan hanya dapat dicapai dengan pengembangan dan peningkatan kualitas SDM agar mampu menjadi aset bagi Perseroan. Pengembangan SDM di Kalbe menerapkan pendekatan “Leader creates Leaders” yaitu setiap atasan harus mampu mencetak calon pemimpin yang kompeten sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Proses pengembangan SDM dilakukan melalui mekanisme People Review oleh atasan dan Direktur terkait yang dilaksanakan setiap tahun untuk mengevaluasi kinerja dan potensi masingmasing individu. Berdasarkan hasil People Review setiap atasan membuat program pengembangan SDM yang dapat berupa mutasi, rotasi, promosi jabatan, penugasan serta pelatihan. Agar proses kaderisasi berlangsung secara berkesinambungan. setiap atasan wajib melakukan proses mentoring, coaching dan counselling terhadap karyawan yang dibimbingnya. Program pengembangan SDM dievaluasi setiap tahun melalui sistem manajemen kinerja yang bertujuan menyelaraskan target Perseroan dengan target individu.
General Management Program Kalbe yang bekerjasama dengan National University of Singapore General Management Program of Kalbe partnering with National University of Singapore
66
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Human Resource Development Kalbe realizes that sustainable business growth can only be achieved through development and upgrading of human resources quality, to become an asset for the Company. Human resources development in Kalbe applies the “Leader creates Leaders” approach, whereby every leader must be able to develop leader candidates who are competent in accordance with Company requirements. Human resources development is implemented through the People Review mechanism by supervisors and related Directors, and is conducted annually to evaluate the performance and potential of each individual. Based on People Review results, all supervisors prepare a human resources development plan in the form of transfers, rotations, promotions, assignments and training. To ensure that the regeneration process takes place continuously, every supervisor must perform mentoring, coaching and counselling processes for all employees under his/her supervision. The human resources development plan is reviewed annually through a performance management system aimed at aligning both Company and individual targets.
Sebagai salah satu bentuk komitmen pengembangan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas kepemimpinan para manajer dan eksekutif Perseroan, Kalbe menyelenggarakan Middle Management Program (MMP) bagi para manajer bekerjasama dengan sekolah bisnis Prasetiya Mulya (PM) dan General Management Program (GMP) bagi para eksekutif bekerja sama dengan sekolah bisnis National University of Singapore (NUS). Program ini berupa pelatihan di kelas yang dilanjutkan dengan penugasan untuk kurun waktu tertentu yang dilakukan secara individu untuk MMP dan secara berkelompok untuk GMP dengan atasan langsung dan Direktur terkait sebagai mentor. Penugasan yang diberikan berupa perbaikan proses bisnis dengan melibatkan lintas fungsi agar inisiatif yang dihasilkan dapat diterapkan di organisasi untuk meningkatkan kinerja Perseroan. Pada tahun 2011, Kalbe sudah menyelenggarakan MMP dan GMP masing-masing sebanyak 2 angkatan yang diikuti oleh 25 peserta untuk setiap angkatan dan melibatkan 26 pimpinan unit kerja dan unit usaha (business leaders) dan Direksi sebagai mentor.
As one of its commitments to the development of improved competence and leadership quality of managers and executives of the Company, Kalbe conducts a Middle Management Program (MMP) for managers, in collaboration with Prasetiya Mulya (PM) Business School and the General Management Program (GMP) for the executives, in collaboration with the National University of Singapore (NUS) Business School. The program takes the form of inclass training for a certain period of time, continued with assigments conducted individually for MMP and collectively, in groups for GMP with a direct supervisor and a related Director as mentors. The assignments given are in the field of business process improvements, by involving cross-functional teams to ensure that the initiatives produced are applicable to the organization, to increase Company performance. In 2011, Kalbe has conducted 2 batches of MMP and GMP, with 25 participants in every batch, and 26 business leaders and Directors as mentors.
Kalbe juga menerapkan program best practice sharing dalam rangka membangun budaya belajar di lingkungan Perseroan yang dilakukan secara internal baik antar anak perusahaan dan antar karyawan, maupun secara eksternal dengan mengundang tokoh yang memiliki keahlian khusus dan melakukan studi banding ke berbagai perusahaan.
Kalbe also implements a best practice sharing program in building a learning culture within the Company, which is done internally among subsidiaries and individuals, and externally by inviting experts and performing benchmarking studies against other companies.
Pengembangan SDM juga diberikan kepada karyawan yang akan memasuki masa purnabakti sebagai pembekalan melalui program Masa Persiapan Pensiun. Di dalam program ini diberikan pelatihan yang mencakup persiapan psikologis, pengelolaan keuangan keluarga, kiat menjaga kesehatan, info usaha dan kiat-kiat berwirausaha.
Human resources development is also provided for employees entering their retirement period, through the Pre-Retirement Preparation program. In this program, employees are provided with education and training on mental preparation, family financial management, healthy living tips as well as entrepreneurial tips.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
67
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Data Karyawan Berdasarkan Golongan Employee Statistics by Position 7,066 6,960
1,849 2,075 587 625
2010 2011
2010 2011
Staf dan Non Staf Staff dan Non Staff
111
2010 2011
Officer/Supervisor
106
2010 2011
Manajer Manager
Jajaran Eksekutif Executive
Data Karyawan Berdasarkan Pendidikan Employee Statistics by Education
3,468 3,454
3,757 3,727
1,633
1,723 593
126
82
2010 2011
68
261
355
176
2010 2011
2010 2011
2010 2011
SD Elementary
SMA Senior High School
SMP Junior High School
Diploma Diploma
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
2010 2011
2010 2011
S1 Undergraduate
13
11
2010 2011
S2 Post Graduate S3 Doctorate
Data Karyawan Berdasarkan Usia Employee Statistics by Age
5,199 5,176
2,853 2,789
773
1,005
778
792 10
2010 2011
2010 2011
18 ≤ 25 tahun year
2010 2011
26 ≤ 35 tahun year
2010 2011
36 ≤ 45 tahun year
4
2010 2011
45 ≤ 55 tahun year
>55 tahun year
Data Karyawan Berdasarkan Status Employee Statistics by Status
9,613 9,766
5,533
2010 2011
5,024
2010 2011
Tetap Permanent
Tidak Tetap Non Permanent
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
69
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Daftar Sharing Session tahun 2011 Sharing Sessions List in 2011
No.
Tanggal Date
Program Programme
Pembicara Speaker
Pembicara Speaker
Tempat Places
Corporate Finance, Accounting, Tax & Treasury 1
June 27 - 28
International Financial Reporting Standard
Dr. Hendang Tanusdjaja, CPA
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
2
July
Long Term Development Plan and Budget Financial Modelling
Alvin Atmadja and Antonius Kurniawan Citrarahardi
Internal
Anak Perusahaan
3
September 20
Undang - Undang Mata Uang; Investor Relationship
Jasin Tjandrawidjaja and Joyce Handajani
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
4
December 14
Menghadapi Pemeriksaan Pajak
Didik Suwardi
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
5
December 20
Perhitungan Aktuaria
Taufik
External
Kalbe Farma, Jakarta
Corporate Regulatory Affairs 6
April 14
Safety Assessment
Metty Susanti
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
7
July 18
Forum Komunikasi Registrasi (Draft Buku Coklat 2011)
Nurul Yusuf and Metty Susanti
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
8
October 28
Regulatory Forum
Sie Djohan, Nurul Yusuf, Metty Susanti,Yosmeita, and Angeline Agustin
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
9
November 25
Sosialisasi Peraturan Baru BPOM tentang Registrasi Obat (Buku Coklat 2011) dan Diskusi Checklist Dokumen Registrasi Obat
Metty Susanti and Mimi Yosiani
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
Corporate HRD 10
March 31
Human Resource Forum
Anthony Dio Martin
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
11
November 23
Human Resource Forum
EPMT Team
Internal
EPMT - Jakarta
Corporate Business Development 12
February 27
Sharing Brand Architecture oleh Consumer Insight
Mida Suharseno
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
13
July 19
Sharing Leader to Leader
Yvone Astri
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
14
July 29
Sharing Kalbe Middle Management Program 1
Yuniar Linda
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
Corporate Management System & Business Unit/Corporate Function
70
15
January 13
Management System Forum
Irawati Setiady
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
16
February 11
Management System Forum
Prawiro Wijaya
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
17
March 10-12
Management System Team Bonding
Julian Foe
External
MDC Gadog
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
No.
Tanggal Date
Program Programme
Pembicara Speaker
Pembicara Speaker
Tempat Places
18
April 08
Management System Forum
Julian Foe
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
19
April 29
Management System Forum (STEEP and GO)
Sie Djohan, FX Widiyatmo, Metty Susanti, Irawan Handoko, Jasin Tjandrawidjaja, Husein,Yuniar Linda and Neti Cahyaningrum
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
20
June 10
Management System Forum
Pre Agusta
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
21
July 12
Management System Forum
A. Teguh Nugroho
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
22
August 08
Strategic Direction
Chairul Tanjung and Aviliani
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
23
September 15
Management System Forum
Wira Halim
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
24
December 09
Management System Forum (Appreciation and Awarding)
Board of Directors and Sie Djohan
Internal
Bintang Toedjoe, Jakarta
Corporate Internal Audit 25
March 31 Apr 01
Workshop Risk Management ISO 31000
Leo J. Susanto
External
Bintang Toedjoe, Jakarta
26
July 25
Metodologi Audit yang dilakukan oleh PT Astra Otoparts
Heri Purnomo and Tim
External
Kalbe Farma, Jakarta
27
August 25
Proses Supply Chain Management
Pre Agusta Siswantoro
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
28
September 19
Best Practice Sharing Audit Cabang EPMT
Avip Mosya and Anton Maslim
Internal
Kalbe Farma, Jakarta
External
Kalbe Farma, Cikarang
Corporate Information Technology 29
August 10
High Tech High Touch
Anthony Dio Martin
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
71
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Daftar Pelatihan In-House tahun 2011 In-House Training Program List in 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Kepemimpinan Leadership Competence 1
February 23-25
New Me Program
Qarakter Tuai Qarakter
Bandung
2
February 28-March 01
Final Project Presentation – Kalbe & National University of Singapore
National University of Singapore Business School
Jakarta
3
April 04-14
Kalbe Middle Management Program (KMMP)
Prasetya Mulya
Jakarta
4
May 2-13
General Management Program
National University of Singapore Business School
Jakarta
5
September 14-16
Supervisory – Leader In You
Primasi
Sentul – Bogor
Kompetensi Fungsional Functional Competence 1
February 21-23
Oracle Report Development
PT Sigma Cipta Caraka
Jakarta
2
March 21-22
Training Essbase
PT Sigma Cipta Caraka
Jakarta
3
March 31 – April 01
Workshop Risk Management ISO 31000
Wimconsult
Jakarta
4
May 10-11
Filing & Record Management
Building Image
Jakarta
5
May 23-27
Hyperion Planning Ver. 11.1.13 Basic Training
PT Mitra Integrasi Informatika
Jakarta
6
June 27-28
Kupas Tuntas Dampak Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Konvergensi ke International Financial Reporting Standard (IFRS) tahun 2011 bagi Kalbe Group
Darmawan, Hendang & Yogi
Jakarta
7
December 15-16
Targeted Selection
Daya Dimensi Indonesia/ internal
Jakarta
Kompetensi Dasar Basic Competence
72
1
February 22-25
Coaching & Counseling Effectiveness (CCE)
People Sight
Bogor
2
April 02-15
Coaching & Counseling Effectiveness (CCE)
People Sight
Puncak
3
May 03
Conim A3 Report
Group Process Improvement
Jakarta
4
June 16-17
Maximum Presentation Skill
Heartspeaks
Jakarta
5
July 04-05
New Employee Orientation Program
Internal
Jakarta
6
July 07-08
Personal Effectiveness Program
Internal
Bogor
7
September 06-09
Managing People Effectively (MPE)
People Sight
Jakarta
8
November 03-04
Training Practical Problem Solving
Infinite
Jakarta
9
December 01-02
Emotional Quality Management
Human Resource Excellence
Bogor
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011 External Training List in 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Kepemimpinan Leadership Competence 1
May 07-July 23
Fundamental Leadership Progam
Dale Carnegie
Jakarta
2
June 16-September 22
Fundamental Leadership Program
Dale Carnegie
Jakarta
3
October 04-05
Leadership Foundations
Dunamis
Jakarta
4
November 22-24
Neuro Lingustic Program for Leader with Firewalking
Human Resource Excellence
Jakarta
Kompetensi Fungsional Functional Competence 1
January 03-07
Planning & Managing Windows 7 Desktop Deployment & Environment
Iverson Technology
Jakarta
2
January 25-27
Project Management
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen
Jakarta
3
January 26-June 01
Chartered Financial Analyst- level 1 training program
Binus Business School
Jakarta
4
January 24-February 04
Audit Intern Tingkat Lanjutan II
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Jakarta
5
January 25-26
ISO 31000: 2009 Risk Management International Standard
PT Jagad Prima Mandiri
Jakarta
6
January 27-28
Enterprise Risk Management
PT Jagad Prima Mandiri
Jakarta
7
February 21-25
Planning & Managing Windows 7 Desktop Deployment & Environment
Iverson Technology
Jakarta
8
February 03-09
Audit Kecurangan
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan
Sukabumi
9
February 18
Memahami Blitz Talent Management
Human Resource Development Club
Jakarta
10
February 28-March 02
Fundamental Product Management Pharma
PT Viatama
Jakarta
11
February 09-11
Basic Training Course on Drug Evaluation
Universitas Gajah Mada
Yogyakarta
12
March 16-18
Paradigm Shift in Risk Management
Practicing Risk Management Forum
Bintan
13
March 07-08
Export Import Finance Series (Konsep dan Aplikasi Letter of Credit berdasarkan UCP600 dan Optimalisasi Trade Finance Service Dalam transaksi Ekspor Impor)
Exim Pro Center
Jakarta
14
March 18-20
Simposium Anti Aging
Universitas Udayana
Denpasar
15
April 05-06
The Future of Human Resource a new Vision of Human Resource In Value Creation for Investors, Customers and Employees
GML Management
Jakarta
16
April 18-21
Seminar Nasional Internal Audit 2011
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Batam – Singapore
17
April 20-21
3rd Regional Corporate Counsels Conference
Indonesia Corporate Counsels Association (ICCA)
Jakarta
18
April 08-10
Asian Oncology Summit 2011
Lancet Oncology
Hongkong
19
April 18-19
Withholding Tax/ Pajak Penghasilan pasal 23
Formasi Tax Training
Jakarta
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
73
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011 External Training List in 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Fungsional Functional Competence
74
21
April 13
Penyelenggaraan Pelabuhan yang Handal Pasca Terbentuknya Otoritas Pelabuhan
Kamar Dagang dan Industri Provinsi DKI Jakarta
Jakarta
22
May 05
How to Measure & Optimize Your Social Media Marketing Strategy
Virtual Consulting
Jakarta
23
May 23-24
Advanced Budgeting, Forecasting and Cost Management
Salvo Global
Singapore
24
May 24
Memanfaatkan Tax Treaty untuk Menghindari Pajak Berganda pada Perusahaan
PB Taxand
Jakarta
25
May 24-24
Business Process Management
Prasetya Mulya
Jakarta
26
May 24-26
Manajemen Proyek
PPM Manajemen
Jakarta
27
May 30-31
Legal Risk Management & Legal Audit for Good Corporate Governance & Fraud Prevention
Legal Business Institute Research and Development
Jakarta
28
May 30-31
Certified Data Centre Professional
PT Data Craft Indonesia
Jakarta
29
May 09-10
Short Course on Basic Cell Culture
Bagian Ilmu Faal
Yogyakarta
30
May 06-07
Lean Logistic
LOGIC
Bandung
31
May 12
What's on Stem Cell Mind - Epigenetic Memory and Retention in Reprogramming
Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta
32
May 14-15
9th Basic Molecular Biology Course on Stem Cell: Recent Advance and Challenge of Stem Cell Treatment
Universitas Brawijaya
Malang
33
June 08-10
Training Solution Update and Technical Discussion about TMCM, OSCE, IMSVA, IWSVA
Trend Micro Indonesia
Singapore
34
June 11–July 03
Perpajakan Internasional & Sertifikasi Konsultan Pajak
Badan Penyelenggara Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak
Jakarta
35
June 24-25
Training Cish / Fish
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Biozatic
Jakarta
36
July 02-03
Sertifikasi Konsultan Pajak
Badan Penyelenggara Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak
Jakarta
37
July 09 –October 22
Certified Internal Auditor Review Course
Pusat Pengembangan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Jakarta
38
July 11-15
Pelatihan Intensif ISO 31000 International Risk Management Standard Enterprise Risk Management Fundamental
Center for Risk Management Studies Indonesia
Bandung
39
July 10-13
The Institute of Internal Auditors 2011 International Conference “Standing Tall”
The Institute of Internal Auditors Indonesia
Kuala Lumpur, Malaysia
40
July 13
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 24 Revisi 2010 Imbalan Kerja
Consulting Programme Equipment Indonesia
Jakarta
41
21-Jul
Tax Risk Management
Observation and Research of Taxation
Jakarta
42
July 13 & 20
Designing & Analyzing ESI
PPM Manajemen
Jakarta
43
July 27-29
Strategic IT Architecture Planning
Architecture Technology Delivery Solution
Jakarta
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Fungsional Functional Competence 44
July 27
Implikasi Perubahan Saham Pengendali atas Pengambilalihan Perusahaan Terbuka (PT) dan Tender Offer
Komite Nasional Kebijakan Governance
Jakarta
45
July 19-21
Certified In Production & Inventory Management – Master Planning of Resources Module
Productivity & Quality Management
Jakarta
46
August 05
Human Resource Development Club – Improvement Innovation Kompas Gramedia
Productivity & Quality Management
Jakarta
47
August 09
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 46
Prima Target
Jakarta
48
August 11
Pembubaran atau Kepailitan Perusahaan Terbuka (PT)
Kontan
Jakarta
49
September 19-30
Pelatihan Tingkat Dasar II – Sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA)
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Jakarta
50
September 22
International Tax
Danny Darusalam Tax Center
Jakarta
51
September 27-28
Writing Essential for Financial Communications
Investor Relations Professionals Association
Singapore
52
September 27-28
Indonesia Human Resource Summit
Intipesan
Nusa Dua – Bali
53
September 28
Indonesia Story 2012 & Beyond
Alumni of University of Southern California Indonesia
Jakarta
54
September 13– December 15
Internasional Professional Certification Program In Purchasing and Supply Chain Management (IPSCM)
Prasetya Mulya
Jakarta
55
September 19-21
Phacilitate's Cell and Genetherapy
Phacilitate Limited
Singapore
56
September 22-23
Research & Clinical Application on Stem Cell and Tissue Engineering
Surabaya Regenerative Medicine & Stem Cell Centre
Surabaya
57
October 10-14
Information Technology Project Management
Iverson Technology
Jakarta
58
October 13
International Tax
Danny Darusalam Tax Center
Jakarta
59
October 14-15
Comprehensive Human Resource Information System Training
Value Consult
Jakarta
60
October 27-28
Comprehensive Corporate Law dalam Paradigma Hukum Bisnis
Bina Management
Jakarta
61
October 24-28
Configure, Managing and Maintaining Windows 2008 Server
Iverson Technology
Jakarta
62
October 29
Social Media Marketing Certification
Up Train International
Jakarta
63
October 14-15
Course & Workshop on Applied Good Clinical Practise
The Indonesian Association for Study of Medicinals
Jakarta
64
October 13
Inventory Management
Asosiasi Logistik Indonesia
Jakarta
65
November 02-03
Building Management
Intipesan
Jakarta
66
November 04
Himbauan Account Receiveable Vs Pemeriksaan Pajak
PT Mitra Pajakku
Jakarta
67
November 10-11
Thomas Personal Profile Analysis Accreditation Course
PT NBO Indonesia
Jakarta
68
November 15-17
Marketing Management
PPM Manajemen
Jakarta
69
November 21-25
Designing Win Server 2008 AD Infrastructure & Services
Iverson Technology
Jakarta
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
75
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Sumber Daya Manusia Human Resources
Daftar Pelatihan Eksternal tahun 2011 External Training List in 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Fungsional Functional Competence
76
70
November 28-30
Information Technology Infrastructure Library v 3.0
Iverson Technology
Jakarta
71
November 30
Seminar Pajak Praktis
PT Tomifapajow Konsultama
Jakarta
72
November 30-December 01
Journalism for Public Relation Executives
Proaktif Training & Counsulting
Jakarta
73
November 29
Indonesia Economic Outlook 2012 : Sustaining The Growth Momentum in Turbulent Times
Markplus
Jakarta
74
November 24-25
Effective Corporate Social Responsibility Management
Trimitra Consultants
Jakarta
75
November 28 -December 08
Audit Intern Tingkat Managerial
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Jakarta
76
November 28 December 09
Audit Intern Tingkat Lanjutan I
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Jakarta
77
November 09-10
Internal Communication Audit
EGA Briefings
Jakarta
78
November 10-11
Indonesia Logistics Summit 2011
Secretariat Indonesia Logistics Summit 2011
Jakarta
79
November 16
Aplikasi Perkantoran
Lembaga Pendidikan Indonesia Amerika
Jakarta
80
December 13-15
Manajemen Pajak
PPM Manajemen
Jakarta
81
December 12-23
Pengelolaan Tugas – Tugas Audit
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan
Sukabumi
82
December 12-23
Dasar – Dasar Audit
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan
Sukabumi
83
December 19-20
Developing Mobile Application using Microsoft Net Compact Framework
Iverson Technology
Jakarta
84
December 01-02
Certified Data Centre Professional
PT Dimension
Jakarta
85
December 12-16
Configuring & Troubleshooting a Win Server 2008 Active Directory
Iverson Technology
Jakarta
86
December 13-15
Fixed Assets Accounting & Management
Dynamic Management Training & Coaching
Jakarta
87
December 07-08
Modern Financial Modeling
Be Professional The Club
Jakarta
88
December 14-15
Penyusunan Annual Report Berbasis Good Corporate Governance dan Corporate Social Resposibility
Lexmundus
Jakarta
89
December 13
Defining Right Mark, Metrics & Measurements for Your Company
Frontier Marketing Club
Jakarta
90
December 12-13
Penerapan Standar Akuntansi (SAK) Baru Sesuai International Financial Reporting Standard (IFRS)
Formasi
Jakarta
91
December 07
Peak Performance ( Performa Puncak)
Radio PasFM Jakarta
Jakarta
92
December 13-15
Manajemen Pajak
PPM Manajemen
Jakarta
93
December 02
Kursus Cara Uji Klinik yang baik
Clinical Study Unit (CSU) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Jakarta
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
No.
Tanggal Pelatihan Date
Program Programme
Penyelenggara Institution
Tempat Place
Kompetensi Dasar Basic Competence 1
January 17-21
Problem Solving and Decision Making (Minaut)
Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Manajemen
Jakarta
2
February 09-11
Basic of Supply Chain Management
Productivity & Quality Management
Jakarta
3
March 21-25
Minaut Indonesia – Problem Solving and Decision making
PPM Manajemen
Jakarta
4
July 13-15
The 7 Habits of Highly Effective People
Dunamis
Bogor
5
August 19
Business Presentation Skill
C&G Training Network
Jakarta
6
October 11-13
Problem Solving and Decision Making
Prasetya Mulya
Jakarta
7
October 25
FOCUS: Achieving Your Highest Priorities
Dunamis
Jakarta
8
October 22December 10
Conversation Club In English
English First
Cibubur
9
December 13-14
Effective Time Management & Delegation
ValueConsult
Jakarta
10
December 06-07
Teknik Berpikir Kreatif
PPM Manajemen
Jakarta
11
December 12-16
Problem Solving and Decision Making
PPM Manajemen
Jakarta
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
77
Management Report
Performance Highlights
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Informasi Pemegang Saham Shareholders Information Pemegang Saham (Per 31 Desember 2011) Shareholders (Per December 31, 2011) 2011
2010
Jumlah Lembar Saham Number of Shares
%
PT Gira Sole Prima
953,574,577
10.17
953,574,577
10.17
PT Santa Seha Sanadi
901,929,368
9.62
901,929,368
9.62
PT Diptanala Bahana
889,594,088
9.49
889,594,088
9.49
PT Lucasta Murni Cemerlang
887,979,088
9.47
887,979,088
9.47
PT Ladang Ira Panen
864,590,588
9.22
864,590,588
9.22
PT Bina Arta Charisma
812,163,308
8.66
812,999,808
8.67
4,065,193,405
43.37
4,064,356,905
43.36
780,990,000
-
780,990,000
-
10,156,014,422
100.00
10,156,014,422
100.00
Publik | Public Saham yang Diperoleh Kembali | Treasury Stocks TOTAL
Jumlah Lembar Saham Number of Shares
%
Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Share Ownership Board of Commissioners and Directors Nama Name
Posisi Position
Jumlah Saham Number of Share
Persentase Percentage
Dewan Komisaris | Board of Commissioners Johannes Setijono
Presiden Komisaris | President Commissioner
-
-
Santoso Oen
Komisaris | Commissioner
-
-
Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris | Commissioner
-
-
Ferdinand Aryanto
Komisaris | Commissioner
-
-
Wahjudi Prakarsa
Komisaris & Komisaris Independen | Commissioner & Independent Commissioner
-
-
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris & Komisaris Independen | Commissioner & Independent Commissioner
-
-
2,124,500
0.02%
Direksi | Directors Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur | President Director
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur | Vice President Director
-
-
Herman Widjaja
Direktur | Director
-
-
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur | Director
-
-
Vidjongtius
Direktur | Director
-
-
Ongkie Tedjasurja
Direktur | Director
-
-
Komposisi Kepemilikan Saham Berdasarkan Golongan (Per 31 Desember) (%) Share Ownership Composition Based on Category (As of December 31) (%)
37%
36%
2010
2011
63%
64%
Lokal | Domestic Asing | Foreign
78
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Status Pemilik
Jumlah Saham Number of Shares
%
Pemodal Nasional
Owner Status Domestic Investor
Perorangan*
79,831,433
0.85%
Individuals*
Koperasi
3,040,000
0.03%
Cooperatives
Yayasan
2,179,646
0.02%
Foundations
140,631,605
1.50%
Pension Funds
55,656,689
0.59%
Insurances
545,100
0.01%
Bankings
5,580,183,618
59.52%
Limited Liability Company**
Lembaga Keuangan
70,666,349
0.75%
Financial Institutions
Reksadana
99,618,908
1.06%
Mutual Funds
6,032,353,348
64.34%
Total Domestic Investors
2,641,461
0.03%
Individuals
3,340,029,613
35.63%
Foreign Business Entities
Dana Pensiun Asuransi Bank Perseroan Terbatas**
Total Pemodal Nasional Pemodal Asing
Foreign Investor
Perorangan Badan Usaha Asing Total Pemodal Asing
3,342,671,074
35.66%
Total Foreign Investors
Total Pemodal Nasional dan Asing
9,375,024,422
100.00%
Total Domestic and Foreign Investors
Saham Yang Diperoleh Kembali TOTAL
780,990,000
Treasury Stocks
10,156,014,422
TOTAL
* termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan | including Board of Commissioners, Directors and Employees ** termasuk Pemegang Saham Pengendali | including Controlling Shareholders
Kronologis Pencatatan Saham Chronological Share Listing Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Surabaya) 30 Juli 1991 Penawaran Umum dan Pencatatan Terbatas 23 April 1992 - BEJ 22 Mei 1992 - BES Pencatatan Seluruh Saham 10 November 1992 - BES 17 November 1992 - BEJ Saham Bonus 4 Mei 1993 Penawaran Umum Terbatas 15 Juli 1994 - BES 18 Juli 1994 - BEJ Saham Bonus Dividen Saham 7 Oktober 1996 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham 24 Agustus 1999 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 500 menjadi Rp 100 per saham 6 Desember 2000 Saham Bonus 19 Desember 2003 Pemecahan saham dari nilai nominal Rp 100 menjadi Rp 50 per saham 16 Desember 2005 Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha
Jumlah Saham Number of Shares 20,000,000
30,000,000 50,000,000
8,000,000
75,600,000 32,400,000
216,000,000
1,728,000,000 1,900,800,000
4,060,800,000
2,034,414,422
Listing on the Indonesia Stock Exchange (previously Jakarta and Surabaya Stock Exchange) July 30, 1991 Initial Public Offering and Partial Listing JSX - April 23, 1992 SSX - May 22, 1992 Company Listing SSX - November 10, 1992 JSX - November 17, 1992 Bonus Shares May 4, 1993 Rights Issue SSX - July 15, 1994 JSX - July 18, 1994 Bonus Shares Stock Dividend October 7, 1996 Change in the nominal value of shares from Rp 1,000 to Rp 500 per share (Stock Split) August 24, 1999 Change in the nominal value of shares from Rp 500 to Rp 100 per share (Stock Split) December 6, 2000 Bonus Shares December 19, 2003 Change in the nominal value of shares from Rp 100 to Rp 50 per share (Stock Split) December 16, 2005 Additional issuance of shares in connection with the merger
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
79
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Entitas Anak Subsidiaries
Nama Anak Perusahaan Subsidiary Name
80
Alamat Anak Perusahaan Subsidiary Address
Kegiatan Usaha Line of Business
Mulai Beroperasi Komersial Commencement of Commercial Operations
Kepemilikan Efektifl Effective Ownership
PT Bifarma Adiluhung
Gedung Plaza Property Lantai 1 Kompleks Pertokoan Pulomas VIII/1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 4786 0033 Fax. : (62-21) 4786 0322
Farmasi Pharmaceuticals
1997
100.00%
PT Bintang Toedjoe
Jl. Jend. A. Yani No.2, Pulomas Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 475 7777 Fax. : (62-21) 470 1678
Farmasi Pharmaceuticals
1949
100.00%
PT Dankos Farma
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Rawa Gatel Blok III / S Kav. 37-38 Jakarta Timur 13930 Tel. : (62-21) 460 0158 Fax. : (62-21) 461 1301
Farmasi Pharmaceuticals
2006
100.00%
PT Finusolprima Farma Internasional
Kawasan Industri Rawa Pasung Jl. Raya Bekasi Km. 28,5 Bekasi 17133 Tel. : (62-21) 884 2253 Fax. : (62-21) 884 2254
Farmasi Pharmaceuticals
1981
100.00%
PT Hexpharm Jaya Laboratories
Gedung Ziebart Lt. 1 Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta Pusat 10510 Tel. : (62-21) 420 3030, 425 5000 Fax. : (62-21) 425 0412
Farmasi Pharmaceuticals
1995
100.00%
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd.
221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0400 Fax. : (65) 6501 0401
Farmasi Pharmaceuticals
2004
93.34%
Orange Kalbe Limited
66/68 Town Planning Way Ilupeja, Lagos, Nigeria Tel. : (234) 149 33 507/8 Fax. : (234) 149 32 233
Farmasi Pharmaceuticals
2009
30.00%
PT Pharma Metric Labs
Gedung Indra Sentral Cempaka Putih Unit R & S Jl. Let. Jend. Suprapto No.60 Jakarta Pusat 10520 Tel. : (62-21) 426 9475 Fax. : (62-21) 421 0302
Farmasi Pharmaceuticals
2006
81.64%
PT Saka Farma Laboratories
Jl. Jend. A. Yani No.2, Pulomas Jakarta Timur 13210 Tel. : (62-21) 4786 6556 Fax. : (62-21) 4786 6557
Farmasi Pharmaceuticals
1997
100.00%
PT Kalbe Morinaga Indonesia
Kawasan Industri Indotaisei Sektor I A Blok Q1, Kota Bukit Indah Karawang 41373 Tel. : (62-264) 350 680 Fax. : (62-264) 350 679
Makanan Kesehatan Health Foods
2007
70.00%
PT Sanghiang Perkasa
Gedung Graha Kirana Lantai 5-Suite 501 Jl. Yos Sudarso Kav. 88 Jakarta Utara 14350 Tel. : (62-21) 6531 1234 Fax. : (62-21) 6531 1213
Makanan Kesehatan Health Foods
1982
100.00%
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Nama Anak Perusahaan Subsidiary Name
Alamat Anak Perusahaan Subsidiary Address
Kegiatan Usaha Line of Business
Mulai Beroperasi Komersial Commencement of Commercial Operations
Kepemilikan Efektifl Effective Ownership
PT Enseval Putera Megatrading Tbk
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 2422 Fax. : (62-21) 460 9039
Distributor Obat-obatan Pharmaceutical Distributor
1993
91.75%
PT Tri Sapta Jaya
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulogadung No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 461 8737 Fax. : (62-21) 4683 2926
Distributor Obat-obatan Pharmaceutical Distributor
1980
91.75%
PT Enseval Medika Prima
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 3234 Fax. : (62-21) 4682 2413
Distributor Peralatan Kesehatan Distribution of Medical Instruments
2008
91.75%
PT Global Chemindo Megatrading
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Kambing Raya Kav.2E, No.8 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4683 0028 Fax. : (62-21) 4683 6167
Penjualan Bahan Baku Obat-obatan Trading of Raw Materials for Pharmaceutical Products
2008
91.75%
PT Millenia Dharma Insani
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 4682 2422 Fax. : (62-21) 4682 2479
Apotek, Perdagangan Produk Farmasi dan Klinik Pelayanan Kesehatan Pharmacy, Trading of Pharmaceutical Products and Healthcare Clinics
2003
91.75%
PT Renalmed Tiara Utama
Kawasan Industri Pulogadung Jl. Pulo Lentut No.10 Jakarta Timur 13920 Tel. : (62-21) 460 9046 Fax. : (62-21) 4682 2457
Perdagangan Peralatan Kesehatan dan Barang Habis Pakai Trading of Medical Instruments and Consumable Products
2008
90.60%
Kalbe Vision Pte. Ltd
221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0400 Fax. : (65) 6501 0401
Pengembangan, Produksi, Pemasaran dan Distribusi Produk Kesehatan Mata Development, Production, Marketing and Distribution of Eye Health Products
2008
100.00%
Kalbe International Pte. Ltd.
221 Henderson Road #08-09/10 Henderson Building Singapore 159557 Tel. : (65) 6501 0419 Fax. : (65) 6501 0401
Pemasaran Produk Kesehatan dan Farmasi Wholesale of Medical and Pharmaceutical Products
2007
100.00%
Asiawide Kalbe Philippines, Inc.
Unit 201 Solmac Building, 84 Dapitan Street Corner Banawe Street Quezon City, Philippines. Tel. : (632) 516-526 Fax : (632) 516-526
Pemasaran Minuman Energi Siap Saji Marketing of Energy Drink in RTD Format
2010
50.00%
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
81
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Daftar Prinsipal Principals List prescriptionS
Eppendorf Ag
Smith & Nephew Pte Limited
Epos
Sooil Development Co Ltd
PT Interbat
Eracita Astamida
Syngene (Sgm Biotech Inc)
PT Nufarindo
Falc Instruments S.R.L
Tsena Inovindo
Finusolprima
Thermo Fisher Scientific Oy
Florri Feme Pharmaceutical
Tyco Healthcare/Covidien
Fukuda Sangyo
Unomedical
PT Interbat
Ge Pacific Pte Ltd
Pt Sna Medika
PT Mead Johnson Indonesia
Gottfried Vomel Kg
Pt Roche Indonesia
PT Abbott Indonesia
Intersience
Pt Medquest Jaya Global
PT Aquasolve Sanaria
J.S. Research
Pt 3M Indonesia
PT Kara Santan Pertama
Kavo Gendex
Kalbe Vision Pte. Ltd.
PT Hermon Anugrah Indah
Kimura
Handjono John Francis
PT Mega Andalan Kalasan
PT Beiersdorf Indonesia
Cv Metz Indonesia
PT L’oreal Indonesia
Medex Loncin S.A
A & E Connock (Perfumery)
Osaki Medical Indonesia
Megadyne
Advanced Nutraceutical
PT Impers Pratama
Mg Electric
Advanced Protein System
PT Nata Meridian Investara
Minrad
Air Products And Chemical
PT Tata Nutrisana
Mindray (Shenzhen Mindray
Aland (Jiangsu) Nutraceutical
PT Ikapharmindo Putramas
Biomedical Electronics Co.,Ltd)
Augustus Oils Ltd
Nakamura Medical
Azelis Uk Ltd.
Industry Co.,Ltd
Basf Care Chemical Indonesia
Otc and Consumer productS
Medical Devices
Naturo Biotech
Basf South East Asia
Amgenix Diagnostics Pvt. Ltd
Osaki Medical Indonesia
Biocon
Argon Critical Care Systems
Pnn Medical (Cavaterm)
Biotech Marine
Becton Dickinson And Company
Pnn Memokart
Changsu Huagang Pharma Co.Ltd
Bellco
PT Resindo Medika (Resmed)
Changzhou Siyao Pharm.Co.
Bmi Biomedical International Srl
Savy Baby Llc
Changzhou Xinhua Industrial
Bpc BioSed Srl
Scient Ech., Inc
General Co.
Boryung Medience Co., Ltd
Sfri
Chelated Minerals Interna
Biomerieux & Qvidel
Sunder Biomedica Tech Co Ltd
Cheman Company Limited
Cardinal Carefusion
Sgm Biotech
Chemline Healthcare,Wicka
Cytori Therapeutics, Inc
Siare Engineering International
Chemo Sa.
Dental Ez Incorporation
Group Srl
Chengda Pharmaceuticals Co., Ltd
Demetech Corp
Smith Medical (Atas Nama Bci
Daiichi Fine Chemicals
Internasional )
82
Raw Materials
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Divis Laboratories Limited
Mehta Pharmaceutical Industri
Techpack Solutions Co.,Lt
Dmv Fontera Excipient Gmbh
Merck Kgaa
Teva Pharmaceutical Works
Dmv International B.V.
Merix Laboratories Private
Tianjin Zhongjin Pharmaceutical
Eka Chemicals Ab
Minerva
Trouw Nutrition International
Emerald Kalama Chemical BV
Monix Indonesia
Tsuno Rice Fine Chemicals
Friesland Campina Domo
Nantong Acetic Acid Chemical
Ueno Fine Chemicals Indus
Grain Processing Corporation
Nb Entrepreneurs
Univar Colour & Explorer
Guangzhou Tinci Materials
Ningxia Qiyuan Pharmaceutical
Virchow Laboratories Ltd
H. Finzelberg”S Nachfolge
Nutrasweet Indonesia
Vitasweet Co.,Ltd.
Hanmi Pharmaceuticals Co., Ltd
Oker Chemie Gmbh
Weifang Ensign Industry
Hanse Biopharma Gmbh
Paik Kwang Industrial Co.,Ltd
Weifang Qiangyuan Chemical
Hebei Jiheng (Group)
Pharmachem Pacific Asia
Western Drugs Pvt.,Ltd
Henan Linhua
Pharmasi Industri Masyara
Wockhardt Ltd
Henan Topfond Pharmaceutical
Qianjiang Yongan Pharmaceutical
Wuhan Wuyao Pharmaceutical
Hengshui Jiheng Pharmacy
Quat-Chem Limited
Xiamen Kingdomway Group Co.
Hilmar Ingredients
Resonance Specialties Lim
Xiamen Runcheng Pharma Group
Huazhong Pharmaceutical Co., Ltd
Resources Of Nature Llc
Xi’an Day Natural Tech Co
Hunan Dongting Pharmaceutical
Riasima Abadi Farma
Yangzhou Lianhuan Pharma
Ikeda Corporation
Sahjanand Ferro Alloys
Yongsan Chemical Inc.
Ipca Laboratories.Co.,Ltd
Samyang Genex Corporation
Yung Zip Chemical Ind. Co
Isky Chemical Co.,Ltd
Shandong Nb Technology Co.
Zagro Singapore Pte.,Ltd
Jiangxi Tianxin Pharmaceutical
Shandong Xinhua Pharm Co.
Zhejiang Guobang Pharmaceutical
Jilin (Henghe) Pharmaceutical
Shenyang Biotic
Co., Ltd
Jilin Shulan Syntetic
Shijiazhuang (Company Group)
Zhejiang Hisoar Pharmaceutical &
PharmaceuticalJj Degussa
Siddarth International
Chemical
Chemicals
Sisecam Dis Ticaret A.S.
Zhejiang Huahai Pharmaceutical
Kirin Kyowa Foods Company
Skyopen Medipharma
Zhejiang Kangle Pharmaceutical
Kobo Products Inc.
Stellar Chemicals Lab. Pv
Zhejiang Qiming Pharm.Co.
Lianyungang Debang Fine
Sumitomo Chemical Singapore
Zschimmer & Schwarz
Chemical
Sun Pharmaceutical Industry
Lianyungang Shuren Kechua
Sungai Budi
Lianyungang Shuren Scientific
Supriya Lifescience
Lonza Ltd.
Symbiotica Speciality Ing
Lupin Limited
Taminco Choline Chloride
Malladi Drugs & Pharmaceutical
Taminco Ghent Belgium
Mega Fine Pharma (P) Ltd
Technoble Co,Ltd
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
83
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Prestasi dan Penghargaan Recognition and Awards
Top Brand For Kids Award 2011, dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Entrostop Anak, Cerebrofort Gold, dan Milna
Indonesia Best Brand Award 2011, dari SWA, MARS, dan Metro TV untuk Extra Joss, Best Brand Gold untuk Komix, dan Best Brand Platinum untuk Promag
Top Brand For Kids Award 2011, from Frontier and Marketing Magazine for Entrostop Anak, Cerebrofort Gold, and Milna
Indonesia Best Brand Award 2011, from SWA, MARS, and Metro TV for Extra Joss, Best Brand Gold for Komix, and Best Brand Platinum for Promag
The Most Admired Enterprise 2011 kategori “Innovation” dari Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan pada acara ASEAN Business and Investment Summit 2011
Top Brand Platinum Award 2011 dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Promag dan Fatigon Top Brand Platinum Award 2011 from Frontier and Marketing Magazine for Promag and Fatigon.
84
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Fortune Most Admired Companies 2011 - the Best 20 Most Admired Companies in Indonesia dari Fortune Indonesia Fortune Most Admired Companies 2011 - the Best 20 Most Admired Companies in Indonesia from Fortune Indonesia
The Most Admired Enterprise 2011 in “Innovation” category from General Secretary of ASEAN Surin Pitsuwan in ASEAN Business and Investment Summit 2011
Best Role of Stakeholders 2011dari Indonesia Institute for Corporate Directorship dan Business Review
Emiten Terbaik 2011 untuk Sektor Rokok, Farmasi dan Keperluan Rumah Tangga, dari Majalah Investor
Top Brand Award 2011, dari Frontier dan Majalah Marketing untuk Promag, Fatigon, Entrostop, Mixagrip dan Kalpanax
Best Listed Company 2011 in Cigarettes, Pharmaceutical, and Household Sector, from Investor Magazine
Top Brand Award 2011, from Frontier and Marketing Magazine from Promag, Fatigon, Entrostop, Mixagrip and Kalpanax.
Indonesia Original Brands 2011, dari SWA untuk Entrostop, Cerebrofort, dan Cerebrovit
Best for Investor Relations in Indonesia 2011 - Juara ke 2, dari ASIAMONEY
Indonesia Brand Champion 2011, dari Marketeers dan Markplus Insight untuk Komix, Promag, Fatigon, dan Entrostop
Indonesia Original Brands 2011, from SWA for Entrostop, Cerebrofort, and Cerebrovit.
Best for Investor Relations in Indonesia 2011 - 2nd Place, from ASIAMONEY
Best Role of Stakeholders 2011 from Indonesia Institute for Corporate Directorship dan Business Review
Indonesia Brand Champion 2011, from Marketeers and Markplus Insight for Komix, Promag, Fatigon, and Entrostop.
The Best Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC Pharmaceuticals dan the Best Pharmaceuticals Distribution dalam Corporate Image Award 2011 dari Frontier dan Bloomberg Business Week Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand, dari Onbee Marketing Research dan SWA untuk Promag
Indonesia Customer Satisfaction Award 2011, dari SWA dan Frontier untuk Promag, Fatigon, Extra Joss, dan Komix
Word of Mouth Marketing - #1 Most Recommended Brand, from Onbee Marketing Research and SWA for Promag.
Indonesia Customer Satisfaction Award 2011, from SWA and Frontier for Promag, Fatigon, Extra Joss, and Komix
The Best Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC Pharmaceuticals and the Best Pharmaceuticals Distribution in Corporate Image Award 2011 from Frontier and Bloomberg Business Week.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
85
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Jejak Langkah Milestones
Pendirian Perseroan dengan nama PT Kalbe Farma Incorporation of the Company under the name PT Kalbe Farma
1966 1977 Akuisisi PT Dankos Laboratories Acquisition of PT Dankos Laboratories
86
Pengalihan bisnis distribusi kepada PT Enseval sesuai dengan ketentuan peraturan pemerintah
PT Igar Jaya dan PT Dankos Laboratories melakukan Penawaran Umum Perdana
Spin-off the distribution business to PT Enseval to comply with government regulation
PT Igar Jaya and PT Dankos Laboratories conducted their Initial Public Offering
1981 1985
1989
1991
Akuisisi PT Bintang Toedjoe dan PT Hexpharm Jaya Acquisition of PT Bintang Toedjoe and PT Hexpharm Jaya
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
PT Kalbe Farma melakukan Penawaran Umum Perdana PT Kalbe Farma conducted its Initial Public Offering
Akuisisi PT Sanghiang Perkasa dan konsolidasi bisnis nutrisi ke dalam anak perusahaan ini Acquisition of PT Sanghiang Perkasa and consolidation of nutritional business into this subsidiary
1993
Dilusi 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia yang bergerak dalam bisnis makanan Dilution of 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia which engaged in the food business
1995
1994 • Memulai bisnis minuman energi dengan peluncuran Extra Joss • PT Enseval Putera Megatrading melakukan Penawaran Umum Perdana • Entry into energy drink market with the launching of Extra Joss • PT Enseval Putera Megatrading conducted its initial Public Offering
1997 • Penjualan sisa 50% kepemilikan pada PT Helios Arnott’s Indonesia • Penjualan divisi pengemasan gelas kepada Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH • Akuisisi merek Woods • Akuisisi 80% saham PT Saka Farma Laboratories • Divestment of remaining 50% ownership in PT Helios Arnott’s Indonesia • Divestment of glass packaging division to Schott Glasswerke Beteiligungs GmbH • Acquisition of Woods’ brand • Acquisition of 80% ownership in PT Saka Farma Laboratories
• Meluncurkan logo perusahaan yang baru sebagai bagian dari proses transformasi • Produk-produk memasuki semua negara ASEAN kecuali Laos • Pendirian Stem Cell dan Cancer Institute • Implementasi perbaikan pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh • Sistem teknologi informasi yang terintegrasi
Konsolidasi Grup Kalbe Consolidation of Kalbe Group
2005
• Launch of new corporate logo as part of transformation process • Products enter all ASEAN countries except Laos • Establishment of the Stem Cell and Cancer Institute • End-to-end supply chain management improvements implemented • Information technology systems integrated
2007
2006 • Memperluas cakupan regional • Membangun merek dan infrastruktur global • Meningkatkan fokus bisnis melalui penggabungan usaha dan akuisisi • Meningkatkan pengembangan penemuan obat • Membangun jaringan dan kemitraan global • Expand regional footprint • Build global brands and infrastructure • Scale up through mergers and acquisitions • Intensify proprietary drug development • Establish global partnerships and networks
• Peningkatan kepemilikan atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk hingga 83,75% melalui Penawaran Tender • Peningkatan kepemilikan atas PT Saka Farma Laboratories hingga 100% melalui PT Bintang Toedjoe • Pelunasan Obligasi Kalbe Farma I Tahun 2006 sejumlah Rp 300 miliar • Pelaksanaan Strategi Productivity-Innovation-Cash Flow (PIC) • Increasing its ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk up to 83.75% through Tender Offer • Increasing its ownership in PT Saka Farma Laboratories up to 100% through PT Bintang Toedjoe • Full repayment of Kalbe Farma I Bonds 2006 amounting to Rp 300 billion • Executing ProductivityInnovation-Cash Flow (PIC) Strategy
2009
2010
2008 • Pendirian PT Renalmed Tiara Utama yang bergerak di bidang perdagangan peralatan kesehatan • Perolehan izin edar TheraCIM di Indonesia dan Filipina • Peresmian outlet pertama Klinik Mitrasana di Cikarang • Establishment of PT Renalmed Tiara Utama which is engaged in trading of medical devices • TheraCIM secured its registration approval in Indonesia and the Philippines • Inauguration of the first outlet of Mitrasana Clinic in Cikarang
• Pembentukan Perusahaan Joint Venture di Filipina • Divestasi 58,10% kepemilikan dalam PT Kageo Igar Jaya Tbk yang merupakan Divisi Kemasan Perseroan • Establishing a Joint Venture Company in the Philippines • Divestment 58.10% stake in PT Kageo Igar Jaya Tbk, the Company’s Packaging Division
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
87
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Peristiwa Penting 2011 Event Highlights 2011 Februari February 7
Kalbe menerima sepuluh penghargaan dalam Indonesia Top Brand Award 2011 dari Frontier dan Majalah Marketing.
Mei May 5
Kalbe received ten awards in the Indonesia Top Brand Award 2011 from Frontier and Marketing Magazine.
Kalbe menerima penghargaan Emiten Terbaik 2011 untuk Sektor Rokok, Farmasi dan Keperluan Rumah Tangga, dari Majalah Investor. Kalbe awarded as the Best Listed Company 2011 in Cigarette, Pharmaceutical and Household Sector, from Investor Magazine
Maret March 10
Kalbe Ethical Customer Care bersama Indonesia Kidney Care Community mengadakan acara pembagian buku saku ginjal kepada masyarakat dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia. Kalbe Ethical Customer Care together with Indonesia Kidney Care Community distributed kidney pocket books to the societies in commemorating the World Kidney Day.
30
Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik Onkologi di Pulogadung, Jakarta Groundbreaking ceremony for a new oncology production facility in Pulogadung, Jakarta.
11
Kalbe menerima tiga penghargaan Number 1 Choice Brand Award berdasarkan Indonesian Women Survey 2011 dari majalah Kartini dan Women Insight Center Kalbe received three awards as the Number 1 Choice Brand Award based on Indonesian Women Survey 2011 from Kartini magazine and Women Insight Center.
31
Kalbe meningkatkan kepemilikannya atas PT Enseval Putera Megatrading Tbk, anak perusahaan Perseroan, menjadi 83,77% melalui partisipasi dalam Penawaran Umum Terbatas I. Kalbe increased share ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk, the Company’s subsidiary, to 83.77% through Rights Issue I.
88
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Juni June 18
Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Day 2011 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia, Asosiasi Emiten Indonesia, PT KSEI dan KPEI. Kalbe participated in the Investor Day 2011 organized by Indonesia Stock Exchange, Indonesian Association of Issuer (AEI), PT KSEI and KPEI
25
5
Kalbe menyelenggarakan rangkaian kegiatan dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011 dengan mengikutsertakan lebih dari 1.000 orang lanjut usia dari bebagai komunitas. Kalbe held a series of activity in commemorating National Senior Citizen Day 2011, involving more than 1,000 senior citizens from different communities.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Annual General Meeting of Shareholders
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
89
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Peristiwa Penting 2011 Event Highlights 2011
September September 9
Kalbe Group menerima 3 penghargaan sebagai the Best Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC Pharmaceuticals dan the Best Pharmaceuticals Distribution dalam Corporate Image Award 2011 yang diselenggarakan oleh Frontier dan Bloomberg Business Week.
10-11
Kalbe held Junior Science Fair with the theme of “Innovation for a Better Life”, as the top event of the Kalbe’s 45th anniversary celebration.
Kalbe Group received 3 awards as the Best Ethical Pharmaceuticals, the Best OTC Pharmaceuticals and the Best Pharmaceuticals Distribution in Corporate Image Award 2011 held by Frontier and Bloomberg Business Week.
Agustus August 4
Kalbe menerima tiga penghargaan di Indonesia Original Brands Award 2011 yang diselenggarakan oleh SWA. Kalbe received three awards in Indonesia Original Brands Award 2011 organized by SWA.
90
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kalbe menyelenggarakan kegiatan Junior Science Fair (JSF) yang merupakan puncak perayaan HUT ke-45 Kalbe Farma dengan tema “Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik”.
29
PT Abbott Indonesia menandatangani kerjasama distribusi dengan EPMT, anak perusahaan Kalbe, untuk mendistribusikan produk-produk nutrisi Abbott di wilayah Indonesia pada trade channel. PT Abbott Indonesia signed a distribution agreement with EPMT, a Kalbe’s subsidiary, for Abbott nutritional products distribution in Indonesia coverage through trade channel.
Oktober October 5
Kalbe ikut berpartisipasi dalam Investor Summit and Capital Market Expo 2011 yang diselenggarakan oleh Bapepam-LK, Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Kementrian BUMN, KNKG, IAI, dan Direktorat Jenderal Pajak Indonesia.
17
Kalbe awarded as the Most Admired Enterprise 2011 in Innovation category from Surin Pitsuwan, Secretary General of ASEAN in ASEAN Business and Investment Summit 2011 in Nusa Dua-Bali.
Kalbe participated in Investor Summit and Capital Market Expo 2011, organized by Bapepam-LK, Indonesian Stock Exchange, Bank Indonesia, Kementrian BUMN, KNKG, IAI, and Indonesian Directorate Generalof Taxation.
5
Kalbe menerima penghargaan Most Admired Enterprise 2011 kategori “Innovation” dari Sekjen ASEAN Surin Pitsuwan pada acara ASEAN Business and Investment Summit 2011 di Nusa Dua-Bali.
Kalbe menerima empat penghargaan di Indonesia Customer Satisfaction Award 2011, yang diselenggarakan oleh Frontier dan SWA. Kalbe received four awards in Indonesia Customer Satisfaction Award 2011, organized by Frontier and SWA.
November November 4
Kalbe meresmikan penyelenggaraan “Qurban 1 Milyar” antara PT Bintang Toedjoe, anak perusahaan Kalbe, dengan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama. Kalbe inaugurated “Qurban 1 Milyar” event between PT Bintang Toedjoe, a Kalbe’s subisidiary, with Lembaga Amil Zakat Infaq and Shadaqah Nahdlatul Ulama.
Desember December 13
Kalbe Nutritionals menyelenggarakan “Prenagen Peduli Sesama Ibu”, yang berupa kegiatan penyuluhan nutrisi dan pemberian kebutuhan nutrisi kepada kurang lebih 3.000 ibu hamil dan warga kurang mampu di 38 kota di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-83. Kalbe Nutritionals held “Prenagen Peduli Sesama Ibu”, a series of activity in providing nutrition consultation and nutritional needs for approximately 3,000 expecting mothers and the poors in 38 cities throughout Indonesia to commemorate the 83rd Mother’s Day.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
91
92
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
94-99
Tinjauan Industri Industrial Review
100-123 Tinjauan Usaha Business Review 124-141 Tinjauan Operasional Operational Review 142-171 Tinjauan Keuangan Financial Review
Pengelolaan Usaha yang Terarah Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan Sound Management to Empower Sustainable Growth
Analisis & Diskusi Manajemen Management Discussion & Analysis
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
93
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Industri Industrial Review
Potensi pertumbuhan positif didukung kondisi makro ekonomi yang kondusif Strong growth potential supported by conducive macro economic environment
94
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Ekonomi Perekonomian global pada tahun 2011 ditandai dengan perlambatan kegiatan ekonomi dan ketidakpastian akibat dampak krisis keuangan Amerika Serikat dan zona Eropa, serta bencana tsunami yang melanda Jepang. Namun demikian, Amerika Serikat dan Jepang tercatat menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan ekspektasi sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global tahun 2012 diperkirakan melemah ke kisaran 3.25% dengan adanya unsur ketidakpastian terkait penyelesaian masalah hutang zona Eropa. (sumber: IMF)
Economic Review The global economy in 2011 was marked by a slowdown in economic activity and uncertainties from the impact of financial crises in the US and Euro zones, as well as the effects of the tsunami on Japan. Nevertheless, both the US and Japan recorded an improved economic growth rate, against expectations. Global economic growth in 2012 is predicted to recede to the range of 3.25%, mainly due to the uncertainties arising from the settlement of the Euro zone debt crisis. (source: IMF)
Harga minyak bumi dunia menunjukkan tren peningkatan dan bertahan pada kisaran di atas US$ 100/barrel akibat terbatasnya pasokan dan krisis geopolitik di kawasan Timur Tengah. Harga diperkirakan masih bertahan pada tahun 2012 melihat risiko krisis geopolitik yang masih tetap menjadi permasalahan. Tingginya harga minyak bumi tersebut telah mempengaruhi harga beberapa bahan baku farmasi yang merupakan produk turunan.
Crude oil prices showed an uptrend and remained high, at above US$ 100/barrel, due to supply limitations and geopolitical issues in the Middle East. Prices are expected to hold up in 2012, due to the prevalent risk of geopolitical crises. High crude oil prices have affected some raw materials for pharmaceuticals derived from this source.
Di tengah situasi global yang tidak kondusif, perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% yang terutama didukung oleh permintaan domestik yang kuat, tumbuhnya kegiatan investasi dan ekspor. Amidst the unstable global condition, the Indonesian economy presented favorable progress in 2011, with strong economic growth of 6.5%, mainly driven by robust domestic demand, investment growth and exports.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
95
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Industri Industrial Review
96
Di tengah situasi global yang tidak kondusif, perekonomian Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan perkembangan yang positif dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5% yang terutama didukung oleh permintaan domestik yang kuat, tumbuhnya kegiatan investasi serta ekspor. Prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk tahun 2012 diperkirakan relatif stabil pada kisaran 6,3% - 6,7%. Kemungkinan pelemahan dapat terjadi sebagai akibat dampak krisis global terhadap kinerja ekspor.
Amidst the unstable global condition, the Indonesian economy presented favorable progress in 2011, with strong economic growth of 6.5%, mainly driven by robust domestic demand, investment growth and exports. Indonesian economic growth prospects for 2012 are predicted to remain stable, in the range of 6.3% - 6.7%. Downside risk is present, due to the potential impact of the global crisis on export performance.
Fundamental makro ekonomi menunjukkan kinerja yang relatif mantap, di mana inflasi terkendali pada tingkat 3,79%, lebih rendah dari target Pemerintah yang tercatat sekitar 5% ± 1%. Hal ini didukung oleh stabilnya harga produk pangan dan pasokan yang mencukupi. Belum adanya perubahan kebijakan pemerintah atas subsidi bahan bakar juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi rendahnya tingkat inflasi tahun 2011. Pada tahun 2012, perlu diwaspadai terjadinya peningkatan tingkat inflasi terkait dengan pengurangan subsidi bahan bakar dan listrik, fluktuasi harga komoditas dunia dan pertumbuhan konsumsi rumah tangga. Hingga laporan tahunan ini diterbitkan, Pemerintah optimis target inflasi tahun 2012 adalah pada kisaran 4,5% ± 1%.
Macro-economic fundamental indicators recorded solid performance, where inflation was well managed at 3.79%, well below the Government target of approximately 5% ± 1%. This could mainly be attributed to stable food prices and a sufficient supply. The continuation of a Government policy subsidizing fuel was also a determining key factor keeping inflation low in 2011. In 2012, a potential risk of higher inflation might materialize from proposed cuts in fuel and electricity subsidies, fluctuation in global commodity prices and stalled growth in household consumption. Up the date of this report, the Government remains optimistic that the inflation target for 2012 will be maintained at approximately 4.5% ± 1%.
Nilai tukar Rupiah mengalami fluktuasi pada triwulan terakhir tahun 2011 sebagai dampak sentimen negatif dari krisis keuangan zona Eropa dan ditutup pada tingkat Rp 9.068 per US$ 1. Secara rata-rata, Rupiah masih mencatat apresiasi sebesar sekitar 3,56% ke level Rp 8.768 dibandingkan Rp 9.080 pada tahun 2010. Pergerakan nilai tukar Rupiah untuk tahun 2012 diperkirakan akan masih dipengaruhi oleh gejolak ekonomi global.
The Rupiah exchange rate fluctuated in the last quarter of 2011, as a result of negative sentiment arising from the European financial crisis, and closed at Rp 9,068 per US$ 1. On the average, the Rupiah managed to strengthen by approximately 3.65%, rising to Rp 8,768, compared to Rp 9,080 in 2010. The movement of the Rupiah exchange rate in 2012 is expected to remain susceptible to global economic turmoil.
Suku bunga Bank Indonesia secara keseluruhan pada tahun 2011 menunjukkan tren menurun, dari 6,5% pada awal tahun menjadi 6,0% pada akhir tahun. Bank Indonesia sempat meningkatkan suku bunga menjadi 6,75% pada bulan Februari 2011 yang dipertahankan sampai bulan September 2011 sebagai langkah antisipatif untuk mengendalikan ekspektasi inflasi ke depan yang mulai meningkat terutama dipicu oleh kenaikan harga bahan pangan, kenaikan harga komoditi global termasuk minyak
Overall Bank Indonesia rates showed a downtrend trend in 2011, settling from 6.5% at the beginning of the year to 6.0% at its end. Bank Indonesia increased the rate to 6.75% from February to September 2011 in anticipation of rising inflation, mostly triggered by food price increases, global commodity price increases (including those for crude oil) as well as the Government’s plan to quit supporting energy prices. Along with higher optimism that 2011 inflation would remain under the Government’s target of 5%, Bank
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
dan rencana kebijakan Pemerintah di bidang harga energi. Seiring dengan optimisme bahwa inflasi tahun 2011 dapat dikendalikan di bawah target Pemerintah sebesar 5%, Bank Indonesia menurunkan suku bunga menjadi 6,5% pada bulan Oktober 2011. Sebagai dampak memburuknya prospek ekonomi global, Bank Indonesia lebih lanjut menurunkan suku bunga menjadi 6,0% pada bulan November 2011 hingga akhir tahun untuk memberikan stimulasi bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Indonesia cut the rate to 6.5% in October 2011. As an impact of deteriorating global economic prospects, Bank Indonesia further reduced the rate to 6.0% in November 2011, and kept it there until year end, to provide a stimulus to Indonesian economic growth.
Pasar modal Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan daya tahan yang baik terhadap dampak krisis ekonomi global. Dalam situasi pasar modal dunia yang melemah, Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa yang berhasil membukukan kinerja positif selain Amerika Serikat dan Filipina. Kinerja positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 3,2% ditopang oleh fundamental makro yang kuat dan kinerja emiten yang baik. Kenaikan IHSG juga ditunjang oleh pencapaian peringkat ‘layak investasi’ setelah lembaga pemeringkat Fitch menaikkan peringkat Indonesia dari BBB- menjadi BB+ dengan prospek stabil. Prospek pasar modal untuk tahun 2012 diperkirakan tetap membaik sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun demikian, risiko fluktuasi diperkirakan tetap tinggi dengan dipengaruhi oleh kondisi ekses likuiditas global dan tekanan konsolidasi portofolio investor asing. (sumber : Bank Indonesia)
The Indonesian capital market in 2011 showed resilience against threats posed by the global economic crisis. In contrast to weakening global capital markets, the Indonesia Stock Exchange was one of the only stock exchanges recording positive growth, aside from the US and the Philippines. The positive performance of the Indonesia Composite Index of 3.2% was supported by strong macro fundamentals and solid results of listed companies. The rise in the composite index was also favorably affected by the bestowal of an ‘investment grade’ rating, after Fitch upgraded Indonesia from BBB- to BB+, with stable outlook. The capital markets are expected to remain positive in 2012, riding on Indonesian economic growth. Still, fluctuation risk remains high, from the impact of excess global liquidity and portfolio consolidation pressures of foreign investors (source: Bank Indonesia).
Tinjauan Industri Selain didukung kondisi makro ekonomi yang kondusif, secara demografis Indonesia merupakan pasar yang sangat potensial dengan jumlah penduduk sekitar 240 juta jiwa. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan sejak beberapa tahun terakhir telah menciptakan kelas menengah yang terus berkembang yang merupakan motor penggerak konsumsi dan pertumbuhan ekonomi. Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita yang telah mencapai US$ 3.000 dan terus bertumbuh, dengan komposisi penduduk usia muda yang besar dan tingkat urbanisasi yang tinggi, Indonesia menawarkan potensi pasar yang sangat menarik, khususnya di segmen produk konsumen termasuk produk kesehatan.
Industry Review In addition to its conducive macro-economic condition, Indonesia is a highly potential market demographically, with a population of over 240 million. Indonesia’s continuous economic growth over the last few years has generated a new middle class that steadily widens, and is the driver for consumption and economic progress. With a growing Gross Domestic Product (GDP) of over US$ 3,000 per capita, a huge young population and high urbanization, Indonesia offers a very attractive market potential, especially in the consumer segment – including consumer health products.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
97
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Industri Industrial Review
98
Pada industri farmasi, pasar Indonesia saat ini masih relatif kecil dengan penetrasi yang sangat rendah. Pembelanjaan kesehatan sebagai persentase terhadap PDB masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, yaitu sekitar 2,1% (sumber: World Bank). Hal ini terutama disebabkan karena jumlah masyarakat Indonesia yang memiliki jaminan kesehatan masih sangat kecil, sehingga sebagian besar pembelanjaan kesehatan merupakan pengeluaran pribadi. Namun demikian pasar farmasi Indonesia selama beberapa tahun terakhir menunjukkan tingkat pertumbuhan yang baik sebesar sekitar 12% per tahun, baik untuk obat resep maupun obat bebas (sumber: IMS Health).
In the pharmaceuticals industry, the current Indonesian market size is relatively small, with low penetration. Health spending as a percentage of GDP is lower than that of neighbouring countries, currently recorded at 2.1% (source: World Bank). This is due to the fact that the number of Indonesians who are covered under health insurance is still very low, so most health spending remains out-of-pocket. The Indonesian pharmaceuticals market has been continuously growing, however, over the last few years, at approximately 12% per annum, for both prescription drugs and over-the-counters (source: IMS Health).
Dengan adanya rencana pemerintah untuk menerapkan jaminan kesehatan secara nasional mulai tahun 2014, industri farmasi Indonesia memiliki potensi yang besar untuk tumbuh lebih lanjut, khususnya pada segmen obat resep generik. Sementara itu, produk obat bebas juga diperkirakan akan tetap menjadi bagian yang besar dari keseluruhan pasar karena harga terjangkau. Ketersediaan produk obat bebas yang dapat dengan mudah diperoleh dengan harga terjangkau akan tetap menjadi komponen yang signifikan dalam industri farmasi Indonesia. Perseroan juga melihat potensi pengembangan yang besar pada segmen obat bebas ke arah penggunaan bahan dasar alami dan herbal. Hal ini sejalan dengan pergeseran permintaan konsumen terhadap produk-produk alami. Pada segmen produk konsumen, juga terjadi tren peningkatan permintaan konsumen terhadap produkproduk yang menawarkan kemudahan yang diprediksi menjadi area pertumbuhan yang potensial.
With the Government’s plan to implement a national healthcare insurance system starting in 2014, the Indonesian pharmaceuticals industry has great potential to grow further, especially in the generic drug segment. Meanwhile, over-the-counters will continue to remain a sizable part of the entire market, due to their affordability. The availability of easy-to-find over-thecounter products, at affordable prices, will continue to be a significant component in the Indonesian pharmaceuticals scene. The Company perceives a strong potential in over-the-counter expansion, moving towards natural and herbal ingredients. This is in line with the shift in overall consumer demand for more natural products. In consumer health segment, the increasing demand for products offering convenience is also predicted to be a potential growth area.
Dalam segmen nutrisi, produk utama Perseroan adalah susu bubuk. Walaupun tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, industri susu nasional diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi, jumlah penduduk, daya beli masyarakat dan tingkat kesadaran konsumen akan pentingnya nutrisi yang berkualitas bagi kesehatan. Selama tahun 2011, total pasar susu bubuk nasional bertumbuh sekitar 6% secara nilai dan 4% secara agregat volume (sumber: AC Nielsen).
In the nutritionals segment, the Company’s main product is powdered milk. Although Indonesian milk consumption is lower than that of other developing countries, the national milk industry is projected to expand along with economic growth, population size, purchasing power and consumer awareness of the importance of good nutrition for health. In 2011, the total powdered milk market grew by 6% in value and 4% in volume (source: AC Nielsen).
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Prospek Usaha Perekonomian Indonesia diprediksi akan tetap bertumbuh pada tahun 2012. Namun demikian, prospek perekonomian global yang melambat pada 2011 diperkirakan akan mulai berdampak bagi prospek pertumbuhan ekonomi domestik pada tahun 2012. Hal ini terutama terjadi akibat nilai ekspor yang menurun karena menurunnya aktivitas ekonomi global. Sementara itu, impor diperkirakan masih mengalami peningkatan yang cukup tinggi.
Business Prospects The Indonesian economy is predicted to continue growing in 2012. However, the slowdown of global economic prospects is expected to begin affecting domestic economic growth from 2012. This mostly comes from lower export volumes, due to weaker global economic activities. Meanwhile, imports are expected to continue to increase.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bertumpu pada pertumbuhan permintaan domestik yang bersumber dari konsumsi rumah tangga, didukung oleh tingginya indeks keyakinan konsumen. Peningkatan kegiatan investasi diperkirakan akan berlanjut yang didukung oleh iklim investasi yang lebih kondusif serta perbaikan peringkat hutang Indonesia ke level ‘layak investasi’.
Indonesian economic growth will continue to rely on domestic demand growth from household consumption, supported by a high consumer confidence index. Increased investment will be drawn in by a conducive investment climate and the upgrade of Indonesia’s rating to ‘investment grade’.
Industri farmasi dan produk kesehatan Indonesia menawarkan potensi pertumbuhan yang besar. Saat ini, penetrasi dalam industri kesehatan masih sangat rendah. Dengan rencana peningkatan anggaran kesehatan dan pelaksanaan jaminan kesehatan secara nasional, akan terbuka akses yang luas bagi masyarakat Indonesia untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan pengobatan. Selain itu dengan didukung pertumbuhan daya beli masyarakat yang semakin menguat, Perseroan optimis industri farmasi dan kesehatan Indonesia akan meraih pertumbuhan yang pesat. Potensi pengembangan produk juga masih terbuka luas, di antaranya melalui penggunaan bahan alami dan herbal maupun segmen-segmen baru seperti oncology.
The pharmaceuticals industry and consumer health in Indonesia both offer huge potential for growth. Currently, healthcare penetration is still very low. With the plan to increase the health spending budget and following the implementation of national healthcare insurance, Indonesians will have more access to healthcare and medications. In addition, as a result of consumers’ rising purchasing power, the Company is optimistic that the Indonesian pharmaceuticals and consumer health industry will grow rapidly. The potential for product expansion is wide open, including that manifested through natural and herbal ingredients as well as in new segments, such as oncology.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
99
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Usaha Business Review Divisi Obat Resep Prescription Pharmaceuticals Division
Produk yang tersebar ke seluruh pelosok dengan harga terjangkau Product availability across Indonesia at affordable prices
Rp
2.78 Triliun Trillion
Penjualan Bersih Net Sales
7.7
%
Pertumbuhan Growth
100
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Penjualan Bersih Divisi Obat Resep Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division Rp Miliar | Rp Billion
2,580
2010
2,778
2011
Tinjauan Umum Indonesia memiliki pasar obat resep yang sangat berpotensi untuk berkembang lebih jauh terutama di tahun-tahun mendatang. Selaras dengan tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dengan tingkat konsumsi obat per kapita yang masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, pasar obat resep Indonesia diyakini akan terus berkembang. Selain itu, rencana diberlakukannya UndangUndang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan didukung oleh komitmen Pemerintah untuk meningkatkan besarnya anggaran kesehatan Pemerintah, industri farmasi memiliki potensi untuk tumbuh lebih jauh. Pada tahun 2011, pertumbuhan pasar obat resep Indonesia tercatat sebesar 10% dibandingkan dengan tahun 2010 (sumber: IMS Health 2011).
Overview The Indonesian prescription pharmaceuticals market possesses great potential, riding on high population growth; with lower spending on pharmaceuticals compared to other developing countries, the Indonesian prescription drug market is expected to continue to expand. In addition, the plan to roll out the bill on the Social Security Provider Body, supported by the Government’s commitment to an increased healthcare budget, the pharmaceuticals industry has strong growth potential. In 2011, the Indonesian pharmaceuticals market grew by 10%, compared to the 2010 figure (source: IMS Health 2011).
Divisi Obat Resep Kalbe memiliki rangkaian obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat, dimulai dari obat generik,
Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division features a complete product range for all segments, from generic drugs, branded generics
Prospek industri obat resep di Indonesia akan semakin mantap di masa mendatang seiring dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan obat-obatan serta didukung dengan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional oleh Pemerintah dan peningkatan anggaran belanja kesehatan Pemerintah. The prospect of Indonesian prescription pharmaceuticals industry will grow steadily along the increase of demand for drugs, supported by the implementation of a National Social Security System by the Government, as well as a steady increase in the healthcare budget.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
101
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Obat Resep Business Review : Prescription Pharmaceuticals Division
102
obat generik bermerek hingga obat lisensi; yang didistribusikan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat di seluruh Indonesia melalui jaringan distribusi yang terintegrasi. Kalbe juga memiliki tim pemasaran yang kuat yang dibagi menjadi kelompok-kelompok pada masing-masing segmen dan kelas terapi untuk menjamin kegiatan pemasaran yang terfokus dan efektif.
up to licensed drugs; these are distributed to hospitals, pharmacies and drug stores throughout Indonesia through an integrated distribution network. Kalbe also has a strong marketing team, divided into groups dedicated to each segment and therapeutical class, to ensure focused and effective marketing activities.
Beberapa produk-produk unggulan Kalbe antara lain adalah Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam, dan CPG.
Some of Kalbe’s top products include Brainact, Cefspan, Mycoral, Cernevit, Cravit, Octalbin, Neuralgin, Broadced, Neurotam and CPG.
Kinerja Operasional Pada tahun 2011, Divisi Obat Resep Kalbe menguasai pangsa pasar sebesar 12-13% (sumber : IMS Health 2011), dengan nilai penjualan bersih tercatat senilai Rp2.778 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 7,7%. Nilai penjualan Divisi Obat Resep memberikan kontribusi sebesar 25% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Marjin laba kotor tercatat sebesar 65,9%, menurun dibandingkan 67,1% pada tahun 2010. Selama tahun 2011 Divisi Obat Resep meluncurkan 24 produk baru, yang terdiri dari 4 produk obat generik, 12 produk obat generik bermerek, dan 8 produk obat lisensi. Hingga akhir tahun 2011, Kalbe memproduksi 383 produk obat di 16 kelas terapi. Melalui peluncuran produk-produk baru untuk segmen yang berbeda-beda tersebut, Kalbe semakin memperkuat kelengkapan rangkaian produk obat resep yang didedikasikan untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat.
Operational Performance In 2011, Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division commanded a 12-13% market share (source: IMS Health 2011), with net sales of Rp 2,778 billion and a growth rate of 7.7%. Net sales of the Prescription Pharmaceuticals Division contributed 25% to total Company net sales in 2011. The gross profit margin amounted to 65.9%, lower compared to the 67.1% figure in 2010. In 2011 the Prescription Pharmaceuticals Division launched 24 new products, consisting of 4 generic products, 12 branded generic drugs and 8 licensed products. As of end-2011, Kalbe manufactures 383 products in 16 therapeutical classes. Through product launching across all segments, Kalbe further strengthens its complete prescription product range targeted at all consumer economic segments.
Sehubungan dengan rencana Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan jaminan kesehatan secara nasional pada tahun 2014 sebagai bagian dari Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, Kalbe meyakini bahwa permintaan terhadap obat dengan harga terjangkau, yaitu obat generik, akan meningkat pesat. Berkaitan dengan ini, di tahun 2011 pada divisi obat resep, Kalbe telah melakukan peningkatan kapasitas produksi melalui pembangunan pabrik yang didedikasikan untuk memproduksi obat generik yang berlokasi di Cikarang. Pabrik berkapasitas 87 juta tablet per bulan ini telah mendapatkan sertifikasi dari instansi berwenang dan siap beroperasi. Di samping itu, Kalbe juga telah membentuk tim khusus untuk memasarkan
In relation to the Indonesian Government’s plan to implement a nation-wide healthcare insurance system starting 2014, as part of its National Social Security System, Kalbe forecasts that demand for affordable products such as generic drugs will grow rapidly. In anticipation of this, in 2011 Kalbe has increased production capacity in this Division with the construction of a new generic drug manufacturing facility, located in Cikarang. The factory, with a capacity of 87 million tablets per month, has obtained certification from the authorities and is ready to go into production. Further, Kalbe has also established a special marketing team for Kalbe generic products.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
StarMuno Suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh bagi orang dewasa dan anak-anak Supplement to boost immune system for adults and children
produk-produk generik Kalbe. Perseroan menyadari pentingnya peningkatan produktivitas, efisiensi serta inovasi untuk mampu menghasilkan dan memasarkan produk generik secara kompetitif.
The Company realizes the importance of increasing productivity, efficiency and innovation to produce and market generic products, competitively.
Salah satu inisiatif Kalbe dalam merespon kebutuhan konsumen adalah upaya untuk semakin mempermudah ketersediaan obat-obat untuk beberapa penyakit tertentu, salah satunya obat-obatan untuk kanker. Implementasi strategi tersebut antara lain dilaksanakan dengan dimulainya pembangunan fasilitas produksi yang didedikasikan khusus untuk obat-obat kanker di Jakarta pada tahun 2011. Pembangunan fasilitas produksi tersebut diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2012 dan dijadwalkan akan siap beroperasi pada tahun 2013.
One of Kalbe’s initiatives in responding to consumer demand was to improve availability of drugs for certain diseases, such as cancer. The implementation of this strategy took place through the construction of a production facility in Jakarta dedicated to cancer drugs in 2011. The construction of these production facilities is expected to be completed by end- 2012 and production is scheduled for 2013.
Inisiatif tersebut juga sejalan dengan strategi Kalbe di Divisi Obat Resep beberapa tahun terakhir, yakni melengkapi portofolio produknya dengan fokus pada kategori penyakit tertentu. Semakin meningkatnya kebutuhan konsumen akan pelayanan kesehatan menjadi latar belakang Kalbe semakin memperkuat dan mengembangkan portofolio produk pada kategori yang relevan, yang juga disinergikan dengan penyediaan produk-produk nutrisi serta peralatan kesehatan dari Kalbe.
The initiative was also in line with the Company’s Prescription Pharmaceuticals strategy for the last few years, namely, to build a product portfolio with a focus on certain therapeutical classes. The growing demand for drugs and medical treatment in these segments is the basis for Kalbe’s strategy to strengthen and expand its product portfolio in relevant categories, while also creating synergies with nutritional products and medical devices.
Divisi Obat Resep Kalbe juga telah menerapkan strategi pemasaran yang menjangkau pelanggan secara langsung dengan membentuk Kalbe Ethical Customer Care (KECC). Beberapa aktivitas yang dilaksanakan oleh KECC yaitu membangun komunitas peduli kesehatan, menyelenggarakan program edukasi kesehatan, menangani keluhan pasien dan keluarganya yang terkait dengan produk dan layanan Divisi Obat Resep Kalbe, dan menjalin hubungan dengan instansi terkait untuk meningkatkan kepedulian masyarakat di bidang kesehatan. Sepanjang tahun 2011, beberapa kegiatan yang telah diselenggarakan oleh KECC antara lain adalah outing bersama, seminar dan simposium secara rutin bersama Indonesia Cancer Care Community, menyelenggarakan aksi peduli ginjal bersama Indonesia Kidney Care Club (IKCC) dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia. Dalam memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011 dan
Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division also implements direct-to-customer marketing strategies by establishing Kalbe Ethical Customer Care (KECC). Some of the activities conducted by KECC include building health communities, carrying out a health education program, managing complaints from patients and their families related to products and services of the Prescription Pharmaceuticals Division, and building relationships with related institutions to increase health awareness in the community. During 2011, some of the activities performed included organizing outings, regular seminars and symposiums with the Indonesia Cancer Care Community and kidney care events with the Indonesia Kidney Care Club (IKCC) in commemoration of World Kidney Day. As part of the celebration of the National Senior Citizen Day 2011, and as an appreciation from Kalbe for active senior citizens, Kalbe organized an event titled
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
103
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Obat Resep Business Review : Prescription Pharmaceuticals Division
Acara “Usia Emas Tetap Berkreasi” untuk memperingati Hari Lanjut Usia Nasional 2011. "Keeping up Creativity in the Golden Age" event in commemoration of the National Senior Citizen Day 2011.
104
sebagai bentuk apresiasi Kalbe kepada warga senior yang masih aktif, Kalbe menyelenggarakan acara bertemakan “Usia Emas Tetap Berkreasi” yang diikuti oleh berbagai komunitas lansia.
”Keeping up Creativity in the Golden Age” supported by various senior citizen communities.
Prospek Usaha dan Strategi 2012 Prospek industri obat resep di Indonesia akan semakin mantap di masa mendatang seiring dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat akan obat-obatan serta didukung dengan pelaksanaan SJSN oleh Pemerintah dan peningkatan anggaran belanja kesehatan Pemerintah. Sebagai pemimpin pasar dengan sumber daya yang kuat, Kalbe berada dalam posisi yang siap untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan tersebut, antara lain dengan memperkuat portofolio produk serta meningkatkan kapasitas produksi.
Business Prospects and Strategies for 2012 The prospect of Indonesian prescription pharmaceuticals industry will grow steadily along the increase of demand for drugs, supported by the implementation of a SJSN by the Government, as well as a steady increase in the healthcare budget. As the market leader, Kalbe is well-positioned to take advantage of growth opportunities, among others by strengthening product portfolio and increasing production capacity.
Dalam mengantisipasi pelaksanaan SJSN yang direncanakan akan dilaksanakan di tahun 2014, salah satu fokus Divisi Obat Resep Kalbe di tahun 2012
To anticipate the implementation of the SJSN scheduled in 2014, one of the focuses of Kalbe’s Prescription Pharmaceuticals Division in 2012 is
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
adalah pada segmen obat generik. Manajemen telah memilih beberapa kelas terapi sebagai fokus Divisi Obat Resep dalam mengelola pengadaan bahan baku, produksi hingga pemasaran untuk mencapai skala ekonomis yang tinggi, meningkatkan produktivitas dan mencapai biaya produksi yang efisien. Kalbe juga telah menyelesaikan pembangunan fasilitas produksi obat generik di Cikarang yang didedikasikan untuk obat generik tablet sehingga dapat meningkatkan efisiensi produksi dalam jumlah besar.
the generic segment. Management has selected several therapeutical classes as the Prescription Pharmaceuticals Division’s main focus in terms of raw material management, production up to marketing, all aimed to achieve high economies of scale, increased productivity and more efficient production costs. Kalbe has completed the construction of its generic drug production facility in Cikarang, dedicated to generic tableting, to significantly increase efficiency in production.
Selain obat generik, Kalbe juga akan mengembangkan segmen produk obat kanker yang hingga kini masih sepenuhnya dipasok oleh produk impor. Dengan melihat peningkatan kasus penyakit kanker yang semakin tinggi di Indonesia, Kalbe terpanggil untuk menyediakan obat kanker dengan harga yang lebih terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia.
In addition to generics, Kalbe will also raise its profile in the cancer drugs segment, which is currently served by imports. Looking at the increased occurence of cancer cases in Indonesia, Kalbe is encouraged to provide cancer drugs at more affordable prices for all Indonesians.
Sebagai perwujudan komitmen Kalbe untuk meningkatkan kompetensi personil secara berkelanjutan, Kalbe akan mendirikan pusat pelatihan yang berlokasi di Pulo Gadung, Jakarta, yang akan menjadi pusat kegiatan pelatihan dalam rangka menyiapkan karyawan yang berkualitas dengan keahlian dan pengetahuan yang tepat agar mampu menghasilkan produk yang berkualitas. Pusat pelatihan ini direncanakan akan mulai berfungsi pada tahun 2012.
To realize Kalbe’s commitment to continually improve employee competence, Kalbe will build a training center located in Pulo Gadung, Jakarta, which will be the center of training activities in order to prepare competent employees with the required skill and knowledge who will to be able to produce good quality products. The training center is expected to start functioning in year 2012.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
105
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Usaha Business Review Divisi Produk Kesehatan Consumer Health Division
Terus berinovasi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen Keep inovating to provide convenience for consumers
Rp
1.84 Triliun Trillion
Penjualan Bersih Net Sales
8.3
%
Pertumbuhan Growth
106
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Penjualan Bersih Divisi Produk Kesehatan Net Sales of Consumer Health Division Rp Miliar | Rp Billion
1.701
2010
1.842
2011
Tinjauan Umum Divisi Produk Kesehatan Kalbe meliputi kategori produk obat bebas bersifat kuratif serta produkproduk konsumsi yang memiliki manfaat kesehatan seperti suplemen dan produk bersifat preventif lainnya, minuman energi serta produk minuman kesehatan. Pada kategori produk obat bebas, portofolio Kalbe mencakup lebih dari 6 kelas terapi obat bebas dengan merekmerek yang dominan menguasai pangsa pasar dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa diantaranya adalah produk Promag dan Waisan yang menguasai pasar kelas terapi obat maag; produk Neo Entrostop di kelas terapi obat diare; produk Komix, Woods, Mextril dan Mixadin di kelas terapi obat batuk; serta produk Mixagrip, Mixagrip Flu dan Batuk dan Procold di kelas terapi obat flu. Di samping itu, Kalbe juga memiliki produk unggulan Kalpanax dan Mikorex pada kelas terapi anti-jamur.
Overview Kalbe’s Consumer Health Division offers overthe-counter drugs with therapeutic benefits, consumer products with health benefits, including supplements and other preventive products, along with energy drinks and healthy ready-to-drink products. Kalbe’s over-thecounter portfolio category covers more than 6 therapeutical classes with strong brands, commanding a dominant market share, over recent decades. To name a few, there are Promag and Waisan, which are dominant in the antacid therapeutic class, Neo Entrostop in the antidiarrheal therapeutic class, the product lines of Komix, Woods, Mextril and Mixadin in the class of cough remedies, as well as Mixagrip, Mixagrip Flu and Cough medicine, and Procold in the cold remedy class. Further, Kalbe has Kalpanax and Mikorex, leading brands in anti-fungal treatment.
Dalam segmen produk konsumsi dengan manfaat kesehatan yang bersifat preventif, Perseroan memiliki pula produk Cerebrovit,
In the segment of consumer products with preventive and health benefits, the Company’s Cerebrovit, Fatigon, Sakatonik and Xon-Ce
Dalam menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan secara berkelanjutan, Kalbe mengandalkan posisi dominan merek-merek produknya dan kemampuan di bidang kesehatan serta menawarkan produk-produk konsumen dengan manfaat kesehatan sebagai daya saingnya. To drive sustainable consumer health product growth, Kalbe leverages on the dominant positions of its products and utilize its expertise in medical fields, as well as offering consumer products with health benefits as its competitive edge.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
107
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Produk Kesehatan Business Review : Consumer Health Division
108
Fatigon, Sakatonik dan Xon-Ce yang cukup dominan pada pangsa pasar produk suplemen multivitamin dan Vitamin C; serta Produk Cerebrofort dan Sakatonik ABC untuk produk suplemen multivitamin anak. Perseroan juga telah meluncurkan beberapa produk baru dengan menggunakan bahan alami dan herbal, diantaranya adalah Mixagrip Pegal Linu untuk meredakan pegal linu serta nyeri otot dan sendi, Entrostop Anak untuk mengobati diare anak, Procold Promuno untuk suplemen pencegah influensa serta multivitamin Fatigon C-Plus yang menggunakan Pureway-C, generasi terbaru Vitamin C dengan kombinasi bahan alami buah-buahan dan sayuran serta Vitamin B kompleks dan Zinc. Kalbe juga telah menluncurkan Mensana, produk herbal untuk mengurangi keluhan selama menstruasi dengan kemasan sachet yang lebih praktis.
brands dominate a considerable portion of the market for multivitamin supplements and vitamin C products, as well as Cerebrofort and Sakatonik ABC as children’s multivitamin supplements. Kalbe also offers new products using natural and herbal ingredients, such as Mixagrip Pegal Linu, to relieve muscular stiffness, sore joints and muscles, Entrostop Kid as treatment for children with diarrhea, Procold Promuno as a cold prevention supplement and Fatigon C-Plus as multivitamins with Pureway-C, the latest generation of Vitamin C with a combination of natural fruit and vegetable ingredients, vitamin B complex and zinc. Mensana is another new product Kalbe launched; an herbal product aimed at reducing menstrual discomfort, packed in practical sachet packaging.
