LAPORAN EKSPEDISI BERBAGAI JENIS PERPUSTAKAAN, PUSAT DOKUMENTASI DAN INFORMASI DI NAD, PASCA BENCANA ALAM, TANGGAL 27-30 JANUARI 2005 LATAR BELAKANG Pada tanggal 26 Desember 2004, di Indonesia, tepatnya di propinsi NAD dan Sumut terjadi bencana alam genpa bumi dan gelombang tsunami yang menghacurkan infrastruktur kehidupan, manusia, dan kebudayaan. Dengan adanya bencana tersebut, pemerintah Republik Indonesia menyatakan sebagai bencana nasional.
gambar kerusakan di pantai Ulele Perpustakaan Nasional, sebagai pembina semua jenis perpustakaan di Indonesia terpanggil untuk merencanakan rehabilitasi dan rekonstruksi berbagai jenis perpustakaan di NAD pasca bencana. Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Perpustakaan Nasional RI, dan berdasarkan permintaan DPR RI, Bappenas, dan Menko Kesra, serta berbagai pihak dari dalam dan luar negeri yang peduli terhadap kondisi perpustakaan di NAD, maka Perpustakaan Nasional RI mengadakan ekspedisi berbagai jenis perpustakaan, dokumentasi, dan informasi di NAD pasca bencana, yang pimpin oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan di dampingi 3 pejabat eselon III, dan seorang pustakawan.
TUJUAN Mengadakan ekspedisi lapangan tentang kondisi perpustakaan, dokumentasi, dan informasi dengan terjun langsung : melihat, mencatat, mendengar, merekam berbagai kondisi yang ditemui. DASAR 1. Permintaan DPR RI, Bappenas, Menko Kesra 2. Keppres Nomor 103 tahun 2003 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keppres nomor 9tahun 2004 3. Keppres nomor 110 tahun 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keppres nomor 11 tahun 2004 4. Surat tugas nomor 308/2/a/I.2005 tanggal, 26 Januari 2005 5. Rekomendasi dari Sdr Oman Faturahman 6. Adanya kepedulian berbagai instansi dari dalam dan luar negeri SASARAN 1. Ekspedisi Badan Perpustakaan Propinsi NAD 2. Menemui Petinggi NAD 3. Ekspedisi perpustakaan Umum dan perpustakaan sekolah 4. Ekspedisi pusat dokumentasi dan informasi DESKRIPSI EKSPEDISI Kamis, 27 Januari 2005 Tim ekspedisi datang di bandara Sultan Iskandar Muda pukul 12.00 WIB. Di sekitar bandara banyak polisi dan petugas keamanan , juga banyak yang berjualan berbagai minuman dan buah-buahan. Pukul 13.00 WIB, Tim ekspedisi langsung menuju lokasi Badan Perpustakaan Daerah NAD dengan kondisi:
Kondisi BPD, NAD penuh dengan lumpur dan sampah
1. Kondisi fisik bangunan masih tegak berdiri 2. Pagar besi di sekitar lokasi gedung hilang/rusak, berganti dengan lapangan lumpur yang tebal. 3. Lantai I tidak ada barang yang tersisa, lumpur setinggi 30 cm menutupi tegel-tegel gedung. Yang hilang adalah koleksi anak-anak, koleksi remaja, koleksi dewasa, rak buku, pengatur udara. 4. Lantai II sebenarnya kondisi-seharusnya- utuh; akan tetapi di tempat tersebut terjadi penjarahan dan mengakibatkan porak poranda, sasaran jarahan adalah uang dan barang-barang yang cepat dijual. Buku-buku tampak berhamburan, ruang pimpinan dan ruang lainya porak poranda, laci-laci meja pegawai dijebol. 5. Koleksi deposit di lantai II masih utuh, sebagian diselamatkan oleh Kepala Bidang Layanan. 