LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
BAB IV UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian, pemulihan, dan pengembangan komponen-komponen lingkungan hidup. Berdasarkan amanat dari Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, penggunaan sumber daya alam haruslah selaras, serasi, dan seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Surabaya sebagai ibukota Propinsi Jawa Timur memiliki pertumbuhan kawasan terbangun yang sangat pesat. Pertumbuhan ini secara alamiah menuntut tingkat pemenuhan kebutuhan sumber daya bagi masyarakatnya. Untuk itu antara pelestarian sumber daya dengan pembangunan berkelanjutan diperlukan suatu agenda pengelolaan lingkungan yang disusun melalui proses evaluasi dan penyempurnaan program-program kerja yang telah dilaksanankan, serta pengkajian dan pengembangan program-program kerja baru.
4.1
Rehabilitasi Lingkungan Pemanfaatan lahan yang terbatas di Surabaya untuk berbagai kepentingan yang
lebih bersifat komersial serta tidak sesuai dengan peruntukannya akan menyebabkan perubahan kualitas lingkungan menjadi lebih buruk. Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Hutan Kota merupakan salah satu alternatif yang baik dalam mengatasi masalah tersebut melalui fungsi dan peranannya yang sangat beragam. RTH atau Hutan Kota diharapkan dapat membantu mengatasi pencemaran udara, menjaga tata air, dan melestarikan plasma nutfah. Oleh karena itu, dalam pengembangan RTH atau Hutan Kota tersebut tentunya perlu dipertimbangkan berbagai aspek seperti luas, bentuk, dan tipe RTH atau Hutan Kota. Di samping itu keberhasilan pembangunan dan pengelolaan RTH atau Hutan Kota tersebut akan sangat ditentukan oleh adanya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Pada tahun 2011, jumlah luasan RTH di Kota Surabaya sebesar 6.691,96 ha atau 20,25 % dari luas total Kota Surabaya dan pada tahun 2012 Luasan RTH tidak berubah. RTH yang ada di Kota Surabaya telah memenuhi target luasan RTH sesuai Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2007 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya, dimana ditetapkan RTH diupayakan 20 % dari luas kota. Luas dari masing-masing jenis RTH di Kota Surabaya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.1.
IV - 1
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Tabel 4.1. Luasan RTH Kota Surabaya
Sumber: Bappeko Surabaya, 2012
Rencana RTH dimaksudkan untuk meningkatkan keindahan lingkungan kota dan sekaligus mendukung pelestarian lingkungan kota. Kegiatan RTH adalah sebagai berikut : 1. Penambahan hutan kota dan lahan hijau kota; 2. Perluasan areal pemakaman; 3. Penataan dan normalisasi fungsi trotoar; 4. Gerakan sejuta pohon yang disosialisasikan melalui beberapa media terhadap seluruh lapisan masyarakat.
Untuk mensukseskan kegiatan RTH diwujudkan dengan menetapkan kebijakan pembangunan sebagai berikut : 1. Pembebasan atau penyediaan lahan untuk memperluas RTH di Kota Surabaya; 2. Penataan dan revitalisasi RTH dalam rangka optimalisasi fungsi RTH di Kota Surabaya; 3. Penyediaan lahan untuk fasilitas makam dan peningkatan kualitas pengelolaan makam; 4. Pengendalian pelaksanaan pembangunan dengan memperhatikan ketersediaan lahan prasarana lingkungan, utilitas umum, dan fasilitas sosial khususnya RTH dan makam; 5. Sosialisasi dalam rangka peningkatan partisipasi atau peran masyarakat dalam penyediaan dan pengelolaan RTH dan makam. IV - 2
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
Gambar 4.1 Rencana Pembebasan Lahan untuk RTH (Makam) TPU Keputih.
