Lampiran 6 SUMMARY HUBUNGAN PERILAKU DENGAN HYGIENE PERORANGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR
ANITA B. ABDULRAHMAN NIM : 811409105 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo
ABSTRAK Anita B. Abdulrahman. 2013. Hubungan Perilaku dengan Hygiene Perorangan pada Anak Sekolah Dasar. Skripsi, Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Hj. Rama Hiola, Dra., M.Kes dan Pembimbing II Sirajuddien Bialangi, SKM, M.Kes. Hygiene perorangan pada anak sekolah dasar sangat penting dilakukan karena dapat meningkatkan kesehatan anak itu sendiri dan dapat meningkatkan derajat kesehatan. Anak sekolah dasar perlu mendapatkan bimbingan terutama untuk berperilaku hidup sehat. Karena kesehatan seseorang perlu dibangun atau dibina sejak dini khususnya pada anak sekolah dasar. SDN 7 Biluhu merupakan sekolah dasar yang terletak di Desa Huwongo Kecamatan Biluhu Kabupaten Gorontalo dan hygiene perorangan dari anak sekolah masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat hygiene perorangan dan hubungan perilaku dengan hygiene perorangan pada anak sekolah dasar khususnya di SDN 7 Biluhu. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 sampai kelas 6 yang ada di SDN 7 Biluhu yang berjumlah 190 siswa. Sedangkan yang menjadi sampel yaitu seluruh siswa kelas 4 sampai kelas 6 di SDN 7 Biluhu berjumlah 71 siswa. Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu Purposive Sampling. Data dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat hygiene perorangan di SDN 7 Biluhu sebagian besar berada pada kategori tidak baik dan terdapat hubungan antara pengetahuan (P = 0,001), sikap (P = 0,000), dan tindakan (P = 0,000) dengan hygiene perorangan pada anak usia sekolah di SDN 7 Biluhu. Diharapkan kepada pihak sekolah untuk mengaktifkan kembali program UKS agar kesehatan siswa dapat terkontrol dengan baik. Kata Kunci : Hygiene perorangan, perilaku, anak sekolah dasar
hygiene adalah suatu tindakan untuk
I. PENDAHULUAN Indonesia
dalam
mencapai
memelihara
kebersihan
dan
keberhasilan pembangunan tersebut
kesehatan
telah
membuat
kesejahteraan, baik fisik maupun
yang
dapat
program-program menunjang
dan
seseorang
untuk
psikisnya (Isro’in dan Andarmoyo,
mendukung pembangunan Negara,
2012:
salah satunya adalah program dalam
hygiene perorangan pada anak usia
bidang kesehatan seperti visi misi
sekolah sangat penting dilakukan
Indonesia sehat 2010.
karena
Dalam teori Blum, menyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
derajat
2).
Kebersihan
dapat
diri
atau
meningkatkan
kesehatan anak itu sendiri dan dapat meningkatkan derajat kesehatan.
kesehatan
Berdasarkan
hasil
observasi
manusia adalah perilaku manusia itu
yang dilakukan pada bulan Februari
sendiri (Momon, 2009: 52). Peran
2013 di SDN 7 Biluhu, didapatkan
penting
adalah
bahwa terdapat 56% dari 39 siswa
pengetahuan, sikap dan tindakan.
yang hygiene perorangannya masih
Pengetahuan dan sikap merupakan
kurang. Terlihat dari masih banyak
hasil dari indera dan peran penting
siswa
dari satu tindakan. Meningkatkan
telinga
pengetahuan
menggunakan pakaian yang tidak
dalam
perilaku
dan
sikap
akan
meningkatkan kesadaran kesehatan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti akan berusaha
yang yang
memiliki
kesehatan
tidak
hygiene,
bersih, memiliki kuku panjang dan kotor. Penelitian ini bertujuan untuk
mencegah datangnya penyakit yang
mengetahui
dapat mengganggu kesehatan. Usaha
pengetahuan, sikap dan tindakan
yang biasa dilakukan adalah mandi,
dengan hygiene perorangan pada
menggosok
anak sekolah di SDN 7 Biluhu.
gigi,
menggunakan
pakaian yang bersih, dan sebagainya (Widyati; dan Yuliarsih, 2002: 13). Hygiene perorangan atau personal
hubungan
antara
berjumlah 190 siswa, sedangkan
II. METODE PENELITIAN Jenis
penelitian
ini
adalah
yang
menjadi
sampel
penelitian
penelitian survei dengan metode
sejumlah 71 siswa yaitu seluruh
survei analitik serta menggunakan
siswa kelas 4 sampai kelas 6 di SDN
rancangan
7 Biluhu yang diambil dengan
cross
sectional
yaitu
untuk mengetahui hubungan perilaku
menggunakan
(pengetahuan, sikap, dan tindakan)
sampling.
dengan hygiene perorangan pada anak sekolah di SDN 7 Biluhu.
teknik
purposive
Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis univariat dan bivariat
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 sampai
dengan menggunakan uji chi square (χ2).