6. Kondisi mobil keliling rusak berat, ban dan gardan dipereteli, tidak layak jalan lagi. Sedangkan kondisi mobil perpustakaan keliling yang baru terhempas lebih kurang 200 meter dari jalan Lampasek Kota, Banda Aceh bersama dengan timbunan rumah penduduk yang hancur, mobil-mobil lainnya, dan perabot rumah tangga yang diterjang tsunami. 7. Jumlah koleksi seluruhnya: a. Koleksi anak-anak 2.709 jdl/ 13.546 eks b. Koleksi remaja 8.176 jdl/ 40.801 eks c. Koleksi dewasa 23.093 jdl/124.123 eks d. Koleksi Referens 3. 913 jdl/ 6.287 eks e. koleksi deposit 3.315 jdl/ 8.811 eks Rincian koleksi berdasarkan klasifikasi 000- Karya umum 1.286 jdl/ 6.637 eks 100- Filsafat 602 jdl/ 3.076 eks 200-agama 4.912 jdl/ 23.711 eks 300-ilmu sosial 12.153 jdl/ 51.408 eks 400-Bahasa 1.288 jdl/ 6422 eks 500-Ilmu murni 1.922 jdl/ 9.500 eks 600-Ilmu terapan 11. 631 jdl/40.279 eks 700-Kesenian 1.318 jdl/6.501 eks 800-Sastra 8.478 jdl/42.255 eks 900-Sejarah 4.338 jdl/ 12.299 eks ===================================== jumlah 47.928 jdl/202.093 eks Pukul 15.00 WIB pertemuan dengan staf BPD, NAD di rumah Bu Yusnidar, Kepala Bidang Layanan. Di tempat tersebut terjadi dialog dan arahan dari Kaperpusnas kepada 7 orang staf/pegawai BPD, NAD, termasuk Kabid Layanan, dan Sekretaris BPD, NAD, dengan pokok-pokok sebagai berikut: 1. Kaperpusnas memberikan semangat ke depan agar lebih optimis. Karena adanya musibah bersama, dan kita jangan larut dalam kesedihan dan kedukaan. 2. Kaperpusnas memberikan sumbangan dari pegawai Perpustakaan Nasional RI berupa uang sejumlah Rp 33.003.000,- (Tiga puluh tiga juta tiga ribu rupiah) untuk staf/pegawai BPD, NAD sesuai dengan porsinya berdasarkan tingkat kehilangan dan kerusakan. Di samping dalam bentuk uang, Kaperpusnas juga menyerahkan buku-buku untuk BPD, NAD 3. Kaperpusnas dan Kabid Layanan BPD, NAD merencanakan menemui petinggi
Propinsi NAD, dalam hal ini Wakil Gubernur. 4. Di NAD, menurut keterangan Sekretaris BPD, NAD terdapat delapan perpustakaan umum, yang habis adalah perpustakaan umum Sigli dan Meulaboh. 5. Jumlah pegawai BPD, NAD 72 orang, meninggal 23 orang termasuk Kepala BPD, luka-luka 7 orang, mengungsi 23 orang. Jumat, tanggal 28 Januari 2005 Pukul 09.00 s.d. 15.30 ekspedisi ke pusat dokumentasi dan informasi NAD. Ekspedisi adalah penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta-fakta 1. Ekspedisi ke Perpustakaan dan Museum yayasan pendidikan Ali Hasymy, Jalan Jenderal Sudirman, nomor 80 Banda Aceh, dengan kondisi bangunan masih utuh. Tim tidak bisa masuk karena terkunci, dan tidak bisa menemui petugas. 2. Ekspedisi ke perpustakaan pos keliling Kota. Kegiatan ini merupakan program Komnas perlindungan anak, bergerak baru satu minggu. Program tersebut difokuskan pada bimbingan dan konseling terhadap anak-anak. Perpustakaan tersebut mendistribusikan buku-buku anak di suatu titik tertentudengan alokasi waktu lima (5) hari sekali. 