LAPORAN PENELITIAN MANDIRI
Implementasi Metode AHP untuk Penerimaan Engineer pada PT. Metro Global Services TIM PENGUSUL: 1. ARDANI TANAKA,S.E,MKOM NIDN.0128107101 2. Ir. ISKANDAR ZULKARNAIN ,M.KOM NIDN. 0128107101
(KETUA)
3. SAIFUL NUR ARIF,SE.,S.KOM,M.KOM NIDN. 0104097601
(ANGGOTA)
(ANGGOTA)
PRODI MANAJEMEN INFORMATIKA
STMIK TRIGUNA DHARMA Desember 2015 1
2
3
Ringkasan
Penerimaan pegawai di perusahaan, pihak pengambil keputusan masih menggunakan cara manual dalam menerima pegawai, pihak pengambil keputusan lebih menggunakan perasaan dalam seleksi penerimaan pegawai, dampaknya perusahaan ataupun instansi tersebut tidak mendapatkan sumber daya manusia yang kompetitif sesuai harapan pengambil keputusan, sehingga akan berimbas kepada performa perusahaan secara keseluruhan. Dari sistem tersebut diharpakan dapat membantu pihak PT. Metro Global Services dalam melakukan proses penerimaan engineer dengan tepat sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan dan dapat mengurutkan alternatif dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil. Penerimaan engineer pada, PT. Metro Global Services meggunakan metode Analytical Hirarchy Process (AHP). Metode ini dipilih karena model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kata Kunci : AHP, Engineer, Kriteria.
4
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................
i
DAFTAR ISI .................................................................................................
ii
RINGKASAN ...............................................................................................
iv
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................
1
1.1. Latar Belakang........................................................................
1
1.2. Perumusan Masalah ...............................................................
2
1.3. Tujuan Penelitian................................................................... .
3
1.4. Kegunaan Penelitian...............................................................
3
TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
`5
2.1. Pengertian Sistem ...................................................................
5
2.2. Metode Analytical Hierarchy Process ....................................
8
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................
13
3.1.Variabel Penelitian ...................................................................
13
3.2.Desain Penelitian ......................................................................
13
3.3.Model Penelitian .....................................................................
13
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN ...........................................
14
4.1.Analisa Permasalahan ..............................................................
15
4.2.Algoritma Sistem .....................................................................
15
4.3.Pemodelan Perancangan Sistem ...............................................
25
4.4.Flowchart Sistem......................................................................
35
BAB II
5
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN .....................................
37
5.1.Kebutuhan Sistem ....................................................................
37
5.2.Implementasi Sistem ...............................................................
38
5.3.Pengujian Sistem ......................................................................
42
5.4.Kelebihan dan Kelemahan Sistem ...........................................
46
BAB VI BIAYA & JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN............
48
4.1.Anggaran Biaya Penelitian .......................................................
48
4.2. Jadwal Penelitian.....................................................................
49
BAB VII KESIMPULAN ............ .............................................................
50
BAB V
51
DAFTAR PUSTAKA....................................................................
LAMPIRAN: 1.
JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN.........................
52
2.
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG................. ...
52
3.
SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI & PEMBAGIAN TUGAS ..........................................................
52
3.1. BIO DATA KETUA PENELITI ............................................
53
3.2. BIO DATA ANGGOTA .........................................................
54
4. SEMINAR HASIL PENELITIAN MANDIRI……………… .
55
6
BAB.I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa sekarang ini berjalan dengan sangat
cepat, sejalan dengan perkembangan bidang pengumpulan data dan teknologi penyimpanan, Penggunaan yang luas atas teknologi komputer dan jaringan telah membentuk database elektronik besar yang menyimpan berbagai transaksi bisnis. Kemajuan pengumpulan data ini menghasilkan basis data yang besar, yang akan berguna bagi suatu organisasi ataupun perusahan, namun disisi lain basis data yang besar itu juga menambah kesulitan pengaksesan data jika diperlukan. Para pengambil keputusan disebuah organisasi pada suatu saat akan menyadari bahwa mereka memerlukan alat-alat yang lebih tangguh daripada alat yang umumnya digunakan dalam sistem transaksi online. Pengambilan keputusan itu dapat melibatkan data dalam jumlah besar, pengambilan keputusan dengan data yang besar tersebut sangat tidak mungkin tanpa
otomatisasi
penggalian
data,
tanpa
otomatisasi
tersebut
sangat
memungkinkan pengambilan keputusan hanya didasarkan pada intuisi para pengambil keputusan, yang malah membuat pengambilan keputusannya menjadi tidak akurat pada hasil yang dicapai. Dalam penerimaan pegawai di suatu perusahaan, pihak pengambil keputusan masih menggunakan cara manual dalam menerima pegawai, pihak pengambil keputusan lebih menggunakan perasaan dalam seleksi penerimaan pegawai, dampaknya perusahaan ataupun instansi tersebut tidak mendapatkan
7
sumber daya manusia yang kompetitif sesuai harapan pengambil keputusan, sehingga akan berimbas kepada performa perusahaan secara keseluruhan. Dalam perspektif manajemen sumber daya manusia, pegawai atau orang orang yang bekerja dalam perusahaan, merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif dan elemen kunci yang penting untuk meraih kesuksesan dalam bersaing dan mencapai tujuan. Sehingga diperlukanlah pengambilan keputusan yang akurat untuk mendapatkan sumber daya manusia yang kompetitif sesuai harapan. Penelitian pada sistem pendukung keputusan, sudah banyak dilakukan tidak hanya pada penerimaan karyawan baru, namun juga pada kasus lain. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dapat membantu menyusun suatu prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Metode AHP sering digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan. Pada kasus berikut dalam pengambilan keputusan pemilihan engineer baru pada suatu perusahaan. Metode ini meliputi proses penilaian yang dimulai dari nilai yang ditawarkan untuk mengetahui jumlah masing-masing indikator kemudian penjabaran tujuan strategis ke dalam indikator kelayakan. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul “Implementasi AHP untuk Penerimaan Engineer pada PT Metro Global Services”.
1.2. Perumusan Masalah Pembahasan mengenai masalah Implementasi AHP untuk Penerimaan Engineer Engineer pada PT Metro Global Services” akan dibatasi pada halhal berikut ::
8
1. Bagaimana merancang suatu sistem yang dapat menentukan penerimaan engineer pada PT. Metro Global Services dengan
menggunakan metode
Analytic Hierarchy Process (AHP)? 2. Bagaimana menentukan engineer yang memenuhi kualifikasi dengan parameter : pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000? 3. Bagaimana sistem dapat menentukan kelayakan seorang engineer dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP)? 4. Bagaimana sistem dapat menghasilkan laporan urutan peringkat calon engineer yang layak diterima mulai dari yang tertinggi sampai ke rendah? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan : 1. Untuk merancang suatu sistem dan menerapkan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan penerimaan engineer. 2. Untuk memudahkan dalam proses penerimaan calon engineer yang layak untuk diterima bekerja pada PT. Metro Global Services. 3. Untuk mengambil suatu keputusan dalam menentukan penerimaan engineer dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP).
1.4. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini sangat bermanfaat
dan berguna, baik secara teoritis
maupun praktis, yaitu : 1.4.1. Kegunaan Teoritis 1. Sebagai sumbangan penting dan memperluas bagi kajian ilmu komputer dalam sistem Pendukung Keputusan untuk dijadikaan
rujukan untuk
9
pengembangan
dalam
kasus
yang
berbeda
di
masa
yang
akan
datang.Memberikan sumbangan penting dan memperluas kajian ilmu komputer yang berkaitan dengan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). 2. Menambah konsep baru yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan ilmu komputer. 1.4.2. Kegunaan Praktis 1. Hasil penelitian dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi perkembangan ilmu komputer untuk menyempurnakan software yang berhubungan dengan sistem pendukung keputusan. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tolok ukur kinerja dari komputer untuk seleksi pemlihan penerimaan Engineer.
10
BAB.2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.
Pengertian Sistem Sistem mempunyai kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi
untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem terdiri dari beberapa sub sistem yang saling berhubungan untuk membentuk suatu kesatuan sebagai sasaran dari sistem tersebut dapat tercapai. Ada beberapa pendapat mengenai sistem di antaranya adalah : 1.
Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.(Sutabri, Tata, 2005).
2.
Sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk suatu prosedur atau bagan yang mencari suatu tujuan atau tujuan-tujuan bersama dengan mengoperasikan data atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi atau energi atau barang (Robert G. dkk.,2006:15) Jadi pengertian sistem secara umum adalah jaringan kerja sama bagianbagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan guna mencapai tujuan yang diinginkan. 2.1.1 Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem adalah input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang menceritakan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebuah sebagai sistem. Adapun karakteristik sistem yang dimaksud adalah sebagai berikut:
11
1.
Komponen atau elemen (Component)
2.
Batasan sistem (Boundary)
3.
Lingkup luar sistem (Environment)
4.
Penghubung sistem (Interface)
5.
Masukan sistem (Input)
6.
Pengolahan sistem (Process)
7.
Keluaran sistem (Output). Herlambang,dkk.(2005).
2.1.2 Sistem Development Life Cycle (SDLC) Proses pengembangan sistem mempunyai beberapa tahapan mulai dari sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Sistem (system planning) a. Penerimaan untuk studi system b. Pengamatan awal c. Study kelayakan 2. Analisa Sistem (system analysis) meliputi beberapa langkah: a. Mendefenisikan kembali masalah b. Memahami sistem yang ada c. Menentukan permintaan pemakai dan kendala yang ada d. Membuat logika dan menyelesaikan 3. Desain Sistem (system design) meliputi: a. Desain output b. Desain input
12
4. Implementasi Sistem (system implementation) meliputi beberapa langkah: a. Membangun sistem b. Pembuatan program.( Jogiyanto, 2009). 2.2.
Metode Analytical Hierarchy Proces AHP merupakan pendekatan dasar untuk pengambilan keputusan. Metode ini dikembangkan oleh Thomas L., Saaty ahli matematika yang dipublikasikan pertama kali dalam bukunya The Analytical Hierarchy Process tahun 1980. AHP merupakan alat pengambil keputusan yang menguraikan suatu permasalahan Kompleks dalam struktur hirarki dengan banyak tingkatan yang terdiri dari tujuan, kriteria, dan alternatif. Peralatan utama dari model ini adalah sebuah hirarki fungsional dengan
persepsi manusia sebagai input utamanya. Aksioma-aksioma pada model AHP : 1.
Resiprocal Comparison, artinya pengambil keputusan harus dapat membuat perbandingan dan menyatakan preferensinya. Preferensi tersebut harus memenuhi syarat resiprocal yaitu kalau A lebih disukai daripada B dengan skala x, maka B lebih disukai daripada A dengan skala 1/x.
2.
Homogenity,
artinya
preferensi seseorang harus dapat dinyatakan dalam
skala terbatas atau dengan kata lain elemen-elemennya dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak terpenuhi maka elemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak homogeneity dan harus dibentuk suatu ‘cluster’ (kelompok elemen-elemen) yang baru. 3.
Independence, artinya preferensi dinyatakan dengan mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-alternatif yang ada melainkan oleh obyektif keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa pola ketergantungan dalam
13
AHP adalah searah ke atas, artinya perbandingan antara elemen-elemen pada tingkat di atasnya. 4.
Expectation, artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, struktur hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka pengambil keputusan. Memutuskan tidak memakai seluruh kriteria dan atau obyektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang diambil dianggap tidak lengkap. Beberapa keuntungan metode AHP sebagai alat bantu pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut : 1.
Kesatuan (unity). AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
2.
Kompleksitas (complexity), AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
3.
Saling ketergantungan (inter dependence). AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
4.
Struktur hirarki (hierarchy structuring). AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa (kriteria dan subkriteria).
5.
Pengukuran (measurement). AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
6.
Konsistensi (consistency). AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
14
7.
Sintesis (synthesis). AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
8.
Tawar menawar (trade off). AHP mempertimbangkan prioritas relative faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
9.
Penilaian
dan
konsensus
(judgement
and
consensus).
AHP
tidak
mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda. 10. Pengulangan proses (process repetition). AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan. Penggunaan AHP dalam alat bantu pengambilan keputusan dengan multi kriteria sangat mudah dimengerti dan dipahami dengan efektif. Saat ini, AHP banyak diterapkan pada berbagai bidang yang menghendaki adanya pengambilan keputusan multi-kriteria, perencanaan dan produksi, alokasi sumberdaya, penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki dalam situasi konflik, pengukuran performance dan lain sebagainya. 2.2.1. Prosedur Analytical Hierarchy Proces Pada dasarnya langkah-langkah dalam metode AHP meliputi : 1.
Menyusun hirarki dari permasalahan yang dihadapi.
2.
Penilaian kriteria dan alternatif. Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. untuk
berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan
15
pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.1 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Intensitas Kepentingan
Keterangan
1
Kedua elemen sama pentingnya
3
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
5
Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya
7
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
9
Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan
Perbandingan dilakukan berdasarkan kebijakan pembuat keputusan dengan menilai tingkat kepentingan satu elemen terhadap elemen lainnya Proses perbandingan berpasangan, dimulai dari level hirarki paling atas yang ditujukan untuk memilih kriteria, misalnya A, kemudian diambil elemen yang akan dibandingkan, misal A1, A2, dan A3. Maka susunan elemen-elemen yang dibandingkan tersebut akan tampak seperti pada tabel matriks di bawah ini : Tabel 2.2 Contoh matriks perbandingan berpasangan A1 A1 A2 A3
A2
A3
1 1 1
16
Untuk menentukan nilai kepentingan relatif antar elemen digunakan skala bilangan dari 1 sampai 9 seperti pada Tabel 2.2, Penilaian ini dilakukan oleh seorang pembuat keputusan yang ahli dalam bidang persoalan yang sedang dianalisa dan mempunyai kepentingan terhadapnya. Apabila suatu elemen dibandingkan dengan dirinya sendiri maka diberi nilai 1. Jika elemen i dibandingkan dengan elemen j mendapatkan nilai tertentu, maka elemen j dibandingkan dengan elemen i merupakan kebalikannya. Dalam AHP ini, penilaian alternatif dapat dilakukan dengan metode langsung (direct), yaitu metode yang digunakan untuk memasukkan data kuantitatif. Biasanya nilai-nilai ini berasal dari sebuah analisis sebelumnya atau dari pengalaman dan pengertian yang detail dari masalah keputusan tersebut. Jika si pengambil keputusan memiliki pengalaman atau pemahaman yang besar mengenai masalah keputusan yang dihadapi, maka dia dapat langsung memasukkan pembobotan dari setiap alternatif. 3.
Penentuan prioritas Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan
berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai dengan penilaian yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian
persamaan
matematik.
Pertimbangan-pertimbangan
terhadap
perbandingan berpasangan disintesis untuk memperoleh keseluruhan prioritas melalui tahapan-tahapan berikut:
17
a.
Kuadratkan matriks hasil perbandingan berpasangan.
b.
Hitung jumlah nilai dari setiap baris, kemudian lakukan normalisasi matriks.
4.
Konsistensi Logis Semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara
konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. Matriks bobot yang diperoleh dari hasil perbandingan secara berpasangan tersebut harus mempunyai hubungan kardinal dan ordinal. Hubungan tersebut dapat ditunjukkan sebagai berikut (Suryadi & Ramdhani, 1998): Hubungan kardinal
: aij . ajk = aik
Hubungan ordinal
: Ai > Aj, Aj > Ak maka Ai > Ak
Hubungan diatas dapat dilihat dari dua hal sebagai berikut : a.
Dengan melihat preferensi multiplikatif, misalnya bila anggur lebih enak empat kali dari mangga dan mangga lebih enak dua kali dari pisang maka anggur lebih enak delapan kali dari pisang.
b.
Dengan melihat preferensi transitif, misalnya anggur lebih enak dari mangga dan mangga lebih enak dari pisang maka anggur lebih enak dari pisang. Pada keadaan sebenarnya akan terjadi beberapa penyimpangan dari
hubungan tersebut, sehingga matriks tersebut tidak konsisten sempurna. Hal ini terjadi karena ketidakkonsistenan dalam preferensi seseorang. Penghitungan konsistensi logis dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut : a.
