LAPORAN HASIL SEMINAR FPPTI JABAR‐BANTEN Mengenai LITERASI INFORMASI DAN PLAGIARISME Seminar ini dilaksanakan pada tanggal 28 april 2011 di Gedung E‐Learning IT TELKOM. Acara ini diselenggarakan oleh Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Wilayah Jawa Barat bekerja sama dengan Perpustakaan Institut Teknologi Telkom guna membahas tentang perkembangan perpustakaan di Jawa Barat. Acara ini di hadiri oleh Drs. Arif Jauhari Tresnawan (Kepala Forum Perpustakaan Jabar‐Banten), Ir. Ahmad Tri Hanuranto, MT (Rektor IT TELKOM), Maman Abdurohman, ST., MT (Manager Perpustakaan IT TELKOM) dan Dra. Wina Erwina M.A (Dosen jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD). Tema yang diambil dalam seminar hari ini mengenai “Literasi Informasi dan Plagiarisme” dalam dunia perpustakaan. Materi ini disampaikan oleh Dra. Wina Erwina M.A yang merupakan dosen dari jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan FIKOM UNPAD. Sebagaimana kita tahu bahwa literasi informasi saat ini hanya berupa teori dan konsep. Maka dari itu pada seminar kali ini akan dibahas bagaimana penerapan literasi informasi. Tema plagiarisme juga akan dibahas dalam kesempatan seminar kali ini, dimana plagiarisme ini berkaitan dengan literasi informasi. Disini pustakawan sangat berperan dalam menghentikan sifat plagiarisme, yaitu budaya saling mengutip suatu pendapat atau bahasan tanpa mencantumkan sumber aslinya. Harus adanya etika dalam penulisan karya ilmiah. Berikut saya sampaikan materi yang hari ini disampaikan pada seminar literasi dan plagiarism : LITERASI INFORMASI Pada intinya literasi informasi adalah dimana seseorang harus bisa mengetahui kapan informasi dibutuhkan, dimana, dan bagaimana mengolah informasi tersebut. Pustakawan mempunyai peran besar dalam berkembang perpustakaan. Role mode perpustakaan saat ini sudah benar‐benar bergeser dengan sentuhan teknologi, jadi pencarian data informasi menjadi mudah diakses dimanapun saja. Ditandai dengan perkembangan iPad yang sampai saat ini juga menjadi lifestyle. Kemungkinan besar dunia perpustakaan akan berubah, dimana yang tadinya perpustakaan itu berbentuk buku‐buku nantinya akan berubah kepada piranti teknologi. Dan lagi lagi peran pustakawan dibutuhkan untuk mengemas informasi ini dalam bentuk yang lebih menarik tentunya seuai ethical manner juga. Jadi intinya pustakawan itu sumber perpustakaan dan tidak ada kata berhenti belajar bagi pustakawan karena pustakawan bersifat dinamis dan selalu bersedia melayani users dengan tulus dan ikhlas dalam mencari informasi.
Beberapa pengertian Literasi : •
•
Menurut ALA (American Library Association), “to be information literate, a person must be able to recognize when information is needed and have the ability to locate, evaluate and use effectively the needed information.” (ALA, 2000) “information literacy knows when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner.
