--
www.bimasislam.kemenag.go.id
~
...... ~
.~
..• [!]
Dallarlsl
\\'"b,tl,,: w ww .bima-rslam k,'"1l:".1g.gl.l.,d Emai! : bimd5",lam(!k"ll\~nJ).\.go.,,1
'.
•• •• •• •• ••
Lampung Juara I Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Tahun 2013
1-2 2
Profil: M. Fuad Nasar, M.Sc. Jangan Hanya Fokus SecaraInternal, Tim Hisab Rukyat Perlu Sosialisasihingga Tingkat Pemahaman Publik
2-3
Komunitas (Grup) Pengentry Data Bimas Islam Dalam Angka (BIDA)Se-Indonesia Resmi Dibentuk
3
Menag Berikan Bantuan kepada Majelis Ta'lim, Guru Ngaji Tradisional, dan Ormas Islam di Tasikmalaya
4
•Pengurus Masjid, Majelis Ta'lim, dan Ponpes Ujung Tombak Penyuluhan Perwakafan Sekretaris Ditjen Bimas Islam: Image Building Kemenag Masih Kalah dengan Fitnah Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas BAZNASBerfungsi Sampai Akhir Masa Bakti
4-5 5 5-6
Tingkatkan Pengawasan,Kasubdit Halal Kamenag RI Lakukan Kunjungan ke Restoran-restoran Hotel di Kepri 6 Untuk Mempercepat Serapan Anggaran JanganGunakan Jurus "Dewa Mabuk" Opini: Mengembalikan Peran dan Fungsi Masjid kepada "Fitrahnya". Oleh: EdiJunaedi
7 7-8
Antropologi UIN Jakarta) dan Dr. M. Rornly, M.Hum (Maritan Kakanwil Kcmenag Provinsi Banten & Ketua MUI Provinsi Banten). Pada acara penutupan ini, juga sekaligus diumumkan para [uara Pemilihan Penyuluh Agama Islam TeJadan 2013, yang langsung dibacakan oleh Kasubdit Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam H. Lukman AS, SH, MJvT. Para juara tersebut secara berurut antara lain: [uara 1: Solihin Panji, 5,TH.l (Lampung); [uara 11:Alvi Anita Afandi, S.Ag (Iawa Barat): [uara Ill: Muntholib (01 Yogyakarta); [uara Harapan I: Maryono, S.Ag (Kepulauan Riau); [uara Harapan II: Andang Trimulyadi (OKl Jakarta); [uara Harapan ill: Rahmi Kusbandiah (Nusa Tenggara Barat).
Jakarta, bimasislam-: Pemilihan Penyuluh Agama Islam Teladan Tahun 2013 yang dilaksanakan oleh Direktorat Penerangan Agama Islam (Ditpenais) telah ditutup Jum'at (13/9) malam kemarin. Aeara yang dibuka secara rcsmi oleh Dirjen Bimas Islam pada tanggal 10 September 20131alu itu, ditutupsangatJarutmalam sekitarjam 23.00 karena begitu serunya para Finalis sejumlah 6 (enam) ~ orang mempresentasikan hasil kerjanya sebagai penyuluh di daerah rnasing-rnasing dan diuji oleh3 (tiga) orang Dewan Iuri. Enam orang finalis itu berasal dari Kepulauan Riau, Lampung, DKI Jakarta, [awa Barat, OJ Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat. Adapun Dewan Jurinya yaitu Dr. Syafi'i Antonio (Pakar Ekonomi Islam & Oirektur Tazkia Institute), Prof. Dr. Bambang Hernowo (Guru Besar
Solihin Panji, sang [uara 1 tahun ini, rnempresentasikan pengalaman pembinaannya di salah satu Rumah Tahanan (Rutan) di Pr ov insi Lampung. Seeara meyakinkan Solihin menjclaskan begitu empiris betapa dunia yang dihadapinya sangat menantang tapi juga memberikan optimisme. Betapa tidak, katanya, antara Rutan dan Pondok Pesantren memiliki potensi yang sama, ada Napi juga ada Santri, ada Pondok juga ada Kamar Sel, juga sama-sama ada Pengurusnya. Bahkan, tegasnya, suasana Rutan lebih kondusif, dibandingkan Pesantren atau Majelis Taklimat sekalipun, karena sasarannya adalah para Napi yang memang sedang mengalami perasaan menyesal, bersalah, serta ingin bertaubat dari dosa masa lalu dan mernperbaiki hid upnya ke depan. Kasubdit Bimbingan dan Penyuluhan Agama Islam Ditpenais saat diwawancara bimasielam via SMS ten tang pelaksanaan kegiatan ini menjelaskan, "Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar dari awal sampai akhir, bahkan di sana-sini ada peningkatan". Sistem seleksi sekarang lebih komprehensif, lanjut Lukman,
wwvl.bimasislam.kemenag.go.id
bukan hanya penilaian terhadap naskah tulisan para Penyuluh dan presentasi mereka eli depan Dewan Juri, tetapi juga diadakan seleksi berkas yang mendukung kegiatan mereka selarna ini dan mereka diwawancarai tentang hal itu. Salah satu Dewan Juri tahun ini adalah publik figur, yakni Dr. Syafi'i Antonio, berbeda dengan tahun- tahun sebelumnya. Dan dari segi hadiah, imbuh salah satu Eselon 3 di Direkrorat Penais ini, dulu hanya mampu rnemberikan hadiah kepada [uara 1 saja, sekarang kita sudah marnpu memberikan hadiah bagi Iuara 1 sampai [uara Harapan S.[uara 1 sebesar 2Sjuta, [uara Zsebesar 20 [uta, Juara 3 sebesar 15 juta, sedangkan [uara Harapan 1 sebesar 12,5 juta, [uara Harapan 2 sebesar 10 juta, dan [uara Harapan 3sebesat7,S juta. (edijun/jotQ;bill1asis[nm)