Mengalikan matriks dengan proritas bersesuaian.
b.
Menjumlahkan hasil perkalian per baris.
c.
Hasil penjumlahan tiap baris dibagi prioritas bersangkutan dan hasilnya dijumlahkan.
18
d.
Hasil c dibagi jumlah elemen, akan didapat λ maks.
e.
Indeks Konsistensi (CI) = (λmaks-n) / (n-1)
f.
Rasio Konsistensi = CI/ RI, di mana RI adalah indeks random konsistensi.
g.
Menghitung nilai lambda (λ) dan Consistency Index (CI) dan Consistency Ratio (CR) dengan rumus :
Dimana : λ
= Nilai rata-rata vector consistency
CV = Consistency Vector N = Jumlah faktor yang sedang dibandingkan CI = Consistency Index RI = Random Index CR = Consistency Ratio Dalam hal ini RI (Random Index) adalah indeks rerata konsistensi untuk bilangan numerik yang diambil secara acak. 2.2.2.Teknik Analytical Hierarchy Process (AHP) AHP merupakan salah satu teknik dan model yang luwes dan mampu memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Proses ini juga, memungkinkan orang menguji kepekaan hasilnya terhadap perubahan informasi. Menurut Fewidarto (1997:32), penggunaan hirarki dalam pengambilan keputusan mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
19
1.
Penyajian sistem secara hirarki dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana perubahan-perubahan prioritas pada level atas mempengaruhi prioritas pada elemen-elemen di bawahnya.
2.
Hirarki banyak memberikan informasi yang lengkap pada struktur dan fungsi suatu sistem dalam level yang lebih rendah dan memberikan gambaran tentang pelaku-pelaku dan tujuan-tujuan pada level yang lebih tinggi. Elemen-elemen kendala yang terbaik adalah disajikan pada level yang lebih tinggi lagi untuk menjamin bahwa kendala-kendala itu diperhatikan.
3.
Sistem alamiah yang disusun secara hirarki, yaitu dengan membangun konstruksi modul dan akhirna menyusun rakitan modul-modul tersebut. Hal ini jauh lebih efisien daripada merakit modul-modul tersebut secara keseluruhan sekaligus.
4.
Hirarki lebih mantap (stabil dan lentur/fleksibel). Stabil dalam arti bahwa perubahan-perubahan kecil mempunyai efek yang kecil dan lentur diartikan bahwa penambahan untuk mendapatkan suatu hirarki yang terstruktur baik tidak mengganggu untuk kerjanya. Tahapan terpenting dalam analisis penilaian dengan teknik komparasi
berpasangan (Pairwise
Comparison) terhadap elemen-elemen pada suatu
tingkatan hirarki. Penilaian dilakukan dengan memberikan bobot numerik dan membandingkan antara satu elemen dengan elemen lainnya. Tahap selanjutnya adalah melakukan sintesa terhadap hasil penilaian tadi untuk menentukan elemen mana yang memiliki prioritas tertinggi dan terendah .Jika rasio konsistensi telah memenuhi syarat, maka dilakukan
20
penggabungan pendapat dari setiap pengambil keputusan untuk dibuat matriks
pendapat gabungan dan dilakukan perhitungan bobot prioritas masing-masing sub elemen, selanjutnya dilakukan pengolahan vertikal untuk memperoleh vektor
prioritas sistem.( NurdinBahtiar, dkk,2012,)
21
BAB. III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan 1 variabel terikat. 3.2. Desain Penelitian Menggunakan input pengalaman kerja, pendidikan terakhir, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS dan menguasai M2000 dan U2000. Menentukan prioritas Subkriteria dan menghitung prioritas subkriteria dari kriteria . 3.3. Model Penelitian Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model overfitting. Error yang dilakukan oleh suatu model terdiri dari: -
Training error adalah kesalahan yang terjadi pada training.
-
Generalization Error adalah kesalahan yang terjadi pada tes (pengujian).
Dan model yang baik harus mempunyai training error dan generalization error yang rendah. 3.4. Teknik Analisis data Teknik dalam metode AHP meliputi penyusuanan hirarki dari permasalahan yang dihadapi, penilaian kriteria dan alternatif., penentuan prioritas untuk setiap kriteria dan alternatif. Dan semua elemen dikelompokkan secara logis dan diperingatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.
22
BAB.4 ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis Permasalahan Sistem pendukung keputusan yang efektif dan efisien saat ini sangat dibutuhkan pada PT. Metro Global Services sebagai salah satu perusahaan yang memerlukan sebuah sistem tepat guna agar segala kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisisen. Penggunaan metode AHP dianggap cocok karena model pengambilan keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal-hal yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Metode AHP dapat membantu menyusun suatu prioritas maupun tujuan dari berbagai pilihan dengan menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Metode AHP sering digunakan dalam berbagai pengambilan keputusan. Proses seleksi pada PT. Metro Global Services saat ini dilakukan dengan cara memberikan nilai pada item-item penilaian tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Penilaian diberikan pada masing-masing kriteria kemudian dilakukan penjumlahan pada nilai tersebut. Calon engineer yang memiliki nilai tertinggi dapat diasumsikan sebagai calon engineer yang berhak diterima, begitu pula sebaliknya.
4.2 Algoritma Sistem Kebutuhan proses utama dalam sistem penunjang keputusan calon engineer pada PT. Metro Global Services dengan metode AHP yaitu: 1.
Proses Pengelolaan User
23
Proses ini merupakan tahap pengolahan data yang menggunakan sistem. Terdapat 2 tingkatan user yang berbeda yaitu admin dan pengguna. Semua user tersebut dapat mengolah data ketika sudah terdaftar di sistem. Terdapat 2 tahap dalam proses pengolahan user yaitu: a.
Proses Pendaftaran Admin. Proses ini merupakan tahap awal agar admin dapat mengelola sistem user. Admin memasukkan data yang nantinya akan mengelola hak pengguna.
b.
Proses Pendaftaran Pengguna. Pada proses ini pengguna tidak dapat mengubah data yang telah ditetapkan oleh admin seperti nama, kode pengguna dan password.
2.
Proses Autentikasi Pengguna (Login) Proses ini merupakan tahap autentikasi data pengguna ketika masuk ke
sistem, proses ini disebut juga proses login. Setelah user masuk ke dalam sistem maka user dapat mengakses menu sesuai dengan hak aksesnya. 3.
Proses Memasukkan Data Proses ini merupakan tahapan memasukkan data-data yang dibutuhkan
dalam proses pemilihan calon engineer baru yaitu pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000. 4.
Proses Evaluasi Pengolahan Nilai dengan metode AHP Proses ini merupakan tahap untuk melakukan evaluasi terhadap data yang
telah diterima oleh panitia penerimaan, dimana pada kriteria pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000 dilakukan penilaian dengan menceklis
24
pada setiap subkriteria yang terdiri dari baik sekali, baik, cukup, dan kurang dari masing-masing kriteria. Selanjutnya sistem yang dirancang dengan metode AHP ini akan mengolah nilai yang diberikan untuk calon engineer sehingga didapatlah skor penilaian yang diurutkan dari yang tertinggi hingga terendah. 4.2.1
Analisa Metode AHP Pada proses pemilihan calon engineer baru dengan metode AHP terdapat
hirarki sistem yang telah disesuaikan dengan tujuan awal penelitian yaitu pemilihan engineer baru. Hirarki proses ini sebelumnya telah dijelaskan pada bab sebelumnya hanya secara umum sesuai dengan konsep AHP. Hirarki sistem ini sebenarnya adalah dekomposisi dari masalah pemilihan calon engineer baru. Menentukan tujuan (pemilihan calon engineer baru), mencari kriteria tepat yang digunakan untuk menyelesaikan tujuan serta dekomposisi dari kriteria yang telah ditentukan. Dekomposisi ini merupakan penjabaran dari kriteria yang telah ditentukan yang menghasilkan identifikasi-identifikasi item dekomposisi masalah dalam calon engineer baru. Dalam matriks keputusan tujuan ini disebut dengan goal. Sedangkan pendidikan terakhir, pengalaman kerja, menguasai perangkat transmisi, menguasai perangkat BTS, menguasai software M2000 dan U2000 merupakan atribut yang merupakan karakteristik atau kriteria dari keputusan. Tiap kriteria ini memiliki subkriteria berupa item penilaian dimana setiap elemen item penilaian berhubungan erat dengan kriteria tersebut.
