Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011 7 November 2011
Bidang Analisis Moneter dan Lembaga Keuangan
Pusat Kebijakan Ekonomi Makro – BKF
BREAKING NEWS
Inflasi Oktober tahun 2011… Perkembangan inflasi 2009- 2011 y-o-y
1.5%
4.61% 4.79% 4.61% 4.42%
m-t-m
mtm 2.0%
1.0% 0.5%
0.67% 0.93% 0.27% -0.12%
0.0% -0.5% -1.0%
J-09 F M A M J J A S O N D J-10 F M A M J J A S O N D J-11 F M A M J J A S O
YoY 10% 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0%
Inflasi mtm dan YoY bulan Oktober 2011 Transport
-0.41%
Pendidikan
0.30%
Kesehatan
0.26%
1.91%
mtm 4.15%
Sandang-1.26%
8.01%
Perumahan
0.20%
Makanan Jadi
0.26%
Bahan Makanan
3.43% 4.65%
-0.35%
-2%
yoy
5.20%
5.81%
0%
Sumber: Badan Pusat Statistik
2%
4%
6%
8%
10%
Ø Bulan Oktober tahun 2011 tercatat deflasi sebesar 0,12%(mtm). Sementara laju inflasi tahunannya mengalami perlambatan dari 4,61%(yoy) di bulan September menjadi 4,42%(yoy). Terjadinya deflasi pada bulan ini tidak sesuai dengan estimasi pasar yang justru memperkirakan inflasi sebesar 0,21% (mtm). Ø Kelompok yang mengalami deflasi pada bulan Oktober adalah Sandang, Bahan Makanan dan Transport, yang masing-masing memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,10%(mtm), 0,08%(mtm) dan 0,07%(mtm). Ø Deflasi pada bulan ini antara lain disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan tarif jasa yang pernah memuncak pada lebaran. Pada kelompok sandang, emas perhiasan adalah komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar, yaitu 0,11% (mtm). Ø Meskipun kelompok Sandang secara bulanan mengalami deflasi terbesar yaitu 8,01%(mtm), namun secara tahunan kelompok tersebut mengalami inflasi paling besar jika dibanding kelompok lainnya, yaitu sebesar1,26% (yoy)
BREAKING NEWS
Komponen pembentuk inflasi…. Ø
Komponen Inflasi 2009 - 2011 (yoy) 20%
131
IHK (RHS) Core Administered Volatile
15% 10%
129 127 5,78%
5%
125 123 121
4,43% 119
-5%
2,91% 117 115
-10%
113
J-09 A S O N D J-10 F M A M J J A S O N D J-11 F M A M J J A S O
0%
Ø
Ø
Harga Beras Domestik dan Internasional
6,850 6,350
7.474 Domestik
800 700
Internasional
497,20
600 500
5,850
400
5,350
300
J-09 F M A M J J A S O N D J-10 F M A M J J A S O N D J-11 F M A M J J A S O
Rupiah/Kg
7,350
2009 s.d. 2011
Sumber: Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan dan Bloomberg
USD/ Metric Tonne
7,850
Ø
Pada komoditas harga bergejolak (volatile food), harga beras menyumbang inflasi terbesar pada komponen ini, yaitu sebesar 0,08%. Tetapi, karena deflasi secara umum dialami oleh komoditas pangan lainnya (terutama ikan segar yang menyumbang deflasi 0,07%(mtm)), mengakibatkan komponen harga bergejolak deflasi sebesar 0,37% (mtm). Komponen harga diatur pemerintah (administered price) mendapatkan kontribusi inflasi terbesar yang berasal dari kenaikan harga rokok kretek filter yaitu sebesar 0,02%(mtm). Sementara itu, kontribusi deflasi berasal dari penurunan tarif Kereta Api yang sebesar 0,01%(mtm). Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,16%(mtm) atau 2,91%(yoy). Penurunan harga emas perhiasan memberikan sumbangan deflasi terbesar pada inflasi inti yang secara keseluruhan menyumbang deflasi nasional sebesar 0,09% (mtm). Komponen inti mengalami deflasi 0,12% (mtm). Harga beras domestik masih mengalami peningkatan, kondisi ini antara lain dipicu oleh belum masuknya musim panen, serta pembatalan ekspor Thailand ke Indonesia, terkait adanya kenaikan HPP atas beras di negara tersebut. Sementara itu, harga beras internasional mengalami stagnasi pada harga US$497/MetricTonne.