Sesuai dengan karakteristik pasar farmasi Indonesia di mana daya beli masih merupakan faktor utama, produk obat bebas terutama dikonsumsi oleh masyarakat kelas ekonomi menengah ke bawah. Masih tingginya jumlah penduduk Indonesia pada segmen tersebut menjadi motor pertumbuhan total pasar obat bebas Indonesia sebesar 15% di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 (sumber : IMS Health 2011).
In line with the trend of Indonesian pharmaceuticals, whereby affordability is still a key issue, over-thecounter products are mostly consumed by the middle and lower income segment. The great number of Indonesian consumers in this segment becomes a growth driver for the over-the-counter market, with 15% growth in 2011 over 2010 (source: IMS Health 2011).
Di samping obat bebas, Kalbe juga memiliki produk minuman energi, Extra Joss. Walaupun mengalami kinerja yang tidak stabil pada beberapa tahun terakhir, Extra Joss telah menunjukkan perbaikan kinerja pada tahun 2011.
In addition to over-the-counter offerings, Kalbe also has an energy drink product, Extra Joss. Despite its unstable sales performance over recent years, Extra Joss has shown a positive improvement in 2011.
Dalam beberapa tahun terakhir, Kalbe juga telah mulai mengembangkan produk minuman siap saji, dengan mengandalkan produk minuman isotonik air kelapa asli yaitu Fatigon Hydro serta minuman jus buah dan sayur, Tipco.
In the last few years, Kalbe has started to develop ready-to-drink products, by offering a natural isotonic product made of real coconut water, Fatigon Hydro, and Tipco Brand fruit and vegetable juices.
Kinerja Operasional Pada tahun 2011, Kalbe mempertahankan penguasaan pangsa pasar terbesar di kategori obat bebas sebesar 13% (sumber : IMS Health 2011) sedangkan pada minuman energi Kalbe menguasai pangsa pasar sebesar 24% berdasarkan jumlah volume penjualan di tahun 2011 (sumber : AC Nielsen).
Operational Performance In 2011 Kalbe maintained its foothold with the dominant market share in the over-the-counter category with 13% (source: IMS Health 2011) while in the energy drink class Kalbe commanded a market share of 24% in 2011, based on volume (source: AC Nielsen).
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Fatigon Hydro Minuman isotonik alami dari air kelapa asli Natural Isotonic drink made of real coconut water
Pada tahun 2011, Divisi Produk Kesehatan juga mencatat pertumbuhan yang positif, setelah mengalami penurunan pada beberapa tahun terakhir. Penjualan Produk Kesehatan tercatat senilai Rp 1.842 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 8,3%. Nilai penjualan Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 17% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Perbaikan kinerja produk minuman energi Extra Joss memberikan kontribusi yang positif bagi penjualan Divisi Produk Kesehatan. Marjin laba kotor tercatat sebesar 56,4%, menurun dibandingkan 57,6% pada tahun 2010.
In 2011, the Consumer Health Division also recorded positive growth, after suffering from declining sales over the recent years. Net sales of Consumer Health products amounted to Rp 1,842 billion, growing by 8.3% compared to the the previous year’s figure. Consumer Health Division net sales contributed 17% to total Company’s net sales in 2011. The improvement in the performance of energy drink product Extra Joss provided a positive contribution to the Consumer Health Division. Gross profit margin amounted to 56.4%, lower compared to the 2010 figure of 57.6%.
Pada tahun 2011 Perseroan tidak melakukan peningkatan kapasitas produksi pada segmen obat bebas, minuman energi dan minuman siap saji.
In 2011 the Company did not increase production capacity for over-the-counter, energy drink and readyto-drink products.
Upaya Kalbe dalam terus mengembangkan serta meluncurkan produk-produk baru yang inovatif dan memberikan kenyamanan serta kemudahan kepada para konsumennya terus dilakukan. Pada tahun 2011, salah satu inovasi tersebut diwujudkan melalui peluncuran produk E-Juss Ginseng dan Entrostop Anak.
Kalbe’s efforts to develop and introduce new innovative products, while providing convenience to consumers, will be continuously implemented. In 2011, one of the innovation was through the launching of E-Juss Ginseng and Entrostop Anak.
Seiring dengan adanya pergeseran permintaan pasar yang didorong oleh meningkatnya pengetahuan dan kepedulian masyarakat akan kesehatan, Kalbe berhasil menangkap peluang-peluang tersebut dengan mengembangkan dan meluncurkan produkproduk baru berbahan dasar herbal dan alami, seperti Mixagrip Pegal Linu – produk yang mengandung bahan alami dan herbal seperti ekstrak white willow, jahe dan madu yang membantu meredakan pegal linu dan nyeri pada persendian dan otot; Mensana – produk yang mengandung bahan alami dan herbal seperti kunyit, jahe dan asam untuk membantu mengatasi berbagai keluhan menstruasi.
To respond to the shift in market demand driven by increasing knowledge and awareness of health, Kalbe has seized the opportunity by developing and launching new products using natural and herbal ingredients, such Mixagrip Pegal Linu – a product containing natural and herbal ingredients such as white willow extract, ginger and honey, to help alleviate muscle stiffness and sore joints and muscles, and Mensana – a product containing natural and herbal ingredients such as turmeric, ginger and tamarind to help relieve menstrual discomfort.
Pertumbuhan pasar minuman kesehatan siap saji di Indonesia yang dinilai sangat menjanjikan telah mendorong Kalbe untuk memasuki segmen tersebut dengan meluncurkan Fatigon Hydro, minuman isotonik yang terbuat dari air kelapa asli, dan Tipco, minuman jus buah dan sayuran yang merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan di Thailand. Melihat tingginya minat konsumen akan produk Fatigon Hydro,
Market growth of healthy ready-to-drink products in Indonesia has been very promising and has impelled Kalbe to enter the segment by launching Fatigon Hydro, an isotonic drink made of real coconut water, and Tipco, 100% fruit and vegetable juice products, in collaboration with a Thai company. Based on positive consumer response to Fatigon Hydro, Kalbe invested in a Fatigon Hydro production facility to improve
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
109
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Produk Kesehatan Business Review : Consumer Health Division
110
Kalbe melakukan investasi pada fasilitas produksi Fatigon Hydro untuk meningkatkan kelancaran produksi dan meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan konsumen.
production flow and increase production capacity, to anticipate consumer demand.
Minuman Energi Extra Joss merupakan produk dengan loyalitas konsumen yang cukup tinggi dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Kalbe. Proses revitalisasi penjualan Extra Joss, sebagai produk minuman energi, yang terus dilakukan oleh Kalbe juga telah membuahkan hasil di tahun 2011 ini.
Extra Joss energy drink commands high consumer loyalty and provides a significant contribution to Kalbe. The revitalization of Extra Joss as an energy drink product that has been steadily promoted, and resulted in satisfactory results in 2011.
Kalbe melanjutkan strategi pemasaran direct to customer yang dilaksanakan melalui aktivitas-aktivitas yang melibatkan masyarakat. Beberapa aktivitas yang dilaksanakan selama tahun 2011 antara lain, kampanye Gerakan Lambung Sehat Indonesia yang merupakan program berkelanjutan kepedulian Kalbe terhadap peningkatan produktivitas melalui kesehatan melalui merek Promag sejak tahun 2010.
Kalbe continued to implement the direct-to-customer marketing strategy conducted through activities involving society. Some of the ones organized in 2011 included the Indonesia Gastric Health Movement, which is an ongoing program of Kalbe to increase productivity through health, based on the Promag brand since 2010.
Sebagai keberlanjutan program dari Fatigon Aksi Semangat di tahun lalu, pada tahun 2011 Fatigon menyelenggarakan kompetisi “Aksi Semangat Indonesia Produktif”, dengan pemilihan sosok pemenang Aksi Semangat Indonesia Produktif. Program tersebut bertujuan untuk memberikan apresiasi bagi para tokoh yang dipandang mampu menjadi inspirasi bagi masyarakat. Melalui kegiatan ini, Perseroan bertujuan untuk menciptakan suatu kegiatan yang membangun dan mendorong masyarakat Indonesia menjadi lebih produktif.
As a continuity of the Company’s Fatigon Spirit Action program in 2010, in 2011 Fatigon organized a competition titled “Productive Indonesia Spirit Action”, featuring the selection of a figure representing these qualities. The program aimed to extend appreciation to personalities who have become inspirations for society. Through this, the Company hopes to create constructive activities to encourage Indonesians to become more productive.
Prospek Usaha dan Strategi 2012 Pertumbuhan pasar produk konsumen di tahun 2012 diyakini akan tetap bertumbuh secara baik di masa mendatang. Tentunya pertumbuhan pasar tersebut tidak lepas dari semakin ketatnya persaingan yang harus dihadapi. Dalam menunjang pertumbuhan bisnis produk kesehatan secara berkelanjutan, Kalbe akan mengandalkan posisi dominan merekmerek produknya dan mengandalkan kemampuan di bidang kesehatan serta menawarkan produk-produk konsumen dengan manfaat kesehatan sebagai
Business Prospects and Strategies for 2012 Growth of the consumer health market in 2012 is expected to continue in the future. Market growth is inseparable from intensifying competition in the industry. To drive sustainable consumer health product growth, Kalbe will leverage on the dominant positions of its products and utilize its expertise in medical fields, as well as offering consumer products
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
daya saingnya. Pengembangan ini sejalan dengan pertumbuhan kelas menengah dan daya beli yang meningkat, dibarengi dengan kesadaran yang semakin tinggi akan kesehatan.
with health benefits as its competitive edge. This development is in line with the growing middle income segment, with rising purchasing power, coupled with higher health awareness.
Divisi Produk Kesehatan tetap melanjutkan strateginya dalam memperluas portofolio produknya melalui peluncuran produk-produk baru yang inovatif yang memberikan manfaat kesehatan dan kemudahan bagi para konsumennya. Kalbe senantiasa mempelajari kemungkinan melakukan pengembangan usaha melalui kolaborasi baik dalam sisi produk maupun perusahaan dengan mitra baik dari dalam maupun luar negeri. Pada segmen obat bebas, Perseroan juga akan memperkuat infrastruktur fasilitas produksi dengan melakukan investasi untuk tambahan lajur produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
The Consumer Health Division will continue its strategy to expand the product portfolio through innovative new product launching, providing health benefits and convenience for consumers. The Company keeps exploring opportunities to develop its business through collaborations, in terms of product or linking with both local and foreign partners. In the over-the-counter business, the Company will strengthen production facility infrastructure by investing in additional production lines to meet consumer demand.
Perseroan juga terus memfokuskan pada pengembangan produk minuman siap saji dengan mengandalkan produk Fatigon Hydro dan Tipco. Untuk meningkatkan kelancaran produksi agar dapat memenuhi permintaan pasar, Perusahaan akan melakukan investasi untuk menambah fasilitas produksi untuk Fatigon Hydro pada tahun 2012.
The Company will continue to focus on growing the healthy ready-to-drink products by driving Fatigon Hydro and Tipco. To improve production flow to meet market demand, the Company will invest to strengthen its Fatigon Hydro production facility in 2012
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
111
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Usaha Business Review Divisi Nutrisi Nutritionals Division
Terus bersinergi untuk menjadi pilihan utama konsumen Continue to create synergy to be consumers' main choice
Rp
2.42 Triliun Trillion
Penjualan Bersih Net Sales
5.5
%
Pertumbuhan Growth
112
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Penjualan Bersih Divisi Nutrisi Net Sales of Nutritionals Division Rp Miliar | Rp Billion
2,293
2010
2,420
2011
Tinjauan Umum Pertumbuhan ekonomi Indonesia disertai dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya nutrisi untuk menunjang kesehatan telah mendorong pertumbuhan industri susu di Indonesia. Jumlah konsumsi susu bubuk nasional pada tahun 2011 mencatat pertumbuhan nilai sebesar 6% sedangkan pertumbuhan berdasarkan volume sebesar 4% (sumber: AC Nielsen).
Overview Indonesia’s economic growth, accompanied by increasing awareness of the importance of nutrition in maintaining health, has fueled the growth of the Indonesian milk industry. National milk consumption in 2011 recorded 6% growth in value and 4% in volume (source: AC Nielsen).
Divisi Nutrisi Kalbe mempunyai rangkaian produkproduk nutrisi yang lengkap untuk seluruh lapisan usia konsumen, mulai dari bayi, balita, anak-anak, pra-remaja, dewasa, ibu hamil dan menyusui, hingga usia senja; serta produk-produk nutrisi untuk konsumen dengan kebutuhan khusus.
Kalbe’s Nutritionals Division showcases a complete product range for all age segments, from infants, toddlers, children, tweens, adults, expectant and lactating mothers, up to the elderly, as well as nutritional products for consumers with special medical needs.
Produk nutrisi Kalbe terutama ditujukan bagi segmen premium. Namun, dengan melihat potensi pertumbuhan dan daya beli kelas menengah yang terus meningkat, Kalbe telah mulai memasuki segmen kelas menengah dengan meluncurkan produk baru di segmen tersebut.
Kalbe’s nutritionals products have mostly been targeted at the premium segment. Nonetheless, taking into account the growth potential and increasing purchasing power of the middle income segment, Kalbe has started to build its footprint in the mass market segment by launching new products in the segment.
Kalbe optimis bahwa Divisi Nutrisi akan menjadi motor pendorong pertumbuhan di masa mendatang, didukung oleh pertumbuhan industri yang pesat. Melihat konsumsi susu Indonesia yang masih sangat rendah, Perseroan percaya bahwa Divisi Nutrisi memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. Kalbe is optimistic that the Nutritionals Division will be a future growth driver, supported by positive industry growth. Looking at low Indonesian milk consumption, the Company believes that the Nutritionals Division has potential growth.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
113
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Nutrisi Business Review : Nutritionals Division
114
Kinerja Operasional Walaupun industri susu bubuk di Indonesia didominasi oleh perusahaan-perusahaan multinasional, Kalbe Nutritionals mampu memperkuat posisi penguasaan pangsa pasarnya menjadi sebesar 9% (sumber : AC Nielsen).
Operational Performance Despite a strong multinational company presence in the powdered milk market, Kalbe Nutritionals managed to strengthen its market share, rising to 9% (source: AC Nielsen).
Pada tahun 2011, penjualan Divisi Nutrisi tercatat senilai Rp 2.420 miliar, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 5,5%. Nilai penjualan Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 22% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Marjin laba kotor adalah sebesar 61,7%, meningkat dibandingkan 60,9% pada tahun 2010. Kapasitas produksi pada tahun 2010 dan 2011 tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 15.000 ton per tahun.
In 2011, the net sales of the Nutritionals Division amounted to Rp 2,420 billion, reflecting a growth rate of 5.5%. The Nutritionals Division’s sales contributed 22% to total Company revenue in 2011. The gross profit margin amounted to 61.7%, higher than the 60.9% in 2010. Production capacity in 2010 and 2011 did not change at 15.000 tons per year.
Beberapa produk unggulan Kalbe Nutritionals mendominasi di beberapa kategori pasar nutrisi antara lain adalah Prenagen yang menguasai 55% pada pasar produk susu ibu hamil dan menyusui, Diabetasol dengan 80% penguasaan pasar minuman diabetik, serta Milna yang menguasai 64% pasar produk makanan bayi dan balita (sumber: AC Nielsen, berdasarkan nilai penjualan).
A number of Kalbe Nutritionals top products are dominant in certain categories in the nutrition markets, such as Prenagen, with a 55% market share in the expectant and lactating mother’s milk product, Diabetes, with an 80% market share in diabetic milk and Milna with a 64% market share in infant foods (source: AC Nielsen, based on sales value).
Walaupun Divisi Nutrisi memfokuskan pertumbuhan pada produk-produk premium, Kalbe melihat adanya peluang pada segmen kelas menengah. Sejak tahun 2010, Kalbe mulai meluncurkan produk-produk yang ditargetkan pada segmen yang sangat potensial ini dengan produk minuman susu bubuk bermerek Zee. Pada tahun 2011, Kalbe kembali meluncurkan produk yang ditargetkan pada segmen tersebut yaitu produk susu untuk ibu hamil bermerek Lovamil.
Even though the Nutritionals Division focuses its growth on premium products, Kalbe identifies growth potential in the middle class segment. Since 2010, Kalbe has launched products targeted at this high potential segment, with the powdered milk product Zee. In 2011, Kalbe again launched another mass market product, which was a powdered milk product for expectant and lactating mothers, sold under the Lovamil brand.
Komitmen Kalbe Nutritionals untuk menjalin hubungan langsung dengan konsumen terus dilanjutkan antara lain melalui gerai Nutrition for Life (NFL) yang menunjukkan peningkatan tingkat kunjungan dan partisipasi konsumen. Untuk meningkatkan pelayanan bagi pelanggan, Kalbe Nutritionals juga menawarkan jasa pengantaran produk melalui program Nutrition Home Delivery (NHD).
Kalbe Nutritionals’ commitment to build direct relationships with consumers is still a focus, among others, through its Nutrition for Life (NFL) outlets which have been showing increasing visits and consumer participation. To improve its service to consumers, Kalbe Nutritionals offers a product delivery service through the Nutrition Home Delivery (NHD) program.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Nutrive Benecol Minuman kesehatan dengan kandungan khusus untuk menurunkan kolesterol Smoothie with special ingredient to lower cholesterol
Kalbe Nutritionals juga terus melanjutkan aktivitas pemasaran langsung ke konsumen melalui rangkaian kegiatan yang melibatkan seluruh anggota keluarga yang bertujuan untuk mengedukasi dan memotivasi keluarga Indonesia untuk hidup sehat. Pada tahun 2011, Divisi Nutrisi semakin menggiatkan aktivitas pemasaran direct-to-customer antara lain meliputi mall-to-mall roadshows serta peluncuran Kalbe e-store. Kalbe e-store adalah situs belanja online yang bertujuan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk membeli produk nutrisi Kalbe melalui layanan pengiriman NHD tanpa dikenakan biaya. Untuk saat ini, Kalbe e-store melayani pengiriman untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kalbe Nutritionals also continues to conduct directto-customer marketing activities, involving the entire family, aiming to educate and motivate Indonesian families to lead healthy lives. In 2011, the Nutritionals Division intensified direct-to-customer marketing activities, such as through mall-to-mall roadshows and the launching of a Kalbe e-store, an online shopping site targeted to provide convenience for consumers to purchase Kalbe nutritionals products, using the NHD service free of charge. Currently, Kalbe e-store deliver around Jakarta and its surrounding areas.
Prospek Usaha dan Strategi 2012 Kalbe optimis bahwa divisi Nutrisi akan menjadi salah satu motor pendorong pertumbuhan di masa mendatang, didukung oleh pertumbuhan industri yang pesat. Melihat konsumsi susu Indonesia yang masih sangat rendah, Perseroan percaya bahwa Divisi Nutrisi memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi.
Business Prospects and Strategies for 2012 Kalbe is optimistic that the Nutritionals Division will be one of future growth driver, supported by positive industry growth. Looking at low Indonesian milk consumption, the Company believes that the Nutritionals Division has high growth potential.
Divisi Nutrisi akan terus melanjutkan strategi di 2011 yaitu memasuki segmen ekonomi kelas menengah pada produk-produk khusus melalui peluncuran produk-produk baru dengan harga lebih ekonomis. Untuk memberikan kemudahan bagi konsumen, divisi nutrisi juga akan meluncurkan produk-produk dengan kemasan baru yaitu kemasan sekali konsumsi/ sachet sehingga dapat lebih terjangkau oleh masyarakat. Pada Divisi Nutrisi, Perseroan akan melanjutkan strategi untuk meningkatkan sinergi dengan Divisi lain dalam Kalbe Grup. Sebagai bentuk pengembangan portofolio produk Nutrisi, Kalbe juga berencana memperkenalkan beberapa produk makanan yang bernutrisi tinggi dan memiliki manfaat kesehatan.
The Nutritionals Division will carry on its strategy in 2011 to build its presence in the middle class segment, especially in niche markets, through affordably-priced product launching. To provide more convenience for consumers, the Nutitionals Division will also introduce product new packaging, using single consumption packaging to allow more affordability. In this Division, the Company will continue the strategy to leverage on synergy with other Divisions in Kalbe Group. As part of the Nutritionals product portfolio enhancement, Kalbe also plans to introduce high-nutrition food products offering health benefits.
Untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan kemudahan bagi konsumen, Kalbe juga akan terus mengembangkan pelayanan gerai NFL, layanan antar NHD, dan telah mulai merintis penjualan secara online melalui Kalbe e-store.
To improve service and provide convenience for consumers, Kalbe will also continue to develop its NFL outlets service and NHD, and has begun to build online shopping through its Kalbe e-store.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
115
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Tinjauan Usaha Business Review Divisi Distribusi dan Logistik Distribution and Logistics Division
Melebarkan sayap distribusi ke seluruh pelosok Indonesia Spreading distribution reach across Indonesia
Rp
3.87 Triliun Trillion
Penjualan Bersih Net Sales
6.0
%
Pertumbuhan Growth
116
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Penjualan Bersih Divisi Distribusi dan Logistik Net Sales of Distribution and Logistics Division Rp Miliar | Rp Billion
3,654
3,873
2010
2011
Tinjauan Umum Dengan kondisi geografis Indonesia yang berupa kepulauan, kelancaran distribusi produk adalah tantangan tersendiri. Minimnya infrastruktur transportasi dan kondisi yang buruk menimbulkan kendala tambahan dalam mendistribusikan produk di Indonesia. Kemampuan distribusi yang tangguh ke lebih dari 1 juta outlet di seluruh Indonesia menjadi faktor yang sangat penting untuk menjamin ketersediaan produk.
Overview As a result of Indonesian geography as an archipelago, ensuring a smooth flow of product distribution presents a special challenge. Marginal transportation infrastructure and poor conditions have added to challenges faced in distributing products in Indonesia. However, an excellent distribution capability to more than 1 million outlets throughout Indonesia is a crucial point to ensure product availability.
Untuk menjamin ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia, Kalbe mempunyai Divisi Distribusi dan Logistik yang bertugas mendistribusikan produk-produk Kalbe dan produk prinsipal pihak ketiga ke seluruh pelosok Indonesia. Di samping itu, Kalbe juga telah memperluas portofolio bisnis Divisi tersebut dengan perdagangan bahan baku kimia, peralatan kesehatan serta layanan jasa kesehatan secara retail.
To spread product availability and cover all areas across Indonesia, Kalbe has built a Distribution and Logistics Division, responsible for delivering Kalbe’s and other third party principal products throughout Indonesia. In addition, Kalbe has also expanded the business portfolio of the Division to include raw material trading, medical device trading and retail and health services.
Untuk mendukung perkembangan usaha dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan, Perseroan akan terus memperkuat jaringan Distribusi dengan menambahkan beberapa Pusat Distribusi Regional pada wilayah-wilayah strategis, meningkatkan kapasitas dan fasilitas gudang, serta meningkatkan sistem teknologi informasi. To support business expansion, the Company will continue to strengthen its distribution network by building several Regional Distribution Centers in strategic areas, increasing capacity and facilities of the branches as well as upgrading the information technology system.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
117
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Distribusi dan Logistik Business Review : Distribution and Logistics
118
Jaringan distribusi dan logistik Kalbe merupakan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia untuk produk farmasi. Dengan memiliki 2 Pusat Distribusi Regional (Regional Distribution Center atau RDC) di kota Jakarta dan Surabaya serta 65 cabang yang tersebar di 47 kota.
Kalbe’s distribution and logistics network for pharmaceuticals products is the most extensive in Indonesia. Supported by 2 Regional Distribution Centers (RDC) in Jakarta and Surabaya, and 65 branches in 47 cities.
Fungsi distribusi dan logistik dijalankan oleh EPMT, anak perusahaan yang saat ini dimiliki 91,75% oleh Kalbe. EPMT telah memperoleh standar sertifikasi internasional Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) untuk Pusat Distribusi Regional Jakarta, Pusat Distribusi Regional Surabaya serta gudang bahan baku Jakarta.
The distribution and logistics function is run by EPMT, a subsidiary currently 91.75% owned by Kalbe. EPMT has obtained international certification for its standard Good Distribution Practices (GDP) for its Jakarta Regional Distribution Center, Surabaya Regional Distribution Center and Jakarta raw materials warehouse.
Beberapa prinsipal pihak ketiga pada Divisi Distribusi dan Logistik antara lain adalah L’oreal, Mead Johnson, Kara Santan, Beiersdorf dan Abbott Nutritionals.
Some of the third party principals under the Distribution and Logistics Division include L’oreal, Mead Johnson, Kara Santan, Beiersdorf and Abbott Nutritionals
Kinerja Operasional Pada tahun 2011, Divisi Distribusi dan Logistik Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan yang positif dibandingkan tahun 2010. Pada tahun 2011, penjualan Divisi Distribusi dan Logistik tercatat senilai Rp 3.873 miliar , dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6,0%. Nilai penjualan Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi sebesar 36% terhadap total pendapatan Perseroan di tahun 2011. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang pengemasan. Pada bulan Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan, Divisi Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan sebesar 12,8%. Secara konsolidasi akuntansi di Kalbe Grup Marjin laba kotor tercatat sebesar 30,7%, meningkat dibandingkan 29,0% pada tahun 2010.
Operational Performance In 2011, the Distribution and Logistics Division recorded positive sales growth compared to that of 2010. The net sales of the Distribution and Logistics Division in 2011 amounted to Rp 3,873 billion, with growth of 6.0%. In terms of sales, Distribution and Logistics provided a 36% contribution to total Company net sales in 2011. In year 2010, the Company still recorded the contribution of sales of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging business. However, in August 2010, the Company divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the packaging business were to be removed, the Distribution and Logistics Division would have recorded growth of 12.8%. Based on acounting consolidation in Kalbe Group gross profit margin amounted to 30.7%, increased compared to the 29.0% booked in 2010.
Secara konsolidasi akuntansi Kalbe, penjualan Divisi Distribusi dan Logistik merupakan nilai penjualan bersih dari produk-produk prinsipal pihak ketiga dan marjin layanan distribusi untuk produk-produk
On Kalbe accounting consolidation basis, net sales of the Distribution and Logistics Division consisted of the net sales of third party principals, as well as the distribution margin from internal Kalbe products. In the
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
internal Kalbe. Pada awal tahun 2010, di samping nilai penjualan bersih dari produk-produk prinsipal pihak ketiga, Divisi tersebut juga mencatatkan pendapatan dari bisnis kemasan, yakni PT Kageo Igar Jaya Tbk.
early part of 2010, in addition to sales of the third party principals, the Division also recorded net sales of the packaging business, PT Kageo Igar Jaya Tbk.
Secara keseluruhan, kontribusi penjualan produkproduk prinsipal pihak ketiga terhadap total pendapatan Divisi Distribusi dan Logistik tercatat sebesar 33% di tahun 2011, meningkat 2% jika dibandingkan dengan tahun 2010. Sedangkan kontribusi penjualan produk-produk Grup Kalbe tercatat sebesar 67% dari pendapatan di tahun 2011.
Overall, the contribution of net sales of the third party principals to total Distribution and Logistics Division amounted to 33% in year 2011, up by 2% compared to year 2010. Meanwhile, the contribution of Kalbe Group’s products comprised 67% of total net sales in 2011.
Distribusi merupakan mata rantai yang penting dalam pengelolaan rantai pasokan secara keseluruhan. Melalui berbagai upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki pengelolaan rantai pasokan sejak tahun 2008, Perseroan kini telah mencapai tingkat siklus operasional bersih pada tingkat 108 hari, dengan perputaran persediaan pada tingkat 115 hari. Pencapaian tersebut menunjukkan kemajuan yang signifikan dibandingkan dengan kondisi sebelum dilakukannya perbaikan, yaitu siklus operasional bersih dan perputaran persediaan masing-masing 158 hari dan 142 hari di tahun 2008.
Distribution is a crucial aspect in the entire supply chain management. Through various initiatives performed continuously to improve supply chain management since 2008, the Company has achieved a net operating cycle of 108 days, with an inventory turnover of 115 days. This achievement showed significant improvement compared to the condition before efforts were implemented, whereby the Company’s net operating cycle and inventory turnover reached 158 days and 142 days in 2008.
Pertumbuhan penjualan Divisi Distribusi dan Logistik tersebut mencerminkan dampak positif bergabungnya PT Abbott Indonesia dengan (“Abbott”) sebagai prinsipal baru EPMT. Pada akhir September 2011, EPMT menyepakati kerjasama distribusi dengan Abbott untuk mendistribusikan produk-produk nutrisi Abbott di wilayah Indonesia pada trade channel. Divisi Distribusi dan Logistik telah membukukan tambahan penjualan dari PT Abbott Indonesia sejak triwulan 4 tahun 2011.
Distribution and Logistics Division growth reflect the positive impact of the addition of PT Abbott Indonesia (“Abbott”) as EPMT’s new principal. At the end of September 2011, EPMT entered into an agreement with Abbott to distribute Abbott’s nutritionals products in Indonesia through trade channels. The Distribution and Logistics Division has recorded additional net sales of Abbott products since the 4th quarter of 2011.
Mengingat distribusi merupakan fungsi yang sangat penting dan merupakan suatu keunggulan kompetitif bagi Kalbe, Kalbe akan terus memperkuat jaringan distribusinya. Pada bulan Maret 2011, EPMT telah menyelesaikan Penawaran Umum Saham Terbatas senilai Rp 300 Miliar. Hasil dana yang
Emphasizing distribution as a vital function and a distinct competitive advantage for Kalbe, the Company will continue to strengthen its distribution network. In March 2011, EPMT completed a Rights Issue of Rp 300 billion. The proceeds were used to finance an infrastructure expansion to widen the
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
119
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Usaha : Divisi Distribusi dan Logistik Business Review : Distribution and Logistics
120
diperoleh dari Penawaran Umum Saham Terbatas tersebut dipergunakan untuk biaya pengembangan infrastruktur untuk memperluas jaringan distribusi dan penambahan beberapa Pusat Distribusi Regional, serta peningkatan sistem Teknologi Informasi untuk mendukung kegiatan operasional yang prima. Rencana pengembangan tersebut telah dimulai tahun 2011 dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 2 tahun.
Company’s distribution network, including adding several Regional Distribution Centers, as well as upgrading the Information Technology system to facilitate reliable operational activities. The expansion plan commenced in 2011 and is expected to be completed within 2 years.
Pada tahun 2011, Kalbe telah berhasil menyelesaikan peningkatan kapasitas dan fasilitas pada 4 cabang distribusi dan logistiknya yang berlokasi di Banda Aceh, Banjarmasin, Jember dan Surakarta. Kapasitas pallet di cabang pada tahun 2011 meningkat menjadi sekitar 53.000 pallet dibandingkan 45.000 pada tahun 2010. Divisi Distribusi dan Logistik juga telah melakukan peningkatan sistem Teknologi Informasi Oracle E-Business Suite untuk mengakomodir kebutuhan bisnis sekarang dan pengembangan di masa mendatang.
In 2011, Kalbe completed the upgrading of capacity and facilities in 4 branches: Banda Aceh, Banjarmasin, Jember and Surakarta. Pallet capacity at the brances in 2011 increased to approximately 53,000 pallets from 45,000 pallets in 2010. The Distribution and Logistics Division has also upgraded the Information Technology system using Oracle E-Business Suite to accommodate present and future business requirements.
Prospek Usaha dan Strategi 2012 Divisi Distribusi dan Logistik memainkan peranan strategis dan merupakan keunggulan kompetitif bagi Perseroan. Untuk mendukung perkembangan usaha Kalbe dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan, Perseroan akan terus memperkuat jaringan Distribusi dengan menambahkan beberapa Pusat Distribusi Regional pada wilayah-wilayah strategis, meningkatkan kapasitas dan fasilitas gudang, serta meningkatkan sistem teknologi informasi. Melalui Divisi Distribusi dan Logistik, Kalbe akan memperluas dan memperdalam penetrasi pasar untuk memastikan ketersediaan produk Perseroan di seluruh wilayah Indonesia.
Business Prospects and Strategies for 2012 The Distribution and Logistics Division plays a strategic role and is a key competitive advantage for the Company. To support Kalbe’s business expansion, the Company will continue to strengthen its distribution network by building several Regional Distribution Centers in strategic areas, increasing capacity and facilities of the branches as well as upgrading the information technology system. Through the Distribution and Logistics Division, Kalbe will expand and deepen market penetration to ensure availability of the Company’s products throughout Indonesia.
Manajemen juga akan terus mengembangkan bisnis alat kesehatan dan jasa pelayanan kesehatan yang dinilai mempunyai potensi yang pertumbuhan yang baik dan peran strategis di masa mendatang. Sejalan dengan pelaksanaan jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia sebagai bagian dari SJSN, akan terjadi pertumbuhan kebutuhan akan alat kesehatan.
Management will also continue to build its medical device and health service businesses, which are considered as areas of potential growth and strategic functions in the future. In line with the implementation of universal health coverage for all Indonesians, as part of the SJSN, consumption of medical devices is projected to increase.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Indikasi akan adanya kenaikan harga bahan bakar minyak di tahun 2012 merupakan tantangan yang harus diwaspadai dan dikelola dengan baik untuk mempertahankan profitabilitas. Pada sisi sebaliknya, kebutuhan jaringan distribusi yang kuat serta pelayanan yang prima akan terus meningkat seiring dengan kenaikan daya beli masyarakat Indonesia.
The signal of a fuel price increase in 2012 is a factor to be taken into consideration and managed properly to maintain profitability. On the other hand, the need for a strong distribution network with excellent service will grow in line with the rising purchasing power of the Indonesian population.
Perseroan akan terus berupaya untuk mempertahankan posisi kepemimpinan dengan memperkuat cakupan dan pelayanan distribusi dan logistik, disertai dengan komitmen untuk mengoptimalkan modal kerja melalui pengelolaan rantai pasokan secara menyeluruh dan pengendalian perputaran persediaan.
The Company will strive to retain its leadership position by strengthening coverage and service of distribution and logistics, supported by the commitment to optimize working capital through integrated supply chain management and monitoring of inventory turnover.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
121
Strategi & Prospek 2012 2012 Strategy & Prospects
Di tahun 2012, Kalbe akan fokus pada pertumbuhan top line yang agresif. Melalui sinergi dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki, Kalbe akan membangun Global Brand yang memiliki potensi penjualan yang tinggi di setiap unit bisnis sehingga Kalbe akan senantiasa tumbuh dengan pesat dan berkesinambungan. Untuk mencapai sasaran tersebut, strategi Kalbe di tahun 2012 adalah sebagai berikut: In 2012, Kalbe will focus on pursuing aggressive top-line growth. Through synergy and optimal utilization of resources, Kalbe hopes to build global brands with high sales potential in every business unit, to support Kalbe’s continuous growth. To achieve that target, Kalbe’s strategies for 2012 are as follows:
122
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
1
Meningkatkan efektivitas pemasaran dan penjualan, melalui branding management, program marketing dan penjualan & distribusi yang terfokus dan terintegrasi sehingga dapat memperluas ketersediaan dan visibility produk. Improving marketing and sales effectiveness, through branding management, focused and integrated marketing and selling & distribution to spread product availability and visibilty
2 3
Memperkuat portofolio bisnis melalui inovasi dalam pengembangan produk baru, business model baru dan merger & acquisition. Strengthening its business portfolio, through innovation in product development, new business model and mergers & acquisitions
Memperluas dan memperdalam penetrasi pasar baik di Indonesia maupun di ASEAN. Widening and deepening market penetration, in Indonesia and throughout ASEAN
4
Memastikan pelaksanaan yang prima melalui pembelajaran yang terus menerus sehingga menghasilkan orang-orang Kalbe yang kolaboratif, tegas, passionate, kompeten dan berjiwa Panca Sradha. Ensuring excellence in execution through continuous learning to create Kalbe personnel who are collaborative, assertive, passionate, competent and embody the Panca Sradha spirit.
Melalui strategi-strategi tersebut, Kalbe optimis akan mampu terus bertumbuh dan menjadi perusahaan kesehatan terbaik di Indonesia dengan mengandalkan inovasi dan merek-merek yang kuat serta didukung oleh manajemen yang unggul. Through the above strategies, Kalbe is optimistic it will sustain growth, to become the best Indonesian healthcare company, driven by innovation, strong brands and excellent management.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
123
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Tinjauan Operasional Operational Review Riset dan Pengembangan Research and Development
Semangat inovasi untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan Innovation spirit to drive sustainable growth
Rp
91.2 Miliar
Billion
Biaya Riset dan Pengembangan Research and Development Expense
124
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Biaya Riset dan Pengembangan Research and Development Expense Rp Miliar | Rp Billion
95
91
5,005
2010
2011
Sebagai pemimpin pasar farmasi Indonesia, Kalbe menyadari pentingnya upaya riset dan pengembangan secara berkelanjutan sebagai motor pendorong pertumbuhan, baik untuk mempertahankan posisi kepemimpinan, mengembangkan peluang pasar dan memberikan nilai tambah atas produk yang ada.
As a leader in the Indonesian pharmaceuticals market, Kalbe is well aware of the importance of sustainable research and development efforts, to maintain its leadership position, develop market opportunities and create added value for existing products.
Inovasi merupakan semangat yang melandasi pertumbuhan Kalbe sejak didirikan pada tahun 1966 hingga kini. Dengan mengandalkan semangat inovasi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan, Kalbe secara konsisten melakukan kegiatan riset dan pengembangan baik dalam segmen obat resep dan obat bebas, maupun produk kesehatan dan nutrisi. Kalbe juga terus mempersiapkan diri untuk mengembangkan produk-produk inovatif berbasis riset melalui unit riset dan unit bisnis yang secara khusus dibentuk untuk menjadi pusat terapi tertentu.
Innovation is the spirit that has been the foundation of Kalbe’s growth since its inception in 1966, continuing until today. By relying on the eternal spirit of innovation, Kalbe has consistently implemented research and development activities in both prescription pharmaceuticals and over-the-counter segments, as well as consumer health and nutritional products. Kalbe is also prepared to develop innovative products based on research through its research units and business units, specially dedicated to certain therapies.
Kalbe akan melanjutkan komitmennya untuk terus menerapkan riset dan pengembangan yang dilandasi semangat inovasi untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen dan mendukung pengembangan produk-produk baru. Kalbe will continue its commitment to perform research and development based on innovation, to provide added value for consumers and to support new product development.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
125
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
126
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Riset dan Pengembangan : Research and Development
Produk Baru Dalam segmen obat resep, Kalbe secara aktif melakukan kegiatan riset dan pengembangan untuk menciptakan teknologi baru dalam meningkatkan kualitas produk yang dikembangkan. Perseroan terus mengakuisisi berbagai teknologi terkini dalam pembuatan sediaan obat. Salah satu inisiatif yang berhasil dicapai adalah penerapan teknologi liofilisasi untuk sediaan injeksi, yang bermanfaat meningkatkan kualitas, mempercepat kelarutan dan meningkatkan stabilitas obat.
New Products In the prescription pharmaceuticals segment, Kalbe has actively implemented research and development to create new technologies, to advance the quality of product development. The Company has acquired several of the latest technologies in pharmaceutical materials manufacturing. One of the initiatives achieved has been the implementation of liophilisation technology for injection formats, aimed to improve accuracy, speed up the dissolving process and increase drug stability.
Selain itu, Kalbe secara konsisten menerapkan kegiatan riset dan pengembangan untuk mendukung strategi first mover dalam pengembangan obat generik, di mana Perseroan berupaya untuk selalu menjadi produsen pertama di pasar yang mengembangkan produk generik atas obat lisensi yang telah habis masa perlindungan patennya. Dalam menerapkan strategi tersebut, Perseroan senantiasa melakukan penelitian untuk mempelajari formulasi obat dan mempersiapkan produksi sebelum masa paten berakhir. Salah satu produk generik yang berhasil diluncurkan Perseroan adalah Truvaz, obat generik atorvastatin untuk menurunkan kadar kolesterol, yang diyakini memiliki potensi pertumbuhan yang kuat.
In addition, Kalbe has consistently undertaken research and development to support a first-mover strategy in generic product development, whereby the Company strives to be the first producer in the market to develop a generic product from a licensed off-patent. In the implementation of this strategy, the Company has consistently carried out research to study drug formulation and to prepare production, before a given patent expires. One of the generic products launched by the Company was Truvaz, an atorvastatin generic product to lower cholesterol levels, and which is believed to have strong growth potential.
Selama tahun 2011 telah dirilis sekitar 24 produk baru dalam kategori obat resep.
In 2011, approximately 24 new products have been launched in prescription pharmaceuticals.
Inovasi Baru Sebagai produsen produk obat dan produk kesehatan, Kalbe meyakini pentingnya meningkatkan nilai tambah bagi konsumen. Kegiatan riset dan pengembangan selain ditujukan untuk formulasi produk, juga dilakukan untuk terus menciptakan terobosan baru untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan konsumsi, maupun meningkatkan efektivitas manfaat klinis produk.
New Innovations As a pharmaceuticals and consumer health products manufacturer, Kalbe believes in the importance of enhancing values for consumers. Aside from product formulation, research and development are activities also aimed at creating new breakthroughs in providing convenience in consumption, or to increase the effectiveness of a product’s clinical benefits.
Sebagai salah satu strategi dalam life cycle management produk, Kalbe secara intensif melakukan penelitian-penelitian di bidang teknologi penghantaran obat (Drug Delivery System atau DDS) seperti sustained release, delayed release, dan juga fast dissolve, dan transdermal. Hal ini terutama
As one of the strategies in a product’s life cycle management, Kalbe has intensively performed research in its Drug Delivery System (DDS) technology, such as sustained release, delayed release, as well as fast dissolve and transdermal. This was mainly implemented to rejuvenate existing Kalbe products
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
diterapkan untuk merejuvenasi brand-brand produk Kalbe yang telah memiliki pangsa pasar yang besar serta meningkatkan nilai tambah pada brand-brand Kalbe yang masih berkembang.
with strong brands and dominant market share, as well as creating added values for Kalbe’s growing brands.
Kalbe juga terus mengidentifikasi perkembangan pasar dan kebutuhan konsumen, di mana salah satu strategi yang akan dijalankan Perseroan adalah memperkuat eksistensi pada segmen obat kanker. Kalbe saat ini sedang membangun fasilitas produksi obat kanker yang pertama di Indonesia yang diperkirakan akan siap beroperasi pada tahun 2013. Dalam rangka pengembangan produk obat kanker, kegiatan riset dan pengembangan juga secara intensif dilakukan, salah satunya melalui kolaborasi dengan produsen farmasi luar negeri untuk meningkatkan kompetensi Kalbe pada segmen tersebut. Melalui pembangunan pabrik tersebut, Kalbe berkeinginan untuk semakin mempermudah ketersediaan obatobat kanker dengan harga yang lebih terjangkau bagi pangsa pasar dalam negeri.
Kalbe has also identified market development and consumer needs, whereby one of the strategies undertaken by the Company was to strengthen its presence in the cancer drug segment. Kalbe is currently building the first cancer drug production facility in Indonesia which, is expected to be ready for production in 2013. In the development of cancer drug products, research and development activities have been intensively performed, one of which was through collaboration with offshore pharmaceutical companies, to build Kalbe competence in the segment. Through the construction of the facility, Kalbe aims to increase the availability of cancer drugs at more affordable prices for the Indonesian market.
Dengan didorong oleh semangat inovasi dan visi yang jauh ke depan, pada tahun 2006 pendiri Kalbe Group mendirikan Stem Cell and Cancer Institute (SCI) sebagai perwujudan komitmen Kalbe untuk mengembangkan kompetensi riset dan teknologi. SCI merupakan pusat riset sel punca dan kanker, yang dirintis untuk menjadi dasar terapi masa mendatang untuk menggantikan obat dan terapi konvensional saat ini. Pada tahun 2011, SCI memfokuskan penelitian pada matrik tali pusat sebagai sumber baru sel punca mesenkimal. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sel punca mesenkimal yang dihasilkan ternyata jauh lebih baik dari segi kualitas maupun kuantitas jika dibandingkan dengan sel punca mesenkimal dari sumber lainnya seperti darah tali pusat dan jaringan lemak. Penemuan ini akan dilanjutkan dengan dengan melihat aspek klinisnya untuk pengobatan penyakit kardiovaskuler dan penyakit degeneratif lainnya. Di dalam penelitian bidang kanker, SCI lebih memfokuskan diri pada studi terhadap penyakit kanker paru dan kanker payudara.
Supported by a spirit of innovation and a long-term vision, the founders of Kalbe Group established the Stem Cell and Cancer Institute (SCI) in 2006, as the realization of Kalbe’s commitment to increase research and technology competence. SCI is the center for stem cell and cancer research, prepared to be the basis for future therapy development, to replace conventional drugs and therapy. In 2011, SCI focused on the research of umbilical cord matrix as a new source of mesenchymal stem cells. From this research, it was concluded that mesenchymal stem cells apparently are higher in quality and quantity compared to mesenchymal stem cells from other sources such as cord blood and fatty tissue. This finding will be continued by assessing its clinical aspect in the therapy of cardiovascular and other degenerative diseases. In the cancer research area, SCI is more focused on lung and breast cancer.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
127
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
128
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Riset dan Pengembangan : Research and Development
Kalbe Genomics (KalGen) merupakan unit riset yang didirikan oleh SCI pada tahun 2009 yang bergerak dalam bidang pelayanan dan penelitian pemeriksaan genomik. Sebagai laboratorium diagnostik molekuler canggih yang pertama di Indonesia, KalGen memfokuskan pada pemeriksaan genetik sel kanker pada pasien untuk menentukan pemberian jenis obat yang tepat sasaran (farmakogenetik). Bekerja sama dengan Agendia, sebuah perusahaan diagnostik terkemuka dari Belanda, KalGen telah berhasil mengembangkan metode pemeriksaan 70 gen pada kanker payudara bermerek dagang Mammaprint yang sangat membantu penentuan kemoterapi yang akan diberikan pada pasien kanker payudara. KalGen juga bekerjasama dengan beberapa perusahaan farmasi internasional untuk menentukan terapi terbaik pada kanker paru dan kanker usus besar. Pada tahun 2011, KalGen berhasil memperoleh akreditasi ISO 15189 dari KAN (Komite Akreditasi Nasional), dan sertifikasi tes genetic kanker kolorektal dan kanker payudara dari UKNEQAS (United Kingdom National External Quality Assessment Scheme) dengan menggunakan teknik in situ hybridization dan real time PCR. KalGen juga melakukan pengembangan bisnis diagnostik ke Thailand, Malaysia dan Philipina.
Kalbe Genomics (KalGen) is a research unit formed by SCI in 2009, engaged in the genomic test research and service. As the first sophisticated molecular diagnostic laboratory in Indonesia, KalGen focused on cancer cells genetic test in patients in order to determine appropriate drug treatment (pharmacogenetics). Working together with Agendia, a well-known diagnostic company from the Netherlands, KalGen has developed a method of screening 70 genes in breast cancer, under the Mammaprint trademark, a highly useful investigative tool in determining appropriate chemotherapy treatment for a given breast cancer patient. KalGen also worked in collaboration with several international pharmaceuticals companies to determine the best therapy for lung and colorectal cancer. In 2011, KalGen obtained the 15189 accreditation from National Accreditation Committee (KAN), and certification on cancer genetic test for colorectal and breast cancers from UK-NEQAS (UK National External Quality Assessment Service) using in- situ hybridisation technique and real time PCR. KalGen has also expanded its business to Thailand, Malaysia and the Philippines.
Kalbe juga telah merintis unit usaha baru yang dimulai pada tahun 2010, yaitu Regenerative and Cellular Therapy (ReGeniC) yang merupakan pelayanan pemrosesan sel punca dalam klinik untuk kebutuhan terapi berbagai penyakit. Saat ini ReGenic memfokuskan penelitian untuk terapi penyakit osteoarthritis yang merupakan penyakit yang disebabkan oleh rusaknya atau hilangnya tulang rawan pada sendi yang berperan sebagai bantalan antar tulang, terutama pada lutut.
Kalbe has been working on another new business unit since 2010, namely, Regenerative and Cellular Therapy (ReGeniC), a stem-cell processing service carried out in clinics for the treatment of various diseases. ReGeniC currently focuses on osteoarthritis therapy, which is a type of disease resulting from the breakdown or loss of joint cartilage which acts as buffer between bones, particularly on knees.
Kegiatan riset Kalbe di bidang bioteknologi dijalankan melalui anak perusahaan Kalbe, Innogene Kalbiotech Pte.Ltd. (Innogene) yang berlokasi di Singapura. Innogene secara aktif terlibat dalam aktivitas akuisisi, pengembangan dan komersialisasi produk. Salah satu produk unggulan Innogene adalah TheraCIM, suatu antibodi monoklonal untuk terapi kanker secara
Kalbe’s research in biotechnology is run under Kalbe’s subsidiary, Innogene Kalbiotech Pte/ Ltd (Innogene) which is located in Singapore. Innogene is actively involved in the acquisition, development and commercialization of products, one of the most prominent being TheraCIM, a monoclonal antibody for targeted cancer therapy. TheraCIM has entered Stage
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
terarah. TheraCIM telah memasuki uji klinis Tahap III yang dilakukan secara kolaborasi dengan National Cancer Center of Singapore (NCCS) sejak tahun 2010. Pada saat ini, TheraCIM telah memperoleh registrasi dan dipasarkan di Indonesia, Filipina, Kamboja dan Thailand. Selain itu, TheraCIM telah berhasil memperoleh Special Access Scheme (SAS) di Taiwan, di samping tiga negara lainnya yaitu Singapura, Malaysia, dan Afrika Selatan. Selain TheraCIM, Innogene juga tengah mengembangkan produk Racotumomab, yang merupakan produk vaksin kanker anti-idiotype pertama di dunia. Racotumomab saat ini telah memasuki uji klinis Tahap III di beberapa negara antara lain Singapura, Taiwan, Korea Selatan dan India. Pada tahun 2011, telah dimulai penelitian di beberapa rumah sakit antara RS Dharmais di Indonesia, John Hopkins Hospital di Singapura dan Veterans Hospital di Philipina. Melalui Innogene, Kalbe juga berencana mengembangkan beberapa produk biosimilars bekerja sama dengan perusahaan pengembangan produk obat taraf internasional.
III clinical trials, carried out since 2010 in collaboration with the National Cancer Center of Singapore (NCCS). Currently, TheraCIM has obtained registration and begun selling in Indonesia, Philippines, Cambodia and Thailand. In addition, TheraCIM has also qualified for the Special Access Scheme (SAS) in Taiwan, in addition to clearance in three other countries: Singapore, Malaysia and South Africa. Aside from TheraCIM, Innogene is currently developing Racotumomab, which is the first anti-idiotype cancer vaccine product in the world. In 2011, research activities have started in several hospitals, including RS Dharmais in Indonesia, John Hopkins Hospital in Singapore and Veterans Hospital in the Philippines. Through Innogene, Kalbe is also planning to develop a number of biosimilar products, in collaboration with internationally-recognized research and development companies.
Total Biaya Riset dan Pengembangan Pada tahun 2011, jumlah biaya riset dan pengembangan Kalbe sebesar Rp 91 miliar atau menurun 3,9% dari jumlah Rp 95 miliar yang dikeluarkan pada tahun 2010. Total biaya riset dan pengembangan tersebut adalah 0,8% dari penjualan Kalbe pada tahun 2011.
Research and Development Costs In 2011, research and development cost amounted to Rp 91 billion, down by 3.9% from the Rp 95 billion figure for 2010. Total research and development cost was approximately 0.8% of total Kalbe net sales in 2011.
Kalbe akan melanjutkan komitmennya untuk terus menerapkan riset dan pengembangan yang dilandasi semangat inovasi untuk memberikan nilai tambah bagi konsumen dan mendukung pengembangan produkproduk baru. Melalui berbagai unit bisnis di bidang riset bioteknologi, Kalbe juga berupaya memberikan kontribusi bagi perkembangan teknologi medis Indonesia agar dapat berkembang menuju standar yang lebih tinggi yang diakui secara regional dan internasional.
Kalbe will continue its commitment to perform research and development based on innovation, to provide added value for consumers and to support new product development. Through various business units in the biotechnology field, Kalbe also strives to contribute to the advancement of Indonesian medical technology, moving towards a higher standard recognized regionally and internationally.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
129
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Tinjauan Operasional Operational Review Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
Menciptakan rantai pasokan yang semakin efisien dan efektif Creating a more efficient and effective supply chain
Rp
1.47 Triliun Trillion
Kas Bersih yang dihasilkan dari Kegiatan Operasional Net Cash Provided by Operating Activities
17.5
%
Pertumbuhan Growth
130
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Kas Bersih yang dihasilkan dari Kegiatan Operasional Net Cash Provided by Operating Activities Rp Miliar | Rp Billion
1,473 1,254 5,005
2010
2011
Pengelolaan rantai pasokan telah menjadi pusat perhatian Kalbe dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai grup perusahaan farmasi dan produk kesehatan yang memproduksi lebih dari 2.000 jenis produk di 10 fasilitas produksi yang berbeda, Kalbe menyadari pentingnya pengelolaan rantai pasokan secara terintegrasi untuk mendukung keberhasilan bisnis Perseroan. Tidak saja menyediakan produk, namun Kalbe telah juga memasuki segmen layanan kesehatan yang komprehensif. Untuk menunjang keunggulan dalam menghadapi kompetisi di industri farmasi, manajemen rantai pasokan yang efektif serta efisien dari segi waktu dan biaya merupakan faktor yang sangat menentukan.
Supply chain management has been a focus area for Kalbe over the past few years. As a pharmaceuticals and consumer health group of companies producing over 2,000 types of products at 10 different manufacturing sites, Kalbe realizes the importance of managing its supply chain in an integrated manner, to support the Company’s business. Not simply to ensure product availability, Kalbe has also entered the segment of comprehensive healthcare services. To develop a competitive edge in a pharmaceuticals industry landscape crowded with other brands, effective supply chain management, efficient in time and cost, is a key factor.
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas rantai pasokan dan untuk meningkatkan arus kas Perseroan, Kalbe terus melakukan perbaikan secara terstruktur dan berkesinambungan dalam pengelolaan rantai
In order to increase both efficiency and effectiveness of the supply chain, and to improve Company cash flow generation, Kalbe continues to undertake improvements in supply chain management, in a structured and sustainable
Dengan membangun sebuah manajemen rantai pasokan yang terintegrasi melalui aktivitas penyempurnaan secara terus menerus, Perseroan berupaya menunjang peningkatan produktivitas dan arus kas, serta efisiensi biaya produksi di masa mendatang dengan tetap menjamin kualitas produk dan pelayanan. By building integrated management of the supply chain through continuous refinement, the Company strives to support productivity increases and cash flow generation, as well as future production cost efficiency while at the same time maintaining the quality of products and services.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
131
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Pengelolaan Rantai Pasokan : Supply Chain Management
pasokan. Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force) yang mulai bekerja pada tahun 2008, terus melanjutkan upaya mendalami aktivitas rantai pasokan Kalbe secara menyeluruh (end-to-end) mulai dari penyediaan bahan baku, produksi, pemasaran, penjualan, hingga distribusi dan logistik. Perseroan mengidentifikasi peluang untuk terus merampingkan proses produksi untuk mencapai hasil yang optimum. Hal tersebut tercermin dalam beberapa perbaikan dan inisiatif yang dilakukan pada tahun 2011 ini.
manner. The Supply Chain Task Force started working in 2008, and has continuously studied Kalbe’s supply chain activities in detail from end-to-end, starting from raw material procurement, production, marketing, sales, up to distribution and logistics. The Company has identified opportunities to streamline production processes further, to achieve optimal results. This is reflected in several improvements and initiatives carried out in year 2011.
Program Tahun 2011 Fokus utama perbaikan pada tahun 2011 adalah melanjutkan berbagai upaya perbaikan rantai pasokan yang telah dijalankan pada tahun 2010, dengan tujuan
Program in 2011 The main focus of improvements in 2011 was to continue various efforts in supply chain improvements started in 2010, aimed at improving the net operating
Proses Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management Process Order Cycle Siklus Pemesanan
Gudang Bahan Baku dan Kemasan Raw Material and Packaging Warehouse
Vendor Vendor
132
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Planning Cycle Siklus Perencanaan
Gudang Barang Jadi Finished Goods Warehouse Fasilitas Produksi Production Site
Lead Time
utama memperbaiki tingkat siklus operasional bersih. Selain meneruskan apa yang sudah dijalankan pada tahun 2010, beberapa inisiatif strategis baru yang dilakukan pada tahun 2011 antara lain adalah program Lean Supply Chain Management, perbaikan sistem perencanaan serta menerapkan strategi pasokan bahan baku utama secara terfokus.
cycle. Aside from continuing the program started in 2010, a number of new strategic initiatives undertaken in 2011 included the Lean Supply Chain Management program, improvements in the forecasting system as well as implementing a focused key raw material procurement strategy.
Program Lean Supply Chain Management (SCM) Program Lean SCM bertujuan memperbaiki perputaran persediaan pada level yang lebih optimum dengan menjalankan kolaborasi dengan pemasok bahan baku dan kemasan. Melalui sistem kolaborasi tersebut, Perseroan berhasil mengurangi tenggang waktu pasokan sehingga selanjutnya dapat menurunkan tingkat persediaan bahan baku dan kemasan. Secara
Lean Supply Chain Management (SCM) Program The Lean SCM program aimed to improve inventory turnover, to achieve an optimal level by collaborating with suppliers of raw materials and packaging materials. Through such collaboration, the Company has managed to reduce the supply time lag, thus reducing raw material and packaging material inventories. At the same time, the Company is able
Logistics Cycle Siklus Logistik
Pusat Distribusi Regional Regional Distirbution Center
Cabang Branch
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
133
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Pengelolaan Rantai Pasokan : Supply Chain Management
bersamaan, Perseroan dapat menjamin ketersediaan serta meningkatkan ketepatan kedatangan bahan baku dan kemasan (On-time Arrival).
to ensure availability and to improve on-time arrival of raw materials and packaging materials.
Perbaikan Sistem Perkiraan Untuk mencapai rata-rata perputaran persediaan serta siklus operasional bersih yang baik, Perseroan membutuhkan sistem perencanaan yang akurat. Perseroan pada tahun 2011 mengimplementasikan sistem perencanaan terkini, yaitu sistem Oracle Demantra. Sistem Oracle Demantra memberikan kemudahan bagi Perseroan dalam mengantisipasi permintaan pasar, merespon perubahan kebutuhan konsumen, dan menyelaraskan kegiatan di semua jaringan operasional. Dengan sistem ini diharapkan akan tercipta sistem perencanaan permintaan produk yang lebih baik dan selanjutnya dapat memperbaiki tingkat persediaan.
Improvements in Forecasting System To achieve an optimum average inventory turnover and net operating cycle, the Company needs an accurate forecasting system. In 2011 the Company implemented the latest forecasting system, Oracle Demantra, thus facilitating anticipation of market demand, responding to changing consumer requirements and aligning activities throughout the operational network. Through this system, the Company expects to create a better demand forecast system, eventually refining inventory levels.
Menjalankan Fokus Strategic Sourcing untuk Bahan Baku utama Untuk lebih mengoptimalkan harga pokok produksi beberapa produk tertentu, Perseroan telah menerapkan program khusus untuk mengendalikan beberapa harga bahan baku utama. Program ini menggunakan prinsip pembelian dengan jumlah besar serta kontrak jangka panjang, sehingga Perseroan bisa mendapatkan harga bahan baku yang cukup bersaing. Program tersebut melibatkan kerjasama yang terintegrasi dari fungsi pemasaran, produksi dan juga dengan para pemasok di Indonesia maupun dari negara-negara asal bahan baku utama tersebut.
Focus on Strategic Sourcing of Key Raw Materials
Pelaksanaan program tersebut juga merupakan langkah persiapan Perseroan dalam mengantisipasi pelaksanaan program pemerintah yaitu SJSN dan
The implementation of the program is also an anticipatory measure adopted by the Company in preparation for the roll-out of the SJSN and the Social
To optimize the cost of goods sold for certain products, the Company has implemented a special program to control the prices of several key raw materials. This program is based on the principles of high volume purchase with long-term contracts to allow the Company to obtain raw materials at competitive prices. The program requires integrated teamwork involving both marketing and production functions, as well as collaboration with suppliers, both in Indonesia and in originating countries.
Siklus Operasional Bersih Net Operating Cycle
134
2008
2009
2010
2011
Perputaran Piutang
43
48
44
50
Days of Account Receivable
Perputaran Persediaan
142
123
110
115
Days of Inventory
Perputaran Utang
27
38
35
57
Days of Account Payable
Siklus Operasional Bersih
158
133
120
108
Net Operating Cycle
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di bidang kesehatan, dimana permintaan pasar untuk beberapa produk bernilai ekonomis diprediksi akan meningkat pesat, sehingga dibutuhkan efisiensi biaya produksi agar dapat menekan harga pokok produksi.
Security Provider Body in charge of health, whereby market demand for products with more economical values is predicted to increase, and this requires production cost efficiency in order to maintain low production costs.
Hasil yang Dicapai Upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki pengelolaan rantai pasokan telah dirintis sejak tahun 2008 dengan dibentuknya Tim Kerja Pengelolaan Rantai Pasokan (Supply Chain Task Force). Hasil yang dicapai tercermin dari perbaikan rata-rata perputaran persediaan yang menurun dari 142 hari pada tahun 2008 menjadi 115 hari pada tahun 2011. Perkembangan ini telah memberikan kontribusi yang positif pada penurunan siklus operasional bersih dari 158 hari pada tahun 2008 menjadi 108 hari pada tahun 2011.
Results Continuous efforts to improve supply chain management have been implemented since 2008, with the inception of the Supply Chain Task Force. Achievements have been evident in the improvement of the average inventory turnover, diving from 142 days in 2008 to 115 days in 2011. This progress has contributed positively to the improvement in the net operating cycle, from 158 days in 2008 to 108 days in 2011.
Perbaikan pengelolaan rantai pasokan dan siklus operasional bersih secara langsung telah menghasilkan aliran dana tunai dari aktivitas operasional yang mantap, sehingga arus kas operasional bersih mencapai Rp 1.473 miliar pada tahun 2011.
Improvements in supply chain management and net operating cycle have directly created solid operating cash flow generation, whereby net operating cash flows reached Rp 1,473 billion in 2011.
Dengan membangun sebuah manajemen rantai pasokan yang terintegrasi melalui aktivitas penyempurnaan secara terus menerus, Perseroan berupaya menunjang peningkatan produktivitas dan arus kas, serta efisiensi biaya produksi di masa mendatang, dengan tetap menjamin kualitas produk dan pelayanan. Pengelolaan rantai pasokan secara terintegrasi diharapkan mampu menciptakan nilai tambah dalam bentuk efisiensi biaya produksi, proses produksi yang lancar serta arus kas yang semakin mantap sejalan dengan perbaikan siklus operasional bersih.
By building integrated management of the supply chain through continuous refinement, the Company strives to support productivity increases and cash flow generation, as well as future production cost efficiency, while at the same time maintaining the quality of products and services. Integrated supply chain management is expected to add value in the form of efficient production costs, smooth production process and steady cash flows, along with improvements in the net operating cycle.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
135
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Tinjauan Operasional Operational Review Portofolio Bisnis yang Disempurnakan Enhanced Business Portfolio
Transformasi bisnis yang berkelanjutan untuk memperkokoh posisi kepemimpinan pasar Continuous business tranformation to strengthen market leadership
136
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Kerja keras Kalbe selama 4 dasawarsa terakhir menunjukkan keinginan kuat Kalbe untuk menjadi perusahaan yang terus berkembang dan mampu menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Kalbe menawarkan portofolio produk yang lengkap dan terus bertumbuh melalui adanya produk baru, business model baru serta merger & akuisisi.
Kalbe’s hard work over the last 4 decades reflects Kalbe’s commitment to be a continuously growing company, capable of thriving in an increasingly competitive environment. Kalbe offers a complete product portfolio, continuously expanding it with new product offerings, a new business model as well as mergers & acquisitions.
Berawal dari produsen obat-obatan, Kalbe saat ini telah melakukan transformasi menjadi perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan dengan kombinasi produk yang unik yang telah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, yang bahkan telah memasuki pasar internasional. Hal ini sejalan dengan perkembangan pasar di mana telah terjadi konvergensi antara produk farmasi dengan produk konsumen, yang menciptakan kategori produk kesehatan konsumen. Transformasi tersebut dilakukan Perseroan tanpa meninggalkan ciri khas dan keunggulan Kalbe sebagai perusahaan berbasis farmasi, yang kemudian dikembangkan agar lebih berorientasi kepada konsumen, baik dengan menawarkan produk-produk baru dengan manfaat kesehatan
Beginning as a manufacturer of pharmaceuticals, Kalbe has undergone a transformation into a healthcare company, with a unique product array well-accepted in Indonesia, even gaining recognition from international markets. This is in line with company market development, whereby a convergence forms between pharmaceuticals and consumer products, thus creating a new consumer health category. This transformation has been conducted by the Company without abandoning Kalbe’s uniqueness and strength as a pharmaceuticals-based company, which subsequently was turned to a more consumeroriented direction, either by offering new products to meet market demand, conducting
Kalbe terus bertransformasi memperkuat struktur portofolio bisnis untuk menjadikan Kalbe sebagai perusahaan penyedia layanan kesehatan yang menyeluruh. .Kalbe continues to transform, strengthening its business portfolio to become a comprehensive healthcare provider.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
137
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
138
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Portofolio Bisnis yang Disempurnakan : Enhanced Business Portfolio
yang sesuai selera pasar, melakukan inovasi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen maupun melalui berbagai aktivitas pemasaran yang secara langsung melibatkan konsumen.
innovation to provide convenience for consumers or by organizing various marketing activities directly involving consumers
Portofolio bisnis utama Kalbe adalah bisnis obat resep yang merupakan cikal bakal dan hingga kini tetap menjadi tulang punggung bisnis Perseroan. Dengan mengandalkan portofolio obat resep yang lengkap bagi seluruh lapisan ekonomi, mulai dari obat lisensi, obat generik dan obat generik tidak bermerek, Kalbe memiliki posisi yang kokoh dalam pasar farmasi Indonesia yang terfragmentasi.
Kalbe’s main business portfolio is the prescription pharmaceuticals business, which was the root and continues to be the backbone of Company business. By relying on a complete product portfolio of prescription products for all income segments – from licensed drugs, generic and unbranded generic products, Kalbe commands a strong hold over the fragmented Indonesian pharmaceuticals market.
Portofolio bisnis Kalbe berikutnya adalah produk kesehatan konsumen yang meliputi obat-obatan bebas, minuman energi serta minuman kesehatan. Seiring dengan perkembangan tingkat kesejahteraan dan pengetahuan konsumen, Kalbe meyakini bahwa produk kesehatan konsumen saat ini telah berkembang menjadi kebutuhan dan juga gaya hidup masyarakat. Dalam portofolio ini, Kalbe telah memiliki merekmerek dagang yang dominan dengan pangsa pasar yang kuat, dan didukung dengan pengembangan produk dan varian baru sesuai dengan perkembangan pasar dan kebutuhan konsumen.
Kalbe’s next portfolio is consumer health products, comprising over-the-counter drugs, energy drinks and health drinks. In line with increased welfare and consumer knowledge, Kalbe believes that consumer health products today have become part of consumer needs and lifestyles. In this portfolio, Kalbe fields dominant brands with strong brand equity, supported by the development of new products and variants, in line with market trends and consumer needs.
Portofolio bisnis ketiga adalah produk-produk nutrisi. Produk unggulan Kalbe adalah susu bubuk untuk bayi dan ibu hamil menyusui serta produk bagi konsumen berkebutuhan khusus seperti penderita penyakit diabetes. Strategi pengembangan produk untuk memasuki segmen pasar yang khusus tersebut dilakukan dengan memanfaatkan sinergi dengan portofolio obat resep khususnya keunggulan Perseroan di bidang pengetahuan farmasi serta jaringan pemasaran obat resep yang luas. Selain itu, Kalbe juga terus mengembangkan portofolio ini dengan memasuki segmen kelas menengah. Kalbe meyakini bahwa pangsa pasar segmen kelas menengah berpotensi untuk terus bertumbuh pesat, seiring dengan membaiknya perekonomian dan daya beli masyarakat Indonesia. Sebagai
The third portfolio is nutritionals products. Kalbe’s key products include powdered milk for infants, expectant and lactating mothers as well as products for consumers with special medical needs, such as diabetic patients. Product development strategy has been to enter the niche market segment, conducted by leveraging the synergy with a prescription pharmaceuticals portfolio, particularly the Company’s strength in pharmaceutical knowledge and the extensive prescription marketing network. In addition, Kalbe will continue to develop this portfolio by building a presence in the middle market segment. Kalbe believes that the middle market has the potential to grow rapidly, along with improvement in the economy and purchasing power of Indonesians. To enhance the channel mix, Kalbe has launched its
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
bentuk pengembangan jalur distribusi, Kalbe telah memperkenalkan Kalbe e-store yang merupakan situs belanja online dengan layanan pengiriman, yang bertujuan memberikan kemudahan bagi konsumen.
Kalbe e-store, which is an online shopping website with delivery service, aimed at delivering more convenience to consumers.
Portofolio bisnis Kalbe yang keempat adalah bisnis distribusi produk kesehatan yang mencakup seluruh wilayah Indonesia serta penjualan bahan baku industri farmasi. Hal ini ditopang dengan jaringan distribusi Kalbe yang telah menjangkau hampir seluruh rumah sakit di Indonesia. Kekuatan distribusi Kalbe inilah yang menjadi salah satu keunggulan kompetitif Kalbe yang merupakan kunci keberhasilan Perseroan.
The fourth portfolio is the distribution of health products throughout Indonesia, and trading of raw materials for pharmaceuticals. This is supported by Kalbe’s distribution network, covering nearly all hospitals in Indonesia. Kalbe’s strength in distribution is one of its competitive advantages, a Company key to success.
Portofolio bisnis kelima Kalbe merupakan pemasaran peralatan kesehatan dan diagnostik. Kalbe meyakini, bisnis peralatan kesehatan dan diagnostik akan semakin berkembang, seiring dengan meningkatnya belanja kesehatan di Indonesia dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan yang didukung oleh pemeriksaan kesehatan secara rutin dan menyeluruh. Ketersediaan alat-alat kesehatan yang bermutu dan terjangkau akan mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat secara luas. Dengan rencana Pemerintah untuk melaksanakan jaminan kesehatan secara nasional mulai tahun 2014, Perseroan optimis bahwa bisnis peralatan kesehatan dan diagnostik juga akan turut berkembang. Salah satu alat kesehatan yang dipasarkan Perseroan adalah alat hemodialisa bagi penderita gagal ginjal, yang sejauh ini telah mencatat pertumbuhan yang baik dan memperoleh kontrak pemasaran ke beberapa rumah sakit besar di Indonesia.
The fifth portfolio of Kalbe is the marketing of medical devices and diagnostics. Kalbe views medical devices and diagnostics as a business that will grow, in line with increased healthcare spending in Indonesia, along with society’s increased awareness of healthcare supported by routine and comprehensive health check. The availability of good quality and affordable medical devices will contribute towards the improvement of society health standard in general. With the Government’s plan to implement the national healthcare insurance in 2014, the Company is optimistic that medical devices and diagnostics business will grow along. One of the medical devices marketed by the Company is the hemodialysis machine for kidney failure patients; sales have recorded positive growth as Kalbe obtained marketing contracts with major hospitals in Indonesia.
Portofolio bisnis keenam Kalbe berupa pelayanan kesehatan. Kalbe merintis Klinik Mitrasana yang memadukan 4 layanan di bawah satu atap yaitu klinik, apotek, laboratorium dan health mart. Keunikan ini menjadikan Kalbe semakin dekat dalam menjangkau konsumen. Kalbe saat ini telah memiliki 27 klinik, yang akan terus dikembangkan untuk membangun jaringan klinik yang luas hingga menjangkau seluruh Indonesia.
The sixth portfolio of Kalbe is its healthcare service. Kalbe is developing Mitrasana Clinic, which combines 4 services under one roof: a clinic, a pharmacy, a laboratory and a health mart. Such uniqueness of purpose brings Kalbe closer to its consumers. Kalbe currently has 27 clinics, which will be continuously expanded to form an extensive clinic chain throughout Indonesia. The clinic business is projected to play a
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
139
Performance Highlights
Management Report
Tinjauan Operasional Operational Review
140
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
: Portofolio Bisnis yang Disempurnakan : Enhanced Business Portfolio
Bisnis klinik diyakini akan memainkan peranan strategis dalam pelaksanaan jaminan kesehatan secara nasional, di mana jaringan klinik Perseroan dapat menjadi mitra Pemerintah sebagai penyedia layanan kesehatan bagi masyarakat.
strategic role in the implementation of the national health insurance system, whereby the clinic chain can work as a partner with the Government in providing healthcare for society.
Portofolio bisnis Kalbe ketujuh adalah bisnis biofarmasi. Bisnis ini merupakan terobosan Kalbe untuk mengantisipasi perkembangan teknologi medis dan paradigma pengobatan masa depan dalam bentuk targeted therapy. Kalbe melakukan penelitian sel punca untuk kepentingan pengobatan berbagai penyakit. Selain itu, Kalbe juga memberikan layanan diagnostik molekular untuk pengobatan kanker yang mengarah ke Personalized Medicine. Inilah wujud nyata komitmen kalbe untuk memberikan nilai tambah bagi stakeholders.
Kalbe’s seventh business portfolio is biopharma, representing Kalbe’s breakthrough to anticipate medical technology progress and future medical treatment paradigms, in the form of targeted therapy. Kalbe performs stem cell research for treatment of many types of disease. In addition, Kalbe also provides a molecular diagnostic service for cancer treatment, one oriented to Personalized Medicine. This is a manifestation of Kalbe’s commitment to enhance value for its stakeholders.
Portofolio bisnis Kalbe kedelapan adalah produk dan layanan perawatan mata secara menyeluruh, dengan wadah perusahaan Kalbe Vision, Pte. Ltd. berbasis di Singapura, yang memasarkan obat mata, lensa kontak, peralatan operasi dan produk-produk penunjang kesehatan mata.
The eighth portfolio of Kalbe is its comprehensive eye care products and series under Kalbe Vision, which markets eye medicine, contact lenses, surgery equipment and products supporting optical health.
Portofolio bisnis Kalbe kesembilan adalah pendirian perusahaan internasional berbasis di Singapura yakni Kalbe International, Pte.Ltd. Kalbe menangkap peluang terbukanya pasar-pasar baru di negaranegara lain. Melalui Kalbe International, Kalbe memperluas pasar di negara-negara ASEAN, Nigeria dan Sri Lanka serta mendirikan perusahaan patungan di Filipina. Kalbe akan terus mengembangkan pasar ekspor dengan menambah jenis-jenis produk yang dipasarkan, antara lain dengan memperkenalkan Diabetasol di Filipina dan Extra Joss di Nigeria.
The ninth portfolio is the establishment of an international company based in Singapore, namely, Kalbe International, Pte. Ltd. Kalbe captures open opportunities of new markets in other countries. Through Kalbe International, Kalbe expands its market in ASEAN countries, along with Nigeria and Sri Lanka, having established a joint venture company in the Philippines. Kalbe will continue to grow its export market by adding more products, such as by introducing Diabetasol in the Philippines and Extra Joss in Nigeria.
Dalam mendorong pertumbuhan kinerja portofolio usaha, kegiatan pemasaran dilakukan Kalbe dengan tujuan untuk menghasilkan global brand pada setiap unit bisnis. Pengembangan kesembilan portofolio bisnis akan diselaraskan dan disinergikan melalui strategi pemasaran penting Kalbe yaitu pemanfaatan corporate branding secara menyeluruh di semua lini usaha. Sebagai kelanjutan dari revitalisasi logo Perseroan pada tahun 2006, salah satu aktivitas yang
In driving business portfolio performance, Kalbe’s marketing activities are aimed at creating a global brand from each business unit. Development of the nine business portfolios will be aligned with and synergized through Kalbe’s key marketing strategy, which is the extensive implementation of corporate branding across all business units. As a continuation to the revitalization of the Company’s logo in 2006, one of the activities developed by Kalbe was its
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
sedang dikembangkan Kalbe adalah meluncurkan corporate branding untuk lebih memanfaatkan nama Kalbe yang telah memiliki brand equity yang kuat dan diasosiasikan dengan produk berkualitas. Seluruh produk Kalbe akan menampilkan logo Kalbe, demikian juga halnya dalam iklan televisi akan menampilkan logo Kalbe setelah penayangan iklan. Hal ini juga akan menjadi keunggulan bagi Perseroan dalam pelaksanaan asuransi kesehatan nasional, di mana produk generik akan meningkat penggunaannya. Dengan adanya corporate branding, konsumen dengan mudah akan mengetahui bahwa produk generik tersebut diproduksi oleh Kalbe dan diharapkan produk Kalbe memiliki daya saing yang lebih baik dan meningkatkan efektivitas kegiatan pemasaran.
corporate branding launch, to obtain more leverage from Kalbe Brand, commanding strong brand equity as it is associated with good product quality. All Kalbe products will bear the Kalbe logo; likewise, all television advertising will flash the Kalbe logo after commercials. This will be an advantage for the Company in the implementation of a national healthcare insurance system, whereby consumption of generic products is expected to rise. Through corporate branding, consumers will be able to recognize that generic drugs are in fact manufactured by Kalbe and it is therefore anticipated that those products will have a greater competitive advantage, as the effectiveness of their marketing activities will also increase.
Kesembilan portofolio bisnis Kalbe terus menerus dikembangkan, diperbaiki dan disempurnakan, agar Kalbe dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pengembangan portofolio bisnis Kalbe diarahkan untuk saling mendukung satu sama lain, agar dapat menciptakan integrasi dan sinergi yang akan memberikan nilai tambah bagi bisnis Kalbe secara keseluruhan. Kalbe terus bertransformasi memperkuat struktur portofolio bisnis Kalbe untuk menjadikan Kalbe sebagai perusahaan solusi layanan kesehatan yang menyeluruh.
Kalbe’s nine business portfolios are continuously being expanded, upgraded and perfected, to allow Kalbe to provide more benefits to all Indonesians. Kalbe’s business portfolio expansion is targeted to be cross-supporting, to create integration and synergy which will in turn add value to Kalbe’s business as a whole. Kalbe will continue to transform, strengthening its business portfolio to align it more closely, as it becomes a comprehensive healthcare provider.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
141
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Tinjauan Keuangan Financial Review
Memperkokoh posisi keuangan untuk menopang pengembangan usaha Strengthening financial position to support business growth
Rp
1.48 Triliun Trillion
Laba Bersih Net Income
15.2
%
Pertumbuhan Growth
142
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Kinerja Keuangan di tahun 2011 Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (perusahaan anggota dari Ernst & Young).
Financial Performance in 2011 The following discussion and analysis refers to the Company's Consolidated Financial Statements for the years 2011 and 2010, ending December 31, as audited by the Public Accounting Firm of Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young).
Kinerja keuangan Perseroan di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010, adalah sebagai berikut:
The Company’s 2011 financial performance, as compared to its performance in 2010, is as follows:
Sejalan dengan pertumbuhan laba, Perseroan berhasil memberikan hasil yang semakin baik kepada pemegang saham, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan laba per saham dasar selama empat tahun terakhir. Laba per saham dasar meningkat secara berkesinambungan dari Rp 72 pada tahun 2008 hingga mencapai Rp 158 pada tahun 2011. In line with income growth, the Company has succeeded to improve results to shareholders, as reflected in the growth of basic earnings per share over the last four years. Earnings per share was constantly increasing, from Rp 72 in 2008 and reaching Rp 158 in 2011.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
143
Management Report
Performance Highlights
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Miliar Rupiah) Consolidated Statements of Comprehensive Income (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011
Naik (Turun) Increase (Decrease)
2010
Nilai Amount Penjualan Neto
%
10,912
10,227
685
6.7%
Net Sales
Beban Pokok Penjualan
5,361
5,060
301
5.9%
Cost of Goods Sold
Laba Bruto
5,551
5,166
385
7.4%
Gross Profit
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
1,987
1,770
217
12.2%
Income Before Income Tax Benefit (Expense)
(464)
(427)
(37)
8.8%
Income Tax Benefit (Expense)
1,523
1,344
179
13.3%
Income for the Year
17
2
15
629.3%
Other Comprehensive Income (Expense)
Laba Komprehensi tahun Berjalan
1,540
1,346
194
14.4%
Comprehensive Income for the Year
Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
1,482
1,286
196
15.2%
Income for the Year Attributable to Equity Holders of the Parent Company
158
137
21
15.2%
Basic Earnings per Share Attributable to Equity Holders of the Parent Company (Rp)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain
Laba per Saham Dasar yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Rp)
144
Rp
Descriptions
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Statements of Consolidated Comprehensive Income
Penjualan Neto Tahun 2011 merupakan periode yang cukup menantang bagi Perseroan, terutama dalam pencapaian target pertumbuhan penjualan. Pada tahun 2011, Perseroan mencatat penjualan neto sebesar Rp 10.912 miliar, meningkat sebesar 6,7% dibandingkan Rp 10.227 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan entitas anak Kalbe yang bergerak di bidang kemasan. Pada bulan Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan, Perseroan mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 9,0%.
Net Sales 2011 was quite a challenging period for the Company, particularly in achieving the target of sales growth. In 2011, the Company’s net sales were recorded at Rp 10,912 billion, a rise by 6.7% compared to the 2010 figure of Rp 10,227 billion. In year 2010, the Company still recorded the sales contribution of PT Kageo Igar Jaya Tbk, a Kalbe subsidiary engaged in the packaging business. However, in August 2010, the Company divested PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales of the packaging business were to be removed, the Company would have recorded a sales growth of 9.0%.
Tingkat pertumbuhan tersebut tercatat lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya, karena pertumbuhan penjualan pada tahun 2011 terutama bersumber dari pertumbuhan volume. Pada tahun 2011, Perseroan
This growth rate was lower than the previous year’s record, as sales growth in 2011 was mainly derived from volume growth. In 2011, the Company did not record significant impact from price change on sales,
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
tidak mencatat dampak yang bermakna akibat perubahan harga terhadap penjualan karena tidak dilakukannya peningkatan harga, pada produk obat resep dan produk nutrisi, sementara kenaikan harga dilakukan secara selektif untuk produk kesehatan konsumen. Kebijakan tersebut diambil Perseroan dengan memperhatikan kondisi makro ekonomi maupun tingkat persaingan pasar. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2010 dampak kenaikan harga terhadap penjualan neto berkisar pada tingkat 3% secara keseluruhan.
as there were no price increases for prescription pharmaceuticals products, and nutritionals products, while selective price increases were conducted for consumer health products. This policy was decided on in view of both macroeconomic conditions and market competition levels. Compared to the preceding year, the overall impact of price increases on Company net sales in 2010 was rated at 3%.
Penjualan neto tersebut berasal dari 4 Divisi yaitu: Divisi Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan, Divisi Nutrisi dan Divisi Distribusi dan Logistik. Dari keempat divisi tersebut Divisi Distribusi dan Logistik yang menyumbang kontribusi penjualan neto paling besar sebesar 35,5%, dan diikuti oleh Divisi Obat Resep sebesar 25,4%, Divisi Nutrisi sebesar 22,2% dan terakhir adalah Divisi Produk Kesehatan sebesar 16,9%.
Net sales were tallied from 4 Divisions: Prescription Pharmaceuticals, Consumer Health, Nutritionals, and Distribution and Logistics Divisions. Among these four, the Distribution and Logistics Division shared the largest contribution to Company net sales, at 35.5%, followed by the Prescription Pharmaceuticals Division by 25.4%, the Nutritionals Division at 22.2%, and finally the Consumer Health Division at 16.9%.
Penjualan Neto Berdasarkan Segmen (Miliar Rupiah) Net Sales per Segment (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011 Rp
Naik (Turun) 2010
%
Rp
Increase (Decrease) %
Rp
Descriptions
%
Obat Resep
2,777
25.4%
2,580
25.2%
197
7.7%
Prescription Pharmaceuticals
Produk Kesehatan
1,842
16.9%
1,701
16.6%
141
8.3%
Consumer Health
Nutrisi
2,420
22.2%
2,293
22.4%
127
5.5%
Nutritionals Distribution and Logistics
Distribusi dan Logistik Total Penjualan Neto
3,873
35.5%
3,654
35.8%
219
6.0%
10,912
100.0%
10,227
100.0%
685
6.7%
Total Net Sales
Pertumbuhan penjualan neto pada setiap segmen tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.
Net sales growth of each of the above business segments was influenced by several factors as described below.
Penjualan Neto Divisi Obat Resep Divisi Obat Resep memberikan kontribusi terbesar kedua setelah Divisi Distribusi dan Logistik yaitu 25,4%. Kontribusi yang diberikan Divisi Obat Resep terhadap total penjualan neto senilai Rp 2.777 miliar atau tumbuh sebesar 7,7% jika dibandingkan dengan penjualan neto pada tahun 2010.
Net Sales of Prescription Pharmaceuticals Division The Prescription Pharmaceuticals Division shared the second largest contribution after the Distribution and Logistics Division, at 25.4%. The contribution made by the Prescription Pharmaceuticals Division to total net sales was Rp 2,777 billion, compared to the division’s 2010 contribution to the Company, it grew by 7.7%.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
145
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
146
Pertumbuhan penjualan tersebut terutama didukung oleh pertumbuhan volume produk-produk yang ada, juga dengan tambahan dari peluncuran produkproduk baru. Dengan mengandalkan rangkaian produk obat resep yang lengkap untuk seluruh segmen ekonomi masyarakat, terdiri dari obat lisensi, obat generik, dan obat generik tidak bermerek, yang disalurkan ke rumah sakit, apotek hingga toko obat melalui jaringan distribusi yang terintegrasi dan tim penjualan yang fokus di masing-masing segmen, Kalbe mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pangsa pasar tertinggi di pasar obat resep Indonesia dengan 12-13% pangsa pasar di antara sekitar 200 perusahaan farmasi di Indonesia (sumber: IMS Health 2011).
This sales growth was mainly supported by volume growth of existing products, with the addition of new product launches. Relying on a series of comprehensive prescription pharmaceuticals for all economic segments of society, by distributing patented, generic, and non-branded generic pharmaceuticals to hospitals, pharmacies, and drug stores through an integrated distribution network and through sales teams strictly focusing on each business segment, Kalbe managed to maintain its position as the leader in the Indonesian prescription pharmaceutical market, with a 12-13% market share, among a total of around 200 pharmaceutical companies in Indonesia (source: IMS Health 2011).
Penjualan Neto Divisi Produk Kesehatan Seperti halnya dengan Divisi Obat Resep, Divisi Produk Kesehatan pun mencatat peningkatan nilai penjualan neto pada tahun 2011 menjadi Rp 1.842 miliar, atau meningkat sebesar 8,3% dari Rp 1.701 miliar pada tahun sebelumnya. Divisi Produk Kesehatan memberikan kontribusi sebesar 16,9% pada tahun 2011.