25
Penilaian Engineer
Tujuan
Kriteria
Pendidikan Terakhir
Subkriteria
Alternatif
Pengalaman Kerja
Baik Sekali
Engineer 1
Menguasai Perangkat Transmisi
Baik
Cukup
Engineer 2
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software U2000 dan M2000
Kurang
Engineer 3
Sumber : PT. Metro Global Services Gambar 4.1 Bagan Hirarki Tujuan Proses Penilaian Calon Engineer Ada beberapan tahapan yang harus dilakukan dalam menentukan prioritas kriteria yaitu : 1.
Membuat matrik perbandingan berpasangan. Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan
kriteria yang lain. Diantaranya kriteria antara Pengalaman Kerja >< Pengalaman Kerja, Pengalaman Kerja >< Pendidikan Terakhir, Pengalaman Kerja >< Menguasai Perangkat Transmisi, Pengalaman Kerja >< Menguasai Perangkat BTS, Pengalaman Kerja >< Menguasai Software M2000 dan seterusnya.
26
Tabel 4.1 Matrik Perbandingan Berpasangan
Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Menguasai Perangkat Transmisi Menguasai Perangkat BTS Menguasai Software M200 dan U2000 Jumlah
Pengalaman Kerja
Pendidikan Terakhir
Menguasai Perangkat Transmisi
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software M2000 dan U2000
1
9
5
5
3
0,11
1
0,56
0,56
0,33
0,2
1,8
1
1
0,6
0,2
1,8
1
1
0,6
0,33
3
1,67
1,67
1
1,84
16,6
9,23
9,23
5,53
Angka 0,11 pada kolom Pengalaman Kerja baris Pendidikan Terakhir baris merupakan hasil perhitungan dengan kolom Pendidikan Terakhir Baris Pengalaman Kerja (1 / 9). Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. 2.
Membuat matrik nilai kriteria Matriks ini diperoleh dengan rumus Nilai baris kolom baru = Nilai baris-
kolom lama / jumlah masing-masing kolom lama.
27
Tabel 4.2 Matrik Nilai Kriteria
Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Menguasai Perangkat Transmisi Menguasai Perangkat BTS Menguasai Software M200 dan U2000
Pengalama n Kerja
Pendidikan Terakhir
Menguasai Perangkat Transmisi
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software M2000 dan U2000
Jumlah
Prioritas
0,54
0,54
0,54
0,54
0,54
2,7
0,54
0,06
0,06
0,06
0,06
0,33
0,57
0,114
0,10
0,10
0,10
0,10
0,06
0,46
0,092
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,10
0,02
0,18
0,18
0,18
0,18
0,18
0,9
0,18
Nilai 0,54 pada kolom Pengalaman Kerja baris Pengalaman Kerja diperoleh dari nilai kolom Pengalaman Kerja baris Pengalaman Kerja dibagi jumlah kolom Pengalaman Kerja. Selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. Nilai kolom jumlah diperoleh dari penjumlahan pada setiap barisnya. 3.
Membuat matrik penjumlahan setiap baris. Matriks ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas dengan matriks
perbandingan berpasangan. Tabel 4.3 Matrik Penjumlahan Setiap Baris
Pengalaman Kerja Pendidikan Terakhir Menguasai Perangkat Transmisi Menguasai Perangkat BTS Menguasai Software M200 dan U2000
Pengalaman Kerja
Pendidikan Terakhir
Menguasai Perangkat Transmisi
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software M2000 dan U2000
Jumlah
0,54
4,86
2,7
2,7
1,62
12,42
0,012
0,114
0,063
0,063
0,037
0,289
0,018
0,165
0,092
0,092
0,055
0,422
0,004
0,036
0,02
0,02
0,012
0,092
0,059
0,54
0,3
0,3
0,18
1,379
28
Nilai 0,54 pada baris Pengalaman Kerja kolom Pengalaman Kerja diperoleh dari prioritas baris Pengalaman Kerja dikalikan dengan nilai baris Pengalaman Kerja kolom Pengalaman Kerja. Selanjutnya dihitung dengan cara yang sama. Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai pada masingmasing baris pada tabel tersebut. 4.
Menentukan prioritas Subkriteria Langkah yang dilakukan dalam menentukan prioritas subkriteria sebagai
berikut : a.
Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Pengalaman Kerja - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 4.4 Perbandingan Berpasangan Kriteria Pengalaman Kerja
Baik sekali Baik Cukup Kurang Jumlah
Baik sekali 1 0,5 0,33 0,2 2,03
Baik 2 1 0,5 0,33 3,83
Cukup 3 2 1 0,5 6,5
Kurang 5 3 2 1 11
Tabel 4.5 Matrik Nilai Kriteria Pengalaman Kerja
Baik sekali Baik Cukup Kurang
Baik sekali 0,49 0,25 0,16 0,1
Baik 0,52 0,26 0,13 0,09
Cukup Kurang Jumlah Prioritas 0,46 0,31 0,15 0,08
0,45 0,27 0,18 0,09
1,92 1,09 0,62 0,36
0,48 0,27 0,15 0,09
Prioritas Subkriteria 1 0,56 0,31 0,19
Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas.
29
b.
Menghitung prioritas subkriteria dari kriteria Pendidikan Terakhir - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 4.6 Perbandingan Berpasangan Kriteria Pendidikan Terakhir Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Baik Sekali Baik Cukup
1 0,33 0,25
3 1 0,3
4 3 1
5 4 3
Kurang Jumlah
0,2 1,78
0,25 4,55
0,33 8,33
1 13
- Membuat matriks nilai kriteria Tabel 4.7 Matrik Nilai Kriteria Pendidikan Terakhir
Baik sekali Baik Cukup Kurang
Baik sekali
Baik
0,56
0,66
0,48
0,38
2,08
0,52
1
0,18 0,14 0,11
0,22 0,06 0,05
0,36 0,12 0,04
0,31 0,23 0,08
1,07 0,55 0,28
0,27 0,14 0,07
0,52 0,27 0,13
Cukup Kurang Jumlah Prioritas
Prioritas Subkriteria
Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. c.
Menghitung prioritas subkriteria dari Menguasai Perangkat Transmisi
Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 4.8 Perbandingan Berpasangan Kriteria Menguasai Perangkat Transmisi Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Baik sekali
1
2
2
3
Baik Cukup Kurang Jumlah
0,5 0,5 0,33 2,33
1 0,5 0,5 4
2 1 0,5 5,5
2 2 1 8
30
- Membuat matriks nilai kriteria Tabel 4.9 Matrik Nilai Kriteria Menguasai Perangkat Transmisi
Baik sekali Baik Cukup Kurang
Baik sekali 0,43 0,21 0,21 0,14
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Prioritas
0,5 0,25 0,13 0,13
0,36 0,36 0,18 0,09
0,38 0,25 0,25 0,13
1,67 1,08 0,77 0,48
0,42 0,27 0,19 0,12
Prioritas Subkriteria 1 0,64 0,45 0,28
Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. d.
Menghitung prioritas subkriteria dari Menguasai Perangkat BTS - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 4.10 Perbandingan Berpasangan Kriteria Menguasai Perangkat BTS Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Baik sekali
1
2
2
3
Baik Cukup Kurang Jumlah
0,5 0,5 0,33 2,33
1 0,5 0,5 4
2 1 0,5 5,5
2 2 1 8
- Membuat matriks nilai kriteria Tabel 4.11 Matrik Nilai Kriteria Menguasai Perangkat BTS
Baik sekali Baik Cukup Kurang
Baik sekali 0,43 0,21 0,21 0,14
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Prioritas
0,5 0,25 0,13 0,13
0,36 0,36 0,18 0,09
0,38 0,25 0,25 0,13
1,67 1,08 0,77 0,48
0,42 0,27 0,19 0,12
Prioritas Subkriteria 1 0,64 0,45 0,28
31
Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. e.
