Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
LATAR BELAKANG
Adalah suatu keniscayaan bahwa dengan bertambahnya penduduk, maka sampah yang dihasilkannya pun akan bertambah pula seiring dengan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat. Selain itu dapat pula dicermati bahwa jenis dan kualitas sampah juga bertambah seiring dengan kehidupan masyarakat yang cenderung konsumeristis. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah memacu kemampuan untuk mengelola sampah dengan baik dan benar berdasarkan pengetahuan yang sebetulnya relatif minim. Namun sayang, niat baik pemerintah itu masih jauh dari memadai bila diukur dari sistem dan metode pengelolaan sampah yang efektif, aman, sehat, ramah lingkungan dan ekonomis. Bahkan pada umumnya penanganan sampah ini masih terkesan sesuatu yang business as usual dan rutin yang memandang sampah sebagai barang buangan yang menjijikkan, sehingga penanganannya pun dipahami hanya sebatas urusan memindahkan, membuang, dan memusnahkan dengan cara yang sangat tidak aman dan cenderung mencemari lingkungan. Penistaan terhadap sampah merembet juga kepada orang-orang yang berkecimpung di bidang persampahan. Sangat minim apresiasi yang diberikan kepada mereka yang bekerja di sektor persampahan, seperti pemulung, petugas kebersihan, pelapak dan sebagainya. Kesan hina dan meremehkan masalah sampah dan pekerja sampah tercermin pula dari minimnya perhatian dan cukup tersedianya kebijakan-kebijakan, perencanaan, program-program, anggaran dan kredit yang memadai untuk menangani sampah secara serius, sistematis, dan terukur. Sampah baru menjadi perhatian belakangan ini setelah timbulnya ledakan kasus dan bencana, seperti terjadi di Bantargebang, Bojong Gede dan Leuwi Gajah. Keadaan demikian itu membawa akibat semakin beratnya tekanan terhadap media lingkungan, yang pada gilirannya mengharuskan dilakukannya pergeseran pendekatan dari pendekatan ujung-pipa (end-pipe of solution) ke pendekatan sumber. Dengan pendekatan sumber, maka sampah ditangani pada hulu sebelum sampah itu sampai ke tempat pengolahan akhir (hilir). Pada prinsipnya, pendekatan sumber menghendaki dikuranginya produk sampah yang akan dikirim ke tempat pengolahan akhir, dengan cara; antara lain, penerapan 4R (replace, reduce, re-use, recycling). Dengan pergeseran pendekatan dalam pengelolaan sampah berarti pula perubahan paradigma pengelolaan sampah. Dengan pergeseran pendekatan dan perubahan pradigma, maka pengelolaan sampah meliputi pengendalian timbulan sampah, pengumpulan, pengangkutan dan
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-1 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong penanganan akhir sampah yang dilakukan secara terpadu. Keterpaduan di sini adalah suatu bentuk transformasi pendekatan ekosistem ke dalam penyelenggaraan sistem pemerintahan. Pengelolaan sampah secara terpadu berarti bahwa dalam mengelola sampah harus diperhatikan segala aspek yang terkait sebagai satu kesatuan yang terintegrasi. Hal lain adalah bahwa pengelolaan sampah kerap kali dipahami secara parsial, yaitu dari aspek sampah an sich. Pengelolaan sampah jarang sekali dipahami dari spektrum yang lebih luas, integral dan holistik, yaitu sampah dikelola tidak berdasarkan aspek kebersinggungan dan keterkaitannya secara erat dengan aspekaspek lain, seperti kesehatan, tata ruang, pendidikan, politik dan kamtibmas, kemiskinan, peluang usaha, investasi, produksi, teknologi, ketenagakerjaan serta lingkungan hidup. Dari kacamata pemerintahan, kerapkali pengelolaan sampah dipahami sangat sektoral, yakni hanya dikelola oleh Dinas Kebersihan saja, dan berorientasi keproyekan, yakni masalah sampah menjadi dasar dan alasan Dinas berwenang untuk memunculkan usulan-usulan proyek seputar pengelolaan sampah. Hal ini kerap diperparah oleh suatu pemahaman bahwa pengelolaan sampah hanya sebatas pada bagaimana menarik dana sebanyak mungkin dari retribusi sampah. Di lain pihak pelayanan yang diberikan kepada masyarakat pembayar retribusi amat minim, misalnya keluhan lamban dalam pengumpulan sampah, di TPS dibiarkan beserakan, diangkut dengan truk yang berceceran dsb. Padahal dalam pengelolaan sampah tidak hanya murni ekonomi dan bersifat komersial (profit motive), tetapi juga menghadirkan aspek
pelayanan
umum
(public
service)
yang
merupakan
tanggung
jawab
pemerintah/instansi publik. Dengan demikian ada kejelasan tanggung jawab sosial (social responsibility), tanggung jawab hukum (liability), dan terpenuhinya kewajiban adanya akuntabilitas publik (public accountability). 1. Aspek-Aspek Penanganan Masalah Persampahan Penanganan masalah persampahan memerlukan berbagai pendekatan, baik teknis maupun non teknis, yang meliputi beberapaaspek. Aspek-aspek tersebut adalah sebagai
berikut
:
1. Aspek Institusi Dalam sistem pengelolaan persampahan, aspek institusi memegang peranan yang besar karena menyangkut masalah manajemen yang meliputikejelasan tentang status unit pengelola persampahan, struktur organisasi yang sesuai, personalia yang mampu menangani masalah- masalah persampahan dan lain-lain.
