LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI INOVASI DAN KREATIFITAS KAMPUS (IbIKK)
IbIKK WISATA RELIGI HINDU BALI Tahun ke 3 dari rencana 3 tahun
Ketua Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par
NIDN: 0016048103
Anggota I Made Pradana Adiputra, SE,SH., M.Si Dr. Edi Sujana, SE,M.Si,Ak Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc.
NIDN: 0009117307 NIDN: 0027077303 NIDN: 0027077303
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2014 1
HALAMAN PENGESAHAN Judul Pelaksana Nama Lengkap NIDN Jabatan Fungsional Program Studi Nomor HP Alamat surel (e-mail) Anggota (1) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Anggota (2) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Anggota (3) Nama Lengkap NIDN Perguruan Tinggi Institusi Mitra Nama Mitra Alamat Penanggung Jawab Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Keseluruhan
: IbIKK Wisata Religi Hindu Bali : Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par : 0016048103 : Lektor : Perhotelan DIII : 081805536690 :
[email protected] : I Made Pradana Adiputra, SE,SH., M.Si : 0009117307 : Universitas Pendidikan Ganesha : Dr. Edi Sujana, SE,M.Si,Ak : 0027077303 : Universitas Pendidikan Ganesha : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc. : 0027077303 : Universitas Pendidikan Ganesha : : : : Tahun ke 3 dari rencana 3 tahun : Rp. 120.000.000,: Rp. 388.800.000,-
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Singaraja, 10 Nopember 2014 Ketua
Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par, M.Par NIP. 198104162005012002 Menyetujui, Ketua Lembaga Pengabdian
Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd. NIP. 196702211993031002
Prof. Dr. Ketut Suma, MS NIP. 195901011984031003
2
RINGKASAN Wisata Religi merupakan salah satu perjalanan wisata yang dikembangkan dengan menyikapi fenomena manusia yang kembali sadar sebagai manusia yang homo religius. Namun, banyaknya pekerjaan yang sedang dijalani umat Hindu khususnya sering kali mereka mengalami kesulitan untuk mengatur waktunya dalam melakukan perjalanan
religi
yakni
ke
pura-pura.
Memahami
kondisi
tersebut,
maka
pengembangan wisata religi yang dikembangkan oleh para pelaku pariwisata ternyata telah mampu memberikan solusi bagi umat Hindu yang ingin melakukan aktifitas religi, dimana mereka menyerahkan perjalanan religinya kepada travel agent, yang akhirnya melahirkan paket wisata religi. Keunikan pura yang ada di Bali ternyata tidak saja menarik untuk dijadikans ebagai tempat untuk bersembahyang, namun beberapa dari pengunjung juga tertarik untuk memahami dan mempelajari tentang pura. Berusaha mengambil peluang tersebut, dan menyesuaikan dengan bidang keahlian yang dimiliki maka paket wisata religi yang dikembangkan oleh travel Undiksha yang sudah diberi nama Ganesha Tours and Travel memiliki keungulan yakni:1) memberikan layanan perjalanan wisata yng sesuai dengan kebutuhan konsumen; 2) mampu menjelaskan keunikan pura dengan memahami pura berdasarkan kajian secara semiotika khususnya membaca hidden transcript yang ada di setiap pahatan dan artefak yang ada di pura; 3) mampu mengajak masyarakat untuk lebih memahami potensi pura sehingga mau menjaga pura sebagai tempat suci sebagai objek wisata, untuk itu perlu dilakukan pendampingan secara teratur; 4) Travel ini juga bisa menjadi tempat untuk belajar bagi mahasiswa yang mengambil jurusan kepariwisataan. Selain wisata religi, travel ini juga mengembangkan jasa layanan wisata lainnya seperti melayani wisata riset bagi peneliti, dan kegiatan studi lapangan bagi mahasiswa. Dengan demikian, travel ini tidak saja bermanfaat bagi lembaga, dosen dan mahasiswa, namun juga bagi masyarakat. Usaha ini akhirnya dapat memberikan berbagai manfaat bagi lembaga Universitas Pendidikan Ganesha, baik pengelola IbIKK, kontribusi pendapatan ke lembaga, bagi LPM dan tempat pembelajaran bagi mahasiswa.
Kata Kunci: Wisata, Religi, Bali. 3
PRAKATA Om Suastyastu, Puji syukur pertama pelaksana kegiatan IbIKK Wisata Religi ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas pemikiran yang cerdas dan bijak yang telah diberikan-Nya kepada kami, sehingga pada tahun ini usaha yang bergerak di bidang jasa perjalanan wisata ini masih dapat berjalan dengan baik. Usaha berupa travel ini diperuntukkan tidak saja sebagai salah satu unit bisnis bagi lembaga tetapi juga sebagai tempat untuk melatih dosen dan mahasiswa untuk memahami operasional kerja travel pada umumnya. Pada kesempatan ini, pelaksana kegiatan IbIKK Wisata Religi juga ingin mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pelaksanaan kegiatan. Terimakasih kami ucapkan dengan tulus kepada: 1. Kepada Dirjen Dikti dan timnya yang telah memberi kesempatan bagi pelaksana kegiatan IbIKK Wisata Religi untuk mengembangkan kemampuan berwirausaha sehingga kami dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kami, lembaga pendidikan, mahasiswa dan masyarakat. 2. Kepada Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Undiksha beserta staff yang telah membantu dalam hal administrasi sehingga kegiatan IbIKK ini dapat terlaksana sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 3. Khusus kepada konsumen yang telah mempercayai perjalanan wisatanya untuk ditangani oleh Ganesha Tours and Travel kami ucapakan terimakasih dan semoga untuk perjalanan selanjutnya tetap menggunakan Ganesha Tours and Travel sebagai biro jasa perjalanan. Pada kesempatan ini, pelaksana kegiatan IbIKK Wisata Religi telah berusaha dengan baik untuk menghasilkan sesuatu yang dapat bermanfaat bagi dosen, mahasiswa, bagi masyarakat dan bagi lembaga pendidikan. Namun, kami percaya bahwa kesempurnaan bukanlah milik manusia. Untuk itu berbagai kritik dan saran membangun yang berguna bagi pengembangan usaha ini tetap diharapkan. Akhir kata, semoga hasil usaha ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak khususnya bagi lembaga pendidikan Undiksha.
Tim Pelaksana Kegiatan IbIKK Wisata Religi,
Nopember, 2014
4
DAFTAR ISI Sampul Muka Halaman Pengesahan Ringkasan Prakata Daftar Isi I. PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi 1.2 Keunggulan Produk 1.3 Spesifikasi Produk 1.4 Kaitan Produk dengan Temuan Perguruan Tinggi 1.5 Dampak dan Manfaat IbIKK II. TARGET LUARAN 2.1 Target Luaran Tahun 2014 III. METODE PELAKSANAAN 3.1 Bahan Baku 3.2 Produksi 3.3 Proses 3.4 Manajemen 3.5 Pemasaran 3.6 Sumber Daya Manusia 3.7 Fasilitas 3.8 Finansial IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kualifikasi Tim 4.2 Relevansi Skill 4.3 Sinergi 4.4 Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana 4.5 Kedudukan Tim Pengusul dan Hubungan IbIKK dengan Perguruan Tinggi 4.6 Akuntabilitas Pemasukan dan Pengeluaran V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Kegiatan Operasional Travel Tahun 2014 5.2 Kendala yang di Hadapi Pada Tahun 2014 5.3 Soslusi yang di Lakukan Dalam Menghadapi Kendala 5.4 Dampak dan Manfaat IbIKK VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran LAMPIRAN 1. Instrumen 2. Personalia Tenaga Pelaksana beserta Kualifikasinya 3. Publikasi
5
ii iii iv v 1 1 3 4 4 5 6 6 7 7 7 8 8 9 10 13 14 15 15 15 15 16 17 17 18 18 34 35 36 37 37 38 39 43 56
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi Wisata religi atau wisata spiritual, saat ini memang sedang cukup diminati oleh konsumen baik lolak maupun luar. Hal ini terjadi karena perubahan kebutuhan pasar yang awalnya menganggap melakukan aktivitas religi atau spiritual adalah sesuatu yang bersifat religious, kini bergerser ke pemikiran yang menganggap bahwa sestau yang bersifat spiritual adalah menciptakan kenyamanan dan kesenangan pada diri sendiri. Meminjam gagasan yang dikemukakan Aldin (2007) bahwa spiritual bias bermanifestasi dalam bentuk antusiasme terhadap hal-hal yang transenden dan sakral. Antusiasme yang dimaksud sebagai bentukan dari pengalaman dan lingkungan yang membentuk dunia dan pandangan hidup seseorang selama sekian tahun kehidupannya, sehingga melalui bentukan itulah spiritualitas menemukan jalannya untuk bermanifestasi dalam kehidupan manusia. Spiritual sebagai sesuatu yang member makna khusus bagi setiap individu yang melakukan aktifitas sosial budayanya, termasuk memiliki makna yang bersifat subjektif, hal ini disebabkan karena cara yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam mencapai kepuasan bhatin. Ganesha Tours and Travel merupakan salah satu biro perjalanan wisata yang didirikan oleh Universitas Pendidikan Ganesha melalui lembaga pengabdian kepada masyarakat dan dikelola oleh tim penyusun proposal IbIKK Wisata Religi. Biro perjalanan wisata ini memiliki karakteristik yang merupakan ciri kahsnya yakni menangani perjalanan religi dan atau spiritual, dimana di dalamnya wisatawan tidak hanya bertujuan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan, namun juga memberikan kepuasan terhadap sesuatu yang dilihatnya (to know). Hal ini tentu menjadi perhatian yang serius dalam mengembangkan wisata religi yang dijalankan oleh tim wisata religi Hindu Bali ini, karena harus memberikan keterangan yang berkaitan dengan pura-pura atau tempat suci yang dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga wisatawan memperoleh pemahaman tentang keberadaan pura, baik sejarah pura, gambaran umum tentang pura dan aktivitas yang dilaksanakan di pura.
6
Berdasarkan aktivitas operasional yang dilakukan sejak usaha ini berdiri, diperoleh data bahwa minat konsumen terhadap wisata religi yang dijual oleh Ganesha Tours and Travel tidak saja untuk kepentingan bersembahyang, namun juga keinginan untuk bersenang-senang. Di dalam kesenangan tersebut, konsumen juga ingin memahami apa yang dinikmatinya misalnya ketika datang ke suatu pura yang unik dan memiliki nilai historis tentu mereka memerlukan sebuah cerita tentang pura tersebut sehingga mereka terpuaskan dengan perjalanan wisata religinya. Melihat minat konsumen yang tidak hanya ingin mengunjungi pura, melainkan juga tempat-tempat bersejarah atau tempat suci yang buka pura seperti Wihara di Banjar, maka dalam pelaksanaan operasionalnya dikembangkan produkproduk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini dilakukan, mengingat travel yang ruang lingkup perjalanan wisatanya cukup luas. Namun, meskipun demikian adanya bukan berarti usaha ini meninggalkan produk utamanya yakni wisata religi. Dengan membuka peluang secara umum diharapkan usaha IbIKK wisata religi ini dapat lebih dikenal oleh masyarakat, tidak hanya lokal dan luar Bali, namun juga di luar negeri. Sehingga dalam memasarkan produk usaha ini, dibuatlah website dengan alamat situsnya www.ganesha-tours-travel.com. Target konsumen utama dalam usaha ini adalah orang Bali yang berdasarkan data kancah menunjukkan bahwa banyak orang Bali yang beragama Hindu kurang memahami filosofi dari pura itu sendiri, bahkan kurang menjaga kebersihan dan kecantikan pura karena bertujuan hanya untuk sembahyang. Dengan demikian perlu adanya penanaman pemahaman bagi masyarakat Bali yang beragama Hindu tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan pura serta memahami filosofi dari pura itu sendiri. Namun, pura yang dimaksud tidak sebatas pura-pura yang ada di Bali, melainkan juga yang di luar Bali mengingat banyak konsumen yang ingin melakukan persembahyangan ke luar Bali yang disebut dengan tirta yatra. Sedangkan konsumen yang menjadi sasaran tambahan dalam usaha ini adalah orang luar Bali dan luar negeri, baik yang Hindu maupun non Hindu dengan tujuan memperkenalkan pura sebagai sumber daya budaya Bali yang memiliki nilai tinggi baik dari historis, arsitektur maupun filosofinya. Selain itu, keunggulan usaha ini dalam menjelaskan hidden transkrip yang ada pada pahatanpahatan setiap pura yang dikunjungi oleh konsumen telah mampu memberikan
7
kepuasan tersendiri bagi mereka. Hal ini berdampak positip pada minat konsumen untuk melakukan perjalanan wisata religi dengan memanfaatkan Ganesha Tours and Travel, dan sebagai akhir perjalanan konsumen diberikan video perjalanan wisatanya sebagai kenangan yang tentu juga akan menjadi media promosi tersendiri bagi konsumen selanjutnya.
1.2 Keunggulan Produk Produk yang dihasilkan adalah paket tur yang khusus menangani wisata religi. Dalam penjualannya dilakukan proses interaksi kepada konsumen untuk menjelaskan profil pura. Memahami potensi yang dimiliki pura dan berada di lingkungan masyarakat, maka perlu adanya penanaman pemahaman bagi masyarakat Bali yang beragama Hindu tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan pura serta memahami filosofi dari pura itu sendiri. Selain itu, keunggulan usaha ini dalah kemampuan dalam menjelaskan hidden transkrip yang ada pada pahatan-pahatan setiap pura yang dikunjungi oleh konsumen telah mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka. Hal ini berdampak positip pada minat konsumen untuk melakukan perjalanan wisata religi dengan memanfaatkan Ganesha Tours and Travel, dan sebagai akhir perjalanan konsumen diberikan video perjalanan wisatanya sebagai kenangan yang tentu juga akan menjadi media promosi tersendiri bagi konsumen selanjutnya. Selama menjalankan usaha ini dan selama menangani konsumen, tim pengelola IbIKK juga menggali potensi beberapa pura yang bisa dijadikan buku tentang profil kebudayaan Bali yang khusus tentang pura, sehingga buku tersebut bisa dijual kepada konsumen secara umum.
8
1.3 Spesifikasi Produk Produk yang dihasilkan berupa paket wisata, banten, souvenir, jajanan Bali, dan buku tentang pura. Adapun spesifik produk yang ingin dihasilkan pada tahun ketiga (tahun 2014) dapat dipaparkan pada tabel 1 sebagai berikut. Tabel 1. Rencana Spesifik Produk Tahun 2014 Tahun
Tahun III (2014)
Rencana spesifik Produk dan Kapasitas Produksi Spesifikasi Produk Kapasitas Keterangan Produk Dijual kepada konsumen lokal, luar 96 paket 1. Paket wisata Bali dan mancanegara 2. Banten
192 paket
Dibuat dan disediakan oleh Jro Mangku yang merupakan pengempon pura yang akan dikunjungi oleh konsumen
3. Booklet
200 eks
Berisikan tentang gambaran umum secara jelas dan lengkap yang dijual kepada umum khususnya kepada wisatawan
4. Jajanan/makanan lokal khas daerah Bali
960 porsi
Jajanan/makanan lokal dibuat secara higienis sehingga mau dikonsumsi oleh wisatawan/konsumen, dan masyarakat penjual mampu menjelaskan bahan dan proses pengolahan produk jajanan/makanan yang dijual
5. Souvenir
480 pack
Merupakan kerajinan masyarakat lokal
6. Buku
150 eks
Produk tambahan
1.4 Kaitan Produk dengan Temuan Perguruan Tinggi Produk utama yang dihasilkan dalam usaha ini merupakan olahan hasil penelitian yang telah dihasilkan khususnya mengenai potensi sumber budaya dimana pura termasuk di dalamnya, dan potensi sumber daya lainnya yang terkait tentang kepariwisataan. Beberapa hasil penelitian yang digunakan adalah hasil penelitian berupa penelitian Hibah Bersaing, penelitian Strategi Nasional dan penelitian MP3EI yang khusus menggali potensi kebudayaan yang dalamnya terkait dengan pengembangan kepariwisataan Bali.