Menghitung prioritas subkriteria dari menguasai software M2000 dan U2000 - Membuat matriks perbandingan berpasangan Tabel 4.12 Perbandingan Kriteria menguasai software M2000 dan U2000 Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Baik sekali
1
2
2
3
Baik Cukup Kurang Jumlah
0,5 0,5 0,33 2,33
1 0,5 0,5 4
2 1 0,5 5,5
2 2 1 8
- Membuat matriks nilai kriteria Tabel 4.13 Matrik Nilai Kriteria menguasai software M2000 dan U2000
Baik sekali Baik Cukup Kurang
Baik sekali
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Prioritas
Prioritas Subkriteria
0,43
0,5
0,36
0,38
1,67
0,42
1
0,21 0,21 0,14
0,25 0,13 0,13
0,36 0,18 0,09
0,25 0,25 0,13
1,08 0,77 0,48
0,27 0,19 0,12
0,64 0,45 0,28
Kolom jumlah didapat dari penjumlahan nilai dari kriteria pada tiap barisnya. Nilai prioritas didapat dari nilai kolom jumlah dibagi jumlah kriteria. Nilai Prioritas Subkriteria diperoleh dari Prioritas / Nilai Tertinggi Prioritas. 5.
Menghitung hasil Prioritas dari hasil perhitungan kemudian dituangkan dalam matriks hasil
di bawah ini :
32
Tabel 4.14 Matrik Hasil Pengalaman Kerja
Pendidikan Terakhir
0,54 Baik Sekali 1 Baik 0,56 Cukup 0,31 Kurang 0,19
0.114 Baik Sekali 1 Baik 0,52 Cukup 0,27 Kurang 0,13
Menguasai Perangkat Transmisi 0.092 Baik Sekali 1 Baik 0,64 Cukup 0,45 Kurang 0,28
Menguasai Perangkat BTS 0.02 Baik Sekali 1 Baik 0,64 Cukup 0,45 Kurang 0,28
Menguasai Software M2000 dan U2000 0,18 Baik Sekali 1 Baik 0,64 Cukup 0,45 Kurang 0,28
Berdasarkan hasil evaluasi, maka PT. Metro Global Services memberikan kriteria penilaian kepada ke – tiga calon engineer sebagai berikut : Tabel 4.15 Nilai Calon Engineer Nama Engineer
Pengalaman Kerja
Pendidikan Terakhir
Engineer 1 Engineer 2 Engineer 3
Baik Baik Baik Sekali
Baik Sekali Baik Baik
Menguasai Perangkat Transmisi Baik Sekali Baik Baik
Menguasai Perangkat BTS Baik Baik Baik Sekali
Menguasai Software M2000 dan U2000 Baik Baik Baik
Selanjutnya dengan Metode AHP, PT. Metro Global Services akan mendapatkan skor ke – calon engineer sebagai berikut : Tabel 4.16 Hasil Akhir Penilaian Yang Didapatkan Dengan Metode AHP Nama Engineer Engineer 1 Engineer 2 Engineer 3
Pengalaman Pendidikan Kerja Terakhir
Menguasai Menguasai Menguasai Perangkat Perangkat Software M2000 Transmisi BTS dan U2000
Jumlah
0,30
0,114
0,092
0,013
0,116
0,635
0,30
0,06
0,06
0,013
0,116
0,549
0,54
0,06
0,06
0,02
0,116
0,796
33
Nilai 0,30 diperoleh dari kolom Pengalaman Kerja baris Engineer 1 untuk Pengalaman Kerja, yaitu baik dengan prioritas 0,56 dikalikan dengan prioritas Pengalaman Kerja sebesar 0,54. Demikian juga untuk nilai yang lainnya. Tabel 4.17 Standar Kelulusan Penerimaan Engineer Hasil Nilai Akhir
Keputusan
Nilai Akhir > 0,75
Prioritas Diterima Pada Proses Penerimaan Engineer
Nilai Akhir < 0,75
Prioritas Tidak Diterima Pada Proses Penerimaan Engineer
Nilai pada tabel standar kelulusan penerimaan engineer diatas didapatkan dari pakar penerimaan engineer di PT. Metro Global Services. Pada akhirnya berdasarkan tabel 3.17 diatas, didapatlah Engineer 3 dengan nilai akhir sebesar 0,796 yang memenuhi persyaratan akhir yang nantinya akan diusulkan untuk menjadi calon Engineer baru.
4.3 Pemodelan/Perancangan Sistem Dalam hal ini pemodelan sistem secara global digambarkan dalam bentuk diagram yang menunjukkan simbol elemen model yang disusun untuk mengilustrasikan bagian atau aspek tertentu dari sistem. Bentuk diagram tersebut diantaranya adalah: 4.3.1
Use Case Diagram Adapun use case diagram untuk aplikasi yang dirancang dapat dilihat pada
gambar 3.2 dibawah ini :
34
Input Data Engineer
Input Data Dan Nilai Kriteria
Proses AHP
Admin
Sistem
Laporan Pimpinan Gambar 4.2 Use case Diagram sistem pendukung keputusan Calon Engineer Terdapat empat aktivitas yang terjadi pada saat menjalankan sistem ini, yaitu proses input data engineer, proses input data dan nilai kriteria, proses AHP dan proses laporan. 1.
Skenario Use Case Input Data Engineer Nama Use Case
: Input Data Engineer
Actor
: Admin
Tujuan
: Menyimpan data para engineer
Deskripsi
: Use Case ini digunakan admin untuk menyimpan data para engineer.
Admin 1. Memilih menu engineer.
Sistem 2. Menampilkan form engineer.
3. Mengisi form engineer. 4. Memproses penyimpanan data.
35
2.
Skenario Use Case Input Data Dan Nilai Kriteria Nama Use Case
: Input Data Dan Nilai Kriteria
Actor
: Admin
Tujuan
: Memasukkan Data dan Nilai Kriteria untuk proses AHP
Deskripsi
: Use Case ini digunakan admin untuk memasukkan data Dan Nilai Kriteria proses AHP.
Admin 1. Memilih menu Input Data Dan Kriteria.
Sistem
2. Menampilkan form Input Data Dan Nilai Kriteria. 3. Mengisi form Input Data Dan Nilai Kriteria 4. Memproses penyimpanan data. 3.
Skenario Use Case Proses AHP Nama Use Case
: Proses AHP
Actor
: Admin
Tujuan
: Melakukan proses AHP pada data engineer yang telah ada
Deskripsi
: Use Case ini digunakan admin untuk melakukan proses AHP pada data engineer yang telah ada sehingga dapat diketahui hasilnya.
Admin 1. Memilih menu Proses AHP.
Sistem 2. Menampilkan Form Proses AHP.
3. Memilih pilihan proses AHP 4. Melakukan Proses AHP 4.
Skenario Use Case Laporan Nama Use Case
: Laporan
36
Actor
: Admin
Tujuan
: Menampilkan dan Mencetak Laporan
Deskripsi
: Use Case ini digunakan Admin untuk menampilkan dan mencetak laporan dari hasil proses AHP yang telah dilakukan.
Admin 1. Memilih menu laporan.
Sistem 2. Menampilkan form laporan.
3. Memilih pilihan lihat dan cetak. 4. Menampilkan laporan. 4.3.2
Activity Diagram
Activity diagram memodelkan alur kerja (workflow) sebuah urutan aktivitas pada suatu proses. Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam suatu sistem, bagaimana masingmasing alir berawal, dan bagaimana mereka berakhir Untuk lebih jelas terhadap activity diagram pada sistem ini, bisa dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini :
37
Sistem
Admin
Masukkan Username dan Password
Tidak
Apakah Valid ?