M. Fuad Nasar, M.Sc.
Edisi kali ini menampilkan sosok M. Fuad Nasar, M.Sc. Sehari-hari biasa dipanggil "Pak Fuad". Pria kelahiran Sumpur, Padang Panjang, lS Desember 1968 ini adalah Kasubdit Pengawasan Lembaga Zakat dan Wakil sekrerarts BAZNAS.
"Oirektorat Pemberdayaan Zakat sekarang dan.ke depan harus lebih fokus pada pengembangan dan penguatan fungsl regulator dan pengawas pengelolaan zakat sesuai UU No 23 Tahun 2:011."imbuhnya. Oleh karena itu, lanjut alumni Youth Islamic Study Club (VISe) AI-Azhar Jakarta ini menegaskan, peran dan fungsi regulator harus menyentuh "titik epicentrum" pengelolaan zakat yang semakin dinamis. Sosialisasi dan edukast dalam rangka rnengajak urnat supaya berzakat melalui lembaga zakat masih perlu ditingkatkan. Selain ltu perlu usulan di RKA K/L tahun 2014 beberapa inisiatif program baru, yaitu audit syarlah dan complfanee audit lernbaga zakat, serta memfasilitasi "audit keuangan" lernbaga zakat, dalam hal ini BAZNASpusat dan BAZNASprovinsl serta LAl. Ia berharap Rancangan Peraturan Pemerintah CRPP)tentang Pelaksanaan UU Pengelolaan Zakat akan cepat diproses di Setneg dan disahkan Presiden. Transisi regulasi yang terlalu lama, apalagi uji materi UU Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat yang diajukan beberapa LAl sampai kini belum diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK), berpotensi mentrnbulkan gejala "disobedient" terhadap regulasi dan hal itu harus diantisipasi. Basic trust (kepercayaan dasar) masyarakat terhadap lernbaga zakat perlu dijaga, dan seiring denganitu compliance (kepatuhan) lembaga zakatterhadap regulasi juga harus diperhatikan. Menurllt pria yang memiliki hobby membaca, menulls dan mengoleksi karya para tokoh dan pemimpin Islam Indonesia, kapasitas minimal yang harus dimillki aparatur Kemenag untuk menjalankan fungsi regulator dan pengawasan lembaga zakat ialah: mengetahul dan memahami dunia perzakatan secara makro dan mikro; memiliki kemampuan yang tinggi untuk membaca dan menganalisa serta menyimpulkan laporan keuangan lembaga zakat; dan memiliki wibawa, integritas dan kredibilitas sebagai pengawas lembaga zakat. Selain itu, ia berharap agar para pegawai Kemenag, khususnya generasi mudanya agar bisa belajar secara komprehensif tentang sejarah Kementerian Agama, "kenapa" dan "untuk apa" Kemenag diperjuangkan oleh para ulama dan pemirnpin Islam di masa laI 1.,1, sementara golongan lain tidak memandang perlu. (bieb//oto;koleksi-/nj
Pembawaannya yang tenang dan irit bicara jika tidak diperlukan, Pak Fuad merupakan salah satu konseptor senior ptdato Menterl Agama. Putra dari HSM. Nasaruddin Latif, seorang tokoh pendiri BP4 lni memiliki motto dan prinsip hid up: "Hidup bermanfaat bag; semua orang sesualajaran Islam". Baginya, suatu pekerjaan tidak dlukur dari siapa yang melakukannya dan tidak pula dari imbalan yang didapat, tetapi diukur dari niat ikhlas melakukannya dan manfaatnya bagi orang lain. Hal lni terlnspirasi dari petuah M. Natsir, "Kerjakan yang disenangi Allah, Allah akan wujudkan yang anda senangi.~ Selain itu ada hadits Nabi, "Sebaik-boik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang laln.M dan HAllah akan meno/ang hamba-Nya selamo hamba-Nya itu suka menolong orang lain. N Alumni PPs UGM Vogyakarta dengan sponsor Lemhannas RI ini semenjak duduk dl bangku SMP adalah pengagum dan peminat buku-buku karya Buya Hamka dan Mohammad Natsir. Menurutnya, selarn ilmunya mendalam, bahasanya bernilai s~tra tinggl, selain buku ayahnya, HSM Nasaruddln Latif. Pengalaman hidup paling berkesan bagl penulis produktif ini adalah bisa mengenat bertemu dan memperoleh inspirasi dari para pemimpin dan tokoh Islam .seperti: Mohammad Natsir, Jenderal Sesa! TNI (Pum) Dr. A.H. Nasution, Or. H. All Akbar, Prof. Dr. Deliar Noe-r,Prof. Dr. Zakiah Daradjat, KH Hasan Basri, Dr. Anwar Harjono, SH, Or. KH Idham Chalid, Dr. H.B. Jassln, Solichin Salam, Dr. Fahm! D.Saifuddin, Prof. KHAli Yafie, dU.Tokoh lain yang cukup berkesan baginya adalah mantan Menteri Agama Prof. Dr. HA Mukti Ali dan Prof. Dr. Munawir Sjadz_all,MA. Para tokoh itu, termasuk Bung Hatta yang dia hanya "bertemu" lewat buku-bukunya, dianggapnya sebagai "sahabat intelektualH dan "teladan moral". Oalam memandang tugasnya sebagai Kasubdit Pengawasan Lembaga Zakat, mantan Tim Legal Drafter DPR-RIini mengatakan bahwa "pewer" Direktorat Pemberdayaan Zakat terletak pada fungsi pengawasan sesual Undang-Undang Pengelolaan Zakat, karena hal itu tidak bisa dilakukan oleh lembaga lain, termasuk BAZNASsekalipun. Karenanya, bersama para staf dan teman-teman Kasubdit di Direktorat Pemberdayaan Zakat, ia tetap optimis dapat menjalankannya. "Kita punya regulasi yang kuat, sudah ada sistem dan prosedur kerja, struktur organisas! dari pusat sampai ke daerah, tersedia anggaran dan personalia, dan juga ada mitra kerja yang bisa diajak sinergi yaltu BAZNAS,ujarnya.
