139
LAMPIRAN
140
Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas V SD 1 Jepang Kudus Nomor Absen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Nama Siswa H M EB EK LCN RPA BPR BPU C DAP EFS F HS KMI KS MDI MFI MAI MAR NDS NU NS NE OA RI RF SMS SFS SKS TU RK AAS
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan Laki-laki Laki-laki Perempuan Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
141
Lampiran 2 Pembagian Kelompok Kelas V SD 1 Jepang Kelompok 1 1. OA 2. BPR 3. KMI 4. EK 5. EB 6. MAR Kelompok 2 1. NS 2. SMS 3. RK 4. F 5. MDI 6. AAS 7. RPA Kelompok 3 1. KS 2. LCN 3. RI 4. NDS 5. M 6. H 7. TU Kelompok 4 1. MFI 2. HS 3. BPU 4. EFS 5. SFS 6. SKS Kelompok 5 1. DAP 2. MAR 3. C 4. NE 5. RF 6. NU
142
Lampiran 3 Data Nilai pada Tes Awal Siswa Kelas V SD 1 Jepang No. Nama Siswa Nilai Awal KKM Keterangan 1 H 75 65 Tuntas 2 M 67 65 Tuntas 3 EB 60 65 Tidak Tuntas 4 EK 66 65 Tuntas 5 LCN 58 65 Tidak Tuntas 6 RPA 73 65 Tuntas 7 BPR 66 65 Tuntas 8 BPU 70 65 Tuntas 9 C 66 65 Tuntas 10 DAP 74 65 Tuntas 11 EFS 75 65 Tuntas 12 F 36 65 Tidak Tuntas 13 HS 67 65 Tuntas 14 KMI 59 65 Tidak Tuntas 15 KS 68 65 Tuntas 16 MDI 70 65 Tuntas 17 MFI 45 65 Tidak Tuntas 18 MAI 45 65 Tidak Tuntas 19 MAR 67 65 Tuntas 20 NDS 68 65 Tuntas 21 NU 50 65 Tidak Tuntas 22 NS 66 65 Tuntas 23 NE 68 65 Tuntas 24 OD 66 65 Tuntas 25 RI 56 65 Tidak Tuntas 26 RF 75 65 Tuntas 27 SMS 48 65 Tidak Tuntas 28 SFS 61 65 Tidak Tuntas 29 SKS 68 65 Tuntas 30 TU 36 65 Tidak Tuntas 31 RK 70 65 Tuntas 32 AAS 56 65 Tidak Tuntas Jumlah 1995 Rata-rata kelas 62,34 Nilai Tertinggi 75 Nilai Terendah 36 Keterangan Jumlah Persentase Tuntas 20 62,5% Belum Tuntas 12 37,5%
143
Analisis Hasil Nilai Tes Prasiklus 1. Menghitung nilai rata-rata kelas Jumlah nilai seluruh siswa = 1995 Jumlah siswa
= 32
Nilai rata-rata
= = = 62,34
2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
= = 62,5%
sedangkan persentase siswa tidak tuntas KKM = 100% - 62,5% = 37,5%
Lampiran 4
Silabus Siklus I Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester Standar Kompetensi
:V/2 : 7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Kompetensi Dasar
Nilai Karakter
Materi Pokok
7.1 Mendeskripsi kan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
Religius Pembent Disiplin ukan Toleran tanah si dan Kreatif proses pembent Rasa ukan ingin tanah tahu karena Kerja pelapuka keras n batuan Jujur Demokr atis Bersaha
Kegiatan Belajar
Indikator
Pendahuluan Guru memberi apersepsi tentang kegunaan tanah. Kegiatan inti Eksplorasi
Teknik Tes Mengidentifikasi (tertulis) jenis-jenis batuan. Bentuk Menyebutkan Pilihan jenis-jenis batuan. Ganda Menjelaskan jenis- Instrumen jenis batuan. Terlampir Pertemuan 1
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai Mengelompokkan materi pembentukan jenis-jenis batuan tanah. Pertemuan II Elaborasi
144
Penilaian
Aloka Sumber si Belajar Wakt u 4 x 35 a. Choiril menit Azmiyawati, (2x dkk, BSE, IPA perte Saling Temas, muan) hal: 123-128. b. Heri Sulistiyanto dan Edy Wiyono, BSE, Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 149-129.
145
bat/ Komun ikatif Tanggu ng jawab Mengha rgai prestasi
Setiap kelompok melakukan percobaan sesuai petunjuk yang ada di LKS Setiap kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di LKS Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok dan ditanggapi kelompok lain. Konfirmasi Guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi
Mengidentifikasi tingkat pelapukan batuan. Menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan. Menjelaskan jenisjenis pelapukan batuan. Mengidentifikasi proses pembentukan tanah.
c. S. Rositawaty danAris Muharam, BSE, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 119-120. d. Jenis-jenis batuan
146
Kudus, 10 Mei 2013 Mengetahui, Kepala SD 1 JEPANG
RUH SUYOTO, S.Pd. NIP. 196303051 1983041 004
Guru Praktikan
WAHYU MUSTIKAWATI NIM. 200933151
147
Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: V/2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
:I
Pertemuan
:1
A. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. B. Kompetensi Dasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. C. Indikator 1. Menyebutkan jenis-jenis batuan. 2. Mengidentifikasi jenis-jenis batuan. 3. Menjelaskan pengertian jenis-jenis batuan. 4. Mengelompokkan jenis-jenis batuan. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan mengamati contoh jenis batuan, siswa dapat menyebutkan jenis-jenis batuan dengan tepat. 2. Melalui
kegiatan
mengamati
contoh
jenis
batuan,
siswa
dapat
mengidentifikasi jenis-jenis batuan dengan tepat. 3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menjelaskan pengertian jenis-jenis batuan dengan tepat. 4. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat mengelompokkan jenis-jenis batuan dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Pembentukan Tanah (terlampir)
148
F. Sarana Pembelajaran 1. Sumber Belajar a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 123-128. b. Heri Sulistiyanto dan Edy Wiyono, BSE, Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 149-129. c. Bermacam-macam jenis batuan. G. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi. H. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius). b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat). c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi). d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada siswa antara lain: setiap hari kamu pasti melihat tanah dan hampir setiap hari kamu bermain dengan tanah. Ketika tanah tidak ada, apa yang akan kamu lakukan sekarang? Mengapa kamu membutuhkan tanah? (nilai rasa ingin tahu dan kreatif). 2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: (Kontruktivisme) a. Guru dan siswa tanya jawab tentang pembentukan tanah (rasa ingin tahu). b. Melalui pengamatan siswa menyebutkan jenis-jenis batuan c. Melalui tanya jawab siswa mengidentifikasi jenis-jenis batuan (kerja keras, rasa ingin tahu).
149
(Menemukan / inquiry) d. Melalui tanya jawab siswa menyebutkan pengertian jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu). (Bertanya) e. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu). Elaborasi (Masyarakat Belajar) a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis). b. Masing-masing kelompok mencari batuan di sekitar sekolah untuk diidentifikasi (teliti). c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang pengelompokkan batuan (semangat, kerjasama). (Pemodelan) d. Melalui penugasan dan pengamatan terhadap batuan yang didapat siswa mampu mengelompokkan jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu). Konfirmasi a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani). b. Kelompok
lain
memberi
tanggapan
dari
presentasi
temannya
(demokratis, toleransi). c. Setiap kelompok yang maju mendapatkan reward (menghargai prestasi). (Refleksi) d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan (kerja sama, demokratis, komunikatif). (Penilaian) e. Guru melakukan penilaian terhadap LKS yang telah dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung (teliti).
150
3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar di rumah dengan giat (semangat). b. Siswa diberi PR berkaitan materi pembentukan tanah (nilai tanggung jawab). c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (religius). J. Penilaian 1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan Ganda
3. Instrumen
: Terlampir
151
Kudus, 10 Mei 2013 Peneliti
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
152
Lampiran 6 TANAH Menurut Saepuloh (2010: 8) tanah merupakan tubuh alam berupa material batuan tempat sebagian besar jenis tumbuhan dapat hidup dan berkembang, sementara kita sebagai manusia mempergunakannya untuk berbagai usaha pemenuhan berbagai kebutuhan hidup, menikmati dan menggunakan tumbuhan yang tumbuh di atasnya karena keindahannya atau sebagai bahan makanan, demikian pula makhluk lainnya seperti hewan pemakan tumbuhan. Sedangkan menurut Winarso (2005: 12) tanah adalah produk transformasi mineral dan bahan organik yang terletak di permukaan sampai kedalaman tertentu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor genetis dan lingkungan, yakni: bahan induk, iklim, organisme hidup (mikro dan makro), topografi dan waktu yang berjalan selama kurun waktu yang sangat panjang, yang dapat dibedakan dari ciri-ciri bahan induk asalnya baik secara fisik, kimia, biologi maupun morfologinya. Tanah menurut Sutedjo (2005: 23) merupakan suatu sistem yang ada dalam suatu keseimbangan dinamis dengan lingkungannya (lingkungan hidup atau lingkungan lainnya). Selanjutnya menurut Buckman (1982: 4) tanah adalah suatu tubuh alam yang mempunyai arti kedalaman, daerah permukaan dan sebagai hasil alam oleh gaya destruktif dan gaya sintetik. Menurut Rismunandar (1984: 73) tanah adalah tempat di permukaan bumi, tempat tanaman bisa tumbuh dan berkembang biak. Pendapat para ahli di atas dapat penulis simpulkan bahwa tanah adalah tempat di permukaan bumi dimana ada kehidupan baik manusia, tumbuh-
153
tumbuhan serta hewan yang membutuhkan lingkungan alam selama kurun waktu yang sangat panjang untuk kelangsungan hidup. Proses Terbentuknya Tanah Menurut Saepuloh (2010: 13) pembentukan tanah merupakan proses perubahan bentuk suatu bahan ke dalam bentuk lain yang sifatnya jauh berbeda dengan sifat asalnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses terbentuknya tanah, yaitu: 6. Iklim Iklim merupakan faktor terpenting dalam proses pembentukan tanah, karena unsur-unsur iklim seperti suhu dan curah hujan sangat menentukan sifat pelapukan batuan. 7. Jasad hidup (organisme) Organisme mampu mempercepat penghancuran batuan baik secara fisika maupun kimia. Lumut yang hidup di atas batu, sedikit demi sedikit akan melapukan batu tersebut hingga menjadi tanah. 8. Bahan induk tanah Bahan induk tanah di daerah-daerah lembab masih besar pengaruhnya dalam menentukan sifat tanah, karena mineral-mineral yang terlarutkan oleh air akan meresap ke lapisan tanah yang lebih dalam. Kecepatan resapan mineral ini sangat ditentukan oleh tekstur atau ukuran butiran tanah. Semakin kasar teksturnya semakin cepat resapannya. Mineral-mineral yang terlarutkan dari bahan induk tanah ini akan membentuk sifat tanah itu sendiri.
154
9. Topografi Topografi/ bentuk dan kemiringan permukaan tanah dapat mempercepat atau memperlambat penumpukan material tanah. Pada daerah yang relatif datar, pembentukan tanah relatif tidak terganggu karena proses pengikisan sangat kecil, bahkan mendapatkan penambahan volume tanah dari hasil pengendapan dari daerah yang lebih tinggi. 10.
Rentang waktu Lama atau singkatnya waktu penghancuran bahan induk tanah, sangat
ditentukan oleh tingkat kekerasan batuan yang menjadi bahan induk tanah itu sendiri. Semakin keras batuan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk peluruhannya hingga menjadi tanah. Gambar dibawah ini menunjukkan proses pembentukan tanah.
Gambar 2.1 Pembentukan Tanah Sumber: Saepuloh, 2010: 17 Jenis-Jenis Batuan Setiap jenis batuan mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna, kekerasan, kasar atau halus dan mengkilap atau tidaknya permukaan batuan. Setiap batuan memiliki sifat dan ciri khusus karena bahan yang terkandung dalam batuan berbeda-beda. Ada batuan yang mengandung zat
155
besi, nikel, tembaga, emas, belerang, platina, atau bahan-bahan lain. Bahan-bahan seperti itu disebut mineral. Tiap jenis batuan mempunyai kandungan mineral yang berbeda. Menurut Buckman (1982: 327) jenis-jenis batuan yang terdapat dalam kerak bumi digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1. Batuan Beku Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku. Magma merupakan benda cair yang sangat panas dan terdapat di perut bumi. Magma yang mencapai permukaan bumi disebut lava. Semula batuan beku berupa lelehan magma yang besar. Jenis-jenis batuan beku sebagai berikut. a.
