perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MELAYANI KLIEN DI PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA
Tugas Akhir ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Bidang Periklanan Disusun oleh: Rio Marshall. A. Tarigan D1308112
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
TUGAS AKHIR BERJUDUL : PERAN ACCOUNT EXECUTIVE DALAM MELAYANI KLIEN DI PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA Karya: Nama : Rio Marshall. A. Tarigan NIM
: D1308112
Konsentrasi: Periklanan
Disetujui Untuk Dipertahankan Di Hadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta,……………………..….2011 Menyetujui, Dosen Pembimbing
Drs. Hamid. Arifin, M. Si NIP. 196005171988031002 commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diujikan dan disahkan oleh Panitia Ujian Tugas Akhir Program D III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
:
Tanggal : Panitia Ujian Tugas Akhir Penguji 1
Penguji 2
Drs. Harjanto, M.Lib
Drs. Hamid. Arifin, M. Si
NIP. 19606131986011001
NIP. 196005171988031002
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO: “Tetap carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6:33)
No Sacrifice No Fire. Tidak ada pengorbanan, tidak akan ada semangat dalam mengerjakan sesuatu.
Segala sesuatu terjadi bukan karena kebetulan, tetapi ada maksud Illahi di dalamnya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk : v Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa menyertai serta memberikan anugerah serta keselamatan untuk saya v Keluarga yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya v Teman-teman sepelayanan di Gereja Bethany Solo Baru dan Fire Generation Ministry v Seluruh teman-teman Advertising angkatan 2008 v Almamater tercinta FISIP UNS KATA PENGANTAR commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Puji Tuhan penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala anugerah dan karunia-Nya yang tiada ternilai yaitu berupa keselamatan, kesempatan, dan ilmu kepada penulis sehingga penulis dapat mempersembahkan dan menyelesaikan Laporan Tugas Akhir Pelaksanaan Kuliah Kerja Media 2011 pada bagian Account Executive di PT. Freshblood Communication Indonesia, Solo. Melaksanakan Kuliah Kerja Media di PT. Freshblood merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi penulis karena di sana penulis menerima banyak sekali ilmu dan pengalaman kerja berharga. Mulai dari berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dalam dunia kerja maupun dalam menangani klien. Ilmu serta pengalaman yang belum pernah penulis dapatkan sebelumnya sampai dunia pekerjaan yang menuntut profesionalitas penulis dapatkan dari Kuliah Kerja Media ini. Penulis menyadari benar dihadapkan pada dunia kerja yang sesungguhnya. Banyak bidang yang dipelajari oleh penulis selama melaksanakan KKM di PT. Freshblood Indonesia selain itu banyak juga kendala yang dihadapi. Namun selama proses belajar dan magang disana, kendala maupun hal - hal yang baru tersebut justru semakin menuntut penulis untuk semakin belajar dan mengembangkan
kemampuan.
Dalam
kesempatan
ini,
Penulis
ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Media 2011: commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Ayah saya Rokimo Tarigan, Ibu saya Timaya Sinulingga, Adik-adikku Dimas Binarivo Tarigan seta Galih Triananta Tarigan, serta keponakanku Balwin Ray Tarigan. Terima kasih atas kasih sayang serta dukungan kalian. 2. Prof.Drs.Hj Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Drs. Ari, M. Si selaku Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan FISIP UNS yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media 2011. 4. Drs. Nuryanto selaku Ketua Jurusan Periklanan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Dra. Indah Budi Rahayu selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah memberikan dukungan untuk melaksanakan perkuliahan serta KKM di PT. Freshblood Indonesia. 6. Drs. Hamid Arifin, M.Si selaku pembimbing Kuliah Kerja Media yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama KKM maupun proses pembuatan Laporan Tugas Akhir. 7. Drs. Harjanto, M.Lib yang telah berkenan menjadi dosen penguji Laporan Tugas Akhir. 8. Seluruh staf serta dosen - dosen pengajar di Jurusan Advertising FISIP UNS yang telah memberikan ilmu-ilmu yang sangat berguna. 9. Irfan Sutikno serta Sony Sumantri, SH yang telah berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media dan commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
mengikutsertakan penulis dalam berbagai kegiatan Account Executive di PT. Freshblood Indonesia. 10. Kakak-kakakku di PT. Freshblood Indonesia, Mbak Anastasia selaku Marketing Manager, yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan maupun berbagi pengalaman hidup kepada penulis di PT. Freshblood Indonesia, Mas Yudi selaku Creative Director, Mas Anton selaku Art Director, Mas Jeki serta Mbak Mitha selaku Creative Assistant , Mbak Eri selaku HRD Manager, Mas Tunjung selaku Outdoor Manager , Mas Ari selaku Media Marketing, Ibu dari Mas Ari, yang telah menyediakan makan siang serta snack kepada penulis, Mbak Dwi selaku Media Assistant , Mbak Ika dan Mbak Inggit selaku Bagian Administrasi, terima kasih banyak atas ilmu, bimbingan serta keramah-tamahan kalian selama ini kepada Penulis. 11. Seluruh teman-teman di PMK FISIP UNS, Kine Klub FISIP UNS, dan temanteman dekat Advertising ’08 (kelas A dan B). Sebagai manusia yang terbatas, penulis menyadari masih banyak sekali kelemahan serta kekurangan dalam laporan Tugas Akhir ini sehingga penulis meminta maaf atas hal tersebut. Oleh sebab itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Semoga karya penulis ini menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat bagi kita bersama. Surakarta, 29 Juni 2011
commit to user
viii
Rio Marshall. A. T
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
JUDUL......................................................................................................................i PERSETUJUAN......................................................................................................ii PENGESAHAN......................................................................................................iii MOTTO..................................................................................................................iv PERSEMBAHAN....................................................................................................v KATA PENGANTAR............................................................................................vi DAFTAR ISI...........................................................................................................ix BAB I.
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................1 B. Tujuan Kuliah Kerja Media..............................................................5 C. Instansi Tempat dilaksanakannya KKM…………..........................6 D. Metode Pengumpulan Data dan Informasi.........................................6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Iklan................................................................................8 B. Iklan dan Pemasaran.......................................................................15 C. Fungsi Periklanan...........................................................................21 D. Perencanaan dan Strategi Periklanan..............................................27 E. Biro Iklan........................................................................................32 BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA/INSTANSI A. Sejarah PT. Freshblood Indonesia..................................................49 B. Struktur dan Personalia PT. Freshblood Indonesia........................50 commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Identitas Perusahaan......................................................................51 D. Idealisme, Visi, Falsafah dan Positioning......................................52 E. Job Description tiap-tiap bagian.....................................................53 F. Logo Perusahaan dan Filosofi........................................................61 G. Lingkup Pelayanan Perusahaan......................................................63 H. Klien...............................................................................................68 I.
Prestasi dan Reputasi Perusahaan..................................................76
BAB IV. PELAKSANAAN MAGANG A. Persiapan Magang..........................................................................78 B. Pelaksanaan Kegiatan Magang.......................................................79 C. Lingkungan Kerja...........................................................................83 D. Fasilitas...........................................................................................83 E. Peluang dan Kendala......................................................................84 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan.....................................................................................85 B. Saran...............................................................................................87 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. LAMPIRAN.............................................................................................................
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Periklanan merupakan salah satu bagian industri ekonomi modern yang pada zaman dahulu mungkin hanya bisa ditemukan di negara-negara yang perekonomiannya cukup maju. Namun tidak untuk era globalisasi sekarang ini dimana negara-negara yang sedang berkembang seperti wilayah Asia mengalami kemajuan di bidang periklanan yang dapat diketahui dari meningkatnya presentase produksi iklan serta meningkatnya budget promosi barang serta jasa di negara-negara tersebut. Iklan dipandang sebagai suatu alat komunikasi yang mampu mempengaruhi serta membujuk orang untuk mengambil keputusan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Semua iklan ditujukan untuk mempengaruhi kehendak, pemikiran, sikap, kepercayaan dan citra konsumen yang berhubungan langsung dengan suatu merk produk atau jasa. Tujuan dari industri periklanan ini mengarah kepada upaya untuk memepengaruhi pola perilaku konsumen dalam mengapresiasi dan membeli produk-produk yang ditawarkan. Kebutuhan akan industri periklanan berkembang sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk serta semakin membanjirnya produk serta jasa di pasaran. Salah satu hal yang banyak mempengaruhi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perkembangan periklanan adalah semakin tumbuhnya pola-pola produksi secara massal di berbagai pabrik sehingga prdoduk-produk tersebut membanjiri pasaran, terbukanya jaringan komunikasi darat, laut, serta udara sehingga dengan mudah mendistribusikan barang produksi dari satu tempat ke tempat yang lain dengan cepat dan terbuka. Terbitnya suratsurat kabar serta majalah populer menjadi sarana yang menjanjikan untuk tempat memasang iklan. Dari hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa periklanan mempunyai kapasitas untuk mendorong dan memperluas perkembangan ekonomi sebuah negara, dimana iklan dapat meningkatkan permintaan terhadap produk yang dipublikasikan melalui iklan-iklan yang ada. Hal itu dapat membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan bahkan tingkat penggunaan iklan sekarang ini dapat dijadikan tolak ukur tingkat perekonomian karena dari situ dapat dilihat tingkat konsumsi barang-barang di pasaran. Perkembangan di dunia iklan pada era globalisasi ini turut mempengaruhi dunia media, baik media elektronik maupun media cetak. Dengan semakin meningkatnya perkembangan media periklanan yang ada membuat produsen barang dan jasa berlomba untuk memasarkan produk dan jasa mereka serta meraih konsumen sebanyak mungkin karena dengan semakin berkembangnya media maka semakin banyak juga sarana dan tempat-tempat untuk mengiklankan produk serta jasa mereka baik melalui media cetak maupun media elektronik. Dengan hadirnya para pakar pemasaran maka perkembangan biro iklan di Indonesia juga sangat commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ditentukan oleh meningkatnya kualitas pelayanan perencanaan dan pemesanan media. Peningkatan ini tidak lepas dari perkembangan industri media yang telah berlangsung sejak dua dekade ini. Tumbuhnya pemancar komersial, masing-masing dengan gaya dan cara pendekatan yang berbeda. Terbitnya puluhan majalah-majalah baru mulai dari yang bersifat umum hingga majalah yang khusus bicara soal rambut, mobil, konstruksi dan komputer. Terbitnya surat kabar yang berdomisili di ibu kota negara, ibu kota propinsi atau ibu kota kabupaten, masing-masing dengan garapan berita yang beda ruang lingkupnya. Adanya pilihan yang diberikan oleh industri media dan tantangan untuk menemukan rancangan media yang efektif dan terjangkau oleh biaya periklanan yang disediakan oleh perusahaan pemakai jasa iklan, serta riset dan penelitian yang dilakukan oleh perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang jasa riset telah ikut memberikan masukan yang sangat menunjang kualitas pelayanan jasa perencanaan media. Fakta ini telah memberi warna khusus bagi kegiatan periklanan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan secara tepat arah dan terukur. Dengan melalui sarana beriklan tentu saja menggunakan media periklanan, yaitu media “above the line” dan media “below the line”. Media “above the line” (iklan lini atas) adalah iklan yang menggunakan media, baik media cetak (majalah, koran) maupun media elektronik (televisi, radio), media bioskop, media luar ruang (baliho, spanduk, poster). Pemakai media periklanan ini mengharuskan adanya komisi, dan biro iklan yang mengelolanya harus mendapatkan pengakuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dari lembaga asosiasi pemilik media. Pengertian media ‘below the line’ (media lini bawah) adalah iklan-iklan yang tidak menggunakan pembayaran komisi, misalnya saja pameran/eksibisi, lembaran iklan yang dikirim melalui pos-pos ke rumah-rumah. Biro iklan (advertising agency) dapat diartikan sebagai suatu organisasi
usaha
yang
memiliki
keahlian
untuk
merancang,
mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Peran utama biro iklan adalah merancang dan melaksanakan kampanye periklanan bagi para kliennya. Namun, peran biro iklan tergantung dari jenis biro iklan tersebut, ada yang menyediakan semua layanan, ada yang hanya menawarkan media, ada biro iklan yang hanya merancang iklan dan ada pula yang menawarkan layanan khusus. Namun, jika di lihat secara hukum, biro iklan bertanggung jawab atas pembayaran di muatnya iklan dalam media. “Kebiasaan dalam perdagangan” menyatakan bahwa apabila seorang pemasang iklan mengalami kegagalan dalam pemenuhan kewajiban pembayaran, maka biro iklanlah yang bertanggung jawab untuk membayar tagihan atas nama kliennya. Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa. Inilah gambaran mekanisme kerja PT. FBC ( Freshblood Communication Indonesia) sebagai salah satu biro iklan di kota Solo. PT. FBC Indonesia mempunyai seorang Acoount Executive (AE) yang mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pekerjaan perusahaan. Secara teknis, AE berfungsi menjembatani antara klien dan pihak biro dan klien pasti mengharapkan nilai lebih (value added) dari biro untuk bekerjasama. AE berfungsi seperti konsultan bisnis klien, sehingga AE juga harus mengerti kedalaman dari klien. Karena seorang AE dipersiapkan untuk menjembatani antara klien dan pihak biro iklan, maka diperlukan sikap profesionalisme dan wawasan yang luas untuk dapat bekerjasama dengan klien. Dengan demikian tujuan internal perusahaan biro iklan dapa tercapai dan demikian juga kepentingan perusahaan klien yang ditangani.
B. TUJUAN Adapun tujuan dilaksanakannya Kuliah Kerja Media antara lain: a. Tujuan Umum:
1. Untuk mendapatkan pengalaman serta ilmu pengetahuan bidang periklanan khusunya pekerjaan seorang Account Executive. 2. Untuk memenuhi syarat menyelesaikan kuliah D3 Program Studi Periklanan Fakultas Ilmu Sosial Politik dan Ilmu Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta guna meraih gelar Ahli Madya Periklanan UNS Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Tujuan Khusus: 1. Untuk mengetahui bagaimana peran Account Executive dalam melayani klien di PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA 2. Untuk mengetahui proses serta ketrampilan kerja bagian Account Executive
di
PT.
FRESHBLOOD
COMMUNICATION
INDONESIA.