SNI 7330.2009 STANDAR NASIONAL INDONESIA MENGENAI PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI “Kemampuan untuk mengenal kebutuhan informasi untuk memecahkan masalah, mengembangkan gagasan, mengajukan pertanyaan penting, menggunakan berbagai strategi pengumpulan informasi, menetapkan informasi yang cocok, relevan dan otentik.” Pengertian ini akan terkait dengan : • • • • • • • •
A need information The resources available How to find information The need to evaluate results How to work with or exploit results Ethics and responsibility of use How to communicate or share your findings How to manage your findings
Latar belakang penyelenggaraan literasi informasi : • • • • • • • • •
Kasus plagiat (kejahatan terbesar) UU RI 20‐2003 SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU RI 43 – 2007 PERPUSTAKAAN World class university (standar penulisan ilmiah) Teknologi informasi dan komunikasi Siklus/spiral pengetahuan Kemampuan untuk belajar terus menerus Pola ilmiah pokok Visi dan Misi Universitas
Tujuan dari literasi informasi : •
Umum (lifelong learning) 1. Berfikir kritis 2. Mengevaluasi informasi di tengah ledakan informasi 3. Penggunaan informasi efisien dan efektif yang relevan secara etis dan legal serta menghindari plagiarism
•
Khusus 1. Profesionalisme sumber daya manusia (SDM) 2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas karya ilmiah civitas akademika 3. Mengantarkan perguruan tinggi menjadi World Class University 4. Meningkatkan daya belajar mahasiswa sehingga lebih siap menghadapi dunia perkualiahan 5. WEBOMETRIC, dengan berjalannya literasi informasi, webometric akan naik
Peran literasi informasi dalam pembelajaran : • • • • •
Ide Argumentasi Hal baru Mengidentifikasi kebenaran informasi Menolak informasi/ pendapat yang salah
Elemen literasi informasi : • •
•
Visual literacy, to understand and use images, including the ability to think,learn and express oneself in terms of images (Braden & Hortin, 1982, p. 43) Media literacy, ability of a citizen to “access analyze and produce information for specific outcomes” (Aufderheide, 1993, p. 6). Those who advocate media literacy recognize the influence television, motion pictures, radio, recorded music, and magazines have on us daily. Computer Literacy, is generally thought of as familiarity with the personal computer and the ability to create and manipulate documents and data via word processing, spreadsheets, databases, and other software tools.
Computer literasi : • •
• • •
Digital literacy, of resources that are accessible online and underscores the importance of looking at each of these resources with a critical eye A term that is still evolving. TO locate, access, and use information in a networked environtment such as the world wide web, users must be network literate. (Michael Eisenberg, 2004) Cultural literacy Library instruction Traditional alphabetic literacy
Model literasi informasi : • • • •
Empowering 8 7 wondersnUNIV.ATMAJAYA ALA (American library association) UI 5 model
• •
FLKC (Fikom Library Knowledge Center) SCONUL 7 pillars
Model literasi : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Mengidentifikasikan kebutuhan informasi Menelusur informasi Memahami informasi pengetahuan local Mengorganisasikan informasi Mempresentasikan informasi Mengevaluasi
Kemampuan yang didapat : • •
• • • •
Menemukan ide, topic, permasalahan dengan cara brainstorming, mengajukan pertanyaan, memvisualisasikan pemikiran, mindmap. Mengidentifikasi sumber informasi: teknik membaca yang tepat, mengenal berbagai macam sumber informasi, cara menelusurnya, opac, internet, memilih informasinya (kredibilitas, penanggung jawab, kemuktahiran, kecepatan) Mengetahui informasi lokal: sumber informasi disekitar kita, sesuai dengan keilmual, memahami aspek social budaya lokal (bahasa, tata karma, komunikasi,dll) Mengorganisasikan informasi, mencatat efisiensi, kerangka pemikiran, teknik menulis, jenis‐ jenis karya tulis, sitiran, daftar pustaka, plagiaris Mempresentasikan: mengemas tulisan,powerpoin, flash, teknik penyampaian berpidato Mengevaluasi: unsure karya tulis yang baik, menganalisa hasil karyanya, membuat catatan kekurangan dan kegagalan dari karya tersebut
Memilih dan Menentukan Model yang tepat : • • • • •
Melakukan observasi kemampuan literasi informasi mahasiswa Mengatahui visi dan misi institulis fakultas dan universitas Menganalisa hasil observasi Menentukan model, baik itu menggunakan model yang ada atau membuat pengembangan dari model yang ada Menentukan metode pengajaran keahlian informasi yang tepat (Wina Erwina)
KEJUJURAN AKADEMIK DAN PLAGIARISME Penulisan Sitiran dan Daftar Pustaka DEFINISI Kejujuran Akademik •
Kejujuran dan integritas akademik adalah suatu komitmen untuk mengakui/menghargai pencipta atau penulis suatu karya atau pengetahuan, bahkan saat dimana karya atau pengetahuan tersebut seringkali tidak kasat mata atau telah berada ddi dalam wilayah/area public. Kejujuran dan integritas ini merupakan nilai‐nilai utama dari insane akademis.