Jakarta, bimasislam-- Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Kementerian Agama RI melaksanakan Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Hisab Rukya t bert-empat diHotel Millen~umJakarta Pusat (19/9). Rapatini diikuti oleh semua anggota tim hisab rukyat Kemenag RI, dan dihadiri olehDirektur Jenderal Bimbingan Masyar~at Islam Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA serta Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Dr. H Muchtar Ali, M. Hum. Turut hadir pula Ketua Majlis UlamaIndo11.esia Dr. KH.. Ma'ruf Amin.
Kasubdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag dalam sambutannya menuturkan rapat koordinasi ini akan membahas tentang kesiapan sidang itsbat awal bulan Zulhijjah 1434 H yang akan dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2013 dan penyusunan kinerja Tim Hisab Rukyat 2014. Selain itu, anggota Tim Hisab Rukyat juga melaporkan hasil kegiatan hisab rukyat yang dilaksanakan di lingkungannya masing-masing. Setiap Iaporan hisab dan pemantauan hilal di daerahnya masing-rnasing tersebut akan dijadikan bahan masukan dalarn penentuan awal bulan-bulan hijriyah, khususnya pada bulan Zulhijjah 1434 H yang akan datang. Sernentara Pembinaan
itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Syariah, Dr. H. Muchtar AU, M. Hum, dalam
sambutannya menyatakan bahwa Kemenag masih kekurangan tenaga ahli hisab rukyat, khususnya dari kaum perempuan. Di samping itu, Muchtar menganjurkan agar para anggota tim hisab rukyat mengoptimalkan kinerja Tim Hisab Rukyat. Kemenag RI telah mempunyai tempat dan fasilitas untuk melakukan observasi benda langit yang ada di Cidadap Pelabuhan Ratu Su kabu mi. agar bisa d iberda yakan seca ra opti rnaI. Sernentara Ketua MU.l, KH. Ma'ruf Amin, menjelaskan bahwa dalam hadits nabi hanya ada dua metode yakni hisab dan rukyat. Narnun, dari kedua metode tersebut banyak ularna' yang hanya menggunakan rukyat murni maupLLn hisab murni. Fatwa MUT No.2 tahun 2004 rnencoba rnernberikan soLusi bahwa dalarn penctapan awal bulan Hijriyah berdasarkan rnetode rukyat dan hisab oleh pemerintah RI cq Menteri Agama dan berlaku secara nasional dimana Kemenag menggunakan metode hnkantur RlIkynlr. Ma'ruf juga menjelaskan jika hisab relah menghasilkan data kemungkinan hilal bisa dilihat, namun dalam rukyatnya tidak ada yang rnelihat hilal, Dalam posisi ini, rnaka Pemerintah bisa menetapkan tanggal sa ttl. Farwa ini merupakan solusi sebagai bentuk kornbinasi antara Hisab dan Rukyat, tandasnya. Acara yang berlangsung sampai pukul 16.00 WIB ini kernudian ditutup oleh Dirjen Bimas Islam. Dalarn sambu tan penutupannya, be l ia u menuturkan ketidaktahuan masyarakat dalarn penentuan awal bulan Hijriyah merupakan hal yang wajar, na rn u n ketidaktahuan tersebut harus diperhatikan secara serius, agar tidak menjadi keresahan masyarakat. Oleh karena itu, Tim Hisab Rukyat perlu meningkatkan kinerjanya. Tidak hanya mernbahas dan mengkaji keilmuan di internal ahli falak, namun periu juga mensosialisasikan informasi kepada masyarakat hingga tingkat pemahaman, jelasnya. Lebih lanjut Djamj} menambahkan, walaupun saat ini pemerintah belum bisa menyatukan hari raya umat Islam, namun kegiatan Tim Hisab Rukyat dalam mengupayakan persatuan harus tetap dilanjutkan. Apapun hasilnya, perjalanan Tim Hisab Rukyat belum se1esai, Tim Hisab Rukyat harus tetap bekerja, tutupnya. (k011 tribll tor-n!i-nl/foto:bimnsislam)
Jakarta, bimasislant= Untuk mengoptimalkan fungsi entry data melalui aplikasi Bimas Islam Dalam Angka (BIDA), Ditjen Bimas Islam telah membentuk komunitas (grup) pengentry data yang terdiri dari pelaksana teknis Kanwil Kemenag seluruh Indonesia di hotel Aryaduta, Jakarta (3/9). Komunitas ini dibentuk sebagai komitmen Simas Islam memperbaiki penyajian data tentang kebimasislarnan dengan system teknologi inforrnasi, Dalarn acara yang dlselenggarakan pada sesi akhir sebelum penutupan kegiatan Pengelolaan Data Statistik Bimas Islam Pusat dan Daerah, dilakukan foto bersarna seluruh peserta dengan Tim Bimas Islam Pusat. Seluruh perwakilan Kanwil Kemenag Rl hadir, kecuali Sulawesi Selatan yang ijin karena alasan keluarga. Komunitas ini juga membentuk Grup BIDA-BIdalarn akun media social Facebook, dengan.adminsaudara Hastomo Aji, M.5i. Menurut