Penelitian Dosen
LAPORAN PENELITIAN
PENGARUH READINESS DAN SELF-CONFIDENCE TERHADAP PENGUASAAN GEOMETRI TRANSFORMASI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
Oleh : Ketua
: Nila Kurniasih, M. Si. (NIDN. 0613117501)
Anggota
: 1. Erni Puji Astuti, M. Pd (NIDN. 0613058401) 2. Puji Nugraheni, S. Si, M. Pd (NIDN. 0625127903)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016
PRAKATA
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga laporan akhir penelitian dengan judul “Pengaruh Readiness dan Self-Confidence tehadap Penguasaan Geometri Transformasi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo” sejauh ini dapat terlaksana dengan baik. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada laporan ini. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan laporan penelitian ini, yakni kepada: 1. Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UM Purworejo, 3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UM Purworejo, dan 4. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami berharap laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua demi perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hormat Kami,
Peneliti
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan 1) antara readiness dengan penguasaan mahasiswa 2) antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, dan 3) antara readiness dan selfconfidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika yang menempuh mata kuliah Geometri Transformasi. Dalam penelitian ini sampel diambil 25% dari populasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode angket yang digunakan untuk mengukur kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) serta metode dokumentasi yang digunakan untuk mengetahui data penguasaan Geometri Transformasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa, 2) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, dan 3) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN IDENTITAS DAN PENGESAHAN ......................................... ii PRAKATA ...................................................................................................... iii RINGKASAN .................................................................................................. iv DAFTAR ISI .................................................................................................... vi DAFTAR TABEL ............................................................................................ vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 3 C. Pemilihan Masalah ............................................................................... 4 D. Pembatasan Masalah ............................................................................ 5 E. Rumusan Masalah ................................................................................ 5 F. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6 G. Manfaat Penelitian................................................................................ 6 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori.......................................................................................... 8 B. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 14 C. Kerangka Pikir...................................................................................... 15 D. Hipotesis ............................................................................................... 18 BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 19 A. Desain Penelitian .................................................................................. 19 B. Populasi ................................................................................................ 20 C. Teknik Sampling dan Sampel .............................................................. 20 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 20 E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 22 F. Analisis Instrumen Penelitian............................................................... 22 G. Analisis Data ........................................................................................ 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 36 A. Deskripsi Data ...................................................................................... 36 B. Analisis Data ........................................................................................ 37 C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 43 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 48 A. Simpulan .............................................................................................. 48 B. Saran ..................................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Halaman
Tabel 1. Tabel 2. Tabel 3. Tabel 4. Tabel 5. Tabel 6. Tabel 7. Tabel 8. Tabel 9. Tabel 10.
Deskripsi Data Penelitian…………………………………………..37 Rangkuman Uji Normalitas Data ................................................... 37 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan ...38 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan ...39 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara , dan ……………………………………………………………………..39 Rangkuman Uji Linearitas antara dan ................................... 40 Rangkuman Uji Linearitas antara dan .................................... 41 Rangkuman Uji Keberartian antara dan ……………………. 41 Rangkuman Uji Keberartian antara dan ……………………...42 Rangkuman Uji Keberartian Ganda antara dan dengan …..42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenjang pendidikan di Indonesia dimulai dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pada jenjang pendidikan tinggi termasuk Perguruan Tinggi (PT) dikenal dengan istilah perkuliahan yang pendidiknya disebut dosen dan peserta didiknya disebut mahasiswa. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan bangsa, karena pada zaman globalisasi dituntut Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada dosen yang selalu dituntut untuk dapat mengajar secara profesional, melainkan peran aktif mahasiswa dalam proses belajar juga sangat menentukan keberhasilan proses pendidikan. Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut prestasi belajar. Oleh karena itu untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan maksimal diperlukan persiapan mahasiswa dalam belajar yang baik pula. Persiapan mahasiswa dalam belajar merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh mahasiswa dalam mencapai tujuan belajar. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap mahasiswa harus mempunyai kesiapan dalam belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) yang besar. Readiness dan selfconfidence masing-masing individu sebagai seorang mahasiswa dalam belajar akan menentukan kualitas proses dan prestasi belajarnya.
Berdasarkan hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran mata kuliah Geometri Transformasi mahasiswa semester VI Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo banyak dijumpai hal-hal berikut. Hasrat mahasiswa dalam belajar masih kurang, hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang berkonsentrasi dan sepertinya enggan mengikuti kuliah. Ada beberapa bahkan sebagian besar mahasiswa dalam suatu kelas yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul padahal pada pertemuan sebelumnya sudah diingatkan untuk mempersiapkan. Hal lain yang ditemui yaitu pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon, cenderung diam dan menunggu penjelasan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari kesiapan (readiness) mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran yang masih kurang. Sebagai seorang mahasiswa tidak dapat terlepas dari aktivitas belajar, dan untuk menunjang hal tersebut diperlukan kesiapan belajar (readiness). Selain hal tersebut, menurut informasi dari beberapa mahasiswa ada yang merasa tertekan pada saat menghadapi masalah yang menghambat proses perkuliahan. Seperti, merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari perasaan kurang percaya diri (selfconfidence) dari mahasiswa.
Hal lain yang ditemukan pada saat observasi adalah masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki hasrat atau keinginan untuk belajar menjadi lebih baik. Terlihat pada saat proses pembelajaran ada yang kurang berkonsentrasi dan kurang serius bahkan ada juga yang malah mengobrol dengan teman yang lain ketika sedang dijelaskan. Selain itu rasa tanggung jawab pada diri sendiri juga masih kurang. Keadaan seperti itu bersumber dari motivasi belajar mahasiswa yang masih kurang. Bagi mahasiswa yang menyadari akan kekurangannya tersebut seharusnya bisa berusaha untuk meminimalisir keadaan agar tidak terus berlanjut
sampai
akhir
kuliah.
Karena
dikhawatirkan
akan
sangat
mengganggu pada saat proses pembelajaran maupun selama menempuh perkuliahan. Mereka menjadi tidak bisa fokus dalam mengikui proses pembelajaran karena mereka tidak mempersiapkannya dengan baik, imbasnya rasa takut dan ketidakpercayaan pada diri sendiri akan muncul. Hal ini tentunya akan berdampak kurang baik pada prestasi yang dicapai.