Login Berhasil
Ya
Menu Utama Form Input Data Engineer
Proses AHP
Form Input Data Kriteria
Tidak Laporan
Form Laporan
Keluar
Ya
Gambar 4.3. Activity Diagram Sistem 4.3.3
Class Diagram
Class diagram dari sistem ini menggambarkan struktur dan hubungan antar kelas. Class diagram digunakan untuk mensimulasikan objek-objek yang terdapat dalam sistem serta keterhubungan antar objek. Untuk lebih jelas terhadap class diagram pada sistem ini, bisa dilihat pada gambar 3.4 dibawah ini
38
Login User Pass
Kriteria Kriteria : String Nilai : String
Menu Kriteria 1 Subkriteria Engineer Proses AHP
1
1
Ubah()
Sub Kriteria kriteria : String BaikSekali : String Baik : String Cukup : String Kurang : String
Engineer Kode : String Nama : String Kriteria 1 : String Kriteria 2 : String 1 Kriteria 3 : String Kriteria 4 : String Kriteria 5 : String Tambah() Ubah() Hapus() 1 1,* Hasil
1 1,*
Ubah()
Nama : String Kriteria 1 : String Kriteria 2 : String Kriteria 3 : String Kriteria 4 : String Kriteria 5 : String Jumlah : String
Gambar 4.4 Class Diagram Sistem 4.3.4
Desain Sistem Secara Detail Desain Sistem secara detail dalam hal ini dijabarkan dalam bentuk desain
database kemudian dibuat desain input serta desain output. 1. Desain Database Untuk membangun sebuah manajemen database pengelolaan data produksi yang efektif dan efisien maka terlebih dahulu dibuat sebuah perancangan databasenya. Langkah pertama yang dilakukan dalam merancang sebuah database adalah membuat tabel-tabel databasenya dan kemudian membuat diagram ERD
39
(Entity Relationship Diagram). Dalam perancangan database, data record tersimpan dalam beberapa file dengan arsitektur data sebagai berikut : a.
Tabel Login Tabel ini untuk menampung record user login. Untuk lebih jelas bisa dilihat
pada tabel dibawah ini : Tabel 4.18 Tabel Login Field Name User Pass 1 b.
Type Field Varchar Varchar
Width 50 50
Keterangan Username Login Password Login
Tabel Data Engineer Tabel Engineer ini untuk menampung record data Engineer yang ada di
Perusahaan. Adapun struktur tabel dari Data Tabel 4.19 Data Engineer Field Name Kode Nama Kriteria1 Kriteria2 Kriteria3 Kriteria4 Kriteria5 c.
Type Field Text Text Text Text Text Text Text
Width 10 50 50 50 50 50 50
Keterangan Kode Engineer Nama Engineer Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5
Tabel Data Kriteria Tabel Kriteria ini untuk menampung record data Kriteria, untuk lebih jelas
bisa dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.20 Data Master Kriteria Field Name
Type Field
Width
Keterangan
KodeKriteria
Varchar
4
Kode Kriteria
NamaKriteria
Varchar
50
Nama Kriteria
40
d.
Tabel Data Nilai SubKriteria Tabel ini untuk menampung record nilai dari subkriteria. Untuk lebih jelas
bisa dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.21 Data Bobot Nilai SubKriteria Field Name Kriteria BaikSekali Baik Cukup Kurang e.
Type Field Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
Width 50 10 10 10 10
Keterangan Kriteria Nilai Baik Sekali Nilai Baik Nilai Cukup Nilai Kurang
Tabel Hasil Tabel ini untuk menampung record hasil perhitungan. Untuk lebih jelas bisa
dilihat pada table dibawah ini : Tabel 4.22 Tabel Data Hasil Field Name Nama Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 Kriteria 4 Kriteria 5 Jumlah
Type Field Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar Varchar
Width 50 10 10 10 10 10 10
Keterangan Kriteria Nilai Kriteria 1 Nilai Kriteria 2 Nilai Kriteria 3 Nilai Kriteria 4 Nilai Kriteria 5 Jumlah Nilai
2. Desain Input a.
Rancangan Form Menu Utama Form Menu Utama adalah form yang peneliti rancang sebagai form induk
dari Perangkat Lunak Sistem seleksi Perusahaan. Adapun isi dari form ini adalah menu-menu dengan sistem drop down yang dapat dipilih user dalam berinteraksi dengan Perangkat Lunak Sistem seleksi Pelelangan. Adapun bentuk rancangan form Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 3.5
41
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria
Sub Kriteria
Engineer
Proses AHP
Gambar 4.5 Rancangan Form Menu Utama b.
Rancangan Form Kriteria Fom Kriteria digunakan untuk memasukkan Skala nilai dari kriteria.
Adapun bentuk rancangan form kriteria dapat dilihat pada Gambar 3.6 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria
Sub Kriteria
Engineer
Kriteria
Tambah
Proses AHP Nilai
Ubah
Hapus
Gambar 4.6 Rancangan Form Data Kriteria c.
Rancangan Form Subkriteria Fom Kriteria digunakan untuk memasukkan skala nilai subkriteria.
Adapun bentuk rancangan form subkriteria dapat dilihat pada Gambar 3.7
42
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria
Sub Kriteria
Kriteria
Tambah
Engineer
Baik Sekali
Proses AHP Baik
Ubah
Cukup
Kurang
Hapus
Gambar 4.7 Rancangan Form Data Subkriteria d.
Rancangan Desain Input Data Engineer Form data perusahaan digunakan untuk memasukkan data perusahaan,
mulai dari Pendidikan Terakhir, Kemampuan Jaringan, dan Pengalaman Kerja yang diberikan oleh perusahaan. Adapun bentuk rancangan form perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3.8 Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria
Kode
Tambah
Sub Kriteria
Engineer
Pengalaman Kerja
Ubah
Proses AHP
Pendidikan Terakhir
Menguasai Perangkat Transmisi
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software M2000 dan U2000
Hapus
Gambar 4.8 Rancangan Input Data Engineer e.
Rancangan Output Hasil Akhir Penilaian yang didapatkan dengan metode AHP bedasarkan hasil penilaian
yang diurutkan dari nilai tertinggi hingga terendah.
43
Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Menggunakan Metode AHP Kriteria
Sub Kriteria
Engineer
Engineer
Tambah
Proses AHP Total Nilai AHP
Ubah
Hapus
Gambar 4.9 Hasil akhir penilaian yang didapatkan dengan metode AHP 3. Desain Output Laporan yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan bisa dilihat pada Gambar 3.10 dibawah ini : LAPORAN PENILAIAN
Nama Engineer
Pengalaman Kerja
Pendidikan Terakhir
Menguasai Perangkat Transmisi
Menguasai Perangkat BTS
Menguasai Software M2000 dan U2000
Jumlah
xxxx
9999
9999
9999
9999
9999
9999
xxxx
9999
9999
9999
9999
9999
9999
Medan, dd / mm / yyyy
(…………………….)
Gambar 4.10 Laporan Hasil akhir 4,4 Flowchart Sistem Perancangan ini digunakan untuk menggambarkan alur suatu program menjadi lebih sederhana sehingga program tersebut lebih mudah dimengerti.
44
Mulai
Membuat matriks berpasangan nxn
Baca Input
Jumlahkan setiap elemen kolom dari matriks berpasangan nxn
Bagikan nilai setiap elemen kolom matriks berpasangan nxn dengan hasil penjumlahan kolom
Matriks normalisasi nxn
Jumlahkan setiap elemen baris dari matriks normalisasi nxn
Bagikan hasil penjumlahan baris dengan n
Matriks prioritas nx1
Selesai
Gambar 4.11 Flowchart Program
45
BAB.5 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1
Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat keras
dan perangkat lunak yang dibutuhkan. 5.1.1
Perangkat Keras Perangkat keras yang dapat digunakan untuk sistem ini antara lain : 1. Prosessor Minimal Intel Pentium IV 2. Harddisk 250 GB 3. RAM 526 MB 4. Monitor 5. Mouse 6. Printer untuk mencetak laporan 7. Keyboard Querty 102 Key
5.1.2
Perangkat Lunak 1. Sistem operasi Microsoft Windows. 2. XAMPP 3. Netbeans IDE 7.4
5.2
Implementasi Sistem
46
Dalam sub ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian program aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan engineer baru pada PT. Metro Global Services. Detil tiap proses akan dijelaskan dalam pada beberapa tahapan sebagai berikut : 1.
Login Admin Dalam sistem ini, sebelum dapat melaksanakan tugas administratifnya,
maka user admin harus melakukan proses login terlebih dahulu. Tampilan untuk login dapat dilihat pada gambar 5.1
Gambar 5.1 Form Login 2.
