LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FORUM LESEHAN I.
Nama Kegiatan
Forum Lesehan (Forles)
II.
Tema Kegiatan
“Aspiration as an Inspiration for Better USD”
III.
Latar Belakang
Aspirasi dari mahasiswa merupakan salah satu bagian untuk meningkatkan kemajuan Universitas Sanata Dharma. Aspirasi tersebut sering kali sulit disampaikan karena begitu banyak fakultas, jurusan, maupun prodi yang dimiliki oleh Universitas Sanata Dharma. Oleh karena itu, Komisi Domestik dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma (DPM USD) dan Kementerian Dalam Negeri dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Sanata Dharma (BEM USD) mengadakan Forum Lesehan dengan tujuan membantu mahasiswa dalam menyampaikan aspirasi untuk Universitas. Aspirasi dari mahasiswa didapatkan melalui hasil angket yang dibuat dan disebarkan oleh Komisi Komunikasi Lateral dari Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Sanata Dharma (DPM USD). Hasil angket tersebut kemudian diolah dan diserahkan kepada pihak rektorat. Pihak rektorat berperan dalam memberikan feedback (umpan balik) terhadap aspirasi-aspirasi mahasiswa sesuai dengan hasil angket tersebut. Kegiatan ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mendapatkan feedback (umpan balik) dari pihak Universitas. Selain itu, kegiatan ini adalah salah satu cara efektif bagi mahasiswa untuk mengenal lebih dekat pihak rektorat dan jajaran kepala bidang dalam Universitas Sanata Dharma sendiri.
IV.
Tujuan Kegiatan 1. Memberikan kesempatan mahasiswa-mahasiswi untuk menyampaikan aspirasinya melalui angket dan hasil angket tersebut akan diberikan feedback (umpan balik) secara langsung oleh pihak rektorat. 2. Mengenalkan dan semakin mendekatkan pihak rektorat dan seluruh
mahasiswa Universitas Sanata Dharma. 3. Memberikan pandangan pada mahasiswa-mahasiswi tentang kinerja pihak rektorat.
V.
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah jajaran pihak rektorat, organisasi, UKM, UK, dan seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Sanata Dharma.
VI.
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Forum Lesehan (Forles) dilaksanakan pada: hari, tanggal : Senin, 9 Mei 2016 waktu
: Pukul 18.00 – 21.28 WIB
tempat
: Hall Selatan, Kampus III Paingan
VII.
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Forum Lesehan (Forles) dilaksanakan pada Senin, 9 Mei 2016 di Hall Selatan Kampus III Paingan. Kegiatan ini diawali dengan registrasi pada 17.30 WIB. Kegiatan ini dihadiri oleh Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor, Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Wakil Rektor I, Patrisius Mutiara Andalas, S.J., S.S., S.T.D. selaku Wakil Rektor III, F.X. Ouda Teda Ena, M.Pd., Ed.D. selaku Wakil Rektor IV, Puspaningtyas Sanjoyo Adi S.T, M.T. selaku Kepala Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi, dan M. Nur Supriyanto selaku Kepala Bagian Keamanan Paingan sebagai pembicara serta perwakilan organisasi, UKM, dan mahasiswa umum sebagai peserta. Kegiatan Forles dimulai pada pukul 18.00 WIB dan dibuka dengan penampilan dari Juan (Menteri Luar Negeri BEM USD). Selanjutnya MC mengajak peserta untuk berdoa bersama. Kegiatan Forles ini berbentuk tanya jawab terhadap pihak rektorat mengenai beberapa tema yang merupakan hasil rangkuman dari angket yang sebelumnya telah disebarkan oleh Komisi Komunikasi Lateral DPM USD kepada seluruh fakultas di Universitas Sanata Dharma. Proses pembahasan hasil angket dan tanya jawab diatur oleh moderator yaitu Angga Dwi Putra selaku Perwakilan BEM USD dan Ajeng Anggraeni Putri selaku Perwakilan DPM USD. Sistem dalam setiap sesi berupa pembahasan beberapa pernyataan yang merupakan
hasil angket yang digambarkan dalam bentuk persen dan diagram dan kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dari peserta terkait dengan tema yang sedang dibahas. Sesi pertama membahas tentang Birokrasi & Sistem Pelayanan di Universitas. Hal ini mencakup pengelolaan sistem BRS, biaya SKS, uang kesehatan, pelayanan LKM, Programstudent exchange, area bebas rokok, serta birokrasi peminjaman ruang dan alat. Setelah sesi pertama berakhir kemudian dilanjutkan dengan istirahat selama 30 menit. Selama kegiatan istirahat berlangsung, baik pembicara maupun peserta dipersilahkan untuk menyantap makanan dan snack yang telah disediakan. Pada waktu istirahat juga terdapat penampilan dari Future Band (Juara Favorit USD Talent 2016) dan Beringin Rimbun (Komunitas mahasiswa prodi Sastra Indonesia). Setelah waktu istirahat berakhir, moderator kembali membuka sesi yang merupakan sesi kedua. Sesi kedua ini membahas tentang Fasilitas yang disediakan oleh Universitas. Hal ini mencakup internet wireless (Wi-Fi), kamar mandi, lahan parkir, kantin, fasilitas umum (seperti lift, stop kontak, meja, kursi, dll.), dan studentcenter. Pada penghujung acara, moderator membacakan rangkuman pertanyaan beserta tanggapan dari pihak pembicara secara singkat. Kegiatan Forles ini ditutup dengan doa oleh MC. Acara berakhir pada 21.28 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan beres-beres oleh panitia.