Net Sales of Consumer Health Division Similar to the Prescription Pharmaceuticals Division, the Consumer Health Division also recorded an increase in net sales value during 2011, amounting to Rp 1,842 billion, a rise of 8.3% from the Rp 1,701 billion of the previous year. The Consumer Health Division contributed 16.9% to net sales in 2011.
Setelah beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, perbaikan kinerja Divisi Produk Kesehatan ditunjang oleh pertumbuhan produk-produk obat bebas, serta membaiknya kinerja produk minuman energi Extra Joss. Dalam Divisi Produk Kesehatan, Perseroan memiliki merek-merek unggulan yang menguasai pangsa pasar yang dominan pada kategori terapi masing-masing, seperti Promag, Neo Entrostop, Procold, Mixagrip dan Komix. Pada Divisi Produk Kesehatan, Kalbe akan terus mengembangkan segmen baru yang potensial yaitu produk minuman kesehatan siap saji, dengan mengandalkan produk minuman air kelapa alami Fatigon Hydro dan minuman sari buah dan sayur Tipco.
After a decline in recent years, the Consumer Health Division improved its performance, thanks to the growth of over-the counter products, as well as improved performance of the Extra Joss energy drink product. The Company’s Consumer Health Division has pre-eminent brands which dominate the market share in each therapeutic category, such as Promag, Neo Entrostop, Procold, Mixagrip, and Komix. In the Consumer Health Division, Kalbe will continue to develop new potential segments of ready-to-drink health beverage products, strengthening the natural coconut water product Fatigon Hydro and Tipco fruit and vegetable juices.
Penjualan Neto Divisi Nutrisi Divisi Nutrisi memberikan kontribusi sebesar 22,2% terhadap total penjualan neto Perseroan di tahun 2011, dengan nilai penjualan neto sebesar Rp 2.420 miliar. Penjualan neto Divisi Nutrisi meningkat sebesar 5,5% dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya.
Net Sales of Nutritionals Division The Nutritionals Division contributed 22.2% to total Company net sales in 2011, with a value of Rp 2,420 billion. Net sales of the Nutritionals Division increased by 5.5% compared to those of the previous year. This year’s growth was lower than that of previous years,
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Pertumbuhan tersebut lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, yang terutama disebabkan oleh strategi Perseroan pada tahun 2011 untuk mempertahankan harga dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.
mainly caused by the Company's 2011 strategy to maintain prices in order to increase market share.
Divisi Nutrisi Kalbe menawarkan rangkaian produk susu bubuk yang lengkap untuk berbagai usia dan kebutuhan. Dalam rangka pengembangan portofolio produk, Perseroan akan melanjutkan strategi peluncuran produk baru untuk konsumen segmen tertentu Dalam menghadapi persaingan yang ketat dengan pemain multinasional pada segmen Nutrisi, Perseroan akan melanjutkan pengembangan pasar dengan menggarap segmen pasar baru yang potensial di mana Kalbe dapat memanfaatkan sinergi dengan Divisi Obat Resep, seperti halnya produk susu untuk penderita diabetes.
Kalbe’s Nutritionals Division offers a complete range of powdered milk products for all ages and needs. In order to develop its product portfolio, the Company will continue its strategy to launch new product for consumers in certain segment. To face tough competition from multinational players in the Nutritional segment, the Division will continue market development by working on new potential market segments where Kalbe can leverage on the synergy with the Prescription Pharmaceuticals Division, such as powdered milk products for diabetics.
Penjualan Neto Divisi Distribusi dan Logistik Divisi Distribusi dan Logistik memberikan kontribusi terbesar terhadap total penjualan neto pada tahun 2011 yaitu sebesar 35,5%. Penjualan neto Divisi Distribusi dan Logistik tercatat meningkat sebesar 6,0 % menjadi Rp 3.873 miliar pada tahun 2011 dari Rp 3.654 miliar pada tahun 2010. Pada tahun 2010 Perseroan masih mencatat adanya kontribusi penjualan dari PT Kageo Igar Jaya Tbk, yang merupakan entitas anak Kalbe yang bergerak di bidang kemasan. Pada bulan Agustus 2010, Perseroan melakukan divestasi saham PT Kageo Igar Jaya Tbk. Jika kontribusi penjualan dari usaha kemasan tersebut tidak diperhitungkan, Divisi Distribusi dan Logistik mencatat pertumbuhan penjualan sebesar 12,8% pada tahun 2011.
Net Sales of Distribution and Logistics Division The Distribution and Logistics Division provided the greatest contribution to total net sales in 2011, with 35.5%. The net sales of Distribution and Logistics Division recorded an increase of 6.0% to Rp 3,873 billion in 2011, from Rp 3,654 billion in 2010. In 2010 the Company still recorded a sales contribution from PT Kageo Igar Jaya Tbk, which was a subsidiary of Kalbe engaged in the packaging business. In August 2010, the Company divested its shares in PT Kageo Igar Jaya Tbk. If the sales contribution from PT Kageo Igar Jaya Tbk was not included in the calculation, the Distribution and Logistics Division would have sales growth of 12.8% in 2011.
Kegiatan distribusi Perseroan yang dijalankan oleh entitas anak PT Enseval Putera Megatrading Tbk merupakan jaringan terluas di Indonesia untuk produk farmasi. Ketersediaan produk di seluruh wilayah Indonesia merupakan salah satu kunci keberhasilan Perseroan dalam memperkokoh penguasaan pasar dan mempertahankan posisi kepemimpinan. Selain mendistribusikan produk Kalbe, Divisi Distribusi dan Logistik juga memberikan pelayanan distribusi kepada prinsipal pihak ketiga, di samping juga menjalankan bisnis perdagangan alat kesehatan, bahan baku
The Company’s distributing activities, run by its subsidiary, PT Enseval Putera Megatrading Tbk, constitute the largest network in Indonesia for pharmaceutical products. The availability of products in all regions of Indonesia is one of the keys to success in securing market domination and maintaining a leadership position. In addition to distributing Kalbe products, the Distribution and Logistics Division also provides distribution services for third-party principals as well as marketing medical equipment, raw materials for pharmaceuticals and health clinics. The Distribution and Logistics division continues to
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
147
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
148
farmasi serta klinik kesehatan. Divisi Distribusi dan Logistik terus meningkatkan kualitas pelayanan dan memperkuat jaringan dan fasilitas agar dapat memberikan dukungan yang prima dalam menjamin ketersediaan produk Kalbe dan para prinsipal pihak ketiga.
improve its quality of service, and strengthens both networks and facilities in order to provide excellent support, thus ensuring the constant availability of Kalbe products, as well as products from third-party principals.
Beban Pokok Penjualan Pertumbuhan penjualan neto Perseroan disertai dengan meningkatnya beban pokok penjualan. Pada tahun 2011 Perseroan mencatat beban pokok penjualan yang sebesar Rp 5.361 miliar, meningkat 5,9% jika dibandingkan dengan Rp 5.060 miliar pada tahun 2010. Seperti halnya perusahaan farmasi lainnya, beban pokok penjualan Perseroan terutama dipengaruhi oleh komponen bahan baku yang hampir seluruhnya diimpor. Walaupun menjelang akhir tahun kurs nilai tukar Rupiah berfluktuasi dan sedikit terdepresiasi, nilai tukar Rupiah secara ratarata tercatat menguat pada tahun 2011, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap penurunan biaya bahan baku dan kemasan. Keberhasilan Perseroan menurunkan beban pokok penjualan juga terkait dengan upaya Perseroan untuk menerapkan peningkatan produktivitas dan efisiensi antara lain melalui lean manufacturing program serta kombinasi produk.
Cost of Goods Sold The growth of Company net sales was accompanied by higher costs of goods sold. In 2011 the Company recorded the cost of goods sold at Rp 5,361 billion, a rise by 5.9% compared to the Rp 5,060 billion figure of 2010. Similar to other pharmaceutical companies, Kalbe's costs of goods sold was mainly affected by raw materials component, nearly all of which were imported. Although towards the end of the year Rupiah exchange rate fluctuated, dipping slightly, on the average, the Rupiah exchange rate strengthened in 2011, thus providing a positive impact on the reduction of raw materials and packaging costs. The Company's success in lowering the cost of goods sold was also associated with its efforts to implement higher productivity and efficiency, among others, through its lean manufacturing program and product combination.
Laba Bruto Pada tahun 2011 Perseroan berhasil membukukan laba bruto sebesar Rp 5.551 miliar, meningkat sebesar 7,4% dibanding tahun 2010 yang memiliki laba bruto sebesar Rp 5.166 miliar. Margin laba bruto meningkat dari tahun 2010 sebesar 50,5% menjadi 50,9% pada tahun 2011. Peningkatan margin laba bruto tersebut merupakan dampak dari penguatan nilai tukar Rupiah, pengaturan kombinasi produk serta upaya peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi.
Gross Profit In 2011 the Company succeeded in earning a gross profit amounting to Rp 5,551 billion. This was an increase of 7.4%, compared to the 2010 figure, with gross profit amounting to Rp 5,166 billion. The margin of gross profit increased from 50.5% in 2010 to 50.9% in 2011. The improvement of gross profit margin as an impact of the strengthening of the Indonesian Rupiah, product-mix management, and the efforts at improving productivity and production efficiency.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Laba Bruto berdasarkan Segmen (Miliar Rupiah) Gross Profit by Segmen (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
Naik (Turun)
2011 Rp
2010 %
Descriptions
Increase (Decrease)
Rp
%
Rp
%
Obat Resep
1,830
33.0%
1,731
33.5%
99
5.7%
Prescription Pharmaceuticals
Produk Kesehatan
1,039
18.7%
979
19.0%
60
6.1%
Consumer Health
Nutrisi
1,494
26.9%
1,397
27.0%
97
6.9%
Nutritionals
Distribusi dan Logistik Total Laba Bruto
1,188
21.4%
1,059
20.5%
129
12.2%
Distribution and Logistics
5,551
100.0%
5,166
100.0%
385
7.4%
Total Gross Profit
Beban Usaha dan Pendapatan (Beban) Lain-lain Komponen biaya terbesar bagi Perseroan setelah bahan baku dan kemasan adalah beban penjualan. Beban penjualan meningkat sebesar 7,6% menjadi Rp 2.905 miliar dari Rp 2.699 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama mencerminkan berbagai aktivitas pemasaran Kalbe, baik melalui media maupun kegiatan yang langsung melibatkan konsumen yang ditujukan untuk mendorong pertumbuhan penjualan di masa mendatang. Beban umum dan administrasi relatif stabil sebesar Rp 587 miliar, meningkat sebesar 1,0% dibandingkan Rp 581 miliar pada tahun 2010. Sementara itu
Operating Expenses and Other Income (Expenses) The second-largest cost component for the Company, following raw materials and packaging costs, was selling expenses. This component increased by 7.6%, to Rp 2,905 billion, from Rp 2,699 billion in 2010. The increase mainly reflected Kalbe’s various marketing activities, either through media or direct activities which involved consumers, and were intended to encourage future sales growth. General and administrative expense was relatively stable at Rp 587 billion, a rise by 1.0% compared to Rp 581 billion for similar expenses in 2010. Meanwhile, research
Beban Usaha dan Pendapatan (Beban) Lain-lain (Miliar Rupiah) Operating Expenses and Other Income (Expenses) (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011
Naik (Turun)
2010
Nilai Amount Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penelitian dan pengembangan
Increase (Decrease) Rp
Descriptions
%
(2,905)
(2,699)
(206)
7.6%
Selling expense
(587)
(581)
(6)
1.0%
General and administrative expense
(91)
(95)
4
-3.9%
Research and development expense
Beban bunga dan keuangan
(13)
(21)
8
-36.4%
Interest expense and financial charges
Rugi selisih kurs, neto
(12)
(23)
11
-47.2%
Loss on foreign exchange, net
97
55
42
76.3%
Interest income
Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap
6
13
(7)
-56.2%
Gain on sale of property and equipment
Rugi penjualan saham Entitas Anak, neto
0
(16)
16
-100.0%
Loss on sale of shares in Subsidiaries, net
(58)
(28)
(30)
107.0%
Miscellaneous, net
(3,564)
(3,395)
(209)
4.9%
Rupa-rupa, neto Total
Total
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
149
Management Report
Performance Highlights
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
beban penelitian dan pengembangan menunjukkan penurunan sebesar 3,9% dari Rp 95 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 91 miliar pada tahun 2011, yang terutama disebabkan oleh efisiensi pada biaya penelitian dan pengembangan lain-lain.
and development expenses showed a decline by 3.9%, from Rp 95 billion in 2010 to Rp 91 billion in 2011, which was mainly caused by cost efficiency of research & development, among others.
Dalam hal komponen substansial pendapatan (beban) lainnya, Kalbe mencatat penurunan beban bunga dan keuangan sebesar 36,4% dari Rp 21 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 13 miliar pada tahun 2011. Sementara itu, sejalan dengan penguatan rata-rata nilai tukar Rupiah pada tahun 2011, rugi selisih kurs tercatat menurun sebesar 47,2% dari Rp 23 miliar menjadi Rp 12 miliar. Dengan posisi kas dan setara kas yang terus meningkat, Perseroan membukukan pendapatan bunga yang lebih tinggi pada tahun 2011 menjadi Rp 97 miliar, meningkat sebesar 76,3% dibandingkan Rp 55 miliar pada tahun 2010.
For a substantial component of other income (expenses), Kalbe recorded a decrease in interest expense and financial charges, diving by 36.4%, from Rp 21 billion in 2010 to Rp 13 billion in 2011. On the other hand, along with the strengthening of the Rupiah exchange rate on an average basis in 2011,net loss on foreign exchange decreased by 47.2%, from Rp 23 billion to Rp 12 billion. While cash and cash equivalent positions continued to increase, the Company earned higher interest income, amounting to Rp 97 billion in 2011, an increase by 76.3% compared to 2010 income, amounting to Rp 55 billion.
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan dan Laba Tahun Berjalan Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan pada tahun 2011 meningkat menjadi Rp 1.987 miliar, atau sebesar 12,2% dibandingkan Rp 1.770 miliar pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan yang positif ini terutama didukung oleh kinerja operasional yang baik yang tercermin dari pertumbuhan laba bruto dan laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan. Beban pajak penghasilan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 464 miliar dari sebelumnya Rp 426 miliar, sejalan dengan peningkatan laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan.
Income Before Income Tax Benefit (Expense) and Income for the Year Income before income tax benefit (expense) in 2011 improved to Rp 1,987 billion, a rise by 12.2% compared to Rp 1,770 billion for the previous year’s figure. This positive growth was mainly supported by good operating performance which was reflected from higher gross profit and income before income tax benefit (expense). Income tax expense also experienced a rise, to Rp 464 billion from the previous Rp 426 billion figure, which was in line with the increase of income before income tax benefit (expense).
Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan dan Laba Tahun Berjalan (Miliar Rupiah) Income Before Income Tax Benefit (Expense) and Income for the Year (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011
2010
Nilai Amount Laba Sebelum Manfaat (Beban) Pajak Pengasilan Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Laba Tahun Berjalan
150
Naik (Turun) Increase (Decrease) Rp
Descriptions
%
1,987
1,770
217
12.2%
Income Before Income Tax Benefit (Expense)
(464)
(426)
(38)
8.8%
Income Tax Benefit (Expense)
1,523
1,344
179
13.3%
Income for the year
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Laba tahun berjalan Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 13,3% dari Rp 1,344 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 1,523 miliar pada tahun 2011. Dengan memperhitungkan bagian laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali sebesar Rp 41 miliar, Perseroan mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1.482 miliar, meningkat sebesar 15,2% dibandingkan Rp 1.286 miliar pada tahun 2010. Selain karena pengaruh kinerja operasional, peningkatan tersebut juga disebabkan oleh peningkatan kepemilikan pada PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
The Company’s income for the year grew by 13.3%, from Rp 1,344 billion in 2010 to Rp 1,523 billion in 2011. By calculating the part of the income for the year attributable to non-controlling interest, amounting to Rp 41 billion, the Company recorded income for the year attributable to equity holders of the parent company at Rp 1,482 billion, a rise by 15.2% compared to the 2010 figure of Rp 1,286 billion. Apart from the impact of operating performance, the increase was also caused by increased ownership in PT Enseval Putera Megatrading Tbk.
Sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut, Perseroan berhasil memberikan hasil yang semakin baik kepada pemegang saham, sebagaimana tercermin dari pertumbuhan Laba Per Saham dasar yang berkelanjutan selama empat tahun terakhir. Laba Per Saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat secara berkesinambungan dari Rp 72 di tahun 2008, Rp 97 ditahun 2009, Rp 137 pada tahun 2010 hingga mencapai Rp 158 pada tahun 2011.
In line with previously mentioned income growth, the Company has succeeded in contributing improved results to shareholders, as reflected in the growth of basic Earnings Per Share on a continuous basis over the last four years. These Earnings Per Share were constantly increasing, from Rp 72 in 2008, Rp 97 in 2009, Rp 137 in 2010, reaching Rp 158 in 2011.
Pada tahun 2011 Perseroan mencatat peningkatan pendapatan komprehensif yang berasal dari laba belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 20 miliar, dibandingkan rugi belum direalisasi dari aset keuangan yang tersedia untuk dijual sebesar Rp 0,3 miliar pada tahun 2010. Sementara itu, pada akun selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan, Perseroan mencatat rugi sebesar Rp 3,4 miliar pada tahun 2011, dibandingkan laba pada tahun 2010 sebesar Rp 2,6 miliar. Secara total, Perseroan mencatat pendapatan komprehensif lain sebesar Rp 17 miliar pada tahun 2011, meningkat dibandingkan Rp 2 miliar pada tahun 2010. Laba komprehensif tahun berjalan tercatat sebesar Rp 1.540 miliar, meningkat 14,4% dibandingkan 1.346 miliar pada tahun 2010.
In 2011 the Company recorded comprehensive income arising from unrealized gains on availablefor-sale financial assets of Rp 20 billion, compared to unrealized losses on available-for-sale financial assets of Rp 0.3 billion in 2010. Meanwhile, for differences arising from foreign currency translation, the Company recorded a loss of Rp 3.4 billion in 2011, compared to a gain in 2010 of Rp 2.6 billion. In total, the Company booked other comprehensive income of Rp 17 billion in 2011, higher compared to Rp 2 billion in 2010. Comprehensive income for the year amounted to Rp 1,540 billion, up by 14.4% from Rp 1,346 billion in 2010.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Di tengah kondisi persaingan yang ketat dan dalam upaya untuk menghadirkan berbagai terobosan dan kemajuan untuk mewujudkan peningkatan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe terus menekankan pentingnya posisi keuangan
Consolidated Statements of Financial Position Amidst the intense competition in the effort to achieve breakthroughs and developments for improved health for a better life, Kalbe continues to emphasize the importance of a strong and healthy financial position as a solid foundation to constantly sustain continuous
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
151
Management Report
Performance Highlights
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
progress in performance, as well as aggressive business expansion through an array of dynamic healthcare segments.
yang kuat dan sehat sebagai fondasi yang kokoh untuk senantiasa menopang perbaikan kinerja yang berkelanjutan serta ekspansi usaha yang agresif di berbagai segmen bisnis kesehatan yang dinamis. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Miliar Rupiah) Statements of Consolidated Financial Position (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011
Naik (Turun) Increase (Decrease)
2010
Nilai Amount Aset lancar
5,956
Rp
5,031
Descriptions
%
925
18.4%
Current assets
Aset tidak lancar
2,318
2,001
317
15.9%
Non-current assets
Total aset
8,274
7,032
1,242
17.7%
Total assets
1,630
1,146
484
42.2%
Current liabilities
Liabilitas jangka pendek Liabilitas jangka panjang Total liabilitas
128
114
14
12.4%
Non-current liabilities
1,758
1,260
498
39.5%
Total liabilities
0
0.2
(0.2)
-100.0%
Goodwill negatif Ekuitas, neto Total liabilitas dan ekuitas
6,516
5,772
744
12.9%
8,274
7,032
1,242
17.7%
Negative goodwill Equity, net Total llabilities and equity
Assets The Company recorded an increase in total assets as per December 31, 2011, reaching Rp 8,274 billion, compared to total assets as per December 31, 2010 of Rp 7,032 billion, which marked a rise of 17.7%.
Aset Perseroan mencatat kenaikan total aset per tanggal 31 Desember 2011 menjadi sebesar Rp 8.274 miliar, dibandingkan total aset per 31 Desember 2010 sebesar Rp 7.032 miliar, atau meningkat sebesar 17,7%. Aset Lancar (Miliar Rupiah) Current Assets (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011 Rp
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, neto Piutang lain-lain Persediaan, neto Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Aset lancar lainnya Total aset lancar
152
Naik (Turun) 2010
%
Rp
Increase/Decrease %
Rp
Descriptions
%
2,291
38.5%
1,902
37.8%
389
20.5%
Cash and cash equivalents
114
1.9%
5
0.1%
109
2,042.1%
Short- term investments
1,530
25.7%
1,263
25.1%
267
21.2%
Trade receivables, net
105
1.8%
101
2.0%
4
4.0%
Others receivables
1,705
28.6%
1,551
30.8%
154
10.0%
Inventories, net
21
0.3%
11
0.2%
10
88.5%
Prepaid value added tax
190
3.2%
198
4.0%
(8)
-4.5%
Other current assets
5,956
100.0%
5,031
100.0%
925
18.4%
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Total current assets
Aset Lancar Aset lancar Perseroan meningkat menjadi Rp 5.956 miliar pada tahun 2011, dibandingkan Rp 5.031 miliar pada tahun sebelumnya, atau menunjukkan peningkatan sebesar 18,4%.
Current Assets The Company’s current assets grew to Rp 5,956 billion in 2011, compared to the previous year’s figure of Rp 5,031 billion, which showed a rise of 18.4%.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20,5% dari Rp 1.902 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 2.291 miliar pada tahun 2011 yang terdiri dari kas, kas pada bank, call deposit dan deposito berjangka (pihak ketiga), baik dalam mata uang Rupiah, Dolar A.S maupun mata uang asing lainnya. Peningkatan tersebut mencerminkan arus kas positif yang dihasilkan Perseroan.
Cash and Cash Equivalents The Company’s cash and cash equivalents underwent a 20.5% increase, from Rp 1,902 billion in 2010 to Rp 2,291 billion in 2011, this including cash on hand and in the bank as well as call and time deposits (third parties) whether in Rupiah, US Dollars, or other foreign currencies. The increase reflected the Company’s positive cash flows generation.
Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek mengalami peningkatan menjadi Rp 114 miliar dari Rp 5 miliar pada tahun 2010, atau menunjukkan pertumbuhan sebesar 2.042,1%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh investasi surat-surat berharga dalam unit reksadana dan dibukukannya laba belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek Perseroan dan entitas anak.
Short-term Investments Short-term investments rose to Rp 114 billion from Rp 5 billion in 2010, a significant hike of 2,042.1%. This improvement was mainly caused by the investments in marketable securities in the form of mutual funds and through the posting of unrealized gains on appreciation in market value of short-term investments, of both the Company and its subsidiaries.
Analisis Piutang Usaha berdasarkan Umur Piutang (Miliar Rupiah) Aging Analysis of Trade Receivables (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
Descriptions 2011
Lancar
2010
1,107
942
1-30 hari
334
260
1-30 days
31-60 hari
61
42
31-60 days
61-90 hari
28
25
61-90 days
Lebih dari 90 hari
18
2
Over 90 days
1,548
1,271
Total
(18)
(8)
Less allowance for impairment
1,530
1,263
Net trade receivables
Lewat jatuh tempo
Total Dikurangi cadangan penurunan nilai Piutang usaha neto
Current Overdue
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
153
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
154
Piutang Usaha Sebagai imbas langsung dari kenaikan penjualan perusahaan, piutang usaha yang dimiliki Perseroan mengalami peningkatan sebesar 21,2% dari Rp 1.263 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 1.530 miliar pada tahun 2011, masing-masing setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp 8 miliar dan Rp 18 miliar pada tahun 2010 dan 2011.
Trade Receivables As a direct outcome of the increase in Company sales, Kalbe’s trade receivables increased by 21.2%, from Rp 1,263 billion in 2010 to Rp 1,530 billion in 2011, each after deducting allowance for impairment amounting to Rp 8 billion and Rp 18 billion consecutively in 2010 and 2011.
Kolektibilitas Piutang Pada tahun 2011, rata-rata perputaran piutang mengalami peningkatan sebanyak 6 hari, dari 44 hari pada tahun 2010 menjadi 50 hari. Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa piutang Perseroan dapat ditagihkan sesuai jadwal dan jumlah penyisihan piutang ragu-ragu senilai Rp 18 miliar cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Collectability of Receivables In 2011, the average turnover of receivables increased by 6 days, from 44 days in 2010 to 50 days. Company management remain convinced that Company receivables could be collected as scheduled, and the allowance for impairment amounting to Rp 18 billion was adequate to cover possible losses that may arise from the non-collection of the accounts.
Piutang Lain-lain Piutang lain-lain Perseroan mengalami peningkatan sebesar 4,0% dari Rp 101 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 105 miliar pada tahun 2011.
Other Receivables The Company’s other receivables increased by 4.0%, from Rp 101 billion in 2010 to Rp 105 billion in 2011.
Persediaan, Neto Peningkatan penjualan diimbangi dengan peningkatan nilai persediaan Perseroan yang mengalami peningkatan sebesar 10,0% dari Rp 1.551 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 1.705 miliar pada tahun 2011. Pada tahun 2011, rata-rata perputaran persediaan mengalami peningkatan sebanyak 5 hari, dari 110 hari pada tahun 2010 menjadi 115 hari pada tahun 2011.
Inventories, Net Sales increases were accompanied by a 10.0% rise in Company inventory value, which was Rp 1,551 billion in 2010 against Rp 1,705 billion in 2011. In 2011, the average turnover of inventory increased by 5 days, from 110 days in 2010 to 115 days.
Pajak Pertambahan Nilai Dibayar Dimuka Sejalan dengan perkembangan usaha Perseroan, pajak pertambahan nilai dibayar di muka meningkat dari Rp 11 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 21 miliar pada tahun 2011, atau sebesar 88,5%.
Prepaid Value Added Tax As the Company’s business developed, prepaid value added tax grew from Rp 11 billion in 2010 to Rp 21 billion in 2011, a rise of 88.5%
Aset Lancar Lainnya Aset lancar lainnya terdiri dari biaya dibayar di muka, uang muka pembelian bahan baku dan barang jadi, uang muka lain-lain, dan lain-lain. Aset lancar lainnya pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,5% dari Rp 198 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 190 miliar pada tahun 2011. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh penurunan uang muka lain-lain.
Other Current Assets Other current assets comprise prepaid expenses, advances for purchases of raw material and finished goods, other advances, and others. Other current assets in 2011 declined by 4.5%, from Rp 198 billion in 2010 to Rp 190 billion in 2011. The weakening was mainly caused by the decline of other advances.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Aset Tidak Lancar (Miliar Rupiah) Non-Current Assets (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
Naik (Turun)
2011 Rp
2010 %
Rp
Increase (Decrease) %
Rp
Descriptions
%
Penyertaan saham
54
2.3%
49
2.4%
5
10.9%
Investment in shares of stocks
Aset pajak tangguhan, neto
38
1.6%
35
1.7%
3
7.9%
Deferred tax assets, net
Tagihan restitusi pajak penghasilan
28
1.2%
29
1.5%
(1)
-3.5%
1,860
80.2%
1,605
80.2%
255
15.9%
Property, plant and equipment, net
233
10.1%
238
11.9%
(5)
-1.9%
Intangible assets, net
8
0.4%
8
0.4%
0.1
-1.2%
Advances for purchases of equipment
Aset tidak lancar lainnya
97
4.2%
37
1.9%
60
161.0%
Other non-current assets
Total aset tidak lancar
2,318
100.0%
2,001
100.0%
317
15.9%
Aset tetap, neto Aset tidak berwujud, neto Uang muka pembelian aset tetap
Claims for income tax refund
Total non-current assets
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar Perseroan mengalami peningkatan dari Rp 2.001 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 2.318 miliar pada tahun 2011. Kenaikan aset tidak lancar tersebut secara signifikan dipengaruhi oleh peningkatan aset tetap dari Rp 1.605 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 1.860 miliar pada tahun 2011, yang terutama berupa kepemilikan langsung dan aset dalam pengerjaan. Selain kenaikan aset tetap, peningkatan aset tidak lancar juga dipengaruhi oleh peningkatan aset tidak lancar lainnya dan penyertaan saham.
Non-current Assets The Company’s non-current assets increased from Rp 2,001 billion in 2010 to Rp 2,318 billion in 2011. The improvement of non-current assets was significantly influenced by the increase of property, plant and equipment from Rp 1,605 billion in 2010 to Rp 1,860 billion in 2011, which was mainly comprised of direct ownership and construction in progress. In addition to property, plant and equipment, improvement of noncurrent assets was also influenced by the increase of other non-current assets, as well as the investment of shares in stocks.
Liabilitas Pada tahun 2011 total liabilitas Perseroan meningkat menjadi Rp 1.758 miliar dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp 1.260 miliar. Sebagian besar liabilitas yang dimiliki Perseroan berasal dari 92,7% liabilitas jangka pendek, dan sisanya 7,3% berasal dari liabilitas jangka panjang. Peningkatan liabilitas ini disebabkan peningkatan utang usaha sebesar 74,2% atau sekitar Rp 362 miliar.
Liabilities In 2011 the Company’s total liabilities increased to Rp 1,758 billion, compared to 2010 total liabilities, which reached Rp 1,260 billion. Most of the Company’s liabilities were derived from current liabilities of 92.7% with the remainder coming from non-current liabilities of 7.3%. The increase of liabilities was caused by the hike of trade payables, up 74.2% or about Rp 362 billion.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
155
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
Liabilitas Jangka Pendek (Miliar Rupiah) Current Liabilities (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011 Rp
2010 %
Rp
Increase/Decrease %
Rp
Descriptions
%
Pinjaman jangka pendek
140
8.6%
24
2.1%
116
476.6%
Short-term loans
Utang usaha
850
52.1%
488
42.6%
362
74.2%
Trade payables
Utang lain-lain
203
12.4%
139
12.1%
64
45.6%
Other payables
Biaya masih harus dibayar
283
17.4%
302
26.4%
(19)
-6.2%
Accrued expenses
Utang pajak
154
9.5%
193
16.8%
(39)
-19.9%
Taxes payables
Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan
0.3
0.0%
0.3
0.0%
(0.0)
-7.4%
Current maturities of obligations under finance leases
1,630
100.0%
1,146
100.0%
484
42.2%
Total current liabilities
Total libilitas jangka pendek
156
Naik (Turun)
Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas jangka pendek meningkat sebesar 42,2% menjadi Rp 1.630 miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 1.146 miliar pada tahun sebelumnya.
Current Liabilities Current liabilities increased by 42.2% to Rp 1,630 billion in 2011, compared to Rp 1,146 for the previous year.
Pinjaman Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 476,6% atau naik sebesar Rp 116 miliar dari tahun 2010 sebesar Rp 24 miliar menjadi Rp 140 miliar pada tahun 2011. Kenaikan pinjaman jangka pendek berasal dari pinjaman tetap dalam mata uang Rupiah dari Bank CIMB Niaga, kredit berjangka dalam mata uang Dolar A.S. dari The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd serta pinjaman tetap dalam mata uang Dolar Singapura dari DBS Bank.
Short-term Loans Short-term loans underwent a rise in 2011, up 476.6% for an increase of Rp 116 billion from the 2010 figure of Rp 24 billion to Rp 140 billion by 2011. The rise in short-term loans was derived from fixed loans received in Rupiah from Bank CIMB Niaga, revolving credit received from The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd in US Dollars, and fixed loans received from DBS Bank in Singapore Dollars.
Utang Usaha Kenaikan utang usaha memberikan kontribusi terbesar terhadap total kenaikan kewajiban lancar Perseroan. Utang usaha mengalami kenaikan yang cukup besar pada tahun 2011 yaitu sebesar 74,2%, meningkat dari semula Rp 488 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 850 miliar pada tahun 2011. Utang usaha meningkat terutama karena adanya peningkatan pembelian kepada pihak ketiga sebagai pemasok barang jadi pada Divisi Distribusi dan Logistik. Pada tahun 2011, rata-rata perputaran utang usaha mengalami peningkatan sebanyak 22 hari, dari 35 hari pada tahun 2010 menjadi 57 hari pada tahun 2011.
Trade Payables The increase of trade payables shared greatest contribution towards the hike of the Company’s current liabilities. The trade payables saw a significant increase in 2011, up by 74.2%, a rise from the 2010 figure of Rp 488 billion to Rp 850 billion in 2011. This increase in trade payables was mainly resulting from increased purchases of finished goods from third party suppliers in the Distribution and Logistics Division. For 2011, the average turnover of trade payables increased by 22 days, from 35 days in 2010 to 57 days in 2011.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Utang Lain-lain Utang lain-lain terutama terdiri dari utang kepada agen periklanan dan perusahaan ekspedisi. Utang lain-lain Perseroan pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan sebesar 45,6% dari Rp 139 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 203 miliar pada tahun 2011.
Other Payables Other payables consist of payables to advertising agencies and expedition companies. Other payables in 2011 also underwent a rise by 45.6% from Rp 139 billion in 2010 to Rp 203 billion in 2011.
Biaya Masih Harus Dibayar Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari akrual untuk biaya-biaya penjualan, royalti dan biaya lain-lain. Perseroan mencatat adanya penurunan biaya masih harus dibayar sebesar 6,2%, yaitu menjadi Rp 283 miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 302 miliar pada tahun 2010. Penurunan tersebut disebabkan turunnya akrual biaya lain-lain.
Accrued Expenses Accrued expenses cover accruals for selling, royalties and other expenses. The Company recorded a decline in accrued expenses, down by 6.2% to Rp 283 billion in 2011 compared to the Rp 302 billion in 2010. This decline was triggered by a decrease in accrual for other expenses.
Utang Pajak Utang pajak Perseroan mengalami penurunan sebesar 19,9 % dari Rp 193 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 154 miliar pada tahun 2011, yang terutama disebabkan oleh penurunan taksiran utang pajak penghasilan pasal 29.
Taxes Payables The Company’s taxes payables decreased by 19.9%, going from Rp 193 billion in 2010 to Rp 154 billion in 2011, which was mainly caused by a decrease in estimated income tax payable – Article 29.
Bagian Jangka Pendek Utang Sewa Pembiayaan Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan pada tahun 2011 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 7,4%, dari Rp 0,31 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 0,29 miliar pada tahun 2011.
Current Maturities of Obligations under Finance Leases Current maturities of obligations under finance leases in 2011 also decreased by 7.4%, from Rp 0.31 billion in 2010 to Rp 0.29 billion in 2011.
Liabilitas Jangka Panjang (Miliar Rupiah) Non-Current Liabilities (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011 Rp
Liabilitas pajak tangguhan, neto Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jangka pendek
Naik (Turun) 2010
% 10
7.7%
Rp
Increase (Decrease) %
8
6.7%
Rp
% 2
28.8%
Deferred tax liabilities, net Obligations under finance leases net of current maturities
0.4
0.3%
0.7
0.7%
(0.4)
(51.0%)
Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan Total liabilitas jangka panjang
Descriptions
118
92.0%
105
92.6%
13
11.7%
Estimated liabilities for employees' service entitlement benefits
128
100.0%
114
100.0%
14
12.4%
Total non-current liabilities
Liabilitas Jangka Panjang Liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 12,4% menjadi Rp 128 miliar pada tahun 2011 dibandingkan Rp 114 miliar pada tahun sebelumnya.
Non-Current Liabilities Non-current liabilities increased by 12.4% to Rp 128 billion in 2011, compared to Rp 114 billion for the previous year.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
157
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
Liabilitas Pajak Tangguhan, Neto Pada tahun 2011 liabilitas pajak tangguhan, neto meningkat sebesar 28,8% dari Rp 8 miliar menjadi Rp 10 miliar pada tahun 2011.
Deferred Tax Liabilities, Net In 2011 net deferred tax liabilities increased by 28.8% from Rp 8 billion in the previous year to Rp 10 billion.
Utang Sewa Pembiayaan Setelah Dikurangi Bagian Jangka Pendek Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jangka pendek pada tahun 2011 tercatat sebesar Rp 0,4 miliar, menurun sebesar 51,0% dibandingkan Rp 0,7 miliar pada tahun 2010.
Obligations Under Finance Leases Net of Current Maturities The Company’s obligations under finance leases net of current maturities in 2011 was recorded at Rp 0.4 billion, a decline by 51.0% from the amount of Rp 0.7 billion in 2010.
Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karwayan
Estimated Liabilities for Employees’ Service Entitlement Benefits In 2011 the Company recorded an increase for estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits, up by 11.7%, amounting to Rp 118 billion compared to the previous Rp 105 billion in 2010.
Perseroan pada tahun 2011 membukukan kenaikan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan sebesar 11,7% menjadi Rp 118 miliar dibandingkan Rp 105 miliar pada tahun 2010. Ekuitas (Miliar Rupiah) Equity (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011 Rp
Modal saham
Naik (Turun) 2010
%
Rp
Increase (Decrease) %
Rp
%
508
7.8%
508
8.8%
0
0.0%
Capital stock
4
0.1%
4
0.1%
0
0.0%
Additional paid-in capital
Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali
(3)
-0.1%
(1)
0.0%
(2)
140.1%
Differences arising from transaction with non-controlling interest
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
(37)
-0.6%
(37)
-0.6%
0
0.0%
Difference in values of restructuring transactions among entities under common control
Tambahan setoran modal
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Modal treasuri
Retained earnings 62
1.0%
49
0.8%
13
26.0%
Appropriated
6,345
97.4%
5,532
95.8%
813
14.7%
Unappropriated
(687)
-10.5%
(687)
-11.9%
0
0.0%
Pendapatan (beban) komprehensif lainnya:
Treasury stock Other comprehensive income (expenses):
Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
2
0.0%
6
0.1%
(3)
-61.3%
Differences arising from foreign currency translations
Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi, neto
20
0.3%
(0.0)
0.0%
20
-51,938.4%
Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of investments, net
6,215
95.4%
5,374
93.1%
841
15.7%
Sub total
Sub total Kepentingan Non-pengendali Ekuitas, Neto
158
Descriptions
301
4.6%
398
6.9%
(97)
-24.4%
Non-controlling Interest
6,516
100.0%
5,772
100.0%
744
12.9%
Equity, Net
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Ekuitas, Neto Pada tahun 2011, ekuitas Perseroan meningkat sebesar 12,9% menjadi Rp 6.516 miliar dibandingkan Rp 5.772 miliar pada tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan saldo laba ditahan Perseroan meningkat sebesar 14,8% dari Rp 5.581 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 6.407 miliar pada tahun 2011. Sehubungan dengan Program Pembelian Kembali Saham yang sudah berakhir pada tahun 2009, sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, saham yang dibeli kembali oleh Perseroan mencapai Rp 687 miliar atau sejumlah 780.990.000 saham.
Equities, Net In 2011 the Company’s equities improved by 12.9%, rising to Rp 6,516 billion compared to Rp 5,772 billion in 2010. This improvement was mainly due to an increase of Company retained earnings, which reached 14.8% from Rp 5,581 billion in 2010 against Rp 6,407 billion in 2011. In relations with the Share Repurchase Program ended in 2009, up to December 31, 2011, the Company had already repurchased 780,990,000 shares at a total cost of Rp 687 billion.
Likuiditas dan Struktur Permodalan Likuiditas merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang kelancaran kegiatan usaha suatu perusahaan dan karenanya manajemen senantiasa memberikan perhatian terhadap upaya untuk menjaga tingkat likuiditas yang baik, antara lain dalam bentuk peningkatan efisiensi biaya dan pengelolaan modal kerja. Sumber utama likuiditas Perseroan diperoleh dari arus kas operasional yang kemudian dialokasikan secara terencana untuk membiayai berbagai kebutuhan pendanaan dan investasi seperti perolehan aset tetap, pembayaran hutang, pembagian dividen maupun pembiayaan kegiatan merger dan akuisisi. Melalui berbagai upaya yang berkesinambungan untuk memperbaiki pengelolaan rantai pasokan dengan dibentuknya tim khusus untuk menangani rantai pasokan sejak tahun 2008, Perseroan kini telah mencapai tingkat siklus operasional bersih pada tingkat 108 hari, dengan perputaran persediaan pada tingkat 115 hari. Pencapaian tersebut menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan kondisi sebelum dibentuknya tim khusus, yaitu siklus operasional bersih dan perputaran persediaan masingmasing 158 hari dan 142 hari pada tahun 2008.
Liquidity and Capital Structure Liquidity is a very significant factor in supporting the business operation of a Company, and Management therefore perpetually pays attention to efforts to maintain adequate liquidity, among others through cost efficiency improvement and working capital management. The main source of liquidity is obtained from the Company's operating cash flows, which is then allocated to finance various funding and investment requirements, such as the acquisition of property, plants and equipment, payments of loans, distribution of dividends and funding for mergers and acquisitions. Through continuous efforts to improve supply chain management by establishing a special team which has directed the supply chain since 2008, the Company has now reached a 108 day level of its net operating cycle, with inventory turnover at 115 days. This achievement demonstrated significant improvement compared to conditions before the formation of the special team, where in 2008 each operating cycle and inventory turnover was 158 days and 142 days, respectively.
Struktur modal Perseroan terutama terdiri dari ekuitas dan pinjaman, dengan rasio pinjaman terhadap ekuitas yang sangat rendah sebesar 2,3%. Rasio tersebut meningkat dibandingkan 0,5% pada tahun 2010, namun demikian masih berada pada tingkat yang sangat rendah dan menunjukkan kemampuan permodalan Perseroan yang sangat baik. Rasio EBITDA terhadap beban bunga pinjaman juga tercatat sebesar 164x atau meningkat sebesar 71% dibandingkan tahun 2010. Rasio tersebut menunjukkan semakin
The Company’s capital structure is mainly derived from equity and loans, with a very low debt to equity ratio of 2.3%. This ratio increased from the 0.5% ratio of 2010, but was still considered very low, and showed the Company’s strong capital structure. Interest coverage ratio was recorded at 164x, for an increase of 71%, compared to the 2010 ratio. This ratio revealed improvement of the Company’s ability to fulfill interest payments. On the other hand, in terms
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
159
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
baiknya kemampuan Perseroan dalam membayar bunga pinjaman. Sementara dalam aspek likuiditas, Kalbe berada dalam posisi yang sangat baik pada akhir tahun 2011 dengan jumlah kas dan setara kas sebesar Rp 2.291 miliar.
of liquidity, Kalbe was in a very satisfying position at the end of 2011, with total cash and cash equivalents amounting to Rp 2,291 billion.
Jika terdapat kebutuhan dana yang besar yang tidak dapat dipenuhi dari kas internal, Perseroan dapat memperoleh sumber pembiayaan eksternal melalui pinjaman dari bank atau institusi keuangan lain, melakukan penambahan emisi saham tambahan maupun menerbitkan surat hutang di pasar modal. Pada tahun 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari beberapa bank di antaranya Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, Bank Permata, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation dan DBS Bank. Pinjaman bank tersebut dipergunakan untuk memperkuat modal kerja Perseroan.
If the Company requires major funding which cannot be covered by internal cash, the Company may seek external funding through loans from banks or other financial institutions, additional share issuance, or bond issuance on capital markets. In 2011, the company acquired loan facilities from several banks, including Bank CIMB Niaga, Bank Central Asia, Bank Permata, The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation and DBS Bank. These bank loans were utilized for strengthening the Company’s working capital.
Laporan Arus Kas (Miliar Rupiah) Statements of Cash Flows (Billion Rupiah) Tahun Years Keterangan
2011
2010
Nilai Amount Arus kas dari aktivitas operasi, neto
Increase (Decrease) Rp
Descriptions
%
1,254
219
17.5%
Net cash flows from operating activities
Arus kas dari aktivitas investasi, neto
(631)
(232)
(399)
171.8%
Net cash flows from investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan, neto
(407)
(575)
168
-29.2%
Net cash flows from financing activities
435
447
(12)
-2.6%
Net increase (decrease) in cash and cash equivalents
Kenaikan (penurunan) neto kas dan setara kas
160
1,473
Naik (Turun)
Laporan Arus Kas
Statements of Cash Flows
Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas secara lancar dan berkesinambungan merupakan salah satu tolok ukur keuangan atas kinerja finansial yang dinilai penting dan terus menjadi salah satu pusat perhatian Manajemen. Dalam rangka meningkatkan arus kas, Perseroan secara konsisten melakukan upaya peningkatan produktivitas dan inovasi yang berkesinambungan, serta perbaikan lainnya. Pada tahun 2011 Perseroan kembali mencatat arus kas bersih yang baik sehingga mampu menghasilkan posisi kas yang semakin kuat.
The Company’s ability to generate smooth and continuous cash flows is considered one of the ultimate measures of financial performance, and continues to be a central point of Management interest. In order to strengthen cash flows, the Company has consistently made continuous efforts to improve productivity and innovation, as well as implementing other measures. In 2011 the Company again generated steady cash flows, further strengthening its cash position.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Pada tahun 2011, arus kas dari aktivitas operasi Perseroan mengalami peningkatan sebesar 17,5% dari sebesar Rp 1.254 miliar pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 1.473 miliar. Peningkatan arus kas dari aktivitas operasi pada tahun 2011 terutama dikarenakan adanya peningkatan pembayaran kas dari pelanggan sebesar Rp 653 miliar.
Cash Flows from Operating Activities In 2011 the Company’s cash flows from operating activities improved by 17.5%, moving from Rp 1,254 billion in 2010 to Rp 1,473 billion. This improvement of cash flows from operating activities in 2011 was mainly triggered by an increase in cash received from customers, amounting to Rp 653 billion.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Secara keseluruhan, pengeluaran untuk investasi mengalami peningkatan dari Rp 232 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 631 miliar pada tahun 2011. Hal ini terutama disebabkan oleh diterimanya hasil penjualan investasi jangka panjang pada tahun 2010 sebesar Rp 115 miliar terkait divestasi unit kemasan, sementara pada tahun 2011 Perseroan membukukan pengeluaran untuk perolehan saham anak perusahaan dari pihak ketiga sebesar Rp 173 miliar terkait dengan peningkatan kepemilikan Perseroan pada EPMT.
Cash Flows from Investing Activities As a whole, expenditures for investing activities increased from Rp 232 billion in 2010 to Rp 631 billion in 2011. This was mainly derived from the sale of long-term investments in 2010, amounting to Rp 115 billion related to the divestment of the packaging unit, while in 2011 the Company recorded expenditures for acquisition of subsidiaries’ shares from third parties, amounting to Rp 173 billion related to an increase of Company ownership in EPMT.
Melalui Penawaran Umum Terbatas I, Perseroan meningkatkan kepemilikannya di EPMT di bulan Maret 2011 sebanyak 359.568.375 lembar saham, yang terdiri dari 358.980.890 lembar saham berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimiliki Perseroan dan 587.485 lembar saham atas Penjatahan Pemesanan Tambahan. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan efektif Perseroan di EPMT mengalami peningkatan dari 83,75% menjadi 83,77%.
Through Rights Issue I, the Company increased its share ownership in EPMT in March 2011, by 359,568,375 shares, consisting of 358,980,890 shares from the rights issue and 587,485 shares from the share allotment. As a result of these additional shares, the Company’s percentage of share ownership in EPMT increased from 83.75% to 83.77%.
Pada periode tanggal 15 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, Perseroan juga melakukan pembelian sebanyak 10.782.000 saham EPMT di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar ratarata sebesar Rp 755 per saham. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perseroan di EPMT mengalami peningkatan dari 83,77% menjadi 84,17%.
For the period starting March 15, 2011 to March 31, 2011, the Company also purchased 10,782,000 shares of EPMT through the Indonesia Stock Exchange with the average market price of Rp 755 per share. As a result of this additional shares purchased, the Company’s percentage of ownership in EPMT increased from 83.77% to 84.17%.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perseroan melakukan pembelian sebanyak 205.300.000 saham EPMT di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar ratarata sebesar Rp 800 per saham. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perseroan di EPMT mengalami peningkatan dari 84,17% menjadi 91,75%.
On August 25, 2011, the Company purchased 205,300,000 shares of EPMT through the Indonesia Stock Exchange with the average market price of Rp 800 per share. As a result of this additional shares purchased, the Company’s percentage of ownership in EPMT increased from 84.17% to 91.75%.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
161
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
162
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas untuk aktivitis pendanaan tercatat menurun dari Rp 575 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 407 miliar pada tahun 2011. Perseroan melakukan beberapa aktivitas pendanaan pada tahun 2011 antara lain berupa pembayaran dividen kas sebesar Rp 70 per lembar saham, meningkat dibandingkan Rp 25 per lembar saham pada tahun 2010. Sementara itu, Perseroan pada tahun 2011 mencatat penerimaan utang bank - bersih setelah dikurangi pembayaran utang bank, sebesar Rp 116 miliar, dibandingkan dengan pembayaran utang bank – bersih setelah dikurangi penerimaan utang bank sebesar Rp 315 miliar pada tahun 2010.
Cash Flows from Financing Activities Cash flows used in financing activities were recorded down from Rp 575 billion in 2010 to Rp 407 billion in 2011. The Company conducted several financing activities in 2011, which included payments of cash dividends amounting Rp 70 per share, a rise from the Rp 25 per share paid out in 2010. On the other hand, in 2011 the Company recorded the proceeds from bank loans – net after deductions for payments of bank loans amounting to Rp116 billion, compared to payments of bank loans – net after deductions from the proceeds from bank loans amounting to Rp 315 billion in 2010.
Pemasaran Aspek pemasaran merupakan salah satu kegiatan utama dalam menunjang tercapainya pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Pada tahun 2011, Perseroan melanjutkan pelaksanaan strategi pemasaran yang langsung melibatkan konsumen dengan tujuan meningkatan efektivitas pemasaran dan mempererat hubungan dengan konsumen. Berbagai kegiatan yang diadakan antara lain meliputi berbagai aktivitas yang memperoleh tanggapan yang positif dan partisipasi yang tinggi dari konsumen seperti ”Prenagen Peduli Sesama Ibu” oleh Prenagen, ”Cerebrovit X-cellent Generation Roadshow” oleh Cerebrovit yang merupakan ajang kompetisi remaja di berbagai kota besar di Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuan mereka, serta kampanye ”Gerakan Lambung Sehat Indonesia” oleh Promag untuk mengajak masyarakat menjadi lebih peduli pada kesehatan lambung.
Marketing Marketing is one of the main aspects in supporting the achievement of sustainable sales growth. In 2011, the Company continued implementing a marketing strategy which directly involves consumers, in order to improve marketing effectiveness as well as to strengthen the Company’s relationship with consumers. Various activities were hosted by Kalbe and received positive responses and participation of consumers. These included “Prenagen Cares for Mothers” by Prenagen, “Cerebrovit X-cellent Generation Roadshow” by Cerebrovit, as a competition event for youth in several major cities, to showcase their talent and capabilities, and the “Indonesian Movement for Gastric Health” campaign by Promag, the objective being to encourage people to be more concerned about their gastric health.
Sebagai ujung tombak kegiatan pemasaran, Kalbe didukung oleh tim pemasaran yang kuat, yang merupakan tim terbesar di Indonesia untuk produk farmasi dan produk kesehatan. Divisi Obat Resep didukung oleh tim penjualan dan pemasaran yang terbesar di sektor farmasi yang menjangkau 70% dokter umum, 90% dokter spesialis serta 100% rumah sakit dan apotek di Indonesia. Sebagai bentuk pelaksanaan strategi pemasaran langsung kepada konsumen, Kalbe juga telah membentuk Kalbe Ethical Customer Care (KECC) yang secara aktif mengadakan berbagai kegiatan pada kategori penyakit tertentu.
At the forefront in marketing activities, Kalbe is supported by a solid marketing team, which is the biggest marketing team for pharmaceuticals and healthcare products in Indonesia. The Prescription Pharmaceuticals Division is supported by the largest team of sales and marketing in the pharmaceuticals sector, which cover 70% of general practitioners, 90% of specialists, and 100% of hospitals and pharmacies in Indonesia. For the implementation of a direct marketing strategy toward the consumers, Kalbe has also established Kalbe Ethical Customer Care (KECC) which is actively organizing various activities, for certain disease.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Sementara itu, untuk mempertahankan pangsa pasar yang dominan pada segmen produk kesehatan, Divisi Produk Kesehatan telah menangani lebih dari 150.000 outlet secara langsung. Divisi Nutrisi didukung oleh tenaga pemasaran yang lengkap, termasuk tim telemarketing yang secara aktif menghubungi konsumen. Divisi Distribusi dan Logistik telah menyediakan infrastruktur logistik yang lengkap dengan teknologi informasi yang terintegrasi pada 65 cabang di 47 kota di Indonesia.
In the meantime, to maintain a dominant market share in the healthcare products segment, the Consumer Health Division directly cover more than 150,000 outlets. The Nutritionals Division is supported by salespeople which includes the telemarketing team who actively contacts the consumers. The Distribution and Logistics Division has provided complete logistic infrastructure with an integrated information technology at 65 branches in 47 cities across Indonesia.
Produksi Sebagai perusahaan farmasi terbesar di Asia Tenggara, Perseroan memiliki fasilitas produksi yang sangat memadai dan telah memenuhi persyaratan sertifikasi yang diwajibkan. Pada akhir tahun 2011 Perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik obat generik dengan kapasitas 87 juta tablet per bulan untuk mendukung strategi Perseroan untuk memperkuat posisi pada pasar obat generik. Dengan tambahan fasilitas tersebut, Perseroan saat ini memiliki 10 fasilitas produksi yang terdiri dari 9 pabrik di Indonesia dan 1 pabrik di Nigeria. Perseroan juga tengah membangun fasilitas produksi untuk obat kanker yang diperkirakan akan selesai pada akhir tahun 2012.
Manufacturing As the largest pharmaceutical company in Southeast Asia, the Company possesses sophisticated manufacturing facilities, compliant with required certification. As of the end of 2011, the Company has completed construction of a generic pharmaceutical manufacturer with a capacity of 87 million tablets per month, to support Company strategy in strengthening its position in the generic pharmaceutical market. With the addition of this new facility, the Company currently has 10 manufacturing facilities, consisting of nine factories in Indonesia and one factory in Nigeria. The Company is also in the process of constructing a manufacturing facility for cancer drugs, which is expected to be completed by the end of 2012.
Investasi Barang Modal Untuk mendukung perkembangan usaha, Perseroan memandang perlu dilakukannya investasi barang modal secara terencana dan berkelanjutan. Pada tahun 2011 Perseroan menginvestasikan dana sejumlah Rp 469 miliar untuk membiayai perolehan aset tetap yang antara lain dipergunakan untuk membiayai pembangunan pabrik obat generik, pembaharuan cabang-cabang distribusi, penambahan kapasitas gudang cabang, perawatan dan pembaharuan mesin-mesin produksi, pembelian mesin-mesin dan peralatan laboratorium baru untuk kebutuhan riset dan pengembangan, penambahan armada distribusi, peremajaan perangkat TI, memperluas penerapan aplikasi bisnis dan infrastruktur TI terpadu serta pembelian perlengkapan kantor lainnya.
Capital Expenditure To sustain business growth, the Company focuses on planned and continuous capital expenditures. In 2011 the Company invested Rp 469 billion to finance fixed assets, funds which were, among others, used to finance the construction of a generic pharmaceutical facility, upgrading of distribution branches, increase of warehouse capacity in branches, maintenance and renewal of manufacturing machinery, the purchase of both new machinery and laboratory equipment for the research and development unit, the expansion of distribution fleets, the renovation of IT hardware, the expansion of business applications and integrated IT infrastructures and other purchases for items such as office supplies.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Selama tahun 2011, tidak terdapat ikatan material untuk investasi barang modal yang dilakukan Perseroan.
Material Commitment for Capital Goods Investment During 2011, there were no material commitment for investment of capital goods.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
163
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
Kebijakan Dividen Sebagai perusahaan terbuka, Kalbe memiliki kebijakan untuk membayar dividen tunai setiap tahun, dengan mempertimbangkan laba yang diperoleh, kewajiban pembentukan dana cadangan sesuai dengan peraturan yang berlaku, rencana Perseroan dan kondisi keuangan Perseroan.
Dividend Policies As a listed company, Kalbe abides by a policy to declare a cash dividend payment each year, after considering the income for the year and obligations to allocate reserves in accordance with applicable laws and regulations, the Company’s plan, as well as the Company’s financial condition.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan (RUPST) yang diselenggarakan pada hari Rabu, tanggal 25 Mei 2011, Perseroan telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 70 per saham kepada para pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan.
Based on the Company’s Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) which was held on Wednesday, May 25, 2011, the Company decided to distribute cash dividends amounting to Rp 70 per share to the shareholders, not including the Company’s repurchased shares.
Rasio pembagian dividen untuk tahun buku 2010 tercatat sebesar 51,0%, meningkat signifikan dibandingkan rasio untuk tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 26,0%. Jumlah dividen yang dibayarkan Perseroan pada tahun 2011 setelah dikurangi pajak adalah sebesar Rp 550 miliar, dibandingkan Rp 234 miliar pada tahun 2010.
Dividend payout ratio for fiscal year 2010 reached 51.0%, increasing significantly compared to 26.0 % in the preceding year. The amount of dividend paid in 2011 net of tax amounted to Rp 550 billion, compared to Rp 234 billion in 2010.
Dividen untuk Tahun Buku Dividend for Fiscal Year 2010
2009
2008
2007
2006
2005
Dividen Tunai (Rp)
70.0
25.0
12.5
10.0
10.0
-
Cash Dividend (Rp)
Rasio Pembagian Dividen (%)
51.0
26.0
17.0
14.0
14.0
-
Dividend Payout Ratio (%)
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Berdasarkan persetujuan RUPS EPMT pada tanggal 2 Maret 2011, EPMT melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu sejumlah 428.640.000 saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Total perolehan dana tercatat sebesar Rp 300 miliar, atau sebesar Rp 298 miliar setelah dikurangi biaya penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu. Dana yang diperoleh direncanakan akan digunakan untuk membiayai pembangunan Pusat Distribusi Regional, pembelian tanah, peremajaan cabang, dan pembaruan struktur teknologi informasi. Sampai dengan 31 Desember 2011, saldo dana tercatat sebesar Rp 260 miliar.
164
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Usage of Proceeds from Rights Issue Based on the approval by GMS of EPMT, dated March 2, 2011, EPMT conducted Rights Issue I to shareholders in order to distribute a rights issue of 428,640,000 shares, at a par value of Rp 50 per share. Total proceeds received were recorded as amounting to Rp 300 billion, or Rp 298 billion after rights issue cost deductions. Proceeds were to be directed to financing the construction of additional Regional Distribution Center, land purchases, branch renovations, and updates of information technology structure. As of December 31, 2011, the fund balance was recorded at Rp 260 billion.
Transaksi Material dan Kejadian Luar Biasa Tidak terdapat transaksi yang material dalam bentuk investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal maupun kejadian luar biasa di dalam Perseroan selama tahun 2011.
Material Transactions and Extraordinary Events No material transactions in the form of investment, expansion, divestment, acquisition and debt/capital restructuring or extraordinary events took place in the Company during 2011.
Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan dan Transaksi dengan Pihak Berelasi Selama tahun 2011, tidak terdapat transaksi benturan kepentingan di dalam perseroan.
Transactions Containing Conflict of Interest and Transactions with Related Parties During 2011, no transactions containing conflict of interest were undertaken.
Dalam kegiatan usaha normal, Grup Kalbe melakukan transaksi dengan pihak berelasi tertentu, yaitu PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), pihak berelasi lainnya, dan Orange Kalbe Limited (OKL), entitas asosiasi di mana Perseroan memiliki penyertaan sebesar 30%.
Kalbe Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), a related party, and Orange Kalbe Limited (OKL), associated entity whereby the Company has a 30% stake.
Perseroan membeli polis asuransi dari AMM dengan total keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah Rp 3.278 miliar, US$ 42,2 juta, SGD 108 ribu dan JPY 750 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan sejumlah Rp 3.052 miliar, US$ 43 juta, EUR 592 ribu, SGD 39 ribu dan JPY 750 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari risiko kerugian akibat kebakaran, banjir dan risiko lainnya.
The Company obtained insurance policies from AMM, with combined insurance coverage amounting to Rp 3,278 billion, US$ 42.2 million, SGD 108 thousand and JPY 750 thousand as of December 31, 2011, and Rp3,052 billion, US$ 43 million, EUR 592 thousand, SGD 39 thousand and JPY 750 thousand as of December 31, 2010. The said insurance policies covered portions of inventories and property, plant and equipment against risks of losses by fire, flood and other risks, on a blanket basis.
Entitas Anak membeli persediaan barang jadi dari OKL dengan total keseluruhan nilai pembelian sejumlah US$ 1,3 juta.
The Company’s subsidiary purchased finished goods from OKL with total purchase of US$ 1.3 million.
Kejadian Setelah Tanggal Neraca Perseroan Pada tanggal 8 Maret 2012, Perseroan menerima Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan Perseroan beserta salinan resmi dari Putusan Mahkamah Agung No.2681K/Pdt/2010 Jo.No. 89/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perseroan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.
Subsequent Events On March 8, 2012, the Company received a Notification of the verdict from the Supreme Court of the Republic of Indonesia concerning JP Morgan case against the Company, and the official copy of Supreme Court Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo.No. 89/Pdt.G/2009 /PN.Jkt.Pst. In its verdict, the Supreme Court of the Republic of Indonesia accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
165
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
166
Berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham PT Millenia Dharma Insani (MDI), anak perusahaan EPMT tanpa mengadakan rapat umum pemegang saham yang ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris George Handojo Hermawi, S.H., No. 23 tanggal 30 Desember 2011, para pemegang saham MDI telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 6 miliar (terdiri dari 60.000 lembar saham dengan nilai nomimal per saham Rp100.000) yang seluruhnya diambil bagian dan telah disetor penuh oleh EPMT. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-03967 tanggal 6 Februari 2012.
Based on a statement of decree by PT Millenia Dharma Insani (MDI) shareholders’, a subsidiary of EPMT, which was signed on December 23, 2011, and covered by Notarial Deeds No. 23 dated December 30, 2011 of George Handojo Hermawi, S.H., a decision taken without holding any General Meeting of Shareholders, MDI shareholders agreed to an increase in MDI’s issued and fully paid capital, amounting to Rp 6 billion (consist of 60,000 shares at a par value of Rp 100,000 per share) subscribed and fully paid for by the EPMT. These changes have been approved by the Ministry of Justice and Human Rights, through Receipt and Notification of the Amendment of the Articles of Association Letter No. AHU-AH.01.10-03967 dated February 6, 2012.
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Selama tahun 2011, terdapat perubahan peraturan yang diberlakukan oleh Pemerintah yang memiliki dampak penting bagi kegiatan usaha Perseroan, yaitu sebagai berikut:
Changes in Laws and Regulations In 2011, there were changes in the regulations enacted by the Government, that may have a significant impact on the Company’s business activities, included the following:
1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Mengatur pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dalam menjalankan sistem jaminan sosial nasional yang merupakan program negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat. 2. Keputusan Menteri Kesehatan No. 632/ MENKES/SK/III/2011 tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Generik Tahun 2011 Menggantikan Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.03.01/ Menkes/146/I/2010. Menetapkan harga jual obat generik untuk 499 jenis obat generik di apotek, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya yang berlaku di seluruh di Indonesia. Bersamaan dengan keputusan tersebut, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 633/ MENKES/SK/III/2011 tentang Harga Obat Untuk Pengadaan Pemerintah Tahun 2011 menetapkan harga obat tertinggi yang berbeda berdasarkan regional untuk pengadaan kebutuhan obat pada fasilitas kesehatan yang dimiliki oleh Pemerintah.
1. Law of the Republic of Indonesia No. 24 Year 2011 concerning Social Security Provider Body. This regulates the establishment of Social Security Provider Body (BPJS) in running a national social security system, which is a state’s program aiming at assuring protection and social welfare for all citizens.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
2. Ministry of Health Decree No 632/MENKES/SK/ III/2011 concerning Price Caps on Key Generic Drugs in 2011, Replacing the Previous Ministry of Health Decree No. HK.03.01/Menkes/146/I/2010. This sets selling and retail price caps on 499 generic drugs for pharmacies, hospitals and other healthcare institutions throughout Indonesia. Together with this, Ministry of Health Decree No. 633/MENKES/SK/III/2011 concerning Price Caps on Key Generic Drugs in Government Healthcare Facilities Year 2011 sets different price caps, based on different regions, for government procurement in government healthcare facilities.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik. Mengatur pembentukan klinik sebagai salah satu penyelenggaraan fasilitas kesehatan yang mudah diakses, terjangkau dan bermutu dalam rangka meningkatkan kesehatan masyarakat.
3. Minister of Health Regulation No. 028/MENKES/ PER/I/2011 on Clinics Regulating the establishment of clinics as one of the providers of accessible, affordable, and good quality health facilities, in order to upgrade public health.
4. P eraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.HK.03.1.23.10.11.08481 Tahun 2011 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat Menggantikan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No.HK.00.05.3.1950 Tahun 2003 tentang Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat. Mengatur mulai dari kriteria obat, kategori registrasi obat hingga tata laksana registrasi obat untuk melindungi masyarakat dari peredaran obat yang tidak memenuhi khasiat, keamanan dan mutu.
4. The National Food and Drug Supervisory Agency Regulation No.HK.03.1.23.10.11.08481 of 2011, regarding Criteria and Procedures for Drug Registration, Replacing the National Food and Drug Supervisory Agency Decree No. HK.00.05.3.1950 of 2003 regarding Criteria and Procedures for Drug Registration. Regulating drug criteria, categories of drug registration, and procedures for drug registration to protect the public from the distribution of drugs which do not meet standards of efficacy, safety and quality.
Perubahan Kebijakan Akuntansi 1. Dasar penyajian laporan keuangan konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
Changes in Accounting Policies 1. Basis of presentation of consolidated financial statements The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
167
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
168
S esuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), Kalbe telah mereklasifikasi kepentingan non-pengendali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp 398 miliar dan Rp 480 miliar sebagai bagian dari ekuitas. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian Kalbe pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
In accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), the Group has reclassified non-controlling interests as of December 31, 2010 and January 1, 2010/ December 31, 2009, respectively of Rp 398 billion and Rp 480 billion as part of equity. Accordingly, the consolidated statements of financial position of the Group as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been restated.
2. Prinsip-prinsip konsolidasian Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi entitas anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada entitas anak; (iii) perubahan kepemilikan pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas entitas anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
2. Principles of consolidation Effective January 1, 2011, the Kalbe Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for certain items which were applied prospectively: (i) losses within a subsidiary that result in a deficit balance to noncontrolling interest (“NCI”); (ii) loss of control over a subsidiary; (iii) changes in the ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control; (iv) potential voting power in ascertaining control; (v) consolidation over subsidiaries with long term restriction
3. Kombinasi bisnis Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe mengadopsi secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” bagi kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe:
3. Business Combinations Effective January 1, 2011, Kalbe Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” for business combinations whose acquisition date is on or after the beginning of a reporting year/period commencing on or after January 1, 2011. In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011, Kalbe Group:
• menghentikan pengakuan goodwill sejak awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011; • mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill pada awal periode tahun/ periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 ; dan
• ceased goodwill amortization whose acquisition date is on or after the beginning of a reporting year/ period commencing on or after January 1, 2011; • eliminated the carrying amount of accumulated amortization in relation to the decrease of goodwill whose acquisition date is on or after the beginning of a reporting year/period commencing on or after January 1, 2011; and
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
•m elakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, sejak awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011
• performed an impairment test of goodwill in accordance with PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, whose acquisition date is on or after the beginning of a reporting year/ period commencing on or after January 1, 2011.
4. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian. Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika (a) langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup; (ii) memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Grup; b) suatu pihak yang berelasi dengan Grup; c) suatu pihak adalah ventura bersama di mana Grup sebagai venturer; suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau entitas induk Grup; suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a).
4. Transactions with related parties Effective January 1, 2011, Kalbe Group has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. The adoption of the revised PSAK has a significant impact on related disclosures in consolidated financial statements. A party is considered to be related to the Group if (a) directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives significant influence over the Group; or (iii) has joint control over the Group; (b) the party is an associate of the Group; (c) the party is a joint venture in which the Group is a venturer; (d) the party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; the party is a close member of the family of any individual referred to (a).
5. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
5. Impairment of Non-financial Assets Effective January 1, 2011, Kalbe Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedurprosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
169
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tinjauan Keuangan Financial Review
6. Biaya penelitian dan pengembangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan untuk mengakui asset tak berwujud jika, dan hanya jika, criteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan terkait. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian. Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya. Aset tak berwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari tahap pengembangan pada proyek internal) diakui jika dan hanya jika, entitas dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya, iii) bagaimana aset tak berwujud akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv) tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud, dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tak berwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat dari biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tak berwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud merupakan perbedaan antara nilai neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
170
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
6. Research and development costs Effective January 1, 2011, Kalbe Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures. The adoption of said revised PSAK has no significant impact on consolidated financial statements. Research costs are expensed as incurred. An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset (iii) how the asset will generate future economic benefits, (iv) the availability of resources to complete, and (v) the ability to reliably measure expenditures during development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use, or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting period. Upon completion, development costs are amortized over the estimated useful life of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. Gain or loss arising from de-recognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is de-recognized.
7. Pengakuan pendapatan dan beban Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup Kalbe menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan penduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya.
7. Pengakuan pendapatan dan beban Effective January 1, 2011, Kalbe Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which criteria on revenue recognition will be met and revenue may therefore be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria to revenue recognition. There is no significant impact of these amended accounting standards on the consolidated financial statements. Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefit will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Revenue from the sale of goods and services is recognized when all significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer. Expenses are recognized as incurred.
8. Penerapan standar akuntansi lainnya Grup Kalbe juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan: (i) PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”; (ii) PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”; (iii) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
8. Adoption of other revised accounting standards Kalbe Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011 which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact: (i) PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows"; (ii) PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events After the Reporting Period”; (iii) PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
171
172
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
172-230 Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Efektif dan Transparan Effective and Transparent Corporate Governance Implementation
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
173
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Implementasi tata kelola perusahaan yang efektif dan transparan Effective and transparent corporate governance implementation
174
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Consolidated Financial Statements
Prinsip dan Komitmen GCG Komitmen terhadap implementasi GCG sebagai landasan atas pengelolaan perusahaan terus diterapkan di dalam lingkungan Grup Kalbe. Menyadari akan pentingnya GCG sebagai bagian dari budaya Grup Kalbe; serta tuntutan akan sistem, struktur dan implementasi GCG yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, Kalbe terus memperbaiki dan memperkuat kebijakan dan praktik Tata Kelola Perusahaannya.
Principles and Commitment ff GCG Commitment to the implementation of GCG as a basis of corporate management is continually applied in the environment of Kalbe Group. With recognition of the importance of GCG as part of the culture of Kalbe Group and with gradually increasing demands for a workable system, structure and implementation of GCG through the years, Kalbe continues to improve and strengthen its corporate governance policies and practices.
Kalbe berkomitmen penuh melaksanakan tata kelola di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG. Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, Kalbe melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaruan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif. Kalbe is fully committed to implement corporate governance in all organizational phases and levels, in accordance with various conditions and requirements dealing with the establishment of GCG. In optimizing the implementation of GCG, we have conducted infrastructure reinforcement, internal restructuring which leads to the best practices, balancing and renewal of systems and procedures needed to support effective implementation of GCG.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
175
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Pendekatan yang dilakukan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan GCG adalah melalui penyelarasan antara program-program GCG dengan nilai - nilai dan rencana strategis Perseroan.
The approach taken in developing and implementing GCG is through alignment of GCG programs with our corporate values and strategic plans.
Kalbe menerapkan prinsip-prinsip dasar GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran, dengan keyakinan bahwa hal ini akan menjamin terciptanya keseimbangan bisnis secara menyeluruh sehingga segenap bentuk kepentingan, baik ekonomi maupun sosial, individu dengan kelompok, internal juga eksternal, jangka pendek dan jangka panjang serta kepentingan shareholders dan stakeholders akan menuju pada titik keseimbangan.
Kalbe applies basic GCG principles, which cover transparency, accountability, responsibility, independence and fairness, with the faith that these will ensure the establishment of a thoroughly balanced business, and hence all affairs, either economic or social, individual or public, internal as well as external, short term and long term and also the interests of shareholders and stakeholders will strive to stay in balance.
Tujuan Penerapan GCG Penerapan GCG merupakan wujud komitmen Perseroan untuk mencapai tujuan Kalbe. Dalam mengembangkan GCG, Kalbe senantiasa memperhatikan ketentuan dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta memperhatikan praktik-praktik bisnis terbaik.
Purposes of GCG Implementation GCG implementation is the realization of the Company’s commitment to reach Kalbe’s goals. In improving GCG, Kalbe always pays attention to the requirements of General Guidelines for Indonesia’s Good Corporate Governance, issued by the National Committee on Governance, with concerns for best business practices as well.
Penerapan GCG mempunyai tujuan utama untuk: 1. Mengarahkan dan mengendalikan hubungan kerja Struktur Perseroan yaitu antara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Meningkatkan pertanggungjawaban pengelolaan Perseroan kepada Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan para stakeholders; 3. Menciptakan kejelasan hubungan kerja antara Perseroan dengan para stakeholders; 4. Mendorong dan mendukung pengembangan usaha, pengelolaan sumber daya Perseroan dan pengelolaan risiko secara lebih efektif sehingga meningkatkan nilai Perseroan; 5. Mengarahkan pencapaian visi dan misi Perseroan;
The main purposes of GCG implementation are to: 1. Govern and control work practices within Company Structure, namely, the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors; 2. Improve the responsibility of Company management toward shareholders and continue to express concern for the interests of stakeholders; 3. Create clarity in job relationships, between the Company and its stakeholders; 4. Reinforce and support business expansion, Company resources management and risk management more effectively, in order to enhance values of the Company 5. Guide the achievement of company’s Vision and Mission; 6. Improve human resources’ professionalism;
6. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia; 7. Menjadi dasar implementasi dan pengembangan budaya Perseroan;
176
Management Discussion & Analysis
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
7. Become the basis of implementation development of Company culture.
and
Upaya Memperkuat Implementasi GCG Kalbe membangun implementasi GCG yang dimulai dari jajaran manajemen puncak sampai kepada seluruh level pelaksana. Berbagai upaya memperkuat implementasi GCG yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Melanjutkan sosialisasi serta mendorong implementasi nilai dasar Perseroan yaitu Panca Sradha Kalbe pada seluruh karyawan serta pada seluruh proses kinerja. 2. Menyempurnakan kebijakan-kebijakan Perseroan sesuai dengan asas-asas GCG serta perubahan peraturan perundang-undangan. 3. Mengembangkan rencana kerja tahunan Perseroan untuk mendukung perbaikan penerapan prinsip GCG di seluruh lingkungan Perseroan. 4. Meninjau kembali pedoman GCG Perseroan serta melakukan beberapa penyesuaian dengan mengikuti perkembangan praktik GCG.
Efforts to Reinforce GCG Implementation Kalbe builds GCG implementation, which starts from top level management and extends to all levels of employee. Various efforts to strengthen GCG implementation which have been conducted are as follows: 1. Continue the socialization and support the implementation of Company basic values, namely, Panca Sradha Kalbe to all staff members and to overall performance processes. 2. Enhance the Company policies based on GCG principles and changes in prevailing regulations.
Mekanisme GCG Kalbe telah memiliki kelengkapan kebijakan-kebijakan (soft-structure) yang mengatur berbagai aspek pelaksanaan GCG di Kalbe. Soft-structure GCG disusun sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan dan mengacu pada berbagai ketentuan yang berlaku di Indonesia. Soft-structure GCG yang berlaku di Kalbe adalah sebagai berikut: a. Visi, Misi, Motto, serta nilai-nilai Perseroan yang telah tertanam dalam sejarah perjalanan Kalbe dan diperbaharui sesuai dengan perkembangan bisnis Perseroan b. Pedoman Good Corporate Governance PT Kalbe Farma Tbk, yang telah diberlakukan sejak tahun 2001. c. B uku Saku Panduan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang telah didistribusikan kepada seluruh karyawan Kalbe sejak tahun 2005. d. Piagam Audit Internal e. Kebijakan hukum Kalbe Good Legal Practice sejak tahun 2006 f. K ebijakan Teknologi Informasi g. K ebijakan mengenai hak dan kewajiban karyawan h. Kebijakan mengenai tanggung jawab sosial Perseroan i. Berbagai Standard Operating Procedures
Mechanism of GCG Kalbe has soft-structure devices which manage various aspects of GCG implementation in Kalbe. Soft structure of GCG is well arranged based on the needs and refers to several regulations in Indonesia. Soft structure of GCG applied in Kalbe are as follows:
3. Develop Company’s annual work plan for supporting the improvement of the implementation of GCG principles in the entire Company environment. 4. Review Company’s GCG guidelines and carry out alignment by following the development of GCG practices.
a. V ision, Mission, Motto and Company values which have been inherent through the history of Kalbe and rejuvenated, along with the development of Company businesses b. Good Corporate Governance Guidelines of PT Kalbe Farma Tbk, which have been enacted since 2001. c. G CG Implementation Guideline Pocket Book which has been distributed to all Kalbe staff since 2005. d. Internal Audit Charter e. K albe Legal policy - Good Legal Practice since 2006 f. Policy of Information Technology g. Policy on employee rights and obligations h. Policy employees' corporate social responsibilities i. Various Standard Operating Procedures
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
177
Management Report
Performance Highlights
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Kebijakan-kebijakan tersebut saling menunjang dan terus dikembangkan untuk menunjang peningkatan penerapan GCG di Kalbe.
Those policies are interconnected and continued to be developed in supporting the enhancement of GCG implementation in Kalbe.
Struktur dan Hubungan GCG Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Undangundang Perseroan Terbatas), organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi.
Structure and Relationship of GCG Based on the Law of the Republic of Indonesia No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company (Limited Liability Company Law), the corporate structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors.
RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan pada Anggaran Dasar dan peraturan perundangan yang berlaku.
GMS conducts important decision-making based on the interests of the company, in accordance with the provisions in the Articles of Association and prevailing regulations.
Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan perusahaan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap Visi, Misi, dan Nilai-nilai Perseroan.
Company management is carried out by Directors, whereas the Board of Commissioners conducts adequate control of the performance of company management. However, both have responsibilities to maintain the sustainability of Company business over the long term. Therefore, the Board of Commissioners and the Board of Directors have a similar perception concerning the Vision, Mission and Company values.
Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 5 Komite dan untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi, telah dibentuk struktur organisasi yang efektif dan efisien.
In supporting its duties, the Board of Commissioners is assisted by 5 Committees and to support the Board of Directors’ in performing their duties, effective and efficient organizational structure has been formed.
Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders
Direksi Board of Directors
Komite Audit Audit Committee
178
Komite Nominasi Nomination Committee
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Remunerasi Remuneration Committee
Komite Risiko Usaha Business Risk Committee
Komite GCG GCG Committee
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
General Meeting of Shareholders (GMS) GMS is an organ of the company which has the supreme power in the Company and holds all authority which cannot be delegated to the Board of Directors and the Board of Commissioners.
RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
GMS as an organ of the Company is the forum for shareholders to make important decisions related to capital invested in the company, in accordance with provisions in Articles of Association and prevailing regulations. The decisions made by GMS must be based on the long-term interests of the Company businesses.
Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar, menyetujui Laporan Tahunan dan menetapkan bentuk dan jumlah remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta mengambil keputusan terkait tindakan korporasi atau keputusan strategis lainnya yang diajukan Direksi. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasarkan pada kepentingan Perseroan. Tanpa mengurangi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh RUPS, RUPS atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap pelaksanaan tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi untuk menjalankan kewajiban dan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan.
Authorities held by GMS includes appointing and dismissing members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, evaluating the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors, approving amendments to the Articles of Association, approving the Annual Report and determining the form and amount of remuneration for members of the Board of Commissioners and the Board of Directors, as well as making decisions related to corporate actions or other strategic matters proposed by the Board of Directors. Resolutions made by the GMS are based on the interests of the Company. Without diluting either the power and authority of the GMS, the GMS or shareholders may not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out obligations and rights in accordance with the Articles of Association and prevailing regulations.
Dalam pelaksanaan RUPS tahun 2011 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan yang berlaku. Kalbe memiliki tata cara penyelenggaraan RUPS dimana disebutkan bahwa agenda acara RUPS harus disampaikan beserta undangan RUPS.
The implementation of GMS in 2011 is preceded by an announcement and invitation for the shareholders in accordance with the given regulation. Kalbe has a mechanism of GMS implementation in which it is stated that the agenda of GMS must be announced in the invitation to the GMS.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
179
Performance Highlights
180
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
RUPS Tahunan Selama tahun 2011, Kalbe telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan. RUPS Tahunan tersebut diaksanakan pada tanggal 25 Mei 2011 di Gedung Bintang Toedjoe, Jl. Jend. A. Yani No. 2, Pulomas, Jakarta.
Annual GMS During 2011, Kalbe has conducted 1 (one) Annual GMS. The Annual GMS was carried out on May 25, 2011 in Bintang Toedjoe Building, Jl. Jend A. Yani No. 2, Pulomas, Jakarta.
Proses penyelenggaraan RUPS tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Undang-undang Perseroan Terbatas Pasal 81, 82 dan 83 serta Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-60/PM/1996 tentang Rencana dan Pelaksanaan RUPS dengan proses sebagai berikut:
The execution of GMS implementation was conducted pursuant to Limited Liability Company Law, Articles 81, 82 and 83 as well as the Decree of the Chairman of Bapepam No. Kep-60/PM/1996 regarding the Plan and execution of GMS with the processes as follows:
Pemberitahuan Notification
Pengumuman Announcement
Panggilan Invitation
Hasil RUPS GMS Result
• Tanggal 18 April 2011. Dated April 18, 2011
• Tanggal 25 April 2011. Dated April 25, 2011
• Tanggal 10 Mei 2011. Dated May 10, 2011
• Tanggal 27 Mei 2011 Dated May 27, 2011
• Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. 019/CSECKF/IV-11 Perihal Penyampaian Rencana Pelaksanaan RUPS Tahunan Perseroan. By Letter of the company to Bapepam-LK No. 019/ CSEC-KF/IV-11 Concerning Submission of the Annual GMS Execution Plan of the Company
•M elalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. 021/CSECKF/IV-11 Perihal Pemberitahuan Pelaksanaan RUPS Tahunan Perseroan. B y Letter of the company to Bapepam-LK No. 021/ CSEC-KF/IV-11 Concerning Announcement of the Annual GMS of the Company
• Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. 026/CSECKF/V-11 Perihal Panggilan RUPS Tahunan Perseroan. B y Letter of the company to Bapepam-LK No. 026/CSECKF/V-11 Concerning the invitation for the Annual GMS of the Company
• Melalui surat Perseroan kepada Bapepam-LK No. 032/CSECKF/V-11 Perihal Penyampaian Hasil RUPS Tahunan Perseroan By Letter of the company to Bapepam-LK No. 032/CSECKF/V-11 Concerning the Submission of the Annual GMS result of the Company
•M elalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. B y advertisement in daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily.
• Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. B y advertisement in daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily.
• Melalui iklan di surat kabar Harian Bisnis Indonesia dan Investor Daily. B y advertisement in daily newspaper Bisnis Indonesia and Investor Daily.
RUPS tersebut dihadiri dan/atau diwakili oleh para pemegang saham serta kuasa pemegang saham Perseroan yang berjumlah 7.770.521.867 saham atau mewakili 82,89% dari 9.375.024.422 saham yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan (setelah dikurangi dengan jumlah saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan).
The GMS was attended by shareholders and proxies with the amount of 7,770,521,867 shares, representing 82.89% of the total 9,375,024,422 shares issued by the Company (after all shares repurchased by the Company are deducted).
RUPS Tahunan pada tanggal 25 Mei 2011 tersebut telah menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1.Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
The Annual GMS on May 25, 2011 has approved the following resolutions:
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
1.Approved and ratified the Company’s Annual Report for the fiscal year ending December 31, 2010 and
tanggal 31 Desember 2010 serta rencana kegiatan usaha Perseroan sebagaimana disampaikan dalam Rapat.
the Company’s business plans as presented in the Meeting.
2. a . Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja. b. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang akan berakhir masa jabatannya segera setelah ditutupnya Rapat atas tindakan pengawasan dan pengurusan yang mereka lakukan dalam tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (acquit et decharge), sepanjang tindakan-tindakan mereka tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
2. a. Approved and ratified the Company’s Financial Statements, comprising the Balance Sheet and Statements of Income, for the fiscal year ending December 31, 2010, as audited by the Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja.
3. a. Dalam tahun buku 2010, Perseroan telah membukukan laba bersih sebesar Rp 1.286.330.026.012 (satu triliun dua ratus delapan puluh enam miliar tiga ratus tiga puluh juta dua puluh enam ribu dua belas Rupiah), dan atas laba bersih tersebut menyetujui untuk menetapkan penggunaannya sebagai berikut:
3. a. In fiscal year 2010, the Company recorded a net profit of Rp 1,286,330,026,012 (one trillion two hundred eighty six billion three hundred thirty million twenty six thousand twelve Rupiah), and for this net income, it was agreed to determine appropriation as follows:
i. Dibagikan sebagai dividen tunai sebesar Rp 70 (tujuh puluh Rupiah) per saham kepada para pemegang saham, tidak termasuk saham yang telah dibeli kembali oleh Perseroan, yang tercatat pada daftar pemegang saham Perseroan pada tanggal pencatatan (recording date) yang akan ditetapkan oleh Direksi; ii. S ebesar Rp 12.863.300.260 (dua belas miliar delapan ratus enam puluh tiga juta tiga ratus ribu dua ratus enam puluh Rupiah) dialokasikan dan dibukukan sebagai dana cadangan; dan iii. S isanya dibukukan sebagai laba ditahan yang akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan.
i. Distributed as a cash dividend the amount of Rp 70 (seventy Rupiah) per share to shareholders, excluding shares which have been repurchased by the Company, as recorded in the Company’s register of shareholders on the recording date to be determined by the Board of Directors; ii. The amount of Rp 12,863,300,260 (twelve billion eight hundred sixty three million three hundred thousand two hundred sixty rupiah) is allocated and recorded as reserve funds; and iii. The remaining amount is recorded as retained earnings, to be used as additional working capital for the Company.
b. G ave full discharge to the Board of commissioners and the Board of Directors whose termsof appoinment will expire after the closing of the meeting from all their responsibilities for performance of supervisory and their management duties for the fiscal year ending December 31, 2010 (acquit et decharge), for as long as their actions are reflected in the Company’s Financial Statements and Annual Report for the fiscal year ending December 31, 2010.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
181
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pembagian dividen tunai tersebut, termasuk tetapi tidak terbatas untuk menentukan waktu, tanggal dan cara pembayaran dividen tunai tersebut.
b. D elegated authority to the Board of Directors of the Company to perform all and any necessary actions in connection with the distribution of said cash dividend, including but not limited to determining the time, date and method of payment of the cash dividend.