Menu Utama Setelah login berhasil, user admin menuju Form Menu Utama, yang di
mana form ini dirancang sebagai form induk dari aplikasi sistem pendukung keputusan ini. Adapun isi dari form ini adalah menu-menu dengan sistem drop down yang dapat dipilih user dalam berinteraksi dengan aplikasi ini. Adapun bentuk Implementasi form Menu Utama dapat dilihat pada Gambar 5.2 di bawah ini :
47
Gambar 5.2 Form Menu Utama 3.
Form Kriteria From Data Kriteria adalah form yang dirancang sebagai form penerima
inputan data Kriteria. Adapun bentuk Implementasi form Data Kriteria dapat dilihat pada Gambar 4.3 dibawah ini:
Gambar 5.3 Form Kriteria 4.
Form Sub Kriteria
48
Form Sub Kriteria adalah form yang dirancang sebagai form penerima inputan data Himpunan Kriteria. Adapun bentuk Implementasi form Sub Kriteria dapat dilihat pada Gambar 4.4 di bawah ini :
Gambar 5.4 Form Sub Kriteria 5.
Form Data Engineer From data menu engineer adalah form yang dirancang sebagai form
penerima inputan data Engineer. Adapun bentuk Implementasi form Data Engineer dapat dilihat pada Gambar 4.5 di bawah ini :
49
Gambar 5.5 Form Data Engineer
5.3
Pengujian Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan yang diharapkan, maka
dilakukan pengujian. Pengujian meliputi uji coba terhadap fitur-fitur utama dalam sistem meliputi : 1.
Login Admin Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa proses login telah berjalan
sesuai dengan yang diharapkan. Hasil uji coba dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 5.1 Pengujian Login Admin No.
Tujuan
Input
Output yang
Output Sistem
Hasil
Berhasil login,
Sesuai
diharapkan 1
Cek validasi
Data login
Berhasil login,
50
data login valid
yang benar
masuk ke
masuk ke
tampilan utama
tampilan utama
2
Cek validasi
Data login
Keluar
Keluar
data login tidak
yang salah
tampilan gagal
tampilan gagal
login, kembali
login, kembali
ke tampilan
ke tampilan
login
login
valid
2.
Sesuai
Pengujian Proses AHP Setelah menginput data perusahaan dan menginput hasil penilaian ke
dalam form kriteria dan sub kriteria pada aplikasi ini, maka sistem di didalamnya akan memproses dan mengolah data-data tersebut dan melakukan perhitungan dengan metode AHP. Tampilan menu proses AHP akan menampilkan proses perhitungannya. Adapun bentuk pengujian hasil proses AHP dapat dilihat pada Gambar 4.6 dibawah ini :
51
Gambar 5.6 Tampilan Proses AHP 3.
Tampilan Hasil Penilaian Halaman ini digunakan untuk menampilkan hasil dari proses perhitungan
dengan metode AHP yang diurutkan dari urutan dari tertinggi hingga terendah. Hasil tampilan menunjukkan bahwa hasil penilaian yang didapatkan sesuai dengan proses dan metode AHP sebagaimana yang telah dirancang dan dibahas pada bab sebelumnya yaitu di perancangan sistem. adapun bentuk hasil tampilan pemenang dapat dilihat pada Gambar 5.7 dibawah ini :
Gambar 5.7 Tampilan Hasil Proses Perhitungan dengan Metode AHP 4.
Tampilan Laporan Hasil Penilaian Berdasarkan Laporan ini adalah laporan hasil dari perhitungan berdasarkan
kriteria yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan hasil perhitungan, maka laporan yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
52
Gambar 5.8 Laporan Hasil 5.4
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Berdasarkan hasil dari dari pengujian, ditemukan kelebihan dan kelemahan
dari sistem tersebut. Adapun kelebihan dari Aplikasi ini diantaranya adalah : 1.
Aplikasi ini membantu pihak PT. Metro Global Services untuk memudahkan dalam melakukan penentuan Engineer Baru.
2.
Hasil informasi yang dihasilkan cepat. Dengan adanya sistem ini maka didapatkan efektivitas dan efisiensi waktu dalam Engineer Baru. Sedangkan kelemahan dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini
antara lain : 1.
Sistem tidak mampu digunakan untuk multi user karena sistem hanya dibangun untuk single user.
2.
Aplikasi sistem pendukung keputusan ini tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki manusia. Sistem hanya bisa menyelesaikan masalah
53
sesuai data masukan yang diprogram. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya sehingga ada permasalahan yang tidak bisa dikerjakan oleh sistem pendukung keputusan dan harus dikerjakan manusia.
54
BAB. VI BIAYA & JADWAL PENELITIAN
7.1 .Anggaran Biaya Penelitian
NO
JENIS PENGELUARAN TAHUN 1
1
Gaji dan Upah
3000
Bahan Habis Pakai 2
( Material Penelitian untuk seminar)
4.400
3
Biaya Perjalanan
1.000
4
Biaya pengeluaran lain - lain meliputi :
4.000
4.1
Biaya Dokumentasi dan pembuatan Laporan
1.000
4.2
Pembuatan dan Penggandaan laporan akhir 10 ex
1.000
4.3
Administrasi dan surat menyurat
1.000
4.4
Biaya pembuatan aplikasi
1.000
JUMLAH
12.400
7.2 Jadwal Penelitian
No
Jenis Kegiatan
Alokasi Waktu
Ket.
55
Tahun 2015 (1 Tahun) 1
1.
Perumusan ruang lingkup masalah
2.
Analisis masalah
3.
Survey lapangan
4.
Pembelajaran literature dan studi pustaka
5.
Analisis kebutuhan sistem
6.
Kamus data
7.
Analisa Sistem
8.
Desain Program
9.
Perancangan User interface
10.
Perancangan Listing Program
11.
Pengujian dan implementasi perangkat sistem
12.
Seminar Penelitian
13.
Pembuatan laporan
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
56
BAB. VII KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem yang dibangun adalah : 1.
Dengan menerapkan sistem pendukung keputusan penerimaan engineer baru, maka hasil informasi yang diperoleh akan memudahkan pengambil keputusan dalam penerimaan engineer berdasarkan kualifikasi yang telah ditentukan dan prosesnya lebih cepat dan objektif.
2.
Dengan menerapkan sistem pendukung keputusan dengan metode AHP dapat menentukan layaknya seorang engineer yang berhak diterima di PT. Metro Global Services.
3.
Dengan sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan laporan urutan peringkat calon engineer dari yang tertinggi hingga terendah.
57
Lampiran 1
JUSTIFIKASI ANGGARAN 1 TAHUN NO 1.
URAIAN
JUMLAH (Rupiah) x1000
Gaji dan Upah - Ketua Tim Peneliti
1.500
- Anggota Peneliti 1 Orang @ Rp. 4.000. 000,-
1.000
- Programmer @Rp .@ 2000,000
5.00
3.000 Sub Total 2
Biaya Bahan Habis Pakai dan Peralatan -Bahan Habis Pakai, dan Perlengkapan seminar (Konsumsi)
58
-Beli modem dan pulsa
2.000
-Buku Referensi
1.400
Sub Total
1.000 4400
3.
Biaya Perjalanan Lokal: -Transfortasi Lokal (Bensin) selama 12 Bulan
1.000
-Konsumsi dan Akomodasi selama12 bulan
Sub Total 1000
4.
Biaya Pengeluaran lain-lain: - Biaya Dokumentasi dan Pembuatan Laporan: Kertas HVS A4 80 gram 10 rim 500 Tinta Printer Canon IP 2700 Series 500
-
Pembuatan dan Penggandaan laporan Akhir Foto copy dan Penjilidan; Foto copy Pengumpulan Data Foto copy Seminar Proposal dan Hasil Foto copy Surat Menyurat dan Penjilidan Proposal
-
Administrasi dan surat menyurat; Survey Awal Penyusunan Proposal danSeminar Hasil Penelitian
500 500 500 500
59
1000 Sub Total
4.000.000 TOTAL
12.400.000.