3. Ekspedisi ke perpustakaan Masjid Baitul Rahman a. kondisi lingkungan masjid masih berair, bau anyir, dan banyak kendaraan lalu lalang membuang sampah. b. Perpustakaan tinggal rak-rak yang kosong dan ditata untuk melindungi jendela dan pintu yang rusak. c. Koleksi tidak terlihat, dan diperkirakan hancur dan hanyut. 4. Ekspedisi ke toko buku Zikra dan Effendi Books Store, kondisi hancur rata dengan tanah. 5. Ekspedisi ke perpustakaan SMA I Banda Aceh. Kondisi utuh, karena berada di lantai II. Perpustakaan agak sedikit berantakan , mungkin karena gempa. Di lokasi SMA I Banda Aceh tidak bisa menemui petugas. Tim masuk atas ijin dari Akademi Angkatan Udara yang sedang membersihkan lumpur dan mencat. 6. Ekspedisi ke PDIA (Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh) a. Gedung rata dengan tanah b. Koleksi (sebagian kecil) berserakan di bekas gedung satunya yang tersisa, sebagian besar hancur dan ke mana-mana. c. Tim menemukan tiga buku dan 1 (satu) lembar silsilah raja-raja Islam di Aceh untuk dipreservasi Pukul, 16.00 di Kantor Gubernur NAD Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya Tim yang dipimpin Kaperpusnas bertemu dengan Wakil Gubernur sebagai petinggi di Propinsi NAD di loby Gubernuran. Setelah berbincang beberapa menit Tim yang terdiri dari Kaperpusnas, Dady P. Rachmananta, Djuaharno, Widianto, Suyatno, Fadli, Yusnidar, dan Mirwansyah menunggu di ruang kerja Wakil Gubernur, karena beliau sedang menemui menteri PU dan delegasi dari Jerman. Pukul 17.00 s.d. 17.30 Bertemu dengan Wakil Gubernur NAD Setelah berdiskusi dan melaporkan serta memberikan masukan kepada Wakil Gubernur NAD,
Kaperpusnas dan Staf BPD lapor kepada Wakil Gubernur NAD
Salah satu ruang BPD yang penuh dengan lumpur 1. Akan diterbitkan payung hukum untuk mengatasi masalah perpustakaan. 2. Akan mengirimkan alat-alat berat untuk pembersihan lumpur agar segera bisa beroperasi 3. Menunjuk Bu Yusnidar sebagai PLH dan akan segera diterbitkan surat PLH, BPD, NAD. 4. Agar BPD menyiapkan shoping list, dikirim ke Wakil Gubernur, tembusan ke Kepala Perpustakaan Nasional RI 5. Perpustakaan Nasional akan mengirim 2 (dua) unit mobil perpustakaan keliling beserta isinya secepatnya.
Perjalanan dilanjutkan ke Ulele, ekspedisi lapangan. Kondisi wilayah rata dengan tanah, tiada yang tersisa kecuali masjid. Sabtu, 29 Januari 2005 Pukul 09.15 s.d. 10.30 konfirmasi tiket untuk hari minggu. Pukul 10.30 ekspedisi ke perpustakaan SMK Banda Aceh, Jalan Nyak Makam, Banda Aceh. Kondisi bangunan perpustakaan ditemukan masih utuh, koleksi berjumlah 10.000 eksemplar hancur total, tidak bisa dipakai lagi, sedangkan yang tersisa terendam air dan lumpur. Jumlah murid 1.440 orang, yang melapor 650 orang. Jumlah guru 95 orang dan 14 orang guru honor, yang hilang 15 orang termasuk Kepala sekolah, Bapak Drs. D. Iskandar, MSc. Untuk sementara sebagai PLH Bapak Sofyan Efisa.
Kondisi perpustakaan SMK Negeri II Banda Aceh, hancur lebur
Pukul 11.30 di BPD, NAD yang kedua kalinya. Di lokasi sedang diadakan pembersihan lumpur yang dikerjakan 17 orang, sesuai dengan instruksi wakil Gubernur NAD tanggal 28 Januari 2005.