C. INSTANSI TEMPAT DILAKSANAKANNYA KKM Nama Instansi
: PT. FBC Indonesia ( Freshblood Communication Indonesia )
Alamat NPWP
: Jl. Honggowongso No.12 Kratonan Solo 57153
Alamat Kantor
: Jl. Kacer I No.6 Depok Solo
Telp / fax
: 0271- 76 55 733 / 0271- 76 55 744
Email
:
[email protected]
D. METODE PENGUMPULAN DATA DAN INFORMASI Di dalam mencari data dan informasi pembuatan laporan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa cara, antara lain: ü Interview / Wawancara Cara pengumpulan data atau informasi dengan megajukan berbagai pertanyaan kepada manajer, karyawan, dan pihakcommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pihak yang bersangkutan dengan bagian Account Executive di PT. FRESHBLOOD COMMUNICATION INDONESIA. ü Observasi / Pengamatan Cara pengumpulan data atau informasi secara langsung atau tidak langsung pada objek penelitian. ü Dokumentasi Cara
pengumpulan
data
atau
informasi
dengan
cara
mempelajari, memahami informasi dan data yang berasal dari dokumen, tulisan, arsip, buku-buku pedoman dan lain-lain yang berhubungan dengan periklanan. ü Kepustakaan Cara mengumpulkan informasi atau data melalui membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan ini. ü Browsing Cara mengumpulkan data dan informasi melalui pencarian data dari internet yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam laporan ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian iklan Otto Klepper (1986) seorang ahli periklanan asal Amerika merupakan orang
yang berjasa besar dalam meruntut asal muasal istilah advertising. Dalam bukunya yg berjudul Advertising Procedure, dituliskan bahwa istilah advertising berasal dari bahasa latin yaitu ad-vere yg berarti mengoperkan pikiran dan gagasan kepada pihak lain. Jadi, pengertian seperti ini sebenarnya tidak ada ubahnya dengan pengertian komunikasi sebagaimana halnya dalam ilmu komunikasi. Salah satu pengertian komunikasi adalah mengoperkan pesan dari satu pihak ke pihak lain, baik melalui lisan, media cetak, radio, televisi, komputer, media luar ruang, dan sebagainya. Istilah iklan juga sering dinamai dengan sebutan yang berbeda-beda. Di Amerika sebagaimana halnya di Inggris, disebut dengan advertising. Sementara di Perancis disebut dengan reclamare yang berarti meneriakkan sesuatu secara berulang-ulang. Bangsa Belanda menyebutnya sebagai advertentie. Bangsabangsa Latin menyebutnya dengan istilah advertere yang berarti berlari menuju ke depan. Sementara bangsa Arab menyebutnya dengan sebutan I’lan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tampaknya istilah dari Arab inilah (yaitu I’lan, yang oleh karena menggunakan lidah Indonesia melafalkannya menjadi kata ‘iklan’ ) kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia untuk menyebut advertensi. Istilah periklanan di Indonesia menurut catatan Bedjo Riyanto pertama kali diperkenalkan Soedardjo Tjokrosisworo, seorang tokoh pers nasional pada tahun 1951 untuk menggantikan istilah advertentie (dari bahasa Belanda) atau advertising (dari bahasa Inggris) agar sesuai dengan semangat penggunaan bahasa nasional Indonesia (Riyanto, 2001). Sebenarnya, di Indonesia sendiri istilah iklan sering disebut dengan istilah lain, yaitu advertensi dan reklame. Kedua istilah tersebut diambil begitu saja dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Belanda (advertensi) dan Perancis (reclame), Namun secara resminya, sebutan kata iklan lebih sering digunakan dibanding dengan istilah advertensi dan reklame. Soedardjo lebih memilih rujukan dari bahasa Arab untuk menyebut advertentie atau reklame. Ia melafalkan kata I’lan dalam bahasa Arab untuk diucapkan ke dalam lidah orang Indonesia sebagai istilah iklan. Istilah inilah yang sampai sekarang populer digunakan. Pilihan Soedardjo atas istilah I’lan tersebut didasari oleh semangat anti-Barat, khususnya Belanda yang menjajah bangsa Indonesia saat itu. Semangat anti-Belanda itu tidak saja diwujudkan dengan pertempuran mengusir Belanda dari tanah Indonesia, namun juga diperlihatkan dengan tidak menggunakan istilah-istilah dari bahasa Belanda. Pencarian istilah untuk menyebut advertenstie pun dilakukan hingga akhirnya dipilih istilah dari commit to user bahasa Arab. Pemilihan istilah dari bahasa arab lebih dipilih karena faktor
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penyebaran agama Islam yang begitu pesat di Indonesia ketika itu yang menjadikan kebudayaan Arab lebih diterima oleh masyarakat, sehingga istilah I’lan diadopsi sampai sekarang. Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran, dan ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut membawa konsekuensi arah yang berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada aspek penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui media khusus. Perspektif pemasaran lebih menekankan pemaknaan iklan sebagai alat pemasaran, yaitu menjual produk. Sementara dalam perspektif psikologi lebih menekankan aspek persusasif pesan. Dari pengertian iklan sebagaimana tersebut di atas sekalipun terdapat beberapa perspektif yang berbeda-beda, namun sebagian besar definisi mempunyai kesamaan. Kesamaan tersebut dapat dirangkum dalam bentuk prinsip pengertian iklan, dimana dalam iklan mengandung enam prinsip dasar, yaitu sebagai berikut: 1. Adanya pesan tertentu Sebuah iklan tidak akan ada tanpa adanya pesan. Tanpa pesan, iklan tidak akan berwujud. Bila di media cetak, ia hanya ruang kosong tanpa tulisan, gambar atau bentuk apapun, bila di media radio, tidak akan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terdengar suara apapun; bila di media televisi, tidak terlihat gambar dan suara apapun; maka ia tidak dapat disebut iklan karena tidak terdapat pesan. Pesan yang disampaikan oleh sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan non verbal. Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan baik secara lisan maupun tulisan. Di dalam pesan verbal ia merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal maupun konsonan yang membentuk makna tertentu. Bentuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melalui media cetak dan audio visual. Semua pesan yang bukan pesan verbal adalah pesan non-verbal. Sepanjang bentuk non verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut pesan komunikasi. Tau dalam istilah awam, dapat disebut bahasa non verbal. Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual; non verbal auditif; dan non verbal non visual. 2. Dilakukan oleh komunikator (sponsor) Pesan iklan ada karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator, maka tidak akan ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas. Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga atau organisasi, bahkan negara.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Dilakukan dengan cara non personal Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan penyampaian pesan yang dilakukan secara non personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan melalui media (yang kemudian disebut dengan media periklanan). Media yang digunakan dalam kegiatan periklanan secara umum dapat dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media lini atas (above the line) dan media lini bawah (below the line). Media lini atas terdiri dari media suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film. Media lini atas memiliki beberapa karakter yang khas, antara lain: (1) Informasi yang disebarkan bersifat serempak. Artinya, dalam waktu yang sama dapat disebarkan luaskan secara sama pula; (2) Khalayak penerima pesan cenderung anonim (tidak dikenali secara personal oleh komunikator); (3) Mampu menjangkau khalayak secara luas. Sementara yang termasuk dalam kategori media lini bawah, misalnya poster, leaflet, folder, spanduk, baliho, balon udara, direct mail, POINT OF PURCHASE (POP), kemasan produk sisi luar dan kemasan dalam, bus stop, bus panel, flyers, dan sebagainya. Media lini bawah juga memiliki karakter yang khas, yaitu (1) Komunikan yang dijangkau terbatas, baik dalam jumlah maupun luas wilayah sasaran; (2) Mampu menjangkau khalayak yang tidak dijangkau media lini atas; (3) Cenderung tidak serempak.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam perkembangannya, media lini atas sekarang ini tidak banyak mengalami perubahan. Dari dahulu, media lini atas hanya tertentu, yaitu media surat kabar,tabloid, majalah, radio, film, dan televisi. Perkembangan terakhir adalah dengan diciptakannya media internet, sebuah media komunikasi yang dapat digunakan sebagai media periklanan yang bersifat unik, karena cenderung personal namun memassa. Setelah ditemukannya internet, media lini atas cenderung tidak terdapat lagi media yang baru. Lain halnya dengan media lini bawah. Media jenis ini cenderung bertambah, karena di tengah masyarakat periklanan menemukan mediamedia baru yang bisa digunakan sebagai tempat di mana pesan disampaikan. Perkembangan media lini bawah tersebut terjadi karena pengiklan dituntut untuk menciptakan media alternatif yang berbeda sebagai tempat menyampaikan pesan iklan, agar pesan tersebut selalu menarik perhatian khalayak. Penciptaan media baru tersebut misalnya melaui handphone, dinding lift, lantai swalayan atau toko dan sebagainya. 4. Disampaikan untuk khalayak tertentu Iklan diciptakan oleh komunikator karena ingin ditujukan kepada khalayak tertentu. Dalam dunia periklanan, khalayak sasaran cenderung bersifat khusus. Pesan yang disampaikan tidak dimaksudkan untuk diberikan kepada semua orang, melainkan kelompok target audience tertentu. Sasaran khalayak yang dipilih tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience memiliki kesukaan, kebutuhan, keinginan, karakteristik, dan keyakinan yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
khusus. Dengan demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak. Bilamana target audience diganti, maka sudah tentu akan mempengaruhi bentuk strategi pesan iklan. Sebuah bentuk dan strategi pesan tunggal tidak cocok untuk diterapkan atau ditujukan pada semua khalayak. 5. Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar Penyampaian pesan yang dilakukan dengan dengan cara bukan membayar, oleh kalangan pengiklan dewasa ini dianggap sebagai bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar sekarang tidak saja dilakukan denga alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu, dan kesempatan. 6. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan yang efektif. Artinya, pesan yang mampu menggerakkan agar mereka mengikuti pesan iklan. Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak. Dampak tertentu yang diharapkan oleh pengiklan dapat berupa pengaruh ekonomis maupun dampak sosial. Pengaruh ekonomis dalah dampak yang diharapakan dapat diwujudkan oleh iklan untuk maksud-maksud mendapatkan keuntungan ekonomi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
Misalnya,
digilib.uns.ac.id
laku
dan
bertambahnya
penjualan
produk
sehingga
mendapatkan keuntungan materi. Sementara dampak sosial adalah keuntungan non ekonomi, yaitu terbangunnya citra baik berupa penerimaan sosial oleh masyarakat.
B.
Iklan dan Pemasaran Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui suatu media. (Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti, 1995) Apa yang disebut sebagai pemasaran (marketing) sebenarnya lebih dari sekedar mendistribusikan barang dari para produsen pembuatnya ke para konsumen pemakainya. Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yaitu mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan purna jual setelah transaksi penjualan itu sendiri terjadi. Salah satu tahapan dalam pemasaran tersebut adalah periklanan. Tahapan-tahapan tersebut bagaikan mata rantai yang saling berhubungan dan jalinannya akan terputus jika salah satu mata rantai itu lemah. Dengan demikian, periklanan merupakan tahap yang sangat penting, sama pentingnya dengan mata rantai yang lain dari proses pemasaran. Keberhasilan mata rantai yang satu sangat menentukan mata rantai yang lain. (Frans Jefkins, Periklanan, Jakarta, Erlangga, 1997) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dewasa ini, membicarakan pemasaran tidak dapat dilepaskan dari kegiatan periklanan. Sebaliknya, menggeluti bidang periklanan juga akan sulit bila tidak mengetahui pemasaran. Periklanan dan pemasaran merupakan dua hal yang sulit untuk dipisahkan. Keduanya saling terkait antara satu dengan yang lain. Iklan tidak pernah bisa lepas dari kegiatan pemasaran (marketing). Dalam kegiatan pemasaran modern, periklanan merupakan bagian dari kegiatan promotion mix (bauran promosi), bersama-sama dengan kegiatan personal selling, publisitas, dan promosi dagang. Sementara itu, dalam perspektif komunikasi pemasaran dan ekonomi, promotion mix tersebut merupakan bagian dari kegitan marketing mix (bauran pemasaran). Dengan kata lain, dalam perspektif ini, periklanan sebenarnya adalah bagian kecil dari kegiatan pemasaran yang lebih luas. Dewasa ini kegiatan periklanan disadari oleh banyak kalangan, terutama industri, sebagai sesuatu yang penting. Dalam ilmu komunikasi pemasaran, iklan merupakan investasi untuk menjaga hubungan yang berkesinambungan antara perusahan dengan konsumennya. Bahkan menurut Bedjo Riyanto, iklan sama pentingnya dengan investasi di bidang pengemasan (packaging) yang sasaran akhirnya mencapai perolehan laba penjualan secara maksimal (Riyanto, 2001; 18). Pada era modern seperti sekarang ini, pemasaran tidak sekedar membuat barang sebaik mungkin lalu memasarkannya kepada konsumen, menetapkan harga yang sesuai, serta menata (mendisplay) pada tempat yang menarik. Perusahaan juga perlu melakukan komunikasi yang baik kepada calon konsumennya. Dalam perspektif ini, perusahaan sebenarnya juga merupakan pihak komunikator yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menyampaikan pesan kepada komunikan melalui barang dan jasa yang ditawarkannya. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan komunikasi yang efektif terhadap komunikannya. Pemasaran tanpa beriklan bagaikan seseorang mempunyai produk bagus tapi tak pernah ditawarkan pada pembeli. Akibatnya, pembeli tidak akan mengetahui ada barang semacam itu. Jadi, bagaimana konsumen akan tertarik, melihat, memilih, memakai atau mengkonsumsi produk itu bila konsumen tak pernah mengetahui apa, bagaimana, dan dimana produk dapat ditemukan? Oleh karena itulah, barang atau jasa yang dihasilkan perlu dikomunikasikan kepada publik. Semakin luas dikomunikasikan kepada masyarakat, semakin pula luas barang atau jasa tersebut dikenal. Sebaliknya, bila barang atau jasa tersebut tidak dikomunikasikan, maka konsumen tidak mengenal barang itu. Bila tidak mengenali barang atau jasa yang diproduksi, maka sulit kemungkinan agar konsumen membeli atau memakai barang atau jasa yang diproduksi. Calon konsumen mungkin tidak membeli atau memakai barang tersebut. Barangkali, sikap itu dikarenakan konsumen tidak mengetahui keberadaan produk, tidak menyukai produk (karena tidak dibujuk untuk suka), tidak mengerti kegunaan dari produk yang diproduksi (karena tidak diberikan informasi yang cukup tentang kegunaan produk), tidak mengerti berapa harganya (karena tidak diberitahu) dan sebagainya. Dengan demikian, upaya mengkomunikasikan menjadi sesuatu hal yang sangat penting. Sebagai sebuah bentuk aktivitas komunikasi, pemasaran merupakan upaya menyampaikan pesan kepada orang lain. Menyampaikan pesan dalam hal ini commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menitikberatkan pada dua makna utama, yaitu: pertama, berfungsi untuk memberitahu atau menginformasikan (to inform) kepada orang lain atas produk yang dibuat. Kedua, merupakan upaya mempengaruhi atau membujuk (to persuade) orang lain (calon konsumen) supaya membeli, menggunakan produk kita atau agar mereka tetap setia dengan produk yang kita hasilkan. Dalam melakukan upaya pemasaran tersebut, dapat ditempuh dengan banyak cara, baik memakai media (yaitu media lini atas maupun lini bawah), maupun tidak melalui media (dalam bentuk komunikasi personal). Sehingga sifat kegiatan pemasaran dapat dilakukan secara personal maupun non personal (melalui media). Dengan demikian, istilah pemasaran memiliki arti yang sangat luas dan umum. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk menopang sebuah kegiatan promosi
dilakukan
dengan
beberapa
cara.
