BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Hakikat Aktiva
Dalam menjalankan usahanya, perusahaan menggunakan modal yang
dimiliki, agar tujuan usaha perusahaan dapat tercapai. Aktiva merupakan modal yang ada dalam perusahaan yang sangat menunjang dalam operasi
perusahaan. "Aktiva adatah kekayaan atau sumber ekonomis yang dikuasai perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya yaitu laban, (Suwardjono 1999 : 52).
Termasuk dalam pengertian kekayaan perusahaan adalah persediaan
barang dan bahan yang digunakan dalam produksi atau operasi perusahaan. Seperti yang diungkapkan menurut Soemarso (2002 : 54) aktiva adalah sebagai berikut:
Kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan disebut aktiva atau harta (assets), aktiva menunjukkan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan, ia merupakan sumber daya (resources) bagi perusahaan untuk melakukan usaha.
Aktiva juga
diartikan
sebagai
berikut
"Aktiva adalah manfaat
ekonomis dimasa yang akan datang yang diharapkan akan diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi dimasa lalu", (Zaki baridwan 1999 : 20). Jadi dapat dikatakan aktiva mempunyai nilai ekonomik apabila aktiva tersebut mempunyai manfaat atau potensi jasa yang dapat
digunakan untuk operasi perusahaan dimasa mendatang atau dapat ditukarkan dengan sumber ekonomik yang lain.
Berdasarkan fungsinya didalam perusahaan, aktiva dapat dibedakan menjadi dua, yaitu operating assets dan nan operating assets. Dari beberapa
definisi diatas dapat diartikan untuk mencapai tujuan tersebut diatas perusahaan harus menggunakan modal yang diterima dari pemilik untuk
melakukan usaha. Untuk melakukan usaha perusahaan perlu mempunyai sarana (aktiva produksi).
1.
Pcngertian Aktiva Usaha
Beberapa ahli mengatakan "Aktiva usaha atau operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktiva lainnya
tidak digunakan dalam kegiaian atau usaha
pokok perusahaan", (S.
Munawir 2002 : 87). Pendapat lain menurut Garrison dalam Totok Budisantoso (2000 : 521) mendefinisikan "aktiva operasional mencakup kas, piutang, inventory, pabrik dan peralatan".
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa aktiva usaha adalah semua aktiva yang dipergunakan dalam kegiatan atau usaha pokok perusahaan. Sedangkan investasi jangka panjang dan aktiva Iain-lain yang
tidak digunakan untuk operasi pokok perusahaan bukan merupakan aktiva usaha atau non operating assets.
Ada juga yang menjelaskan pengertian aktiva usaha dalam Kamus Istilah Akuntansi 2004 sebagai berikut: "Aktiva usaha adalah aktiva yang terlibat operasi, harta usaha, harta perseroan yang secara langsimg
sebagai sarana untuk memperoleh laba dari aktivitas pokok perseroan yang bersangkutan.
Dari beberapa definisi diatas dapat diartikan bahwa aktiva usaha atau operating assets adalah semua aktiva yang terlibat langsung dalam
produksi untuk mewujudkan pendapatan sebuah badan usaha. Sedangkan aktiva yang tidak terlibat langsung dalam operasi pokok perusahaan seperti saham-saham dan obligasi yang dimiliki serta pinjaman kepada pegawai bukan merupakan aktiva usaha.
2.
Jen is Aktiva
Berdasarkan fungsinya didalam perusahaan aktiva dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: a.
Operating Assets
Operating
assets
atau
aktiva
usaha
yaitu
aktiva
yang
dipergunakan untuk operasi pokok perusahaan, yang terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang diharapkan
akan dapat diubah menjadi uang tunai atau dapat
dijual selama siklus operasi normal perusahaan. Sedangkan aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang fisiknya nampak
(konkrit), dan aktiva tersebut mempunyai umur kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode kegiatan perusahaan. Aktiva lancar terdiri dari:
a.
Kas, atau uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para langganan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit.
b.
Persediaan barang dagang adalah semua barang-barang yang diperdagangkan yang sampai tanggal neraca masih digudang belum laku dijual.
c.
Piutang dagang adalah tagihan kepada pihak lain (kepada kreditor atau langganan) sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit.
d.
