PS2
24
tsogor LAPORAN PENELITIAN
ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA
Nama Penyusun Laporan:
1. dr. Yenni Risniati, M.Epid 2. dr. Rossa Avrina 3. dr. Heni Kismayawati 4. dr. Siti Nur Hasanah 5. Agus Dwi Harso, S.Si
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2012
ALC:
�.idan
J'..
;_
'r �;
.
Tnn�11l
No. kb�s
·
1
PU1�·1··� !/\. r\ " 1"\ r• , -�·
•
q- 6
-
@13
LAPORAN PENELITIAN
ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA
Nama Penyusun Laporan:
1. dr. Yenni Risniati, M.Epid 2. dr. Rossa Avrina 3. dr. Heni Kismayawati 4. dr. Siti Nur Hasanah S.
Agus Dwi Harso, S.Si
PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2012
Tim Peneliti Keahlia n / Kesarjanaan
Kedudukan dalam Ti m
Uraian Tugas
Dokter umum/ Epidemiologi klinik Dokter u mum
Ketua Pelaksana
dr. Heni Kismayawati
Dokter umum
Peneliti pusat
4.
cir. Siti N u r Hasanah
Dokter umum
Peneliti pusat
5.
Sukamto (Puskesmas Tebet)
Dokter umum/ Pemegang Program Malaria di Puskesmas
Koordinator
Bertanggung jawab atas pelaksanaan pe ne l i tia n Koordinator penelitan di Puskesmas Kecamatan Koja Koordinator penelitan di Puskesmas Kecamatan Pulogadung dan Tebet Koordinator penelitan di Puskesmas di Puskesmas Kecamatan Palmerah dan Ke m ayo ra n Membantu kelancaran penelitian di rnasingmasing Puskesmas
No 1.
dr. Yenni Risniati
2.
cir. Rossa Avrina
3.
Na ma
dr. Murni N ai ba ho (P u skes m a s Palmerah) Dedi Supriadi (Koja) dr. Marleni P (Kemayoran) Duma Marhisar, SKM (Pulogadung)
Peneliti pusat
6.
Nam a dr. Lis Untari (Puskesmas Tebet) dr. Media Cyanita (Puskesmas Palmerah) dr. Kriswati (Koja) dr. V:ic!ia Rinda Ayu (Kemayoran) dr. Ria Minar Sitohang (Pulogadung) Asni Manalu (Puskesmas Tebet) Yuli Astuti (Puskesmas Palmerah) Sri Purwani (Koja) Yayi Syafitri (Kemayoran) Agus Syahroni (Pulogadung) Dewi Siswari (Puskesmas Tebet) Desmawati (Puskesmas Palmerah) Sri Purwani (Koja) Esti Sujatningsih (Kemayoran) Aries Utomo (Pulogadung) Agus Dwi Harso, S.Si
7.
Dr. Emiliana tjitra, PhD
8.
Dr. Reni Herman, M.Biomed
No 6.
Keahlian/ Kesa rja naa n Dokter umum
Kedudukan dalam Tim Pembantu peneliti
Uraian Tugas Membantu pelaksanaan penelitian
Perawat
Pembantu peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
Analis/ Petugas Laboratorium
Pembantu peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
Administrasi
Membantu menangani tugas-tugas administrasi dan keuangan Memberi masukan dan evaluasi klinis
-
Biomedis/ Epidemiologi Klinik Bio med is
Narasumber Narasumber
Memberi masukan dan evaluasi laboratorium
\I
SURAT KEPUTUSAN PENELITIAN
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
PUS!.TTEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK JL DR. -5: �1mcru No. 6 3
Tclp
Bogor 1 :.l12
F;» Er11m
·
. (0251) 8321763, 8326348 (0251) 8326248
: p 3giz @iodo . net .i d
SURAT KEPUTUSAN
KEPf,LA PUSAT TEKNOLOGI TERA PAN K E S EHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK NOMOR : HK.03.0SNI 1154/2012 TENTANG
PEMBENTUKAN TIM PELAKSANAAN PENELITIAN PUSAT TEKNOLOGI T E APAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
R
TAHUN 2012
N
KEP,'..LA PUSAT T E K OLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
MEN!MBANG
B�hwa untuk ma!a<:sanakan key:
.nologi Ternpan Kesehalan dan Epiderniologi Kltnik Tahun 2012. ,.
N T
MEN G I GA
:
1.
2
Bah:ia pe:nbenlukan tim tersebut pada bulir (1 j perlu d1ietapkan dengan Keputusan Kepala Pus at Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiolog1 Klimk Tahun 2012 DIPA Pusai Pusal Teknologi Terapan Keser,atan dan Ep1derniologi Klinik Tahun 2012 yang diselujui oleh a.n Menteri Kcuangan, Kepala Kanwil DJPB Propinsi Jawa Baral dengan Surat Pengesahan DIPA Tahun 2012 Nornor 0762/024-11.2. 01 i1212012 langgal 09 Desember 20 i 1 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Anggaran Pusat Teknologi Terapan Kehatan dan Ep:damiologi Klinik yang d'terbitkan oleh Kepala Sadan Penelitian dan Pengembangan Kc:oahalan Jakarta.
MEM
N
U T U SK A N
MENETAPKA
Pertama
Membentuk Tim Pelaksana Penelitian untuk melaksanakan kegiatan penelitian pada Pusat Tek�ofogi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2012
Kedua
il.-e�:unjuk petugas yang namanya tersebut dalan1 Daflar Lampiran Keput�san ini sebagai Tin, Pelaksana Penelitian Pusal Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Tahun 2012
Ketig�
Tim Pelaksana Penelitian beltugas unluk melaksanakan peneiitian sepert1 tersebut dalam Daflar Lampiran Kepu(usan ini sampai selesoi. dengan menyerahkar. laf)oran Kemajuan
Penelitian. Lapcran Pelaksanaan Penelitian dan Laporan Akhlr Pene:itian kepada Kepaia PLtsat Teknologi Terapan Ke!Sehatan dM Epidemiologi Klinik Tahun 2012
111
..
.
KB\1ENTERIAN KESEHATAN RI
3ADt.SPE1ELJTlAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT�-EKNOLOG! 1t:RAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK
Keempat
JI. DR. Sun1e:u No. s.:.
Telp
: (0251) 8321763, 8326348
Bogor 16112
Fax
:
(0251) 8326248 : [email protected]
Email
i'.0::pu:v5'°:· r..
. . -,ar
::
linf.:
:·
_ S�J8'. ·,a1ggal ditetapkan 9 Februari s/d 31Desember 2012 den E:c::'i2 . ;: kemud1an hari temyata terdapat kekeliruan dalam
- � :�· �·
:;enctapan in,
.
..
: Bogor
Ditetapkan di
· 9 Februari 2012
Pada tanggal
·�z:' "".
,}..l:<epala Pusat y
Teknologi Terapan
Or. Siswanio
Kesehatan
MH�1.
NIP. 19600527198803 1 001
Tembusan disampai f. :111 ke:kfo YU1 1.
Ketua Bac!an Pemeriksa Keuangan
2.
Kepala Badan PengJwasan Keuanga1 dan "embangunr.n
3.
Kepa!a Badan Penefitian dan Pengembangan Kesehatan
4.
Sekretaris Jenderal l\emenkes RI
!l
Ke;:: ala Bagian Perencanaan dan Anggaran, Sadan Litbang Kesehatan
5. lnspektur Jenderal Kemenkes RI €c. Se�retaris Badan P.·0 ,1elitian dan Pengembangan Kesehatan 7. Ke?ala Biro Keuangan Sekjen Kemenkes RI
�" E£�,:;!:1ara:,2.n Pus:-l Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Bogor. . :�·rnzs.ing yang bersangkutan untuk dilaksanakan. t!). it� 1.t :.. .:'{�.
iv
-
.
•'
: (0251) 8321763, 8326348 Telp : (0251) 8326248 Fax Email : [email protected]
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN KEPALA PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOG! KLINIK NOMOR: HK.03.0SNI 115412012 TENTANG PEMBENTUKAN TIM PELA KSANAAN PENELIT\AN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK TAHUN 2012 NAMA KEGIATAN/PENELITIAN: "ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BEROARAH DENGUE 01 INDONESIA"
!
Kedudukan dalam Ti m
Na m a
No 1
dr. Yermi Risniati, M.Epid
2
3
!
Bertanggung jawab alas pelaksanaan penelitian
dr. Rossa Avrina
Peneiiti Pusat
Koordinalor Penelitian di Puskesmas Jakarta Timur dan JakartaPusat
dr. Heni Kismayawati
Feneliti Pusat
Koordinator Penelitian di Puskesmas Jakarta Utara
10 bulan
Penelili Pusat
Koordinator Penelitian di Puskesmas
10 bulan
Pemban!u Peneliti
Membantu Pelaksananan Penelilian
5 bulan
Pembantu Peneliti
Membantu Pelaksananan Penelitian
5 bulan
Pembanlu Peneliti
Membantu Pelaksananan Penelitian
5 bulan
I I
Sukamto
6
dr. Lis Untari
10 bulan
I
10 bulan
I
Jakarta Timur dan Jakarta Pusat
7
Asni Manalu
8
Dewi siswari
Pembantu Peneliti
Membantu Pelaksananan Penelitian
5 bulan
Oedi Supriadi
Pembantu Penelili
Mempantu Pelaksananan Penelitian
5 bulan
10
dr. Kriswati
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelilian
5 bulan
11
Sri Purwani
Pembantu Pencliti
Membantu pelaksanaan pcnelilian
"
"
!
5
bulan
12
Dona Uli P.
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
5 bula.n
13
dr. Marleni P.
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan peneli!ian
5 bulan
14
dr Widia Rinda Ayu
Pembanlu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
5 bulan
15
Yayi Syafitri
Pemban!u Peneliti
Membanlu pelaksanaan penelitian
5 bulan
16
Esti Sujatningsih
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
.
5 bulan
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
5 bulan
;17
I
I
., I
.
- --
·-· --·-
-
dr. Mumi L. Naibaho
�:w;<w··$b-��.�. 0;;; :,.;t-· L �- ,':i 1
i
·---
dr. Siti Nur Hasan ah
5
19
c
Lama Tugas
Kelua Felaksana
! 4
Uraian Tugas
10
��h?..e'
.
l i j
!
I I
' I iI ;
!
l
v
KEMENTERIAN KESEHAT AN RI
BADAN PENEUTIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINI JI. DR. Sume-ru Noc€!
Boger 16112
118 119 i '
i 20
dr Media Cyanila Desmawati
dr. Ria Minar Sitohang
22
Duma Marhisar, SKM Aries Utomo
24
Agus Syahroni
25
Agus Dwi Harso. S.Si
..
: (0251) 8321763, 8326348
Fax
: (0251) 8326248
Email
..1 . ·.•
: [email protected]
.
'' . l
.f >
YuliAstuti
21
23
• ji
Telp
.
5 bulan
·-
1 j
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
, ·f'embantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
. ··pembantu Peneliti
Membantu pelallsanaan penelitian
5 bulan
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
5 bulah
Pen16antu Peneliti
Membantu pelaksanaan pene!itian
Pembaniu Peneliti
Membantu pefaksanaan
penelitian
5 bulan --
5 bulan
Pembantu Peneliti
Membantu pelaksanaan penelitian
5 bulan
Adminislrasi
Membar.tu menangani tugas-tugas
10 bulan
.
..
..
.
I
adrninistrasi dan keuangan
5 bulan
I I
I; I i
Pada tanggal; 9 Februari 2012
1 .K epala Pusat Teknologi Terapan Kesehalan 'Y dan Epidemiologl Klinik
. L�M
Dr. Siswanto
NIP. 19600527 198803
1
001
vi
.
+
� .
KEMENTERIAN KESEHATAN RI SADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
;_,. � PUSAT TEKNOLOGI TERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK .
_
I H�C,
JL.
T;eccctalau1 Ncgarn No. 29
e-mail: ....1-.\\:in.11�· 11 'atiot' ....:')111 \1 ,\�1 J11l1.1_H).� L,;,.1
Jakl;;rta l0460 Telp. (021) 4244375 fax. 021) 4244375 (
website
d�t·!..�;�11
SURAT P ERSETUJUAN PELAKSANAAN PENELITIAN Nomor: LB.02.04/ V 10;;112012 Persetujuan Pelaksanaan Penelitlan ini diberikan atas dasar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal di bawah ini:
BAB I - IKHTISAR 1. Judul Penelitian 2.
3.
"ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA •
Maksud dan tujuan :
Um urn
: Mengembangkan algoritma diagnosis klinis DD dan DBD
Khusus
: - Mengidentifikasl subyek yang dicurigai menderita dengue ·· Mengukur proposi penyakit dengue dengan pemeriksaan ROT NS1 dan serologi - Menilai hubungan masing-masing gejala klinis dengan hasil pemeriksaan NS1 dan serologi - Menentukan model algoritma diagnosis klinis dengue berdasarkan gejala k!inis - Menentukan model algcritma ciagnosis klinis dengue berdasarkan gejala dan tanda klinis - Menentukan model algoritma diagnosis klinis dengue berdasarkan gejala, tanda dan hasil laboratorium klinis - Membandingkan akurasi model a!goritma yang telah didapat dengan kriteiaWHO - Memvalidasi algoritma diagnosis klinis - Melakukan analisis cost utilization
Ketua Pelaksana : dr. Yenni Risniati
4. Waktu Pelaksanaan: 2 tahun
BAB II - BIAYA
1. Biaya yang disedial
Kesehatan dan Epidemiologi Klinik fllo.0762/024-11.2.01/1212011 tanggal 20 Desember 2011.
2.
Biaya tersebut merupakan biaya maksimum yang tldak boleh tertampaui. Oirinci dalam pos pengeluaran sebagai berikut: - Belanja 13ahan - Honor yang Terkait dengan Output Kegiatan - Belanja Barang Non Operasional Lainnya - Belanja Jasa Profesi
(521211) (521213) (521219) (522151)
Rp. Rp. Rp. Rp.
