LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
PENGARUH GRADASI PADA CAMPURAN ASPAL PORUS TERHADAP KEMAMPUAN PERMEABILITAS DAN KINERJA MARSHALL Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun
Ketua/Anggota Tim
Ir. Ludfi Djakfar, MSCE, Ph.D.
NIDN
0009076405
Dr. Ir. Yulvi Zaika, MT.
NIDN
0007076810
Hendi Bowoputro, ST, MT.
NIDN
0010097505
Dibiayai oleh : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor : 023.04.2.414989/2014, Tanggal 5 Desember 2013, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor 157 Tahun 2014 tanggal 10 April 2014 UNIVERSITAS BRAWIJAYA Oktober 2014
RINGKASAN Perkembangan kawasan perkotaan di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini mengalami pertambahan yang cukup signifikan. Penambahan penduduk di kawasan perkotaan yang cukup pesat ini menyebabkan perubahan tataguna lahan. Lahan-lahan pertanian banyak dikonversi menjadi kawasan perumahan dan bisnis. Demikian juga banyak lahan terbuka hijau yang kemudian terkonversi menjadi bangunan. Konsekuensi dari kondisi tersebut adalah berkurangnya ruang terbuka hijau dan berkurangnya kemampuan wilayah dalam menyerap air, khususnya pada waktu musim hujan. Akibatnya, pada musim penghujan terjadi banjir hampir di seluruh bagian kota. Selain itu, dengan berkurangnya resapan juga berakibat pada menurunnya debit air, khususnya air permukaan pada sebagian kawasan kota. Oleh karena itu, perlu dilakukan kebijakan-kebijakan terpadu dalam rangka konservasi air maupun dalam rangka penanggulangan permasalahan banjir. Salah satu potensi yang dapat dikembangkan di Indonesia adalah penggunaan struktur jalan yang tidak kedap air, atau umum disebut Porous Pavement. Porous pavement jenis struktur perkerasan jalan yang memperbolehkan air hujan
masuk kedalam lapisan
perkerasan jalan untuk kemudian diserapkan ke dalam tanah. Tujuan penelitian pada tahap ini adalah untuk mengevaluasi kinerja perkerasan aspal porus dengan menggunakan pengujian semi lapangan. Alat untuk melakukan pengujian ini juga dikembangkan sebagai bagian dari kegiatan penelitian ini. Sebanyak 2 struktur perkerasan aspal porus + 1 perkerasan aspal reguler sebagai kontrol akan dibangun dan dilakukan pengujian dalam hal tegangan dan tegangan serta defleksi yang terjadi pada setiap lapisan perkerasan. Selain itu, analisis Finite Element juga akan dilakukan untuk memverifikasi hasil pengujian ini. Sebelum pembuatan field test, material yang akan digunakan dilakukan pengujian, khususnya material aspal porous dengan menambahkan additive Gilsonite. Penambahan additive ini diperlukan untuk meningkatkan nilai stabilitas dari campuran yang pada penelitian sebelumnya belum memuaskan. Hasil pengujian aspal porous dengan Gilsonite menunjukkan bahwa penambahan additive telah meningkatkan nilai Stabilitas Marshall memenuhi spesifikasi Marshal AAPA, khususnya pada kadar Gilsonite 6%-10%. Namun nilai VIM pada campuran aspal porus ini mengalami penurunan hingga tidak memenuhi syarat spesifikasi. Hal ini dikarenakan zat additive Gilsonite tidak tercampur seluruhnya dengan aspal pada suhu pencampuran 160°C !
iii!
sehingga fungsi zat additive Gilsonite berubah menjadi fillier pada campuran. Untuk membuktikan hal ini maka dilakukan pembuatan benda uji dengan perlakuan suhu pencampuran Gilsonite dengan aspal pada suhu 200°C. Perlakuan suhu pencampuran ini menunjukan peningkatan yang signifikan pada karakteristik marshall aspal porus. Langkah selanjutnya dalam penelitian ini adalah mengadakan pengujian untuk material pondasi dan kemudian melakukan pengujian pembebanan untuk mengetahui kinerja dari aspal porous jika disimulasikan dalam bentuk struktur perkerasan yang sesungguhnya.