DEFINISI Plagiarisme •
•
Plagiarisme adalah tindakan yang secara sengaja mengakui karya atau ide orang lain sebagai karya sendiri atau meberikan kesan bahwa karya atau ide orang lain tersebut adalah karya atau idenya Dalam hal ini penekanan perlu diberikan kepada kata “sengaja” yang merujuk kepada motivasi perbuatan tersebut. Hal ini perlu untuk membedakannya dari perbuatan/praktek yang secara tidak sengaja berakibat kepada terjadinya plagiarisme. Misalnya cara mengutip sumber informasi yang tidak tepat atau ke‐tidak‐mengertian tentang cara‐cara mengutip yang benar.
CONTOH‐CONTOH PRAKTEK YANG DIKATEGORIKAN PLAGIARISME • • • • • •
Memasukan hasil karya orang lain seolah tulisan sendiri (copy paste) Menyalin kata‐kata atau gagasan seseorang tanpa menuliskan sumbernya Tidak menuliskan tanda kutip pada bagian yang disitir/kutip Mengutip kata atau gagasan seseorang dengan dimodifikasi susunan kalimat atau kata‐kata tertentu dengan tidak menyebutkan sumbernya Pemalsuan data atau penggunaan data fiktif, penggunaan data orang lain dalam suatu percobaan, survey, atau metode riset yang lainnya Menterjemahkan suatu karya dari suatu bahasa ke bahasa lain tanpa menyebutjan sumbernya
Beberapa kategori plagiarisme • • •
• •
The Ghost Writer, penulis mengambil karya orang lain dan menyebutnya sebagai karyanya The Photocopy, penulis menyalin bagian‐bagian penting dari suatu sumber tanpa diubah The Potluck Paper, penulis mengelabui dengan mengambil dari berbagai sumber, memodifikasi kalimat‐kalimatnya supaya “sambung” dan mempertahankan sebagian besar frase sumber aslinya The Poor Disguise, bagian terbesar yang penting dari sumber asli dipertahankan. Yang berbeda adalah penampilan yaitu dengan mengubah kata‐kata dan frase kunci The Labor of Lazines, penulis bukannya menulis sendiri, tetapi mengubah bentuk kalimat dan kata‐kata dari sumber asli sedemikian sehingga menjadi tulisan baru
•
• •
•
•
The Forgotten Footnote, nama penulis asli disebutkan tetapi tidak menyebutkan sumber lengkap dari mana sumber tersebut diambil. Hal ini seringkali menunjukan plagiarism dalam bentuk mengaburkan alamat sumber The Misinforner, penulis mencantumkan informasi yang salah agar tidak bisa ditelusuri The Too‐Perfect Parapharase, Penulis mencantumkan sumber dengan benar, tetapi melalaikan aturan mengutip, seperti tanda kutip, dll. Penulis mengaburkan mana yang dikutip dengan mana yang gagasannya sendiri The Resourceful Citer, Penulis menyitir semua sumber, menuliskannya kembali dengan kata‐ kata sendiri dan mengutip secara benar. Tetapi semua yang dituliskan dalam karyanya tidak ada tulisan yang merupakan idenya sendiri. Bentuk plagiarism seperti ini seolah sebuah dokumen penelitian yang mendalam dan baru The Perfect Crime, penulis mengutip dengan benar dan menyitir dari sumber‐sumber lain, tetapi melanjutkannya dengan mengolahnya menggunakan kata‐kata sendiri argument‐ argumen dari sumber lain tanpa menyebutkan rujukan. Dengan demikian penulis mencoba mengklaim argumentasi tersebut sebagai idenya
MLA STYLE (Modern Language Association) •
Nama akhir, nama depan. Judul dalam huruf italic. Kota terbit. Penerbit, Tahun terbit. Bentuk media. Contoh : Yusup, Pawit M. Perpustakaan Pustakawan. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006. Cetak.
APA (American Psychology Association) •
Nama akhir, inisial nama depan. (tahun terbit). Judul dalam huruf italic. Kota terbit: Penerbit. Contoh : Perloff, R. M. (1995). The dynamics of persuasion. Hillsdale, NJ: Erlbaum.