VIII. Evaluasi Kegiatan Evaluasi kegiatan Forum Lesehan (Forles) ini adalah: 1. Waktu penyebaran poster terlalu dekat dengan waktu pelaksanaan sehingga informasi tentang kegiatan Forles kurang tersebar secara merata. 2. Pembuatan konsep dari divisi acara kurang detail sehingga mempengaruhi beberapa divisi seperti divisi perlengkapan yang harus meminjam beberapa peralatan secara mendadak. 3. Persiapan sebelum hari pelaksanaan maupun ketika hari pelaksanaan berjalan lambat karena kurangnya tenaga yang membantu. 4. Dari bagian perlengkapan tidak dapat meminjam gelas sehingga pengunaan gelas diganti dengan gelas plastik. 5. Beberapa pembicara tidak dapat hadir pada hari pelaksanaan. 6. Kondisi cuaca yang hujan deras pada hari pelaksanaan menurunkan jumlah peserta yang hadir. 7. Penerangan di tempat pelaksanaan kegiatan kurang memadai sehingga terkesan terlalu redup. 8. Jumlah pengisi acara yang hadir lebih daripada yang disetujui sebelumnya. Seharusnya pengisi acara hanya Juan dan Future Band, tetapi Beringin Rimbun datang di tengah acara dan kemudian menjadi pengisi acara. Hal ini cukup
memberi dampak pada bagian perlengkapan karena harus menyiapkan beberapa kebutuhan pentas dari Beringin Rimbun (mic dan stand mic). 9. Lembar registrasi yang dicetak kurang banyak sehingga tidak dapat menampung identitas semua peserta yang hadir. 10. Bentuk penataan posisi duduk peserta dan pembicara tidak sejajar. Pembicara duduk lesehan sedangkan peserta duduk di atas tangga dan berada pada level yang lebih tinggi. 11. Waktu untuk tanya jawab setiap sesi dirasa kurang. Hal ini menyebabkan beberapa peserta tidak dapat menyampaikan aspirasi atau pertanyaannya. 12. Tempat memesan konsumsi awalnya menjanjikan akan memilah setiap konsumsi menjadi satu paket bagi setiap orang yang hadir (terdiri dari dua nasi, dua sate, dan dua gorengan) tetapi pada hari pelaksanaan, pihak penyedia konsumsi tidak melakukan hal tersebut. Hal ini membuat panitia secara mandiri harus menyatukan berbagai macam jenis makanan agar menjadi satu paket dan membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. 13. Terdapat beberapa peserta yang setelah mengisi lembar registrasi, tidak menuju ke bagian konsumsi untuk mengambil angkringan. Seharusnya peserta dapat langsung mengambil angkringan setelah melakukan registrasi. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi dari panitia yang menjaga meja registrasi kepada peserta. 14. Rencana awal adalah memasukkan gerobak angkringan tetapi tidak jadi dilakukan karena baru bisa disediakan sekitar beberapa jam setelah kegiatan dimulai. 15. Makanan angkringan (terutama sate) yang disediakan tidak tahan lama, sekitar 4 jam setelah diantar sudah mengeluarkan bau yang kurang sedap. 16. Snack yang disediakan untuk pembicara dan pengisi acara terlalu sederhana dan ditempatkan pada boxyang terlalu besar, sehingga dari pihak panitia harus menambahkan air mineral berbentuk gelas untuk memadatkan isi box tersebut. 17. Snack yang dibagikan pada peserta tidak terlalu diminati sehingga masih tersisa cukup banyak setelah acara selesai. Kedepannya perlu lebih diperhatikan dalam pemilihan snack. 18. Terdapat kekurangan pada bagian pendanaan sehingga harus ditutup dengan dana dari panitia sendiri. IX.
Susunan Kepanitiaan
(terlampir) X.
Laporan Keuangan
(terlampir)
XI.
Penutup
Demikian laporan pertanggungjawaban Forum Lesehan ini kami buat. Semoga pada kegiatan Forum Lesehan selanjutnya, acara dapat berjalan dengan lebih lancar. Atas perhatian, bantuan, bimbingan, nasehat,dan kerja sama Romo/Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih. Yogyakarta, 15 Juni 2016 Koordinator Kegiatan
Sekretaris Kegiatan
Alexander Rahma Angga Dewanta
Illona June Wahyudin
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN FORUM LESEHAN
Koordinator Kegiatan
Sekretaris Kegiatan
Alexander Rahma Angga Dewanta
Illona June Wahyudin
Mengetahui, Ketua DPM USD
Presiden BEM USD
Samuel Henry Kurniawan
Angga Dwi Putra
Menyetujui, Wakil Rektor III
Patrisius Mutiara Andalas, S.J.,S.S.,STD.
LAMPIRAN I. II. III. IV. V. VI. VII. VIII.