kelas 6 di SDN 7 Biluhu yang III. HASIL PENELITIAN 1. Hygiene Perorangan Tingkat hygiene perorangan pada anak sekolah di SDN 7 Biluhu dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 1. Distribusi responden menurut tingkat hygiene perorangan Hygiene Perorangan Frekuensi (n) Persen (%) Baik 33 46,5 Tidak baik 38 53,5 Total 71 100 Sumber : Data Primer 2013 Berdasarkan hasil penelitian
dan
kotor,
rambut
yang
tidak
yang dilakukan di SDN 7 Biluhu
hygiene, kebiasaan mandi yang tidak
tentang hubungan perilaku dengan
teratur, serta kebiasaan menggosok
hygiene
perorangan
pada
anak
gigi yang tidak teratur.
sekolah dasar didapatkan bahwa
Rendahnya
tingkat
hygiene
tingkat hygiene perorangan pada
perorangan pada anak sekolah di
anak masih kurang terlihat dari
SDN 7 Biluhu disebabkan karena
masih
kurangnya fasilitas yang dimiliki
banyak
anak
yang
menggunakan pakaian yang tidak
anak
untuk
bersih, memiliki kuku yang panjang
kegiatan
membantu hygienenya
dalam seperti
kurangnya
cuci
pantai. Disamping itu juga, tidak
keterbatasan
aktifnya Usaha Kesehatan Sekolah
sarana air bersih yang ada di
(UKS) menjadi salah satu penyebab
lingkungan anak sekolah sehingga
rendahnya
membuat setiap anak melakukan
perorangan
aktifitas mandi di tempat-tempat
adanya
umum seperti sungai dan laut karena
sehingga
lingkungan mereka berada di pesisir
terkontrol dengan baik pula.
tangan
di
fasilitas
tempat
sekolah,
tingkat anak
hygiene
sekolah.
Tidak
program-program
UKS
kesehatan
anak
tidak
2. Hubungan pengetahuan dengan hygiene perorangan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN 7 Biluhu, hubungan pengetahuan dengan hygiene perorangan disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 2. Hubungan Tingkat Pengetahuan terhadap Hygiene Perorangan Hygiene Perorangan Jumlah χ2 Pengetahuan Baik Tidak Baik p value n % n % n % Baik 26 78,8 15 39,5 41 57,7 Cukup 7 21,2 23 60,5 30 42,3 11,188 0,001 Kurang 0 0 0 0 0 0 Total 33 100 38 100 71 100 Sumber : Data Primer 2013 Hasil analisis statistik diperoleh nilai
χ2hitung
sebesar 2
sedangkan besar nilai χ
tabel
value < 0,05 maka Ha diterima,
11,188
sehingga
dengan
pengetahuan
alpha (α) 5% atau 0,05 dan nilai df
ada
hubungan dengan
antara hygiene
perorangan.
(2-1)(2-1) = 1 adalah sebesar 3,841.
Pengetahuan
yang
dimiliki
Dengan demikian dapat disimpulkan
anak sekolah dasar khususnya di
bahwa χ2hitung > χ2tabel, artinya bahwa
SDN 7 Biluhu sudah baik. Karena
ada hubungan yang signifikan antara
dari
pengetahuan
responden
dengan
hygiene
hasil
penelitian, tidak ada yang
memiliki
perorangan (H0 ditolak dan Ha
pengetahuan kurang. Sebagian besar
diterima). Disamping itu dilihat dari
pengetahuan yang dimiliki responden
nilai p value yaitu 0,001 berarti p
berada dalam kategori baik dan
cukup. Kurangnya informasi yang didapatkan tentang
anak
sekolah
pentingnya
dasar
Pengetahuan mempengaruhi
dapat tingkat
hygiene
memelihara
perorangan seseorang. Kurangnya
kesehatan dapat berpengaruh pada
pengetahuan yang dimiliki anak
pengetahuan
sekolah
mereka
khususnya
hygiene perorangan.
akan
berpengaruh
pada
kesehatan individu anak itu sendiri.
3. Hubungan sikap dengan hygiene perorangan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di SDN 7 Biluhu, diperoleh hubungan sikap dengan hygiene perorangan pada anak sekolah dasar yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 3. Hubungan Sikap terhadap Hygiene Perorangan Hygiene Perorangan Jumlah Sikap Baik Tidak Baik n % n % n % Baik 21 63,6 6 15,8 27 38,0 Cukup 12 36,4 32 84,2 44 62,0 Kurang 0 0 0 0 0 0 Total 33 100 38 100 71 100 Sumber : Data Primer 2013 Hasil
analisis
Tingkat
statistik
menunjukkan bahwa nilai χ2hitung
yang
sebesar 17,157 dan nilai p value
perorangan
yaitu 0,000. Dengan demikian dapat
terhadap
disimpulkan bahwa nilai
χ2hitung
χ2 p value 17,157 0,000
pengetahuan
kurang
tentang
siswa hygiene
berpengaruh sikap
juga
masing-masing
>
individu. Hal ini sesuai dengan hasil
dan nilai p value < 0,05 artinya
penelitian yang dilakukan terhadap
bahwa ada hubungan yang signifikan
71 responden di SDN 7 Biluhu yang
antara
menunjukkan bahwa sebagian besar
2
χ
tabel
sikap
dengan
hygiene
perorangan responden (H0 ditolak
responden
memiliki
sikap
yang
dan Ha diterima).
cukup terhadap hygiene perorangan.