THE CHICAGO STYLE, 16TH EDITION A. Notes and Bibliography (Sastra, kebudayaan, seni) B. Author‐date (ilmu social,ilmu murni) CHICAGO 16Th Citation Style 1. Kutipan dalam Tulisan a. Kutipan kurang dari atau sama dengan 3 baris ditulis sebagai bagian dari tulisan, dengan spasi sama seperti isi karya tulis, misalnya : ....menurut Sutarno,organisasi adala suatu bentuk kerjasama antara sekelompok orang berdasarkan suatu tujuan bersama yang tertentu (Sutarno 2006, 46) b. KUtipan lebih dari 3 baris, ditulis dalam bagian tersendiri, dengan spasi tunggal, dan paragraph gantung, contoh: ....menurut Sutarno NS berikut ini: organisasi adalah suatu bentuk kerja sama antara kelompok orang berdasarkan suatu tujuan bersama yang tertentu (Sutarno 2006, 46)
2. Daftar Pustaka Penulisan Daftar Pustaka dibuat diakhir karya tulis. Daftar pustaka untuk sitiran diatas adalah sebagai berikut: Sutarno NS. 2006. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktis. Jakarta: Sagung Seto. a. Daftar pustaka diletakan ditengah b. Penulisan berdasarkan urutan alfabetis nama akhir pengarang, nama awal. Diikuti tahun terbit. Judul dalam huruf italic. Kota terbit: Penerbit. c. Spasi tunggal dalam entri; spasi ganda entri d. Gunakan paragraph gantung/hanging indent e. Margin sama dengan isi karya tulis Sutarno, 2006. Manajemen Perpustakaan: suatu pendekatan praktis. Jakarta: Sagung Seto Fatwan, Satyo dan Alex Denni. 2009. Indonesian Most Admired Knowledge Enterprise. Jakarta: Gramedia. Healy, Kevin. 2008. Martial Art Basic: Karate. Diterjemahkan oleh Erica Eleniac. Rochester: Grange. a. Sitiran ditukis sama seperti penulisan dari dokumen tercetak b. Tuliskan tanggal akses c. Tambahkan seluruh alamat URL Healy, Kevin. 2008. Martial Art Basic: Karate. Diterjemahkan oleh Erica Eleiniac. Rochester: Grange. Diunduh 23 Mei 2010. http://www.karateforfun.edu/users/bb/webpubs/htmlbooks.99. SOFTWARE untuk mencegah Plagiarisme Dalam dunia perpustakaan sudah ada beberapa software yang setidaknya bisa mendeteksi apakah suatu karya ilmiah itu hasil plagiarism atau bukan. Software ini ada yang bersifat free dan berbayar. Yang bersifat free kita bisa menggunakan copyscape.com yang berfungsi untuk mengeluarkan data yang berkaitan dengan keyword yang kita masukan dan turnutine,com yang mempunyai fungsi dapat membuat checker data base guna mengecek hasil karya ilmiah. Sedangkan yang berbayar adalah software EndNote, yang terbaru adalah software EndNote X. Software ini dapat mengecek kutipan yang salah dalam penulisan. Jadi dengan ini kesalahan dalam pengutipan atau daftar pustaka dapat terhindarkan. Dan luar biasanya lagi software ini dapat menaikan WEBOMETRIC dan dapat di sync kan ke web dan merujuk ke library congress. Jadi sebaiknya setelah kita mengerjakan webometric, kita harus mempunyai software ini juga.
HASIL FORUM Setelah kita selesai mengikuti seminar yang diadakan, forum lalu memberikan sharing tentang sistem yang dipake sebagai database perpustakaan. Senayan / OPAC adalah versi yang banyak dipakai oleh sebagian besar anggota perpustakaan forum. Pemakaian dan download yang free menjadi sesuatu yang menarik. Dan Perpustakaan STISI TELKOM pun berencana akan memakai sistem ini untuk kedepannya. Tetapi kapasitas memory computer saat ini masih rendah, jika sudah sesuai akan saya install dan pergunakan sebagai sistem perpustakaan STISI. Pustakawan juga harus mengetahui detailnya program ini dengan mengikuti pelatihan SENAYAN/OPAC, jadi kami sangat berkenan apabila pimpnan memberikan pelatihan mengenai sistem SENAYAN/OPAC ini.