Wesel tagih adalah tagihan perusahaan kepada pihak lain yang dinyatakan dalam suatu wesel atau perjanjian yang diatur dalam undang-undang.
e.
Surat-surat berharga (marketable securities) adalah investasi yang
sifatnya
sementara
(jangka
pendek)
dengan
maksud
untuk
memanfaatkan uang kas yang untuk sementara belum dibutuhkan
dalan operasi, seperti saham atau surat-surat berharga lain yang mempunyai segera.
pasaran
sehingga
dapat
diperjualbelikan
dengan
10
f.
Biaya-biaya dibayar dimuka adalah pegeluaran-pengeluaran untuk barang dan jasa yang akan digunakan atau memberi manfaat dimasa mendatang.
Sedangkan aktiva tetap terdiri dari :
a.
Tanah, yang diatasnya didirikan bangunan atau digunakan operasi
b.
Bangunan
c.
Segala sesuatu yang dibangun diatas tanah dan bukan bangunan
d.
Mesin
e.
Inventaris
f.
Kendaraan dan perlengkapan atau alat-alat lainnya
b. Non Operating Assets
Non operating assets yaitu aktiva yang tidak digunakan dalam
kegiatan operasi pokok perusahaan, yang terdiri dari investasi jangka panjang dan aktiva Iain-Iain. Investasi jangka panjang adalah kekayaan atau modal yang cukup atau sering melebihi dari yang dibutuhkan,
maka perusahaan ini dapat menanamkan modalnya dalam investasi jangka panjang diluar usaha pokoknya. Sedangkan aktiva Iain-lain adalah
aktiva perusahaan
yang
tidak
dapat
atau
dimasukkan dalam klasifikasi-klasifikasi sebelumnya.
belum
dapat
11
Investasi jangka panjang terdiri dari: a.
Investasi dalam surat-surat berharga pada perusahaan Iain
b. Investasi dalam anak perusahaan c.
Investasi dalam aktiva tetap tetapi belum dipergunakan
d.
Penyisihan dana untuk tujuan tertentu, seperti pelunasan obligasi, pembelian saham dan sebagainya Aktiva Iain-lain terdiri dari:
a.
Aktiva tidak berwujud
b.
Biaya yang ditangguhkan
c.
Piutang jangka panjang
d.
Pekerjaan dalam pelaksanaan
B. Hakikat Perputaran Aktiva Usaha
Perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan aktiva usaha dalam menjalankan kegiatan usahanya agar pendapatan yang diperoleh meningkat. Aktiva usaha yang dimiliki suatu perusahaan dimaksudkan untuk diputarkan (dimanfaatkan), karena hanya dengan perputaran itu dapat dicapai laba. Selain
itu perusahaan juga perlu mengetahui efisiensi dari kecepatan perputaran aktiva tersebut dalam kaitannya menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Rasio perputaran aktiva usaha menurut Bambang Riyanto (2001 : 37) adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva usahanya atau tidak, maka digunakan ratio perputaran aktiva usaha yaitu dengan membagi penjualan bersih dengan aktiva usaha.
12
Perputaran aktiva usaha (asset turnover)
menurut Skousen, K Fred
dkk. (2001 : 21) adalah adalah "suatu ukitran dart efisiensi dihitung dengan membagi penjualan dengan jumlah aktiva".
Maka dapat disirapulkan bahwa perputaran aktiva usaha digunakan untuk mengetahui besarnya penjualan disebanding dengan aktiva perusahaan
dengan cara membagi penjualan bersih dengan aktiva usaha. Bila dari hasil perputaran aktiva usaha diperoleh angka yang menaik menunjukkan bahwa
pemanfaatan aktiva usahanya baik. Begitu juga sebaliknya apabila diperoleh
angka yang menurun dapat diartikan bahwa penjualannya tidak seimbang dengan aktiva yang diinvestasikan.
Perputaran
aktiva
usaha
merupakan
rasio
yang
paling
umum
digunakan untuk mengaitkan penjualan bersih terhadap aktiva usaha. Ukuran ini menunjukkan besarnya komitmen aktiva tercatat yang diperlukan untuk mendukung tingkat penjualan tertentu dalam menghasilkan laba. Sedangkan pengertian perputaran aktiva usaha yang lain adalah sebagai berikut bahwa :
Perputaran aktiva usaha manunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva usahanya untuk menciptakan penjualan dan
mendapatkan laba. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa untuk
mengetahui efektifitas perusahaan dalam menggunakan aktiva usahanya atau untuk
mengaitkan penjualan bersih terhadap aktiva usaha yang
telah
digunakan dalam operasi pokok perusahaan maka digunakan perputaran aktiva usaha.