240.800. 000,73.360.000 ,177.370.000 ,7.200.000, -
Jumlah seturuhnya Rp. 498.7JO,OOO,-
3. Penyediaan biaya untuk kepertuan penelitian yang dimaksud akan diberikan secara bertahap dan merupakan uang-uang yang harus dipertanggungjawabkan o!eh Ketua Pelaksana.
vii
JL. Pcrcctakan Negara No. 29 Jakana 10460 Tc:lp. (021) 42443n Fax. (021) 4244375 4.
C·mail: �.���-��'' ,·ahp��:.£�1.u website: �.!'!t" , Ji1!.xmgd�.nkcs.co_g,
Cara pertanggungjawaban harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan untuk dil:>erikan petunjuk seperlunya oleh Kepala Pusat Tekno !o gi Terapan Kesehalan da n Epi demiologi Klinik atau pejabat lain y
BAB Ill
-
PELAKSANAAN
1. K etua Pelaksana berkewajiban mengajukan nama-nama tim p enel iti dan petugas tainnya yang akan membantu pefaksanaan penelitian, disenai penjefasan tu g as-tugasn ya d an lamanya p enugas
2.
Ketua Pelaksana wajib membuat dengan segera Protokol Penelltian lengkap yang seluruh aspek penelitian untuk digunakan sebagai pegangan dalam pe!aksanaan penefitian, dengan lampiran : jadwaf kegiatan penefitian per bulan secara rinci, kebutuhan biaya per bulan, tabel-tabel penelitian yang akan muncul dalam laporan
menjelaskan
penelitian, kuesioner penelitian. Protokol dikirim kep ad a Kep ala Sadan Penelitian dan Pengembangan K esehatan melalui Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiofogi Klinik.
3.
Mengenai pelaks an aan pe mbiaya an diatur sebagai berikut :
a.
b.
Ketua Pelaksana mengajukan Surat Permintaan Pembayaran kepa da Kepafa Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemlologi i
Kepala Pusat Teknologi Terapan K esehatan dan Epidemiologi Klinik memberikan persetujuan pembayaran setelah persyaratan yang dikaitkan dengan laporan kegiatan penelitian dan penyelesaian pertanggungjawaban ke u angan bulan yang lalu sud ah dipenuhi secam lengkap.
BABIV
- PENGAWASAN
1.
Pembinaan teknis dan administratif serta pengawasan terhadap pelaksanaan penelitian ini dilakukan oleh Kepafa Pusat Teknologi T erap an Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.
2.
Pembinaan teknis dan administratif serta pengawasan dilakukan secara terus menerus. Ketua Pelaksana wajib .memberikan kesempatan serta memberikan keterangan-keterangan yang diminta. Pembinaan tersebut dapat dilakukan dalam bentuk Prcigress Report dan S1,1pervisi ke lokasi penelitian. Supervis i dilakukan oleh Tim Panitia Pembina llrniah ,(PP I) dan pejabat struktural.
3. Apabila dipandang periu Ke pal a Sadan Pe n elitian dan Pengembangan Kesehatan dapat mo!akukan atau menunjuk pej abat lain untuk melakukan penfi awasan . BAB V 1.
•
PELAPORAN
Ketua Pelaksana Penelitian wajlb menyelesaikan/mempertanggungjawabkan keuangan dan untuk setiap bulan dan harus d!terima oleh Kep11la Pusat Teknologi Terapan Kesehatan Epidemiologi setarnba t-lambatnya tanggal 25, bulan berjal an. . . bulan Penyelesaian pertanggungjawaban keu angan menjadi syarat untuk pemoenan b1aya berikutnya.
2.
Ketua Pelaksana Penelitian wajib rne mb er ikan laporan kemajuan penelitia n se tiap triwulan se,suai dengan ketentuan pelaporan dan sudah diterima oleh Kepala Pusat Teknologi
viii
.
,.'
.� ·
•
�,, 5 I H��
.
.
·
KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEH ATAN
PUSATTEKNOLOGITERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KUNIK
JL. Peroetakan Negara No. 29 Jakarta l0460 Telp. (021) 4244375 Fa.x. (021) 4244375
C·m.aiJ: �!��\i!ll10'-·ti·\i' ���l.1.:(Hll wcOsitc: \\ \\_�J ill. .. 1 .;w.g _ !f.�pkcsgo . id
Ter:apan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik paling lambat tang gal 5 bulan berikutnya setelah triwulan bersangkutan berakhir.
3.
Ketua Pelaksana Penelitian wajib membuat dan menyampaikan draft J aporan akhir hasil penelitian sebanyak 10 copy untvk dibahas oleh Panitia Pembina llmiah (PPI) dan disampaikan dalam seminar di lingkungan Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik.
4.
Ketua Pelaksana Penelitian wajib menyempurnakan laporan akhir penelitian sesvai dengan saran dan petunjuk PPI, kemudian menyerahkan seb anya k 5 copy kepada Kepala Pvsal Tekno!ogi Terapan l<esehatan dan Epidemiologi Klinik.
5.
Laporan akhir penelitian yang sudah disempumakan harus disertai dengan naskah ilmiah dalam bentuk si a p untuk dipublikasi.
6.
Ketua Pelaksana Penelitian pada akhir penelitian wajib menyerahkan barangbarang/perala�n hasil pengadaan penelitiannya kepada Kepala Pvsat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik untuk diserahterimakan bersama-sama dengan Laporan Penelitian, menjadi bar.mg milik Negara d en gan Sarita Ac.ara Serah T erima. BAB VI
-
·
PERSYARATAN LAIN
1.
S e gal a penemuan dan hasil Pengembangan Kesehatan.
2.
Hasil Penelitian ini harus diterbitkan di dalarn Buletin Penehtian Kesehatan atau Jumal Penelitian Gizi dan Makanan. Apabila naskah ilmiah hendak 1fajukan ke majalah lain, atau
penelitian
ini
menjadi
milik
Sadan
Penelitian
dan
suatu pertemuan ilmiah, supaya terlebih dahulu dimintakan persetujuan dari Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epldemiologi Klinik. BAB VII - SANKSI
1.
Apabila protokol penelitlan, laporan penggunaan uang, lapcran kemajuan peoelitian tidak masuk pada waktunya, mal�a akan diberikan teguran tertulis rnelalui atasannya dan pemberian uang muka ditangguhkan.
.
2. Apabila Ketua Pelaksana ata1� Peneli ti yang tertibat dalam penelitian belum menyelesaikan
naskah ilmiah dari hasil penelitian, rnaka akan diberi sanksi sesvai dengan aturan yang bertaku.
�
3. Apabila Ketua Pelaksana belum menyelesaikan lapo("d� .akhir penelitian mak _ ia tid�k akan dipertimbangkan menjadi Ketua Pelaksana atau Penel1 ti Utama untuk penehtian lain serta 1<.&giatan ilmiah lain yang ditentukan oleh Kepala Sadan P2nelit i an dan Pengembangan Ke:sehatan.
seorang peneliti menerbitkan hasil pene l itian milik Bada� Penelitian dan . Pengembangan Kesehatan di luar Buletin Penelitian Kesehatan tanpa se!Zln Kepala Badan Utbang Kesehatan, maka yang bersangkutan:
4. Apabila
a. Akan diadakan teguran tertulis melalui atasannya b.
Akan dipertimbangkan kesalahan yang diperbuat sebelumnya, apabila ia mengajukan usulan peneliti1m tahun-tahun berikutnya.
5. Apabila seorang peneliti rnembawakan hasil penelitian yang belurn d�pat p ersetu jvan Kepala Sadan Litt>ang Kesehatan di dalam suatu pertemuan yang bersirat umum, maka kepada yang bersangkutan :
ix
�5. �
'+
/'' tt'\:le;,
. .
KEMENTERJAN KESEHATAN RI BADAN PENEUTIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN
PUSAT TEKNOLOGfTERAPAN KESEHATAN DAN EPIDEMIOLOGI KLINIK .
Il.. Pen:etakan Negara No. 29 Jaka::ta I0460 Tclp. (021) 4244375 Fax. (021) 4244375
e-mail: s1sw:m1os0'vahoo.com website: \\WW li1bwg.d�pkes.go.id
melalui atasannya.
a.
Akan diadakan teguran tertulis
b.
Akan dipertimbangkan kesalahan yang diperbuat sebelumnya, apabila ia mengajukan usulan penelitian tahun-tahun berikutnya.
BAB VIII
-
KETENTUAN PENUTUP
dilaksanakan
Apabila penyelesaian penelitian ini lidak dapat pada waktunya karena sesuatu yang berada di luar kekuasaan Ketua Pelaksana, maka Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik melapor1
Kesehatan
dan
mengusulkan
untuk
mempertimbangkan
kemungkinan
perpanjangannya.
Jakarta, 9 Februari 2012
Menerima dan menyetujui, Ketua Pelaksan;3
Mengetahui dan menyetujui AK_epala Pusat T-:iknologi Ttrapan Kesehatan . � derniologi Klinik /<"' .-·;c�9,§
1-(i � /.;.;.\AN ' '/·- �V�'\, . :\
:)/-·-· -- - �. .
\
J
Dr. Yenni Risnlati, M.Epid
NIP. 19780826 200812 2 001
f"(t .::;1,1 ,..,. K ''AN (.
�s�--·-----...
�
"'.,
·'1
l� I.
�
''>0.L§isWanto, MHP, OTM
NIP.1960052711988031001
x
KATA PENGANTAR
Sungguh jika seluruh la utan di dunia ini digabungkan menjadi tinta, tidak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah. Penemuan-penemuan manusia akan hakikat ilmu pun sebagai bagian karunia Allah SWT. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang sampai saat ini menjadi masalah berat di Indonesia. Berbagai program pemerintah dilakukan dan diperbaharui sebagai usaha menurunkan kesakitan dan kematian penyakit ini. DBD merupakan penyakit yang belum ada obat untuk membunuh virusnya. Walaupun demikian, penatalaksanaan DBD saat ini sudah cukup baik, karena itu diagnosis cepat dan tepat penting agar pasien DBD mendapatkan tatalaksana yang tepat. Penelitian ini tidak mendapatl<.an hasil seperti yang diinginkan, namun berhasil membuktikan bahwa klinis tidak cukup untuk mendapatkan diagnosis DBD yang tepat, sehingga diagnosis DBD saat ini sudah harus konfirmasi. Saat ini sudah tersedia alat diagnostik berupa rapid Diagnostic Test (RDT) unruk memastikan DBD. Jika penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk mengembangkan penelitian serupa dan menggali lebih dalam lagi mengenai DBD maka hal itu merupakan kepuasan besar bagi saya. Semoga melalui penelitian ini dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak terutama yang berkaitan dengan DBD. Akhir kata, Alhamdulillah syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemampuan intelektual sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik.
Yenni Risniati
XI
RINGKASAN EKSEKUTIF
lnfeksi virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD harus didiagnosis cepat karena perjalanan penyakit yang singkat dan dapat menjadi syok. Belum ditemukan obat kausal untuk DBD, sehingga pengobatan hanya bersifat suportif saja. Diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat dapat menurunkan angka kematian hingga 40 kali. Kriteria diagnosis DBD yang selama ini digunakan masih menggunakan diagnosis klinis. Sudah ada beberapa perubahan gejala dan tanda klinis DBD sehingga perlu ada pengembangan algoritma diagnosis klinis DD dan DBD.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat algoritma klinis demam dengue dan demam berdarah dengue di Indonesia di 5 Puskesmas di Jakarta yaitu Puskesmas Palmerah, Tebet, Kaja, Kemayoran dan Pulogadung. Jumlah subyek yang berhasil direkrut adalah 184. Jumlah subyek tersebut tidak mencapai jumlah sample minimal yaitu 470.
Tidak tercapainya jumlah sampel yang diinginkan dikarenakan proses perizinan yang lama, bertingkat, proses pengadaan yang cukup lama dan penelitian di1akukan pada saat jumlah kasus DBD turun. Dari semua subyek yang berhasil direkrut 6% mengalami perd.arahan spontan, 7,1% ditemukan positif uji tourniquet, 3,3% terjadi hemokonsentrasi, 11,4% mengalami trombositopenia dan 22,4% leukopenia. Hanya
5
subyek d itemukan positif hasil
pemeriksaan NSl dan 1 subyek positif hasi I pemeriksaan lgG.
XII
ABSTRAK
Latar Belakang: lnfeksi virus dengue dapat menyebabkan penyakit Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD harus didiagnosis cepat karena perja lanan penyakit yang singkat dan dapat menjadi syok. Belum ditemukan obat kausal untuk DBD, sehingga pengobatan hanya bersifat suportif saja. Diagnosis yang cepat dan penanganan yang tepat dapat menurunkan angka kematian hingga 40 kali. Kriteria diagnosis DBD yang selama ini digunakan masih menggunakan diagnosis klinis. Sudah ada beberapa perubahan gejala dan tanda klinis DBD sehingga perlu ada pengembangan algoritma diagnosis klinis DD dan DBD. Tujuan: Membuat algoritma klinis demam dengue dan demam berdarah dengue di Indonesia Metode: Penelitian dilakukan di 5 Puskesmas di Jakarta yaitu Puskesmas Palmerah, Tebet, Kaja, Kemayoran dan Pulo Gadung. Jumlah subyek yang berhasil direkrut adalah 184, tidak mencapai jumlah sample minimal yaitu 470. Hasil: Tidak tercapainya jumlah sampel yang diinginkan dikarenakan proses perizinan yang lama dan penelitian dilakukan pada saat jumlah kasus DBD turun. Dari semua subyek yang berhasil direkrut 6% mengalami perdarahan spontan, 7,1% ditemukan positif uji tourniquet, 3,3% terjadi hemokonsentrasi, 11,4% mengalami trombositopenia dan 22,4% leukopenia. Hanya 5 subyek ditemukan positif hasil pemeriksaan NSl dan 1 subyek positif hasil pemeriksaan lgG. Kesimpu!an: Diagnosis DBD masih berdasarkan k!inis Kata kunci: Dengue, Diagnosis, Algoritma
xiii
DAFTAR ISi SUSUNAN TIM PENEUTI .................. ................................ . . . . . . . . . .. . ....... . . ................................. I SURAT KEPUTUSAN PENELITIAN
.........
