LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN PELATIHAN REFRESHING PLKB TENTANG : UPAYA PENINGKATKAN KESERTAAN KB MOW DI KELURAHAN PEMATANG GUBERNUR KECAMATAN MUARA BANGKAHULU KOTA BENGKULU DISUSUN OLEH KELOMPOK III 1. ZAKARIA KETAREN 2. IMZARYEDI 3. DELYUZAR 4. SEPTIDA ESTI 5. EMI ASTUTI 6. HERLIANTI 7. HERMAWATI 8. PURWATI 9. SYAHRUL AB 10.HUSNI THAMRIN
BKKBN PROPINSI BENGKULU TAHUN 2010
KATA PENGANTAR Alhamdulillah Hirabbil alamin raasa syukur kita kehadirat Allah SWT akhirnya laporan hasil praktek lapangan Pelatihan Refreshing PLKB angkatan II tentang Rendahnya Peserta KB MOW di Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan muara Bangkahulu kota Bengkulu dapat kami selesaikan. Laporan hasil praktek lapangan Pelatihan refreshing PLKB angkatan II tentang rendahnya peserta KB MOW di kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahuulu merupakan tugas akhir yang harus dibuat guna melengkapi proses pelatihan trsebut yang bertujuan untuk mengaplikaikan pengetahuan dan keterampilan PKB/PLKB dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan perkembangan program KB. Laporan kegiatan praktek lapangan ini dibuat berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di Keluran Pematang gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu pada tanggal 06 Februari 2010. Laporan ini diharapkan dapat menjadi salah satu acuan bagi penentu kebijakan di Kecamatan Muara bangkahulu khususnya dan di kotamadya Bengkulu umumnya dalam upaya penningkatan peserta KB MOW. Kami menyadari karya tulis ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Demikian,semoga bermanfaat bagi kita semua…..amin…. Bengkulu,06 Februari 2010 Penyusun Kelompok III
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program KB nasional pasca penyerahan kewenangan penyelenggaraan program KB kepada pemerintah Kabupaten atau Kota sangat berdampak pada pelaksanaan program serta memiliki bentuk kelembagaan yang beragam yang akan mempengaruhi hasil pencapaian program dan karakterisitik yang spesifik antar satu wilayah dengan lainnya. Keadaan baik secara kualitas maupun kwantitas, mengingat tenaga PLKB yang ada juga sangat beervariasi. Atas dasar tersebut BKKBN berkompetensi untuk memlihara, mengembangkan, para PLKB yang ada agar memiliki bekal yang cukup dan memadai dalam mengahadapi perubahan, untuk memilki etos kerja yang tinggi sehingga dapat menyelesaikan kesulitan yang ditemui dan menyesuaikan dengan iklim kerja dilapangan. Keberadaan tenaga PLKB dilini lapangan sebagai motor penggerak pembangunan merupakan perpanjangan jaringan kerja yang luas dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat antara lain para tokoh masyarakat dan kader‐kader IMP diharapkan dapat memberikan kontribusi langsung terhadap keberlangsungan Program KB Nasional sampai dimasyarakat. Secara geografis Kecamatan Muara Bangkahulu adalah salah saatu Kecamatan yang ada di Kota Madya Bengkulu yang wilayahnya berbatasan dengan : Sebelah Utara
: Kabupaten Bengkulu Tengah
Sebelah Selatan
: Kecamatan sugai Serut
Sebelah Timur
: Kabupaten B/U
Sebelah Barat
: Samudera Hindia. 2
dengan luas wilayah 22932.5 KM . Dan jumlah penduduk 30.522 jiwa. dengan 7.257KK serta tediri dari 7 kelurahan. Salah satu Kelurahan yang berada diwilayah Kecamatan ini adalah Kelurahan Pematang Gubernur. Kelurahan Pematang gubernur mempunyai luas wilayah 467 Ha dan jumlah penduduk 5697 jiwa dengan 1190 KK. Dari 1190 KK tersebut 1053 diantaranya merupakan pasangan usia subur. Dengan batas wilayah Sebelah Utara
: Sungai Hitam
Sebelah Selatan
: Bentiring Permai
Sebelah Timur
: Bentiring Permai
Sebelah Barat
: Kandang Limun
Sebagian besar penduduk kelurahan Muara Bangkahulu mempunyai mata pencaharian sebagai petani disamping itu juga ada juga yang berkerja sebagai buruh, tukang,pedagang,PNS dan lain‐lain.