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-2 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong 2. Aspek Legal Sistem pengelolaan persampahan sangat ditentukan oleh peraturan- peraturan yang mendukungnya. 3. Aspek
Pembiayaan
membutuhkan
Suatu
sejumlah
sistem
dana
untuk
pengelolaan membiayai
persampahan operasi
dan
pemeliharaan, rehabilitasi serta perluasan daerah pelayanan sesuai dengan perencanaan. 4. Aspek Teknis/Operasional Aspek teknis/operasional dalam system pengelolaan persampahan meliputi penghitungan produksi sampah, penentuan daerah pelayanan, penentuan cara pengumpulan dan pengangkutan sampah serta cara pembuangan akhir, termasuk di dalamnya penentuan peralatan yang dibutuhkan.
5. Aspek Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat di dalam pengelolaan persampahan sangat diperlukan, terutama dalam hal : - Masyarakat turut memelihara kebersihan lingkungannya. - Masyarakat secara berkesinambungan membayar retribusi. - Masyarakat dalam suatu organisasi masyarakat (RT/RW, LKMD dan lain-lain) turut aktif dalam pelaksanaan subsistem pengumpulan sampah dan lain-lain.
MAKSUD DAN TUJUAN Tujuan umum dari penyusunan Laporan periodik volume sampah harian Kota adalah untuk mengetahui secara pasti volume sampah harian Kota sehingga dapat dugunakan sebagai alat evaluasi sistem pengelolaan sampah yang ada dan memberikan alternatif efisiensi pengelolaan persampahan pada masa yang akan datang. Untuk mencapai hal tersebut, maka diperlukan beberapa tujuan khusus yang diharapkan dapat mendukung, sehingga hal tersebut dapat tercapai sampai akhir tahun rencana. Adapun tujuan khusus penyusunan Laporan periodik volume sampah harian Kota adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui volume sampah harian untuk Kota. 2. Mengetahui timbulan sampah rata-rata per orang per hari untuk Kota yang dapat
digunakan sebagai dasar perhitungan perencanaan pengelolaan
persampahan di Kota pada masa yang akan datang. 3. Mengetahui kondisi eksisting TPS dalam wilayah operasional pengelolaan TPS Kota meliputi lokasi, kondisi fisik, daerah pelayanan dan volume tampungan.
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-3 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Pengelolaan Sampah Perkotaan Faktor\ faktor yang mempengaruhi system pengelolaan sampah perkotaan, yaitu : a. Jumlah penduduk b. Kepadatan daan penyebaran penduduk c. Karakteristik lingkungan fisik, biologi dan sosial ekonomi d. Kebiasaan masyarakat e. Karakteristik sampah f. Peraturan-peraturan/aspek legal nasional dan daerah setempat g. Sarana pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pembuangan h. Lokasi pembuangan akhir i. Biaya yang tersedia j. Rencana tata ruang dan pengembangan kota k. Iklim dan musim Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulan Sampah Faktor -faktor yang mempengaruhi timbulan sampah adalah : a. Jenis bangunan yang ada b. Jenis bangunan yang ada akan menentukan macam jenis dan besarnya timbulan sampah seperti perkantoran, pasar, industri dll. c. Tingkat
aktifitas
Jumlah sampah
yang timbul
pada setiap
bangunan
berhubungan dengan tingkat aktifitas orang-orang yang menggunakan misalnya pabrik gula, bangunan pasar dll. d. Iklim Pada daerah banyak hujan, umumnya mempunyai jenis tumbuhan yang lebih lebat daripada musim kering. e. Musim Setiap pergantian musim akan berganti pula jenis sampah yang timbul akan berbeda pula volumenya dan saat itu
timbul fluktuasi volume
sampah. f. Letak geografis dan topografi Mempengaruhi musim buahan dan jenis tumbuhan yang ada. g. Kepadatan penduduk dan jumlah penduduk Dikota besar makin padat penduduknya makin besar pula sampah yang dihasilkan sehingga berbeda pula jumlah peralatan yang diperlukan. Tempat-tempat yang menjadi sumber timbulan sampah antara lain adalah : a. Pemukiman Mengingat cukup bervariasinya kondisi pemukiman yang ada, maka
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-4 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong sebagai
sumber
timbulan
sampah
dan
untuk
mempermudah
operasi