Kasubag Sistem lnformasi Ditjen Bimas Islam, Dr. H. Thobib Al-Asyhar, M. Si, grup BlDA-BI ini adalah media kornunikasi antar pengentry data dalarn rangka menjalankan tugasnya. "Grup BIDA-SI merupakan media control bersarna agar data-data yang ada di daerah dapat dimasukkan dalam aplikasi BIDA untuk kemudian divalidasi dan disajikan dalam buku Birnas Islam Dalarn Angka', kata dosen PPs Universitas Indoensia ini. Lebih lanjut Thobib menyarnpaikan, bahwa semua anggota Tim Pengentry Data Simas Islam harus merniliki aku FB. "Kalau ada anggota yang belum memiliki akun FB, l11akamalam ini juga akan dibuat, dan tolong aktif agar mengikuti perkembangannya. Semua informasi tentang hak dan kewajiban anggota akan diinfo[masikan meJaluigrupini, ujarnya. Dalam pantauan bimnsislall'l, anggota grup nampak sangat antllsias untuk menjalankan tugas be'rat ini. Beberapa anggota juga mengeluhkan minimkan akses data ke Kemenag Kabupaten/Kota, sehingga data-data yang akurat sulit didapatkan. Namun demikian,
www.bimasislam.kemenag.go.ld
menurut Kasubag S1, data yang dimasukkan daLam aplikasi BlDA sangatlah dina mis, sehingga jika ada perbaikan data tidak menjadi masalah, karena data dalam aplikasi tidak serta mcrta dipublish scbelum divalidasi, tegasnya. (tlsylmrljoto:biJlli7sisltllll)
Menag Berikan Bantoan Kepada Maielis Ta'lim, Guru Ngan Tradislonal dan Ormas Islam di Tasikmalava
semakin
stratcgis
melakukan
pembangunan.
"Kami mengajak seluruh kornpenen umat untuk bersama-sama membangun kehidupan beragama yang paripurna. Bersama pemerintah, mari kita perkuat kualitas kehidupan umat beragama melalui penguatan pendidikan, ekonomi dan Jembaga sosial keagamaan", tuturnya. Kunjungan Mentcri Agama ditandai dengan penycrahan bantuan total senilai Rp 1.265.660.000 terdiri atas bantuan majelis taklim, guru ngaji tradisional, orrnas Islam, pemberdayaan ekonomi dan bantuan pendidikan Islam serta bantuan modal usaha dan perlengkapan ibadah dari BAZNAS. (knllgjejeljoro:pinmtls)
Tasikmalaya, biinasisknn-: Pembinaan masyarakat tidak hanya rnelulu menyangkut aspek keagamaan.rnelainkan juga aspek pernberdayaan ekononi. Integrasi an tara pembinaan keagamaan dan pernberdayaan ekonomi harus dilakukan gW1Rmernperkuat kualitas kehidupan beragama. Karena ekonorni yang kuat akan mendukung pola pernbinaan umat. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Menteri Agama di Kabupaten TasikmaLaya, Senin (2/9) bertempat di Masjid Agung Baiturahim Kabupaten Tasikrnalaya. Menteri Agama didampingi para pejabat eslon 1 dan II Kemenag, Ketua BAZNAS, dan jajaran Kemenag Provinsi [awa Barat. Hadir pula Bipati Kabupaten Tasikmalaya, Ketua MUl, orrnas Islam dan masyarakatumum. Dirjen Birnas Islam, Prof. Dr. AbduL Djamil, MA sebagai koordinator pemberian bantuan dalam [aporannya mcmaparkan, kunjungan Menteri Agama di Kabupaten Tasikrnalaya bertepatan dengan pemberian bantuan untuk penguatan lembaga keagamaan, modal usaha dan pendidikan. Abdul Djamil menambahkan, pemberdayaan ekonorni menjadi program utama Kementerian Agama daJam penguatan pernbangunan nasional bidang agama. Melalui pemberdayaan ekonomi diharapkan kualitas kehidupan beragama semakinmeningkat. Dalam sambutannya, Menteri Agama H. Suryadharma AU menyampaikan komitmen Kementerian Agama untuk torus meningkatkan kualitas kehidupan beragama melalui penguatan kelembagaan keagamaan dan pemberdayaan ekonomi. Menag mencontohkan, ke depan Majelis Taklim dan Ormas Islam harus optimal dalam fungsinya di masyarakat. Disamping menjalankan fungsi pembinaan keagamaan, juga mampu menjadi peDggerak ekonomi sehingga dakwah
Ambon, billltlsislam-Oalam rangka untuk mensosialisasikan pemberdayaan wakaf secara nasional, Direktorat Pernberdayaan Wakaf menyelenggarakan penyuluhan perwakafan bagi pengurus masjid, rnajelis taklim, dan pond ok pesantren di Provinsi Maluku. Kegiatan tersebut atas kerja sama antara Ditjen Bimas Islam dengan Kemenag Provinsi Maluku yang diselenggarakan di 2 sid 4 September 2013 di hotel, Ambon, Maluku (5/9). Dalarn pengerahan kegiatan tersebut, Dirjen Simas Islam, Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA mengatakan bahwa para pengurus masjid, majelis taklim, dan pondok pesantren menjadi ujung tornbak penyuluhan bagi pelaksanaan perwakafan nasional agar memiliki manfaat lebih banyak. Lebih lajut Djamil menurutkan bahwa era perwakafan hams dikembangkan untuk pengembangan ekonomi produktif. "Sudah saatnya, penggunaan wakaf secara konsumtif ditinggalkan dan mengarahkan kepada para a z h ir agar m e m i l ik i k e m a m p u a n d a l a m memberdayakan asset wakaf secara produktif", ujarnya. "Kementerian Agama telah mengguJirkan program percontohan wakaf produktif, namun perlu didorong terus agar program tersebut dapat member hasH yang jelas, sehingga masyarakat dapat merClsakan man.faat wakaf dengan nyata. Jika para pengelola atau Nazhir