Yaitu
kegiatan
periklanan
(advertisement), promosi dagang (sales promotion), publisitas( publicity), penjualan pribadi (personal selling). Umumnya, keempat aktivitas ini dilakukan secara bersama dan sinergis. Dalam ilmu pemasaran, keempat aktivitas ini secara bersama-sama disebut dengan bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan pemasaran. Menurut Daniel Starch sebagaimana dikutip oleh Bedjo Riyanto (2001), hal lain yang membedakan kegiatan periklanan dan promosi adalah bentuk sasaran yang ingin ditimbulkan. Bila dalam periklanan, sasarannya adalah “mengubah jalan pikiran” (state of mind) calon konsumennya untuk membeli. Sedangkan dalam kegiatan promosi, yang menjadi sasaran adalah “merangsang kegiatan pembeli di tempat” (immediately stimulating purchase). Dalam segi tertentu, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
periklanan juga berbeda dengan publisitas. Bila dalam periklanan merupakan kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara membayar, maka dalam publisitas dilakukan dengan cara non komersial (membayar ruang media yang digunakan). Mengingat iklan merupakan bagian dari kegiatan promosi, maka dapat pula disimpulkan bahwa iklan merupakan bagian dari aktivitas promosi, dan bagian dari kegiatan pemasaran. Dalam ilmu pemasaran, yang disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas aspek product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Jadi, kegiatan promosi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran secara luas. Menurut Kotler, pemasaran diartikan sebagai proses sosial dengan mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka lakukan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya (Kotler, 1990). Dari definisi tersebut, makna pemasaran pada hakekatnya bertumpu pada konsep pokok atas kebutuhan, keinginan, dan permintaan; produk; nilai (value) dan kepuasan; pertukaran atau transaksi; pasar; serta pemasaran dan pemasar. Kebutuhan berbeda dengan keinginan. Bila kebutuhan (need) merupakan suatu keadaan akan sebagian dari pemuasan dasar yang dirasakan atau disadari; maka keinginan (want) merupakan hasrat untuk memperoleh pemuas-pemuas tertentu untuk kebutuhan yang lebih mendalam. Dalam pemaknaan seperti ini, maka kebutuhan memiliki cakupan pengertian (scope) yang lebih mendasar dibanding keinginan. Kebutuhan cenderung mutlak diupayakan untuk dipenuhi. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bila tidak dipenuhi, kelangsungan hidup bisa jadi akan terganggu. Makanan dan minuman adalah kebutuhan yang mutlak dipenuhi. Tanpa makanan dan minuman orang akan terganggu kesehatannya, bahkan mati. Berbeda dengan keinginan, sebab keinginan bisa tidak perlu diwujudkan. Pakaian merupakan kebutuhan. Namun mengharapkan pakaian dengan aneka model merupakan bentuk keinginan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan mempunyai arti yang lebih luas dibanding keinginan. Kebutuhan tidak merujuk pada jenis barang dengan spesifikasi tertentu, sementara keinginan umumnya ditujukan pada spesifikasi barang tertentu. Barangkali, dalam bahasa obat, kebutuhan adalah obat generik sementara keinginan adalah obat bermerek. Sekalipun sama-sama menyembuhkan, namun tampaknya konsumen menaruh gambaran yang lebih baik atas obat bermerek tertentu sehingga lebih dipercaya menyembuhkan daripada yang lain. Melihat perilaku tersebut, menyadarkan kita bahwa sebenarnya khalayak dalam mengkonsumsi barang maupun jasa, tidak sekedar mengkonsumsi produk tersebut secara fisik an sich. Namun ada hal-hal lain yang mereka tambahkan sebagai faktor ikutan dalam membeli barang dan jasa. Semua itu, tentu saja karena andil dari aktivitas pemasaran dan iklan. (Rendra Widyatama, Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia, 2005)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
C.
digilib.uns.ac.id
Fungsi Periklanan Saat ini terdapat banyak sekali produk yang dihasilkan oleh produsen.
Berbagai perusahaan pasti menghendaki produk-produk yang dihasilkannya dapat diterima masyarakat. Berkait dengan hal tersebut, maka ia membutuhkan pihak lain yang mampu mengkomunikasikan produknya secara professional kepada masyarakat sekaligus membangkitkan keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi produk. Di sinilah awal munculnya industri periklanan yang berskala besar. Periklanan adalah suatu cara untuk menciptakan kesadaran dan pilihan. Kita tidak membeli barang secara langsung kepada pabrikan, melainkan melalui agen yang disebut para distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan informasi yang actual yang perlu disampaikan kepada para khalayak berkenaan dengan produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya suratkabar, majalah, radio, televisi maupun media-media lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan membeli produk. Akhirnya, kegiatan periklanan menjadi kegiatan yang di dalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar. Iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dilihat sebagai alat, iklan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Ia tergantung pada ke mana komunikator hendak menvapai berbagai tujuan. Ia tergantung pada ke mana komunikator hendak mengarahkan pesannya. Bisa jadi, iklan akan diarahkan hanya pada upaya memberitahukan kepada masyarakat atas sesuatu hal. Artinya, commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iklan memang diharapkan hanya sekedar untuk mengetahui apa yang disampaikan. Komunikator tidak bermaksud untuk lebih dari sekedar mengetahui sesuatu, misalnya mengharap agar khalayak terbujuk atau mengikuti saran sebagaimana yang disarankan dalam pesan iklan. Berbagai fungsi tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendek adalah tujuan dimana iklan diharapkan mampu memberikan damapak segera setelah iklan disampaikan di tengah masyarakt. Contoh iklan yang membawa dampak pendek, misalnya iklan undian berhadiah, dimana khalayak mungkin diminta untuk mengirimkan sejumlah kemasan dengan rasa tertentu untuk dapat diikutsertakan dalam undian dengan hadiah yang menggiurkan. Atas iklan semacam ini, merupakan iklan yang menghendaki efek jangka pendek. Sementara iklan yang menghendaki efek dalam jangka panjang yaitu dampak yang baru dapat dipetik dalam kurun waktu yang lama setelah iklan diluncurkan. Umumnya dampak jangka panjang yang diharapkan oleh pengiklan adalah terbentuknya citra baik perusahaan. Dampak jangka panjang tersebut, pada gilirannya juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan. Namun kenaikan penjualan tersebut baru dapat dirasakan setelah jangka waktu yang lama. Berkait dengan tujuan iklan, meurut beberapa literature dituliskan secara beragam. Menurut Alo Liliweri (1998) yang merangkum berbagai sumber tentang tujuan iklan menuliskan bahwa iklan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsicommit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi komunikasi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi sosial. Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu pemasaran atau menjual produk. Artinya, iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan mengkonsumsi produk. Hampir semua iklan komersial memiliki fungsi pemasaran. Mengingat iklan mampu berfungsi membantu pemasaran produk, maka dalam kajian pemasaran, menempatkan iklan sebagai salah satu unsur pelangkap pemasaran. Pemasaran tidak melakukan kegiatan periklanan, akan menyebabkan pemasaran yang dilakukan tidak berjalan sempurna. Kegiatan periklanan merupakan bagian dari kegiatan promosi. Sebagaimana diketahui, dalam aktivitas promosi di dalamnya terdapat aktivitas lain bersama-sama dengan iklan, yaitu penjualan pribadi, publisitas, dan promosi dagang. Fungsi kedua menurut Liliweri adalah fungsi komunikasi. Artinya, bahwa iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Sama halnya dengan kita berbicara kepada orang lain, maka iklan juga merupakan pesan yang menghubungkan antara komunikator dengan komunikan. Dengan kata lain, fungsi iklan seperti ini disebut sebagai fungsi komunikasi. Fungsi ketiga menurut Liliweri dari iklan adalah fungsi pendidikan. Fungsi ini mengandung makna bahwa iklan merupakan alat yang dapat membantu commitagar to user mendidik khalayak mengenai sesuatu, mengetahui, dan mampu melakukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sesuatu. Mendidik dalah hal ini, tentu saja cenderung diartikan dalam perspektif kepentingan komersialisme, industrialism, dan kapitalisme. Artinya, situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agara khalayak siap menerima produk yang dihasilkan oleh produsen. Fungsi keempat dari iklan adalah fungsi ekonomi. Fungsi ini mengandung bahwa iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar tetap berjalan. Bahkan dengan iklan, ekonomi dapat berkembang dan melakukan ekspansi. Fungsi ini terjadi karena melaui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan konsumerisme. Dengan permintaan yang meningkat tersebut, pabrik tentu akan berupaya menyediakan pasokan yang cukup. Munculnya iklan ternyata juga menyebabkan lapangan pekerjaan baru, misalnya sebagai penulis naskah, desainer grafis, account execituve, media planner, media buyer, production house, dan berbagai bidang pekerjaan baru yang mendukung terciptanya sebuah karya iklan. Dengan demikian, sebagaimana Liliweri tuliskan, maka iklan ternyata mampu berfungsi sebagai fungsi ekonomi. Fungsi kelima dari iklan adalah sebagai fungsi sosial. Dalam fungsi ini, iklan ternyata telah mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Iklan membawa berbagai pengaruh dalam masyarakat, misalnya munculnya budaya konsumerisme, menciptakan status social baru, menciptakan budaya pop, dan sebagainya. (Rendra Widyatama, Pengantar Perriklanan, Buana Pustaka Indonesia, 2005). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Cara-cara alternatif untuk menampilkan fungsi periklanan. Secara umum, pengiklan memiliki tiga cara altenatif untuk menampilkan fungsi periklanan. Pertama, suatu perusahaan bisa mengelola operasi periklanan inhouse-nya sendiri. Perusahaan seperti ini harus mempekerjakan staf periklanan serta mengeluarkan biaya overhead yang diperlukan untuk mengelola pekerjaan staff tersebut. Cara seperti ini tidaklah menguntungkan kecuali perusahaan beriklan dalam jumlah besar dan kontinyu. Bahkan, sebagian besar bisnis yang sering beriklan dan kontinyu lebih memilih untuk menggunakan jasa para agen periklanan. Cara kedua adalah menyewa biro iklan sebagai agen periklanan jasa purnawaktu (full-service). Biro-biro jasa purnawaktu melayani penelitian, menyediakan jasa kreatif, melakukan perencanaan dan belanja media, serta menyelenggarakan beragam jasa lain untuk klien. Mereka bisa jadi juga terlibat dalam proses pemasaran total pengiklan , dan, bisa jadi melaksanakan jasa pemasaran lainnya termasuk promosi penjualan, publisitas, desain kemasan. Perencanaan pemasaran strategik, serta perkiraan penjualan dengan menuntut pembayaran. Mengapa para pengiklanan ingin menggunakan jasa agen purnawaktu? Keuntungannya mencakup: (1) memperoleh jasa-jasa ahli yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang periklanan, serta wawasan dan keterampilan komunikasi pemasaran lainnya yang terkini. (2) memperoleh kekuatan negosiasi dengan media , dan (3) mampu mengkoordinasikan berbagai upaya periklanan dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pemasaran. Kerugian utamanya adalah bahwa: (1) beberapa kontrol terhadap fungsi periklanan hilang bila kontrol tersebut diselenggarakan oleh biro iklan dibandingkan bila diselenggarakan oleh departemen in house, (2) agar periklanan kadangkala lebih cenderung kepada klien yang besar saja dan menolak klien yang lebih kecil, (3) biro-biro iklan terkadang tidak efisien dalam belanja media (media-buying). Cara ketiga adalah dengan membeli jasa periklanan a la carte (dengan harga yang berbeda untuk tiap jenis jasa). Jadi, daripada hanya bergantung pada satu biro iklan dengan layanan purnawaktu untuk menjalankan semua fungsi periklanan dan fungsi yang terkait, seorang pengiklan bisa merekrut jasa-jasa dari berbagai perusahaan dengan spesialisasi di bidang kretif, seleksi media, produksi, riset periklanan,dan sejenisnya. Keuntungan dari cara ini adalah : (1) dapat menyewa jasa biro iklan hanya ketika mereka diperlukan, (2) tersedianya bakat kreatif kaliber-tinggi, dan (3) efisiensi biaya potensial. Kerugianya meliputi: (1) adanya tendensi para spesialis (yang disebut boutique) untuk mendekati masalahmasalah klien dalam bentuk stereotip, bukan dengan gaya inovatif, (2) kekurangan akuntabilitas biaya, dan (3) ketidakstabilan financial dari berbagai boutique kecil. Sebagian besar pengiklan sebenarnya menggunakan kombinasi pilihan periklanan yang berbeda, daripada menggunakan salah satunya eksklusif. Contohnya, suatu perusahaan bisa jadi memiliki biro in-house sendiri, tetapi menyewa para boutique untuk keperluan tertentu. Walaupun agen-agen in-house dan boutique mengalami pertumbuhan yang patut dipertimbangkan, biro iklan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan layanan- purnawaktu kini lebih diutamakan, khususnya oleh para pengiklan besar. D.