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2012
Salah satu kegiatan penghijauan yang terlaksana pada tahun 2012 ini adalah pembangunan Hutan Kota Balas Klumprik dan Hutan Kota Pakal. Tabel 4.2 dan Tabel 4.3 dijelaskan jenis tanaman yang ada di Hutan Kota Balas Klumprik dan Hutan Kota Pakal. Tabel 4.2. Jenis Tanaman Hutan Kota Balas Klumprik NO. I. 1 2 3 4 5 II. 6 7 8 9 10
BLOK / JENIS
STRATIFIKASI TAJUK
JUMLAH TANAMAN (POHON)
1 1 1 2 3
55 54 54 54 54 271
1 1 1 2 3 8
47 46 47 47 47 234
2
BLOK A (luas = 2.035,76 m ) Asam Jawa Ampupu Aren Akasia Asam londo Jumlah I 2 BLOK B (luas = 1.744,71 m ) Bendo Bayur Beringin Bungur Bauhinia / mangkok Jumlah II
IV - 3
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
NO. III. 11 12 13 IV. 14 15 16 V. 17 18 19 20 VI. 21 22 23 VII. 24 25 26 VIII. 27 28 29 30 31 32 33 34 35 IX. 36 37 38 39 40 X. 41 42 43 XI. 44
BLOK / JENIS
STRATIFIKASI TAJUK
JUMLAH TANAMAN (POHON)
1 2 3
60 60 60 180
1 2
66 66 66 198
1 1 2 2
54 53 54 53 214
1 1 2
70 69 69 208
1 1
61 61 60 182
1 1 2 2
31 31 30 30
1 2 2 2 2
30 30 30 30 30 272
1 1 2 2 2
47 48 48 47 47 237
1 2
51 52 52 155
1
47
2
BLOK C (luas = 1.350,81 m ) Cempaka Cendana Cembirit Jumlah III 2 BLOK D (luas = 1.486,19 m ) Damar Dadap merah Durian Jumlah IV 2 BLOK E (luas = 1.602,91 m ) Eucalyptus Epek/apak Eboni Endo-endogan Jumlah V 2 BLOK G (luas = 1.550,04 m ) Gaharu Gintungan Gmelina Jumlah VI 2 BLOK J (luas = 1.367,73 m ) Jati Johar Jabon Jumlah VII 2 BLOK J (luas = 2.044,61 m ) Kemiri Kenanga Kluwih Kemlandingan/lamtoro Kepuh Kepel Kesambi Ketapang Klerak Jumlah VIII 2 BLOK M (luas = 1.772,53 m ) Mindi Mahoni Mimba Mojo Mundu Jumlah IX 2 BLOK N (luas = 1.155,82 m ) Nyamplung Nangka Nyawai/waru Jumlah X 2 Blok P (luas = 1.395,06 m ) Pinang
IV - 4
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
NO. 45 46 47 XII. 48 49 50 51 52 XIII. 53 54 55 XIV. 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65
BLOK / JENIS Pulai Pinus Petai Jumlah XI 2 Blok S (luas = 1.640,35 m ) Siwalan Suren Sengon Sonokeling Saninten Jumlah XII 2 Blok T (luas = 998,31 m ) Trembesi Tanjung Tutup Jumlah XIII 2 Blok bambu (luas = 2.985 m ) Bambu ampel Bambu apus Bambu ater Bambu jepang Bambu kuning Bambu ori Bambu petung Bambu sembilang Bambu serit Bambu wulung
STRATIFIKASI TAJUK
JUMLAH TANAMAN (POHON)
1 1 2
46 47 47 187
1 1 1 1 2
44 43 43 44 43 217
1 2 3
44 44 44 132
2 2
347 347 347 347 347 347 347 347 347 347
1 2 2
Jumlah XIV XV. 66 67 68 XVI. 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
3470 2
Blok ruang hijau terbuka (luas = 1.563,7 m ) Cemara laut Damar Filicium Jumlah XV 2 Blok buah-buahan (luas = 1.984,98 m ) Jambu darsono Jambu monyet Juwet Kawis Matoa Mangga Kedondong Sawo Sawo kecik Rambutan Jumlah XVI TOTAL
Sumber: Dinas Pertanian Kota Surabaya, 2012.
IV - 5
1 1 2
25 25 25 75
2
10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 100 6332
2 2 2
2 2
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
Tabel 4.3. Jenis Tanaman Hutan Kota Pakal NO
BLOK/NAMA TANAMAN
NAMA ILMIAH
1
HUTAN VEGETASI AROMATIK (POHON) 2 2 LUAS: 4907 m ; POPULASI: 16 bt/100 m Tanjung Mimusops elengi
2
Cendana
Santalum album
3
Gaharu
Aquilaria molluccensis
4
Kemenyan
Styrax benzoin
5
Kayu Putih
Eucalyptus camaldulensis
6
Gondorukem
Colophonium
7
1
Kasturi Juniperus chinensis HUTAN POHON BERTAJUK INDAH (POHON) 2 2 LUAS: 5629 m ; POPULASI: 16 bt/100 m Akasia Acacia auriculiformis
2
Angsana