4.a. Mengangkat dan menetapkan susunan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan untuk masa jabatan 3 tahun berikutnya efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat ini sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang ke 3 yaitu pada tahun 2014 adalah sebagai berikut:
4.a. Appointed and ratified the composition of the Board of Commissioners and the Board of Directors of the Company, for a period of the next 3 years effective from the conclusion of this Meeting and up to the conclusion of the 3rd Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2014, as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris President Commissioner
Bapak Johannes Setijono
Komisaris Commissioner
Bapak Santoso Oen
Komisaris Commissioner
Bapak Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris Commissioner
Bapak Ferdinand Aryanto
Komisaris merangkap Komisaris Independen Commissioner and Independent Commissioner
Bapak Wahjudi Prakarsa
Komisaris merangkap Komisaris Independen Commissioner and Independent Commissioner
Bapak Farid Anfasa Moeloek
Direksi Board of Directors Presiden Direktur President Director Wakil Presiden Direktur Vice President Director
Bapak Johanes Berchman Apik Ibrahim
Direktur Director
Bapak Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur Director
Bapak Herman Widjaja
Direktur Director
Bapak Vidjongtius
Direktur Director
Bapak Ongkie Tedjasurja
b. Memberikan wewenang dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan sehubungan dengan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan
182
Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
b. Provided authority and power with the right of substitution to the Board of Directors of the Company to perform all acts related to the appointment of the member of the Board of
anggota Direksi Perseroan tersebut di atas termasuk tetapi tidak terbatas untuk membuat atau meminta untuk dibuatkan serta menandatangani segala akta yang dibuat dihadapan Notaris, selanjutnya memberitahukan kepada pihak yang berwenang serta melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan keputusan tersebut sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
Commissioners and Board of Directors including, but not limited to, making or requesting to be made and signing any deed drawn up before a notary, to notify parties in authority and perform all and any necessary actions in connection with said decision in accordance with the previling law and regulations.
5.M enyetujui pelimpahan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan jumlah gaji dan/atau honorarium anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan serta untuk menetapkan jumlah gaji dan/atau honorarium anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan.
5. Approved the delegation of authority to the Board of Commissioners to determine the amount of salary and/or honorarium for members of the Board of Commissioners and members of the Board of Directors of the Company.
6. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan, untuk menunjuk Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik Independen tersebut serta persyaratan lain penunjukannya.
6. Provided authority and power to the Board of Directors of the Company subject to approval of the Board of Commissioners to appoint Independent Public Accountants to perform an audit on the Financial Statements of the Company for the fiscal year ending December 31, 2011, and gave authority to the Board of Directors of the Company to determine the honoraria of Independent Public Accountants as well as other requirements for appointment.
RUPS Luar Biasa Sepanjang tahun 2011, Kalbe tidak menyelenggarakan RUPS Luar Biasa .
Extraordinary GMS (EGMS) Throughout 2011, there were no Extraordinary GMS.
Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi serta memastikan bahwa Kalbe melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.
Board of Commissioners Board of Commissioners is the organ of the Company which has the duty and collective responsibility to supervise and advise the Board of Directors and to ensure that Kalbe has implemented GCG at all organizational levels or hierarchy.
Dewan Komisaris secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Perseroan, serta dapat secara efektif melakukan
Board of Commissioners collectively possesses the skills to be able to carry out its mandated responsibilities, and consists of members who have an adequate understanding, have the competence to be able to deal with problems that arise in business, making decisions independently, drive improvement of Company’s performance, and can effectively conduct a review and give constructive feedback
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
183
Performance Highlights
184
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja Manajemen. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas dan reputasi keuangan yang memadai.
on performance of Management. All members of the Board of Commissioners have the integrity and reputation for adequate finance.
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Nominasi, Komite Remunerasi, Komite Risiko Usaha dan Komite GCG.
The Board of Commissioner has established an Audit Committee, Nomination Committee, Remuneration Committee, Business Risk Committee and GCG Committee to support the effectiveness of implementation of their responsibilities.
Proses pengangkatan dan pemilihan Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
The process of appointment and election of the Board of Commissioners has complied with applicable laws and regulations.
Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/ atau menerima keuntungan pribadi dari Perseroan selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun secara mandiri oleh Dewan Komisaris. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
Members of the Board of Commissioners do not take and / or receive personal benefits from the Company other than remuneration or other facilities as stipulated by GMS. In carrying out its duties, the Board of Commissioners is responsible to the GMS. The Board of Commissioners’s accountability to the GMS is a manifestation of supervisory accountability for corporate management in the implementation of the principles of GCG. The Board of Commissioners’s performance is evaluated based on performance assessments elements, arranged independently by the Board of Commissioners. Assessment is carried out at each of the year closing. The Board of Commissioner’s performance evaluation results are presented in the GMS.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris sejalan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners Performance of duties and responsibilities of the Board of Commissioners is in accordance with the Articles of Association and applicable regulations.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dapat dirinci sebagai berikut:
Duties and responsibilities of Commissioners are as follows:
a. Melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi serta memberikan persetujuan dan pengesahan atas rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan.
a. C onduct supervision over the management of the Company by the Board of Directors and give approval and ratification of the work plan and annual budget of the Company.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
the
Board
of
b. Mengadakan rapat atau pertemuan secara berkala untuk membahas pengelolaan operasional Perseroan. c. Mengawasi pengelolaan Perseroan atas kebijakan yang telah ditetapkan oleh Direksi dan memberikan masukan jika diperlukan. d. Menominasikan dan menunjuk calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi untuk diajukan dan disetujui dalam RUPS Tahunan. e. Menentukan jumlah remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, berlandaskan pada wewenang yang diberikan dalam RUPS Tahunan. f. Menunjuk dan menetapkan anggota Komite Audit.
b. Conduct regular meetings to discuss operational management of the Company.
Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Surat Edaran Ketua Bapepam-LK No. SE03/PM/2000 dimana jumlah anggota Dewan Komisaris saat ini adalah 6 orang dengan 2 orang diantaranya atau sama dengan 33% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Composition and Independence of the Board of Commissioners The Board of Commissioners has met the number, composition, and independence criteria pursuant to the Circular Letter of Chairman of Bapepam-LK No. SE03/ PM/2000 where the number of members of the Board of Commissioners at this time is 6 members with 2 of them, equal to 33% of the members of the Board of Commissioners, as Independent Commissioners.
Berdasarkan hasil RUPS Perseroan tanggal 25 Mei 2011, komposisi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Based on the results of the GMS on May 25, 2011, the Board of Commissioners composition is as follows:
Nama Name
c. Oversee the management of the Company's policies established by the Board of Directors and provide input if necessary. d. Nominate and appoint candidates for the Board of Commissioners and Board of Directors to be submitted and approved at the Annual GMS. e. D etermine the amount of remuneration for members of Board of Commissioners and Board of Directors, based on authority given to the Annual GMS. f. Appoint and assign members of the Audit Committee.
Jabatan Title
Representasi Pemegang Saham Shareholder's Representation
Masa Jabatan Period
Presiden Komisaris President Commissioner
-
2011 - 2014
Santoso Oen
Komisaris Commissioner
-
2011 - 2014
Jozef Darmawan Angkasa
Komisaris Commissioner
-
2011 - 2014
Ferdinand Aryanto
Komisaris Commissioner
-
2011 - 2014
Wahjudi Prakarsa
Komisaris Independen Independent Commissioner
Independen Independent
2011 - 2014
Farid Anfasa Moeloek
Komisaris Independen Independent Commissioner
Independen Independent
2011 - 2014
Johannes Setijono
Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Nominasi.
The replacement and the appointment of members of the Board of Commissioners has been pursuant to recommendations of the Nomination Committee.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
185
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Dewan Komisaris secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap: − Proses pengelolaan Perseroan oleh Direksi serta rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan serta hasil kinerja Direksi; − Pelaksanaan seluruh kebijakan strategis Perseroan, termasuk mengenai efektivitas penerapan manajemen risiko; dan − Penerapan serta pengembangan pelaksanaan praktik GCG serta kebijakan-kebijakan yang mendukung pelaksanaan GCG di Perseroan.
186
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Supervision and Recommendations of the Board of Commissioners The Board of Commissioners proactively supervise and advise the Board of Directors. Supervision is conducted directly including monitoring of follow up the recommendations to the Board of Directors, or through the established committees.
During the year 2011, the Board of Commissioners has conducted supervision and evaluation of: − Process of the Company's management conducted by the Board of Directors and work plan and annual budget of the Company and the Board of Director’s performance results; − Implementation of the Company's strategic policy, including the effectiveness of risk management; and −Implementation and development of GCG practices and policies that support the implementation of GCG in the Company.
Dalam rangka mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, serta mempertahankan kondisi kesehatan Kalbe, Dewan Komisaris merekomendasikan perlunya dilakukan upaya perbaikan sekaligus pemeliharaan kinerja Kalbe yang mencakup faktor-faktor sebagai berikut: 1. Kebutuhan akan penyempurnaan kebijakankebijakan Peseroan dalam mendukung penerapan praktik GCG di Perseroan. 2. Pemantauan aspek eksekusi rencana strategis Perseroan termasuk pengembangan penerapan manajemen risiko. 3. Upaya-upaya peningkatan kinerja Perseroan dalam meningkatkan nilai bagi seluruh pemangku kepentingan.
In order to support sustainable growth, and maintain the sound condition of Kalbe, the Board of Commissioners recommends the need for performance maintenance and improvement efforts of Kalbe, including the following factors:
Upaya-upaya perbaikan kinerja tersebut di atas akan dapat diwujudkan sejalan dengan upaya Kalbe untuk mempertahankan dan terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG berdasarkan peraturan yang berlaku.
Performance improvement efforts mentioned above will be realized in line with efforts to maintain and continuously improve the implementation of GCG principles, based on applicable regulations.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
1. The need for improvement in the Company's policies in supporting the implementation of GCG practices. 2. Monitoring aspects of the implementation of the Company's strategic plan, including the development of risk management. 3. Efforts to increase the Company's performance in enhancing value for all stakeholders.
Frekuensi Pertemuan, Tingkat Kehadiran dan Agenda Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal satu kali dalam setiap tiga bulan. Rapat Dewan Komisaris tersebut dapat berupa rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.
Frequency of Meetings, Attendance and the Board of Commissioners Meeting Agenda Pursuant to the Articles of Association, Board of Commissioners meeting is carried out at least once every three months. A Board of Commissioners meeting can be either internal or with the Board of Directors.
Daftar kehadiran rapat Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel berikut:
The Board of Commissioners meeting attendance is as follows:
Nama Name
Rapat Dewan Komisaris BOC Meetings
Rapat Dewan Komisaris & Direksi BOC - BOD Meetings
4
4
Jumlah RapattNumber of Meetings Dewan Komisaris Board of Commissioners Johannes Setijono
3
3
Santoso Oen
3
3
Jozef Darmawan Angkasa
2
2
Ferdinand Aryanto
4
4
Wahjudi Prakarsa
4
4
Farid Anfasa Moeloek
3
3
Catatan : Ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas. Absence was mainly due to business trip
Adapun hal-hal yang dibahas dalam rapat Dewan Komisaris dapat terlihat dari daftar agenda rapat berikut ini: Tanggal Rapat Meeting Date
Issues discussed in the meetings of the Board of Commissioners are presented in the following meeting agenda: Agenda Rapat Meeting Agenda
23 Februari 2011 February 23, 2011
• Pembahasan kinerja keuangan dan operasional tahun 2010 Discussion of financial and operational performance in 2010 • Laporan perkembangan pelaksanaan inisiatif strategis Perseroan Progress report on implementation of Company's strategic initiatives • Pembahasan beberapa isu dan kendala yang dihadapi disertai langkah-langkah perbaikan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 Discussion of several issues and problems faced along with the corrective action in 2011 • Penyampaian strategi Perseroan untuk tahun 2011 Delivery of the Company's strategy for year 2011
25 Mei 2011 May 25, 2011
• Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional triwulan 1-2011 Discussion of financial and operational performance for quarter 1-2011 • Pembahasan beberapa masalah utama selama triwulan 1 tahun 2011 berikut langkah perbaikan Discussion of several major issues during quarter 1-2011 along with corrective action • Laporan perkembangan tindakan korporasi Progress report on corporate actions
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
187
Performance Highlights
188
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
22 Agustus 2011 August 22, 2011
• Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional semester 1-2011 Discussion of financial and operational performance for semester 1-2011 • Pembahasan performa penjualan produk-produk baru Kalbe Discussion of sales performance of Kalbe's new products • Pemberian beberapa usul dan masukan atas peluang-peluang yang tersedia untuk perluasan portofolio bisnis kepada Direksi Suggestion and inputs on available opportunities for business portfolio enhancement to the Board of Directors
23 November 2011 November 23, 2011
• Pembahasan kinerja keuangan dan kinerja operasional triwulan 3-2011 Discussion of financial and operational performance for quarter 3-2011 • Pembahasan pengembangan dan perbaikan sistem pencatatan laporan keuangan di Entitas Anak Discussion of development and improvement of financial statement recording system in Subsidiaries • Pembahasan mengenai pengembangan kualitas sumber daya manusia Discussion on human resources quality development
Pelatihan Dewan Komisaris Untuk meningkatkan kompetensi dan untuk menunjang pelaksanaan tugas Dewan Komisaris, Dewan Komisaris juga senantiasa mengikuti berbagai seminar dan program pelatihan dan pembelajaran untuk menyelaraskan pengetahuan dan kompetensi dengan perkembangan industri.
Training of the Board of Commissioners In order to develop the Board of Commissioners’ competence and to support the accomplishment of their duties, the Board of Commissioners constantly joins various seminars and training & education programs, to align their knowledge and competence to harmonize with industry development.
Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggungjawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Board of Directors The Board of Directors is the company’s organ that holds full responsibility of corporate management for its interests and objectives, in accordance with its Articles of Association.
Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggungjawab secara kolektif dalam mengelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha. Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan halhal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Board of Directors as the company’s organ is charged and responsible collectively for managing the company. The Board of Directors’ responsibility in corporate management is aimed at creating added value and ensuring business sustainability. Each member of the Board of Directors performs his duties and makes decisions in accordance with the division of duties and authorities. Duties, authorities, and other matters related to the Board of Directors must be in accordance with the Articles of Association and prevailing regulations.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja
In conducting its duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. This responsibility is a manifestation of corporate management accountability in conducting GCG principles. The Board of Directors’ individual and collective performances are evaluated by the Board of Commissioners, based on performance evaluation elements which have been prepared by the
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
yang disusun oleh Komite Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tahun buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
Nomination Committee. The evaluation is conducted at the end of every fiscal year. The result of the evaluation is conveyed in the GMS.
Tugas dan Wewenang Direksi Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal serta eksternal lainnya.
Duties and Authorities of the Board of Directors In performing its duties and responsibilities, the Board of Directors constantly upholds the Articles of Association and other internal and external stipulations.
Berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar Kalbe, tugas dan wewenang Direksi adalah sebagai berikut: • Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud tujuan. • S etiap anggota Direksi wajib mempertanggungjawabkan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. • Tugas pokok Direksi adalah sebagai berikut: a. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan; b. Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan, dan wajib disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum tahun buku tersebut dimulai. • Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan kejadian yang menyangkut Perseroan dengan pihak lain, serta menjalankan segala tindakan yang dibutuhkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. • Segala tindakan Direksi yang menyangkut penggunaan aset serta penerimaan dan pemberian pinjaman dalam jumlah dan jangka waktu yang telah ditetapkan wajib mendapatkan persetujuan dari dua (2) anggota Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal. • Apabila terjadi benturan kepentingan antara Perseroan dengan salah satu anggota Direksi Perseroan, Perseroan akan diwakili oleh anggota Direktur lainnya yang tidak mempunyai benturan
Based on Kalbe’s Articles of Association, the duties and authorities of the Board of Directors are as follows: • The Board of Directors is fully responsible for conducting its duties for the Company in order to achieve its objectives. • Every member of the Board of Directors must be accountable for his duties, complying with the regulations and the Company’s Articles of Association. • The Board of Directors’ main duties are as follows: a. To lead, manage, and control the Company according to its Corporate objectives; b. To control, maintain, and manage the Company’s wealth; c. To formulate an annual work plan that contains the Company’s annual budget, and to convey it to the Board of Commissioners to obtain its approval, before the fiscal year starts. • The Board of Directors has the right to represent the Company intra- and extra-Court regarding matters related to conflicts against other parties, and performs all actions needed in accordance with the prevailing regulations in Indonesia. • Any action of the Board of Directors concerning the use of assets as well as received and granting of loans of a predetermined amount and period of time must obtain approval from two (2) members of the Board of Commissioners, taking into account existing regulations in the Capital Market. • In case of any conflict of interest between the Company and a member of the Board of Directors, the Company will be represented by other members of the Board of Directors who have no conflict of
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
189
Management Report
Performance Highlights
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
kepentingan. Dalam hal Perseroan mempunyai benturan kepentingan dengan seluruh anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh Dewan Komisaris. Dalam hal Perseroan mempunyai benturan kepentingan dengan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris, maka Perseroan akan diwakili oleh pihak lain yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan yang ditunjuk oleh RUPS dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia. • Presiden Direktur berhak dan berwenang bertindak atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Presiden Direktur berhalangan untuk hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan sebabnya oleh pihak ketiga, maka 2 anggota Direksi lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi dan Perseroan. • Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi berhak mengangkat seseorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur di dalam surat kuasa serta sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
interest. In the event that there is a conflict of interest between the Company and all members of the Board of Directors, the Company will be represented by the Board of Commissioners. In case of there is a conflict of interest between the Company and all members of the Boards, the Company will be represented by another party who has no conflict of interest with the Company, which is appointed by the GMS with respect to prevailing laws and regulations in Indonesia. •T he President Director is entitled and authorized to act on behalf of the Board of Directors and represent the Company. In the event that the President Director is absent, which reasons need not be proved by a third party, the 2 other members of the Board of Directors are entitled and authorized to act for and on behalf of the Board of Directors and the Company. •W ithout reducing its responsibilities, the Board of Directors is entitled to appoint one or more people as its representative(s) and delegate authorities to perform certain actions as stipulated in the letter of authority and in accordance with the Articles of Association.
Susunan Direksi Susunan Direksi berdasarkan RUPS tanggal 25 Mei 2011 sebagai berikut:
Members of the Board of Directors According to the GMS on May 25, 2011, the members of the Board of Directors are as follows:
Nama Name
190
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Jabatan Title
Masa Jabatan Period
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur President Director
2011 - 2014
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
2011 - 2014
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur Director
2011 - 2014
Herman Widjaja
Direktur Director
2011 - 2014
Vidjongtius
Direktur Director
2011 - 2014
Ongkie Tedjasurja
Direktur Director
2011 - 2014
Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia.
All members of the Board of Directors are domiciled in Indonesia.
Pengangkatan Direksi telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The appointment of the members of the Board of Directors has fulfilled the prevailing regulations.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Pembidangan Tugas Direksi Dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas yang efektif, telah dilakukan pembagian tugas di antara anggota Direksi. Pembagian tugas didasarkan pada keahlian dan pengalaman masing-masing Direksi dengan tujuan mendukung proses pengambilan keputusan secara tepat dan cepat. Masing-masing Direksi dapat mengambil keputusan sesuai bidang dan tanggung jawab masing-masing, namun pelaksanaan tugas Direksi merupakan tanggung jawab bersama. Nama Name
Division of the Board of Directors' Duties In order to support the effective implementation of its duties, division of duties have been made among the members of the Board of Directors. The assignments are based on expertise and experience of each member, with the aim of supporting an accurate and quick decision-making process. Each member of the Board of Directors may make decisions according to their field and responsibilities, but the conduct of the Board of Directors duties is a shared responsibility. Jabatan Title
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur President Director Bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh kegiatan operasional Perseroan Responsible for coordinating all Company's operational activities
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur Vice President Director Bertanggung jawab untuk segmen usaha Produk Kesehatan dan kegiatan perdagangan internasional Responsible for Consumer Health Division and international business
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur Director Bertanggung jawab untuk segmen usaha Distribusi dan Logistik Responsible for Distribution and Logistics Division
Herman Widjaja
Direktur Director Bertanggung jawab untuk segmen usaha Obat Resep Responsible for Prescription Pharmaceuticals Division
Vidjongtius
Direktur Director Bertanggung jawab untuk bidang Keuangan dan Teknologi Informasi Responsible for Finance and Information Technology
Ongkie Tedjasurja
Direktur Director Bertanggung jawab untuk bidang Pemasaran Korporasi dan segmen usaha Nutrisi Responsible for Corporate Marketing and Nutritionals Division
Frekuensi Pertemuan, Tingkat Kehadiran dan Agenda Rapat Direksi Rapat Direksi diselenggarakan minimal sebulan sekali. Rapat Direksi tersebut dapat berupa rapat internal Direksi maupun rapat Direksi bersama Dewan Komisaris.
Meeting Frequency, Attendance, and Meeting Agendas of the Board of Directors The meeting of the Board of Directors is held at least once a month. The meeting may be either an internal meeting of the Board of Directors or with the Board of Commissioners.
Rapat internal Direksi merupakan forum dan sekaligus mekanisme bagi pengambilan keputusan Direksi secara kolektif. Selain itu, Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris untuk membahas kinerja Kalbe.
The internal meeting of the Board of Directors is a forum and a mechanism for collective decision-making by the Board of Directors. In addition, the Board of Directors also holds a joint meeting with the Board of Commissioners to discuss the performance of Kalbe.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
191
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Consolidated Financial Statements
During 2011, the Board of Directors has attended various meetings such as: Internal Meeting of the Board of Directors (41 times) and the Board of Directors - Board of Commissioners meeting (4 times). The level of attendance of each member of the Board of Directors in the meetings was as follows:
Selama tahun 2011, Direksi telah mengikuti berbagai rapat antara lain: Rapat Internal Direksi yang dilakukan sebanyak 41 kali dan Rapat Direksi-Dewan Komisaris yang dilakukan sebanyak 4 kali. Berikut tingkat kehadiran masing-masing anggota Direksi dalam berbagai rapat tersebut: Nama Name
Corporate Governance
Rapat Direksi Board of Directors Meetings
Rapat Dewan Komisaris - Direksi Board of Commissioners - Board of Directors Meetings
41
4
Bernadette Ruth Irawati Setiady
39
4
Johanes Berchman Apik Ibrahim
40
2
Budi Dharma Wreksoatmodjo
35
1
Herman Widjaja
35
1
Vidjongtius
36
4
Ongkie Tedjasurja
13
3
Jumlah Rapat Number of Meetings Direksi Board of Directors
* Ketidakhadiran dalam rapat terutama disebabkan oleh perjalanan dinas. Ongkie Tedjasurja diangkat menjadi Direktur berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 25 Mei 2011. Absence from meetings was mainly due to business trip. Ongkie Tedjasurja was appointed as a Director based on the Annual GMS decision on May 25, 2011.
Adapun hal-hal yang dibahas dalam Rapat Direksi selama tahun 2011 antara lain adalah: 1. Pembahasan kinerja keuangan Perseroan secara rutin 2. Evaluasi kinerja setiap unit bisnis Perseroan secara detail dan rutin 3. Pembahasan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah diaudit oleh auditor independen untuk tahun buku 2010 4. Pembahasan rencana pelaksanaan RUPS Tahunan 2011 serta agenda yang akan dibahas di dalam RUPS Tahunan tersebut 5. Pemantauan perkembangan tindakan korporasi Penawaran Umum Terbatas I yang dilaksanakan oleh EPMT, anak perusahaan Kalbe 6. Penunjukan auditor independen untuk melakukan audit laporan keuangan konsolidasi Perseroan untuk tahun buku 2011 7. Pembahasan rencana pengembangan bisnis portofolio Perseroan melalui merger dan akuisisi atau bentuk kerjasama lainnya 8. Evaluasi serta pemantauan hasil dari perbaikan pengelolaan rantai pasokan yang telah dilakukan
192
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
The matters discussed in the meeting of the Board of Directors during year 2011 were: 1. Routine discussion of the Company's financial performance 2. D etailed and routine evaluation of the performance of each business unit of the Company 3. D iscussion of the Company's consolidated financial statements, audited by independent auditor, for the fiscal year 2010 4. D iscussion of the plan of holding the Annual GMS 2011 and the agenda to be discussed at the Annual GMS 5. M onitoring the development of corporate action Rights Issue I, conducted by EPMT, a subsidiary company of Kalbe 6. Appointment of an independent auditor to audit the Company's consolidated financial statements for fiscal year 2011 7. Discussion of the development plan of the Company's business portfolio through mergers and acquisitions or other forms of collaboration 8. Evaluation and monitoring of improvements in supply chain management that have been made on
secara berkelanjutan oleh Perseroan 9. Memantau perkembangan rencana pelaksanaan puncak acara HUT Kalbe ke-45 yakni acara Junior Science Fair dan Junior Science Award
an ongoing basis by the Company 9. Monitoring the progress plan of the peak events of Kalbe’s 45 Anniversary celebration, namely, the Junior Science Fair and Junior Science Award
Rangkap Jabatan Direksi Posisi dan jabatan setiap anggota Direksi di Perseroan dan anak perusahaannya dapat dilihat pada tabel berikut:
Dual Positions of the Directors The positions of each member of the Board of Directors in the Company and its subsidiaries are presented in the following table:
Nama Name
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Jabatan Title Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
PT Kalbe Morinaga Indonesia*
PT Enseval Putera Megatrading Tbk*
Komisaris Independen Independent Commissioner
Presiden Direktur President Director
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
PT Kalbe Farma Tbk
Direktur Director
Asiawide Kalbe Philippines, Inc.*
PT Sanghiang Perkasa* Johanes Berchman Apik Ibrahim
PT Saka Farma Laboratories*
PT Sanghiang Perkasa*
PT Bintang Toedjoe*
PT Kalbe Farma Tbk
Kalbe International Pte. Ltd* Asiawide Kalbe Philippines, Inc.*
Budi Dharma Wreksoatmodjo
PT Sanghiang Perkasa*
PT Tri Sapta Jaya*
PT Enseval Medika Prima*
PT Milenia Dharma Insani*
PT Enseval Putera Megatrading Tbk*
PT Kalbe Farma Tbk
PT Global Chemindo Megatrading* Herman Widjaja
PT Enseval Putera Megatrading Tbk*
PT Renalmed Tiara Utama*
PT Kalbe Farma Tbk
Vidjongtius
PT Bifarma Adiluhung*
PT Kalbe Farma Tbk
Ongkie Tedjasurja
PT Kalbe Morinaga Indonesia*
PT Kalbe Farma Tbk
PT Finusolprima Farma International* PT Hexpharm Jaya Laboratories* PT Dankos Farma*
PT Sanghiang Perkasa* Kalbe Vision Pte. Ltd.* * Entitas anak * Subsidiaries
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
193
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Pelatihan Direksi Dalam rangka peningkatan dan pengembangan kompetensi untuk menunjang tugas pengelolaan perusahaan, Direksi telah mengikuti berbagai seminar, workshop, conference dan talk show baik di dalam maupun luar negeri. Pada tahun 2011, pelatihan yang telah dijalankan oleh Direksi adalah sebagai berikut:
194
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Training for Board of Directors In order to improve and develop the competencies to support the duties of managing the company, the Directors have attended various seminars, workshops, conferences and talkshows, either locally or abroad. In 2011, training sessions attended by the Board of Directors are as follows:
Tanggal Date
Perihal Topic
Penyelenggara Institution
Lokasi Location
Nama Direksi Director's Names
February 23 - 25
New Me Program
Qarakter Tuai Qarakter
Bandung
Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius
November 29
Defining Right Mark, Metrics & Measurements for Your Company
Markplus
Jakarta
Herman Widjaja
October 11 – 12
Communication Brief and Evaluation
Spring Strategy & Communication
Jakarta
Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius Ongkie Tedjasurja
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Pemberian remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan hasil kajian yang dilakukan oleh Perseroan. Kajian dalam penetapan remunerasi mempertimbangkan aspek seperti:
Remuneration Policy for the Board of Commissioners and Board of Directors Remuneration for the Board of Directors and Commissioners refers to the resolution made by the Shareholders as stipulated in the GMS, with respect to the results of a review conducted by the Company. The review of remuneration considers the following aspects:
1. Kinerja keuangan dan pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Perseroan. 2. Prestasi kerja individu. 3. Kewajaran dengan perusahaan lainnya. 4. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan.
1. F inancial performance and achievement of the Company's Key Performance Indicators (KPIs). 2. Individual performance. 3. Fairness with other peer companies. 4. C onsideration of long-term goals and strategies of the Company.
Dalam penetapan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris tersebut, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Remunerasi yang memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk kebijakan remunerasi, melakukan peninjauan remunerasi berdasarkan perkembangan usaha Perseroan dan
In stipulating the remuneration for the Board of Directors and Board of Commissioners, the Board of Commissioners is assisted by the Remuneration Committee, which provides input to the Board of Commissioners in the form of remuneration policy, reviews remuneration based on the Company's
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
salary survey serta memberikan usulan jumlah remunerasi. Hasil kajian tersebut merupakan bahan usulan Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Pemegang Saham.
business development and salary survey, and proposes the amount of remuneration. This review becomes the Board of Commissioners’ proposal, to be conveyed to Shareholders.
Sesuai ketetapan hasil RUPS tanggal 25 Mei 2011, wewenang penetapan besaran tantiem, gaji, honorarium, dan pemberian fasilitas dan tunjangan lainnya bagi Direksi dan Dewan Komisaris dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.
Pursuant to the resolution of the GMS of May 25, 2011, the authority to determine the amount of bonus, salary, honoraria, as well as the provision of facilities and other allowances for the Board of Directors and The Board of Commissioners is delegated to the Board of Commissioners.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sejumlah Rp 37,45 miliar dan Rp 29,26 miliar masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
Salaries and benefits paid to the Board of Commissioners and the Board of Directors totaled Rp 37.45 billion and Rp 29.26 billion, respectively, in 2011 and 2010.
Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan prinsip akuntabilitas sebagai bagian dari upaya implementasi GCG.
Performance Evaluation of the Board of Commissioners and the Board of Directors In the performance of their duties, the Board of Commissioners and Board of Directors are responsible to GMS. Responsibility of the Board of Commissioners and Board of Directors to GMS is the manifestation of the accountability principles as part of the implementation of GCG.
Secara berkala, kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun sebelumnya. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tahun buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
Periodically, the Board of Directors performance is appraised by the Board of Commissioners, both individually and collectively based on components of performance evaluation. Appraisal is conducted at the end of every fiscal year. The result of the appraisal of the Board of Directors is reported by the Board of Commissioners in GMS.
Sementara itu, Dewan Komisaris melakukan penilaian mandiri (self assessment) terhadap kinerja Dewan Komisaris sebagai majelis. Pelaksanaan penilaian mandiri berdasarkan indikator kinerja yang disepakati secara bersama oleh Dewan Komisaris. Hasil penilaian mandiri Dewan Komisaris disampaikan kepada RUPS.
The Board of Commissioners perform self assessment on the performance of the Board of Commissioners as a board. Self assessment is conducted based on performance indicators agreed collectively by the Board of Commissioners. The result of the self assessment is reported to the GMS.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
195
Management Report
Performance Highlights
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Pengungkapan Kepemilikan Saham Serta Hubungan Keuangan Per posisi 31 Desember 2011, anggota Dewan Komisaris tidak memiliki saham di Kalbe, sedangkan anggota Direksi yang memiliki saham di Kalbe adalah sebagai berikut: Nama Name
Consolidated Financial Statements
The Disclosure of Share Ownership and Financial Relationships As of December 31, 2011, the members of the Board of Commissioners did not have shares in Kalbe, while members of the Board of Directors who held shares in Kalbe are as follows:
Jabatan Title
Jumlah Lembar Saham Total Shares
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Presiden Direktur President Director
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Wakil Presiden Direktur Vice President Director
2.124.500 -
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Direktur Director
-
Herman Widjaja
Direktur Director
-
Vidjongtius
Direktur Director
-
Ongkie Tedjasurja
Direktur Director
-
Komite Audit Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah membentuk Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No.01/SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011 tanggal 22 Agustus 2011 tentang Pengangkatan Komite Audit.
Audit Committee In supporting the implementation of GCG, Kalbe has established an Audit Committee to assist the Board of Commissioners, based on the Decree of the Board of Commissioners No.01/SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011 dated August 22, 2011 regarding the Appointment of an Audit Committee.
Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan dua orang anggota profesional yang seluruhnya berasal dari luar lingkungan Perseroan (independen). Hal tersebut telah memenuhi ketentuan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-29/PM/2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
The Audit Committee is chaired by an Independent Commissioner and two members who are all professionals from outside the Company (independent). It has complied with stipulations in the Decree of Chairman of Bapepam-LK No.Kep-29/PM/2004 regarding the Establishment and Implementation Guidance for an Audit Committee.
1 Farid Anfasa Moeloek Ketua Chairman 2 Dianawati Sugiarto Anggota Member 3 Ichsan Gunawan Anggota Member
3
196
Corporate Governance
1 2
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Komposisi Keanggotaan Komite Audit Per 31 Desember 2011, Susunan Anggota Komite Audit terdiri dari: No
Audit Committee Composition As of December 31, 2011, the Audit Committee consists of:
Nama Name
Jabatan Title
1.
Farid Anfasa Moeloek
Ketua Chairman
2.
Ichsan Gunawan
Anggota Member
3.
Dianawati Sugiarto
Anggota Member
Independensi Anggota Komite Seluruh keanggotaan Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian, dan integritas yang dipersyaratkan dalam berbagai peraturan yang berlaku. Indikator Independensi Independence Indicator
Independency of Committee Members All members of Audit Committee have fulfilled criteria of independency, professional experience and integrity, as required by applicable laws and regulations.
Farid Anfasa Moeloek
Ichsan Gunawan
Dianawati Sugiarto
Tidak memiliki hubungan keuangan No financial relationship
√
√
√
Tidak memiliki hubungan kepengurusan No management relationship
√
√
√
Tidak memiliki kepemilikan saham No share ownership
√
√
√
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali No family relationship with majority shareholders
√
√
√
Tidak sebagai Anggota Dewan Komisaris Not a member of the Board of Commissioners
-
√
√
Keterangan: √ = independen - = tidak independen
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang Komite Audit
Duties, Responsibilities and Authority of the Audit Committee
Tugas utama Komite Audit adalah mendorong diterapkannya GCG, membentuk struktur pengendalian internal yang memadai, meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan serta mengkaji ruang lingkup, ketepatan, kemandirian dan objektivitas akuntan publik. Komite Audit bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
The main duty of the Audit Committee is to encourage the implementation of GCG, the establishment of adequate internal control structure, improve the quality of disclosure and financial reporting, and review the scope, accuracy, independency and objectivity of public accountants. The Audit Committee is responsible to the Board of Commissioners.
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut: 1. Melakukan evaluasi dan penelaahan Laporan Keuangan Perseroan secara periodik berdasarkan
The duties and responsibilities of the Audit Committee are: 1. T o carry out periodic evaluations and reviews of the Company’s Financial Statements, based on
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
197
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
peraturan dan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. 2. M elakukan pengawasan dan penilaian atas pelaksanaan kegiatan serta hasil audit oleh Unit Audit Internal. 3. M emberikan rekomendasi sehubungan dengan proses pengendalian internal. 4. M elakukan kajian atas kompetensi dan independensi auditor eksternal serta atas kesesuaian, ruang lingkup dan honorarium audit eksternal.
Consolidated Financial Statements
5. M emberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.
established accounting principles and applicable regulations. 2. T o perform supervision and assessment on performance of audit activities and findings by the Internal Audit Unit. 3. T o provide recommendations related to the internal control process. 4. T o perform a review on the level of competence and independency of the external auditor as well as consistency, scope and honorarium of the external audit. 5. To prepare a description of the duties and responsibilities of the Audit Committee for the current fiscal year, as required by the external auditor.
Wewenang Komite Audit antara lain adalah memiliki akses yang tidak terbatas terhadap data, karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan tugasnya.
The Audit Committee is vested with the authority among others to have unlimited access to records, employees, funds, assets as well as other resources within the Company in support of its duties.
Frekuensi Pertemuan Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011 Komite Audit mengadakan rapat sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite Audit seperti tercantum pada tabel di bawah.
Frequency of Meetings The Audit Committee convenes meetings periodically. Throughout 2011 the Audit Committee convened meetings 3 times with the level of attendance of each member of the Audit Committee as listed in the table below.
No.
Tanggal Rapat Date
Jumlah Kehadiran Number of Attendance Farid Anfasa Moeloek
Ichsan Gunawan
Dianawati Sugiarto
1.
February 2, 2011
√
√
-
2.
May 18, 2011
√
√
√
3.
October 31, 2011
√
√
√
Berbagai hal yang dibahas dalam Rapat Komite Audit antara lain: 1. Pemantauan perkembangan pelaksanaan audit Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan oleh Kantor Akuntan Publik untuk tahun buku 2010 2. Pembahasan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan yang telah diaudit untuk tahun buku 2010 3. Pembahasan laporan keuangan per kuartal tahun 2011 secara rutin 4. Memberikan evaluasi atas pelaksanaan pengendalian internal yang dijalankan selama tahun 2010 5. Pembahasan rencana kerja Unit Audit Internal untuk tahun 2011
198
Corporate Governance
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Various issues discussed in the Audit Committee Meetings included: 1. Monitoring progress in audit of the Company's Consolidated Financial Statements by Public Accounting Firm for the fiscal year of 2010 2. Discussion of the Company's Audited Consolidated Financial Statements for fiscal year 2010 3. Discussion of quarterly financial reports on a regular basis in 2011 4. Provide an evaluation of the implementation of internal controls executed during 2010 5. Discussion of the Internal Audit Unit Work Plan for 2011
Laporan Kerja Komite Audit Laporan Kerja Komite Audit disampaikan pada halaman tersendiri.
Audit Committee Report The Audit Committee Report is presented on a separate page.
Biografi anggota Komite Audit dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
For biographies of the Audit Committee please refer to the Corporate Data section.
Komite Nominasi Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah membentuk Komite Nominasi yang bertugas membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 34/III/08/Komite Nominasi/KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Komite Nominasi.
Nomination Committee In support of the implementation of GCG, Kalbe has established a Nomination Committee to assist the Board of Commissioners, based on Board of Commissioners’ Decree No. 34/III/08/Komati Nominasi / KF-LD, dated March 1, 2008, regarding the Appointment and Designation of Nomination Committee Officers.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi
Roles and Responsibilities of the Nomination Committee The Nomination Committee is in charge of supporting the Board of Commissioners in determining nomination policies for the Board of Commissioners and the Board of Directors. The Nomination Committee is responsible to the Board of Commissioners.
Komite Nominasi bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan nominasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Nominasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Komposisi Keanggotaan Komite Nominasi Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, susunan Komite Nominasi Kalbe adalah sebagai berikut: No
Membership Composition of the Nomination Committee As of December 31, 2011, the members of the Nomination Committee of Kalbe are as follows:
Nama Name
Jabatan Title
1.
Johannes Setijono
Ketua Chairman
2.
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Anggota Member
3.
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Anggota Member
Frekuensi Pertemuan Komite Nominasi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011 Komite Nominasi mengadakan rapat sebanyak 2 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Nominasi tercantum pada tabel di bawah. No.
Tanggal Rapat Date
Frequency of Meetings The Nomination Committee meets on a regular basis. During 2011 the Nomination Committee met 2 times with the level of attendance of each member of the Nomination Committee as listed in the table below.
Jumlah Kehadiran Number of Attendance Johannes Setijono
B.R. Irawati Setiady
J.B. Apik Ibrahim
1.
February 21, 2011
√
√
√
2.
November 3, 2011
√
√
√
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
199
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Kerja Komite Nominasi Laporan Kerja Komite Nominasi disampaikan pada halaman tersendiri.
Nomination Committee Report The Nomination Committee report is presented on a separate page.
Biografi anggota Komite Nominasi dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Biographies of Nomination Committee members can be viewed in the Corporate Data section.
Komite Remunerasi Dalam menunjang Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tugasnya, Kalbe telah membentuk Komite Remunerasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 33/III/08/Komite Remunerasi/ KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Komite Remunerasi.
Remuneration Committee In supporting the execution of its duties by the Board of Commissioners, Kalbe has established a Remuneration Committee, based on the Board of Commissioners’ Decree No. 33/III/08/Komite Remunerasi/KF-LD, dated March 1, 2008, concerning the Appointment and Designation of Remuneration Committee Officers.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi Komite Remunerasi bertugas dalam membantu Dewan Komisaris untuk menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. Komite Remunerasi bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
Tasks and Responsibilities of the Remuneration Committee The Remuneration Committee assists the Board of Commissioners in determining remuneration policies for the Board of Commissioners and Board of Directors. The Remuneration Committee is responsible to the Board of Commissioners.
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi adalah sebagai berikut:
The tasks and responsibilities of the Remuneration Committee are as follows:
1. Menentukan kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan 2. Melakukan peninjauan remunerasi berdasarkan perkembangan skala usaha, perolehan pendapatan, aset Perseroan dan/atau benchmark/salary survey minimal 1 tahun untuk diajukan dalam RUPS. 3. Menentukan jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi
1. To etermine remuneration policies for the Company’s Board of Commissioners and Board of Directors. 2. To review remuneration according to the business scale development, revenue, Company assets and/ or benchmark/salary survey for a minimum 1 year, these results to be presented in the GMS. 3. To determine the amount of remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors
Komposisi Keanggotaan Komite Remunerasi
Remuneration Committee Membership Composition As of 31 December 2011, the Remuneration Committee members were as follows:
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, Susunan Anggota Komite Remunerasi terdiri dari: No
200
Management Discussion & Analysis
Nama Name
Jabatan Title
1.
Johannes Setijono
Ketua Chairman
2.
Bernadette Ruth Irawati Setiady
Anggota Member
3.
Johanes Berchman Apik Ibrahim
Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Frekuensi Pertemuan Komite Remunerasi mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011 Komite Remunerasi mengadakan rapat sebanyak 2 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi tercantum pada tabel di bawah. No.
Tanggal Rapat Date
Frequency of Meetings The Remuneration Committee meets on a regular basis. During 2011 the Remuneration Committee met 2 times with the level of attendance of each member of the Remuneration Committee as listed in the table below. Jumlah Kehadiran Number of Attendance
Johannes Setijono
B.R. Irawati Setiady
J.B. Apik Ibrahim
1.
February 21, 2011
√
√
√
2.
November 3, 2011
√
√
√
Laporan Kerja Komite Remunerasi Laporan Kerja Komite Remunerasi disampaikan pada halaman tersendiri.
Remuneration Committee Report The Remuneration Committee report is presented on a separate page.
Biografi anggota Komite Remunerasi dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Biographies of Remuneration Committee members can be viewed in the Corporate Data section.
Komite Risiko Usaha Kalbe membentuk Komite Risiko Usaha yang bertugas membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 36/III/08/Komite Resiko Usaha/KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang Pengangkatan dan Penunjukan Pejabat Komite Risiko Usaha.
Business Risk Committee Kalbe has established a Business Risk Committee to assist the Board of Commissioners, based on the Board of Commissioners’ Decree No. 36/III/08/ Komite Resiko Usaha/KF-LD, dated 1 March 2008, concerning the Appointment and Designation of Business Risk Committee officers.
Tugas dan Tanggung jawab Komite Risiko Usaha Komite Risiko Usaha bertanggung jawab dalam memantau kebijakan serta pengelolaan risiko serta tindakan mitigasi yang diambil oleh Perseroan. Komite Risiko Usaha bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris.
Tasks And Responsibilities of the Business Risk Committee The Business Risk Committee is responsible for monitoring policies, for management of risks and for acts of mitigation conducted by the Company. The Business Risk Committee is responsible to the Board of Commissioners.
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Risiko Usaha adalah sebagai berikut: 1. Menyusun kebijakan terkait dengan penilaian risiko dan manajemen risiko 2. Memberikan evaluasi kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen risiko Perseroan 3. Mengevaluasi pengelolaan risiko dan pengawasan internal 4. Memberikan rekomendasi perbaikan serta penanganan risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
The tasks and responsibilities of the Business Risk Committee are as follows: 1. To compose policies related to evaluation of risks and management of risks. 2. To present an evaluation to the Board of Commissioners, in line with the Company’s risk management principles. 3. To evaluate the management of risks and to conduct internal monitoring. 4. To present recommendations on how the Company should deal with risks.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
201
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Komposisi Keanggotaan Komite Risiko Usaha Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011, susunan anggota Komite Risiko Usaha terdiri dari: No
Corporate Governance
Jabatan Title
1.
Johannes Setijono
Ketua Chairman
2.
Jozef Darmawan Angkasa
Anggota Member
3.
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Anggota Member
4.
Vidjongtius
Anggota Member
No.
Consolidated Financial Statements
Business Risk Committee Membership Composition As of 31 December 2011, the Business Risk Committee members are as follows:
Nama Name
Frekuensi Pertemuan Komite Risiko Usaha mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011 Komite Risiko Usaha mengadakan rapat sebanyak 2 (dua) kali dengan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Risiko Usaha tercantum pada tabel di bawah.
202
Management Discussion & Analysis
Tanggal Rapat Date
Frequency of Meetings The Business Risk Committee meets on a regular basis. During 2011 the Business Risk Committee met 2 times, with the level of attendance of each member of the Business Risk Committee as listed in the table below.
Jumlah Kehadiran Number of Attendance Johannes Setijono
Jozef Darmawan Angkasa
Budi Dharma Wreksoatmodjo
Vidjongtius
1.
March 11, 2011
√
√
√
√
2.
October 5, 2011
√
√
√
√
Laporan Kerja Komite Risiko Usaha Laporan Kerja Komite Risiko Usaha disampaikan pada halaman tersendiri.
Business Risk Committee Report Business Risk Committee report is presented on a separate page.
Biografi anggota Komite Risiko Usaha dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Biographies of Business Risk Committee members can be viewed in the Corporate Data section.
Komite GCG Dalam menunjang pelaksanaan GCG, Kalbe telah membentuk Komite GCG yang bertugas membantu Dewan Komisaris berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 35/III/08/GCG/KF-LD tanggal 1 Maret 2008 tentang Penunjukan dan Pengangkatan Pejabat Komite Good Corporate Governance (GCG).
GCG Committee In supporting the implementation of GCG, Kalbe established the GCG Committee, which assists the Board of Commissioners, based on the Board of Commissioners’ Decree No. 35/III/08/GCG/KF-LD dated March 1, 2008, concerning the Appointment and Designation of Good Corporate Governance (GCG) Committee Officers.
Tugas dan Tanggung jawab Komite GCG Komite GCG bertanggung jawab atas peningkatan dan penyempurnaan praktik GCG sehubungan dengan tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris. Komite GCG bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris.
Tasks and Responsibilities of GCG Committee The GCG Committee is responsible for the increase and refinement of good corporate governance practices in connection with the tasks and functions of supervision of the Board of Commissioners. The GCG Committee reports to the Board of Commissioners.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Adapun tugas dan tanggung jawab Komite GCG adalah sebagai berikut: 1. Mengevaluasi implementasi GCG di lingkungan Perseroan. 2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan dan kelengkapan GCG dalam Perseroan. 3. Memastikan kebijakan yang berlaku dalam Perseroan telah sesuai dengan budaya, etika, nilai Perseroan dan sesuai dengan asas GCG. 4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris terkait dengan pengembangan dan penerapan GCG.
The tasks and responsibilities of the GCG Committee are described as follows: 1. T o evaluate the implementation of GCG in the Company. 2. T o make recommendations for GCG upgrading and implementation in the Company. 3. To ensure that Company policies are in accordance with Company culture, ethics, values and principles of GCG.
Komposisi Keanggotaan Komite GCG Sampai dengan 31 Desember 2011, susunan anggota Komite GCG terdiri dari:
GCG Committee Membership Composition As of December 31, 2011, GCG Committee members were as follows:
No
4. T o carry out other tasks given by the Board of Commissioners related to the development and implementation of GCG.
Nama Name
Jabatan Title
1.
Vidjongtius
Ketua Chairman
2.
Agustinus Haryono
3.
Bernadus Karmin Winata
Anggota Member
4.
Joyce V. Handajani
Anggota Member
5.
Febiana Rinasari
Anggota Member
Wakil Ketua Vice Chairman
Frekuensi Pertemuan Komite GCG mengadakan rapat secara berkala. Selama tahun 2011 Komite GCG mengadakan rapat sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran masingmasing anggota Komite GCG tercantum pada tabel di bawah. No.
Tanggal Rapat Date
Frequency of Meetings GCG Committee meets on a regular basis. During 2011 the GCG Committee met 4 times with the level of attendance of each member of the GCG Committee as listed in the table below.
Jumlah Kehadiran Number of Attendance Vidjongtius
Agustinus Haryono
Bernadus Karmin Winata
Joyce V. Handajani
Febiana Rinasari
1.
March 11, 2011
√
√
√
√
√
2.
May 30, 2011
√
√
√
√
√
3.
August 8, 2011
√
√
√
√
√
4.
November 21, 2011
√
√
√
√
√
Laporan Kerja Komite GCG Laporan Kerja Komite GCG disampaikan pada halaman tersendiri.
GCG Committee Report The GCG Committee report is presented on a separate page.
Biografi anggota GCG dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
Biographies of GCG Committee members can be viewed in Company Data.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
203
Performance Highlights
204
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Audit Internal dan Pengendalian Internal Unit Audit Internal (UAI) adalah unit kerja dalam Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi audit internal. Pada tahun 2009, tugas dan tanggung jawab UAI telah disesuaikan seperti yang disyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No.IX.I.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-496/BL/2008, tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Internal Audit and Internal Control The Internal Audit Unit (IAU) is a work unit in the Emiten or Public Company that runs the internal audit function. In 2009, IAU’s duties and responsibilities were being adjusted as required by the Ruling of Bapepam-LK No.IX.I.7, Attachment of the Decision of Chairman of Bapepam-LK No.Kep-496/BL/2008, dated 28 November 2008, on the Establishment and Guidelines for Preparation of the Internal Audit Unit Charter
UAI membantu Manajemen dalam mengelola Perseroan dan menyusun suatu pendekatan yang sistematis serta teratur dalam melaksanakan tugas pemantauan dan evaluasi atas pengelolaan risiko, pengendalian serta proses penerapan tata kelola perusahaan.
IAU assists Management in managing the Company and in developing a systematic and orderly approach in carrying out the tasks of monitoring and evaluation of risk management, control and implementation of corporate governance processes.
Piagam Audit Internal Dalam mendukung pelaksanaan tugasnya, UAI telah dilengkapi Piagam Audit Internal sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dalam menjalankan tugas auditor internal untuk mewujudkan sistem pengendalian internal yang efektif di Perseroan.
Internal Audit Charter In support of its operation, IAU has been equipped with the Internal Audit Charter as the basic guidelines governing its status, authority and responsibilities, and the methods of work of internal auditors in performing their duties to achieve an effective internal control system in the Company.
Piagam Audit Internal merupakan bagian dari kelengkapan kebijakan GCG yang penting terkait dengan penerapan prinsip akuntabilitas, independensi dan kewajaran dalam pelaporan keuangan. Piagam Audit Internal tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.003/BOD/CA-KF/VIII/2009 tertanggal 14 Agustus 2009.
The Internal Audit Charter is part of the essential completeness of GCG policy relating to the application of the principle of accountability, independence and fairness in financial reporting. The Internal Audit Charter was crafted based on the Decree of the Board of Directors No.003/BOD/CA-KF/VIII/2009 dated 14 August 2009.
Outline Piagam Audit Internal memuat tentang: 1. Visi dan Misi 2. Struktur dan Kedudukan 3. Tugas dan Tanggung Jawab 4. Wewenang 5. Lingkup Kerja 6. Kode Etik
Outline of Internal Audit Charter: 1. Vision and Mission 2. Structure and Position 3. Duties and Responsibilities 4. Authority 5. Scope of Work 6. Code of Ethics
Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal Tugas dan tanggung jawab UAI sesuai dengan Piagam Audit Internal antara lain mencakup:
Tasks and Responsibilities of the Internal Audit Unit Tasks and responsibilities of UAI, in accordance with the Internal Audit Charter including:
1. Membantu Direksi, Dewan Komisaris, dan/ atau Komite Audit dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
1. Assisting the Board of Directors, Board of Commissioners and/or the Audit Committee in the implementation of Good Corporate Governance
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
2. M enyusun dan melaksanakan rencana kerja Audit Internal tahunan berdasarkan hasil analisis risiko (risk-based audit) 3. M enguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan 4. M emberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen 5. M embuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit 6. M emantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut (corrective action) perbaikan yang telah disarankan 7. B ekerja sama dengan Komite Audit dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite Audit 8. K oordinasi dengan Unit Audit Internal yang berada di dalam grup Perseroan
2. Developing and implementing an annual Internal Audit work plan based on risk analysis (risk-based audit) 3. Testing and evaluating the implementation of internal control and risk management system in accordance with company policy 4. Suggesting improvements and disseminating objective information about activities examined at all levels of management 5. Creating an audit report and submitting the report to the President Director and the Board of Commissioners and/or the Audit Committee 6. Monitoring, analyzing and reporting on the implementation of follow-up (corrective action) improvements that have been suggested 7. Working closely with the Audit Committee in the implementation of duties and responsibilities of the Audit Committee 8. Coordinating with the Internal Audit Unit within the Company group
Struktur dan Kedudukan UAI Struktur dan kedudukan UAI sesuai dengan Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut: a. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala UAI yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur Perseroan. b. Kepala UAI diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.
d. Auditor dan jajaran Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala UAI.
Structure and Position of the UAI Pursuant to the Internal Audit Charter, the structure and position of the UAI is as follows: a. The Internal Audit Unit is headed by the Head of UAI, who is directly responsible to the President Director of the Company. b. The Head of UAI is appointed and may be dismissed by the President Director, subject to the approval of the Board of Commissioners. c. The President Director may dismiss the Head of UAI after obtaining prior approval of the Board of Commissioners, in the event that the Head of UAI has not fulfilled the terms of his appointment as stipulated in applicable rules and regulations or if his performance is considered to be less than satisfactory. d. The auditors and the entire Internal Audit Unit are directly responsible to the Head of UAI.
Struktur Organisasi Unit Audit Internal UAI dipimpin oleh Kurniawan Tedjo, CIA, CCSA, CFE, yang dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh Deputy Director dan ditunjang oleh Manager, Supervisor dan Officer lainnya.
Internal Audit Unit Organizational Structure In performing assigned duties, the IAU is led by Kurniawan Tedjo, CIA, CCSA, CFE, assisted by a Deputy Director and supported by the Manager, Supervisor and other Officers.
Sumber Daya Manusia Unit Audit Internal Pada tahun 2011, UAI didukung oleh 20 personil dengan kualitas dan kompetensi yang telah memenuhi
Internal Audit Unit – Human Resources In 2011, IAU was supported by 20 personnel, meeting the standards of quality and competence as required
c. Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala UAI setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris, jika Kepala UAI tidak memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan ini dan/atau tidak cakap menjalankan tugas.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
205
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
persyaratan dalam Piagam Internal Audit. Komposisi sumber daya manusia UAI berdasarkan jabatan dan posisi sampai dengan akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut: Jabatan Title
Consolidated Financial Statements
by the Internal Audit Charter. Composition of IAU human resources, based on their rank and position as of the end of 2011, is as follows:
Target
Jumlah saat ini Existing
Deputy Director
1
1
General Manager
1
1
Manager
4
4
Supervisor
4
1
Officer
10
12
Administrator
1
1
Pelatihan dan Pengembangan Internal Auditor Kalbe senantiasa mendorong semua personil UAI untuk mengikuti berbagai pelatihan profesional maupun kursus sertifikasi profesi sebagai auditor internal guna memenuhi kualifikasi dan standar yang dibutuhkan Perseroan sesuai dengan best practice dan peraturan yang berlaku.
Internal Auditor Training And Development Kalbe continuously encourages all personnel to participate in various professional training courses and professional certification as an internal auditor to meet required qualifications and standards of the Company, in accordance with best practices and regulations.
Seluruh personil diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan di bidang profesi dan manajerial yang memadai, sehingga diharapkan mampu mengelola satuan yang dipimpinnya dengan baik.
All personnel are given the opportunity to receive appropriate training for their profession and management tasks, so thereafter they might competently manage the unit they lead.
Komitmen Perseroan dalam meningkatkan kualitas Auditor diwujudkan dengan pengalokasian dana untuk pelatihan/pengembangan bagi Internal Auditor di tahun 2011 rata-rata sebesar Rp. 15.000.000/ tahun/personel.
The Company's commitment to improving the quality of auditors is realized by allocating funds for training/ development for the Internal Auditor; in the year 2011, an average fee of Rp. 15,000,000/year/member was budgeted.
Pelatihan Training QIA Certification
Peserta Participant
Biaya (Rp Jutaan) Cost (Rp million)
2
24,0
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Keterangan Description
PIA Certification
2
19,3
Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan
Certified Internal Auditor Review Course
1
6,3
Yayasan Pendidikan Internal Audit
Internal Audit National Seminar
3
26,1
Yayasan Pendidikan Internal Audit
IIA International Conference
1
23,5
The Institute of Internal Auditors Indonesia
Risk Management
2
24,8
CRMD dan Center for Risk Management Studies Indonesia
Risk Management Seminar
2
24,9
PRMF
ISO 31000: Risk Management
25
68,8
WIM Consult
Internal Training
13
31,7
Human Resource Development
Total
206
Corporate Governance
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
249,4
Selain pelatihan internal dan external di atas, UAI juga menyelenggarakan beberapa pertemuan berupa Best Practice Sharing dengan turut mengundang bagianbagian terkait di dalam grup Kalbe, dengan topik di antaranya Supply Chain Management dan Audit Management Information System.
In addition to internal and external training as described above, IAU also held several meetings in the form of Best Practice Sharing by inviting related sections in Kalbe Group, with topics including Supply Chain Management and Audit Management Information System.
Sertifikasi Internal Auditor Pada tahun 2011, personil UAI yang telah memperoleh sertifikasi QIA dan PIA sebanyak 2 orang (sedang menunggu pelantikan). Sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh 2 lembaga di Indonesia, yaitu YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) dan PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan), yang menyelenggarakan pelatihan khusus internal auditor.
Internal Auditor Certification In 2011, 2 IAU personnel obtained certification as QIA and PIA (currently awaiting appointment). Certification was issued by the two institutions in Indonesia, namely, YPIA (Yayasan Pendidikan Internal Audit) and PPAK (Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan), which organized specialized training for internal auditors.
Selain itu, pada awal tahun 2012, Kurniawan Tedjo selaku Kepala UAI juga telah mendapatkan sertifikasi internasional di bidang kecurangan (fraud), yaitu Certified Fraud Examiner.
In addition, at the beginning of 2012, in his capacity as Head of IAU, Kurniawan Tedjo received international certification in the area of fraudulency, named as a Certified Fraud Examiner.
Uraian pelaksanaan kegiatan Unit Audit Internal
Description of the Implementation of Internal Audit Unit Activities Activities conducted by the IAU are, among others: 1. Audit of 19 entities / units of the company 2. C oordination with the Internal Audit Unit within the Company group 3. Conducting Best Practice Sharing with both internal and external parties
Aktivitas yang telah dilakukan oleh UAI antara lain: 1. Audit atas 19 entitas/unit perusahaan 2. Koordinasi dengan Unit Audit Internal yang berada di dalam grup Perseroan 3. Menyelenggarakan Best Practice Sharing dengan pihak internal maupun eksternal Penyimpangan Internal Perseroan berkomitmen untuk menerapkan Sistem Pengendalian Intern yang efektif sehingga mampu mencegah terjadinya penyimpangan/ketidaksesuaian prosedur yang dilakukan oleh pejabat/pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional.
Internal deviation The Company is committed to implement an effective Internal Control System, so as to prevent the occurrence of irregularities / non-compliance procedures by officers / officials, permanent or temporary staff (salaried or outsourced) related to work processes and operational activities.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
207
Performance Highlights
Management Report
Management Discussion & Analysis
Company Profile
Ringkasan Temuan Audit selama tahun 2011 berdasarkan jenis risiko adalah sebagai berikut: Fokus Audit Audit Focus
Risiko Teknikal Technical Risk
Manajemen Kas Cash Management
Consolidated Financial Statements
A Summary of Audit Findings for the year 2011 based on the types of risk is as follows:
Risiko Operasional Operational Risk
Risiko Komersial Commercial Risk
Risiko Keuangan Financial Risk
Total
16
31
47
3
11
Manajemen Aktiva Tetap Fixed Assets Management
4
4
Pengelolaan Rantai Pasokan Supply Chain Management
3
24
2
1
30
10
9
7
26
54
11
42
114
Lain-Lain Others Total
208
Corporate Governance
7
Perseroan berkomitmen untuk melakukan langkahlangkah perbaikan terhadap temuan-temuan audit sebagaimana diperlukan, termasuk melalui kegiatan CONIM.
The Company is committed to implementing necessary corrective actions to audit findings, including through CONIM activities.
Audit Eksternal Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perseroan dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Sesuai dengan hasil dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kalbe Farma Tbk tanggal 25 Mei 2011, wewenang dan kuasa penunjukan Akuntan Publik Independen yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 diberikan kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan.
External Audit The independent monitoring of the Company’s financial aspects was carried out by conducting an External Audit, performed by a Public Accounting Firm. In accordance with the results of the Annual General Meeting of Shareholders of PT Kalbe Farma Tbk dated 25 May 2011, the authorization to appoint the Independent Public Accountant who would conduct the audit of the Company's Financial Statements at the fiscal year ended 31 December 2011 was granted to the Company’s Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners.
Berdasarkan rekomendasi dan dengan persetujuan dari Dewan Komisaris, Direksi menunjuk Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja untuk melakukan Audit atas Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2011. Kantor Akuntan Publik (KAP) tersebut merupakan Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Bapepam-LK.
Based on the recommendation and with the approval of the Board of Commissioners, the Board of Directors appointed Public Accounting Firm Purwantono, Suherman & Surja to audit Financial Statements for Fiscal Year 2011. The Public Accounting Firm (PAF) is registered as a Public Accountant with Bapepam-LK.
Tahun 2011 merupakan tahun kedua bagi KAP Purwantono, Suherman & Surja dan tahun pertama bagi Bapak Sinarta selaku akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen untuk tahun buku 2011, dalam melakukan audit terhadap laporan keuangan Perseroan. KAP tersebut telah menyelesaikan tugasnya secara independen sesuai standar profesional akuntan publik, perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
2011 was the second year for Kalbe to retain PAF Purwantono, Suherman & Surja and the first year for Mr. Sinarta, as accountant who signed off on the Independent Auditor's Report for fiscal year 2011, in conducting an audit on financial statements of the Company. PAF has completed its work independently, according to professional standards of public accounting, contracts and scope of audit work as set.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
KAP Purwantono, Suherman & Surja tidak memberikan jasa konsultasi lainnya kepada Kalbe.
PAF Purwantono, Suherman & Surja does not provide any other consulting services whatsoever to Kalbe.
Nama Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan konsolidasi dan audit laporan keuangan anak perusahaan selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Names of the public accounting firms which audited the consolidated financial statements and audited financial statements of the Company subsidiaries during the last five years:
Nama KAP PAF Name
Tahun Kerja Fiscal Year
Purwantono, Suherman & Surja
2011
Purwantono, Suherman & Surja
2010
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
2009
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
2008
Purwantono, Sarwoko & Sandjaja
2007
Total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk audit laporan keuangan konsolidasi dan audit laporan keuangan Entitas Anak selama lima tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Total costs incurred by the Company to audit consolidated financial statements and to audit financial statements of the Company's Subsidiaries during the last five years:
Tahun Kerja Fiscal Year
Biaya (Rp Jutaan) Cost (Rp Million)
2011
2,531
2010
2,566
2009
2,490
2008
2,550
2007
2,483
* Notasi angka menggunakan ejaan bahasa Inggris * Notation for numbers using the English spelling
Manajemen Risiko Situasi lingkungan eksternal dan internal perusahaan mengalami perkembangan pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko kegiatan bidang usaha yang dijalani oleh Perseroan. Hal tersebut mendorong Kalbe untuk meningkatkan praktek GCG dan penerapan manajemen risiko yang memadai. Penerapan manajemen risiko diharapkan memberikan manfaat berupa: 1. Penyediaan informasi kepada pihak manajemen mengenai eksposur risiko yang dihadapi; 2. Peningkatan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis; 3. Penilaian risiko yang melekat pada setiap produk atau kegiatan usaha Kalbe.
Risk Management The external environment and the internal situation of companies are both undergoing rapid change, resulting in increasingly complex business risk in the Company’s lines of business. This spurred Kalbe to improve its practice of good corporate governance while ensuring adequate risk management. Implementation of risk management is expected to provide benefits such as: 1. S upplying information to management about exposure to risks; 2. Improvement of methods and a systematic decision-making process; 3. Assessment of risks inherent in each product or business activity of Kalbe.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
209
Performance Highlights
210
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Kalbe memiliki Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mempunyai tugas untuk memfasilitasi penyempurnaan kemampuan pengungkapan risiko dan mendorong efektivitas pengembangan dan implementasi strategi pengendalian risiko secara keseluruhan. Hal tersebut dilaksanakan melalui sistem konsultasi dan evaluasi, sehingga dapat membantu setiap unit kerja dalam melakukan identifikasi faktor-faktor risiko utama dan pelaksanaan kebijakan pengendalian untuk memitigasi risiko-risiko tersebut secara organisasional.
Risk Management Organizational Structure Kalbe has a Risk Management Unit whose task is to facilitate its ability to appraise and disclose risks, while encouraging effective development and implementation of a risk control strategy as a whole. This is implemented through consultation and evaluation, so that each work unit can assist in identifying major risk factors and can pursue implementation of control policies to mitigate those risks organizationally.
Kerangka Kerja Manajemen Risiko Saat ini, implementasi manajemen risiko menggunakan pendekatan Bottom-Up, di mana Satuan Kerja Manajemen Risiko memfasilitasi setiap departemen di dalam entitas/unit perusahaan untuk mengidentifikasi dan memahami risiko-risiko terkait proses usaha yang dijalankannya. Hasil dari tiap departemen tersebut dikonsolidasikan oleh Team Lintas Entitas yang dibentuk untuk menyusun profil risiko di tingkat grup Perseroan.
Risk Management Framework Currently, the implementation of risk management employs a “Bottom-Up” approach, whereby Risk Management Unit facilitates identification and comprehension of associated risks to its business processes in every department within the entity / company unit. The results of each department study are consolidated by an Across-Entity Team formed to determine a risk profile on the group level
Risiko setiap departemen tersebut dapat juga menjadi dasar penentuan fokus dan aktivitas Satuan Kerja Manajemen Risiko dalam melakukan audit terhadap entitas/unit perusahaan yang bersangkutan.
The risk to each department may also be the basis for determining focus and appraisal activities, in conducting an audit on the concerned entity / company unit.
Untuk pengembangan selanjutnya, Kalbe akan melaksanakan implementasi manajemen risiko berdasarkan pendekatan Top-Down, di mana Satuan Kerja Manajemen Risiko akan terlebih dahulu memfasilitasi Direksi di dalam mengidentifikasi dan memahami risiko strategis Perseroan, sebelum kemudian diinformasikan kepada seluruh entitas/ unit perusahaan hingga tingkat departemen di dalam Grup, agar dapat memahami risiko pada tingkatan masing-masing.
As the next development, Kalbe will carry out an implementation of risk management, based on a Top-Down approach, whereby the Risk Management Unit will first facilitate the Board of Directors in the identification and understanding of the Company's strategic risks, before reporting to the entire entity / company unit, up to the departmental level within the Group, in order to properly appraise and understand the risks at each level.
Pengembangan Manajemen Risiko dan Strategi Penanganan Risiko Personel yang menangani implementasi manajemen risiko juga mendapatkan pelatihan/seminar untuk menunjang fungsinya, sebagaimana juga tertera dalam daftar pelatihan/seminar/workshop di atas.
Development of Risk Management and Risk Management Strategies Personnel who deal with the implementation of risk management have also received training / attended seminars to support its function, as indicated in the above list of training / seminars / workshops.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kondisi kesadaran akan pentingnya implementasi manajemen risiko di Kalbe saat ini masih dalam tahap awareness, dan masih diperlukan usaha dan tindak lanjut terus menerus untuk meningkatkan awareness ke semua unit/personel Kalbe agar manajemen risiko dapat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengambilan keputusan.
The state of consciousness of the importance of the implementation of risk management at Kalbe is still in a stage of awareness, and it still takes effort and continuous follow-up to raise awareness amongst all Kalbe units / personnel in order that risk management can become an integral part of the decision-making process.
Profil Risiko Beberapa risiko utama yang memiliki pengaruh penting terhadap kegiatan usaha Kalbe antara lain: 1. Risiko Kompetisi Bisnis D alam era pasar terbuka sekarang ini, persaingan dalam sektor farmasi dan produk kesehatan lainnya akan semakin ketat dengan banyaknya produsen lokal maupun internasional yang beroperasi. Persaingan tersebut timbul dalam berbagai aspek, antara lain sumber daya keuangan dan kemampuan operasional pesaing internasional yang lebih kuat, serta inovasi produk, metode promosi dan pemasaran, perubahan permintaan pasar, daya beli masyarakat yang terbatas serta kesiapan menghadapi persaingan bisnis yang tidak sehat.
Risk Profile Among the major risks which could exert an important influence on Kalbe's business activities: 1. B usiness Competition Risk In today's era of open markets, competition in the pharmaceutical sector and other health products will be more stringent, with larger numbers of both international and local producers crowding the field. Competition arises in various aspects, including financial resources and the stronger operational capabilities of international competitors, as well as product innovation, marketing and promotion, changes in market demand, limited purchasing power and readiness to face unhealthy business competition.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan meningkatkan kepekaan terhadap perubahan pasar dan kemampuan menyesuaikan diri serta menangkap peluang yang tersedia. Disamping itu, Kalbe juga dituntut untuk mampu memberikan nilai lebih dari produk dan jasa yang ditawarkan oleh Kalbe dibandingkan dengan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan lain yang sejenis.
Risk management increases sensitivity to changes in the market and enables practitioners to adapt and seize opportunities as they become available. In addition, Kalbe is also required to extend the value of products and services it offers, as opposed to those offered by another, similar company.
2. Risiko Keuangan Dalam menjalankan kegiatan bisnis, Grup Kalbe juga menghadapi risiko keuangan yang timbul sebagai akibat fluktuasi mata uang asing, anggaran, pembiayaan, serta likuiditas. Karena sebagian besar bahan baku Kalbe diimpor, hal ini menimbulkan dampak dalam bentuk kerentanan terhadap fluktuasi valuta asing. Fluktuasi mata uang asing, terutama dalam Dollar Amerika, sangat berdampak pada biaya produksi.
2. Financial Risk In the course of business, Kalbe Group also faces financial risks arising from fluctuations in foreign currency, budgeting, financing, and liquidity. Because most of Kalbe's raw materials are imported, this creates an impact in the form of vulnerability to fluctuations in foreign currency. Fluctuations in foreign currency, mainly in U.S. dollars, exert a significant impact on production costs.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan lindung nilai alamiah secara cermat dengan membentuk cadangan dana dalam mata uang asing untuk menjamin kebutuhan impor,
Risk management is exercised partly by a careful natural hedge, setting up reserves in foreign currency funds to ensure import requirements,
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
211
Performance Highlights
212
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
menjaga tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi yang mencukupi dengan selalu memperhatikan kondisi perekonomian domestik dan global.
maintaining sufficient inventory levels of raw materials and finished goods while always focusing on domestic and global economic conditions.
3. Risiko Hukum dan Regulasi Di dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Grup Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait serta aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak ketiga yang mengikat grup Kalbe, sehingga dapat menimbulkan risiko hukum atau akibat hukum lainnya. Proses registrasi atas merek dan produk, termasuk perolehan hak paten, serta HAKI lainnya merupakan kewajiban secara hukum yang harus dijalankan secara berkesinambungan untuk menghindari klaim atau pengakuan dari pihak luar yang dapat terjadi di kemudian hari. Perjanjianperjanjian yang mengikat dengan pihak ketiga dapat membawa konsekuensi hukum, sehingga dalam proses pembuatan dan pengesahannya harus dilakukan pemeriksaan secara legal sehingga terbentuk keseimbangan hak dan kewajiban. Selain itu, kegiatan ekspor atau ekspansi ke luar negeri perlu dipertimbangkan dengan mempelajari dan memahami mengenai perbedaan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
3. Legal and Regulatory Risk In carrying out its operations, Kalbe Group faces various types of legal regulations and related regulatory changes, and the rules fixed in agreements with third parties which bind Kalbe group, so as to pose a risk of legal or other consequences. The process of registration of brands and products, including the acquisition of patents and other intellectual property rights, is a legal obligation that must be monitored continuously to avoid potential recognition of claims from other parties in the future. Binding agreements with third parties may bring legal consequences, so that the ratification process and legal checks must be performed in order to establish a balance of rights and obligations. In addition, exporting or overseas expansion needs to be considered by studying and understanding the differences in laws and regulations for each country targeted.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan terus melakukan pemantauan atas perubahan peraturan dengan baik untuk menghindari gugatan hukum dari pihak lain, dan mematuhi hukum dan regulasi lainnya yang berlaku. Perseroan juga terus meningkatkan kompetensi sumber daya dan kesiapan dari segi legalitas dalam menghadapi gugatan dari pihak ketiga.
Risk management was conducted, among others, by continuing to conduct monitoring of regulatory changes, in order to avoid legal action from other parties, and through compliance with laws and other applicable regulations. The Company also continues to increase competence and readiness of resources in terms of legality, in the face of potential claims from third parties.
4. Risiko Reputasi Risiko reputasi ini meliputi komplain konsumen, penarikan kembali produk dan juga kemungkinan adanya sabotase terhadap produk, serta pencemaran nama baik. Di saat seperti sekarang ini, dimana citra perusahaan sangatlah penting, maka pencemaran reputasi merupakan risiko yang harus diperhatikan.
4. Reputation Risk Reputation risk includes consumer complaints, product recalls and also the possibility of sabotage of a product, as well as defamation. In contemporary times, where corporate image is important, the pollution of reputation is also a risk that must be considered.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
Risk management is achieved partly by maintaining and improving the quality of products, which
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
produk yang meliputi hasil proses bisnis Perseroan yang menyeluruh, yaitu sejak tahap riset dan pengembangan hingga masa kadaluarsa produk, termasuk kewaspadaan terhadap pemalsuan produk yang selalu menjadi salah satu fokus utama Grup Kalbe sehingga dapat meningkatkan rasa kepercayaan konsumen terhadap produk-produk Kalbe. Tidak hanya dari sisi produk, Kalbe juga meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan melalui pembinaan sumber daya manusia.
include the results of the Company's overall business process, i.e. from the stage of research and development until the expiration of products, including vigilance against counterfeit products; this has always been one major focus of Kalbe Group, so as to support consumer confidence in Kalbe products. In addition to the product side, Kalbe has also improved the quality of services provided, through the development of its human resources.
5. Risiko Sumber Daya Manusia Keberlangsungan perkembangan Perseroan tidak lepas dari kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Risiko akan tingkat pergantian karyawan, keluarnya karyawan-karyawan yang berpotensi, permasalahan dalam perekrutan maupun hal lain akan berpengaruh dalam kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja yang berkualitas.
5. Human Resource Risk Sustainability of the development of the Company cannot be separated from the quality of human resources they possess. The risk of employee turnover, failing to secure potential employees, problems in recruitment and other similar matters will affect the availability of qualified labor.
Penanganan risiko ini dilakukan antara lain dengan melakukan berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia serta memberikan kesempatan yang setara kepada karyawan dalam mengembangkan karir dan kompetensi secara profesional. Evaluasi akan sistem kompensasi agar senantiasa kompetitif dan sejalan dengan perkembangan pasar juga terus dilakukan. Kalbe juga terus mengembangkan dan mengatur talent pool sehingga selalu tersedia personil yang tepat untuk menjamin kelanjutan kinerja yang baik.
Risk management has been carried out through conducting various training activities and capacity building of human resources, providing equal opportunities to employees in developing professional career competence, among others. Evaluation of the Company’s compensation system to stay competitive, in line with general market conditions, has also being conducted continuously. Kalbe has also continued to develop and manage its talent pool in order to be able to provide appropriate personnel, thus ensuring continued good performance.
6. Risiko Interupsi Bisnis Dalam menjalankan bisnisnya Kalbe harus selalu siap untuk menghadapi dan mengatasi risiko yang bersifat bencana alam, yang dapat berdampak pada lumpuhnya fasilitas perusahaan dan terhentinya kegiatan produksi, seperti gempa bumi, kebakaran, banjir, dan sebagainya. Risiko ini memiliki kemungkinan yang kecil, namun membawa akibat yang signifikan. Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, Kalbe senantiasa menerapkan program asuransi yang memadai atas aset, fasilitas produksi serta persediaan.
6. Business Interruption Risk In running its business, Kalbe should always be prepared to confront and overcome risks such as natural disasters, which may impact on the collapse of the company's facilities and cessation of production activities; these include earthquakes, fires, floods, and so forth. This risk is likely small, but could exert significant consequences. In anticipation of that possibility, Kalbe has taken out adequate insurance coverage on its assets, production facilities and inventory.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
213
Performance Highlights
214
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
7. Risiko Informasi Perusahaan Di dalam era perkembangan teknologi yang semakin maju sekarang ini, di mana berbagai informasi dapat diperoleh/diakses melalui internet, keamanan data Perusahaan merupakan sesuatu yang mutlak. Risiko informasi ini tidak hanya berkaitan dengan permasalahan Teknologi Informasi (hardware dan software), namun juga terkait dengan semua data informasi yang dimiliki Grup Kalbe. Kegagalan dalam menjaga kerahasiaan informasi tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan.
7. Company Information Risk In today’s era of advanced technological development, where vast quantities of information can be easily obtained / accessed via the internet, the security of Company data is absolutely essential. Information risk is not only related to the issue of Information Technology (both hardware and software), but also related to all data held by Kalbe Group. Failure to maintain the confidentiality of such information may result in losses for the Company.
Penanganan risiko ini dilakukan dengan penetapan dan pengembangan Kebijakan Teknologi Informasi dan pengadaan Pusat Data (Data Center) yang memadai dengan standar yang tinggi yang merupakan salah satu langkah mitigasi Perseroan dalam menjaga keamanan akan akses informasiinformasi penting tersebut.
This risk management is accomplished by establishing and developing an Information Technology Policy, and by building an adequate Data Center to high standards, which is one of the mitigation measures of the Company in maintaining security of access to important information.
Kepatuhan Kepatuhan merupakan suatu aspek penting di dalam menjalankan usaha, baik untuk menjamin kelancaran kegiatan operasional maupun menjaga reputasi suatu perusahaan sebagai warga korporasi yang baik. Sebagai perwujudan tanggung jawab sebagai warga korporasi, dan terlebih sebagai perusahaan terbuka, Perseroan senantiasa memperhatikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk di dalamnya peraturan pasar modal. Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangan dapat berakibat teguran dari pihak regulator dan mencemarkan reputasi baik Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Kalbe menghadapi berbagai jenis peraturan hukum dan perubahan regulasi yang terkait, serta aturan yang dibuat dalam perjanjian dengan pihak ketiga. Kalbe menerapkan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, sehingga Perseroan dapat memenuhi berbagai perjanjian dan peraturan yang berlaku, dengan memperhatikan kesiapan dari segi legalitas Perseroan maupun kompetensi dan ketersediaan sumber daya.
Compliance Compliance is an important aspect of running a business, both for ensuring smooth operations and for maintaining a company's reputation as a good corporate citizen. As part of its responsibility as a public company, Kalbe adheres to compliance with prevailing regulations, including capital market regulations. Failure to comply with regulations may result in sanctions from regulators and may negatively impact the Company’s reputation. In running its operations, Kalbe is required to conform to various types of legal requirements and related regulatory changes, as well as to rules made through contractual agreements concluded with third parties. Kalbe maintains compliance with applicable laws, so that the Company can fulfill contractual agreements and applicable regulations as anticipatory measures, building capabilities in terms of corporate legality and necessary resources.
Secara internal, guna mendukung terciptanya kepatuhan dalam suatu perusahaan diperlukan peran serta aktif dari seluruh karyawan perusahaan.
Internally, in order to support the creation of compliance within a company, active participation of all employees of the organization is required. Each employee must
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Setiap karyawan wajib memahami dan secara bertanggung jawab melaksanakan seluruh ketentuan dan perundangan yang berlaku untuk setiap fungsi operasional yang dijalankannya. Bentuk penerapan Kepatuhan di Perseroan antara lain adalah penetapan peraturan perusahaan dan pemantauan yang dilakukan oleh bagian Sumber Daya Manusia terhadap penerapan peraturan dan tindak pelanggaran yang terjadi. Adanya pelanggaran terhadap peraturan akan dikenakan sanksi sesuai peraturan perusahaan yang berlaku.
understand and be responsible for implementing all provisions and regulations applied in performing any functions. Non-compliance with laws and regulations may result in a reprimand from the regulator and may also damage the good reputation of the Company. Implementation of Compliance within the Company takes place, among others, in the form of establishing Company rules and monitoring conduct by the Human Resources section, regarding the application of rules and any violations that might occur. Infringement of rules is penalized according to established Company rules and regulations.
Aksi Korporasi Selama tahun 2011, Kalbe telah melakukan sejumlah aksi korporasi sebagai berikut: 1. Peningkatan kepemilikan saham Kalbe atas EPMT yang merupakan anak perusahaan Kalbe. Peningkatan kepemilikan Kalbe atas EPMT dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas I EPMT sebanyak 359.568.375 lembar saham, yang terdiri dari 358.980.890 lembar saham berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimiliki Kalbe dan 587.485 lembar saham atas Penjatahan Pemesanan Tambahan; serta melalui pembelian melalui pasar modal reguler yaitu Bursa Efek Indonesia. Hingga tanggal 31 Desember 2011, jumlah kepemilikan Kalbe atas EPMT tercatat sebesar 91,75% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor oleh EPMT.
Corporate Actions During 2011, Kalbe conducted a number of corporate actions as follows: 1. Increasing the shareholding of Kalbe in EPMT, a subsidiary of Kalbe. Increased ownership of Kalbe in EPMT through an EPMT Right Issue 1, recording a total of 359,568,375 shares, consisting of 358,980,890 shares under Pre-emptive Rights owned by Kalbe and 587,485 shares in Additional Booking Allotment, as well as a regular capital market purchase, through the Indonesian Stock Exchange (BEI). As of December 31, 2011, the number of EPMT shares held by Kalbe was recorded at 91.75% of total shares issued and fully paid by EPMT.
Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan pihak penghubung yang menjembatani kepentingan antara Perseroan dengan pihak eksternal, terutama dalam menjaga persepsi publik atas citra Perseroan dan pemenuhan tanggung jawab oleh Perseroan. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi.
Corporate Secretary The Corporate Secretary is the liaison who bridges interests between the Company and external parties, principally in an effort to maintain a positive public perception of the Company’s image and as the Company’s fulfillment of its responsibilities. The Corporate Secretary reports to the Board of Directors.
Melalui berbagai kegiatan yang berhubungan dengan publik, Sekretaris Perusahaan turut menjaga citra Kalbe dan mewakili Direksi dalam setiap kegiatan komunikasi eksternal, khususnya dengan pihak regulator, investor, komunitas pasar modal dan para pemangku kepentingan lainnya.
Through various activities associated with the public, the Corporate Secretary helps maintain the image of Kalbe and represents the Board of Directors in any external communications, especially with regulators, investors, the capital market community and other stakeholders.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
215
Performance Highlights
216
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Pada tahun 2011, posisi Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Vidjongtius. Biografi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat pada bagian Data Perseroan.
In the year 2011, the position of Corporate Secretary was held by Vidjongtius, whose biography can be viewed in the Company’s Data section.
Fungsi Sekretaris Perusahaan mencakup tugas-tugas kesekretariatan Perseroan, hubungan investor dan masyarakat, legal dan penegakan kepatuhan terhadap otoritas industri dan pasar modal serta ketentuan GCG. 1. Bertindak selaku wakil Perseroan dalam hubungannya dengan seluruh pemangku kepentingan dalam mengkomunikasikan kegiatan Perseroan terutama terkait dengan keterbukaan informasi. 2. Mengendalikan pengelolaan strategi komunikasi eskternal dan internal dengan segenap pemangku kepentingan untuk menyampaikan berita dari Perseroan secara terbuka dan bertanggung jawab serta membangun citra positif Perseroan 3. Bertanggung jawab atas pemenuhan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal, termasuk UU Perseroan Terbatas 4. Mengawasi perkembangan dan perubahan regulasi yang terjadi di bidang pasar modal, serta memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi terkait dampak perkembangan perubahanperubahan tersebut pada Perseroan serta pelaksanaan atas perubahan-perubahan tersebut di lingkungan Perseroan 5. Bertanggung jawab atas pemenuhan kepatuhan terhadap perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal terkait keterbukaan informasi 6. Membantu dalam penyelenggaraan Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Komisaris dan Rapat Umum Pemegang Saham 7. Mengendalikan administrasi kesekretariatan atau korespondensi Direksi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia 8. Menangani Hubungan Investor dalam rangka menjaga dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan dengan para investor baik di tingkat lokal maupun internasional 9. Menangani mubungan masyarakat.
The functional duties of the Company’s Corporate Secretary include secretarial duties, public and investor relations, legalities and compliance toward industrial authorities and capital markets, as well as provisions of GCG. 1. Acting as a representative of the Company in conjunction with all stakeholders in communicating Company activities, primarily those related to information disclosure. 2. C ontrolling the management of external and internal communications strategy with all stakeholders to openly and accountably deliver news from the Company, while building its positive image. 3. B eing responsible for fulfilling compliance with existing regulations on the stock exchanges and the capital markets, including the Limited Liability Company Law 4. M onitoring developments and regulatory changes occurring in capital markets, as well as providing recommendations and advice to the Board of Directors related to the developmental impact of these changes on the Company and the implementation of these changes within the Company. 5. Responsible for fulfilling compliance with the current Laws of the Stock Exchange and the capital markets related to the disclosure of information. 6. Assisting in organizing Board of Directors' meetings and Board of Directors' meetings with Commissioners and the General Meeting of Shareholders. 7. S ecretarial or administrative control of Board of Directors' correspondence with concerned parties, including Bapepam-LK and the Indonesian Stock Exchange (IDX). 8. Handling of Investor Relations in order to maintain and improve communications between the Company and investors, both locally and internationally. 9. Handling of public relations.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Sepanjang tahun 2011, berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Sekretaris Perusahaan antara lain adalah: 1. M elakukan korespondensi dengan Bapepam-LK dan BEI sebagai regulator pasar modal. 2. Menyampaikan perkembangan komunitas investor kepada Direksi 3.M elakukan pertemuan, kunjungan, konferensi dan roadshow dalam rangka menjalin hubungan dengan komunitas investor dan analis 4. M enyampaikan perkembangan Perseroan kepada masyarakat melalui pelaporan keterbukaan informasi dalam bentuk siaran pers, website, dan melayani permintaan informasi yang berkaitan dengan Perseroan. Siaran Pers yang dilakukan adalah sebanyak 20 kali. 5. M enyampaikan 4 kali laporan keuangan berkala dan 1 laporan tahunan kepada Bapepam-LK dan BEI serta menyediakan laporan tersebut pada website Perseroan serta mengumumkan laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan pada surat kabar berperedaran nasional 6. M embantu menyelenggarakan 1 kali Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 7. M engadakan konferensi pers, pertemuan dan peliputan media 8. M enyelenggarakan paparan publik sebanyak 1 kali bersamaan dengan Investor Summit and Capital Market Expo 2011 yang diadakan oleh BEI, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia pada tanggal 5 Oktober 2011. 9. Berpartisipasi dalam Investor Day dan Investor Summit and Capital Market Expo 2011 yang diadakan oleh BEI, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, masing-masing pada tanggal 18 Mei 2011 dan 5 Oktober 2011. 10. Menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangkaian peringatan 45 tahun Kalbe antara lain Junior Science Awards dan Junior Science Fair pada tanggal 10-11 September 2011.