.
....
.. . .
..
.. ........... ..........
.
......
.
.....
.
.........
.
....
.
.........
.
.......
..
..
111
KATA PENGANTAR ............... . . . ............. ...................................................... .......................... XI RING KASAN EKSEKUTIF ......................................... ..................... .............. .................. ........ XII ABSTRAK .......... ................ ............................................... .................... . . ............................. XIII DAFTAR ISl ...................................................................................... ..................... . . . . . . . . ...... XIV DAFTAR TAB EL. . . . . .................................................. .......................................................... ... XV DAFTAR GAMBAR ..................................... ...... ....... ..................................... .... ................... XVI DAFTAR LAMPIRAN ... . . .................................... ........... .... . . ............. .............................. ..... XVII I.
PENDAHULUAN
. . . . . .................... . . . . . . . . . . . . . . . . . .
.
.....
.
....
.
....................... . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .
. .. .
....
1
II. TINJAUAN PUSTAKA ... : .................................................................................................. 5 -.
Ill. TUJUAN DAN MAN FAAT IV. METODE V. HASIL
. . . . ...........
.
...
.
..........
.............
.
............
.
.
............................ . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..........
..
.
. . . . . . . ...........
. . . . . . . . ...................
.
.
..............
.....................
9
. . . 11 .
.
...................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............. . . . . . . .
27
VI. PEMBAHASAN ........................... .... ............................................ . . ................................. 32 VII. KESIMPULAN DAN SARAN ............... ......... . . .................................................................. 33 VIII. UCAPAN TERIMA KASIH ............... . . . . . . . . . . . . . . . . ...................................................................33 IX. DAFTAR KEPUSTAKAAN ....................................................................... . . ....................... 34 LAMPl RAN-LAMPI RAN ....................................... . ......................... ..........................................37
XIV
DAFTAR TABEL TABEL 1. KARAKTERISTIK SUBYEK PEN ELITIAN ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DD DAN DBD D I INDONESIA
........................................................................................................
TABEL
2. JENIS
PERDARAHAN
SPONTAN
DIAGNOSIS DD DAN DBD DI INDONESIA
SUBYEK
PENEUTIAN
ALGORITMA
18
KUNIS
.......................................................................
19
TABEL 3. PERSENTASE HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM KUNIS SUBYEK PENE LITIAN ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DD DAN DBD DI INDONESlA
...........................................
30
TABEL 4. HASIL PEM ERIKSAAN RDT SUBYEK PENELITIAN ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DD DAN DBD DI INDONESIA
30
.............................................................................................
TABEL 5. SUBYEK POSITIF NSl DIBANDINGKAN DENGAN KRITERIA WH0
........................
30
xv
. .
DAFTAR GAMBAR GAMBAR 1. SIKLUS HIDUP VIRUS DALAM TUBUH NYAMUK
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........
.
6
.............
7
GAMBAR 2. PETA SEBARAN PENYAKIT DENGUE
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .........
GAMBAR 3. PERJALANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE GAMBAR 4. KERANGKA KONSEP PENEUTIAN
. . . . . . . . ............. . . . . . .. . . . . . . . . . .
GAMBAR
5.
PERSENTASE GEJALA
KUNIS
SUBYEK
PENEUTIAN
ALGORITMA
DIAGNOSIS DD DAN DBD DI INDONESIA
8
11
. . . . . . . .................. . . . . . . . . . . . . . . . . ..............................
KUNIS
............................ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
28
GAMBAR 6. PERSENTASE TANDA KUNIS SUBYEK PENEUTIAN ALGORITMA KUNIS DIAGNOSIS DD DAN DBD DI INDONESIA
••...........•....•............................•..............•.....•..••..
29
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. FORMULIR PENAPISAN
. . ................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................
LAMPIRAN 2. CASE REPORT FORM
. . . . ..... . .... .. .......... . . ... . . . . . . . . . . . . . ... ... .... . . . .. ... .... . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . .
LAMPIRAN 3. FORMULIR LABORATOR I U M
37 40
47
.............. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................ . . . . . . . . . .
LAMPIRAN 4. PERS ETUJUAN SETELAH PEN JELASAN
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................... . . . . . ....
48
LAMPI RAN 5. INFORMED CONSENT
49
. . ............................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............ .......................
LAMPI RAN 6. PERSETUJUAN ETIK
. . . . . . . . . ..................................... . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . . ........
LAMPIRAN 7. SURAT IZIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . ......................
.
.
.....
.50
......
51
LAMPIRAN 8. REKOMENDASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
53
LAMPIRAN 9. IZIN PENELITIAN SUKU DINAS KESEHATAN
54
...... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
..................................... . . . . . . . . . . . . . . .
I. PENDAHULUAN
Oemam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit a rbovirus yang disebabkan oleh virus dengue. Terdapat 4 serotipe virus dengue yaitu DEN 1, DEN 2, DEN3 dan DEN 4. Di Indonesia telah ditemukan semua serotype virus dengue dan yang paling banyak ditemukan adalah DEN-3.1 Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1968, daerah yang terjangkit DBD terus bertambah setiap tahun.2
Pada tahun 2007 didapatkan prevalensi nasional DBD 0,2% yang tersebar di 33 Provinsi. Provinsi mempunyai angka prevalensi di atas angka prevalensi nasional yaitu provinsi OKI Jakarta (0,84%), Nangroe Aceh Darussalam (0,50%), Kalimantan Timur (0,33%), Papua Barat (0,33%), Banten (0,27%), Jawa Tengah (0,30%), Nusa Tenggara Timur (0,26%), DI Yogyakarta (0,25%), Jawa Barat (0,22%), Riau (0,21%) dan Sulawesi Tengah (0,21%).3 Pada tahun 2010, DBD merupakan penyakit terbanyak nomor 2 setelah diare. Tercatat 59.055 kasus DBD dengan kematian 325 kasus. Incidence rate (IR} 65,7 per 100.000 penduduk dan case fatality 4
rate (CFR) 0,55%. Sepuluh provinsi dengan IR tertinggi adalah Bali (337,04 per 100.000
penduduk), OKI Jakarta (227,44 per 100.000 penduduk), Kalimantan Timur (167,31 per 100.000 penduduk), Daerah lstimewa Yogyakarta (144,92 per 100.000 penduduk), Kepulauan Riau (88,37 per 100.000 penduduk), Sulawesi Utara {87, 70 per 100.000 penduduk), Sulawesi Tengah (81,80 per 100.000 penduduk}, Jawa Timur (68,92 per 100.000 penduduk), Sumatra Utara (67,25 per 100.000 penduduk) dan Aceh (63,71 per 100.000 penduduk). Di provinsi dengan jumlah kasus DBD terbanyak yaitu DKI Jakarta pada tahun 2009 tercatat sebanyak 22.816 penderita DBD (247 per-100 ribu penduduk} yang tersebar d i
5 Kata dan 1 Kabupaten yaitu di Jakarta Se Iatan yaitu 32%, Jakarta Utara 24%, Jakarta Timur 23%, Jakarta Pusat 11%, Jakarta Ba rat 10% dan Kepulauan Seri bu 0,14%.5
Diagnosis DD dan DBD saat ini kebanyakan masih secara klinis. Diagnosis DD ditegakkan dari gejala demam tinggi mendadak disertai 2 atau lebih gejala berikut: sakit kepala, nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, ruam kemerahan d i kulit, mual dan muntah, kadang-kadang ditemukan ptekie. Diagnosis klinis DBD apabila ditemukan demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas, berlangsung terus menerus selama 2-7 hari disertai man ifestasi perdarahan, trombositopenia, dan hemokonsentrasi. Apabila seseorang terinfeksi virus dengue kemudian terinfeksi kembali oleh virus dengue dengan serotipe berbeda maka gejala yang muncul akan lebih berat. Terutama bila infeksi sekunder disebabkan oleh DEN2.6
8erdasarkan keparahan, D8D dibagi menjadi 4 derajat, derajat 1 demam yang disertai
dengan gejala klinis tidak khas, disertai juga uji Turniket positif. Derajat 2 bila gejala dan tanda yang terdapat pada derajat 1 ditambah perdarahan spontan. Derajat 3 .apabila terdapat kegagalan sirkulasi yang ditandai dengan nadi cepat dan lemah, tekanan na·di yang menyempit, hipotensi, kulit lembab dan dlingin serta gelisah. Derajat 4 syok berat ditandai dengan denyut nadi yang tidak teraba dan tidak terukurnya tekanan darah. Pada setiap derajat 080 ditemukan trombositopenia dan hemokonsentrasi. 8erbeda dengan pada 080, perdarahan pada DD tidak disertai kebocoran plasma (hemokonsentrasi).7
Dari beberapa penelitian didapatkan adanya perubahan gejala dan tanda penyakit dengue. Pada awal ditemukan penyakit dengue, umumnya terjadi pada anak-anak, namun sekarang DBD terjadi pada semua umur. Tidak semua pasien dengue mengalami gejala yang khas. Hanya 84%-100% yang mengalami demam, bercak kemerahan di kulit (35%-37,5%), nyeri 2
otot dan nyeri sendi (35%-61%), sakit kepala (18,8%-35%), perdarahan (38,8%-88%), trombositopenia (57%-73%), leukopenia (0,5%-81%), dan hepatomegali/gangguan fungsi hati (48%-68%). Ditemukan juga pasien dengue dengan gejala yang tidak ada dalam kriteria WHO antara lain neutropenia (8%) dan Murphy's sign (14%). Bahkan ditemukan pula 18% kasus SSD yang tidak ditemukan satupun kriteria
WHO
dalam perjalanan penyakitnya.
Sehingga apabila diagnosis hanya merujuk pada kriteria klinis, masih ada kemungkinan pasien yang tidak terdiagnosis.8·11
Untuk mendiagnosis penyakit dengue dengan pasti
perlu dilakukan pemeriksaan
laboratorium khusus. Pada awal perjalanan penyakit dengue (sebelum hari ke-5 sakit) pemeriksaan yang baik adalah dengan isolasi virus, deteksi asam nukleat dan deteksi antigen, sedangkan setelah hari ke-5 sakit pemeriksaan serologi adalah yang tepat. lsolasi virus dan deteksi asam nukleat merupakan pemeriksaan terbaik untuk konfirmasi, namun untuk melakukan kedua pemeriksaan tersebut memerlukan laboratorium khusus yaitu laboratorium dengan biosafety level 2 atau 3 dengan biaya yang sangat mahal. Deteksi antigen merupakan pemeriksaan pada fase akut yang dapat dilakukan di laboratorium yang mempunyai fasilitas ELISA. Saat ini sudah tersedia rapid diagnostic test (ROT) untuk deteksi antigen protein Non-structural 1 (NSl) namun harganya masih cukup mahal. NS1 bisa dideteksi hingga hari ke-9 sakit, namun yang terbaik adalah sebelum hari ke-5. Pada pasien dengue yang diperiksa setelah hari ke-S sebaiknya selain dilakukan pemeriksaan NS1, dilakukan juga pemeriksaan serologi. Pemeriksaan serologi lgM dan lgG merupakan pemeriksaan yang
paling
murah untuk mengkonfirmasi
penyakit dengue,
namun
pemeriksaan ini baru bisa mengkonfirmasi penyakit setelah hari ke-5. Sedangkan hari ke-5 umumnya adalah saat dimana pasien sudah masuk dalam masa penyembuhan atau masa 3
kritis. Sehingga apabila konfirmasi penyakit hanya berdasarkan hasil pemeriksaan serologi saja kemungkinan terlambat dalam mendiagnosis cukup tinggi. 12
Dalam penatalaksanaan penyakit dengue, sangat penting
untuk mend iagnosis
penyakit lebih
dini. Dengan diagnosis dini dan pengobatan yang adekuat, angka kematian dapat turun hingga < 1%, sedangkan bila terlambat di diagnosis atau pengobatan yang tidak adekuat kematian dapat lebih dari 40%. Saat ini belum tersedia antivirus dengue yang dapat dijadikan pengobatan kausal, sehingga pengobatan DBD saat ini hanya suportif saja dengan pemberian cairan. Walaupun demikian, pengobatan suportif sudah memberikan hasil yang baik dalam penatalaksanaan DBD.
Kriteria diagnosis WHO yang saat ini digunakan oleh program laboratorium
darah rutin, sedangkan beberapa
Puskesmas
membutuhkan
pemeriksaan
dan sarana kesehatan lainnya
ada yang belum mempunyai pemeriksaan laboratorium darah rutin sebagai penunjang diagnosis penyakit dengue. Sehingga diperlukan suatu atgoritma klinis DD dan DBD untuk membantu
menapis pasien DD dan DBD serta mengurangi beban kerja
petugas
laboratorium dan sebagai diagnosis awal DD dan DBD.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
1. Epidemiologi
Penyakit dengue disebabkan oleh virus dengue. Terdapat 4 serotipe virus dengue yaitu DEN1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Virus dengue adalah virus RNA, termasuk genus flavivirus, berukuran sekitar 50 nm. Virus dibentuk dari 11.644 nukleotida yang terdiri dari 3 protein struktural yaitu core protein (C}, membran-associate protein (M) dan envelope protein (E) dan 7 protein non-struktural (NS}. NSl yang merupakan glikoprotein pada amplop merupakan protein penting dalam diagnosis penyakit dengue. 13·14
Virus masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk betina. Nyamuk yang menjadi vektor penyakit dengue adalah Aedes aegipty atau Aedes albopictus. Nyamuk menghisap darah dari tubuh orang sakit, di dalam tubuh nyamuk virus akan masuk ke usus, ovarium, jaringan saraf nyamuk, lemak untuk bereplikasi. Setelah bereplikasi, virus akan masuk ke badan nyamuk, kemudian ke kelenjar ludah. Nyamuk menggigit manusia, virus dalam kelenjar ludah nyamuk akan masuk ke da lam tubuh manusia pada saat nyamuk menggigit. Nyamuk akan menggigit manusia yang sakit dan siklus akan terulang kembali (Gambar 1). 13. 15
5
Gambar 1. Sikfus hidup virus dalam tubuh nyamuk 15 Transmisi umumnya terjadi pada musim hujan ketika suhu udara dan kelembaban cocok untuk perkembangan habitat nyamuk.