Perencanaan dan strategi periklanan Pesan periklanan bisa dikembangkan dalam gaya ad hoc (khusus) tanpa
banyak pemikiran macam-macam sebelumnya, atau bisa diciptakan secara sistematis. Perencanaan periklanan (advertising plan) menyediakan kerangka kerja bagi eksekusi sistematik strategi periklanan. Guna menghargai peran suatu perencanaan periklanan, bayangkanlah suatu tim sepakbola yang di saat menjelang pertandingan tanpa idea apa pun tentang bagaimana tim akan mengeksekusi serangan atau pertahanannya. Tanpa rencana pertandingan, tim tersebut harus bermain dalam gaya spontanitas yang sama seperti para pemain yang “asal comot” dalam pertandingan. Dalam kondisi seperti itu, akan terdapat sejumlah besar tugas yang terlewatkan serta kesalahan dari seluruh eksekusi. Tim tersebut akan sangat mungkin kalah terkecuali mereka bertanding dengan lawan yang buruk dan tidak sebanding. Demikian halnya dengan periklanan, perusahaan harus berkompetisi dengan lawan yang umumnya sudah mempersiapkan diri dengan baik. Ini berarti suatu perusahaan harus memasuki “permainan” periklanan dengan suatu rencana yang jelas dalam benak. Suatu rencana periklanan mengevaluasi sejarah periklanan produk atau merek, mengusulkan tentang media iklan apa yang akan di gunakan selanjutnya harus di arahkan, serta menyesuaikan strategi yang diusulkan untuk memelihara atau meningkatkan situasi kompetitif merek.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Untuk merealisasikan rencana periklanan ke dalam tindakan, diperlukan: (1) evaluasi yang cermat tentang perilaku pelanggan yang berkaitan dengan merek, (2) evaluasi mendetail tentang kompetisi, (3) upaya yang terkoordinasi untuk menyatukan program periklanan yang di usulan terhadap strategi pemasaran merek secara keseluruhan. Karna suatu rencana periklanan melibatkan sebuah rincian dan langkah tertentu, perhatian sekarang dipusatkan pada hasil langsung perencanaan: strategi periklanan. Strategi periklanan (advertising strategy) adalah apa yang dikatakan pengiklan tentang merek yang diiklankan. Strategi ini adalah formulasi suatu pesan periklanan yang mengkomunikasikan keuntungan utama dari merek atau bagaimana merek tersebut bisa memecahkan masalah konsumen. Program Lima Langkah Formulasi suatu strategi periklanan mensyaratkan pengiklan untuk mengupayakan langkah-langkah formal berikut ini, yang disebut program lima langkah: 1 . Menspesifikasikan fakta kunci 2 . Menyatakan masalah pemasaran utama 3 . Menyatakan tujuan komunikasi 4 . Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif 5 . Membangun persyaratan arus perintah korporat / divisional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Langkah 1 : Menspesifikasikan fakta kunci. Fakta kunci dalam strategi periklanan adalah pernyataan tunggal dari sudut pandang konsumen, yang mengidentifikasikan mengapa para konsumen membeli atau tidak membeli produk/jasa/merek, atau tidak mempertimbangkan produk tersebut sebagai produk yang layak. Langkah 2:
Menyatakan masalah pemasaran utama. Perpanjangan dari
fakta kunci, langkah ini menyatakan masalah dari sudut pandang pemasar. Masalah pemasaran utama bisa jadi adalah masalah citra, masalah persepsi produk, atau suatu masalah dalam persaingan . Langkah 3:
Menyatakan tujuan komunikasi, merupakan pernyataan
langsung tentang efek periklanan apa yang diinginkan dari pasar sasaran dan bagaimana iklan tersebut seharusnya mempersuasi para konsumen. Langkah 4: Mengimplementasikan strategi pesan yang kreatif. Inti dari keseluruhan strategi periklanan adalah strategi pesan yang kreatif, terkadang disebut juga kerangka kerja kreatif (creative flatfrom). Kerangka keja kreatif bagi sebuah merek dirangkum dalam pernyataan tunggal yang disebut “pernyataan positioning”. Penyataan(positioning) adalah gagasan kunci yang menyatukan apa yang diharapkan akan di mengerti dari suatu merek di dalam benak konsumen serta dengan mempertimbangkan tentang bagaimana para pesaing memposisikan merek-merek mereka. Oleh karena itu, implementasi strategi pesan yang kreatif memerlukan: (1) pendefinisian pasar sasaran, (2) indentifikasi pesaing kompetisi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
utama, (3) pemilihan janji, (4) penawaran alasan–alasan mengapa harus memilih produk tersebut. Pendefenisian pasar sasaran. Pasar sasaran bagi suatu strategi periklanan merek
dan program pemasaran yang berhubungan, didefinisikan dalam
pengertian
demografis,
geodemografis,
psikografis,atau
karakteristik
pemanfaatan-produk (product-usage). Pengidentifikasian pesaing utama. Siapakah pesaing utama dalam segmen merek yang sedang berupaya untuk menarik pelanggan, dan apa kelebihan serta keuntungan mereka? Dengan menjawab pertanyaan ini, seorang pengiklan akan dapat mengetahui dengan pasti bagaimana cara memposisikan suatu merek kepada konsumen yang telah mempunyai persepsi tentang kelebihan dan kekurangan merek kompetitif. Pemilihan janji. Aspek kerangka kerja kreatif ini adalah untuk menyeleksi keuntungan utama merek atau gagasan penjualan utama. Pada sebagian besar kasus, janji tersebut adalah keuntungan konsumen atau solusi terhadap masalah. Penawaran alasan. tersebut.
Ini merupakan fakta-fakta yang mendukung janji
Dalam beberapa hal, pengiklan bisa menyokong pernyataan iklan
mereka dengan imformasi aktual yang relevan, informatif, serta menarik bagi konsumen, seringkali tidaklah memungkinkan
untuk membuktikan atau
mendukung janji yang di buat secara fisik (nyata) seperti saat janji tersebut bersifat simbolik atau psikologis. Dalam hal tersebut para pengiklan beralih ke commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tokoh-tokoh yang memiliki otoritas, para ahli atau selebritis guna mendukung janji iklan secara implisit. Langkah 5: Membangun arus perintah korporat / divisional. Langkah terakhir dalam memformulisasikan suatu strategi periklanan melibatkan persyaratan-persyaratan wajib (mandatory) yang harus disertakan dalam suatu iklan. Aspek strategi periklanan ini relatif bersifat teknis dan tidak kreatif. Pada dasarnya, strategi ini mengingatkan pengiklan untuk menyertakan slogan atau logo korporat (dalam kasus ini, dewa Romawi , Mercury, mengantarkan
bunga-bunga),
suatu
kalimat
standar
(“pedagang
bunga
profesional”), berbagai peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah ( seperti iklan bir dan rokok), seterusnya. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003),
E.
Biro Iklan Biro iklan sering didefinisikan sebagai organisasi yang independen yang
disewa oleh perusahaan untuk mengurusi kegiatan periklanannya. Perusahaan yang menggunakan jasa biro iklan desibut dengan klien atau accounts. Biro iklan saat ini memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian dunia. Keberadaannya juga ikut menggerakkan perekonomian sehingga tetap berjalan dan berkembang. (Rendra Widyatama, Pengantar Perriklanan, Buana Pustaka Indonesia, 2005) commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dalam menjalankan tugasnya, biro iklan dapat dibagi dalam 4 fungsi tradisional, yaitu: 1.
Merancang iklan Yaitu merencanakan atau mendesain bagaimana isi dan strategi
penyampaian pesan yang akan disampaikan, bagaimana ilustrasi dan bentuk iklan yang akan dibuat untuk siapa saja iklan akan diberikan, dan di media mana saja iklan tersebut akan dipasang. 2.
Memproduksi iklan Fungsi ini merupakan fungsi kelanjutan dari fungsi perencanaan, yaitu
mengkongkritkan perencanaan iklan dalam bentuk yang lebih nyata. Namun bisa saja terjadi, perencanaan disusun oleh pihak lain, sementara biro iklan hanya memproduksi saja berdasarkan perencanaan yang telah dibuat. 3.
Menyeleksi Media Fungsi lain biro iklan adalah menyeleksi media yang akan digunakan.
Dalam dunia periklanan, media merupakan faktor yang cukup vital yang mampu menyumbang keberhasilan sebuah iklan. Isi dan bentuk pesan yang bagus, tetapi dipasang pada saluran yang tidak akan tepat, akan menyebabkan kegagalan penjualan. Oleh karena itu, media harus diperhatikan dengan kesungguhan. 4.
Menempatkan iklan Pesan yang sudah disusun dengan baik, perlu dipasang di media yang
commit to user antara lain meliputi kapan iklan tepat. Penempatan iklan yang dimaksud
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan dipasang, bila iklan tersebut merupakan iklan radio atau iklan televisi, maka pada jam berapa ia akan dipasang. Bila iklan suratkabar, maka selain kapan dipasang, juga di halaman berapa dan sebelah mana iklan akan ditempatkan. Semua hal tersebut harus dirancang sedemikian rupa dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya, sebuah perusahaan periklanan yang melayani 4 fungsi dasar bagi para klien, yang meliputi: (1) jasa kreatif, (2) jasa media, (3) jasa riset, dan (4) manajemen penanggung jawab (account management), juga bantuan distribusi disebut sebagai full-service agencies. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003) Sementara itu, bila sebuah perusahaan periklanan tersebut tidak memiliki keempat fungsi tradisional yang dicakup oleh bagian-bagian dalam organisasinya, maka perusahaan periklanan tersebut belum disebut sebagai sebuah biro iklan. Perusahaan yang hanya memiliki layanan jasa khusus saja, maka ia lebih tepat disebut dengan boutique agencies. Boutique tersebut hanya melayani salah satu dari keseluruhan layanan jasa periklanan saja. Misalnya, spesialis memproduksi iklan audio visual, memilih media, desain animasi grafis saja, dan sebagainya. Struktur sebuah biro iklan dapat berlain-lainan atara satu biro iklan dengan biro iklan lain. Secara lebih spersifik, bagian-bagian yang umum terdapat dalam biro iklan dapat diuraikan secara berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
1.
digilib.uns.ac.id
Jasa Kreatif
Para copywriter biro iklan, orang-orang produksi, dan para direktur kreatif, semuanya bertanggung jawab terhadap pengembangan naskah periklanan serta berbagai kampanye untuk melayani kepentingan para klien terbaik mereka. Tugas dari bagian kreatif biro iklan adalah mengembangkan kampanye-kampanye kliennya yang ditujukan pada pasar sasaran spesifik, yang didesain untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dalam anggaran yang terbatas (budget constraint). ü Copywriters (penulis naskah iklan) Copywriters merupakan seseorang atau sekelompok orang yang merancang konsep iklan, menyusun iklan dalam bentuk tulisan maupun gambar visual. Penulis naskah iklan dalam melakukan tugasnya pada umumnya berdasarkan data terlebih dahulu. Sehingga ia merupakan orang yang sering bertanya pada banyak pihak.
ü Artis Artis adalah bagian dari tim kreatif iklan. Dalam istilah lain, ia sering pula disebut dengan visualiser, yaitu orang yang bertugas mentrasnfer konsep iklan menjadi gambaran visual nyata iklan. Sekalipun merupakan orang yang mentransfer iklan dari konsep ke bentuk visualisasi iklan, namun ia harus mempunyai pemahaman lomunikasi yang kuat. Artis mengembangkan lay out iklan cetak, disain kemasan, lay out televisi (umumnya disebut dengan storyboard), logo perusahaan, tanda tangan, dan commit to user simbol-simbol lain.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Production Buyers Yaitu orang yang mengawasi bagaimana iklan secara kreatif dapat diproduksi baik melalui media cetak maupun audio visual. Mereka adalah orang yang memahami dengan baik bagaimana suratkabar dan majalah dicetak, bagaimana perubahan printer fotografi mempengaruhi hasil cetakan, bagaimana teknik artistik yang berbeda dapat diproduksi di berbagai media, dan semacamnya.
2.
Jasa Media
Bagian biro iklan ini diberi tanggung jawab untuk menyeleksi media iklan yang terbaik guna menjangkau pasar sasaran klien, mencapai tujuan, serta menyesuaikannya dengan anggaran. Para perencana media bertanggung jawab untuk mengembangkan keseluruhan strategi media (di mana hendak beriklan, dan lain-lain), serta para media buyer (negosiator belanja media) yang kemudian mengadakan sarana spesifik di dalam media tertentu yang telah diseleksi oleh para perencana media dan disetujui oleh para klien. Kompleksitas belanja media (media buying) memerlukan analisis computer serta riset yang terus-menerus tentang ketersediaan dan biaya-biaya pemasangan iklan media yang harganya berubah-berubah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Media Buyer Yaitu orang yang bekerja mengurusi media yang akan menjadi tempat dimana iklan akan dipasang. Ia merupakan seseorang yang mampu menganalisis media dengan penguasaan data yang baik. Ia harus memiliki hubungan baik dengan pengelola media, sehingga bila suatu saat diperlukan pemasangan iklan yang mendadak, ia mampu melakukannya. Ia selalu mendasarkan diri pada data statistik, hasil penelitian, maupun laporan-laporan yang berkait mengenai media.
3.
Jasa Riset
Biro-biro iklan layanan purnawaktu mempekerjakan para spesialis riset yang mempelajari kebiasaan membeli dari para pelanggan klien mereka, preferensi pembeliaannya, serta respons-respons pelanggan terhadap konsep periklanan dan iklan-iklan yang sudah jadi. Kelompok terarah (focus group) menanyai orangorang di mal (mal intercepts), studi etnografis oleh para antropolog terlatih, serta akuisisi data riset gabungan perusahan, hanyalah sebagian jasa yang dilakukan oleh para spesialis riset biro iklan. 4.