, ~,
tidak professional, rnaka wakef tidak akan memiliki cerita yang seru, tetapi kisah-kisah sendu", cauda mantan rektor lAIN WaLisongo ini, Dalam catatan bimasislam, penyuluhan perwakafan sejak tahun 2004 dimana peraturan perundang-undangan wakaf telah digulirkan terns dilakukan, baik di kalangan Nazhir sendiri, masyarakat kampus, pejabar teknis perwakafan, maupun bagi pengurus masjid, majelis ta k lrrn. maupun pondok pesantren. (yahyabieblfoto:bi111t!sis{a)
Sekretaris Dilien Bimas Islam: Image Building Kemenag Masih Kalah dengan fimah
menit paling lama," katanya. Dikatakannya, para pejabat di lingkungan Bimas Islam harus menyarnbut perkembangan ini untuk rneningkatkan kinerja, sernbari membangun image building. Kegiatan peningkatan pengelola media online itu juga mengundang beberapa micra kerja Simas Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Jakarta Islamic Centre OIq. (kh airbicb/fDto:bi-InasislaJTI)
Dewan Pel'Umbangan dan Komisi Pengawas BAZHAZBerlUngsi Sampai Akhir Masa Baldi Jakarta, bimasislam-"Para anggota Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas BAZNAS pusat dan daerah seluruh Indonesia dirninta tetap aktif menjalankan tugas dan fungsinya sampai terbentuknya struktur organisasi BAZNAS yCU1gbam. Masa transisi harus betul-betul dikawal dengan baik, dan Pernerintah pun wajib memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS dan LAZ." Demikian disarnpaikan oleh Kasubdit Pengawasan Lembaga Zakat Direktorat Pemberdayaan Zakat M. Fuad Nasar, M.Sc mencu1g~api pertanyaan seputar tugas dCU1fungsl BAZNAS saat ini ketika ditemui bimasislam di kantomya (9/9).
Boger, bimasislam-: Direktorat [enderal Pemhinaan Masyarakat(Bimas) Islam Kementerian Agarna bertekad memperbaiki image building Kementerian Agama melalui peningkatan kualitas tenaga pengelola data dan informasi keagamaan di lingkungan Bimas Islam. Sekretaris Ditjen Simas Islam Muhammadiyah Arnin dalam kegiatan bertema "Profesionalisme Pengelola Media Online untuk Membangun Image Building Bimas Islam di Hotel Santika, Boger, Ahad (15/9) mengakoi, Kemenag masih butuh membenahi kernampuan membangun pencitraan. "Image building kita selalu kalah dengan fitnah. Kita sudah banyak berbuat baik, namun ketika tergores sedikit saja, itu yang dibesar-besarkan," kata Amin dalarn sesi pembukaan acara. Ia mencontohkan, kegiatan penyaluran bantuan eleh Kemenag tidak muncul di media karena pada hari yang sama hampir semua media nasional mernberitakan peristiwa pidato Menteri Agcul1a Suryadharma Ali yang terpotong adzan, yang diberitakan "ngambek" karena terpotong adzan. Padahal £aktanya bukan, karena adzart berkumandang tnaka beliau berhenti mendengarkan dan tidak lama mengakhiri, tandasnya. Dqlam kesempata:n itu Sekretaris Ditjen Bimas Islam bercerita banyak hal tentang pengalaman pTibadinya terkait perkembangan teknologi yang ILIar biasa pesat. "Sekarcu1g kita mencari hadits cukup butuh waktu 5
Fuad menjelaskan, "Meski dalam Undang-Undang Pengelolaan Zakat (UU No 23 Tahun 2011) dan Rancangan Peraturan Pemerintah yang akan disahkan tidak ada lagi struktur Dewan Pertimbangan dan Kornisi Pengawas, narnun Dewan Pertimbangan dan Kornisi Pengawas yang terdapat dalam susunan organisasi BAZNAS saat ini berfungsi sampai akhir masa baktinya." Menmutnya, "Sesuai Ketentuan Peralihan dalam UU No 23 Tahun 2011 bahwa BAZNAS, Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Badan Amil Zakat Daerah Kabupaten/Kota yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan ftmgsi sebagai BAZNAS, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sampai terbentuknya BAZN AS yang baru dan kepengurusan ba.ru berdasarkan Undang-Undang ini..