Indonesia yang terletak di daerah tropis dengan 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau merupakan negara dimana habitat nyamuk dapat berkembang dengan baik. Penyakit dengue tersebar di seluruh wilayah Indonesia (Gambar 2 ).12
6
.
' '': :.""'%·< ,·
•
'""."'
.
... �:
..
,)
•
·
lQC,
1iftm counfri:K ot JM: � f.'.tal"I t�r�Xt'J orO.fo-JS
Gambar
2.
Peta Sebaran Penyakit Dengue1
2
Di dalam tubuh manusia virus masuk ke dalam darah dan terjadi viremia. Viremia paling tinggi terjadi dua hari sebelum demam dan pada akhir hari ke-5 sampai ke-7 setelah demam. Pada hari ke-1 sampai hari ke-3 yaitu sat viremia, demam akan tinggi mencapai
40°C.
Pada
saat viremia
belum
terjadi
penurunan
trombosit
maupun
peningkatan
hematokrit. Diagnosis pasti dengan pemeriksaan laboratorium khusus yaitu isolasi virus, deteksi asam
nukleat
dan
deteksi antigen.
lsolasi
virus
dan
deteksi
asam
nukleat
memerlukan laboratorium khusus, alat pemeriksaan dan tenaga yang sangat terampil. Biaya pemeriksaannnya juga
sangat mahal. Deteksi antigen bisa dengan pemeriksaan Elisa
maupun ROT NSl yang harganya masih cukup ma ha I.
Hari ke-3 sampai hari ke-6 merupakan masa kritis. Pada masa ini sudah terjadi penurunan jumlah trombosit dan peningkatan nilai hematokrit. Pemeriksaan laboratorium lainnya yang
7
.
t..
bisa dilakukan adalah deteksi antigen dan antibodi lgM dan lgG. Pada masa kritis ini pasien bisa masuk dalam syok dan bisa terjadi kematian (Gambar 3).
Do� of
ill11�m
I
r'
2
3
5
6
7
8
9
10
+� --; � � � � � � � � � � � � � � �
;-.aor-� r i
I 1
I
I
'
hi Potentiol clinicol i�su!l<S
.&
�hydration
�
Reob�rplion
' "i
I I
Auid overload
I
Organ impairment
!
Lalx:iratory change:.
Serolo3y ond vi rclogy
Cours.Q of d,:;ogut> illness:
Vira9!1'tio
fobrile
.
Critical
Recovery pl10s«>
i
i
Gambar 3. Perjalanan Penyakit Demam Berdarah Dengue
12
8
111.TUJUAN DAN MANFAAT 1. Tujuan Umum Mengembangkan algoritma diagnosis klinis DD dan DBD 2. Tujuan
Khusus:
Tahun pertama: a . Mengidentifikasi subyek yang dicurigai menderita dengue. b. Mengukur proporsi penyakit dengue dengan pemeriksaan ROT NSl dan serologi. c. Menilai hubungan masing-masing gejala klinis (sakit kepala, nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, sakit tenggorokan, farink kemerahan, tidak nafsu makan, mual, muntah dan perdarahan (ptekie, epistaksis, gusi berdarah, hemoptoe, hematemesis, melena, menoragi)), tanda klinis ( Bercak kemerahan di wajah
{Flushing), Ruam kemerahan di kulit, mata merah, test tourniket positif, hepatomegali, splenomegali, tanda Murphy, dan kebocoran plasma (efusi pleura, asites)) dan laboratorium klinis (trombositopenia, kebocoran plasma (Peningkatan nilai hematokrit), leukopenia, eosinofilia, basofilia, neutropenia, limfopenia) dengan hasil pemedksaan NSl dan serologi. d. Menentukan model algoritma diagnosis klinis dengue berdasarkan gejala klinis. e.
Menentukan model algoritma diagnosis klinis dengue berdasarkan gejala dan tanda klinis.
f.
Menentukan model algoritma diagnosis klinis dengue berdasarkan gejala, tanda dcin hasil laboratorium klinis.
g. Mcrnbandingkan akurasi model algoritma yang telah didapat dengan kriteria WHO.
9
I
'
Ta h u n kedu a : 1. Memvalidasi a lgo r itm a diagnosis klinis.
2. Melakukc:in a n a li s is cost mcnggunJk
kri te ria
utilization d e ngan membandingkan WHO
digunakan
dengan
biaya diagnosis yang
diagnosis
men gg u naka n
algoritm;:i
3. Manfaat P e ne li: ia n
a . Penapis:in pasien DD/DBD lebih tajam sehingga dapat mengurangi beban kerja tenag;-i laboratorium dan biaya. b. Algo ritma d iag n osis klinis untuk Puskesmas yang belum dapat melakukan pemeriksaan
laboratorium sebagai dasar merujuk pasien ke rumah sakit.
IO
IV. METODE A.
Kerangka Konsep Lingkungan: Musim adanya penderita penyakit dengue di sekitar tern pat tinggal Karakteristik subyek: Umur Jenis kelamin Status gizi Gejala -
klinis: Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari Sakit kepala Nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, sakit tenggorokan, farink kemerahan Tidak nafsu makan, mual, muntah Perdarahan: ptekie, epistaksis, gusi berdarah, hemoptoe, hematemesis, melena, menoragi
.
,
f----�� Diagnosis klinis DD/DBD
Tanda klinis: - Bercak kemerahan d i wajah (Flushing), Ruam kemerahan di kulit, mata merah Test tourniket positif Hepatomegali Splenomegali Tanda Murphy Kebocoran plasma:Efusi pleura, asites Klinis laboratorium: - Trombositopenia - Kebocoran plasma: Peningkatan nilai hematokrit - Leukopenia,Eosinofilia,Basofilia,Neutropenia,Limf openia,Monositopenia
Konfirmasi laboratorium: - NSl - lgM/ lgG Garn bar 4. Kerangka konsep penelitian
11
I
Diagnosis
DD dan
DBD
kebanyakan
berdasarkan gejala, tanda dan pemeriksaan
laboratorium klinis. Gejala klinis yang sering ditemukan adalah demam yang tinggi mendadak, sakit kepala, nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, sakit tenggorokan, farink kemerahan, tidak nafsu makan, mual, muntah dan perdarahan (ptekie, epistaksis, gusi berdarah, hemoptoe, hematemesis, melena, menoragi. Tanda klinis yang umumnya ditemukan adalah Bercak kemerahan di wajah (Flushing), Ruam kemerahan di kulit, mata merah, test tourniket positif, hepatomegali, splenomegali, dan kebocoran plasma (efusi pleura, asites). Pada DBD terjadi kebocoran plasma sehingga tanda-tanda kebocoran plasma seperti efusi pleura dan asites juga dapat ditemukan. Tanda Murphy yang merupakan tanda pada pasien kolestasis juga pernah ditemukan pada pasien DBD.
Pemeriksaan laboratorium pada DD dan DBD ada yang bersifat hanya klinis dan ada juga pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi. Pemeriksaan laboratorium klinis terdiri dari pemeriksaan nilai hematokrit, jumlah trombosit, jumlah leukosit, hitung jenis leukosit, sedangkan pemeriksaan untuk konfirmasi DD dan DBD yang biasa digunakan di sarana kesehatan adalah pemeriksaan ROT NS1 clan lgG/lgM (dengue blot). Hal lainnya yang mempengaruhi diagnosis DD dan DBD adalah faktor demografi pasien yaitu umur, jenis kelamin dan status gizi, sedangkan kejadian DBD pada musim puncak akan lebih mudah diketahui dibandingkan pada musim dimana kasus sedang rendah (Gambar 4).
B. Waktu dan Tempat Penelitian Puskesmas Tebet, Palmerah, Kemayoran, Koja dan Pulogadung, bulan Jul i-November 2012.
12
C. Jenis Dan Desain Penelitian •
Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan desain penelitian potong lintang.
D. Populasi Dan Sampel D.1. Populasi •
Semua pasien yang berobat di poliklinik dengan gejala demam 2-7 hari
•
Sampel: yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi serta bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent.
•
Kriteria inklusi dan eksklusi; Kriteria inklusi: 1. Umur 8 tahun atau lebih 2.
Bersedia mengikuti penelitian
3. Mempunyai gejala atau riwayat pernah demam 2-7 hari dengan disertai dua
dari gejala: bercak kemerahan di wajah, bercak kemerahan di kulit, nyeri di seluruh tubuh, mialgia, artralgia, sakit kepala, mata merah, mual, muntah, tes turniket positif dan pembesaran hati Kriteria eksklusi 1. Syok
2. Memiliki kelainan darah (polisitemia, talasemia, sickle cell anemia) 3. Memiliki riwayat perdarahan yang sulit berhenti
4. Pneumonia 5. Tidak sadar
13
6. Mempunyai penyakit berat (jantung, stroke/pasca stroke, gagal ginjal kronik, HIV/AIDS dll) 7. Mengkonsumsi anti koagulan/ anti agregasi platelet pada saat penelitian.
D.2. Sampel Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus besar sampel untuk uji estimasi proporsi dengan presisi absolut spesifik:
Z 21-a 12P (1 - P )
n = -----
d2
n
=
jumlah sampel minimum
a
=
0.05
Z1-o./2
=
P
=
d
=
nila i Z proporsi subyek dicurigai DBD yang positif menderita DBD (0,5) .16 presisi (0.05)
berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas didapatkan sampel minimal (n) adalah 385 +20% = 462 subyek, dibulatkan menjadi 470 subyek.
Pemilihan sampel diambil dengan cara consecutive sampling yaitu setiap pasien yang datang diambil sebagai sampel, hingga mencapai jumlah sampel yang diinginkan.
E. Variabel
14
Variabel pada tahun pertama adalah: musim, umur, jenis kelamin, status gizi, demam tinggi mendadak selama 2-7 hari, sakit kepala, nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, sakit tenggorokan, farink kemerahan, tidak nafsu makan, mual, muntah, perdarahan (ptekie, epistaksis, gusi berdarah, hemoptoe, hematemesis dan melena), bercak kemerahan di wajah (flushing}, ruam kemerahan di kulit, mata merah, tes tourniket positif, hepatomegali,
splenomegali, tanda
murphy, efusi pleura, asites,
leukopenia,
kebocoran
plasma
(peningkatan nilai hematokrit, efusi pleura, asites), trombositopenia, peningkatan nilai hematokrit,
leukopenia,
eosinofilia,
basofilia,
neutropenia,
monositopenia
dan
limfositopenia, lgM, lgG dan NSl.
F.
lnstrumen dan Cara Pengumpulan data
Template case report form (CRF) dikembangkan dari gejala, tanda dan pemeriksaan
laboratorium untuk penyakit dengue.
G. Tata Cara Pengumpulan Data Data dikumpulkan dari subyek yang dicurigai menderita penyakit dengue setelah dilakukan penapisan oleh dokter. Subyek akan diminta kesediaannya ikut dalam penelitian dan bila subyek setuju, akan menandatangani inform ed consent. Dokter melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta tanda vital subyek dan menuliskan hasilnya ke dalam CRF. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter, dilakukan pemeriksaan laboratorium darah rutin, NSl dan lgG/lgM. Pemeriksaan NSl dan lgG/lgM dilakukan dengan menggunakan ROT. ROT yang digunakan dalam penelitian adalah RDT yang mempunyai sensitifitas dan spesifisitas >90% dan sudah dilakukan validasi d i Indonesia. Pemeriksaan darah rutin, NSl dan lgG/lgM dilakukan di rumah sakit/ Puskesmas. Sampel darah yang diperlukan adalah 5-6 ml yang 15
akan dipisahkan sebanyak 3 ml untuk pemeriksaan darah rutin dan 2-3 ml akan diendapkan untuk mendapatkan serum. Serum digunakan untuk pemeriksaan NSl dan lgG/lgM.
H.
Analisis data
Setelah data terkumpul selanjutnya diolah dengan menggunakan komputer. Sebelum diolah dilakukan proses editing dan coding pada data yang telah dikumpulkan. Editing dilakukan untuk memastikan data yang terkumpul sudah lengkap dan kesalahan pada data sudah dikoreksi. Editing dilakukan 2 kali, yaitu pada saat supervisi dilakukan oleh tim pusat bersama dengan tim Puskesmas. Pada proses ini dipastikan bahwa tidak ada data yang hilang (missing data), inkonsistensi data dan masalah-masalah lain yang dapat diperbaiki. Edinting berikutnya dilakukan setelah data dimasukkan ke dalam komputer. Pemasukan data dari formulir penelitian ke dalam komputer dengan menggunakan Epi-data 3.Setelah dilakukan editing selanjutnya dilakukan coding. Coding merupakan pemberian kode pada setiap variabel yang terkumpul pada formulir penelitian. Proses ini dimaksudkan untuk mempermudah pada saat memasukkan dalam komputer dan saat analisis. Seluruh data diikutsertakan ke dalam proses analisis. Data diolah dengan software statistik.
Data hanya dapat dianalisis secara deskriptif dan hanya dapat memperoleh gambaran distribusi frekuensi berbagai variabel yang diteliti. Untuk data katagorik akan ditampilkan dalam bentuk persen dan data numerik ditampilkan dalam nilai rata-rata±SD, median dan minimum-maksim um.
I. Definisi Operasional
16
l.
Subyek suspek dengue: semua pasien yang dicurigai menderita penyakit dengue oleh dokter yaitu dengan gejala demam 2-7 hari dan mempunyai dua dari gejala berikut: sakit kepala, bercak kemerahan di wajah (flushing), ruam kemerahan di kulit, mata merah, nyeri retroorbital, mialgia, artralgia, sakit tenggorokan, farink kemerahan, tidak nafsu niakan, mual, muntah, tes turniket positif, perdarahan ringan (ptekie, perdarahan m u kosa antara l a i n epistaksis dan gusi berdarah, gusi berdarah, menoragi, perdarahan gastrointestinal yaitu hematemesis dan melena) pembesaran dan nyeri hati, penurunan jumlah feukosit 17 Cara ukur
: anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah rutin
Alat ukur
: CRF
Hasil ukur
: l=Ya
Skala ukur
: Data katagorikal nominal.
dan
O=tidak
2. Subyek positif dengue: Subyek dicurigai Dengue yang positif pada pemeriksaan NSl atau positif p:-id:i pemeriksaan serologi lgM antidengue. Cara ukur
: oemeriksaan NSl dan pemeriksaan serologi lgM
Alat ukur
: ROT NS1
Hasil ukur
: l=Positif
Skala ukur
: Data katagorikal nominal.