BREAKING NEWS
Highlights Global… Eropa Ø
Ø
Pemimpin Eropa akhirnya menemukan kata sepakat untuk mengatasi krisis utang. Salah satu kesepakatan itu adalah persetujuan bank-bank Eropa untuk memangkas 50% utang Yunani. Kesepakatan ini mematahkan hambatan yang selama ini terjadi untuk menstabilkan ekonomi Eropa yang juga memberikan angin segar bagi investor (27 Okt). Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mendorong pembentukan pemerintahan yang baru untuk mengatasi perpecahan di parlemen agar segera dilakukan. Dan pada 7 November kemarin, ia akhirnya menyetujui untuk mengundurkan diri. Selain itu, dirinya juga menyetujui rencana pembentukan pemerintah persatuan nasional, sehingga Yunani bisa mendapatkan bantuan bailout internasional dan menghindari kolapsnya perekonomian.
Amerika Ø
Ø
Pertumbuhan ekonomi AS Q3 tercatat positif. The Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 0%-0,25%. Langkah ini dilakukan the Fed untuk terus melanjutkan program "Operation Twist" yang sudah dirancang. Pada saat yang bersamaan, the Fed juga mengungkapkan adanya risiko penurunan yang cukup signifikan terhadap outlook perekonomian, termasuk tekanan dari pasar finansial global. Pernyataan tersebut merefleksikan keinginan the Fed untuk mereviu kebijakan sebelumnya apakah berhasil mendongkrak perekonomian, sebelum mengeluarkan kebijakan baru lainnya, seperti quantitative easing 3 (QE3). Jumlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) berkurang 110.000 pada Oktober 2011. Angka ini jauh di atas perkiraan para ekonom yang menebak Oktober lalu hanya tersedia 101.000 lowongan kerja baru di AS.
Sumber: dihimpun dari berbagai sumber
Bursa saham global secara umum meningkat… Indeks Benchmark
Indeks Korea, India dan China
Sumber: Bloomberg
Indeks Regional
Perkembangan Saham Oktober dan awal November 2011
ØBursa saham global dan regional Oktober lalu membaik, terutama saham-saham di kawasan regional Asia, dipimpin oleh Thailand dan Korea. Sentimen positif datang dari optimisnya pasar dengan paket perbaikan krisis Eropa dari KTT Eropa. ØSementara itu, di awal bulan November beberapa saham global dan regional kembali turun, termasuk bursa Amerika, Inggris, serta sebagian besar bursa Asia. Bursa saham AS minggu lalu tergerus karena kembalinya ketidakjelasan situasi krisis di Yunani dan Eropa.
5
Mata uang Asia mencatatkan penguatan bulanan terbesar dalam 13 bulan terakhir … Nilai Tukar Benchmark 114
Nilai Tukar Regional Index 2010=100
104
Index 2010=100
111
102
108 105
100
102
98
99
96
96 93
JPY
EUR
94
GBP
THB
PHP
MYR
SGD
92
90 Jan-11
Apr-11
Jul-11
Oct-11
Jan-11
IDR/US$
88
8,400
IDR (RHS) 8,700
84 9,000 80
76
Dollar Index
72 Dec-09 Mar-10 Jul-10 Oct-10 Jan-11 Apr-11 Jul-11 Oct-11
Sumber: Bloomberg
Jul-11
Oct-11
Perkembangan Nilai Tukar Oktober dan awal November 2011
Dollar Index vs IDR nominal Index
Apr-11
9,300
9,600
CNY THB KRW GBP PHP IDR MYR SGD EUR JPY
0.31 0.41
-0.20
Depresiasi 28 Oktober s.d. 4 November 2011 Oktober
1.54
-0.53
5.76
-0.60
3.23
-0.72
2.55
-1.40
0.25
-1.45
3.87
-1.88
4.04
-2.51 -3.19 -4
Ø Pada bulan Oktober, mata uang Asia mencatatkan penguatan bulanan terbesar dalam 13 bulan terakhir. Penguatan mata uang Asia ini terjadi seiring derasnya aliran dana asing yang masuk ke sejumlah negara Asia seperti Taiwan, Korea, Thailand, dan Indonesia. Namun di awal November, kecemasan investor akan referendum Yunani yang menyebabkan ditahannya penggelontoran dana bailout oleh Uni Eropa. Kembali membuat cemas investor dan menyebabkan permintaan aset-aset emerging market terpangkas di awal minggu. Ø Sedangkan Dollar AS cenderung melemah seiring permintaan terhadap Dollar yang kian terpangkas setelah investor menyetujui untuk memangkas utang Yunani sebesar 50% serta langkah Eropa yang meminta bantuan keuangan kepada China.