Throughout 2011, various activities carried out by the Corporate Secretary included: 1. Correspondence with Bapepam-LK and IDX as the capital market regulator. 2. Providing updates on the investment community to the Board of Directors 3. Conducting meetings, visits, conferences and roadshows in order to maintain good relations with investor and analyst communities. 4. Presenting the Company’s development to the public through disclosure of information by way of press, websites, and other information channels available to the Company. A total of 20 Press Releases have been sent out thus far. 5. Presenting regular financial reports 4 times, along with 1 annual report to Bapepam-LK and IDX, as well as providing reports on the Company's website and announcements of full year financial statements and half year financial statements in newspapers with national distribution. 6. Assisting in conducting 1 Annual General Meeting of Shareholders. 7. Holding press conference meetings and dealing with media coverage. 8. Conducting public exposure a total of 1 time, together with the Investor Summit and Capital Market Expo 2011 held by IDX, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia on October 5, 2011. 9. Participating in the Investor Day and Investor Summit and Capital Market Expo 2011 held by IDX, PT Kustodian Sentrak Efek Indonesia and PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia on May 18, 2011 and October 5, 2011. 10. Organizing various activities in commemoration of 45 years of Kalbe, including Junior Science Awards and Junior Science Fair on September 10 -11, 2011.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
217
Performance Highlights
218
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Disamping sebagai penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal, Sekretaris Perusahaan juga membawahi fungsi Komunikasi Internal yang bertugas memastikan ketersediaan serta sirkulasi informasi bagi seluruh karyawan termasuk karyawan anak-anak perusahaan dan memelihara jaringan komunikasi internal.
Besides functioning as a liaison between the Company and external parties, the Corporate Secretary also serves in an Internal Communications capacity, in charge of ensuring the availability and circulation of information for all employees, including employees of subsidiaries, and maintaining an internal communications network.
Beberapa kegiatan yang dikembangkan oleh fungsi Komunikasi Internal di sepanjang tahun 2011 adalah: 1. Pengembangan Intranet Portal Intranet Portal grup Kalbe yang dinamakan Kalbe Family Portal merupakan fasilitas intranet yang dapat diakses oleh seluruh karyawan (termasuk karyawan di anak perusahaan) yang dihubungkan melalui fasilitas akses internet.
Several activities developed by Internal Communication functions during the year 2011 were: 1. Intranet Portal Development A Kalbe Intranet Portal Group called Kalbe Family Portal is accessible to all employees (including employees in subsidiary companies) connected through Internet access.
Kalbe Family Portal memberikan berbagai informasi untuk kepentingan karyawan serta juga memberikan akses informasi untuk mendukung pekerjaan sehari-hari. Portal ini disiapkan untuk dapat menjadi fasilitas yang mendukung aktivitas kerja menjadi lebih baik, sekaligus menjadi media informasi yang efektif.
K albe Family Portal provides information for the benefit of employees and also provides access to information to support their daily work. This portal is prepared as a facility to support work activities, as well as acting as a medium of effective information.
2. E-mail Blast E-mail Blast merupakan fasilitas sirkulasi informasi massal yang diatur pengirimannya, baik kepada seluruh karyawan, maupun kelompok karyawan tertentu. Fasilitas tersebut merupakan sarana yang efektif bagi Perseroan untuk menyampaikan informasi secara cepat dan menyeluruh kepada seluruh karyawan Kalbe dan anak perusahaan di berbagai lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Selama tahun 2011 tak kurang dari 104 judul e-mail blast telah dikirimkan kepada karyawan.
2. E-mail Blast E-mail Blast is a facility through which mass-circulation of information delivery can be arranged, either to all employees, or to certain employee groups. The facility is an effective means for the Company to deliver information quickly and thoroughly to all Kalbe employees and to its subsidiaries in various locations spread throughout Indonesia. During the year 2011, no fewer than 104 email blast titles were sent out to employees.
Hubungan Investor Sekretaris Perusahaan juga menangani Hubungan Investor dalam rangka menjaga dan meningkatkan komunikasi antara Perseroan dengan para investor baik di tingkat lokal maupun internasional. Fungsi Hubungan Investor antara lain menyediakan informasi terkini terkait kinerja usaha Perseroan dan pandangan masa depan yang membantu investor dalam keputusan investasi pada saham Perseroan.
Investor Relations The Corporate Secretary also handles Investor Relations, in order to maintain and improve communication between the Company and investors, both locally and internationally. The Investor Relations function, including provision of the latest information related to the Company's business performance and future outlook, helps investors in making investments in shares of the Company.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Penyebarluasan informasi dilakukan langsung kepada investor maupun kepada para analis pasar modal dalam bentuk siaran pers, presentasi dan penyelenggaraan pertemuan analis dan investor secara berkala. Pada tahun 2011, Hubungan Investor secara berkala bertemu dengan analis, investor serta fund manager dalam rapat maupun partisipasi Perseroan dalam Forum Investor yang diselenggarakan di Jakarta, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Jepang, Amerika Serikat dan Inggris. Kegiatan Event
Dissemination of information is conducted directly to the investor and to stock market analysts in the form of press releases, presentations and organizing meetings with analysts and investors on a regular basis. In 2011, Investor Relations periodically met with analysts, investors and fund managers in meetings as well as participation of the Company in Investor Forum events held in Jakarta, Singapore, Malaysia, Hong Kong, Japan, the United States and Britain.
Frekuensi Frequency
Konferensi & Roadshow Conference & Roadshow
13
Kunjungan ke Pabrik Site Visit
7
Pertemuan dan Telekonferensi Meetings and Teleconferences
125
Paparan Publik Public Expose
1
Partisipasi di Investor Day Participation in Investor Day
1
Partisipasi di Investor Summit & Capital Market Expo Participation in Investor Summit & Capital Market Expo
1
Keterbukaan Informasi Sesuai dengan prinsip transparansi dan pemenuhan tanggung jawab atas kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku di bursa efek dan pasar modal terkait keterbukaan informasi, Kalbe senantiasa menyampaikan informasi yang terkini terkait dengan setiap perkembangan yang terjadi di Perseroan kepada pemegang saham dan pihak otoritas pasar modal melalui berbagai jalur komunikasi demi memastikan komunikasi yang efektif. Selain pelaporan langsung kepada pasar modal dan bursa, informasi disampaikan kepada pemegang saham secara umum melalui pengumuman BEI dan di media massa.
Information Disclosure In accordance with the principles of transparency and the fulfillment of the responsibility for compliance with the laws and regulations on the stock exchanges and capital markets related to the disclosure of information, Kalbe always delivers the latest information related to any developments in the Company to the shareholders and capital market authorities through various communication channels, to ensure effective communication. In addition to reporting directly to capital market and stock exchange authorities, information is submitted to the shareholders in general through IDX announcements and the media.
Daftar Keterbukaan Informasi Tahun 2011 List of Disclosure of Information in 2011 Laporan Eksternal External Report
Frekuensi Frequency
Pelaporan ke Bapepam- LK dan BEI Reports to Bapepam-LK and BEI
46
Laporan Tahunan Annual Report
1
Siaran Pers Press Release
20
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
219
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Daftar Siaran Pers Tahun 2011 List of Press Release in 2011
No
220
Tanggal Date
Topik Topic
1
February 27
Kalbe Farma Memperingati Hari Kanker Sedunia – Merajut Asa dengan Kanker Kalbe Farma Commemorated World Cancer Day – Sustaining Hope with Cancer
2
March 10
Kalbe Farma Memperingati Hari Ginjal Sedunia 2011 – Lindungi Ginjal, Selamatkan Jantung Kalbe Farma Commemorated World Kidney Day 2011 – Protect Your Kidney, Save Your Heart
3
March 29
Penjualan Kalbe Melesat Hingga Melebihi Rp 10,2 Triliun Kalbe’s Net Sales Exceeded Rp 10.2 Trillion
4
March 31
Kalbe Farma Membangun Pabrik Obat Kanker Pertama Kalbe Farma Builds First Cancer Drugs Factory
5
April 8
Kalbe Farma Berbagi Untuk Sehat – Pengobatan Gratis dan Paket Sembako Kalbe Farma Cares for Health – Free Medical Check and Food Package
6
April 18
Dividen Kalbe Tahun Buku 2010 Akan Meningkat Tajam Kalbe’s Dividend for Year 2010 to Increase Significantly
7
April 27
Laba Bersih Kuartal Pertama 2011 Kalbe Meningkat 23% Kalbe’s First Quarter Net Income Increased by 23%
8
May 10
Kalbe Junior Scientist Award Kalbe Junior Scientist Award
9
May 18
Investor Day 2011 – Paparan Kinerja Kuartal Pertama 2011 Investor Day 2011 – First Quarter 2011 Result
10
May 25
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 25 Mei 2011 Annual General Meeting of Shareholders 25 May 2011
11
June 5
Kalbe Farma Memperingati Hari Lanjut Usia Nasional Kalbe Farma Commemorated National Senior Day
12
July 14
Kalbe Junior Scientist Award Memilih 18 Finalis Kalbe Junior Scientist Award Chose 18 Finalis
13
July 24
Kalbe Berbagi Untuk Sehat - Lanjutkan Pengobatan Gratis dan Perbaikan Fasilitas Kesehatan Bagi Korban Merapi Kalbe Cares for Health – Continuing Free Medical Treatment and Health Facilities Renovation for Merapi Victims
14
July 28
Finalis Kalbe Junior Scientist Award Memperingati Hari Anak Nasional Bersama Wapres Boediono dan Mendiknas M. Nuh Kalbe Junior Scientist Kalbe Junior Scientist Award Finalists Commemorated National Children Day with Vice President Boediono and Minister of National Education M. Nuh
15
July 29
Laba Bersih Semester Pertama 2011 Kalbe Meningkat 18% Kalbe’s First Semester 2011 Net Profit Increased by 18%
16
September 10
Kalbe Junior Science Fair – Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik Kalbe Junior Science Fair – Innovation for a Better Life
17
September 12
Pemenang Favorit Junior Scientist Award Win on Zero: Permainan Matematika Melatih Mencari Selisih Favourite Winner in Junior Scientist Award Win on Zero: Mathematics Game to Find the Difference
18
October 5
Investor Summit 2011 Paparan Kinerja Semester Pertama 2011 Investor Summit 2011 First Semester 2011 Results
19
October 27
Laba Bersih 9 Bulan Tahun 2011 Meningkat 18,1% First 9 Month Results Increased by 18.1%
20
December 15
Kalbe Farma dukung Hari Kesehatan Nasional Indonesia Salurkan Pengobatan Gratis kepada 1.000 warga Jawa Timur Kalbe Farma Supported Indonesia National Health Daya – Providing Free Medical Treatment for 1,000 East Javanese People
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Akses Informasi dan Data Perseroan Penyebaran informasi kepada seluruh stakeholders merupakan bagian penting dari peningkatan prinsip transparansi informasi secara internal dan eksternal, yang diharapkan membantu, menjaga dan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan persepsi positif dari stakeholders terhadap kebijakan dan kegiatan Kalbe. Kalbe menyediakan sarana portal informasi melalui situs Perseroan di www.kalbe.co.id dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Access to Information and Company Data Dissemination of information to all stakeholders is an important part of the increase of transparency of information internally and externally, which is expected to assist, maintain and enhance the knowledge, understanding and positive perception of stakeholders about Kalbe's policies and activities. Kalbe provides a portal through the Company's website: www.kalbe. co.id
Sebagai bentuk kepatuhan terhadap keterbukaan informasi, Kalbe senantiasa melakukan pelaporan akan informasi dan fakta material melalui surat kepada Bapepam-LK dan electronic reporting kepada Bursa Efek Indonesia. Keterbukaan informasi Perseroan yang disampaikan melalui electronic reporting tersedia di website BEI (www.idx.co.id).
As a form of compliance with disclosure of information, Kalbe always reports information and material facts through a letter to Bapepam-LK and electronic reporting to the Indonesian Stock Exchange. The Company's disclosure of information conveyed through electronic reporting is available on the IDX website ( www.idx.co.id ).
Ketersediaan Siaran Pers di Website Kalbe secara aktif melakukan publikasi dari setiap aksi korporasi yang dilakukan melalui siaran pers dalam dua bahasa, Bahasa Indonesia dan Inggris. Siaran pers tersebut tersedia di website Perseroan.
Press Release Availability on Website Kalbe is actively publicizing every corporate action through press releases in both the Indonesian and English languages. Press releases are available on the Company's website.
E-mail Perusahaan (Contact Us) Kalbe juga senantiasa membina jalur komunikasi yang terbuka melalui fungsi ‘contact us’ pada website Perseroan atau melalui E-mail ke
[email protected] untuk mengakomodir berbagai pertanyaan mengenai Perseroan.
Company Email (Contact Us) Kalbe also continues to foster open lines of communication through the function of 'contact us' on the Company's website or via email to
[email protected], to accommodate a variety of questions concerning the Company.
Sementara untuk para instansi atau pihak-pihak yang berhubungan dengan pasar modal serta para investor dapat langsung menghubungi Sekretaris Perusahaan atau Hubungan Investor Perseroan dengan alamat sebagai berikut:
Meanwhile, agencies or parties related to capital markets as well as investors are invited to contact the Secretary of the Company or the Company's Investor Relations at the following address:
Vidjongtius Sekretaris Perusahaan Tel. (021) 4287-3888 Fax. (021) 4287-3680 E-mail:
[email protected] atau Hubungan Investor Tel. (021) 4287-3888 Fax. (021) 4287-3680 Email:
[email protected]
Vidjongtius Corporate Secretary Tel. (021) 4287-3888 Fax. (021) 4287-3680 Email:
[email protected] or Investor Relations Tel. (021) 4287-3888 Fax. (021) 4287-3680 Email:
[email protected]
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
221
Performance Highlights
222
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Kebijakan Teknologi Informasi Teknologi informasi memegang peranan penting dalam mendukung tujuan usaha serta menunjang kegiatan operasional Kalbe. Perseroan berkomitmen untuk mengakomodasi perkembangan teknologi informasi yang mendukung pertumbuhan usaha, peningkatan kinerja serta efisiensi operasional.
Information Technology Policy Information technology plays an important role in supporting business objectives and the operational activities of Kalbe. The Company is committed to accommodate the development of information technology to support business growth and performance improvement while upgrading operational efficiency.
Dalam upaya mencapai keselarasan kinerja operasional yang unggul serta optimalisasi kemampuan organisasi maka Kalbe telah menerapkan kebijakan pedoman penggunaan sumber daya teknologi informasi guna mengarahkan seluruh sumber daya teknologi informasi yang tersedia agar digunakan secara tepat guna dan tepat sasaran untuk kepentingan Perseroan.
In an effort to achieve superior operational performance alignment, as well as optimizing the organization's ability, Kalbe has implemented policy guidelines for the use of information technology resources, in order to devote all information technology resources available to be used as appropriate and on target for the benefit of the Company.
Di tahun 2011, Perseroan terus meningkatkan sarana dan layanan teknologi informasi dengan melakukan konsolidasi infrastruktur terpadu melalui penggunaan fasilitas yang tersedia di Data Center dan Data Recovery Center yang baru.
In 2011, the Company continued to improve facilities and information technology services with integrated infrastructure consolidation, through the use of the facilities available in the Data Center and the new Data Recovery Center.
Pengembangan sistem teknologi informasi baik di tingkat korporasi maupun unit bisnis terus diupayakan dengan penyempurnaan dan perampingan proses bisnis, penyampaian data dan informasi yang terintegrasi, akurat dan tepat waktu.
The development of information technology systems for both the corporate level and business units continues to be pursued by improving and streamlining business processes, delivery of data and information in an integrated, accurate and timely fashion.
Pada bulan September 2011, Perseroan telah sukses mengimplementasikan aplikasi retail berbasis web untuk menunjang proses bisnis dan meningkatkan kinerja operasional pada seluruh outlet Mitrasana di unit usaha Health Services.
In September 2011, the Company successfully implemented a web-based retail application, to support business processes and improve operational performance at all Mitrasana outlets in Health Services business unit.
Di bulan Oktober 2011, dalam upaya meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Kalbe meluncurkan layanan toko web online dengan branding Kalbe e-store yang dapat diakses via www.kalbestore. com. Kalbe e-store menawarkan pengalaman dan kemudahan berbelanja secara online untuk produk Perseroan secara interaktif dan terpercaya.
In October 2011, in an effort to improve service to customers, Kalbe launched its online web store with Kalbe e-store branding, accessed via www.kalbestore. com. Kalbe e-store offers experience and convenience of interactive and reliable online shopping for the Company's products.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Selama tahun 2011, Kalbe telah berhasil pula mengembangkan berbagai aplikasi pendukung untuk efisiensi kegiatan proses operasional dan usaha Perseroan, seperti: Product Life-Cycle Management System, aplikasi ERP Orlansoft di Unit Usaha Eye Care, pemanfaatan situs jejaring sosial untuk menjangkau dan berinteraksi dengan konsumen, pembuatan Kalbe Medical Portal www.kalbemedical.org bagi para profesional di bidang kesehatan, peluncuran situssitus komunitas dan berbagai aplikasi lainnya.
During the year 2011, Kalbe has also successfully developed a range of support applications for the efficiency of operational processes and activities regarding the Company's business, such as: Product Life-Cycle Management System, ERP Orlansoft application at the Eye Care Business Unit, the use of social networking sites to reach and interact with consumers, the creation of Kalbe Medical Portal (www.kalbemedical.org) for professionals in the health sector, the launch of community websites and various other applications.
Memasuki tahun 2012, penerapan teknologi informasi Perseroan lebih diutamakan kepada konsolidasi bisnis proses antara 4 lokasi fasilitas produksi pada Divisi Obat Resep dengan mengimplementasikan sistem terpadu Oracle e-Business Suite, peningkatan pemanfaatan situs jejaring sosial dalam kegiatan pemasaran dan edukasi serta layanan konsumen atas informasi, serta penyempurnaan arsitektur kebijakan tata kelola teknologi informasi sebagai salah satu bagian dari GCG Perseroan.
Entering year 2012, implementation of the Company’s information technology is geared towards business process consolidation amongst the 4 locations of production facilities in the Prescription Pharmaceuticals Division, by implementing an integrated system of Oracle e-Business Suite, the upgrade of social networking sites in marketing and education and consumer services for information, as well as improvements in the architecture of information technology policy as one aspect of the Company’s GCG
Sejalan dengan tata nilai transparansi, Perseroan terus mengembangkan situs dengan penyempurnaan baru yang lebih memudahkan akses publik terhadap informasi Perseroan. Para pemangku kepentingan dapat mengakses informasi Perseroan melalui www. kalbe.co.id. untuk memperoleh informasi komprehensif terkait dengan aktivitas, kinerja, program pemasaran, jaringan, struktur pemegang saham dan informasi lainnya mengenai Perseroan.
In line with the principle of transparency, the Company continues to develop the site with new improvements, to facilitate public access to Company information. Stakeholders can access the Company information through www.kalbe.co.id to gain comprehensive information related to the activities, performance, marketing program, network, shareholder structure and other information on the Company.
Opsi Saham Sampai dengan periode pelaporan yang berakhir pada 31 Desember 2011, Kalbe tidak melakukan penerbitan hak opsi atas saham Perseroan.
Stock Options Up to the reporting period which ended on December 31, 2011, Kalbe did not issue option rights on shares of the Company.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
223
Performance Highlights
224
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Perkara Litigasi Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Kalbe selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
Litigation Legal issues are civil and criminal legal issues faced during the period of Kalbe and reports have been filed through the legal process.
Pokok Perkara / Gugatan Pada bulan Januari 2009, melalui surat keterbukaan informasi Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009, Perseroan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim sejumlah US$ 19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perseroan menolak klaim tersebut karena Perseroan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen tersebut.
Legal Suits/Claims In January 2009, pursuant to Letter No.004/CSECKF/I- 09 dated January 16, 2009 on Disclosure of Information by the Company to the Indonesia Stock Exchange, the Company reported that JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) had filed a claim amounting to US$ 19,194,206 related to, in the opinion of JP Morgan, a breach of conditions of the 2002 ISDA Master Agreement for a derivative transaction. The Company rejected such a claim on the grounds that the Company neither approved nor signed the document concerned.
Perkembangan Perkara Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perseroan melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank, National Association, Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut Perseroan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah US$ 120 juta.
Case Developments Later, in February 2009, the Company, through its legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm, filed a lawsuit in the South Jakarta District Court, with the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was filed against JP Morgan Chase Bank, National Association, Jakarta Branch and its related parties, regarding the above-mentioned claim. The underlying basis of the lawsuit is a violation of the law and a breach of certain articles of Bank Indonesia regulations, for which the Company demanded compensation of US$ 120 million.
Gugatan tersebut dicabut oleh Perseroan sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum Perseroan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.
This lawsuit was withdrawn by the Company in accordance with the letter dated June 30, 2009 through its legal attorney, received by the South Jakarta District Court dated June 30, 2009.
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan melalui kuasa hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/ PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada
In March 2009, JP Morgan through its legal attorney, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court under case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was filed against the Company in order to execute the Decision
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Perseroan untuk melaksanakan Putusan dari The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai Putusan tertanggal 1 Juni 2009 No. 89/ PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2009, Perseroan menerima Surat Pemberitahuan Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase Bank, National Association.
from The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in London. This lawsuit was not accepted by the Central Jakarta District Court in accordance with its Decision dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/ 2009/PN.JKT. PST. Later, on July 21, 2009, the Company received letter of notification of appeal from the bailiff of the Central Jakarta District Court, filed by JP Morgan Chase Bank, National Association.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perseroan menerima pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam perkara JP Morgan melawan Perseroan beserta salinan resmi dari Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No. 89/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan eksepsi Perseroan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.
On May 26, 2010, the Company received the verdict from DKI Jakarta High Court on JP Morgan against the Company, and the official copy of DKI Jakarta High Court Decision No. 509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In its verdict, DKI Jakarta High Court accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan.
Pada tanggal 7 Juli 2010, Perseroan menerima salinan resmi relaas pemberitahuan kasasi dan penyerahan memori kasasi No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST. Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara JP Morgan melawan Perseroan.
On July 7, 2010, the Company received the official copy of notification of cassation and memorandum of cassation No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST. Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. from the Central Jakarta Distric Court regarding JP Morgan’s case against the Company.
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perseroan telah mendaftarkan Kontra Memori Kasasi dalam perkara antara Perseroan melawan JP Morgan atas Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. tertanggal 25 Februari 2010.
On July 19, 2010, the Company filed a Contra Cassation Memorandum on the Company case against JP Morgan in DKI Jakarta High Court Decision No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. dated February 25, 2010.
Selanjutnya, pada tanggal 8 Maret 2012, Perseroan menerima Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan Perseroan beserta salinan resmi dari Putusan Mahkamah Agung No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perseroan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.
Subsequently, on March 8, 2012, the Company received the verdict from the Supreme Court of the Republic of Indonesia about the JP Morgan case against the Company and the official copy of Supreme Court Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/ Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In its verdict, the Supreme Court of the Republic of Indonesia accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
225
Performance Highlights
226
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Pengaruh Terhadap Kondisi Keuangan Perseroan Manajemen Perseroan berpendapat, penyelesaian akhir dari masalah hukum tersebut tidak akan berdampak buruk terhadap hasil usaha dan posisi keuangan Perseroan.
Impacts on the Company’s Financial Conditions The Company’s management believes that final settlement of these legal issues shall have no potential adverse impacts on the Company’s operational performance or financial position.
Perkara Litigasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Selama tahun 2011, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Kalbe tidak memiliki permasalahan hukum dan tidak sedang berperkara hukum baik secara perdata maupun pidana.
Litigation cases of Members of the Board of Commissioners and Board of Directors During the year 2011, members of Kalbe’s Board of Commissioners and Board of Directors had no legal problems and were not under litigation, either civil or criminal.
Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan dimana terdapat konflik antara kepentingan ekonomis Kalbe dan kepentingan ekonomis pribadi Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris, pemegang saham utama atau pihak terafiliasi dari Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama. Selama tahun 2011, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan.
Conflict of Interest Conflict of interest is a circumstance where there is a conflict between economic interests of Kalbe and personal economic interests of members of Kalbe's Board of Directors, Board of Commissioners, main shareholders or their affiliated parties. During 2011, there was no transactions with conflict of interest.
Pemberian Dana untuk Kegiatan Politik dan Sosial Kalbe tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Kalbe terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci tentang kegiatan sosial yang telah dilakukan oleh Kalbe terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2011 ini.
Funding for Political and Social Activities Kalbe is not involved in any political activity and does not make donations to political interests. Conversely, high awareness in social and environmental issues is an important part of Kalbe’s duties and responsibilities towards society. A more detailed explanation of the activities carried out by Kalbe and its nominal value during 2011 was presented in the Report of Corporate Social Responsibility in the 2011 Annual Report.
Komitmen pada Konsumen Untuk menjaga kesinambungan usaha dan pertumbuhan Perseroan, Kalbe memberikan komitmen pada pelanggan untuk mendapatkan layanan yang terbaik.
Commitment to Consumers To maintain business continuity and growth of the Company, Kalbe maintains a commitment to deliver customers the best of services.
Dalam rangka meningkatkan mutu layanan, Perseroan memiliki Pusat Pengaduan Konsumen dan Pusat Informasi yang dapat dimanfaatkan oleh Konsumen untuk berinteraksi dengan Kalbe terkait dengan produk yang dihasilkan Kalbe. Karena beragamnya produk portofolio Kalbe, Pusat pelayanan konsumen Kalbe terbagi berdasarkan jenis produknya, yaitu:
In order to increase quality of service, Kalbe has provided a Consumer Complaint Center and Information Center useful for interaction between consumers and the Company about Kalbe products. Because of the diversity of its product portfolio, Kalbe customer service centers are set up based on the type of products, namely:
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
• Pusat pelayanan konsumen untuk obat resep adalah Kalbe Ethical Customer Care atau KECC di nomor telepon (021) 4288-4888.
• Customer complaint center for prescription pharmaceuticals: Kalbe Ethical Customer Care or KECC at number (021) 4288-4888.
• Untuk produk-produk nutrisi, Kalbe Nutritionals menyediakan pusat pelayanan konsumen (customer service) melalui nomor bebas pulsa 0800-140- 2000 atau email di
[email protected].
• For nutritional products, Kalbe Nutritionals operates a customer service center through a toll free number 0800-140-2000 or email at customer@ kalbenutritionals.com .
• Untuk produk minuman energi dan produk obat bebas yang diproduksi oleh PT Bintang Toedjoe, anak Perusahaan Kalbe, disediakan pusat pelayanan konsumen (customer service) di nomor 0-800-1237007.
• F or energy drink products and over-the-counter products manufactured by PT Bintang Toedjoe, a Kalbe subsidiary, consumers can contact customer service at 0-800-123-7007.
Kalbe juga menyelenggarakan banyak kegiatan yang secara langsung berinteraksi dengan para konsumen, sehingga dapat lebih memahami kebutuhan konsumen serta keluhan konsumen dan keluarganya terkait produk dan layanan Kalbe serta menjalin hubungan baik dengan para konsumen untuk meningkatkan kepedulian mereka di bidang kesehatan.
Kalbe also organizes many activities directly, interacting with consumers, so as to better understand consumer needs and complaints and how this relates to products and services of Kalbe, the objective being to establish good relations with consumers and to increase their awareness of the health sector.
Beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan sepanjang tahun 2011 terkait dengan kepuasan konsumen adalah sebagai berikut: 1. M enyelenggarakan acara-acara outing bersama beberapa komunitas kesehatan 2. M enyelenggarakan seminar dan simposium tentang kesehatan secara rutin yang dihadiri oleh para pasien dan konsumen.
Some of the activities carried out during year 2011 related to consumer satisfaction are as follows:
Etika Kalbe menyadari pentingnya suatu Pedoman Etika dalam pelaksanaan kegiatan operasional Perseroan. Oleh sebab itu, saat ini Perseroan tengah menyusun suatu Pedoman Etika yang akan menjadi pedoman berperilaku bagi seluruh jajaran Kalbe dalam melakukan interaksi dan hubungan dengan segenap pemangku kepentingan. Selain itu, adanya Pedoman Etika diharapkan dapat menghindari terjadinya penyimpangan terhadap standar perilaku yang ditetapkan dan menjadi pedoman dalam mendeteksi
Ethics Kalbe realizes the importance of a Code of Conduct in the implementation of the operational activities of the Company. Therefore, the Company is currently preparing a Code of Conduct which will serve as guidelines for all Kalbe Institutions in conducting interaction and relationships with all stakeholders. In addition, the Code of Conduct is expected to avoid any deviation from established standards of behavior and to serve as guidelines in detecting violations. Compliance with the Code of Conduct will avoid any
1. Organizing outing events with several health communities 2. Organizing seminars and symposiums on health routines attended by patients and consumers.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
227
Performance Highlights
228
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
pelanggaran yang terjadi. Kepatuhan terhadap Pedoman Etika akan menghindari timbulnya hubungan yang tidak wajar dengan para stakeholders yang pada kelanjutannya akan merugikan Perseroan.
improper relationship with stakeholders that would be detrimental to the Company.
Tujuan penyusunan Pedoman Etika adalah sebagai berikut: 1. Menjabarkan nilai-nilai Perseroan ke dalam standar dan etika bisnis yang harus dipatuhi oleh setiap insan Kalbe dalam pelaksanaan tugas sehari-hari 2. Menjadi standar pedoman perilaku yang diharapkan atas setiap insan Kalbe, meliputi Komisaris, Direksi dan karyawan 3. Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang tinggi bagi korporasi, komisaris, direksi dan seluruh karyawan 4. Mengembangkan hubungan yang baik dengan para pemangku kepentingan sesuai dengan prinsipprinsip tata kelola dan nilai-nilai Perusahaan; dan 5. Menunjang pelaksanaan praktek tata kelola yang baik dalam Perusahaan dalam rangka mencapai kinerja keuangan, sosial dan lingkungan yang baik dan berkelanjutan
The purpose of developing a Code of Conduct includes: 1. To describe the Company's values in terms of ethical business standards that must be obeyed by every member of Kalbe in everyday duties 2. To set in place a standard code of conduct expected of every member of Kalbe, including Commissioners, Directors and employees 3. To develop proper behavior in accordance with high ethical standards for the corporation, directors and employees 4. To develop good relationships with stakeholders in accordance with the principles of corporate governance and company values; and 5. To support the implementation of good corporate governance practices in order to achieve financial performance, social, and a healthy and sustainable environment.
Kalbe memiliki Panca Sradha Kalbe yang menjadi landasan filosofis penerapan Pedoman Etika Kalbe sebagai berikut: 1. Saling percaya adalah perekat di antara kami 2. Kesadaran penuh adalah dasar setiap tindakan kami 3. Inovasi adalah kunci keberhasilan kami 4. Bertekad untuk menjadi yang terbaik 5. Saling keterkaitan adalah panduan hidup kami
Kalbe has Panca Sradha Kalbe as its philosophical basis for application of Kalbe's Code of Conduct as follows: 1. Trust is the glue of life 2. Mindfulness is the foundation of our action 3. Innovation is the key to our success 4. Strive to be the best 5. Interconnectedness is a universal way of life
Kelima aspek ini menjadi dasar bagi setiap insan Kalbe dalam bersikap, berperilaku dan berinteraksi dengan para stakeholders Kalbe.
These five aspects have become the basis for any Kalbe individual in their attitude, behavior and interaction with stakeholders of Kalbe.
Pada tahun 2011 Pedoman Etika masih berada dalam tahap pengembangan dan direncanakan akan diterapkan mulai tahun 2012. Pedoman Etika Kalbe berisikan aspek-aspek antara lain kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, penghindaran benturan kepentingan, pemberian dan penerimaan hadiah / gratifikasi, keterlibatan dalam kegiatan politik dan lainlain.
In 2011 the Code of Conduct is still in development and is planned to be implemented in the year 2012. Kalbe’s Code of Conduct contains aspects such as compliance with laws and regulations, avoidance of conflicts of interest, giving and receiving gifts / gratifications, engaging in political activities, among others.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Dalam pelaksanaannya nanti, Perseroan merencanakan bahwa segenap karyawan Kalbe diwajibkan untuk membaca, mendiskusikan, memahami, dan menghayati Pedoman Etika secara tepat, baik, dan benar. Lebih lanjut, karyawan juga akan diharuskan mentaati Pedoman Etika yang diwujudkan dengan menandatangani surat pernyataan kesanggupan untuk mentaati dan melaksanakan Pedoman Etika secara konsisten dan penuh tanggung jawab.
All Kalbe employees will be required to read, discuss, understand, and appreciate the Code of Conduct properly and correctly. Moreover, employees will also be required to comply with the Code of Conduct by signing a statement of capability to comply with and implement the Code of Conduct consistently and responsibly.
Selain kewajiban untuk mentaati Pedoman Etika, karyawan Kalbe juga akan diharuskan untuk mematuhi aturan dan kebijakan Perseroan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Pedoman Etika. Karyawan diharuskan untuk melaporkan pelanggaran atas Pedoman Etika tersebut melalui Whistleblowing System yang sedang dikembangkan Kalbe.
In addition to the obligation to comply with the Code of Conduct, Kalbe employees will be also required to comply with rules and other Company policies and not be silent when discovering or learning of acts in violation of the Code of Conduct. Employees are required to report violations of the Code of Conduct through a whistleblowing system which is being developed by Kalbe.
Sosialisasi Etika Kalbe akan melakukan sosialisasi dalam penerapan Pedoman Etika kepada seluruh karyawan, mulai dari level operasional sampai kepada top management. Sosialisasi ini dimaksudkan agar seluruh insan Kalbe memiliki pemahaman yang sama dan senantiasa patuh terhadap Pedoman Etika. Kalbe melakukan penegakan terhadap Pedoman Etika yang dilakukan dengan melakukan pemantauan secara berkala terhadap penegakan Pedoman Etika dan menyediakan fasilitas bagi pengaduan terhadap pelanggaran Pedoman Etika.
Socialization of Ethics Kalbe will conduct socialization of the implementation of its Code of Conduct for all employees, starting from the operational level through to top management. Socialization is intended for all individuals to possess the same understanding and always to abide by the Code of Conduct. Kalbe is enforcing the Code of Conduct by periodically monitoring its enforcement and provides facilities for complaints concerning violations of the Code of Conduct.
Whistleblowing System Perseroan menyadari bahwa terjadinya fraud dapat menyebabkan kerugian bagi Kalbe dan mempengaruhi citra Kalbe, sehingga dapat berdampak terhadap produktivitas kerja jajaran Kalbe maupun kelangsungan usaha Kalbe secara keseluruhan. Kalbe bertekad untuk menciptakan kegiatan operasional Perseroan yang terbebas dari praktik-praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta menjunjung tinggi Pedoman Etika,
Whistleblowing System The Company realizes that the existence of fraud may cause harm to Kalbe and affect the image of Kalbe, so it can have an impact on labor productivity and business continuity as a whole. Kalbe is determined to create Company operational activities that are free from corrupt practices and to uphold the Code of Conduct, which the Company seeks to actively promote to increase the participation of all elements
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
229
Performance Highlights
230
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
dimana Perseroan berusaha untuk meningkatkan peran serta secara aktif dari seluruh unsur Perusahaan, dan para pemangku kepentingan lainnya melalui suatu mekanisme penanganan yang adil dan transparan, salah satunya melalui Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS).
of the Company and other stakeholders, through a fair and transparent mechanism of handling, one of them being through a Reporting System or Whistleblowing System (WBS).
Pada tahun 2011, Perseroan telah memulai proses diskusi internal mengenai model WBS yang tepat bagi Kalbe. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, model WBS di Kalbe diharapkan mampu menjamin beberapa hal sebagai berikut: 1. Kemudahan akses informasi. WBS Kalbe harus mampu menjangkau berbagai stakeholders Kalbe secara luas. Untuk itu, media penyampaian laporan disarankan meliputi: website, email, nomor telepon lokal, nomor telepon selular dan surat/kotak pos. 2. Jaminan perlindungan terhadap pelapor. WBS Kalbe diharapkan mampu memberikan jaminan perlindungan terhadap pelapor. Pelapor akan dilindungi dari kemungkinan adanya serangan balik, hukuman dan aspek-aspek terkait lainnya. 3. Jaminan penyelesaian laporan yang masuk. WBS Kalbe diharapkan mampu menyelesaikan setiap laporan yang masuk. Untuk itu, secara berkala, pelapor diberikan informasi terkait dengan laporan yang disampaikan. 4. Komitmen terhadap rewards and punishments. WBS Kalbe diharapkan mampu memberikan punishment terhadap pihak yang terbukti bersalah dan memberikan apresiasi terhadap pelapor. Berdasarkan hasil diskusi tersebut, Kalbe akan memulai program membangun kesadaran akan WBS dan mengembangkan sistem yang lengkap dan terintegrasi secara bertahap mulai tahun 2012.
In 2011, Kalbe has started to conduct an internal discussion of the appropriate WBS model for Kalbe. Based on the results of these discussions, a WBS model in Kalbe should be able to guarantee the following: 1.Easy access to information. Kalbe WBS should be able to reach Kalbe’s various stakeholders at large. For that reason, media reports were suggested to include: a website, email, local phone numbers, cellular phone numbers and letter / post boxes. 2. A guarantee of protection for the complainant. Kalbe WBS is expected to provide a guarantee of protection for the complainant. The complainant will be protected from possible counter attack, penalties or other reprisals. 3. G uarantee of completion of reports received. Kalbe WBS is expected to complete each report as submitted. Thus the complainant periodically provides information related to the report submitted. 4. C ommitment to reward and punishment. Kalbe WBS is expected to give out punishment to the guilty party and bestow rewards / appreciation upon the complainant. Based on the results of these discussions, Kalbe will launch its WBS awareness program and build a complete and integrated system by 2012.
Implementasi GCG di Entitas Anak Perseroan secara aktif menyebarluaskan implementasi GCG di entitas anak. Pada tahun 2011, Perseroan mempersiapkan roadmap pengembangan GCG di entitas anak. Roadmap ini diharapkan dapat menjembatani dan menyamakan konsep GCG di Grup Kalbe. Roadmap ini telah disosialisasikan kepada seluruh entitas anak dan diharapkan berjalan secara efektif di tahun berikutnya.
GCG Implementation in Company Subsidiaries The Company is actively spreading GCG implementation through its Subsidiaries. In 2011, the Company prepared a roadmap of GCG development in its Subsidiaries. The roadmap is expected to bridge and to synchronize the concept of GCG at Kalbe Group. The roadmap has been socialized to all subsidiaries and is expected to operate effectively by next year.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Pengembangan GCG di Tahun 2012 Sebagai perusahaan yang dinamis, Perseroan menyadari bahwa tuntutan akan sistem, struktur dan implementasi GCG akan selalu meningkat dari tahun ke tahun. Untuk itu, di tahun 2012, Kalbe berencana melakukan peningkatan praktik GCG sebagai berikut: 1. Membentuk Satuan Tugas GCG 2. Memperkuat kebijakan dan praktik-praktik GCG di Perseroan dan anak perusahaan. 3. Membuat program pelatihan/seminar bagi Dewan Komisaris, Direksi dan Jajaran Manajemen untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan terkait GCG. 4. Melanjutkan penyebarluasan sosialisasi kebijakan dan praktik-praktik GCG dan Pedoman Etika kepada seluruh karyawan, pemasok, mitra bisnis dan pelanggan. 5. Membangun kesadaran akan Sistem Pelaporan Pelanggaran atau Whistleblowing System (WBS) kepada seluruh karyawan 6. Melakukan survei pemeringkatan implementasi GCG oleh pihak independen
GCG Development in the Year 2012 As a dynamic company, the Company will realize that the demands of the system, structure and implementation of GCG will necessarily rise from year to year. For that reason, in 2012, Kalbe plans to increase the practice of GCG as follows: 1. Form a GCG Task Force 2. Strengthen policies and practices of good corporate governance in the Company and its Subsidiaries. 3. Create a training program / seminar for the Board of Commissioners, Board of Directors and Management, to increase understanding and insight related to corporate governance. 4. Continue the socialization of policies and practices of good corporate governance and a Code of Conduct to all employees, suppliers, business partners and customers. 5. Build awareness and implementation of a Whistleblowing System (WBS) among all employees. 6. Conduct a survey for GCG implementation ranking by an independent party.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
231
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Komite Audit Audit Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Audit Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011
The Audit Committee Report for the Year Ended December 31, 2011
Untuk memenuhi ketentuan yang berlaku tentang Komite Audit dan mengingat Komite Audit berperan menunjang kinerja Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab pengawasan sehubungan dengan integritas laporan keuangan; manajemen risiko dan pengendalian internal; kepatuhan kepada hukum dan peraturan; kinerja, kualifikasi dan independensi akuntan publik serta kinerja fungsi audit internal, maka bersama ini perkenankan kami menyampaikan Laporan Tahunan kegiatan Komite Audit untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebagai berikut :
In order to comply with regulations applicable to the Audit Committee and considering the Audit Committee’s role in support of the Board of Commissioners in performing its oversight function in relation with the integrity of financial statements; risk management and internal control; compliance to law and regulations; performance, qualifications and independence of public accountant as well as the functions of internal audit, the following is a report on the activities of the Audit Committee for the year ending December 31, 2011:
1. Dasar Pembentukan Komite Audit Pembentukan Komite Audit ini didasarkan pada Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Peraturan-peraturan mengenai Good Corporate Governance yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG); dan Surat Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-29/PM/2004, tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
1.
2. Keanggotaan Komite Audit Susunan keanggotaan Komite Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan No. 01/VIII/2008/Komite Audit/ KF-LD, tanggal 5 Agustus 2008 juncto Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tentang Pengangkatan Komite Audit No. 01/SK/VIII/ DeKom/KF/LC/2011, tertanggal 22 Agustus 2011, yang masih berlaku hingga laporan tahunan ini dibuat adalah sebagai berikut:
2. Membership of the Audit Committee T he membership of the Audit Committee, based on Decision Letter of the Board of Commissioners No.01/ VIII/2008/Komite Audit/ KF-LD, dated August 5, 2008, juncto Decision Letter of the Board of Commissioners regarding the Appointment of Audit Commitee No. 01/ SK/VIII/DeKom/KF/LC/2011 dated August 22, 2011, which remains effective up to the date of preparation of this Annual Report is as follows:
Ketua Anggota Anggota
: Farid Anfasa Moeloek : Ichsan Gunawan : Dianawati Sugiarto
3. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Sesuai dengan fungsi Komite Audit yang mendampingi Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasan, maka tugas dan tanggung jawab Komite Audit adalah sebagai berikut :
232
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Basis of Audit Committee Establishment The Audit Committee was formed based on Law No.40 Year 2007 on Limited Liability Companies, rules and regulations on Good Corporate Governance issued by Bapepam-LK, the Indonesia Stock Exchange (IDX) and the National Committee on Governance (KNKG), and the Decree of the Chairman of Bapepam No.Kep-29/PM/2004 dated September 24, 2004, on the Establishment and Working Guidelines for the Audit Committee.
Chairman Member Member
: Farid Anfasa Moeloek : Ichsan Gunawan : Dianawati Sugiarto
3. Duties and Responsibilities of the Audit Committee In line with the function of the Audit Committee that supports the Board of Commissioners in performing its oversight duties, the duties and responsibilities of the Audit Committee are:
a. Mendukung implementasi sistem pengendalian internal yang baik. b. Melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan teraudit berdasarkan peraturan yang berlaku. c. Melakukan kajian atas lingkup dan kesesuaian audit eksternal, honorarium audit eksternal serta kemandirian dan obyektivitas auditor eksternal. d. Memberikan penjabaran tugas dan tanggung jawab Komite Audit untuk tahun buku yang bersangkutan sesuai dengan kebutuhan auditor eksternal.
a. T o support the implementation of an effective internal control system. b. To carry out an evaluation of audited financial statements based on applicable regulations. c. T o evaluate the scope and consistency of the external audit, honoraria for the external audit as well as the independency and objectivity of the external auditor. d. To prepare a description of the duties and responsibilities of the Audit Committee for the current fiscal year, as required by the external auditor.
4. Rapat Komite Audit Selama periode tahun 2011, Komite Audit telah melakukan 3 (tiga) kali rapat yang telah dijadwalkan secara reguler dan dihadiri oleh Ketua dan Anggota Komite Audit. Rapat Komite Audit juga dihadiri secara rutin oleh Sekretaris Perusahaan, Kepala Unit Audit Internal dan Bagian Hukum Perseroan. Agenda Rapat antara lain membahas hal-hal sebagai berikut :
4. Meetings of the Audit Committee F or the year 2011, the Audit Committee has held 3 (three) meetings which were scheduled on a regular basis and attended in full by the Chairman and the members of the Audit Committee. The Audit Commitee meetings were also attended by Corporate Secretary, Head of Internal Audit Unit and Corporate Legal Section, to discuss the following agenda:
a. Laporan keuangan; b. Sistem pengendalian internal; c. Pelaksanaan dan hasil dari proses pengendalian internal; d. Manajemen risiko; e. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan; f. Sistem dan implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance).
a. Financial statements; b. Internal control system; c. Implementation and result of the internal control system; d. Risk management; e. Compliance to laws and regulations; f. System and implementation of Good Corporate Governance.
Setelah mengadakan Rapat tersebut, Komite Audit membuat laporan kepada Dewan Komisaris, melalui Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit. Berdasarkan hasil laporan dari Komite Audit, Dewan Komisaris memberikan rekomendasi dan masukan kepada Direksi sehubungan dengan peningkatan aspek operasional dan korporasi Perseroan.
After the meetings, the Audit Committee provided reports to the Board of Commissioners, through Independent Commissioner as the Chairman of the Audit Committee. Based on the report of the Audit Committee, the Board of Commissioners provided recommendations and inputs to the Board of Directors regarding improvements in operational and corporate aspect of the Company.
Komite Audit mendukung langkah Manajemen untuk lebih memperkuat aktivitas Manajemen Risiko dalam Perseroan dan anak perusahaan sebagai bagian dari implementasi lebih lanjut Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam Perseroan.
The Audit Committee supported the Management’s action to strengthen Risk Management activities in the Company and subsidiaries as part of further implementation of Good Corporate Governance within the Company.
Jakarta, 16 Februari 2012
Jakarta, February 16, 2012
Farid Anfasa Moeloek Ketua Chairman
Ichsan Gunawan Anggota Member
Dianawati Sugiarto Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
233
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Komite Nominasi Nomination Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Nominasi untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
The Nomination Committee Report for the Year Ended December 31, 2011
Berdasarkan Surat Keputusan No.34/III/08/Komite Nominasi/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan Komisaris membentuk Komite Nominasi dalam rangka membantu pelaksanaan tugas kepengawasan Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite Nominasi bertugas dan bertanggung jawab membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kriteria dan sistem penilaian serta kebijakan nominasi lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai kebutuhan Perseroan berdasarkan kriteria yang disetujui.
Based on the Decision Letter No. 34/III/08/Nomination Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board of Commissioners established the Nomination Committee to assist with implementation of the supervisory functions of the Board of Commissioners and act in an advisory capacity with the Board of Directors in the management of the Company. The Nomination Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in developing criteria and assessment system as well as other nomination policy for the members of the Board of Commissioners and Board of Directors, including providing recommendations of candidate members for the Board of Commissioners and Board of Directors, according to Company needs, based on agreed criteria.
Anggota Komite Nominasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan Komite Nominasi sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The Nomination Committee members are appointed by the Board of Commissioners and comprise three members. As of the end of 2011, the composition of the Nomination Committee is as follows:
Ketua Anggota
Chairman Members
: Johannes Setijono : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Selama tahun 2011, Komite Nominasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali yang dihadiri lengkap oleh Ketua dan Anggota Komite Nominasi. Materi rapat yang dibahas antara lain adalah meninjau dan menilai kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi sistem penilaian dan memberikan rekomendasi struktur Direksi Perseroan serta kebijakan nominasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
In 2011, the Nomination Committee has conducted 2 (two) meetings, fully attended by the Chairman and members of the Nomination Committee. The meeting agenda included reviewing and assessing the performance of the Board of Commissioners and Board of Directors, evaluating the Company assessment system and providing recommendations on the structure of the Board of Directors of the Company as well as the nomination policy of the Board of Commissioners and Board of Directors.
Jakarta, 22 Februari 2012
Jakarta, February 22, 2012
Johannes Setijono Ketua Chairman
234
: Johannes Setijono : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Bernadette Ruth Irawati Setiady Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Johanes Berchman Apik Ibrahim Anggota Member
Laporan Komite Remunerasi Remuneration Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Remunerasi untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
The Remuneration Committee Report for the Year Ended December 31, 2011
Berdasarkan Surat Keputusan No.33/III/08/Komite Remunerasi/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan Komisaris membentuk Komite Remunerasi dalam rangka membantu pelaksanaan tugas kepengawasan Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite Remunerasi bertugas dan bertanggung jawab dalam memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan struktur remunerasi, bonus dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi termasuk mengkaji dan memberikan rekomendasi atas penilaian kinerja dan kompensasi bagi para Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Based on the Decision Letter No. 33/III/08/ Remuneration Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board of Commissioners established the Remuneration Committee to assist with the implementation of supervisory functions of the Board of Commissioners and serve in an advisory capacity to the Board of Directors in the management of the Company. The Remuneration Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in development of remuneration, bonuses and benefit structure of the Board of Commissioners and Board of Directors, including reviewing and providing recommendations on performance evaluation and compensation for the Commissioners and Directors of the Company.
Anggota Komite Remunerasi ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah tiga anggota. Susunan keanggotaan Komite Remunerasi sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The Remuneration Committee members are appointed by the Board of Commissioners and comprise three members. As of the end of 2011, the composition of the Remuneration Committee is as follows:
Ketua Anggota
Chairman Members
: Johannes Setijono : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
: Johannes Setijono : Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim
Selama tahun 2011, Komite Remunerasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 2 (dua) kali, yang dihadiri lengkap oleh Ketua dan Anggota Komite Remunerasi. Materi rapat yang dibahas antara lain adalah meninjau dan memberikan rekomendasi atas jumlah remunerasi yang meliputi gaji, bonus serta tunjangan bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2011.
In 2011, the Nomination Committee conducted 2 (two) meetings fully attended by the Chairman and members of the Nomination Committee. Meeting agenda included reviewing and providing recommendations regarding the amount of remuneration including salary, bonuses and benefits for the Board of Commissioners and Board of Directors.
Jakarta, 22 Februari 2012
Jakarta, February 22, 2012
Johannes Setijono Ketua Chairman
Bernadette Ruth Irawati Setiady Anggota Member
Johanes Berchman Apik Ibrahim Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
235
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Laporan Komite Risiko Usaha Business Risk Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite Risiko Usaha untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
The Business Risk Committee Report for the Year Ended December 31, 2011
Berdasarkan Surat Keputusan No.36/III/08/Komite Risiko Usaha/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite Risiko Usaha dalam rangka membantu pelaksanaan tugas kepengawasan Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite Risiko Usaha bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris dalam menyusun kebijakan terkait dengan penilaian risiko dan manajemen risiko, serta memberikan evaluasi kepada Dewan Komisaris atas pelaksanaan prinsip-prinsip manajemen risiko Perseroan dan rekomendasi perbaikan serta penanganan risiko yang dihadapi oleh Perseroan.
Based on the Decision Letter No. 36/III/08/ Business Risk Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board of Commissioners established the Business Risk Committee to assist the implementation of the supervisory functions of the Board of Commissioners and serve in an advisory capacity to the Board of Directors in the management of the Company. The Business Risk Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in developing policies related to risk assessment and risk management, and providing an evaluation to the Board of Commissioners on the implementation of risk management principles and recommendations for improvements while overcoming risks faced by the Company.
Anggota Komite Risiko Usaha ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah empat anggota. Susunan keanggotaan Komite Risiko Usaha sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The Business Risk Committee members are appointed by the Board of Commissioners and comprise four members. As of the end of 2011, the composition of the Business Risk Committee is as follows:
Ketua Anggota
Chairman Members
: Johannes Setijono : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
Selama tahun 2011, Komite Risiko Usaha menyelenggarakan 2 (dua) kali pertemuan dan dihadiri lengkap oleh Ketua dan anggota Komite Risiko Usaha. Beberapa pembahasan utama dihasilkan antara lain adalah peninjauan profil risiko-risiko utama Perseroan di tahun 2011 serta evaluasi atas efektivitas pengelolaan risiko serta tindakan mitigasi yang telah dilaksanakan oleh manajemen Perseroan. Komite Risiko Usaha juga ikut melakukan kajian atas identifikasi risiko-risiko utama yang mungkin akan dihadapi oleh Perseroan di tahun 2012, serta ikut memberikan rekomendasi atas rencana strategi mitigasi yang akan dijalankan oleh Manajemen Perseroan.
In 2011, the Business Risk Committee conducted 2 (two) meetings fully attended by the Chairman and members of the Business Risk Committee. Meeting agenda included reviewing the profiles of the Company’s key risks in 2011 and evaluating the effectiveness of its risk management, with study of mitigating factors as implemented by the management of the Company. The Business Risk Committee also performed reviews to identify major risks that may be faced by the Company in 2012, as well as providing recommendations on the strategic mitigating plan to be implemented by Company Management.
Jakarta, 27 Februari 2012
Jakarta, February 27, 2012,
Johannes Setijono Ketua Chairman
236
: Johanes Setijono : Jozef Darmawan Angkasa Budi Dharma Wreksoatmodjo Vidjongtius
Jozef Darmawan Angkasa Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Budi Dharma Wreksoatmodjo Anggota Member
Vidjongtius Anggota Member
Laporan Komite GCG GCG Committee Report
Kepada Yth. Dewan Komisaris PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
To: Board of Commissioners PT Kalbe Farma Tbk Jakarta
Laporan Tahunan Komite GCG untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
The GCG Committee Report for the Year Ended December 31, 2011
Berdasarkan Surat Keputusan No.35/III/08/ Komite GCG/KF-LD pada tanggal 1 Maret 2008, Dewan Komisaris Perseroan membentuk Komite Good Corporate Governance (GCG) dalam rangka membantu pelaksanaan tugas kepengawasan Dewan Komisaris dan pemberian nasehat kepada Direksi dalam pengelolaan Perusahaan. Komite GCG mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membantu Dewan Komisaris sehubungan dengan penerapan prinsip GCG di lingkungan Perseroan.
Based on the Decision Letter No. 35/III/08/ GCG Committee/KF-LD dated March 1, 2008, the Board of Commissioners established the GCG Committee to assist with the implementation of the supervisory functions of the Board of Commissioners, and to act in an advisory capacity to the Board of Directors in the management of the Company. The Nomination Committee is responsible for assisting the Board of Commissioners in relation to the implementation of GCG principles in the Company.
Anggota Komite GCG ditunjuk oleh Dewan Komisaris dengan keanggotaan berjumlah lima anggota. Susunan keanggotaan Komite GCG sampai akhir tahun 2011 adalah sebagai berikut:
The GCG Committee members are appointed by the Board of Commissioners and comprise five members. As of the end of 2011, the composition of the GCG Committee is as follows:
Ketua Wakil Ketua Anggota
Chairman Vice Chairman Members
: Vidjongtius : Agustinus Haryono : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari
: Vidjongtius : Agustinus Haryono : Bernadus Karmin Winata Joyce V. Handajani Febiana Rinasari
Selama tahun 2011, Komite GCG telah menyelenggarakan rapat sebanyak 4 (empat) kali yang dihadiri lengkap oleh Ketua dan seluruh anggota Komite GCG. Beberapa hal utama yang dibahas antara lain adalah upaya peningkatan implementasi GCG yang juga didasari oleh Panca Sradha Kalbe sebagai Nilai Perusahaan di seluruh aspek dalam Perseroan dan melakukan kajian serta memberikan rekomendasi atas penyempurnaan Pedoman Good Corporate Governance Perseroan serta Piagam Komite. Komite GCG juga melakukan pengkajian upaya pengembangan praktek Good Corporate Governance dalam Perseroan.
In 2011, the GCG Committee has conducted 4 (four) meetings fully attended by the Chairman and members of the GCG Committee. Meeting agendas included efforts to upgrade GCG implementation based on Kalbe Panca Sradha as Company Values governing all aspects of the Company, performing reviews and providing recommendations for improvements of the Company’s Good Corporate Governance Guidance as well as the Committee Charter. The GCG Committee also performed reviews of the development of GCG practices in the Company.
Jakarta, 31 Januari 2012
Jakarta, January 31, 2012
Vidjongtius Ketua Chairman
Agustinus Alfonsus Haryono Anggota Member
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
237
238
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
238 -254 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pengembangan Komunitas Tumbuh Menjadi Bagian dari Perjalanan yang Berkelanjutan The Journey to Sustainability Becomes Part of Community Development
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
239
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
240
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kalbe berasal dari masyarakat, dan hadir untuk masyarakat, oleh karena itu Perseroan terus aktif berkontribusi dalam pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan. Kalbe comes from community for community. To fulfill this commitment, the Company is actively engaged in the contribution of corporate social responsibility program.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
241
Performance Highlights
242
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Tanggung jawab sosial menentukan keberlanjutan suatu perusahaan, baik dari sisi bisnis maupun operasional. Tanggung jawab sosial menyentuh seluruh aspek rantai pasokan dan manajemen perusahaan melalui tata kelola perusahaan yang baik.
Social responsibility determines the sustainability of a company, both from a business and operational point of view. Social responsibility is present in all aspects of the supply chain and in company management, through good corporate governance.
Sejalan dengan tuntutan yang semakin tinggi terhadap tata kelola perusahaan yang baik, penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) saat ini telah semakin luas penerapannya. Tidak hanya memiliki nilai strategis sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang perusahaan, implementasi CSR juga menjadi bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan, baik dalam menjaga kelangsungan operasional usaha, membangun citra positif perusahaan di mata publik, maupun menjaga hubungan harmonis dengan para pemangku kepentingan.
Along with the stronger demand for GCG implementation, Corporate Social Responsibility (CSR) is today increasingly relevant. Not only does it entail strategic values as a company’s long-term social investment; the implementation of CSR is also part of its efforts to enhance corporate performance, either in maintaining the continuity of business operations, developing a positive corporate image in society, or maintaining harmonious relationships with stakeholders.
Di sisi lain, mengingat keberadaan Perseroan tidak hanya sebagai institusi bisnis tetapi juga bagian dari entitas sosial (corporate citizenship) yang berpengaruh dan dipengaruhi oleh kondisi di sekitarnya, maka keberadaan Perseroan sudah selayaknya memberikan manfaat bagi pemangku kepentingan, terutama bagi komunitas dan lingkungan di sekitarnya. Dalam hal ini aktivitas CSR merupakan kontribusi Perseroan terhadap terwujudnya pembangunan berkelanjutan
On the other hand, considering that the Company exists not only as a business institution, but also as a social entity (defined as corporate citizenship), one which affects and is affected by surrounding conditions, the existence of the Company is assumed to generate benefits for stakeholders, especially for the surrounding community and for the environment. In this case, CSR activities are the Company's contribution to the establishment of sustainable development.
Tanggung jawab sosial Perseroan merupakan langkah strategis Perseroan yang berpedoman pada triple bottom line: People-Planet-Profit. Kalbe percaya bahwa bisnis Perseroan di bidang farmasi dan kesehatan yang berkelanjutan perlu memberikan perhatian yang seimbang kepada aspek keuntungan (profit), kemanusiaan (people), dan lingkungan (planet). Tanggung jawab sosial yang tercermin pada dampak dari keputusan dan kegiatan Kalbe bagi masyarakat dan lingkungan diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh.
Corporate social responsibility is the Company’s strategic movement, based on a triple bottom line: People-Planet-Profit. Kalbe believes that a sustainable pharmaceutical and healthcare business needs to pay equal attention to the aspect of profit, humanity (people), and the environment (planet). Social responsibility is reflected in the effects of Kalbe’s decisions and activities for society and the environment, which are realized in the form of transparent and ethical behavior, in line with sustainable development and social welfare, in consideration of the expectations of stakeholders, and in line with applicable laws and international norms of behavior, as well as comprehensively integrated with organizational objectives.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Sejalan dengan misi Kalbe yaitu meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik, Kalbe terus berinovasi dalam melaksanakan tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat. Kalbe menyadari bahwa Kalbe berasal dari masyarakat, dan hadir untuk masyarakat, oleh karena itu sebagian keuntungan Perseroan akan dikembalikan kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab sosial Perseroan. Bentuk tanggung jawab sosial Perusahaan diarahkan untuk membantu mengurangi permasalahan sosial, memberdayakan masyarakat, membina dan mengupayakan perubahan perilaku serta mengupayakan pencapaian kesejahteraan masyarakat sehingga pada akhirnnya tercipta keharmonisan yang berkelanjutan diantara Kalbe dan masyarakat.
In line with Kalbe’s mission to enhance health for a better life, Kalbe continuously innovates in conducting its social responsibility toward all stakeholders and toward society. Kalbe realizes that it arose from the community, and exists for society, so therefore part of the Company’s profits will be returned to the community as a form of corporate social responsibility. Corporate social responsibility is directed to help alleviate social problems, empower society, foster and drive behavior change and enhance the achievement of social welfare, the goal being to create sustainable harmony between Kalbe and the community.
Sebagai wujud keberhasilan Kalbe dalam penerapan Program CSR, Perseroan memperoleh apresiasi masyarakat melalui Gerakan Kebersihan Untuk Keluarga Sehat Indonesia yang tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan kegiatan membagikan 10.000 Tudung Saji gratis kepada masyarakat.
As a positive response to Kalbe’s CSR Program efforts, the Company received a formal appreciation from society, through the Hygiene Movement for Indonesian Healthy Families, as recorded by the Indonesian Museum of Record (MURI) through the activity of distributing 10,000 food covers to society.
Landasan Hukum Dasar hukum pelaksanaan CSR di Kalbe adalah terutama mengacu kepada UU Perusahaan Terbatas No 40 tahun 2007 yang di antaranya mengatur kewajiban perusahaan untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perusahaan sendiri, komunitas setempat, dan masyarakat pada umumnya.
Legal Basis CSR implementation in Kalbe mainly refers to the Law of Limited Liability Companies, No 40, year 2007 which, among others, regulates companies’ roles in the implementation of social responsibility and environmental activities aimed at creating sustainable development, to increase quality of life and the environment, to provide benefits for companies, for the surrounding community and toward society in general.
Organisasi Pengelola CSR Kegiatan CSR Kalbe dikelola oleh Unit Corporate Social Responsibility yang berlokasi di kantor pusat Perseroan. Secara struktural, unit CSR berada di bawah Divisi Corporate Communication dengan penanggung jawab langsung adalah Vidjongtius sebagai Direktur dan Sekretaris Perusahaan.
CSR Organization Kalbe’s CSR acitivities are managed by its Corporate Social Responsibility Unit, located at the Company’s head office. Structurally, the CSR unit is a part of the Corporate Communication Division, under direct supervision of Vidjongtius as Director and Corporate Secretary.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
243
Performance Highlights
244
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Program Kegiatan CSR Kegiatan CSR Kalbe diwujudkan dalam bentuk Program Kalbe Berbagi, sebagai payung program tanggung jawab sosial Kalbe dengan misi meningkatkan kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik. Kalbe Berbagi secara konsisten melaksanakan kegiatan tanggung jawab sosial kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat sepanjang tahun 2011 dengan berpedoman pada 4 pilar sebagai berikut:
CSR Activity Program The implementation of Kalbe’s CSR activities has been conducted through the Kalbe Cares Program, as an umbrella for Kalbe’s social responsibility, with the mission of improving health for a better life. Kalbe Cares continues to innovate in conducting social responsibility toward all stakeholders and toward society throughout 2011, based on 4 pillars, as follows:
• Kalbe Berbagi – Pendidikan: Pendidikan sebagai dasar dari pembangunan sebuah bangsa. Kalbe percaya bahwa pendidikan adalah kunci dari kemajuan bangsa. Pilar pendidikan dari Kalbe Berbagi difokuskan pada inovasi untuk kehidupan yang lebih baik. • Kalbe Berbagi – Kesehatan: Kesehatan memegang peranan penting dalam meraih masa depan bangsa yang lebih baik. Kalbe meletakkan pilar kesehatan sebagai dasar dari setiap kegiatan tanggung jawab sosialnya. Bagi Kalbe, akses kesehatan adalah hak setiap manusia. • Kalbe Berbagi – Lingkungan: Lingkungan turut serta menentukan tingkat kesehatan dan pendidikan yang baik. Lingkungan juga menentukan keberlanjutan kita sebagai manusia untuk terus dapat melestarikan kehidupan bumi. Kalbe berkomitmen menjaga lingkungan yang baik dan sehat demi kehidupan bumi yang lebih baik. • Kalbe Berbagi – Sarana: Untuk menuju pendidikan, kesehatan dan lingkungan yang baik dibutuhkan sarana yang menunjang tercapainya kehidupan yang lebih baik. Kalbe meletakkan kepedulian terhadap sarana penunjang peningkatan akses dan kualitas kesehatan, pendidikan serta lingkungan dengan prinsip membangun bersama masyarakat.
•K albe Cares – Education: Education is the foundation in building a nation. Kalbe believes that education is a key to the advancement of a nation. The main focus of the Education pillar of Kalbe Cares lies in innovation for a better life.
• Kalbe Cares – Environment: Environment plays a significant role in determining good standards of health and education. The environment also determines the sustainability of human beings to continue preserving life on earth. Kalbe is committed to maintain a sound and healthy environment for a better life. •K albe Cares – Infrastructure: To achieve good standards of education, health and environment, infrastructure is required to support the establishment of a better life. Kalbe places great importance on infrastructure as a means to improve access to and quality of health, education and environment, under the principle of building together with society.
Program Lingkungan Dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan kesehatan, serta membangun dan memperbaiki infrastruktur di Indonesia, Kalbe senantiasa meningkatkan Program Kegiatan Pelayanan Sosial Kemasyarakatan
Environmental Program In order to support the government’s program to educate the nation’s children, enhancing both the quality and quantity of healthcare, as well as developing and improving the infrastructure in Indonesia, Kalbe continuously works to improve through its Social Services Works Program.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
• Kalbe Cares – Health: Health plays a significant role in the achievement of a better future for the nation. Kalbe places the pillar of health as the basis for every CSR activity. To Kalbe, access to healthcare is the right of every human being.
Kalbe Berbagi Pendidikan – Akses Pendidikan untuk Indonesia Kalbe menaruh kepedulian yang tinggi pada pengembangan keilmuan terutama ilmu sains. Pada tahun 2011 Kalbe kembali melakukan inisiatif berupa ajang pemberian penghargaan kepada para ilmuwan cilik Indonesia melalui acara Junior Scientist Awards yang bertujuan untuk meningkatkan minat generasi penerus kita agar lebih mencintai sains, sekaligus sebagai investasi masa depan bagi bangsa Indonesia agar semakin banyak para ilmuwan Indonesia yang berlomba berkarya di masa mendatang. Kalbe juga menyelenggarakan Junior Science Fair 2011 yang menampilkan berbagai aspek ilmu pengetahuan secara menarik bagi anak-anak. Dengan mengusung tema “Inovasi untuk Kehidupan yang Lebih Baik”, Kalbe ingin menanamkan semangat kecintaan akan ilmu pengetahuan dan sains kepada anak-anak Indonesia. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak Indonesia bahwa ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang menyenangkan, mengasyikkan dan mudah.
Kalbe Cares For Education – Education Access For Indonesia Kalbe strongly cares for the development of knowledge and science in particular. In 2011 Kalbe again took the initiative to express its appreciation to Indonesian junior scientists, through the Junior Scientists Awards aimed to increase the interest of future generations to love science, and also as a future investment for Indonesia to have more scientists making valuable contribution in the future. Kalbe also organized the Junior Science Fair 2011, which showcased various aspects of science to appeal to children. Under the theme “Innovation for a Better Life”, Kalbe hopes to promote passion for knowledge and science among Indonesian children. A series of activities were crafted to show Indonesian children that science is fun, enjoyable and easy.
Kalbe pada tahun 2011 telah berhasil menggerakkan karyawan serta masyarakat untuk peduli pada akses baca. Tercatat lebih dari 11.000 buku telah berhasil dikumpulkan dan disalurkan kepada masyarakat, baik sekolah maupun taman baca masyarakat. Kepedulian ini sebagai bagian dari tanggung jawab Kalbe untuk membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
In 2011, Kalbe succeeded in encouraging employees and society to care for reading access. More than 11,000 books have been collected and distributed to society, either to schools or to community reading groups. This activity is a part of the responsibility of Kalbe to support the enhancement of the quality of life of Indonesian people.
Pendidikan kesehatan juga menjadi salah satu tanggung jawab kami, terutama kepada generasi masa depan. Melalui dongeng, anak-anak diberikan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan pola hidup yang lebih baik. Kegiatan ini dilaksanakan kepada anak-anak di Lebak, Serang dan Cangkringan, Yogyakarta.
Health education also becomes one of our responsibilities, especially regarding the future generation. Through storytelling, children are provided with knowledge of the importance of health care through a better lifestyle. This activity was carried out for children in Lebak, Serang and in Cangkringan, Yogyakarta.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
245
Performance Highlights
Management Report
Company Profile
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Pendidikan kesehatan tidak saja menyentuh pencegahan penyakit tidak menular, namun juga penyuluhan tentang penyakit berbahaya, seperti HIV/AIDS. Tim relawan dari Bintang Toedjoe, anak perusahaan Kalbe, melakukan edukasi kepada siswa tingkat sekolah menengah yang membutuhkan penyuluhan mengenai penyakit menular, di antaranya kepada siswa-siswa sebuah sekolah menengah di Jakarta Timur.
Health education is not only directed toward the prevention of non-communicable diseases, but also concerns counseling about fatal diseases such as HIV / AIDS. A team of volunteers from Bintang Toedjoe, a subsidiary of Kalbe, provided counseling to high school students on needs of education about infectious diseases, among these being students of a high school in East Jakarta.
Kalbe Berbagi Klinik – Akses Kesehatan untuk Indonesia Kalbe melaksanakan pelayanan kesehatan dengan tujuan mulia agar seluruh lapisan masyarakat terutama yang kurang mampu dapat mendapatkan akses pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya. Pelayanan kesehatan diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis kepada masyarakat, gerakan donor darah, penyuluhan mengenai gizi sehat kepada masyarakat dan penyediaan bantuan obat-obatan.
Kalbe Cares Clinic – Health Access for Indonesia
Selama tahun 2011, beberapa kegiatan Kalbe Berbagi – Kesehatan antara lain:
Throughout 2011, some of the activities of Kalbe Cares - Health included:
1. K albe bekerjasama dengan Pemerintah serta puskesmas di Lebak, Serang untuk memberikan akses kesehatan baik berupa pengobatan gratis maupun pembagian paket sembako untuk ratusan warga prasejahtera di Lebak, Serang.
1. Kalbe worked hand-in-hand with the Government and community health center in Lebak, Serang to provide healthcare access in the form of free medical treatment and distribution of food packages to hundreds of less prosperous community members in Lebak, Serang. 2. Kalbe again showed its solidarity with the victims of Merapi, through the contribution of health access in the form of free medical treatment and renovation of community health centers in Cangkringan, Yogyakarta 3. Kalbe promotes the spirit to care for others, through organizing employee participation in blood donor activities at various offices of Kalbe in Indonesia, which altogether had donated more than 500 bags of blood to the Indonesian Red Cross.
2. K albe kembali menunjukkan kepeduliannya kepada para korban bencana Merapi, melalui pemberian akses kesehatan baik berupa pengobatan gratis maupun perbaikan sarana lingkungan Puskesmas di Cangkringan, Yogyakarta 3. K albe membangun kepedulian untuk kelangsungan hidup sesama, dengan menggalang keterlibatan karyawan dalam gerakan donor darah di berbagai kantor Kalbe di Indonesia, yang berhasil menyumbangkan lebih dari 500 kantong darah untuk Palang Merah Indonesia.
246
Management Discussion & Analysis
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Kalbe conducts healthcare with the noble hope that all members of society, especially the less fortunate group, can obtain access to healthcare as appropriate. This is manifested in free healthcare and treatment to the public, in the actions of blood donor drives, counseling to the community about healthy nutrition and supplying medical aid.
4. K albe bekerjasama dengan Rumah Sakit Mitra Keluarga dan Perdami melanjutkan partisipasinya dalam mengurangi angka katarak di Indonesia melalui program bakti sosial operasi katarak kepada 28 warga di Tegal, Jawa Tengah. 5. K albe sebagai perusahaan yang menyediakan solusi kesehatan, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kesehatan ibu dan anak. Melalui program Prenagen Peduli Sesama Ibu kepada ibu-ibu hamil di daerah Cirendeu, Jakarta Utara, Kalbe mendukung pentingnya kesehatan Ibu dalam menentukan kualitas hidup generasi masa depan bangsa Indonesia. 6. K albe telah melebarkan sayap kepedulian melalui program Bantuan Obat-obatan ke berbagai wilayah di Indonesia melalui sumbangan obat-obatan serta vitamin. Kegiatan mencangkup 8 wilayah di Indonesia.
4. Kalbe, in collaboration with Mitra Keluarga Hospital and Perdami continued to participate in reducing the number of cataract cases in Indonesia through a social service program performing cataract surgery on 28 residents in Tegal, Central Java. 5. K albe as a company that provides healthcare solutions, pays close attention to mothers and children’s health. Through the program of Prenagen Cares for Mothers, targeted at expectant mothers in the Cirendeu area, North Jakarta, Kalbe supported the importance of mothers’ health in determining the quality of life for future generations of Indonesians.
Kalbe Berbagi Lingkungan – Akses Lingkungan Sehat untuk Indonesia Kalbe sepenuhnya menyadari bahwa kesehatan datang dari lingkungan yang sehat dan baik. Perhatian perusahaan terhadap peran serta menjaga dan melindungi lingkungan dari kerusakan sebagai bentuk kepedulian lingkungan diwujudkan antara lain melalui kegiatan:
Kalbe Cares for Environment - Healthy Environment Access for Indonesia Kalbe is strongly aware that health comes from a good and healthy environment. The Company's attention to its role in maintaining and protecting the environment from damage, as a form of environmental concerns, is realized through the program:
1. Akses Lingkungan melalui Sekolahku Hijau Desaku Memukau - sekolah hijau sehat. Kalbe mengembangkan model sekolah hijau dan sehat, di mana kesehatan anak-anak juga dipengaruhi oleh lingkungan yang sehat dan hijau. 2. Akses Lingkungan melalui Desaku Memukau – Pasirsari Menanam. Kalbe juga memberikan perhatian dan kepedulian kepada masyarakat di sekitar lokasi pabrik melalui program Pasirsari Menanam, dengan melakukan edukasi sekaligus program penanaman di 18 wilayah RT di daerah Pasirsari, Cikarang. Lebih dari 3,000 pohon telah dibagikan kepada warga Pasirsari.
1. Environment Access through My School is Green, My Village is Wonderful - healthy green schools. Kalbe has developed a model for green and healthy schools, where children’s health is also determined by a healthy and green environment. 2. Environment Access through My Village is Wonderful – Pasirsari Plants. Kalbe also pays attention and devotes care to the community surrounding the factory site through Pasirsari’s Plants Program, by providing education and sponsoring a planting program in 18 local precincts in Pasirsari, Cikarang. More than 3,000 trees have been distributed to Pasirsari residents.
6. K albe has expanded its coverage of social activities through the Medicine Supply Program to various regions in Indonesia, through the donation of medicines and vitamin supplements. Activities covered eight regions across Indonesia.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
247
Performance Highlights
248
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
3. Akses Lingkungan melalui kegiatan daur ulang sampah aluminum foil. Kalbe membawa semangat Go Green baik didalam lingkungan Kalbe, maupun di masyarakat. Kalbe melakukan sosialisasi pemanfaatan limbah sampah aluminum foil bekerjasama dengan komunitas LUMINTU kepada masyarakat lansia pada hari Lanjut Usia Nasional di Universitas Indonesia 4. Akses Lingkungan melalui kegiatan daur ulang limbah organik. K albe juga secara aktif melakukan kampanye Go Green ke setiap unit usaha dalam Grup Kalbe, salah satunya adalah kegiatan pembuatan kompos limbah organik oleh karyawan, menggunakan limbah dari hasil konsumsi karyawan.
3. Environment Access through waste aluminum foil recycling activities. Kalbe brings the Go Green spirit into Kalbe’s environment, and to the community. Kalbe conducted socialization of waste aluminum foil utilization in cooperation with LUMINTU community, to senior citizens on National Senior Citizen Day at the University of Indonesia. 4. Environment Access through recycling of organic waste. Kalbe also actively performs its Go Green Campaign for each business unit in Kalbe, one of which is organic waste composting activities by employees, using waste from employee activities.
Kalbe Berbagi Sarana – Akses Sarana untuk Indonesia Masyarakat sebagai konsumen beserta lingkungannya mempunyai peranan penting bagi keberlanjutan Perseroan. Kalbe sadar sepenuhnya bahwa kesehatan datang dari lingkungan yang sehat dan baik. Melalui rangkaian program mengenai lingkungan, Kalbe memberikan bantuan perbaikan sarana prasarana pendidikan dengan tema ”Akses Sarana untuk Sekolah Hijau dan Sehat” berupa pembangunan fasilitas sanitasi dan kantin sehat untuk SDN 06 Sukaresmi, Cikarang.
Kalbe Cares for Infrastructure – Infrastructure Access for Indonesia The public, as consumers, along with their environment, play important roles in the sustainability of the Company. Kalbe is fully aware that health comes from a good and healthy environment. Through a series of programs on the environment, Kalbe provides educational facilities and infrastructure improvement with the theme "Infrastructure Access to Green and Healthy Schools", including the construction of sanitary facilities and a healthy canteen at SDN 06 Sukaresmi, Cikarang.
Perhatian Kalbe terhadap perbaikan sarana kesehatan dengan tema ”Akses Sarana untuk Puskesmas” diwujudkan melalui penyerahan sumbangan peralatan klinik Ibu dan Anak serta perbaikan prasarana lainnya untuk Puskesmas Umbulharjo, Yogyakarta
Kalbe’s attention to the improvement of health facilities expressed under the theme "Infrastructure Access to Community Health Center" was realized through the donation of equipment for a Mother and Child Clinic, and other infrastructure improvements, for the Umbulharjo community health center, Yogyakarta.
Perlindungan Karyawan dan Konsumen
Employee and Consumer Protection
Perlindungan Karyawan Karyawan merupakan aset strategis Perseroan. Kalbe berkomitmen untuk memberikan hak-hak karyawan
Employee Protection Employees are strategic assets of the Company. Kalbe is committed to fulfill employees’ rights in the form
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
antara lain dalam bentuk jaminan perlindungan kerja, upah dan tunjangan yang layak, jaminan sosial serta lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif. Dengan program tersebut, diharapkan tercipta kepuasan kerja bagi karyawan.
of assured job security, decent wages and benefits, social security as well as creating a conducive and convenient working environment. Under this program, it is expected that employee job satisfaction will be strengthened.
Perlindungan Konsumen Komitmen Kalbe dalam memberikan pelayanan terbaik (service excellence) tidak berhenti hanya pada pemenuhan tanggung jawab yang dibebankan oleh peraturan perundang-undangan, namun juga memberikan pelayanan lebih dengan memberikan manfaat tambahan bagi konsumen.
Consumer Protection Kalbe’s commitment to providing service excellence does not stop at the fulfillment of responsibilities imposed by legislation, but also extends to provision of extra services with additional value for consumers.
Perhatian Perseroan dalam memberikan pelayanan yang maksimal dan jaminan terhadap kepuasan kepada pelanggan di antaranya diwujudkan dengan penyediaan media untuk menyalurkan keluhan konsumen, program jaminan perlindungan konsumen dan program peningkatan pelayanan pelanggan.
The Company's attention to provide maximum service and to guarantee consumer satisfaction is, among others, implemented by providing channels for consumers to voice their complaints, a consumer protection program and a customer service improvement program.
Karena jumlah produk dan beragamnya jenis produk Perseroan, Pusat Pengaduan Konsumen dan Pusat Informasi terbagi berdasarkan jenis produknya. Pusat pelayanan konsumen untuk obat resep adalah Kalbe Ethical Customer Care atau KECC di nomor telepon (021) 4288-4888. Untuk produk-produk nutrisi, Kalbe Nutritionals menyediakan pusat pelayanan konsumen (customer service) melalui nomor bebas pulsa 0800140- 2000 atau email di customer@kalbenutritionals. com. Untuk produk minuman energi dan produk obat bebas yang diproduksi oleh PT Bintang Toedjoe, anak Perusahaan Kalbe, disediakan pusat pelayanan konsumen (customer service) di nomor 0-800-1237007.
As the Company offers a significant number and variety of products, its Customer Complaint and Information Center is organized into sections based on product types. The customer complaint center for prescription pharmaceutical products is Kalbe Ethical Customer Care, or KECC, accessed by calling (021) 4288-4888. For nutritional products, Kalbe Nutritionals provides customer service through its toll-free number: 0800-140-2000 or can be accessed through email:
[email protected]. For energy drink products and over-the-counter products manufactured by PT Bintang Toedjoe, a Kalbe subsidiary, center is provided customer service at 0-800-123-7007.
Dari sisi produk, Kalbe menyimpan contoh produk dari setiap batch produksi hingga sekurang-kurangnya tahun setelah berakhirnya masa pakai (expiry date) untuk memastikan setiap keluhan atas produk dapat ditangani dan ditelusuri dengan baik. Dalam rangka pemasaran yang bertanggung jawab, Kalbe juga memberikan informasi produk yang lengkap pada kemasan produk. Produk obat resep dan obat bebas telah mematuhi ketentuan BPOM yang berlaku antara lain sehubungan dengan kandungan bahan,
In terms of products, Kalbe keeps the sample of product from each production batch at least up to 1 year after the expiry date, to ensure that every product complaint can be handled and investigated properly. As part of its responsible marketing efforts, Kalbe provides complete product information on product packaging. Prescription drugs and over-the-counter products have complied with local food and drug supervisory agency (BPOM) requirements among others those regarding ingredients, indication and
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
249
Performance Highlights
250
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
indikasi dan kontra indikasi, dosis, efek samping dan sebagainya. Produk nutrisi kami juga telah mencantumkan kandungan nutrisi untuk memberikan informasi secara lengkap kepada konsumen.
contra-indications, dosage, side effects and others. Our nutritional products also display their nutritional content, in order to provide complete information access to valued consumers.
Peran Kalbe dalam Pelestarian Lingkungan Komitmen Kalbe beserta anak perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan diwujudkan dengan mengimplementasikan ISO 14001:2004 sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan. Standar tersebut merupakan standar internasional dalam sistem manajemen lingkungan yang diterapkan pada hampir semua fasilitas produksinya. Tanggung jawab tersebut dilaksanakan melalui: 1. Pemenuhan ketentuan perundang-undangan, persyaratan dan peraturan lain dalam bidang lingkungan; 2. Pencegahan pencemaran lingkungan; 3. Perbaikan berkesinambungan dalam bidang lingkungan.
Roles of Kalbe in Environmental Protection The commitment of Kalbe and its subsidiaries to protecting the environment is realized by implementing ISO 14001:2004 as a form of corporate social responsibility. This international standard refers to the environmental management system implemented in almost all production facilities. This responsibility is implemented through:
Pemenuhan Perundang-undangan, Persyaratan dan Peraturan Lain dalam Bidang Lingkungan Perusahaan senantiasa berkomitmen dalam pemenuhan peraturan dan perundang-undangan di bidang lingkungan. Pemenuhan peraturan perundangan tersebut meliputi semua aspek industri terkait bidang lingkungan, diawali dari pemenuhan persyaratan dan pembuatan dokumen UKL/UPL, pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air, sampai dengan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Compliance with Legislation, Requirements and Other Regulations Related to the Environment The Company is perpetually committed to compliance with regulations and legislation in the environmental area. Compliance with these regulations cover all aspects of the industry in the environmental field, starting with fulfillment of requirements and documentation for UKL / UPL, air pollution control, water pollution control, up to the management of hazardous and toxic waste (B3).
Hasil kerja keras tersebut dibuktikan dengan hasil audit Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, di mana Kalbe berhasil mendapat peringkat Biru untuk fasilitas produksi di Cikarang. Hal ini menunjukkan tingkat pemenuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan lingkungan hidup yang ditinjau dari empat aspek mencapai 100%. Empat aspek yang menjadi pengukuran antara lain Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), pengendalian pencemaran udara, pengendalian pencemaran air dan pengelolaan limbah B3.
The result of this hard work is evident in the audit results of the Corporate Performance Rating of Environmental Management Assessment Program (PROPER), organized by the Ministry of Environment, Republic of Indonesia, where Kalbe managed to achieve a Blue category for its production facility in Cikarang. The results show the level of compliance with environmental regulations and legislation for four aspects reviewed reached 100%. Four aspects of the review included an Environmental Impact Assessment (AMDAL), air pollution control, water pollution control and management of hazardous waste.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
1. Fulfillment of statutory provisions, requirements and other regulations in the environmental field; 2. Prevention of environmental pollution; 3. Continuous improvement in the environmental field.
Hasil Audit Proper 2011 Proper Audit Results in 2011 100%
AMDAL AMDAL
100%
Pengendalian Pencemaran Air Water Pollution Control
100%
Pengendalian Pencemaran Udara Air Pollution Control
100%
Pengelolaan Limbah B3 Hazardous Waste Management
Pencegahan Pencemaran Lingkungan Dalam rangka menjamin ketaatan terhadap baku mutu lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah maupun kawasan industri, Perseroan senantiasa melakukan pemantauan dan pengukuran secara periodik guna menjaga kinerja dalam bidang lingkungan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk mencegah pencemaran lingkunagn, air, udara, maupun limbah B3.
Prevention of Environmental Pollution In order to ensure compliance with environmental quality standards set by the government and the industrial area, the Company performs regular monitoring and measurement to maintain performance in the environmental field. This is conducted to prevent water, air, and hazardous waste pollution.
Air Bentuk komitmen perusahaan dalam mencegah terjadinya pencemaran air adalah dengan penyiapan sistem pengendalian pencemaran air yang handal. Proses sistem pengendalian tersebut dilakukan dengan mengolah air limbah dari operasional pabrik terlebih dahulu (pretreatment) melalui instalasi pengolahan limbah Waste Water Treatment Plant (WWTP) agar memenuhi Baku Mutu Lingkungan (BML) baik dari Pemerintah maupun dari Pengelola Kawasan sebelum dibuang ke badan air atau pun dikirim ke instansi pengolahan air limbah kawasan industri. Kalbe mempunyai fasilitas instalasi pengelolaan limbah yang sangat baik yaitu PT Kalbe Morinaga Indonesia, anak perusahaan Kalbe, yang memberikan hasil pengelolaan limbah dengan kualitas jauh diatas standar yang telah ditentukan oleh Pemerintah.
Water The Company's commitment to prevent water pollution is through preparing a reliable water pollution control system. The process control system is implemented by treating waste water from plant operations first (pre-treatment) through processing at the Waste Water Treatment Plant (WWTP) to meet Environmental Quality Standards (BML), either from the government or from Area Management, before being discharged into bodies of water or sent to the waste water treatment agency in the industrial area. Kalbe has superior standard waste management facilities at PT Kalbe Morinaga Indonesia, Kalbe's subsidiary, which apply waste management practices and results well above the standards stipulated by the Government.