3. Musim
dan ROT lgM/lgG dan
O=negatif
: siklus dalam satu tahun, di Indonesia hanya ada 2 musim yaitu
musim kemar:: • 1 dan musim hujan Cara ukur
: info dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) atau siaran berita
Alat ukur
: .nternet, televisi, radio
Hasil ukur
l =Musim hujan
Skala ukur
1ata
dan O=Musim kemarau
katagorik skala nominal 17
4.
Adanya penderita penyakit dengue di sekitar tempat tinggal
18
:
Adanya tetangga subyek yang didiagnosis demam berdarah dengue atau dirawat karena demam berdarah dengue Cara ukur
: anamnesis
Alat ukur
: CRF
Hasil ukur
: 1= ada
Skala ukur
: Data katagorik skala nominal
5. Umur
dan
O=tidak ada.
: Berapa lama seseorang telah menja lani hidup terhitung sejak lahir
sampai tanggal dirawat dimulai dalam tahun-bulan-hari. Cara u k u r
: anamnesis
Alat ukur
: CRF
Hasil ukur
: Usia dalam tahun-bulan-hari dibagi menjadi kelompok anak-anak (�15 tahun) dan dewasa (>15 tahun).
Skala ukur
: Data numerik skala ratio diubah menjadi data katagorik skala ordinal
6. Jenis kelamin: adalah ciri-dri fisik yang dimiliki pasien sejak lahir.
7.
Cara ukur
: observasi
Alat ukur
: CRF
Hasil ukur
: 0 = Perempuan
Skala
: Data katagorik skala nominal
Status gizi
1 = Laki-laki
: Hasil pengkategorian berat badan dan tinggi badan dengan menggunakan
Cara ukur
IMT pada dewasa dan Z-score pada anak.
: pengukuran berat badan dengan timbangan dan tinggi badan dengan mikrotois
18
Alat ukur
: timbangan dan mi krotois
Hasil ukur
: IMT <25 =normal, IMT 25-29 =overweight, IMT 30-39=obesitas, IMT 40-45=obesitas ektrim. Z-score <-2 standar deviasi (SD)=berat kurang menurut tinggi badan, �-2 SD - ::;+2 SD= normal, >+2 SD=berat febih menu rut tinggi badan.1 9
skala ukur
: Data numerik rasio diubah menjadi data katagorik ordinal
8. Demam tinggi mendadak selama 2-7 hari: apabila suhu subyek pada pemeriks.aan dengan menggunakan termometer lebih dari 38°C atau mempunyai riwayat demam tinggi mendadak 2-7 hari terakhir18. Cara ukur
: Pemeriksaan suhu aksila dengan termometer air raksa yang ditempelkan di ketiak selama 3 menit.
9.
Alat ukur
: termometer air raksa.
Hasil ukur
: suhu aksila dalam 0C.
Skala ukur
: Data numerik skala ratio.
Sakit kepala
: sakit di kepala dapat berupa perasaan berdenyut, berat dan seperti
diikat. Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada sakit kepala dan O=tidak ada sakit kepala.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
10. Nyeri retroorbital:rasa nyeri yang dirasakan di bagian belakang mata 18 Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF. 19
Hasil ukur
: l=ada nyeri dan O=tidak ada nyeri.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
11. Bercak k eme rahan di wajah (Flushing): terdapat bercak yang menyebar berwarna kemerahan pada wajah, leher dan dada 18 . Cara ukur
: wawancara dan observasi
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada bercak kemerahan di wajah dan O=tidak ada
.
bercak kemerahan di wajah. Skala u kur
: Data data katagorik skala ordinal.
12. Ruam kemera han di kulit: terdapat bercak kemerahan di kulit yang menyebar di lengan, tangan, dorsum pedis dan tungkai bawah 18 . Cara uh•r
: wawancara dan observasi.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada bercak kemerahan di kulit dan O=tidak ada bercak kemerahan di kulit.
Skala ukur 13. Mata m er ah
: Data data katagorik skala ordinal. : terjadi pelebaran pembuluh darah pada konjungtiva yang
mengakibatkan mata menjadi merah Cara ukt:r
: o bs ervasi. : CRF.
Hasil ukt
:
Skala ukur 14. Mialgia Cara uk·· -
: l=mata merah dan O=mata tidak merah. : Data data katagorik skala ordinal. : rasa nyeri di otot : w awancara. 20
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada nyeri dan O=tidak ada nyeri.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
15. Artralgia
: rasa nyeri di sendi
Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada nyeri dan O=tidak ada nyeri.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
16. Sakit tenggorokan:
17.
sakit di tenggorokan terutama saat menelan
Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=ada sakit tenggorokan dan O=tidak ada sakit tenggorokan.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
Farink kemerahan: terdapat pelebaran pembuluh darah di faring dan apabila dilihat menggunakan senter faring berwarna me rah. Cara ukur
: observasi.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=faring kemerahan dan O=faring tidak kemerahan.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
18. Tidak nafsu makan: berkurangnya keinginan makan bisa dikarenakan tidak ada nafsu
makan atau adanya gangguan di lambung Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=nafsu makan berkurang dan O=nafsu makan mormal. 21
Skala ukur 19. Mual
20.
: Data data katagorik skala ordinal. : perasaan ingin muntah
Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=mual positif dan O=mual negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
Muntah
: keluarnya makanan yang sudah masuk ke dalam lambung melalui mulut.
21.
Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=muntah positif dan O=muntah negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
Perdarahan
: perdarahan kulit dalam bentuk ptekie dan atau perdarahan mukosa
antara lain mimisan dan gusi berdarah, menoragi, perdarahan gastrointestinal (melena, hematisezia, hematemesis) 18•
22.
Cara ukur
: wawancara.
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=perdarahan positif dan O=perdarahan negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
Tes touniket positif: Timbulnya ptekie setelah dilakukan penekanan pada lenga n 18 atas . Cara ukur
: dilakukan penekanan pada lengan dengan alat spignomanometer antara tekanan darah sistolik dan diastolik selama 5 menit, ditemukan ptekie � 10
22
pada bidang berukuran lxl inci di lengan sebelah dalam. Alat ukur
: spignomanometer.
Hasil ukur
: l=tes turniket positif dan O=tes turniket negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
23. Hepatomegali: pada pemeriksaan palpasi abdomen oleh dokter didapatkan pembesaran hati . Cara ukur
: Subyek menarik nafas panjang, tangan kiri pemeriksa menyokong pinggang, tangan kanan menekan dalam dalam di bawah kosta kanan. 20
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=hepatomegali positif dan O=hepatomegali negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
24. Splenomegali: pada pemeriksaan palpasi abdomen oleh dokter ditemukan pembesaran limpa. Cara ukur
: Tangan kiri pemeriksa menyokong margo kosta kiri dan ujung limpa diraba dengan tangan kanan. 20
Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=splenomegali positif dan
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
O=splenomegali negatif.
25. Tanda Murphy: subyek merasa nyeri apabila dilakukan tekanan di atas hati pad a saat menarik nafas dalam. Cara ukur
: lbu jari pemeriksa d isangkutkan pada margo kosta kanan 23
dan pasien menarik nafas dalam. Bila terasa nyeri, maka tanda Murphy positif. 20 Alat ukur
: CRF.
Hasil ukur
: l=tanda Murphy positif dan O=tanda Murphy negatif.
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
26. Trombositopenia: Apabila dalam pemeriksaan laboratorium penderita mengalami trombositopenia yaitu jumlah trombosit <150.000/mm 3 . 18 Cara ukur
: Pemeriksaan darah rutin
Alat ukur
: alat pemeriksa darah rutin otomatis atau hitung trombosit dengan sediaan hapus darah tepi.
Hasil ukur
: jumlah trombosit dalam jumlah /mm3 dalam analisis digolongkan menjadi :C:: 150.000/mm3 dan >150.000/mm3
Skala ukur
: Data numerik skala ratio diubah menjadi data katagorikal ordinal.
27. Kebocoran plasma: apabila terjadi peningkatan nilai hematokrit �10% dari nilai
normal menurut umur dan/atau adanya asites dan/atau adanya efusi pleura. 21 Cara ukur
: Pemeriksaan darah rutin
Alat ukur
: alat pemeriksa darah rutin otomatis atau pemeriksaan mikrohematokrit.
Hasil ukur
: nilai hematokrit dailam persen (%) dan digolongkan menjadi peningkatan nilai hematokrit �10% dan <10% dan/atau adanya asites dan/atau adanya efusi pleura.
Skala ukur
: Data numerik ska la ratio diubah menjadi data katagorikal ordinal.
24
28. Leukopenia
: Adalah apabila dalam pemeriksaan darah rutin subyek mengalami
leukopeni yaitu jumlah leukosit (sel darah putih) $S.OOO/mm 3 . 18 Cara ukur
: pemeriksaan darah rutin
Alat ukur
: alat pemeriksa darah rutin otomatis atau kamar hitung improve newbauer
Hasil ukur
: jumlah leukosit dalam jumlah /mm3 dan dalam analisis Akan digolongkan menjadi $5.000/mm3 dan >S.000/mm3
Skala ukur
: Data numerik skala ratio diubah menjadi data katagorikal ordinal.
29.
Eosinofil: jumlah eosinofil dalam persentase pada pemeriksaan hitung jenis leukosit oleh tenaga laboratorium Cara ukur
: hitung jenis leukosit
Alat ukur
: sediaan hapus darah tepi
Hasil ukur
: jumlah eosinofil dalam % dan dalam analisis akan digolongkan menjadi eosinofil normal = 0-7% dan eosinofifia = >0,7%. 19
Skala ukur
: Data katagorik skala ordinal.
30. Basofil: jumlah basofil dalam persentase pada pemeriksaan hitung jenis leukosit oleh tenaga laboratorium Cara ukur
: hitung jenis leukosit:
Alat ukur
: sediaan hapus darah tepi
Hasil ukur
: jumlah basofil dalam % dan dalam analisis akan digolongkan menjadi $2% dan >2%.19
Skala ukur
:
Data data katagorik skala ordinal. 25
31. Neutrofil: jumlah netrofil dalam persentase pada pemeriksaan hitung jenis leukosit oleh tenaga laboratorium Cara ukur
: hitung jenis leukosit
Alat ukur
: sediaan hapus darah tepi
Hasil ukur
: jumlah netrofil dalam % dan dalam analisis akan digolongkan menjadi <45%, �45% - <75% dan �75%. 19
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
32. Limfosit: jumlah limfosit dalam persentase pada pemeriksaan hitung jenis leukosit oleh tenaga laboratorium Cara ukur
: hitung jenis leukosit
Alat ukur
: sediaan hapus darah tepi
Hasil ukur
: jumlah limfosit dalam % dan dalam analisis akan digolongkan menjadi <16%, �16% - <46% dan �46%. 19
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
33. Monosit : jumlah monosit dalam persentase pada pemeriksaan hitungjenis leukosit oleh tenaga laboratorium Cara ukur
: hitung jenis leukosit
Alat ukur
: sediaan hapus darah tepi
Hasil ukur
: jumlah monosit dalam % dan dalam analisis akan digolongkan menjadi <4%, �4%- <11% dan �11%. 19
Skala ukur
: Data data katagorik skala ordinal.
26
V.
HASIL
Penelitian ini bertujuan untuk membuat algoritma klinis demam dengue dan demam berdarah dengue di Indonesia di S Puskesmas di Jakarta yaitu Puskesmas Palmerah, Tebet, Kaja, Kemayoran dan Pulo Gadung. Tabel 1. Karakteristik Subyek Penelitian Algoritma Klinis Diagnosis DD dan DBD di Indonesia
Tabel 1. Distribusi karakteristik Subyek Penelitian Algoritma Klinis Diagnosis DD dan DBD d i Indonesia Karakteristik Nilai Anak (%)
24,S
Laki-laki (%)
48,4
Lingkungan: Musim
hujan (%)
62,S
Adanya tetangga yang sakit DBD (%)
8,7
Riwayat demam berdarah sebelumnya (%)
10,3
Mengeluh demam pada saat datang berobat (%)
69,0
lama demam sebelum minimum-maksimum) Suhu (rata-rata, ±SD)
berobat
(median,
Trombosit {rata-rata, ±SD) Leukosit (median, minimum-maksimum)
4 (2-7) 37,7 ± 37,6 207 .192, 78±194.S42,27 7.4SO ( 1.000-24.100)
Hemoglobin {median, minimum-maksimum)
12,S (9,1-18,4)
Hematokrit (median, minimum-maksimum)
37,7 (28-S0,8)
Jumlah subyek yang berhasil direkrut adalah 184, tersebut tidak mencapai jumlah sample minimal yang diinginkan yaitu 470 subyek. Dari 184 subyek, 17 dari Puskesmas Kemayoran, SS dari Puskesmas Koja, 40 dari Puskesmas Palmerah, SS dari Puskesmas Tebet dan 17 dari
Puskesmas Pulogadung. Hampir semua subyek yang di skrining masuk dalam penelitian, hanya 1 yang menolak karena tidak mau melakukan pemeriksaan darah.
27
Dari semua subyek yang telah direkrut, kebanyakan adalah dewasa, laki-laki dan perempuan jumlahnya hampir sama. Pada musim hujan subyek yang direkrut lebih banyak. Umumnya subyek baru berobat setelah 4 hari sakit (Tabel 1).