Gambar 2.2 Batu Obsidian (Sumber Dokumentasi Peneliti) Disebut juga batu kaca. Berwarna hitam atau cokelat tua, permukaannya halus dan mengkilap. Digunakan untuk alat pemotong dan mata tombak. Berasal dari magma yang membeku dengan cepat di permukaan bumi. b.
Gambar 2.3 Batu Granit (Sumber Dokumentasi Peneliti)
156
Tersusun atas butiran yang kasar. Ada yang berwarna putih dan ada yang berwarna keabu-abuan. Dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Berasal dari magma yang membeku di dalam kerak bumi. Proses pembekuan ini berlangsung secara perlahan. Jadi batu ini termasuk batuan beku dalam. c.
Gambar 2.4 Batu Basal (Sumber Dokumentasi Peneliti) Disebut juga batu lava. Berwarna hijau keabu-abuan dan terdiri dari butiran yang sangat kecil dimanfaatkan untuk bahan bangunan. Berasal dari magma yang membeku di baeah lapisan kerak bumi, tercampur dengan gas sehingga berongga-rongga kecil. d.
Gambar 2.5 Batu Apung (Sumber Dokumentasi Peneliti) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda dan berongga-rongga. Digunakan untuk ampelas kayu dan sebagai bahan penggosok. Berasal dari magma yang membeku di permukaan bumi. e.
Gambar 2.6 Batu Andesit (Sumber Dokumentasi Peneliti)
157
Berwarna putih keabu-abuan dan butirannya kecil seperti pada batu basal. Dimanfaatkan untuk memuat arca dan bangunan candi. Berasal dari magma yang membeku sangat cepat di bawah kerak bumi 2. Batuan Endapan (Batuan Sedimen) Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan tumbuhan. Jenis-jenis batuan endapan sebagai berikut. a.
Gambar 2.7 Batu Konglomerat (Sumber Dokumentasi Peneliti) Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya tumpul. Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku. b.
Gambar 2.8 Batu Breksi (Sumber Dokumentasi Peneliti) Terdiri atas kerikil-kerikil yang permukaannya tajam. Batuan ini banyak digunakan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku.
158
c.
Gambar 2.9 Batu Pasir (Sumber Dokumentasi Peneliti) Terdiri atas butiran-butiran pasir, berwarna abu-abu, merah, kuning atau putih. Batuan ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan beku yang butirannya kecil-kecil. d.
Gambar 2.10 Batu Serpih (Sumber Dokumentasi Peneliti) Terdiri atas butiran-butiran batu lempung atau tanah liat, berwarna abuabu kehijauan, merah atau kuning. Dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Berasal dari endapan hasil pelapukan batuan tanah liat. e.
Gambar 2.11 Batu Kapur (Sumber Dokumentasi Peneliti) Terdiri dari butiran-butiran kapur halus, berwarna putih agak keabu-abuan, sebagai bahan campuran pembuat semen. Berasal dari endapan hasil pelapukan tulang dan cangkang hewan-hewan laut.
159
3. Batuan Malihan (Metamorf) Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari dalam bumi. Jika mendapat panas terus menerus,batuan ini akan berubah menjadi batuan malihan. Jenis-jenis batuan malihan sebagai berikut. a.
Gambar 2.12 Batu Genes (Gneiss) (Sumber Dokumentasi Peneliti) Berwarna putih keabu-abuan dan keras. Batu genes dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak, jambangan bunga dan patung. Berasal dari batuan pluto granit yang mengalami metamorfosis karena panas dan tekanan. b.
Gambar 2.13 Batu Marmer (Sumber Dokumentasi Peneliti) Berwarna putih dan ada yang hitam, keras dan permukaannya halus. Marmer digunakan untuk membuat meja, papan nama, batu nisan dan pelapis dinding bangunan atau lantai. Berasal dari batuan kapur. c.
Gambar 2.14 Batu Sabak (Sumber Dokumentasi Peneliti)
160
Berwarna abu-abu tua, mudah terbelah tipis-tipis dan permukaannya kasar. Sebelum ada kertas, batu asbak dimanfaatkan sebagai papan untuk menulis. Berasal dari batuan serpih yang mengalami metamorfosis.
161
Lampiran 7 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: V/2
AlokasiWaktu
: 2 x 35 menit
Siklus
:I
Pertemuan
:2
A. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. B. KompetensiDasar 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. C. Indikator 1. Menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan. 2. Menjelaskan jenis-jenis pelapukan batuan. 3. Mengidentifikasi proses pembentukan tanah. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menyebutkan jenisjenis pelapukan batuan dengan tepat. 2. Melalui kegiatan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis pelapukan batuan dengan tepat. 3. Melalui
kegiatan
percobaan,
siswa
dapat
mengidentifikasi
pembentukan tanah dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan (terlampir) F. Sarana Pembelajaran 1. Sumber Belajar a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 128-130.
proses
162
b. Heri Sulistiyanto dan Edy Wiyono, BSE, Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 150. c. S. Rositawaty dan Aris Muharam, BSE, Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam, hal: 119-120. d. Batuan. G. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi. H. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius). b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat). c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi). d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada peserta didik (nilai rasa ingin tahu dan kreatif). Ketika kamu ingin menanam bunga, apakah yang kamu butuhkan pertama kali? Dan cocok apa tidak dengan jenis tanamannya? 2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: (Kontruktivisme) a. Guru dan siswa tanya jawab tentang pelapukan batuan (rasa ingin tahu). b. Melalui pengamatan siswa menyebutkan jenis-jenis pelapukan batuan c. Melalui tanya jawab siswa menjelaskan jenis-jenis pelapukan batuan (kerjakeras, rasa ingin tahu). (Menemukan / inquiry) d. Melalui tanya jawab siswa mengidentifikasi pengertian jenis-jenis batuan (rasa ingin tahu).
163
(Bertanya) e. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengamati pelapukan batuan (rasa ingin tahu). Elaborasi (Masyarakat Belajar) a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis). b. Masing-masing kelompok mencari batuan di sekita sekolah untuk diidentifikasi (teliti). c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang mengamati pelapukan batuan (semangat, kerjasama). (Pemodelan) d. Melalui penugasan dan pengamatan terhadap batuan yang didapat siswa mampu mengamati tingkat pelapukan batuan (rasa ingintahu). Konfirmasi a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani). b. Kelompok lain memberi tanggapan dari presentasi temannya(demokratis, toleransi). c. Setiap kelompok yang maju mendapatkan reward (menghargai prestasi). (Refleksi) d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan (kerjasama, demokratis, komunikatif). (Penilaian) e. Guru melakukan penilaian terhadap LKPD dan lembar evaluasi yang telah dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung (teliti). 3. Kegiatan Penutup (10menit) a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar di rumah dengan giat (semangat). b. Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya.
164
c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (Religius) J.
Penilaian 1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan Ganda
3. Instrumen
: Terlampir
Kudus, 14 Mei2013 Peneliti
WahyuMustikawati NIM. 2009-33-151
165
Lampiran 8 Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat mengalami pelapukan karena berbagai faktor, diantaranya cuaca dan kegiatan makhluk hidup. Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan curah hujan. Menurut Sutedjo (2005: 3) jenis-jenis pelapukan batuan dalam pembentukan tanah dikelompokkan menjadi 2, yaitu: 3. Pelapukan Fisika Pelapikan fisika akan mengalami penghancuran (perubahan fisik) dari bahan atau batu-batuan yang kecil-kecil, jadi sifat kimianya akan tetap (tidak mengalami
perubahan-perubahan).
Selanjutnya
akan
berlangsung
proses
penghancuran/ pembongkaran secara mekanik. Pada pelapukan fisika ini unsurunsur lingkungan yang berperan adalah panas sinar matahari, iklim dingin atau panas, pengaruh daya garam, pengaruh biologis mekanis, pengaruh tekanan air dan dingin sehingga menjadikan bahan-bahan tadi menjadi lebih halus lagi sebagai bahan pembentuk tanah. 4. Pelapukan Kimiawi Pelapukan secara kimiawi akan mengubah sifat dari batu-batuan mineral yang telah hancur menjadi batu-batuan kecil atau halus atau dapat juga dikatakan akan berlangsung pelenyapan mineral-mineral tertentu dari batuan, akan tetapi dalam pelapukan ini akan terjadi penyusunan kembali hasil-hasil larutan/ hancuran. Beberapa cara sehubungan dengan pelenyapan mineral-mineral dari
166
batuan induknya adalah dengan melalui cara: pelarutan, hidratasi, dehidratasi, reduksi, oksidasi, hidrolisa dan karena suasana kemasaman.
167
Lampiran 9
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK SD
: 1 Jepang
KELAS/SEMESTER
: V/I
TOPIK
: Pembentukan Tanah
KELOMPOK :.... NAMA:
SK
:7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. KD
: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
... ... ... ... ...
Tujuan: Mengelompokkan batuan berdasarkan warna, kekerasan dan kekasaran permukaannya. Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air.
KEGIATAN Alat dan Bahan : 1. Beberapa jenis batuan 2. Palu 3. Alat tulis Langkah-langkah kegiatan: 1. Kumpulkan batuan yang ada di sekelilingmu dengan jenis yang berbeda-beda. 2. Tulislah masing-masing warna dari batuan yang sudah kalian kumpulkan. 3. Perhatikan apakah permukaan batu tersebut kasar atau halus. 4. Bandingkan kekerasan dari masing-masing batuan tersebut, dengan cara memecahnya menggunakan palu. 5. Masukkan informasi yang kalian dapatkan ke dalam tabel disertai dengan gambar batu yang kalian temukan.
168
Diskusikan bersama kelompokmu! No War na batu an
Kekerasan batuan Sangat keras
Permukaan batuan
Keras Tidak Halus Kasar keras
1 2 3 4 5 6
~Selamat Bekerja....~
Gam bar batu an
169
Lampiran 10
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK SD
: 1 Jepang
KELAS/SEMESTER
: V/II
TOPIK
: Proses Pembentukan
Tanah karena Pelapukan Batuan
KELOMPOK :.... NAMA:
SK
:7. Memahami perubahan yang terjadi di
alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. KD
: 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan
tanah karena pelapukan.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
... ... ... ... ...
Tujuan: MengamatiTingkat Pelapukan Batuan dalam Proses Pembentukan Tanah Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengamati tingkat pelapukan batuan dalam proses pembentukan tanah. KEGIATAN Alat dan Bahan : 1. 2. 3. 4.
Batu sebesar kelereng Penjepit batu Lilin Air
Langkah-langkah kegiatan: 1. 2. 3. 4. 5.
2.
Nyalakan lilin. Dengan penjepit, bakarlah batu di atas lilin selama sekitar 15 menit. Matikan nyala api dan pindahkan batu itu ke tempat lain. Siramlah batu yang masih panas dengan air dingin. Amatilah yang terjadi!
170
Diskusikan bersama kelompokmu. Pertanyaan: 1. Batuan manakah yang paling cepat pecah? Bagaimana kekerasan batuan itu? Kesimpulan: 2. Batuan manakah yang paling lama pecah? Bagaimana kekerasan batuan itu?