pengelolaan persampahan. Pemukiman ini dibedakan atas : I. Perumahan teratur dengan kriteria : - Rumah-rumah yang dibangun denagn susunan rapi dan teratur dilengkapi dengan infrastruktur kota - Jalan yang dapat dilalui kendaran pengumpulan dan pengangkut. - Kondisi rumah yang umumnya permanen. - Tingkat penghasilan masyarakat yang relatif tinggi dan sedang. - Kepadatan penduduk relatif kurang padat sekitar < 50 jiwa/Ha. II. Perumahan tidak teratur dengan kriteria : - Rumah dengan susunan tidak rapi dan tidak teratur. - Jalan yang relatif sempit sehingga tidak dapat dilalui kendaraan pengumpul dan pengangkut. - Kondisi perumahan pada umumnya bersifat non-permanen - Tingkat penghasilan relatif rendah. - Kepadatan penduduk relatif tinggi > 50 jiwa/Ha. b. Daerah komersial Daerah komersial dalam wilayah kota yang dibedakan menjadi 2 bagian yaitu : - Pasar - Pertokoan c. Perkantoran Daerah perkantoran wilayah kota yang berkonsentrasi didaerah pertokoan
dan
sekitarnya
yang
menjadikan
pusat
kota,
dengan
kegiatan
perdagangan yang meliputi: - Kabupaten atau kotamadya dan kantor aparat Pemda lainnya. - Bank – Telekomunikasi - ABRI dll. d. Jalan dan Tempat Umum Daerah ini umumnya merupakan wajah dari suatu kota sehingga kebersihan sangat mempengaruhi penampilan kota, yang meliputi : - Jalan- jalan utama/arteri. - Kawasan selokan ditepi jalan. - Taman-taman. - Gedung sekolah dll.
1. Nama Kabupaten / kota
: Kabupaten Tabalong
2. Nama Ibukota
: Tanjung
3. Provinsi
: Kalimantan Selatan
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-5 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong 4. Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah
: 190.989 jiwa
,
3.946 KM² atau 394.600 Ha
( km 2 )
1. Luas Wilayah Administrasi
: 66,90
2. Jumlah Penduduk di wil.Administrasi
: 264.94 ( jiwa )
3. Luas daerah Perkotaan/daerah pelayan kebersihan
: 76,92
( km 2 )
4. Jumlah Penduduk didaerah perkotaan /pelayanan kebersihan: 36.590 ( jiwa )
5. Geografi a. Pantai
:
b. Pegunungan dan Daratan
:v
c. Pasang surut / Rawa
:
lembaga yang menangani Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Persampahan di Kabupaten Tabalong
Dinas Tata Kota dan Kebersihan dan Bapedalda Kabupaten
Tabalong pengelolaan kebersihan / sampah tidak melibatkan pihak ketiga potensi dan realisasi penerimaan retribusi untuk kebersihan pada tahun 2006 dan 2007
PENERIMAAN RETRIBUSI KOMPONEN
Kebersihan/Sam
TAHUN
(000,-)
PROSENTASE
POTENSI
REALISASI
REALISASI
2006
61.186.000
59.440.700
97,15
2007
97.249.000
67.211.650
69,11
pah
A. SARANA DAN PRASARANA
Pengelolaan Kebersihan / Sampah 1. Fasilitas tempat pemindahan sampah dan 3 R ( Reduce, Reuse, Recycle / pengurangan,guna ulang ,daur ulang )
No
TEMPAT PEMINDAHAN
1
TPS
2
TPS 3 R
JUMLAH 35 Buah Tidak ada
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-6 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
2.Alat Angkut
Kapasitas No
Jenis Alat Angkut
Jumlah
(m2)
Masih Ritasi
beroperasi Ya
1
Gerobak sampah
15
2
-
-
2
Truk terbuka lebar
-
-
-
Ya
3
Truk terbuka kecil
2
4
-
Ya
4
Mini Truk ( kijang )
1
2
-
Ya
5
Truk compactor besar
-
-
-
-
6
Truk compactor kecil
-
-
-
-
7
Dump truk besar
-
-
-
-
8
Dump truk kecil
6
4
-
Ya
9
Arm roll besar
-
-
-
-
10 Arm roll kecil
3
-
-
Ya
11 Trailer Container
12
-
-
Ya
Tidak
Kabupaten Tabalong saudara memeiliki tempat pembuangan akhir sampah ( TPA ) antara lain
1. Desa Maburai Kec. Murung Pudak 2. Desa karangan Putih Kec. Kelua 3. Desa Kampung Baru Kec. Muara Uya
Luas TPA dan luasan yang sudah terpakai
NO
NAMA TPA
LUASNYA
1
Maburai
M2
2
Karangan Putih
1.500 M2
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-7 -
LUAS YANG TERPAKAI 1.800 M2 500 M2
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong 3
1.700 M2
Kampung Baru
500 M2
Diolah 3 R ( Kompos,daur ulang sampah non organik ) dengan metode pengelolaan TPA yang digunakan Open Dumping, Jarak TPA
dengan perumahan / pemukiman
terdekat : 1 ( satu ) Km, Jarak TPA dengan sungai / badan air terdekat 0,8 Km, belum adanya incenerator di TPA. Untuk maslah IPAL domistik komunal belum ada padahal hal ini sangat diperlukan namun kedepan akan diusahan menganggarkan hal tersebut agar limbah domestik selain sampah dapat diatur sehingga menjadikan lingkungan khususnya diperkotaan bersih.