RUNDOWN ACARA NOTULENSI SUSUNAN KEPANITIAAN PRESENSI PESERTA LAPORAN KEUANGAN BUKTI NOTA-NOTA DOKUMENTASI PROPOSAL
LAMPIRAN I
RUNDOWN FORUM LESEHAN (FORLES)
Waktu
Kegiatan
17.00-17.45
Persiapan
17.45-18.00
Open Gate
18.00-18.15
Pengisi acara
18.15-18.20
Pembukaan
18.20-18.30 Perkenalan Moderator dan Pembicara
18.30-19.40
Acara sesi 1
19.40-20.05
Istirahat
20.05-21.15
Acara sesi 2
21.15-21.28
Penutup
LAMPIRAN II NOTULENSI FORUM LESEHAN
Tempat : Hall Selatan, Kampus III Paingan Waktu : 18.00-21.28 WIB Pembahasan Angket 1. BIROKRASI DAN PELAYANAN 2. BRS “Saya tidak berebut kelas dengan adanya sistem BRS” i) Edwin (DPMF Psi) : sistem BRS yang dirasakan oleh mahasiswa angkatan tua, seringkali pada saat BRS tidak mendapatkan kelas (terutama yang mengulang atau bisa yang diambil oleh adik tingkat) karena berebutan dengan adik tingkat. Tanggapan : Merupakan masukan bagi WR I, yang perlu dilihat dari masalah tersebut adalah presentase kelulusan dari mata kuliah yang begitu rendah dan kurangnya antisipasi fakultas peminat terhadap mata kuliah yang tersedia. Untuk jumlah kelulusan dan antisipasi tersebut akan segera diinformasikan kepada fakultas/jurusan/prodi masing-masing. ii) (PROCESS PBI) : Teman-teman semester 4 sewaktu BRS tertulis dengan dosen sudah memilih mata kuliah pilihan, tetapi ketika input data ada kendala dengan tidak mendapat kuota mata kuliah tersebut. Mereka sudah mencoba berbicara pada DPA untuk meminta sekretariat membuka kuota lagi, namun ada masalah dengan saran dari sekretariat yang menyarankan beberapa mahasiswa yang masuk ke mata kuliah pilihan lain, dimana seharusnya mereka belum bisa mengambil mata kuliah tersebut (karena belum melalui beberapa mata kuliah yg menjadi prasyarat) Tanggapan : Jumlah mahasiswa dalam kelas dibatasi karena untuk meningkatkan kualitas setiap kelasnya. Seharusnya mata kuliah pilihan bisa diambil oleh siapapun dan kapanpun jika itu termasuk pilihan WR I : Tahun depan akan ada kurikulum baru dimana setiap prodi akan memperbolehkan mata kuliah dari prodi lain diambil dalam pilihan mata kuliah. 1. Kesesuaian SKS dengan yang didapat mahasiswa “Biaya SKS sesuai dengan apa yang mahasiswa dapatkan”
i) Ino (HIMAKS) : Ada beberapa dosen yang kadang tidak masuk dalam perkuliahan. Di prodi akuntansi sendiri ada pembagian beberapa dosen yaitu dosen tetap, dosen tidak tetap, ataupun dosen luar biasa. Disarankan agar setiap dosen tetap masuk ke kelas untuk melakukan pengajaran karena hal tersebut termasuk dalam pelayanan dari universitas. Tanggapan : Untuk mekanisme dari universitas sendiri adalah mahasiswa berhak menuntut pada dosen terkait jumlah kehadiran dosen dalam kelas agar mencapai 100%. Hal itu berarti dosen yang tidak bisa mengajar sesuai hari pengajaran seharusnya mengganti hari perkuliahan yang kosong. Penggantian hari kuliah disarankan pada hari sabtu agar tidak sulit pada birokrasi peminjaman peralatan maupun ruang kelas. Tetapi kalau tidak dapat dilakukan sebaiknya dikonsultasikan dan dijadikan sebuah kesepakatan antara mahasiswa dalam mata kuliah tersebut dengan dosen. ii) Monic (HMJ PMIPA) : ketika ada dosen yang tidak masuk karena beberapa hal lalu meminta hari di hari Sabtu terkadang mahasiswa merasa keberatan karena ada beberapa dosen yang cara mengajarnya menuntut sesuai dengan kehendaknya dan tidak menilik dari sisi mahasiswa. Oleh karena itu, terkadang mahasiswa merasa jika memang dosen tersebut tidak dapat hadir maka tetap dibiarkan kosong saja. Tanggapan : Sebaiknya soal dosen yang memiliki karakter tersebut dibahas lebih lanjut di dalam fakultas/jurusan/prodi masing-masing agar bisa menjadi lebih jelas soal tindakan selanjutnya. 