3.52 -1.44
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
6
6
BREAKING NEWS
Highlights Pasar Modal Indonesia … Saatnya Investor Lokal Berperan Ø BEI siap mendukung langkah Bapepam LK yang akan mengubah pungutan yang dikenakan kepada pelaku pasar modal. Perubahan pungutan itu seiring meleburnya Bapepam-LK ke dalam lembaga baru, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seiring disahkannya UU OJK oleh DPR. Adapun besaran pungutan yang dikenakan kepada pelaku pasar modal akan diputuskan setelah sosialisasi selesai dilakukan. Aset Perbankan Syariah Menembus Rp126 Triliun Ø Aset industri perbankan syariah per September 2011 telah mencapai Rp126 triliun tumbuh 46,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp85,97 triliun sehingga berdasarkan data historis aset diperkirakan akan tumbuh 40,63% menjadi Rp141 triliun pada tahun ini. Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Futures Exchange) meluncurkan perdagangan komoditi syariah untuk memenuhi kebutuhan instrumen bagi perbankan syariah. Ø Instrumen perdagangan komoditi syariah ini dapat menjadi instrumen yang inovatif dan mampu memanfaatkan sumber daya potensial di Indonesia. Perdagangan komoditi syariah dinilai sangat diperlukan karena ada kebutuhan syariah sebagai instrumen alternatif untuk bank syariah sebagai peningkatan likuiditas. Ø Perdagangan komoditas syariah ini akan turut diawasi dan dibina oleh Kementerian Perdagangan. Sebelumnya BBJ bersama DSN MUI menandatangani perdagangan komoditas syariah yang diketahui oleh Ketua Bappebti pada 20 Desember 2010. Sumber: dihimpun dari berbagai sumber
IHSG dan Rupiah keluar dari tren pelemahan, volume perdagangan naik tajam… Perkembangan IHSG dan IDR
Volume Perdagangan Saham
Ø Tren pergerakan bursa pasar modal di Indonesia pada bulan Oktober lalu fluktuatif dan cenderung bergerak naik sebagai sinyal meredanya kepanikan investor setelah beberapa waktu lalu tertekan isu krisis hutang di Eropa. IHSG ditutup pada level 3790,85 atau menguat sebesar 6,81%, setelah bulan sebelumnya menurun drastis sebesar -7,62%. Namun sentimen positif dari hasil KTT Eropa ini tidak bertahan hingga minggu pertama November, IHSG kembali turun ke 3.783,63 (4 Nov) diiringi merahnya bursa Asia. Ø Rupiah ditutup terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 1,08% ke Rp 8.953/USD di tengah penguatan mata uang negara-negara lain di kawasan regional. Tren penguatan berlanjut di awal minggu di bulan November, Rupiah menguat lagi ke Rp 8.938/USD (4 Nov). Ø Sedangkan rata-rata volume dan nilai perdagangan saham harian di bulan Oktober lalu mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 31,44% dan 6,46% dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk awal bulan November, terjadi penurunan kembali sebesar 12,19% dan 3,79%.
Sumber: Bloomberg
8
Investor asing kembali melirik pasar modal Indonesia … Ø Pada bulan Oktober, seiring dengan mulai menguatnya Rupiah terhadap dolar AS, tercatat Rp1,69T dana masuk ke pasar SUN, serta Rp2,95T ke pasar Saham. Namun demikian, cadangan devisa masih mengalami penurunan. Posisi per 31 Oktober 2011 adalah US$113,962 miliar. Ø Investor asing diperkirakan akan kembali melirik pasar modal Indonesia sebelum akhir tahun ini, seiring fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik. Proyeksi tersebut dilatarbelakangi oleh dua kondisi yang berbeda antara perekonomian global dan Tanah Air. Di satu sisi AS dan beberapa negara di Eropa, mengalami penurunan peringkat kredit, sementara Indonesia justru mengalami kenaikan peringkat Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 6,5%, sedangkan negara maju hanya 1,5% pada tahun ini. Ø Di tengah proses pergeseran kekuatan ekonomi dari barat ke timur, krisis-krisis kecil otomatis mengakibatkan bursa global terpuruk sesaat. Namun, investor akan kembali menginvestasikan dana sesuai dengan fundamental ekonomi negara, bukan berdasarkan kepanikan. Sumber: DJPU, Bloomberg
Net Foreign Buying SUN, Saham, dan SBI (Rp T)
Yield SUN turun seiring inflow pada pasar modal domestik, yield Global Bond juga menurun … Perkembangan yield SUN (1 Jan – 4 Nov‘11)
Perkembangan yield USD Global bond maturity 2020 (4 Nov ’10 – 4 Nov ‘11)
Ø Pada bulan Oktober lalu, seiring dengan terjadinya inflow pada pasar SUN domestik, yield SUN juga mengalami penurunan, berturut-turut dari posisi 30 September sebesar 6,92% menurun menjadi 6,34% pada 31 Oktober, dan pada 4 November 2011 turun lagi menjadi 6,22%. Ø Sedangkan Yield Global Bond 10 Y per 31 Oktober berada pada posisi 3,93%, turun dari posisi 31 September 4,85% di tengah mulai meredanya gejolak yang terjadi di pasar finansial global, terutama setelah keluarnya hasil KTT Eropa. Namun pada posisi 4 November, yield global bond 10 Y kembali naik tipis ke level 3,96%.
Sumber: Bloomberg
Harga rata-rata komoditas internasional cenderung turun 1,925.0
Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11
1.00
0.60
0.64 0.30
USD/Troy Ounce
USd/pound
1.40
Nikel
N D J F M A M J
Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11 1,671.25
1,525.0
1,344.78
1,325.0 1,125.0
N D J F M A M J J A S O
J A S O
Gandum
7.9
7.80 6.54
6.80
Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11
5.80
6.52
4.80
USD/bushel (56 lb)
USD/bushel (60lb)
Emas
925.0
0.20
8.80
1,725.0
ØHarga komoditas internasional pada bulan Oktober cenderung menurun. Penurunan ini berlanjut sampai dengan awal November.
Jagung
6.9 5.9 4.9
Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11
6.15 5.16
3.9 2.9
3.80 N D J F M A M J
Sumber: Bloomberg
J A S O
N D J F M A M J
J A S O
ØKomoditas tambang yang mengalami penurunan signifikan pada bulan Oktober adalah nikel, yaitu sebesar +18%(mtm), emas sebesar +6%(mtm), yang antara lain disebabkan oleh mulai menurunnya risiko investasi di pasar uang global, terutama setelah KTT Eropa dan berita pertumbuhan ekonomi AS yang positif. ØSementara itu, pelemahan terjadi pada komoditas gandum dan jagung yaitu sebesar +7%(mtm) dan +8%(mtm), diakibatkan oleh adanya laporan yang menyebutkan bahwa jumlah persediaan gandum dunia untuk tahun ini akan meningkat 4,7% menjadi 202 juta metrik ton dibandingkan tahun lalu.
Harga komoditas domestik cenderung turun… Rp/Kg
Bawang Merah
25,000
Rp/Kg 19,000
22,000
18,000 18,299
19,000 16,000
Nov 09 s.d. Okt 10
14,640
10,000
Nov 10 s.d. Okt 11
17,000
16,755 15,957
15,000
Ø
14,000 N D J
45,000
Nov 09 s.d. Okt 10
16,000
Nov 10 s.d. Okt 11
13,000
Rp/Kg
Ø
Telur Ayam
F M A M J
J A S O
Cabai Merah Keriting Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11
38,000
N D J Rp/Kg 8,000 7,500
F M A M J
Beras Nov 09 s.d. Okt 10 Nov 10 s.d. Okt 11
7,000
31,000 23,284 21,714
24,000
6,000
10,000
5,500 F M A M J
J A S O
Sumber: Kementerian Perdagangan
7,590
6,655
6,500
17,000
N D J
J A S O
Ø
N D J
F M A M J
J A S O
Penurunan juga terjadi pada komoditas domestik. Kondisi ini secara umum disebabkan oleh penurunan tarif beberapa jasa angkutan seperti kereta api, angkutan antar kota, serta angkutan udara. Kecuali harga daging yang bergerak naik di awal November seiring adanya perayaan Idul Adha. Komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan pada bulan oktober adalah bawang merah, dengan penurunan sebesar +7%(mtm). Disusul, harga telur yang turun hingga +5%(mtm). Sementara itu, harga cabai merah keriting menunjukkan kenaikan +25%(mtm). Kenaikan harga komoditas dimaksud antara lain dipicu oleh terlambatnya musim tanam cabai di beberapa daerah. Sedangkan, harga komoditas beras domestik stabil dengan mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebesar +2%(mtm).
Ringkasan… Indikator Inflasi Nilai Tukar Rupiah Nilai Tukar Regional Pasar Modal Domestik Bursa Saham Int'l Komoditi Domestik Komoditi Int'l
Kondisi
Terima Kasih