(Terbilang: Dua Belas Juta Empat Ratus Ribu Rupiah)
Lampiran 2
SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG PENELITIAN YANG SUDAH DIMILIKI
1 (Satu) unit Laptop 2 (Dua) buah Hand Phone 2 (dua) buah Sepeda Motor 1 buah Modem
Lampiran.3.
Struktur Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas a.Ketua Peneliti : Ardani Tanaka,SE,M.Kom. Bertugas memimpin penelitian, mulai dari persiapan penelitian, pengumpulan data, analisa data sampai dengan pengiriman laporan b.Anggota Peneliti: Ir.Iskandar Zulkarnain,M.kom.
60
Bertugas membantu ketua peneliti dan bertukar pikiran , mulai persiapan penelitian, pengumpulan data, khususnya dalam analisa dan sampai pengiriman laporan. c.Adminstrai/ Programmer :Mahasiswa. Bertugas dalam membantu dalam menjalankan program dan menyiapkan administrasi laporan. d.Pekerja Lapangan/ Pencacah: Mahasiswa. Bertugas dalam membantu mengumpulkan data baik literatur dan data di lapangan.
Lampiran 4
Mou tidak ada
Lampiran 5. BIO DATA
5.1.Biodata Ketua Peneliti
A. Identitas Diri
61
1
Nama Lengkap
Ardani Tanaka, SE., M.Kom
L
2
Jabatan Fungsional
Dosen
3
Jabatan Struktural
4
NIP
5
NIDN
0123026702
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Medan,16 Juni 1973
7
Alamat Rumah
Jl. Teladan 15 Medan
8
No. Telpon/HP
081361210279
9
Alamat Kantor
Jl. AH. Nasution No. 73-F Kota Medan
10
No. Telpon/HP
061-8224051
11
Alamat e-mail
[email protected]
12
Lulusan yang telah dihasilkan
S1= 2000 mahasiswa
13
Mata Kuliah yang diampu
1. Sistem Pendukung Keputusan 2. M Y O B 3. Data Mining
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
S1
S2
- Universitas Medan Area
Universitas Putra Indonesia “YPTK” Padang
S3 -
62
Bidang Ilmu
- Ekonomi Manajemen
Sistem Informasi
Tahun Masuk-Lulus
- 1988 - 1993
2011 - 2013
Judul Skripsi /Thesis/Disertasi
Pemberian Insentif dalam Meningkatkan Produktifitas Kerja
Implementasi Metode Rough Set dalam Pemberian Beasiswa
Demikianlah biodata yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Medan, 12 Desember 2015 Ketua Pengusul,
(Ardani Tanaka,SE, M.Kom)
5.2. Biodata Anggota Peneliti
No I
Nama Item
Rincian
Ketua Penelitian 1
Nama
Ir. Iskandar Zulkarnain, M.Kom
2
Jabatan Fungsional
Lektor
3
Jabatan Struktural
Dosen Tetap
Keterangan
63
4
NIP/NIK/Identitas lain
NID : 212002
5
NIDN
0128107101
6
Tempat dan Tgl.Lahir
Tanjung Morawa, 28 Oktober 1971
7
Alamat Rumah
Jl. H. Abdul Majid Lingk. XI Tanah 600 Medan Marelan
8
Nomor Telp/ Fax / HP
081260276683
9
Alamat Kantor
Jl. Abdul Haris Nasution No. 73 F Medan
10
Nomor Telp/Fax/HP
061-8224051
11
Alamat Email
[email protected]
12
Tamat Sekolah
S1 Fak Teknik Elektro tahun 1997 di UPMI medan S2 Fak Ilmu Komputer tahun 2009 di UPI YPTK padang
13
Agama
Islam
14
Kewarganegaraan
Indonesia
15
Mata Kuliah Yang Diampu 1. Jaringan Saraf Tiruan 2.Bahasa Rakitan 3. Mikroprosesor 4.Mikrokontroler 5.Metode Numerik 6. Pengolahan Data Elektronik
64
Riwayat Pendidikan Keterangan
S1
S2
S3
Nama Perguruan Tinggi
UPMI Medan
UPI YPTK Padang
-
Bidang Ilmu
Rekayasa
Rekayasa
-
Tahum Masuk – Lulus
1990 - 1996
2007 – 2009
-
Judul Skripsi/Tesis/ Disertasi
Penggunaan relay arus lebih dalam sistem proteksi gangguan petir pada gardu listrik PT. PLN Sektor Medan Labuhan
Sistem pendeteksi penyalahgunaan narkoba menggunakan jaringan syaraf tiruan
-
model backpropagation 1. DR. Sarjon Defit, S.Kom, M.Sc
Pembimbing/Promotor
Ir. Aliman Saragih
2. DR. Ir. Gunadi Widi Nurcahyo, M.Sc
Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No
Tahun
Judul Penelitian
Sumber Dana
1
2010
Sistem informasi pengolahan nilai siswa pada
STMIK
SMP Swasta Bakti Medan
Triguna
Jumlah Dana 3.000.000,-
Dharma 2
2011
prototive mesin pengisian bahan bakar yang
STMIK
dapat mendeteksi jenis kendaraan untuk
Triguna
menentukan jenis BBM .
Dharma
8.500.000,-
65
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir Jumlah No
Tahun
Judul Pengabdian Masyarakat
Sumber Dana Dana
1
2
2010
Memasyarakatkan Tenis meja di lingkungan XI Tanah Enam Ratus kec. Medan Marelan
STMIK Triguna Dharma dan Masyarakat
4.750.000,-
2011
Membentuk pengajian di Musholla Hayatul Iman
STMIK Triguna Dharma dan Masyarakat
2.400.000,-
2012
Pelatihan Sistem Jaringan Komputer Berbasis Windows dan Linux pada SMK TI PAB Wil I Lubuk Pakam
STMIK Triguna Dharma
1.700.000,-
2012
Pelatihan pembuatan surat undangan menggunakan Worksheet sebagai sumber data pada Guru dan Staff SD Neg. Kec. Medan Marelan
STMIK Triguna Dharma
500.000,-
3
4
Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir Volume/ Nomor/Tahun
Nama Jurnal
2006
Perancangan Arsitektur E-Bisnis Untuk Layanan Persewaan Video Compact Disc Berbasis Teknologi Short Message Service
Vol 2 No : 1, Agustus 2006
Saintikom
2
2007
Pemanfaatan Teknologi Komunikasi Dalam Mendukung Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh Di Indonesia
Vol 3 No : 1, Agustus 2007
Saintikom
3
2010
Aplikasi Excel 2007 untuk Perkantoran
Vol 8 No: 1, januari 2010
Saintikom
No
1
Tahun
Judul Artikel Ilmiah
66
4
2011
Sistem Pendeteksi Penyalahgunaan Narkoba Menggunakan JaringanSyaraf Tiruan Model Backpropagation
Vol 10 No:2, Mei 2011
Saintikom
Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Nama Pertemuan Ilmiah Bedah buku ajar
Judul Artikel Ilmiah Mengenal MYSQL 5.0
Waktu 5 Juni 2010
Tempat STMIK Triguna Dharma
2
Penyusunan
Panduan Skripsi STMIK Triguna
Panduan Skripsi
Dharma 2011
02 Juli 2011
STMIK Triguna Dharma
3
Bedah Kurikulum
Revisi Kurikulum Program Studi
17 Maret 2012
STMIK
Sistem Komputer STMIK Triguna
Triguna
Dharma.
Dharma
Medan, 12 Desember 2015 Anggota Pengusul,
(Ir.Iskandar Zulkarnain, M.Kom)
67
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Astuti Hermawati, (2009). Data Mining.Yogyakarta: Andi. JJ.Siang dkk,(2004).Pemograman Dengan Menggunakan Matlab.Yogyakarta: Andi. Logic and Genetic Algoritms. (2003). Syntesis and Application, Prentice-Hall of India, New Delhi Jogiyanto, (2009), Sistem Teknologi Informasi,.Yogyakarta : Andi . Sutabri, dkk.( 2005), Analisa Sistem Informasi.Yogyakarta: Andi. Robert G.dkk., (2005), Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern, Jakarta: Erlangga, Herlambang,dkk.,(2005). Sistem Informasi Konsep Teknologi dan Manajemen, Yogyakarta: Graha Ilmu.
68