Manajemen Penanggung Jawab
Segi biro iklan ini menyajikan mekanisme untuk menghubungkan biro iklan dengan klien. Para manajer tanggung jawab (account manager) bertindak sebagai penghubung hingga klien tidak perlu berinteraksi secara langsung dengan beberapa departemen (bagian) jasa dan tospesialis commit user yang berbeda. Pada sebagian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
besar agen periklanan, departemen manajemen tanggung jawab (account management) meliputi supervisor manajemen dan pelaksana penanggung jawab (account executive). Para account executive
bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa kepentingan klien, perhatiannya, serta preferensinya memiliki suara dalam biro iklan, serta tugas yang diberikan sedang dikerjakan sesuai skedul. Para account executive bertanggung jawab pada supervisor management, yang sesungguhnya lebih terlibat untuk mendapatkan klien baru untuk biro iklannya serta bekerja dengan para klien pada tingkat yang lebih strategik. Para account executive adalah pasangan supervisor manajemen. ü
Account Executive Account Executive merupakan orang yang ditunjuk oleh perusahaan
jasa
periklanan
sebagai
penghubung
dalam
melayani
klien
menghubungkan antara perusahaan iklan dengan klien. Seorang AE memberikan saran-saran untuk klien yang ditanganinya dan mempelajari tuntutan yang dikehendaki klien-kliennya. (Rhenald Kasali, Manajamen Periklanan, Pustaka Utama Grafiti, 1995, 30). Peranan seorang AE adalah berlaku sebagai client service executive. Seorang AE bukanlah seorang sales representative dalam arti mengejar tawaran atau order baru dari klien, atau menawarkan jasa perusahaannya.. Ia menjabarkan rencana pemasaran klien dan tujuan tim kreatif dan mengawasi perkembangan keseluruhan rencana periklanan. Ia dituntut untuk dapat memelihara hubungan antara klien dan agen periklanan secara commit to user terus menerus sehingga klien merasa puas.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Karena pada dasarnya pekerjaan Account Executive adalah berkaitan dengan hubungan personal, maka account umumnya adalah orang yang mempunyai sifat familiar, punya kepribadian yang kuat, diplomatis, dan cerdas. Peranan utamanya adalah menjaga hubungan antara biro iklan dengan perusahaan klien. Namun hal ini tidak berarti ia sebagai perantara saja. Seorang AE harus mempelajari dan sepenuhnya memahami kebutuhankebutuhan kliennya, termasuk seluk-beluk bisnis dan sektor industri dimana perusahaan menjadi kliennya itu berkecimpung. Ia juga dituntut untuk pandai-pandai menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi suatu usulan kampanya periklanan yang nantinya akan disampaikan kepada atasannya di biro iklan. Mengembangkan kemampuan analisis dapat dilakukan dengan mempelajari pengetahuan yang relevan dan faktual yakni gaya hidup & isu2 yang tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi seorang AE dituntut memiliki keaktifan membekali diri dengan berbagai sumber. Kata kunci AE: kematangan akan pengetahuan, kemampuan lobi & negosiasi, serta jaringan yang luas. Seorang
AE
juga
harus
terampil
di
dalam
memaparkan
proposal,proposal, ide-ide, cakupan-cakupan serta kualitas kerja biro iklannya kepada klien. Ini merupakan fungsi yang harus dan menutut kecakapan diplomatis. AE seyogyanya memiliki kemampuan dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pengetahuan periklanan yang luas dan mampu bekerjasama dengan semua anggota biro iklannya, guna mengarahkan segenap pekerjaan mereka untuk kepentingan klien. Peranan AE selanjutnya adalah mengawal proses perjalanan suatu proyek yakni menjadikan konsep menjadi konten komunikasi. Setiap segmen memiliki ekspektasi & selera yang berbeda, sehingga komunikasi berjalan sampai konsep terimplementasi. Kegiatan mengawal suatu proyek periklanan dilakukan sampai kepada tahap pembayaran. Selain mengawal proses perjalanan suatu proyek, AE harus terus memonitor reaksi atas iklan tersebut, sehingga diperlukan evaluasi, bahkan survey. Riset sebelum produksi diperlukan bila diperlukan pembenahan, riset setelah produksi untuk mengerti resepsi publik atas iklan tersebut. Sebagai seorang AE, pengaturan strategi bukan hanya dalam memperoleh iklan tapi juga bagaimana cara mempertahankan kliennya. Pengetahuan yang harus dimiliki seorang AE yaitu:
ü Marketing Dapat melaksanakan penelitian terhadap media dan konsumen pada umumnya terdiri dari psikologis dan sosiologi yang mampu mendesain model perilaku konsumen dan media.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Advertising Seorang
AE
harus
dapat
mengetahui
pengetahuan
dari
Advertising itu sendiri. ü Leadership Seorang AE harus dapat menunjukkan sifat kepemimpinan dalam menentukan tujaun serta mengkoordinir tim. ü Teknik negosiasi Seorang AE harus dapat meyakinkan klien bahwa pengiklan mampu melaksanakan sesuai dengan keinginan klien. ü Teknik presentasi dan negosiasi AE dan presentasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan karena presentasi adalah bagian kerja dari seorang AE yang harus ditutuntut berusaha meyakinkan para klien tentang gagasan atau ide yang telah disusunnya. Di beberapa biro iklan, tugas copywriter diarahkan oleh satu kerangka kerja yang dikenal sebagai ringkasan kreatif (creative brief) , dimana suatu dokumen didesain untuk member inspirasi kepada para copywriter untuk menyalurkan upaya-upaya kreatif dalam melayani kepentingan klien. Ogilvy & Mather, biro iklan yang dikenal di seluruh dunia, menawarkan panduan untuk mengembangkan creative brief kepada para account executive-nya. 1. Apakah latar belakang tugas ini? Jawabannya berkaitan dengan alasan dimintainya biro iklan oleh klien untuk melakukan tugas commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
periklanan tertentu, misalnya seperti peluncuran produk baru, merebut kembali penjualan yang telah diambil oleh pesaing, atau mengembangkan versi baru dari produk yang telah mapan. Sebagian dari penjelasan ini akan mencakup suatu analisis tentang lingkungan kompetitif. 2. Bagaimana strateginya? Respons dari pertanyaan ini menekankan pada strategi periklanan spesifik yang digunakan untuk mencapai tugas tersebut. Pernyataan strategi ini memberikan pemahaman kepada para kreatif tentang bagaimana kerja kreatif harus pas dengan keseluruhan strategi. 3. Apakah tugas kita dalam pekerjaan ini? Orang-orang kreatif diberi tahu tentang yang akan dihasilkan secara tepat; misalnya, serangkain serial iklan TV bersama iklan di majalah. 4. Apakah positioning merek dan/ atau korporat? Merek-merek yang telah mapan memiliki positioning berhadap-hadapan dengan merek-merek saingan dalam katagorinya. Orang-orang kreatif menetapkan bahwa kerja kreatif mereka harus merefleksikan pernyataan
positioning
merek.
Contohnya, jika suatu merek
mobil diposisikan sebagai merek yang paling efisien dalam penggunaan bahan bakar, maka iklannya harus secara kreatif mengekspresikan fakta ini. 5.
Apakah tujuan klien untuk pekerjaan ini? Paduan ini secara sederhana mengingatkan tiap orang tentang apa yang harus dicapai commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
oleh iklan sesuai dengan keinginan klien. Dengan mengetahui hal ini, orang-orang kreatif bisa mendesain iklan-iklan yang cocok untuk mencapai tujuan itu. 6.
Kepada siapa kita bicara? Hal ini merupakan uraian yang tepat tentang
pasar
sasaran.
Dengan
mengetahui
karakteristik
demografis, geodemografis, atau psikografis dari pelanggan yang dimaksud, orang-orang kreatif memiliki target spesifik berbagai upaya mereka diarahkan. Hal ini esensial dalam periklanan sebagaimana acara-acara tertentu dalam atletik. Contohnya, guru golf terkini, Harvey penick, menawarkan saran berikut ini bagi para siswa yang mencoba untuk meningkatkan keterampilan golfnya: “ begitu anda memusatkan perhatian pada bola golf, memukulnya haruslah menjadi hal yang terpenting dalam hidup anda. Hentikan segala
pemikiran
bidikannya.”
selain
memilih
sasaran
dan
mengunci
Inti pernyataannya kepada para golf tentang “
mengunci bidikan,” juga bisa diaplikasikan oleh para kreatif periklanan: Anda tidak dapat mencapai target kecuali anda tahu ke mana tujuanya. 7. Apa yang dewasa ini konsumen pikir/rasakan tentang produk/ jasa kita? Orang-orang kreatif disarankan untuk
menciptakan
periklanan yang lebih berlandasan pada hasil penelitian yang berbicara pada pelanggan sasaran dalam pengertian tentang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
persepsi mereka (pikiran dan perasaan) tentang merek, lebih dari sekedar tergantung pada anggapan klien atau agen periklanan. 8. Pikiran/perasaan apa yang kita harapkan dari konsumen terhadap produk/jasa? Apakah pada persepsi terbaru yang perlu diubah? Contohnya, jika sebagian besar konsumen dalam pasar sasaran menganggap merek kita terlalu mahal, bagaimana cara kita mengubah persepsi mereka dan meyakinkan mereka bahwa harga merek kita sebenarnya pantas karna kualitasnya lebih baik. 9. Tindakan apa yang kita harap dilakukan oleh konsumen? Dalam konteks saat ini, orang-orang kreatif harus berfokus pada suatu tindakan konsumen yang spesifik. Periklanan didesain agar prospek meminta informasi lebih lanjut, memesan videotape berisi informasi rinci tentang produk, atau membeli merek dalam kurun waktu, katakanlah, 30 hari berikutnya. 10. Apakah proposisi single-minded? Proposisi ini, atau pernyataan positioning, mengarahkan ide kreatif. Proposisi tersebut harusnya menjadi pesan yang paling membedakan dan memotivasi tentang merek yang harus dijual kepasar sasaran. Proposisi
ini harus
memperhatikan berbagai keuntungan merek, lebih dari sekedar ciri–ciri merek tersebut. 11. Mengapa khalayak kita harus mempercayai proposisi ini? Karena kredibilitas serta kepercayaan adalah kunci agar khalayak mau menerima proposisi kunci, bagian ringkasan kreatif ini mendukung commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
proposisi dengan bukti-bukti tentang cirri-ciri khas produk yang menyokong proposisi. 12. Bagaimana mestinya kita berbicara pada khalayak? Panduan ini memerlukan pernyataan singkat tentang perasaan atau pemikiran penting (crucial) bahwa iklan harus membangkitkan khalayak yang dituju. Sebagai contoh, iklan bisa jadi dimaksudkan untuk menggerakkan khalayak serta emosional, agar mereka merasa layak mendapatkan gaya hidup yang lebih baik, atau agar membuat mereka merasa gelisah dengan perilakunya yang saat ini kurang aman. Secara ringkas, ringkasan kreatif ( creative brief ) adalah dokumen yang dipersiapkan oleh seorang eksekutif biro iklan terhadap seorang klien tertentu, yang dimaksudkan baik untuk member inspirasi pada para copywriter maupun untuk menyalurkan upaya-upaya kreatif mereka. Suatu ringkasan kreatif yang betul-betul berharga mensyaratkan bahwa dokumen tersebut dikembangkan dengan pemahaman penuh tentang kebutuhankebutuhan periklanan klien. Ringkasan tersebut juga mengharuskan akuisisi data riset pasar tentang kondisi persaingan serta persepsi terkini konsumen tentang merek yang diiklankan beserta sainganya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Traffic Coordinator Ia merupakan seseorang yang bertugas mengirimkan iklan dari biro iklan ke media, para pemasok yang berkaitan, klien, dan account. Pekerjaan traffic harus akurat dan tepat. Untuk memfasilitasi pengiriman materi iklan dan meyakinkan bahwa materi tersebut dapat terkirim pada alamat yang tepat pada waktu yang tepat pula. Beberapa biro iklan menugaskan tugas traffic ini pada sekelompok account. Mereka berhubungan secara personal dengan media. Sekelompok orang tersebut dikoordinasikan oleh satu orang yang bertanggung jawab atas beberapa media. Bagian-bagian lain yang terdapat pada biro iklan antara lain:
ü Accountants Accountants adalah pihak yang bertanggung jawab tentang keuangan biro iklan. Bagian ini mengatur bagaimana keuangan dilakukan agar seluruh pembiayaan dapat dibiayai. Bagian ini pula yang bertugas untuk mengingatkan kepada klien saat mendekati batas waktu tertentu bahwa klien harus segera memberikan kewajibannya membayar sejumlah uang tertentu yang telah disepakati sebagai biaya-biaya pembuatan iklan secara tepat waktu.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü Administrator Tugas administrator adalah untuk mengurus aspek-aspek administratif dalam sebuah biro iklan agar mampu berkembang dan menghasilkan pendapatan.
Mengatur
penyimpanan
arsip-arsip,
mengurus
dan
meneruskan surat maupun dokumen-dokumen penting khususnya antara klien ke biro iklan, dan sebagainya.
Kompensasi Biro Iklan Biro-biro iklan memiliki tiga sumber kompensasi 1. Komisi dari media (TV, majalah, dan lain-lain) untuk iklan-iklan yang ditayangkan atau dicetak atas nama para biro iklan agensi tersebut, yang memberikan sumber utama kompensasi agen iklan. 2. Honour per hour untuk jasa spesifik yang diberikan kepada klien. Contohnya, studi kelompok berarah yang dilaksanakan atas nama klien akan dikenai bayaran atas dasar jumlah jam yang digunakan (hourly basis). 3. Markup (menaikkan harga jual) atas biaya di luar pembelian adalah bentuk kompensasi ketiga. Di luar penjualan tersebut mencakup akuisisi jasa produksi penyiaran dan fotografi atas nama para kliennya. Dalam berbagai kaitan, masalah kompensasi biro iklan mendingin pada suatu masalah tentang apakah itu cukup adil dan bisa dilaksanakan? Biro iklan dan klien tidak harmonis atas masalah ini.commit Umumnya, to userbiro-biro iklan menyukai standar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kompensasi media berdasarkan historis, dengan bayaran tambahan untuk pemberian jasa-jasa ekstra sedangkan historis, dengan bayaran tambahan untuk pemberian jasa-jasa ekstra sedangkan pengiklan saat ini menyukai sistem komisi berdasarkan jumlah tenaga kerja (labor based fee system) atau sistem komisi media (tetapi kurang dari 15 persen) dengan persentase maksimum (batas plafon) dan minimum (harga terendah) disesusaikan dengan jasa tambahan yang diberikan atau yang tercakup di dalamnya. (Terence A. Shimp, Periklanan Promosi, Jakarta Erlangga 2003).
Apa yang membuat periklanan efektif Bagaimana biro iklan dan kliennya bekerja bersama-sama untuk menciptakan iklan yang efektif? Jawabannya mungkin tidaklah sederhana. Untuk menjawabnya, pertama-tama kita harus berupaya memahami arti periklanan yang efektif. Mendefinisikan periklanan yang efektif mudah menurut suatu pandangan: iklan disbut efektif bila ia mencapai tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan. Perspektif ini mendifinisikan efektivitas dari sisi ”keluaran” (output), atau dalam pengertian tentang apa yang telah dicapai. Namun, akan lebih sulit jika kita mendefinisikan periklanan yang efektif dari perspektif “masukan” (input), atau dalam pengertian komposisi dari iklan itu sendiri. Terdapat berbagai sudut pandang atas masalah ini. Di kalangan para praktisi periklanan tersendiri juga telah berbeda pandang terhadap masalah ini. Walaupun definisi tentang periklanan yang efektif yang dapat digunakan untuk segala kegunaan (multi purpose definition ) dianggap tidak praktis karena commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tidak memberikan definisi yang tunggal, namun definisi tersebut bisa dianggap cukup baik, karena mencakup berbagai karakteristik umum. Pada taraf minimum ini, iklan yang baik (atau efektif) memuaskan beberapa pertimbangan berikut ini: 1. Iklan harus memperpanjang suara strategi pemasaran. Iklan bisa jadi efektif hanya bila cocok dengan elemen lain dari strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan dengan baik dan terintegrasi. 2. Periklanan yang efektif harus menyertakan sudut pandang konsumen. Para konsumen membeli manfaat – manfaat produk, bukan atribut/ lambangnya. Oleh karena itu , iklan harus di nyatakan dengan cara yang berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan, keinginannya, serta apa yang dinilai oleh konsumen daripada si pemasar. 3. Periklanan yang efektif harus persuasif. Persuaif biasanya terjadi ketika produk yang diiklankan dapat memberikan keuntungan tambahan bagi konsumen. 4.