13
Perputaran aktiva usaha juga dapat didefinisikan sebagai berikut : "Perputaran aktiva usaha adalah ukuran seberapa jauh aktiva usaha yang
telah digunakan didalam kegiatan perusahaan atau untuk menunjukkan berapa kali aktiva usaha berputar dalam suatu periode", (S. Munawir 2002 ; 88).
Dalam menganalisa perputaran aktiva usaha maka diperbandingkan
selama beberapa periode, sehingga diketahui trend/arah atau kenaikan daripada aktiva usaha, Suatu trend/arah angka ratio yang naik memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan aktiva
usahanya. Didalam melihat perputaran aktiva usaha selam periode tertentu terdapat dua faktor yaitu, penjualan bersih dan aktiva usaha.
Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001 : 33), perputaran aktiva usaha dapat dipertinggi dengan dua cara, yaitu :
a.
Menambah modal usaha (aktiva usaha) sampai tingkat tertentu yang diusahakan tercapainya tambahan penjualan yang sebesar-besarnya.
b. Mengurangi penjualan sampai tingkat tertentu, diusahakan penuninan atau pengurangan aktiva usaha sebesar-besarnya.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran aktiva
usaha dapat dipertinggi, salah satunya dengan jalan mengusahakan kenaikan penjualan
disertai
dengan
usaha
agar
pembayaran-pembayaran
dapat
dilakukan dengan tempo yang lebih pendek, atau tunai dengan cara memberi potongan bagi yang membayar dengan tempo yang pendek dan tunai.
14
Yang perlu diperhatikan adalah perbandingan kenaikan penjualan dengan kenaikan aktiva usaha harus lebih tinggi daripada perbandingan penjualan dengan aktiva semula. Apabila tambahan penjualan tetap dalam
perbandingan yang sama, maka tidak akan menaikkan perputaran aktiva usahanya. Oleh karena itu, perbandingan berkurangnya aktiva usaha harus
lebih kecil daripada perbandingan semula agar perputaran aktiva usahanya dapat meningkat.
C. Hakikat Rasio Perputaran Aktiva Usaha
Dari definisi-definisi diatas telah dijelaskan pengertian dari aktiva
usaha dan jenis-jenis dari aktiva usaha tersebut serta pengertian dari perputaran
aktiva
usaha.
Aktiva
usaha
merupakan
penjumlahan
dari
keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan, yaitu penjumlahan datri aktiva
lancar dan aktiva tetap. Aktiva lancar dan aktiva tetap dapat dilihat dilaporan keuangan yaitu di neraca sebelah debit, sedangkan sebelah kredit adalah jumlah kewajiban dan modal.
Rasio perputaran aktiva usaha dimaksudkan untuk mengukur efisiensi relatif dari total aktiva untuk meningkatkan penjualan, yang tentunya akan membenkan nilai tambah dalam meningkatkan keuntungan suatu perusahaan.
15
Aktiva
usaha dan perputaran aktiva usaha dapat dihitung dengan
rumus :
Aktiva usaha (Total Aktiva)
-
Rasio Perputaran Aktiva Usaba
Aktiva Lancar =
+
Aktiva Tetap
Penjuaian Bersih Total Aktiva Usaha
Oleh karena itu, tinggi rendahnya operating assets turnover selama
periode tertentu ditentukan oleh dua faktor, yaitu penjuaian bersih dan aktiva usaha. Dengan jumlah aktiva usaha tertentu dan makin besarnya jumlah
penjuaian selama periode tertentu mengakibatkan tingginya perputaran. Demikian pula halnya, jumlah penjuaian tertentu dengan makin kecilnya
aktiva usaha akan mengakibatkan makin tinggi perputarannya. Usaha tersebut dapat dilakukan mengurangi penjuaian sampai tingkat tertentu dan diusahakan penurunan atau pengurangna aktiva usaha sebesar-besarnya.
D. HakikatLaba
Setiap perusahaan selalu mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba
semaksimal
mungkin, karena
dengan
laba
tersebut
perusahaan
dapat
mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Perolehan laba dengan sumber daya tertentu merupakan salah satu motivasi yang penting untuk menjalankan operasinya.
