Lampiran 2 (Lanjutan)
79
Ringkasan Hasil Penelitian Sebelumnya No 1
Peneliti/Judul Kelley dan Seiler (1982)/Auditor Stress and Time Budget
Variabel Uji Variabel 1) Tekanan anggaran waktu 2) Perilaku Auditor 3) Cara yang ditempuh auditor dalam menanggulangi tekanan anggaran waktu
Sampel 50 auditor publik yang bekerja pada perusahaan besar multi nasional di Los Angeles dan 150 auditor yang bekerja di Houston. Kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 91 buah
Model Analisis Deskriptif
2
Cook dan Kelley (1988)/Auditor Stress and TimeBudget
Variabel 1) Tekanan anggaran waktu 2) Perilaku Auditor 3) Cara yang ditempuh auditor untuk menanggulangi tekanan anggaran waktu
73 Auditor dari semua level.
Deskriptif.
Hasil Penelitian 1) Tekanan anggaran waktu yang dirasakan auditor pada posisi level senior lebih tinggi dibandingkan dengan auditor pada posisi level manajer, partner dan staf auditor). 2) Tekanan anggaran waktu yang terlalu ketat dapat menyebabkan perilaku audit disfungsional. 1) Tekanan anggaran waktu yang dirasakan auditor meningkat dibandingkan dengan hasil studi 1982. 2) Auditor senior dan staf auditor cenderung menghadapai tekanan anggaran waktu yang lebih besar daripada auditor posisi level atas (partner dan manager).
Lampiran 2 (Lanjutan)
80
3) Cara yang ditempuh auditor dalam mengatasi tekanan anggaran waktu cenderung dengan melakukan perilaku audit disfungsional. 3
Malone dan Robert (1996)/Factors Associated with the Incidence of Reduced Audit Quality Behaviors
Variabel independen 1) Karakteristik Individu Auditor 2) Karakteristik Profesional Auditor 3) Prosedur Reviu dan kontrol kualitas 4) Struktur Perusahaan Audit 5) Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen Perilaku Penurunan kualitas Audit
447 responden pada 16 perusahaan audit. Kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 257 b u a h
Regresi OLS
1) Tekanan anggaran waktu tidak berpengaruh pada perilaku penurunan kualitas audit. 2) Kontrol kualitas, prosedur review, dan hukuman atas perilaku penurunan kualitas audit berhubungan terbalik dengan perilaku penurunan kualitas audit. 3) Locus of control tidak berpengaruh pada perilaku penurunan kualitas audit. 4) Komitmen profesional tidak berpengaruh pada perilaku penurunan kualitas audit.
Lampiran 2 (Lanjutan)
81
4
Willet dan Page (1996)/A Survey of Time Budget Pressure and Irregular Auditing Practices Among Newly Qualified UK Chartered Accountants
Variabel Independen Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen Perilaku audit disfungsional
500 responden, yaitu auditor yang lulus ujian pada Institute of Chartered Accountants In England and Wales (ICAEW). Kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 112 buah
Deskriptif
5
Otley dan Pierce (1996a)/ Auditor Time Budget Pressure: Consequences and Antecedents
Variabel independen Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen Perilaku Audit Disfungsional
356 auditor senior pada tiga perusahaan yang tergolong dalam The Big Six di Irlandia. Kuesioner yang dapat digunakan 260 buah
Analisis Regresi Berganda
6
Otley dan Pierce (1996b)/The Operation of Control Systems in large Audit Firms
Variabel independen Sistem Kontrol Variabel Dependen Perilaku audit disfungsional
356 auditor senior pada tiga perusahaan yang tergolong dalam The Big Six di Irlandia. Kuesioner yang dapat digunakan 260 buah
Analisis Regresi Berganda
1) Tujuh puluh persen responden mengakui pernah melakukan praktek irreguler audit. 2) Enam puluh persen responden mengatakan tekanan anggaran waktu merupakan alasan utama melakukan irreguler audit. 1) Tekanan anggaran waktu berhubungan linier dengan perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan under-reporting time). 1) Ketercapaian anggaran waktu dan gaya kepemimpinan manajer berpengaruh terhadap perilaku audit disfungsional. 2) Komitmen Profesional tidak berpengaruh pada perilaku audit disfungsional
Lampiran 2 (Lanjutan)
7
Herrbach (2001)/ Audit Quality, Audit Behaviour and the Psychological Contract
8
Lord dan DeZoort (2001)/The Impact of Commitment and Moral Reasoning on Auditors responses to Social Influence Pressure
9
82
Variabel independen Kontrak Psikologis Variabel Dependen Perilaku Penurunan Kualitas audit
Variabel independen 1) Komitmen organisasional 2) Komitmen profesional 3) Moral Development Variabel Dependen Social Influence Pressure Akers dan Eaton Variabel independen (2003)/Underreporti 1) Gender ng of Chargeable 2) Karakteristik Time: The Impact Of Auditor Gender and Variabel Dependen