B. Identifikasi Masalah Dari beberapa permasalahan yang dikemukakan dalam latar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Kesiapan belajar (readiness) mahasiswa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari mereka kurang berkonsentrasi dalam mengikuti kuliah, ada
yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul, dan pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon. 2.
Rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa masih kurang. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang mengatakan bahwa ada beberapa mahasiswa yang merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
3.
Motivasi belajar mahasiswa masih kurang. Terbukti pada saat proses pembelajaran berlangsung masih ada beberapa mahasiswa yang belum memiliki hasrat atau keinginan untuk belajar menjadi lebih baik. Terlihat pada saat proses pembelajaran ada yang kurang berkonsentrasi dan kurang serius bahkan ada juga yang malah mengobrol dengan teman yang lain ketika sedang dijelaskan. Selain itu rasa tanggung jawab pada diri sendiri juga masih kurang.
C. Pemilihan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini hanya memilih pada permasalahan nomor 1 dan 2 yang terkait dengan kesiapan belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa.
D. Pembatasan Masalah Agar penelitian ini dapat fokus, maka peneliti membatasi pada hal-hal berikut. 1.
Faktor
yang
mempengaruhi
penguasaan
Geometri
Transformasi
mahasiswa dibatasi pada kesiapan belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) mahasiswa. 2.
Penguasaan yang dimaksud adalah prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
3.
Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI program studi pendidikan matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo tahun akademik 2014/ 2015.
E. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan
penguasaan
mahasiswa
pada
mata
kuliah
Geometri
Transformasi? 2.
Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan
penguasaan
Transformasi?
mahasiswa
pada
mata
kuliah
Geometri
3.
Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi?
F. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut. 1.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
2.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
3.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
G. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat dari penelitian ini sebagai berikut. 1.
Bagi dosen, setelah mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa, self-confidence dengan penguasaan mahasiswa, serta readiness dan self-confidence secara
bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa maka untuk pembelajaran berikutnya dapat lebih diperhatikan. Dapat mengingatkan mahasiswa untuk selalu mempersipkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran dan menumbuhkan rasa percaya diri yang besar agar prestasi belajar yang dicapai dapat maksimal. 2.
Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang sejenis.
BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1.
Kesiapan Belajar (Readiness) Setiap individu selalu mengalami proses belajar dalam kehidupannya,
dengan belajar akan memungkinkan individu untuk mengadakan perubahan di dalam dirinya. Perubahan ini dapat berupa penguasaan suatu kecakapan tertentu, perubahan sikap, memiliki ilmu pengetahuan yang berbeda dari sebelum seseorang mengalami proses pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, maka seseorang harus memiliki kesiapan (readiness). Kuliah merupakan bagian yang penting dalam kegiatan belajar di perguruan tinggi. Semua materi pokok perkuliahan harus dapat dikuasai dengan baik oleh mahasiswa. Selain itu dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa dilatih untuk dapat mengerjakan berbagai tugas sehingga memungkinkan mahasiswa memahami dan menguasai materi pokok pada mata kuliah yang telah diberikan. Agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan lancar maka dibutuhkan kesiapan (readiness) belajar yang baik. Menurut Djamarah dalam Rudy Fatchurrachman (2011: 61) “kesiapan belajar jangan hanya diterjemahkan siap dalam arti fisik, tetapi juga diartikan dalam arti psikis dan materiil”. Kesiapan fisik misalnya kondisi badan yang sehat dan bugar. Kesiapan psikis misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik. Kesiapan materiil misalnya ada
bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku pelajaran, catatan pelajaran, dan modul. Kesiapan individu akan membawa individu untuk siap memberikan respon terhadap situasi yang dihadapi melalui caranya sendiri. Seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2010: 113) bahwa kesiapan adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesiapan belajar siswa. Menurut Darsono (2000: 27) faktor kesiapan meliputi: a. Kondisi fisik yang tidak kondusif. Misalnya sakit, pasti akan mempengaruhi faktor-faktor lain yang dibutuhkan untuk belajar; b. Kondisi psikologis yang yang kurang baik. Misalnya gelisah, tertekan, dan sebagainya merupakan kondisi awal yang tidak menguntungkan bagi kelancaran belajar. Sedangkan menurut Slameto (2010: 113) kondisi kesiapan belajar mencakup 3 aspek, yaitu: a. Kondisi fisik, mental, dan emosional; b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan; c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Hal yang lain dikemukakan oleh Djamarah (2002: 35) faktor-faktor kesiapan meliputi: a. Kesiapan fisik. Misalnya tubuh tidak sakit (jauh dari gangguan lesu, mengantuk, dan sebagainya);
b. Kesiapan psikis. Misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik; dan c. Kesiapan materiil. Misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku bacaan, dan catatan. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dalam penelitian ini yang digunakan sebagai dasar indikator kesiapan belajar (Readiness) sebagai berikut. a. Kondisi fisik mahasiswa, misalnya pendengaran, penglihatan, dan kesehatan. b. Kondisi mental mahasiswa, misalnya penyesuaian diri. c. Kondisi emosional mahasiswa, misalnya terdapat konflik dan tegang. d. Kebutuhan,
misalnya
buku
pelajaran,
catatan
pelajaran,
dan
perlengkapan. e. Pengetahuan, misalnya membaca buku pelajaran. 2.