Udara Perusahaan melakukan pengendalian pencemaran udara melalui pemantauan dan pengukuran secara periodik terhadap emisi gas buang baik dari sumber emisi tidak bergerak seperti cerobong pabrik maupun
Air The Company has conducted air pollution control through monitoring and periodic measurement of emissions from fixed/permanent sources of emissions, such as factory chimneys, as well as from
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
251
Performance Highlights
252
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
dari sumber bergerak misalnya dari kendaraan operasional. Hal tersebut bertujuan agar cemaran SO2, NO2, CO2, maupun partikel yang dilepaskan ke udara masih dalam batas ambang yang diperbolehkan oleh peraturan dan perundang-undangan.
mobile sources like motor vehicles. It is intended that contaminants such as SO2, NO2, CO2, and particles released into the air are still within the threshold allowed by regulations and legislation.
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Mekanisme pengelolaan limbah B3 dijalankan melalui prosedur Waste Management dan Tempat Penampungan Sementara limbah B3 yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup serta dipantau operasionalnya melalui Laporan Neraca Limbah. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa limbah B3 yang masuk sesuai dengan jumlah limbah B3 yang dikeluarkan ke instansi pengelola limbah yang memiliki izin dari Kementerian Lingkungan Hidup. Neraca Limbah ini merupakan bagian tak terpisahkan yang harus dilaporkan kepada Kementerian Lingkungan Hidup sebagai pemenuhan kewajiban lingkungan.
Hazardous and Toxic Waste (B3) A hazardous waste management mechanism is run through the procedures for Waste Management and Temporary Storage for Hazardous Waste, facilitated by permits from the Ministry of Environment and monitored through Waste Balance Sheet Reports. This is carried out to ensure that incoming hazardous waste is in accordance with the amount of waste released into the waste management agency licensed by the Ministry of the Environment. A Waste Balance Sheet Report is an integral aspect, which must be reported to the Ministry of Environment as the fulfillment of environmental obligations.
Program Zero Emission Kalbe senantiasa mendukung dan berpartisipasi terhadap upaya-upaya pemerintah dalam menjaga iklim dunia. Peran serta aktif perusahaan dalam mengurangi pemanasan global telah dilakukan sejak tahun 2008 dengan melakukan substitusi penggunaan solar dengan gas sebagai bahan bakar boiler dalam rangka pengurangan emisi sulfur dioksida dari gas buang.
Zero Emission Program Kalbe always supports and participates in the government's efforts in maintaining the world climate. Active participation of the Company in reducing global warming has been conducted since 2008 by substitution of gas for boiler fuel in place of diesel, in order to reduce emissions of sulfur dioxide.
Program Pengurangan Frekuensi Pencucian Mesin Spray Drier Salah satu upaya Kalbe dalam menjaga lingkungan adalah dengan pengurangan dampak produksi limbah sehingga dapat mencegah terjadinya pencemaran, sebagaimana yang dilakukan melalui fasilitas produksi PT Kalbe Morinaga Indonesia. Fasilitas anak perusahaan Kalbe tersebut mampu mengurangi frekuensi pencucian mesin spray drier dari lima hari sekali menjadi dua belas hari sekali. Program yang dimulai sejak tahun 2009 ini, telah berjalan 100% terus berlanjut sampai dengan tahun 2011. Melalui program tersebut, limbah kimia untuk pencucian mesin dapat menurun hingga 30% dan limbah padat dari instalasi pengelolaan limbah cair juga menurun dari kisaran 20 - 25 ton per bulan menjadi 6 - 7 ton per bulan.
Washing Frequency Reduction Program of Spray Drier Machine One of efforts made to protect the environment is to reduce waste in order to prevent pollution, as conducted through production facilities at PT Kalbe Morinaga Indonesia. Our subsidiary has been able to reduce the washing frequency of its spray drier machine from once every five days to once every twelve days. The program, which began in 2009, has been running 100% and continued through 2011. Through these programs, chemical waste for washing machine can be decreased by 30% and solid waste from liquid waste management installations also decreased from 20 - 25 tons per month to 6 - 7 tons per month.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Program 3R (Reduce, Reuse, Recycle) Kebijakan perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya senantiasa berorientasi terhadap penyelamatan lingkungan. Melalui program 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kalbe terus berinisiatif untuk mengkampanyekan pengunaan bahanbahan yang ramah lingkungan dalam mendukung bisnisnya. Beberapa program yang telah berhasil diimplementasikan antara lain adalah program untuk menurunkan pemakaian pelarut organik. Proyek ini merupakan kesinambungan dari tahun sebelumnya, yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan pelarut organik, baik dalam proses penelitian, produksi, maupun analisa.
3R Program (Reduce, Reuse, Recycle) The Company's policy in carrying out its business processes is always oriented toward saving the environment. Through the 3R program (Reduce, Reuse, Recycle), Kalbe continues the initiative to campaign for the use of environmental-friendly materials in conducting its business. Some programs have successfully implemented procedures to cut the use of organic solvents. The project is a continuation from the previous year, which aimed to reduce the use of organic solvents, in research, production, and analysis processes.
Program Energy Saving Substitusi penggunaan ballast konvensional dengan ballast elektronik pada lampu penerangan berhasil menurunkan konsumsi listrik untuk penerangan hingga 28% di beberapa lini produksi. Program energy saving untuk penerangan dilanjutkan dengan pilot project untuk penggunaan teknologi LED pada penerangan di beberapa tempat yang diperkirakan akan mereduksi konsumsi energi hingga 50% ini masih dalam proses penjajakan yang akan dilanjutkan untuk tahun 2012.
Energy Saving Program Substitution of the use of conventional ballast with electronic ballast in lighting managed to reduce electricity consumption for lighting by 28% on several production lines. An energy-saving program for lighting will proceed with a pilot project for the use of LED lighting through techniques that are expected to reduce energy consumption by up to 50%; these are still in the process of assessment, and will be continued through the year 2012.
Penerapan Teknologi Powerboss pada utilitas sistem tata udara pabrik dan Flowlogic pada mesin compressed air telah berhasil mengurangi penggunaan energi sebesar 10% dari masing-masing instalasi tersebut.
Application of Powerboss Technology on plant air utility system and Flowlogic on air compressor machinery has been successful in reducing energy use by 10% at each such installation.
Utilisasi Peralatan Laboratorium yang Lebih Ramah Lingkungan Proses bisnis Perseroan tidak terlepas dari pemanfaatan teknologi, terkait hal tersebut Kalbe tetap konsisten pada penerapan teknologi yang ramah lingkungan. Sebagai kelanjutan penggunaan teknologi Near Infrared di dalam laboratorium, Kalbe tidak lagi menggunakan reagen kimia dalam analisa bahan baku dan produk. Sejak tahun 2010 juga dioperasikan Ultra High-Pressure Liquid Chromatography (UPLC) dalam laboratorium pengembangan & analisa produk yang bertujuan meningkatkan produktifitas analisa di laboratorium, sekaligus mengurangi penggunaan pelarut organik yang akan dibuang sebagai limbah B3 sampai dengan 90%.
Environmentally Sound Laboratory Equipment Utilization The Company's business process cannot be separated from its utilization of technology. Therefore Kalbe is consistent in the application of environmentally-sound technology. As a continuation of the use of Near-Infrared technology in the laboratory, Kalbe no longer uses chemical reagents in the analysis of raw materials and products. Since the year 2010 the Company has also operated Ultra High-Pressure Liquid Chromatography (UPLC) in its product development laboratory, along with product analysis aimed at improving productivity in laboratory analysis, while reducing the use of organic solvents to be disposed of as hazardous waste up to 90%.
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
253
Performance Highlights
254
Management Report
Company Profile
Management Discussion & Analysis
Corporate Governance
Consolidated Financial Statements
Shop Floor Program Dalam Membangun Kesadaran Terhadap Lingkungan Program penurunan jumlah produk reject yang dijalankan di beberapa lini produksi untuk meningkatkan kapabilitas produksi dapat mengurangi rejection rate hingga 90% yang juga berdampak pada penurunan jumlah limbah B3 yang harus dikelola. Program menghilangkan penggunaan plastik pembungkus makanan di area kantin pabrik dan penggunaan solvent water base dalam pest management juga merupakan program yang dijalankan untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan.
Shop Floor Program in Developing Environmental Awareness The program to reduce the number of rejected products from various production lines aims to increase production capacity, and can reduce the rejection rate up to 90%; this also results in a decrease in the volume of hazardous waste that must be managed. The program to eliminate the use of plastic food wrap at the factory canteen area and the use of a waterbased solvent in pest management are example of programs run to build environmental stewardship.
Composting Perseroan senantiasa mendukung program pemerintah dalam penanganan sampah, salah satunya melalui program composting limbah organik yaitu sampah rumput/daun. Program tersebut dilaksanakan untuk mengurangi pembuangan sampah organik sekaligus mengurangi penggunaan pupuk kimia dalam perawatan tanaman di area pabrik. Sampai dengan kuartal IV 2011, proyek ini masih dalam pengembangan untuk menghasilkan kualitas kompos yang baik dengan beberapa perbaikan proses.
Composting The Company always supports government programs in waste management, one of them through its organic waste composting program using grass/leaves waste. The program was implemented to reduce the disposal of organic waste while reducing the use of chemical fertilizers in the care of plants in the plant area. Up until the fourth quarter of 2011, the project is still in development to yield good-quality compost with some improvement processes.
Perbaikan Berkesinambungan dalam Bidang Lingkungan Perusahaan senantiasa melakukan perbaikan berkesinambungan (continual improvement) di bidang lingkungan. Komitmen tersebut diwujudkan melalui upaya perusahaan meningkatkan kinerja dalam menjaga lingkungan dan mencegah pencemaran pada setiap tahapan bisnis yang dijalankan.
Continuous Improvement in the Environmental Field
Target Pengembangan Program Ramah Lingkungan yang akan Diterapkan di Tahun 2012
Target of Environmentally Development for 2012
Recycle Domestic Waste Water Domestic waste water yang sudah terpisah dengan industrial waste water akan diolah dan direcycle agar dapat digunakan kembali untuk keperluan gardening dan cooling tower sehingga dapat menekan konsumsi air bersih. Pematangan budget dan rancangan desain instalasi sudah dilakukan pada tahun 2011. Program Recycle Domestic Waste Water ini diharapkan sudah akan beroperasi pada semester kedua tahun 2012.
Recycle Domestic Waste Water Domestic waste water, which has been separated from industrial waste water will be processed and recycled to be used for gardening and cooling towers, in order to reduce water consumption. Finalization of a budget and draft of an installation design has been conducted in 2011. The Domestic Waste Water Recycle Program is expected to start in the second semester of 2012.
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
The Company strives to conduct continuous improvements in the environmental field. This commitment is realized through the Company's efforts to improve performance in protecting the environment, and to prevent pollution at every stage of the business. Sound
Program
PT Kalbe Farma Tbk dan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009
PT Kalbe Farma Tbk and Subsidiaries Consolidated financial statements with independent auditors' report years ended December 31, 2011 and 2010 and January 1,2010/December 31, 2009
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
255
256
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ……………….
1-3 …………Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ..….…
4-5
...Consolidated Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian …………….
6
Consolidated Statements of Changes in …......……………………………………………….Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian ………………………..
7-8
.......……….....Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian .……… 9-116 ..….....Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas 2d,2t,4,31 Investasi jangka pendek 2t,5,31 Piutang usaha, setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sejumlah Rp18.158.649.905 pada 31 Desember 2011, Rp8.332.605.382 pada 31 Desember 2010 dan Rp7.379.112.880 pada 1 Januari 2010/ 2t, 31 Desember 2009 6,13,31 Piutang lain-lain 2t,31 2e,2f,7, Persediaan, neto 8,13,22 Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Aset lancar lainnya 2g,9 Total Aset Lancar
2.291.335.810.101 113.871.418.384
1.901.871.765.050 5.315.920.203
1.562.664.177.408 62.596.260.106
1.529.991.628.590 105.319.628.145
1.262.710.670.671 101.246.432.140
1.203.940.830.063 114.138.739.079
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivables, net of allowance for impairment accounts of Rp18,158,649,905 as of December 31, 2011, Rp8,332,605,382 as of December 31, 2010 and Rp7,379,112,880 as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Other receivables
1.705.189.186.310
1.550.828.819.836
1.561.382.418.796
Inventories, net
20.950.213.638 189.465.355.139
11.115.707.317 198.455.549.532
5.210.236.155 186.234.901.247
Prepaid value added tax Other current assets
5.956.123.240.307
5.031.544.864.749
4.696.167.562.854
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NON-CURRENT ASSETS 2b, 2t,10,31 2s,17 2s,17
Penyertaan saham Aset pajak tangguhan, neto Tagihan restitusi pajak penghasilan Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan sejumlah Rp1.324.424.087.758 pada 31 Desember 2011, Rp1.159.500.666.443 pada 31 Desember 2010 dan Rp1.151.519.613.206 pada 1 Januari 2010/ 2e,2h,2i,7,11, 31 Desember 2009 22,23 2b,2l, Aset tidak berwujud, neto 2m,12,23 Uang muka pembelian aset tetap Aset tidak lancar lainnya 2j,2n
53.707.821.069 37.532.392.018 28.382.911.213
48.428.818.826 34.774.005.806 29.421.377.747
1.860.288.483.732
1.605.266.031.098
233.007.450.563
237.557.876.110
261.359.311.220
8.078.386.066 97.433.427.872
8.179.111.571 37.324.577.381
4.648.423.080 20.252.412.300
Intangible assets, net Advances for purchases of equipment Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
2.318.430.872.533
2.000.951.798.539
1.786.279.107.318
Total Non-current Assets
TOTAL ASET
8.274.554.112.840
7.032.496.663.288
6.482.446.670.172
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
37.403.818.826 29.354.137.617 35.133.127.194
Investment in shares of stocks Deferred tax assets, net Claims for income tax refund Property, plant and equipment, net of accumulated depreciation of Rp1,324,424,087,758 as of December 31, 2011, Rp1,159,500,666,443 as of December 31, 2010 and Rp1,151,519,613,206 as of January 1, 2010/ 1.398.127.877.081 December 31, 2009
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek 2t,5,6,8,13,31 Utang usaha 2f,2t,7,14,31 Utang lain-lain 2t,15,31 Pihak ketiga Pihak berelasi Biaya masih harus dibayar 2t,16,31 Utang pajak 2s,17 Bagian jangka pendek utang sewa pembiayaan 2i,2t,11,31 Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan, neto Utang sewa pembiayaan setelah dikurangi bagian jangka pendek Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan
2s,17 2i,2t,11,31 2r,28
Total Liabilitas Jangka Panjang TOTAL LIABILITAS GOODWILL NEGATIF
285.388.096
308.292.399
500.414.074
CURRENT LIABILITIES Short-term loans Trade payables Other payables Third parties Related party Accrued expenses Taxes payable Current maturities of obligations under finance leases
1.630.588.528.518
1.146.489.093.666
1.574.137.415.862
Total Current Liabilities
9.838.821.193
7.638.833.280
8.326.437.947
364.977.932
745.147.107
1.045.834.600
117.826.726.771
105.488.358.666
108.002.706.839
NON-CURRENT LIABILITIES Deferred tax liabilities, net Obligations under finance leases net of current maturities Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits
128.030.525.896
113.872.339.053
117.374.979.386
Total Non-current Liabilities
1.758.619.054.414
1.260.361.432.719
1.691.512.395.248
TOTAL LIABILITIES
-
218.201.733
262.431.783
NEGATIVE GOODWILL
140.056.547.003 850.398.382.129
24.290.351.153 488.240.634.231
339.131.952.804 481.511.454.167
198.842.540.750 3.581.179.155 283.137.947.283 154.286.544.102
135.477.154.358 3.575.227.613 301.962.490.132 192.634.943.780
119.572.353.198 262.996.654 359.976.797.639 273.181.447.326
2c
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp50 per saham Modal dasar 17.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 10.156.014.422 saham Tambahan setoran modal Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Modal treasuri 780.990.000 saham pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 782.490.000 saham pada 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 Pendapatan (beban) komprehensif lainnya: Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan
EQUITY Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company
19 2k,19 2b
507.800.721.100 4.441.133.136
507.800.721.100 4.441.133.136
(3.069.982.400)
(1.278.400.605)
(36.758.673.814)
(36.758.673.814)
19 62.310.754.355 6.345.128.516.533
2k,19
2b
Laba (rugi) belum direalisasi atas kenaikan (penurunan) nilai pasar investasi, neto 2t,5,10 Sub-total
(687.283.369.009)
49.447.454.095 5.531.806.356.465
(687.283.369.009)
2.184.702.988
5.647.785.396
20.064.328.029
(38.705.564)
Capital stock - Rp50 par value per share Authorized 17,000,000,000 shares Issued and fully paid 507.800.721.100 10,156,014,422 shares 2.640.000.000 Additional paid-in capital Differences arising from transaction (7.250.663.530) with non-controlling interest Difference in values of restructuring transactions among entities (36.758.673.814) under common control Retained earnings 40.157.416.692 Appropriated 4.489.141.978.407 Unappropriated Treasury stock 780,990,000 shares as of December 31, 2011 and 2010 and 782,490,000 shares as of January 1, 2010/ (688.603.393.009) December 31, 2009 Other comprehensive income (expenses): Differences arising from 3.025.269.002 foreign currency translations Unrealized gains (losses) on appreciation (decline) in market values of 285.222.214 investments, net
6.214.818.130.918
5.373.784.301.200
4.310.437.877.062
Sub-total
301.116.927.508
398.132.727.636
480.233.966.079
Non-controlling Interest
Ekuitas, Neto
6.515.935.058.426
5.771.917.028.836
4.790.671.843.141
Equity, Net
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
8.274.554.112.840
7.032.496.663.288
6.482.446.670.172
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Kepentingan Non-pengendali
2b,18
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA TBK. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011 PENJUALAN NETO
10.911.860.141.523
BEBAN POKOK PENJUALAN
5.360.686.806.582
LABA BRUTO
5.551.173.334.941
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penelitian dan pengembangan Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs, neto Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap Rugi penjualan saham Entitas Anak, neto Rupa-rupa, neto LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
(2.905.465.910.128) (586.524.605.026) (91.211.579.687)
PT KALBE FARMA TBK. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes 2p,2u,20,21 2p,2u,2t, 8,11,20,22,28
11,23,32a, 32e,32f,32g 11,24,28 2o,11,25
(13.172.498.498) (12.362.082.622) 96.933.578.727
13,26 2q,2t,34 4,5,27
5.730.134.350
2h,11
(57.841.010.389)
10 10,12,17
1.987.259.361.668
2010 10.226.789.206.223
NET SALES
5.060.403.621.307
COST OF GOODS SOLD
5.166.385.584.916
GROSS PROFIT
(2.699.582.557.897) Selling expense (580.973.135.334) General and administrative expense Research and (94.926.170.307) development expense Interest expense and (20.716.334.764) financial charges (23.397.515.198) Loss on foreign exchange, net 54.977.618.234 Interest income Gain on sale of property and 13.083.065.728 equipment Loss on sale of (16.477.053.110) shares in Subsidiaries, net (27.938.892.833) Miscellaneous, net 1.770.434.609.435
INCOME BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Tahun berjalan Tangguhan
(464.883.708.409) 581.167.033
(429.049.461.282) 2.413.820.269
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
Beban Pajak Penghasilan, Neto
(464.302.541.376)
(426.635.641.013)
Income Tax Expense, Net
LABA TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN: Laba (rugi) yang belum direalisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
2s,17
1.522.956.820.292
1.343.798.968.422
INCOME FOR THE YEAR
(3.463.082.408)
2.622.516.394
OTHER COMPREHENSIVE INCOME (EXPENSES): Unrealized gains (losses) on available-for-sale financial assets Differences arising from foreign currency translation
1.539.721.311.065
1.346.097.557.038
COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR
20.227.573.181
5,10
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(323.927.778)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2011
2010
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total
1.482.236.969.778 40.719.850.514
1.286.330.026.012 57.468.942.410
Income For The Year Attributable To: Equity holders of the Parent company Non-controlling interest
1.522.956.820.292
1.343.798.968.422
Total
1.498.876.920.963 40.844.390.102
1.288.628.614.628 57.468.942.410
Comprehensive Income For The Year Attributable To: Equity holders of the Parent company Non-controlling interest
1.539.721.311.065
1.346.097.557.038
Total
137
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT COMPANY
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali Total LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
158
2v,19,33
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/Equity Attributable to the Equity Holders of the Parent Company Pendapatan (Beban) Komprehensif Lainnya/ Other Comprehensive Income (Expenses)
Catatan/ Notes
Saldo 1 Januari 2010/31 Desember 2009 Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal treasuri Pembagian dividen kas Dividen atas modal treasuri Laba komprehensif tahun 2010 Penerbitan modal saham baru Entitas Anak Pengaruh atas penjualan kepemilikan saham Perusahaan pada Kageo Igar
19 2k,19 19 2t,5,10 2b,10
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” (Catatan 2) Saldo pada tanggal 1 Januari 2011 setelah penyesuaian Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya untuk cadangan umum Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali Pembagian dividen kas Dividen atas modal treasuri Laba komprehensif tahun 2011 Penerbitan modal saham baru Entitas Anak Akuisisi dari kepentingan non-pengendali Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
19
19 2t,5,10
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Capital
Selisih Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali/ Difference in Values of Restructuring Transactions among Entities Under Common Control
Selisih Transaksi Dengan Pihak Non-pengendali/ Differences Arising from Transaction with Non-controlling Interest
Tambahan Setoran Modal/ Additional Paid-in Capital
Saldo Laba/ Retained Earnings Telah Ditentukan Penggunaannya/ Appropriated
Belum Ditentukan Penggunaannya/ Unappropriated
Modal treasuri/ Treasury Stock
507.800.721.100
2.640.000.000
(7.250.663.530)
(36.758.673.814)
40.157.416.692
-
-
-
-
9.290.037.403
(9.290.037.403 )
-
-
-
1.801.133.136 -
-
-
-
(253.900.360.551 ) 19.524.750.000 1.286.330.026.012 -
1.320.024.000 -
2.622.516.394 -
-
-
507.800.721.100
4.441.133.136
-
-
507.800.721.100
4.441.133.136
-
-
5.972.262.925 (1.278.400.605 )
(1.278.400.605 ) -
-
-
-
-
(1.791.581.795 ) -
-
507.800.721.100
4.441.133.136
(3.069.982.400 )
(36.758.673.814 )
(36.758.673.814 ) -
-
-
49.447.454.095
5.531.806.356.465
-
200.200.090
49.447.454.095
5.532.006.556.555
12.863.300.260
-
-
-
-
(36.758.673.814 )
4.489.141.978.407
Laba (Rugi) Belum Direalisasi atas Kenaikan (Penurunan) Nilai Pasar Invetasi, Neto/ Unrealized Gains (Losses) on Appreciation (Decline) in Market Values of Invesments, net
Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan/ Differences Arising from Foreign Currency Translations
62.310.754.355
(12.863.300.260 ) (710.921.009.540 ) 54.669.300.000 1.482.236.969.778 6.345.128.516.533
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
(688.603.393.009 )
(687.283.369.009 )
(687.283.369.009 ) (687.283.369.009 )
3.025.269.002
5.647.785.396
5.647.785.396 -
285.222.214 (323.927.778 ) (38.705.564 )
(38.705.564 ) -
Kepentingan Non-pengendali/ Non-controlling Interest
Sub-total/ Sub-total
4.310.437.877.062 3.121.157.136 (253.900.360.551 ) 19.524.750.000 1.288.628.614.628 5.972.262.925 5.373.784.301.200
Ekuitas, Neto/ Equity, Net
480.233.966.079 (171.824.991 ) (10.189.497.450 ) 57.468.942.410 11.984.202.801 (141.193.061.213 ) 398.132.727.636
(171.824.991) 3.121.157.136 (264.089.858.001) 19.524.750.000 1.346.097.557.038 11.984.202.801 (135.220.798.288)
Balance as of January 1, 2010/ December 31, 2009 Appropriation of retained earnings for general reserve Differences arising from foreign currency translations Excess of proceeds from re-sale of treasury stock Distribution of cash dividends Dividends from treasury stock Comprehensive income for 2010 Issuance of new shares capital in Subsidiaries Effect from sale of the Company ‘s shares ownership in Kageo Igar
5.771.917.028.836
Balance as of December 31, 2010
200.200.090
18.001.643
218.201.733
Adjustments in relation with the adoption of Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 4 (Revised 2009), “ Consolidated and Separate Financial Statements” (Note 2)
5.373.984.501.290
398.150.729.279
5.772.135.230.569
Balance as of January 1, 2011 after adjustment
-
-
-
(30.942.726 )
(30.942.726)
(3.463.082.408 ) -
20.103.033.593 -
(1.791.581.795 ) (710.921.009.540 ) 54.669.300.000 1.498.876.920.963 -
-
(8.631.701.491 ) 40.844.390.102 49.807.422.742 (179.022.970.398 )
(1.791.581.795) (719.552.711.031) 54.669.300.000 1.539.721.311.065 49.807.422.742 (179.022.970.398)
2.184.702.988
20.064.328.029
6.214.818.130.918
301.116.927.508
6.515.935.058.426
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
4.790.671.843.141
Appropriation of retained earnings for general reserve Differences arising from foreign currency translations Differences arising from transaction with non-controlling interest Distribution of cash dividends Dividends from treasury stock Comprehensive income for 2011 Issuance of new shares capital in Subsidiaries Acquisition from non-controlling interest Balance as of December 31, 2011
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas untuk pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari operasi Penerimaan tagihan restitusi pajak penghasilan Pembayaran pajak penghasilan Pembayaran untuk beban operasi lainnya, neto Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan investasi jangka pendek Penerimaan penghasilan bunga Hasil penjualan aset tetap Hasil penjualan investasi jangka panjang Perolehan aset tetap Penempatan pada investasi jangka pendek dan deposito berjangka Perolehan saham Entitas Anak dari pihak ketiga Penerimaan (perolehan) dari aktivitas investasi lainnya, neto Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Penerimaan setoran modal saham dari kepentingan nonpengendali Entitas Anak Pembayaran dividen kas: Perusahaan Entitas Anak Pembayaran utang bank Pembayaran beban bunga Pembayaran utang sewa pembiayaan Penerimaan dari penjualan modal treasuri Penarikan kembali saham Entitas Anak Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11.692.691.590.575
2010
11.039.919.268.228
(6.666.419.098.277)
(6.637.307.422.355)
5.026.272.492.298
4.402.611.845.873
5.468.734.764 (424.641.078.879)
17
20.723.925.034 (435.230.559.227)
(3.133.604.924.877)
(2.734.197.347.984)
1.473.495.223.306
1.253.907.863.696
125.000.000.000 99.743.128.114
4,5 26
22.069.554.517
11
(469.105.400.047) (233.555.498.181) (172.978.048.157) (2.127.329.364) (630.953.593.118)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers and employees Cash provided by operations Receipts of claims for income tax refund Payments of income taxes Payments for other operating expenses, net Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of 52.000.000.000 short-term investments 54.977.618.234 Interest income received Proceeds from sale of property 19.642.293.246 and equipment Proceeds from sale of 115.049.212.900 long-term investments Acquisitions of property, plant (469.775.003.400) and equipment Placements in short-term (4.720.275.000) investments and time deposits Acquisitions of Subsidiaries’ shares from third parties Proceeds (acquisitions) from other 692.346.074 investing activities, net (232.133.807.946)
Net Cash Used in Investing Activities
-
3.121.157.136
-
(1.215.290.983)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from bank loans Receipts of capital contributions from Subsidiaries’ noncontrolling interest Payments of cash dividends: Company Subsidiaries Payments of bank loans Payments of interest expense Payments of obligations under finance leases Receipts from sale of treasury stocks Buy back of subsidiaries’ shares
(574.668.046.895)
Net Cash Used in Financing Activities
579.500.805.283
676.112.994.004
49.721.581.911
11.984.202.801
(549.527.564.394) (7.934.007.020) (463.734.609.433) (14.586.783.377)
(234.375.610.551) (18.729.940.573) (990.657.002.290) (20.716.334.764)
(414.715.912)
(192.221.675)
(406.975.292.942)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
7
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS Pengaruh Neto Perubahan Kurs pada Kas dan Setara Kas yang Didenominasi dalam Mata Uang Asing KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
435.566.337.246
(13.156.493.737)
1.893.315.663.897
-
1.559.682.224.604
2b
2.289.700.859.692
*Komposisi kas dan setara kas terdiri dari: Kas dan setara kas Cerukan
2.291.335.810.101 (1.634.950.409)
Neto
2.289.700.859.692
2010 447.106.008.855
(39.181.141.451)
Dikurang saldo akhir periode kas dan setara kas milik PT Kageo Igar Jaya Tbk. dan Entitas Anak KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN *
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
(100.316.075.825) 1.893.315.663.897
4 13
1.901.871.765.050 (8.556.101.153)
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS Net Effect of Changes in Foreign Exchange Rates of Foreign Currency Denominated Cash and Cash Equivalents CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR Deduction ending balance cash and cash equivalents of PT Kageo Igar Jaya Tbk. and Subsidiaries CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR * Cash and cash equivalents* consists of: Cash and cash equivalents Overdrafts
1.893.315.663.897
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
8
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Kalbe Farma Tbk. (“Perusahaan”) didirikan di Negara Republik Indonesia, dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 Tahun 1968 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 12 Tahun 1970 berdasarkan akta notaris Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo No. 3 pada tanggal 10 September 1966. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman (Menkeh) Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/72/23 tanggal 12 September 1967 dan diumumkan dalam Tambahan No. 234, Berita Negara Republik Indonesia No. 102 pada tanggal 22 Desember 1967. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 309, tanggal 25 Juni 2008, mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Perubahan terakhir ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU70062.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 26 September 2008.
PT Kalbe Farma Tbk. (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia, within the framework of the Domestic Capital Investment Law No. 6 Year 1968, as amended by Law No. 12 Year 1970, based on notarial deed No. 3 of Raden Imam Soesetyo Prawirokoesoemo dated September 10, 1966. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice (MOJ) of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. J.A.5/72/23 dated September 12, 1967, and was published in Supplement No. 234 of State Gazette No. 102 dated December 22, 1967. The Company’s articles of association has been amended from time to time, the last amendment of which was drawn up in notarial deed No. 309 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., dated June 25, 2008, concerning the changes of the Company’s articles of association to conform with Law No. 40 Year 2007 of Limited Liability Company and prevailing regulations in the Capital Market. These latest amendments have been approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU70062.AH.01.02.Year 2008 dated September 26, 2008.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi, antara lain usaha dalam bidang industri dan distribusi produk farmasi (obatobatan bagi manusia dan hewan). Saat ini, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang produksi dan pengembangan produk farmasi. Perusahaan memulai operasi komersial pada tahun 1966.
As stated in its articles of association, the scope of activities of the Company comprises, among others, manufacture and distribution of pharmaceutical products (human and animal healthcare). Currently, the Company is primarily engaged in the production and development of pharmaceutical products. The Company started its commercial operations in 1966.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dimana kantor pusat berada di Gedung KALBE, Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 sedangkan fasilitas pabriknya berlokasi di Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
The Company is domiciled in Jakarta, with its head office located at KALBE Building Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 while its production plant is located at Kawasan Industri Delta Silicon, Jl. M.H. Thamrin, Block A3-1, Lippo Cikarang, Bekasi, West Java.
9
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya
b.
Ringkasan kegiatan Perusahaan (corporate actions) yang mempengaruhi efek yang diterbitkan Perusahaan sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Kegiatan Perusahaan Penawaran umum perdana dan pencatatan sebagian saham Perusahaan Pencatatan saham Perusahaan Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Penawaran umum terbatas Pembagian saham bonus Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Pembagian dividen saham Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) Perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham (stock split)
Public offering of the Company’s shares and other corporate actions A summary of the Company’s corporate actions that affect the issued shares of the Company from the date of the initial public offering of its shares up to December 31, 2011 is as follows:
Jumlah Saham/ Number of Shares
20.000.000
Tanggal/ Date
30 Juli 1991/ July 30, 1991
30.000.000 23 April 1992/ April 23, 1992 22 Mei 1992/ May 22, 1992 50.000.000 10 November 1992/ November 10, 1992 17 November 1992/ November 17, 1992 8.000.000 4 Mei 1993/ May 4, 1993 75.600.000 15 Juli 1994/ July 15, 1994 18 Juli 1994/ July 18, 1994 32.400.000 15 Juli 1994/ July 15, 1994 18 Juli 1994/ July 18, 1994 216.000.000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp500 menjadi Rp100 per saham (stock split)
1.728.000.000
Pembagian saham bonus
1.900.800.000
Perubahan nilai nominal saham dari Rp100 menjadi Rp50 per saham (stock split)
GENERAL (continued)
4.060.800.000
10
7 Oktober 1996/ October 7, 1996 24 Agustus 1999/ August 24, 1999 6 Desember 2000/ December 6, 2000 19 Desember 2003/ December 19, 2003
Nature of Corporate Actions Initial public offering and partial listing of the Company’s shares Listing of the Company’s shares in Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Distribution of bonus shares Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Rights issue Distribution of bonus shares Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Distribution of share dividends Surabaya Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Jakarta Stock Exchange (currently Indonesia Stock Exchange) Change in the nominal value of shares from Rp1,000 to Rp500 per share (stock split) Change in the nominal value of shares from Rp500 to Rp100 per share (stock split) Distribution of bonus shares Change in the nominal value of shares from Rp100 to Rp50 per share (stock split)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Penawaran umum saham Perusahaan dan kegiatan Perusahaan lainnya (lanjutan)
Kegiatan Perusahaan Tambahan penempatan saham sehubungan dengan penggabungan usaha Total (*)
c.
1.
GENERAL (continued) b.
Jumlah Saham/ Number of Shares
Public offering of the Company’s shares and other corporate actions (continued)
Tanggal/ Date
Nature of Corporate Actions
2.034.414.422 16 Desember 2005/ December 16, 2005 10.156.014.422 (*)
Total (*)
Jumlah ini termasuk 780.990.000 saham yang dibeli kembali.
Susunan dewan komisaris dan direksi, komite audit, sekretaris perusahaan dan karyawan
Additional issuance of shares in connection with the merger
c.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
This amount includes 780,990,000 shares which have been reacquired as treasury stock.
Boards of commissioners and directors, audit committee, corporate secretary and employees As of December 31, 2011 and 2010, the members of the Company’s board of commissioners and board of directors are as follows:
31 Desember 2011/December 31, 2011 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Board of Commissioners Johannes Setijono Santoso Oen Jozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto Wahjudi Prakarsa Farid Anfasa Moeloek
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius Ongkie Tedjasurja
President Director Vice President Director Director Director Director Director
31 Desember 2010/December 31, 2010 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
Board of Commissioners Johannes Setijono Santoso Oen Jozef Darmawan Angkasa Ferdinand Aryanto Wahjudi Prakarsa Farid Anfasa Moeloek
Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner Board of Directors
Bernadette Ruth Irawati Setiady Johanes Berchman Apik Ibrahim Budi Dharma Wreksoatmodjo Herman Widjaja Vidjongtius
11
President Director Vice President Director Director Director Director
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Susunan dewan komisaris dan direksi, komite audit, sekretaris perusahaan dan karyawan (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Boards of commissioners and directors, audit committee, corporate secretary and employees (continued) The composition of the Company’s audit committee and corporate secretary as of December 31, 2011 and 2010 are as follow:
Susunan komite audit dan sekretaris perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011 dan 2010/ December 31, 2011 and 2010 Komite Audit
Audit Committee
Ketua Anggota Anggota
Farid Anfasa Moeloek Ichsan Gunawan Dianawati Sugiarto
Chairman Member Member
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan
d.
Vidjongtius
Corporate Secretary
Perusahaan telah memiliki unit audit internal yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur untuk melakukan fungsi audit terhadap kegiatan operasional dan pelaporan keuangan yang dilakukan oleh Perusahaan.
The Company’s has internal audit unit which directly responsible to the President Director in performing its audit functions on the operations and financial reporting performed by the Company.
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan adalah sejumlah Rp37,45 miliar dan Rp29,26 miliar masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
The salaries and compensation benefits incurred for the Company’s board of commissioners and directors totaled to Rp37.45 billion and Rp29.26 billion in 2011 and 2010, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Grup mempunyai karyawan tetap masingmasing sebanyak 9.657 karyawan dan 9.734 karyawan (tidak diaudit).
As of December 31, 2011 and 2010, the Group has a combined total of 9,657 and 9,734 permanent employees, respectively (unaudited).
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak
d.
The Subsidiaries, in which the Company directly and/or indirectly owns more than 50% of the voting shares, are as follows:
Entitas Anak yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
Nama Entitas Anak/ Names of Subsidiaries Farmasi:/ Pharmaceutical: PT Bintang Toedjoe - Bintang Toedjoe (1)
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
Farmasi/ Pharmaceutical
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Jakarta
Corporate Structure and Subsidiaries
1949
12
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2011 %
100,00
2010 %
100,00
Total Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2011
440.977
2010
356.169
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Nama Entitas Anak/ Names of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
GENERAL (continued) d.
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Corporate Structure (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2011 %
2010 %
and
Subsidiaries
Total Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2011
2010
PT Hexpharm Jaya Laboratories - Hexpharm (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1995
100,00
100,00
248.004
204.374
PT Saka Farma Laboratories - Saka (1) (a)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1997
100,00
100,00
53.833
48.320
PT Finusolprima Farma Farmasi/ Internasional Pharmaceutical - Finusolprima (1)
Jakarta
1981
100,00
100,00
113.733
117.174
PT Bifarma Adiluhung - Bifarma (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
1997
100,00
100,00
5.198
2.813
Innogene Kalbiotech Pte. Ltd. - Innogene (1) (b)
Farmasi/ Pharmaceutical
Singapura/ Singapore
2004
93,34
93,17
51.475
33.716
PT Dankos Farma - Danfar (1)
Farmasi/ Pharmaceutical
Jakarta
2006
100,00
100,00
129.864
153.457
PT Pharma Metric Labs. Farmasi/ - PML (1) (c) Pharmaceutical
Jakarta
2006
81,64
81,64
6.941
7.156
Makanan Kesehatan/ Health Foods
Jakarta
1982
100,00
100,00
1.315.342
1.202.284
Makanan Kesehatan/ Health Foods
Jakarta
2007
70,00
70,00
317.642
318.185
Jakarta
1993
91,75
83,75
4.370.747
3.254.770
Jakarta
1980
91,75
83,75
121.436
109.382
Makanan Kesehatan:/ Health Food: PT Sanghiang Perkasa - Sanghiang (1) PT Kalbe Morinaga (1) Indonesia - KMI
Penjualan dan distribusi:/ Sale and Distribution: PT Enseval Putera Megatrading Tbk. Distributor (EPMT) (1) (d) Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor PT Tri Sapta Jaya (TSJ) (2)
Distributor Obat-obatan/ Pharmaceutical Distributor
13
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Nama Entitas Anak/ Names of Subsidiaries
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
GENERAL (continued) d.
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Corporate Structure (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2011 %
2010 %
and
Subsidiaries
Total Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2011
2010
PT Millenia Dharma Insani (MDI) (2)
Penjualan Obat-obatan dan Peralatan Kedokteran/ Sales of Pharmaceuticals and Medical Equipment
Jakarta
2003
91,75
83,75
27.222
22.889
PT Enseval Medika Prima (EMP) (2)
Distributor Peralatan Kesehatan/ Distribution of Medical Instruments
Jakarta
2008
91,75
83,75
343.286
268.039
PT Global Chemindo Megatrading (GCM) (2)
Penjualan Bahan Baku Obat-obatan/ Trading of Raw Materials for Pharmaceutical Products
Jakarta
2008
91,75
83,75
235.438
218.146
PT Renalmed Tiara Utama (RTU) (2)
Perdagangan Peralatan Kesehatan dan Barang Habis Pakai/ Trading of Medical Instruments and Consumable Products
Jakarta
2008
91,60
81,66
40.829
42.970
Kalbe Vision Pte. Ltd. (KV) (1)
Pengembangan, Singapura/ Produksi, Singapore Pemasaran dan Distribusi produk Kesehatan mata/ Development, Production, Marketing and Distribution of Eye health Products
2008
100,00
100,00
7.817
7.873
2007
100,00
100,00
211.240
197.637
Kalbe International Pte. Ltd. (KI) (1)
Pemasaran Produk Kesehatan dan Farmasi/ Wholesale of Medical and Pharmaceutical Products
Singapura/ Singapore
14
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Nama Entitas Anak/ Names of Subsidiaries Asiawide Kalbe Philippines,Inc. (AKPI) (3) (e)
Kegiatan Usaha/ Produk/ Nature of Business Activities/ Products
d.
Mulai Beroperasi Komersial/ Commencement Tempat of Kedudukan/ Commercial Domicile Operations
Pemasaran Filipina/ dan Distribusi Philippines Minuman Energi ‘ready-to-drink’/ Marketing and Distribution of Energy Drinks in a Ready-to-Drink Format
GENERAL (continued)
2010
Corporate Structure (continued)
Persentase Pemilikan Efektif/ Effective Percentage of Ownership 2011 % 50,00
2010 % 50,00
and
Subsidiaries
Total Aset Sebelum Eliminasi (Dalam Jutaan)/ Total Assets Before Elimination (In Millions) 2011 18.815
2010 28.667
Entitas Anak yang dimiliki secara langsung oleh: (1) Perusahaan (2) EPMT (3) KI
The Subsidiary is directly owned by: (1) Company (2) EPMT (3) KI
(a)
Pada tanggal 12 Oktober 2010, Saka menerbitkan tambahan saham sejumlah 100.000 saham atau Rp10 miliar yang disetor oleh Perusahaan sebanyak 62.000 saham atau Rp6,2 miliar dan Bintang Toedjoe sebanyak 38.000 saham atau Rp3,8 miliar.
(a)
On October 12, 2010, Saka issued additional 100,000 shares amounting to Rp10 billion which were subscribed and paid for by the Company for 62,000 shares or Rp6.2 billion and Bintang Toedjoe for 38,000 shares or Rp3.8 billion.
(b)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan penyetoran tambahan modal di Innogene sejumlah US$493.750 sehingga kepemilikan di Innogene meningkat dari 93,01% menjadi 93,17%.
(b)
In 2010, the Company made additional capital contribution to Innogene amounting to US$493,750 and the Company’s share ownership in Innogene increased from 93.01% to 93.17%.
Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan penyetoran tambahan modal di Innogene sejumlah US$600.000 sehingga kepemilikan di Innogene meningkat dari 93,17% menjadi 93,34%.
In 2011, the Company further made additional capital contribution to Innogene amounting to US$600,000 and the Company’s share ownership in Innogene increased from 93.17% to 93.34%.
(c)
Pada tanggal 24 Februari 2010, uang muka setoran modal Perusahaan di PML direklasifikasi ke modal saham PML senilai Rp4.364.000.000 terdiri dari 43.640 saham sehingga persentase pemilikan efektif Perusahaan di PML mengalami peningkatan dari 79,82% menjadi 81,64%.
(c)
On February 24, 2010, the Company’s additional paid-in capital in PML have been reclassified into PML’s capital stock amounting to Rp4,364,000,000 consisting of 43,640 shares and the Company’s effective percentage of ownership in PML increased from 79.82% to 81.64%.
(d)
Melalui Penawaran Umum Terbatas I, Perusahaan meningkatkan kepemilikannya di EPMT di bulan Maret 2011 sebanyak 359.568.375 lembar saham, yang terdiri dari 358.980.890 lembar saham berdasarkan hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dimiliki Perusahaan dan 587.485 lembar saham atas Penjatahan Pemesanan Tambahan. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase kepemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 83,75% menjadi 83,77%.
(d)
Through Rights Issue I, the Company shall increase its share ownership in EPMT in March 2011, by 359,568,375 shares, consisting of 358,980,890 shares from the rights issue and 587,485 shares from the share allotment. As a result of these additional shares, the Company’s percentage of share ownership in EPMT increased from 83.75% to 83.77%
15
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM (lanjutan) d.
1.
Struktur Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
(e)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
GENERAL (continued) d.
Corporate Structure (continued)
and
Subsidiaries
Pada periode tanggal 15 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan juga melakukan pembelian sebanyak 10.782.000 saham EPMT di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar rata-rata sebesar Rp755 per saham. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 83,77% menjadi 84,17%.
For the period starting March 15, 2011 to March 31, 2011, the Company also purchased 10,782,000 shares of EPMT through the Indonesia Stock Exchange with the average market price of Rp755 per share. As a result of this additional shares purchased, the Company’s percentage of ownership in EPMT increased from 83.77% to 84.17%.
Pada tanggal 25 Agustus 2011, Perusahaan melakukan pembelian sebanyak 205.300.000 saham EPMT di Bursa Efek Indonesia dengan harga pasar rata-rata sebesar Rp800 per saham. Sebagai akibat penambahan saham tersebut, persentase pemilikan efektif Perusahaan di EPMT mengalami peningkatan dari 84,17% menjadi 91,75%.
On August 25, 2011, the Company purchased 205,300,000 shares of EPMT through the Indonesia Stock Exchange with the average market price of Rp800 per share. As a result of this additional shares purchased, the Company’s percentage of ownership in EPMT increased from 84.17% to 91.75%.
Pada bulan Desember 2009, KI menandatangani perjanjian joint venture dengan pihak ketiga untuk membentuk perusahaan joint venture di Filipina dengan persentase pemilikan sebesar 50%. Perusahaan joint venture tersebut didirikan pada bulan Januari 2010 dengan nama AKPI. KI memiliki kendali atas Dewan Direksi dan pengaruh untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasional AKPI.
(e)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
2.
In December 2009, KI entered into a joint venture agreement with a third-party to form a joint venture corporation in the Philippines with a 50% equity interest. This joint venture company was incorporated in January 2010 under name of AKPI. KI has effective control over the Board of Directors and the power to govern the financial and operating policies of AKPI.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The following significant accounting policies were applied consistently in the preparation of the consolidated financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
a.
a.
Dasar penyajian konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of presentation of the consolidated financial statements The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) and Interpretations to Financial Acccounting Standards (“ISAKs”) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants, and Rule No. VIII.G.7 Attachment of Chairman of BAPEPAM’s decision No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 on the Regulations
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (”PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (”ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan
16
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a.
Dasar penyusunan laporan konsolidasian (lanjutan)
2.
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
and the Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”). As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted on January 1, 2011, prospectively or retrospectively.
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (diterapkan pada tanggal 1 Januari 2011).
The consolidated financial statements are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”) No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” (adopted on January 1, 2011).
PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan dan pernyataan kepatuhan.
PSAK No. 1 (Revised 2009) regulates presentation of financial statements as to, among others, the objective, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregate, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency and introduces new disclosures such as, among others, key estimations and judgements, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance.
Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian
The adoption of PSAK No. 1 (Revised 2009) have significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), Grup telah mereklasifikasi kepentingan nonpengendali pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 masing-masing sebesar Rp398.132.727.636 dan Rp480.233.966.079 sebagai bagian dari ekuitas. Oleh karena itu, laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah disajikan kembali.
In accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), the Group has reclassified noncontrolling interests as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009, respectively of Rp398,132,727,636 and Rp480,233,966,079 as part of equity. Accordingly, the consolidated statements of financial position of the Group as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been restated.
17
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the consolidated financial statements (continued)
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan basis akrual, menggunakan dasar akuntansi biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disajikan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared on the accrual basis, using the historical cost basis of accounting, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies for those accounts.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan menjadi aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.
Untuk tujuan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas dan bank, call deposit, deposito berjangka dikurangi dengan cerukan.
For the purposes of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks, call and time deposits, net of overdrafts. Effective January 1, 2011, the Company has adopted PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, which superseded PSAK No. 2 with the same title. The implementation of PSAK No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact in the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Generally, the functional and reporting currency used by the Group is Rupiah.
Secara umum, mata uang fungsional dan pelaporan yang digunakan oleh Grup adalah Rupiah. b.
Prinsip-prinsip konsolidasian
b.
Principles of consolidation
Sejak tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara retrospektif PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif: (i) rugi Entitas Anak yang menyebabkan saldo defisit bagi kepentingan non-pengendali (“KNP”); (ii) kehilangan pengendalian pada Entitas Anak; (iii) perubahan kepemilikan pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menilai keberadaan pengendalian; dan (v) konsolidasian atas Entitas Anak yang memiliki pembatasan jangka panjang.
Effective January 1, 2011, the Group retrospectively adopted PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, except for certain items which were applied prospectively: (i) losses within a subsidiary that results in a deficit balance to non-controlling interest (“NCI”); (ii) losses control over a subsidiary; (iii) changes in the ownership interest in a subsidiary that do not result in the loss of control; (iv) potential voting power in measuring control existency; (v) consolidated over subsidiaries that restricted by long-term restrictions.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk, dan akuntansi untuk investasi pada Entitas Anak, pengendalian bersama entitas dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
PSAK No. 4 (Revised 2009) provides for the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent, and the accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
18
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Penerapan PSAK No. 4 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 4 (Revised 2009) have significant impact on the related presentation and disclosures in the consolidated financial statements.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1d yang secara langsung dan/atau tidak langsung dimiliki Perusahaan dengan pemilikan saham lebih dari 50%.
The consolidated financial statements include the accounts of the Company and Subsidiaries mentioned in Note 1d, in which the Company directly and/or indirectly owns more than 50% of the voting shares.
Seluruh transaksi dan saldo akun antar perusahaan yang signifikan, termasuk keuntungan atau kerugian signifikan yang belum direalisasi, jika ada, telah dieliminasi.
All significant intercompany transaction and accounts balance, including the related significant unrealized gains or losses, if any, have been eliminated.
Entitas Anak dikonsolidasian secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Grup memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas.
Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Group obtained control, and continue to be consolidated until the date such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through Subsidiaries, more than a half of the voting power of an entity.
Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
(a) kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; (b) kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; (c) kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau (d) kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
(a) power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; (b) power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement; (c) power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or (d) power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
19
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Rugi Entitas Anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada KNP bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Jika kehilangan pengendalian atas suatu Entitas Anak, maka Grup: · menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas Entitas Anak; · menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; · menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; · mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; · mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; · mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai laba rugi; dan · mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke komponen laba rugi komprehensif dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.
Losses of a non-wholly owned subsidiary are attributed to the NCI even if that results in a deficit balance. If it loses control over a Subsidiary, the Group: ·
derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;
·
derecognizes the carrying amount of any NCI; derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity; if any;
· · · · ·
recognizes the fair value of the consideration received; recognizes the fair value of any investment retained; recognizes any surplus or deficit as profit or loss; and reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss in the consolidated statements of comprehensive income or retained earnings, as appropriate.
NCI represents portion of the profit or loss and net assets of the Subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statements of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statements of financial position, separately from corresponding portions attributable to the equity holders of the parent company.
KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari Entitas Anak yang dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masingmasing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
20
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Entitas Anak Asing
Foreign Subsidiaries
Akun-akun Entitas Anak yang berkedudukan di luar negeri dijabarkan dalam mata uang Rupiah untuk tujuan konsolidasian dengan dasar sebagai berikut:
For consolidation purposes, the accounts of foreign Subsidiaries are translated into Rupiah amounts on the following basis:
Akun-akun laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan kurs tengah pada tanggal laporan posisi keuangan (Rp9.068 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2011 dan Rp8.991 per US$1 pada tanggal 31 Desember 2010).
The consolidated statements of financial position accounts used middle rate of exchange at statements of financial position date (Rp9,068 to US$1 as of December 31, 2011 and Rp8,991 to US$1 as of December 31, 2010).
Akun-akun laporan laba rugi komprehensif menggunakan kurs rata-rata selama tahun berjalan (Rp8.773 per US$1 pada tahun 2011 dan Rp9.078 per US$1 pada tahun 2010).
The consolidated statements of comprehensive income accounts used average exchange rates during the year (Rp8,773 to US$1 in 2011 and Rp9,078 to US$1 in 2010).
Selisih kurs karena penjabaran mata uang asing yang terjadi pada Entitas Anak luar negeri dicatat dalam Pendapatan Komprehensif Lainnya sebagai “Selisih Kurs Atas Penjabaran Laporan Keuangan”.
Difference resulting from translation made at foreign Subsidiaries is recorded as part of Other Comprehensive Income as “Differences Arising from Foreign Currency Translation”.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011
Prior January 1, 2011
Bagian proporsional dari pemegang saham minoritas atas aset neto Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aset Neto Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The proportionate shares of the minority shareholders in the net assets of non-wholly owned Subsidiaries are reflected as “Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries” in the consolidated statements of financial position.
Selisih lebih yang tidak dapat diidentifikasikan antara biaya perolehan investasi dengan proporsi pemilikan atas nilai wajar aset neto (dan sebaliknya) Entitas Anak yang diakuisisi pada tanggal perolehan (goodwill/goodwill negatif), diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Manajemen Grup berpendapat bahwa periode amortisasi selama lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun tersebut adalah wajar untuk goodwill mengingat prospek masa mendatang yang baik dari Entitas Anak yang diakuisisi. Sedangkan selisih kurang yang tidak dapat diidentifikasi disajikan sebagai “Goodwill Negatif” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
The unidentifiable excess of the cost of investment over the proportionate share in fair value of the underlying net assets of an acquired Subsidiary (and vice-versa) at the date of acquisition (goodwill/negative goodwill), is being amortized using the straight-line method over five (5) to twenty (20) years. The Group’s management is of the opinion that the said period of five (5) to twenty (20) years amortization period is appropriate for goodwill in view of the good future operating prospects of the acquired Subsidiaries. The unidentifiable negative excess is presented as “Negative Goodwill” in the consolidated statements of financial position.
21
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b.
c.
2.
Prinsip-prinsip konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Principles of consolidation (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Prior January 1, 2011 (continued)
Kerugian yang menjadi bagian pemegang saham minoritas pada suatu Entitas Anak dapat melebihi bagiannya dalam modal disetor. Kelebihan tersebut dan kerugian lebih lanjut yang menjadi bagian pemegang saham minoritas, dibebankan pada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, kecuali apabila pemegang saham minoritas memiliki kepentingan jangka panjang lainnya pada Entitas Anak tersebut atau terdapat kewajiban yang mengikat untuk menutupi kerugian tersebut dan pemegang saham minoritas mampu memenuhi kewajibannya. Apabila pada tahun selanjutnya Entitas Anak melaporkan laba, maka laba tersebut terlebih dahulu dialokasikan kepada Perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian kerugian pemegang saham minoritas yang di bebankan pada Perusahaan dapat dipulihkan.
The losses applicable to the minority interests in a subsidiary may have exceeded the minority interests in the equity of the Subsidiary. The excess and any further losses applicable to the minority interests were absorbed by the Company as the majority shareholder, except to the extent that minority interests had other long-term interest in the related subsidiary or had binding obligations for, and were able to make good of, the losses. If the subsidiary subsequently reported profits, all such profits were allocated to the majority interest holder, in this case, the Company, until the minority interests’ share of losses previously absorbed by the Company were recovered.
Berdasarkan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas Entitas Anak/ Perusahaan Asosiasi”, selisih antara nilai tercatat investasi Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aset neto Entitas Anak yang bersangkutan sebagai akibat adanya perubahan ekuitas Entitas Anak yang bukan berasal dari transaksi antara Grup tersebut dicatat dan disajikan sebagai “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.
In compliance with PSAK No. 40, “Accounting for Changes in Equity of Subsidiary/ Associated Company”, the differences between the carrying amounts of the Company’s investments, and its proportionate shares in fair values of the underlying net assets of the investees due to changes in the latter’s equity, which are not resulting from transactions between the Group and the said investees, are recorded and presented as “Differences Arising from Changes in Subsidiaries’ Equities” under the Shareholders’ Equity section of the consolidated statements of financial position.
Kombinasi bisnis
c.
Business combinations
Sejak tanggal 1 Januari 2011
Since January 1, 2011
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup mengadopsi secara prospektif PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” bagi kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya pada atau setelah awal tahun/periode buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011. Jumlah tercatat goodwill negatif sebesar Rp218.201.733 yang dihentikan pengakuannya telah dicatat pada saldo laba per 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations” for business combinations which acquisition date is on or after the beginning reporting year/period commencing on or after January 1, 2011. The carrying amount of negative goodwill amounting to Rp218,201,733 that was being derecognized has been recorded in retained earning at January 1, 2011.
22
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business combinations (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
PSAK No. 22 (Revisi 2010) menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
PSAK No. 22 (Revised 2010) stipulates the nature of transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
Sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 22 (Revisi 2010), pada tanggal 1 Januari 2011, Grup:
In accordance with the transitional provisions of PSAK No. 22 (Revised 2010), on January 1, 2011, the Group:
· ·
· ·
·
menghentikan pengakuan goodwill; mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi sehubungan dengan penurunan goodwill; dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”.
·
ceased goodwill amortization; eliminated the carrying amount of the accumulated amortization in relation to the decreased of goodwill; and performed impairment test of goodwill in accordance to PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”.
Seperti diuraikan pada bagian ini, penerapan PSAK No. 22 (Revisi 2010) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan berikut pengungkapan yang terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
As described herein, the adoption of PSAK No.22 (Revised 2010) has significant impact on the financial reporting including the related disclosures in the consolidated financial statement.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Biayabiaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan dimasukkan dalam beban administrasi.
Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at fair value on acquisition date and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the acquirer measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.
23
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business combinations (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi. Hal ini termasuk pemisahan derivatif melekat dalam kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi.
When the Group acquires a business, it assesses the financial assets and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date. This includes the separation of embedded derivatives in host contracts by the acquiree.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan sebagai laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and recognized gain or loss as profit or loss.
Imbalan kontijensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui pada nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran". Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the acquirer will be recognized at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration which is deemed to be an asset or liability, will be recognized either in profit and loss or other comprehensive income in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006), "“Financial Instruments: Recognition and Measurement". If the contingent consideration is classified as equity, it should not be remeasured until it is finally settled within equity.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto Entitas Anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui sebagai laba rugi.
At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized as profit or loss.
24
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business combinations (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Since January 1, 2011 (continued)
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Grup yang diharapkan akan memberikan manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-Generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those units.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
Where goodwill forms part of a cashgenerating unit and part of the operation within that unit is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011
Prior to January 1, 2011
Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi atas kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut:
In comparison, the following were the accounting policies applied on the business combination prior to January 1, 2011:
·
·
kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biayabiaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP (sebelumnya dikenal sebagai hak minoritas) diukur berdasarkan proporsi atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
25
business combinations were accounted for using the purchase method. Transaction costs directly attributable to the acquisition formed part of the acquisition costs. The NCI (formerly known as minority interest) was measured at the book value of the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets;
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c.
d.
2.
Kombinasi bisnis (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Business combinations (continued)
Sebelum tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan)
Prior to January 1, 2011 (continued)
·
kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
·
business combinations achieved in stages were accounted for as separate steps. Any additional acquired share of interest did not affect previously recognized goodwill;
·
ketika Grup mengakuisisi sebuah bisnis, derivatif melekat yang dipisahkan dari kontrak utama oleh pihak yang diakuisisi tidak diukur kembali pada saat akuisisi, kecuali kombinasi bisnis menyebabkan perubahan syarat-syarat kontrak yang secara signifikan merubah arus kas yang semula disyaratkan dalam kontrak;
·
when the Group acquired a business, embedded derivatives separated from the host contract by the acquiree were not reassessed on acquisition unless the business combination resulted in a change in the terms of the contract that significantly modified the cash flows that otherwise would have been required under the contract;
·
imbalan kontijensi diakui jika, dan hanya jika, Grup mempunyai liabilitas saat ini, yaitu kemungkinan besar atas arus ekonomis keluar, yang dapat secara memadai diestimasi. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontijensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
·
contingent consideration was recognized if, and only if, the Group had a present obligation, the economic outflow was more likely than not and a reliable estimate was determinable. Subsequent adjustments to the contingent consideration were recognized as part of goodwill.
Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan penyertaan ditambah atau dikurangi sesuai dengan bagian Grup atas laba atau rugi neto, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal pengambilalihan. Bagian laba atau rugi neto disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus atas selisih antara nilai perolehan penyertaan dengan bagian proporsional Grup atas taksiran nilai wajar dari aset neto perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal pengambilalihan.
Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Group’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition. Equity in net earnings or losses is being adjusted for the straight-line amortization, of the difference between the cost of such investment and the Group’s proportionate share in the estimated fair values of the identifiable net assets of the investee at acquisition date.
Penyertaan saham dengan persentase pemilikan Grup di bawah 20% dinyatakan sebesar nilai pasar wajar (Catatan 2t).
Investments in shares of stock, in which the Group maintains ownership interests below 20% are stated at their fair market values (Note 2t).
Setara kas
d.
Cash equivalents Cash and cash equivalents comprise cash on hand and in banks, call and time deposits with maturities of three (3) months or less at the time of placement and not pledged as collateral.
Kas dan setara kas merupakan kas dan bank, call deposit dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga (3) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan.
26
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e.
f.
2.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Transactions with related parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, Group has adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, which superseded PSAK No. 7 (Revised 1994), “Related Party Disclosures”. This revised PSAK requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. The adoption of the revised PSAK has a significant impact on the related disclosures in the consolidated financial statements.
Grup mempunyai transaksi dengan pihak berelasi, dengan definisi yang diuraikan pada revisi PSAK No. 7.
the Group has trasaction with related parties, as defined in the revised PSAK No. 7.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant Notes to consolidated financial statements.
Persediaan
f.
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale.
Biaya perolehan persediaan PML, Entitas Anak, ditentukan dengan menerapkan metode FIFO. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai tercatat persediaan Entitas Anak tersebut adalah sekitar masing-masing 0,02% dan 0,01% dari saldo persediaan konsolidasi.
The cost of inventories of PML, a Subsidiary, is determined using the FIFO method. As of December 31, 2011 and 2010, the carrying values of the inventories of the said Subsidiary accounted for about 0.02% and 0.01% of the consolidated balance of inventories, respectively.
Cadangan kerugian penurunan nilai untuk persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik persediaan dan nilai realisasi neto persediaan.
Provision for impairment losses for inventory obsolence is provided based on the periodic reviews of the physical conditions of inventories and net-realizable value of the inventories.
27
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.
2.
Biaya dibayar di muka
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited. The long-term portion of prepaid expenses are presented as part of “Other Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi sesuai masa manfaat biaya yang bersangkutan. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. h.
Prepaid expenses
Aset tetap
h.
Property, plant and equipment
Aset tetap, kecuali tanah dan hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi penurunan nilai, jika ada. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui sebagai laba rugi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment, except land and landrights are stated at cost less any impairment in value, if any. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized as profit or loss as incurred.
Grup umumnya menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (“straight-line method”), (kecuali untuk aset tetap Entitas Anak tertentu Bintang Toedjoe dan TSJ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan dengan rincian sebagai berikut:
The Group generally computes depreciation using the straight-line method (except for the certain Subsiaries’ property, plant and equipment of Bintang Toedjoe and TSJ), based on the estimated useful lives of the assets as follows: Tahun/ Years
Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan
10 - 20 3-8 2 - 20 2-8 2-8 5
Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment Bintang Toedjoe, except for building and improvements, computes depreciation using the double-declining balance method. The net book value of property, plant and equipment of the said Subsidiary accounted for about 1.83% and 2.26% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Bintang Toedjoe, selain untuk bangunan dan prasarana, menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“double-declining balance method”). Nilai buku aset tetap yang dimiliki Entitas Anak tersebut adalah sekitar 1,83% dan 2,26% dari nilai buku aset tetap konsolidasian, masingmasing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
28
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h.
2.
Aset tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Property, plant and equipment (continued)
TSJ menghitung penyusutan kendaraan dan perlengkapan kantor dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (“doubledeclining balance method”). Nilai buku kendaraan dan perlengkapan kantor yang dimiliki Entitas Anak tersebut adalah sekitar 0,52% dan 0,32% dari nilai buku aset tetap konsolidasian, masing-masing pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
TSJ computes the depreciation of its vehicles and office equipment using the doubledeclining balance method. The net book value of the said fixed assets accounted for about 0.52% and 0.32% of the consolidated net book value of property, plant and equipment as of December 31, 2011 and 2010, respectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) diakui sebagai laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is recognized as profit or loss in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”, semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari biaya perolehan tanah. Biaya tersebut, yang meliputi antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan perolehan tanah tersebut, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan, periode mana yang lebih pendek. PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi, kecuali dalam kondisi persyaratan tertentu.
In accordance with the provisions of PSAK No. 47, “Accounting for Land”, all incidental costs incurred in relation with the acquisitions of landrights are deferred and presented separately from the main acquisition costs of the landrights. Such costs, which include, among others, legal fees, area survey and remeasurement fees, notary fees, and related taxes, are amortized over the legal terms of the related landrights, whichever period is shorter. PSAK No. 47 also provides that landrights are not subject to amortization, except under certain defined conditions.
Aset dalam pengerjaan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
Constructions in progress are stated at cost and presented as part of “Property, Plant and Equipment” account in the consolidated statements of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use.
29
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
2.
Sewa
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa” penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), “Leases” the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
Grup sebagai lessee
The Group, as a lessee
i)
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Sewa kontinjen dibebankan pada periode terjadinya. Beban keuangan dicatat sebagai laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Group shall recognize assets and liabilities in its consolidated statement of financial position at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments shall be apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge shall be allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rents shall be charged as expenses in the periods in which they are incurred. Finance charges are recognized through profit or loss. Leased asset (presented as a part of the “fixed assets”) is depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term.
ii)
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
ii) Under an operating lease, the Group recognize lease payments as an expense on a straight-line basis over the lease term.
30
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
2.
Penurunan Nilai Aset Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Impairment of Non-financial Assets
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011.
Effective January 1, 2011, the Group prospectively adopted PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011.
PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan entitas agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihi jumlah terpulihkannya jika total tersebut melebihi jumlah yang akan dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan aset. Pada kasus demikian, aset mengalami penurunan nilai dan pernyataan ini mensyaratkan entitas mengakui rugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi ini juga menentukan kapan entitas membalik suatu rugi penurunan nilai dan pengungkapan yang diperlukan.
PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes the procedures to be employed by an entity to ensure that its assets are carried at no more than their recoverable amounts. An asset is carried at more than its recoverable amount if its carrying amount exceeds the amount to be recovered through use or sale of the asset. If this is the case, the asset is described as impaired and this revised PSAK requires the entity to recognize an impairment loss. This revised PSAK also specifies when an entity should reverse an impairment loss and prescribes disclosures.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Grup membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e., an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai biaya “Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
An asset’s recoverable amount is the higher of the asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statements of comprehensive income as “Impairment Losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.
31
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Impairment (continued)
of
Non-financial
Assets
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by multiples valuation or other available fair value indicators.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui sebagai laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the asset does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such a reversal, the depreciation charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait.
Goodwill is tested for impairment in each reporting period and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates.
32
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j.
k.
Penurunan (lanjutan)
Nilai
Aset
2.
Non-keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
of
Non-financial
Assets
Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, maka rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
If the recoverable amount of the CGU is less than its carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset non-keuangan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Management believes that there is no event or change in circumstances that may indicate any impairment in its value of its non-financial assets as of December 31, 2011 and 2010.
Modal Treasuri
k.
Treasury stock Treasury stock, which is intended to be reissued and/or re-sold in the future, is stated at acquisition cost and presented as a deduction from Capital Stock under the Shareholders’ Equity section of the consolidated statements of financial position. The excess of proceeds from future re-sale of treasury stock over the related acquisition cost or vice-versa shall be accounted for as an addition or deduction from additional paidin capital.
Modal treasuri, yang direncanakan untuk diterbitkan kembali dan/atau dijual kembali pada masa yang akan datang, dicatat sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai pengurang Modal Saham di bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih lebih penerimaan dari penjualan modal treasuri di masa yang akan datang atas biaya perolehan atau sebaliknya, akan diperhitungkan sebagai penambah atau pengurang akun tambahan setoran modal. l.
Impairment (continued)
Merek dagang, hak paten dan formula
l.
Trademarks, patents and formulas Cost incurred in connection with the acquisitions of trademarks, patents and formulas are amortized using the straight-line method over the life of trademarks, patents and formulas. Trademarks, patents and formulas are presented as part of “Intangible Assets, Net” account in the consolidated statements of financial position.
Beban yang terjadi sehubungan dengan akuisisi/perolehan atas merek dagang, hak paten dan formula diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama umur merk dagang, hak paten dan formula tersebut. Merek dagang, hak paten dan formula disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Berwujud, Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. m. Beban piranti lunak
m. Software cost Cost incurred in connection with the acquisitions of computer software, including all costs which are directly associated in preparing such assets until they are ready for use, is amortized using the straight-line method over five (5) years.
Biaya perolehan perangkat lunak komputer meliputi seluruh biaya yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aset tersebut hingga siap digunakan dan diamortisasi selama lima (5) tahun dengan metode garis lurus.
33
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.
2.
Biaya ditangguhkan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n.
Returnable bottles belonging to AKPI, a Subsidiary, are stated at deposit value and the excess of the acquisition cost of returnable bottles over their deposit values and presented as Deferred Cost under “Other Non-current Assets” in the Consolidated Financial Position. The excess of the acquisition cost over deposit values are deferred and amortised using the straight-line method over fourty (40) times of trip life. Deposit values are estimated competitive cost established by AKPI considering the specific market conditions but should not exceed the current replacement cost.
Botol isi ulang milik AKPI, Entitas Anak, dinyatakan sebesar uang jaminan dan kelebihan biaya perolehan botol isi ulang di atas uang jaminannya dan disajikan sebagai Biaya Ditangguhkan yang merupakan bagian dari “Aset Tidak Lancar Lainnya” dalam laporan posisi keuangan. Selisih lebih biaya perolehan atas uang jaminan ditangguhkan akan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama empat puluh (40) kali penggunaan. Uang jaminan merupakan taksiran harga bersaing yang ditetapkan oleh AKPI dengan mempertimbangkan kondisi pasar tertentu tetapi tidak melebihi biaya penggantian saat ini. o.
Deferred cost
Biaya penelitian dan pengembangan
o.
Research and development costs
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”. PSAK revisi ini menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain, dan mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan menentukan pengungkapan terkait. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”. The revised PSAK prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in other PSAK, and requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and the related disclosures. The adoption of the said revised PSAK has no significant impact on the consolidated financial statements.
Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya.
Research costs are expensed as incurred.
Aset tak berwujud yang timbul dari pengembangan (atau dari tahap pengembangan pada proyek internal) diakui jika dan hanya jika, entitas dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset tak berwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual, (ii) niat untuk menyelesaikan aset tak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya, (iii) bagaimana aset tak berwujud
An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale, (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset (iii) how the asset will generate future economic benefits,
34
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.
p.
Biaya penelitian (lanjutan)
dan
2.
pengembangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) o.
Research and (continued)
development
costs
akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan, (iv) tersedianya kecukupan sumbersumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset tak berwujud, dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tak berwujud selama pengembangannya. Nilai tercatat dari biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tak berwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari aset tak berwujud.
(iv) the availability of resources to complete, and (v) the ability to measure reliably the expenditures during the development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting period. Upon completion, the development costs is amortized over the estimated useful life of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.
Keuntungan atau kerugian yang muncul dari penghentian pengakuan aset tak berwujud merupakan perbedaan antara nilai neto pelepasan dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.
Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the asset is derecognized.
Pengakuan pendapatan dan beban
p.
Revenue and expense recognition Effective January 1, 2011, the Group adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. The revised PSAK identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue may be recognized, and prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events, and also provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition. There is no significant impact of these amended accounting standards on the consolidated financial statements.
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan penduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
35
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p.
q.
Pengakuan (lanjutan)
pendapatan
dan
2.
beban
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Revenue and (continued)
expense
recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Grup mengevaluasi perjanjian pendapatannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Grup bertindak sebagai prinsipal atau agen. Grup menyimpulan bahwa Grup bertindak sebagai agen pada semua perjanjian pendapatannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to Group and the revenue can be reliably measured, regardless of when the payment is being made. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Taxes (“VAT”). Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. Group has concluded that it is acting as agent in all of its revenue arrangment. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Revenue from the sale of goods and services are recognized when all significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer.
Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi akan mengalir kepada Grup dan pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan berikut khusus juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Pendapatan dari penjualan barang dan jasa diakui pada saat semua risiko signifikan dan manfaat kepemilikan barang telah dipindahkan kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya.
Revenue is recognized to the extend that it is probable that the economis benefit will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized: Revenue from the sale of goods and services are recognized when all significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer. Expenses are recognized as incurred.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
q.
Foreign currency balances
transactions
and
Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing on the date of the transactions. At the the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Rupiah to reflect the average of the selling and buying rates of exchange quoted by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the year. The resulting net foreign exchange gains or losses are credited or charged to current operations. As of December 31, 2011 and 2010, the exchange rates used were as follows:
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan nilai kurs ratarata antara kurs jual dan kurs beli yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia pada hari terakhir transaksi perbankan pada tahun tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, nilai kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut:
36
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q.
2.
Transaksi dan saldo dalam mata uang asing (lanjutan)
q.
2011 1 Euro/Rupiah 1 Dolar Amerika Serikat/Rupiah 100 JP¥/Rupiah 1 SGD Dolar/Rupiah 1 MYR/Rupiah
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) transactions
and
2010
11.739 9.068 11.680 6.974 2.852
11.956 8.991 11.029 6.981 2.916
EUR1/Rupiah U.S. Dollar 1/Rupiah JP¥100/Rupiah SGD Dollar 1/Rupiah MYR1/Rupiah
Transactions in other foreign currencies are considered not significant.
Transaksi dalam mata uang asing lainnya dinilai tidak signifikan. r.
Foreign currency balances (continued)
Dana pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan
r.
Pension fund and employees’ service entitlement benefits
Grup mencatat penyisihan untuk estimasi kewajiban imbalan kerja karyawan menurut Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Penyisihan tersebut diestimasikan berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode ”Projected Unit of Credit”. Laba atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban jika akumulasi laba atau kerugian aktuaria melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti.
Group recognizes provisions for the estimated liabilities for employee service entitlement benefits in accordance with Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. The provision is estimated based on actuarial calculations prepared by an independent firm of actuaries using the “Projected Unit of Credit” method. Actuarial gain or losses are recognized as income or expense when the cumulative actuarial gain or losses exceed 10% of the present value of defined benefit obligation.
Laba atau kerugian aktuaria yang melebihi 10% tersebut diamortisasi selama sisa ratarata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya, akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional periode/tahun berjalan.
The said actuarial gain or losses in excess of the 10% threshold are amortized over the expected average remaining service years of the employees using the straight-line method. Past services cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, otherwise, it is amortized on a straight-line method over the average period until the benefits become vested. On the other hand, current service costs are charged directly to the current period operations.
Selain itu, Grup menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang pendanaannya dilakukan seluruhnya oleh Grup. Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.
Besides, Group has defined benefit pension plans covering substantially all of their permanent employees which pension costs are funded by the Group. The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at end of the reporting period less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.
37
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) r.
2.
Dana pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r.
The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using the yield at end of the reporting period of long-term government bonds denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang pada akhir periode pelaporan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan. s.
Pension fund and employees’ service entitlement benefits (continued)
Beban (manfaat) pajak penghasilan
s.
Income tax expense (benefits)
Pajak penghasilan badan dihitung untuk setiap entitas yang ada didalam grup sebagai badan hukum yang berdiri sendiri.
Corporate income tax is determined for each entity whithin the group as a separate legal entity.
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan yang berasal dari rugi fiskal yang dapat dikompensasikan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan saldo rugi fiskal yang belum digunakan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax is provided on all temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at statements of financial position date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are credited or charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.
Untuk setiap entitas yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas, disajikan dalam jumlah neto untuk masing-masing entitas tersebut.
For each of the consolidated entities, the tax effects of temporary differences and tax loss carryover, which individually are either assets or liabilities, are shown at the applicable net amounts.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau, jika Grup mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Group, when the result of the appeal is determined.
38
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Financial Instruments
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian instrumen keuangan dan mengidentifikasi informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, liabilitas keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan di mana aset keuangan dan liabilitas keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk instrumen tersebut.
The PSAK No. 50 (Revised 2006) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification of related interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This PSAK requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan hubungan lindung nilai.
PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
i.
i.
Aset Keuangan
Financial Assets
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Grup mencakup kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan penyertaan saham - penyertaan lainnya.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, short-term investments, trade and other receivables and investment in shares of stocks - other investments.
39
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
t.
Aset Keuangan (lanjutan)
•
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
•
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi meliputi aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui sebagai laba rugi.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative assets are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the consolidated statements of financial position at fair value with gains or losses recognized as profit or loss.
Derivatif melekat dalam kontrak utama dihitung sebagai derivatif terpisah ketika risiko dan karakteristiknya tidak berkaitan dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur berdasarkan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui sebagai laba rugi. Penilaian kembali hanya timbul jika terdapat perubahan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak.
Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized as profit or loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.
40
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
t.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
•
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Pinjaman yang diberikan dan piutang
• Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui sebagai laba rugi pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized as profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain Grup termasuk dalam kategori ini.
The Group’s cash and cash equivalents, trade and other receivables are included in this category.
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
• Held-to-maturity (HTM) investments Non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities are classified as HTM when the Group has the positive intention and ability to hold them to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses an effective interest rate that exactly discounts estimated future cash receipts through the expected life of the financial asset to the net carrying amount of the financial asset. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasi sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika Grup mempunyai maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskonto penerimaan kas di masa yang akan datang selama perkiraan umur aset keuangan menjadi nilai tercatat netonya. Laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika investasi dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
41
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
t.
Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
• Aset keuangan tersedia untuk dijual
• Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang belum direalisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, laba atau rugi kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklasifikasi ke dalam laba atau rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the three preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Investasi yang diklasifikasi sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The investments classified as AFS are as follows:
-
Investasi pada saham yang tidak tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dicatat pada biaya perolehannya.
-
Investments in shares of stock that do not have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% and other long-term investments are carried at cost.
-
Investasi dalam modal saham yang tersedia nilai wajarnya dengan kepemilikan kurang dari 20% dicatat pada nilai wajar.
-
Investments in equity shares that have readily determinable fair value in which the equity interest is less than 20% are recorded at fair value.
Investment classified as AFS are shortterm investments in marketable securities and long-term investment in shares of stock which the equity interest is less than 20% which are stated at their fair market values.
Investasi yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual adalah investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang yaitu investasi pada saham dengan kepemilikan kurang dari 20% yang dinyatakan sebesar nilai pasar wajar.
42
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan (atau, apabila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) terjadi bila: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Grup memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Grup secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Grup secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai aset keuangan telah terjadi, Grup mempertimbangkan faktorfaktor seperti probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.
At each end of reporting period, the Group assesses whether there is any objective evidence that a financial asset is impaired. To determine whether there is objective evidence that an impairment loss on financial assets has incurred, the Group considers factors such as the probability of insolvency or significant financial difficulties of the debtor and default or significant delay in payments.
Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
For financial assets carried at amortized cost, if there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and present value of estimated future cash flow (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flow is discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
43
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Aset Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued) i.
Financial Assets (continued)
Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
Impairment of financial assets (continued)
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan cadangan penurunan nilai. Jumlah kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi.
The carrying amount of the assets is reduced through the use of allowance for impairment. The impairment loss is recognized as profit or loss.
Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang, penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui sebagai laba rugi.
Loans and receivables, together with the associated allowance, are written-off when there is no realistic prospect of future recovery. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
ii. Liabilitas Keuangan
ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, utang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Saat pengakuan awal, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dan, dalam hal utang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Liabilitas keuangan Grup mencakup pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang sewa pembiayaan.
The Group’s financial liabilities include short-term loans, trade and other payables, accrued expenses and obligations under finance leases.
44
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
•
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.
•
Financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi mencakup liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awalnya, telah ditetapkan, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas liabilitas dalam kelompok diperdagangkan harus diakui sebagai laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized as profit or loss. •
Utang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Laba atau rugi harus diakui sebagai laba rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya.
Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process.
45
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t.
Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Financial Instruments (continued) ii.
Financial Liabilities (continued)
Penghentian pengakuan
Derecognition
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or expired.
Ketika liabilitas keuangan awal digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas liabilitas keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan tersebut diakui sebagai laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized as profit or loss.
iii. Saling hapus instrumen keuangan
iii.
Offsetting of financial instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan dengan menggunakan dasar neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan. iv. Nilai wajar instrumen keuangan
iv.
Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s-length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substantial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.
46
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.
v.
2.
Informasi segmen
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Segment information
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Grup menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Effective January 1, 2011, the Group applied PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised PSAK requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. There is no significant impact of the adoption of the revised accounting standard on the consolidated financial statements.
Segmen merupakan komponen Grup yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (segmen usaha), atau menghasilkan produk atau jasa dalam suatu lingkungan ekonomi (segmen geografis).
A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing products or services (business segment), or in providing products or services within a particular economic environment (geographical segment).
Segmen usaha menyajikan produk atau jasa yang memiliki risiko dan hasil yang berbeda dengan risiko dan hasil segmen usaha yang lain. Segmen geografis menyajikan produk atau jasa pada lingkungan ekonomi tertentu dan komponen tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan ekonomi (wilayah) lain.
Business segments provide products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. Geographical segments provide products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments (area).
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen merupakan item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Grup, dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. They are determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated.
Laba per Saham
v.
Earnings per share In accordance with PSAK No. 56, “Earnings Per Share”, earnings per share are computed by dividing income for the year attributable to equity holders of the parent company by the weighted-average number of shares outstanding during the year (less treasury stock).
Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan (setelah dikurangi dengan saham yang dibeli kembali).
47
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
3.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
w. Penerapan Standar Akuntansi Lainnya yang telah Direvisi
w. Adoption of other revised Accounting Standards
Selain standar akuntansi revisi yang telah disebutkan sebelumnya, Grup juga telah menerapkan standar akuntansi berikut pada tanggal 1 Januari 2011 yang dianggap relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian namun tidak menimbulkan dampak yang signifikan:
Other than the revised accounting standards previously mentioned, the Group also adopted the following revised accounting standards on January 1, 2011, which are considered relevant to the consolidated financial statements but did not have significant impact:
(i)
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”;
(i) PSAK No. 2 (Revised 2009), "Statement of Cash Flows";
(ii) PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa Setelah Periode Laporan”;
(ii) PSAK No. 8 (Revised 2010), “Events After the Reporting Period”;
(iii) PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.
(iii) PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.
SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting year. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future years.
Pertimbangan
Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Classification of financial assets and financial liabilities
Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2t.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2t.
48
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Pertimbangan (lanjutan)
Judgements (continued)
Sewa
Leases
Grup mempunyai perjanjian-perjanjian sewa dimana Perusahaan bertindak sebagai lessee untuk beberapa sewa outlet dan gudang. Grup mengevaluasi apakah terdapat risiko dan manfaat yang signifikan dari aset sewa yang dialihkan berdasarkan PSAK 30, ”Sewa”, yang mensyaratkan Grup untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset.
Group has several leases whereas the Company act as lessee in respect of several outlets and warehouses rental. The Group evaluates whether significant risks and rewards of ownership of the leased assets are transferred based on PSAK 30, ”Leases”, which requires the Group to make judgment and estimates of the transfer of risks and rewards related to the ownership of asset.
Berdasarkan hasil penelaahan yang dilakukan Grup atas perjanjian sewa outlet dan gudang yang ada saat ini, maka transaksi sewa tersebut diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Based on the review performed by the Group for the current rental agreement of outlets and warehouses, accordingly, the rent transactions were classified as operating lease.
Alokasi Harga Beli dan Penurunan Nilai Goodwill
Purchase Price Impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp195.217.373.481. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.
Acquisition accounting requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group has resulted in goodwill. Under PSAK 22 (Revised 2009), “Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of December 31, 2011 and 2010 is Rp195,217,373,481. Further details are disclosed in Note 12.
Uji penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Dalam hal ini, goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan nilai. Manajemen harus menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi nilai terpulihkan dan menentukan adanya indikasi penurunan nilai.
Impairment test is performed when certain impairment indication is present. In case of goodwill, such assets are subject to annual impairment test and whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management has to use its judgment in estimating the recoverable value and determining if there is any indication of impairment.
49
Allocation
and
Goodwill
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi
Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occure.
Pensiun dan Imbalan Kerja
Pension and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaria independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup langsung diakui dalam laba atau rugi pada saat terjadinya. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat liabilitas imbalan kerja karyawan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp117.826.726.771 (31 Desember 2010: Rp105.488.358.666). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 28.
The determination of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turnover rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Group’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Group’s liabilities for employee service entitlement benefits as of December 31, 2011 is Rp117,826,726,771 (December 31, 2010: Rp105,488,358,666). Further details are disclosed in Note 28.
Penyusutan Aset Tetap
Depreciation of Property, Plant and Equipment
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Grup menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi.
The costs of property, plant and equipment are depreciated on a straight-line method over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these property, plant and equipment to be within 2 to 20 years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised.
50
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
Estimates and Assumptions (continued)
Nilai tercatat neto aset tetap Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.860.288.483.732 (31 Desember 2010: Rp1.605.266.031.098). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11.
The net carrying amount of the Group’s property, plant and equipment as of December 31, 2011 is Rp1,860,288,483,732 (December 31, 2010: Rp1,605,266,031,098). Further details are disclosed in Note 11.
Pajak penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the final tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.
Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of defererred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of futire taxable profits together with future tax planning strategies.
Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha
Allowance for Impairment of Trade Receivables
Grup mengevaluasi akun-akun tertentu yang diketahui bahwa beberapa pelanggannya tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang usaha. Nilai tercatat piutang usaha Grup sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.548.150.278.495 (31 Desember 2010: Rp1.271.043.276.053). Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 6.
The Group evaluates specific accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables. The carrying amount of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2011 is Rp1,548,150,278,495 (December 31, 2010: Rp1,271,043,276,053). Further details are disclosed in Note 6.
51
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
4.
SUMBER (lanjutan)
ESTIMASI
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KETIDAKPASTIAN
3.
SOURCE OF (continued)
ESTIMATION
UNCERTAINTY
Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan
Allowance for Decline in Market Values and Obsolescence of Inventories
Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan sebelum cadangan keusangan persediaan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp1.713.793.656.860 (31 Desember 2010: Rp1.560.004.186.272). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 8.
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories is estimated based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories’ own physical conditions, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amount of the Group’s inventories before allowance for inventories obselence as of December 31, 2011 is Rp1,713,793,656,860 (December 31, 2010: Rp1,560,004,186,272). Further details are disclosed in Note 8.
KAS DAN SETARA KAS
4.