BAZNAS yang telah ada, maksudnya ialah BAZNAS yang terdiri atas Dewan Pertimbangan, Kornisi Pengawas dan Badan Pelaksana." Wakil Sekretaris BAZNAS itu mengingatkan, "BAZNAS di tingkat manapun yang menafikan Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas karena alasan masa transisi, perlu dikoreksi, karena melanggar prinsip good governance. Manajemen dan pelaksana harian BAZNAS di tingkat mana pun jangan membuat kebijakan sendiri, apalagi mengambil-alih peran Pengurus. Jangan memonopoli kesernpatan. Tertib crgamsasi dan etika organisasi wajib diperhatikan," tegasnya. Menyangkut peran aparatur Kementerian Agarna dalam organisasi BAZNAS, oleh beberapa kalangan di internal BAZNAS sendiri dianggap tidak sejalan dengan undang-undang yang menetapkan tugas pernerintah ialah rnelakukan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS, Fuad menegaskan, bahwa pengawasan jangan diartikan hanya pengawasan eksternal, tetapi juga pengawasan internal. Pada intinya mereka yang rnemiliki pandangan seperti itu menginginkan 13AZNAS diisi seluruhnya oleh nonpegawai negeri karena keberadaan PNS di BAZNAS dianggap dapat menurunkan kepercayaan rnasyarakat. Pandangan seperti .itu tidak baik dan destruktif kalau terus dikembangkan. Pejabat dan aparatur Kementerian Agama pusat dan daerah yang mendapat p~nLlgasan dalam organisasi BAZNAS adalah dalam rarrgka melaksanakan fungsi pembinaan dan pe:ngawasan internal terhadap organisasi dan kinerja BAZNAS, pungkasnya. (m!nljoto:sesk{lb)
lingutllan Pengawasan. Kasubdit HaJalKemenag HI lakDkan Honlungan ke Hestoran-Hestoran Hotel di Kepri
Kepri-Batam, bimasislam -Untuk meningkatkan pengawasan terhadap lll.akanan dan minuman halal, Kasubdit Halat Direktorat Urais danPembinaan Syariah Kemenag RI, Hj. Siti Aminah S.Ag., M.Pd.I, melakukan l.lll1jungan langsung ke beberapa restoran di Kepulauan Riau (Kepri). KWljUl1gan ini sebagai salah satu andil Kemenag untuk memastikan Sertifikat Halal yang telah
dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, ObatObatan dan Kosmetika (LPPOM) MDI dapat ditaati oleh para produsen, khususnya bidang restoran. Dalam perbincangan dengan bimasislam, restoran adalah tempat yang secara aktif menyediakan makanan dan minuman kepada masyarakat, sehingga ketika telah diberikan sertifikat halal oleh LP paM MUt secara berkala, hams dilakukan pengawasan", tegasnya.