Kepercayaan Diri (Self-Confidence) Keberhasilan individu dalam belajar tidak hanya dipengaruhi oleh
faktor eksternal saja tetapi faktor internal juga berpengaruh. Salah satunya adalah rasa percaya diri (Self-Confidence). Dengan adanya rasa percaya diri maka akan lebih termotivasi dan lebih menyukai untuk belajar, sehingga pada akhirnya diharapkan prestasi belajar yang akan dicapai lebih optimal. Enung Fatimah (2006: 149) mengemukakan bahwa “kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya”. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatunya seorang
diri. Rasa percaya diri sebenarnya merujuk pada adanya beberapa aspek dari kehidupan individu bahwa ia merasa memiliki kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa ia bisa karena didukung oleh pengalaman, potensi aktual, prestasi serta harapan yang realistik terhadap diri sendiri. Pendapat lain dikemukakan oleh Suhendri (2012: 398-399) “Selfconfidence merupakan suatu sikap mental positif dari seorang individu yang memposisikan atau mengkondisikan dirinya dapat mengevaluasi tentang diri sendiri dan lingkungannya sehingga merasa nyaman untuk melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang direncanakan”. Dengan demikian self-confidence merupakan unsur penting untuk meraih kesuksesan. Sedangkan kepercayaan diri menurut Ghufron dan Rini R.S (2011: 35) adalah keyakinan untuk melakukan sesutau pada diri subjek sebagai karakteristik pribadi yang di dalamnya terdapat kemampun diri, optimis, objektif, bertanggung jawab, rasional, dan realistis. Rasa percaya diri yang besar dalam diri individu, mengakibatkan mereka merasa yakin akan kemampuannya sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka kepercayaan diri (selfconfidence) adalah keyakinan individu akan kemampuan yang dimilikinya, merasa mempunyai kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa mengerjakan tugasnya dengan baik untuk meraih tujuan hidupnya, tidak tergantung kepada orang lain. Lauster (1990) mengemukakan aspek-aspek yang terkandung dalam kepercayaan diri antara lain:
a. Ambisi. Ambisi merupakan dorongan untuk mencapai hasil yang diperlihatkan kepada orang lain. Orang yang percaya diri cenderung memiliki ambisi yang tinggi. Mereka selalu berpikiran positif dan berkeyakinan bahwa mereka mampu untuk melakukan sesuatu. b. Mandiri. Individu yang mandiri adalah individu yang tidak tergantung pada individu lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. c. Optimis. Individu yang optimis akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. d. Tidak mementingkan diri sendiri. Sikap percaya diri tidak hanya mementingkan kebutuhan pribadi akan tetapi selalu peduli kepada orang lain. e. Toleransi. Sikap toleransi selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Aspek-aspek kepercayaan diri menurut Kumara dalam Yulianto dan Nashori (2006) menyatakan ada empat aspek dalam kepercayaan diri, yaitu: a. Kemampuan menghadapi masalah; b. Bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya; c. Kemampuan dalam bergaul; dan d. Kemapuan menerima kritik. Preston
(2007:
14)
kepercayaan diri sebagai berikut.
menyebutkan
aspek-aspek
pembangun
a. b. c. d. e.
Self-awareness (kesadaran diri). Intention (niat). Thinking (berpikir positif dan rasional). Imagination (berpikir kreatif pada saat akan bertindak). Act (bertindak).
Enung Fatimah (2006:149) mengemukakan beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai rasa percaya diri yang proporsional, diantaranya sebagai berikut. a. Percaya akan kompetensi/ kemampuan diri, hingga tidak membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun hormat orang lain. b. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang lain atau kelompok. c. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain-berani menjadi diri sendiri. d. Punya pengendalian diri yang baik (emosinya stabil). e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau kegagalan, bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung/ mengharapkan bantuan orang lain). f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri, orang lainan situasi di luar dirinya. g. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri sendiri, sehingga ketika harapan itu tidak terwujud, a tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan situasi yang terjadi. Adapun karakteristik individu yang kurang percaya diri, diantaranya adalah sebagai berikut. a. Berusaha menunjukkan sikap konformis, semata-mata demi mendapatkan pengakuan dan penerimaan kelompok. b. Menyimpan rasa takut/ kekhawatiran terhadap penolakan. c. Sulit menerima realita diri (terlebih menerima kekurangan diri) dan memandang rendah kemapuan diri sendiri-namun di lain pihak, memasng harapan yang tidak realistik terhadap diri sendiri. d. Pesimis, mudah menilai segala sesuatu dari sisi negatif. e. Takut gagal, sehingga menghindari segala risiko dan tidak berani memasang target untuk berhasil. f. Cenderung menolak pujian yang ditujukan secara tulus (karena undervalue diri sendiri).
g. Selalu menempatkan diri sebagai yang terakhir, karena menilai dirinya tidak mampu. h. Mempunyai external locus of control (mudah menyerah pada nasib, sangat bergantung pada keadaan dan pengakuan/penerimaan serta bantuan orang lain). Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka indikator self-confidence dalam penelitian ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut. a. Mandiri. b. Optimis. c. Toleransi. d. Bertanggung jawab. e. Mampu menyelesaikan masalah.
B. Tinjauan Pustaka Penelitian Aris Muhammad Saifullah (2013) dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Limit pada Peserta Didik Kelas XI Semester 2 di Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Bugel Jepara Tahun Pelajaran 2012/ 2013”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar matematika pokok bahasan Limit pada Peserta Didik Kelas XI Semester 2 di Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Bugel Jepara Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Penelitian Urip Tisngati dan Nely Indra Meifiani (2014) dengan judul “Pengaruh Kepercayaan Diri dan Pola Asuh Orang Tua pada Mata Kuliah Teori Bilangan terhadap Prestasi Belajar”. Hasil penelitiannya adalah tidak
terdapat pengaruh secara bersama-sama kepercayaan diri dan pola asuh orang tua dan terdapat pengaruh kepercayaan diri pada mata kuliah Teori Bilangan terhadap prestasi belajar matematika.