170 auditor senior dari KAP Besar di Prancis
Model Persamaan Struktural
171 auditor staf pada salah satu perusahaan akuntansi internasional
ANOVA
224 auditor dari seluruh level pada Wisconsin Institute of Certified Public Accountant (WICPA)
Uji t dan analisis diskriminan
1) Unsur-unsur kontrak psikologis berkaitan dengan aspek profesional, sehingga auditor cenderung menghindari perilaku penurunan kualitas audit. 2) Semakin efektif proses review dan kontrol mutu, maka semakin berkurang perilaku penurunan kualitas audit. Auditor dengan komitmen professional rendah cenderung sign-off akun yang diragukan dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan auditor dengan komitmen profesional kuat. 1) Tidak terdapat perbedaan signifikan persepsi auditor tentang perilaku underreporting time
Lampiran 2 (Lanjutan)
Characteristics of Underreporters
83
Underreporting of chargeable time
10
Coram et al, Variabel independen (2003)/ Tekanan Anggaran A Survey of Time Waktu Budget Pressure and Variabel Dependen Reduced Audit Perilaku penurunan Quality Among Kualitas Audit Australian Auditors
11
Donnelly et al, (2003)/Auditor Acceptance of Dysfunctional Audit Behavior : an
Variabel independen Karakteristik Individu Auditor Variabel Dependen Perilaku audit
108 Auditor senior yang merupakan kandidat Australia Barat yang berhasil dalam modul Advance Audit dari Institute of Chartered Accountants dan10 auditor pada perusahaan audit yang tergolong dalam The Big 5. Kuesioner yang dapat digunakan sebanyak 43 buah 205 auditor pada 10 KAP . Kuesioner yang digunakan sebanyak 106 buah.
Statisik Deskriptif
Model Persamaan Struktural
berdasarkan gender. 2) Auditor yang melakukan underreporting time lebih perhatian pada reward personal daripada implikasi etis dari t indakan underreporting time. Alasan utama melakukan tindakan penurunan kualitas audit adalah karena risiko audit rendah dan terdapat tekanan anggaran waktu.
Auditor dengan locus of control eksternal lebih menerima perilaku audit disfungsional dibandingkan auditor yang
Lampiran 2 (Lanjutan)
12
Explanatory Model using Auditors’ Personal Characteristics Provita Wijayanti (2007)/ Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit
84
disfungsional
Variabel independen Karakteristik personal auaditor (locus of control, turnover intention, kinerja karyawan, dan komitmen organisasional Variabel Dependen Perilaku audit disfungsional
memiliki locus of control internal.
140 auditor pada BPKP Perwakilan Jawa tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Structural Equation Model (SEM) with the program VisualPLS (Partial Least Square)
1) Locus of control berpengaruh positif terhadap penerimaan perilaku audit disfungsional. 2) Kinerja karyawan berpengaruh negatif pada penerimaan perilaku audit disfungsional yang dengan locus of control dan komitmen organisasi sebagai anteseden. 3) Turnover intention berpengaruh positif pada penerimaan perilaku audit disfungsional dengan locus of control, kinerja karyawan dan komitmen organisasi sebagai anteseden.
Lampiran 2 (Lanjutan)
13
14
McNamara dan Liyanarachchi (2008)/ Time Budget Pressure and Auditor Dysfunctional Behaviour within an Occupational Stress Model Piter Simanjuntak (2008)/Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko Kesalahan Terhadap Penurunan Kualitas Audit (Reduced Audit Qaulity)
85
Variabel independen Tekanan Anggaran Waktu Variabel Dependen Perilaku audit disfungsional
594 auditor dari New Zealand Institute of Chartered Accountant (NZICA)
Categorical Regression with Optimal Scaling (CATREG)
Tekanan anggaran waktu berhubungan linear dengan perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan underreporting of time)
Variabel independen 1) Time Budget Pressure 2) Resiko Kesalahan Variabel Dependen Penurunan Kualitas Audit
Auditor pada KAP yang berafiliasi dengan The Big four dan KAP yang tidak berafiliasi dengan The Big Four. Kuesioner yang disebar 520, yang dapat digunakan sebanyak 114
Multivariate Analysis of Variance (MANOVA)
1) Semakin tinggi tingkat tekanan anggaran waktu akan berhubungan dengan semakin tingginya tingkat penurunan kualitas audit. 2) Semakin rendah tingkat risiko kesalahan dalam pelaksanaan tugas akan menyebabkan semakin tingginya tingkat penurunan kualitas audit. 3) Pengujian ketaatan akan menyebabkan semakin tingginya tingkat penurunan kualitas audit dibandingkan dengan pengujian substantif.