Gejala yang paling banyak dirasakan adalah sakit kepala, gejala lainnya berturut-turut adalah nyeri otot (mialgia), perasaan lemah, mual, tidak nafsu makan, nyeri sendi (arthralgia), nyeri ulu hati, farink kemerahan, sakit tenggorokan, batuk, muntah, nyeri perut, nyeri retroorbital, pilek, diare, konstipasi, mata merah, perdarahan spontan, ruam kulit dan yang paling sedikit adalah bercak kemerahan di kulit (flushing) (Gambar 5). Perdarahan spontan yang ditemukan pada 11 subyek, dengan jenis perdarahan ptekie, purpura, epistaksis, melena dan perdarahan gusi (Tabel 2).
40 / 30
---·-
-
/
20 / 10 v 0
L � ro
0.. Q)
..:<'.
� ro
V')
ro
::..0 ro
2
..c
ro
E
Q) c ro ro
Vl ro
.... Q)
Cl..
ro ::;
:?!
c
rv ..:<'. ro
E
::::; Vl ......
ro c
.:;,::
ro -0 i=
ro
Oil
ro ..... ..c ..... ...
<
·;:;
m ..c
::; ::; ...
Q) > z
c:
ro
..c.
ro 'Q)
E
�
..:.:: c:
·;: ro u..
c:
CV ..:.<: 0 .._
0 0.0
� c:
ai
.....,
32 ro V'I �
..:,,:, ::::; ..... ro co
..c CJ ...... c ::;
2
..., ::; ... Q) Cl.. ,__
> z Q.I
rv ..... ..D.
,__
0
0
.... .....
Q)
.... ....
Q) > z
..:,,:, Q.I 0..
Q)
,__
ro
Ci
"' r;; Cl.. ..... "'
c
0
�
.....
..c ro '(I)
::::; .,:,,:;.
ro .....
ro ::i
E
ro
:?!
E a::
c ro ......
c
0 Cl.. VI c:
ro
..c ro
ro "O ,__
..... Q) Cl..
Gambar 5. Persentase Gejala Klinis Subyek penelitian Algoritma Klinis Diagnosis DD dan DBD di Indonesia
28
Tabel 2. Jenis Perdarahan Spontan Subyek Penelitian Algoritma Klinis D i agn o s is DD
dan DBD di
Indonesia
Jenis Perdarahan (N=ll}
%
Ptekie
54,5
Purpura
18,2
Epistaksis
18,2
Melena
9,1
Perdarahan gusi
9,1
Tanda klinis yang ditemukan paling banyak adalah uji tourniquet positif, sedangkan hepatomegali hanya pada sedikit suby€k. Tanda klinis lainnya yaitu limpadenopati, conjunctiva! injection, retraksi dinding dada, perkusi paru yang redup, ronki, wheezing, efusi pleura, asites, tanda M u rphy tidak ditemukan (Gambar 6}.
,,-· - 38.8 · ----··· /' / 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Gambar 6. Persentase Tanda Klinis subyek penelitian Algoritma Klinis Diagnosis DD dan
DBD
di Indonesia
29
Peningkatan nilai hematokrit >10%, trombositopenia dan leukopenia cukup banyak terjadi pada s u byek yang hasil pemeriksaan NSl dan lgM negatif. Tabet 3. Persentase Hasil Pemeriksaan laboratorium Klinis Subyek penelitian Algoritma Klinis Diagnosis DO dan DBO di Indonesia Laboratorium
N (%)
Peningkatan Haematokrit 2:10%
6 (3,3)
Trombosit .:s;100.ooo
21 (11,4)
Leukosit .:s;s.ooo
41 {22,4)
NSl
5 (2,7)
lgM
0 (0,0)
lgG
1 (O,S)
Pada pemeriksaan ROT didapatkan hanya 5 dari 184 subyek yang positif NSl dan 1 yang positif lgG. Tabel 4. Hasil Pemeriksaan ROT Subyek penelitian Algoritma Klinis Diagnosis OD dan DBD di Indonesia Jumlah
laboratorium N
1
% 0,6
lgM
0
0
lgG
1,6
0
NSl
Dari 5 subyek yang positif pemeriksaan ROT NSl, tidak ada satupun yang memenuhi kriteria WHO untuk diagnosis DBD (Tabel 5). Tabel 5. Subyek positif NSl dibandingkan dengan kriteria WHO
Perdarahan
Trombositopenia
Hemokonsentrasi
Leukopenia
Kriteria WHO
D 013
tidak
ya
ya
ya
Tidak memenuhi
B 023
ya
tidak
tidak
ya
Tidak memenuhi
C 040
tidak
ya
tidak
Ya
Tidak memenuhi
8 047
tidak
ya
ya
Tidak
Tidak memenuhi
C 054
tidak
tidak
tidak
Ya
Tidak memenuhi
tidak
tidak
tidak
tidak
Tidak memenuhi
Subyek NSl (+)
lgG {+)
E 002
30
Tiga dari 5 subyek positif NSl datang ke Puskesmas pada hari ke-3 demam, 1 (satu) pada hari ke-5 dan 1 (satu) pada hari ke-7. Semua subyek positif NSl tidak mempunyai riwayat pernah sakit DBD sebelumnya. Satu subyek positif lgG datang ke Puskesmas pada hari ke-3 sakit dan tidak mempunyai riwayat pernah sakit DBD sebelumnya.
31
VI. PEMBAHASAN
Tujuan penelitian Algoritma Klinis Diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue tidak dapat tercapai karena jumlah subyek dengan NSl positif hanya 1, sehingga tidak dapat diperoleh hubungan gejala, tanda dan laboratorium klinis dengan diagnosis DBD. Ada beberapa kendala yang dialami yaitu perizinan yang cukup lama dan berjenjang yaitu dimulai dari izin ke Departemen Dalam Negeri RI, Dinas Kesehatan Propinsi OKI Jakarta, Kesbang Linmas Prov.OKI Jakarta, Tata Pemerintahan Setda Prov OKI Jakarta, Suku Dinas (Sudin) Kesehatan di 5 Kotamadya (Sudin IKesehatan Jakarta Selatan, Pusat, Barat, Timur dan Utara). Puskesmas lokasi penelitian ditentukan oleh Sudin, sehingga untuk memulai penelitian di Puskesmas harus menunggu rekomendasi dari Sudin. Puskesmas yang ditunjuk oleh Sud in tidak semua bisa menjadi lokasi penelitian karena ada Puskesmas yang alat untuk pemeriksaan Darah Lengkap nya sedang rusak, ada juga Puskesmas yang petugasnya kurang kooperatif. Apabila tidak sesuai kriteria, untuk mengganti Puskesmas, Peneliti harus kembali ke Sudin untuk meminta rekomendasi Puskesmas lain yang sesuai dengan kriteria penelitian.
Pengumpulan data baru bisa dilakukan pada bulan Juli dimana kasus DBD sudah berkurang. Dari data Puskesmas Tebet dan Koja, kasus DBD terbanyak pada bulan Januari hingga April. Selain itu beberapa penyakit virus bisa memberikan gambaran gejala dan laboratorium klinis mirip DBD. 20 Sehingga ada kemungkinan diagnosis DBD sekarang ini lebih dari yang seharusnya. Saat ini diagnosis DBD seharusnya sudah dengan konfirmasi, tidak hanya berdasarkan klinis. Walaupun masih mahal dan belum banyak jenisnya, ROT bisa digunakan agar diagnosis lebih baik dan pasien bisa mendapatkan tatalaksana yang tepat. ROT pada penelitian ini menggunakan merek ROT combo (dalam satu kit pemeriksaan terdapat 2 32
kaset, satu untuk pemeriksaan NSl dan 1 kit lainnya untuk pemeriksaan lgM dan lgG} merek
Standart Diagnosis®. Merek ini sudah di uji coba di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dengan sensitifitas 96,2% dan spesifisitas 89%.
Kesimpulan dan Rekomendasi
VII.
1.
Dari 184 subyek yang dianalisis hanya
5
yang positif NSl dan 1 positif lgG
2. Diagnosis DBD saat ini kebanyakan masih berdasarkan klinis sehingga diasumsikan
terjadi overdiagnosis 3. Diperlukan data DBD yang lebih akurat
4. Perlu diagnosis DBD yang baik dan tepat
VIII.
UCAPAN TERIMA KASIH
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Tim Peneliti yang telah bekerja dengan baik sehingga penelitian ini dapat berjalan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kepala Pusat Teknalagi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Kepala Bidang Epidemiologi Klinik Pusat TIKEK, Kepala Sub Bidang Epidemialagi Klinik Penyakit Menular, Kepala Puskesmas Kecamatan Tebet, Kaja, Kemayoran, Pulagadung dan Palmerah, Para peneliti di Puskesmas Kecamatan Tebet, Kaja, Kemayoran, Pulagadung dan Palmerah, dr. Emiliana Tjitra, dr. Reni Herman dan semua pihak lainnya yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
33
VIII. DAFTAR PUSTAKA 1. Herman R, Utami BS, Tuti S, Novriani H. Sebaran Serotipe Virus Dengue di Pontianak,
Medan dan Jakarta Tahun 2008. Forthcoming 2011. 2. Hadinegoro, Sri & Satari Hindra lrawan. Demam Berdarah Dengue. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2000: 32-54 3. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia Tahun 2007. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia; 2008 4. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2010 5 . Profil Kesehatan Provinsi OKI Jakarta. Jakarta: Dinas Kesehatan Provinsi OKI Jakarta; 2009 6.
Lei HY, Huang KJ, Lin VS, Yeh TM, Liu HS, Liu CC. lmmunopathogenesis of Dengue Hemorrhagic Fever. American Journal of Infectious Disease 2008; 4 (1): 1-9.
7. Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Jakarta: Departemen
Kesehatan
RI
Direktorat Jenderal
Pengendalian
Penyakit dan
Penyehatan lingkungan; 2005. 8. Barniol J, et al. Usefulness and applicability of the revised dengue case classification
by disease: multicentre study in 18 countries. BMC Infectious Diseases 2011; 11 (106) : 1-12.
9. Lo CH, Ben RJ, Chen CD, Hsueh CW, Feng NH. Clinical Experience of Dengue Fever in
A Regional Teaching Hospital in Southern Taiwan. �t.+¥�
2009 ; 20 : 248-254.
34
10. Mia MW, Nurullah AM, Hossain A, Haque M M . Clinical and Sonographic Evaluation of Dengue Fever in Bangladesh: A Study of 100 Cases. Dinajpur Med Col J 2010; 3 (1):29-34. 11. WHO/TOR. Dengue Diagnostic: Proceeding of An International Workshop. 2005 12. WHO/TOR. Dengue guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention And Control. 2009 13. World Health Organization. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control of Dengue
and
Dengue
Haemoffhagic
Fever.
lndia:WH0;2011.
Available
at:
www.searo.who.int/LinkFiles/Dengue_DHF_pcg_chlS.pdf 14. Modul Pengendalian Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2011. 15. Availabel at: http ://images. search. ya hoc.com/images/view;_ylt=AOP Do Kk UsR FRJOU AvjGJ zbkF ;_yl u=X3oDMTBIMTQ4cGxyBHNIYwNzcgRzbGsDaWln?back=http%3A%2F%2Fimages.se arch.yahoo.com%2Fsearch%2Fimages%3Fp%3DNS1%2Bdengue%26ei%3DUTF8%26fr%3 Dyfp-t701%26ta b%3Dorga n ic%26ri%3044&w=357&h=353&imgurl=activity. ntsec.gov.tw%2 Flifeworld%2Fenglish%2Fcontent%2Fimages%2Fen_dis_c10.jpg&rurl=http%3A%2F% 2Fwww.pattayadailynews.com%2Fen%2F2010%2F06%2F17%2Freturn-of-dengue fever%2F&size=42+KB&name=When+rainy+season+coming%2C+unless+the+fresh+t hat+we+got+from+ra ining+but+it+wil l+be+cause+of+ma ny+disease&p=NS 1+dengue &oid=9971732f55 18ba 1155ec513bc8384860&fr2=&fr=yfp-t 701&tt=When%2Brainy%2Bseason%2Bcoming%252C%2Bunless%2Bthe%2Bfresh%2 Bthat%2Bwe%2Bgot%2Bfrom%2Braining%2Bbut%2Bit%2Bwill%2Bbe%2Bcause%2Bo 35
f%2Bmany%2Bdisease&b=31&ni=48&no=44&ts=&tab=organic&sigr=125oggrre&sigb =131kujt74&sigi=125o325bl&.crumb=rFJQKFZRm8c 16. Puong LP, et al. Dengue As a Cause of Acute Undifferentiated Fever in Vietnam. BMC Infectious Diseases 2006; 6 (123) : 1-9. 17. Mercedes de Onis and Monica Blosser Programme of Nutrition. WHO Global Database on Child Growth and Malnutrition. Geneva:Worl Health Organization; 1997. Available at: http://www.int/nutgrowhtdb/about/introduction/en/indexS.html 18. Burnside JW, McGlynn TJ. Diagnosis Fisik 17thed [Lukmanto H, transl]. Jakarta: EGC; 1995. 19. Modul Pengendalian Ddemam Berd
D L,
Jameson J Lrn. Harrison's
15thed Principles of Internal Medicine. United States of America: The McGraw-H ill Comanies, Inc; 2001. 21. Kalayanarooj D dkk. Early Clinical and Laboratory Indicators of Acute Dengue Illness. The Journal of Infectious Diseases 1997;176:313-21
36
X. LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Formulir Penapisan
FORMULIR PENAPISAN ALGORITMA KUNIS DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA DI R um a h Sa kit/ Puskesmas No. Urut penapisan:
lnisial subyek: --
- - -
Tgl. Pengisian:
- - -
No. RM: --
Nama
RS/ Puskesmas:
---
...... /...... /................
A. IDENTITAS PENDERITA
1 3
NAMA Tgl/Bln/Th Lahir: Umur :
4
Alam at:
2
5 6 7
8 9
telp Jenis Kelamin Berat badan (Kg) Tinggi badan (cm) Suhu aksila (0C)
................ th
................ bin
0. laki-laki ........ . .
1. perempuan
<15th ,. � 15 th)*
ket : caret salah satu *
No.
· · · ·······
....
.
... ..