Perusahaan akan memilih altematif tindakan-tindakan yang menunjang pencapaian laba maksimal. Operasi yang menguntungkan adalah suatu
keharusan bagi suatu usaha untuk dapat maju atau bahkan tetap bertahan
16
didalam usaha tersebut. Dengan demikian dapatlah diketahui pentingnya arti laba bagi suatu perusahaan.
E. llakikat Laba Bersih
Usaha menaikkan tingkat laba sampai tingkat maksimal adalah tujuan
perusahaan. Oleh karena itu setiap perusahaan dengan berbagai necara
berusaha untuk menaikkan tingkat laba sampai pada taraf maksimal perusahaan. Dalam pengukuran laba dapat digunakan berbagai cara, namun semua itu berlandaskan pada konsep dasar umum, bahwa laba adalah pengembalian atas investasi (return on investment). Menurut Zaki Baridwan (1999 : 31) laba dapat diartikan sebagat berikut:
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan usaha, dan dari semua transaksi
atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu periode kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik.
Dari
segi akuntansi, "Laba bersih adalah selisih bersih antara
pendapatan dan biaya ditambah atau dikurangi dengan selisih bersih antara untung dan rugi," (Suwardjono 1999 : 53). Jadi pendapatan dan biaya merupakan elemen yang dipergunakan untuk mencari besaraya laba.
Pendapatan dan biaya merupakan elemen yang dipergunakan untuk mencari besarnya laba.
17
Elemen ini dikelompokkan untuk memberikan laba yang berbedabeda yaitu : 1.
Laba kotor (bruto)
Merupakan selisih penjualan dengan
beban yang secara langsung
berhubungan dengan penjuaJan. 2.
Laba Usaha
Merupakan selisih antara laba bmto dengan beban usaha. 3.
Laba Sebelum Pajak
Adalah hasil penambahan atau pengurangan laba usaha dengan beban dan pendapatan lain. 4.
Laba Bersih
Adalah laba setelah dikurangi pajak penghasilan.
Sedangkan Laba bersih menurut Skousen, K Fred dkk. (2001 : 35) adalah sebagai berikut:
Laba bersih, kadang disebut pendapatan atau laba, secara keseluruhan mengukur kinerja dari suatu perusahaan. Laba bersih mencerminkan pencapaian dari suatu perusahaan (penghasilan) dalara hubungan terhadap usaha (biaya-biaya) selama satu periode tertentu. Jika penghasilan melebihi biaya-biaya, hasilnya disebut laba bersih
(Penghasilan - Biaya - Laba Bersih).
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa laba bersih pada
akhimya akan menambah modal perusahaan. Tetapi tidak jarang perusahaan menahan atau menyisihkan laba untuk tujuan pengembangan. Laba secara
operasional membuat pcngukuran aktiva dan kewajiban yang dikenal sebagai aktiva bersih atau ekuitas, yang akan meningkat setelah semua investasi atau distribusi ekuitas yang baru dieliminasi, maka laba dapat dihasilkan, tetapi
IS
apabila tidak ada perubahan maka tidak ada laba. Jika bagian ekuitas menurun akan terjadi laba yang negatif atau rugi.
Dengan menggunakan suatu tingkat target laba yang diperoleh dari
pengalaman, pengharapan atau perbandingan maka akan dapat ditetapkan standar laba relatif yang dianggap memadai bagi perusahaan. Badan-badan usaha selalu terlibat didalam kegiatan yang mempunyai sasaran untuk
mendapatkan laba, sehingga akan cukup mudah untuk menentukkan laba perusahaan.
Dalam menghitung besamya kenaikan iaba dapat dilihat dari nilai laba
bersih. Oleh karena itu untuk memungkinkan analisa yang baik terhadap laporan keuangan tersebut serta agar bersifat komunikatif, terutama tentang laba maka dalam penyusunan laporan keuangan itu konsep laba yang disajikan harus jelas. Dalam skripsi ini peneliti mengambil data dari laporan keuangan perusahaan yang Go-Public yang ada di Bursa Efek Jakarta. Dimana data yang tersedia adalah data yang expost facto yaitu data yang sudah ada dan terjadi atas kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa terdahulu.