Pterocarpus indicus
3
Asam Londo
Pithecollobium dulce
4
Beringin
Ficus benjamin
5
Bintaro
Cerbera odollam
6
Bisbul
Diospiros discolor
7
Cemara Laut
Casuarina equisetifolia
8
Glodogan bulat
Polyalthea fragrans
9
Glodogan tiang
Polyalthea longifolia
10
Kaliandra
Caliandra kolothyrus
11
Keben
Baringtonia asiatica
12
Kersen
Muntingia calabura
13
Ketapang
Terminalia catappa
14
Kiara Payung
Filicium decipien
15
Kreco
Vivipara javanica
16
Klerek
Sapindus rarak
17
Kedawung
Parkia raxbur
18
Kemiri
Aleurites molluccana
19
Leci
Litchi chinensis
20
Nyamplung
Callophyllum inopphyllum
21
Pinus
Pinus merkusii
22
Pule
Alstonia macrophylla
23
Sawo duren
Crysopphyllum cainito
24
Sapu tangan
Maniltoa brauneodes
25
Trembesi
Samanea saman
26
1
Turi Sesbania grandiflora HUTAN PRODUKSI BUAH (POHON) 2 2 LUAS: 8116 m ; POPULASI: 9 bt/100 m Asam Jawa Tamarindus Indica
2
Belimbing
Averrhoa carambola
3
Belimbing wuluh
Avverhoa bilimbi
4
Cempedak
Artocarpus chempeden
A
B
C
IV - 6
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 NO
BLOK/NAMA TANAMAN
NAMA ILMIAH
5
Jambu air
Eugenium aquea
6
Juwet
Syzygium cumini
7
Jambu biji
Psidium guajava
8
Jambu mente
Anacardium occidentale
9
Kweni
Mangifera odorati
10
Kenitu
Chrysophyllum cainito
11
Kawisto kerikil
Feroniella lucida
12
Matoa
Pometia pinnata
13
Mangga
Mangifera indica
14
Nangka
Artocarpus integra
15
Sawo manila
Achras sapota
16
Sawo kecik
Manilkara kauki
17
Srikaya
Annona squamosa
18
1
Sukun Artocarpus communis HUTAN PRODUKSI KAYU (POHON) 2 2 LUAS: 5003 m ; POPULASI: 16 bt/100 m Gelam Melaleuca leucadendron
2
Jati
Tectona grandis
3
Kayu manis
Cinnamomum zeylanicum
4
Kayu hitam
Diospyros clebica
5
Kayu ulin/Kayu besi
Eussidexylon zwageri
6
Kelapa
Cocos nucifera
7
Mahoni
Swietenia mahagoni
8
Meranti
Shorea sp
9
Sengon
Albizia falcataria
10
Sonokeling
Dalbergia latifolia
11
Sonokembang
Pterocarpus indicus
12
Suren
Toona sureni
13
1
Waru Hibicus macraphyllus HUTAN BERBUNGA (POHON) 2 2 LUAS: 3775 m ; POPULASI: 25 bt/100 m Bunga Kupu-kupu Bauhinia purpurea
2
Bungur
Lagerstroemia speciosa
3
Cempaka
Michelia alba
4
Dadap merah
Erythrina crista-gali
5
Flamboyan
Delonix regia
6
Johar
Cassia siamena
7
Kantil
Michelia alba
8
Kenanga
Canangium odoratum
9
Spatudea
Spathoedea campanulata
10
Saga
Adenanthera provoniana
11
1
Trengguli Cassia fistula HUTAN PALEM 2 2 LUAS: 3974 m ; POPULASI : 25 bt/100 m Kelapa gading Cocos nucifera
2
Kelapa sawit
D
E
F
Elaeuis guineensis
IV - 7
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 NO
BLOK/NAMA TANAMAN
NAMA ILMIAH
3
Palem botol
Mascarena lagenicaulis
4
Palem ekor tupai
Wadyetia bifurcata
5
Palem kol
Licuala grandis
6
Palem merah (rumpun)
Cyrtotachys lakka
7
Palem putrid
Veitchia menlii
8
Palem raja/Palem sadeng
Roystonea regia
9
Palem Phoenix
Phoenix roebelinii
10
Pinang
Areca catechu
11
Palem siwalan
Burassus flabellifer
12
Palem anggur merah
Latania lontaroides
13
Palem wregu (rumpun)
Rhapis excelsa
14
1
Palem kuning (rumpun) Chrysalidocarpus lutecens HUTAN BAMBU (ARBORETUM) 2 2 LUAS: 5890 m ; POPULASI: 100 bt/100 m Bambu apus Gigantocloa apus
2
Bambu jepang
Arundinaria pumila
3
Bambu kuning
Phyllostachys sulphrurea
4
Bambu ater
Gigantocloa atter
5
Bambu telur
Schizostachyum zollingeri
6
Bambu duri
Bambusa spinosa
7
Bambu hitam
Gigantocloa atroviolacea
8
Bambu pagar
Bambusa glaucescent
9
Bambu ori
Bambusa arundinaceae
10
Bambu petung
Dendrocalamus asper
G
Sumber: Dinas Pertanian Kota Surabaya, 2012.