C. Kerangka Berpikir Belajar merupakan proses dari seorang individu yang berupaya mencapai tujuan belajar atau yang biasa disebut prestasi belajar. Oleh karena itu untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik dan maksimal diperlukan persiapan mahasiswa dalam belajar yang baik pula. Untuk mencapai tujuan tersebut maka setiap mahasiswa harus mempunyai kesiapan dalam belajar (readiness) dan rasa percaya diri (self-confidence) yang besar. Kesiapan belajar (readiness) adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. Sedangkan Kepercayaan diri (self-confidence) adalah keyakinan individu akan kemampuan yang dimilikinya, merasa mempunyai kompetensi, yakin mampu dan percaya bahwa dia bisa mengerjakan tugasnya dengan baik untuk meraih tujuan hidupnya, tidak tergantung kepada orang lain. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat proses pembelajaran mata kuliah Geometri Transformasi mahasiswa semester VI Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo banyak dijumpai hal-hal berikut. Hasrat mahasiswa dalam belajar masih kurang, hal ini terlihat pada saat proses pembelajaran mereka kurang berkonsentrasi dan sepertinya enggan mengikuti kuliah. Ada beberapa bahkan sebagian besar mahasiswa dalam suatu kelas yang tidak membawa buku sumber belajar ataupun modul. Hal lain yang ditemui yaitu pada saat diberi pertanyaan mereka kurang cepat dalam merespon, cenderung diam dan menunggu penjelasan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari kesiapan (readiness) mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran yang masih kurang. Selain hal tersebut, menurut informasi dari beberapa mahasiswa ada yang merasa tertekan pada saat menghadapi masalah yang menghambat proses perkuliahan. Seperti, merasa tidak nyaman berbicara dengan dosen karena merasa sungkan, takut menemui dosen, kesulitan pada saat menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen, khawatir mendapatkan nilai rendah, dan kurang mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Keadaan seperti itu bersumber dari perasaan kurang percaya diri (selfconfidence) dari mahasiswa. Readiness merupakan suatu hal penting dalam proses pembelajaran. Readiness sangat erat hubungannya dengan kesiapan fisik misalnya kondisi badan yang sehat dan bugar. Kesiapan psikis misalnya ada hasrat untuk belajar, dapat berkonsentrasi, dan ada motivasi instrinsik. Kesiapan materiil misalnya ada bahan yang dipelajari atau dikerjakan berupa buku pelajaran, catatan pelajaran, dan modul. Dalam proses belajar, kesiapan mahasiswa
terhadap materi pembelajaran dapat menumbuhkan hasil belajar yang lebih baik yang berakibat prestasi belajarnya dapat meningkat. Adanya respon, semangat untuk belajar serta sungguh-sungguh dalam proses belajar menunjukkan bahwa dalam diri siswa sudah ada kesiapan untuk belajar. Adanya self-confidence dalam proses belajar dapat menciptakan perasaan mandiri, optimis, tidak mementingkan diri sendiri, dan toleransi. Individu yang mandiri adalah individu yang tidak tergantung pada individu lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. Individu yang optimis akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat
menggunakan
kemampuan dan kekuatannya secara efektif. Sikap percaya diri tidak hanya mementingkan kebutuhan pribadi akan tetapi selalu peduli kepada orang lain. Sikap toleransi selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Dengan kepercayaan diri yang dimiliki, mahasiswa memiliki tekad yang tinggi untuk mencapai cita-cita yang diharapkan. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan menciptakan prestasi belajar yang tinggi pula. Kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) pada mahasiswa secara bersama-sama dapat mempengaruhi prestasi belajar. Dalam kegiatan pembelajaran self-confidence sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Self-confidence akan tinggi apabila mahasiswa sudah siap untuk melaksanakan kegiatan belajar. Sehinggga
readiness dan self-confidence merupakan hal penting dalam kegiatan belajar untuk mencapai prestasi yang tinggi.
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesi dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
2.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
3.
Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan selfconfidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
BAB III METODE PENELITIAN A.
Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif (asosiatif), karena peneliti akan meninjau apakah ada pengaruh antar variabel yang digunakan. Mencari pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence) dan variabel terikatnya adalah penguasaan mahasiswa. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen dan satu variabel dependen.
X1
r2
R
X2
r1
Gambar 1 Paradigma penelitian Keterangan: X1= readiness (variabel independen) X2= self-confidence (variabel independen) Y = penguasaan mahasiswa (variabel dependen)
Y
B.
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Purworejo pada program studi pendidikan matematika. Adapaun waktu pelaksanaannya sebagai berikut.
C.
1. Penyusunan proposal
: Juli – Agustus 2015
2. Penyusunan instrumen
: September – November 2015
3. Pengambilan data
: Desember 2015
4. Analisis data
: Januari – Maret 2016
5. Penyusunan laporan
: April – Juli 2016
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan
Matematika
yang
menempuh
mata
kuliah
Geometri
Transformasi.
D.
Teknik Sampling dan Sampel Untuk menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat diambil antara 20-25 % (Arikunto, 2002). Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah : n = 25% x N Keterangan : n = besar sampel
N = besar populasi Dalam penelitian ini sampel diambil 25% dari populasi.
E.
Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 60) variabel penelitian adalah segala sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Pada penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian ini sebagai berikut. a. Kesiapan belajar (readiness) Kesiapan belajar (readiness) adalah keseluruhan semua kondisi individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap situasi tertentu. Kondisi tertentu yang dimaksud adalah kondisi fisik dan psikisnya, sehingga untuk mencapai tingkat kesiapan yang maksimal diperlukan kondisi fisik dan psikis yang saling menunjang kesiapan individu dalam proses pembelajaran. b. Kepercayaan diri (self-confidence) Kepercayaan diri (self-confidence) adalah kondisi mental seseorang yang memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya. Untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan dalam hidupnya. Percaya diri adalah sikap percaya dan yankin akan kemampuan yang
dimilki oleh seseorang. Dapat memandang dirinya secara positif sehingga mampu bersosialisasi secara baik dengan orang lain. 2. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah penguasaan mahasiswa. Penguasaan mahasiswa
yang dimaksud
adalah prestasi
belajar
mahasiswa setelah menempuh mata kuliah Geometri Transformasi.
F.
Teknik Pengumpulan Data 1. Metode angket Menurut Sugiyono (2013: 199) angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawab sesuai dengan situasi maupun kondisi yang ada. Penggunaan angket dalam teknik pengumpulan data merupakan suatu langkah yang efisien untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kesiapan belajar (readiness) dan kepercayaan diri (self-confidence). 2. Dokumentasi Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data tentang daftar nama, jumlah siswa yang menjadi populasi serta untuk penentuan sampel, nilai ujian akhir semester (UAS) mata kuliah Geometri Transformasi. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data penguasaan Geometri Transformasi.
G.
Analisis Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 151) Angket atau kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan peneliti untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam hal ini menyangkut laporan tentang pribadinya. Dalam penelitian ini jenis angket yang digunakan dilihat dari sudut pandang cara menjawabnya adalah kuesioner tertutup, yang berarti responden sudah disediakan jawabannya, sehingga responden tinggal memilih. Dilihat dari jawaban yang diberikan merupakan kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. Dipandang dari bentuknya, jenis kuesioner ini merupakan kuesioner pilihan ganda (Arikunto, 2006: 152).
H.
Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi linear dan analisis regresi. Analisis regresi bertujuan untuk menentukan model statistik yang dipakai untuk memprediksi variabel terikat Y berdasarkan nilai-nilai dari variabel bebas X1,X2,...,Xk. Analisis korelasi linear bertujuan untuk menentukan kekuatan hubungan antara variabel X1,X2,...,Xk dengan Y (Budiyono, 2004: 251). 1. Tahap Analisis Korelasi Linear a. Uji normalitas data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan menggunakan metode Lilliefors (Budiyono, 2004: 168). Langkah-langkah uji normalitas dengan metode Lilliefors sebagai berikut. 1) Hipotesis : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal 2) Taraf signifikansi
3) Statistik uji | ( )
( )|
̅
4) Komputasi 5) Daerah kritik DK
{ |
}
6) Keputusan uji 7) Kesimpulan b. Uji koefisien korelasi linear 1) Uji koefisien korelasi linear antara
dan
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
Perhitungan korelasi: ∑ √( ∑
(∑ (∑
)(∑ )
) ( ∑
(∑ ) ))
(Sugiyono, 2013: 255) Keterangan: kesiapan belajar (readiness) penguasaan mahasiswa korelasi antara variabel
dengan
Untuk menghitung signifikan atau tidak menggunakan uji signifikansi: √ √
(Sugiyono, 2013: 257)
Keterangan: koefisien korelasi
2) Uji koefisien korelasi linear antara
dengan
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara selfconfidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
Perhitungan korelasi: ∑ √( ∑
(∑ (∑
)(∑ )
) ( ∑
(∑ ) ))
(Sugiyono, 2013: 255)
Keterangan: kepercayaan diri (self-confidence) penguasaan mahasiswa korelasi antara variabel
dengan
Untuk menghitung signifikan atau tidak menggunakan uji signifikansi: √ √ (Sugiyono, 2013: 257) Keterangan: koefisien korelasi
3) Uji koefisien korelasi linear antara
dan
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
√
Keterangan: kesiapan belajar (readiness) kepercayaan diri (self-confidence) penguasaan mahasiswa
korelasi antara variabel
dan
secara bersama-sama
dengan variabel korelasi product moment antara
dengan
korelasi product moment antara
dengan
korelasi product moment antara
dengan (Sugiyono, 2013: 266)
Uji signifikansinya: ⁄ )⁄(
(
)
Keterangan: koefisien korelasi ganda jumlah variabel independen jumlah anggota sampel
(Sugiyono, 2013: 266)
2. Tahap Analisis Regresi a. Uji Linearitas Regresi Untuk menguji linearitas, diperlukan adanya beberapa pengulangan pengamatan pada variabel bebas (X), yaitu nilai-nilai X yang sama. Kemudian didefinisikan dengan
,
sebagai nilai
sebagai jumlah
sebagai rataan nilai
yang ke-j yang bersesuaian
yang bersesuaian dengan
yang bersesuaian dengan
, dan ̅
. Jadi,
̅
(Budiyono, 2004: 261)
Uji linearitas antara
dan
1) Hipotesis : hubungan antara
dan
linear
: hubungan antara dan
tidak linear
2) Taraf signifikansi
3) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) (∑ )
∑
JKT
JKR (jumlah kuadrat regresi) (∑ )
JKR
(∑
)
(∑ )
dengan, (∑ )(∑ ∑ ∑
)
(∑ )( (∑ )
)
(∑ )(∑ ) (∑ )
∑
JKG (jumlah kuadrat galat) JKG
∑
(∑ )
(∑
)
JKGM (jumlah kuadrat galat murni) ̅ ) dengan dkGM
∑ (
JKGM
JKGTC (jumlah kuadrat tuna cocok) JKGTC = JKG JKGM dengan dk GTC
(
)
(
)
Rataan kuadrat RKGM
dan RKGTC
4) Komputasi 5) Daerah kritik DK
{ |
}
6) Keputusan uji 7) Kesimpulan
b. Uji keberartian regresi Untuk melihat keberartian atau signifikansi regresi, digunakan pendekatan analisis variansi dengan menggunakan JKT, JKR dan JKG (Budiyono, 2004: 264) 1) Uji keberartian regresi antara
dan
a) Hipotesis : hubungan linear antara
dan
tidak berarti
: hubungan linear antara
dan
berarti
b) Taraf signifikansi
c) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) JKT
∑
(∑ )
;
dkT
JKR (jumlah kuadrat regresi) (∑ )
JKR
(∑
(∑ )
)
; dkR
Dengan, (∑ )(∑ ∑ ∑ ∑
)
(∑ )( (∑ )
)
(∑ )(∑ ) (∑ )
JKG (jumlah kuadrat galat) JKG
∑
(∑ )
(∑
); dkG
Rataan kuadrat RKR
dan RKG
d) Komputasi e) Daerah kritik DK
{ |
}
f) Keputusan uji g) Kesimpulan
2) Uji keberartian regresi linear ganda antara
dan
dengan
a) Hipotesis : hubungan linear ganda antara
dan
dengan
tidak
dan
dengan
berarti
berarti : hubungan linear ganda antara
b) Taraf signifikansi
c) Statistik uji JKT (jumlah kuadrat total) JKT
(∑ )
∑
JKR (jumlah kuadrat regresi) (∑
JKR
)
(∑
)
(∑
)(
Dengan, (∑
)(∑ (∑
(∑
)
)(∑ )(∑
(∑
(∑
) )
)(∑
)
(∑
)(
(∑
)
)
)
)
JKG (jumlah kuadrat galat) JKG JKT
JKR
Rataan kuadrat RKR
dan RKG
(
d) Komputasi e) Daerah kritik DK
{ |
}
)
f) Keputusan uji g) Kesimpulan
c. Menentukan persamaan regresi 1) Persamaan regresi linear
dan
Persamaan regresi sederhana (dengan satu prediktor)
Keterangan: nilai yang diprediksikan konstanta atau bila harga koefisien regresi nilai variabel independen (Sugiyono, 2013: 262) Untuk menghitung harga
dan
(∑ )(∑ ∑ ∑ ∑
menggunakan rumus: )
(∑ )( (∑ )
)
(∑ )(∑ ) (∑ ) (Sugiyono, 2011: 262)
2) Persamaan regresi linear
dan
Persamaan regresi sederhana (dengan satu prediktor)
Keterangan: nilai yang diprediksikan
konstanta atau bila harga koefisien regresi nilai variabel independen (Sugiyono, 2013: 262) Untuk menghitung harga
dan
(∑ )(∑ ∑
)
∑ ∑
menggunakan rumus: (∑ )( (∑ )
)
(∑ )(∑ ) (∑ ) (Sugiyono, 2011: 262)
3) Persamaan regresi linear ganda Persamaan regresi:
Keterangan: nilai yang diprediksikan konstanta atau bila harga koefisien regresi 1 koefisien regresi 2 nilai variabel independen Dengan melibatkan deviasi dari variabel ̅ ,
itu adalah ̅
̅
̅
̅ dan
,
dan
. Deviasi ̅
Untuk menghitung harga (∑
dan )(∑
(∑ (∑
)
)(∑ )(∑
(∑
menggunakan rumus
)(∑
(∑ )
)
(∑ (∑
)
(∑
)(
)
) )(
)
)
(Budiyono, 2004: 281)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data penelitian yang disajikan adalah skor angket readiness, skor angket self confidence dan data penguasaan GT. 1.