1. Uang Kesehatan dan tawaran Pelayanan LKM “Sudah mengetahui dengan baik uang kesehatan yang dibayar dalam setiap semester” “Mahasiswa sudah mengetahui jenis pelayanan yang ditawarkan oleh LKM berkaitan dengan dana sosial/kesehatan kepada mahasiswa” i) Kenny (HMJ TI) : Klinik jarang buka, tidak setiap hari bisa beroperasi. Apakah kampus memiliki hubungan kerjasama dengan klinik atau rumah sakit di sekitar kampus? Tanggapan : Hak mahasiswa dengan membayar ruang kesehatan adalah layanan poliklinik untuk kasus kesehatan ringan, untuk kasus kesehatan serius, rujukan rumah sakit adalah Panti Rapih. Jika dalam situasi darurat mahasiswa USD dapat mengatakan pada pihak RS Panti Rapih bahwa mereka adalah mahasiswa USD agar dapat ditindaklanjuti oleh LKM bersama dengan Sr. Lusi yang merupakan jembatan kerjasama USD dengan RS Panti Rapih. Dimulai dari INSADHA 2015, hal ini telah disosialisasikan. Biaya kesehatan selain klinik juga mencakup dana solidaritas (jika ada keluarga mahasiswa USD yang meninggal dunia, USD akan memberikan dana solidaritas tersebut). Prosedurnya adalah dengan memberikan blangko kepada pihak
LKM untuk kemudian ditindaklanjuti. Dana solidaritas juga diberikan kepada orang tua jika orang yang masih berstatus mahasiswa USD jika mereka meninggal dunia. Bentuk dana solidaritas ini juga mencakup bantuan materil dan transportasi untuk kembali ke daerah asal jika dibutuhkan. WR III : Lokasi Poliklinik di Mrican adalah di Basement Gedung Pusat 1. Program Student Exchange “Mahasiswa sudah mengetahui dengan baik program Student Exchange oleh Universitas” i) Ines (BEMF Farmasi) : Sosialisasi dari universitas kurang tersebar secara luas. Mungkin bisa semakin diperluas dengan berbagai cara agar semakin dikenal oleh mahasiswa. Tanggapan : WR IV sendiri sering sekali menyampaikan informasi ini di web. Diharapkan agar mahasiswa juga lebih proaktif untuk membuka web dalam mencari informasi. Sudah dimulai dengan pengumuman di INSADHA setiap tahunnya. Selain itu telah disosialisasikan juga pada fakultas/jurusan/prodi masing-masing. Beberapa pengumuman soal student exchange mungkin terkesan lama karena beberapa merupakan program tahunan. Tetapi ada program juga yang merupakan program jangka pendek dengan pemberitahuan yang singkat pula sehingga ini membutuhkan sikap proaktif dari mahasiswa untuk mencari tahu. ii) SS (BEMF Psi) : Sekarang sudah begitu banyak media sosial untuk mengumumkan program-program universitas. Universitas mungkin bisa membuat beberapa media sosial yang lebih sering diakses oleh mahasiswa saat ini (Line Official, Instagram, Path, dll). Tanggapan : Usul diterima dan akan segera dipertimbangkan. Untuk instagram dan berbagai media sosial lain mungkin dipertanyakan soal keamanan jaringannya. 1. Area bebas rokok “Ruang publik mahasiswa (student hall, auditorium, dan hall) telah terbebas dari asap rokok” i) Dhia (Process PBI) : Di student hall mrican, sebenarnya area no smoking tetapi masih banyak mahasiswa yang merokok. Sebenarnya begitu menganggu kenyamanan mahasiswa yang bukan perokok, tetapi tidak dapat dipungkiri hal ini terjadi karena tidak adanya area yang memadai untuk merokok. Mungkin dapat dibuat area yang cukup nyaman untuk perokok (dengan Wi-Fi, dan saluran listrik yang memadai). Tanggapan : Untuk perokok yang cukup menganggu non-perokok, dari pihak
universitas sendiri belum memiliki cara tertentu. Sebaiknya diberi pengertian bagi para perokok untuk merokok di daerah terbuka. ii) Hardjo (PBI) : Terkait dengan area bebas rokok, sebaiknya teman-teman yang merokok memanusiakan yang tidak merokok serta sebaliknya. Kurangnya fasilitas di daerah terbuka membuat mahasiswa perokok menjadi tidak nyaman untuk melakukan kegiatan. Contohnya di taman jamur mrican, mungkin bisa dibuat tempat duduk yang lebih nyaman, fasilitas wi-fi, serta saluran listrik yang memadai. Tanggapan : Di USD memiliki misi holistik, dimana tidak hanya menerapkan intelektual tetapi juga kondisi kehidupan manusia secara menyeluruh (jiwa maupun raga). USD sendiri tidak mendukung adanya kebiasaan merokok. USD memiliki misi untuk membantu mahasiswa agar memiliki kehidupan sehat. Menyediakan tempat untuk merokok akan bertentang dengan misi USD. Bahkan ada rencana untuk melarang penjualan rokok di area kampus. Rektorat ingin agar semua pihak mendukung misi ini dengan mengurangi kebiasaan merokok. Hal ini juga dilaksanakan dengan mengurangi adanya sponsorship dari produk rokok dalam kepanitiaan. Untuk djarum foundation masih diperbolehkan karena promosi produk dan pemberian beasiswa dirasa masih berbeda pada taraf tertentu. 