Bidang Unggulan UB :Ketahanan Pangan Kode/Nama Rumpun Ilmu: 185/Agribisnis
LAPORAN AKHIR PENELITIAN UNGGULAN PERGURUAN TINGGI (U)
PENGEMBANGAN LEMBAGA INVESTASI PANGAN PEDESAAN (SMART RURAL FOOD ENTERPRISE) BAGI PETANI GUREM DI LINTAS SELATAN JAWA TIMUR
TIM PENGUSUL MangkuPurnomo, SP., M.Si., PhD 20047702 Dr. Rer.pol., WildanSyafitri, SE., ME 10126903 Handono, SP., MP., MBA 16078202 Nila Firdausi Nuzula, S.Sos., MBA., PhD 30057302 Dibiayai oleh : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Melalui DIPA Universitas Brawijaya Nomor : DIPA-023.04.2.414989/2013, Tanggal 5 Desember 2012, dan berdasarkan SK Rektor Universitas Brawijaya Nomor : 295/SK/2013 tanggal12 Juni2013
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DESEMBER 2013
RINGKASAN Hingga saat ini pendekatan peningkatan pembangunan ekonomi pedesaan hanya bertumpu pada model konvensional yakni memberdayakan kelompok agar mereka bertranformasi atau paling tidak mampu untuk membuat sebuah unit usaha yang kompetitif. Kenyataannya, usaha kelompok yang betul-betul kuat secara ekonomi tanpa intervensi pemerintah sangat jarang. Koperasi, khususnya koperasi pedesaan memang ada beberapa yang cukup kuat pengaruhnya, namun sebagian besar tumbuh karena campur tangan pemerintah melalui berbagai program bantuan. Program-program pemerintah untuk mengembangkan ekonomi desa seperti PUAP, UPK, dan program-program lainnya terbukti belum menghasilkan kelembagaan ekonomi pedesaan yang tangguh. Oleh karena itu, terobosan baru berupa pengembangan kelembagaan investasi pangan “Smart” rural food
enterprice
(SRFE) untuk efisiensi investasi pangan yang fokus untuk melayani usaha tani gurem sebagai bagian terbesar penduduk kita sangat mendesak untuk segera didesain dan di implementasikan. Riset ini secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap yakni tahap membangun desain kelembagaan, strategi dan rencana aksi lembaga investasi, serta implementasi lembaga investasi. Hasil penelitian digunakan oleh pemerintah daerah dan swasta khususnya UMKM sebagai instrumen untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani. Lintas Selatan Jawa Timur dipilih karena kawasan ini diproyeksikan menjadi sentra pertumbuhan baru disamping kawasan utara dengan dibangunnya jalan lintas selatan. Selain itu, SRE dapat menjadi jawaban atas kegagalan pemerintah dalam mengembangkan kelembagaan ekonomi pedesaan selama ini. Metodologi kajian menggunakan tiga instrumen: statistik-deskriptif, focus group discussion, dan participatory research appraisal/stakeholder analysis procedure.
Kata kunci: Smart rural enterprice, lembaga investasi, ketahanan pangan, lingkungan, Lintas Selatan, Jawa Timur
DAFTAR PUSTAKA
Acemoglu, D., Johnson, S. and Mitton, T. (2009), Determinants of Vertical Integration: Financial Development and Contracting Costs. The Journal of Finance, 64: 1251– 1290. doi: 10.1111/j.1540-6261.2009.01464.x Ashari. 2006. Potensi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaandan Kebijakan Pengembangannya. Pusat Anaisis Sosial dan Kebijakan Pertanian, Bogor. Volume 4 No.2, Juni 2006 : 146-164. Benjamin Klein, Robert G. Crawford, Armen A. Alchian (1978), Vertical Integration, Appropriable Rents, and the Competitive Contracting Process Author(s): Source: Journal of Law and Economics, Vol. 21, No. 2 (Oct., 1978), pp. 297-326 Published by: The University of Chicago Press de Soto, H. 2001. The Mysteri of Capital: Why Capitalism Triumphs in The West and Fails Eveerywhere Else. Daily Telegrap. London. Departemen Pertanian Indonesia. 2010a. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan(PUAP) 2008. http://database.deptan.go.id/puap [10 April 2011] __________________________ 2010b. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan(PUAP) 2010. http://database.deptan.go.id/puap [10 April 2011] Djakapermana, Ruchyat Deni. 2010. Pengembangan Wilayah Melalui pendekatan Kesisteman. IPB Press. Bogor Hanani, Nuhfil. 2012. Strategi Enam Pilar Pembangunan Ketahanan Pangan. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Mehrteab, Habteab Tekie. 2004. Adverse Selection And Moral hazard In Group-Based Lending: Evidence From Eritrea. Thesis. Faculty of Economics. University of Groningen. Nainggolan, Kaman. 2005. Pertanian Indonesia Kini dan Esok. Pustaka Sinar Harapan: Jakarta. Nainggolan, Kaman. 2006. Politik Pangan dan Kesejahteraan Petani. Makalah disampaikan dalam Seminar dan Lokakarya Nasional “Rekonstruksi Politik Pertanian Indonesia” yang diselenggarakan oleh PERHEPI dan Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian – Universitas Brawijaya. Malang. 19 Desember. Tidak dipublikasikan Norton, George W. dan Jeffry Alwang. 1993. Introduction to Economics of Agricultural Development. McGraw-Hill. Singapore Philip C. C. Huang (2013), China’s New-Age Small Farms and Their Vertical Integration: Agribusiness or Co-ops? Modern China March 2011 vol. 37 no. 2 107-134 Rachbini, Didik J., et. al. 2011. Outlook Industri 2012: Strategi Percepatan dan Perluasan Agroindustri di Indonesia. INDEF dan Kementerian Perindustrian. Jakarta
99
Ross, Adam and Paula Savanti. 2005. Empirical Analysis of the Mechanisms of Group Lending. Institute of Financial Management and Research (IFMR) Stiglizt, Joseph and Arnott, Richard. 1988. The Basic Analytics Of Moral Hazaard. National Bureau Of economic Research. Working Paper No. 2484. Undang-Undang RI No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan World Bank. 2007. Tools for Institutional, Political, and Social Analysis of Policy Reform: A Source for Development Practinioners. Washington D.C Yustika, Ahmad Erani. 2008. Ekonomi Kelembagaan: Definisi, Teori, dan Strategi. Bayumedia. Malang
100