9
1.5 Dampak dan Manfaat IbIKK Berbagai manfaat dapat dihasilkan melalui usaha Wisata Religi Hindu Bali yakni: a. Peningkatan pemahaman masyarakat dan wisatawan tentang potensi pura, sejarah pura dan segala sesuatu yang terkait dengan pura beserta tradisi di dalamnya yang patut diketahui dan dipertahankan b. Memperkuat pariwisata Bali yang berbasiskan kebudayaan sesuai dengan ikon pariwisata Bali yang tercermin pada Perda Nomor 3 tahun 1974 yang disempurnakan melalui Perda Nomor 3 Tahun 1991 tersebut, menetapkan bahwa pariwisata budaya sebagai jenis kepariwisataan dengan menggunakan kebudayaan Bali, yang dijiwai oleh agama Hindu. Dan pura adalah salah satu artefak kebudayaan Bali. c. Mendapatkan manfaat sosial dan manfaat ekonomis. Manfaat sosial yakni melalui pengembangan usaha ini, maka secara langsung juga menjaga dan melestarikan kebudayaan Bali sehingga dapat diperoleh penghargaan dari pihak Universitas, pemerintah daerah Bali, pemerintah pusat bahkan Unesco. Manfaat ekonomis adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan berbagai produk yang diciptakan. Diharapkan kedepannya usaha ini dapat berkembang menjadi lebih baik dan lebih besar sehingga bisa menjadi pusat studi kebudayaan Bali. d. Melalui dikembangkannya usaha ini, maka Undiksha telah memiliki sebuah wadah yang dapat dijadikan sebagai tempat praktek usaha travel agent, tidak saja untuk meningkatkan kemampuan dosen yang menjadi pengelola namun juga bagi mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah tentang Travel Agent. Sehingga untuk meningkatkan produksi usaha ini, selain menjual wisata religi usaha ini juga memperluas bidang usahanya yakni menangani paket wisata sesuai dengan keinginan konsumen dan juga menangani pemesanan tiket pesawat.
10
BAB II. TARGET LUARAN
2.1 Target Luaran Tahun 2014 Tahun ketiga (2014) akan dilakukan penjualan paket wisata dengan paket yang lebih beragam, sehingga konsumen akan memiliki banyak pilihan dengan harga yang bersaing. Pada tahun 2013 dilakukan juga analisis kebutuhan pasar dan trend yang ada, sehingga memasuki program tahun ketiga yakni tahun 2014, tim sudah memahami produk-produk yang harus diproduksi dan dijual kepada konsumen yang potensial. Dan jaringan kerjasama juga akan diperluas, baik dengan biro perjalanan wisata yang ada di Bali maupun di luar Bali, jasa transportasi dan kelompok-kelompok konsumen yang memiliki program melakukan wisata religi secara rutin. Produk unggulan yang direncanakan diproduksi adalah paket wisata religi Hindu Bali yang dijual kepada konsumen domestik dan mancanegara. Adapun produk yang diproduksi pada usaha wisata religi Hindu Bali ini pada tahun ketiga dapat dipaparkan sebagai berikut: Tabel 2. Produksi Usaha Wisata Relegi Hindu Bali Tahun 2014 Tahun Jenis Produk Paket Banten Souvenir Jajanan Booklet Buku Wisata Bali 2014 96 paket 192 480 pack 960 porsi 200 exs 150 eks paket
Tabel 3. Harga Dan Penjualan Usaha Wisata Religi Hindu Bali Tahun 2014 Tahun
III (2014)
Harga Rata-rata Produk Wisata 1.700.000,-
Banten
125.000,-
Harga Satuan Souvenir Jajanan Bali
12.500,-
6.000,-
11
Booklet
5.500,-
Buku
Jumlah Penjualan (Rp)
35.000,-
205.310.000,-
BAB III. METODE PELAKSANAAN
3.1 Bahan Baku Bahan baku produk pada usaha IbIKK Wisata Religi Hindu Bali adalah 1) pura yang akan dikunjungi sehingga dibuat paket tur wisata religi; 2) Hasil penelitian, buku, artikel yang menulis tentang pura-pura; 3) Banten yang dijual untuk sarana perjalanan wisata religi yang bertujuan untuk sembahyang; 4) souvenir berupa kerajinan tangan dan booklet yang berisikan deskripsi singkat tentang pura-pura yang dikunjungi. Tabel 4. Bahan Baku, Suplai, Mutu dan Alternatif Sumber Bahan Baku Pura
Suplai Seluruh pura di Bali
Hasil Penelitian,
Undiksha
buku, artikel yang menulis tentang pura-pura Banten yang dijual untuk sarana perjalanan wisata religi yang bertujuan untuk sembahyang Souvenir berupa kerajinan tangan dan booklet yang berisikan deskripsi singkat tentang pura-pura yang dikunjungi
Mutu Terawat dan kurang terawatt Bagus
Alternatif Sumber Pura yang ada di luar Bali jika ada yang memesan Universitas lain yang memiliki tema terkait dengan pura
Pemangku
Baik, sesuai dengan pesanan
Para penjual banten
Ganesha Tours and Travel
Bagus
IbIKK Batu Barak
3.2 Produksi Tahun ketiga (2014) dilakukan penjualan paket wisata dengan paket yang lebih beragam, sehingga konsumen akan memiliki banyak pilihan dengan harga yang bersaing. Analisis kebutuhan pasar dan trend yang dilakukan pada tahun 2013 maka memasuki program tahun ketiga yakni tahun 2014, tim sudah memahami produk-produk yang harus diproduksi dan dijual kepada konsumen
12
yang potensial. Dan jaringan kerjasama juga akan diperluas, baik dengan biro perjalanan wisata yang ada di Bali maupun di luar Bali, jasa transportasi dan kelompok-kelompok konsumen yang memiliki program melakukan wisata religi secara rutin. Pada tahun ini dilakukan kerjasama yang lebih erat lagi dalam hal penyediaan transportasi, harga kamar hotel yang lebih murah, dan tiket dengan perusahaan bus dan travel diantaranya Putrajaya, APK, KDA dan Penjor. Melalui kerjasama ini produksi dapat lebih ditingkatkan dari tahun sebelumnya, seperti yang tercermin pada rekapitulasi penjualan paket tur dan tiket pada bab 5. Pada tahun 2014 ini rata-rata 5 paket tur dan 4 tiket terjual per bulannya.
3.3 Proses Proses produksi dan penjualan produk tetap dilakukan di kantor Ganesha Tours and Travel yang berlokasi di depan gedung rektorat Undiksha dan juga menambah sewa tempat untuk promosi di daerah Denpasar yakni di kampus Undiksha Pegok Denpasar. Hal ini perlu dilakukan mengingat jumlah siswa yang kuliah di kampus ini cukup banyak baik untu strata S1 maupun S2. Selain itu, untuk memperluas informasi maka informasi tentang keberadaan travel ini akan diinformasikan diberbagai tempat yang ada di Bali, khususnya pada objek-objek wisata yang memiliki tourist information center nya.
3.4 Manajemen Beberapa hal yang perlu dicermati dan dilakukan pada manajemen ini agar pengelolaan usaha berjalan dengan baik diantaranya : 1) Production Planning Pada tahap perencanaan ini, dilakukan pengembangan produk lebih lanjut yang sesuai dengan selera dan merencanakan teknik promosi. 2) Accounting Sistem akuntansi yang dilakukan adalah melakukan pencatatan segala bentuk pengeluaran dan pendapatan, kemudian dilaporkan secara periodik kepada LPM dan Pembantu Rektor II serta Dikti sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya transparansi pelaporan keuangan dilakukan secara trebuka dan jujur kepada pihak yang berwenang untuk mengetahuinya.
13
Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah inventarisasi peralatan dan perlengkapan, pencatatan penjualan, pengeluaran kas. 3) Bookeeping Buku besar digunakan untuk mencatat perubahan yang terjadi pada perkiraan – perkiraan tertentu yang dipengaruhi oleh adanya transaksi keuangan yang terjadi pada IbIKK Wisata Religi Hindu Bali. 4) Auditing Pencatatan transaksi dilakukan setiap hari, sedangkan pelaporan keuangan kepada pihak-pihak yang terkait yakni Dikti, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pembantu Rektor II. 5) Pajak Pajak yang digunakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku yakni pajak ppn dan pph 21 6) Pola Manajemen Untuk tetap menjaga situasi kerja yang kondusif maka pola manajemen yang digunakan adalah berdasarkan asas kekeluargaan, yakni siapapun yang terlibat di dalam usaha ini (tim IbIKK Wisata Religi dan lembaga Undiksha) berhak mengetahui segala sesuatu yang dilakukan pada usaha ini guna mencapai tujuan bersama yakni menciptakan keuntungan yang diinginkan. Sehingga setiap tiga bulan sekali, senantiasa diadakan rapat untuk memberikan informasi tentang sejauh mana perkembangan usaha ini dan setiap pihak yang terlibat berhak memberikan sumbang pemikiran guna meningkatkan keuntungan bagi usaha IbIKK Wisata Religi Hindu Bali ini, karena usaha ini adalah milik Universitas Pendidikan Ganesha yang tentunya akan memberi kontribus secara regular kepada lembaga.
3.5 Pemasaran Target konsumen utama dalam usaha ini adalah orang Bali yang berdasarkan data kancah menunjukkan bahwa banyak orang Bali yang beragama Hindu kurang memahami filosofi dari pura itu sendiri, bahkan kurang menjaga kebersihan dan kecantikan pura karena bertujuan hanya untuk sembahyang. Dengan demikian perlu adanya penanaman pemahaman bagi masyarakat Bali yang
14
beragama Hindu tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keindahan pura serta memahami filosofi dari pura itu sendiri. Namun, pura yang dimaksud tidak sebatas pura-pura yang ada di Bali, melainkan juga yang di luar Bali mengingat banyak konsumen yang ingin melakukan persembahyangan ke luar Bali yang disebut dengan tirta yatra. Sedangkan konsumen yang menjadi sasaran tambahan dalam usaha ini adalah orang luar Bali dan luar negeri, baik yang Hindu maupun non Hindu dengan tujuan memperkenalkan pura sebagai sumber daya budaya Bali yang memiliki nilai tinggi baik dari historis, arsitektur maupun filosofinya. Selain itu, keunggulan usaha ini dalam menjelaskan hidden transkrip yang ada pada pahatan-pahatan setiap pura yang dikunjungi oleh konsumen telah mampu memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka. Hal ini berdampak positip pada minat konsumen untuk melakukan perjalanan wisata religi dengan memanfaatkan Ganesha Tours and Travel, dan sebagai akhir perjalanan konsumen diberikan video perjalanan wisatanya sebagai kenangan yang tentu juga akan menjadi media promosi tersendiri bagi konsumen selanjutnya. Sistem pemasaran yang digunakan dalam usaha IbIKK Wisata Religi Hindu Bali ini adalah melalui website www.ganesha-tours-travel.com , bekerjasama dengan beberapa travel dan transportasi di Bali, melakukan pendekatakan dengan seluruh HMJ, senat, dan unit –unit di seluruh Undiksha, serta memberikan informasi melalui booklet yang dititip pada beberapa tourist information centre yang ada di objek-objek wisata di Bali.
3.6 Sumber Daya Manusia Dalam menjual produk wisata religi ini sangat diperlukan tenaga kerja yakni manager, tur package, marketing, guide, administrasi dan sopir. Adapun rincian tugasnya adalah sebagai berikut: 1) Manager : bertugas memimpin staff yang bertugas dan mengkoordinasikan semua kegiatan yang harus dilakukan oleh staffnya. Manager ini dituntut agar mampu menciptakan kondisi kerja yang kondusif serta memberikan motivasi yang baik agar staffnya dapat melakukan tugas sesuai dengan rencana kerja yang telah ditentukan. Manager ini harus memiliki kualifikasi minimal S2 di bidang pariwisata karena yang dijual adalah produk pariwisata.
15
2) Tur package : bertugas membuat paket-paket wisata. Tenaga ini harus memiliki kualifikasi minimal S1 dalam bidang pariwisata, yang mengetahui tentang seluruh data tentang pura-pura yang bisa dikemas menjadi daya tarik wisata serta fasilitas apa saja yang harus di dapat oleh konsumen yang membeli paket wisata sehingga mereka mendapatkan kepuasan atas perjalanan wisata yang dinikmatinya. Dalam hal ini operasional dibantu oleh satu tenaga yang sangat mahir dalam membuat desain untuk paket tur sehingga menarik untuk dilihat. 3) Marketing/pemasaran bertugas menjual produk yang telah dibuat yakni paket wisata kepada konsumen baik secara langsung maupun melalui agen-agen yang bergerak di bidang penjualan jasa pariwisata. Selain itu marketing juga harus mengethaui trend pasar yang berkembang setiap saat sehingga mengetahui pangsa pasar yang menjadi target penjualan produk wisata religi. Kualifikasi tengana marketing ini minimal S1 di bidang pemasaran. Pemasaran lebih banyak dilakukan melalui media internet yang di tangani oleh orang yang memahami hal itu. Dan pengenalan usaha ini juga dilakukan door to door yakni mendatangi klien langsung di tempatnya, sehingga lebih mampu menjelaskan jenis usaha yang dijalankan ini. 4) Guide syarat utamanya adalah memiliki kemampuan di bidang verbal yakni mampu berbahasa Indonesia dan Asing dengan baik serta memiliki kemampuan
berkomunikasi
dengan
wisatawan/konsumen
sehingga
wisatawan/konsumen menjadi yakin dengan apa yang diberikan dan dijelaskan oleh guide tersebut. Tenaga guide ini kualifikasinya minimal S1 sastra Inggris. Bagi guide lokal yang diambil dari masyarakat lokal yang berada di sekitar pura (pengempon pura), akan diberikan kursus dalam waktu 3 bulan dengan tujuan agar mereka mampu menjelaskan profil pura dalam bahasa Indonesia dan Asing. Dana kursus sepenuhnya ditanggung oleh pihak pengelola wisata religi Hindu Bali yaitu Travel Religi Undiksha. Apabila tempat kursus cukup jauh jaraknya dari tempat tinggal mereka maka, mereka ditanggung makan dan transport. Setiap bulannya selama mengkuti kursus, guide lokal ini akan di monitoring
oleh
pihak
Travel
Religi
Undiksha
untuk
memantau
perkembangannya. Untuk itu perlu diadakan perjanjian yang mengikat dimana
16
guide lokal selama mengikuti kursus harus benar-benar belajar dan mampu menjadi guide yang professional setelah kursus berakhir. Pada tahun pertama dicari 1 guide lokal, pada tahun kedua dicari dua guide lokal. Dan perekrutan guide akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar dan target pencapaian penjualan. Apabila konsumen terus mengalami peningkatan, maka perekrutan guide pun akan mengalami peningkatan. 5) Administrasi bertugas untuk menginput data-data pada perusahaan yakni: pendapatan penjualan, jumlah karyawan, menyiapkan dokumen-dokumen penting yang menyangkut segala bentuk kegiatan wisata religi ini. Petugas administrasi ini harus memiliki kemampuan dalam mengoperasionalkan komputer dan menguasai sistem pembukuan keuangan perusahaan. Tenaga administrasi ini minimal S1 ekonomi/akuntansi. 6) Sopir bertugas untuk mengantarkan konsumen ke pura-pura yang menjadi objek wisata religi, sehingga sopir ini juga harus tahu aksessibilitas yang ada pada paket wisata tersebut. Tahap ketiga untuk tahun 2014 untuk meningkatkan kualitas produk yang dijual terutama pengemasan paket wisata, maka perlu diadakan pelatihan dan pembinaan. Begitu pula guide yang memandu konsumen perlu ditingkatkan kemampuan dan keterampilan bahasanya. Selain itu untuk meningkatkan kualitas kerja staff, apabila ada seminar atau workshop yang berkaitan dengan bidang kerja yang ditekuni maka staff tersebut akan diberikan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan. Program pengembangan SDM tambahan lainnya adalah melakukan kerjasama dengan masyarakat setempat, juga akan dilakukan pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat untuk menjaga potensi pura yang menjadi objek pada wisata religi ini, dan sebagai media promosi bahwa usaha ini telah memberikan kontribusi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan paradigma yang berlaku saat ini, dimana sebuah usaha dapat dikatakan baik dan mendapat respon yang baik dari konsumen apabila mampu menciptakan hubungan yang baik dengan masyarakat.
17
Tabel 5. Pengembangan SDM Pada Masyarakat Lokal dan MahasiswaTahun 2014 Kegiatan SDM
Tahun III 1. Pelatihan diversifikasi souvenir kepada masyarakat lokal, berupa pelatihan pembuatan dupa secara manual (handmade) yang dapat menjadi daya tarik wisata budaya di pura 2. Praktek mahasiswa Undiksha dalam mengaplikasikan teori travel yang diperolehnya di bangku kuliah
3.7 Fasilitas IbIKK Wisata Religi Hindu Bali telah memiliki ruangan yang sesuai dengan kebutuhan usaha yakni, telah dimilikinya kondisi ruangan yang representative dan kondusif, tersedia penyejuk ruangan, tersedia tempat untuk produksi (meja, kursi kerja, komputer dan ATK, tersedia ruang untuk menerima konsumen, tersedia ruang untuk mengadakan pertemuan dengan tim atau pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan produk dan peningkatan penjualan.
Gambar 2 Ruang untuk bekerja
Gambar 1 Ruang untuk menerima tamu
18
3.8 Finansial Tabel 6. Rencana Arus Kas Tiga Tahun
URAIAN
2012
TAHUN 2013
2014
ALIRAN KAS MASUK 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penjualan Produk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Penyiapan Kantor Sewa Penginapan Sewa Kendaraan Sewa bangunan Operasional Kendaraan Sistem travel Paket Tour Retribusi Obyek Wisata Peralatan Administrasi Kantor Gaji Karyawan Honor Pendamping Buku dan Cetak Booklet Pembinaan dan pelatihan masyarakat Promosi Pajak Presentasi + Laporan + Monev + Artikel
45.545.000 1.000.000 6.000.000 1.000.000 1.000.000 100.000.000 20.000.000 174.545.000
122.912.000 18.240.000 13.266.000 4.974.750 6.431.000 2.250.000 100.000.000 30.000.000 298.073.750
239.720.000 8.400.000 24.000.000 36.000.000 17.280.000 33.600.000 11.500.000 90.000.000 30.000.000 490.500.000
4.000.000 750.000 4.600.000
Jumlah Kas Keluar SURPLUS/DEFISIT SALDO KAS AWAL
9.000.000 3.900.000 600.000 8.900.000 4.000.000 23.200.000 13.000.000 13.520.000 14.500.000 18.000.000 10.000.000 127.970.000 46.575.000 -
9.838.070 15.400.000 67.972.120 2.683.110 4.000.000 4.000.000 39.600.000 13.000.000 20.000.000 15.000.000 6.000.000 19.500.000 15.000.000 231.993.300 66.080.450 46.575.000
11.050.000 12.000.000 234.229.000 4.500.000 5.000.000 4.000.000 20.200.000 11.000.000 5.500.000 7.300.000 6.000.000 19.000.000 10.000.000 349.779.000 140.721.000 112.655.450
SALDO KAS AKHIR
46.575.000
112.655.450
253.376.450
Penjualan Penginapan (Nusa Penida) Penjualan Banten Penjualan Souvenir Penjualan Jajanan Bali Penjualan buku Tiket Dana dari Dikti Dana dari Undiksha Jumlah Kas Masuk ALIRAN KAS KELUAR
19
BAB IV. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
4.1 Kualifikasi Tim Tim pengusul memiliki latar belakang keahlian sebagai berikut: Tabel 7. Kualifikasi Tim No Nama Tim Utama 1 Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par 2 I Made Pradana Adiputra, SE,SH.,M.Si
Kualifikasi Pariwisata Akuntansi
Tim Pendamping 1 Dr. Nyoman Mudana, M.Si 2 Dr. Edi Sujana, SE, M.Si, Ak 3 Dr. I Gede Budasi, M.Ed 4 Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc
Sejarah/Kajian Budaya Auditing Sastra Inggris Manajemen
4.2 Relevansi Skill Hubungan keahlian dengan program yang dikembangkan dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Kajian
pariwisata
untuk
mengkaji
memproduksi produk tentang
memberikan
konsultasi
serta
hal-hal yang berhubungan dengan
persoalan-persoalan pariwisata 2) Manajemen untuk mengkaji pola manajemen yang tepat, sistem pemasaran yang tepat 3) Sastra Inggris untuk membina masyarakat menjadi guide lapangan 4) Akuntansi dan Auditing untuk mengelola administrasi dan keuangan usaha 5) Kajian budaya untuk membantu pengembangan wisata religi yang merupakan dari bagian pemanfaatan modal budaya Bali. Dengan bidang-bidang keahlian yang dimiliki oleh tim pengembang produk maka dapat dihasilkan produk yang berkualitas.
4.3 Sinergi Pariwisata sebagai sebuah industri yang bersifat kompleks maka individuindividu di dalam tim dapat melakukan kerjasama untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Jika masalah dihadapi
20
tersebut menuntut skill yang bersifat spesifik, maka tim akan melakukan kerjasama dengan pihak travel agent, dan usaha pariwisata lainnya yang dipandang perlu dan mumpuni.
4.4 Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana Pengalaman-pengalaman pengabdian kepada masyarakat yang pernah dilakukan oleh tim pengusul dapat dipaparkan sebagai berikut: Tabel 8. Pengalaman Kemitraan Tim Pelaksana No 1
Nama Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par., M.Par
2
I Made Pradana Adiputra, SE,SH., MSi
3
Dr. Edi Sujana, SE, M.Si, Ak
4
Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc
Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat 1) Kajian revitalisasi terminal Sangket sebagai stop over layanan dan pusat informasi objek dan daya tarik wisata kabupaten Buleleng 2) Pelatihan direct selling kepada pedagang acung 3) Pendampingan Penyusunan Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Objek Wisata Desa Penelokan Berbasis Masyarakat Lokal 4) IbIKK Wisata Religi Hindu Bali 1) Pendampingan Penyusunan Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Objek Wisata Desa Penelokan Berbasis Masyarakat Lokal 2) IbIKK Wisata Religi Hindu Bali 1. Pelatihan studi kelayakan bisnis untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa jurusan D3 Akuntansi 2. Pelatihan produksi janus dalam upaya peningkatan pendapatan ibu-ibu di desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng 3. Layanan pendampingan penyususnan dokumen persyaratan administrasi pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah pada rumah sakit umum daerah Kabupaten Buleleng 4. Pelatihan Penghitungan pajak penghasilan dan pengisisan SPT taunan untuk wajib pajak orang pribadi pasca penerapan sunset policy 5. Layanan pendampingan penyusunan laporan keuangan koperasi sesuai standar akuntansi keuangan (PSAK 27 reformat 2007) pada koperasi primer di Kabupaten Buleleng 6. Pelatihan penyusunan rencana bisnis bagi usaha mikro di kota singaraja dalam upaya untuk meingkatkan akses permodalan dan kapasitas usahanya 7. IbIKK Wisata Religi Hindu Bali 1) Pendampingan Penyusunan Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Objek Wisata Desa Penelokan Berbasis Masyarakat Lokal 2) IbIKK Wisata Religi Hindu Bali
21
5
Dr. I Gede Budasi, M.Ed
1. Buleleng Fly-In 2001 2. Buleleng Fly-In 2006 3. Interpreter dalam acara pawai pembangunan dalam rangka menyambut HUT RI 4. Koordinator seksi marketing kegiatan North Bali Culture and Tourism Festival 2010
4.5 Kedudukan Tim Pengusul dan Hubungan IbIKK dengan Perguruan Tinggi
Bagan 1. Struktur Organisasi IbIKK Wisata Religi Hindu Bali DIKTI (Pemantau)
REKTOR UNDIKSHA (Pembina)
KETUA LPM UNDIKSHA (Penanggungjawab)
IbIKK UNDIKSHA (Ketua dan Anggota Pelaksana)
MANAGER (Ketua Pelaksana IbIKK)
Pembuat Paket Tur (Anggota Pelaksana IbIKK)
Pemasaran (Anggota
Guide (Anggota
Administrasi (Anggota
Pelaksana IbIKK)
Pelaksana IbIKK dan staff dr luar)
Pelaksana IbIKK dan staff dr luar)
Tim Pendamping
4.6 Akuntabilitas Pemasukan dan Pengeluaran Uang Pelaporan pemasukan dan pengeluaran uang dibuat secara periodik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan oleh bagian keuangan dan administrasi. Secara akademik laporan pemasukan dan pengeluaran uang pada usaha ini akan dilakukan secara perodik mengikuti aturan yang diberikan oleh lembaga baik pihak LPM maupun Pembantu Rektor II Undiksha.
22
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Kegiatan Operasional Travel Tahun 2014 Kegiatan yang dilakukan pada tahun 2014 diantaranya : (1) penjualan paket wisata , (2) penjualan tiket, (3) pameran di pelabuhan Buleleng, (4) promosi ke sekolah-sekolah dan instansi-instansi, (5) pengabdian kepada masyarakat tentang diversivikasi souvenir. Adapun rincian kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya: 1.
Penjualan paket wisata. Paket wisata yang ditawarkan cukup beragam tidak hanya pada wisata religi yang merupakan produk utama, melainkan juga dijual paket wisata lainnya yang bertujuan untuk memberikan layanan hiburan kepada konsumen. Berikut rincian penjualan paket wisata yang dilakukan selama periode Nopember 2013 – Nopember 2014.
NO
NAMA PEMESAN
NAMA TUR DAN RUTE
1
Ibu Joni (FTK Undiksha) Tanggal 6 November 2013
Sewa Mobil Plus Sopir
2
Prof. Dr. I Wayan Sadia (Jalan Arjuna NO. 13 Singaraja) Tanggal 9 November 2013 I Wayan Riadi (Jalan Sudirman No. 31 Singaraja) Tanggal 12 November 2013
Sewa Mobil Plus Sopir
3
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok Batu - Pura SilayuktiPura Goa Lawah-Pura Andakasa
1 Unit Mobil Avansa Dari Singaraja menuju Bandara Ngurah Rai 1 Unit Mobil Avansa Dari Bandara Ngurah Rai menuju Singaraja
Rp. 450.000
BIAYA YANG DIKELUAR KAN Rp. 400.000
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 30 orang 2 x, Snack 1 x 30 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 4 buah
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
HARGA JUAL / ITEM
23
KEUNTUNGAN Rp. 50.000
4
Uun Ratdyanti Sasmitha (Jalan Udayana No 11 Singaraja, Jurusan D3 Akuntansi) 18 November 2013
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok Batu - Pura Lempuyang Luhur
5
Made Puspa (Jalan Pulau Komodo No 12 Singaraja) Tanggal 25 November 2013 Gusti Ayu Lestari (Desa Baktiseraga) Tanggal 29 November 2013 Made Subagia (Senat FTK) Tanggal 2 Desember 2013
Sewa Mobil Plus Sopir
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 3 unit, Makan 90 orang 2 x, Snack 1 x 90 orang , Yeh Buleleng 15 dus, Pejati 8 buah 1 Unit Mobil Avansa
Sewa Bus 2 Unit
6
7
8
9
10
Rp. 6.680.000
Rp. 5.344.000
Rp. 1.336.000
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Perjalanan Tirtha Yatra
Rp. 3.400.000
Rp. 3.200.000
Rp. 200.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ulun Danu Beratan Pura Sakenan - Pura Uluwatu
1 (satu) paket tour ( Mobil avansa : 4 unit, Makan 20 orang 2 x, Snack 1 x 20 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 5 buah, Parkir
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
Ketut Arjanayasa (Desa Pengelatan) Tanggal 5 Desember 2013 Wayan Sukrawan (Desa Bebetin Singaraja) Tanggal 10 Desember 2013
Sewa Bus 2 Unit
Perjalanan Rekreasi Ke Kebun Raya Bedugul
Rp. 3.400.000
Rp. 3.200.000
Rp. 200.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok Batu - Pura Lempuyang Luhur
Rp. 6.500.000
Rp. 5.200.000
Rp. 1.300.000
Dewa Nyoman Putra (Desa Tejakula, Singaraja) Tanggal 15 Desember 2013
Sewa Mobil 1 Unit
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 2 unit, Makan 58 orang 2 x, Snack 1 x 58 orang , Yeh Buleleng 10 dus, Pejati 8 buah Mobil Avansa Tujuan Rekreasi ke Bali Safari Marine Park
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
24
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 3 unit, Alf Site 18 1 Unit, Makan 100 orang 3 x, Snack 2 x 100 orang , Yeh Buleleng 10 dus, Pejati 12 buah, Boat, Angkutan di Nusa Penida, Parkir Pemberangkat an Tirtha Yatra Sit 35
Rp. 29.760.000
Rp. 28.860.000
Rp. 600.000
Rp. 2.000.000
Rp. 1.900.000
Rp. 100.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok Batu - Pura Silayukti Pura Andakasa Pura Goa Lawah Taman Ujung Soekasada Thirta Gangga
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 2 unit, Makan 60 orang 2 x, Snack 1 x 60 orang , Yeh Buleleng 10 dus, Pejati 5 buah, Tiket Masuk Objek Wisata, Parkir
Rp. 7.500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 1.500.000
Sewa Bus 1 Unit
Pemberangkat an Tirtha Yatra Sit 29
Rp. 1.700.000
Rp. 1.600.000
Rp. 100.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Lempuyang Luhur
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 8 buah
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
11
Dwi Kusumayanti (Pendidikan Tehnik Informatika, Undiksha Singaraja) Tanggal 15 Desember 2013
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok Batu - Pura Goa Giri Putri Pura Puncak Mundi - Pura Dalem Ped
12
Gede Dwija Putra (Desa Pakraman Suwug) Tanggal 25 Desember 2013 Ida Bagus Widiana (UKM Paduan Suara Undiksha Singaraja) Tanggal 25 Desember 2013
Sewa Bus 1 Unit
Made Resika (Jalan Udayana No. 11, UKM Pramuka Undiksha Singaraja) Tanggal 2 Januari 2014 I Gusti Made Rudrasti (Desa Panji Singaraja) Tanggal 10 Januari 2014
13
14
15
25
16
17
18
Gede Arba Dana, SH (Jalan Pulau Timor No. 24 Banyuning Barat, Singaraja) Tanggal 17 Januari 2014 Gede Arba Dana, SH (Jalan Pulau Timor No. 24 Banyuning Barat, Singaraja) Tanggal 19 Januari 2014 Prof. Dr. I Wayan Sadia (Jalan Arjuna No 13 Singaraja) Tanggal 23 Januari 2014
Pemesanan 1 Bus Pariwisata Sit 40
Pemberangkat an dari Singaraja menuju bandara Ngurah Rai
Rp. 2.200.000
Rp. 2.100.000
Rp. 100.000
Pemesanan 1 Bus Pariwisata Sit 40
Pemberangkat an dari bandara Ngurah Rai Menuju Singaraja
Rp. 2.200.000
Rp. 2.100.000
Rp. 100.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Lempuyang Luhur
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 8 buah Pemberangkat an Tirtha Yatra Sit 29
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
Rp. 1.700.000
Rp. 1.600.000
Rp. 100.000
Perjalanan Dari Singaraja menuju Bandara Ngurah Rai Perjalanan Dari Bandara Ngurah Rai Menuju Singaraja
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 4 buah
Rp. 5.000.000
Rp. 4.000.000
Rp. 1.000.000
19
Made Suartana (Jalan Jalak Singaraja) 5 Pebruari 2014
Pemesanan 1 Bus Pariwisata Sit 29
20
Kadek Wijaya Arta (Jalan Gajah Mada Singaraja No. 48) Tanggal 15 Pebruari 2014 Kadek Wijaya Arta (Jalan Gajah Mada Singaraja No. 48) Tanggal 17 Pebruari 2014 I Gede Sudiasa (Desa Tunjung) Tanggal 20 Pebruari 2014
Sewa Mobil 1 Unit
21
22
Sewa Mobil 1 Unit
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura PenulisanPura BaturPura Besakih
26
23
Ketut Sukada (Desa Sangsit) Tanggal 28 Pebruari 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Batur- Pura Besakih
24
Gede Gampil (Desa Tajun Singaraja) Tanggal 1 Maret 2014 Made Susma (Dusun Ideran, Desa Kayu Putih, Singaraja) Tanggal 07 Maret 2014
Pemesanan 1 Bus Pariwisata Sit 29
26
Luh Winda Krisdayani (Jalan Udayana No 11 Singaraja, Jurusan Pendidikan Anak Usia DIni) Tanggal 11 Maret 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ulun Danu Beratan Pura Tanah Lot - Pura Uluwatu Pantai Pandawa
27
Putra Wibawa (Jalan Udayana, No. 11 Singaraja, Jurusan D3 Manajemen Perhotelan) 22 Maret 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ulun Danu Beratan Pura Tanah Lot - Pura Watukaru
25
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Goa Giri Putri - Pura Puncak Mundi - Pura Dalem Ped
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 3 buah Pemberangkat an Tirtha Yatra
Rp. 4.500.000
Rp. 3.600.000
Rp. 900.000
Rp. 1.700.000
Rp. 1.600.000
Rp. 100.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 30 orang 3 x, Snack 2 x 30 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 12 buah, Boat, Angkutan di Nusa Penida, Parkir 1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 5 unit, Makan 145 orang 2 x, Snack 1 x 145 orang , Yeh Buleleng 10 dus, Pejati 4 buah, Tiket Masuk Objek Wisata, Parkir