Selain program penghijauan dengan pembangunan Hutan Kota, berbagai kegiatan penanaman tanaman juga dilakukan oleh masyarakat dari berbagai kecamatan di sekitar wilayahnya masing-masing. Berbagai kegiatan penanaman tanaman bakau (mangrove) juga dilakukan di beberapa wilayah di Kota Surabaya seperti di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar dan Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut. Tercatat ada 57 kegiatan penanaman tanaman mangrove yang dilakukan dari bulan Januari hingga Desember 2012, dengan jumlah pohon 149.300 batang pohon, yang ditanam pada lahan seluas 35,63 ha. Data selengkapnya mengenai kegiatan penanaman tanaman mangrove di Kota Surabaya pada tahun 2012 ini disajikan dalam Tabel UPL pada Buku Data. Ekosistem mangrove memiliki fungsi secara ekologis dan ekonomis. Secara ekologis mangrove melindungi habitat daratan melalui perlindungan abrasi pantai, tempat hidup beragam jenis biota dan yang sering tidak disadari mangrove berpengaruh besar terhadap iklim mikro suatu kawasan. Sedangkan secara ekonomi mangrove menjadi sumber ekonomi terutama masyarakat pesisir.
IV - 8
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) yang terbentang dari kenjeran sampai muara sungai dadapan dengan panjang pantai 2,65 km memiliki hutan mangrove dengan ketebalan yang bervariasi. Ekosistem Mangrove Pamurbaya adalah sebuah tempat konservasi yang menjadikan kawasan ini sebagai salah satu tempat wisata pendidikan yang selanjutnya disebut ekowisata. Konsep perencanaan dari ekowisata Pamurbaya ini adalah menjadikan kawasan hutan mangrove sebagai icon wisata andalan Kota Surabaya, serta sebagai ruang terbuka hijau tanaman rawa dan tempat berlindungnya burung-burung migran yang dilindungi. Estetika desain rencana tempat wisata dan information center yang lebih berkualitas, indah, nyaman, tertata, sehat dan berkelanjutan. Menghasilkan konsep dan desain tempat wisata dan information center yang mampu menunjang optimalisasi fungsi berkegiatan kepada masyarakat dengan tetap memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan alamnya. Kawasan Konservasi Pamurbaya dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Kawasan Konservasi Pamurbaya Sumber: Dinas Pertanian Kota Surabaya, 2012.
IV - 9
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Kawasan Pamurbaya terletak pada koordinat antara 7o 15’ 19,60” LS – 7o 17’ 13,25” LS dan 112o 48’ 35,69” BT – 112o 48’ 40,72” BT dengan luas wilayah 2.503,9 Ha. Kawasan Pamurbaya ini meliputi 4 Kecamatan dan 7 Kelurahan, yaitu: Kecamatan Gunung Anyar (Kel. Gunung Anyar Tambak) Kecamatan Rungkut (Kel. Medokan Ayu dan Wonorejo) Kecamatan Sukolilo (Kel. Keputih) Kecamatan Mulyorejo (Kel. Dukuh Sutorejo, Kel. Kalisari, dan Kel. Kejawen Putih Tambak) Pamurbaya juga merupakan muara dari 7 sungai yang ada di Kota Surabaya yaitu: Kali Kepiting, Kali Dami, Kali Bokor, Kali Wonokromo, Kali Kebonagung, dan Kali Perbatasan. Lokasi dari ke-tujuh sungai tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 Lokasi Muara Tujuh Sungai di Kawasan Pamurbaya
1 2 3
4
5
6 7 Sumber: Dinas Pertanian Kota Surabaya, 2012.
IV - 10
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 4.1.1
Jenis-jenis kegiatan fisik lain dalam upaya pengelolaan lingkungan di Kota Surabaya Kota Surabaya tidak memiliki hutan alami sehingga kegiatan reboisasi tidaklah dilakukan Pemerintah Kota Surabaya akan tetapi ada beberapa kegiatan seperti Pemerintah Kota melakukan pembuatan hutan Kota sebesar 41 hektar di berbagai Kecamatan di Kota Surabaya.
Kota Surabaya saat ini juga telah mencanangkan program Pengelolaan Lingkungan dalam menjaga kebersihan Kota yang meliputi perawatan saluran dengan “Pasukan Saluran” yang diharapkan dapat menjaga kebersihan terutama pada seluruh saluran yang ada di Kota Surabaya.
Selain kegiatan perawatan saluran Pemerintah Kota juga mencanangkan program perawatan taman dan jalur hijau untuk mensukseskan kegiatan ruang terbuka hijau di Kota Surabaya.
IV - 11
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
4.1.2
Jenis-jenis kegiatan fisik lain dalam Peran Serta Masyarakat dalam upaya pengelolaan lingkungan di Kota Surabaya. Kota Surabaya saat ini mempunyai program untuk merangsang peran serta masyarakat terhadap lingkungan dengan diadakan lomba kebersihan kampung dengan selogan “Green and Clean” dengan harapan memancing masyarakat untuk berperan aktif mengelola lingkungan sekitarnya.
IV - 12
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Kota Surabaya
juga melaksanakan penyuluhan terkait dengan reduksi
sampah, daur ulang serta sampah mandiri dengan harapan dan tujuan untuk merangsang masyarakat dalam pemanfaatan sampah lebih bernilai ekonomis dan merangsang masyarakat dalam pembentukan UKM daur ulang untuk menjadi perwakilan dalam hal pengelolaan daur ulang sampah.