4. Hubungan tindakan dengan hygiene perorangan Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan perilaku dengan hygiene perorangan pada anak usia sekolah dasar diperoleh hubungan tindakan dengan hygiene perorangan di SDN 7 Biluhu. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. Hubungan Tindakan dengan Hygiene Perorangan Hygiene Perorangan Jumlah Tindakan Baik Tidak Baik n % n % n % Baik 19 57,6 0 0 19 26,8 Cukup 14 42,4 27 71,1 41 57,7 Kurang 0 0 11 28,9 11 15,5 Total 33 100 38 100 71 100 Sumber : Data Primer 2013
χ2 p value 33,938 0,000
Hasil analisis diperoleh nilai
sendiri. Terlihat bahwa sebagian
sebesar 33,938, sedangkan
besar dari responden yang memiliki
χ2tabel pada df (2-1)(3-1) = 2 dan α =
tindakan kurang mempunyai tingkat
0,05 adalah sebesar 5,991 maka
hygiene perorangan yang tidak baik.
χ2hitung > χ2tabel. Disamping itu nilai p
Karena kebiasaan yang ada pada diri
value yaitu 0,000 maka p value <
responden sehingga tindakan tentang
0,05. Artinya bahwa ada hubungan
hygiene
yang
tindakan
kurang. Hal ini dapat dilihat dari
perorangan
kegiatan sehari-hari yang ada di
2
χ
hitung
signifikan
antara
dengan
hygiene
responden
(H0
ditolak
dan
Ha
diterima).
perorangan
juga
lingkungan masyarakat. Pengaruh kurangnya perhatian atau kepedulian
Tindakan yang kurang tentang perorangan
responden
pada kesehatan diri sendiri dan kurangnya
pengetahuan
berdampak pada tingkat hygiene
diperoleh
khususnya
yang ada pada diri responden itu
kesehatan.
hygiene
masih
yang tentang
IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan perilaku dengan hygiene
perorangan
pada
anak
sekolah dasar yang dilakukan di SDN 7 Biluhu dapat disimpulkan
perilaku
yang
terdiri
atas
pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan hygiene perorangan di SDN 7 Biluhu. Disarankan
kepada
pihak
bahwa tingkat hygiene perorangan
sekolah untuk dapat mengaktifkan
pada anak sekolah dasar masih
kembali program UKS sehingga
kurang dan terdapat hubungan antara
kesehatan siswa dapat terkontrol
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA Badri, M. 2007. Hygiene Perseorangan Santri Pondok Pesantren Walisongo Ngabar Ponorogo. Artikel Media Litbang Kesehatan Volume XVII Nomor 2. Daryanto. 2004. Masalah Pencemaran. Bandung: Tarsito Hidayat, T. 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kebersihan Diri dan Kesehatan Lingkungan di Pesantren Nurul Huda Desa Ciratu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Tahun 2011. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kekhususan Promosi Kesehatan Universitas Indonesia. Isro’in, L.; dan Sulistyo Andarmoyo. 2012. Personal Hygiene : Konsep, Proses, dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Mufidah, F. 2012. Cermati Penyakit-penyakit yang Rentan diderita Anak Usia Sekolah. Jogjakarta: Flashbooks Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat : Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. ______________. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. ______________. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nur, A.I; Handayani; dan Esy Maryanti. Hubungan Perilaku Higiene Dan Status Gizi Dengan Infestasi Soil Transmitted Helminths Pada Murid Sdn 008 Sukaping Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi. Artikel Penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Riau Nurjannah, A. 2012. Personal Hygiene Siswa Sekolah Dasar Negeri Jatinangor. Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Padjadjaran Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan Belajar Mudah Teknik Analisis Data dalam Penelitian Kesehatan (plus Aplikasi Software SPSS). Jogjakarta: Mitra Cendekia Press Sabri, L.; dan Susanto Priyo Hastono. 2010. Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers
Sari, S.P. 2007. Hubungan faktor predisposisi dengan perilaku Personal higiene anak jalanan Bimbingan rumah singgah yms bandung. http://resources.unpad.ac.id/bandung.pdf. diakses 25 Maret 2013 Setiawan, W. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tentang Kesehatan. Jakarta: Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144 Soemirat, J. 2011. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Sudarma, M. 2009. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika Sudjana. 1996. Metoda Penelitian. Bandung: Tarsito Sulistyowati, D.; dan Fitria Handayani. 2012. Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Personal Hygiene Menurut Persepsi Pasien Imobilisasi Fisik. Jurnal Nursing Studies Volume 1 Nomor 1 Halaman 169 – 174 Sunyoto, D; dan Ari Setiawan. 2013. Bahan Ajar: Statistik Kesehatan Parametrik, Non Parametrik, Validitas, dan Reliabilitas. Yogyakarta: Nuha Medika Tamat, T.; dan Moekarto Mirman. 2008. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka. Widyati, R.; dan Yuliarsih. 2002. Higiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia