187
LAMPIRAN 1. KAJIAN TENTANG PERKAWINAN DI DUNIA No
Nama Peneliti
Tahun
1. 2.
J.P. Mclennan Bachoffen
1865 1880
3.
W.Robert Smith
1885
4.
E.B Tylor
1889
5.
Edward Westermarch
1889
Bidang Judul Ilmu Antropologi Primitive Marriage Antropologi Over de Primitive Vormen van het Huwelijk en de Oorsprong van het Gezin Antropologi Kinship and Marriage in early Arabia Antropologi On Method of Investigating the development of Institution; Applied to the Laws of Marriage and Descent Antropologi History of Human marriage
6.
L.H Morgan
1929
Antropolog
7.
RadcliffeBrown
1950
8.
Athur M Hocart
1951
9.
Levi-strauss’s
1952
Teori tentang Evolusi bentuk Keluarga serta perkawinan Antropologi African Systems of Kinship and marriages
Antropologi Kinship and marriage Among the Nuer Antropologi Theory on Kinship and Marriage
Fokus Pada perkawinan rampas Mengenai bentuk-bentuk Prpmitif dari perkawinan dan asal mula keluarga inti. Membuktikan pada orang-orang Semit (Arab) pernah mengenal matrilneat totemisme. Pada penggunaan angka-angka statistik pada tingkat matriarchat yang berevolusi ketingkat patriarkhat.
Mengkaitkan kehidupan seks pada binatang jenis rendah dan binatang jenis tinggi yang terdapat pemiliharaan pada keturunan Pembentukan keluarga
Kekerabatan yang muncul dalam sistem matrilineal yang dihubungkan dengan masyarakat unileneal, yaitu keturunan patrilineal
Membahas tentang Kekerabatan
188
LAMPIRAN 2. KAJIAN TENTANG PERKAWINAN DI INDONESIA No. Nama
Tahun Bidang Ilmu 1991 Antroplogi
1.
Soleman
2.
Djuriah M.Utja
3.
Kadir Katjong 1997
4.
Andry Harijanto
1997
5.
Ratih Baiduri
2000
6.
Sri Endah Kinasih
2002
1992
Judul
Pengaruh Hukum Perkawinan terhadap masyarakat. Antropologi Bebesanan: Studi Tentang Perkawinan anak-anak Di Kersidenan Banten Antropologi Penyelesaian Sengketa secara Adat:Suatu studi kasus penyelesaian sengketa perkawinan di Desa Nafri Kabupaten Jaya pura, Irian Jaya Antropologi Perkawinan Adat dalam Perspektif Antropologi Hukum: Studi kasus perdamaian adat sebagai syarat perkawinan di Kecamatan Pulau Enggano.
Fokus kajian Penerapan aturan-aturan pemerintah yang berlaku di tengah masyarakat Perkawinan yang dilakukan pada masa Hindia Belanda (1900-1942) terhadap anak-anak yang berusia 15 tahun ke atas. Penyelesaian sengketa perkawinan secara adat pada orang Nafri di Jayapura.
Menghapuskan kesalahan yang pernah dilakuakn oleh seorang atau lebih dari kerabat suku calon mempelai laki-laki terhadap kerabat suku calon mempelai wanita sebagai syarat yang harus dipenuhi untuk melangsungkan suatu perkawinan. Sosiologi Perkawinan Antar Etnik Perkawinan antar suku di Minangkabau (Minangkabau dan Mandailing) khususnya pada suku Mandailing Antropologi Perkawinan Siri dalam Budaya Perkawinan pada hukum agama dan adat Hukum Masyarakat Kalisat berdampak pada perkawinan siri.
189
Lampiran 3. Pedoman Wawancara
EKSISTENSI PERKAWINAN BAJAPUIK PADA MASYARAKAT PARIAMAN MINANGKABAU SUMATERA BARAT
PEDOMAN WAWANCARA
Nama Informan / Suku
: …………………………………………………………………
Gelar Turunan
: ........................................................
Pendidikan
: ………………………………………………………………..
Pekerjaan
: ………………………………………………………………..
Jumlah anak (Lk & Pr)
: ………………………………………………………………..
Luas Lahan
: ………………………………………………………………..
Korong
: …………………………………………………………………
Kenagarian
: …………………………………………………………………
Tanggal Wawancara
: …………………………………………………………………
SEKOLAH PASCASARJANA INTITUT PERTAANIAN BOGOR 2008
190
PEDOMAN WAWANCARA Penelitian : Existensi Perkawinan Bajapuik Pada Masyarakat Pariaman Sumatera Barat Informan Penelitian : 1. 2. 3. 4.
I.
Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Alam Adat Minangkabau Wali Nagari KAN (Kerapatan Adat Nagari) Masyarakat yang terlibat di lokasi penelitian (tokoh pemuda, wanita (bundo kanduang), agama (alim ulama), Pemuka masyarakat (ninik mamak), Orang terdidik (cadiak pandai dan keluarga-keluarga yang melakukanperkawinan bajapuik)
Sejarah Perkawinan Bajapuik 1. Bagaimana latar belakang sejarah munculnya perkawinan bajapuik dalam istilah perkawinan adat Minangkabau? 2. Adakah pembagian waktu munculnya perkawinan bajapuik? 3. Darimana asal perkawinan bajapuik sebelum ada di Pariaman? Kapan dan bila perkawinan bajapuik dikenal dalam masyarakat Pariaman? 4. Kenapa perkawinan bajapuik ada di Pariaman? Konsepsi Perkawinan bajapuik 1. Apa yang dimaksud dengan perkawinan bajapuik? 2. Apa saja unsur-unsur yang ada dalam perkawinan bajapuik? 3. Adakah variasi lain dalam perkawinan bajapuik di Pariaman? 5. Bagaimana cara penentuan uang Jemputan dan uang hilang dalam tradisi bajapuik? 6.
Aktor-aktor yang dijemput dalam Perkawinan Bajapuik 1. Siapa saja yang dijemput dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? Kenapa (apa yang mendasarinya)? 2. Berapa jumlah uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? Apa indikator/dasarnya dari dulu hingga sekarang? II. Aktor-aktor yang terlibat dan Prilaku aktor dalam Perkawinan Bajapuik 1. Siapa aktor yang terlibat dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? 2. Apa saja bentuk prilaku aktor dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang ? 3. Sikap apa yang dilakukan aktor bila tidak berada ditempat? Bagaimana
191 bentuk interaksi yang terjadi di antara pihak yang terlibat dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? 4. Bagaimana prilaku aktor dalam perkawinan bajapuik, bila hanya salah satunya berasal dari Pariman? Dan sebaliknya, bagaimana penetapan uang jemputan dan uang hilangnya? Jaringan Sosial Personal dan Partisipasi Anggota Keluarga dalam Perkawinan bajapuik 1. Bagaimana aktor dalam menangani uang jemputan dan uang hilang dalam tradisi bajapuik? 2. Bagaimanapula dengan aktor yang terlibat tidak berada ditempat 3. Apa yang dilakukan oleh keluarga, jika anggota yang lain berada di dalam dan diluar Pariaman? Dengan cara apa? 4. Bagaimana keterlibatannya keluarga pada uang jemputan dan uang hilang dalam tradisi bajapuik? III. Perkawinan bajapuik Terintegrasi dalam Masyarakat 1. Apakah perkawinan bajapuik masih diperlukan oleh masyarakat Pariaman untuk saat ini? 2. Apa tujuan/motivasi utama untuk melakukan perkawinan bajapuik? 3. Apa makna uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik? 4. Apa untung ruginya adanya pelaksanaan perkawinan bajapuik bagi masyarakat Pariaman? 5. Adakah sanksi yang diperoleh masyarakat bila tidak melakukan perkawinan bajapuik? Bagaimana kontrol masyarakat dalam hal ini? 6. Kenapa perkawinan bajapuik sampai saat ini ada dalam masyarakat Pariaman? Kenapa? IV. Perubahan pada Perkawinan bajapuik 1. Apakah perkawinan bajapuik mengalami perubahan dari dulu hingga sekarang? Apanya yang berubah? Kapan terjadi perubahan itu? Berapakali perubahan itu terjadi? 2. Kenapa terjadi perubahan itu? Apa penyebab perubahan itu? (Agama, Hukum, pendidikan, ekonomi, sosbud, demografi, modernisasi). 3. Bagaimana pengaruh perubahan itu pada perkawinan bajapuik, keluarga dan masyarakat? V. Sejauhmana Peran Aktor dalam Perkawinan bajapuik 1. Siapa yang bertanggungjawab dalam menangani uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang ? Kenapa? Adakah sumber lain?
192 2. Siapa yang menentukankan uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? Kenapa demikian? Adakan campur tanggan pihak lain? 3. Siapa memberikan uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? 4. Siapa yang menyerahkan uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? 5. Siapa yang menerima uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan bajapuik dari dulu hingga sekarang? 6. Siapa yang mengatur penggunaan uang jemputan dan uang hilang dalam perkawinan Pariaman?
193
Lampiran 4. Peta Sumatera Barat SUMATERA BARAT
194
Lampiran 5. Foto-foto Penelitian PERSYARATAN ADAT
Sirih dengan Carano
Uang Jemputan Dan Uang Hilang
Mahar
195
PELAKSANAAN PERNIKAHAN
Penjemputan Marapulai Untuk Menikah
Pemberian Mahar
Pelaksanaan Akad Nikah
196
PESTA PERNIKAHAN
BARETONG
Ninik Mamak Memimpin Malam Baretong
Pihak Ayah
197
Pihak Ibu
Alat Penjemputan Marapulai Pulang Ke rumah Isteri