IV - 13
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 4.2 Pengawasan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Bab IX Pasal 63 bahwa salah satu kewajiban pemerintah daerah adalah melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan perundang-undangan serta menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai AMDAL dan UKL-UPL. Adapun beberapa permasalahan yang ditemukan dalam kegiatan pengawasan UKLUPL dan AMDAL adalah : 1.
Masih banyaknya perusahaan yang belum melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan mematuhi persyaratan yang telah ditetapkan;
2.
Belum sesuainya upaya pengelolaan lingkungan yag dilakukan perusahaan dengan baku mutu yang telah ditetapkan;
3.
Terbatasnya
anggaran
dalam
melaksanakan
kegiatan
pengawasan
mengakibatkan tidak semua perusahaan bisa terawasi dengan baik; 4.2.1. Rekomendasi Dokumen Lingkungan Setiap kegiatan menimbulkan dampak pada lingkungan hidup baik pada komponen fisik-kimia, biologi, sosial-ekonomi-budaya maupun kesehatan masyarakat. Untuk mengurangi adanya resiko terhadap lingkungan maka setiap rencana kegiatan yang akan dilakukan selalu harus disertai dengan kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan baik berbentuk AMDAl, UKL-UPL, DPPL atau SPPL. Kriteria kegiatan penyusunan Dokumen Lingkungan tersebut ditentukan berdasarkan skala rencana kegiatan yang akan dilakukan. Jika diprakirakan akan memberikan perubahan mendasar pada lingkungan, maka rencana kegiatan tersebut harus dimulai dengan penyusunan AMDAL, sebaliknya jika tidak menimbulkan perubahan mendasar pada lingkungan maka cukup menyusun UKL-UPL. Untuk kegiatan yang sudah berjalan namun belum mempunyai dokumen lingkungan, maka wajib menyusun DPPL atau SPPL. Ketentuan tersebut secara jelas telah diatur pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.11 Tahun 2006 tentang Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib AMDAL. Dokumen Lingkungan memberikan konsekuensi adanya pedoman untuk senantiasa melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan, sebagaimana diamanatkan dalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selama tahun 2012 saja, mulai dari Januari hingga Nopember, jumlah dokumen UKL-UPL mencapai sebanyak 742 dokumen, sedangkan untuk dokumen AMDAL tercatat ada 10 dokumen. IV - 14
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
No
Jenis Dokumen
1
AMDAL
Pembangunan Pasar Turi
Pemrakarsa Nama Badan Pemohon Usaha PT. GALA MEGAH INVESMENT, JO
2
AMDAL
Pembangunan DR Apartement
PT.DIPARANU RUCITA
3
AMDAL
Apartemen Purimas
4
AMDAL
Kegiatan Pembangunan Apartemen Puncak Kertajaya
PT. MAHKOTA BERLIAN CEMERLANG PT. PUNCAK KERTAJAYA PERMAI
5
AMDAL
Pembangunan dan Pengoperasian Hotel Swiss bel'inn
PT. Perusahaan Pembangunan Simpang Lonceng
6
AMDAL
Pembangunan Skyline Towers, Office, Condotel dan kelengkapannya
PT. Menara Bumi Sejahtera
7
AMDAL
Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat Kota Surabaya
Dinas PU Bina Marga dan Pematusan
8
AMDAL
Pembangunan Apartemen dan Pertokoan Platinum
Lieliyana
9
AMDAL
10
AMDAL
1
UKL-UPL
2
UKL-UPL
3
UKL-UPL
4
UKL-UPL
5
UKL-UPL
Kegiatan Usaha
Pembangunan Hotel, Kondotel, Perdagangan Umum, Perkantoran, Restoran, Praktek Dokter Bersama dan Klinik Bersama PT. SAMATOR LAND Pembangunan Apartemen, Kantor, Hotel dan Ruko Puncak Bukit Golf PT. BANGUN PRIMA RAYA Jl. Perum Sakura Regency Blok O 1, Kel. Ketintang, Perorangan Ruko Kec. Gayungan Jl. Raya Menganti No. 36 A, Kel. Babatan, Kec. Ruko Wiyung Perorangan Jl. Pecindilan No. 42, Kel. Kapasan, Showroom, Service dan Kelengkapannya Kec. Genteng Perorangan Jl. Penjaringan Timur No. 22, Kel. Penjaringan Sari, Kec. Apotik Rungkut Perorangan Jl. Raya Achmad Rumah Makan / Depot "Banjar" dan Kelengkapannya Jais 6/6a Perorangan
Dan seterusnya tidak ditampilkan 74 2
UKL-UPL
Ang Anggrayani Ayliana Rajimin
Kolam renang, restaurant dan fitnes centre
Perorangan
Keterangan : Sumber
: Badan lingkungan hidup kota Surabaya, 2012
4.2.2. Pengawasan UKL/UPL Pengawasan terhadap pelaksanaan usaha/kegiatan yang mempunyai dampak terhadap
lingkungan
perlu
dilakukan.
Pengawasan
dilakukan
terhadap
usaha/kegiatan yang mempunyai dokumen lingkungan ataupun yang belum/tidak mempunyai
dokumen
lingkungan.
Dengan
dilakukannya
pengawasan
maka
diharapkan dampak usaha/kegiatan tersebut dapat terpantau dan terkelola dengan IV - 15
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 baik.
Pelaksanaan usaha/kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan
hidup harus selalu diawasi. Selama tahun 2012, pengawasan dilakukan pada ± 25 usaha/kegiatan. Dari 25 usaha/kegiatan, hanya 4 perusahaan yang administrasi belum taat. Dapat dilihat pada tabel UP-5. 4.3.
Penegakan Hukum Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
disebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk berperan dalam rangka pengelolaan lingkungan hidup. Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kemandirian masyarakat, menumbuh kembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat, menumbuhkan ketanggap segeraan
masyarakat
untuk
melakukan
pengawasan
sosial,
memberikan
saran/pendapat serta menyampaikan informasi atau menyampaikan laporan. Jumlah Pengaduan Masalah Lingkungan menurut Jenis Masalah. Penegakan hukum pidana lingkungan tetap memperhatikan azas ultimum remedium yang mewajibkan penerapan penegakan hukum pidana sebagai upaya terakhir setelah penerapan penegakan hukum administrasi dianggap tidak berhasil. Penerapan asas ultimum remedium ini hanya berlaku bagi tindak pidana formil tertentu, yaitu penindakan terhadap pelanggaran baku mutu air limbah, emisi, dan gangguan. Dalam pelaksanaan penegakan hukum yang terdapat dalam Undang-Undang ini meliputi prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses perumusan dan penerapan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi, akuntabilitas, dan keadilan. Melalui Peraturan Perundangan ini juga, Pemerintah memberi kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing yang tidak diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, salah satu tugas dan wewenang pemerintah
dalam
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan
hidup
adalah
mengembangkan dan melaksanakan kebijakan pengelolaan pengaduan masyarakat. Untuk itu, berdasarkan Keputusan Walikota Surabaya Nomor: 188.45/71/436.1.2/2004 Tanggal 6 April 2004 dibentuklah Pos Pengaduan Lingkungan Kota Surabaya. Pengaduan lingkungan adalah jenis pengaduan yang meliputi pencemaran atau kerusakan lingkungan diarahkan ke BLH Surabaya Bidang Penangulangan Dampak Lingkungan. IV - 16
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Pada tahun 2012, jumlah pengaduan masalah lingkungan yang diterima oleh Pos Pengaduan Lingkungan Kota Surabaya adalah sebanyak 85 pengaduan. Tabel 4.4 di bawah ini menunjukkan jumlah pengaduan masalah lingkungan menurut jenis masalahnya. Tabel 4.4. Jumlah Pengaduan Masalah Lingkungan Menurut Jenis Masalah NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
MASALAH YANG DIADUKAN AMDAL asap dapur dan limbah cair bahaya kebakaran BASU GOSONG DAN POLUSI UDARA bau Bau Limbah Cair bau tidak sedap, sumur yang tercemar limbah, dan kemacetan Bau/Asap exploitasi ABT Keberatan kebisingan kebisingan (bau cat, jam operasional larut malam) kebisingan dan getaran kebisingan, bau cat kebisingan, bau cat, dan waktu kerja. kebisingan, bau tiner LIMBAH CAIR limbah cair limbah cair (flok ungu di air) limbah cair (ikan mabuk) limbah padat panas dan kebakaran polusi udara (asap) polusi udara (asap) Udara (asap) dan perizinan Pengrusakan (penebangan) Polusi udara dan Limbah Cair dibuang ke sungai Udara (bau cat) lingkungan menjadi kumuh Udara (bau) udara/ BAU GAS CLORIN udara/bau bensin udara/bau resin limbah cair dan sumur berbau limbah cair dan udara limbah cair dan udara (fly ash dan bottom ash) lainnya TOTAL
JUMLAH PENGADUAN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 1 1 1 1 1 31 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 10 1 1 1 1 1 1 1 85
Sumber: Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya, 2012.
Berbagai pengaduan permasalahan lingkungan di atas diperoleh dari laporan masyrakat maupun laporan hasil pemantauan dari staff BLH Kota Surabaya. Status penanganan dari semua pengaduan tersebut ada yang telah selesai dan ada yang masih dalam pengawasan.
IV - 17
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
4.4
Peran Serta Masyarakat Masyarakat merupakan komponen penting dalam segala aspek terutama dalam peran pengelolaan lingkungan hidup. Masyarakat merupakan subjek utama yang menentukan keberlangsungan sumber daya alam lingkungan mereka. Dengan demikian dalam kebijakan yang dibuat pemerintah harus mengarah ke pembangunan masyarakat dan berorientasi terhadap kesejahteraan masyarakat untuk mendukung keberlangsungan sumber daya alam sekaligus menopang kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan-kebijakan pembangunan yang menyimpang yang tidak memperhitungkan aspek-aspek lingkungan harus dikritisi oleh masyarakat. Salah satu upaya untuk mengurangi terjadinya persoalan lingkungan yang terkait dengan
sumber
daya
alam
dan
masyarakat
adalah
melalui
pendekatan
pemberdayaan masyarakat untuk membangun kesadaran kolektif dan kritis agar mau dan mampu melakukan gerakan pengelolaan lingkungan secara mandiri dengan peran serta aktif,
sehingga masyarakat memiliki posisi yang
baik
dalam
pembangunan lingkungan yang berkelanjutan dan dapat melakukan pembelaan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat. Berbagai upaya penguatan masyarakat perlu dilakukan melalui cara pandang dan pola pikir kritis terhadap lingkungan. Hal ini tidaklah mungkin dilakukan sendiri oleh pemerintah, sudah tentu harus melibatkan komponen - komponen masyarakat lainnya. Salah satunya adalah dengan melibatkan LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) dalam proses penguatan masyarakat sipil dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat. Tujuan dasar pemberdayaan masyarakat disini adalah terciptanya
keseimbangan
antara
keberdayaan
masyarakat
dan
kelestarian
lingkungan. Tanpa lingkungan yang dapat menjamin kehidupan dan penghidupan yang layak, keberdayaan masyarakat akan sangat sulit terwujudkan. Jumlah LSM yang terdaftar di Bakesbang Propinsi Jawa Timur adalah sebanyak 290 LSM, dimana 7 (tujuh) diantaranya merupakan LSM Lingkungan yang berada di Kota Surabaya. Nama-nama dan alamat LSM Lingkungan di Kota Surabaya selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini. Tabel 4.5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan di Kota Surabaya No.
Nama LSM
1
WAHANA LINGKUNGAN HIDUP JAWA TIMUR
Jl. Gubeng Kertajaya XI/G 17 Surabaya
PUSAT KAJIAN DEMOKRASI HAM DAN LINGKUNGAN HIDUP (PUKAD HALI) FORUM PEDULI MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN AGRO ESTI LUHUNG
Jl. Hikmat 47 Betro, Sedati, Sidoarjo. Telp. 0318682447; 8496834
2 3 4
Alamat
Jl. Pucang Sewu 49 Surabaya Jl. Ketintang Baru XV/36 Surabaya
IV - 18
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 No. 5
Nama LSM
Alamat
YAYASAN LINGKUNGAN INDONESIA PERHUTARI (GERAKAN PEDULI HUTANKU LESTARI) LEMBAGA LINGKUNGAN HIDUP “DAHAN”
6 7
Jl. Rungkut Asri Timur I/7 Surabaya Jl. Rungkut Harapan Blok D No. 32 Sby Jl. Kahuripan 37 Surabaya, Telp. 031-5622276
Jl.Semolowaru Indah T-10 Surabaya 60119
8 TUNAS HIJAU Sumber: Bakesbang Propinsi Jawa Timur, 2011.
Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan adalah dengan memberikan penghargaan lingkungan. Hampir setiap tahun Kota Surabaya selalu meraih penghargaan Kalpataru yang merupakan suatu penghargaan yang diberikan kepada perorangan maupun organisasi yang melakukan tindakan penyelamatan atau pelestarian lingkungan. Penghargaan ini diberikan tidak hanya pada orang yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan, tetapi juga pada dampak yang diakibatkan dari tindakan tersebut. Tentunya tindakan itu juga harus memiliki hasil nyata di masyarakat yang menunjukkan kepeduliannya. Kota Surabaya kembali meraih penghargaan Kalpataru untuk tingkat nasional. Penghargaan ini diraih oleh Lulut Sri Yuliani yang merupakan warga dari Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya. Lulut Sri Yuliani merupakan seorang aktivis lingkungan dan pendesain motif batik mangrove. Sejak tahun 1996, Lulut Sri Yuliani aktif menanam hutan bakau di sekitar rumahnya hingga mendirikan Forum Peduli Lingkungan. Tahun 2006 mulai mengolah buah mangrove menjadi sabun cair, shampo, dan sirvega (pencuci batik). Selain itu, Lulut juga aktif membina masyarakat sekitar untuk membatik dengan menggunakan pewarna alami serta menciptakan puluhan motif batik mangrove dengan mengambil bentuk beragam bagian tumbuhan bakau. Penghargaan yang diterima Lulut Sri Yuliani adalah penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Presiden RI pada tanggal 7 Juni 2011 di Istana Negara. Peningkatan peran serta masyarakat juga diupayakan melalui kegiatan penyuluhan, pelatihan, workshop, dan seminar lingkungan. Tabel 4.6. Kegiatan Penyuluhan Yang Diselenggarakan Oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya Pada Tahun 2012 No.
Nama Kegiatan
Peserta
Waktu Penyuluhan (Tgl/Bln/Tahun)
1
Kampanye Stop Global Warming (Pementasan Theater Boneka)
Murid -murid SDN Kaliasin III
7 Desember 2012
2
Penyuluhan Lingkungan Hidup Kepada Masyarakat/ PKK
tim penggerak PKK kota Surabaya dan Perwakilan dari masing-masing kecamatan sebanyak 3 orang
11 Oktober 2012
3
Penyuluhan Lingkungan Hidup kepada Aparat/Guru
Dinas Pendidikan dan Sekolah – sekolah Predikat Adiwiyata Nasional beserta sekolah binaannya
6 September 2012
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2012
IV - 19
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012
4.5
Kelembagaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup, memberikan kewenangan yang luas kepada Menteri Lingkungan Hidup untuk melaksanakan kewenangan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup serta melakukan koordinasi dengan instansi lain. Melalui Undang-Undang ini, Pemerintah memberikan kewenangan yang sangat luas kepada Pemerintah Daerah dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing. Di Kota Surabaya telah dibentuk Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Beberapa produk hukum bidang pengelolaan lingkungan yang dihasilkan Kota Surabaya dari tahun 2007 hingga 2011 dapat dilihat pada Tabel 4.7. Produk hukum ini digunakan sebagai payung pelaksanaan kegiatan lingkungan di wilayah Kota Surabaya. Tabel 4.7. Produk Hukum Bidang Pengelolaan Lingkungan Kota Surabaya No. 1 2 3 4 5 6 7
Jenis Produk Hukum Keputusan Walikota Surabaya Peraturan Walikota Surabaya Keputusan Walikota Surabaya Keputusan Walikota Surabaya Keputusan Walikota Surabaya Keputusan Gubernur Jawa Timur Perda Kota Surabaya
Nomor
Tahun
188.45/ 63/ 436.1.2/ 2011
2011
26
2010
188.45/ 259/ 436.1.2/ 2010
2010
188.45/ 306/ 436.1.2/ 2010
2010
188.45/ 410/ 436.1.2/ 2009
2009
188/ 224/ KPTS/ 013/ 2008
2008
3
2007
Tentang Tim Monitoring Kualitas Udara Ambien di Kota Surabaya Tata Laksana Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Tim Pengendalian Pembuangan Limbah Cair Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) Kota Surabaya Penetapan Pemenang Lomba Kebersihan Surabaya Green and Clean Tahun 2009 Tim Kerjasama Pengelolaan Sampah Terpadu di Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Surabaya Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya
Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2012
Agar upaya pengelolaan lingkungan dapat berjalan dengan baik maka sangatlah mutlak diperlukan adanya dukungan anggaran bagi lingkungan hidup (Green Budgeting) yang sesuai dengan kebutuhan.
APBD Sektor Lingkungan Tahun 2012 sebesar
Rp.328.486.513.090,-. Keberadaan SDM sangat penting dalam menunjang
kegiatan di
bidang lingkungan hidup. Lingkungan yang bersifat dinamis menuntut kesiapan SDM dalam mencermati setiap perubahan yang ada. Peranan SDM juga untuk menjembatani ketika terdapat konflik masalah lingkungan dengan masyarakat. Sehingga SDM di bidang lingkungan dituntut trampil secara teknis maupun secara sosial. Data mengenai jumlah personil Badan Lingkungan Hidup di Kota Surabaya menurut tingkat pendidikannya disajikan pada Tabel 4.8.
IV - 20
LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 Tabel 4.8. Jumlah Personil Institusi Lingkungan Menurut Tingkat Pendidikan No. 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat Pendidikan Doktor (S3) Master (S2) Sarjana (S1) Diploma (D3/D4) SLTA SLTP SD Total
Jumlah LakiLaki 5 15 1 10 1 32
Perempuan 3 22 3 3 31
Sumber: Badan Lingkungan Hidup kota Surabaya, 2012.
Dari tabel di atas diketahui bahwa tingkat pendidikan SDM Badan Lingkungan Hidup Kota Surabaya cukup baik. Lebih dari 50% SDM berpendidikan Sarjana Strata 1 dan Strata 2. Untuk ke depan tingkat pendidikan Doktoral perlu ditingkatkan untuk mengantisipasi perkembangan sains dan teknologi di bidang Lingkungan Hidup.
IV - 21