1. Peminjaman Ruang/Alat “Peminjaman ruang, alat, atau tempat sudah dipermudah.” i) Franky (BEM FKIP) : Kepada WR III, terkadang peminjaman ruangan dengan surat di awal terjadi tabrakan dengan organisasi atau UKM lain. Sebaiknya ada penataan peminjaman ruang yang tertata agar menghindari tabrakan tersebut. Tanggapan : Kasus ini sering terjadi dua tahun terakhir. Seringkali terjadi perebutan ruangan oleh UKM dengan kelas. Dari BLU sendiri sudah ada dokumen tentang peminjaman ruangan. Sayangnya dokumen ini belum dibentuk dalam data soft file sehingga sulit di lakukan pengecekan secara cepat. Ini bisa menjadi masukan agar BLU bisa memperbaiki sistemnya. ii) (PBI 2014) : Dari SUC kesulitan untuk meminjam beberapa perlengkapan. Ada keadaan dimana kepanitiaan tersebut ingin meminjam terminal kepada BLU tetapi direkomendasikan kepada Multimedia. Tetapi oleh Multimedia diserahkan lagi kepada BLU sehingga panitia merasa terombang-ambing. Tangggapan : Jika mengalami kejadian seperti itu, sebaiknya kepanitiaan yang bersangkutan membahas hal tersebut kepada WR III sebagai pengurus bidang kemahasiswaan. Dari Rektorat sendiri akan melaksanakan koordinasi rutin dengan seluruh biro yang ada di bawah universitas. Diharapkan juga setiap sistem di biro dapat dikomputerisasi kan agar lebih mudah diakses oleh masing-masing biro. iii) Fr. Wempy (HMPS P.Bio) : Untuk peminjaman bis lab ini biasanya dilakukan
dengan memberikan surat pada bagian RT. Ada kasus surat telah di acc tetapi pada hari-H dibatalkan karena tidak adanya supir. Pertanyaannya adalah apakah supir bis disediakan atau harus mencari sendiri? Tanggapan : Hari sabtu-minggu merupakan hari libur untuk karyawan, tetapi sebenarnya ada mekanisme hari lembur, tetapi tidak semua supir dalam universitas mampu mengendarai bis tersebut sehingga terkadang tidak memungkinkan bagi beberapa supir untuk melaksanakan permintaan ini. Seharusnya dari pihak BLU yang mengurus soal pencarian supir tersebut, jika sampai meminta mahasiswa untuk mencari supir hal tersebut sudah salah. 1. FASILITAS 2. Wi-Fi “Akses internet wireless (Wi-Fi) sudah cukup memadai untuk kebutuhan mahasiswa” i) Fany (HMPS Sasing) : Sebelum semester ini dimulai, sistemnya per area tetapi sekarang sistemnya dengan sistem wifi sentral sehingga hasilnya wi-fi menjadi lebih lambat. Apa alasan perubahan sistem tersebut? Karena koneksi yang semakin lambat ini semakin jarang mahasiswa yang menggunakan wifi karena merasa tidak terpenuhi kebutuhannya. Tanggapan : Untuk permasalahan wi-fi memang merupakan masalah yang sering muncul. Di Paingan ada 28 akses point dan di mrican ada 41 akses point. Dari sisi bandwith, tahun 2012, langganan internet USD 55 Mbps. Pada saat ini 350 Mbps, serta koneksi untuk yang berbentuk wired kebanyakan digunakan untuk streaming. Sehingga sebenarnya dari BAPSI sendiri udah mengusahakan untuk kenaikan bandwith setiap tahunnya minimal 1,5 kali daripada sebelumnya. Tahun 2014 atau 2015, kontrol yang dilakukan BAPSI adalah dengan penutupan akses ke youtube dan facebook tetapi ternyata diprotes keras oleh mahasiswa. Akhir kata, sebaiknya penggunaan wi-fi dilakukan dengan bijaksana karena aksesnya harus dibagi dengan berbagai mahasiswa di USD. Tahun ini dari BAPSI ada rencana untuk mengganti access point wi-fi dari tahun 2010 dengan yang lebih baik. Di Paingan, pada beberapa sudut kampus sudah dilakukan tetapi di mrican belum dilakukan. Untuk kampus Mrican sebenarnya akan dipasang, tetapi karena pembangunan yang terlalu sering dilakukan saat ini di Mrican, dari pihak BAPSI harus memikirkan lagi soal pemasangan access point wi-fi jenis baru ini di kampus Mrican. Jika memang penggabungan access point itu menurunkan mutu wi-fi, mungkin akan dipertimbangkan untuk dikembalikan ke sebelumnya. 1. Kamar Mandi “Kamar mandi yang ada di kampus sudah nyaman dan bersih” i) Ben (UKM NATAS) : Sebenarnya untuk toilet sudah nyaman tetapi kesadaran dari mahasiswa yang kurang. Di beberapa tempat terdapat puntung rokok di lubang WC.
