LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW
PT PLN (PERSERO) WILAYAH RIAU DAN KEPULAUAN RIAU MARET 2010
Hal 1
A.
LAPORAN PEMILIHAN LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU NATUNA 2X7 MW KABUPATEN NATUNA – PROPINSI KEPULAUAN RIAU PENDAHULUAN Kabupaten Natuna adalah satu daerah kabupaten di propinsi Kepulauan Riau yang barada dalam suatu pulau dengan kabupaten Anambas (kabupaten pemekaran dari kabupaten natuna) yang disebut pulau bunguran. Mempunyai jarak + 340 mil laut dari Tanjung Pinang (Ibukota propinsi Kepulauan Riau), Daerah kabupaten Natuna merupakan daerah kepulauan yang memiliki 2 gugusan pulau yaitu gugusan pulau Natuna (Pulau Bunguran, Sedanau, Midai, Pulau laut, dan Pulau Tiga) dan gugusan pulau Serasan (Subi Besar, Subi Kecil, dan pulau‐pulau di serasan). Total pulau yang termasuk dalam kabupaten natuna ini adalah 30 pulau berpenghuni dan 124 pulau tidak berpenghuni. Kabupaten Natuna merupakan salah satu daerah yang mengalami krisis energi listrik. Apabila salah satu unit pembangkit mengalami gangguan atau dilakukan pemeliharaan, maka akan terjadi pemadaman bergilir di Sistem Kelistrikan Natuna tersebut. Permintaan akan energi listrik lebih tinggi dari kemampuan PLN untuk melayaninya. Selain itu dalam beberapa waktu terakhir PLN tidak dapat memenuhi permintaan sambungan baru dari masyarakat.
Mengingat besarnya biaya pembangkitan dengan menggunakan bahan bakar HSD (PLTD) maka diperlukan solusi tepat yang mampu memenuhi kebutuhan energi di Natuna. Kebijakan pemanfaatan batubara untuk membangkitkan energi didukung penuh dalam kebijakan energi nasional sehingga sungguh tepat untuk memanfaatkan batubara dalam pembangkitan listrik. Menurut letak geografis, kabupaten Natuna terletak pada garis 0 1 16’ – 7019’Lintang Utara (LU) dan 1050‐1100 Bujur Timur (BT) dekat garis khatulistiwa dengan batas‐batas wilayah :
Hal 2
• Sebelah utara : Laut China Selatan Negara Vietnam dan Negara Kamboja • Sebelah selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bintan • Sebelah Timur : Malaysia Timur san Kalimantan Barat • Sebelah Barat : Berbatasan Dengan Anambas Kondisi Pulau Natuna mempunyai area dengan kondisi tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran rendah dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Untuk tanah seluas + 20 ha dibutuhkan untuk lokasi rencana pembangunan PLTU batubara tersebut yang berdekatan dengan jaringan 20 kV eksisting dan pembangkit existing.
Site Survey telah dilakukan bersama antara PLN Cabang Tanjung Pinang, PLN Ranting Ranai dan PLN Enjiniring pada tanggal 16 S.D. 20 Maret 2010, akhirnya diperoleh 6 lokasi yang siap diusulkan untuk dipilih yang paling layak untuk Lokasi PLTU Natuna 2x7 MW. B.
MAKSUD & TUJUAN Untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai rencana lokasi pembangunan PLTU Skala Kecil (2x7 MW) di Kepulauan Natuna Tinjauan ke lapangan atas lokasi rencana pembangunan PLTU Skala Kecil (2x7 MW).
C.
LOKASI RENCANA PEMBANGUNAN PLTU Lokasi Rencana pembangunan PLTU Natuna 2x7 MW telah dilakukan bersama antara PLN Cabang Tanjung Pinang, PLN Ranting Ranai dan PLN Enjiniring pada tanggal 16 s/d 20 Maret 2010, akhirnya diperoleh 6 lokasi yang siap diusulkan untuk dipilih yang paling layak untuk Lokasi PLTU Natuna 2x7 MW. Hal 3
lokasi‐lokasi sebagai berikut:
1. Lokasi – 1, Pulau Kambing. Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur 108o16’556” BT dan 4o05’074” LU Gambar peta lokasi Pulau Kambing adalah sebagai berikut :
2. Lokasi – 2, Teluk Sengiap Desa Pengadah, Kecamatan Bunguran Timur 108o17’867” BT dan 4o04’769” LU Gambar peta lokasi Teluk Sengiap adalah sebagai berikut : Hal 4
3. Lokasi – 3, Kelanga Desa Kelanga, Kecamatan Bunguran Timur Laut 108o17’615” BT dan 4o03’452” LU Gambar peta lokasi Kelanga adalah sebagai berikut :
4. Lokasi – 4, Lok Pon Desa Sungai Ulu, Kecamatan Bunguran Timur 108o21’361” BT dan 3o53’413” LU Gambar peta lokasi Lok Pon adalah sebagai berikut :
Hal 5
5. Lokasi – 5, Penarik Desa Cemaga, Kecamatan Bunguran Selatan 108o18’250” BT dan 3o42’880” LU Gambar peta lokasi Penarik adalah sebagai berikut :
6. Lokasi – 6, Binjai / Tj. Bayan Desa Binjai, Kecamatan Bunguran Selatan ‐ Sedanau 108o13’629” BT dan 3o46’646” LU Gambar peta lokasi Binjai adalah sebagai berikut :
Hal 6
URAIAN DAN EVALUASI Sistem di Pulau Bunguran yang disebut Sistem kelistrikan Ranai saat ini dalam kondisi kritis karena sisa daya mampu hanya ±1200 kW, sehingga daftar tunggu yang mencapai ±2200 pelanggan tidak dapat dilayani. D.