Iklan harus menemukan cara yang unik untuk menerobos kerumunan
iklan. Pada pengiklan secara kontinyu berkompetisi dengan para pesaingnya dalam menarik perhatian konsumen. Ini bukan tugas yang mudah karena sudah terlalu banyak iklan di media cetak, media elektronik, serta sumber-sumber informasi lainnya yang tersedia setiap hari kedepan konsumen. Saat ini, iklan di televisi telah digolongkan sebagai “wallpaper audiovisual” suatu yang sarkastik untuk menggambarkan bahwa konsumen /pemirsa hanya menonton iklan sekilas saja, seperti melihat wallpaper mereka yang baru mereka perlihatkan secara detail setelah bertahun-tahun terpasang di tembok rumahnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan lebih dari apa yang bisa diberikan. Intinya adalah menerangkan dengan apa adanya, baik dalam pengertian etika serta dalam pengertian bisnis yang cerdas. Para konsumen belajar dengan cepat ketika mereka ditipu dan akan membenci si pengiklan. 6. Iklan yang baik mencegah ide kreatif dari strategi yang berlebihan. Tujuan iklan adalah mempersuasi dan mempergaruhi; tujuannya bukan membagusbaguskan yang bagus dan melucu-lucukan yang lucu. Penggunaan humor yang tak efektif mengakibatkan orang-orang hanya ingat pada humornya saja, tetapi melupakan pesannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III DESKRIPSI INSTANSI / LEMBAGA A. Sejarah PT. Freshblood Indonesia Meningkatnya intensitas interaksi dengan dunia luar membuat beberapa personel yang berada dalam satu atap biro iklan PT. TECMA MITRATAMA ADVERTINDO mulai menyadari perlunya progresifitas cara pandang dari biro iklan yang mengandalkan lini produksi sarana promosi menjadi The Real Advertising Agency yang memiliki kemampuan dan layanan Intergrated Marketing Communication yang kebih mengedepankan konsep strategi pemasaran dalam setiap outputnya. Mengingat aura pabrik di tempat kerjanya yang lama sudah begitu kuat, dan dari sisi bisnis juga dipertahankan, maka beberapa personil inipun mulai membentuk divisi baru yaitu Marketing Communication yang diberi nama T. Co (Tecma Communication). Perbedaan cara pandang top level di perusahaan ini berimbas pada biasnya cara pandang di tataran kelompok middle yang berujung pada kesimpulan untuk membangun sendiri. Bisnis Marketing Communication yang akhirnya dibuka tepatnya pada tanggal 1 Januari 2006. Sejak itulah sebuah perusahaan dengan nama Freshblood Communication Indonesia lahir. Perusahaan yang akhirnya dikenal dengan PT. FBC INDONESIA. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Secara kelembagaan PT. FBC INDONESIA memang masih merupakan janin yang dewasa di dalam rahim, kelahirannya ditandai dengan bergabungnya praktisi-praktisi berpengalaman yang bersatu berdasar etos kerja dan kecintaan terhadap profesi ini. PT. FBC Indonesia yang masih banyak kekurangan baik dalam manajemen dan tekniknya itu, tetap tidak menjadikan suatu masalah untuk selalu berkreasi dan berkreatif untuk menciptakan ide-ide yang cemerlang. Dan didorong dengan tujuan yang sama serta memiliki kemajuan untuk maju, menjadikan sumber daya manusia yang berpengalaman dan selalu siap menghadapi tantangan. C. Identitas Perusahaan: Nama Instansi
: PT. FBC Indonesia ( Freshblood Communication Indonesia )
Alamat NPWP
: Jl. Honggowongso No.12 Kratonan Solo 57153
Alamat Kantor
: Jl. Kacer I No.6 Depok Solo
Telp / fax
: 0271- 76 55 733 / 0271- 76 55 744
Email
:
[email protected]
No NPWP
: 02.499.550.8-526.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
No Rek Bank
digilib.uns.ac.id
: a/n
PT. FBC Indonesia
1. BCA Solo No. Rek : 3920-195.643 2. PANIN Solo No. Rek : 300.5.100-909
Penanggungjawab
: Muh. Irfan Sutikno ( Direktur )
Asosiasi
: ASPPRO ( Asosiasi Praktisi & Perusahaan Periklanan Solo PPPI
(
Persatuan
Perusahaan
Periklanan
Indonesia ) Jateng-DIY D.
Idealisme, Visi, Falsafah dan Positioning IDEALISME FBC “ Membangun merk local agar mampu bersaing di pasar nasional.” VISI FBC Menjadi biro iklan local yang mampu bersaing di pasar regional dengan kekuatan strategi dan kreativitas yang menjual. FALSAFAH FBC Fair minded Full passion Fun People Fresh Idea commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Positioning FBC: Bukan meminimalkan dana komunikasi yang kami janjikan. Bukan keuntungan maksimal yang kami tawarkan. Tapi kami bertekad memberikan dukungan komunikasi pemasaran. Yang optimal bagi dana dan sumber daya yang dikelola. E. Job description tiap-tiap bagian 1. Komisaris : Zakaria A Baradja Tugas: ü
Melakukan kontrol / pengendalian lalu lintas keuangan perusahaan,
berdasarkan laporan keuangan rutin, pengamatan langsung maupun perencanaan Direktur. Wewenang: ü
Melakukan check dan re-check keuangan berdasarkan laporan,
temuan ataupun komunikasi langsung dengan Direktur atau Internal Audit. Tanggung jawab: ü
Menciptakan stabilitas keuangan demi kelancaran dan kemajuan
perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Direktur : Irfan Sutikno Tugas: ü
Memimpin dan menjalankan perusahaan sehari-hari dengan target
kemajuan perusahaan dari aspek bisnis maupun performance. Wewenang : ü
Berwenang
merencanakan,
melaksanakan
/
mendelegasikan
pelaksanaanya serta melakukan evaluasi dan mengambil kebijakan. Tanggung jawab : ü
Membawa kemajuan perusahaan
ü
Bertanggung jawab pada komisaris
3. Manager HRD : Eri Pembayun Tugas : ü
Bertugas membantu terciptanya kelancaran kerja sama semua
bagian, terutama dalam hal ketersediaan sarana prasarana operasional harian maupun kerumahtanggaan. Wewenang : ü
Berwenang melakukan pendataan kekayaan perusahaan, sarana-
sarana pendukung operasional maupun perencanaan pengadaannya. Tanggung jawab: ü
Bertanggung jawab atas lancarnya operasional dari sisi support
saran prasarana. ü
Bertanggung jawab pada Finance Manager commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Manager Keuangan : Theresia Ika Yuli Rahmawati Tugas : ü
Membuat analisa keseimbangan keuangan berdasar laporan
keuangan, aspirasi Komisaris maupun Direktur. ü
Bertugas menciptakan kelancaran operasional perusahaan dari sisi
keuangan. ü
Membantu Direktur dalam menciptakan keuntungan perusahaan,
melalui perencanaan dan kontrol anggaran. Wewenang : ü
Merancang sistem pengendalian keuangan perusahaan.
ü
Melakukan koordinasi dengan masing-masing manager bagia
ü
Memeriksa laporan keuangan perusahaan. Tanggung jawab :
ü
Bertanggung
jawab
atas
kelancaran
lalu
lintas
keuangan
perusahaan dengan prinsip perimbangan efektifitas dan efisiensi. ü
Membantu menciptakan stabilitas keuangan, demi kelancaran dan
kemajuan perusahaan. ü
Bertanggung jawab pada Komisaris
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
5.
digilib.uns.ac.id
Purchasing : Tiwi
Tugas : ü
Bertugas melakukan perhitungan perencanaan proyek dengan
melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain di dalam perusahaan maupun pihak luar Wewenang : ü
Berwenang melakukan koordinasi dengan bagian-bagian lain di
dalam perusahaan maupun pihak luar, terkait pelaksanaan sebuah proyek. Tanggung jawab: ü
Bertanggung jawab kepada Manager Keuangan.
6. Marketing Communication : Irfan Sutikno Tugas : ü
Bertugas menjalankan dan mengemmbangkan sub bidang usaha
Marketing Communication menjadi profit centre yang mandiri. Wewenang : ü
Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / partnership
dengan pihak luar yang mendukung, maupun melakukan koordinasi teknis dengan bagian-bagian lain secara internal. ü
Berwenang merumuskan pola kebijakan umum di bidang teknis
operasional maupun kebijakan harga. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tanggung jawab: ü
Bertanggung jawab atas pengembangan Marketing Communication
ü
Bertanggung jawab pada Direktur
7. Media Manager : Sonny Sumantri Tugas : ü
Bertugas menjalankan dan mengembangkan sub bidang usaha
Media Placement menjadi profit centre yang mandiri. Wewenang : ü
Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / jaringan
partnership dengan pihak media baik cetak maupun elektronik, lokal maupun nasional. ü
Berwenang merumuskan pola kebijakan umum di bidang teknis
operasional maupun policy harga. Tanggung jawab: ü
Bertanggung jawab atas billing dan profit usaha.
ü
Bertanggung jawab pada Manager Operasional.
8. Creative Manager : Yudhi Widodo Tugas :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
ü
digilib.uns.ac.id
Bertugas menciptakan kelancaran pekerjaan sesuai dengan prioritas
dan jadwal ü
Bertugas mengembangkan tingkat kualitas hasil kerja Departemen
Kreatif Wewenang : ü
Melakukan koordinasi di dalam tim kreatif maupun dengan bagian
lain berkaitan dengan tugas dan target hasil kerja kreatif Tanggung jawab: ü
Bertanggung
jawab
atas
pengembangan
kualitas
output
Departemen Kreatif maupun ketepatan waktu. ü
Bertanggung jawab pada Manager Operasional.
9. Outdoor Manager : Tunjung Tugas: ü
Bertugas menjalankan dan mengembangkan sub bidang usaha
outdoor menjadi profit centre yang mandiri. Wewenang: ü
Berwenang mengembangkan jaringan pemasaran / partnership
dengan pihak luar yang mendukung. ü
Berwenang merumuskan pola kebijakan umum di bidang teknis
operasional maupun kebijakan harga. Tanggung jawab: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
ü
digilib.uns.ac.id
Bertanggung
jawab
atas
kelancaran
mekanisme
keuangan
perusahaan. ü
Bertanggung jawab pada Finance Manager.
10.
Kasir: Inggit
Tugas: ü
Bertugas melakukan pembayaran / pencatatan keluar masuk
keuangan perusahaan. Wewenang: ü
Berwenang
meminta
kelengkapan
dokumen
pengeluaran
/
pemasukan keuangan perusahaan. Tanggung jawab: ü
Bertanggung
jawab
atas
kelancaran
mekanisme
keuangan
perusahaan. ü
Bertanggung jawab pada Finance Manager.
11. Account Executive: Irfan Sutikno Tugas : ü
Bertugas membantu menciptakan billing dari masing-masing sub
bidang usaha, menjadi satu target billing perusahaan. Wewenang : ü
Melakukan perencanaan dan pelaksanaan pemasaran langsung commit to user maupun melaului networking.
perpustakaan.uns.ac.id
ü
digilib.uns.ac.id
Melakukan koordinasi dengan bidang-bidang lain di dalam
perusahaan. Tanggung jawab: ü
Bertanggung jawab atas target billing yang telah disepakati
bersama. ü
Bertanggung jawab pada Direktur. 12. Media Assistant: Dwi, Ari Tugas :
ü
Membantu
Media
Manager
dalam
menjalankan
dan
mengembangkan sub bidang usaha Media Placement menjadi profit centre yang mandiri. Wewenang ü
Berwenang mengajukan rumusan pola kebijakan umum di bidang
teknis operasional maupun policy harga. Tanggung jawab ü
Bertanggung jawab kepada Media Manager.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
F.
digilib.uns.ac.id
Logo perusahaan & Filosofi
Filosofi PT. FRESHBLOOD INDONESIA FBC = Freshblood Communication = Darah Segar Dalam metabolisme tubuh mempunyai fungsi yang vital, antara lain: sebagai alat pengangkut oksigen, pengatur suhu, dan pertahanan tubuh. Dengan gairah dan semangat muda, berbekal pengalaman panjang masing-masing personilnya, melahirkan satu tekad untuk bersatu, menciptakan icon baru Marketing Communications Agency di Surakarta. The FRESHBLOODERS, pribadi yang tahu persis kekurangannya, bisa mengukur potensi diri dan tak pernah takut untuk menjadi yang terbaik, berdasarkan nilai-nilai: 1.
Optimis (Optimist)
Selalu berpikiran positif dalam menyikapi sesuatu. 2.
PERCAYA DIRI (Confidence)
Dapat menunjukkan keyakinan dan kemampuannya dalam bentuk konkrit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
3.
digilib.uns.ac.id
PROAKTIF (Proactive)
Mengedepankan inisiatif pribadi dengan kemampuan improvisasi yang bertumpu pada kepentingan tim. 4.
TERBUKA (Open Minded)
Selalu siap menghadapi setiap perubahan dan dapat memahami sudut pandang pemikiran pihak lain. 5.
PEDULI (Care)
Mengerti dan memahami kepentingan orang lain. 6.
KERJASAMA (Team Work)
Saling mendukung mencapai tujuan bersama dengan standar kualitas terbaik. 7.
DEDIKASI (Dedication)
Memiliki komitmen tinggi untuk dapat menunjukkan dirinya sebagai seorang professional. 8.
SEIMBANG (Balance)
Memilki keseimbangan kemampuan pikiran, tindakan dan perkataan yang bertumpu pada kecepatan dan ketepatan hasil kerja. 9.
BERPENGETAHUAN (Knowledgeable)
Senantiasa berusaha mengembangkan pengetahuan diri. 10. INTEGRITAS MORAL (Moral Integrity) Menjunjung tinggi norma-norma yang ada, termasuk di dalamnya jujur pada diri sendiri, disiplin dan bertanggung jawab. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
G. Lingkup Pelayanan Perusahaan 1.
Marketing Communication Jasa pelayanan yang berfungsi sebagai sarana promosi produk yang akan dijual kepada pasar melalui penciptaan iklan yang mampu tampil komunikatif, atraktif, simple, serta memiliki pengaruh yang kuat sesuai dengan harapan konsumen. Marketing Communication mencakup keseluruhan penjualan serta pemasaran produk melalui berbagai macam media. Langkah kerja Marketing Communication: ü
Mengetahui objek yang akan dijual, sehingga dapat menimbulkan
isnpirasi
kreatif
desain
untuk
mengeksploitasinya di atas kertas dan jadilah sebuah logo / logotype I call sign suatu produk. ü
Memperkenalkan produk itu kepada khalayak dengan cara membuat promosi / iklan di media cetak (Koran, majalah, tabloid, brosur, leaflet), media elektronik (radio, TV-comm) dan media luar ruang (billboard, neon box, baliho, dan banner)
ü
Menganalisa promosi tersebut di atas untuk mengetahui hasil dari efek promosi, hingga tahu sampai batasan mana upaya marketing komunikasi yang dijalankan.
ü
Reminding (Iklan Branded). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Outdoor Advertising Jasa pelayanan promosi outdoor yang berfungsi membantu klien dalam
mempromosikan
produk
suatu
perusahaan
melalui
pemasangan iklan media luar ruang dari tahap pemilihan lokasi, pengurusan perizinan, pengurusan pajak, kontrak sampai dengan perawatannya. Langkah kerja Outdoor Advertising : ü
Mengetahui jangkauan produk yang dipromosikan
ü
Membuat desain materi yang telah diterima dari pihak klien dan dikomunikasikan / disampaikan ke bagian Divisi Kreatif untuk dijadikan materi iklan yang cukup menarik dan mudah diingat.
ü
Membuat visual dan hasil desain yang telah disetujui oleh pihak klien. Membantu proses pembayaran pajak reklame dan pajak lokasi.
ü
Merawat dan member service / jaminan asuransi terhadap materi yang dipromosikan tersebut kepada klien.
3.
Marketing Events Jasa pelayanan komunikasi yang berfungsi membantu klien dalam menjual serta mempromosikan produk dari perusahaan melalui berbagai macam event yang diselenggarakan di berbagai daerah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Langkah kerja Marketing Events: ü
Mengetahui produk yang akan dijual / dipromosikan
ü
Membuat break down dan run down acara / event.
ü
Menentukan tempat / lokasi event.
ü
Membantu pelaksanaan promosi di berbagai media, seperti media cetak, media placement, media elektronik dan media luar ruang sebagai usaha pendukung untuk menarik pengunjung / penonton / calon pembeli.
ü
Melaksanakan pekerjaan / susunan acara yang telah dibuat dan disetujui bersama baik dari pihak biro maupun dari pihak klien.
ü
4.
Membuat laporan hasil kerja pelaksanaan event.
Media Placement
Jasa pelayanan komunikasi yang berfungsi membantu klien dalam merencanakan serta menawarkan produk melalui pemasangan iklan di berbagai media, meliputi media Print-Ad seperti majalah, tabloid, Koran, flyer, brosur, Company Profile, dan lain-lain hingga media elektronik di berbagai wilayah. Langkah kerja Media Placement: ü
Mengetahui produk yang akan dipromosikan
ü
Menyerahkan materi dari klien kepada Divisi Kreatif untuk commit to user dijadikan materi iklan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ü
Membuat desain materi iklan yang telah disetujui klien.
ü
Membantu klien dalam pemasangan iklan di media termasuk menangani keseluruhan biaya pemasangan iklan berdasarakan lama waktu iklan tersebut ditayangkan di media yang telah ditentukan.
5.
Graphic Design Jasa pelayanan komunikasi yang berfungsi membantu klien dalam memvisualisasikan ide / keinginan klien, membuat perencanaan layout desain, dan mengoreksi serta memperbaiki konsep desain dari klien sesuai dengan klien. Termasuk di dalamnya penciptaan desain-desain iklan seperti: catalog perusahaan, brosur, flyer, dan lain-lain. Dalam hal ini peran Divisi Kreatif sangat dominan yaitu sebagai perancang konsep maupun eksekusi teknis. Langkah kerja Graphic Design: ü
Mengetahui pembicaraan
produk dengan
yang klien
akan dan
ditawarkan Account
melalui Executive
menyangkut keinginan klien untuk menawarkan produknya. ü
Melakukan internal meeting antara Account Executive dengan Divisi Kreatif & Media untuk menentukan pendalaman mengenai produk yang akan ditawarkan.
ü
Menentukan konsep kreatif untuk kemudia diserahkan commit to user kepada klien.
perpustakaan.uns.ac.id
ü
digilib.uns.ac.id
Membuat desain iklan yang telah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan klien berdasarkan creative brainstorming serta internal meeting yang sebelumnya telah dilakukan.
ü
Membantu klien dalam menentukan pemilihan media iklan baik melalui media outdoor maupun media cetak.
6.
Billing Perusahaan Ada beberapa jenis penentuan pembayaran desain iklan dari konsumen ke Agency, yakni : a)
Diskon media Merupakan sistem penentuan billing dimana media yang akan digunakan untuk memasang iklan memberikan diskon harga kepada agency. Dari agency sendiri tidak memberikan persen keuntungan keseluruhan diskon dari media kepada klien. Tarif yang diberikan agency kepada klien ditentukan berdasarkan kesepakatan atau dengan kata lain antara agency dan klien saling berbagi jumlah persen diskon yang diberikan oleh media pemasang iklan.
b)
Handling Fee Merupakan sistem penentuan billing dimana biaya yang ditentukan dari agency kepada klien dihitung berdasarkan persen dari total harga keseluruhan termasuk biaya commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pegiriman, teleponon, fax, dll yang menyangkut pembuatan iklan tersebut dimasukkan juga dengan total harga iklan keseluruhan. c)
Creative Fee Merupakan sistem penentuan billing dimana harga yang telah diberikan kepada klien sudah merupakan patokan / variabel tetap dari agency itu sendiri.
H. KLIEN Klien yang pernah ditangani PT. Freshblood Indonesia sudah cukup banyak, diantaranya: 1. Promo Events Recent Clients A.
APKOMINDO Pameran computer di Diamond Solo Convention centre 16-20 april 2008. PT. Freshblood Indonesia merancang saluran media promosidan publikasi, antara lain: 1) Logo pameran computer 2) Media luar ruang seperti baliho, spanduk, poster, vertical banner, stiker, kaos panitia, dan gerbang masuk permanen. 3) Stasionary events 4) Iklan media, penempatannya : surat kabar dan radio. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B) WORLD HERITAGE CITIES Euro Asia Conference & Expo 2008 Kegiatan konferensi dan pameran budaya yang dilakukan oleh OWHC (Organizational of World Cities ) pada tangggal 25-28 oktober 2008 di Solo. PT. Freshblood Indonesia merancang strategi publikasi dan promosi yang digunakan di dalam WHC. Sarana promosi dan publikasinya antara lain. 1)
Media luar ruang (billboard, baliho, vertical dan horizontal banner, backdrop, flayer, brosur, poster).
2) Iklan (TVC,print ad). 3) Branding (menggunakan co-branding). 4) Publicitly (talkshow, press release, adlibs, karnaval). 5) Unconventional media. Strategi komunikasi publikasi dan promosi ditujukan kepada tingkatan audiens yang terbagi menjadi tingkat lokal, domestic (nasional), dan luar negeri. a) Tingkat Lokal Media
yang
digunakan
:
media luar
ruang,
iklan,
karnaval,
dan
unconvenditional media, Tempat yang digunakan : media massa lokal dan regional (surat kabar, TV, dan radio) yang bisa mencakup daerah lokal Solo dan Jawa Tengah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Tingkat domestik Media yang digunakan : flayer, banner, TVC, print ad serta kerjasama banding dengan maskapai penerbangan. Tempat yang digunakan : media massa nasional dan tempat strategi seperti hotel dan bandara. c) Tingkat Luar Negeri Media yang digunakan : brosur, flayer, banner, dan poster. Tempat yang digunakan : kantor kedutaan, kantor konsultan, kampus dan pusat kebudayaan.
Recorded Clients: a) Bengawan Solo Festival Rancangan strategi promosi dan publikasi BSF 2007. b) Solopos SBBI Rancangan strategi promosi dan publikasi SBBI 2007. c) Solopos SCSI 2006 Rancangan strategi promosi dan publikasi SCSI 2006. d) Regional Identitiy Solo the spirit of java brand indentity campaign. e) Solopos FM Rancangan strategi promosi dan publikasi solopos FM.
2) Media clients: Recent clients:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Indo Sunmotor Gemilang PT. Freshblood Indonesia merancang desain iklan Indo sunmotor dan penempatan iklan di tiga media, yaitu: Suara Merdeka, Jawa Pos Radar Semarang, Jawa Pos Radar Kudus, Jawa Pos Radar Pekalongan.
b)
Margo Murah Baru PT. Freshblood Indonesia merancang desain iklan dan penempatan media dari Margo Murah Baru. Isi dari iklan adalah penawaran undian berhadiah dan cicilan tanpa bunga. Media yang digunakan dalam iklan ini adalah Solopos.
c)
Dipo Star Finance PT. Freshblood Indonesia merancang desain iklan dan penempatan media dari Dipo Star Finance. Media yang digunakan dan penempatan iklan ini adalah suara Merdeka dan Solopos.
Recorded Clients: a)
Pemkot Solo Berseri tanpa korupsi, pembuatan baliho,untuk menyampaikan pesan pemkot untuk memberantas korupsi . Klien placement media yang lain tidak memiliki hubungan jangka panjang dengan PT. Freshblood Indonesia sangat banyak. Mereka biasanya hanya berhubungan ketika iklan dibutuhkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan yang terjadi adalah hubungan jangka pendek, begitu transaksi selesai, hubungan juga selesai. 3. Marcomm Clients Recent Clients a)
Bisnis Indonesia Group Bisnis Indonesia Group meningkatkan pertumbuhan bisian yang bisnisnya. Aktivitas brand building dan Makerting communication mendapat perhatian yang besar sebagai bagian dari strategi pertumbuhan bisnis tersebut. Aktivitas ini disesuaikan dengan : 1) Melakukan diversifikasi produk dengan menambahkan sisipan jateng DIY, Jatim, Bisnis Indonesia Minggu (BIM) dan portal Bisnis.com. 2) Mengadakan event seperti Bisnis Indonesia Award, Ad partnership, Banking Efficiency Award, dan lain-lain. 3) Mendirikan sekolah bisnis dan kegiatan yang berbasis creative industry yang
melibatkan
anak
muda.
Brand
building
dan
marketing
communication ini dipacu untuk merubah brand image Bisnis Indonesia Group dari media referensi bisnis (Newspaper Based Media) menjadi solusi bisnis (knowledge based). Perubahan ini membutuhkan campaign activities untuk menanamkan branf yang diinginkan . Yang dilakukan PT. Freshblood Indonesia dalam membantu merancang campaign ini adalah: a. Merancang
strategi
iklan
untuk
Indonesia edisi Jawa Tengah dan DIY commit to user
mempromosikan
Bisnis
perpustakaan.uns.ac.id
b. Merancang
digilib.uns.ac.id
strategi
iklan
untuk
mempromosikan
Bisnis
Indonesia sebagai panduan solusi bisnis (seperti brand image yang ingin dicapai). c. Merancang strategi iklan untuk mempromosikan fasilitas cetak jarak jauh Bisnis Indonesia Grup d. Merancang strategi iklan untuk momen-momen penting sebagai kesempatan untuk brand campaign. e. Merancang strategi iklan untuk mempromosikan bisnis.com. f. Launch produk baru, berupa majalah gaya hidup yang berorientasi bisnis. b)
Suara Merdeka Grup Brand Campaign, merancang strategi brand campaign Suara Merdeka melalui marketing communication. 1) Merancang Suara Merdeka campaign a. Brand campaign Suara Merdeka Tema dalam campaign diganti dari ”Lebih Tajam” menjadi “Lebih Cerdas”. b. Merancang strategi untuk menegaskan positioning Suara Merdeka di Jawa Tengah. Penegasan positioning juga dilakukan dengan meremajakan tagline “Perekat Komunitas Jawa Tengah” melalui tampilan visual agar selaras dengan repositioning yang dilakukan. Disarankan untuk menggunakan jaringan yang dipunyai Suara commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Merdeka Grup untuk menjadi teaser (pendukung) campaign yang dimaksud. c. Merancang logo ulang tahun Suara Merdeka 57 tahun. Perancangan logo ulang tahun dilakukan PT. Freshblood Indonesia. Dalam ulang tahun ini diluncurkan tema “Lebih Segar, Lebih Padat, Lebih Cerdas”. 2) Merancang Suara Merdeka Grup a. Merancang iklan untuk tabloid Olga dan Otospeed. c)
The Sunan Hotel Ikut dalam strategi rebranding The Sunan 1) PT. Freshblood Indonesia meng-create event unik yang dilaksanakan untuk mencapai publisitas, yaitu pembuatan kuluk yang meraih rekor MURI sebagai kuluk terbesar di Indonesia. Publisitas ini biasa digunakan
sebagai
momen
sensasional
yang
memungkinkan
terciptanya kesempatan diliput media sebagai new brand awareness campaign. 2) Konsep iklan juga dirancang oleh PT. Freshblood Indonesia. Iklan ini (print ad) ditempatkan di berbagai media yang disepakati antara klien dengan PT. Freshblood Indonesia. Media luar ruang juga dibuat untuk The Sunan berupa billboard dan midiboard. 3) Konsep corporate campaign untuk momen Natal dan Tahun Baru. d)
Majalah Saudagar commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Perubahan brand identity Saudagar dirasa perlu mengingat jenuhnya identitas Saudagar di pasar. Penampilan luar seperti cover, layout, dan logo perlu refreshment agar terlihat lebih menarik untuk dilihat. Penampilan content juga dirasa perlu. Perubahan yang dilakukan dalam rangka perubahan brand identity, antara lain: 1) Layout cover Diatur agar terlihat lebih fresh, modern dan elegan. Pengaturan letak headline dan berita pendamping diatur dengan lebih baik (PT. Freshblood menggunakan konsep JIDAT dan KAKI untuk layout judul). Cover utama tidak sekedar menampilkan foto orang atau narasumber, namun diganti foto yang lebih bermakna dan berhubungan dengan main content pada edisi tertentu. 2) Logo Logo SAUDAGAR juga diremajakan untuk mengimbangi perubahan tampilan cover. 3) Tagline Disepakati bersama bahwa tagline majalah adala “Lugas, Padat, dan Bernas”. Sedangkan tagline campaign adalah ”Berita, Bisnis, dan Gaya Hidup”. Selain itu PT. Freshblood Indonesia juga merancang brand identity pada corporate stationary (kartu nama, map, amplop, dll) sampai corporate promotion (mobil, billboard, dll). Selain beberapa klien di atas, masih ada beberapa klien lagi, yaitu: a. PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia, Jakarta commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
b. Lumbung Advertising, Jakarta c. Indofood, Jakarta d. Tunas Jaya Motor, Sukoharjo e. GTZ- red. f. Mitsubishi g. Jawa Pos h. Utama Makmur, Solo i. Petak Umpet, Yogyakarta j. Oli Top, Yogyakarta k. SHARP, Jakarta l. Totti, Yogyakarta m. London Beauty Centre, Yogyakarta n. Spectra (Selaras Pariwara Eka Citra) o. Media Indonesia p. Solo Square, Solo q. Solo Grand Mall, Solo r. Top Jaya Sarana Utama, Bali s. TOSHIBA, Bali t. Hotel Quality, Salatiga u. Putra Mulia, Solo v. Sekolah Kristen Pelita Nusantara Kasih ,Solo w. Koran Jogja, Jakarta- Yogyakarta x. Badan Informasi dan Komunikasi Surakarta commit to user
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
y. Dinas Pariwisata Surakarta z. Universitas Muhamadiyah Surakarta, dll I.