2011 Kas Rupiah Dolar A.S. Mata uang lainnya Sub-total Bank - pihak ketiga Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Dolar A.S. Citibank, Singapura Citibank N.A., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Permata Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Mata uang lainnya PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Sub-total
CASH AND CASH EQUIVALENTS Cash and cash equivalents consist of the following:
Kas dan setara kas terdiri dari:
2010
8.623.639.212 1.683.905.458 822.727.366
10.494.764.843 1.186.786.097 424.948.430
11.130.272.036
12.106.499.370
54.931.226.007 31.803.763.842
40.778.496.357 6.732.584.352
26.606.633.287 25.889.001.684 24.675.137.670
11.288.648.170 36.341.707.860 27.273.174.367
13.695.264.046 13.638.909.060 13.425.374.157 1.652.017.200
1.457.833.409 24.061.546.694 9.162.231.006 5.058.905.287
3.972.704.932
3.751.988.013
34.702.001.655 12.641.101.075 8.974.124.231
1.962.200.965 24.494.764.340 16.040.780.611
4.220.901.198 3.198.008.485
8.352.708.949 12.865.540.102
10.837.608.906
9.975.992.993
1.599.547.852
6.763.849.552
9.074.208.451
8.688.674.031
295.537.533.738
255.051.627.058
52
Cash on hand Rupiah U.S. Dollar Other currencies Sub-total Cash in banks - third parties Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur PT Bank Permata Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Citibank N.A., Jakarta PT Bank OCBC NISP Tbk. Others (each below Rp5 billion) U.S. Dollar Citibank, Singapore Citibank N.A., Jakarta PT Bank Central Asia Tbk. The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta PT Bank Permata Tbk. Others (each below Rp5 billion) Other currency PT Bank Central Asia Tbk. Others (each below Rp5 billion) Sub-total
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4. 2011
Setara kas - call deposit dan deposito berjangka - pihak ketiga Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank UOB Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth Dolar A.S. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. Rand Afrika Selatan Standard Bank, Afrika Selatan Euro PT Bank Central Asia Tbk. Peso Filipina Philippine Business Bank Sub-total Total Kas dan Setara Kas
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) 2010 Cash equivalents - call and time deposits - third parties Rupiah PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. PT Bank Bukopin Syariah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Jabar Banten Syariah PT Bank UOB Indonesia PT ANZ Panin Bank PT Bank Permata Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Commonwealth
341.978.471.230
112.509.235.173
237.900.000.000
147.957.053.899
220.056.666.666
111.634.051.457
175.925.335.503 125.780.121.844 93.320.702.137
127.364.830.684 9.767.750.359 141.728.116.078
38.722.883.920 36.000.000.000
78.526.165.083 93.524.452.055
34.921.471.962 28.341.113.925 19.000.000.000 15.000.000.000 12.000.000.000 5.000.000.000 4.525.819.104 2.500.000.000 1.800.000.000 1.000.000.000 -
99.006.032.292 7.000.000.000 84.200.000.000 66.612.236.039 50.094.127.328 17.000.000.000 9.500.000.000 79.000.000.000 13.500.000.000 6.700.000.000
195.101.918.155 117.950.642.489 90.837.277.024 58.977.774.348 45.514.726.668
4.495.500.000 117.046.673.062 8.991.000.000 -
27.254.054.848 23.078.060.000 9.098.334.726 4.534.000.000
88.920.990.003 6.023.970.000 51.203.023.387
-
53.963.735.648 22.640.517.084 4.495.500.000 4.495.500.000
U.S. Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Permata Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT ANZ Panin Bank PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Bukopin Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk.
10.825.405.604
8.821.501.668
South African Rand Standard Bank, South Africa
6.984.699.050
-
Euro PT Bank Central Asia Tbk.
738.525.124
7.991.677.323
Philippines Peso Philippine Business Bank
1.984.668.004.327 1.634.713.638.622
Sub-total
2.291.335.810.101 1.901.871.765.050
53
Total Cash and Cash Equivalents
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
Suku bunga per tahun untuk call deposit dan deposito berjangka adalah sebagai berikut:
Interest rates per annum on call and time deposits are as follows:
2011 Call deposit dan deposito berjangka Rupiah Dolar A.S. Euro Rand Afrika Selatan Peso Filipina
5.
2010
4,95% - 9,25% 0,25% - 4,90% 0,10% - 0,25% 4,90% 4,25%
INVESTASI JANGKA PENDEK
SHORT-TERM INVESTMENTS
2010
102.500.000.000 4.760.700.000
300.000.000 4.720.275.000
40.395.000
40.395.000
5.256.267.270 1.314.056.114
83.831.474 171.418.729
113.871.418.384
5.315.920.203
Marketable securities Available-for-sale Mutual fund units Bonds Other marketable securities (each below Rp1 billion) Unrealized gains on appreciation in market values of short-term investments, net Company Subsidiaries Short-term Investments
Interest rates per annum on bonds is as follows:
Suku bunga per tahun untuk obligasi adalah sebagai berikut: 2011 Dolar A.S.
Call and time deposits Rupiah U.S. Dollar Euro South African Rand Philippines Peso
Short-term investments consist of traded bonds, mutual fund units and other marketable securities. The details of this accounts are as follows:
2011
Investasi Jangka Pendek
5,00% - 9,50% 0,25% - 4,90% 4,90% 4,25%
5.
Investasi jangka pendek terdiri dari obligasi, unit reksadana dan surat berharga lainnya. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Surat-surat berharga Tersedia untuk dijual Unit reksadana Obligasi Surat berharga lainnya (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Laba belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi jangka pendek, neto Perusahaan Entitas Anak
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
2010
7,75%
7,75%
U.S. Dollar
As of December 31, 2011 and 2010, the shortterm investments in bonds avalaible-for-sale denominated in U.S. Dollar is as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, investasi jangka pendek atas obligasi tersedia untuk dijual dalam Dolar A.S. adalah sebagai berikut:
54
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PENDEK (lanjutan)
5.
SHORT-TERM INVESTMENTS (continued)
2011 dan 2010/ 2011 and 2010 Harga Perolehan/ Cost
Rating PLN 2020 (Majapahit Holding B.V)
BB-
525.000
The Company placed investments in mutual funds issued by PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. and PT Manulife Aset Manajemen Indonesia with details as follows:
Perusahaan menempatkan investasi dalam reksa dana yang diterbitkan oleh PT Kresna Graha Sekurindo Tbk. dan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia dengan perincian sebagai berikut: 2011
2010
Prestasi Alokasi Portofolio Investasi Manulife Dana Kas II
102.200.000.000 300.000.000
300.000.000
Prestasi Alokasi Portfolio Investasi Manulife Dana Kas II
Total
102.500.000.000
300.000.000
Total
Unrealized gain from the short-term investments amounted to Rp6,190,533,593 in 2011 and unrealized losses from the short-term investments amounted to Rp29,972,011 in 2010. Unrealized gain (losses) from the short-term investments are presented as “Other comprehensive income (expenses)” in the consolidated statements of comprehensive income.
Laba yang belum direalisasi atas investasi jangka pendek adalah sebesar Rp6.190.533.593 untuk tahun 2011 dan rugi yang belum direalisasi atas investasi jangka pendek adalah sebesar Rp29.972.011 untuk tahun 2010. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas investasi jangka pendek tersebut disajikan sebagai “Pendapatan (beban) komprehensif lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 6.
PLN 2020 (Majapahit Holding B.V)
PIUTANG USAHA, NETO
6.
TRADE RECEIVABLES, NET This account consists of trade receivables from third parties with details as follows:
Akun ini merupakan piutang usaha kepada pihak ketiga yang terdiri dari: 2011
2010
Pelanggan dalam negeri Pelanggan luar negeri
1.398.812.133.706 149.338.144.789
1.117.375.218.771 153.668.057.282
Domestic customers Foreign customers
Total Dikurangi cadangan penurunan nilai
1.548.150.278.495 1.271.043.276.053 (18.158.649.905) (8.332.605.382)
Total Less allowance for impairment
Piutang Usaha, Neto
1.529.991.628.590
55
1.262.710.670.671
Trade Receivables, Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)
6.
TRADE RECEIVABLES, NET (continued) An aging analysis of the trade receivables as of December 31, 2011 and 2010 is as follows:
Analisis piutang usaha berdasarkan umur piutang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Rupiah)
Rupiah Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Total/ Total
983.840.987.763
122.827.954.618
1.106.668.942.381
307.128.208.214 36.659.519.372 26.702.049.753 1.550.804.731
26.529.052.618 24.571.132.044 1.819.105.835 16.521.463.547
333.657.260.832 61.230.651.416 28.521.155.588 18.072.268.278
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
Total Dikurangi cadangan penurunan nilai
1.355.881.569.833
192.268.708.662
1.548.150.278.495
Total
Piutang Usaha, Neto
1.348.621.785.400
(7.259.784.433)
(10.898.865.472)
(18.158.649.905)
181.369.843.190
1.529.991.628.590
Less allowance for impairment Trade Receivables, Net
2010 Mata Uang Asing (Setara dalam Rupiah)/ Foreign Currencies (Equivalent Rupiah)
Rupiah Lancar Lewat jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
Total/ Total
811.719.537.175
130.042.920.908
941.762.458.083
234.765.223.812 32.894.854.007 24.101.566.493 1.010.322.290
25.785.491.561 9.269.613.108 727.566.825 726.179.874
260.550.715.373 42.164.467.115 24.829.133.318 1.736.502.164
Current Overdue 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days Over 90 days
Total Dikurangi cadangan penurunan nilai
1.104.491.503.777
166.551.772.276
1.271.043.276.053
Total
Piutang Usaha, Neto
1.098.171.010.119
(6.320.493.658)
(2.012.111.724)
(8.332.605.382)
164.539.660.552
1.262.710.670.671
Less allowance for impairment Trade Receivables, Net
An analysis of the movements in balance of allowance for impairment on trade receivables is as follows:
Analisis mutasi saldo cadangan penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut: 2011
2010
Saldo awal tahun Penambahan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan
8.332.605.382 12.671.634.074 (2.845.589.551)
7.379.112.880 3.290.083.788 (2.336.591.286)
Saldo akhir tahun
18.158.649.905
8.332.605.382
Balance at beginning of year Additional provisions during the year Write-off during the year Balance at end of year
Based on the review of the status of the individual receivable accounts at end of year, the Group’s management is of the opinion that the above allowance for impairment on trade receivables is adequate to cover the possible losses that may arise from the non-collection of accounts.
Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa jumlah cadangan penurunan nilai piutang usaha tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
56
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan)
6.
Trade receivables with an aggregate amount of Rp10.5 billion as of December 31, 2010, are pledged as collateral to certain loans as discussed in Note 13.
Piutang usaha sebesar Rp10,5 miliar pada tanggal 31 Desember 2010, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tertentu yang diperoleh seperti dijelaskan pada Catatan 13.
7.
8.
TRADE RECEIVABLES, NET (continued)
SALDO DAN TRANSAKSI SIGNIFIKAN DENGAN PIHAK BERELASI
7.
SIGNIFICANT BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak berelasi tertentu, yaitu PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), pihak berelasi lainnya, dan Orange Kalbe Limited (OKL), entitas asosiasi.
The Group, in its regular conduct of business, engages in transactions with certain related parties, PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), other related party, and Orange Kalbe Limited (OKL), associated entity.
Grup tertentu membeli polis asuransi dari PT Asuransi Mitra Maparya (AMM) dengan total keseluruhan nilai pertanggungan asuransi sejumlah Rp3.278 miliar, US$42,2 juta, SGD108 ribu dan JPY750 ribu pada tanggal 31 Desember 2011 dan sejumlah Rp3.052 miliar, US$43 juta, EUR592 ribu, SGD39 ribu dan JPY750 ribu pada tanggal 31 Desember 2010. Polis asuransi tersebut untuk melindungi sebagian persediaan dan aset tetap dari risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya (Catatan 8 dan 11).
Group obtained insurance policies from PT Asuransi Mitra Maparya (AMM), with combined insurance coverage amounting to Rp3,278 billion, US$42.2 million, SGD108 thousand and JPY750 thousand as of December 31, 2011, and Rp3,052 billion, US$43 million, EUR592 thousand, SGD39 thousand and JPY750 thousand as of December 31, 2010. The said insurance policies covered portions of inventories and property, plant and equipment against risks of losses by fire, flood and other risks, on a blanket basis (Notes 8 and 11).
Entitas Anak membeli persediaan barang jadi dari OKL dengan total keseluruhan nilai pembelian sejumlah US$1.276.831 (ekuivalen dengan Rp11.202 juta) (Catatan 14).
The Subsidiary purchased finished goods from OKL with total purchase of US$1,276,831 (equivalent to Rp11,202 million) (Note 14).
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada manajemen kunci (termasuk dewan komisaris dan direksi) Grup adalah sejumlah Rp37,45 miliar dan Rp29,26 miliar masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
The salaries and compensation benefits incurred for the key management (including board of commissioners and directors) of the Group amounted to Rp37.45 billion and Rp29.26 billion in 2011 and 2010, respectively.
PERSEDIAAN, NETO
8.
Inventories consist of:
Persediaan terdiri dari: 2011 Barang jadi (Catatan 22) Barang dagangan (Catatan 22) Barang dalam proses (Catatan 22) Bahan baku dan kemasan Bahan baku dalam perjalanan Suku cadang dan lain-lain
INVENTORIES, NET
2010
682.151.830.956 589.953.138.410 23.312.532.888 390.604.855.353 12.367.588.484 15.403.710.769
736.099.849.614 455.630.181.029 16.908.445.873 328.749.077.525 8.821.107.678 13.795.524.553
Finished goods (Note 22) Merchandise inventories (Note 22) Work in-process (Note 22) Raw and packaging materials Materials in-transit Spare parts and others
Total Dikurangi penyisihan persediaan usang
1.713.793.656.860
1.560.004.186.272
(8.604.470.550)
(9.175.366.436)
Total Less allowance for inventory obsolence
Neto
1.705.189.186.310
1.550.828.819.836
Net
57
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN, NETO (lanjutan)
8.
INVENTORIES, NET (continued) An analysis of the movements in balance of allowance for inventory obsolence is as follows:
Analisis saldo penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut: 2011 Saldo awal tahun Ditambah (dikurangi): Penyisihan tahun berjalan Penghapusan persediaan tahun berjalan Pembalikan penyisihan Kageo Igar (Catatan 10) Saldo akhir tahun
9.
2010
9.175.366.436
5.962.901.096
12.074.141.863
17.072.505.703
(12.645.037.749)
(13.011.232.205)
-
(848.808.158)
8.604.470.550
Balance at beginning of year Add (deduct): Provisions made during the year Write-off of inventory during the year Reversal of allowance belonging to Kageo Igar (Note 10)
9.175.366.436
Balance at end of year
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan persediaan usang yang ada cukup untuk menutup kemungkinan kerugian karena persediaan usang.
Management has the opinion that the allowance for inventory obsolence is adequate to cover the possible losses from the obsolete inventories.
Persediaan dengan nilai tercatat keseluruhan sejumlah Rp11 miliar pada tanggal 31 Desember 2010, digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan pinjaman tertentu yang diperoleh, seperti dijelaskan dalam Catatan 13.
Inventories with an aggregate carrying amount of Rp11 billion as of December 31, 2010, are pledged as collateral to certain loans, as discussed in Note 13.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai keseluruhan pertanggungan sejumlah Rp1.985 miliar pada tanggal 31 Desember 2011, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 7).
Inventories are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined coverage amounting to about Rp1,985 billion as of December 31, 2011, which, in the Group management’s opinion, are adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 7).
ASET LANCAR LAINNYA
9.
OTHER CURRENT ASSETS This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2011 Biaya dibayar di muka Uang muka pembelian bahan baku dan barang jadi Uang muka lain-lain Lain-lain Total
2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009
74.012.570.814
58.415.148.339
41.076.574.683
66.831.724.178 38.029.765.200 10.591.294.947
67.123.766.907 69.797.095.708 3.119.538.578
83.943.171.969 58.078.227.377 3.136.927.218
Prepaid expenses Advances for purchase of raw material and finished goods Other advances Others
189.465.355.139
198.455.549.532
186.234.901.247
Total
10. PENYERTAAN SAHAM
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011
Nilai Perolehan/ Cost Investasi pada entitas asosiasi Orange Kalbe Limited (OKL)
37.403.818.826
Akumulasi Bagian atas Rugi Neto/ Accumulated Share in Net Losses (8.633.497.757)
58
Nilai Tercatat/ Carrying Value 28.770.321.069
Investment in associated entity Orange Kalbe Limited (OKL)
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
10. INVESTMENT (continued)
IN
SHARES
OF
STOCKS
2011
Nilai Perolehan/ Cost Penyertaan lainnya PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)
11.318.955.767
Akumulasi Laba Belum Direalisasi atas Kenaikan Nilai Pasar Investasi/ Accumulated Unrealized Gain on Nilai Pasar Appreciation in Market Wajar/ Values of Investments Fair Market value 13.618.544.233
24.937.500.000
Other investment PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)
2010
Nilai Perolehan/ Cost Investasi pada entitas asosiasi Orange Kalbe Limited (OKL)
37.403.818.826
Nilai Perolehan/ Cost Penyertaan lainnya PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)
Akumulasi Bagian atas Rugi Neto/ Accumulated Share in Net Losses -
Nilai Tercatat/ Carrying Value 37.403.818.826
Investment in associated entity Orange Kalbe Limited (OKL)
Akumulasi Rugi Belum Direalisasi atas Penurunan Nilai Pasar Investasi/ Accumulated Unrealized Loss on Nilai Pasar Decline in Market Values Wajar/ of Investments Fair Market value
11.318.955.767
(293.955.767)
11.025.000.000
Other investment PT Kageo Igar Jaya Tbk.(Kageo Igar)
2009
Nilai Perolehan/ Cost Investasi pada entitas asosiasi Orange Kalbe Limited (OKL)
Akumulasi Bagian atas Rugi Neto/ Accumulated Share in Net Losses
37.403.818.826
-
Nilai Tercatat/ Carrying Value 37.403.818.826
Investment in associated entity Orange Kalbe Limited (OKL)
Investasi pada entitas asosiasi
Investment in associated entity
Pada tanggal 23 Agustus 2005, Perusahaan menandatangani perjanjian joint venture dengan Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”), sehubungan dengan pendirian Orange Kalbe Limited (“OKL”) di Lagos, Nigeria. Dalam perjanjian diatur mengenai kewajiban masing-masing pihak sehubungan dengan kegiatan pendirian dan pengembangan OKL. Selanjutnya berdasarkan akta pendirian OKL pada tanggal 29 November 2005, dinyatakan modal dasar OKL adalah sejumlah N100 juta yang terbagi atas 100 juta saham biasa dengan nilai nominal N1 per saham serta persentase kepemilikan saham Perusahaan dan ODL masingmasing sebesar 30% dan 70%. Sejumlah N30 juta (atau setara dengan Rp2,3 miliar) atau sebesar 30% kepemilikan saham telah diambil dan disetor penuh oleh Perusahaan. OKL bergerak di bidang pabrikan yang memproduksi produk-produk obat ODL dan Perusahaan. OKL memulai kegiatan komersialnya sejak tahun 2011.
On August 23, 2005, the Company entered into a joint venture agreement with Orange Drugs Ltd., Nigeria (“ODL”) in connection with the establishment of Orange Kalbe Limited (“OKL”) in Lagos, Nigeria. The said agreement also provides for, among others, the obligations of each party in respect of the establishment and development of OKL. Further, based on OKL’s deed of establishment dated November 29, 2005, the initial authorized capital amounted to N100 million, consisting of 100 million common shares, with par value per share of N1 and with the Company’s and ODL’s percentage of ownership were 30% and 70%, respectively. Out of the said total authorized capital, N30 million (or equivalent to Rp2.3 billion) or 30% shares ownership shall be subscribed and fully paid by the Company. OKL engages in the manufacture of ODL’s and the Company’s pharmaceutical products. OKL started its commercial operations in 2011.
59
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS (continued)
Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
Investment in associated entity (continued)
Selama tahun 2006 sampai dengan 2011, Perusahaan melakukan penambahan setoran modal dan disajikan sebagai bagian dari penyertaan saham. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, legalisasi atas penambahan modal disetor tersebut masih menunggu persetujuan dari otoritas Republik Federal Nigeria.
During 2006 through 2011, the Company made additional investment and presented as investment in shares of stocks. The investment is recorded using the equity method. Up to the date of completion of the consolidated financial statements, the legalization of the said additional investment in shares of stock is awaiting for The Federal Republic of Nigeria’s approval.
Bagian Perusahaan atas rugi neto entitas asosiasi adalah sebesar Rp8.633.497.757 dan disajikan sebagai bagian dari “Rupa-rupa, neto” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Equity in net loss of the associated entity amounted to Rp8,633,497,757 and was recorded as part of “Miscellaneous, net” in the consolidated statements of comprehensive income.
Penyertaan lainnya
Other investment
Pada tanggal 12 Agustus 2010, Perusahaan dan PT Kingsford Holdings, pihak ketiga, menandatangani perjanjian Pemindahan Hak atas Saham yang diaktakan dengan akta notaris P. Suandi Halim, S.H., No. 28, dimana Perusahaan setuju untuk menjual kepemilikan saham Perusahaan pada Kageo Igar sejumlah 610.058.500 saham atau setara dengan 58,10% kepemilikan dengan harga penjualan sebesar Rp112.860.822.500 (selanjutnya disebut Transaksi Divestasi). Dengan transaksi tersebut, efektif pada tanggal tersebut, laporan keuangan konsolidasian Kageo Igar tidak lagi dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan konsolidasian Grup, sedangkan hasil usaha konsolidasian Kageo Igar untuk tujuh bulan sampai dengan tanggal 31 Juli 2010 dikonsolidasikan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Grup sesuai dengan PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. Rugi atas penjualan saham Perusahaan pada Kageo Igar tersebut sebesar Rp18.665.443.510 dicatat sebagai “Rugi Penjualan Saham Entitas Anak, Neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On August 12, 2010, the Company and PT Kingsford Holdings, a third party, signed the Transfer of Shares agreement which was covered by notarial deed No. 28 of P. Suandi Halim, S.H., whereby the Company agreed to sell its shares ownership in Kageo Igar consisting of 610,058,500 shares or equivalent to 58.10% ownership at the sale price of Rp112,860,822,500 (subsequently referred to herein as Divestment Transaction). As a result of this transaction, effective on that date the consolidated financial statements of Kageo Igar had been deconsolidated from the consolidated financial statements of the Group, while the result of consolidated operations of Kageo Igar incurred for the seven months ended July 31, 2010 had been included in the consolidated statements of comprehensive income of the Group in accordance with PSAK No. 4, “Consolidated Financial Statements”. Loss on sale of the Company’s shares in Kageo Igar amounting to Rp18,665,443,510 was recorded as “Loss on Sale of Shares in Subsidiaries, Net” in the 2010 consolidated statement of comprehensive income.
Sisa kepemilikan Perusahaan pada Kageo Igar akibat transaksi divestasi tersebut diatas adalah sejumlah 52.500.000 saham atau setara dengan 5%.
The Company’s remaining share ownership as a result of divestment transaction as stated above is 52,500,000 shares or equivalent to 5%.
Berdasarkan akta notaris Sugito Tedjamulja, S.H., No. 55 tanggal 26 Januari 2010, para pemegang saham PT Cordlife Indonesia (CI) menyetujui dan mensahkan penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan saham Perusahaan di CI yaitu sejumlah 192.000 saham atau setara dengan 39% kepemilikan saham kepada pihak ketiga, dengan nilai penjualan neto sebesar Rp2.188.390.400. Laba penjualan penyertaan saham sebesar Rp2.188.390.400 dicatat pada “Rugi Penjualan Saham Entitas Anak, neto” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
Based on notarial deed No. 55 of Sugito Tedjamulja, S.H., dated January 26, 2010, the shareholders of PT Cordlife Indonesia (CI) approved and ratified the sale and transfer of all the Company’s shares of ownership in CI of 192,000 shares or equivalent to 39% ownership to third parties, with the net proceeds amounting to Rp2,188,390,400. Gain on sale of investment in shares of stock amounting to Rp2,188,390,400 was “Loss on Sale of Shares in Subsidiaries, net” in the 2010 consolidated statement of comprehensive income.
60
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan)
10. INVESTMENT IN SHARES OF STOCKS (continued) Unrealized gain from the short-term investments amounted to Rp13,912,500,000 in 2011 and unrealized losses from the short-term investments amounted to Rp293,955,767 in 2010. Unrealized gain (losses) from the investments are presented as “Other Comprehensive Income (Expenses)” in the consolidated statements of comprehensive income.
Laba yang belum direalisasi atas investasi adalah sebesar Rp13.912.500.000 untuk tahun 2011 dan rugi yang belum direalisasi atas investasi adalah sebesar Rp293.955.767 untuk tahun 2010. Laba (rugi) yang belum direalisasi atas investasi tersebut disajikan sebagai “Pendapatan (beban) komprehensif lain” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 11. ASET TETAP
11. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Property, plant and equipment consist of:
Aset tetap terdiri dari: 2011 Saldo Awal/ Beginning Balance
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
324.334.253.361 586.533.710.850 17.427.199.763 833.700.229.165 424.794.010.933 209.426.883.695 93.685.167.257
54.922.002.868 34.211.046.710 1.507.685.066 18.212.416.366 48.287.870.820 52.119.537.104 41.260.684.674
739.727.019 3.098.337.017 2.846.522.278 19.139.609.314 23.436.055.975
379.256.256.229 620.744.757.560 18.195.157.810 848.814.308.514 470.235.359.475 242.406.811.485 111.509.795.956
Carrying Value Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
2.489.901.455.024
250.521.243.608
49.260.251.603
2.691.162.447.029
Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan
1.496.192.310
-
216.797.258
1.279.395.052
Assets Under Finance Lease Vehicles
Sub-total
1.496.192.310
-
216.797.258
1.279.395.052
Sub-total
195.863.674.823 77.505.375.384
117.206.220.156 183.251.457.674
54.776.978.553 26.779.020.075
258.292.916.426 233.977.812.983
Constructions in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment
Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-total
Aset dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Sub-total Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Sub-total
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balance
273.369.050.207
300.457.677.830
81.555.998.628
492.270.729.409
Sub-total
2.764.766.697.541
550.978.921.438
131.033.047.489
3.184.712.571.490
Total Carrying Value
1.212.733.358 199.433.744.739 9.155.203.312 462.226.225.816 302.056.120.264 153.479.099.017 31.341.760.313
35.411.610.780 2.159.793.698 70.939.484.413 52.945.828.034 22.358.106.434 13.409.957.642
739.727.019 1.246.821.787 2.284.313.253 17.356.426.441 10.839.296.258
1.212.733.358 234.845.355.519 10.575.269.991 531.918.888.442 352.717.635.045 158.480.779.010 33.912.421.697
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
1.158.904.886.819
197.224.781.001
32.466.584.758
1.323.663.083.062
Sub-total
595.779.624
265.272.364
100.047.292
761.004.696
Assets Under Finance Lease Vehicles
595.779.624
265.272.364
100.047.292
761.004.696
Sub-total
Total Akumulasi Penyusutan
1.159.500.666.443
197.490.053.365
32.566.632.050
1.324.424.087.758
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
1.605.266.031.098
1.860.288.483.732
Net Book Value
61
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
2010 Saldo Awal/ Beginning Balance Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-total
Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total Aset dalam Pengerjaan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Sub-total Total Nilai Tercatat Akumulasi Penyusutan Pemilikan Langsung Tanah dan hak atas tanah Bangunan dan prasarana Perbaikan kantor disewa Mesin dan peralatan Perlengkapan kantor Kendaraan dan alat transportasi Peralatan kesehatan Sub-total Aset Sewa Pembiayaan Mesin dan peralatan Kendaraan Sub-total
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Divestasi Kageo Igar/ Divestment of Kageo Igar
Saldo Akhir/ Ending Balance
265.653.181.322 557.062.978.016 12.753.905.095 919.928.317.603 408.699.222.155 216.347.411.946 61.401.539.457
61.435.167.898 46.300.998.359 4.673.584.668 67.512.943.802 54.821.413.580 27.941.339.437 33.194.391.277
1.101.785.742 1.499.680.000 290.000 27.745.851.062 6.099.142.744 27.819.825.875 910.763.477
1.652.310.117 15.330.585.525 125.995.181.178 32.627.482.058 7.042.041.813 -
324.334.253.361 586.533.710.850 17.427.199.763 833.700.229.165 424.794.010.933 209.426.883.695 93.685.167.257
Carrying Value Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
2.441.846.555.594
295.879.839.021
65.177.338.900
182.647.600.691
2.489.901.455.024
Sub-total
8.500.000.000 1.844.854.000
-
348.661.690
8.500.000.000 -
1.496.192.310
Assets Under Finance Lease Machinery and equipment Vehicles
10.344.854.000
-
348.661.690
8.500.000.000
1.496.192.310
Sub-total
195.863.674.823 77.505.375.384
Constructions in Progress Buildings and improvements Machinery and equipment
61.864.689.182 35.591.391.511
171.132.081.581 90.557.314.167
37.133.095.940 48.643.330.294
-
97.456.080.693
261.689.395.748
85.776.426.234
-
273.369.050.207
Sub-total
2.549.647.490.287
557.569.234.769
151.302.426.824
191.147.600.691
2.764.766.697.541
Total Carrying Value
1.117.044.710 181.360.936.219 6.943.616.375 492.477.719.120 281.856.616.318 161.468.423.125 22.837.117.924
95.688.648 25.796.060.972 2.211.606.271 84.533.395.434 52.532.515.550 22.324.428.600 8.803.065.979
425.662.400 19.334 11.167.820.140 4.383.072.934 25.230.864.490 298.423.590
7.297.590.052 103.617.068.598 27.949.938.670 5.082.888.218 -
1.212.733.358 199.433.744.739 9.155.203.312 462.226.225.816 302.056.120.264 153.479.099.017 31.341.760.313
Accumulated Depreciation Direct Ownership Land and landrights Buildings and improvements Leasehold improvements Machinery and equipment Office equipment, furniture and fixtures Vehicles and transportation equipment Medical equipment
1.148.061.473.791
196.296.761.454
41.505.862.888
143.947.485.538
1.158.904.886.819
Sub-total
2.921.323.613 536.815.802
705.147.079 299.238.462
240.274.640
3.626.470.692 -
595.779.624
Assets Under Finance Lease Machinery and equipment Vehicles
3.458.139.415
1.004.385.541
240.274.640
3.626.470.692
595.779.624
Sub-total
Total Akumulasi Penyusutan
1.151.519.613.206
197.301.146.995
41.746.137.528
147.573.956.230
1.159.500.666.443
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku
1.398.127.877.081
1.605.266.031.098
Net Book Value
62
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Penyusutan
Depreciation
Beban penyusutan sejumlah Rp197.412.038.176 dan Rp197.060.872.355 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 yang dibebankan ke operasi sebagai bagian dari berikut ini:
Depreciation expenses in 2011 and 2010 amounting to Rp197,412,038,176 and Rp197,060,872,355, respectively, were charged to operations as part of the following:
2011 Beban pabrikasi Beban penjualan (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 24) Beban penelitian dan pengembangan Total
2010
82.886.336.565 56.560.472.815
82.247.715.007 50.950.855.268
53.783.435.132 4.181.793.664
59.830.238.463 4.032.063.617
Manufacturing overhead Selling expenses (Note 23) General and administrative expenses (Note 24) Research and development expenses
197.412.038.176
197.060.872.355
Total
Penambahan dan Pengurangan
Additions and Deductions
Penambahan aset tetap pemilikan langsung termasuk reklasifikasi dari aset dalam pengerjaan sejumlah Rp81.555.998.628 dan Rp85.776.426.234 masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dan reklasifikasi aset sewa pembiayaan dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sejumlah Rp216.797.258 dan Rp100.047.292 pada tahun 2011 serta Rp348.661.690 dan Rp240.274.640 pada tahun 2010, reklasifikasi lainnya serta selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan.
Additions to property, plant and equipment under direct ownership include reclassifications from construction in progress with total carrying value amounting to Rp81,555,998,628 and Rp85,776,426,234 in 2011 and 2010, respectively, and reclassifications from assets under capital lease with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp216,797,258 and Rp100,047,292 in 2011, respectively, and Rp348,661,690 and Rp240,274,640 in 2010, respectively, other reclassifications and differences arising from foreign currency translations.
Divestasi aset tetap Kageo Igar dengan nilai tercatat dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp191.147.600.691 dan Rp147.573.956.230 pada tahun 2010 adalah sehubungan dengan transaksi divestasi Kageo Igar (Catatan 10).
Divestment of property, plant and equipment of Kageo Igar with total carrying value and accumulated depreciation amounting to Rp191,147,600,691 and Rp147,573,956,230, respectively, in 2010 are in accordance with divestment transaction in Kageo Igar (Note 10).
Analisis laba terkait yang timbul dari penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
An analysis of the related gains arising from those sales of property and equipment is as follows:
2011 Harga jual Nilai buku Laba atas penjualan aset tetap
2010
22.069.554.517 16.339.420.167
19.642.293.246 6.559.227.518
Sales proceeds Net book value
5.730.134.350
13.083.065.728
Gain on sale of property and equipment
63
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Aset sewa pembiayaan
Assets under finance lease
KI (Entitas Anak) dengan Toyota Financial Services dan Orix Metro Leasing and Finance Corporation mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan jangka waktu antara tiga (3) sampai dengan lima (5) tahun untuk kendaraan.
KI (Subsidiary) with Toyota Financial Services and Orix Metro Leasing and Finance Corporation, have lease agreements with lease terms ranging from three (3) to five (5) years for vehicles.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjianperjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
Future minimum lease payments of these subsidiaries under the above-mentioned lease commitments as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Tahun Jatuh Tempo
2011
2010
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu sampai lima tahun
354.531.596 397.804.092
432.278.289 864.700.434
752.335.688 (101.969.660)
1.296.978.723 (243.539.217)
650.366.028
1.053.439.506
Total Bunga yang belum jatuh tempo Utang sewa pembiayaan Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
(285.388.096)
(308.292.399)
364.977.932
745.147.107
Year Due Within one year Between one to five years Total Amount applicable to interest Obligations under finance leases Currently maturing portion Long-term portion
Aset dalam pengerjaan
Construction in progress
Perusahaan
Company
Pada tanggal 31 Desember 2011, bangunan dan prasarana dalam pengerjaan sejumlah Rp211.514.350.762 merupakan perluasan dan renovasi bangunan pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 63% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2011, the buildings and improvements under construction with total carrying amount of Rp211,514,350,762 consist of extension and renovation of factory building. These projects are estimated to be completed in 2012. As of December 31, 2011, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 63% of the total contract value.
Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah Rp219.250.618.759 merupakan penambahan fasilitas pabrik. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 58% dari nilai kontrak.
Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp219,250,618,759 consist of additions to factory facilities. These projects are estimated to be completed in 2012. As of December 31, 2011, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 58% of the total contract value.
64
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Aset dalam pengerjaan (lanjutan)
Construction in progress (continued)
Entitas Anak
Subsidiaries
EPMT
EPMT
Pada tanggal 31 Desember 2011, aset dalam penyelesaian merupakan renovasi atas bangunan dan prasarana EPMT dengan nilai kontrak sejumlah Rp46.778.565.664. Pelaksanaan pekerjaan tersebut diestimasikan akan diselesaikan secara keseluruhan pada bulan Agustus 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, estimasi persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian (secara finansial) adalah sekitar 75,2% dari nilai kontrak.
As of December 31, 2011, construction in progress represents renovation of the EPMT buildings and improvements, which has a total contract value of Rp46,778,565,664. The project is estimated to be completed in August 2012. As of December 31, 2011, the estimated percentage of completion of the said construction in progress (in financial terms) is about 75.2% of the contract value.
Hexpharm
Hexpharm
Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah Rp46.346.000 merupakan penambahan fasilitas pabrik Hexpharm. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.
Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp46,346,000 consist of additions to factory facilities of the Hexpharm. These projects are estimated to be completed in 2012. As of December 31, 2011, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 65% of the total contract value.
KMI
KMI
Mesin dan peralatan dalam pengerjaan sejumlah Rp14.680.848.224 merupakan penambahan fasilitas pabrik KMI. Proyek ini diperkirakan akan selesai pada tahun 2012. Pada tanggal 31 Desember 2011, persentase penyelesaian dari aset dalam pengerjaan tersebut (secara finansial) adalah sekitar 65% dari nilai kontrak.
Machinery and equipment under construction/ installation with total carrying amount of Rp14,680,848,224 consist of additions to factory facilities of the KMI. These projects are estimated to be completed in 2012. As of December 31, 2011, the percentage of completion of these constructions in progress (in financial terms) is about 65% of the total contract value.
Hal lain-lain
Other matters
Hak atas tanah Grup adalah dalam bentuk Hak Guna Bangunan (“HGB”) dengan sisa masa manfaat yang berakhir berkisar antara tahun 2013 sampai dengan tahun 2041. Manajemen berpendapat bahwa masa manfaat hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The titles of ownership of the Group on its landrights are all in the form of “Usage Rights for Building” (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) with limited duration, which have remaining terms expiring on various dates between 2013 until 2041. Management is of the opinion that the terms of the said landrights can be renewed/extended upon expiration.
65
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. ASET TETAP (lanjutan)
11. PROPERTY, (continued)
PLANT
AND
EQUIPMENT
Hal lain-lain (lanjutan)
Other matters (continued)
Aset tetap dengan pemilikan langsung seperti yang terlihat pada tabel sebelumnya diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan keseluruhan sejumlah Rp1.292 miliar, US$42,2 juta, SGD$108 ribu, JP¥750 ribu, ZAR263 ribu dan PHP 100 ribu pada tanggal 31 Desember 2011, yang berdasarkan pendapat manajemen Grup adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap terhadap risiko yang dipertanggungkan (Catatan 7).
All of the property, plant and equipment under direct ownership, as shown in the previous tables, are covered by insurance against losses by fire, flood and other risks under blanket policies with combined insurance coverage totaling Rp1,292 billion, US$42.2 million, SGD$108 thousand, JP¥750 thousand, ZAR263 thousand and PHP100 thousand as of December 31, 2011, which in the Group’s management opinion, is adequate to cover the possible losses that may arise from the said insured risks (Note 7).
Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap Grup dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
The Group’s management is of the opinion that the carrying values of the property, plant and equipment of the Group are fully recoverable, and hence, no write-down for impairment in value is necessary.
12. ASET TIDAK BERWUJUD, NETO
12. INTANGIBLE ASSETS, NET Intangible assets consist of goodwill, trademarks, patents and formulas, and computer software. An analysis of the balance of this account is as follows:
Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek dagang, hak paten dan formula, serta piranti lunak komputer. Analisis saldo dari akun ini adalah sebagai berikut: 2011
2010
Biaya perolehan Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
195.217.373.481 58.761.730.783 45.212.980.952
263.011.258.602 54.542.530.783 43.450.721.450
Cost Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Total
299.192.085.216
361.004.510.835
Total
Akumulasi amortisasi Saldo awal tahun Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
(29.585.390.180) (26.067.359.424)
(52.328.030.677) (26.395.600.347) (18.961.589.837)
Accumulated amortization Balance at beginning of year Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Sub-total
(55.652.749.604)
(97.685.220.861)
Sub-total
(3.052.483.288) (7.479.401.761)
(15.465.854.444) (3.189.789.833) (7.105.769.587)
Amortization during the year Goodwill Trademarks, patents and formulas Computer software
Sub-total
(10.531.885.049)
(25.761.413.864)
Sub-total
Saldo akhir tahun
(66.184.634.653)
(123.446.634.725)
Balance at end of year
Neto
233.007.450.563
237.557.876.110
Amortisasi tahun berjalan Goodwill Merek dagang, hak paten dan formula Piranti lunak komputer
66
Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TIDAK BERWUJUD, NETO (lanjutan)
12. INTANGIBLE ASSETS, NET (continued)
Seperti diungkapkan pada Catatan 2, sesuai dengan ketentuan transisi dari PSAK No. 48 (Revisi 2009) yang diterapkan Grup mulai dari tanggal 1 Januari 2011, Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tanggal tersebut atas goodwill yang tercatat pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
As disclosed in Note 2, in accordance with the transitional provision of PSAK No. 48 (Revised 2009), which was adopted starting January 1, 2011, the Group performed impairment tests on its goodwill reported in the consolidated statements of financial position on that date.
Pengujian penurunan nilai untuk goodwill dilakukan berdasarkan perhitungan nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual dengan menggunakan model arus kas yang didiskontokan.
The Group’s impairment test for goodwill is based on fair value less cost to sell calculation that uses a discounted cash flow model.
Tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui pada tanggal-tanggal tersebut, karena jumlah terpulihkan dari goodwill lebih tinggi dari nilai tercatatnya.
There was no impairment loss recognized at those dates as the recoverable amounts of the goodwill were in excess of their carrying values.
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM LOANS The details of short-term loans are as follows:
Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut: 2011 Rupiah Pinjaman tetap PT Bank CIMB Niaga Tbk. Cerukan PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Permata Tbk. Dolar A.S. Kredit Berjangka (Revolving) The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (US$3.000.000) Kredit Berjangka (Revolving) PT Bank Permata Tbk. (US$1.750.000) Dolar Singapura Pinjaman tetap DBS Bank Ltd. (SGD1.600.000) Total Pinjaman Jangka Pendek
2010
11.217.596.594
-
Rupiah Fixed loan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Overdrafts PT Bank Central AsiaTbk. PT Bank Permata Tbk. U.S. Dollar Revolving Credit The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (US$3,000,000) Revolving Credit PT Bank Permata Tbk. (US$1,750,000) Singapore Dollar Fixed loan DBS Bank Ltd. (SGD1,600,000)
140.056.547.003
24.290.351.153
Total Short-term Loans
100.000.000.000
-
1.079.208.679 555.741.730
8.556.101.153
27.204.000.000
-
-
Annual interest rates on the above loans are as follows:
Suku bunga per tahun untuk fasilitas pinjaman di atas adalah sebagai berikut: 2011
Rupiah Dolar A.S. Dolar Singapura
15.734.250.000
2010
9,50% - 10,25% 6,50% 2,00%
10,50% - 12,00% 5,5% -
Rupiah U.S. Dollar Singapore Dollar
All of the above loans represent drawdowns from the related credit facilities obtained by the Company and certain Subsidiaries as follows:
Seluruh pinjaman di atas merupakan penarikan dari fasilitas-fasilitas pinjaman terkait yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu sebagai berikut:
67
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan
Company
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar, fasilitas time loan sejumlah Rp175 miliar dan fasilitas USLC maksimum sejumlah US$2 juta. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 11 September 2011 dan sudah tidak diperpanjang lagi.
The Company obtained credit facilities from PT Bank Central Asia Tbk. (BCA), consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion, time loan facility amounting to Rp175 billion and USLC facility amounting to US$2 million. These facilities were due on September 11, 2011 and no longer extended.
Perusahaan memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) sejumlah Rp100 miliar dan foreign exchange sejumlah US$1,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2012.
The Company obtained revolving loan facilities from PT Bank Permata Tbk. (Permata), amounting to Rp100 billion and foreign exchange amounting to US$1.5 million. As of December 31, 2011 and 2010, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on April 20, 2012.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp25 miliar dan fasilitas pinjaman tetap sejumlah Rp175 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman tetap adalah sebesar Rp75 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 8 Juli 2012.
The Company obtained credit facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB Niaga), consisting of an overdraft facility amounting to Rp25 billion and fixed loan facility amounting to Rp175 billion. As of December 31, 2011, the outstanding fixed loan balances amounted to Rp75 billion. As of December 31, 2010, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on July 8, 2012.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), yang terdiri dari fasilitas import dan export maksimum sejumlah US$2,5 juta, fasilitas revolving loan sejumlah Rp20 miliar dan fasilitas exposure risk limit (weighted) sejumlah US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012.
The Company obtained credit facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta (HSBC), consisting of an import and export facility maximum amounting to US$2.5 million, revolving loan facility amounting to Rp20 billion and exposure risk limit (weighted) facility amounted to US$5 million. As of December 31, 2011 and 2010, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. These facilities will mature on June 30, 2012.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), yang terdiri dari fasilitas money market loan sejumlah Rp100 miliar dan fasilitas foreign exchange hedging maksimum sejumlah US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2012.
The Company obtained credit facilities from The Royal Bank of Scotland, Jakarta (RBS), consisting of a money market loan facility amounting to Rp100 billion and a foreign exchange hedging facility with an aggregate limit to US$5 million. As of December 31, 2011 and 2010, there was no outstanding drawdown for these facilities. These facilities will mature on June 24, 2012.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit fixed loan on demand dari PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) maksimum sejumlah Rp50 miliar dan fasilitas Letter of Credit sejumlah Rp50 miliar atau US$5 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 29 Juli 2012.
The Company obtained fixed loan on demand credit facility from PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) with a maximum credit limit amounting to Rp50 billion and Letter of Credit amounting to Rp50 billion or US$5 million. This facility will mature on July 29, 2012.
68
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari Bank of China Limited (BOC) yang terdiri dari fixed loan on demand sejumlah Rp100 miliar dan letter of credit sejumlah US$5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 26 Maret 2012.
The Company obtained credit facility from Bank of China Limited (BOC) consisting of fixed loan on demand amounting to Rp100 billion and letter of credit amounting to US$5 million. As of December 31, 2011 and 2010, there were no outstanding drawdowns for these facilities. These facilities will mature on March 26, 2012.
Perusahaan memperoleh fasilitas perbankan dari PT Bank UOB Indonesia, yang terdiri dari Revolving Loan facility sejumlah US$20 juta, SBLC sejumlah US$5 juta dan forex facility sejumlah US$10 juta. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2012.
The Company obtained bank facilities from PT Bank UOB Indonesia, consisting of revolving loan facility, amounting to US$20 million, SBLC amounting to US$5 million, and forex facility amounting to US$10 million. This facility will mature on December 22, 2012.
Saka
Saka
Saka memperoleh fasilitas kredit dari OCBC NISP yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp5 miliar dan demand loan sejumlah Rp7,5 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010 tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2011 dan sudah tidak diperpanjang lagi.
Saka obtained credit facilities from OCBC NISP, which consist of an overdraft facility amounting to Rp5 billion and demand loan facility amounting to Rp7.5 billion. As of December 31, 2010, there were no outstanding drawdowns from the said credit facilities. This facility matured on March 28, 2011 and no longer extended.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan tanah Saka, persediaan sejumlah Rp8 miliar dan piutang usaha sejumlah Rp7,5 miliar.
As of December 31, 2010, these loan facilities were secured by Saka’s land, Saka’s inventory amounting to Rp8 billion and Saka’s trade receivables amounting to Rp7.5 billion.
Saka bersama Perusahaan, memperoleh fasilitas revolving loan dari PT Bank DBS pada tanggal 18 Februari 2011 sejumlah Rp20 miliar. Pada tahun 2011, fasilitas dari PT Bank DBS sudah diperpanjang sampai dengan tanggal 18 Februari 2013.
Saka with the Company, obtained revolving loan facilities from PT Bank DBS on February 18, 2011, amounting to Rp20 billion. In 2011, credit Facilities from PT Bank DBS were extended to February 18, 2013
Finusolprima
Finusolprima
Finusolprima memperoleh fasilitas cerukan dari OCBC NISP sejumlah Rp1,5 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo terhutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 28 Maret 2011.
Finusolprima obtained overdraft credit facility from OCBC NISP, amounting to Rp1.5 billion. As of December 31, 2010, there were no outstanding drawdowns from the said credit facility. This overdraft facility has been expired on March 28, 2011.
Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah persediaan dan piutang usaha yang dijaminkan masing-masing adalah sejumlah Rp3 miliar.
As of December 31, 2010, inventories and trade receivables pledged as collateral were Rp3 billion, respectively.
69
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Innogene
Innogene
Pada tanggal 14 Juli 2011, Innogene memperoleh fasilitas kredit dari DBS Bank Ltd. sejumlah SGD1,6 juta. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo terhutang atas fasilitas tersebut adalah sebesar SGD1,6 juta (ekuivalen dengan Rp11.217.596.594).
On July 14, 2011, Innogene obtained credit facility from DBS Bank Ltd., with a maximum credit limit amounting to SGD1.6 million. As of December 31, 2011, the outstanding drawdowns from the said credit facility was SGD1.6 million (equivalent to Rp11,217,596,594).
Fasilitas ini dijaminkan oleh SBLC milik Perusahaan sejumlah SGD1,6 juta yang diterbitkan oleh PT Bank DBS Indonesia dengan jangka waktu maksimum 24 bulan sejak diterbitkan SBLC tersebut.
This facility is secured by Company’s SBLC of SGD1.6 million issued by PT Bank DBS Indonesia for a period maximum 24 months since the issuance of SBLC.
Sanghiang
Sanghiang
Sanghiang memperoleh fasilitas kredit dari BCA, yang terdiri dari fasilitas cerukan sejumlah Rp50 miliar, fasilitas omnibus letters of credit sejumlah US$3 juta, fasilitas forex line sejumlah US$2 juta dan fasilitas bank garansi sejumlah Rp2 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 12 Mei 2012.
Sanghiang obtained credit facilities from BCA which consist of overdraft facility amounting to Rp50 billion, omnibus letters of credit facility amounting to US$3 million, forex line facility amounting to US$2 million and bank guarantee facility amounting to Rp2 billion. As of December 31, 2011 and 2010, there were no outstanding drawdowns for these facilities. These facilities will mature on May 12, 2012.
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe memperoleh fasilitas pinjaman tetap dari PT Bank CIMB Niaga Tbk. sejumlah Rp100 miliar. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman tetap adalah sebesar Rp25 miliar. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya oleh Bintang Toedjoe pada tanggal 3 Januari 2012. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 6 Januari 2012. Fasilitas ini diperpanjang sampai dengan 6 April 2012.
Bintang Toedjoe obtained fixed loan facilities from PT Bank CIMB Niaga Tbk. amounting to Rp100 billion. As of December 31, 2011, the outstanding fixed loan balances amounted to Rp25 billion. This loan has been fully paid by Bintang Toedjoe on January 3, 2012. This facility matured on January 6, 2012. This Facility has been renewed until April 6, 2012.
Hexpharm
Hexpharm
Hexpharm memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Commonwealth yang terdiri dari fasilitas overdraft sejumlah Rp3 miliar dan kredit demand loan sejumlah Rp7 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 27 Januari 2011 dan tidak diperpanjang. Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat saldo terhutang dari fasilitas tersebut.
Hexpharm obtained credit facilities from PT Bank Commonwealth which consist of overdraft facilities amounting to Rp3 billion and credit demand loan amounting to Rp7 billion. This facility will be valid until January 27, 2011 and no longer renewable. As of December 31, 2010, there were no outstanding drawdowns of these facilities.
EPMT
EPMT
EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., cabang Jakarta (HSBC) yang terdiri dari fasilitas import, bank garansi, surat kredit berdokumentasi siaga dan pembiayaan piutang dengan batas maksimum gabungan sebesar US$15 juta, fasilitas revolving loan dan cerukan
EPMT obtained credit facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Ltd., Jakarta branch (HSBC) consisting of import facility, bank guarantee, stand-by documentary credit and receivable financing with maximum combined limit of US$15 million revolving loan and overdraft facilities with maximum combined limit of Rp180 billion and treasury facility with maximum limit of
70
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
EPMT (lanjutan)
EPMT (continued)
dengan batas maksimum gabungan sebesar Rp180 miliar serta fasilitas treasury dengan batas maksimum sebesar US$2 juta. Berdasarkan perjanjian tersebut, GCM, EMP, TSJ dan RTU, juga dapat menggunakan fasilitas dari HSBC. Perincian fasilitas yang dapat digunakan oleh masing-masing entitas adalah sebagai berikut:
US$2 million. Based on the agreement, GCM, EMP, TSJ and RTU, can also use the facilities from HSBC. The details of the facilities which can be used by each entity are as follow:
·
Fasilitas yang dapat digunakan oleh EPMT meliputi fasilitas impor, bank garansi, revolving loan dan treasury dengan batas maksimum masing-masing sejumlah US$3 juta, Rp25 miliar, Rp130 miliar dan US$2 juta.
·
The facility which can be used by EPMT consist of import, bank guarantee, revolving loan and treasury facilities with maximum limit of US$3 million, Rp25 billion , Rp130 billion and US$2 million, respectively.
·
Fasilitas yang dapat digunakan oleh GCM terdiri dari fasilitas impor dan revolving loan dengan batas maksimum masingmasing sejumlah US$10 juta dan US$5 juta.
·
The facility which can be used by GCM consist of import and revolving loan facilities with maximum limit of US$10 million and US$5 million, respectively.
·
Fasilitas yang dapat digunakan oleh EMP terdiri dari fasilitas impor, surat kredit berdokumentasi siaga, pembiayaan piutang, revolving loan dan cerukan dengan batas maksimum masing-masing sejumlah US$5 juta, US$2 juta, Rp5 miliar dan Rp10 miliar.
·
The facility which can be used by EMP consist of import, stand-by documentary credit, receivable financing, revolving loan and overdraft facilities with maximum limit of US$5 million, US$2 million, Rp5 billion and Rp10 billion, respectively.
·
Fasilitas yang dapat digunakan oleh TSJ dan RTU terdiri dari revolving loan dan cerukan dengan batas maksimum masing-masing sejumlah Rp10 miliar.
·
The facilities which can be used by TSJ and RTU consist of revolving loan and overdraft facilities with maximum limit of Rp10 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang bank dari HSBC merupakan penggunaan fasilitas revolving loan oleh GCM sebesar US$3 juta (atau setara dengan Rp27.204.000.000).
As of December 31, 2011, the bank loan balance from HSBC is the usage of the revolving loan facility by GCM amounting to US$3 million (or equivalent to Rp27,204,000,000).
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012.
These facilities are valid until June 30, 2012.
EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Permata Tbk. (Permata) yang terdiri dari fasilitas impor L/C sejumlah US$7,5 juta dalam multi currency, penerbitan bank garansi sejumlah Rp75 miliar serta fasilitas cerukan dan revolving loan masing-masing sejumlah Rp25 miliar dan Rp75 miliar.
EPMT obtained credit facilities from PT Bank Permata Tbk. (Permata) which consist of import L/C facility amounting to US$7.5 million in multi currency, the issuance of bank guarantee amounting to Rp75 billion and overdraft and revolving loan facility amounting to Rp25 billion and Rp75 billion, respectively.
Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April 2012.
These facilities are valid until April 20, 2012.
71
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
EPMT (lanjutan)
EPMT (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang bank dari Permata merupakan penggunaan fasilitas cerukan oleh EPMT sejumlah Rp555.741.730.
As of December 31, 2011, the bank loan balance from Permata represents availments from overdraft facility by EPMT amounting to Rp555,741,730.
EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia TBk. (BCA) yang terdiri dari fasilitas time revolving loan, kredit lokal (cerukan), bank garansi dan foreign exchange line - TOD/TOM/Spot masing-masing sejumlah Rp50 miliar, Rp25 miliar, Rp150 miliar dan US$2 juta.
EPMT obtained credit facilities from PT Bank Central Asia TBk. (BCA) which consist of time revolving loan, local credit (overdraft), bank guarantee and foreign exchange line TOD/TOM/Spot amounting to Rp50 billion, Rp25 billion, Rp150 billion and US$2 million, respectively.
Fasilitas ini berlaku 11 September 2012.
These facilities are valid until September 11, 2012.
sampai
dengan
tanggal
EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Danamon Indonesia TBk. (Danamon) yang terdiri dari fasilitas cerukan dan bank garansi masing-masing sejumlah Rp50 miliar. Fasilitas tersebut berlaku sampai dengan tanggal 12 Agustus 2012.
EPMT obtained credit facilities from PT Danamon Indonesia TBk. (Danamon) which consisted of overdraft and bank guarantee facilities amounting to Rp50 billion, respectively. These facilies until August 12, 2012.
EPMT memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBk. (BNI) yang terdiri dari fasilitas bank garansi, letter of credit (L/C) dan kredit modal kerja masing-masing sejumlah Rp150 miliar, US$10 juta dan Rp50 miliar.
EPMT obtained credit facilities from PT Bank Negara Indonesia (Persero) TBk. (BNI) which consist of bank guarantee, letter of credit (L/C) and working capital credit facilities amounting to Rp150 billion, US$10 million and Rp50 billion, respectively.
Fasilitas tersebut berlaku sampai dengan tanggal 23 September 2012. Selain fasilitas kredit modal kerja, fasilitas lainnya juga dapat digunakan oleh GCM, EMP, TSJ, RTU dan MDI.
These facilities are valid until September 23, 2102. Except working capital credit facility, the others facilites can also be used by GCM, EMP, TSJ, RTU and MDI.
GCM
GCM
GCM memperoleh fasilitas revolving loan dari Permata sejumlah US$5 juta yang dapat ditarik dalam mata uang dolar A.S. dan/atau Rupiah. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April 2012.
GCM obtained revolving loan facility from Permata amounting to US$5 miliion which could be drawn in U.S. Dollar currency and/or Rupiah currency. This facilities are valid until April 20, 2012 .
72
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
GCM (lanjutan)
GCM (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo utang bank dari Permata merupakan penggunaan fasilitas revolving loan sejumlah US$1.750.000 (atau setara dengan Rp15.734.250.000).
As of December 31, 2010, the bank loan balance from Permata represents availments from revolving loan facility amounted to US$1,750,000 (or equivalent to Rp15,734,250,000).
GCM memperoleh fasilitas time revolving loan, kredit lokal (cerukan), omnibus L/C dan bank garansi, serta foreign exchange line dari BCA masing-masing sejumlah US$5 juta, Rp5 miliar, US$7 juta dan US$2 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 September 2012.
GCM obtained time revolving loan, local credit (overdraft), omnibus L/C and bank guarantee, and foreign exchange line facilities from BCA amounting to US$5 million, Rp5 billion, US$7 million and US$2 million respectively. This facility will be valid until September 11, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, tidak terdapat saldo terutang atas fasilitas tersebut.
As of December 31, 2011, there were no outstanding balance of these facilities.
TSJ
TSJ
TSJ memperoleh fasilitas bank garansi dan cerukan dari Permata masing-masing sejumlah Rp2,5 miliar dan Rp10 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April 2012.
TSJ obtained bank guarantee and overdraft facilities from Permata with maximum limit of Rp2.5 billion and Rp10 billion. This facilities will be valid until April 20, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo utang bank dari Permata merupakan penggunaan fasilitas cerukan oleh TSJ sebesar Rp8.556.101.153.
As of December 31, 2010, the bank loan balance from Permata represents availments from overdraft facility by TSJ amounted to Rp8,556,101,153.
TSJ memperoleh fasilitas bank garansi dan cerukan dari BCA masing-masing sejumlah Rp40 miliar dan Rp20 miliar. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 September 2012.
TSJ obtained bank guarantee and overdraft facility from BCA amounting to Rp40 billion and Rp20 billion, respectively. This facility will be valid until September 11, 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang bank atas fasilitas cerukan adalah sebesar Rp1.079.208.679.
As of December 31, 2011, the bank loan balance of the overdraft facility was amounting to Rp1,079,208,679.
EMP
EMP
EMP memperoleh fasilitas revolving loan dari Permata sejumlah US$2,5 juta yang dapat ditarik dalam mata uang dolar A.S. dan/atau Rupiah. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 20 April 2012.
EMP obtained revolving loan facility from Permata amounting to US$2.5 million which can be drawn in US$ and/or Rupiah currency. This facility will be valid until April 20, 2012.
73
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
EMP (lanjutan)
EMP (continued)
EMP memperoleh fasilitas time revolving loan, kredit lokal (cerukan), omnibus L/C, dan foreign exchange line dari BCA masing-masing sejumlah Rp20 miliar, Rp5 miliar, US$10 juta dan US$2 juta. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 11 September 2012.
EMP obtained time revolving loan, local credit (overdraft), omnibus L/C and foreign exchange line facilities from BCA amounting to Rp20 billion, Rp5 billion, US$10 million and US$2 million, respectively. This facility will be valid until September 11, 2012.
14. UTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES Trade payables mainly arise from purchases of raw materials and finished goods from third parties and a related party. The details of this account are as follows:
Utang usaha timbul terutama dari pembelian bahan baku dan barang jadi kepada pihak ketiga dan pihak berelasi. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011
2010
Pihak ketiga Pemasok lokal PT Abbott Indonesia 155.558.036.287 PT L’Oreal Indonesia 66.507.939.041 PT Mead Johnson Indonesia 44.065.756.806 PT Medquest Jaya Global 22.643.729.689 PT Kara Santan Pertama 16.695.413.700 PT Avesta Continental Pack 16.677.828.831 PT Mulya Husada Jaya 13.175.000.000 CV Hentraco 12.812.435.455 PT Mega Andalan Kalasan 11.872.360.995 PT Anta Tirta Kirana (Rp667.657.299 dan US$1.174.804 pada tahun 2011 dan Rp617.374.771 dan US$684.474 pada tahun 2010) 11.320.779.971 PT Maju Jaya Sarana Grafika 10.082.129.111 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 326.545.501.459 Sub-total
707.956.911.345
Pemasok luar negeri Biomerieux (US$5.766.557 pada tahun 2011 dan US$2.467.561 pada tahun 2010) 52.291.145.087 Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Jepang (¥185.482.511 pada tahun 2011 dan ¥8.450.000 pada tahun 2010) 21.701.453.814 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) 57.302.694.848 Sub-total Pihak berelasi Pemasok luar negeri Orange Kalbe Limited (US$1.229.177) Total Utang Usaha
131.295.293.749
35.602.702.206 37.150.175.205 105.427.620 7.997.095.656 12.450.622.223 78.000.000 8.287.144.409
6.771.476.010 7.139.924.305 270.442.593.924 386.025.161.558
Third parties Local suppliers PT Abbott Indonesia PT L’Oreal Indonesia PT Mead Johnson Indonesia PT Medquest Jaya Global PT Kara Santan Pertama PT Avesta Continental Pack PT Mulya Husada Jaya CV Hentraco PT Mega Andalan Kalasan PT Anta Tirta Kirana (Rp667,657,299 and US$1,174,804 in 2011 and Rp617,374,771 and US$684,474 in 2010) PT Maju Jaya Sarana Grafika Others (each below Rp10 billion) Sub-total
Foreign suppliers Biomerieux (US$5,766,557 in 2011 and 22.185.836.487 US$2,467,561 in 2010) Morinaga Milk Industry, Co. Ltd., Japan (¥185,482,511 in 2011 and 931.910.785 ¥8,450,000 in 2010) 79.097.725.401 102.215.472.673
Others (each below Rp10 billion) Sub-total
11.146.177.035
-
Related party Foreign supplier Orange Kalbe Limited (US$1,229,177)
850.398.382.129
488.240.634.231
Total Trade Payables
74
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. UTANG USAHA (lanjutan)
14. TRADE PAYABLES (continued) An aging analysis of the above trade payables based on invoice date is as follows:
Analisa umur utang usaha berdasarkan tanggal faktur adalah sebagai berikut: 2011
2010
Lancar Lewat jatuh tempo: Lebih 1 bulan sampai 3 bulan Lebih 3 bulan sampai 6 bulan Lebih 6 bulan
701.037.284.264
220.194.712.675
139.259.641.594 9.790.060.163 311.396.108
225.196.283.521 42.717.347.345 132.290.690
Current Overdue: Over 1 month up to 3 months Over 3 months up to 6 months Over 6 months
Total
850.398.382.129
488.240.634.231
Total
Tidak diperlukan jaminan atas utang usaha yang diperoleh Grup.
No guarantees are required for trade payables obtained by the Group.
Rincian utang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
The details of trade payables by currency denomination are as follows:
2011
2010
Rupiah Dolar A.S. (US$22.311.512 pada tahun 2011 dan US$27.166.842 pada tahun 2010) Mata uang asing lainnya
602.223.618.989
215.230.287.911
202.320.799.882 45.853.963.258
244.257.072.605 28.753.273.715
Rupiah U.S. Dollar (US$22,311,512 in 2011 and US$27,166,842 in 2010) In other foreign currencies
Total
850.398.382.129
488.240.634.231
Total
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES Other payables consist of payables to advertising agencies and expedition companies.
Akun utang lain-lain terutama terdiri dari utang kepada agen periklanan dan perusahaan ekspedisi.
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
16. ACCRUED EXPENSES This account consists of accruals for the following expenses:
Akun ini terdiri dari akrual untuk biaya-biaya sebagai berikut: 2011
2010
Penjualan Royalti (Catatan 32a, 32e, 32f dan 32g) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
208.604.286.273 23.640.993.520
208.914.194.610 19.476.662.553
Selling Royalty (Notes 32a, 32e, 32f and 32g)
50.892.667.490
73.571.632.969
Others (each below Rp5 billion)
Total
283.137.947.283
301.962.490.132
Total
Selling expense accrual includes accrual for promotions, selling supplies and others.
Akrual beban penjualan mencakup akrual promosi, perlengkapan penjualan dan lainnya.
75
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN
17. TAXATION Taxes payable consist of the following:
Utang pajak terdiri dari: 2011 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak pertambahan nilai Lain-lain Total
2010
16.645.842.764 4.791.621.478 28.046.570.654 3.014.869.229 65.114.476.176 36.000.025.269 673.138.532
16.306.020.514 3.368.187.087 19.052.224.890 2.680.693.578 93.512.333.268 54.558.722.381 3.156.762.062
Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29 Value added tax Others
154.286.544.102
192.634.943.780
Total
A reconciliation between income before income tax benefit (expense), as shown in the consolidated statements of comprehensive income, and the estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Ditambah: Bagian rugi entitas asosiasi Rugi penjualan saham Entitas Anak Dikurangi: Laba Entitas Anak sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, neto Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
2010
1.987.259.361.668
1.770.434.609.435
8.633.497.757
-
-
(1.236.723.993.329)
759.168.866.096
18.665.443.510
(904.442.559.252)
884.657.493.693
Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan
9.335.750.984
4.501.040.228
Penyusutan aset tetap
4.007.565.019
111.118.497
Laba (rugi) penjualan aset tetap Beda tetap: Beban bunga Promosi Sumbangan dan hubungan masyarakat Laba penjualan saham Entitas Anak Penghasilan bunga dan investasi yang telah dikenakan pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Lain-lain Taksiran penghasilan kena pajak perusahaan
524.697.406
(673.344.049)
268.854.553 704.653.054
839.195.971 643.709.740
536.106.689
496.700.172
-
(98.700.288.226)
(39.615.125.850)
(24.188.188.844)
(24.543.929.518) 6.588.478.752
(18.878.188.256) 465.712.194
716.975.917.185
749.274.961.120
76
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of comprehensive income Add: Share in net loss from associated entity Loss on sale of shares in Subsidiary Deduct: Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense), net Income before income tax benefit (expense) attributable to the Company Temporary differences: Provision for employees’ service entitlement benefits Depreciation of property, plant and equipment Gain (loss) on sale of property and equipment Permanent differences: Interest expense Promotions Donations and public relation expenses Gain on sale of shares in Subsidiary Interest and investment income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Others Estimated taxable income company
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) The income tax expense (current) and the computation of the estimated income tax payable (claims for tax refund) of the Group are as follows:
Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan taksiran utang (tagihan restitusi) pajak penghasilan Grup adalah sebagai berikut: 2011 Taksiran penghasilan kena pajak - dibulatkan Perusahaan
2010
716.975.917.000
749.274.961.000
Estimated taxable income rounded-off Company
1.269.571.135.000
1.106.063.581.000
Subsidiaries
Beban pajak penghasilan - tahun berjalan Perusahaan Entitas Anak
143.395.183.400 321.488.525.009
149.854.992.200 279.194.469.082
Income tax expense - current year Company Subsidiaries
Total menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
464.883.708.409
429.049.461.282
Total per consolidated statements of comprehensive income
Entitas Anak
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25
9.821.671.726 681.532.529 349.156.952 132.203.224.212
7.638.801.407 241.522.251 223.691.070 103.181.839.227
Less prepayments of income taxes Company Article 22 Article 23 Article 24 Article 25
Sub-total
143.055.585.419
111.285.853.955
Sub-total
38.296.104.534 3.920.958.315 85.898.346 219.879.020.937
17.703.842.248 2.557.776.577 96.399.590 226.800.707.539
Sub-total
262.181.982.132
247.158.725.954
Sub-total
Total pajak penghasilan dibayar di muka
405.237.567.551
358.444.579.909
Total prepayments of income taxes
Entitas Anak Pasal 22 Pasal 23 Pasal 24 Pasal 25
Subsidiaries Article 22 Article 23 Article 24 Article 25
Taksiran utang pajak penghasilan - Pasal 29 Perusahaan Entitas Anak
339.597.981 64.774.878.195
38.569.138.245 54.943.195.023
Estimated income tax payable - Article 29 Company Subsidiaries
Total
65.114.476.176
93.512.333.268
Total
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan - tahun berjalan Entitas Anak
5.468.335.318
22.907.451.895
Estimated claims for income tax refund - current year Subsidiaries
Total
5.468.335.318
22.907.451.895
Total
77
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Rincian dari taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The details of the estimated claims for income tax refund as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Tahun fiskal
2010
2011
Fiscal Year
2011 2010 2009
5.468.335.318 22.907.451.895 7.124.000
22.907.451.895 6.513.925.852
2011 2010 2009
Total
28.382.911.213
29.421.377.747
Total
The above estimated claims for income tax refund are presented under “Non-current Assets” in the consolidated statements of financial position.
Taksiran tagihan restitusi pajak penghasilan disajikan di dalam “Aset Tidak Lancar” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Pada tanggal 30 Desember 2008, Menteri Keuangan menandatangani Peraturan Menteri Keuangan No. 238/PMK.03/2008 (”PMK 238/2008”) tentang ”Tata Cara Pelaksanaan dan Pengawasan Pemberian Penurunan Tarif bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka” sehubungan dengan PP 81/2007 tertanggal 28 Desember 2007.
On December 30, 2008, the Minister of Finance signed Ministry of Finance Rule No. 238/PMK.03/2008 (“PMK 238/2008”) regarding “the Guidelines on the Implementation and Supervision on the Tariff Reduction for Domestic Tax Payers in the Form of Public Companies” in relation to PP 81/2007 dated December 28, 2007.
Berdasarkan PMK 238/2008 ini, perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, jika memenuhi kriteria yang ditentukan, sebagai berikut:
Under PMK 238/2008, domestic tax payers in the form of public companies can avail of tax reduction at 5% lower than the highest income tax rate in the same manner as stated in subsection 1b of Article 17 on Income Tax Regulation (“Undang-undang Pajak Penghasilan”) if the following criteria are met:
1.
Apabila jumlah kepemilikan saham publiknya 40% (empat puluh persen) atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh tiga ratus (300) Pihak.
1.
The total publicly-owned shares are 40% (forty percent) or more of the total paid-up shares and such shares are owned by at least three hundred (300) Parties.
2.
Masing-masing Pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang disetor dalam waktu paling singkat enam (6) bulan atau seratus delapan puluh tiga (183) hari kalender dalam jangka waktu satu (1) tahun pajak.
2.
Each of the above-mentioned 300 parties can only own less than 5% (five percent) shares from the total paid-up shares, and should be fulfilled by the taxpayer within six (6) months or one hundred and eighty three (183) calendar days in one (1) tax/fiscal year.
3.
Wajib Pajak harus melampirkan surat keterangan dari Biro Administrasi Efek pada Surat Pemberitahuan Tahunan PPh WP Badan dengan melampirkan formulir X.H.1-6 sebagaimana diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No. X.H.1 untuk setiap tahun pajak terkait.
3.
The taxpayer should attach the Declaration Letter ("Surat Keterangan") from the Security Administration Agency ("Biro Administrasi Efek") on the Annual Income Tax Return of the Taxpayer with the form X.H.1-6 as provided in BAPEPAM-LK Regulation No. X.H.1 for each concerned tax/fiscal year.
78
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Berdasarkan surat dari Biro Administrasi Efek tertanggal 6 Januari 2012 dan 7 Januari 2011, Perusahaan telah memenuhi kriteria-kriteria tersebut di atas dan oleh karena itu Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2011 dan 2010.
Based on letter from Security Administration Agency dated January 6, 2012 and January 7, 2011, the Company has complied with the above criteria and accordingly, has applied the tax reduction in its 2011 and 2010 income tax calculation.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2011 akan dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2011 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2011 that will be reported by the Company in its 2011 Annual Income Tax Return will be based on the related amount stated in the foregoing.
Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun 2010 telah dilaporkan Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan tahun 2010 berdasarkan jumlah yang disajikan di atas.
The amount of estimated taxable income for 2010 that was reported by the Company in its 2010 Annual Income Tax Return conformed with the related amount stated in the foregoing.
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk laba komersial sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dengan jumlah beban pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income tax expense calculated by applying the applicable tax rates to the commercial income before income tax benefit (expense) and the total income tax expense as shown in the consolidated statements of comprehensive income for the years ended December 31, 2011 and 2010 is as follows:
2011 Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi konsolidasian Ditambah: Bagian rugi entitas asosiasi Rugi penjualan saham Entitas Anak Dikurangi: Laba Entitas Anak sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan, neto Laba Perusahaan sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan
2010
(904.442.559.252)
Income before income tax benefit (expense) per consolidated statements of comprehensive income Add: Share in net loss of associated entity Loss on sale of shares in Subsidiary Deduct: Income of Subsidiaries before income tax benefit (expense), net
884.657.493.693
Income before income tax benefit (expense) attributable to the Company
1.987.259.361.668 1.770.434.609.435 8.633.497.757 -
(1.236.723.993.329) 759.168.866.096
79
18.665.443.510
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) 2011
Beban pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Promosi Sumbangan dan hubungan masyarakat Beban bunga Penghasilan bunga dan investasi yang telah dikenakan pajak final Penghasilan sewa yang telah dikenakan pajak final Laba penjualan saham Entitas Anak Lain-lain Dampak perubahan tarif pajak berdasarkan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 dan PMK 238/2008 Penyesuaian estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan saat mutasi
2010
151.833.773.360
176.931.498.739
140.930.611
128.741.948
107.221.338 53.770.911
99.340.034 167.839.194
(7.923.025.170)
(4.837.637.769)
(4.908.785.904)
(3.775.637.651)
1.317.695.749
(19.740.045.645) 93.142.439
Income tax expense based on prevailing tax rates Permanent differences: Promotions Donations and public relation expenses Interest expense Interest and investment income already subjected to final tax Rent income already subjected to final tax Gain on sale of shares in Subsidiary Others
1.958.871.662
-
Impact on changes in tax rates under Law No. 36 Year 2008 and PMK 238/2008 Adjustment on mutation of estimated liabilities for employees’ service entitlements benefits
Total
142.580.452.557
148.870.288.531
Total
Beban pajak penghasilan Entitas Anak
321.722.088.819
277.765.352.482
Income tax expense - Subsidiaries
Beban pajak penghasilan neto menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi
464.302.541.376
426.635.641.013
Income tax expense, net per consolidated statements of comprehensive income
-
The deferred tax effects of the temporary differences between the financial and the tax bases of the Company’s assets and liabilities as of December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara laporan keuangan untuk tujuan komersial dan pajak atas aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: 2011 Penyisihan imbalan kerja karyawan Aset tetap Aset Pajak Tangguhan, Neto
(196.952.758)
2010
9.804.775.137 (2.559.549.539)
9.896.496.779 (3.466.002.021)
7.245.225.598
6.430.494.758
80
Provision for employees’ service entitlement benefits Property, plant and equipment Deferred Tax Assets, Net
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued) The details of deferred tax assets and liabilities, as presented in the consolidated statements of financial position, are as follows:
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan, seperti yang disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 Aset pajak tangguhan, neto Perusahaan
2010
7.245.225.598
6.430.494.758
Deferred tax assets, net Company
Entitas Anak EPMT Saka Danfar Sanghiang Finusolprima Hexpharm Bifarma PML AKPI
25.200.511.203 1.681.337.168 1.396.920.235 1.021.446.405 449.495.125 390.748.144 95.160.647 51.547.493 -
23.028.367.185 847.798.903 1.451.871.343 714.808.148 203.486.524 258.731.847 73.162.514 38.536.062 1.726.748.522
Subsidiaries EPMT Saka Danfar Sanghiang Finusolprima Hexpharm Bifarma PML AKPI
Sub-total Entitas Anak
30.287.166.420
28.343.511.048
Sub-total Subsidiaries
Total
37.532.392.018
34.774.005.806
Total
Liabilitas pajak tangguhan, neto Entitas Anak KMI Bintang Toedjoe RTU
5.740.893.677 3.938.351.722 159.575.794
3.806.775.180 3.832.058.100 -
Deferred tax liabilities, net Subsidiaries KMI Bintang Toedjoe RTU
Total
9.838.821.193
7.638.833.280
Total
Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya dengan penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.
The Group’s management’s contend that the above deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.
Berikut adalah ringkasan pemeriksaan pajak signifikan yang diterima oleh Grup pada tahun 2011 dan 2010.
Following is the summary of the significant tax assessments received by the Group in 2011 and 2010.
Entitas Anak
Subsidiaries
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
Pada tanggal 24 Maret 2010, Bintang Toedjoe menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00013/406/08/092/10 yang menetapkan Bintang Toedjoe lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 sebesar Rp11.430.827.155 yang telah diterima oleh Bintang Toedjoe pada tanggal 30 April 2010 setelah terlebih dahulu dikurangi pajak-pajak yang masih terutang. Selisih antara tagihan restitusi pajak atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2008 yang dilaporkan dengan hasil SKPLB sebesar Rp4.135.597.800 dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On March 24, 2010, Bintang Toedjoe received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) No. 00013/406/08/092/10 declaring Bintang Toedjoe’s overpayment for corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp11,430,827,155 which has been received by Bintang Toedjoe on April 30, 2010 after deduction with the outstanding taxes payable. The difference between the corporate income tax claim for tax refund for fiscal year 2008 with SKPLB amounting to Rp4,135,597,800 was charged to 2010 consolidated statements of comprehensive income.
81
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Saka
Saka
Pada tanggal 8 April 2011, Saka memperoleh hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2009 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 23, SKPKB Pajak PPN, SKPKB PPh Pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dengan jumlah pokok dan bunga masing-masing sebesar Rp52.857.408 dan Rp33.735.288. Saka juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh pasal 25 untuk tahun fiskal 2009 sebesar Rp75.961.014. Selisih SKPKB dan SKPLB sebesar Rp10.631.682 telah dibayarkan seluruhnya dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
On April 8, 2011, Saka obtained tax audited result from Tax Office for fiscal year 2009 that contains of Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) income tax article 23, SKPKB VAT, SKPKB income tax article 4 (2), SKPKB income tax article 21 and Tax Collection Letter VAT with the amount of principal and interest amounting to Rp52,857,408 and Rp33,735,288, respectively. Saka also obtained Tax Overpayment Assesment Letter (SKPLB) income tax article 25 for fiscal year 2009 amounting to Rp75,961,014. The difference between SKPKB and SKPLB amounting to Rp10,631,682 have been fully paid and charged to 2011 consolidated statements of comprehensive income.
Pada tanggal 6 April 2010, Saka memperoleh hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2008 yang terdiri dari Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 23, SKPKB Pajak PPN, SKPKB PPh Pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 dan Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dengan jumlah pokok dan bunga masing-masing sebesar Rp154.668.764 dan Rp75.405.208. Saka juga memperoleh Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) PPh pasal 25 untuk tahun fiskal tahun 2008 sebesar Rp41.596.332. Selisih SKPKB dan SKPLB sebesar Rp188.477.640 telah dibayarkan seluruhnya dan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On April 6, 2010, Saka received tax audited result from Tax Office for fiscal year 2008 that includes Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) PPh article 23, SKPKB VAT, SKPKB income tax article 4 (2), SKPKB income tax article 21 and Tax Collection Letter VAT with the amount of principal and interest, each amounting to Rp154,668,764 and Rp75,405,208. Saka also obtained Tax Overpayment Assesment Letter (SKPLB) income tax article 25 for fiscal year 2008 amounting to Rp41,596,332. The difference between SKPKB and SKPLB amounting to Rp188,477,640 have been fully paid and charged to 2010 consolidated statements of comprehensive income.
Danfar
Danfar
Pada tanggal 30 April 2010, Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Timur telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pajak No. Kep00019.PPH/WPJ.20/KP.0703/2010 tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 kepada Danfar.
On April 30, 2010, Madya Tax office East Jakarta issued Director General of Taxes decree No. Kep00019.PPH/WPJ.20/KP.0703/2010 regarding income tax refund of corporate income tax for fiscal year 2008 to Danfar.
Pada tanggal 30 April 2010, Direktorat Jendral Pajak mengeluarkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) dengan No. 80071/0070071-2010 untuk membayar kembali/ memindahbukukan kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2008 sejumlah Rp6.078.582.481. Danfar telah menerima sisa pengembalian pajak lebih bayar tersebut dan selisihnya dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2010.
On April 30, 2010, Director General of Taxes issued Tax Overpayment Refund Order (SPMKP) No. 80071/007-0071-2010 to pay back/transfer the overpayment of corporate income tax for fiscal year 2008 amounting to Rp6,078,582,481. Danfar has received the remaining tax overpayment and the difference was charged to 2010 consolidated statements of comprehensive income.
82
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Finusolprima
Finusolprima
Pada tanggal 1 April 2011, Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep00029.PPH/WPJ.22/KP.0703/2011 tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan kepada Finusolprima. Pada tanggal yang sama, sesuai dengan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) Nomor: 80099/431-0099-2011 dari Direktorat Jendral Pajak sebesar Rp797.488.056, Finusolprima telah menerima sisa pengembalian pajak lebih bayar tersebut dan selisihnya dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun 2011.
On April 1, 2011, Madya Tax Office Bekasi issued Director General of Taxes decree No. Kep00029.PPH/WPJ.22/KP.0703/2011 regarding income tax refund of corporate income tax to Finusolprima. On the same date, according to Tax Overpayment Refund Order (SPMKP) Number: 80099/431-0099-2011 from Directorate General of Taxation amounting to Rp797,488,056, Finusolprima has been received the residual overpayment and the different was changed to 2011 consolidated statements of comprehesive income.
Pada tanggal 21 April 2010, Kantor Pelayanan Pajak Madya Bekasi telah mengeluarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. Kep00032.PPH/WPJ.22/KP.0703/2010 tentang pengembalian kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Badan kepada Finusolprima. Pada tanggal yang sama, sesuai dengan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) Nomor: 80105/431-0105-2010 dari Direktorat Jendral Pajak sebesar Rp397.346.233, Finusolprima telah mengambil sisa pengembalian pajak lebih bayar tersebut dan selisihnya dibebankan dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian tahun 2010.
On April 21, 2010, Madya Tax Office Bekasi issued Director General of Taxes decree No. Kep00032.PPH/WPJ.22/KP.0703/2010 regarding income tax refund of corporate income tax to Finusolprima. On the same date, according to Tax Overpayment Refund Order (SPMKP) Number: 80105/431-0105-2010 from Directorate General of Taxation amounting to Rp397,346,233, Finusolprima has received the residual overpayment and the difference was changed to 2010 consolidated statements of comprehesive income.
KMI
KMI
Pada bulan April 2011, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun fiskal 2009 yang terdiri dari SKPKB PPh pasal 4 (2) sebesar Rp1.779.595, SKPKB PPh pasal 23 sebesar Rp72.928.363, dan SKPKB PPh pasal 21 sebesar Rp207.523.131. KMI telah menyetujui SKPKB PPh pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 serta SKPKB PPh pasal 23 dan melakukan pembayaran pada bulan Mei 2011. Selain itu, pada tahun yang sama, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Nihil atas Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun fiskal 2009.
In April 2011, KMI received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year 2009 consisting of SKPKB income tax article 4 (2) amounting to Rp1,779,595, SKPKB income tax article 23 amounting to Rp72,928,363, and SKPKB income tax article 21 amounting to Rp207,523,131. KMI agreed and paid SKPKB income tax article 4 (2), SKPKB income tax article 21 and SKPKB income tax article 23 in May 2011. In addition, in the same year, KMI received Nil Tax Assesment Letter Value Added Tax for fiscal year 2009.
83
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
KMI (lanjutan)
KMI (continued)
Pada bulan April 2011, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun fiskal 2009, dimana kantor pajak setuju mengembalikan kelebihan pembayaran pajak Penghasilan Badan tahun fiskal 2009 sebesar Rp1.670.450.250. Selain itu Kantor pajak juga mengakui laba fiskal tahun 2009 sebesar Rp3.979.266.350. Perbedaan hasil Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dengan laba fiskal perusahaan tahun 2009 sebesar Rp1.336.572.460 telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun 2011.
In April 2011, KMI received Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for fiscal year 2009. the Tax Office agreed to return the overpayment of the corporate income tax for fiscal year 2009 amounting to Rp1,670,450,250. In addition, the tax office admitted the taxable income for fiscal year 2009 amounting to Rp 3,979,266,350. The difference between Tax Assessment letter and company fiscal income amounting to Rp1,336,572,460 were charged to 2011 consolidated statements of comprehensive income.
Pada bulan April 2010, KMI telah menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk tahun fiskal 2008 yang terdiri dari SKPKB PPh pasal 4 (2) sebesar Rp4.598.710, SKPKB PPh pasal 23 sebesar Rp19.291.284, SKPKB PPh pasal 21 sebesar Rp570.924 dan SKPKB PPN sebesar Rp69.664.705. KMI telah menyetujui SKPKB PPh pasal 4 (2), SKPKB PPh pasal 21 serta SKPKB PPh pasal 23 dan melakukan pembayaran pada bulan Mei 2010.
In April 2010, KMI received Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for fiscal year 2008 consisting of SKPKB income tax article 4 (2) amounting to Rp4,598,710, SKPKB income tax article 23 amounting to Rp19,291,284, SKPKB income tax article 21 amounting to Rp570,924 and SKPKB value added tax amounting to Rp69,664,705. KMI agreed and paid SKPKB income tax article 4 (2), SKPKB income tax article 21 and SKPKB income tax article 23 in May 2010.
GCM
GCM
Pada tanggal 28 April 2011, Kantor Pelayan Pajak (KPP) menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) No. 00007/406/09/004/11 yang mengoreksi taksiran penghasilan kena pajak tahun fiskal 2009 dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya menjadi Rp3.312.458.213, serta taksiran lebih bayar pajak penghasilan badan dari yang dilaporkan sebelumnya menjadi Rp3.151.863.784.
On April 28, 2011, tax office issued Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) No. 00007/406/09/004/11 which corrected the estimated taxable income for fiscal year 2009 from the amount previously reported to Rp3,312,458,213, and the excess payment of corporate income tax from the previously reported amount to Rp3,151,863,784.
84
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN (lanjutan)
17. TAXATION (continued)
Entitas Anak (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
GCM (lanjutan)
GCM (continued)
Di samping itu, KPP juga menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) dan Surat Tagihan Pajak (STP) atas pajak penghasilan lainnya dan pajak pertambahan nilai untuk tahun fiskal yang sama yang menimbulkan tambahan liabilitas pajak sejumlah Rp151.064.809. Sehubungan dengan SKP dan STP tersebut di atas, total lebih bayar pajak penghasilan yang disetujui setelah dikurangi dengan tambahan liabilitas pajak sejumlah Rp3.000.798.975 telah diterima pada bulan Mei 2011. Selisih jumlah antara permohonan restitusi dengan yang telah disetujui sebesar Rp414.408.812 telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
In addition, the tax office also issued Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) and Tax Collection Notice (STP) for other income taxes and value added tax for the same fiscal year which resulted to additional tax liabilities amounting to Rp151,064,809. In relation to the aforementioned Tax Assessment Letters (SKP) and Tax Collection Notice (STP), total excess payment of the income taxes that have been approved net of the additional tax liabilities amounting to Rp3,000,798,975 was fully collected in May 2011. The difference in amount between the claim for restitution with the approved amounting to Rp414,408,812 has been charged to the current year consolidated statement of comprehensive income.
Pada bulan Juni 2011, KPP melakukan pemeriksaan liabilitas perpajakan untuk tahun fiskal 2010 sehubungan dengan permohonan restitusi lebih bayar pajak penghasilan badan untuk tahun fiskal tersebut. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, hasil pemeriksaan tersebut masih belum diterima oleh GCM.
On June 2011, the tax office has commenced a tax assessment on the tax liabilities for fiscal year 2010 in relation to the claims for income tax refund arising from the excess payments of corporate income tax for the said fiscal year. Until the date of the completion of consolidated financial statements, the result of the tax assessment has not yet been received by GCM.