Lampiran 2 (Lanjutan)
15
Adanan Silaban (2009)/Perilaku Disfungsional Auditor dalam Pelaksanaan Program Audit
86
Variabel independen 1) Tekanan anggaran waktu yang dirasakan 2) Locus of control 3) Komitmen profesional Variabel Dependen Perilaku audit disfungsional
348 auditor yang bekerja di 9 KAP Afiliasi dan 34 KAP Non-Afiliasi
Model Persamaan Struktural
4) Ketika tekanan anggaran waktu tinggi, tingkat risiko kesalahan yang rendah dalam pelaksanaan tugas menyebabkan tingginya tingkat penurunan kualitas audit 1) Locus of control eksternal berpengaruh positif pada tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan underreporting of time). 2) Komitmen profesional afektif berhubungan terbalik dengan perilaku penurunan kualitas audit. 3) Pengaruh komitmen profesional kontinu pada tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit disfungsional (perilaku
Lampiran 2 (Lanjutan)
87
penurunan kualitas audit dan underreporting of time) tidak signifikan. 4) Komitmen profesional normatif berhubungan secara terbalik dengan tekanan anggaran waktu yang dirasakan dan perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan underreporting of time) 5) Tekanan anggaran waktu yang dirasakan berpengaruh positif pada perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan underreporting of time) 6) Pengaruh langsung locus of control dan komitmen profesional pada perilaku audit disfungsional (perilaku penurunan kualitas audit dan underreporting of
Lampiran 2 (Lanjutan)
16
Gustati (2012)/ Persepsi Auditor Tentang Pengaruh Locus of Control Terhadap Penerimaan Perilaku Disfungsional Audit
88
Variabel independen Locus of control Variabel Dependen Penerimaan perilaku disfungsional audit
43 auditor pada BPKP Perwakilan Provinsi Sumatera Barat
Simple Regression Model (SRM), dan Multiple Regression Model (MRM)
1)
2)
3)
17
Ratna Puji Hastuti (2013)/ Pengaruh Tekanan Waktu,
Variabel independen 1. Tekanan waktu 2. Locus of control
Analisis Regresi Berganda
1)
time) lebih kuat dibandingkan dengan pengaruh tidak langsung yaitu melalui tekanan anggaran waktu yang dirasakan. Locus of control internal tidak berpengaruh pada penerimaan perilaku disfungsional audit. Locus of control eksternal berpengaruh positif terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. Pengujian secara simultan ditemukan bahwa locus of control internal dan locus of control eksternal berpengaruh secara signifikan pada penerimaan perilaku disfungsional audit. Tekanan anggaran waktu berhubungan positif dengan perilaku
Lampiran 2 (Lanjutan)
Locus Of Control dan Komitmen Profesional Terhadap Perilaku Penurunan Kualitas Audit
18
89
3. Komitmen Profesional Variabel Dependen Perilaku penurunan kualitas audit
Halil Paino, Variabel independen Zubaidah Ismail and 1. Locus of control Malcolm Smith 2. Turnover (2014)/ Modelling intentions Dysfunctional 3. Komitmen Behaviour: organisasi Individual Factors 4. Kinerja karyawan and Ethical Financial Variabel Dependen Decision Perilaku audit disfungsional
Manajer Audit terdaftar pada Malaysian Institute of Accountants (MIA). 621 kuesioner dikirim ke perusahaanperusahaan dari berbagai ukuran termasuk Big 4, perusahaan kecil dan perusahaan menengah. Kuesioner yang dapat digunakan 225
Analisis Jalur (Path Analysis)
penurunan kualitas audit. 2) Locus of control eksternal berpengaruh positif dengan perilaku penurunan kualitas audit. 3) Locus Of Control internal berpengaruh negatif pada perilaku penurunan kualitas audit. 4) Komitmen profesional afektif, kontinu, dan normatif berhubungan negatif dengan perilaku penurunan kualitas audit. Secara keseluruhan, hasil menunjukkan bahwa auditor yang lebih menerima perilaku disfungsional adalah yang cenderung memiliki locus of control eksternal dan menunjukkan keinginan berpindah tinggi.