Pernah terjadi di kampus Mrican, OB baru selesai membersihkan WC dan kemudian ada mahasiswa yang masuk dan merokok lalu melakukan lagi hal tersebut dan mengotori toilet. Selain itu ada juga mahasiswi yang membuang bekas pembalut dalam lubang WC. Sebaiknya ada kesadaran lebih dalam diri mahasiswa. ii) Dewi (UKM Kopma) : Kamar mandi di kompleks sastra, terutama bagian toilet wanita terdapat suatu jalan untuk keluar masuk OB sehingga terkadang ada OB pria yang masuk ke dalam area toilet wanita. Toilet di kantin realino juga memiliki masalah dari pandangan orang diluar mahasiswa USD yang datang ke kantin karena toilet tersebut memiliki kondisi yang kurang baik (kurang air, dll) Tanggapan : Hal ini akan diinformasikan pada pihak yang bersangkutan terutama tentang OB yang memasuki area toilet wanita. WR I : Sebaiknya ada kesadaran dari diri mahasiswa dalam menjaga kebersihan karena merupakan demi kenyamanan bersama iii) Ines (BEMF Farmasi) : Sebaiknya diperbanyakan hal yang berkaitan dengan fasilitas-fasilitas kecil seperti tempat sampah, tissue, sabun, dll. 1. Parkir “Lahan Parkir yang tersedia di kampus sudah cukup.” “Kondisi tempat parkir yang tersedia sudah aman” i) Kenny (HMJ TI) : Tempat parkir sudah ditentukan sebelumnya, apakah dibenarkan untuk memarkir motor di tempat yang diberi tanda dilarang parkir? Pada kampus Paingan, untuk sepeda diberi karcis sedangkan di kampus Mrican tidak diberi karcis sehingga kurangnya rasa aman ketika tidak mendapatkan karcis saat parkir di mrican. ii) Genjik (Sastra Indonesia) : Di kampus I terkadang dia parkir di daerah dilarang parkir, tetapi bukan hanya mahasiswa, terkadang ada dosen yang memarkir mobilnya disitu. Bagaimana soal hal tersebut? Di kampus satu, terdapat parkir mobil di dekat ATM, sempat suatu saat ada mobil parkir dan keluar dari kampus I tetapi bukan mahasiswa USD. Apakah ada kerjasama dari USD tentang lahan parkir dengan pihak Universitas Atma Jaya ataukah memang untuk tempat parkir umum? Bagaimana tindak lanjutnya? Tanggapan : Tidak ada kerjasama dari USD dengan Universitas Atma Jaya. Sebenarnya untuk mahasiswa Universitas Atma Jaya dilarang untuk parkir di dalam kampus USD. iii) Ajeng (Manajemen) : Pernah kehilang helm di parkiran PGSD. Melihat dari sisi mahasiswa, bagaimana jika kehilangan helm dengan kondisi yang memiliki tempat
tinggal jauh atau akan pergi jauh? Tanggapan : Untuk kehilangan helm merupakan hal yang sulit untuk diatas. Di kampus Paingan jarang terjadi hal tersebut. Di kampus Mrican rawan terjadi di daerah realino karena area parkir yang terlalu luas tidak dapat dipantau oleh satpam dan penjaga parkir secara berkala. Mungkin untuk mengantisipasi hal tersebut, dari mahasiswa bisa mengunci helm di dalam jok motor masing-masing untuk menghindari pencurian tersebut. WR III : Soal kehilangan helm merupakan hal serius karena menyangkut reputasi USD dan mempertanyakan keamanan USD. Dari WR III sendiri sempat mengalami masalah soal kehilangan helm dari pihak luar yang diundang, dan beberapa kali WR III mengganti kehilangan helm pihak luar tersebut. Saat ini sedang diusahakan pemasangan CCTV di area parkir untuk menjaga keamanan. Rektor : Untuk mendapatkan keamanan yang lebih, mahasiswa bisa memarkir kendaraannya di parkiran basement, memang lebih jauh tetapi lebih aman dan terjamin. iv) Franky (BEM FKIP) : Untuk kebijakan parkiran yang hanya beroperasi dari hingga jam 9 malam, sebaiknya diberikan jalur khusus untuk menaikkan motor. 1. Kantin “Kantin yang tersedia di lingkungan kampus sudah nyaman dan bersih” i) Fr. Ito (BEMF Teologi) : Merasa prihatin terhadap kantin terutama tidak adanya kantin di Kampus Teologi. Seringkali para frater pergi ke seberang jalan untuk membeli makanan dan hal ini dirasa riskan karena jalur kampus teologi berada di jalur yang ramai. Hal ini juga yang mungkin membuat kampus teologi masih sepi karena kurangnya fasilitas publik di kampus tersebut. Harapannya adalah dibuat fasilitas publik agar mahasiswa lain bisa datang ke kampus teologi. Tanggapan : Sebaiknya hal ini disampaikan lagi di forum rektor agar bisa ditindaklanjuti bersama dengan rektor dari pihak teologi juga. Rektor : Di kampus satu terkadang terlihat memprihatinkan karena terlalu sumpek dengan mahasiswa. Untuk penataan ruang publik di kampus I inilah yang masih sulit ditata dan ada jangka waktu 1,5 tahun untuk penataan tersebut. Ada rencana pembuatan gedung baru untuk beberapa jurusan tertentu dan pascasarjana. Di kampus Mrican jarang adanya selasar untuk bersosialisasi karena penuh dengan ruangan kelas untuk kuliah. Ada rencana untuk membuat kanopi di daerah sastra lantai 1 untuk membuat ruang bersosialisasi/ruang belajar yang lebih mendukung kegiatan kemahasiswaan. ii) Sintia (Farmasi) : Kantin Paingan masih kurang nyaman dan kotor, terkadang
penuh sampah baik di lantai maupun meja. Kantin paingan juga merupakan salah satu bagian dari area merokok tetapi sebaiknya tetap dijaga kebersihannya terutama dari puntung rokok. Pada fasilitas toilet dan wastafel juga kurang memadai. Selain itu, fasilitas seperti kursi dan meja bisa ditambahkan demi kenyamanan mahasiswa yang ingin makan di kantin. Tanggapan : Untuk fasilitas akan ditindaklanjuti pada biro yang bertanggung jawab. Diharapkan juga adanya kesadaran dari diri mahasiswa untuk menjaga kebersihan. Karena kebersihan itu menyangkut kenyamanan kita semua.