Dilihat dari tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Pematang Gubernur adalah
sebagai berikut : belum sekolah 18 orang, tidak tamat SD 31 orang, tamat SD 1491 jiwa, tamat SLTP 645 orang, tamat SLTA 1484 orang, tamat akademi 275 orang, tamat Perguruan Tinggi 281 orang. Berdasarkan observasi yang dilakukan di Kelurahan Pematang Gubernur ini kesertaan ber KB dari penduduknya dapat dilihat pada table berikut ini: METODA KONTRASEPSI PUS IUD 1053
103
MOP
MOW
1
13
KONDOM IMPLANT SUNTIK 17
160
324
PIL 372
JML 990
Dari table diatas terlihat bahwa kesertaan ber KB di Kelurahan Pematang Gubernur sudah mencapai 94,02% dari jumlah PUS sebanyak 1053 dari 990 Akseptor tersebut hanya 13 akseptor yang menggunakan metoda kontrasepsi MOW, padahal cara ini sangat efektif untuk menekan lajupertumbuhan penduduk. Oleh sebab itu kami dari kelompok III mengambil topic bahasan dalam penulisan karya tulis ini adalah peningkatan Kesertaan KB MOW di Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Kodya Bengkulu. B. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut : 1. Umum Secara umum karya tulis ini dibuat untuk memberikan salah satu alternative bagi pemerintqah setempat dalam menekan laju pertumbuhan penduduk di Kelurahan Pematang Gubernur secara khusus dan Kecamatan Muara Bangkahulu umumnya. 2. Khusus Secara khusus kaarya tulis ini dibuat untuk meningkatkan peserta KB MOW di Kelurahan Pematang Gubernur.
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN A. Nama Kegiatan Nama kegiatan yang dilaksakan ini adalah praktek lapangan Pelatihan Redfreshing PLKB angkatan II dengan topic bahasan Peningkatan Peserta KB MOW. B. Waktu dan tempat kegiatan Kegiatan praktek lapangan ini dilaksanakan padda tanggal 06 Februari 2010 di Kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu C. Proses Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini melalui berbagai proses diantaranya dengan melakukan wawancara, observasi dan pengamatan data diwilayah kelurahan Pematang Gubernur dengan hasil sebagai berikut 1. Tingkat kesejahteraan penduduk kelurahan Pematang Gubernur Kecamatan Muara Bangkahulu Pra KS 8 KK, KS I 121, KS II 536, KS III 483, KS 3+ 43 Jumlah = 1190, Dari data diatas terlihat bahwa sebagian besar masyarakat yang ada di kelurahan Pematang Gubernur berada ditahapan KS II keatas. 2. Walau kesertaan ber KB penduduk di kelurahan ini cukup tinggi namun kemungkinan untuk drop out dari akseptor tsb cukup tinggi,hal ini disebabkan oleh pemilihan alat kontrasepsi yang mereka gunakan kebanyakan konrtrasepsi yang kurang efektif seperti PIL dan Suntik 3. Data pendukung program KB Nasional yang ada adalah: Puskesmas 1 Bh, Posyandu 3 kelompok, PPKBD 1, sub PPKBD 29, UPPKS 1, Poktan 2 4. Jumlah PUS menurut kelompokumur adalah sbb: ‐
< 20 th
: 8 orang
‐
20 – 30 th : 434 orang
‐
30 – 49 th :611 orang
D. Permasalahan Permasalahan yang kami angkat dalam kegiatan ini adalah “Rendahnya Kesertaan Peserta KB MOW di Kelurahan Pematang Gubernur” Adapun penyebab rendahnya peserta KB MOW di kelurahan Pematang Gubernur adalah sebagai berikut : ‐. Kurangnya dukungan atau izin suami/keluarga ‐. Perasaan takut dioperasi
‐. Kekhawatiran penurunan libido pasca opearasi ‐. Faktor agama (fanatisme) ‐. Belum meratanya informasi yang diperoleh masyarakat tentang KB MOW E. Pemecahan Masalah Dari permaslahan tersebut diatas, solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan KIE dan Konseling tentang kontap MOW oleh Paramedis, bidan, kader,PLKB, tokoh masyarakat,tokoh agama. 2. Peningkatan/penggalangan kesepakatan dengan tokoh agama dan tokoh adat setempat. 3. Peningkatan dukungan terhadap program KB oleh Pemerintah Daerah dan LSOM. 4. Pembentukan kelompok KB wanita (MOW) sebagai penteladanan dilingkungan masyarakat setempat. 5. Pemberian pelayanan prima oleh pihak‐pihak terkait. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dilapangan, dapat kami simpulkan bahwa peserta
KB MOW di kelurahan Pematang Gubernur masih rendah. C. Rekomendasi 1. Perlu peningkatan KIE dan Konseling secara kontinyu 2. Meningkatkan kerja sama (kemitraan) dengan lintas sector terkait 3. Meningkatkan dukungan dana dari pemerintah daerah.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ………………………………………………………………………………………………………………………. KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………………………………. DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG …………………………………………………………………………………………………………… B. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………………………………………………….. BAB II PELAKSAAN KEGIATAN A. NAMA KEGIATAN……………………………………………………………………………………………………………. B. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN……………………………………………………………………………………. C. PROSES KEGIATAN……………………………………………………………………………………………………………. D. PERMASLAHAN…………………………………………………………………………………………………………………. E. PEMECAHAN MASALAH……………………………………………………………………………………………………. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………………. B. REKOMEMDASI………………………………………………………………………………………………………………….