~Selamat Bekerja....~
171
Lampiran 11
Kisi-kisi Soal Uji Validitas Siklus I IPA Kelas V Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Materi Pokok Standar Kompetensi Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal NO 1 1
Kompetensi Yang Diujikan 2 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
: Sekolah Dasar (SD) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Tanah : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya alam. :V/2 : 30 menit : 20 soal : Pilihan Ganda Materi 3 Jenis-jenis batuan
Indikator 4 Siswa dapat mendeskripsikan jenis batuan
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat dan ciri batuan Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan metamorf dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
Ranah Kognitif 5 C2
No.soal
C3 C2
3, 5, 9 4
C3
1, 6, 18
C3
7
6 2
172
Pelapukan batuan
malihan dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi proses terjadinya batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis batuan dan contoh penggunaannya Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan biologi
C2
8, 10, 17
C3
9
C1
11
C2 C3
12, 13 14, 15, 20
C1
19
173
Lampiran 12 Soal Validitas IPA Siklus I Kelas V Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Tanah
Nama
:
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang bukan merupakan gejala-gejala gunung berapi akan meletus adalah…. a. terjadinya gempa halus b. sumber air menjadi kering c. suhu udara semakin dingin d. hewan di lereng gunung turun ke bawah 2. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut. 1) Berwarna cokelat bercampur abu-abumuda. 2) Mempunyai rongga-rongga. 3) Dapat terapung di air. Jenis batuan tersebut adalah…. a. batu kapur
c. batu kali
b. batu apung
d. batu marmer
3. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu…. a. batu apung
c. batu karang
b. batu kapur
d. batu hitam
4. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda.Hal ini disebabkan oleh perbedaan…. a. kandungan mineralnya
c. kegunaannya
b. tempat ditemukannya
d. proses pelapukannya
5. Perhatikan kelompok batuan berikut. I. Batu apung, batu obsidian, batu granit II. Batu konglomerat, batu breksi III. Batu pasir, batu karang, batu kerikil
174
IV. Batu breksi, batu basal Kelompok batuan di atas yang termasuk batuan endapan, yaitu …. a. I
c. III
b. II
d. IV
6. Jenis batuan metamorf yang digunakansebagai bahan lantai atau meja yaitu batu…. a. genes
c. sabak
b. marmer
d. breksi
7. Sebelum ditemukan buku atau kertas,batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan.Jenis batuan yang dimaksud yaitu…. a. batu sabak
c. batu granit
b. batu basal
d. batu berksi
8. Berdasarkan proses terjadinya, jenis batuan dibedakan menjadi … macam. a. satu
c. tiga
b. dua
d. empat
9. Jenis batuan yang digunakan sebagai alat pemotong dan mata tombak adalah batuan …. a. apung
c. basal
b. obsidian
d. andesit
10. Lapisan pada permukaan bumi paling atas yang merupakan tempat hdup makhluk hidup adalah…. a.tanah
c. batuan
b. air
d. laut
11. Batuan yang digunakan untuk membuat barang kerajinan asbak, jambangan bunga, dan patung adalah…. a. marmer
c. genes
b. obsidian
d. apung
12. Rusaknya batuan dari butiran besar menjadi butiran kecil bahkan halus disebut …. a. pelapukan b. lapisan
c. perubahan d. pembentukan
175
13. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena…. a. perubahan suhu yang drastis b. getaran permukaan bumi c. terjangan ombak yang terusmenerus d. masuknya akar ke sela-selabatuan dalam waktu yang lama 14. Jika terus mengalami pelapukan, batuan akan berubah menjadi …. a. kerikil
c. tanah
b. pasir
d. debu
15. Berikut ini yang bukan merupakan akibat dari tanah longsor adalah…. a. terputusnya pipa-pipa air
c. sumber air makin banyak
b. robohnya rumah-rumah
d. terjadinya gelombang tsunami
16. Pelapukan yang terjadi akibat perbedaan suhu yang drastis disebut pelapukan…. a. alami
c. fisika
b. kimia
d. biologi
17. Lapisan induk batuan berupa…. a. bongkahan batu
c. batuan dan air
b. bebatuan padat
d. sisa-sisa makhluk hidup
18. Batu kapur yang dibakar akan menjadi…. a. tanah
c. pasir
b. genteng
d. gamping
19. Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu …. a. pelapukan fisika
c. pelapukan biologi
b. pelapukan mekanik
d. pelapukan biota
20. Pelapukan batuan yang terjadi karena gerakan air, angin, dan letusan gunung berapi dinamakan…. a. pelapukan mekanik
c. pelapukan biologi
b. pelapukan fisika
d. pelapukan ekologi
176
Lampiran 13 Kunci Jawaban Soal Validitas Siklus I 1. D 2. B 3. B 4. A 5. B 6. B 7. A 8. C 9. B 10. A 11. C 12. A 13. A 14. C 15. D 16. C 17. B 18. D 19. C 20. B
177 Lampiran 14
178 Lampiran 15
179
Lampiran 16
Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Materi Pokok Standar Kompetensi Kelas/Semester Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal NO 1 1
Kompetensi Yang Diujikan 2 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
: Sekolah Dasar (SD) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Tanah : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya alam. :V/2 : 30 menit : 15 soal : Pilihan Ganda Materi 3 Jenis-jenis batuan
Indikator 4 Siswa dapat mendeskripsikan jenis batuan
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan Siswa dapat mengidentifikasi perbedaan sifat dan ciri batuan Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan metamorf dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat menyebutkan contoh jenis batuan
Ranah Kognitif 5 C2
No.soal
C3 C2
2, 4, 8 3
C3
5
C3
6
6 1
180
Pelapukan batuan
malihan dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi proses terjadinya batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis batuan dan contoh penggunaannya Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan batuan Siswa dapat mengidentifikasi jenis pelapukan dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi pengertian pelapukan biologi
C2
7
C3
9
C1
10
C2 C3
11, 12 13, 15
C1
14
181
Lampiran 17 Soal Akhir Tes Siklus I Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Tanah
Nama
:
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Suatu batuan memiliki ciri-ciri berikut. 1) Berwarna cokelat bercampur abu-abu muda. 2) Mempunyai rongga-rongga. 3) Dapat terapung di air. Jenis batuan tersebut adalah…. a. batu kapur
c. batu kali
b. batu apung
d. batu marmer
2. Di antara jenis batuan berikut yang paling lunak yaitu…. a. batu apung
c. batu karang
b. batu kapur
d. batu hitam
3. Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh perbedaan…. a. kandungan mineralnya
c. kegunaannya
b. tempat ditemukannya
d. proses pelapukannya
4. Perhatikan kelompok batuan berikut. I. Batu apung, batu obsidian, batu granit II. Batu konglomerat, batu breksi III. Batu pasir, batu karang, batu kerikil IV. Batu breksi, batu basal Kelompok batuan di atas yang termasuk batuan endapan, yaitu …. a. I
c. III
b. II
d. IV
182
5. Jenis batuan metamorf yang digunakan sebagai bahan lantai atau meja yaitu batu…. a. genes
c. sabak
b. marmer
d. breksi
6. Sebelum ditemukan buku atau kertas,batuan ini dipakai untuk menulis. Batuan ini termasuk batuan malihan. Jenis batuan yang dimaksud yaitu…. a. batu sabak
c. batu granit
b. batu basal
d. batu berksi
7. Berdasarkan proses terjadinya, jenis batuan dibedakan menjadi … macam. a. satu
c. tiga
b. dua
d. empat
8. Jenis batuan yang digunakan sebagai alat pemotong dan mata tombak adalah batuan …. a. apung
c. basal
b. obsidian
d. andesit
9. Batuan yang digunakan untuk membuat barang kerajinan asbak, jambangan bunga, dan patung adalah…. a.marmer
c. genes
b. obsidian
d. apung
10. Rusaknya batuan dari butiran besar menjadi butiran kecil bahkan halus disebut …. a.pelapukan b. lapisan
c. perubahan d. pembentukan
11. Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena…. a. perubahan suhu yang drastis b. getaran permukaan bumi c. terjangan ombak yang terus menerus d. masuknya akar ke sela-sela batuan dalam waktu yang lama 12. Jika terus mengalami pelapukan, batuan akan berubah menjadi …. a. kerikil
c. tanah
b. pasir
d. debu
183
13. Pelapukan yang terjadi akibat perbedaan suhu yang drastis disebut pelapukan…. a. alami
c. fisika
b. kimia
d. biologi
14. Pelapukan yang disebabkan oleh kegiatan makhluk hidup, yaitu …. a. pelapukan fisika
c. pelapukan biologi
b. pelapukan mekanik
d. pelapukan biota
15. Pelapukan batuan yang terjadi karena gerakan air, angin, dan letusan gunung berapi dinamakan…. a. pelapukan mekanik
c. pelapukan biologi
b. pelapukan fisika
d. pelapukan ekologi
184
Lampiran 18 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Siklus I 1. B 2. B 3. A 4. B 5. B 6. A 7. C 8. B 9. C 10. A 11. A 12. C 13. C 14. C 15. B
Pedoman Pensekoran: Jenis Soal : Pilihan ganda Jumlah soal : 15
Nilai=
jumlah nilai yang diperoleh siswax 100 jumlah nilai maximum
185
Lampiran 19 Hasil Akhir Tes Siklus I No. Nama Siswa 1 H 2 M 3 EB 4 EK 5 LCN 6 RPA 7 BPA 8 BPU 9 C 10 DAP 11 EFS 12 F 13 HS 14 KMI 15 KS 16 MDI 17 MFI 18 MAI 19 MAR 20 NDS 21 NU 22 NS 23 NE 24 OA 25 RI 26 RF 27 SMS 28 SFS 29 SKS 30 TU 31 RK 32 AAS Jumlah Rata-rata kelas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Keterangan Tuntas Belum Tuntas
Nilai 80 67 60 67 53 80 67 93 73 67 80 53 73 60 80 73 60 60 67 67 73 73 73 73 60 73 73 80 73 53 80 60 2224
KKM 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65
Keterangan Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas
69,5 93 53 Jumlah 23 9
Persentase 71,88% 28,12%
186
Analisis Hasil Nilai Siklus I
1. Menghitung rata-rata kelas = = = 69,5 2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal =
= = 71, 88% sedangkan persentase siswa tidak tuntas KKM = 100% - 71,88% = 28,12%
187
Lampiran 20 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD1 JEPANG No. Absen
No. Aspek
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
9
Total Skor
10
11
12
Skor ratarata
Skor ratarata klasi kal
Kriteria
188
Keterangan aspek yang diamati: 1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengan kehidupan nyata, 2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi, 3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat, 4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan, 5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok, 6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, 10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru, 11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran, 12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Kriteria pensekoran: Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Kriteria : Tinggi : 48 Rendah: 12
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kudus, Mei 2013 Observer
189
Lampiran 21 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS I PERTEMUAN 1 No. Ab sen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
No. Aspek
1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 2 1 3 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2
2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 1 3 3 1 1 2 1 2 2 2 1 3 1 2 2 1 3 1 2
4 2 1 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 3 1 3 2 3 1 2 1 2 1 3 1 3 3 1 2 1 2 2 2
5 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2
6 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 2
7 3 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2
8 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2
9 2 2 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2
Total Skor
10 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
11 2 2 3 2 1 1 2 2 3 1 3 3 2 2 2 3 1 1 3 2 1 3 2 3 1 2 1 2 3 2 2 3
12 2 1 1 1 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 3 3 3 1 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 2
27 24 26 26 25 24 28 27 26 24 31 31 25 24 30 30 29 19 26 24 24 27 27 28 24 25 20 28 24 27 25 25
Skor ratarata
2,3 2 2,2 2,2 2,1 2 2,3 2,3 2,2 2 2,6 2,6 2,1 2 2,5 2,5 2,4 1,6 2,2 2 2 2,3 2,3 2,3 2 2,1 1,7 2,3 2 2,3 2,1 2,1
Skor ratarata klasi kal 69,6 = 2,18
Kriteria
Cukup Baik
190
Keterangan aspek yang diamati: 1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata, 2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi, 3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat, 4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan, 5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok, 6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, 10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru, 11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran, 12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Kriteria pensekoran: Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Kriteria : Tinggi : 48 Rendah: 12
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kudus, 10 Mei 2013 Observer
191
Lampiran 22 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS I PERTEMUAN 2 No. Ab sen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
No. Aspek
1 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2
2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 1 1 2 2 2
4 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2
5 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3
6 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3
7 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4
8 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 2 2
Total Skor
9 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3
10 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3
11 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 3 3
12 2 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2
37 35 34 31 30 29 30 29 31 33 33 35 34 30 32 32 31 27 29 32 29 30 29 30 29 31 28 30 34 32 32 31
Skor ratarata
3,1 2,9 2,8 2,6 2,5 2,4 2,5 2,4 2,6 2,8 2,8 2,9 2,8 2,5 2,7 2,7 2,6 2,3 2,4 2,7 2,4 2,5 2,4 2,5 2,4 2,6 2,3 2,5 2,8 2,7 2,7 2,6
Skor ratarata klasi kal 83,4 = 2,61
Kriteria
Baik
192
Keterangan aspek yang diamati: 1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata, 2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi, 3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat, 4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan, 5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok, 6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, 10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru, 11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran, 12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi Kriteria pensekoran: Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Kriteria : Tinggi Rendah
Penilaian: Skor rata-rata individu = Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Skor Rata-rata Klasikal siklus 1 ( 2,18 + 2,61 : 2 ) = 2,40 (Kriteria : Cukup Baik) Kudus, 14 Mei 2013 Observer
: 48 : 12
193
Lampiran 23 Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
:
Materi
: Tanah
pertemuan/Siklus
:
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Skor Penilaian 1 2 3 4
Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Menyampaikan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan masalah kontekstual
Kegiatan Inti f. Penyampaian materi 1. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari g. Pembelajaran dengan pendekatan CTL 1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa 2. Membimbing siswa melakukan penemuan 3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD 6. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain 8. Memberikan reward pada kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok h. Penggunaan media pembelajaran 1. Menggunakan media secara efektif 2. Melibatkan siswa dalam penggunaan media 3. Menghasilkan pesan yang menarik i. Pembelajaran yang melibatkan siswa
yang
telah
194
1.
Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran
2.
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa
3.
Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
j. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai
Kegiatan Penutup 1.
Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan/ tugas 4.
Guru menutup pelajaran Jumlah Skor
Skor rata-rata Kriteria
Keterangan penilaian : Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik Skor penilaian Skor rata-rata = jumlah butir semua item Kriteria penilaian : 1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata 4 : Pembelajaran sangat baik Kudus, Observer
Mei 2013
195
Lampiran 24 Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Tanah
Kelas/Semester
: V/ 2
Tanggal
: 10 Mei 2013
Pertemuan/Siklus
:I/1
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v
Kegiatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Menyampaikan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan masalah kontekstual v Kegiatan Inti e. Penyampaian materi 1. Menyampaikan cakupan materi yang akan v dipelajari f.Pembelajaran dengan pendekatan CTL 1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa v 2. Membimbing siswa melakukan penemuan 3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD 6. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk v bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain 8. Memberikan reward pada kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerja kelompok g. Penggunaan media pembelajaran 1. Menggunakan media secara efektif 2. Melibatkan siswa dalam penggunaan media
v v v v v
v
v v
196
3. Menghasilkan pesan yang menarik h. Pembelajaran yang melibatkan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran 2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar i. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai Kegiatan Penutup 1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan/ tugas 4. Guru menutup pelajaran Jumlah Skor Skor rata-rata Kriteria Keterangan penilaian : Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik Skor penilaian Skor rata-rata = jumlah butir semua item Kriteria penilaian : 1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata 4 : Pembelajaran sangat baik
v v v v
v v v v v v 52 2,08 Cukup baik
Kudus, 10 Mei 2013 Obsever
197
Lampiran 25 Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: IPA
Materi
: Tanah
Kelas/Semester
: V/ 2
Tanggal
: 14 Mei 2013
Pertemuan/Siklus
: II/ 1
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Menyampaikan apersepsi
1
Skor Penilaian 2 3 4 v v
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan masalah kontekstual Kegiatan Inti f. Penyampaian materi 1. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari g. Pembelajaran dengan pendekatan CTL 1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa 2. Membimbing siswa melakukan penemuan 3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD 6. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok
v v
v
v v v v v v
198
7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain 8. Memberikan reward pada kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerja kelompok h. Penggunaan media pembelajaran 1. Menggunakan media secara efektif 2. Melibatkan siswa dalam penggunaan media 3. Menghasilkan pesan yang menarik i. Pembelajaran yang melibatkan siswa 1. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran 2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar j. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai Kegiatan Penutup 1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan/ tugas 4. Guru menutup pelajaran Jumlah Skor
v
v
v v v v v v
v v
v v v v 64
Persentase
2,56
Kualifikasi
Baik
Keterangan penilaian : Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik Skor penilaian Skor rata-rata = jumlah butir semua item Jumlah skor siklus 1
199
pertemuan1 pertemuan2 2 2,08 2,56 2
= 2,32 (cukup baik) Kriteria penilaian : 1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata 4 : Pembelajaran sangat baik Kudus, 14 Mei 2013 Observer
200
Lampiran 26 Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
:
Materi
: Tanah
Pertemuan/Siklus
:
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! No A
B
C
Aspek yang Diamati Pra Pembelajaran 5. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama 6. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru 7. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 8. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Kegiatan Pembelajaran 11. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru 12. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 13. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 14. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok 15. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok 16. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan materi 17. Siswa merasa termotivasi dengan adanya reward dari guru 18. Siswa mendengarkan dengan seksama penguatan materi yang disampaikan oleh guru 19. Siswa merasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru 20. Siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru Kegiatan Penutup 4. Siswa mendengarkan dengan seksama pesan moral yang disampaikan oleh guru 5. Siswa menerima PR dengan senang
Skor Penilaian 1 2 3 4
201
6. Siswa membaca doa penutup dengan senang Jumlah Skor Skor rata-rata Kriteria Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 =Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik Penilaian: Skor rata-rata = Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kudus, Observer
Mei 2013
202
Lampiran 27 Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 10 Mei 2013
Materi
: Tanah
Pertemuan/Siklus
: 1/I
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! No A
B
C
Aspek yang Diamati Pra Pembelajaran 1. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama 2. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru 3. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Kegiatan Pembelajaran 1. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru 2. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 3. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 4. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok 5. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok 6. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan materi 7. Siswa merasa termotivasi dengan adanya reward dari guru 8. Siswa mendengarkan dengan seksama penguatan materi yang disampaikan oleh guru 9. Siswa merasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru 10. Siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru Kegiatan Penutup 1. Siswa mendengarkan dengan seksama pesan moral yang disampaikan oleh guru 2. Siswa menerima PR dengan senang
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v
v v
203
3. Siswa membaca doa penutup dengan senang
v 37
Jumlah Skor Skor rata-rata Kriteria
2,18 Cukup Baik
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik Penilaian: Skor rata-rata = Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kudus, 10 Mei 2013 Observer
204
Lampiran 28 Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 15 Mei 2013
Materi
: Tanah
Pertemuan/Siklus
: 2/I
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! No A
B
C
Aspek yang Diamati Pra Pembelajaran 1. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama 2. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru 3. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Kegiatan Pembelajaran 1. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru 2. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 3. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 4. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok 5. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok 6. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan materi 7. Siswa merasa termotivasi dengan adanya reward dari guru 8. Siswa mendengarkan dengan seksama penguatan materi yang disampaikan oleh guru 9. Siswa merasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru 10. Siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru Kegiatan Penutup 1. Siswa mendengarkan dengan seksama pesan moral yang disampaikan oleh guru 2. Siswa menerima PR dengan senang
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v
v v
205
3. Siswa membaca doa penutup dengan senang
v 43
Jumlah Skor Skor rata-rata
2,53
Kriteria
Baik
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik Penilaian: Skor rata-rata = Jumlah skor siklus 1 pertemuan1 pertemuan2 2 2,18 2,53 2 = 2,36 (cukup baik) Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Kudus, 14 Mei 2013 Observer
206
Lampiran 29 Sekolah
CATATAN LAPANGAN : SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II
No
Materi
: Tanah
Pertemuan
:1
Hari/tanggal
Kegiatan
Kudus, Mei 2013 Observer
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
207
Lampiran 30 CATATAN LAPANGAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 1 Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Pembentukan Tanah
Pertemuan
:1
No
Hari/tanggal
1
Selasa 10 Mei 2013
Kegiatan Kegiatan pembelajaran untuk pertemuan pertama diawali dengan berdoa dilanjutkan dengan perkenalan guru (peneliti). Penerapan model CTL sudah dilakukan dengan memasukkan beberapa aspek dalam CTL mulai dari kontruktivisme dan seterusnya. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diajak untuk mengetahui pengertian tanah dan bagaimana pembentukan tanah terjadi. Kegiatan elaborasi dilakukan dengan diskusi kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai 6 siswa. Diskusi membahas mengenai bagaimana tanah terjadi dengan melakukan percobaan mengenal berbagai macam bentuk batuan. Secara keseluruhan pembelajaran dikatakan cukup baik, namun beberapa kendala yang terjadi dalam pembelajaran juga ada misalnya beberapa siswa yang aktif sendiri kadang juga mengganggu siswa lain dan sebagian siswa yang masih
malu-malu
untuk
sekedar
menjawab
pertanyaan
yang
disampaikan guru. Penguasaaan guru terhadap kelas juga masih kurang sehingga pembelajaran yang dilakukan kurang optimal. . Kudus, 10 Mei 2013 Observer
Choriana Fitriah NIM. 2009-33-179
208
Lampiran 31 CATATAN LAPANGAN SIKLUS 1 PERTEMUAN 2 Sekolah : SD 1 Jepang Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Proses pembentukan tanah karena pelapukan batuan
Pertemuan
:2
No
Hari/tanggal
1
Jumat 14 Mei 2013
Kegiatan Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan absensi. Guru membangkitkan
motivasi
siswa
dengan
memberikan
yel-yel.
Pembelajaran pada pertemuan kedua sudah lebih baik dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Antusias siswa yang ingin menjawab atau maju ke depan sudah lebih banyak. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah baik dari memberikan media dalam penyampaian materi seperti berbagai macam bentuk tanah, serta siswa sendiri yang menjadi media dalam pembelajaran materi tanah tersebut. Kegiatan penemuan yang menjadi salah satu ciri dari pembelajaran CTL sudah baik yakni dengan menemukan bagaimana proses pembentukan tanah dapat terjadi. Secara keseluruhan pembelajaran sudah lebih baik dari pertemuan pertama.
Kudus, 14 Mei 2013 Observer
Choriana Fitriah NIM. 2009-33-179
209
Lampiran 32 Dokumentasi Siklus I Pertemuan 1
Tahap Konstruktivisme
Tahap Pemodelan
Tahap Inkuiri
Tahap Refleksi
Tahap Bertanya
Tahap Masyarakat Belajar
Tahap Penilaian Sebenarnya
210
Dokumentasi Siklus I Pertemuan 2
Konstruktivisme
Inkuiri
Bertanya
Masyarakat belajar
Pemodelan
Refleksi
Penilaian sebenarnya
211
Lampiran 33
SILABUS SIKLUS II Nama Sekolah
: SD 1 JEPANG
Mata Pelajaran
: ILMU PENGETAHUAN ALAM
Kelas / Semester Standar Kompetensi
:V/2 : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya
alam. Kompetens Nilai Karakter i Dasar 7.2 Religius Mengidenti
Disiplin
fikasi jenis- Toleransi jenis tanah.
Kreatif Rasa
ingin
tahu Kerja keras Jujur Demokratis Bersahabat/ Komunikatif
Materi Pokok Susunan tanah dan jenisjenis tanah
Kegiatan Belajar
Indikator
Pendahuluan Guru memberi apersepsi tentang kegunaan tanah. Kegiatan inti Eksplorasi
Menjelaskan
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai materi pembentukan tanah. Elaborasi Setiap kelompok melakukan
Penilaian
Teknik Tes susunan tanah (tertulis) Mengidentifikasi Bentuk bagian-bagian Pilihan Ganda tanah Instrumen Mengetahui bahan Terlampir bahan pembentuk tanah. Menyebutkan jenis-jenis tanah. Menjelaskan jenis-
Alokasi Waktu 4 x 35 menit (2x pertemuan)
Sumber Belajar a. Choiril Azmiya wati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 130133.
212
Tanggung jawab Menghargai prestasi
percobaan sesuai petunjuk yang ada di LKS Setiap kelompok berdiskusi menjawab pertanyaan yang ada di LKS Masing-masing kelompok mempresentasika n hasil kerja kelompok dan ditanggapi kelompok lain. Konfirmasi Guru memberikan penguatan terhadap jawaban peserta didik Penutup Guru dan siswa melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi
jenis tanah.
b. Tanah
Memberikan contoh jenis-jenis tanah. Mengamati kemampuan tanah.
jenis
213
Kudus, 21 Mei 2013 Mengetahui, Kepala SD 1 JEPANG
Guru Praktikan
RUH SUYOTO, S.Pd. NIP. 196303051 1983041 004
WAHYU MUSTIKAWATI NIM. 200933151
214
Lampiran 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester
: V/2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
: II
Pertemuan
:1
A. StandarKompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. B. KompetensiDasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah. C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian tanah. 2. Menjelaskan susunan tanah. 3. Mengidentifikasi bagian-bagian tanah. 4. Mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui
kegiatan
mendengarkan
penjelasan
dari
guru,
siswadapat
menjelaskan pengertian tanah dengan tepat. 2. Melalui kegiatan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan susunan tanah dengan tepat. 3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat mengidentifikasi bagian-bagian tanah dengan tepat. 4. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Susunan tanah (terlampir)
215
F. Sarana Pembelajaran 1. Sumber Belajar a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 130-133. b. Tanah. G. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi. H. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit) a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius). b. Guru memberikan motivasi kepada siswa (semangat) c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi). d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada peserta didik antara lain: Tanah mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan, antara lain dalam kehidupan sehari-hari. 1) Dirumahmu, benda apa saja yang terbuat dari tanah? 2) Apabila kita membuat rumah, jenis tanah apakah yang dipakai? (nilai rasa ingin tahu dan kreatif). 2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: (Kontruktivisme) d. Guru dan siswa tanya jawab tentang susunan dan jenis-jenis tanah (rasa ingin tahu). e. Melalui pengamatan siswa mengidentifikasi bagian-bagian tanah f. Melalui tanya jawab siswa mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah (kerjakeras, rasa ingin tahu).