Menurut Aminah, hasil dart kunjungan tersebut memperlihatkan bahwa masyarakat Kepri telah mulai merniliki kedasaran massif terhadap pentingnya Sertifikasi Halal. Ke depan, harapnya, di daerah atau provinsi lain, rurnah-rumah makan, dan juga juga restoran baik yang mandiri maupun di hotel semakin banyak yang mengajukan sertifikat halal di di LPPOM MlJI setempat. Dalam pendangannya, wilayah Kepri dapat dijadikan Pusat Percontohan bagi daerah-daerah lain di Indonesia, tukasnya. Berdasarkan pantauan bimasisumi, Kementerian Agarna melalui Direktorat UTaiS terns melakukan sosialisasi terkait pentingnya sertifikasi makanan, minuman dan obat-obatan di LPPOM Ml.Il. Bahkan di provinsi [arnbi, Ka Kanwil Kemenag [ambi membuat surat edaran kepada seluruh unit di lingkungannya agar menggunakan fasilitas hotel untuk kegiatan pada hotelhotel yang telah bersertifikat dari LPPOM MOL Menurut Kabid Urais dan Pembinaan Syariah Kemenag Provinsi [ambi, Ramli Adam, bahwa kebijakan ini untuk mendukung program Kemenag Pusat dalam Gerakan Masyarakat untuk menggunakan prod uk Halal (GEMMAR HALAL). (amh-bieb/Joto:bitnnsislnl1l)
Menge~jakan sesuatu sesuai dengan ketentuan hukum syara' berarti menuju jalan kebahagiaan baik di dunia lebih-Iebih di akhirat. Dan hendaklah kamu merasa takut jika kamu berpisah dengan orang-orang yang ahli di bidang agama. (SyaikhAbdul Qadir Jailani)
wNw.bimasisjam.kemenag.go.id
mempercepat cara agar anggaran Birnas Islam dapat diserap dengan cepat, tetapi jangan menggunakan jurus "dewa mabuk" seperti dalarnfilm-filrn China", dernikian dikatakan oleh Dirjen Bimas Islam, Prof. Dr. Abdul Djamil, MAl ketika memirnpin rapat koordinasi penycrapan anggaran Ditjen Bimas Islam di Ruang Sidang It. Gedung Kernenag RI, J1. MH. Thamrin 6 Jakarta (1/10). Dalarn kesempatan tersebut Abdul Djamil juga rnenyarnpaikan apa kendala lambatnya pencairan sclarna ini? Harusnya, serapan bisa dipercepat, khususnya terkait dengan a.nggaran batuan sosial. Menurutnya, jika bantuan sosial dapat direalisasikan dengan maksimal, maka serapa Bimas Islam akan semakin nyata, yaitu bantuan kepada rumah ibada (masjid dan mushalla), bantuan wakaf produktif, bantu an Orrnas Islam, bantuan guru ngaji tradisional, dan lain-lain, tanya mantan rektor Walisongoini serius.
bimasislani-: Untuk
mempercepat serapan anggaran menjelang berakhirnya tahun 2013 di lingkungan Bimas Islam, maka harus ada cara jitu tanpa melanggar aturan untuk memperccpat penycrapan anggaran. Waktu realistis tahun ini hanya 2,5 bulan lagi, karena tangga117 Desember adalah terakhir pencrbitan SPM. amun yang ha ru s diperhatikan adalah pentingnya memperhatikan aturan main agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. "Kita harus
Jakarta,
Menurut Djamil, kendala serius dan lambatnya serapan anggaran adalah karena para leading secfor-nya terlalu sibuk dengan berbagai kegiatan di daerah. Jika selama ini proses SK menjadi kendala, maka dirnana letak kelernahannya? "Memang proses keluarnya SK terhadap bantuan sosial cukup berbelit. Jika prosedurnya disederhanakan, maka mungkin bisa mempercepat. amun jika tidak bisa, maka sernua proses itu harus dikontrol oleh para pimpinan unit masing-masing", ujarnya memberi arahan. (bicb/joto:biIlIClsis!am)
Mengemballkan Peran dan Fungsi Maslid kepada "FJtrahnva" Oleh: Edi Junaedi Seeara bahasa, masjid berasal dari kata "soiada", bermakna sujud, taat, patuh, bersimpuh, dan merendahkan diri hanya kepada Allah. Sedangkan seeara istilah, masjid diartikan sebagaitempat suei untuk mendekatkan diri kepada Allah yang bebas dari kepentingan apapun keeuali mengharapkan kebaikan dari-Nya dan membentuk hamba yangsalehdengan sesama. Ketika Nabi hijrah dari Makkah ke Madinah, langkah pertama begitu sampai di Madinah adalah membangun masjid. Paraahli sejarah meneatat, langkah Nabi tersebut merupakan strategi perjuangan yang sangat jenius. Melalui masjid, Rasulullah Saw telah meneetak banyak tokoh yang kemudian menjadi penerus dakwahnya. Menurut Didin Hafidhuddin (2002), kader masjid pada zaman Rasulullah Saw adalah aktivis di berbagai bidang kehidupan. Sebagian dad mereka menjadi pedagang yang berhasil menguasai pasar; tentara yang disegani dan ditakuti musuh;
birokrat yang amanah, bertanggungjawab dan meneintai rakyat; eendekiawan penyinta dan penyebar ilmu pengetahuan; pengusaha dan pekerja yang memiliki moral dan etos kerja tinggi; serta penyebar risalah Islam yang tidak kenallelah dan ikhlas. Berangkat dari makna generik masjid dan realitas sejarahnya, Yusuf Qardhawi secara garis besar membagi fungsi masjid menjadi dua: sebagai tempat ibadah yang suci untuk membangun nilai-nilai ketakwaan kepada Allah; dan tempat untuk memanifestasikan nilai-nilai ketakwaan tersebut dengan menunjukkan fungsi sosialnya. Setain digunakan sebagai tempat sholat dan berzikir kepada Allah, masjid memiliki fungsi sebagai sarana pembelajaran agama dengan berbagai varian keilmuannya (tafaqquh fi a/din), media pembentukan karakter umat, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat melalui pengembangan lembaga amil zakat, infak dan sedekah (liS), pemersatu dan perekat solidaritas keislaman (ukhuwwah is/omiyyah), dan lain-lain. Bagaimana peran dan fungsi masjid saat ini? Pertanyaan ini eukup sederhana namun sejatinya menggelitik kesadaran massif umat Islamseearaumum. Keberadaanmasjid (dan juga
www.bimaslslam.kemenag.go.id
mushalla) yang ada di hampir setiap sudut kampung umat Islam (berdasarkan data Bimas Islam Dalam Angka (BIDA) Tahun20111ebihdari 700 ribu), peran masjid tidak berbanding lurus dengan kualitas keberagamaan umat Islam. Meningkatnya angka statistik perilaku korupsi, pembunuhan, seks bebas, kriminalitas yang semakin memprihatirrkan menunjukkan bahwa fungsi masjid dan perilaku umat belum klik (nvambung). Sayangnya,kita sering terjebak dengan rasa banggaatas peningkatan kuantitas masjid, tapi kurang sensitif terhadap realitas perilaku umat yang semakin menjauh dengan nilai-nilai ideal Islam.