Readiness Data penelitian readiness yang terdiri dari 48 mahasiswa diperoleh nilai rata-rata
, nilai tertinggi
, nilai terendah
dan standar deviasi
. 2.
Self Confidence Data penelitian self confidence yang terdiri dari 48 mahasiswa diperoleh nilai rata-rata deviasi
3.
, nilai tertinggi
, nilai terendah
dan standar
.
Penguasaan Geometri Transformasi Data penelitian penguasaan geometri transformasi yang terdiri dari 48 siswa diperoleh nilai rata-rata dan standar deviasi
, nilai tertinggi
, nilai terendah
.
Deskripsi data penelitian selengkapnya disajikan pada Tabel 1 berikut. Tabel. 1 Deskripsi Data Penelitian Statistika Rata-rata Nilai Tertinggi Nilai Terendah Standar Deviasi
Readiness
Self Confidence
Penguasaan Geometri Transformasi
B. Analisis Data 1.
Tahap Analisis Korelasi Linear a.
Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk untuk mengetahui apakah data sampel yang digunakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu metode Liliefors. Data hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Rangkuman Uji Normalitas Data Keputusan Uji
Variabel Readiness
diterima
Self Confidence
diterima
Penguasaan GT
diterima
Keterangan Normal Normal Normal
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji normalitas readiness sebesar
, self confidence sebesar
, dan penguasaan GT sebesar serta
dengan
. Dengan kata lain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut berasal dari populasi yang berdistribusi normal. b.
Uji Koefisien Korelasi Linear 1) Uji Koefisien Korelasi Linear antara
dan
Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara
dan
sebesar
. Dan hasil uji
signifikansi yang disajikan dalam Tabel 3. Tabel 3 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan Variabel
Keputusan Uji ditolak
dan
Keterangan Signifikan
Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar kata lain
dan
. Dengan
, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan penguasaan GT.
2) Uji Koefisien Korelasi Linear antara
dan
Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara
dan
sebesar
. Dan hasil uji
signifikansi yang disajikan dalam Tabel 4.
Tabel 4 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara dan Variabel dan
Keputusan Uji ditolak
Keterangan Signifikan
Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar
dan
. Dengan
kata lain
, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence dan penguasaan GT. 3) Uji Koefisien Korelasi antara
,
dan
Dari perhitungan koefisien korelasi ganda diperoleh koefisien korelasi antara
,
dan
sebesar
.
Dengan hasil uji signifikansi yang disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5 Rangkuman Uji Signifikansi Koefisien Korelasi antara , dan Variabel dan dengan
Keputusan Uji ditolak
Keterangan Signifikan
Berdasarkan Tabel 5 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji signifikansi sebesar lain
dan
. Dengan kata
, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence dengan penguasaan GT.
2.
Tahap Analisis Regresi a. Uji Linearitas Regresi Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan variabel terikat.
1) Uji Linearitas antara
dan
Tabel 6 Rangkuman Uji Linearitas antara Sumber Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total
JK
dk
dan
RK
Berdasarkan Tabel 6 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji linearitas antara
dan
sebesar
serta
dengan
Tampak bahwa
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
dan
linear. 2) Uji Linearitas antara
dan
Tabel 7 Rangkuman Uji Linearitas antara Sumber Regresi Tuna Cocok Galat Murni Total
JK
dk
dan
RK
Berdasarkan Tabel 7 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji linearitas antara serta
dan
sebesar Tampak bahwa
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara linear.
dengan
dan
b. Uji Keberartian Regresi 1) Uji Keberartian antara
dan
Tabel 8 Rangkuman Uji Keberartian antara Sumber
JK
dk
dan
RK
Regresi linear Galat Total Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian antara
dan
sebesar
serta
dengan
Dengan kata lain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
dan
berarti. 2) Uji Keberartian antara
dan
Tabel 9 Rangkuman Uji Keberartian antara Sumber Regresi linear Galat Total
JK
dk
dan
RK
Berdasarkan Tabel 9 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian antara serta
dan
sebesar Dengan kata lain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara berarti.
dengan
dan
3) Uji Keberartian Ganda antara
dan
dengan
Tabel 10 Rangkuman Uji Keberartian Ganda antara dan dengan Sumber Regresi Linear Galat Total
JK
dk
RK
Berdasarkan Tabel 10 di atas dapat dilihat hasil perhitungan uji keberartian ganda antara dengan
dan
serta
dengan
sebesar
. Dengan kata lain,
sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara dan
dengan
berarti.
c. Menentukan Persamaan Regresi 1) Persamaan Regresi Linear
dan
Dari perhitungan diperoleh nilai
dan
yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. ̂
2) Persamaan Regresi Linear
dan
Dari perhitungan diperoleh nilai
dan
yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. ̂
3) Persamaan Regresi Ganda Dari perhitungan diperoleh nilai
,
dan
yang telah dihitung sebelumnya. Sehingga diperoleh persamaan regresi ganda sebagai berikut. ̂
C. Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa mata kuliah Geometri Transformasi, terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence penguasaan mahasiswa mata kuliah Geometri Transformasi , terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Sampel yang diambil terdiri dari 48 mahasiswa. Penelitian dilakukan dengan memberikan instrumen berupa angket readiness dan self confidence pada mata kuliah Geometri Transformasi. Angket readiness diperoleh jumlah
dengan rata-rata
angket self confidence diperoleh jumlah penguasaan GT diperoleh jumlah
, untuk
dengan rata-rata
dengan rata-rata
dan
.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan dua tahap yaitu tahap analisis korelasi linear dan tahap analisis regresi. Tahap analisis korelasi linear terdiri dari uji normalitas, uji koefisien korelasi linear dan uji signifikansi. Untuk
menguji normalitas data menggunakan metode Liliefors. Hasil perhitungan uji normalitas data readiness diperoleh nilai * |
dengan
dan
+. Karena nilai
, maka
diterima,
berarti populasi berdistribusi normal. Uji normalitas data self confidence diperoleh * |
nilai
dan
+. Karena nilai
dengan , maka
diterima, berarti populasi
berdistribusi normal. Uji normalitas data penguasaan GT diperoleh nilai dan , maka
* |
dengan
+. Karena nilai
diterima, berarti populasi berdistribusi normal.