216
(Menemukan / inquiry) g. Melalui tanyajawab siswa menjelaskan pengertian tanah (rasa ingin tahu) (Bertanya) h. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengetahui bahanbahan pembentuk tanah (rasa ingin tahu) Elaborasi (Masyarakat Belajar) a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis) b. Masing-masing kelompok mencari tanah dan air di sekitar sekolah untuk percobaan (teliti) c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah (semangat, kerjasama) (Pemodelan) d.
Melalui penugasandan pengamatan terhadap tanah yang didapat siswa mampu mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah (rasa ingin tahu)
Konfirmasi a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok (tanggung jawab, berani) b. Kelompok
lain
memberi
tanggapan
dari
presentasi
temannya
(demokratis, toleransi) c. Setiap kelompok yang maju mendapatkan reward (menghargai prestasi) (Refleksi) d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan (kerjasama, demokratis, komunikatif) (Penilaian) e. Guru melakukan penilaian terhadap LKPD yang telah dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung (teliti)
217
3. Kegiatan Penutup (10 menit) a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar di rumah dengan giat (semangat) b. Siswa diberi PR berkaitan materi jenis-jenis tanah (nilai tanggung jawab) c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (religius) B. Penilaian 1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Bentuk
: Pilihan ganda
3. Instrumen
: Terlampir
218
Kudus, 21 Mei 2013 Peneliti
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
219
Lampiran 35 Susunan Tanah Menurut Saepuloh (2010: 19) susunan tanah berupa lapisan tanah yang terdiri atas : e. Lapisan organik (horizon O) Yaitu lapisan bahan-bahan organik dari sisa-sisa jasad hewan atau tumbuhan yang telah membusuk. Lapisan ini banyak ditemukan pada permukaan tanah di kawasan hutan. f. Lapisan tanah atas ( topsoil) Yaitu lapisan tanah yang paling subur dan banyak mengandung bahan organik yang sangat berguna untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini karena lapisan tanah atas bercampur dengan humus. g. Lapisan tanah di bawahnya (horizon B/sub soil) Yaitu lapisan tanah dalam mulai dari batas lapisan tanah atas hingga batas batuan bahan induk tanah. Lapisan tanah ini memiliki sifat fisika yang lebih kuat dibandingkan lapisan tanah atas. h. Lapisan bahan induk tanah Yaitu lapisan batuan yang relatif lunak sebagai cikal bakal tanah. Butiran bahan induk tanah ini berupa bongkahan-bongkahan yang padat dan terletak di bawah lapisan sub soil.
Gambar 2.15 Struktur Lapisan Tanah (Sumber: Saepuloh, 2010: 20)
220
Sedangkan menurut Sutedjo (2005: 45) klasifikasi susunan tanah sangat berkaitan dengan klasifikasi lapangan yang digunakan bagi penelaahan morfologi tanah. Komponennya meliputi: 1. Tipe dan kelas susunan Tipe dan kelas susunan tanah dibagi menjadi lima tipe yang meliputi: a. Platy atau lempeng, yang dapat dibedakan menjadi kelas-kelas: Sangat tipis, tebal : kurang dari 1 mm Tipis...., tebal
: 1 mm - 2 mm
Sedang...., tebal
: 2 mm - 5 mm
Kasar...., tebal
: 5 mm - 10 mm
Sangat tebal....
: lebih dari 10 mm
b. Tiang prismatik adalah yang ujung ataupun rusuknya persegi. Tiang kolumner rusuknya persegi, tetapi ujungnya membulat, dengan kelas-kelas yang sama bagi keduanya : Sangat halus
: kurang dari 10 mm
Halus
: 10 mm - 20 mm
Sedang
: 20 mm - 50 mm
Kasar
: 50 mm - 100 mm
Sangat kasar
: lebih dari 100 mm
c. Gumpal bersudut yang rusuk-rusuknya bersegi tajam, gumpal membulat berusuk bersegi tidak tajam. Keduanya berkelas sama: Sangat halus
: kurang dari 5 mm,
Halus
: 5 mm - 10 mm,
221
Sedang
; 10 mm - 20 mm,
Kasar
: 20 mm - 50 mm,
Sangat kasar
: lebih dari 50 mm.
d. Sferoid atau polyeder kersal relatif kurang/tidak berpori, sferoid remah lebih berpori. Keduanya memiliki kelas yang sama: Sangat halus
: kurang dari 2 mm,
Halus
: 2 mm - 5 mm,
Sedang
: 2 mm - 5 mm,
Kasar
: 5 mm - 10 mm,
Sangat kasar
: lebih dari 10 mm.
e. Tipe tidak berstruktur yang dapat dibedakan menjadi butir tunggal dan pejal (massif). 2. Derajat susunan tanah a. Yang tidak beragregat, yaitu pejal (jika berkoherensi dan butir tunggal), lepas-lepas (jika tidak berkoherensi). b. Yang derajat susunannya lemah, jika tersentuh akan mudah hancur, derajatnya dapat dibedakan lagi menjadi: sangat lemah dan agak lemah. c. Yang derajat susunannya cukup, dalam hal ini agregatnya sudah jelas terbentuk dan masih dapat dipecah-pecah. d. Yang derajat susunannya kokoh, agregatnya mantap dan jika dipecahkan (dipecah-pecah) agak liat (terasa ada ketahanannya), derajatnya dapat dibedakan lagi menjadi yang sangat kokoh dan yang cukup kokoh.
222
Lampiran 36 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah
: SD 1 Jepang
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: V/2
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Siklus
: II
Pertemuan
:2
A. Standar Kompetensi 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. B. Kompetensi Dasar 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah. C. Indikator 1. Menyebutkan jenis-jenis tanah. 2. Menjelaskan jenis-jenis tanah. 3. Memberikan contoh jenis-jenis tanah. 4. Mengamati kemampuan jenis tanah. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat menyebutkan jenisjenis tanah dengan tepat. 2. Melalui kegiatan mendengarkan penjelasan dari guru, siswa dapat menjelaskan jenis-jenis tanah dengan tepat. 3. Melalui kegiatan tanya jawab dengan guru, siswa dapat memberikan contoh jenis-jenis tanah dengan tepat. 4. Melalui kegiatan percobaan, siswa dapat mengamati kemampuan jenis tanah dengan tepat. E. Materi Pembelajaran Jenis-jenis tanah (terlampir)
223
F. Sarana Pembelajaran 3. Sumber Belajar a. Choiril Azmiyawati, dkk, BSE, IPA Saling Temas, hal: 130-133. G. Metode Pembelajaran Ceramah, tanya jawab, percobaan, diskusi, dan demonstrasi. H. Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). I. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a. Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam dan berdo’a bersama (nilai religius). b. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari (nilai rasa ingin tahu dan toleransi). c. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai (nilai rasa ingin tahu dan toleransi). d. Guru melakukan apersepsi dengan tanya jawab kepada peserta didik antara lain: Dalam pembuatan rumah, ada beberapa jenis bahan yang terbuat dari tanah, coba sebutkan! Kamu menanam bunga dengan menggunakan apa? (nilai rasa ingin tahu dan kreatif). 2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi: (Kontruktivisme) a. Guru dan siswa tanya jawab tentang susunan dan jenis-jenis tanah (rasa ingin tahu) b. Melalui pengamatan siswa menyebutkan jenis-jenis tanah c. Melalui tanya jawab siswa menjelaskan jenis-jenis tanah (kerja keras, rasa ingin tahu)
224
(Menemukan / inquiry) d. Melalui tanya jawab siswa memberikan contoh jenis-jenis tanah (rasa ingin tahu) (Bertanya) e. Melalui pengamatan dan tanya jawab siswa mampu mengamati kemampuan jenis tanah (rasa ingin tahu) Elaborasi (Masyarakat Belajar) a. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok secara heterogen (demokratis) b. Masing-masing kelompok mencari tanah dan air di sekitar sekolah untuk percobaan (teliti) c. Siswa berdiskusi mengerjakan LKS tentang mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air (semangat, kerjasama) (Pemodelan) b. Melalui penugasan dan pengamatan terhadap tanah yang didapat siswa mampu mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air (rasa ingin tahu) Konfirmasi a. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok. (tanggung jawab, berani) b. Kelompok
lain
memberi
tanggapan
dari
presentasi
temannya
(demokratis, toleransi) c. Setiap kelompok yang maju mendapatkan reward (menghargai prestasi) (Refleksi) d. Siswa bersama guru melakukan refleksi dengan menarik kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan (kerja sama, demokratis, komunikatif) (Penilaian) e. Guru melakukan penilaian terhadap LKS dan lembar evaluasi yang telah dikerjakan oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung (teliti)
225
3. Kegiatan Penutup (25 menit) a. Guru memberi pesan moral agar siswa selalu belajar dirumah dengan giat (semangat) b. Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya c. Sebelum proses belajar mengajar berakhir guru mengakhirinya dengan bacaan hamdalah bersama-sama (religius) J. Penilaian 1. Teknik
: Tes (tertulis)
2. Jenis
: Pilihan Ganda
3. Instrumen
: Terlampir
226
Kudus, 24 Mei 2013 Peneliti
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
227
Lampiran 37 Jenis-jenis Tanah Jenis tanah yang dibentuk dari hasil pelapukan batuan antara tempat yang satu dengan tempat lainnya berbeda. Hal ini disebabkan karena jenis batuan yang membentuknya juga berbeda-beda. Dilihat dari ukuran, bentuk dan warna butirannya tanah berbeda-beda. Ada yang butirannya terasa kasar pada jari-jari tangan dan ada yang halus. Ada yang warnanya gelap dan ada yang agak terang. Tanah yang kita tempati sekarang ini terdiri atas berbagai macam bahan padat. Bahan padat ini berasal dari serpihan-serpihan batuan hasil pelapukan. Menurut butiran-butiran penyusunnya, tanah terdiri atas batu, kerikil, pasir, lumpur, tanah liat serta debu. Batu kerikil merupakan penyusun tanah yang terbesar ukurannya. Butiran pasir berukuran lebih kecil daripada kerikil. Butiran lumpur lebih kecil daripada pasir dan bercampur dengan air. Butiran tanah liat lebih kecil daripada butiran lumpur. Butiran tanah yang paling kecil adalah debu. Butiran debu ini sangat halus dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin. Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air. Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air. Menurut Saepuloh (2010: 28) jenis-jenis tanah digolongkan menjadi dua golongan, antara lain:
228
3. Tanah mineral (tanah an-organik) Tanah mineral meliputi tanah yang memiliki kandungan bahan organik kurang dari 20% atau tanah yang memiliki ketebalan lapisan organik (horizon o) kurang dari 30 cm diukur dari permukaan tanah. 4. Tanah gambut (tanah organik) Tanah organik merupakan golongan tanah yang mengandung bahan-bahan organik antara 20% hingga 25%, bahkan pada tanah-tanah yang diolah untuk usaha pertanian, kandungan bahan organiknya dapat mencapai 80%. Sedangkan menurut Buckman (1982: 398) jenis-jenis tanah digolongkan menjadi 3 golongan, antara lain: 4. Tanah Zonal Yaitu tanah yang mempunyai perkembangan penampang yang jelas sebagai bukti adanya pengaruh faktor-faktor dominan seperti iklim dan tumbuhan. 5. Tanah Intrazonal Yaitu tanah yang mempunyai ciri perkembangan penampang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor fisiografis lokal seperti bahan induk alami, topografi, drainase, iklim dan tumbuhan di lingkungan tersebut. 6. Tanah Azonal Yaitu tanah yang belum mempunyai perkembangan penampang yang dicirikan dengan belum tampaknya hasil pelapukan serta memperlihatkan gejala erosi dan deposisi (pengendapan) yang cepat.
229
Selanjutnya jenis-jenis tanah menurut Rismunandar (1984: 64) antara lain: 7. Tanah latosol atau laterit. 8. Tanah podsolik merah kuning. 9. Tanah gramusol atau tanah rancaminyak. 10.
Tanah andosol.
11.
Tanah alluvial.
12.
Tanah-tanah pucat (bleekaarde) = glei humus.
230
Lampiran 38
SD
: 1 Jepang
KELAS/SEMESTER
: V/II
TOPIK
: Susunan Tanah
SK
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan
hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. KD
: 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
KELOMPOK: . . . . NAMA: 7. . . . 8. . . . 9. . . . 10. . . . 11. . . . 12.
Tujuan: Mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah.
KEGIATAN Alat dan Bahan : 1. Gelas plastik bekas air mineral. 2. Air secukupnya. 3. Tanah yang berasal dari kebun sekolah. Langkah-langkah kegiatan: 1. Siapkan gelas bekas air mineral. 2. Isi gelas tersebut dengan air. 3. Ambillah bongkahan tanah dari kebun sekolahmu. 4. Masukkan bongkahan tanah tersebut ke dalam gelas yang telah berisi air. 5. Aduklah secara merata, kemudian biarkan selama 5 menit. 6. Perhatikan lapisan-lapisan tanah yang terjadi pada gelas tersebut.
231
Diskusikan bersama kelompokmu. Pertanyaan: 1. Bahan-bahan apa sajakah yang terdapat di permukaan air? 2. Bahan-bahan apa sajakah yang terdapat di dasar gelas mineral? 3. Bagaimanakah dengan warna air? 4. Bagaimanakah dengan ukuran bahan-bahan pembentuk tanah dari atas ke bawah? Apakah sama? Kesimpulan:
~ Selamat Bekerja.... ~
232
Lampiran 39
SD
: 1 Jepang
KELAS/SEMESTER
: V/II
TOPIK
: Jenis-jenis Tanah
SK
NAMA:
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam
dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. KD
KELOMPOK: . . . .
: 7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
... ... ... ... ... ...
Tujuan: Mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air. Petunjuk umum: Buatlah kelompok belajar bersama temanmu. Setiap kelompok terdiri dari 6 orang anak. Kemudian lakukan kegiatan dibawah ini untuk mengamati kemampuan tanah dalam menyerap air. KEGIATAN
Alat dan Bahan : 1. Tiga gelas plastik bekas air mineral. 2. Paku 3. Air secukupnya. 4. Tanah liat 5. Tanah berpasir 6. Tanah yang berasal dari kebun atau ladang atau persawahan. Langkah-langkah kegiatan: 1. Dengan menggunakan paku, lubangilah alas gelas plastik bekas air mineral. 2. Masukkan tanah liat ke dalam gelas A yang telah kamu siapkan. 3. Masukkan tanah berpasir ke dalam gelas B yang telah kamu siapkan.
233
4. Masukkan tanah yang berasal dari kebun atau ladang atau persawahan ke dalam gelas C yang telah kamu siapkan. 5. Masukkan air dengan volum yang sama ke setiap gelas. 6. Amatilah, gelas manakah yang paling banyak mengeluarkan air.
A
B
C
Diskusikan bersama kelompokmu. Pertanyaan: 1.
Apakah air diserap oleh setiap tanah yang telah dimasukkan ke dalam gelas A, B, dan C?
2.
Tanah jenis apakah yang paling banyak menyerap air?
3.
Tanah jenis apakah yang paling sukar menyerap air?
Kesimpulan:
~ Selamat Bekerja.... ~
234
Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kurikulum Materi Pokok Standar Kompetensi
: Sekolah Dasar (SD) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Tanah : 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya alam. Kelas/Semester :V/2 Alokasi Waktu : 30 menit Jumlah Soal : 20 soal Bentuk Soal : Pilihan Ganda NO Kompetensi Yang Diujikan Materi Indikator Ranah No.soal Kognitif 1 1
2
3
4
5
6
C2
1
C2
2
C1
3
C1
4
7.2 Mengidentifikasi jenis-
Susunan dan bagian-
Siswa dapat menyebutkan ciri-
jenis tanah.
bagian tanah
ciri tanah humus
Siswa
dapat
mengidentifikasi
bagian tanah Siswa dapat mendeskripsikan pengertian humus Siswa dapat mendeskripsikan
Lampiran 40
Kisi-kisi Soal Uji Validitas Siklus II IPA Kelas V
235
pengertian abrasi Siswa dapat mengidentifikasi
C2
5
C2
6
C2
7
C2
8
C1
9
C2
10
C2
11
C3
12, 13, 15
C2
14
jenis pupuk Siswa dapat mengidentifikasi lapisan tanah Siswa dapat mengidentifikasi bahan penyusun tanah Jenis-jenis tanah
Siswa dapat mengidentifikasi jenis tanah Siswa dapat mendeskripsikan pengertian tanah Siswa dapat mengidentifikasi contoh dari sifat tanah Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tanah Siswa dapat mengidentifikasi contoh jenis tanah dalam kehidupan sehari-hari Siswa dapat mengidentifikasi
236
sifat tanah Siswa dapat mendeskripsikan
C1
16
C1
17
C2
18
C2
19
C2
20
pengertian tanah subur di padang pasir Siswa dapat mendeskripsikan pengertian sengkedan Siswa dapat mengidentifikasi penyebab tanah kering Siswa dapat mengidentifikasi kemampuan tanah Siswa dapat mengidentifikasi tanah karena erosi
237
Lampiran 41 Soal Uji Validitas Tes Siklus II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Tanah
Nama
:
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri tanah humus adalah…. a. berasal dari makhluk hidup yang telah mati b. kemampuan menyerap air rendah c. dapat menggemburkan tanah d. berwarna kehitaman 2. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu…. a. sampah
c. butir liat
b. pasir
d. humus
3. Humus disebut juga…. a. bunga tanah
c. unsur tanah
b. permukaan tanah
d. bahan tanah
4. Pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang laut disebut…. a. erosi
c. tsunami
b. abrasi
d. reboisasi
5. Pupuk yang berasal dari kotoran hewan disebut…. a. pupuk alami
c. pupuk kandang
b. pupuk buatan
d. pupuk hijau
6. Erosi dapat merusak kesuburan tanah karena mengikis lapisan …. a. tanah liat
c. humus
238
b.tanah pasir
d. Kerikil
7. Bahan-bahan penyusun tanah yangberupa butiran-butiran sangat halus yaitu…. a. pasir
c. kerikil
b. debu
d. batu
8. Tanah kebun banyak mengandung …. a. lempung
c. batu
b. pasir
d. humus
9. Tanah merupakan hasil pelapukan …. a. hewan
c. hewan dan tumbuhan
b. tumbuhan
d. batuan
10. Langkah awal yanh harus dilakukan agar tanah menjadi gembur adalah…. e. diairi
c. ditanami
f. dicangkul
d. reboisasi
11. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Sukar menyerap air
3. Sangat lengket
2. butiran-butirannya halus
4. Sukar ditumbuhi tumbuhan
Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri dari tanah …. a.pasir
c. humus
b. kapur
d. liat
12. Para pengrajin membuat pot dan vas bunga dengan menggunakan tanah…. a. humus
c. liat
b. pasir
d. kapur
13. Gerabah, genteng, dan batu bata terbuat dari tanah …. a. humus
c. liat
b. pasir
d. kapur
14. Tanah vulkanik merupakan jenis tanah yang bersifat …. a. tandus
c. gersang
b. subur
d. kering
239
15. Tumbuhan sulit hidup diatas pasir. Hal itu disebabkan oleh …. a. banyak mengandung humus b. mudah menyerap air c. butiran pasirnya sangat banyak d. berwarna kehitam-hitaman 16. Tanah subur di daerah padang pasir di sebut …. a. oase
c. humus
b. gurun
d. pasir
17. Pembuatan teras di lereng bukit agar tanah tidak longsor diterjang air hujan disebut…. a. sengkedan
c. penghijauan
b. reboisasi
d. tebang pilih
18. Tanah yang kering dan tandus dapat menyebabkan…. a. tumbuhan tumbuh subur b. tumbuhan berbuah lebat c. akar tumbuhan bebas mencari makan d. tumbuhan tidak dapat tumbuh 19. Kemampuan penyerapan air oleh tanah bergantung pada …. a. warna tanah
c. butiran-butiran tanah
b. jenis tanah
d. keadaan tanah
20. Tanah yang terus menerus terkena erosi akan berakibat …. a. sulit menyerap air
c. ditumbuhi rumput liar
b. menjadi keras
d. kesuburannya hilang
240
Lampiran 42 Kunci Jawaban Soal Validitas Siklus 1I 1. B 2. B 3. B 4. A 5. B 6. B 7. A 8. C 9. B 10. B 11. C 12. A 13. A 14. C 15. C 16. C 17. A 18. D 19. C 20. B
241
Lampiran 43
242
Lampiran 44
243
Lampiran 45
Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus 1I Satuan Pendidikan Mata Pelajaran
: Sekolah Dasar (SD) : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kurikulum
: Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Materi Pokok
: Tanah
Standar Kompetensi
: 7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengunaan sumber daya alam.
NO
Kelas/Semester
:V/2
Alokasi Waktu
: 30 menit
Jumlah Soal
: 15 soal
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Kompetensi Yang Diujikan
Materi
Indikator
Ranah
No.soal
Kognitif 1 1
2
3
4
7.2 Mengidentifikasi jenis-
Susunan dan bagian-
Siswa
jenis tanah.
bagian tanah
bagian tanah
dapat
mengidentifikasi
5
6
C2
1
244
Siswa dapat mendeskripsikan
C1
2
C1
3
C2
4
C2
5
C2
6
C2
7
C1
8
C2
9
C3
10, 11
pengertian humus Siswa dapat mendeskripsikan pengertian abrasi Siswa dapat mengidentifikasi jenis pupuk Siswa dapat mengidentifikasi lapisan tanah Siswa dapat mengidentifikasi bahan penyusun tanah Jenis-jenis tanah
Siswa dapat mengidentifikasi jenis tanah Siswa dapat mendeskripsikan pengertian tanah Siswa dapat mendeskripsikan ciri-ciri tanah Siswa dapat mengidentifikasi contoh jenis tanah dalam kehidupan sehari-hari
245
Siswa dapat mengidentifikasi
C2
12
C1
13
C2
14
C2
15
sifat tanah Siswa dapat mendeskripsikan pengertian tanah subur di padang pasir Siswa dapat mengidentifikasi kemampuan tanah Siswa dapat mengidentifikasi tanah karena erosi
246
Lampiran 46 Soal Akhir Tes Siklus II Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Materi
: Tanah
Nama
:
Kelas/ Semester
: V/ II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Bagian tanah yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan yaitu…. a. sampah
c. butir liat
b. pasir
d. humus
2. Humus disebut juga…. a. bunga tanah
c. unsur tanah
b. permukaan tanah
d. bahan tanah
3. Pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang laut disebut…. a. erosi
c. tsunami
b. abrasi
d. reboisasi
4. Pupuk yang berasal dari kotoran hewan disebut…. a. pupuk alami
c. pupuk kandang
b. pupuk buatan
d. pupuk hijau
5. Erosi dapat merusak kesuburan tanah karena mengikis lapisan …. a. tanah liat
c. humus
b.tanah pasir
d. kerikil
6. Bahan-bahan penyusun tanah yangberupa butiran-butiran sangat halus yaitu…. a. pasir
c. kerikil
b. debu
d. batu
7. Tanah kebun banyak mengandung …. a. lempung
c. batu
b. pasir
d. Humus
247
8. Tanah merupakan hasil pelapukan …. a. hewan
c. hewan dan tumbuhan
b. tumbuhan
d. batuan
9. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Sukar menyerap air
3. Sangat lengket
2. butiran-butirannya halus
4. Sukar ditumbuhi tumbuhan
Pernyataan di atas merupakan ciri-ciri dari tanah …. a.pasir
c. humus
b. kapur
d. liat
10. Para pengrajin membuat pot dan vas bunga dengan menggunakan tanah…. a. humus
c. liat
b. pasir
d. kapur
11. Gerabah, genteng, dan batu bata terbuat dari tanah …. a. humus
c. liat
b. pasir
d. kapur
12. Tanah vulkanik merupakan jenis tanah yang bersifat …. a. tandus
c. gersang
b. subur
d. kering
13. Tanah subur di daerah padang pasir di sebut …. a. oase
c. humus
b. gurun
d. pasir
14. Kemampuan penyerapan air oleh tanah bergantung pada …. a. warna tanah
c. butiran-butiran tanah
b. jenis tanah
d. keadaan tanah
15. Tanah yang terus menerus terkena erosi akan berakibat …. a. sulit menyerap air
c. ditumbuhi rumput liar
b. menjadi keras
d. kesuburannya hilang
248
Lampiran 47 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Siklus II 1. D 2. A 3. B 4. C 5. C 6. A 7. D 8. D 9. D 10. C 11. C 12. B 13. A 14. C 15. D
Pedoman Pensekoran: Jenis Soal : Pilihan ganda Jumlah soal : 15
Nilai =
jumlah nilai yang diperoleh siswa x 100 jumlah nilai maximum
249
Lampiran 48 Hasil Akhir Tes Siklus II NO NAMA SISWA NILAI KKM KETERANGAN 1 H 73 65 Tuntas 2 M 73 65 Tuntas 3 EB 87 65 Tuntas 4 EK 73 65 Tuntas 5 LCN 80 65 Tuntas 6 RPA 80 65 Tuntas 7 BPR 93 65 Tuntas 8 BPU 93 65 Tuntas 9 C 100 65 Tuntas 10 DAP 87 65 Tuntas 11 EFS 100 65 Tuntas 12 F 63 65 Tidak Tuntas 13 HS 80 65 Tuntas 14 KMI 100 65 Tuntas 15 KS 73 65 Tuntas 16 MDI 100 65 Tuntas 17 MFI 80 65 Tuntas 18 MAI 80 65 Tuntas 19 MAR 73 65 Tuntas 20 NDS 80 65 Tuntas 21 NU 73 65 Tuntas 22 NS 73 65 Tuntas 23 NE 100 65 Tuntas 24 OA 80 65 Tuntas 25 RT 67 65 Tuntas 26 RF 80 65 Tuntas 27 SMS 100 65 Tuntas 28 SFS 80 65 Tuntas 29 SKS 100 65 Tuntas 30 TU 63 65 Tidak Tuntas 31 RK 100 65 Tuntas 32 AAS 80 65 Tuntas Jumlah 2664 Rata-rata kelas 83,25 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 63 Jumlah Persentase Keterangan Tuntas 30 93,75% Belum Tuntas 2 6,25%
250
Analisis Hasil Nilai Siklus II 1. Menghitung nilai rata-rata kelas Jumlah nilai seluruh siswa = 2664 Jumlah siswa
= 32
Nilai rata-rata
= = = 83,25
2. Menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal
= = 93,75%
sedangkan persentase siswa tidak tuntas KKM = 100% - 93,75% = 6,25%
251
Lampiran 49 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS II PERTEMUAN 1 No. Ab sen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
No. Aspek
1 2 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2
2 3 4 3 4 4 2 3 3 2 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4
3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 2
6 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3
7 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3
8 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2
Total Skor
9 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4
10 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
11 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4
12 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2
33 35 33 35 37 36 36 37 32 37 35 35 35 35 34 37 38 30 38 36 34 34 39 37 38 36 36 33 40 38 37 35
Skor ratarata