Riwayat demam tinggi mendadak dalam 2-7 hari terakhir:
0. Tidak 1.
Ya
37
10 Kriteria inklusi • Umur 8 tahun atau lebih •
I
I
Bersedia mengikuti penelitian
Mempunyai gejala atau riwayat pernah demam 2-7 hari dengan disertai dua dari gejala: sakit kepala. bercak kemerahan di wajah (flushing). ruam kemerahan di kulit. mata merah. nyeri retroorbital. mialgia. artralgia. sakit tenggorokan. farink kemerahan. tidak nafsu makan. mual. muntah. tes turniket positif. perdarahan ringan {ptekie. perdarahan mukosa antara lain epistaksis dan gusi berdarah. gusi berdarah. menoragi. perdarahan gastrointestinal yaitu hematemesis dan melena) pembesaran dan nyeri hati Memenuhi kriteria inklusi? 0. Tidak 1. Ya Kriteria eksklusi 1. Syok 0. Tidak 1. Ya 2. Memiliki kelainan darah {polisitemia,. talasemia,. sickle cell anemia) 0. Tidak 1. Ya
•
11
0. Tidak 1. Ya 0. Tidak 1. Ya 0. Tidak 1. Ya
3. Memiliki riwayat perdarahan yang sulit berhenti 4. Pneumonia
5. Tidak sadar 6. Mempunyai penyakit berat {jantung,. stroke/pasca stroke,. gagal ginjal kronik,. HIV/AIDS dll)
0. Tidak 1. Ya 0. Tidak 1. Ya 0. Tidak 1. Ya 0. Tidak 1. Ya
38
Mengkonsumsi anti koagulan/ anti agregasi platelet pada saat penelitian 0. Tidak 1. Ya 0. Tidak Memenuhi kriteria eksklusi? 1. Ya Tandatangan dokter yang mengisi: Na ma dokter yang mengisi: 7.
Nama tim peneliti pusat:
Tandatangan tim peneliti pusat:
Nama ketua pelaksana:
Tandatangan ketua pelaksana:
39
Lampiran 2. Case Report Form
FORMULIR PENELITIAN ALGORITMA KUNIS OEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE DI INDONESIA DI Rumah Sakit/ Puskesmas
No. Urut
Tgl.
Pengisian:__/__/
__
No.
RM:
Nama RS/ Puskesmas
A. IDENTITAS PEN DERITA
1
NAMA
2
Tgl/Bln/Th Lahir:
3
Umur :
4
Ala mat:
5
No.
6
Jenis Kelamin
7
Berat badan
................th
.
. . . . ... . . . . . . b i n .
.
<15 th I � 15 th)*
ket : coret salah satu *
telp 0. laki-laki
1. perempuan
(Kg)
40
8
Tinggi badan (cm)
B. LINGKUNGAN 9
Musim KLB
10
Adanya penderita penyakit dengue di sekitar tempat tinggal
0. kemarau
1. penghujan
O.tidak
1.ya
0. tidak ada
l. ada
C. GEJALA KUNIS SAAT MASUK RS 11
Riwayat demam berdarah sebelumnya
O.tidak
1.ya
12
Demam
O.tidak
1.ya
13
lama demam sebelum masuk RS :
14
Perasaan lemah
15
Sakit kepala
0.tidak
1.ya
16
Bercak kemerahan di wajah (Flushing)
O.tidak
1.ya
17
Ruam kemerahan di kulit
O.tidak
1.ya
18
mata merah
O.tidak
1.ya
................... Hari
41
19
Nyeri retrorbital
0.tidak
1.ya
20
Mialgia
O tida k
1.ya
21
Artralgia
0.tidak
1.ya
22
sakit tenggorokan
O.tidak
1.ya
23
farink kemerahan
O.tidak
1.ya
24
Batuk
O.tidak
1.ya
25
Pilek
0.tidak
1.ya
26
tidak nafsu makan
0.tidak
1.ya
27
Mual
O.tidak
1.ya
28
Muntah
O.tidak
1 ya
29
Lem ah
0.tidak
1 ya
30
Nyeri Perut
O.tidak
1.ya
31
Di are
O.tidak
1.ya
32
Konstipasi
O. tidak
1.ya
33
Perdarahan Spontan
0.tidak
1.ya
a. Ptekie
b. ekimosis
Jika ya:
.
.
.
c. purpura
d. Epitaksis
42
e.hematemesis 34
f.melena
g.lainnya (sebutkan):
Gejala Klinis Lainnya a . .................................................. b
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................
D.TANDA VITAL 35
Keadaan umum
..
36
Kesadaran:
....... ..... ..... ....... ........ ..... .
37
Tekanan Darah:
38
Frekuensi nadi ( /mnt)
39
Nadi lemah
0.tidak
1.ya
40
Nadi tidak teratur
O.tidak
1.ya
41
Frekuensi Nafas( /mnt)
42
Kelainan nafas (sebutkan)
43
Suhu ( C)
44
Dem am
O.tidak
l.ya
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..............
.
..
.
.
.
.
Diastolik:
Sistolik:
43
E.PEMERIKSAAN FISIK
4S
Lymphadenopathy
46
Conjunctical injection
47
Retraksi dinding dada
0.tidak
1.ya
48
Perkusi paru redup :
0. tidak
1.ya
49
suara nafas a.ronkhi
0.tidak
1.ya
b.wheezing
0.tidak
1.ya
Efusi pleura so
Hepatomegali
0.tidak
1.ya
Sl
Splenomegali
0.tidak
1.ya
S2
Asites
O.tidak
1.ya
S3
Murphy sign
O.negatif
1.positif
S4
Uji torniquet positif
0.tidak
1.ya
SS
Pemeriksaan Lainnya
44
a . .................................................. b
.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................
F.LABORATORIUM KUNIS 0. ya
56
pengambilan darah
57
Darah lengkap (cc) :
........... cc
58
N S 1/lgG/lgM (cc):
........... cc
59
Hemoglobin (g/dl)
60
Hematokrit ( %)
61
Trombosit (mm3)
62
Leukosit (mm3)
63
LED (mm/jam):
64
Basofil (%) :
65
Eosinofil (%) :
66
Netrofil batang(%)
67
Netrofil segmen(%):
1. tidak
45
68
Limfosit (%)
69
Monosit {%) :
70
MCH
71
MCV
72
MCHV Laboratorium Klinis Lainnya a
.
.. . . . . . . . . . . .......................................
b. .................. .................................
Nama dokter yang mengisi:
Tandatangan dokter yang mengisi:
Nama tim peneliti pusat:
Tandatangan tim peneliti pusat:
Nama ketua pelaksana:
Tandatangan ketua pelaksana:
...J 6
LAMPIRAN 3. Formulir Laboratorium
FORMULIR LABORATORIUM UNTUK PEMERI KSAAN ROT NS1 DAN lg M/lgG
No.Penapisan subyek
-
·-
--
-
No.Subyek
Tgl.Kunjungan
- - --
........... ./.......... ./.............
---
lnisial subyek
Nama petugas Lab.........................
Tgl. Pemeriksaan
Tandatangan petugas lab Nama tim peneliti pusat
........... ./.......... ./ .. ... . . ... ..
Tandatangan tim peneliti pusat
Nama ketua pelaksana
Tandatangan ketua pelaksana
.
Nama Rumah Sakit/ Puskesmas
.............•.......................•....
Sampel Darah
Darah: Sentrifus Serum:
·········
cc
o. Ya l. Tidak ......... cc
Hasil Laboratorium (li ngkar i salah satu)
1.
NSl
2. lgG 3. lgM
0. Positif 1. Negatif 0. Positif 1. Negatif 0. Positif 1. Negatif
47
LAMPIRAN 4. PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
NASKAH PENJELASAN UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN SUBYEK Algoritma Diagnosis Klinis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue
lnfeksi virus dengue dapat menyebabkan penyakit demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Umumnya gejala DD ringan dan dapat sembuh sendiri. namun DBD merupakan penyakit berat yang memerlukan perawatan di rumah sakit (RS) serta dapat menyebabkan syok. Gejala dan tanda telah DBD mengalami beberapa perubahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan algoritma diagnosis klinis DD dan DBD. sehingga dapat menjadi dasar bagi tenaga kesehatan dalam melakukan diagnosis DD dan DBD dengan lebih baik. Adapun sasaran penelitian adalah pasien yang dicurigai menderita DBD dan berobat ke RS dan Puskesmas lokasi penelitian. Pada penelitian akan dilakukan wawancara. pemeriksaan fisik lengkap dan pemeriksaan darah. Wawancara dan pemeriksaan fisik lengkap dilakukan oleh dokter dan pemeriksaan darah dilakukan dengan alat steril. satu alat dipakai untuk satu orang dan dilakukan oleh analis laboratorium. Darah akan diambil pada lengan sebelah dalam (fossa cubiti) sebanyak 6 ml. Pada saat pengambilan darah akan ada sedikit rasa sakit seperti digigit semut. namun tidak ada risiko yang membahayakan. Apabila masih ada specimen tersisa. akan disimpan d i laboratorium Badan Litbangkes. Manfaat penelitian bagi Anda adalah diperoleh keadaan kesehatan Saudara dan kepastian penyakit DBD. Catatan mengenai pemeriksaan dan keterlibatan Anda dalam penelitian ini akan dirahasiakan. Kalaupun dikaji kembali. Anda hanya akan dikenal sebagai nomor dan inisial saja. Semua data tidak akan dihubungkan dengan identitas Anda. Partisipasi Bapak/lbu/Sdr/Sdri bersifat sukarela tanpa paksaan dan bila tidak berkenan dapat menolak. atau sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri tanpa sanksi apapun. Sebagai tanda terima kasih akan diberikan biaya sebagai penggantian waktu yang tersita sebesar Rp. 50.000,00. Apabila Anda memerlukan penjelasan lebih lanjut mengenai penelitian ini. dapat menghubungi dr. Yenni Risniati. M.Epid. telepon 021-4244375 dengan alamat Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan JI. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10560.
48
LAMPIRAN 5. INFORMED CONSENT
No. Subyek:
_ _
_ _ _
lnisial:
INFORMED CONSENTUNTUK MENGIKUTI PENELITIAN ALGORITMA DIAGNOSIS KUNIS
DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Na ma Umur Alam at
: ......... bulan/tahun*
Jenis Kelamin
: L/P*
telah mendapat penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian Algoritma Klinis Diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini. Keikutsertaan saya bersifat sukarela tanpa paksaan dan saya inginkan. saya dapat mengundurkan diri sewaktu-waktu tanpa sanksi apapun.
Tanggal: .... ./. ... ./. .. . Respond en .
. . . ..
{ ................................ )
Tanggal: .... ./.... ./ . Wali (untuk subyek di bawah 15 tahun) ..
(
....................................
...... .
)
Tanggal: .... ./.... ./......... . Saksi
( . ....... .
..............
.
.......
)
*Coret yang tidak sesuai
49
LAMPIRAN 6. PERSETUJUAN ETIK
KEMENTERL\ N KESEliA.iAN BADAN PENELITIAN DA.� P':NGEM13ANGAN KESEl-lATA..1'1
Jala.n Percetakan Negara No. :.9 Jakart� I 0560 KQtak Pos 1 226 Telepon: (021) 4261088 Fci.ksi1�1Jle. (021 j
PERSETUJUAN ETIK
(ETHICAL APPROVAL )
No mor : '!C£..Ol.O"t/£C / 1'3� / Z-O t <... Yang berlanda tangan di bawah ini, Ketua Komisi Etik Penelilian Kesehatan Sadan Lilbang Kesehatan. setelah dilaksanakan pembahasan dan penilaian. dengan ini memutuskan
protokol penelitian yang berjudul :
"Algoritma Klinis Diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue di Indonesia"'
a
yang mengikutsertakan manusia seb ag i subyek penelitian. dengan Ketua Pe!aksana I
Peneliti Utama :
a
dr. Y n ni Risniati, M.Epid.
dapat disetujui pelaksanaannya. Persetujuan ini berlaku sejak langgal ditetapkan sampai dengan balas waktu pelaksanaan penelitian seperll tertera dalam protckol.
Pada akhir penelitian. laporan pelaksanaan penelitian harus diseral1kan kepada KEPK
BPPK. Jika
ada perubahan protokol
dan
f atau perpanjangan penelitian. harus mengajukan
kembali permohonan kajian etik penelilian (amandemen protokol).
Jakarta,
.. ......
,
';
April
2012
Ketua
Kcimisi
l;\ik'Penelitian Kesehatan
��
Badan Litbang Kesehatan, · �' . : , .-. . ' ..... • ·. · � '.-_. '
·
\,· , .
;'
.!
Prof. Or. M, Suoomo
50
LAMPIRAN 7. SURAT IZIN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KESATUAN BANGSA DAN POLITIK Jalan Motion Mcrdeka Utara No. 7 Telp.(021 ) 3450036, F•� (021) 3454270, Jakarta, 10110
Nornor
070/1683
Penha!
Rekom e ndasi Penelltian
Lampiran
1
D.I
Kepada
Yth. Gubernur OKI Jakarta
(satu) berkas
u.p. Kepala Sadan Kesbangpol dan Linmas.
Dalam rangka mempcrlancar pclaksanaan kcgiotan terlampir disampaikan Rekomendasi Pe nelitian Tanggal
16 Mei 2012 alas nama dr_
pcnchlian, bcrsama ini Nomor 07011630.D.I
Yenni Risniati, M.Epid, dkk., dengan judul proposal
Algorrtma Ktinis Diagnosis Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue di I ndonesia
di Provinsi OKI Jakarta, untuk dapat ditindaklanju!L Oemikian untuk menjadi makllJm
dan terima kasih.
Tembusan: Yth. 8apak Dirjen Kesbangpol, sebagai laporan.
51
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK !NOONESIA
REKOMENDASI PENELITIAN NOMOR a.
Oasar
1.
.Y!?f.'.630:JJ ·.!
Peraturan Menteri Oalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata kerja Kementerian Dalam Negeri (Serita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 316), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Oalam Negeri Nornor 14 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2010 tentang Organlsasi dan Tata Kerja Kementerian Dalam Negeri (Serita Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 168);
Negara
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pedoman Penerbitan Rekomendasi
b.
Menimbang
Penelitian.