Uji selanjutnya adalah uji koefisien korelasi dan regresi dengan pembahasan sebagai berikut. 1. Readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Dari perhitungan koefisien korelasi diperoleh koefisien korelasi antara dan
sebesar
dan termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat
hubungan yang sedang antara antara
dan * |
dan
. Uji signifikansi koefisien korelasi
diperoleh nilai +. Maka
dan , sehingga
hubungan yang positif dan signifikan antara
dan
dengan ditolak. Maka ada . Dengan demikian
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis regresi. Sebelum menentukan persamaan regresi, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat. Uji prasyaratnya
yaitu uji linearitas regresi dan uji keberartian regresi. Dari hasil perhitungan uji linearitas antara
dan
* |
dengan
hubungan antara
diperoleh nilai +. Karena
dan
dan , maka
diterima, berarti
linear.
Selanjutnya yaitu uji keberartian, dari hasil perhitungan uji keberartian dan
diperoleh niali
* |
+. Karena
linear antara
dan
dan maka
dengan ditolak. Sehingga hubungan
berarti.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara ̂
dan
yaitu
. Dari hasil analisis data di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Artinya semakin baik tingkat kesiapan belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Geometri transformasi, maka akan semakin baik pula penguasaan mahasiswa pada mata kuliah tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Agar mahasiswa dapat mencapai penguasaan yang baik maka yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus dapat mempersiapkan kondisi fisiknya terutama kondisi kesehatannya. Dengan kondisi fisik yang sehat maka materi yang disampaikan dosen dapat diserap dengan baik. Selain itu, mahasiswa harus mempersiapkan kondisi mentalnya, dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan belajarnya. Dengan demikian maka mahasiswa akan merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Faktor yang lain adalah dapat mengontrol emosinya, misalnya tidak tegang ketika mengikuti perkuliahan. Selain itu, kebutuhan mahasiswa juga harus terpenuhi misalnya buku pegangan kuliah mereka harus punya. Meskipun buku bukan satu-satunya sumber belajar tetapi setiap mahasiswa diwajibkan memiliki buku pegangan agar belajarnya lebih mudah dan terarah. Buku catatan juga diperlukan untuk mencatat hal-hal yang belum ada di buku pegangan, sehingga bisa untuk saling melengkapi. Kesiapan mahasiswa juga bisa dilihat dari lengkap tidaknya alat tulis yang mereka bawa. Kalau ada mahasiswa yang meminjam bopoint atau pensil dengan alasan ketinggalan atau lupa, itu menandakan bahwa mahasiswa tersebut belum siap mengikuti kegiatan perkuliahan. Dan faktor pengetahuan yaitu mahasiswa yang siap mengikuti kegiatan perkuliahan berarti paling tidak dia sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh dosen agar mereka mengetahui gambarannya.
2. Self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Koefisien korelasi antara
dan
sebesar
dan termasuk pada
kategori sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara signifikansi koefisien korelasi antara dan
dengan
* |
dan
dan
. Uji
diperoleh nilai +. Maka
, sehingga
ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan signifikan antara
dan .
Dengan demikian terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya yaitu tahap analisis regresi. Sebelum menentukan persamaan regresi, terlebih dahulu melakukan uji prasyarat. Uji prasyaratnya yaitu uji linearitas regresi dan uji keberartian regresi. Uji linearitas diperoleh
dan
Karena
, maka
dengan
dan
* |
+.
diterima, berarti hubungan antara
dan
linear. Selanjutnya yaitu Uji keberartian. Dari Uji keberartian diperoleh
nilai
* |
dan
+. Karena
linear antara
dan
dan
dengan
maka
ditolak. Sehingga hubungan
berarti.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara regresi linear sederhana antara
dan
yaitu ̂
dan
, persamaan .
Dari hasil analisis data di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidnce dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Artinya semakin baik tingkat kepercayaan diri mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Geometri transformasi, maka akan semakin baik pula penguasaan mahasiswa pada mata
kuliah tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Agar mahasiswa dapat mencapai penguasaan yang baik maka yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus mandiri artinya tidak tergantung pada orang lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. Optimis, artinya mahasiswa akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. Selain itu faktor yang lain adalah memiliki sikap toleran terhadap orang ain, maksudnya adalah selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Mau bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya serta mampu menyelsaikan masalah. 3. Readiness dan self-confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Koefisien korelasi ganda antara
dan
dengan
sebesar
termasuk pada kategori sedang. Jadi terdapat hubungan yang sedang antara dan
dengan
. Uji signifikansi koefisien korelasi ganda diperoleh
dan
dengan
, sehingga signifikan antara
dan
*
+. Maka
ditolak. Maka ada hubungan yang positif dan dengan . Dengan demikian terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara readiness dan self confidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Tahap selanjutnya adalah Uji keberartian ganda antara dengan
diperoleh nilai
dan
dan
dengan
* |
+. Karena
antara
dan
dengan
maka
ditolak. Sehingga hubungan
berarti.
Selanjutnya peneliti melakukan analisis regresi sederhana dan regresi ganda. Berdasarkan perhitungan data yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh persamaan regresi linear sederhana antara persamaan regresi linear ganda yaitu ̂
dan
dengan
,
.
Berdasarkan hasil analisis data di atas maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan selfconfidnce secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi. Artinya semakin baik tingkat kesiapan belajar dan kepercayaan diri mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan Geometri transformasi, maka akan semakin baik pula penguasaan mahasiswa pada mata kuliah tersebut sehingga hasil yang dicapai dapat maksimal. Agar mahasiswa dapat mencapai penguasaan yang baik maka yang perlu diperhatikan adalah mahasiswa harus dapat mempersiapkan kondisi fisiknya terutama kondisi kesehatannya. Dengan kondisi fisik yang sehat maka materi yang disampaikan dosen dapat diserap dengan baik. Selain itu, mahasiswa harus mempersiapkan kondisi mentalnya, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan belajarnya. Dengan demikian maka mahasiswa akan merasa nyaman dalam mengikuti kegiatan perkuliahan. Faktor yang lain adalah dapat mengontrol emosinya, misalnya tidak tegang ketika mengikuti perkuliahan. Selain itu, kebutuhan mahasiswa juga harus terpenuhi misalnya buku pegangan kuliah mereka harus punya.