diimplementasikan Bimas Islam ke dalam program-program priotitas, agar masjid semakin dirasakan manfaatnya oleh umat. Melalui "sentuhan" Bimas Islam, masjid harus bisa berfungsi, paling minimal, sebagai tempat bersemainya paham keislaman yang moderat atau Islam Rahmatan UI-Alamiin. Adanya kecenderungan sebagian masjid yang belakangan dijadikan tempat indoktrinasi paham dan kekuatan Islam literal harus segera diminimalisir, dan dibina ke arah yang benar (on the track). Berdasarkan hasil riset Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) UIN Jakarta tentang "pemetaan ideologi lslarnisrne di masjid" di Jakarta dan Solo (2010) ditemukan bahwa segelintir masjid telah rnemproliferasi gagasan dan pemikiran Islam radikal, walaupun rnavoritas masih menyuarakan gagasandan pemikiran Islam moderato Di Solo, 10 masjid yang dikaji secara kualitatif ditemukan adanya kecenderungan telah dan sedang digunakan sebagal kendaraan dalam menyebarluaskan gagasan dan pernikiran Islamradikal. Fenomena tersebut harus menjadi warning bagi Simas Islam agar masjid trdak disalahgunakan untuk kepentingan ideologi tertentu. Masjid harus dikembalikan pada fungsi pokoknya sebagaimana makna etimologisnya. Upaya pemberdayaan masjid dengan pola dan sistem yang terencana dan terukur harus diwujudkan, sehingga masjid dapat rnenjadi tonggak bagi terban~unnya peradaban Islam yang ramah, maju, dan bermartabat. Wallahua'iam bish-sbawwab. Penults odalah StaJ Wakil Menteri Agama RI, kini sedan9
Kenyataan tersebut telah menjelaskan kepada kita bahwa masjid nampak "berjarak" dengan umatnya. Dengan bahasa lain, karena sulitnya menemui nilai-nilai kemasjidan yang dihasilkan dari fungsi spiritualn.ya pada masyarakat --seperti jujur, ikhlas, rendah hati, amanah, bertanggungjawab, berjamaah, dan semangat berkorban-meminjam istilah Kuntowijoyo, sebagaigejala "muslim tanpa rnasjid". Di sinilah masjid mengalaml problem eksistensial. Dia berada di persimpangan. jalan, antara "kesucian" dirinya dan "kekotoran" umatnya. Langkah cepat dan strategik untuk mengembalikan peran dan fungsi masjid yang luhur sebagaimana dicontohkan Rasulullah Saw menjadi tanggung jawab Bimas Islamyang memiliki tugas dan fungsi pembinaan terhadapmasjid (dan mushalla). Dalam posisi ini, Bimas Islam harus bisamengambil peran yang maksimal. Simas Islam harus berada di garda paling depan agar rnasjid (dan mushalla) dikembalikan pada "fitrah" -nya, yaitu bukan hanya sebagai tempat shalat dan ibadah murni, tetapi juga sebagai media pemberdayaan umat dan pembangunan peradaban Islamsecaraumum. LahirnyaSistem Informasi Masjid {SIMAS)adalahsalahsatu hal yang patut diacungi jempol, agar pendataan masjid lebih akurat dan pertumbuhannya bisa dipantau. Tentu, fakta-fakta angka saja tanpa ada pemberdayaan terhadapnya sarna saja dengan membiarkan fisik tanpa isi. Artinya, upaya pemberdayaan manajemen masjid, pembinaan SDM, bahkan pengembangan potensi ekonomi masjid secara sinergis dengan berbagai pihak adalah isu-isu strategis yang perlu
menyelesaikan program Magister Konsentrasi "Agama dan Masyarakat"UIN Jakarta.
Redaksi www.bimasislam.kemenag.go.id menerima kiriman artikel pembaca yang mengandung unsur keilmuan, hasil penelitian, aktual, menarik, dan tidak pernah dipublish di media lain. Panjang tulisan maksimal 2 halaman A4 dengan spasi 1.
Pengarah Abdul Qjamil Penanggung Jawab Muhammadiyah Amin Redaktur Alatief Thobib AI-Asyhar Andy Pabenteng, M. Fuad Nasar, Yayat Supriyadi, M Nakip, Edi Junaedi, Ahmad Syamsudin, Jaja Zarkasy, Jamaluddin Marky Editor Yoesni, Barokah Indah Sari Farhan Muchalik, Hastomo;A.Ji Ihsan Bayu Merdeka, Endah Tri Fahriati Rahmania, Myrna Yulianti Fotografer Asfan Shabri (Komd) 8agi unit yang ingin peliputan berita dapat SMS di 08164817993 atau email:
[email protected] I
[email protected]
J