Surat Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epiderniol,:igi
Klinik Sadan Penelitian dan Penge mbangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor TU 05 02N3/1570/2012 Tanggal 8 Mei 2012
P7rihal
Perrnohonan ljin Penefitian
MENTER! DALAM NEGERI, memberikan rekomendasi kepada:
a.
Nama/Obyek
dr. Yenni Risniali, M.Epid, dkk.
b.
Jabatan!TempaV
Ketua Peneliti/ JI. Percetakan Negara No. 29 Jakarta 10460/ No. KTP
ldentitas c.
Untuk
0950076608782001 , Telp. (021) 4261088; 08129989871
1) Melakukan penelitian. dengan proposal berjudul Algoritma Klinis Diagnosis Demam Dengue Dan Demam Berdarah Dengue di Indonesia; 2) lokasi penelitian: Provinsi OKI Jakarta (1 provinsi);
3)
Waklu/Lama peneli tian: Mei s.d. Oktober 2012 (6 bulan):
4) Anggota tim pene!iti: dr, Rossa Avrina, dr. Heni Kismayawati, dr.
Slti Nur Hasanah, Agus Dwi !-iarso, S:Si. dr. Emiliana Tjitra, PhD, dr. Reni Herman, M.Biomed, 5 Koor dinator RS/Puskesmas, dan 14 Petugas Medis. Demikian rekomendasi inl dibuat untuk digunakan seperlunya.
52
LAMPI RAN 8. REKOMENDASI SADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
JAVA WAVA O .
.
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
SADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK J. Medan Merdeka Selatan 0-9 Telp. 3800590 Lokal 2070
JAKARTA
'
Nomor Sifat Lampiran Hal
KODE POS 10110
: 9; 'i'-/-1. 7>1
21
: Penting
: lzin penelitian
Juni 2012
Kepada Yth. Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Provinsi OKI Jakarta di
Jakarta
REKOMENDASI Sehubungan dengan surat dari Dinas Kesehatan Provinsi DK! Jakarta Nomor : 5784/-1.851.8 tanggal 5 Junl 2012 hal pennohonan izin penelitian. dengan ini diberikan rekomendasi kepada: Nama
Alamat Pekerjaan
No. Mahasiswa/ KTP
Lembaga Tuju an
Waktu
Peserta Lokasi Penanggung jawab Untuk melakukan
: Dr. Yenni Risniati, M. Epid : Kebon Kacang 42 No.17 RT 013/RW 008 Kel. Kebon Kacang Kee. Tanal1 Abang Jakarta Pusat.
: Ookter/Peneliti
: 09.5007.660878.2001 : Sadan Litbang Kesehatan berjudul yang penelitian/surJei : Melakukan • Algoritma Klinis Diagnosis Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue di Indonesia ".
: 22 Juni s.d 22 Agustus 2012 : 1 (satu) orang : Provinsi OKI Jakarta : dr. Dien Emawati, M.Kes
Penelitian dirnaksud, dengan ketentuan :
1. Sebelum melakukan penelitian, te.rlebih dahulu melapor kepada pimpinan daerahlwilayah setempat.
2. Mematuhi per.i\ur
3. Tldak dibenarkan melakukan penelitian yang materinya bertentangan dengan. topikljudul penelitian dirnaksud. 4. lzin Rekomendasi yang diberikan dapat dibatalkan sewak1u-waktu apabila
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Demikian disarnpaikan untuk menjadi bahan lebih lanjut.
Tembusan : 1. Gubemur Provinsi OKI Jakarta . 2. Sekretaris Daerah Provinsi OKI Jakarta
53
- --
LAMPIRAN 9. IZIN PENELITIAN SUKU DINAS KESEHATAN PEMERJNTA!l KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA SUKU DINAS KESEHATAN
Gedung Walikota Administrasi Jakarta Utara Blok P Lt.7 Telp. 430 88 69 - 437 1 7 41
Nornor Sifat
: bl�
..f' Juli 2012
/- 1 .777.22
Lampiran Kepada
Penelitian
Hal
Yth
:
Direktur RSPI Sulianti Saroso diJakarta
Sehubungan dengan surat dari Sadan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Pusat Teknelegi Terapan Kesehatan dan Epidemielegi Klinik Nemer : TU.05.02N3/3 145/2012 tanggal Juni 2012, tentang pennohonan pcnclitian "Algorittna Klinis Diagnosis Demara Dengue dan Demam Berdarah Dengue di lndouesia" lokasi penelitian di RSPI Sulianti Saroso
yang akan dilaksanakan pada bu!an Juli - Desernber 2012.
Pada dasarnya kami tidak keberatan akan pclaksanaan kegiatan tersebut dan harapan kami agar Saudara beserta Staf memberikan bantuan berupa infi.)rmasi yang dibutuhkan pada kcgiatan tersebut Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Tembusan : Kepala Pusat Td wolegi Terapan Kesehatan dan Epidemilogi Klinik.
54
PEMEHINTAl-l DAEIVlll KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEl-fATAN
SVKU DlNAS KESEHATAN KOTA ADMlNISTRASI JAKARTA BARAT
JL Kcmbangan Raya No. 2 Tip. 583.56224 - 5823369 Pesawal JAKARTA
Sifat Lampiran
: D s:r/r- J-) : Biasa
Hal
: lzin Penelitian
Nomor
: 6828
FAX: 58356225
1t-- J11Ji 2012
Kepada Yth. Kepala Puskesmas Kee. Palmer.ili
diJakarta Sehubllll.gan dengan surat dari Kcpala Dinas Kesehatan Prop. DKI Jakarta nomor : 5784/-1851.8 tanggal 5 Juni 2012 perihal tersebut pada pokok surat, yang telah direkomendasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Prop. DKI Jakarta nomor 9142/-l.751 pada prinsipnya kami dapat mcmbcrikan izin Penditian Algoritma Klinis Diagnosis
Demam Dengue dan Deman1 Berdaral1 Dengue di
Indonesia yang dilaksanakan oleh Badan Litbang Kesehatan Kementrian Kesehatan RI di Puskesrnas Kecam atan Palmerah Jakarta Barat kepada peneliti atas nama Dr. Ycnni Risniati,M.Epid. yang dilak!:ianakan pada tanggal 23
foli s/d 22 Agustus 2012.
Demikian agar Saudara dan scluruh staf Puskesmas dapat mcmbantu dan memberikan_bimbingan di l apa.ngan.
Tembusan I . Kepa]a Dinas Kesehatan Prov. DKI Jakarta 2. Sekrel Badan Litbang KeMenKes RI
55
------ -
PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASl JAKARTA PUSAT SUKU DINAS KESEHATAN JL Percclalcan Negara No. 82 Telp. 4247306, 4220948, 4209656 JAKARTA
Nomor
Lampiran
Hal
:
'2.�!>"
Jakarta, 1 l\
(-"-'1.".\l'l->
Kode Pos
Juli
: l0560
2012
: Pt:rmohonan [jin Pene!itian
Kepada
Yth Ka.Bid Epidemiologi Klinik
Dadan Lilbangkes Kementerian Kesehatan RI
Di
Jakarta
Menindak
lanjuti
surat
dari
Ka.Bid
Epidemiologi
Klinik
No.
TU.OS.02N3/3 145/2012 pada tanggal 29 Juni 2 0 1 2 , surat Dinas Kesehatan No.
s chm 5784/-1.851.8 tanggal 05 Juni 2012 dan sunit Badan Kesatuan Banga
Politik No. 9142/-1.751 pada tanggal 2 1 Juni 2012 untuk ruelakukan penelitian yang berjudul
"
Algorilma Klinis Diagnosis Dern11m Dcugue dru1 Dernam
Puskesmas di Jakarta Pusat s salah atu Berdarah Dengue di Indoue,�ia" selama 6 bulan dari bulan Juli s/d Desember 2012 atas nama, Nama No.MahasiswalK.TP
: dr.Yenni Resniati, M Epid 09 5007.660878.2001
Maka dengan ini disampaikan bahwa pada pnns1pnya kami tidak kebcratan atas permohonan terscbut, untuk prose:; selanjutnya Saudara dapal menghubungi Puskcsmas Kee Cempaka Putih, setelah menyclcsaikan kegiatan
tersebut agar meml:ierika.n laporan kegiatan kepada Suku Dinas Kesehatan Kota
I
Administrasi Jakana Pusat.
'
Demikian kar11i sampaikan, atas per!1atian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Tembusan : l.Ka Puskesmas Kee. Cempaka Pu1i.h
2. Mip
56
� -
PEMERINTAH PROVINS I OAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
DINAS KESEHATAN SUKU DINAS KESEHATAN KOTA ADMIN;JSTRASI JAKARTA TIMUR
JI. Matraman Raya . No. 2'18. Telp. 021 8192202
J A K A R T A
No Lamp Hal
Jlzin Penelitian
Ylh.
·
Fax.
021 8506319 Kode Pos : 13310
Juli 2012
Kepada Ka. Pusat Teknologi Terapan
Kesehatan dan Epidemiologi Klinik Sadan Litbangkes Kemenkes RI di Jakarta
Berdasarkan Rekomendasi dai Kepala Sadan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta nomor 9142/-1.751. serta surat Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta nomor 5784/-1851.8 tentang Pemberian lzin PeneliUan untuk mengadakan Penelitian ( riset, observasi, survel, wawancara, studi kasus, angket , pendataan poling pendapat masyarakat dan sejenisnya ) dengan judul : � Algoritma Klinis Diagnosis Oemam Dengue dan Demam Jakarta Timur. Maka dengan ini kami sarnpaikan l Berdarah Dengue di Indonesia • di Wiayar1 hal-hal seb<Jgai berikut :
1.
2.
3.
4. 5.
kasih.
Pada prinsipnya kami tidak keberatan alas pe1111ohonan Saudara yang akan dilaksanakan di Wi!ayah Jakarta Timur pada 22 Juni - 22 Agustus 2012 dengan mengikuti semua aturan yang berlaku pada Puskesrnas tersebut. Apahila dalam pelaksanaan kegiatan terjadi mal praktik yang diakibat kan dari
tindakan yang tidak sesuai dengan SOP ( Stanaart Operasional Prosedur ) oleh mahasiswa I institusi dan terjadi penuntutan dari pihak pasien I yang dirugikan, maka hal itu merupakan langgung jawab mahasiswa dan lnstilusi. Lahan binaan yang kami berikan unluk me/aksnakan kegialan lersebut adafah Puskesmas Kecamatan Matraman, Jatinegara, Pufogadung, Cakung, Duren Sawit, Makasar, Cipayung, Kramat Jati, Pasar Rebo, Ciracas dan segera dengan r pada Puskesmas tesebut menghubungi Koordinator Diklit osal yang dimaksud p irkan Pro melamp Melaporf(an kembali hasil pelaksanaan kegiatan tersebut kepada Suku Di,nas Kesehatan Jakarta Timur dengan melampirkan laporan ke giatan Nama Peneliti Utama NPM
: Dr. Yenni Risniawati, M.Epid
: 09.5007.660878.2001
Demikian kami sampaikan, aias perhatian dan kerja samanya diucapkan terima·
Tembusan :
1 . Ka. Puskesmas Kee. Malraman, Jatinegara, Pulogadung, Cakung, Duren Sawit, Makasar, Cipayung, Krarnat Jati, Pasar Reba, Ciracas
57
PEMEfUNTAB PflOVINSJ OAERAH KHUSUS lBUKOTA JAKARTA DlNAS KESEHATAN
SUKU DINAS KESE HATAN KOTA AOMIN ISTRASI JAKARTA SELATAN
JI. Radio I
Nomor
Sifat
Lampiran Hal
No.
8 Keb.oyoran Baru Telp. 7395287, 7395344, JAKARTA
l 'i?
5'52>� /- 1 . 777.22
Fax
7251373
KOOE POS :
12130
Juli 2012
Biasa
Pcrseru jua11 penclitia11 Dr. Yenni Rcsniati
Yth.
a
Kep da Kepnla DPPK Pusat Teknolob'1 Tcrapan Kescharnn Dan Epidemiolob
Jakarta
lvlcnindaklanjuti sura1 sa udura Nomor : TU.05.02N3/3145/20l 2 tanggal 29 Juni 2012, H•I l'�nnohonan izin pene l itian Pusut Teknolo&'1 Tefllpan Kcschaian dim Epidcmiologi Klinik lrnla!lg " Al::;11n1mu Kli111k /)iag110.1·is [)�mam De11:.�1e U
J)erdorah /)1 /11do11e.,w " Kota Adminimasi fakana Scla1ai1 yang akan dilaksanakan 6 bu Ian mul11i IJ1Jlan Juli �·'d Descmber 2012 dcngan ini kami mcnyctujui / tidak
selama
kcbcrntan.
Demi kelancaran pelakS<Jna:tn kcgia1an tersebur, agar Puskesmas Mcmban1u
Pclaksanaan Kcgiatun Pcncli1ian terscbut
aa
Arns perh ri n d
SUKU DINA),_KESEHATA N
Ji:..or.:.. /\D M J K I SiR,\ SJ Jt
Ternbusan :
l.Ka.Pkm.Kec.Pasar Minggu
2.Ka.Pkm.Kec.Cilandak
4.KaPknLK ec.Jagakarsa
4.Ka Pkro.Kee.Tebet
S.Ka.Plan.Kec.Pancoran
6.Ka.Pkm.Kec.Pesanggrahan
7.Ka.Pkm.Kec.Setiabudi 8.Ka.Pkm.Kec.Kcbayoran
Lama
9 Ka.Pkm.Kec.Kebayoran Bam 10.Ka.Pkm.Kec.rvlampang P
58
,;.
•
Persetujuan Atasan Jakarta,
2013
Mengetahui, Kasub.Bid. Epidem iologi Klinik Penyakit Menular
Dr.M.Karyana, M . K e s NIP 197012061999031001
Ketua Panitia Pembina llmiah
Ketua Pelaksana
dr. Yenni Risniati N I P 197808262008122001
Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidem iologi Klinik
DR. Drg. Farida Soetiarto
Dr. Siswanto, MHP, DTM
NIP. 195004081981112001
NIP. 196005271988031001