LAMPIRAN
69
Lampiran 1. Contoh perhitungan pengaruh suhu
Pada suhu kamar (ρair = 1025 kg/m3, Pair = 111370 Pa, Pudara (dalam tabung) = 1 atm, dan g = 9.8 m/s2) (Talley, 2008), dapat diketahui bahwa kedalaman air yang dibaca oleh alat ukur sebesar 1 m. Untuk perubahan suhu 0.5°C pada kedalaman tersebut, maka dapat ditentukan tekanan dari air pada kedalaman tersebut,
Pair
⎛⎛ m ⎞ ⎞ = P0 + ⎜⎜ ⎜⎜ ⎟⎟ gh ⎟⎟ ⎝ ⎝ Vt ⎠ ⎠
Vt = V0 (1 + γΔt ) Vt = 1(1 + (0.0002 * 2)) Vt = 1.0004
⎛ ⎛ 1025 ⎞ ⎞ = 101325 + ⎜⎜ ⎜ ⎟9.8 *1⎟⎟ ⎝ ⎝ 1.0004 ⎠ ⎠ = 111369 Pa Kedalaman yang terbaca oleh alat ukur pada kedalaman 1 m dengan perubahan suhu 0.5°C adalah:
h = (Pair − P0 ) / (ρ air ∗ g ) = (111369 - 101325) / (1025 * 9.8)
= 99.99*10-2 m Persentase kesalahan yang terjadi akibat perubahan suhu sebesar 0.5°C adalah: Persentase kesalahan = ((hb − h) / hb) ∗ 100%
= ((1 − 99.99 * 10 −2 ) / 1) ∗ 100% = 0.10*10-1%
70
Lampiran 2. Perhitungan bilangan Formzahl
Konstanta pasang surut yang diperoleh dengan metode Admiralty pengukuran dari alat sensor tekanan OTT PS 1 adalah nilai AK1 sebesar 16.46, nilai AO1 sebesar 10.76, nilai AM2 sebesar 35.89, dan nilai AS2 sebesar 18.58. Perhitungan bilangan Formzahl adalah:
F
=
AK 1 + AO 1 AM 2 + AS 2
=
16.46 + 10.76 35.89 + 18.58
= 0.50
71
Lampiran 3. Tabel nilai elevasi penting kondisi muka air di Muara Binuangeun Provinsi Banten, pengukuran tanggal 17 Juli 2008 sampai dengan tanggal 31 juli 2008 OTT PS 1 Menit keNilai (cm) 380 126 1838 151 3339 145 4820 139 6315 156 7779 145 9269 139 11496 138 12944 148 14470 145 15978 139 17472 144 19035 158 20531 159 OTT PS 1 Menit keNilai (cm) 1239 92 2646 107 4124 96 5607 107 7093 123 8502 128 10004 135 10742 128 12262 125 13637 112 15167 90 16740 79 18353 87 19822 107 21331 108 OTT PS 1 Menit keNilai (cm) 1536 27 2978 27 4468 28 5918 26 7350 30 8900 31 10366 31 11850 43 13369 50 14908 48 17026 58 18561 63 20123 62
Nilai muka air pasang primer OWK Menit keNilai (cm) 405 124 1838 132 3347 134 4823 137 6312 140 7791 135 9242 130 11494 134 12949 141 14462 139 15976 140 17473 143 18999 147 20531 156 Nilai muka air pasang sekunder OWK Menit keNilai (cm) 1211 79 2652 92 4150 97 5602 105 7070 114 8502 125 10008 130 10741 126 12217 116 13637 106 15170 89 16738 82 18311 82 19823 95 21331 108 Nilai muka air surut sekunder OWK Menit keNilai (cm) 1475 32 2971 29 4464 33 5919 28 7438 35 8901 31 10366 35 11854 41 13369 46 14902 45 17013 58 18561 57 20123 58
Kalesto Menit keNilai (cm) 417 133 1837 147 3339 154 4813 148 6314 162 7779 149 9266 150 11496 151 12985 162 14470 157 15975 150 17469 154 19035 170 20491 172 Kalesto Menit keNilai (cm) 1239 103 2693 112 4124 108 5588 121 7086 130 8516 135 10004 144 10737 147 12190 135 13637 127 16734 94 16734 94 18296 102 19822 125 21327 125 Kalesto Menit keNilai (cm) 1436 23 2939 24 4468 33 5892 18 7417 22 8907 29 10358 23 11853 34 13368 47 14911 38 17050 61 18584 50 20125 50
72
Lampiran 3. Lanjutan OTT PS 1 Menit keNilai (cm) 835 24 2345 22 3797 17 5296 17 6710 24 8184 21 9649 21 11098 22 12602 25 14044 31 15524 44 16402 51 17995 45 19471 34 20979 25
Nilai muka air surut primer OWK Menit keNilai (cm) 834 18 2357 18 3798 18 5295 18 6720 18 8163 18 9655 18 11101 20 12602 25 14069 36 15508 41 16398 48 17990 43 19471 33 20971 28
Kalesto Menit keNilai (cm) 843 1 2318 0 3722 1 5253 7 6656 2 8172 6 9664 6 11129 12 12630 18 14068 31 15505 36 16461 49 17964 45 19470 26 20979 20
73
Lampiran 4. Penyerap kelembaban FAD 4 P
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar penyerap kelembaban FAD 4 P
74
Lampiran 5. Instalasi elektrik
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian resistansi
Terlihat pada gambar di atas contoh muatan resistansi, bahwa tegangan yang tersedia sebesar 24 volt dan maksimum muatan hambatan sebesar 800 ohm. Sampai pada muatan resistansi 800 ohm, sensor akan menghasilkan nilai yang sesuai dengan nilai yang diukur.
75
Lampiran 6. Kabel sensor
Kabel sensor terdiri dari 4 kode warna, dengan suatu saluran kapiler pusat pengubah tekanan, yang dibungkus oleh aluminium/lapisan polyester. Sarung pelindung bagian luar dapat berupa berbagai material, tergantung aplikasi dan suhu penggunaan. Sarung pelindung standar yang paling sesuai bagi kebanyakan perairan adalah polyurethane (keadaan temperatur yang terbenam -20°C sampai +50°C). Kabel lain juga tersedia atas permintaan untuk pengoperasian pada temperatur yang lebih tinggi atau pada media yang korosif. Kabel harus berakhir pada suatu lingkungan yang kering untuk menghindari pengaruh uap air yang dapat memasuki saluran pengubah tekanan. Jika air masuk pada saluran ini, maka dapat terjadi kesalahan hasil pengukuran. Tabel persediaan sinyal pada kabel Terminal
Warna kabel
4-20 mA
SDI-12
1
Merah
8.5-30 V
8.5-30 V
2
Biru
0V
0V
3
Tidak bewarna
Ground
Ground
4
Hijau
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004)
SDI-12 Data
76
Lampiran 7. Stasiun pengelola LogoSens 2
Terdapat 2 versi yang ada pada stasiun pengelola LogoSens 2. Kedua
software ini mengoptimalkan hardware dari LogoSens 2, yaitu sebagai berikut: ¾ LogoSens Operating System
V 1.07
¾ LogoSens Operating Program
V 1.01
LogoSens 2 merupakan stasiun pengelola yang dikembangkan secara khusus untuk aplikasi dibidang hidrometri, meteorologi dan teknologi lingkungan. LogoSens 2 dioperasikan pada tempat pengukuran menggunakan "Jog-kumparan" (Spesial tombol operasi dengan cara diputar dan ditekan).
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar stasiun pengelola LogoSens 2
77
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar bidang LogoSens 2 dengan elemen pengendali dan sekrup terminal
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar bagian belakang LogoSens 2 dengan bidang sekrup terminal pada catu daya, tombol kontak dan penghubung komunikasi
78
Lampiran 8. Menghubungkan OTT PS 1 dengan FAD 4 P pada OTT data logger
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian OTT PS 1 dengan output 4-20 mA pada LogoSens 2
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar OTT PS 1 dengan SDI-12 yang dihubungkan pada LogoSens 2
79
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian OTT PS 1 dengan sinyal output 4-20 mA pada LogoSens2
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian OTT PS 1 dengan SDI-12 pada LogoSens 2
80
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian OTT PS 1 dengan sinyal output 4-20 mA pada OTT LOG IN-U/L
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004) Gambar rangkaian OTT PS 1 dengan SDI-12 pada OTT-LOG
81
Lampiran 9. Pengaturan scaling
Misalkan didapat nilai ukur dari alat ini 2.5 m, sehingga pengaturan yang diisi pada scaling adalah: a = skala perkalian = 1, b = faktor kalibrasi = y – ax = 4 – 1(2.5) = 1.5
82
Lampiran 10. Diagram alir prosedur kalibrasi
Sumber: OTT MESSTECHNIK (2004)
83
Lampiran 11. Gambar alat ukur pasang surut
OTT PS 1
Palem ( Papan ukur berskala)
OWK
Kalesto
Seperti terlihat pada gambar di atas, bahwa alat ukur pasang surut yang digunakan pada stasiun pasang surut real time di Muara Binuangeun Provinsi Banten adalah Palem (papan ukur berskala) sebagai alat acuan, sensor tekanan
OTT PS 1, pelampung OWK, dan radar Kalesto.
84
Lampiran 12. Gambar stasiun pengambilan data pasang surut real time di Muara Binuangeun, Provinsi Banten
Gambar di atas merupakan lokasi stasiun pasang surut yang ada di Muara Binuangeun Provinsi Banten. Pada lokasi stasiun terdapat alat komunikasi data VSAT berupa antena. Lokasi stasiun berada dekat dengan lokasi para nelayan.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Pasar Baru, Painan-Sumatera Barat tanggal 22 Juli 1986 dari Ayah Alwis, SH dan Ibu Asnitawati. Penulis merupakan anak ke-tiga dari enam bersaudara, tiga orang saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan. Tahun 2001-2004, Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Umum Negeri (SMUN) 1 Bayang, Painan-Sumatera Barat.. Pada tahun 2004, penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk Institut (USMI) dengan pilihan Program Studi Ilmu Kelautan, Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Selama kuliah di Institut Pertanian Bogor, Penulis menjadi asisten mata kuliah Oseanografi Umum tahun ajaran 2006/2007 dan 2007/2008, dan asisten mata kuliah Persamaan Differensial Biasa (PDB) tahun ajaran 2006/2007. Penulis aktif dalam Organisasi Mahasiswa di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (BEM-C) sebagai anggota pengurus Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (2004/2005), anggota pengurus MIT (Marine Science and Telemetri) di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (2005/2006). Penulis juga aktif dalam organisasi kekeluargaan mahasiswa daerah, FKMPS (Forum Komunikasi Mahasiswa Pesisir Selatan) (2004-2008), dan pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi tersebut periode tahun 2006/2007. Untuk menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi yang berjudul “KINERJA OTT PS 1 SEBAGAI ALAT PENGUKUR PASANG SURUT AIR LAUT DI MUARA BINUANGEUN, PROVINSI BANTEN”.