2,8 2,9 2,8 2,9 3,1 3 3 3,1 2,7 3,1 2,9 2,9 2,9 2,9 2,8 3,1 3,2 2,5 3,2 3 2,8 2,8 3,3 3,1 3,2 3 3 2,8 3,3 3,2 3,1 2,9
Skor ratarata klasi kal 95,3 = 2,98
Kriteria
Baik
252
Lampiran 44 Keterangan aspek yang diamati: 1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata, 2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi, 3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat, 4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan, 5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok, 6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, 10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru, 11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran, 12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi. Kriteria pensekoran: Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Kriteria : Tinggi : 48 Rendah: 12
Penilaian: Skor rata-rata individu =
Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Kudus, 21 Mei 2013 Observer
253
Lampiran 50 NILAI PENGAMATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V SD 1 JEPANG SIKLUS II PERTEMUAN 1I No. Ab sen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
No. Aspek
1 3 4 3 2 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4
3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
5 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4
6 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3
7 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
8 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
Total Skor
9 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4
10 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4
11 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4
12 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3
42 42 45 40 42 39 43 42 40 41 39 38 44 38 41 42 41 43 42 40 38 42 43 43 40 43 41 42 41 41 43 43
Skor ratarata
3,5 3,5 3,8 3,3 3,5 3,3 3,6 3,5 3,3 3,4 3,3 3,2 3,7 3,2 3,4 3,5 3,4 3,6 3,5 3,3 3,2 3,5 3,6 3,6 3,3 3,6 3,4 3,5 3,4 3,4 3,6 3,6
Skor ratarata klasi kal 110, 5= 3,45
Kriteria
Sangat Baik
254
Lampiran 44 Keterangan aspek yang diamati: 1. Kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan yang dimiliki dengankehidupan nyata, 2. Kemampuan siswa menemukan sendiri tentang benda-benda di sekitar yang berhubungan dengan materi, 3. Kemampuan siswa dalam mengungkapkan pendapat, 4. Kemampuan siswa bertanya jawab tentang penemuan yang telah mereka temukan di lingkungan, 5. Kemampuan siswa melakukan praktek dalam mengerjakan tugas kelompok, 6. Keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, 7. Kerjasama siswa dalam diskusi kelompok, 8. Keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok, 9. Keberanian siswa dalam memberikan dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain, 10. Kemampuan siswa memperhatikan penguatan dari guru, 11. Kemampuan siswa membuat rangkuman pelajaran, 12. Kemampuan siswa mengerjakan soal evaluasi Kriteria pensekoran: Skor 4: Aktivitas belajar siswa sangat baik. Skor 2: Aktivitas belajar siswa cukup baik Skor 3: Aktivitas belajar siswa baik. Skor 1: Aktivitas belajar siswa kurang baik
Kriteria : Tinggi Rendah
: 48 : 12
Penilaian: Skor rata-rata individu = Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4 Skor Rata-rata Klasikal siklus 1
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
( 2,98 + 3,45 : 2 ) = 3,22 (Kriteria : Baik) Kudus, 24 Mei 2013 Observer
255
Lampiran 51 Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 21 Mei 2013
Materi
: Tanah
pertemuan/Siklus
: I/II
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan 5. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 6. Menyampaikan apersepsi 7. Menyampaikan tujuan pembelajaran 8. Menyajikan masalah kontekstual Kegiatan Inti f.Penyampaian materi 2. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari g. Pembelajaran dengan pendekatan CTL 9. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa 10. Membimbing siswa melakukan penemuan 11. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 12. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan 13. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD 14. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok 15. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain 16. Memberikan reward pada kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerja kelompok h. Penggunaan media pembelajaran 4. Menggunakan media secara efektif 5. Melibatkan siswa dalam penggunaan media 6. Menghasilkan pesan yang menarik i. Pembelajaran yang melibatkan siswa
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v
v v v v v v v v v
v v v
256
4. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran 5. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa Lampiran 44 6. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar j. Penggunaan bahasa 3. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 4. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai Kegiatan Penutup 5. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari 6. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 7. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan/ tugas 8. Guru menutup pelajaran Jumlah Skor Skor rata-rata Kriteria
v v v
v v v v v v
78 3,12 Baik
Keterangan penilaian : Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarana cukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik Skor rata-rata =
Skor penilaian jumlah butir semua item
Kriteria penilaian : 1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik 2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata 4
: Pembelajaran sangat baik Kudus, 21 Mei 2013 Observer
257
Lampiran 52 Pedoman Observasi Pengelolaan Pembelajaran dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL
Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 24 Mei 2013
Materi
: Tanah
pertemuan/Siklus
: II/II
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! Aspek yang Diamati Kegiatan Pendahuluan 1. Membuka pelajaran dengan mengucapkan salam 2. Menyampaikan apersepsi 3. Menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Menyajikan masalah kontekstual Kegiatan Inti e. Penyampaian materi 1. Menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari f. Pembelajaran dengan pendekatan CTL 1. Membimbing pengetahuan yang dimiliki siswa
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v
v v
2. Membimbing siswa melakukan penemuan 3. Membimbing siswa membentuk kelompok belajar 4. Memberi petunjuk dengan jelas kegiatan yang akan dilakukan 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok mengerjakan LKPD 6. Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok 7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menanggapi pertanyaan dari kelompok lain 8. Memberikan reward pada kelompok yang telah mempresentasikan hasil kerja kelompok g. Penggunaan media pembelajaran 1. Menggunakan media secara efektif 2. Melibatkan siswa dalam penggunaan media
v
3. Menghasilkan pesan yang menarik h. Pembelajaran yang melibatkan siswa
v
v v v v v v
v v
258
1. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam pembelajaran
v
2. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 3. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar i. Penggunaan bahasa 1. Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 2. Menyampaikan pesan dengan bahasa yang sesuai Kegiatan Penutup 1. Melakukan refleksi dengan tanya jawab terkait materi yang sudah dipelajari 2. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 3. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, kegiatan/ tugas 4. Guru menutup pelajaran Jumlah Skor
v v
Skor rata-rata Kriteria Keterangan penilaian : Skor 4 : jika pengelolaan pembelajaran sangat baik Skor 3 : jika pengelolaan pembelajaran baik Skor 2 : jika pengelolaan pembelajarancukup baik Skor 1 : jika pengelolaan pembelajaran kurang baik Skor rata-rata =
Skor penilaian jumlah butir semua item
Jumlah skor siklus 1 pertemuan1 pertemuan2 2 3,12 3,4 2
= 3,26 (sangat baik) Kriteria penilaian : 1 skor rata rata 1,75 : Pembelajaran tidak baik 1,75 skor rata rata 2,5 : Pembelajaran cukup baik
v v v v v v 85 3,4 Sangat baik
259
2,5 skor rata rata 3,25 : Pembelajaran baik 3,25 skor rata rata 4
: Pembelajaran sangat baik Kudus, 24 Mei 2013 Observer
260
Lampiran 53 Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 21 Mei 2013
Materi
: Tanah
Pertemuan/Siklus
: I/II
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! No A
Aspek yang Diamati
Skor Penilaian 1 2 3 4
Pra Pembelajaran 5. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama 6. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru 7. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 8. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi
B
v v v v
Kegiatan Pembelajaran 11. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru 12. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 13. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 14. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok 15. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok 16. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan materi 17. Siswa merasa termotivasi dengan adanya reward dari guru 18. Siswa mendengarkan dengan seksama penguatan materi yang disampaikan oleh guru 19. Siswa merasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru 20. Siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru
C
v v v v v v v v v v
Kegiatan Penutup 4. Siswa mendengarkan dengan seksama pesan moral yang disampaikan oleh guru 5. Siswa menerima PR dengan senang 6. Siswa membaca doa penutup dengan senang Jumlah Skor
Skor rata-rata
v v v 55 3,24
Kriteria
Baik
261
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik Penilaian: Skor rata-rata = Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik
Kudus, 21 Mei 2013 Observer
262
Lampiran 54 Pedoman Observasi Situasi dan Kondisi dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Pendekatan CTL Nama Sekolah
: SD 1 Jepang
Kelas/Semester
: V/2
Mata Pelajaran
: IPA
Tanggal
: 24 Mei 2013
Materi
: Tanah
Pertemuan/Siklus
: II/II
Petunjuk: Berilah skor penilaian pada kolom yang tersedia! No A
B
C
Aspek yang Diamati Pra Pembelajaran 1. Siswa dengan tenang memberikan salam dan berdoa bersama-sama 2. Siswa merespon positif motivasi yang diberikan oleh guru 3. Siswa mendengarkan dengan seksama saat dijelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai 4. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi Kegiatan Pembelajaran 1. Adanya interaksi positif antara siswa dan guru 2. Siswa aktif mengamati hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 3. Siswa aktif bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi yang disampaikan 4. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diskusi kelompok 5. Siswa mampu menyampaikan hasil diskusi kelompok 6. Siswa mampu menyampaikan pendapatnya yang berkaitan dengan materi 7. Siswa merasa termotivasi dengan adanya reward dari guru 8. Siswa mendengarkan dengan seksama penguatan materi yang disampaikan oleh guru 9. Siswa merasa senang dalam mengerjakan tugas dari guru 10. Siswa tertarik dengan media pembelajaran yang digunakan guru Kegiatan Penutup 1. Siswa mendengarkan dengan seksama pesan moral yang disampaikan oleh guru 2. Siswa menerima PR dengan senang
Skor Penilaian 1 2 3 4 v v v v v v v v v v v v v v
v
v
263 Lampiran 44 3. Siswa membaca doa penutup dengan senang
v 59
Jumlah Skor
3,47
Skor rata-rata
Sangat Baik
Kriteria
Keterangan Penilaian: Skor 4 = Situasi dan kondisi siswa sangat baik Skor 3 = Situasi dan kondisi siswa baik Skor 2 = Situasi dan kondisi siswa cukup baik Skor 1 = Situasi dan kondisi siswa kurang baik Penilaian: Skor rata-rata = Jumlah skor siklus 1 pertemuan1 pertemuan2 2 3,24 3,47 2
= 3,36 (cukup baik) Kriteria Ketuntasan 1 <Skor rata-rata <1,75 1,75 <Skor rata-rata <2,5 2,5 <Skor rata-rata <3,25 3,25 <Skor rata-rata <4
Skala Penilaian Kurang Baik Cukup Baik Baik Sangat Baik Kudus, 24 Mei 2013 Observer
264
Lampiran 55
Sekolah
CATATAN LAPANGAN SIKLUS II (pertemuan 1) : SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Susunan Tanah
Pertemuan
:1
No
Hari/tanggal
1
Selasa 21 Mei 2013
Kegiatan Kegiatan awal pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua diawali dengan berdoa dan absensi. Aspek kontruktivisme CTL ditandai dengan siswa mengidentifikasi bagian-bagian tanah. Kegiatan elaborasi dilakukan dengan diskusi guna mengetahui bahan-bahan pembentuk tanah. Dalam diskusi siswa-siswa sudah terlihat lebih baik kerja samanya
dibaning
pertemuan
sebelumnya.