KRITERIA SELEKSI LOKASI (SITE SELECTION) Sebagaimana 6 (enam) lokasi rencana pembangunan PLTU yang telah disebutkan di atas, berikut adalah hasil Scoring dengan berdasarkan data‐data pendukung untuk ke 6 lokasi tersebut : a. Kriteria Site Selection. b. Peta Geografis, Kelistrikan Pulau Natuna dan 6 Titik Lokasi. c. Foto Lapangan. a. Kriteria Site Selection Data lapangan berupa kuantitatif dan kualitatif dari enam altenatif lokasi pembangkit diterjemahkan kedalam panduan site selection form. hasil site selection didapatkan hasil sebagai berikut :
Hal 7
Dari hasil site selection lokasi Penarik memiliki score tertinggi 135,95 point.
Hal 8
b. Peta Geografis, Kelistrikan Pulau Natuna dan 6 Titik Lokasi. Peta geografis dan 6 titik lokasi di gambarkan sebagai berikut: Hal 9
Kelistrikan Pulau Natuna (terlampir)
Hal 10
FOTO LAPANGAN
LOKASI – 1 : Pulau Kambing
Beberapa hal penting mengenai lokasi Pulau Kambing Jarak dari jaringan (20 kv ) sejauh 14 km Perlu dibuat jembatan menuju lokasi dengan panjang +50 m Jarak +18 meter dari tepi laut kedalaman mencapai 5m Perlu pembuatan jalan / pengerasan jalan menuju lokasi sepanjang 1,5 km Tanah sangat luas milik penduduk
Hal 11
LOKASI – 2 : Teluk Sengiap Beberapa hal penting mengenai lokasi Teluk Sengiap: Jarak tepi laut ke jalan 60 m,merupakan jalan kabupaten tapi belum diperkeras. Terpengaruh langsung kalau musim angin utara Karena terletak dipinggir laut terbuka. Tepi pantai langsung curam ,diperkirakan kedalaman laut agak dalam. Luas lahan cukup luas terdiri dari semak Belukar Jarak kejaringan 20 kv PT.PLN kira kira 12 km Hal 12
LOKASI – 3 : Kelanga
Beberapa hal penting mengenai lokasi Kelanga: Jarak dari tepi pantai ke jalan raya 70 m Jalan sudah diperkeras,termasuk klas jalan kabupaten Jarak 7 km dari jaringan (20 kv) Jarak 300 m dari tepi laut kedalaman mencapai 4 m dasar laut terdiri dari batuan keras Terpengaruh secara langsung oleh angin musim utara gelombang tinggi angin kencang 4 bulan dalam setahun ,yaitu bulan Nopember sampai februari Hal 13
LOKASI – 4 : Lok Pon
Beberapa hal penting mengenai lokasi Lok Pon: Ada pemecah gelombang atau causeway,panjang 40m Tanah sangat luas ditumbuhi mangrove dan pepohonan liar. Perlu diurug 1‐2m cut and fill seimbang Jarak kejaringan( 20 kv ) PT. PLN (persero ) terdekat 5km Alur sungai terdalam 3,8 m,diukur waktu surut. Dasar sungai diperkirakan batuan keras Lebar teluk /sungai ,cukup untuk manuver kapal Akses jalan ke lokasi berupa jalan sirtu & jalan tanah sepanjang 4km
Hal 14
LOKASI – 5 : Penarik
Beberapa hal penting mengenai lokasi Penarik: Jarak ke jaringan terdekat ( 20 kv ) PT. PLN 24 km Gelombang agak tinggi Jarak 20 m dari pantai kedalaman laut mencapai 5 m Tanah milik penduduk sangat luas Jalan kabupaten dengan kondisi sangat baik,berjarak300 m dari pantai. Sudah ada pemecah gelombang panjang 20 m
Hal 15
LOKASI – 6 : Binjai / Tanjung Bayan
Beberapa hal penting mengenai lokasi Binjai / Tj. Bayan: Dekat dengan akses jalan sirtu menuju pelabuhan antar pulau Binjai. Jarak kejaringan (20 kv ) pt.pln 15 km. Kedalaman maksimum 4,6 m,diukur waktu air surut. Tidak terpengaruh secara langsung oleh angin musim utara,karena terletak dalam teluk. Dasar laut ada sedimentasi (lumpur)
Hal 16