B. TINGKAT PELAYANAN Pengelolaan Kebersihan / Sampah 1. Timbulan dan jumlah sampah yang terangkut pada tahun 2006 / 2007
No
Timbunan (M3/Hr )
Lokasi
Sampah Terangkut (M3 / Hr )
1
Perumahan
87,5
70
2
Sarana Kota
25
25
3
Perairan terbuka
-
-
4
Pantai wisata
-
-
5
Lokasi lainnya
35
32
147,5
127
Volume (M3)
Prosentase
127
87 %
Total
2. Penanganan Sampah
No
Penanganan
1
Diangkut Ke TPA
2
Diolah :
-
-
3
a. Kompos
-
-
4
b. Daur Ulang kertas,botol dll
-
-
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-8 -
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong 5
Lokasi lainnya Incenerator
3
Tidak terangkut
-
-
17,5
13 %
lama sampah berada di TPS ( Holding Time ) 7 jam – 18 jam penanganan transfortasi sampah tidak melibatkan swasta rata-rata angkutan truk 4 Rit/Buah ( 20 Rit/Hari)
Tingkat pelayanan kebersihan kota
No
Pelayanan
Tingkat Pelayanan 2006
2007
2008
1
Luas Penduduk Pelayanan
669 ( Ha )
2
Jumlah Penduduk Terlayani
36.536 jiwa 36.565 jiwa 36.590 jiwa
3
Jumlah
penduduk
terhadap
terlayani
jumlah
669 ( Ha )
-
669 ( Ha )
-
-
penduduk
perkotaan
PARTISIPASI MASYARAKAT peran serta lembaga pendidikan dibidang kebersihan dan penghijauan Bentuk Peran Serta
Pendidikan
Karya Tulis
Lomba
Satgas
Lomba
Poster/karya
pembaca
kebersihan
seni
Lainnya
& lomba taman
V
SD
V
SLTP
V
SLTA
V
peran serta media massa terhadap kebersihan kota/sebutkan
a. Media Cetak Frekuensi dan bentuk pemberitaan N o
Nama Media
Artike pemberita l
an
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
-9 -
Tajuk
Surat
Karikatu
Renca
Pembac
r
na
a
Foto
Lain
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong 1
Saraba kawa
V
V
V
V
Post
b.Media Elektronik
Jenis Pemberitaan No
1
Nama Stasiun
Kontak
Obrolan/Talk
Pemancar
Pendengar
Show
Tanjung Puri
Hiburan
Laporan
lainnya
Khusus
V
FM 2
RSPD
V
Komplek perumahan yang membangun sarana pembuangan sampah
No
Nama wilayah
Desa/
Perumahan/Pemukiman
kelurahan
Kecamatan
1
Komp.Anggrek
Pembataan
Murung Pudak
2
Komp.Swadharma Lestari
Mabuun
Murung Pudak
3
Komp.Swadharma
Mabuun
Murung Pudak
4
Komp.Famboyan
Pembataan
Murung Pudak
5
Komp.Permata
Blimbing
Murung Pudak
Kegiatan Pengelolaan sampah di TPA tidak atau belum menggunakan sistem 3R dan dana DAK –LH untuk pengadaan peralatan tersebut belum pernah dilaksanakan sehingga sampah yang dihasilkan tiap hari tidak dilakukan perlakuan lagi.
Laporan Sampah Periodik Bapedalda Kabupaten Tabalong
- 10 -