RTU
RTU
Pada bulan April 2011, KPP menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) Pajak Penghasilan (PPh) Badan, yang mengoreksi taksiran rugi fiskal tahun 2009 dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya Rp1.399.690.474 menjadi penghasilan kena pajak sejumlah Rp349.804.755, dan taksiran lebih bayar PPh Badan dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya Rp110.021.697 menjadi Rp35.106.106. Selisih antara lebih bayar PPh Badan yang dilaporkan sebelumnya dengan yang disetujui sejumlah Rp74.915.591 telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Di samping itu, KPP juga menerbitkan SKPKB PPh Pasal 21 dan 23, dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), serta Surat Tagihan Pajak PPN untuk tahun pajak 2009, yang menimbulkan tambahan liabilitas pajak sejumlah Rp67.845.238. Jumlah liabilitas perpajakan dikurangi lebih bayar PPh Badan sejumlah Rp32.739.132 telah dilunasi pada tanggal 20 Mei 2011.
In April 2011, the tax office issued Tax Overpayment Assessment Letter (SKPLB) for corporate income tax, which corrected the estimated fiscal loss year 2009 from the amount previously reported of Rp1,399,690,474 to taxable income of Rp349,804,755, and the estimated excess payment of corporate income tax from the amount previously reported of Rp110,021,697 to Rp35,106,106. The difference between the excess payment of corporate income tax previously reported with the amount that have been approved totaling to Rp74,915,591 have been charged to the current year consolidated statement of comprehensive income. In addition, the tax office also issued Tax Underpayment Assessment Letter (SKPKB) for income tax articles 21 and 23, and Value Added Tax, and Tax Collection Notice (STP) of Value Added Tax for fiscal year 2009, which resulted in additional tax liabilities amounting to Rp67,845,238. The additional tax liabilities net of excess payment of corporate income tax amounting to Rp32,739,132 have been paid on May 20, 2011.
85
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI
18. NON-CONTROLLING INTEREST This account represents the equity shares controlling interest in the net assets Subsidiaries that are not wholly-owned Group (Note 2b), the details of which follows:
Akun ini merupakan hak kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Grup (Catatan 2b), dengan rincian sebagai berikut:
2011
2010
1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ January 1, 2010/ December 31, 2009
of nonof the by the are as
EPMT KMI AKPI Innogene PML Kageo Igar Avesta Indogravure
201.285.019.748 90.250.419.713 6.704.561.820 2.090.243.984 786.682.243 -
293.024.236.868 92.512.617.467 9.888.931.170 1.825.054.263 881.887.868 -
260.917.913.434 88.360.384.569 2.440.139.718 1.038.642.473 77.694.897.017 30.045.194.919 19.736.793.949
EPMT KMI AKPI Innogene PML Kageo Igar Avesta Indogravure
Total
301.116.927.508
398.132.727.636
480.233.966.079
Total
19. MODAL SAHAM
19. CAPITAL STOCK The details of share ownerships as December 31, 2011 and 2010 are as follows:
Rincian pemilikan saham pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
of
2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
4.065.193.405
43,37
203.259.670.250
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Public (each below 5% ownership)
Sub-total
9.375.024.422
100,00%
468.751.221.100
Sub-total
780.990.000
39.049.500.000
Treasury stock
10.156.014.422
507.800.721.100
Total
Total
10,17% 9,62 9,49 9,47 9,22 8,66
86
47.678.728.850 45.096.468.400 44.479.704.400 44.398.954.400 43.229.529.400 40.608.165.400
Shareholders
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
Modal treasuri
953.574.577 901.929.368 889.594.088 887.979.088 864.590.588 812.163.308
Jumlah/ Amount
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. CAPITAL STOCK (continued) 2010
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
4.064.356.905
43,36
203.217.845.250
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Public (each below 5% ownership)
Sub-total
9.375.024.422
100,00%
468.751.221.100
Sub-total
780.990.000
39.049.500.000
Treasury stock
10.156.014.422
507.800.721.100
Total
Total
10,17% 9,62 9,49 9,47 9,22 8,67
47.678.728.850 45.096.468.400 44.479.704.400 44.398.954.400 43.229.529.400 40.649.990.400
Shareholders
PT Gira Sole Prima PT Santa Seha Sanadi PT Diptanala Bahana PT Lucasta Murni Cemerlang PT Ladang Ira Panen PT Bina Artha Charisma Masyarakat (masing-masing pemilikan di bawah 5%)
Modal treasuri
953.574.577 901.929.368 889.594.088 887.979.088 864.590.588 812.999.808
Jumlah/ Amount
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan masing-masing pada tanggal 25 Mei 2011 dan 27 Mei 2010, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 13 dan No. 217, para pemegang saham memutuskan halhal sebagai berikut:
Based on the Shareholders’ Annual General Meetings held on May 25, 2011 and May 27, 2010, which were covered by notarial deeds No. 13 and No. 217 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the shareholders approved the following:
i. Penambahan cadangan umum atas saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya masingmasing sejumlah Rp12.863.300.260 dan Rp9.290.037.403 pada tahun 2011 dan 2010.
i. Additional appropriation of retained earnings for general reserves amounting to Rp12,863,300,260 and Rp9,290,037,403 in 2011 and 2010, respectively.
ii. Pembagian dividen kas yang berasal dari saldo laba sejumlah Rp70 per lembar saham atau Rp710.921.009.540 pada tahun 2011 dan sejumlah Rp25 per lembar saham atau Rp253.900.360.551 pada tahun 2010.
ii. Distribution of cash dividends from the retained earnings of Rp70 per share or amounting to Rp710,921,009,540 in 2011 and Rp25 per share or amounting to Rp253,900,360,551 in 2010.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan pada tanggal 17 September 2008 dan 8 Februari 2007, yang diaktakan dengan akta notaris DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., No. 149 dan No. 24, para pemegang saham memutuskan untuk melakukan pembelian kembali saham Perusahaan yang dimiliki publik tahap II dan I, dengan jumlah masing-masing tidak lebih dari 5,1% dan 10% dari jumlah saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh.
Based on the Shareholders’ Extraordinary General Meeting held on September 17, 2008 and February 8, 2007, which was covered by notarial deed No. 149 and No. 24 of DR. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., respectively, the shareholders approved to buy back the Company’s shares held by the public (batch II and I), which shall not be more than 5.1% and 10% of the total number of existing issued and fully paid shares of the Company.
87
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. CAPITAL STOCK (continued)
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan telah membeli kembali sebanyak 782.490.000 lembar saham dengan nilai perolehan sejumlah Rp688.603.393.009. Pada tahun 2010, Perusahaan menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sejumlah 1.500.000 lembar saham dengan nilai Rp3.121.157.136. Selisih lebih penerimaan dari penjualan kembali saham tersebut sebesar Rp1.801.133.136 dicatat dan disajikan sebagai penambah “Tambahan Setoran Modal”. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah saham yang dibeli kembali Perusahaan adalah sebanyak 780.990.000 lembar saham dengan nilai perolehan sejumlah Rp687.283.369.009 yang dicatat dan disajikan sebagai “Modal Treasuri” pada bagian “Ekuitas” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Perusahaan dapat menjual kembali saham yang telah dibeli tersebut melalui bursa efek sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang relevan.
Relative to the above, up to December 31, 2009, the Company had already repurchased shares of 782,490,000 with total cost amounting to Rp688,603,393,009. In 2010, the Company resold its treasury stocks of 1,500,000 shares through the stock exchange amounting to Rp3,121,157,136. The excess of proceeds from the re-sale of treasury stock amounting to Rp1,801,133,136 is accounted for and presented as an addition to “Additional Paid-in Capital”. As of December 31, 2011 and 2010, number of treasury stock is 780,990,000 shares with acquisition cost of Rp687,283,369,009, the said repurchased shares are accounted for and presented as “Treasury Stock” under the “Equity” section of the consolidated statements of financial position. It is possible for the Company to reissue the repurchased shares through the stock exchange in compliance with the relevant rules and regulations.
Seluruh saham Perusahaan telah dicatat di Bursa Efek Indonesia.
All of the Company’s shares are now listed on the Indonesia Stock Exchange.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Direksi Perusahaan yang memiliki saham Perusahaan adalah Ibu Bernadette Ruth Irawati Setiady masing-masing sebanyak 2.124.500 saham.
As of December 31, 2011 and 2010, the Company’s Director who is also a shareholder of the Company is Ms. Bernadette Ruth Irawati Setiady owning 2,124,500 shares, respectively.
20. INFORMASI SEGMEN
20. SEGMENT INFORMATION In accordance with PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segment”, the following financial information is presented based on the information used by management in evaluating the performance of each segment and in determining allocations of resources.
Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi keuangan berikut ini disajikan berdasarkan informasi yang digunakan manajemen dalam mengevaluasi kinerja tiap segmen dan menentukan pengalokasian sumber daya.
88
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
20. SEGMENT INFORMATION (continued) 2011
Penjualan neto Beban pokok penjualan Laba bruto
Obat Resep/ Prescription Pharmaceutical
Produk Kesehatan/ Consumer Health
Nutrisi/ Nutritionals
2.777.596.650.182
1.841.720.741.978
2.419.829.114.024
947.363.825.205
802.900.008.483
926.229.985.459
2.684.192.987.435
5.360.686.806.582
Costs of goods sold
1.830.232.824.977
1.038.820.733.495
1.493.599.128.565
1.188.520.647.904
5.551.173.334.941
Gross profit
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penelitian dan pengembangan Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs, neto Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap Rupa-rupa, neto Beban pajak penghasilan, neto Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
Distribusi dan Kemasan/ Distribution and Packaging
Konsolidasian/ Consolidated
3.872.713.635.339 10.911.860.141.523
Net sales
(2.905.465.910.128) (586.524.605.026) (91.211.579.687) (13.172.498.498) (12.362.082.622) 96.933.578.727 5.730.134.350 (57.841.010.389) (464.302.541.376)
Selling expense General and administrative expense Research and development expense Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange, net Interest income Gain on sale of property and equipment Miscellaneous, net Income tax expense, net
(40.719.850.514)
Income for the year attributable to non-controlling interests
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.482.236.969.778
Income for the year attributable to equity holders of the parent company
Total aset
8.274.554.112.840
Total assets
Total liabilitas
1.758.619.054.414
Total liabilities
Penyusutan
197.412.038.176
Depreciation
Pengeluaran untuk barang modal
469.105.400.047
Capital expenditures
89
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
20. SEGMENT INFORMATION (continued) 2010
Penjualan neto Beban pokok penjualan Laba bruto
Obat Resep/ Prescription Pharmaceutical
Produk Kesehatan/ Consumer Health
Nutrisi/ Nutritionals
2.579.652.644.426
1.700.560.453.456
2.292.639.160.447
848.797.817.525
721.475.517.229
895.771.781.240
2.594.358.505.313
5.060.403.621.307
Costs of goods sold
1.730.854.826.901
979.084.936.227
1.396.867.379.207
1.059.578.442.581
5.166.385.584.916
Gross profit
Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban penelitian dan pengembangan Beban bunga dan keuangan Rugi selisih kurs, neto Penghasilan bunga Laba atas penjualan aset tetap Rugi penjualan saham Entitas anak, neto Rupa-rupa, neto Beban pajak penghasilan, neto Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali
Distribusi dan Kemasan/ Distribution and Packaging
Konsolidasian/ Consolidated
3.653.936.947.894 10.226.789.206.223
(2.699.582.557.897) (580.973.135.334) (94.926.170.307) (20.716.334.764) (23.397.515.198) 54.977.618.234 13.083.065.728
Net sales
(16.477.053.110) (27.938.892.833) (426.635.641.013)
Selling expense General and administrative expense Research and development expense Interest expense and financial charges Loss on foreign exchange, net Interest income Gain on sale of property and equipment Loss on sale of shares in Subsidiaries, net Miscellaneous, net Income tax expense, net
(57.468.942.410)
Income for the year attributable to non-controlling interest
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1.286.330.026.012
Income for the year attributable to equity holders of the parent company
Total aset
7.032.496.663.288
Total assets
Total liabilitas
1.260.361.432.719
Total liabilities
Penyusutan
197.060.872.355
Depreciation
Pengeluaran untuk barang modal
469.775.003.400
Capital expenditures
90
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
20. SEGMENT INFORMATION (continued) Information about the Group’s business segments by geographical location is as follows:
Informasi mengenai segmen usaha Grup berdasarkan wilayah geografis adalah sebagai berikut: 2011
2010
Penjualan neto Domestik Ekspor
10.481.124.069.703 430.736.071.820
9.819.344.474.484 407.444.731.739
Net sales Domestic Export
Total
10.911.860.141.523 10.226.789.206.223
Total
Aset Domestik Pengeluaran untuk barang modal Domestik
8.004.021.489.612
6.793.789.517.431
Assets Domestic
451.266.422.387
467.727.842.610
Capital expenditures Domestic
21. PENJUALAN NETO
21. NET SALES The details of net sales to third parties classified according to the Group’s core business segments, as explained in Note 20a above, are as follows:
Rincian penjualan neto kepada pihak ketiga diklasifikasi berdasarkan segmen usaha Grup seperti yang dijelaskan pada Catatan 20a di atas, adalah sebagai berikut: 2011 Domestik Obat resep Produk kesehatan Nutrisi Distribusi dan kemasan
2010
2.602.527.342.999 1.608.635.364.806 2.397.247.726.559 3.872.713.635.339
2.449.046.394.217 1.448.163.483.421 2.271.742.360.257 3.650.392.236.589
Domestic Prescription pharmaceutical Consumer health Nutritionals Distribution and packaging
10.481.124.069.703
9.819.344.474.484
Sub-total
Ekspor Obat resep Produk kesehatan Nutrisi Distribusi dan kemasan
175.069.307.183 233.085.377.172 22.581.387.465 -
130.606.250.209 252.396.970.035 20.896.800.190 3.544.711.305
Export Prescription pharmaceutical Consumer health Nutritionals Distribution and packaging
Sub-total
430.736.071.820
407.444.731.739
Sub-total
10.911.860.141.523 10.226.789.206.223
Total
Sub-total
Total
In 2011 and 2010, there were no sales to any single customer with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak terdapat penjualan kepada satu pelanggan yang jumlah penjualan selama setahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.
91
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22. BEBAN POKOK PENJUALAN
22. COST OF GOODS SOLD The details of cost of goods sold are as follows:
Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Bahan baku dan kemasan yang digunakan Upah buruh langsung Beban pabrikasi
1.481.122.265.951 92.547.513.092 583.120.373.663
1.520.592.677.908 122.578.262.497 550.609.841.704
Raw and packaging materials used Direct labor Manufacturing overhead
Total Beban Produksi
2.156.790.152.706
2.193.780.782.109
Total Manufacturing Cost
Persediaan Barang Dalam Proses Awal tahun Akhir tahun (Catatan 8) Beban Pokok Produksi Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun (Catatan 8) Beban Pokok Penjualan - produksi Distribusi Persediaan barang jadi Awal tahun Pembelian Persediaan barang jadi yang tersedia untuk dijual Persediaan barang jadi akhir tahun (Catatan 8)
28.920.080.790 (16.908.445.873)
Work in Process Inventories At beginning of year At end of year (Note 8)
2.205.792.417.026
Cost of Goods Manufactured
428.329.768.202 130.922.023.288 (408.440.883.682)
Finished Goods Inventories At beginning of year Purchases At end of year (Note 8)
2.356.603.324.834
Cost of Goods Sold - manufacturing
783.289.146.961 3.202.090.032.823
769.435.780.341 2.717.653.663.093
Distribution Finished Goods Inventories At beginning of year Purchases
3.985.379.179.784
3.487.089.443.434
Finished goods available for sale
(783.289.146.961)
Finished goods at end of year (Note 8)
16.908.445.873 (23.312.532.888) 2.150.386.065.691 408.440.883.682 88.585.646.791 (286.805.477.082) 2.360.607.119.082
(985.299.492.284)
Beban pokok penjualan - distribusi
3.000.079.687.500
2.703.800.296.473
Cost of goods sold - distribution
Total Beban Pokok Penjualan
5.360.686.806.582
5.060.403.621.307
Total Cost of Goods Sold
In 2011 and 2010, there were no purchases made from any single supplier with annual cumulative amount exceeding 10% of consolidated net sales.
Pada tahun 2011 dan 2010, tidak ada pembelian dari satu pihak pemasok dengan jumlah akumulasi setahun di atas 10% dari total penjualan neto konsolidasian.
92
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. BEBAN PENJUALAN
23. SELLING EXPENSES The details of selling expenses are as follows:
Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2011 Promosi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penelitian dan pengembangan pasar Perjalanan, konferensi dan pertemuan Perlengkapan penjualan Transportasi dan pengiriman Royalti (Catatan 32a, 32e, 32f dan 32g) Sewa Penyusutan (Catatan 11) Representasi dan jamuan Peralatan dan perlengkapan Pos dan telekomunikasi Pemeliharaan dan perbaikan Penghapusan persediaan Pensiun Penjualan kanvasing Listrik, air dan gas Asuransi dan pajak Jasa profesional Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar) Total Beban Penjualan
2010
913.658.193.578 715.681.452.881 288.011.034.030 190.551.932.679 176.985.044.172 142.293.164.416 87.975.635.903 72.611.195.038 56.560.472.815 55.597.733.043 32.540.890.065 31.127.282.679 29.975.195.298 29.454.312.473 19.515.114.894 15.751.492.222 14.659.481.295 12.203.046.909 10.084.253.105
849.939.173.703 664.618.772.616 255.240.990.209 172.798.324.983 172.695.108.660 143.003.396.850 83.081.968.273 64.807.220.738 50.950.855.268 43.683.401.082 28.313.215.525 30.852.039.668 27.510.779.098 29.416.027.160 16.030.459.675 18.822.854.069 12.808.645.455 11.697.296.412 9.187.518.203
Promotions Salaries, wages and employee benefits Market research and development Travelling, conferences and conventions Selling supplies Transportation and delivery Royalty fees (Notes 32a, 32e, 32f and 32g) Rental Depreciation (Note 11) Representation and entertainment Equipment and supplies Postage and telecommunication Repairs and maintenance Inventories written-off Pension costs Sales of canvassing Electricity, water and gas Insurance and taxes Professional fee
10.228.982.633
14.124.510.250
Others (each below Rp5 billion)
2.905.465.910.128
2.699.582.557.897
Total Selling Expenses
24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
The details of general and administrative expense are as follows: 2011
2010
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 11) Perjalanan, konferensi dan pertemuan Pemeliharaan dan perbaikan Pelatihan tenaga kerja Pos dan telekomunikasi Pensiun Listrik, air dan gas Sewa Hubungan masyarakat Jasa profesional Peralatan dan perlengkapan Asuransi dan pajak Perijinan dan keamanan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
288.748.650.891 53.783.435.132 44.471.771.595 25.608.726.854 20.059.968.789 19.159.228.233 18.652.009.442 17.651.077.787 16.408.875.720 16.307.128.931 15.625.973.295 8.935.062.906 8.616.980.164 7.625.558.005
272.552.202.275 59.830.238.463 29.875.423.824 29.144.673.599 27.548.062.503 19.615.828.399 15.856.577.804 16.114.243.955 22.796.201.800 14.829.956.771 22.073.809.956 11.577.409.048 8.525.199.941 5.427.136.057
Salaries, wages and employee benefits Depreciation (Note 11) Travelling, conferences and conventions Repairs and maintenance Personnel training Postage and telecommunication Pension costs Electricity, water and gas Rental Public relations Professional fees Equipment and supplies Insurance and taxes License and security
24.870.157.282
25.206.170.939
Others (each below Rp5 billion)
Total Beban Umum dan Administrasi
586.524.605.026
93
580.973.135.334 Total General and Administrative Expenses
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. BEBAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
25. RESEARCH AND DEVELOPMENT EXPENSES The details of research and development expense are as follows:
Rincian beban penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penelitian dan pengembangan Bahan baku Percobaan klinis Lain-lain (masing-masing di bawah Rp5 miliar)
45.021.927.374 12.224.044.317 8.403.977.713 6.889.291.298
39.032.795.476 13.124.668.474 6.104.696.017 7.741.384.090
Salaries, wages and employee benefits Research and development Materials Clinical trials
18.672.338.985
28.922.626.250
Others (each below Rp5 billion)
Total Beban Penelitian dan Pengembangan
91.211.579.687
94.926.170.307
Total Research and Development Expenses
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
26. INTEREST CHARGES
EXPENSE
AND
FINANCIAL
The details of interest expense and financial charges are as follows:
Rincian beban bunga dan keuangan adalah sebagai berikut: 2011
2010
Beban administrasi Beban bunga dan provisi: Pinjaman bank dan lain-lain Utang sewa pembiayaan Beban keuangan - lain-lain
10.374.954.572
7.928.990.989
2.302.531.148 103.854.774 391.158.004
12.636.739.755 150.604.020 -
Administration charges Interest expense and provision: Bank loans and others Obligations under finance leases Financial expense - others
Total
13.172.498.498
20.716.334.764
Total
27. PENGHASILAN BUNGA
27. INTEREST INCOME Interest income was derived and earned from the following:
Penghasilan bunga diperoleh dan dihasilkan dari: 2011
2010
Call deposit dan deposito berjangka Jasa giro dan lainnya Investasi jangka pendek
93.196.332.618 3.737.246.109 -
50.304.395.758 4.362.330.645 310.891.831
Call and time deposits Current accounts and others Short-term investments
Total
96.933.578.727
54.977.618.234
Total
94
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
28. PENSION FUND AND EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS
Grup menyelenggarakan program dana pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini memberikan imbalan pasca kerja berdasarkan penghasilan dasar pensiun dan masa kerja karyawan. Dana pensiun Grup dikelola oleh Dana Pensiun Kalbe, yang telah memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Kep-036/KM/12/2006 tanggal 27 Juli 2006. Pendanaan program pensiun Grup berasal dari kontribusi pemberi kerja berkisar antara 6,5% sampai dengan 11,4% dari penghasilan dasar pensiun.
The Group has defined benefit retirement plans covering all of its permanent employees. These plans provide post employment benefits based on basic pensionable earnings and years of service of the employees. Group’ pension plans are managed by Dana Pensiun Kalbe, which has obtained license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Kep-036/KM/12/2006 dated July 27, 2006. The Group’s contribution/funding to the said pension programs are determined at rates ranging from 6.5% to 11.4% of basic pensionable earnings of the covered employees.
Selain program dana pensiun manfaat pasti, Grup juga memberikan imbalan pasca-kerja lain untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan.
Besides defined benefit retirement plans, the Group also provide other post-employment benefits for employees under the Labor law.
Komponen dari beban imbalan kerja Grup yang dibebankan pada biaya gaji, upah dan kesejahteraan karyawan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan total liabilitas yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian untuk Dana Pensiun dan Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Pointera Aktuarial Strategis:
The components of employee benefit expense of the Group which are charged to the salaries, wages and employees’ benefits expenses in the consolidated statements of comprehensive income and amount of estimated employees’ benefit liability recognized in the consolidated statements of financial positionbased on an independent actuary’s calculation done by PT Pointera Aktuarial Strategis:
Beban imbalan kerja, neto
Employee benefit expense, net 31 Desember 2011/December 31, 2011 Program Dana Pensiun/ Pension Program
Biaya jasa kini Hasil investasi Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu (vested) Total
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
65.149.488.552 (31.961.182.794) 21.226.095.514 (3.679.644.423) 456.576.734
26.007.248.389 8.150.000.346 105.783.904 534.435.400
Total/ Total
-
129.299.834
129.299.834
Current service cost Gains on investments Interest cost Past service cost Actuarial losses Amortization of past service cost (vested)
51.191.333.583
34.926.767.873
86.118.101.456
Total
95
91.156.736.941 (31.961.182.794) 29.376.095.860 (3.573.860.519) 991.012.134
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
28. PENSION FUND AND EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued) Employee benefit expense, net (continued)
Beban imbalan kerja, neto (lanjutan)
31 Desember 2010/December 31, 2010 Program Dana Pensiun/ Pension Program Biaya jasa kini Hasil investasi Beban bunga Biaya jasa lalu Kerugian aktuaria Amortisasi biaya jasa lalu (vested) Total
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
33.147.404.107 (57.626.089.145) 21.961.803.073 (102.004.507) 17.210.092 (2.601.676.380)
Total/ Total
14.235.680.595 8.939.651.021 75.296.309 (3.483.647.308)
47.383.084.702 (57.626.089.145) 30.901.454.094 75.296.309 (3.585.651.815)
776.050.119
793.260.211
Current service cost Gains on investments Interest cost Past service cost Actuarial losses Amortization of past service cost (vested)
20.543.030.736
17.941.354.356
Total
Employees’ benefit liability
Liabilitas imbalan kerja karyawan
31 Desember 2011/ December 31, 2011 Program Dana Pensiun/ Pension Program Nilai tunai liabilitas Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuaria belum diakui Nilai wajar aset bersih Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan (Selisih lebih liabilitas aktuaria atas aset bersih dana pensiun)
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
466.803.512.690 (20.461.793.889)
176.226.737.736 (14.273.820.401)
(139.262.500.618) (490.644.223.181)
(44.126.190.564) -
(183.565.004.998)
117.826.726.771
Present value of obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial gains (losses) Net fair value of plan assets Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits (Excess of fair value of pension plan assets over actuarial liabilities)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Program Dana Pensiun/ Pension Program Nilai tunai liabilitas Biaya jasa lalu belum diakui Keuntungan (kerugian) aktuaria belum diakui Nilai wajar aset bersih Selisih lebih liabilitas imbalan kerja atas nilai wajar aset program Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan (Selisih lebih liabilitas aktuaria atas aset bersih dana pensiun)
285.317.163.621 (3.422.824.776) (9.880.613.922) (432.007.299.065) 510.969.786
(159.482.604.356)
96
Tanpa Pendanaan/ Unfunded 110.960.379.800 (11.865.068.622)
212.683.344
Present value of obligations Unrecognized past service costs Unrecognized actuarial gains (losses) Net fair value of plan assets Excess of acturial liabilities over fair value of pension plan assets
105.488.358.666
Estimated liabilities for employees’ service entitlement benefits (Excess of fair value of pension plan assets over actuarial liabilities)
6.180.364.144 -
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
28. PENSION FUND AND EMPLOYEES’ SERVICE ENTITLEMENT BENEFITS (continued)
Mutasi liabilitas (dibayar dimuka) imbalan kerja Grup adalah sebagai berikut:
Movements in the employees’ benefit liability (prepayments) of the Group are as follows:
31 Desember 2011/ December 31, 2011
Saldo awal tahun Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan Liabilitas (Pembayaran di muka) akhir tahun
Program Dana Pensiun/ Pension Program
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
(159.482.604.356)
105.488.358.666
51.191.333.583
34.926.767.873
(75.273.734.225)
(22.588.399.768)
(183.565.004.998)
117.826.726.771
Balance at beginning of year Cost of employees’ benefits during the year Actual payments during the year Liabilities (Prepayments) for employees’ benefits at end of year
31 Desember 2010/ December 31, 2010
Saldo awal tahun Saldo awal liabilitas (dibayar di muka) imbalan kerja Kageo Igar, Entitas Anak yang tidak dikonsolidasikan pada tahun 2010 (Catatan 10) Beban imbalan kerja tahun berjalan Pembayaran kontribusi/imbalan kerja tahun berjalan Koreksi perhitungan Liabilitas (Pembayaran di muka) akhir tahun
Program Dana Pensiun/ Pension Program
Tanpa Pendanaan/ Unfunded
(91.818.327.580)
108.002.706.839
1.452.359.289
(10.540.974.175)
(2.601.676.380)
20.543.030.736
(66.514.959.685) -
(12.586.728.274) 70.323.540
(159.482.604.356)
97
105.488.358.666
Balance at beginning of year Beginning balance of Kageo Igar’s employees’ service entitlement benefits (prepayments), Subsidiary deconsolidated in 2010 (Note 10) Cost of employees’ benefits during the year Actual payments during the year Correction in calculation Liabilities (Prepayments) for employees’ benefits at end of year
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28. DANA PENSIUN DAN LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan)
28. ESTIMATED SERVICE (continued)
EMPLOYEES’ BENEFITS
The principal assumptions used for the said actuarial calculations are as follows:
Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris adalah sebagai berikut: 2011 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji per tahun Tabel mortalita Tingkat cacat tetap Tingkat pengunduran diri Usia pensiun
LIABILITIES ENTITLEMENT
2010
7% 8,5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 0,5% 55 tahun/years
10% 8,5%-10% 100% TMI - 99 0,1% TMI - 99 1% 55 tahun/years
Discount rate Annual rate of increase in compensation Mortality table Permanent disability rate Resignation rate Retirement age
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Liabilitas keuangan utama Grup terdiri dari pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang sewa pembiayaan. Grup juga mempunyai aset keuangan yang terdiri dari kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang usaha, piutang lain-lain dan penyertaan saham. Tujuan utama dari instrumen keuangan ini adalah untuk membiayai kegiatan operasional Grup.
The Group’s principal financial liabilities consist of short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and obligations under finance leases. Group also has financial assets, consist of cash and cash equivalents, short-term investments, trade receivables, other receivables and investment in shares of stocks. The main purpose of these financial instruments are to fund the Group’s operations.
Telah menjadi kebijakan Grup bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.
It is and has been the Group's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah risiko tingkat suku bunga, risiko fluktuasi mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Berikut adalah penjelasan masing-masing risiko dan kebijakan yang disetujui Grup untuk mengelola risiko tersebut:
The main risks arising from Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk and liquidity risk. Following are the description for each risks and policy which has been agreed by the Group to manage the risks:
a.
a.
Risiko tingkat suku bunga
Interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga yang dihadapi Grup terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja dan investasi. Pinjaman dengan berbagai tingkat suku bunga variabel menghadapkan Grup kepada nilai wajar risiko tingkat suku bunga.
Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital and investment purposes. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk.
Saat ini, Grup tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai atas risiko suku bunga.
Currently, Group does not implement a formal hedging policy for interest rate exposures.
98
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b.
c.
Risiko mata uang asing
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) b. Foreign currency risk
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Grup dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah dan Dolar AS.
The reporting currency is Rupiah. The Group’s financial performance is influenced by the fluctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar.
Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Grup membeli alat-alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing (terutama Dolar AS) seperti yang dikutip dari pasar internasional.
Besides loans, the Group also purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro or which price is significantly influenced by their benchmark price movements in foreign currencies (mainly US Dollar) as quoted in the international markets.
Grup akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Grup dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu.
The Group has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the Group denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing.
Saat ini, Grup tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Grup merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
Currently, the Group does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Group plans for the proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring, and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.
Risiko kredit
c.
Credit risk
Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet.
The Group is exposed to credit risk arising from the credit granted to its outlets.
Grup telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik.
To mitigate this risk, the Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history.
Grup juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Grup memberikan jangka waktu kredit berkisar antara 30 sampai dengan 45 hari dari tanggal penerbitan faktur. Langkah preventif lain yang diambil Grup, antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Grup akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
It is the Group's policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit verification procedures and the credit limitation for some outlets. The Group’s grant customers credit terms range from 30 to 45 days from the issuance of invoice. The other preventive actions taken by the Group are as follows: the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Group will hold all products distribution to defaulted customers.
99
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d.
Risiko likuiditas
29. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued) d.
Grup mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Untuk itu, Grup secara berkala menyusun dan mengevaluasi anggaran atau proyeksi arus kas dan realisasinya. 30. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
Liquidity risk The Group manages its liquidity in financing its working capital and repayment of matured loan by providing sufficient cash and cash equivalents. Therefore, the Group prepares and evaluates budget or cash flow projection and its realization on regular basis.
30. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.
Selain itu, Grup dipersyaratkan oleh UndangUndang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Grup pada Rapat Umum Pemegang Saham.
In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Annual General Shareholders’ Meeting.
Grup mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Grup dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes for managing capital for the years ending December 31, 2011 and 2010.
Kebijakan Grup adalah mempertahankan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.
The Group’s policy is to maintain a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.
100
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
31. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Group’s financial instruments as of December 31, 2011 and 2010.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Grup pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 2011 Nilai tercatat/ Carrying values
2010 Nilai wajar/ Fair values
Nilai tercatat/ Carrying values
Nilai wajar/ Fair values
Aset Keuangan Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha, neto Piutang lain-lain Penyertaan saham
2.291.335.810.101 113.871.418.384 1.529.991.628.590 105.319.628.145 24.937.500.000
2.291.335.810.101 113.871.418.384 1.529.991.628.590 105.319.628.145 24.937.500.000
1.901.871.765.050 5.315.920.203 1.262.710.670.671 101.246.432.140 11.025.000.000
1.901.871.765.050 5.315.920.203 1.262.710.670.671 101.246.432.140 11.025.000.000
Financial Assets Cash and cash equivalents Short-term investments Trade receivable, net Other receivables Investment in shares of stocks
Total
4.065.455.985.220
4.065.455.985.220
3.282.169.788.064
3.282.169.788.064
Total
140.056.547.003 850.398.382.129 202.423.719.905 283.137.947.283 650.366.028
140.056.547.003 850.398.382.129 202.423.719.905 283.137.947.283 650.366.028
24.290.351.153 488.240.634.231 139.052.381.971 301.962.490.132 1.053.439.506
24.290.351.153 488.240.634.231 139.052.381.971 301.962.490.132 1.053.439.506
Financial Liabilities Short-term loans Trade payables Other payables Accrued expenses Obligations under finance leases
1.476.666.962.348
1.476.666.962.348
954.599.296.993
954.599.296.993
Total
Liabilitas Keuangan Pinjaman jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Biaya masih harus dibayar Utang sewa pembiayaan Total
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, pinjaman jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang sewa pembiayaan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
Fair value of cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and obligations under finance leases approximate their carrying amounts largely due to short-term maturities of these instruments.
Investasi jangka pendek dan penyertaan saham dinyatakan sebesar harga pasar pada tanggal pelaporan.
Short-term investments and investment in shares of stocks are stated at the market values at reporting date.
32. PERJANJIAN KONTINJENSI
PENTING,
KOMITMEN
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pihak Ketiga
Third Parties
Perusahaan
Company
a.
a. Group manufactures certain products under licensing agreements with international pharmaceutical companies, such as Astellas Pharma Inc., Japan, Baxter Deutschland GMBH, USA, Baxter International Inc., USA, Crawford Healthcare, Ltd., UK, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Japan, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Ireland, Laboratories Leon Farma, SA, Spain, PT Pfizer Indonesia, Indonesia, and Sato Pharmaceutical Co., Ltd., Japan (collectively referred to herein as the “Licensors”).
Grup yang bergerak di bidang industri farmasi memproduksi produk tertentu berdasarkan perjanjian lisensi dengan perusahaanperusahaan farmasi internasional, seperti Astellas Pharma Inc., Jepang, Baxter Deutschland GMBH, Amerika Serikat, Baxter International Inc., Amerika Serikat, Crawford Healthcare, Ltd., Inggris, Daiichi Seiyaku Co., Ltd., Jepang, Helsinn Birex Pharmaceutical Ltd., Irlandia, Laboratories Leon Farma, SA, Spanyol, PT Pfizer Indonesia, Indonesia, dan Sato Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang (secara bersama-sama disebut “Pemberi Lisensi”).
101
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, Grup yang bergerak di bidang industri farmasi tersebut memperoleh hak eksklusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produk-produk lisensi yang bersangkutan di Indonesia.
Under the related licensing agreements, the Group has the exclusive rights to produce, market and register the licensed products in Indonesia.
Sebagai kompensasinya, Grup membayar royalti kepada perusahaan tertentu pemberi Lisensi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan neto produk berlisensi tersebut. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
As compensation, Group paid royalty fees to the certain Licensors computed based on certain agreed percentages of the net sales of the licensed products. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23). b.
b. Perusahaan mengadakan perjanjian distribusi dengan Baxter Healthcare (Asia) Pte. Ltd., Singapura, BTC S.r.l, Italia, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, Crawford Healthcare, Ltd., Inggris, Cell Biotech Co., Ltd., Korea, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Jepang, Gan & Lee Pharmaceutical Ltd., Cina, Gador S.A., Argentina, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Irlandia, Helsinn Healthcare SA., Swiss, IBSA Institut Biochimique SA., Swiss, Lallemand Pharma AG, Swiss, Laboratoire Aguettant S.A.S., Perancis, Lifestream Pharma N.V/S.A., Belgia, Medestea Research & Production S.P.A., Italia, Medicell Pharmaceutical (S) Pte. Ltd., Singapura, Orion Pharma, Finlandia, PT Pisma Medica Indonesia, Indonesia, ProStrakan Group Plc, Inggris, Q Med AB, Swedia, Samyang Corporation, Korea, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., Cina, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., Cina, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., Inggris, Smith & Nephew Pte. Ltd., Singapura, Smith & Nephew Inc., Amerika Serikat, Spencer Food Industrial BV, Belanda, Sunstar Suisse SA, Swiss, Sunstar Inc., Jepang, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Samchundang Pharma Co., Ltd., Korea, Sogeval Laboratories, Perancis, Themis Medicare Ltd., India, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand, Woo Shin Medics Co., Korea dan Zhuhai United Laboratories, Ltd., Cina sehubungan dengan pendistribusian produkproduk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian.
102
The Company entered into distribution agreements with Baxter Healthcare (Asia) Pte. Ltd., Singapore, BTC S.r.l, Italy, BIPL Co., Ltd., Korea, Boryung Pharmaceuticals Co., Ltd., Korea, Crawford Healthcare, Ltd., UK, Cell Biotech Co., Ltd., Korea, Cipla Ltd., India, Emcure Pharmaceuticals Ltd., India, Fujisawa Pharmaceutical Co., Ltd., Japan, Gan & Lee Pharmaceutical Ltd., China, Gador S.A., Argentina, Helsinn Birex Pharmaceuticals Ltd., Ireland, Helsinn Healthcare SA., Switzerland, IBSA Institut Biochimique SA., Switzerland, Lallemand Pharma AG, Switzerland, Laboratoire Aguettant S.A.S., France, Lifestream Pharma N.V/S.A., Belgium, Medestea Research & Production S.P.A., Italy, Medicell Pharmaceutical (S) Pte. Ltd., Singapore, Orion Pharma, Finland, PT Pisma Medica Indonesia, ProStrakan Group Plc, UK, Q Med AB, Sweden, Samyang Corporation, Korea, Shandong Kexing Bioproducts Co., Ltd., China, Shandong New Time Pharmaceuticals Co., Ltd., China, Sinclair Pharmaceuticals Ltd., UK, Smith & Nephew Pte. Ltd., Singapore, Smith & Nephew Inc., USA, Spencer Food Industrial BV, Netherlands, Sunstar Suisse SA, Switzerland, Sunstar Inc., Japan, Sun Pharmaceutical Industries Ltd., India, Samchundang Pharma Co., Ltd., Korea, Sogeval Laboratories, France, Themis Medicare Ltd., India, Tipco F&B Co., Ltd., Thailand, Woo Shin Medics Co., Korea and Zhuhai United Laboratories, Ltd., China, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
c.
c.
. Pada bulan Januari 2009, melalui surat keterbukaan informasi Perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia No. 004/CSEC-KF/I-09 tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan melaporkan bahwa JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) telah mengajukan klaim sejumlah US$19.194.206 yang menurut JP Morgan diakibatkan atas pelanggaran pasal tertentu 2002 ISDA Master Agreement mengenai transaksi derivatif. Perusahaan menolak klaim tersebut karena Perusahaan belum pernah menyetujui maupun menandatangani dokumen tersebut.
In January 2009, the Company has reported to the Indonesia Stock Exchange with letter No. 004/CSEC-KF/I-09 dated January 16, 2009 that the Company has received a claim from JP Morgan Chase Bank, N.A., London (JP Morgan) amounting US$19,194,206. The underlying basis on the claim is the violation of certain article of 2002 ISDA Master Agreement related to derivative transaction. The Company has rejected the claim because the Company never approved and/or signed the abovementioned document.
Kemudian, pada bulan Februari 2009, Perusahaan melalui kuasa hukumnya yaitu advokat dan konsultan hukum dari Law Firm Hotman Paris & Partners telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. Gugatan perdata ini ditujukan kepada JP Morgan Chase Bank, National Association, Cabang Jakarta dan pihak-pihak terkait sehubungan dengan klaim di atas. Dasar gugatan adalah adanya perbuatan melawan hukum dan pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tertentu, atas hal tersebut Perusahaan menuntut kompensasi ganti rugi sejumlah US$120 juta.
Later, in February 2009, the Company through its legal attorney, Hotman Paris & Partners Law Firm, has filed a lawsuit in the South Jakarta District Court by the case number 256/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Sel. This lawsuit was made against JP Morgan Chase Bank, National Association, Jakarta Branch and its related parties regarding the above-mentioned claim. The underlying basis of the lawsuit is the law violation and a breach of certain articles of Bank Indonesia regulation, for which the Company demanded a compensation of US$120 million.
Gugatan tersebut dicabut oleh Perusahaan sesuai suratnya tertanggal 30 Juni 2009 melalui kuasa hukum Perusahaan yang telah diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tertanggal 30 Juni 2009.
This lawsuit was withdrawn by the Company in accordance with the letter dated June 30, 2009 through its legal attorney that was received by the South Jakarta District Court dated June 30, 2009.
103
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued)
Pada bulan Maret 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London melalui kuasa hukumnya Adnan Kelana Haryanto & Hermanto telah mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan nomor perkara 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Gugatan perdata ini ditujukan kepada Perusahaan untuk melaksanakan Putusan dari The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice di London. Gugatan tersebut tidak diterima oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sesuai Putusan tertanggal 1 Juni 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Kemudian pada tanggal 21 Juli 2009, Perusahaan menerima Surat Pemberitahuan Banding dari Jurusita Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diajukan oleh JP Morgan Chase Bank, National Association.
In March 2009, JP Morgan Chase Bank N.A., London through its legal attorney, Adnan Kelana Haryanto & Hermanto, has filed a lawsuit in the Central Jakarta District Court by the case number 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. This lawsuit was made against the Company to execute the Decision from The High Court of Justice, Queen’s Bench Division, Commercial Court, Royal Courts of Justice in London. This lawsuit was not accepted by the Central Jakarta District Court in accordance with the Decision dated on June 1, 2009 No. 89/PDT.G/2009/PN.JKT.PST. Later, on July 21, 2009, the Company received appeal notification letter from bailiff of Central Jakarta District Court which filed by JP Morgan Chase Bank, National Association.
Pada tanggal 26 Mei 2010, Perusahaan menerima pemberitahuan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam perkara JP Morgan melawan Perusahaan beserta salinan resmi dari Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengabulkan eksepsi Perusahaan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.
On May 26, 2010, the Company received the decision notification from DKI Jakarta High Court on JP Morgan Chase against the Company and the official copy of DKI Jakarta High Court Decision No. 509/PDT/2009/PT.DKI Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In such decision, DKI Jakarta High Court accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan.
Pada tanggal 7 Juli 2010, Perusahaan menerima salinan resmi relaas pemberitahuan kasasi dan penyerahan memori kasasi No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST. Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. dari Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam perkara JP Morgan melawan Perusahaan.
On July 7, 2010, the Company received the official copy of relaas notification of cassation and memorandum of cassation No. 48/Srt.Pdt.Kas/2010/PN.JKT.PST. Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. from the Central Jakarta Distric Court on JP Morgan case against the Company.
Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan telah mendaftarkan Kontra Memori Kasasi dalam perkara antara Perusahaan melawan JP Morgan atas Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. tertanggal 25 Februari 2010.
On July 19, 2010, the Company filed Contra Cassation Memorandum on the Company case against JP Morgan on the DKI Jakarta High Court Decision No. 509/PDT/2009/PT DKI. Jo. No. 89/Pdt.G/Jkt.Pst. dated February 25, 2010.
104
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Perusahaan (lanjutan)
Company (continued) Subsequently, on March 8, 2012, the Company received the decision notification from Supreme Court of Republic of Indonesia on JP Morgan Chase against the Company and the official copy of Supreme Court Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In such decision, Supreme Court of Republic of Indonesia accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan (Note 35).
Selanjutnya, pada tanggal 8 Maret 2012, Perusahaan menerima Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan Perusahaan beserta salinan resmi dari Putusan Mahkamah Agung No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perusahaan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan (Catatan 35). KI
KI
d. KI mengadakan perjanjian produksi dengan IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia dan Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., Afrika Selatan (secara bersama-sama disebut “Pabrikan”). Dalam perjanjian tersebut, KI menunjuk Pabrikan untuk memproduksi produk di bawah merek dagang “Woods” di masingmasing wilayah yang bersangkutan. Sehubungan dengan ini, KI juga secara terpisah mengadakan perjanjian distribusi dengan Delfi Singapore Pte. Ltd. (Delfi) dan Permark Pty., Ltd., Afrika Selatan (Permark) (secara bersama-sama disebut “Distributor”). Dalam perjanjian distribusi tersebut, KI menunjuk distributor untuk menjual dan mendistribusikan produk yang diproduksi oleh pabrikan tersebut di atas di masing-masing wilayah yang bersangkutan. Sebagai kompensasi, KI membayar ongkos produksi dan biaya distribusi tertentu masing-masing kepada Pabrikan dan Distributor tersebut.
d.
KI has product manufacturing agreements with IDS Manufacturing Sdn., Bhd., Malaysia and Wrapsa Packaging & Manufacturing Pty., Ltd., South Africa (collectively referred to herein as the “Contract Manufacturers”). Under these agreements, KI engages the Contract Manufacturers to manufacture products under the “Woods” trademark in the respective territories of the latter. Relative to this, KI also separately entered into distributorship agreements with Delfi Singapore Pte. Ltd. (Delfi) and Permark Pty., Ltd., South Africa (Permark) (collectively referred to herein as the “Distributors”). Under the said distributorship agreements, KI appointed the Distributors to sell and distribute the subject products manufactured by the Contract Manufacturers in the Territories. As compensation, KI pays the agreed manufacturing charges and distribution fees to the Contract Manufacturers and Distributors, respectively. The above-mentioned agreements were valid for two (2) years from the date of signing, and thereafter, are automatically renewable annually. In case of termination, written notice should be given at least three (3) to six (6) months in advance by the party or parties concerned.
Perjanjian di atas berlaku selama dua (2) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dengan sendirinya dapat diperpanjang setiap tahun, sampai salah satu pihak memutuskan perjanjian dengan pemberitahuan tertulis minimal tiga (3) sampai dengan enam (6) bulan di muka.
105
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Sanghiang
Sanghiang
e.
Pada bulan April 2003, Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi dan pengadaan persediaan dengan Martek Biosciences Corporation, perusahaan Delaware USA (Martek), yang berlaku efektif hingga dua puluh lima (25) tahun sejak pertama kali penjualan komersial (bulan September 2003). Berdasarkan perjanjian ini, Sanghiang akan memperoleh lisensi non-eksklusif dari Martek untuk menggunakan, memasarkan, mengimpor, mengekspor, mendistribusikan, melakukan penawaran penjualan dan/atau menjual setiap produk Sanghiang yang berisikan produk Martek.
e. In April 2003, Sanghiang entered into a license and supply agreement with Martek Biosciences Corporation, a Delaware, USA corporation (Martek), which is valid for twenty five (25) years from the date of the first commercial sale (in September 2003). Based on this agreement, Martek granted Sanghiang a non-exclusive license to use, market, import, export, distribute, offer for sale and/or sell any Sanghiang’s products that contain Martek products.
Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar biaya royalti sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Biaya royalti yang dibebankan pada operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
As compensation, Sanghiang pays Martek royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
f.
f.
Sanghiang mengadakan perjanjian lisensi dengan Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Jepang (Morinaga), yang berlaku efektif sampai dengan tanggal 1 September 2004. Perjanjian tersebut berlaku untuk setiap periode sepuluh tahun dan apabila tidak ada pemberitahuan pada tahun kelima (5), periode diperpanjang selama lima tahun dari batas akhir dari periode terakhir yang berlaku. Berdasarkan perjanjian tersebut, Sanghiang berhak untuk memproduksi dan memasarkan produk berlisensi dengan merek dagang Morinaga di pasaran lokal. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
106
Sanghiang entered into a license agreement with Morinaga Milk Industry Co., Ltd., Japan (Morinaga), which was initially valid up to September 1, 2004. This agreement applied for every ten years period and if there is no notice in the fifth year, the agreement period will be extended for five (5) years starting from the said expiry date of the previous contract period. Based on this agreement, Sanghiang has the right to produce and distribute in the domestic market the licensed products under Morinaga’s trademarks. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fees in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Such royalty fees are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Sanghiang (lanjutan)
Sanghiang (continued)
g.
Sanghiang juga mengadakan perjanjian jasa bantuan teknis dengan Morinaga, yang berlaku sampai dengan tanggal 1 Januari 2004, dan otomatis diperpanjang setiap satu (1) tahun berikutnya, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis enam (6) bulan sebelumnya. Berdasarkan perjanjian ini, Morinaga setuju untuk memberikan bantuan teknologi kepada Sanghiang dalam mengembangkan dan memproduksi produk Hospital Diet tertentu. Sebagai kompensasinya, Sanghiang wajib membayar royalti kepada Morinaga sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian. Beban royalti yang dibebankan ke operasi disajikan sebagai bagian dari “Beban Penjualan” (Catatan 23).
g. Sanghiang also has a technical assistance agreement with Morinaga, which was initially valid up to January 1, 2004, and thereafter, automatically renewable on a yearly basis, unless written notice of termination is given six (6) months in advance by either party. Based on this agreement, Morinaga agreed to provide Sanghiang with technology assistance to develop and manufacture certain hospital diet products. As compensation, Sanghiang pays Morinaga royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement. Royalty fees charged to operations are presented as part of “Selling Expenses” (Note 23).
h.
Sanghiang mengadakan beberapa perjanjian dengan PT Ultra Jaya Milk Tbk.(UJ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), PT. Sari Husada Tbk., dan PT Kalbe Morinaga Indonesia (KMI) dan otomatis diperpanjang kecuali dihentikan oleh salah satu pihak. Berdasarkan perjanjianpenjanjian ini, UJ, SZ, IP, MBI, NKK dan KMI setuju untuk memproduksi produk tertentu atas nama Sanghiang. Sebagai kompensasinya, Sanghiang membayar UJ, IP, MBI, NKK dan KMI biaya produksi sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang relevan dengan perjanjian.
h. Sanghiang entered into separate agreements with PT Ultra Jaya Milk Tbk.(UJ), PT Ikapharmindo Putramas (IP), PT Milko Beverage Industry (MBI), PT Netania Kasih Karunia (NKK), PT Sari Husada Tbk., and Kalbe Morinaga Indonesia (KMI), which are all automatically renewable unless written notice of termination is given by either party. Based on the said agreements, UJ, IP, MBI, NKK and KMI agreed to manufacture certain products on behalf of Sanghiang. As compensation, Sanghiang pays UJ, IP, MBI, NKK and KMI manufacturing fees in accordance with the relevant terms and conditions of their respective agreements.
Bintang Toedjoe
Bintang Toedjoe
i.
i.
Pada tanggal 15 Juli 1997, Bintang Toedjoe telah mengajukan gugatan perdata terhadap PT Henson Farma (HF), Surabaya, melalui Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat, karena penggunaan merek yang memiliki persamaan dengan merek “Extra Joss” milik Bintang Toedjoe. Pengadilan Negeri di Jakarta Pusat telah mengeluarkan putusannya yang menolak gugatan penggugat sebagaimana dijelaskan dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, tanggal 20 November 1997.
107
On July 15, 1997, Bintang Toedjoe has filed a legal suit against PT Henson Farma, Surabaya (HF) in the district court of Central Jakarta to disallow the continued use by HF of a certain product brand name, which Bintang Toedjoe claims to have a similarity or resemblance to its “Extra Joss”. Such petition by Bintang Toedjoe was rejected by the district court of Central Jakarta in its letter No. 272/PDT.G/1997/PN.JKT.PST, dated November 20, 1997.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Bintang Toedjoe (lanjutan)
Bintang Toedjoe (continued) later on, Bintang Toedjoe filed an appeal to the Supreme Court. However, the Supreme Court also rejected Bintang Toedjoe’s petition in its decision letter No. 4071K/Pdt/1998 dated April 28, 2000. Bintang Toedjoe has applied for re-evaluation of the said decision of the Supreme Court in its Request for Reevaluation Letter No. 03/SRT.PDT.PK/ 2001/PN.JKT.PST dated February 7, 2001. As of March 9, 2012, such request for reevaluation is still in process.
Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat ini, Bintang Toedjoe telah melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah Agung (MA), namun kembali permohonan Bintang Toedjoe ditolak oleh MA sebagaimana dijelaskan dalam putusan MA Nomor. 4071K/Pdt/1998, tanggal 28 April 2000. Atas putusan MA tersebut, Bintang Toedjoe kembali melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali atas dasar adanya bukti baru (novum) ke MA melalui Surat Permohonan Peninjauan Kembali Nomor. 03/SRT.PDT.PK/2001/PN. JKT.PST tanggal 7 Februari 2001. Sampai dengan tanggal 9 Maret 2012, pemeriksaan peninjauan kembali masih berlangsung. j.
j.
Pada tanggal 16 Agustus 2006, Bintang Toedjoe mengadakan perjanjian dengan PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) untuk produk “ready to drink”. Perjanjian tersebut telah dikaji dan diubah pada tanggal 14 November 2006 yang mengatur bahwa CCI akan memproduksi dan memasarkan produk “ready to drink”. Perjanjian ini telah dihentikan oleh kedua belah pihak dengan perjanjian penghentian.
On August 16, 2006, Bintang Toedjoe entered into an agreement with PT Coca Cola Indonesia (“CCI”) for ready-to-drink products. The agreement has been revised and amended on November 14, 2006, which provides that CCI shall produce and market ready-to-drink products. This agreement has already been terminated by both parties.
Hexpharm
Hexpharm
k.
Pada tanggal 2 Juli 2002, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (in) dengan PT Sterling Products Indonesia (SPI) mengenai beberapa macam produk yang diproduksi. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dan terakhir diperpanjang kembali pada tanggal 1 Januari 2007.
k. On July 2, 2002, Hexpharm entered into a toll manufacturing (in) agreement with PT Sterling Products Indonesia (SPI) for the production of certain products. This agreement is automatically renewable and the latest renewal was on January 1, 2007.
l.
Pada tanggal 2 Januari 2001, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Bernofarm. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.
l.
On January 2, 2001, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Bernofarm. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
m. On March 2, 2009, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Pertiwi Agung. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
m. Pada tanggal 2 Maret 2009, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Pertiwi Agung. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.
108
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Hexpharm (lanjutan)
Hexpharm (continued)
n.
Pada tanggal 2 Maret 2009, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Pertiwi Agung. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak.
n. On March 2, 2009, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Pertiwi Agung. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
o
Pada tanggal 1 April 2003, Hexpharm melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Pyridam Farma Tbk.Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini mengalami perubahan terakhir pada tanggal 2 Maret 2009. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belapihak.
o. On April 1, 2003, Hexpharm entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Pyridam Farma Tbk.Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement last changed on March 2, 2009. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties.
Saka
Saka
p.
Pada tanggal 30 April 2010, Saka melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Mersifarma Tirmaku Mercusuana. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun pada tanggal 30 April 2011.
p. On April 30, 2010, Saka entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Mersifarma Tirmaku Mercusuana. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties. This agreement has been extended for one (1) year ahead on April 30, 2011.
q.
Pada tanggal 24 Mei 2010, Saka melakukan perjanjian kerjasama toll manufacturing (out) dan toll manufacturing (in) dengan PT Rama Emerald Multi Sukses. Biaya toll manufacturing ditentukan berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dengan persetujuan kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diperpanjang untuk jangka waktu satu (1) tahun pada tanggal 24 Mei 2011.
q. On May 24, 2010, Saka entered into a toll manufacturing (out) and toll manufacturing (in) agreement with PT Rama Emerald Multi Sukses. Toll manufacturing cost is determined based on the terms agreed by both parties. This agreement is automatically renewable with agreement by both parties. This agreement has been extended for one (1) year ahead on May 24, 2011.
109
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PERJANJIAN PENTING, KONTINJENSI (lanjutan)
KOMITMEN
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
DAN
32. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
Pihak Ketiga (lanjutan)
Third Parties (continued)
Fima
Fima
r.
Fima mengadakan perjanjian lisensi merek dagang dengan Sarl K’Noe, yang berlaku selama sepuluh (10) tahun, kecuali dihentikan oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis delapan belas (18) bulan sebelumnya. Sebagai kompensasinya, Fima wajib membayar royalti kepada Sarl K’Noe sesuai dengan persyaratan dan kondisi yang terdapat di dalam perjanjian.
r. Fima entered into a trademark license agreement with Sarl K’Noe, which is valid up to ten (10) years, unless written notice of termination is given eighteen (18) months in advance by either party. As compensation, Fima pays Sarl K’Noe royalty fee in accordance with the relevant terms and conditions, as defined in the agreement.
s.
Fima mengadakan perjanjian kontrak produksi dengan prinsipal PT Fresenius Medical Care Indonesia, dimana Fima setuju untuk memproduksi dan mengemas produk-produk tertentu milik prinsipal tersebut berdasarkan suatu kontak produksi. Perjanjian tersebut berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang secara otomatis kecuali dibatalkan oleh salah satu pihak sesuai dengan perjanjian.
s. Fima entered into production contracts with principals PT Fresenius Medical Care Indonesia, where Fima agreed to produce and package certain products owned by the principals based on the production contacts. The agreement is valid for a period of 1 (one) year and automatically renewable, unless terminated by either parties.
EPMT
EPMT
t.
Grup mengadakan perjanjian distribusi dengan beberapa pihak ketiga, yang terdiri dari pemasok dalam dan luar negeri, sehubungan dengan pendistribusian produk-produk pemasok di wilayah Indonesia sesuai dengan syarat dan kondisi yang ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian ini berlaku selama satu (1) hingga lima (5) tahun dan diperpanjang dengan otomatis, kecuali bila diakhiri oleh salah satu pihak dengan pemberitahuan tertulis sembilan puluh (90) hari sebelumnya.
t.
u.
GCM mengadakan perjanjian sewa gudang dengan PT Swadaya Agung Perkasa untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2013.
u. GCM entered into warehouse rental agreement with PT Swadaya Agung Perkasa for period of 2 (two) years which will expire on August 31, 2013.
110
Group entered into distributorship agreements with third parties, which consist of local and foreign suppliers, in relation to the distribution of their products in the territory of Indonesia under the terms and conditions as stated in the agreements. The agreements are valid for a period of one (1) to five (5) years and are automatically renewable, unless terminated by either party with a written notice ninety (90) days in prior.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. LABA PER SAHAM
33. EARNINGS PER SHARE The details of earnings per share computation are as follows:
Rincian perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ For the year Income Attributable to Equity Holders of the Parent Company
Rata-rata Tertimbang Saham/ Weighted Average Number of Share
Laba per Saham/ Earnings per Share
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2011
1.482.236.969.778
9.375.024.422
158
Year Ended December 31, 2011
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2010
1.286.330.026.012
9.374.329.227
137
Year Ended December 31, 2010
34. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING
34. ASSETS AND CURRENCIES
Total dalam Mata Uang Asing/ Amount in Foreign Currency
FOREIGN
Dalam Rupiah/ In Rupiah
71.526.736 13.424.870 525.000
648.604.442.048 121.736.721.160 4.760.700.000
770.143
9.040.708.677 37.706.963.833
Current Assets In U.S. Dollar Cash and cash equivalents Accounts receivables Short-term investments In Euro Cash and cash equivalents In other foreign currencies
821.849.535.718
Total Current Assets
Total Aset Lancar Liabilitas Lancar Dalam Dolar A.S. Utang Pinjaman jangka pendek Biaya masih harus dibayar Utang lain-lain Dalam Euro Utang Dalam mata uang asing lainnya
IN
As of December 31, 2011, the Group has significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies. The equivalent Rupiah values of the said foreign currency denominated assets and liabilities as of December 31, 2011 are as follows:
Pada tanggal 31 Desember 2011, Grup memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing yang signifikan. Nilai yang setara dengan Rupiah atas aset dan liabilitas dalam mata uang asing tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Aset Lancar Dalam Dolar A.S. Kas dan setara kas Piutang Investasi jangka pendek Dalam Euro Kas dan setara kas Dalam mata uang asing lainnya
LIABILITIES
22.311.513 3.000.000 840.100 376.822
202.320.799.884 27.204.000.000 7.618.026.800 3.417.021.896
324.882
3.813.789.798 95.077.011.642
Current Liabilities In U.S. Dollar Accounts payables Short-term loan Accrued expenses Other Liabilities In Euro Accounts payables In other foreign currencies
Total Liabilitas Lancar
339.450.650.020
Total Current Liabilities
Aset (liabilitas) neto Dalam Dolar A.S. Dalam Euro Dalam mata uang asing lainnya
534.542.014.628 5.226.918.879 (57.370.047.809)
Aset Neto
482.398.885.698
111
Net assets (liabilities) In U.S. Dollar In Euro In other currencies Net Assets
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)
34. ASSETS AND LIABILITIES CURRENCIES (continued)
Euro (EUR1) Dolar A.S. (US$1) Yen Jepang (JP¥100) Dolar Singapura (SGD1) Ringgit Malaysia (MYR1) Rand Afrika Selatan (ZAR1)
9 Maret 2012/ March 9, 2012
31 Desember 2011/ December 31, 2011
12.119 9.133 11.171 7.297 3.040 1.208
11.739 9.068 11.680 6.974 2.852 1.210
Foreign Currency Euro (EUR1) U.S. Dollar (US$1) Japanese Yen (JP¥100) Singapore Dollar (SGD1) Malaysian Ringgit (MYR1) South African Rand (ZAR1)
Had the above foreign exchange rates prevailing on March 9, 2012 (the date of the completion of the consolidated financial statements) been used to restate the balances of the Group’s foreign currency denominated monetary assets and liabilities as of December 31, 2011, the above foreign currency denominated net assets would have increased by approximately Rp5.1 billion.
Apabila nilai tukar pada tanggal 9 Maret 2012 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian) digunakan untuk menyajikan kembali aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2011, aset neto dalam mata uang asing di atas akan naik sekitar Rp5,1 miliar.
35. KEJADIAN PENTING SETELAH LAPORAN POSISI KEUANGAN
FOREIGN
The following table presents the fluctuations in value of Rupiah vis-a-vis the major foreign currencies based on the average of the buying and selling rates of exchange on bank note transactions quoted by Bank Indonesia:
Tabel di bawah ini menyajikan fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing utama berdasarkan kurs tengah mata uang asing yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia:
Jenis Mata Uang
IN
TANGGAL
35. SUBSEQUENT EVENT
Perusahaan
Company
Pada tanggal 8 Maret 2012, Perusahaan menerima Turunan Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam perkara JP Morgan melawan Perusahaan beserta salinan resmi dari Putusan Mahkamah Agung No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. Dalam putusan tersebut, Mahkamah Agung mengabulkan eksepsi Perusahaan dan tidak dapat menerima gugatan JP Morgan.
On March 8, 2012, the Company received the decision notification from Supreme Court of Republic of Indonesia on JP Morgan Chase against the Company and the official copy of Supreme Court Decision No. 2681K/Pdt/2010 Jo. No. 89/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst. In such decision, Supreme Court of Republic of Indonesia accepted the Company’s exception and denied the claim of JP Morgan.
EPMT
EPMT
Berdasarkan pernyataan keputusan para pemegang saham MDI tanpa mengadakan rapat umum pemegang saham yang ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2011 dan diaktakan dalam Akta Notaris George Handojo Hermawi, S.H., No. 23 tanggal 30 Desember 2011, para pemegang saham MDI telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp6.000.000.000 (terdiri dari 60.000 lembar saham dengan nilai nomimal per saham Rp100.000) yang seluruhnya diambil bagian dan telah disetor penuh oleh EPMT. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.1003967 tanggal 6 Februari 2012.
Based on the MDI shareholders’ statement of decree without holding the General Meetings of Shareholders which was signed on December 23, 2011, and covered by Notarial Deeds No. 23 dated December 30, 2011 of George Handojo Hermawi, S.H., MDI’s shareholders have agree about the increase in MDI’s issued and fully paid capital amounting to Rp6,000,000,000 (consist of 60,000 shares with par value of Rp100,000 per share) which have been subscribed and fully paid by EPMT. These changes have been approved by Ministry of Justice and Human Rights through Receipt Notification of the Amendment of the Articles of Association Letter No. AHU-AH.01.1003967 dated February 6, 2012.
112
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. REKLASIFIKASI AKUN
36. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Certain accounts in the consolidated financial statements as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 have been reclassified to conform with the presentation in the December 31, 2011 consolidated financial statements:
Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2011: Dilaporkan Sebelumnya/ As Previously Reported
Dilaporkan Saat Ini/ As Currently Reported
Reklasifikasi/ Reclassifications
1 Januari 2010/31 Desember 2009 ASET Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Aset lancar lainnya Penyertaan saham Uang muka pembelian aset tetap Aset tidak lancar lainnya
January 1, 2010/December 31, 2009 ASSETS 197.170.092.624 26.537.070.077 30.042.628.907
5.210.236.155 (10.935.191.377) 37.403.818.826 (21.888.646.997) (9.790.216.607)
5.210.236.155 186.234.901.247 37.403.818.826 4.648.423.080 20.252.412.300
Prepaid value added tax Other current assets Investment in shares of stock Advances for purchases of equipment Other non-current assets
Hak Minoritas atas Aset Bersih Entitas Anak
480.233.966.079
(480.233.966.079)
-
Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries
EKUITAS Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali Laba belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi, neto Kepentingan non-pengendali
(7.067.833.816) 102.392.500 -
(182.829.714)
EQUITY Differences arising from transaction with non-controlling interest Unrealized gains on appreciation in market values of investments, net Non-controlling interest
(7.250.663.530)
182.829.714 480.233.966.079
285.222.214 480.233.966.079
December 31, 2010 ASSETS
31 Desember 2010 ASET Pajak pertambahan nilai dibayar dimuka Aset lancar lainnya Penyertaan saham Uang muka pembelian aset tetap Aset tidak lancar lainnya
215.296.212.071 11.025.000.000 30.067.758.568 47.114.793.988
11.115.707.317 (16.840.662.539) 37.403.818.826 (21.888.646.997) (9.790.216.607)
11.115.707.317 198.455.549.532 48.428.818.826 8.179.111.571 37.324.577.381
Prepaid value added tax Other current assets Investment in shares of stock Advances for purchases of equipment Other non-current assets
Hak Minoritas atas Aset Bersih Entitas Anak
398.132.727.636
(398.132.727.636)
-
Minority Interests in Net Assets of Subsidiaries
EKUITAS Selisih transaksi dengan pihak non-pengendali Laba belum direalisasi atas kenaikan nilai pasar investasi, neto Kepentingan non-pengendali
(1.106.981.876) (210.124.293) -
(171.418.729)
CASH
FLOW
Non-cash transactions: 2011
Reklasifikasi uang muka pembelian aset tetap
(38.705.564) 398.132.727.636
37. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Transaksi non-kas:
Reklasifikasi aset dalam pengerjaan
(1.278.400.605)
171.418.729 398.132.727.636
37. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS
EQUITY Differences arising from transaction with non-controlling interest Unrealized gains on appreciation in market values of investments, net Non-controlling interest
2010
81.555.998.628
85.776.426.234
Reclassification of constructions in progress
100.725.505
4.172.462.319
Reclassification of advances for purchases of equipment
113
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) di Indonesia dan efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 dan yang relevan dengan laporan keuangan Grup adalah sebagai berikut:
The Statements of Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) and effective on or after January 1, 2012, which are relevant to the Group’s consolidated financial statement are as follows:
a.
PSAK 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
a.
PSAK 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
b.
PSAK 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap”, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetapdan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya.
b.
PSAK 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment”, prescribe the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them.
c.
PSAK 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur tentang penentuan biaya manfaat purnakarya dalam laporan keuangan pemberi kerja yang memiliki program manfaat purnakarya. Dengan demikian Pernyataan ini melengkapi PSAK 24 (revisi 2010).
c.
PSAK 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, concerned with the determination of the cost of retirement benefits in the financial statements of employers having plans. Hence this Standard complements PSAK 24 (Revised 2010).
d.
PSAK 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja dan mensyaratkan pengakuan liabilitas dan beban jika pekerja telah memberikan jasanya dan entitas menikmati manfaat ekonomis yang dihasilkan dari jasa tersebut.
d.
PSAK 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits and requires the recognation of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service.
e.
PSAK 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”, menentukan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau produksi aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban.
e.
PSAK 26 (Revised 2011), “Borrowing Costs”, provides borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset form part of the cost of that asset. Other borrowing costs are recognised as an expense.
114
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
f.
PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut.
f.
PSAK 30 (Revised 2011), “Leases”, prescribes, for lessees and lessors, the appropriate accounting policies and disclosure to apply in relation to leases which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets.
g.
PSAK 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan mendatang untuk pemulihan/(penyelesaian) jumlah tercatat aset/(liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; dan transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas.
g.
PSAK 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery/(settlement) of the carrying amount of assets/(liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
h.
PSAK 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
h.
PSAK 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
i.
PSAK 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non-keuangan. Persyaratan penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian. Persyaratan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan.
i.
PSAK 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, establishes principles for recognising and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell nonfinancial items. Requirements for presenting information about financial instruments are in PSAK 50 (Revised 2010): Financial Instruments: Presentation. Requirements for disclosing information about financial instruments are in PSAK 60: Financial Instruments: Disclosures.
j.
PSAK 56 (Revisi 2011), “Laba per Saham”, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
j.
PSAK 56 (Revised 2011), “Earnings per Share”, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity.
115
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PT KALBE FARMA Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT KALBE FARMA Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
38. STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUE BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
k.
PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
k.
PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
l.
ISAK 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
l.
ISAK 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and Their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
m. ISAK 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”
m. ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or Its Shareholders”
n.
ISAK No. 23, “Sewa Operasi-Insentif”
n.
ISAK No. 23, “Operating Leases-Incentives”
o.
ISAK No. 24, ”Evaluasi Substansi beberapa Transaksi yang Melibatkan suatu Bentuk Legal Sewa”
o.
ISAK No. 24, “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease”
p.
ISAK No. 25, ”Hak atas Tanah”
p.
ISAK No. 25, “Land Rights”
q.
ISAK No. 26, “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
q.
ISAK No. 26, “Reassessment of Embedded Derivatives”
39. PENYELESAIAN KONSOLIDASI
LAPORAN
KEUANGAN
39. COMPLETION OF THE FINANCIAL STATEMENTS
CONSOLIDATED
The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s management on March 9, 2012.
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit oleh manajemen Perusahaan pada tanggal 9 Maret 2012.
116
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Ikhtisar Data Keuangan Penting / Substantial Financial Highlights 1
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Penjualan/pendapatan usaha 2. Laba (rugi) 3. Total laba (rugi) komprehensif 4. Laba (rugi) per saham
Information of the Compay’s business results in comparison for 5 (five) fiscal years or since the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes: 1. Sales/operating income 2. Profit (loss) 3. Total comprehensive profit (loss) 4. Net profit (loss) per share
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat antara lain: 1. Modal kerja bersih 2. Jumlah investasi pada entitas lain 3. Jumlah aset 4. Jumlah liabilitas 5. Jumlah ekuitas
Information on the Company’s financial positions in comparison for 5 (five) fiscal years or since the the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes: 1. Net working capital 2. Total Investment on other entity 3. Total assets 4. Total liabilities 5. Total equity
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 5 (lima) tahun Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
Financial ratio in comparison for 5 (five) years or since the establishment of the Company and if the Company runs its business activities less than 5 (five) years Information includes 5 (five) financial ratio in general and relevant to the company industry
4
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
Stock price information in tables and graphics.
5
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir Informasi memuat: 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding) 2. Tingkat bunga/imbalan 3. Tanggal jatuh tempo 4. Peringkat obligasi/sukuk
Information on outstanding bonds, sukuk or convertible bonds in 2 (two) last fiscal book The information includes: 1. Total of outstanding bonds/sukuk/convertible bonds 2. Level of interest/return 3. Due date 4. Rating on bonds/sukuk
2
3
8-9
8
8
10-11
11
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Report of the Board of Commissioners and Directors 1
2
3
Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)
Report from the Board of Commissioners Includes: 1. Assessment on Directors performance in managing the company 2. Overview on company business prospect initiated by the Directors 3. Committees under the Board of Commissioners supervision 4. Board of Commissioners composition amendment (if any)
Laporan Direksi Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut: 1. Analisis Atas Kinerja Perusahaan Misalnya Kebijakan Strategis, Perbandingan Antara Hasil Yang Dicapai Dengan Yang Ditargetkan, Dan Kendala-Kendala Yang Dihadapi Perusahaan. 2. Prospek Usaha 3. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Yang Telah Dilaksanakan Oleh Perusahaan 4. Perubahan Komposisi Dewan Direksi (Jika Ada).
Board Of Directors' Report Incudes: 1. The Company Performance Analysis Include Strategic Policy, Performance Comparison Based on Target, and Challenges 2. Company Prospect 3. Good Corporate Governance Implementation by The Company 4. Board Of Directors Composition Amendment (If Any)
Tanda Tangan Anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Memuat Hal-Hal Sebagai Berikut: 1. Tanda Tangan Dituangkan Pada Lembaran Tersendiri 2. Pernyataan Bahwa Direksi dan Dewan Komisaris Bertanggung Jawab Penuh Atas Kebenaran Isi Laporan Tahunan 3. Ditandatangani Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Dengan Menyebutkan Nama dan Jabatannya 4. Penjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Yang Bersangkutan Dalam Hal Terdapat Anggota Dewan Komisaris Atau Direksi Yang Tidak Menandatangani Laporan Tahunan, Atau: Penjelasan Tertulis Dalam Surat Tersendiri Dari Anggota Yang Lain Dalam Hal Tidak Terdapat Penjelasan Tertulis Dari Yang Bersangkutan
Signature of member of the Board of Directors and the Board of Commissioners Includes: 1. Signatures on Separate Pagination 2. Statement of Accountability on The Contents of The Report By The Board of Commissioners and Directors 3. Signed By All Members of The Board of Commissioners and Directors Completed With Names and Positions 4. Separate Written Notice Concerning The Explanation of Refusal of Member of Board of Commissioners or Directors To Place His / Her Authograph on The Signature Page, or: Written Notice From Other Member In Case There Is No Explanation Provided By The Concerned Member
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
14-23
24-37
38-39
No.
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Profil Perusahaan / Company Profile 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website
Name and complete address of the company Includes name and address, post code, no. Tel, no. Fax, email and website
Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
The company brief history Includes: date/year of establishment, name, and change of company name (if any).
Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan 2. Penjelasan mengenai produk dan atau jasa yang dihasilkan
Business activity To include description of: 1. Company business activity in pursuant to the articles of association; and 2. Product and services description
Struktur organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan
Organization structure In chart include names and positions
Visi dan misi perusahaan Mencakup: 1. Visi dan misi perusahaan; dan 2. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris
Visi dan misi perusahaan Includes: 1. The company vision and mission; and 2. Information on the approval of vision and mission from Directors/ Board of Commissioners
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris
The Board of Commissioners' identity and resume Information to include: 1. Name 2. Position (include in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of appointment as member of Board of Commissioners
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Nama 2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) 3. Umur 4. Pendidikan 5. Pengalaman kerja 6. Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi
The Board of Directors' identity and resume Information to include: 1. Name 2. Position (include in other company or institution) 3. Age 4. Education 5. Work experience 6. Date of appointment as member of Board of Directors
54-55
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan) Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan 3. Pelatihan karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan 4. Biaya yang telah dikeluarkan
Total numbers of employee (2 years comparison) and description of competence development (i.e.: education aspects and employees training) Information to include: 1. Total employee on organization level 2. Total employee on education level 3. Employees training to represent equal opportunity for all employees 4. Budget allocation
62-77
Komposisi pemegang saham Mencakup antara lain: 1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%, dan persentase kepemilikannya
Shareholders composition Includes: 1. Shareholders name with 5% or more shares 2. Name of Directors and Commissioners with shares ownership 3. Public shareholders with the ownership of less than 5%, its percentage
42
44
46-47
48
50-51
52-53
78-79
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6
No 11
12
13
14
15
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. K ronologis pencatatan saham 2. J enis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
Shares listing chronology Includes: 1. Share listing chronology 2. Any corporate action that may amend share price fluctuation 3. Shares fluctuation from the initial listing to the end of fiscal report 4. The stock exchange name where the company is listed
Kronologis pencatatan Efek lainnya Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan Efek lainnya 2. J enis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah Efek lainnya 3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan 5. Peringkat Efek
Chronology of other stock listing Includes: 1. Chronology of other stock listing 2. Ccorporate action that create amendment in total other stock 3. Amendment in total other stock from listing up to fiscal book 4. The name of exchange where it's being listed 5. Stock ratings
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
Name and address of institution and/or supporting profession of capital market Information to include: 1. Name and address of BAE 2. Name and address of Public Accountant Firm 3. Name adn address of Share Registrar
Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Awards and or certifications received by the company, both national and international Information to include: 1. Awards and or certificates name 2. Year of awards 3. The institutions information 4. Validity of certificates
84-85
Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)
Name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any)
80-81
79
11
43
Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on the Company Performance 1
2
3
4
Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha; 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; 3. Penjualan/pendapatan usaha; 4. Profitabilitas untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)
Operation Review per business segment Includes: 1. Production/business activity; 2. Increase/decrease in operation; 3. Sales/operating income; 4. Profitabilitas the above is intended for each business segment review in the financial report (if any)
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi); 4. Pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas
The company financial performance analysis Financial performance analysis completed with fiscal year and previous year comparison (in naration and tables), whicn include: 1. Current assets, non-current assets, and total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities; 3. Sales/operating income, expenses and profit (loss); 4.Other comprehensive income, and total comprehensive income (loss) 5. Cash flows
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
Discussion and analysis concerning solvability and receivables collectability of the company Information regarding: 1. Short term and long term solvability 2. Receivable collectability
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) Penjelasan atas: 1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy),
Discussion on capital structure and management policy on capital structure Explanation on: 1. Capital structure 2. Management policy on capital structure
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
100-123
142-162
154, 159
159-160
No 5
6
7
8
9
10
11
12
13
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. S umber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. L angkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal, agar diungkapkan
Discussion on material commitment on capital goods investment Explanation regarding: 1. Objective of the commitment 2. The sources of fund expected to fulfill the comitment 3. Denomination of currency 4. The company plans to protect the risk from the committed foreign exchange position Notes: please disclose the information if the company do not have any material commitment
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru Penjelasan mengenai: 1. B esaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. F aktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produksi atau jasa baru
The disclosure of increase or decrease of material from sales/net income, the discussion is required concerning the trend and to relate it to total sales of products or services, an or the existence of new product or service The explanation include: 1. Total increase/decrease in sales or net revenues 2. Any factors created the increase/decrease in material from sales or net revenues that is related to total goods or sold services, and or new products or services
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun Ada atau tidak ada pengungkapan
Discussion on price change impact to sales/net revenue and income of the company for 2 (two) years or since the inception of its business, if it is less than 2 (two) years Disclosure or undisclosure
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan
Information and material facts after the accounting report Description on significant events post financial statements date including its impact to the business performance and risk in the future. Notes: please disclose if the company does not have any significant event after the date of accounting report
165-166
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
The company business prospect review Description concerning company prospects which is related to industry and economy in general as well as quantitatives supporting data from reliable sources
100-123
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar
Marketing aspect review Description concerning marketing aspects on products and/or services of the company, such as marketing strategy and market shares
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
Description on dividend policy and cash dividend per shares and total dividend per year published or paid-off for 2 (two) fiscal years Includes description on: 1. Total dividend 2. Total dividend per share 3. Payout ratio for concern year Notes: please disclose, if there is no dividend payout
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana) Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana, 2. Rencana penggunaan dana, 3. Rincian penggunaan dana, 4. Saldo dana, dan 5. T anggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)
The public offering proceed realization (the company is obligated to report the realization of fund) Includes description on: 1. Total proceeds 2. Fund allocation plan 3. Breakdwon of fund allocation 4. Fund balance, and 5. The date of GMS approval on any amendment of fund allocation (if any)
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal. Memuat uraian mengenai: 1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yg direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Material information concerning investment, expansion, divestment, acquisition or receivables/capital restructurisation Include description on: 1. The objective of transactions; 2. Transaction value or restructuring amount; 3. Sources of fund. Notes: please disclose if there is no transaction
163
Not Applicable
145
162
164
164
165
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 No 14
15
16
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan; 5. K ebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
Information of material transaction with conflict of interest and/or transaction with affiliated parties Include description on: 1. The name of parties in the transaction and the nature of affiliated relations; 2. The explanation on the transaction fairness; 3. The reasons on the transaction; 4. Transaction realization on current period; 5. The company policy related to the review mechanism on the transaction; 6. Regulation compliance and related rules Notes: please disclose if there is no transaction
165
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundangundangan dan dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
Description on regulations amendment with significant impact to the company The description include: laws amendment and its impact to the company Notes: please disclose if there is no amendment with significant impact
166-167
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan
Description on accounting policy amendment The description include: amendment of accountant policy, reasons and its impact to the financial statements
167-171
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 1
2
3
4
5
Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris 4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan 5. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
The Board of Commissioners description The description include: 1. Responsibility of the Board of Commissioners 2. Remuneration policy procedure 3. Remuneration structure with its component and nominal values per component 4. Meeting frequency and attendance of the Board of Commissioners 5. Training program to enhance the Board of Commissioners competence
Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Frekuensi pertemuan 3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan 4. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
The Board of Directors description The description include: 1. Scope of works and responsiblity of each Director 2. Meeting frequency 3. Total attendance of member of the Board of Directors 4. Training program to enhance the Board of Directors competence
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Uraian mengenai: 1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 3. Pihak yang melakukan assessment
Assessment to the member of Board of Commissioners and/or Directors The description on: 1. Implementation process of performance assessment of the Board of Commissioners and/or Directors 2. The criteria applied into the assessment on the performance of the Board of Commissioners and/or Directors 3. The assessor
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi 2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek dan jangka panjang/pasca kerja untuk setiap anggota Direksi 3. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
Analysis of Directors remuneration policy Includes: 1. Remuneration policy procedure 2. Remuneration structure that indicate the type and total salary in short term and long term/post assignment for each Director 3. Performance indicator to measure the performance of Directors
Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
Audit Committee Includes: 1. Name and position of audit committee 2. Education qualification and work experience of audit committee members 3. Independence of audit committee members 4. Duties and responsibilty 5. Brief report on the implementation of audit committee activity 6. Meeting frequency and total attendance
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
183-188
188-196
195
194
196-199
No 6
7
8
9
10
11
12
13
14
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6
Halaman Page
Komite Nominasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi 2. Independensi anggota komite nominasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi 5. F rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi
Nomination Committee Includes: 1. Name and position of nomination committee 2. Independence of nomination committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of nomination committee 5. Meeting frequency and total attendance
Komite Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi 2. Independensi anggota komite remunerasi 3. Uraian tugas dan tanggung jawab 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi 5. F rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi
Remuneration Committee Includes: 1. Name and position of remuneration committee 2. Independence of remuneration committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of remuneration committee 5. Meeting frequency and total attendance
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain 2. Independensi anggota komite lain 3. Uraian tugas dan tanggung jawab. 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain 5. F rekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
Other committees under the Board of Commissioners Includes: 1. Name and position of other committee 2. Independence of other committee members 3. Duties and responsibilty 4. Implementation activity of other committee 5. Meeting frequency and total attendance
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
Duties and function of Corporate Secretary Includes: 1. Name and brief resume of corporate secretary 2. Implementation of duties of corporate secretary
215-221
Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal 2. Jumlah pegawai pada unit audit internal 3. Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal 4. Struktur atau kedudukan unit audit internal 5. Uraian pelaksanaan tugas 6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal
Description on audit internal unit Includes: 1. Name of audit internal unit chairman 2. Total employee under audit internal unit 3. Qualification/certification as audit internal proffesion 4. Structure or position of audit internal unit 5. Implementation of duties 6. Information on the party who appoint/dismiss the chairman of audit internal unit
204-208
Akuntan Perseroan Informasi memuat antara lain: 1. J umlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. J umlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. B esarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) 4. J asa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit
The Company accountant Information includes: 1. Total period of accountant in auditing the financial statements of the company 2. Total period of Public Accounting Firm in auditing the company financial statements 3. Audit fees and attestment services (if the accountant provides other attestment services at the same time of audit works) 4. Other services provided by the accountant aside of financial audit works
208-209
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
Description of risk management Includes: 1. Elaboration on risk management system 2. Elaboration on evaluation conducted on the effectiveness of risk management system 3. Elaboration of risks aspect of the company 4. Efforts in managing the risk
209-214
Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
Description of internal control system Includes: 1. Brief report on internal control system 2. Evaluation summary on the effectiveness of internal control system
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
Description of corporate social responsibility on environmental Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to environmental program, including material usage and environmental friendly and recycle energy, waste management system of the company, etc. 4. Environment certificates
199-200
200-201
201-203
204
250-254
PT Kalbe Farma Tbk • Annual Report 2011
Referensi Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Cross Reference to Bapepam-LK Rule X.K.6 No 15
16
17
18
19
20
21
Hal yang Dipersyaratkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 Required Item in Bapepam-LK Rule X.K.6 Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan dan 3. D ampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on manpower, health and safety Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to manpower practice, health, and safety, such as gender equality and equal opportunity, infrastructure and work safety, employee turnover level, work accident level, trainings, etc.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on social and community development Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to social and community development, such as utilization of local labour, community empowerement in the company surrounding, improvement of infrastrucrue and social facility, donation, etc.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
Description of corporate social responsibility on consumers responsibility Includes: 1. Policy 2. Activitiy, and 3. Financial impact from the activity related to product responsibility, such as health and consumers protection, product information, infrastructure, total and policy on customer complaint
249-250
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
Important cases faced by the company, subsidiary, member of Directors and/or member of the Board of Commissioners with the tenure during the annual report period Includes: 1. Litigation case 2. Status of litigation disposal 3. Financial impact from the litigation Notes: Please disclose if there is no litigation cases in the company
224-225
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
Information access and company data Description on the availability of information access and company data to the public, such as website, mass media, mailing lists, bulletins, analyst gatherings, etc.
221
Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Keberadaan kode etik 2. Isi kode etik 3. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
Discussion on code of ethics Includes: 1. The existence of code of ethics 2. The contents 3. Disclosure on the application of code of ethics to all organisation levels 4. Its implementation and procedure 5. Disclosure on corporate culture by the company
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran 2. Perlindungan bagi whistleblower 3. Penanganan pengaduan 4. Pihak yang mengelola pengaduan
Description of whistleblowing system The description of whistleblowing system includes: 1. The reporting on violation 2. The protection to the whistleblowers 3. The handling of reporting 4. The responsible team to manage the complaint
Informasi Keuangan Financial Statements 1
Halaman Page
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan
PT Kalbe Farma Tbk • Laporan Tahunan 2011
Letter of Statements from the Directors concerning the accountability on the Financial Statements In compliance to the regulation of Bapepam-LK No. VIII.G.11 concerning the Responsibility of Directors on Financial Statements
248-249
240-249
227-229
229-230
PT KALBE FARMA Tbk Head Office
Factory
Gedung KALBE Jl. Let.Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih, Jakarta 10510 Indonesia Tel. (62-21) 4287 3888 - 89 Fax. (62-21) 4287 3678 Email:
[email protected]
Kawasan Industri Delta Silikon Jl. M.H. Thamrin Blok A3 - 1 Lippo Cikarang, Bekasi 17550 Indonesia Tel. (62-21) 8990 7333 - 37 Fax. (62-21) 8990 7360
www.kalbe.co.id