Rp. 10.000.000
Rp. 8.000.000
Rp. 2.000.000
Rp. 14.850.000
Rp. 11.880.000
Rp. 2.970.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 2 unit, Makan 50 orang 2 x, Snack 1 x 50 orang , Yeh Buleleng 10 dus, Pejati 4 buah, Parkir
Rp. 6.975.000
Rp. 5.580.000
Rp. 1.395.000
27
28
29
Gede Bagus Ambara (Jalan Merpati No. 12 Singaraja) Tanggal 23 Maret 2014 Ni Putu Ida Yuni Astuti ( Jalan Udayana No. 12b Singaraja, Jurusan Pendidikan Sejarah) Tanggal 10 April 2014
Sewa Mobil 1 Unit
Perjalanan Dari Bandara Ngurah Rai Menuju Singaraja
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Puncak PenulisanPura BaturPura Gunung Kawi-Pura Penataran Sasih-Pura Pusering Jagat
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 33 : 1 unit, Mobil Xenia 1 Unit, Makan 40 orang 2 x, Snack 1 x 40 orang , Yeh Buleleng 8 dus, Pejati 5 buah, Parkir
Rp. 4.785.000
Rp. 4.285.000
Rp. 500.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 45 : 1 unit Makan 45 orang 7x, Snack 1 x 45 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 3 buah, Parkir 1 (satu) paket tour (Alf Pariwisata 1 Unit, Makan 15 orang 2 x, Snack 1 x 15 orang , Yeh Buleleng 3 dus, Pejati 2 buah, Parkir Rekreasi ke Kebun Raya Bedugul
Rp. 34.500.000
Rp. 27.700.000
Rp. 6.800.000
Rp. 3.000.000
Rp. 2.400.000
Rp. 600.000
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
30
Edy Sudjana (Jalan Gajah Mada Singaraja) Tanggal 17-20 April 2013
Pemesanan Tirtha Yatra GersikSurabayaMadura
31
Prof. Dr. Ketut Suma, M.S (LPM Undiksha Singaraja) Tanggal 20 April 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ulun Danu Batur-Pura Besakih
32
Ketut Sujana (Jalan Pulau Bali No. 11 Singaraja) Tanggal 21 April 2014
Sewa Mobil 1 Unit
28
33
Jero Puspa (Desa Lokapaksa, Singaraja) Tanggal 3 Mei 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura MelantingPura Kerta Kawat-Pura Pulaki- Pura Pabean-Pura Rambut Siwi
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 45 : 1 unit Makan 45 orang 2x, Snack 1 x 45 orang , Yeh Buleleng 6 dus, Pejati 6 buah, Parkir
Rp. 5.500.000
Rp. 4.400.000
Rp. 1.100.000
34
Komang Indah Wahyuni (Jalan Surapati No. 25, Singaraja) Tanggal 6 Mei 2014 Komang Indah Wahyuni (Jalan Surapati No. 25, Singaraja) Tanggal 10 Mei 2014 Kadek Pujastawan (Jalan Yudistira No. 11 Singaraja) Tanggal 23 Mei 2014
Sewa Mobil 1 Unit
Mengatar dari Singaraja ke Bandara Ngurah Rai
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Sewa Mobil 1 Unit
Mengatar dari Bandara Ngurah Rai Menuju Singaraja
Rp. 450.000
Rp. 400.000
Rp. 50.000
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok BatuPura Lempuyang Luhur
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
37
Komang Wiryanata (Jalan Teratai No. 4 Singaraja ) Tanggal 5 Juni 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Lempuyang Luhur
Rp. 4.000.000
Rp. 3.200.000
Rp. 800.000
38
Ketut Widiasa (Desa Jagaraga, SD 1 Jagaraga) Tanggal 12 Juni 2014
Pemesanan 2 Bus Pariwisata Sit 40
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 8 buah 1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Makan 29 orang 2 x, Snack 1 x 29 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 8 buah Pemberangkat an Thirta Yatra Dari JagaragaPuru Ulun Danu Beratan-Pura Sakenan-Pura Uluwatu-Pura Tratai Bang
Rp. 6.200.000
Rp. 6.000.000
Rp. 200.000
35
36
29
39
GEDE SUDIADNYA NA (SD N 1 Pengelatan Singaraja) Tanggal 13 Juni 2014
Pemesanan 1 Bus Pariwisata Sit 40
40
Dr. Nyoman Tika (Pascasarjana Undiksha Singaraja) Tanggal 22 Juni 2014
Pemesanan 2 Bus Pariwisata Sit 35
41
HMJ ANALIS KIMIA (Jalan Udayana No 11) Tanggal 29 Juni 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra : Pura Ponjok BatuPura Lempuyang Luhur
42
Gede Berata (Desa Singapadu, Gianyar) Tanggal 12 Juli 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra satu keluarga, Pura Lempuyang Luhur
43
Ketut Artayani (Desa Kelusu, Pejeng, Gianyar) Tanggal 13 Juli 2014
44
Wayan Tegeh (Desa Kamasan, Klungkung) Tanggal 27 Juli 2014
Pemberangkat an Dari SingarajaPusat oleholeh SukawatiKertagosaWater Park Gelgel Pemberangkat an dari Bali Beach HotelGWK-Pantai PandawaPusat Oleholeh Krisna
Rp. 3.100.000
Rp. 3.000.000
Rp. 100.000
Rp. 3.400.000
Rp. 3.200.000
Rp. 200.000
1 (satu) paket tour (Bus Executive site 29 : 1 unit, Alf 18 site 18. Makan 48 orang 2 x, Snack 1 x 48 orang , Yeh Buleleng 5 dus, Pejati 8 buah 1 bus 29 seat, konsumsi, banten
Rp. 6.200.000
Rp. 4.960.000
Rp. 1.240.000
Rp. 3.050.000,-
Rp. 2.400.000,-
Rp. 650.000,-
Pemesanan Paket Thirtha Yatra satu keluarga, ke Pura Batur dan Besakih
2 Bus, konsumsi
Rp. 5.500.000,-
Rp. 4.900.000,-
Rp. 600.000,-
Pemesanan Paket Thirtha Yatra satu keluarga, ke Pura Batur dan Besakih
2 Bus, konsumsi
Rp. 5.600.000,-
Rp. 4.900.000,-
Rp. 700.000,-
30
45
Bapak Roni/ Ibu Elly (Malang), Tanggal 28 Juli – 30 Juli 2014
Paket wisata malanglombok
11 orang
Rp. 28.050.000,-
Rp. 25.000.000,-
Rp. 3.050.000,-
46
Putu Sukaryawan (Desa Silakarang, Gianyar) Tanggal 10 Agustus 2014 Made Sukra (Desa Batuan, Gianyar) Tanggal 23-24 Agustus 2014 Handle FGD di puri agung singaraja, tanggal 30 Agustus 2014
Pesan Bus
4 Bus
Rp. 6.800.000,-
Rp. 6.200.000,-
Rp. 600.000,-
Pesan Bus
3 bus, 29 seat
Rp. 10.200.000,-
Rp. 9.300.000,-
Rp. 900.000,-
Konsumsi dan dokumentasi
1 paket kegiatan
Rp. 2.500.000,-
Rp. 2.100.000,-
Rp. 400.000,-
49
Wayan Sujana (Desa Tojan, Klungkung), Tanggal 6 September 2014
Pemesanan Paket Thirtha Yatra satu keluarga, ke Pura Batur dan Besakih
2 Bus, konsumsi
Rp. 5.600.000,-
Rp. 4.900.000,-
Rp. 700.000,-
50
I Gusti Komang Adi Wijaya (Desa Bakti Serage, Singaraja, 13 September 2014)
1 (satu) Paket Tirtha Yatra (Mobil AVP , Bensin , Sopir , Pejati , snack & makan 2x
Rp 950.000,00
Rp 650.000,00
Rp 300.000,00
51
Nyoman Bayu Paramartha (Desa Sinabun, 19 September 2014)
Pemesana Thirta Yatra Paket Keluarga Pura Kerta Kawat, Pura Pulaki, Pura Jayaprana Sewa Bus AC Pariwisata
1 (unit) Bus untuk upacara pernikahan ke Tabanan
Rp 1.400.000,0 0
Rp 1.250.000,00
Rp 150.000,00
47
48
31
52
Putu Sipiliana (Jln. Sudirman, Gang VI. No 2A Singaraja, 20 September 2014)
53
Gede Arista Wijaya (Jalan Pulau Komodo, Gang Ayodya, No. 3 Banyuning Tengah, 23 September 2014) I Gusti Komang Adi Wijaya (Desa Bakti Serage, Singaraja, 3 Oktober 2014)
54
Pemesana Thirta Yatra Paket Keluarga Pura Kerta Kawat, Pura Pulaki, Pura Jayaprana Pemesana Paket Tirtha Yatra Paket Keluarga Ke Pura Puncak Penulisan, Pura Batur, Pura Besakih. Pemesana Thirta Yatra Paket Keluarga Pura Kerta Kawat, Pura Pulaki, Pura Jayaprana Sewa Bus AC Pariwisata
1 (satu) Paket Tirtha Yatra (Mobil AVP , Bensin , Sopir , Pejati , snack & makan 2x
Rp 950.000,00
Rp 650.000,00
Rp 300.000,00
Sewa Mobil AVP , Bensin , Snack & Makan 2x , Sopir, Pejati
Rp 1.000.000,0 0
Rp 800.000,00
Rp 200.000,00
1 (satu) Paket Tirtha Yatra (Mobil AVP , Bensin , Sopir , Pejati , snack & makan 2x
Rp 950.000,00
Rp 650.000,00
Rp 300.000,00
1 (unit) Bus untuk upacara pernikahan ke Tabanan
Rp 1.400.000,0 0
Rp 1.250.000,00
Rp 150.000,00
55
Nyoman Bayu Paramartha (Desa Sinabun, 9 Oktober 2014 )
56
Putu Sipiliana (Jln. Sudirman, Gang VI. No 2A Singaraja, 20 Oktober 2014)
Pemesanan Paket Thirtha Yatra satu keluarga, ke Pura Batur dan Besakih
2 Bus, konsumsi
Rp. 5.600.000,-
Rp. 4.900.000,-
Rp. 700.000,-
57
Jurusan Perhotelan DIII, tanggal 29 – 30 Oktober 2014
Field Trip Study
1 bus, 17 rooms, 33 waterboom package, meals
Rp. 41.850.000,-
Rp. 37.820.000,-
Rp. 4.030.000,-
58
Monarch Singaraja, tanggal 7 Nopember 2014
Besakih
5 Bus, 150 meals
Rp. 11.000.000,-
Rp. 9.250.000,-
Rp. 1.750.000,-
32
Berikut beberapa kegiatan wisata yang pernah ditangani oleh Ganesha Tours and Travel dari periode Nopember 2013 hingga Nopember 2014
Dokumentasi 1. Tirtayatra Jurusan Sejarah
Dokumentasi 2. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika
Dokumentasi 3. UKM Paduan Suara
33
Dokumentasi 4. Senat Mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan
Dokumentasi 5. Jurusan Perhotelan DIII
Dokumentasi 6. Koperasi Lumbung Harta
34
Dokumentasi 7 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
Dokumentasi 8. Kegiatan Table Manner dan Studi Lapangan Jurusan Perhotelan
Dokumentasi 9 Kegiatan Wisata Riset Dosen Malang
35
Dokumentasi 10 Tirtayatra ke Besakih Mahasiswa dan Dosen Monarch Singaraja 2. Penjualan tiket. Tiket merupakan produk tambahan yang mana penjualan dilakukan dengan melakukan kerjasama dengan travel yang memiliki ijin ASITA yang berlokasi di denpasar yakni Travel Karunia Dewata Abadi. Berikut rincian penjualan tiket selama periode
Nopember 2013
Oktober 2014. NO
TGL
NAMA
URAIAN
1
24-Jan14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd ZIH5KM
2
10-Feb14
Mr.Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 28U438
3
10-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 28U438
4
12-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 28U438
5
19-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd YQ27ST
6
19-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd YQ27ST
36
Dps - Jkt 26 Jan GA 405 09.00 - 10.00 Garuda Indonesia Dps - Jkt 11 Feb GA 401 06.30 - 07.30 Garuda Indonesia Jkt - Dps 12Feb GA 426 15.45 - 18.50 Garuda Indonesia Jkt - Dps 13 Feb GA 414 17.15 - 20.20 Garuda Indonesia Dps - Jkt 21 Feb GA 405 09.00 - 10.00 Garuda Indonesia Jkt - Dps 22 Feb GA 426 15.45 - 18.50 Garuda Indonesia
hingga
7
24-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 3YRLH2
8
24-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 3YRLH2
9
25-Feb14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 3YRQVP
10
3-Mar-14
11
20-Mar14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 2LKCN9
12
21-Mar14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 2O93ED
13
11-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 38H5QM
14
11-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 37GSGS
15
12-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd KQXVEJ
16
13-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 37GSGS
17
17-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 3YRUDR
Pak Edy
Jkt - Dps 27 Feb GA 412 17.00 - 20.05 Garuda Indonesia Dps - Upg 2 Mar GA 675 Upg - Dps 3 Mar GA 625 07.00 - 08.20 / 18.35 - 20.00 Garuda Indonesia Dps - Jkt 5 Mar GA 405 Jkt - Dps 7 Mar GA 426 09.00 - 10.00 / 15.45 - 18.10 Garuda Indonesia Dps - Jkt 21 Mar GA 439 16.10 - 17.10 Garuda Indonesia
Jkt - Dps 22 Mar 14 GA 426 15.45 - 18.50 Garuda Indonesia
Dps - Jkt 12 Apr 14 GA 403 08.05 - 09.00 Garuda Indonesia
Jkt - Dps 13 Apr 14 GA 404 09.40 - 12.40 Garuda Indonesia
Jkt - Dps 14 Apr 14 JT 12 13.30 - 16.20 Lion Air
Jkt - Dps 14 Apr GA 400 05.40 - 08.40 Garuda Indonesia
Tirta Yatra Bali - Sumenep
37
Dps - Jkt 26 Feb GA 415 17.55 - 18.55 Garuda Indonesia
18
22-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 4SFA5W
19
22-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 4SY4WK
20
22-Apr14
21
22-Apr14
22
25-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 42YS3V
23
29-Apr14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 49YYZH
24
23 Mei 14
Mr. I Nyoman Sila GLFQNP
Dps - Sub 26 Mei IW 1805 08.15 - 08.25 Wings Air
25
23 Mei 14
Mr. I Nyoman Sila ELRHGO
Sub - Dps 27 Mei 14 IW 1824 14.20 - 16.30 Wings Air
26
25 Juni 14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd FS4ZUY
27
25 Juni 14
Mr. Prof DR I Nyoman Sudiana Mpd 8GWE9N
Jkt - Dps 25 Apr 14 GA 410 14.00 - 17.00 Garuda Indonesia
Mr. Nyoman Jampel 4SNMS8
Dps - Jkt 23 Apr 14 GA 413 14.20 - 15.15 Garuda Indonesia
Mr. Nyoman Jampel 4SY4P7
Jkt - Dps 25 Apr 14 GA 410 14.00 - 17.00 Garuda Indonesia
38
Dps - Jkt 23 Apr 14 GA 413 14.20 - 15.15 Garuda Indonesia
Dps - Jkt 28 Apr 14 GA 403 08.05 - 09.00 Garuda Indonesia
Jkt - Dps 30 Apr 14 GA 410 14.00 - 17.00 Garuda Indonesia
Dps - Jkt 26 Juni 14 JT 11 07.00 - 07.55 Lion Air
Jkt - Dps 27 Juni 14 GA 412 17.00 - 20.05 Garuda Indonesia
3. Pameran di Pelabuhan Buleleng. Pameran ini dilakukan dengan tujuan memperkenalkan produk kepada masyarakat khususnya pada segmen remaja. Kegiatan ini bertepatan dengan kegiatan dance yang dilakukan oleh kaula muda Buleleng dalam acara “Singaraja Breath The Hip Hop”, tanggal 27 Desember 2013 . Pada pameran ini selain disebarkan brosur juga dilakukan pendekatan kepada pengunjung agar mau menggunakan jasa Ganesha Tours and Travel. Melalui kegiatan ini Ganesha Tours and Travel menjadi lebih dikenal oleh masyarakat secara luas. 4. Pameran di Buleleng Festival tanggal 5 – 11 Agustus 2014 5. Pameran di Pameran Pembangunan dalam rangka Kabupaten Buleleng memeriahkan hari kemerdekaan RI dari tanggal 11-30 Agustus 2014 6. Promosi dilakukan tidak saja di jurusan yang ada di dalam lembaga pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha, tetapi juga di sekolah-sekolah dan instansiinstansi yang ada di kabupaten Buleleng. 7. Melaksanakan pengabdian di Pura Medue Karang guna meningkatkan kunjungan wisatawan ke pura tersebut, khususnya ke Buleleng sehingga dapat memberikan implikasi bagi peningkatan penjualan produk wisata religi. Jenis pengabdian yang diberikan adalah pembuatan dan pengemasan dupa yang merupakan sarana wajib dalam melaksanakan kegiatan wisata religi khususnya tirta yatra.
5.2 Kendala yang dihadapi Pada Tahun 2014 Permasalahan yang dihadapi pada tahun 2014 masih pada persaingan yang ketat, yang mana travel yang masuk dan menjajagi konsumen di wilayah Buleleng tidak saja travel yang berasal dari kabupaten Buleleng namun juga dari luar seperti travel dari Denpasar, Karangasem hingga travel yang berasal dari Nusa Penida. Kondisi ini merupakan kendala yang cukup besar bagi Ganesha Tours and Travel dalam menawarkan paket wisata, sehingga seringkali terjadi penolakan oleh berbagai pihak, meskipun ada beberapa yang mau menerima paket yang ditawarkan. Selain penjualan paket wisata, kendala juga dihadapi dalam menjual tiket kepada dosen yang berpergian ke luar Bali. Belum dimilikinya ijin ASITA karena persyaratan yang belum dapat dipenuhi menyebabkan penjualan tiket sering mengalami kendala.
39
5.3 Solusi yang dilakukan Dalam Menghadapi Kendala Menghadapi kendala-kendala yang di hadapi selama menjalankan usaha travel ini, ada beberapa solusi yang telah ditempuh, meskipun tidak bisa mencapai target yang diharapkan namun solusi yang ditempuh cukup efektif untuk meningkatkan penjualan paket wisata dan produk lainnya. Adapun solusi yang ditempuh adalah sebagai berikut. 1. Melakukan negosiasi dengan mahasiswa yang akan melakukan perjalanan wisata dnegan memberikan harga yang lebih murah di bandingkan dengan yang ditawarkan oleh travel lainnya. 2. Memberikan kontribusi yakni jika ada himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) yang mau menggunakan jasa yang ditawarkan oleh Ganesha Tours and Travel, maka ketika HMJ tersebut memiliki kegiatan seperti ulang tahun jurusan, maka pihak travel akan memberikan bantuan yang disesuaikan dengan keuntungan yang diperolehnya pada saat paket tersebut dibeli oleh yang bersangkutan. Hal ini ternyata cukup efektif, karena mereka mendapatkan manfaat lebih. 3. Melakukan kerjasama dengan bus yang ada di daerah kabupaten Buleleng maupun di Denpasar dimana harga bus yang diperoleh adalah harga dasar, sehingga keuntungan juga dapat diperoleh dari penjualan transport tersebut. 4. Melakukan kerjasama dengan jasa rent car dalam penyewaan jasa transportasi khususnya bagi dosen yang akan berpergian ke Denpasar atau daerah lainnya yang ada di Bali, sehingga diperoleh fee dari rent car tersebut untuk meningkatkan pendapatan. 5.
Memenuhi syarat penjualan tiket yang ditetapkan oleh lembaga dengan melakukan pendekatan dan kerjasam dengan travel yang ber ASITA dalam hal ini travel melakukan kerjasama dengan Karunia Abadi Tours and Travel (KDA Tours and Travel). Selain itu melalui kerjasama ini pembayaran dapat dilakukan maksimum dua minggu setelah tiket di issued, hal ini tentu sangat membantu mengingat pembayaran yang dilakukan oleh pihak lembaga juga memerlukan waktu satu hingga dua minggu. Selain itu juga dijual jasa pemesanan tiket secara online dengan bayaran Rp. 25.000,- per tiket.
40
6. Khusus pada penanganan kegiatan tur yang besar dan membutukan kerjasama dengan pihak hotel, maka pihak Ganesha akan melakukan kerjasama dengan travel yang lebih besar seperti Bali Penjor Wisata.
5.4 Dampak dan Manfaat IbIKK Berbagai manfaat dapat dihasilkan melalui usaha Wisata Religi Hindu Bali yang diaplikasikan lewat ganesha tours and travel yakni: a. Pengenalan pengetahuan terhadap pura-pura yang ada di Bali, dimana memiliki cerita masing-masing yang bagi kalangan muda saat ini masih kurang pemahamannya tentang asal-usul di masing-masing pura tersebut. Sehingga cerita yang terkandung di dalamnya menjadi asset turun-temurun dari generasi ke generasi. b. Mempertahankan ke-ajeg-an warisan budaya berupa pura-pura yang memiliki keunikan tersendiri, sekaligus dapat bekerjasama untuk merawat dan melestarikan pura. c. Mendapatkan manfaat sosial dan manfaat ekonomis. Manfaat sosial yakni melalui pengembangan usaha ini, maka secara langsung juga menjaga dan melestarikan aset warisan budaya yang berupa pura. Manfaat ekonomis adalah mendapatkan keuntungan dari penjualan berbagai produk wisata religi dan wisata riset. d. Tersedianya travel, tiket dan pri kampus, dapat menjadi media atau sarana pembelajaran bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah travel dan ticketing. Hal ini merupakan manfaat yang sangat baik guna memberikan pengalaman langsung kepada mahasiwa dalam menjual paket tur, tiket dan berbagai produk wisata lainnya.
41
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan Ganesha tours and travel merupakan salah satu unit usaha yang berada di dalam lembaga Universitas Pendidikan Ganesha yang bergerak di bidang penjualan jasa dalam menangani perjalanan wisata. Dalam menjalankan usahanya, tim pelaksana kegiatan IbIKK Wisata Religi telah berusaha melakukan berbagai hal untuk meraih keuntungan seperti melakukan promosi di berbagai tempat, melakukan kerjasama dengan usaha sejenis atau yang mendukung pelaksanaan kegiatan ini sehingga produk yang ditawarkan dapat diterima oleh masyarakat, baik oleh mahasiswa di dalam kampus, unit kerja di dalam kampus, organisasi di luar kampus, sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Buleleng. Usaha ini memang diakui belum bisa mencapai keuntungan optimal yang disebabkan karena terlalu banyaknya travel yang memiliki layanan yang serupa. Namun, dengan melakukan pendekatan yang lebih banyak kepada konsumen, usaha ini hingga saat ini masih bisa berjalan dengan baik.
6.2 Saran Sebagai usaha milik kampus, maka perlu adanya kebijakan agar perjalanan wisata yang dilakukan oleh pihak kampus baik itu oleh HMJ, Senat maupun unit-unit yang ada di dalam kampus lebih memprioritaskan penggunaan Ganesha tours and travel sebagai biro perjalanan wisatanya dengan ketentuan harga yang kompetitif dengan travel-travel lainnya yang masuk ke dalam kampus.
42
DAFTAR PUSTAKA
Ardika, I Wayan. 2004. “Pariwisata Bali: Membangun Pariwisata Budaya dan Mengendalikan Budaya Pariwisata”. Dalam Bali Menuju Jagadhita: Aneka Perspektif. Denpasar: Pustaka Bali Post. Ben, Sarbini Mbah. 2010. Paradigma Baru Pariwisata Sebuah Kajian Filsafat. Yogyakarta:Kaukaba Covarubias, Miguel. 2012. Pulau Bali Temuan yang Menakjubkan. Sunaryo Basuki Penerjemah. Denpasar: Udayana University Press. Martono, Nanang. 2011. Sosiologi Perubahan Sosial Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan Poskolonial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Pilliang, Yasraf Amir. 2006a. “Imagologi dan Gaya Hidup: Membingkai Tanda dan Dunia” . Dalam Alfathri Aldin (ed). Resistensi Gaya Hidup: Teori dan Realistas. Bandung: Jalasutra. Hal 71-90. _________________. 2006b. “Konsumsi, Selera dan Perubahan Sosial”. Dalam Alfathri Aldin (ed). Menggeledah Hasrat: Sebuah Pendekatan Multi Perspektif. Bandung: Jalasutra. Hal 389-406. Pitana, I Gde. Gayatri, Putu G. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi Prasiasa, Dewa Putu Oka. 2013. Destinasi Pariwisata Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Salemba Humanika. Suprapti, Ni Wayan Sri. 2010. Perilaku Konsumen Pemahaman Dasar dan Aplikasinya Dalam Strategi Pemasaran. Udayana University Press: Denpasar. Suyanto, Bagong. 2013. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Masyarakat Post-Moderenisme. Jakarta: Prenada Media Group. Vellas, Francois dan Becherel Lionel. 2008. Pemasaran Pariwisata Internasional Sebuah Pendekatan Strategis. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Widiastini, Ni Made Ary,dkk. 2011. Pengembangan Model Pemasaran Objek dan Daya Tarik Wisata Serta Fasilitas Wisata Kabupaten Buleleng. Universitas Pendidikan Ganesha. Kabupaten Buleleng
43
Lampiran -
Instrumen 1. Paket Wisata Tirtayatra PAKET WISATA RELEGI PURA PONJOK BATU-PURA GOA GIRI PUTRI-PURA PUNCAK MUNDI-PURA DALEM PED Waktu 05.30-06.30 06.30-07.00 07.00-09.00 09.30-10.30 10.30-11.00 11.00-13.30 13.30-14.00 14.00-15.00 15.00-15.30 15.30-16.30 16.30-18.00 18.00-18.30 18.30-05.00 05.00-06.00 06.00-06.30 06.30-07.00 07.00-07.30 07.30-08.30
Kegiatan Snack dan Berangkat menuju Pura Ponjok Batu Tiba dan melakukan persembahyangan di Pura Ponjok Batu Berangkat menuju Pelabuhan Padang Bae Tiba dan menyebrang menuju Nusa Penida Menuju ke Pura Goa Giri Putri Tiba dan melakukan persembahyangan di Pura Goa Giri Putri Makan siang di Pura Goa Giri Putri Berangkat menuju Pura Puncak Mundi Tiba dan melakukan persembahyangan di Pura Puncak Mundi Menuju ke Pura Dalem Ped Tiba dan melakukan persembahyangan di Pura Dalem Ped Makan malam di Wantilan Pura Dalem Ped Acara Bebas dan Istirahat di wantilan Pura Dalem Ped MCK Sembahyang di Pura Dalem Ped sekaligus mepamit untuk kembali ke Bali Makan Pagi di Wantilan Pura Dalem Ped Berangkat menuju penyebrangan boat Menyebrang menuju ke Pelabuhan Padang Bae
08.30-11.00
Tiba dan berangkat kembali menuju Kampus, makan siang di dalam perjalanan. Keterangan Fasilitas : Bus Executive (AC), Bus Ekonomi (Non AC), Site Bus 27, 35, 45 Orang, Boat, Angkutan di Nusa penida, Pejati 12 + Canang, Snack (1x) dan Makan (4x). Harga Paket Site 27 : Bus Executive Rp. 8.650.000, Bus Ekonomi Rp. 7.850.000 Harga Paket Site 35 : Bus Executive Rp. 10.700.000, Di luar Banten Harga Rp. 9.800.000 Harga Paket Site 45 : Bus Executive Rp. 13.050.000, Di luar Banten Harga Rp. 12.150.000
44
2. Paket Wisata Anak-anak PROGRAM: Bali Zoo Educational Harga tiket masuk + guide Siswa Rp. 125,000 / anak Orang tua Rp. 150,000 / orang Guru ( maksimal 5 orang ) Free Bali Bird Park Harga tiket masuk Siswa Rp. 130,000 / anak Orang tua Rp. 160,000 / orang Guru ( maksimal 5 orang ) Free HARGA PAKET TOUR TERMASUK: 1. Penjemputan dari Singaraja – Bali Zoo/Bali Bird Park – Singaraja 2. Bis pariwisata AC ( 48 seater ), termasuk bensin dan supir 3. Tiket masuk tempat wisata 4. Free untuk guru ( maksimal 5 orang ) HARGA PAKET TOUR TIDAK TERMASUK: 1. Uang Tip untuk Driver 2. Pengeluaran Pribadi CONDITIONS: Bali Zoo / Bali bird tidak mengijinkan penggunaan restaurant untuk makan siang apabila membawa makan siang dari luar. Akan tetapi, area yang dapat dipergunakan adalah lapangan outbound atau lapangan lain apabila tidak ada program lain di tanggal yang sama.
45
3. Paket Wisata Kegiatan Studi Lapangan 1 D1
UNDIKSHA – TABLE MANNER PACKAGE ( 2 Hari/ 1 Malam ) Itinerary 29-Oktober/ Rabu 06.00 Berangkat dari Kampus Undiksha Singaraja 10:30 – 15.00 Waterboom Park ( admission only ) Makan siang di Food Court Waterboom Set Menu : Soto mie ayam, Ayam goreng sereh, Pepes jamur, Lalapan & sambel jeruk limo, Nasi putih, 1 Gelas aqua Tidak termasuk : Handuk, Locker Euro bungy, water blaster, digi photo, fish spa, reflexology & gazebo rental 15:15 Berangkat menuju hotel 15:30 Tiba di hotel, check-in & istirahat 17:00 – 19:20 Table Manner Termasuk : Ruang Meeting Setifikasi Table Manner Training Makan malam
D2
30-Oktober/ Kamis 07:00 – 07:45 Sarapan pagi di hotel Check out hotel 08:00 Berangkat ke Nusa Dua 09:00 – 11:00 Hotel Westin – Nusa Dua (Kunjungan) 11:15 Berangkat menuju restaurant untuk makan siang 11:45 – 14:00 Makan siang di Hong Xing restaurant – The Bay Nusa Dua Menikmati Pantai Nusa Dua 14:30 Kembali ke Kampus Undiksha Singaraja 19:30 Tiba di Kampus Undiksha Singaraja ( tidak termasuk makan malam )
2
Akomodasi :
3
Harga:
4
Harga tersebut di atas, termasuk : 2 FOC ( 31 + 2 FOC ) Akomodasi dan sarapan pagi 1 Unit Bus 35seat x 2 hari ( Return Transfer Singaraja ) 2 Tour Leader/ Guide x 2 hari ( Denpasar ) Tiket masuk obyek wisata sesuai itinerary Mineral Water 600ml/pax/hari Gazebo Snack box Spanduk Plakat
5
Tidak termasuk : Pengeluaran pribadi seperti : mini bar hotel, room service, internet, telpon hotel, dsb. Biaya dan detail kunjungan ke hotel Tip untuk Guide dan Supir.
Hotel Adhi Jaya - Kuta Tipe kamar : Superior, Twin Sharing, 29 – 30 Oktober/ 1 malam
Rp 1.250.000 Nett Per Pax ( minimum 33pax )
46
4. Paket Wisata Riset Program: • • • •
Transportasi (penjemputan di bandara, kegiatan penelitian di Kabupaten Bangli + Klungkung + Karangasem dan pengantaran ke bandara) selama 3 hari Penginapan di hotel sekitar sanur 7 kali makan, on site Dokumentasi
Harga paket : Rp. 5.040.000 Include : - Transportasi ke tempat penelitian yang akan dituju - Pemandu lokal selama kegiatan penelitian - air mineral Exclude : - pengeluaran tambahan diluar paket
47
-
Personalia tenaga pelaksana beserta kualifikasinya 1) Biodata Ketua Pelaksana
A. Identitas Diri 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah No. Telepon/HP Alamat Kantor No. Telepon Alamat e-mail Lulusan yang telah dihasilkan
14
Mata Kuliah yang Diampu
Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par.,M.Par Lektor 198104162005012002 0016048103 Singaraja, 16 April 1981 Jalan Arjuna no. 13L, Singaraja (0362) 22024 / 081805536690 Jalan Udayana, Singaraja (0362) 22928
[email protected] D-III = 35 orang 1. Pariwisata Budaya 2. Kantor Depan 3. Akuntansi Perhotelan 4. Tata Graha 5. Higiene, Sanitasi dan Keselamatan Kerja Karyawan
B. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk – Lulus Judul Skripsi/Tesis
S-1 Sekolah Tinggi Pariwisata Bali Pariwisata (SosialHumaniora) 1999 – 2003
S-2 Universitas Udayana
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengembangan Pariwisata di Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali
Pemanfaatan Puri Ubud Sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata Serta Implikasinya Terhadap Desa Pekraman Ubud, Gianyar, Bali
Pariwisata (SosialHumaniora) 2006 – 2008
48
S-3 Univ. Udayana Kajian Budaya 2012 – sedang berjalan Pedagang Acung Sebagai Basis Ekonomi Keluarga Pada Kawasan Pariwisata Kintamani, Desa Pakraman Batur
Nama Pembimbing
1. I Wayan Mertha, SE., M.Si 2. I Wayan Suratha, M.Si
Prof. Dr. Nengah Bawa Atmadja, MA Made Heny Urmila Dewi, SE., M.Si
Tengah, Bangli Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, M.Si Dr. Gede Mudana, M.Si
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun 1
20132014
2
2012
3
2011 s/d 2012
4
2010
5
2010
6
2009 s/d 2010
7
2009
Judul Penelitian Pengembangan Model Pengelolaan Puri-Puri Sebagai Daya Tarik Wisata dan Pelestarian Budaya di Bali Peluang Bisnis Dalam Tradisi Memenjor
Pengembangan Model Pemasaran Pariwisata isata di Kabupaten Buleleng (Ketua) Pengembangan Model Pembinaan dan Pelatihan Interaksi Masyarakat Lokal Dengan Wisatawan di Objek Wisata Desa Penelokan, Kecamatan Kintamani (Ketua) Pengembangan Model Pengelolaan Pantai Sebagai Objek dan Daya Tarik Pariwisata Berbasis Modal Natural, Ekonomi, Human dan Sosial di Bali (Anggota) Kajian Revitalisasi Terminal Sangket Sebagai Pusat Layanan dan Informasi Pariwisata Kabupaten Buleleng (Ketua) Penyertaan Modal Sosial
49
Sumber DIKTI
Pendanaan Jumlah (Juta Rp) Rp. 72.250.000,-
Mandiri
Rp. 5.000.000,-
DIKTI
Rp. 72.500.000,-
DIPA Undiksha
Rp. 6.000.000,-
DIPA Undiksha
Rp. 64.000.000,-
BAPPEDA Kabupaten Buleleng
Rp. 45.000.000,-
DIPA Undiksha
Rp. 100.000.000,-
8
2008
9
2007
Dalam Pengembangan Kawasan Pariwisata Ubud Serta Implikasinya Terhadap Desa Pekraman (Anggota) Mandiri Pergeseran Fungsi dan Makna Patung Ganesha Dalam Perkembangan Pariwisata di Desa Silakarang, Kabupaten Gianyar (Ketua) DIKTI Pemanfaatan Media Audio Visual Dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen (Ketua)
Rp. 5.000.000,-
Rp.10.000.000,-
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun 1 2
20122013 2012
3
2011
Judul Pengabdian Kepada Masyarakat IbIKK Wisata Religi Hindu Bali Pendampingan Penyusunan Kebijakan Pengembangan Dan Pengelolaan Objek Wisata Desa Penelokan Berbasis Masyarakat Lokal Pelatihan Dirrect Selling Kepada Pedagang Acung Di Desa Penelokan Kecamatan Kintamani
Sumber DIKTI
Pendanaan Jumlah (Juta Rp) Rp. 200.000.000,-
DIPA Undiksha
Rp. 5.000.000,-
DIPA Undiksha
Rp. 5.000.000,-
E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No 1
2
3
Judul Artikel Ilmiah Memenjor Tradition, The Contestation and Implication to Hindu’s Community in Bali The Development of Puri as The Destination of Culture Tourism in Bali Film Korea Sebuah Representasi gaya Hidup di Era Postmodern
Volume/Nomor/Tahun Vol. 25, no. 3, Oktober 2013, Hal 237-248, ISSN: 0825-0801 Vol. 12, no. 2, Sepetember 2013, Hal 184-196, ISSN :14125498 Vo. 16 No. 19 Tahun 2013 ISSN : 1412-0380, Hal 79-98
50
Nama Jurnal Humanioran, Jurnal Budaya, Sastra dan Bahasa, UGM Jurnal Kepariwisataan, STP Bali
Prabangkara Jurnal Seni Rupa dan Desain, ISI Denpasar
4
Strategi Pemasaran Pariwisata di Kabupaten Buleleng, Bali
Vol. 1, Nomor 1, April 2012 ISSN: 2303 – 2898
5
Penyertaan Modal Sosial Dalam Pengembangan Pariwisata dan Implikasinya Terhadap Desa-Desa Pada Kawasan Wisata Ubud, Gianyar, Bali Pemanfaatan Puri Sebagai Objek dan Daya Tarik Wisata Serta Implikasinya Terhadap Desa Pekraman Ubud, Gianyar, Bali Pemanfaatan Media Audio Visual Dalam Setting Pembelajaran Kooperatif Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Dasar-Dasar Manajemen
Vol. 4, Nomor 1, April 2010, hal 1-14
6
7
Jurnal Ilmu Sosial Humaniora (JISH) Universitas Pendidikan Ganesha Jurnal Penelitian dan pengembangan Sains dan Humaniora Universitas Pendidikan Ganesha
Vol. 10 NO. 1 Maret 2010, hal 13-24
Majalah Ilmiah Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sebelas Maret
Vol 8. No. 1 April 2009 hal. 28-41
Media Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha
F. Pengalaman Penyampian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No
Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar Presentasi Hasil Penelitian
1
2
Seminar Nasional
Judul Artikel Ilmiah Revitalisasi Terminal Sangket Sebagai Pusat Layanan dan Informasi Pariwisata di Kabupaten Buleleng Puri Sebagai Media Pelestarian Budaya Bali
Waktu dan Tempat Nopember 2010, Bappeda Kabupaten Buleleng Nopember 2013, Undiksha
G. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir No 1
Tahun 2011
2.
2008
Judul Buku Buku Ajar Pariwisata Budaya Buku Ajar Akuntansi
Sumber Dana Dana DIPA
Jumlah Dana Rp. 3.500.000
Dana DIPA
Rp. 3.500.000
H. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir Belum ada I. Pengalaman Merumusakan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir Belum ada J. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir Belum ada
51
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Singaraja, 10 Nopember 2014 Hormat Saya,
Ni Made Ary Widiastini, S.ST.Par.,M.Par NIP. 198104162005012002
52
2) Biodata Anggota Tim Pelaksana A. Anggota 1 a. IDENTITAS DIRI 1. Nama Lengkap dan Gelar
: Dr. Edy Sujana, SE, M.Si, Ak
2. Alamat
: Jl. Raya Singaraja-Denpasar No. 99 C, Sangket
3. Pangkat/Golongan/NIP
: Penata Tk. I/ IIId/197307271999031001
4. Jabatan Pokok
: Lektor Kepala
5. Kantor/Jabatan/Dinas
: Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja
6. Alamat Kantor
: Jl. A. Yani No. 67, Singaraja
b. Riwayat Pendidikan
No. Pendidikan
Tempat
Tahun
Spesialisasi
1
Denpasar
1992-1997
Akuntansi
Yogyakarta
1999-2001
Akuntansi
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Univ. Udayana
2.
Magister Sain Ilmu Akuntansi Univ. Gadjah
Sektor Publik
Mada 3.
Doktor Ilmu Ekonomi
Surabaya
2003-2008
Auditing
Univ. Airlangga
c. Pengalaman Dalam Bidang Penelitian dan Pengabdian 1. Penelitian No Tahun Judul Penelitian
1.
2005
Persepsi Ketua Jurusan terhadap Sistem Pengendalian Intern (SPI) Penerimaan dan Pengeluaran Dana SDP IKOTMA IKIP N Singaraja
53
Pendanaan Sumber Jumlah (jutaan Rp) DIPA 5
2.
2007
3.
2008
4.
2009
Kajian KelaikanPendirian Program Studi Akuntansi S1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Undiksha Singaraja Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Lingkungan Terhadap Perilaku Disfungsional Auditor pada Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta, Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Analisis Modal Intelektual dan Kepuasan Kerja serta Pengaruhnya terhadap Kinerja dalam Rangka Pemberdayaan Pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Menghadapi Otonomi Daerah
DIPA
5
Sendiri (Disertasi)
DIPA
100
2. Publikasi No Tahun Judul Artikel Ilmiah
Volume/Nomor Nama Jurnal
1.
2005
2.
2006
Akuntan Berprofesi Ganda: Awal Kehancuran Sebuah Profesi Perilaku Disfungsional Auditor: Perilaku yang Tidak Mungkin Dihentikan
Vol. 2, No.2 Desember 2005 Vol. 8, No. 3 Desember 2006
3.
2008
Edisi Khusus Vol. 7, No.1, Mei 2008
4.
2008
5.
2010
Kajian Terhadap Kebutuhan Pemakai Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia Tekanan Anggaran Waktu, Multiple Role, Kepemimpinan, Dukungan Sosial dan Locus of Control Sebagai Stressor Mempengaruhi Perilaku Disfungsional Auditor Perilaku Disfungsional Auditor: Tinjauan terhadap konfik kepentingan
54
Jurnal Humaniora Jurnal Bisnis dan Akuntansi (Akreditasi) Media Komunikasi FIS
Vol. 8, No. 1 November 2008
Jurnal Sosio Religia (Akreditasi)
Vol. 9, Edisi khusus, Februari 2010
Jurnal Sosio Religia (Akreditasi)
d. Pengabdian Masyarakat No Tahun Judul Penelitian
1.
2004
Pelatihan Studi Kelayakan Bisnis untuk Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa Jurusan D3 Akuntansi
2.
2006
3.
2009
4.
2009
5.
2009
6.
2009
Pelatihan Produksi Janur dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Ibu-Ibu di Desa Baktiseraga Kecamatan Buleleng Layanan Pendampingan Penyusunan Dokumen Persyaratan Administratif Pola Pengelolaan Keunagan Badan layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) Pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Buleleng Pelatihan Penghitungan Pajak Penghasilan dan Pengisian SPT Tahunan untuk Wajip Pajak Orang Pribadi Pasca Penerapan Sunset Policy Layanan Pendampingan Penyusunan Laporan keuangan Koperasi Sesuai Standar Akuntansi keuangan (PSAK 27 Reformat 2007) pada Koperasi Primer di Kabupaten Buleleng Pelatihan Penyusunan Rencana Bisnis Bagi Usaha Mikro di Kota Singaraja dalam Upaya untuk Meningkatkan Akses Permodalan dan Kapasitas Usahanya
Pendanaan Sumber Jumlah (jutaan Rp) DIPA 5
DIPA
5
DIPA dan RSUD
15
DIPA
5
DIPA
5
DIPA
5
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata (CV) ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. Singaraja, 10 Nopember 2014
Dr. Edy Sujana, SE, M.Si, Ak
55
B. Anggota 2 a.
Identitas Diri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional Jabatan Struktural NIP NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah No. Telepon/HP Alamat Kantor No. Telepon Alamat e-mail Lulusan yang telah dihasilkan
14
Mata Kuliah yang Diampu
I Made Pradana Adiputra, SE.,SH.,M.Si Laki-Laki Penata/IIIb 197311092010121001 Surabaya, 9 Nopember 19s73 Jl. Sri Amerta No. 69 Bakti Sraga Singaraja 081999900190 Jl. Udayana Singaraja 0362-23884
[email protected] Statistik Akuntansi Manajemen Sektor Publik Metodologi Penelitian Penganggaran Sektor Publik Perilaku Organisasi Aplikasi Komputer Statistik
b. Riwayat Pendidikan Nama Perguruan Tinggi Bidang Ilmu Tahun Masuk – Lulus Judul Skripsi/Tesis
Nama Pembimbing
S-1 Univ. Warmadewa
S-2 Univ. Diponegoro
Akuntansi Biaya 1992-1997 Pehitungan HPP Untuk Menentukan Harga Jual dan Laba Operasi Pada PT Alim Jaya Steel di Sidoarjo
Akuntansi Manajemen 2000-2002 Pengaruh motivasi dan pelimpahan wewenang sebagai variabel moderating terhadap hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial Dr. Imam Ghozali, M.Com. Hons Drs Anis Chariri , M.Com.Hons, Akt
1. Drs. I Wayan Arjana 2. Ni Ngh Seri Ekayani, SE
c. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Belum ada d. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
56
S-3 -
-
Tahun
Judul Penngabdian
Pendanaan
No 1
2012
IbIKK Wisata Religi Hindu Bali
2
2011
Pelatihan Direct Seling Kepada Pedagang Acung, Kintamani
Sumber
Jumlah (Juta Rp)
DIKTI dan DIPA DIPA
Rp. 120.000.000,Rp. 5.000.000,-
e. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir No Judul Artikel Ilmih Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal 1 Hubungan Kompetensi Dengan Vol. 1, hal 44-159, Jurnal Imliah Kinerja Pemeriksa Pajak Pada 2011 Akuntansi dan Kantor Pelayanan Pajak Humaniora, ISSN Pratama Di Badung Selatan 2089 – 3310 f. Pengalaman Penyampiaan Makalah Secara Oral Pada Pertemuan/ Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir No Nama Pertemuan Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Ilmiah/Seminar Tempat 1 Simposium Nasional Persepsi Akuntan dan Mahasiswa Bali 2003 Akuntansi VI Surabaya Terhadap Etika Bisnis g. Pengalaman Penulisan Buku Dalam 5 Tahun Terakhir Belum ada h. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir Belum ada i. Pengalaman Merumusakan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 Tahun Terakhir Belum ada
j. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir No Jenis Penghargaan 1 Dosen Teladan I 2 Dosen Teladan Harapan I 3 Presenter News Bahasa Indonesia 4 Cumlaude S2
Institusi Pemberi Penghargaan Universitas Warmadewa Kopertis VIII Bali TV
Tahun 2006 2006 2003
Universitas Diponegoro Semarang
2002
57
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya. Singaraja, 10 Nopember 2014 Pelaksana,
I Made Pradana Adiputra, SE.,SH.,M.Si NIP. 197311092010121001
58
C. Anggota 3 a. Identitas diri 1.1. Nama Lengkap 1.2. Jabatan Fungsionalis 1.3. NIP 1.4. Tempat dan Tanggal Lahir 1.5. Alamat Rumah 1.6. Nomor Telepon 1.7. Nomor HP 1.8. Alamat Kantor 1.9. Nomor Telepon/Fax 1.10. Alamat e-mail
Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc. Penata Muda Tk. I 197404122010121001 Singaraja, 12 April 1974 Jl. Dewi Sartika 15 Singaraja 0362-31722 081280825912 Jl. Udayana Singaraja 0362-23884
[email protected]
b. Mata Kuliah Yang di Ampu No 1 2 3
Nama Mata Kuliah Pengantar Komputer Sistem Informasi Manajemen Praktek Sistem Informasi Manajemen
SKS/JS 2/4 3/3 3/3
Semester II II VIII
c. Riwayat Pendidikan 2.1. Program 2.2. Nama PT 2.3. NIM 2.4. Tahun Masuk 2.5. Tahun Lulus 2.6. Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi
2.7. Nama Pembimbing/ Promotor
D.IV Edith Cowan University 2019221 2007 2008 -
-
S2 University Of Wales
S3 -
0711866805189 2008 2009 Initiatives In Competing – An Exploratory Research In The Singapore Banking Industry Dr. Keith Ng
d. Sertifikasi No 1 2 3
Nama Sertifikasi Sun Certified Java Programmer Sun Certified Web Component Developer Sun Certified Enterprise
Institusi Sun Microsystems, Oracle Sun Microsystems, Oracle Sun Microsystems,
59
Tahun 2002 2004 2007
Architect Oracle Professional Certificate in University of Bradford 2007 English Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata (CV) ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya. 4
Singaraja, 10 Nopember 2014
Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc. 197404122010121001
60
-
Publikasi 1. website : www.ganesha-tours-travel.com 2. artikel (sedang dalam tahap review) WISATA RELIGI : PENGEMBANGAN PARIWISATA ALTERNATIF MELALUI PEMANFAATAN MODAL BUDAYA BALI Ni Made Ary Widiastini1 I Made Pradana Adiputra2
Abstrak Setiap manusia memiliki dua kebutuhan dasar yakni kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Dalam hal ini, kebutuhan dasar rohani setiap manusia adalah beragama atau menganut suatu kepercayaan. Seiring dengan perkembangan jaman, pemenuhan kebutuhan rohani manusia dalam menunjukkan rasa syukur atas kehidupan yang diterimanya kepada Yang Maha Pencipta semakin kompleks. Kunjungan ke berbagai tempat yang bernuansa religus pun dilakukan oleh masyarakat baik secara individu maupun berkelompok, seperti tirta yatra dan ziarah. Melihat gaya hidup masyarakat tersebut, usaha jasa yang bergerak di bidang pariwisata pun mengambil peluang atas fenomena yang terjadi hingga melahirkan suatu produk wisata yang disebut dengan wisata religi. Pada konteks ini, wisata religi tidak saja dibuat bagi masyarakat yang ingin bersembahyang tetapi juga dengan tujuan untuk memahami sesuatu yang bersifat religius. Dalam penerapannya, modal-modal budaya Bali seperti tempat suci agama Hindu, Islam dan Budha pun dimanfaatkan dan dikemas menjadi daya tarik wisata. Selain tempat suci, seni pertunjukkan yang memiliki nilai religius serta tradisi yang unik juga dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata budaya dalam pengembangan wisata religi di Bali. Wisata religi dalam penerapannya dipahami sebagai wisata alternatif yakni sebuah pengembangan pariwisata yang lebih kreatif, inovatif, unik, menarik serta sesuai dengan trend yang terjadi di dalam masyarakat.
Kata Kunci: Wisata Religi, Pariwisata Alternatif, Modal Budaya, Atraksi Wisata, Bali
Abstract Every human has two basic needs there are physical nad spiritual needs. In this case, the spiritual need is mean a religion or belief. In this time, every human do anything to fulfill their spiritual needs. Visiting the various religious places mostly done by people to fulfill their spiritual needs. By seeing the people’s lifestyles, tourism actors interpret it as a business opportunity. In this content, religious tourism is not 1
Dosen Jurusan Perhotelan DIII, Universitas Pendidikan Ganesha
2
Dosen Jurusan S1 Akuntansi, Universitas Pendidikan Ganesha
61
only made for people who want to pray but also in order to understand something of a religious. In practice, the cultural capitals of Bali such as temple and other sacred places has been packed into a tourist attraction. In addition to the holy place, the religious performing, the unique tradition is also packed as a cultural tourist attraction. In the application, the religious tourism can be an alternative tourism, which is creative, innovative, unique, interesting and according to the consumer’s needs. Key Word: Religious Tourism, Alternatif Tourism, Cultural Capital, Tourist Attraction, Bali
PENDAHULUAN Kebutuhan manusia dilihat dari sifatnya dapat di bagi menjadi dua ada yang bersifat jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani berhubungan dengan kebutuhan fisik seperti pakaian, perumahan, makanan dan minuman. Sedangkan kebutuhan rohani adalah kebutuhan yang berkaitan dengan psikhis atau kejiwaan. Kebutuhan manusia di bidang rohani diantaranya beragama, menganut sebuah kepercayaan atau keyakinan serta menikmati hiburan. Hiburan guna memenuhi kebutuhan psikis manusia, kini sering dilakukan dengan melakukan berbagai kegiatan pariwisata. Memahami kegiatan pariwisata dilakukan oleh banyak orang dalam memenuhi kebutuhan rohaninya, maka pengembangan pariwisata pun terus dilakukan secara periodik guna menghasilkan produk wisata yang berkualitas. Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan menyatakan bahwa kepariwisataan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilakukan secara sistematis, terencana, terpadu, berkelanjutan dan bertanggungjawab dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai-nilai agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan hidup, serta kepentingan nasional. Bali sebagai daerah tujuan wisata yang kaya dengan modal budaya, selalu melakukan berbagai pengembangan di bidang pariwisata. Bahkan memahami kebudayaan Bali merupakan modal besar dalam mengembangkan pariwisata, maka Pemerintah daerah Bali melalui Perda nomor 3 tahun 1974, menetapkan bahwa jenis kepariwisataan yang dikembangkan daerah Bali adalah pariwisata budaya. Selanjutnya, untuk mempertegas konsep pembangunan yang berwawaskan budaya dan lingkungan, dilakukan penyempurnaan terhadap Perda Nomor 3 tahun 1974 menjadi Perda Nomor 3 Tahun 1991, yang menetapkan pariwisata budaya sebagai jenis kepariwisataan yang dalam perkembangan dan pengembanganya menggunakan
62
kebudayaan Bali yang dijiwai oleh agama Hindu yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional sebagai potensi dasar yang paling dominan, yang didalamya tersirat suatu cita–cita akan adanya hubungan timbal balik antara pariwisata dan kebudayaan sehingga keduanya berkembang secara serasi, selaras, dan seimbang. Dalam hal ini, konsep pariwisata budaya yang dimaksud dilandasi oleh proposisi bahwa kebudayaan dan pariwisata harus berada dalam pola hubungan interaktif yang bersifat dinamik dan progresif (Geria, 1996). Wisata religi merupakan salah satu pengembangan pariwisata dengan memanfaatkan kebudayaan Bali sebagai modal dasarnya. Wisata religi dipahami sebagai salah satu wisata alternatif karena selain bentuk wisata yang kreatif dan inovatif karena memanfaatkan modal budaya, juga wisata religi memiliki tujuan khusus yakni untuk memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang terkandung dalam sumber daya budaya tersebut. Dalam penerapannya wisata religi yang berkembang di Bali memanfaatkan berbagai modal budaya yakni tempat suci berbagai umat, tradisi serta kesenian yang unik serta memiliki nilai religius. Wisata religi ini adalah wisata yang mengkombinasikan kebutuhan spiritual
dengan kebutuhan
hiburan. Gaya hidup yang berkembang di masyarakat yang ingin mendapatkan kenikmatan lebih pada saat melakukan kegiatan agama, telah memberi peluang bagi usaha jasa wisata untuk menciptakan jenis wisata baru yakni wisata religi. Seseorang atau sekelompok orang dapat melakukan kegiatan agamanya dengan santai yakni diantar oleh biro perjalanan wisata sehingga yang bersangkutan tidak perlu menyiapkan segala sesuatunya seperti transportasi, banten, sarana persembahyangan, serta kebutuhan lainnya secara mandiri melainkan disiapkan dan disediakan oleh biro. Fenomena gaya hidup masyarakat yang memadukan kebutuhan agama serta hiburannya dalam waktu yang bersamaan, menarik untuk dicermati mengingat hal tersebut merupakan peluang usaha bagi biro perjalanan wisata.
METODE Tulisan ini menjelaskan tentang wisata religi sebagai salah satu bentuk pengembangan pariwisata alternatif melalui pemanfaatan modal budaya serta potensi tempat-tempat yang bernuansa religius di Bali. Data diperoleh melalui hasil kegiatan IbIKK Wisata Religi pada tahun 2012-2013, artikel, dan serta buku-buku yang
63
relevan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif serta disajikan dengan cara informal dalam bentuk deskriptif – naratif.
WISATA RELIGI Berbicara masalah Wisata Relegi terlebih dahulu
patut
dipahami apa
sebenarnya wisata relegi itu? Jika ada Wisata relegi berarti ada bentuk wisata lainnya seperti wisata budaya, wisata kuliner dll.
Kata Wisata berasal dari kata bahasa
Sanskerta “ Vis” juga yang berarti menempatkan, masuk, pergi kedalam, duduk. Kata Vis juga berarti tempat tinggal, rumah (wisma) Dari akar kata Vis berkembang menjadi Vicata ( Bahasa Kawi/Jawa kuna yang berarti; berpergian untuk mencari hiburan. Demikian pula “Visit” bahasa Inggris yang berarti mengunjugi/kunjangan, nampaknya berasal dari akar kata “Vis” dalam Bahasa Sanskerta. Dari segi etimologi kata “Wisata, “Pariwisata, “Visit “semuanya mengandung makna yang kurang lebih sama, yaitu pergi, berkunjung, berjalan berkeliling untuk bersenang - senang dan mencari hiburan. Bersenang senang dan hiburan menjadi kata kunci pengertian Wisata (Parwata,2012). Agama Hindu mengajarkan banyak
cara untuk mendekatkan diri dengan
Tuhan, ada jalan yoga, meditasi, beryadnya, penguasaan ilmu pengetahuan, dll. Dari sekian banyak cara yang ada, salah satu yang paling mudah dan bisa dilakukan oleh setiap orang adalah dengan jalan melaksanakan Wisata Religi yang dalam Agama Hindu sering disebut dengan Tirta Yatra, Dharma Yatra, Vita Sagara. Tirtha Yatra atau perjalanan suci, merupakan suatu kegiatan keagamaan untuk meningkatkan kehidupan spiritual (kerohanian) dengan cara mengunjungi tempat tempat suci kemudian melakukan persembahyangan, melakukan meditasi dan japa.
Dharma
Yatra, perjalanan suci bagi Rohaniwan untuk membabarkan ajaran dharma ketempat tempat yang dianggap suci, Vita Sagara melakukan perjalanan suci dalam bentuk mengarungi lautan / samudra. Pada agama Islam juga dikenal adanya wisata religi yang dikenal dengan istilah ziarah. Secara etimologi ziarah berasal dan bahasa Arab yaitu zaaru, yazuuru, Ziyarotan. Ziarah dapat berarti kunjungan, baik kepada orang yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, namun dalam aktivitas pemahaman masyarakat kunjungan kepada orang yang telah meninggal melalui kuburannya. Kegiatannya pun
64
lazim disebut dengan ziarah kubur. Dalam Islam, ziarah kubur dianggap sebagai perbuatan sunah yaitu apabila dikerjakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak berdosa. Praktik ziarah sebenarnya telah ada sebelum Islam, namun dilebihlebihkan sehingga Rasulullah sempat melarangnya. Tradisi ini pun dihidupkan kembali bahkan dianjurkan untuk mengingat kematian (Ruslan, 2007: 6). Hal yang sama juga terjadi pada agama yang lainnya seperti Kristen dan Budha. Di luar negeri Umar Kristen secara teratur melakukan perjalanan agama ke pusat agama Katolik di Vatikan Roma, Gerramergam, Lourdes dan setiap cabang gereja yang ada.Umat Protestan berbondong-bondong mengunjungi gereja megah seperti Notre Dame Catedral di Paris atau Saint Peter di Roma. Umat Budha berduyun-duyun datang ke Candi Borobudur ketika Waisak itu juga merupakan bentuk lain dari wisata religi yang ada di setiap agama di dunia. Aktivitas ini adalah sebuah wisata religi yang bila di manajemen secara baik bisa menghasilkan keuntungan ekonomi bagi masyarakat luas.
PURA SEBAGAI TEMPAT TUJUAN WISATA BUDAYA Pariwisata adalah suatu kegiatan yang meyediakan jasa akomodasi, transportasi, rekreasi dan jasa-jasa lainnya. Perdagangan jasa pariwisata melibatkan berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain aspek ekonomi, budaya, agama, sosial, lingkungan, keamanan, dan aspek yang lainnya (Gelgel, 2009:22). Agama sebagai salah satu aspek dari pariwisat memiliki simbol-simbol. Salah satu simbol dari agama itu adalah keberadaan tempat suci. Tempat umat Hindu untuk melakukan persembahyangan disebut dengan berbagai istilah dalam Bahasa Sanskerta, antara lain mandara, dharmasahala, devalaya, devagriha, devabhawana, sivalaya, samgha, devawisma dan di Indonesia dikenal dengan nama Pura (Pendit, 1995:114). Pura sebagai tempat untuk bersembahyang adalah suci, karenanya ia juga disebut dengan pujagraha, tempat memuja, mengaturkan sembah, bhakti dan sujud ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa. Selain istilah pura, untuk tempat suci atau tempat pemujaan digunakan istilah Khayangan atau Parhyangan (Ngurah, 1999 : 177). Pura sebagai tempat suci khususnya umat Hindu adalah tempat ber-stananya dewa sebagai manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi dan juga sebagai stana roh leluhur yang didewakan (Sidhidewata) dari kelompok atau soroh/warga tertentu
65
berdasarkan geneologi khususnya keluarga patriakat, karena sistem kekeluargaan di Bali berdasarkan garis Purusa (Suyasa 2006:93). Selanjutnya Gede Sura (1994:63) menjelaskan yang dimaksud dengan pura adalah tempat pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai aspek-Nya. Pemujaan bagi umat Hindu dilakukan mulai dari tingkat keluarga terkecil sampai dengan lingkungan wilayah terbesar. Pembangunan pura yang ada di daerah Bali pada khususnya memiliki fungsi masing-masing. Menurut keyakinan umat Hindu di Bali “Pura atau Kahyangan” mempunyai tujuan dan fungsi sebagai tempat “Suci” untuk menghubungkan diri dengan para leluhur atau kawitan atau para dewa, Bhatara-Bhatari atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa) serta prabhawa-Nya (manifestasinya) untuk memohon anugerah-Nya. Selanjutnya, Nurkancana (1996:160) menjelaskan selain memiliki fungsi agama, pura itu juga memiliki fungsi sosial yaitu untuk tempat kegiatan-kegiatan yang terkait dengan keagamaan seperti pesantian, rapat dan sebagainya. Dengan kata lain pura selain pusat spiritual juga memiliki fungsi yang lain seperti pendidikan, sosial, budaya dan sebagainya (Widana, 2002:69). Hal ini sejalan dengan Wiana (1996:11-12) menjelaskan jika fungsi pura itu ada tiga yaitu (1) untuk meningkatkan kualitas kesucian umat baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial; (2) sebagai tempat untuk meningkatkan kualitas diri sebagai makhluk sosial, karena di pura ini kita dapat berinteraksi dengan yang lainnya; (3) untuk meningkatkan berbagai keterampilan, karena di tempat pemujaan itu dilangsungkan berbagai upacara-upacara keagamaan. Fungsi-fungsi pura di atas menyiratkan betapa pentingnya keberadaan pura bagi kehidupan keagamaan maupun aspek kehidupan sosial yang lainnya. Pura sebagai ruang aktivitas kehidupan beragama memiliki daya tarik bagi umat atau kelompok masyarakat lainnya yang tidak tahu tentang keunikannya. Oleh karena itu dalam kegiatan pariwisata di Bali banyak pura dijadikan sebagai daerah tujuan wisata karena keunikan lokasi dan arsitekturnya contohnya Pura Besakih di Karangasem yang dikenal dengan ibunya pura, pura Kehen, Pura Tanah Lot, Pura Uluwatu dan lain-lain yang keseluruhannya tersebut memiliki daya tarik dan nilai seni tinggi. Daya tarik itulah yang menyebabkan banyak wisatawan berbondong-bondong hadir ke Pura untuk melihat kondisi fisik pura tersebut atau melihat aktifitas kkeagamaan yang
66
sedang berlansung di tempati itu. Secara lebih khusus aspek-aspek pura yang telah berkembang sebagai objek atau daya tarik pariwisata antara lain: 1.
Arsitektur Bangunan Pura
Keberadaan Pura di Bali selain memiliki nilai spiritual juga mengandung berbagai nilai yang lainnya salah satunya adalah nilai seni. Bukti dari tingginya nilai seni dan budaya yang ada di pura bisa dilihat dari keindahan dan keunikan dari arsitektur bangunan pura yang ada. Setiap daerah di Bali memiliki karakter yang berbeda sesuai dengan nilai seni dan budaya yang berkembang di daerahnya masing-masing. Di daerah Buleleng misalnya bangunan puranya akan berbeda dengan daerah Bali selatan yang lainnya, begitu juga di daerah Badung akan berbeda dengan Karangasem. Ini memperkuat tentang karakter daerah dan manusia pendukung dari keberadaan pura tersebut. Potensi ini jika dikembangkan menjadi objek wisata budaya maka pengunjung yang datang ke pura di Bali akan disuguhkan dengan pemandangan dan keindahan arsitektur yang berbeda di tiap daerah dan itu membuat kunjungan ke Pura menjadi perjalanan wisata yang sangat menarik.
Gambar 1: Arsitektur bangunan Pura di Pura Beji dan Pura Dalem Jagaraga Buleleng yang sangat unik
Gambar 2: Arsitektur Bangunan di Kabupaten Badung (Pura Taman Ayun) dan Pura Kawitan Puri Pamecutan 67
Dapat dilihat pada gambar 1 dan 2 bahwa keunikan arsitektur dan bentuk bangunan pura di Bali bisa menarik wisatawan untuk datang dan menjadikan salah satu pilihan wisata alternatif. Sebagai salah satu komponen budaya Bali, arsitektur pura dapat dimanfaatkan menjadi daya tarik wisata (Ardika, 2003). 2. Kegiatan Upacara di Pura Aktifitas keagamaan yang dilakukan di dalam pura merupakan daya tarik budaya yang tidak kalah menariknya dengan arsitektur bangunan pura. Aktifitas keagamaan yang dimaksud adalah kegiatan keagamaan. Namun perlu di ingat bahwa aktifitas pariwisata ini tidak boleh mengganggu aktifitas keagamaan yang sedang berlangsung. Keunikan yang dimaksud dalam kegiatan ini adalah proses upacara keagamaan yang melibatkan berbagai pihak serta penggunaan berbagai sarana upacara seperti berbagai jenis banten dan cara menghaturkannya ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa (Ida Sanghyang Widhi Wasa).
Gambar 3: Banten Tegteg Sarad Banten Tegteg Sarad Sarad yang terbuat dari kue kering, dibentuk sedemikian rupa dan aneka warna yang sarat akan simbol dan pemaknaan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke pura pada saat upacara keagamaan berlangsung. 3.
Aktifitas kesenian yang dipentaskan di Pura Daya tarik yang tak kalah pentingnya adalah adanya berbagai aktifitas seni budaya
masyarakat yang dapat dilihat dari awal hingga akhir kegiatan seperti pembuatan banten, prosesi upacara, dan berbagai tari-tarian atau seni pertunjukkan yang terkait dengan upacara tersebut.
68
lainnya adalah kebiasaan orang Bali dalam setiap persembahyangan selalu melakukan pementasan seni. Pentas seni ini bisa berupa seni suara dikenal dengan mekekawin, pementasan seni tari, dan seni tabuh. Sehingga ketika upacara di pura tidak saja ada aktifitas spiritual tetapi ada aktifitas kesenian. Khusus untuk seni tari yang terkadang ada jenis tarian tertentu yang hanya dipentaskan pada kegiatan upacara tertentu saja. Hal ini memberikan alternatif tontonan yang bisa menjadi sebuah pengalaman yang tidak ada duanya. Berikut ini beberapa kesenian yang biasanya dipentaskan di pura di Bali
Gambar 4: Beberapa jenis tarian yang sering dipentaskan di Pura Tari Baris Gede, Tari Rejang Dewa dan Topeng Tua Bali membedakan tarian ke dalam tiga jenis yakni tari wali, tari bebali dan tari balih-balihan. Jenis tarian di atas merupakan tarian yang dipentaskan pada saat upacara berlangsung. Jenis tarian ini disebut tari wali, yang mana dalam pelaksanaannya hanya ditarikan pada saat upacara berlangsung yang dianggap sebagai tari sakral. Pada konteks ini, meski tari bali dan tari balih-balihan tidak wajib ditarikan pada saat upacara berlangsung, namun kedua jenis tarian tersebut juga sering dipentaskan pada saat ada upacara berlangsung yang bertujuan untuk memberikan hiburan. Dalam kaitannya dengan pariwisata, wisatawan diberikan ijin untuk melihat tari wali yang sedang berlangsung di pura dengan syarat wisatawan tersebut mengikuti aturan yang ditetapkan oleh masyarakat setempat dengan maksud agar orang luar termasuk wisatawan dapat menghargai tradisi dan kebudayaan yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu (Gelgel, 2009:54).
69
Keberadaan Wali Pitu di Bali Menarik Bagi Wisatawan Domestik yang Beragama Islam
Kegiatan wisata ke Bali beberapa tahun belakangan ini tidak hanya dilakukan oleh orang asing/ wisatawan asing namun sekarang telah berkembang dan banyak dilakukan oleh masyarakat lokal. Wisatawan lokal atau dikenal dengan wisatawan domestik pun sudah banyak terutama pada masa liburan sekolah, akhir tahun, akhir minggu, dll. Kelompok wisatawan yang berkunjung ada siswa sekolah SD, SMP, SMA, mahasiswa dan umum. Tujuan wisatawan domestik diantaranya berkunjung ke objek wisata alam, tempat penjualan souvenir, objek wisata budaya, bahkan yang berkembang saat ini adalah berkunjung ke makam-maka yang memiliki sejarah tentang keberadaan Wali Pitu di Bali. Pada konteks ini, ketika wisatawan domestik yang berkunjung ke Bali memiliki tujuan khusus yakni ber-ziarah ke makam yang terkait dengan keberadaan Wali Pitu, telah memberi peluang bagi munculnya wisata religi yang khusus ditujukan kepada kaum muslim di luar Bali. Wisata religi yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat Islam yang melihat adanya potensi wisata seperti yang dilakukan pada pura di Bali. Kegiatan wisata tersebut dikenal dengan wisata ziarah ke tokoh pembawa ajaran Islam ke Bali. Objek tujuan wisata ini adalah makam tujuh tokoh Islam di Bali yang dikenal dengan Wali Pitu. Menurut sejarah bahwa Islam sudah masuk ke Pulau Bali pada abad ke-15 M. Ini dibuktikan pada saat Dalem Ketut Ngelungsir menjabat sebagai Raja Gelgel pertama (1380—1460 M) dan mengadakan kunjungan ke keraton Majapahit. Saat itu, Raja Hayam Wuruk mengadakan pertemuan kerajaan seluruh Nusantara. Setelah acara tersebut selesai, Dalem Ketut Ngelungsir pulang ke negerinya (Bali) dengan diantar oleh empat puluh orang dari Majapahit sebagai pengiring, yang konon diantara mereka terdapat Raden Modin dan Kiai Abdul Jalil. Peristiwa ini dijadikan patokan masuknya Islam di Pulau Bali yang berpusat di kerajaan Gelgel. Sejak itu, agama Islam mulai berkembang di Bali dan terus demikian hingga saat ini. Penyebar agama Islam di Jawa di kenal dengan nama Wali Songo (9), di Bali ada Wali Pitu (7) alias Sab'atul Awliya'. Sebagaimana makam para wali di Jawa, makam tujuh wali di Bali juga diziarahi kaum muslimin. Bali, yang termasyhur sebagai Pulau Dewata dan tujuan wisata nomor wahid di Indonesia, ternyata menyimpan khazanah dakwah Islam. Di beberapa tempat terdapat makam para wali,
70
seperti di Denpasar, Karangasem, Tanah Lot. Jumlahnya tujuh, karena itu disebut juga Wali Pitu. Seperti halnya makam Wali Songo di Jawa, makam ketujuh wali di Bali juga sering diziarahi kaum muslimin dari berbagai penjuru tanah air. Seperti halnya di kompleks makam para wali di Jawa, di sekitar makam Wali Pitu di Bali juga tumbuh pasar rakyat tradisional seperti warung-warung makan, pedagang bakso, toko buku dan kitab. Tentu saja juga ada yang berjualan berbagai peralatan ibadah seperti baju koko, sarung, kopiah, tasbih, minyak wangi. Pulau Bali menyimpan jejak dakwah Islam yang masyhur yang turut menambah deret tujuan pariwisata di pulau yang dikenal sebagai pulau dewata. Terdapat 7 (tujuh) makam wali yang dianggap keramat yang tersebar di beberapa tempat, karena itu disebut juga Wali Pitu atau Wali Tujuh, yang hingga saat ini kerap diziarahi kaum muslim maupun non muslim dari berbagai penjuru tanah air. Ke tujuh tokoh wali pitu itu adalah: 1. Raden Mas Sepuh / Pangeran Amangkuningrat (Keramat Pantai Seseh) 2. Habib Umar bin Maulana Yusuf Al Maghribi (Keramat Bukit Bedugul) 3. Habib Ali bin Abu Bakar bin Umar bin Abu Bakar Al Hamid (Keramat Pantai Kusamba) 4. Habib Ali Zainal Abidin Al Idrus (Keramat Karangasem) 5. Syeikh Maulana Yusuf Al Baghdadi Al Maghribi (Keramat Karangasem) 6. Syeikh Abdul Qodir Muhammad (Keramat Karangrupit) 7. Habib Ali bin Umar bin Abu Bakar Bafaqih (Jembrana).
Potensi wisata religi tersebut di atas terus jika terus dikembangkan dengan sarana penunjang wisata atau akomodasi wisata tidak menutup kemungkinan bisa berkembang menjadi salah satu wisata alternative menambah daya tarik orang untuk mengunjungi Bali. Objek wisata religi ini secara tidak langsung akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada disekitarnya dan menambah masukan finansial berupa pajak kepada pemerintah daerah.
Modal Budaya Bali Lainnya Yang Menjadi Tujuan Wisata Religi Bali yang kaya dengan modal budaya bahkan telah dilabeli sebagai pulau seribu pura, memiliki banyak tempat religius yang dapat dimanfaatkan sebagai tujuan
71
dari kegiatan wisata religi. Selain keberadaan Pura dan Masjid, terdapat juga pura multikultur yang merupakan perpaduan antar umat beragama seperti Pura Mekah di Kabupaten Buleleng, Candi Budha Kalibukbuk-Buleleng, dan Pura Ulun Danu Batur yang memiliki pelinggih atau tempat berstananya Dewi Kuan-in. Tempat-tempat ini sangat berpotesi untuk dikembangkan sebagai tujuan wisata religi, karena tempattempat tersebut memiliki daya tarik sebagai tujuan wisata maupun aktifitas keagamaan sehingga bisa mensinergikan antara aktivitas keagamaan dan juga aktivitas liburan. 1.
Pura Mekah di Pura Gambur Anglayang Kubutambahan, Buleleng,Bali. Pura Mekah adalah salah satu pura yang terdapat dikomplek Pura Gambur
Anglayang di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali. Pura ini memiliki keunikan nama dan juga sarana upakara-nya yakni larangan menyajikan upakara yang berbahan daging Babi serta nama Mekah yang merujuk pada nama wilayah Mekah di Arab Saudi yang merupakan pusat agama Islam. Lokasi pura ini pada kawasan pantai yang konon dahulu merupakan pelabuhan yang bernama Tebanding. Pelabuhan ini banyak dikunjungi oleh pedagang Islam antara lain dari Jawa. Masyarakat setempat yakin bahwa kedatangan para perdagang Islam ke pelabuhan Tebading tidak bisa dilepaskan dari dorongan dan perlindungan suatu kekuatan adikodrati. Kedatangan pedagang Islam ke Palabuhan Tebandung membawa kesejahteraan pada masyarakat lokal. Sebagai ucapan terima kasih atas kedatangan dan kesejahteraan yang diberikan oleh para pedagang Islam, maka masyarakat lokal memuja kekuatan adikodrati yang ada di baliknya. Berkenaan dengan itu mereka membangun Pelinggih Ratu Mekah. Jadi, pelinggih ini berfungsi untuk memuja kekuatan adikodrati atau Dewa Pedagang Islam (Mekah) yang memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Desa Pakraman Kubutambahan.
Gambar 5: Pelinggih Ratu Gede Dalem Mekah
72
2.
Pelinggih Dewi Kuan-im di Pura Ulun Danu Batur Sejarah keberadaan Pelinggih Dewi Kuamin di Pura Ulun Danu Batur bisa
ditelusuri dari kemunculan dari tradisi Barong Landung yang memiliki latar belakang sejarah dengan kerajaan Balingkang yaitu Raja Sri Jaya Pangus yang pernah menikah dengan Kang Ching Wie seorang putri Cina. Dikisahkan bahwa
awalnya kedua
pasangan ini menikah sekian lama namun tidak memiliki keturunan sehingga menimbulkan kesedihan di seluruh kerajaan. Hal ini menyebabkan Sri Jaya Pangus akhirnya melakukan perjalanan spiritual dan terdampar di kaki Gunung Batur di sinilah akhirnya beliau bertapa. Sekian lama bertapa Raja Sri Jaya Pangus didatangi oleh seorang wanita bernama Dewi Danu. Karena kecantikannya akhirnya membuat Raja Sri Jaya Pangus menikahi Dewi Danu. Sekian lama meninggalkan kerajaan dan tidak kunjung datang ke kerajaan Balingkang menyebabkan Ratu Kang Ching Wie merasa gelisah kemudian mengikuti perjalanannya ke Danau Batur. Perjalanan yang dilakukan putri Kang Ching Wie pun sampai di danau Batur dan betapa terkejutnya karena mengetahui suami yang disayanginya telah menikah dengan wanita lain. Dewi Kang Ching Wie pun menyerang Dawi Danu tetapi karena kesaktiannya serangan itu dapat digagalkan dan bahkan sebaliknya Dewi Kang Ching Wie yang kalah. Raja Sri Jaya Pangus yang sangat mencintai Putri Kang Ching Wie tidak bisa menerima keadaan itu, beliau pun membantunya. Ini menyebabkan Dewi Danu marah dan mengutuk kedua nya menjadi patung. Inilah awal keberadaan Barong Landung sebagai simbol pasangan sejati ini. Namun demikian Dewi Danu menyadari kekeliruan yang telah dilakukan sehingga memerintahkan kepada masyarakat di kerajaan Balingkang untuk tetap menghormati Putri Kang Ching Wie dengan membuatkan pelinggih di Pura Ulun Danu Batur sebagai bentuk penghormatan. Demikianlah keberadaan pelinggih Dewi Kuanim yang dikenal sekarang berawal dari keberadaan hubungan dagang dan kisah cinta Raja Sri Jaya Pangus. 3.
Candi Budha Kalibukbuk Candi Budha Kalibukbuk terletak di Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng,
Kabupaten Buleleng-Bali. Situs Budha Kalibukbuk pertama kali dilaporkan oleh pemilik Hotel Angsoka di Lovina pada tahun 1991. Artefak yang ditemukan 80 buah stupika, 18 buah materai, dan 3 buah relief yang disimpan di Balai Arkeologi (Balar) Denpasar. Tahun 1994, Balar Denpasar melakukan ekskavasi untuk kali pertama di
73
Candi Budha Kalibukbuk yang jaraknya sekitar 800 meter ke arah selatan dari Hotel Angsoka tempat penemuan puluhan stupika dan berhasil mengungkap struktur candi batubata. Tahun 2000 ekskavasi mengungkap keseluruhan struktur candi yang terdiri atas satu buah candi induk segi delapan di tengah dan dua buah candi perwara berbentuk bujursangkar di sisi timur laut dan barat dayanya. Temuan selain struktur antara lain: kereweng, stupika, uang kepeng, tulang binatang, keramik, relief gana, relief sulur, relief gajah, susunan batu andesit dan fragmen emas. Tahun 2004, Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (dahulu bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala) Pejeng melakukan penggalian penyelamatan yang bekerjasama dengan Universitas Udayana dan Universitas Gadjah Mada. Penggalian tersebut membuka 20 kotak dengan hasil mengupas ketiga struktur candi serta temuan lainnya berupa harmika, kemuncak, chattra, yasthi, keramik, gerabah, ladam kuda, arang, tulang serta kerang. Secara keseluruhan Candi Budha Kalibukbuk hanya ditemukan dasar candinya saja, sedang badan dan atap candi tidak dapat direkonstruksi secara jelas karena pada saat penemuan sudah hancur dan rusak. Candi Budha Kalibukbuk terdiri atas tiga bangunan utama yaitu satu buah candi induk dan dua candi perwara di sisi timur laut dan pada bagian barat daya.
Gambar 6: Situs Candi Budha Kalibukbuk Keberadaan tarian khas yang hanya dipentaskan pada hari-hari tertentu seperti tari rejang dewa, tari sanghyang, tari gambuh, dan kesenian sakral lainnya juga bisa dijadikan sebagai daya tarik wisata budaya. Selain itu, kesenian atau tradisi yang unik seperti tradisi omed-omedan di Badung, tradisi magoak-goakan di Buleleng, tradisi megibung di Karangasem, dan tadisi unik yang ada di setiap daerah di Bali juga memiliki daya tarik khusus karena miliki nilai religius berkaitan dan juga seni dan keunikan tertentu yang bisa memberikan pengalaman dan hal yang berbeda dalam konteks wisata.
74
V. PENUTUP Perkembangan kebutuhan manusia dalam bidang rohani telah memunculkan fenomena baru berhubungan dengan dunia hiburan yaitu dengan munculnya kebiasaan manusia untuk melakukan kegiatan perjalanan wisata yang dikenal dengan pariwisata. Pariwisata sebagai sebuah aktivitas manusia pun terus berkembang sehingga memunculkan berbagai jenis kegiatan wisata salah satunya adalah wisata religi. Wisata religi ini adalah salah satu bentuk wisata alternatif yang memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memadukan kebutuhan spiritualnya dengan kebutuhan hiburan. Bentuk-bentuk wisata ini adalah berupa kunjungan ke tempat suci seperti pura, masjid, gereja, wihara, atau tempat lainnya yang memiliki nilai spiritual sekaligus memberikan keindahan yang bisa dinikmati oleh pengunjung tersebut secara bersamaan. Bentuk wisata religi yang dikembangkan di Bali pada umumnya adalah kunjungan ke berbagai tempat suci atau yang dianggap sebagai tempat yang memiliki nilai religius, seperti pura , makam wali pitu, pura yang memiliki kaitan dengan agama lainnya, serta berbagai kebudayaan yang unik dan juga memiliki sifat religius. Memahami Bali kaya akan modal budaya yang sarat akan nilai filosofis dan terkait dengan keagaaman, hal tersebut dapat menjadi peluang dalam pengembangan wisata religi yang merupakan salah satu pengembangan wisata alternatif di Bali.
DAFTAR PUSTAKA Ardika, I Wayan. 2003. Komponen Budaya Bali Sebagai Objek dan daya tarik wisata. Artikel. Denpasar : Universitas Udayana. _______________. 2007. Pusaka Budaya Pariwisata. Denpasar: Penerbit Larasan Atmadja, Nengah Bawa, Tuty Maryati, I Wayan Sugiartha. 2008. Pura Mekah di Bali: Haram Mempersembahkan Daging Babi: Laporan Penelitian. Singaraja: Undiksha tidak terbit. Chaney, David. 2009. Lifestyle. Sebuah Pengantar Komprehensif. Jalasutra. Bandung. Darma Putra, I Nyoman. 2004. Bali Menuju Jagadhita: Aneka Perspektif. Denpasar: Pustaka Bali Post. Gelgel, I Putu. 2009. Industri Pariwisata Indonesia dalam Globalisasi Perdagngan Jasa (GATS-WTO) Implikasi Hukum dan Antisiipasinya. Bandung: Redika Pratama. Nurkencana, Wayan.1997. Menguak Takbir Perkembangan Hindu. Denpasar: PT BP Denpasar. Ngurah, I Gusti Made, dkk. 1999. Buku Pendidikan Agama Hindu Untuk Perguruan Tinggi. Surabaya : Paramitha UU no 10 tahun 2009
75
Pendit. S. Nyoman. 1995. Hindu dalam Tafsir Modern. Denpasar: Yayasan Dharma Naradha. Ruslan, Arifin S. N. 2007. Ziarah Wali Spiritual Sepanjang Masa. Yogyakarta : Pustaka Timur. Suyasa. 2006. “Pura dasar Bhuana Gelgel: Suatu Kajian Antropologi Politik” dalam Media Komunikasi Sejarah Lokal Candra Sangkala Bali Dalam Persepektif edisi khusus dalam rangka Purnabhakti Drs. I Made Sunada.Singaraja: Percetakan IKIP Negeri Singaraja. Sura, I Gede dkk.1994. Agama Hindu Sebuah Pengantar. Denpasar: CV. Kayu Mas Agung. Widana, I Gst. Ketut. 2002. Mengenal Budaya Hindu Di Bali . Denpasar: PT. BP Denpasar. Wiana, I Ketut. 1996. Pelinggih di Pemerajan. Denpasar: Upada Sastra. Internet: http://www.mistikuscinta.com/2008/09/wali‐7‐pulau‐dewata‐ bali.html#ixzz35EIQJmSW diunduh tanggal 21 juni 2014) http://ayikngalah.wordpress.com/2012/05/07/makelar‐wali‐3‐melacak‐wali‐pitu‐di‐bali/
di
unduh tanggal 21 juni 2014 http://senirupa.blogspot.com/2009/12/buleleng‐yang‐nyeleneh‐4.htm. diakses tanggal 21
Juni 2014 http://kevinabali.wordpress.com/2011/09/27/barong‐landung/ diakses tanggal 21 Juni
2014 http://www.buleleng.com/candi.html diakses tanggal 21 Juni 2014
76