1. Fasilitas Umum “Fasilitas yang dimiliki universitas terawat dengan baik” “Mahasiswa terbantu dengan fasilitas-fasilitas umum yang tersedia di lingkungan kampus (lift, stop kontak, meja dan kursi)” i) Rendra (HMPS Sasing) : Perawatan fasilitas di ruang kelas di bagian sastra (contoh : K.02) bagian langit-langitnya sudah reyot dan tidak ada perbaikan dari pihak kampus. Bagaimana mekanisme pengajuan perbaikan ruang kelas tersebut? Tentang kampus Go Green, ingin ada klarifikasi soal ruangan ber-AC padahal sebelumnya sempat ada keinginan dari mahasiswa untuk pemasangan AC di ruang kelas yang ada tetapi ditolak karena adanya gerakan Go Green ini. Tetapi pada kenyataannya masih ada beberapa ruang kelas yang memiliki AC. Tanggapan : Pemasangan AC dilakukan karena pilihan terakhir, terutama jika kondisi ruangan sudah tidak memungkinkan untuk menjalankan kegiatan perkuliahan yang kondusif. Contohnya pada beberapa ruang di Mrican yang dipasangi AC dengan pertimbangan paparan matahari yang terlalu banyak serta kurangnya pepohonan di kampus Mrican. Untuk masalah ruangan yang telah tidak memadai bisa dilaporkan kepada kepala fakultas/jurusan/prodi masing-masing. ii) Rosa (BEMF Psi) : Mengapresiasi adanya ruang publik di sekitar kampus Paingan. Hanya saja akhir-akhir ini banyak sampah yang ditinggalkan di ruang publik tersebut. Sebaiknya dari biro yang merawat sebaiknya memberi himbauan atau peraturan tertentu untuk penggunaan ruang publik. Untuk lift di daerah psikologi yang terbuka di Paingan, di jam-jam tertentu menjadi terlalu crowded. Ada komplain dari dosen-dosen tentang penggunaan lift yang menjadi umum. Jika memang akan dibuka untuk umum sebaiknya dibuka menyeluruh, jika memang untuk dosen sebaiknya di sama ratakan. Tanggapan : Untuk lift sebenarnya tidak dibuka untuk umum karena dari USD sendiri memiliki misi holistik tadi. Akan dilakukan peninjauan terhadap pembukaan
lift di daerah psikologi sendiri. iii) Franky (BEM FKIP) : Kurangnya ruang untuk berkumpul organisasi (ruang rapat umum). Beberapa organisasi membutuhkan ruangan untuk menampung dokumen organisasi masing-masing. Tanggapan : Untuk ruangan UKM maupun organisasi dari universitas sendiri masih kekurangan ruang, hanya bisa ditindaklanjuti setelah adanya pembangunan gedung baru. Rencananya parkiran Paingan akan menjadi indoor stadium dengan perencanaan parkiran di lantai dasar serta tempat untuk ruang publik di sekitarnya. Untuk organisasi yang belum memiliki ruangan sebaiknya mencari ruangan yang memang masih kosong kemudian menghubungi WD II untuk pengurusan permintaan ruang yang kemudian akan dilanjutkan ke biro yang mengurusnya. 1. Student Center “Student Center sudah difungsikan secara maksimal sebagai ruang berkumpul UKM dan organisasi mahasiswa yang ada di Universitas” “Lingkungan di Student Center sudah nyaman dan bersih” “Fasilitas di Student Center sudah memadai” i) Benfa (UKM Natas) : Kenapa diberlakukan jam malam untuk student center? Beberapa anggota pada UKM sepak bola yang tidak diijinkan oleh dosen di fakultas/jurusan/prodi masing-masing untuk izin mengikuti lomba tersebut. Tanggapan : Batas waktu jam malam harus dinegosiasikan. Hal ini sebenarnya menyangkut keamanan dan keselamatan mahasiswa/i USD. Hal ini juga dipertimbangkan dari jarak rumah atau domisili mahasiswa/i. Semakin malam, keadaan jalan juga semakin rawan. Oleh karena itu dibuatlah jam malam ini. Perlu kerjasama yang baik antara UKM/organisasi bersama dengan sekuriti agar ketika ada waktu yang ingin diperpanjang sebaiknya melalui persetujuan WR III atau sudah diberitahukan pada pihak WR III agar tidak terjadi salah paham ketika kegiatan tersebut berlangsung lalu terjadi pengusiran,dll. ii) Petrus (UKM Natas/PBSI) : Secara kualitas ada mahasiswa yang tidak mendapatkan pembelajaran yang memadai karena terlalu banyak pemberian tugas dan tidak membangun budaya belajar. Untuk student centerdan kelas, seringkali mendapati tempat tersebut kotor dan tidak terawat. Mungkin perlu ada penanaman budaya untuk memiliki dari masing-masing mahasiswa Tanggapan : Untuk sistem pembelajaran akan dibahas lebih lanjut pada sarasehan dengan rektorat. Untuk budaya memiliki ini kalau bisa diterapkan oleh setiap orang di kampus USD. Budaya memiliki ini dapat dimulai dari kegiatan-kegiatan kecil
seperti membuang sampah pada tempatnya. iii) Angga (Psikologi) : Untuk rencana pembangunan, bagaimana dengan parkiran sepeda yang ada di kampus I? Tanggapan : Sudah ada rencana dari BSP, WR II beserta pihak yang terlibat dalam pembangunan di kampus I karena begitu banyak pertimbangan yang menyangkut keamanan, kenyamanan dan keadaan lingkungan di sekitar kampus I Mrican saat pembangunan nanti.