Prestasi dan Reputasi Perusahaan PT. Freshblood Indonesia berdiri pada 1 Januari 2006. Meskipun belum
lama berdiri, Freshblood Indonesia telah membuktikan kemampuannya dalam berkarya, hal ini dibuktikan dengan diperolehnya sederetan penghargaan, antara lain: ü Gold kategori Best Print KR pada Phinastika 2006 ü The Best Local Content pada Phinastika 2006 ü Best Print Awards (iklan kolom) pada Phinastika 2006 ü Nominasi Citra Pariwara 2006 ü 1 Bronze pada Bawana Phinastika 2007 ü Gold kategori Best of Print KR (iklan kolom) pada Phianstika 2007 ü Best Thypografi pada Phinastika 2007 ü Bronze kategori Interaktif CD / Web pada Phinastika 2007 ü Agency Creative of The Year Baskara pada Phinastika 2007 ü 5 Bronze pada Baskara Phinastika 2007 ü Rekor Muri untuk TTS dan Kuluk terbesar ü 1 Bronze pada Bhaskara Phinastika 2008 ü 1 Silver pada Baskara Phinastika 2008 ü 1 Bronze pada Bhaskara Phinastika 2008 ü Penghargaan Juri untuk karya Poster Awarding Global Warning Competition, Bisnis Indonesia 2008 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PELAKSANAAN MAGANG
A. PERSIAPAN MAGANG Magang / KKM merupakan suatu kegiatan pendidikan yang langsung terjun ke dunia kerja nyata dalam batas-batas waktu tertentu. KKM merupakan langkah nyata dari penerapan ilmu yang diajarkan selama kuliah. Penulis melaksanakan KKM selama kurang lebih satu bulan lebih satu minggu terhitung mulai tanggal 1 April sampai dengan 7 Mei 2011 di PT. Freshblood Communication Indonesia. PT Freshblood sendiri beralamat di Jl. Kacer 1 No.6 Manahan, Solo 57139.
Sebelum melaksanakan kegiatan KKM segala persiapan harus dipersiapkan secara matang. Dimulai dari pencarian tempat dari pelaksanaan KKM hingga segala hal yang berkaitan dengan program KKM yang akan dilaksanakan yakni pembuatan surat tugas untuk instansi atau tempat magang sampai dengan pembekalan magang yang diperlukan untuk mengetahui gambaran mengenai program di tempat KKM itu dilaksanakan. Meskipun antara teori pembekalan KKM dengan pelaksanaanya tidak sepenuhnya sama, tetapi setidaknya pembekalan tersebut dapat menjadi gambaran serta pedoman dalam melaksanakan kegiatan KKM.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Pada saat Kuliah Kerja Media, penulis mengambil Marketing di PT. Freshblood Indonesia. Akan tetapi dalam pelaksanaannya penulis hanya berada di bagian marketing di minggu pertama saja. Di minggu selanjutnya baru penulis ditempatkan di bidang Account Executive (AE). Tugas utama dari AE di PT Freshblood yaitu sebagai duta biro iklan yang menghubungkan antara klien dan biro iklan. Selanjutnya AE menjadi konsultan klien dalam menyusun kebutuhan strategi pemasaran produk terkait dengan kerjasama antara biro dan klien yang bersangkutan. Oleh karena itu AE tidak sekedar sebagai pesuruh dan pengantara saja. Secara teknis AE menjembatani antara klien dan pihak biro, tapi klien pasti mengharapkan nilai lebih (value added) dari biro untuk bekerjasama. Diumpamakan kemampuan teknik komunikasi seorang AE itu adalah sebuah wadah, sedangkan isinya adalah persoalan yang dihadapi klien. Sebelum bertemu dengan klien seorang AE haruslah mempersiapkan diri dan mempunyai bekal dalam pembicaraan yang terkait dengan bisnis klien. Seorang AE diharuskan mempelajari dan sepenuhnya memahami akan kebutuhan-kebutuhan kliennya, termasuk kedalaman seluk-beluk bisnis dan sektor industri dimana perusahaan yang menjadi kliennya tersebut bergerak. AE bukanlah passenger (pesuruh) yang hanya menuruti kebutuhan klien, tetapi fungsi dari AE adalah menciptakan kesepahaman serta kesepakatan yang baik untuk kemajuan bisnis klien. Ia dituntut untuk pandai-pandai menterjemahkan kebutuhan-kebutuhan tersebut menjadi to user usulan kampanye periklanan yangcommit nantinya akan ia sampaikan kepada atasannya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan kepada anggota kerja biro iklan. Pada waktu melaksanakan KKM penulis ikut menangani klien PT. Sunan Hotel, Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Solo serta di waktu senggang mengadakan wawancara terkait pekerjaan AE dengan Bapak Irfan Sutikno selaku Direktur PT. FBC Indonesia serta Account Executive di PT Freshblood. Pada awal masuk pertama magang penulis ditempatkan di bagian marketing, diberi pengarahan oleh supervisor tentang kegiatan marketing. Penulis juga diperkenalkan dengan para pegawai PT Freshblood serta proses pengerjaan iklan di biro iklan tersebut. Pada bulan April tersebut PT Freshblood bekerjasama dengan salah satu Event Organizer di Solo menggelar Marketing Event untuk salah satu klien PT. Freshblood yaitu Semeru Elektronik. Event tersebut adalah pameran audio elektronik Semeru Elektronik yang diadakan tanggal 1-10 April 2011 di Diamond Restaurant. Seluruh pengerjaan event ini dilakukan oleh Event Organizer. Pihak Marketing PT. Frshblood berfungsi sebagai pengantara dan penggagas acara saja. Jadi hampir tiap hari selama event tersebut berlangsung penulis bersama pihak marketing PT. FBC mengunjungi pameran tersebut untuk membantu pengerjaan di stand panitia event. Di minggu pertama, penulis juga berkesempatan bertemu dengan pihak Semeru Elektronik terkait pelaporan acara event serta pemasangan rountex serta spanduk yang memasang iklan tentang event tersebut. Pada minggu ke dua penulis mulai ditempatkan di bagian Account Executive bersama dengan Bapak Irfan Sutikno selaku Direktur PT. FBC commit to user Indonesia serta Account Executive di PT Freshblood. Pada minggu ini bersama
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
AE PT. FBC, penulis berkesempatan bertemu dengan pihak klien yakni The Sunan Hotel. Penulis bersama AE PT. Freshblood mengadakan pertemuan dengan Ibu Retno Wulandari selaku PR Manager dari The Sunan Hotel. Pertemuan ini menyangkut rencana pembuatan iklan The Sunan Hotel untuk mengangkat pembangunan terbaru ballroom dari The Sunan Hotel yang berkapasitas 3.150 orang. Setelah bertemu dengan pihak The Sunan Hotel, esoknya penulis membantu pembuatan Point of Minute untuk iklan The Sunan Hotel yang merupakan brief untuk pihak kreatif dalam membuat iklan. Pada minggu ketiga penulis ikut menawarkan surat penawaran ke Primagama Manahan serta Axis Solo. Hal ini terkait untuk mencari klien-klien yang baru yang dimaksudkan untuk kemajuan perusahaan. Selanjutnya, bersama AE PT. Freshblood, penulis mengadakan kunjungan ke Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Solo untuk silaturahmi dan kerja sama. Kantor Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Solo sendiri berada di Balaikota Solo. Kunjungan ini terkait akan diadakannya Pekan Informasi Nasional tanggal 20-25 Mei 2011 di Kota Solo. Di minggu ini penulis juga berkesempatan mempelajari presentasi yang diadakan PT. Freshblood untuk branding klien Koran Solopos. Di minggu ke empat, penulis bertemu dengan klien The Sunan Hotel terkait dengan rencana pembuatan company profile The Sunan Hotel tersebut. Pihak The Sunan Hotel melalui PR Manager Ibu Retno Wulandari menyerahkan sepenuhnya pembuatan company profile kepada PT. Freshblood. Penulis bertemu dengan pihak klien The Sunan hotel untuk membahas materi apa saja yang akan commit to user dipasang di company profile tersebut. Penulis juga ikut membantu pengerjaan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
copywriter company profile tersebut. Selain itu, penulis juga mengikuti proses kreatif pengerjaan produksi iklan untuk branding Solopos. Pengerjaan iklan tersebut menggunakan sesi pemotretan yang mengangkat fungsi garpu tala, konsep badak bercula, serta miniatur dari orang-orang yang membaca Solopos di warung wedangan. Di minggu terakhir magang yakni minggu ke lima, penulis mengikuti rapat AE dengan bagian kreatif untuk membahas konsep serta materi company profile The Sunan Hotel. Di rapat ini dibahas materi apa saja dari Kota Solo yang akan dimasukkan dalam company profile The Sunan Hotel. Di minggu ini penulis juga mengikuti pertemuan dengan pihak Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Solo untuk membahas pembuatan baliho Pekan Informasi Nasional tanggal 20-25 Mei 2011. Baliho ini akan dipasang di daerah Gladak dan Jongke. Selama mengajukan desain ke pihak Dinas Komunikasi dan Informasi terjadi dua kali revisi sebelum diterima pihak klien. Dan di hari terakhir magang tepatnya 7 Mei 2011, penulis berkesempatan mengikuti secara gratis Seminar Creative Sharing ASSPRO (Assosiasi Perusahaan dan Praktisi Periklanan Solo) dimana Pak Irfan Sutikno selaku Direktur dan Account Executive PT Freshblood Indonesia menjadi moderator seminar ini dan Pak Anton Gultom selaku Art Director PT Freshblood menjadi ketua dari seminar ini. Penulis di seminar ini diberi kepercayaan untuk membantu presentasi para pembicara dengan menampilkan presentasi beliau di layar LCD.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. LINGKUNGAN KERJA 1. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan Penulis selama mengadakan KKM di PT. Freshblood Indonesia melihat bahwa di dalam biro iklan ini merupakan satu kesatuan keluarga yang utuh. Penulis dapat merasakan rasa kekeluargaan di lingkungan kerja. Seperti layaknya sebuah keluarga mempunyai kepala keluarga dan anggota keluarga, mereka saling menghormati dan menjaga hubungan agar tetap harmonis. Tidak jarang banyak humor-humor keluar dari mulut antara pimpinan dengan bawahan di PT Freshblood Indonesia. Kekeluargaan di PT Freshblood ini sangat dirasakan dengan adanya makan siang bersama setiap hari di dapur yang terletak di ruang paling belakang dari kantor PT. Freshblood. Mereka menyadari bahwa team work dan hubungan yang akrab merupakan kunci dalam menyelesaikan pekerjaanpekerjaan kantor. 2. Hubungan antara karyawan Selama kegiatan KKM hubungan antar karyawan juga baik, baik itu dari divisi kreatif, media, administrasi, serta marketing dan AE. Begitu juga dengan penulis sebagai peserta KKM, penulis diperlakukan dengan ramah dan baik dan mereka juga sering berbagi pengalaman hidup dan kerja mereka.
D. FASILITAS Selama kegiatan KKM di PT. Freshblood penulis diperbolehkan menggunakan fasilitas kantor seperti computer, hot spot, serta printer. Penulis commit to user juga diberi makan siang dan snack setiap harinya yang merupakan tradisi untuk
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
setiap karyawan PT. Freshblood. Fasilitas ini digunakan penulis untuk mempermudah bagian marketing dan Account Executive, dan tentu saja mempermudah kegiatan KKM bagi penulis sendiri.
E. PELUANG DAN KENDALA Selama melaksanakan kegiatan KKM di PT Freshblood Communication Indonesia, penulis banyak memperoleh dan mengalami peningkatan di bidang pemasaran, periklanan serta cara berkomunikasi. Wawasan pengetahuan ini nantinya dapat menjadi pedoman sebagai modal memasuki dunia kerja nyata. Kendala yang dihadapi penulis adalah sewaktu mengadakan pertemuan dan negosiasi dengan klien, penulis masih grogi kepada klien, serta belum terlalu banyak mengerti kedalaman tentang klien tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V PENUTUP
A.
KESIMPULAN Dengan adanya program kuliah kerja media yang dilaksanakan agar dapat
diterapkan bagi seseorang mahasiswa secara langsung dan nyata dalam melatih mahasiswa sebagai calon tenaga kerja yang profesional serta terampil dalam menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya. Dari pengamatan dan penilaian penulis selama mengadakan kegiatan KKM, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Periklanan merupakan proses penyampaian pesan yang didalamnya terdapat penawaran suatu produk yang ditujukan kepada target audience serta masyarakat dan disampaikan melalui media baik di media lini atas maupun media lini bawah. Proses pembuatan iklan dapat disingkat sebagai berikut. AE bertemu dengan klien terkait rencana kampanye dan pembuatan iklan serta pemasangannya. Selanjutnya AE bekerjasama dengan pihak kreatif terkait desain dan produksi iklan tersebut serta dengan pihak media terkait pemasangan media iklan tersebut. Setelah terjadi kesepakatan barulah desain media dan penempatan media dilaporkan ke klien dan bila disetujui, iklan tersebut dapat diproduksi. 2.
AE adalah penghubung antara klien dan instansi periklanan. Ketika berhadapan dengan klien, AE membawa kepentingan biro, dan ketika di kantor biro, AE membawa kepentingan klien. Fungsi dari AE adalah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menciptakan kesepahaman serta kesepakatan yang baik untuk kemajuan bisnis klien serta terjalinnya kerjasama yang baik antara biro iklan dan pihak klien. Seorang AE dituntut mengerti kedalaman tentang klien dan mempunyai
kemampuan
berkomunikasi
dengan
klien
secara
profesional. 3.
Selama melaksanakan kegiatan magang di PT. Freshblood penulis dapat mengetahui kehidupan dunia kerja yang sebenarnya, beberapa di antaranya yaitu: ·
Bagaimana seorang AE itu harus dapat melayani klien dengan baik dan profesional serta dapat menjadi konsultan bisnis, pemasaran, dan juga periklanan bagi klien.
·
Mengetahui bahwa rasa kekeluargaan dan team work menjadi penting dalam pengerjaan tugas-tugas di dunia kerja.
·
Mengetahui proses pengerjaan iklan di sebuah biro iklan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
B.
digilib.uns.ac.id
SARAN a. Instansi
tempat
magang
(PT.
Freshblood
Communication
Indonesia): 1. Menambah jumlah Acoount Executive yang ada. Hal ini diperlukan untuk menunjang pelayanan biro iklan kepada klien. 2. Memberi kepercayaan lebih besar kepada mahasiswa magang untuk melatih kemampuan komunikasi dan pelayanan kepada klien-klien yang ada. Meskipun harus menerima resiko akan tetapi belum tentu pula mahasiswa tidak dapat melakukan seperti yang diharapkan perusahaan. 3. Tetap menjaga suasana kekeluargaan antar pegawai yang ada karena dengan adanya rasa kekeluargaan dapat menjaga kenyamanan dalam lingkungan kerja di biro iklan. b . Program Studi D3 Periklanan FISIP UNS: 1. Menambah fasilitas-fasilitas yang ada meskipun terdapat resiko biaya pembangunan dan pengadaan fasilitas yang harus bertambah. Diharapkan dengan fasilitas yang memadai tersebut dapat menunjang kegiatan
perkuliahan
komunikasi
terapan
khususnya
bidang
periklanan. 2. Menambah praktek-praktek tentang kegiatan AE seperti pembuatan creative brief, melobi klien, mengawal suatu proyek periklanan, menjaga hubungan antara klien dan biro iklan, client service commit to user excecutive.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
c. Keilmuan komunikasi terapan: 1.
Terus meng-update ilmu pemasaran dan komunikasi terapan khususnya bidang periklanan secara konsisten karena ilmu tersebut terus-menerus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
commit to user