Meskipun buku bukan satu-satunya sumber belajar tetapi setiap mahasiswa diwajibkan memiliki buku pegangan agar belajarnya lebih mudah dan terarah. Buku catatan juga diperlukan untuk mencatat hal-hal yang belum ada di buku pegangan, sehingga bisa untuk saling melengkapi. Kesiapan mahasiswa juga bisa dilihat dari lengkap tidaknya alat tulis yang mereka bawa. Kalau ada mahasiswa yang meminjam bopoint atau pensil dengan alasan ketinggalan atau lupa, itu menandakan bahwa mahasiswa tersebut belum siap mengikuti kegiatan perkuliahan. Dan faktor pengetahuan yaitu mahasiswa yang siap mengikuti kegiatan perkuliahan berarti paling tidak dia sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh dosen agar mereka mengetahui gambarannya. Selain itu mahasiswa harus mandiri artinya tidak tergantung pada orang lain karena mereka merasa mampu untuk menyelesaikan segala tugasnya dengan baik. Optimis, artinya mahasiswa akan selalu berpikiran positif, selalu beranggapan bahwa akan berhasil, yakin dan dapat menggunakan kemampuan dan kekuatannya secara efektif. Selain itu faktor yang lain adalah memiliki sikap toleran terhadap orang ain, maksudnya adalah selalu mau menerima pendapat dan perilaku orang lain yang berbeda dengan dirinya. Mau bertanggung jawab terhadap keputusan dan tindakannya serta mampu menyelsaikan masalah. Dari hasil pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa readiness berpengaruh pada penguasaan mahasiswa, self-confidence juga berpengaruh terhadap pengusaan mahasiswa, dan kedua-duanya juga
berpengaruh. Sehingga mahasiswa perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut agar dapat mencapai penguasaan yang baik.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
2. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara self-confidence dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
3. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara readiness dan selfconfidence secara bersama-sama dengan penguasaan mahasiswa pada mata kuliah Geometri Transformasi.
B. Saran Dari simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka peneliti menyampaikan saran-saran sebagai berikut. 1. Sebelum mengikuti kegiatan perkuliahan sebaiknya mahasiswa sudah membaca materi yang akan disampaikan oleh dosen agar mendapatkan gambaran tentang materi tersebut sehingga mahasiswa lebih siap dan dapat mengikuti kegiatan perkulihan dengan baik. 2. Kepercayaan diri perlu dibangun sejak dini, dimulai sejak mahasiswa semester I atau bahkan mungkin sebelum mereka masuk kuliah. Rasa percaya diri dapat dilatih dengan mereka mau mengungkapkan pendapat,
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh dosen tanpa ada rasa takut jika jawaban yang mereka sampaikan salah. Selain itu ketika mereka mengerjakan soal ujian, mereka harus yakin bahwa jawaban yang mereka tuliskan benar, sehingga tidak ada keinginan untuk mencontek pekerjaan teman. Dari situlah kepercayaan diri mahasiswa dapat terbangun. 3. Bagi dosen pengampu mata kuliah Geometri Transformasi perlu memperhatikan kesiapan belajar dan kepercayaan diri mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Adhetia Martyanti. 2013. Membangun Self-Confidence Siswa dalam Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Problem Solving. http://eprints.uny.ac.id/10726/1/P%20-%203.pdf. ISBN: 978-979-163539-4.UNY. Diakses 12 Maret 2015. Andriyani, Aan. 2012. Pengaruh Percaya Diri Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa di Kelas VII MTs PUI Ciwedus Timbang. http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/repository/127350024_AAN%20ANDRI YANI_58450976__ok.pdf. Diakses pada tanggal 27 Desember 2014 pukul 04.47 WIB. Anita Lie. 2003. 101 Cara Menumbuhkan Percaya Diri Anak. Jakarta: Elex Media Kompotindo. Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta: Rineka Cipta. . 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aris Muhammad Saifullah. 2013. Pengaruh Kesiapan Belajar terhadap Hasil Belajar Matematika Pokok Bahasan Limit pada Peserta Didik Kelas XI Semester 2 di Madrasah Aliyah Matholi’ul Huda Bugel Jepara Tahun Pelajaran 2012/ 2013. http://eprints.walisongo.ac.id/1648/1/063511009_Coverdll.pdf. Budiyono. 2004. Statistika untuk Peneltian. Surakarta: Sebelas Maret University Press. Darsono, dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Djamarah, Syaiful Bachri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Enung Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik). Bandung: Pustaka Setia. I Nyoman Runia Antara, dkk. 2014. Pengaruh Kesiapan dan Transfer Belajar terhadap Hasil belajar Ekonomi di SMA Negeri 1 Ubud. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=138915&val=1355. Vol: 4 No: 1 Tahun 2014. Universitas Pendidikan Ganesha. Diakses 12 Maret 2015.
Lauster, P. 1990. Personality Test Alih Bahasa D. H. Gulo. Jakarta: Bumi Aksara. Mujiati. 2013. Korelasi antara Kedisiplinan Peserta Didik dengan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Biologi Siswa Kelas X M. A Hidayatus Syubban Semarang Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Skripsi: Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Diakses dari www.walisongo.ac.id. N. Kadek Sri Eka Putri. 2011. Hubungan Kecerdasan Emosi dan Kesiapan Belajar dengan Prestasi Belajar pada Mata Kuliah Askeb Ibu I Mahasiswa Semester II di Akbid Mitra Husada Karanganyar. UNS. Nur Ghufron & Rini R. S. 2011. Teori-teori Psikologi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Preston, D. L. 2007. 365 Steps to Self-Confidence. UK: How To Books Ltd. Rudy Fatchurrochman. 2011. Pengaruh Motivasi berprestasi terhadap Kesiapan Belajar, Pelaksanaan Prakerin dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran Produktif Teknik Kendaraan Ringan Kelas XI. http://jurnal.upi.edu/file/7-Rudy_Fatchurrochman-edit.pdf. Jurnal ISSN 1412-565 X No. 2 Agustus 2011. Diakses 12 Maret 2015. Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta. Urip Tisngati dan Nely Indra Meifiani. 2014. Pengaruh Kepercayaan Diri dan Pola Asuh Orang Tua pada Mata Kuliah Teori Bilangan terhadap Prestasi Belajar. Jurnal Derivat Volume 1 No. 2 Desember 2014 (ISSN: 24073792). Yulianto, F. & Nashori, F. 2006. Kepercayaan Diri dan Prestasi Atlet Tae Kwon Do Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Vol. 3 No. 1/ 55-62.