LAMPIRAN III SUSUNAN KEPANITIAAN
Koordinator
Alexander Rahma AnggaTeknik Elektro D.
145114024
Astrid Puji Pramuningtyas PBI
131214047
Sekretaris
Illona June Wahyudin
149114117
Bendahara Acara
Armita Dwi Cahyanti Manajemen Fridolin Belnovaldo A. Akuntansi Angelica Rivera Santoso Farmasi Aloysius Bagus Cahyadi Teknik Mesin Devita Putri Saraswati PBI Vincensia Paramita Sijabat Manajemen
142214027 142114083 148114050 135214014 141214079 142214210
Perlengkapan Totok Victor Didik Saputro P.Matematika
131414092
Humas Konsumsi
Psikologi
LAMPIRAN IV PRESENSI PESERTA
LAMPIRAN V LAPORAN KEUANGAN REKAPITULASI ANGGARAN PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
No Tanggal TOTAL PEMASUKAN 1 3 Mei 2016
Keterangan W1
Pemasukan
Pencairan Dana
Pengeluaran Rp
1.572.000,00 2
3 Mei 2016
W2
Pencairan Dana
Rp 803.000,00
3
9 Mei 2016
-
Usaha Dana
Rp 127.500,00
TOTAL PENGELUARAN 1 ... Mei 2016 A1 2 2 Mei 2016 – 6 Mei B1-B2 2016 3 8 Mei 2016 – 9 Mei C1-C7 4 2016 D1-D3
Kesekretariatan
Rp 20.000,00 Rp 382.000,00
Humas Konsumsi Lain –lain SUB TOTAL
Rp 2.061.000,00 Rp 39.500,00 xRp Rp 2.502.500,00 2.502.500,00
SISA DANA TOTAL
Rp Rp 2.502.500,00 2.502.500,00
REALISASI ANGGARAN KESEKRETARIATAN No Tanggal Nota 1 ... Mei 2016 TOTAL
Bukti Keterangan
Volume Satuan Harga
A1
4
Jilid Proposal
Buah
Rp 5.000,00
Total Rp 20.000,00 Rp 20.000,00
HUMAS No 1 2
Tanggal Nota 2 Mei 2016 6 Mei 2016
Bukti B1 B2
Keterangan Volume
Satuan
Poster
60
Lembar
Banner
10
Meter
Harga
Total Rp
2.200,00 Rp 25.000,00
TOTAL
Rp 132.000,00 Rp 250.000,00 Rp 382.000,00
KONSUMSI No 1 2 3
Tanggal Nota
Bukti Keterangan
Volume Satuan Harga
Total
8 Mei 2016
C1 C1 C1
4 8 8
Bungkus Rp9.000,00 Botol Rp1.300,00 Gelas Rp600,00
Rp36.000,00 Rp10.400,00 Rp4.800,00
Bungkus Rp2.100,00
Rp18.900,00
Bungkus Rp2.100,00
Rp6.300,00
Bungkus Rp2.500,00
Rp15.000,00
Bungkus Bungkus Bungkus Dus Bungkus Kg Galon Porsi
Rp27.600,00 Rp15.000,00 Rp32.000,00 Rp 0 Rp 0 Rp350.000,00 Rp15.000,00 Rp1.530.000,00 Rp2.061.000,00
4
C2
5
C2
6
C2
7 9 Mei 2016 8 9 10 11 12 13 14 TOTAL
C2 C2 C2 C2 C2 C3 C4 C5
Gelas plastik VIT 600ML Aqua 240ML
Layer Cake 9 Mocca Layer Cake 3 Strawbery Chocolate 6 Muffin Curry Puff 12 Chicken Pastry 6 Mini Muffin Dos 2 Dus B Plastik
Snack
Galon Angkringan
18 1 350 3 250
Rp2.300,00 Rp2.500,00 Rp16.000,00 Rp 0 Rp 0 Rp1.000,00 Rp5.000,00 Rp6.300,00
LAIN-LAIN No 1 2 3 4
Tanggal Bukti Keterangan Nota 8 Mei 2016 D1 Perlengkapan D2 Plastik 9 Mei 2016 D3 Sedotan D3 Plastik
Volume Satuan Harga 1 4 1 4
Total
Gulung Rp16.000,00 Rp16.000,00 Bungkus Rp2.500,00 Rp10.000,00 Bungkus Rp1.000,00 Rp1.000,00 Bungku