Disela-sela kerja keras, Kaperpusnas memberikan arahan kepada pegawai yang hadir 1.Musibah ini menyangkut orang banyak, kita harus optimis ke depan dan Bu Yusnidar yang sudah ditunjuk sebagai PLH agar bekerja keras sesuai dengan instruksi wakil Gubernur NAD. 2. Dari 50 pegawai yang tersedia ini masih cukup, tidak perlu menambah lagi yang ada ini agar didaya gunakan. 3. Perpustakaan nasional akan membantu secara teknis dan material termasuk koleksi 4. Agar segera dibuatkan shoping list, dikirimkan ke Wakil Gubernur dan tembusan ke Perpusnas RI 5. dari luar negeri banyak yang akan membantu masalah perpustakaan di NAD 6. Yang mendesak adalah perpustakaan keliling, Perpustakaan Nasional RI akan mengirim 2 unit mobil lengkap dengan isinya, wakil gubernur akan membantu 5 unit mobil keliling, BPD agar mengirimkan model mobilnya. 7. Kaperpusnas memberikan bantuan Rp 5.000.000,- untuk pembersihan gedung BPD, selama 5 hari. 8. Pukul 13.00 Tim Ekspedisi menuju ke lokasi mobil perpustakaan keliling, di Jalan Rawa Setia, Lamposek Kota, banda Aceh. Kondisi mobil perpustakaan keliling rusak parah, terlempar ke tengah-tengah diantara bangkai mobil lainnya, alat-alat rumah tangga, dan bangkai rumah. Mobil tersebut dinyatakan hilang. Minggu, 30 januari 2005 Sebelum berangkat ke Jakarta, Kaperpusnas bertemu dengan Atase Pertahanan Jerman, Kolonel Bruno atas perantara Ibu Yusnidar. Inti pembicaraan, bahwa Jerman akan membantu 50.000 Euro untuk pemulihan kebudayaan dalam hal ini perpustakaan. Pukul 09.30 WIB Tim berangkat ke bandara untuk kembali ke Jakarta.
KESIMPULAN: 1. Propinsi NAD yang terkena bencana gempa dan gelombang tsunami memporak porandakan infrastruktur kehidupan, manusia , dan kebudayaan 2. Berbagai jenis perpustakaan yang terkena bencana hancur lebur 3. BPD, NAD, koleksi dan infrastrukturnya rusak total 4. 23 pegawai BPD, NAD dinyatakan tewas 5. Kaperpusnas berhasil bertemu dengan petinggi NAD, yaitu Wakil Gubernur untuk membicarakan masalah rehabilitasi perpustakaan 6. Perpustakaan Nasional komitmen untuk membantu berbagai jenis perpustakaan di NAD, yang hancur, termasuk 2 unit mobil perpustakaan keliling lengkap dengan isinya kepada BPD, NAD. 7. Kaperpusnas bertemu dengan Kolonel Bruno, Atasee Pertahanan Jerman REKOMENDASI 1. Segera dikirim 2 unit mobil perpustakaan keliling ke NAD lengkap dengan isinya. 2. Segera diadakan buku-buku untuk BPD, SMA I, SMK di NAD. 3. Agar segera diadakan rapat kordinasi secara interen dan ekteren untuk membicarakan masalah perpustakaan di NAD selanjutnya. 4. Menimndaklanjuti instruksi Wakil Gubernur NAD dan bantuan dari Atase Pertahanan Jerman 5. Agar segera dibuatkan shoping list.
Tim Ekspedisi 1. Dady PR. 2. Djuharno 3. Widianto 4. Suyatno 5. Fadli .
Kaperpusnas Kabid Pembinaan Perpustakaan Umum Kabag Tata Usaha Kabid Akuisisi Pustakawan
Tim Ekspedisi foto bersama dengan Wakil Gubernur NAD
Kondisi mobil perpustakaan keliling yang nyaris terbenam sampah