Peran
guru
dalam
membimbing siswa diskusi sudah lebih baik, guru lebih bisa mengendalikan siswa.
Media yang digunakan guru juga dapat
membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan. Secara keseluruhan pembelajaran CTL sudah cukup baik.
Kudus, 21 Mei 2013 Observer
Choriana Fitriah NIM. 2009-33-179
265
Lampiran 56
Sekolah
CATATAN LAPANGAN SIKLUS II (Pertemuan 2) : SD 1 Jepang
Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semester : V / II Materi
: Jenis-jenis Tanah
Pertemuan
:2
No
Hari/tanggal
1
Jumat 24 Mei 2013
Kegiatan Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan absensi seperti pertemuan sebelumnya. Apersepsi sudah dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai jenis tanah dalam pembuatan rumah. Untuk kelompok sama dengan pertemuan sebelumnya. Dalam kegiatan diskusi siswa diberi LKS yang berfungsi sebagai panduan siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok mereka. Pertemuan kedua ini membahas kemampuan tanah dalam menyerap air. Dalam diskusi tersebut siswa sudah lebih baik dalam kerjasamanya. Secara keseluruhan antusias siswa dalam menjawab pertanyaan sudah lebih baik dibandingkan pertemuan sebelumnya. Untuk tes akhir siklus siswa mengerjakan dengan suasana yang tenang dan tidak ramai. Untuk peran guru sudah lebih baik dari memberi materi maupun dalam membimbing jalannya diskusi.
Kudus,24 Mei 2013 Observer
Choriana Fitriah NIM. 2009-33-179
266
Lampiran 57 Dokumentasi Siklus II Pertemuan 1
Tahap Konstruktivisme
Tahap Pemodelan
Tahap Inkuiri
Tahap Refleksi
Tahap Bertanya
Tahap Penilaian Sebenarnya
Tahap Masyarakat Belajar
267
Dokumentasi Siklus II Pertemuan 2
Konstruktivisme
Inkuiri
Bertanya
masyarakat belajar
Pemodelan
Refleksi
Penilaian Sebenarnya
268
Lampiran 58 LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS V SEBELUM MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD 1 JEPANG
No Pertanyaan Guru Bagaimana proses pembelajaran Dalam proses pembelajaran baik 1. di kelas V SD 1 Jepang?
2.
Mengapa Bapak menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran?
3.
Padahal metode ceramah dirasa kurang efektif karena mempunyai banyak kelemahan yang salah satunya itu tidak ada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dan siswa menjadi tidak aktif. Apa langkah Bapak untuk mengubah pemikiran itu?
4.
Masalah apa yang sering ditemui saat proses pembelajaran IPA berlangsung?
IPA maupun mata pelajaran yang lain sering menggunakan metode ceramah dan kadang diselingi dengan kelompok. Akan tetapi, untuk melakukan diskusi kelompok sangat jarang sekali, karena kebanyakan siswa jika mengadakan diskusi kelompok sering mengandalkan temannya. Karena dengan menggunakan metode ceramah akan lebih simpel dalam mengajarkan siswa dan penyampaian materi menjadi lebih cepat selesai. Jadi menurut saya melalui metode ceramah itu akan lebih cepat untuk memenuhi target materi. Memang metode ceramah kurang efektif, akan tetapi metode tersebut paling mudah diterapkan di kelas, karena dari dulu selalu menggunakan metode ceramah. Jadi jika diminta untuk mengganti atau mengikuti metode pembelajaran masa kini saya malas sekali. Selain itu saya tidak paham tentang metode pembelajaran yang baru. Jika seandainya diajarkan pun saya mudah lupa itu dikarenakan faktor usia juga. Masalah yang dihadapi memang keterbatasan siswa yang memang kurang terlalu tanggap dalam proses pembelajaran. Mungkin bisa karena lingkungan siswanya yang memang kurang mendukung. Hanya sebagian saja yang memang kritis dalam mengikuti pembelajaran.
269
5.
Selain masalah yang telah dipaparkan, apakah ada masalah yang lain yang mengganggu dalam proses pembelajaran?
6.
Bagaimana hasil Ujian Akhir Semester 1 kelas V SD 1 Jepang?
7.
Apakah di kelas V ini ada siswa yang aktif maupun yang tidak aktif sama sekali pada pelajaran IPA?
8
Dalam PTK ini peneliti mengambil materi tanah. Apakah ada kendala dalam Bapak mengajarkan di kelas?
9
Bagaimana hasilnya setelah menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA bagi siswa?
Selain masalah tersebut saya kira karena kurangnya media dan alat peraga yang digunakan dalam proses pembelajaran. Memang sebenarnya media dan alat peraga sangat diperlukan dalam proses pembelajaran, akan tetapi dilihat dari umur dan masih ada urusan yang lain, jadi saya malas jika harus mempersiapkan media dan alat peraga setiap hari. Sebenarnya nilainya jelek-jelek akan tetapi saya perbaiki dengan nilai ulangan harian, tugas dan nilai remidi. Sehingga nilai UAS dapat meningkat. Menurut saya nilai UAS menjadi jelek itu mungkin dikarenakan dari faktor lingkungan, tidak adanya motivasi dan minat siswa untuk belajar. Ada beberapa yang terlihat antusias terhadap pelajaran IPA. Sedangkan yang lainnya tergolong biasa-biasa saja dalam mengikuti pelajaran. Ada juga beberapa siswa yang mendapat nilai jelek sekali. (1) siswa masih bingung dalam menghitung pecahan, (2) siswa masih sulit dalam menyamakan penyebutnya dalam pecahan, (3) beberapa siswa masih bingung dengan pecahan campuran, dan (4) siswa masih bingung dalam merubah berbagai bentuk pecahan. Kendala itu semua bias dikarenakan karena memang dalam mengajar lebih menggunakan metode ceramah dan lebih ditekankan dengan penugasan. Sehingga siswa tidak mengetahui konsep dari pecahan tersebut. Hasilnya siswa kurang maksimal dalam memahami apa yang dipelajari, siswa menjadi bingung saat mengerjakan tugas, pemahaman siswa terhadap penguasaan materi
270
10. Jika saya menawarkan model
sangat kurang. Akibatnya hasil belajar siswa tidak sesuai yang diharapkan/nilai yang diperoleh di bawah rata-rata. Penelitian ini akan mengambil mata pelajaran IPA, walaupun saya belum tahu jelas tentang berbagai model dan pendekatan yang telah disampaikan tadi, tetapi menurut saya sebaiknya pada pelajaran IPA lebih cocok menggunakan pendekatan CTL saja, karena siswa dapat menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
pembelajaran yaitu, CTL, Mind Mappingdan STAD. CTL itu pembelajaran dikaitkan dengan masalah kontekstual tetapi secara umum. Mind Mpaping itu pembelajaran dengan membuat sebuah catatan yang berbentuk gambar yang menekankan pada imajinasi siswa sedangkan STAD yaitu tim siswa kelompok berprestasi? Kesimpulan/Catatan : Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas V salah satunya dikarenakan guru selalu menggunakan metode ceramah, karena metode ceramah lebih simpel dan lebih cepat dalam menyampaikan materi kepada siswa. Padahal jika menggunakan metode ceramah pemahaman siswa dalam menemukan konsep kurang. Selain itu keterbatasan siswa sendiri yang kurang tanggap dalam proses pembelajaran, mungkin dapat dikarenakan faktor dari lingkungan siswa sendiri. Kurangnya media pembelajaran dan alat peraga juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Sehingga untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti berdiskusi dengan guru kelas dan sepakat memilih pendekatan CTL yang memang dikhususkan untuk mata pelajaran IPA.
Kudus, 30 April 2013 Interviewer
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
271
Lampiran 59
LEMBAR HASIL WAWANCARA GURU KELAS V SETELAH MELAKUKAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS SD 1 JEPANG No
1.
2.
3.
Pertanyaan Bagaimana respon Bapak setelah diadakan tindakan penelitian di kelas V SD 1 Jepang dengan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL? Setelah diadakan penelitian, apakah Bapak ingin mencoba menggunakan model-model yang lain? Setidaknya mengadakan kelompok belajar? Mungkin dalam hal apa yang kurang dari peneliti?
Guru Responnya bagus dan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif. Selain itu juga daya ingat dan kreativitas siswa akan lebih meningkat. Mungkin kalau model belum begitu paham, karena saya tidak paham tentang model-model tersebut. Tetapi kalau kelompok mungkin akan diusahakan. Sebetulnya sudah bagus, sudah ada inovasi pembelajaran. Tetapi peneliti hanya sebentar saja. Jadi guru-guru disini belum banyak tahu tentang pendekatan dan model-model pembelajaran. yang hanya tahu model yang dipakai dalam penelitian saja. Mungkin kalau ada penelitian atau PPL, SD ini bisa direkomendasikan.
Kesimpulan/Catatan : Respon guru terhadap peneliti adalah sangat positif, karena dalam pembelajaran sudah berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan guru kelas V tersebut. Siswa yang dulu dalam pembelajaran lebih cenderung pasif sekarang sudah aktif dalam mengikuti pembelajaran yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan CTL. Selain itu daya ingat dan kreativitas siswa dapat meningkat jika diadakan pembelajaran yang seperti ini dan sesuai karakteristik siswa, tetapi kalau bisa lebih sering diadakan penelitian seperti ini dan mungkin kalau bisa dapat dijadikan tempat PPL PGSD UMK. Kudus,24 Mei 2013 Interviewer
Wahyu Mustikawati NIM. 2009-33-151
272
Lampiran 60 Media Pembelajaran 1. Batuan Malihan a.
Gambar 2.2 Batu Obsidian (Sumber Dokumentasi Peneliti) b.
Gambar 2.3 Batu Granit (Sumber Dokumentasi Peneliti) c.
Gambar 2.4 Batu Basal (Sumber Dokumentasi Peneliti) d.
Gambar 2.5 Batu Apung (Sumber Dokumentasi Peneliti) e.
Gambar 2.6 Batu Andesit (Sumber Dokumentasi Peneliti)
273
2. Batuan Endapan (Batuan Sedimen) a.
Gambar 2.7 Batu Konglomerat (Sumber Dokumentasi Peneliti) b.
Gambar 2.8 Batu Breksi (Sumber Dokumentasi Peneliti) c.
Gambar 2.9 Batu Pasir (Sumber Dokumentasi Peneliti) d.
Gambar 2.10 Batu Serpih (Sumber Dokumentasi Peneliti) e.
Gambar 2.11 Batu Kapur (Sumber Dokumentasi Peneliti)
274
3. Batuan Malihan (Metamorf) a.
Gambar 2.12 Batu Genes (Gneiss) (Sumber Dokumentasi Peneliti) b.
Gambar 2.13 Batu Marmer (Sumber Dokumentasi Peneliti) c.
Gambar 2.14 Batu Sabak (Sumber Dokumentasi Peneliti)
275
Lampiran 61 RIWAYAT HIDUP
Wahyu Mustikawati dilahirkan pada tanggal 23 Mei 1983 di Kudus. Penulis merupakan putri bungsu dari 8 bersaudara dari pasangan Alm. Bapak Sunartodan Ibu Siti Nurini. Alamat rumah penulis di Desa Ngembal Kulon Rt. 7 Rw. 3 No. 500 Jati Kudus. Penulis mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SD 2Ngembal Kulon Kecamatan Jati Kabupaten Kudus pada tahun 1989 dan lulus tahun 1995. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP 2 Bae Kudus dan tamat pada tahun 1998. Penulis melanjutkan pendidikannya di SMA 2 Bae Kudus dan lulus pada tahun 2001. Kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang D3 Akademi Akuntansi YKPN di Yogyakartadan lulus pada tahun 2005. Padatahun2009 penulis menuntut ilmu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
276
Lampiran 62
277
Lampiran 63
278
Lampiran 64
279
Lampiran 65
280
Lampiran 66
281
Lampiram 67
282
283
Lampiran 68
284