Kata kunci : Aspal porous, finite element, kinerja aspal, field test
!
iv!
!
DAFTAR PUSTAKA Asphalt Institute. 1984. Mix Design Methods for Asphalt Concrete and other Hot Mix Types, Manual Series No 2 ( MS-2 ). 1 st Edition, Lexington, Kentucky, USA. ASTM International (2007). Standart Test Method Laboratory Compacted Soils( D1883-07E2)
for California Bearing Ratio of
ASTM International (2007). Standart Test Method Constant Head (D1883-07E2)
for Permeability of Granular Soil
ASTM International (2006). Standard Test Method for Marshall Stability and Flow of Bituminous Mixtures (D6927-06) Australian Asphalt Pavement Association (AAPA) ( 2004). National Asphalt Specification. Bina Marga (2010). Spesifikasi Umum Umum.
Campuran Berbutir Panas. Penerbit Pekerjaan
Charles River Watershed Association (2008). Low Impact Best Management Practice Information Sheet. Washington. Charlesriver.org Dian, I. (2008). Pengukuran Kapasitas Infiltrasi dan Daya Dukung Permeable Pavement Untuk Jalan Lingkungan Dengan Menggunakan Material Lokal FDOT (2007). Compressive Strenght of Pervious Concrete Pavement. Florida. University of Central Florida. Ferguson, B.K. (2005). Porous Pavements, Boca Raton, FL: CRC Press Interpave (2003). Guide to the design construction and maintenance of concrete block permeable pavements. the British Precast Concrete Federation, Coventry. Krebs, R.D dan Walker, R.D. 1971. Highway Materials. McGraw-Hill Book Company. New York, USA. New Jersey Stromwater (2004). Stromwater BMP Manual. New Jersey Nurwidyanto, I., dkk. (2005). Estimasi Hubungan Porositas dan Permeabilitas Pada Batu Pasir. Semarang. FPIK UNDIP Patrick, et al., (2012). Infiltration and Clogging by Sand and Clay in a Pervious Concrete Pavement System. www.ascelibrary.org Pennsylvania Stromwater (2005). Comperehensive Stromwater Management (BMPs). Richardson, D. (1997). Drainability Characteristics of Granular Pavement Base Material. Florida. www.ascelibrary.org
!
68!
!
Sansalone (2012). Permeable Pavement as aHydraulic and Filtration Interface for Urban Drainage. Florida. www.ascelibrary.org Sarwono, D dan Astuti Koos Wardhani (2007). “Pengukuran Sifat Permeabilitas Campuran Porous Asphalt”. Media Teknik Sipil. Setyawan. A dan Sanusi (2008). “Observasi Properties Aspal Porus Berbagai Gradasi Dengan Material Lokal”. Media Teknik Sipil. Sujono. E. R. 2012. “Pengaruh Daya Dukung dan Permeabilitas Akibat Variasi Gradasi Agregat Lapisan Pondasi Porous Pavement”. Malang. Takahashi, Shigekhi & Partl, Manfred (1999). “Improvement of Mix Design For Porous Asphalt”. EMPA Uberlandstrasse 129 CH-8600 Dubendorf. Switzerland. Tanan, B. 2010. “Kajian Eksperimental Karakteristik Aspal Porus dengan Menggunakan High Bounding Asphalt (HBA 50) dan Agregat Maksimum 14 mm”. Adiwidia. UNHSC (2009). Design Specifications for Porous Asphalt Pavement and Infiltration Beds. Durham. Wesley, L.D. (1977). Mekanika Tanah. Jakarta. Badan Penerbit Pekerjaan Umum Yamin. M. 2001. “Modifikasi Marshall Dalam Perencanaan Campuran Porus Aspal Untuk Cement Treated Asphalt Mixture (CTAM)”. Bali ZHANG, L., Ong, G.P., Fwa, T.F. (2012). A Review On The Use Of Porous Pavements To Reduce Tyre-Pavement Noise. Proceedings. APTE VII , Songkhla, Thailand, June 2012.
!
69!