JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
HUBUNGAN PELATIHAN, STATUS KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN TERJADINYA KECELAKAAN KERJA PADA TOTAL E&P INDONESIE Lambang Aryanto, Ekawati, Bina Kurniawan Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email :
[email protected]
Abstrak : Well connection activity was a very important stage in oil and gas company, finishing well connection activity would influence the improvement of oil and gas production. The process of well connection demanded the workers to work carefully, fastly, and highly strength Well connection activity requires workers to work carefully, fastly, and with highly strength with the result that the threat of workplace accident became a very high risk to the workers. The purpose of this study was to determine the relationship between training, employment status, educational background, and the use of personal protective equipment with workplace accident in the process of installation platform of well connection project on Tunu field of block Mahakam TOTAL E & P INDONESIE. The method of this research was quantitative explanatory research with cross sectional approach. The subject of this research was the platform installation workers of well connection project unit construction engineering, which amounted to 42 respondents. This research was located in Tunu of Mahakam Block, TOTAL E & P INDONESIE. The Source of primary data were obtained through questionnaires and observation. The data analysis was using chi square test. The results showed that there were 14,3% workers with permanent employment status, 73,8% workers with a good training, 64,3% workers with a good background, 50,0% workers with the use of personal protective equipment properly, and 45,2% workers ever had an accident of 42 respondents. While the bivariate analysis showed that there was no relationship between employment status and workplace accident (p value = 1.000) there was no relationship between educational background and workplace accident (p value = 0.055). However, there was a relationship between training and workplace accident (p value =0,000) , there was a relationship between the use of personal protective equipment with workplace accident (p value = 0,012). It was recommended in training to give a pre-test and a post-test to measure the effectiveness of training. Keywords unit.
: well connection,platform installation,construction engineering
457
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
sumur
LATAR BELAKANG
penyaluran pipa produksi dari sumur ke
baru
hingga
sampai
pada
Meningkatkan produksi minyak dan
bagian fasilitas produksi adalah bagian
gas bumi merupakan salah satu hal yang
dari pekerjaan “Well Connection”. Proses
menjadi perhatian utama bagi perusahaan
pekerjaan well connection merupakan
yang bergerak dibidang pertambangan
tahapan yang sangat penting, hal ini
minyak dan gas bumi. dalam rangka
dikarenakan
memenuhi permintaan pemerintah melalui
penyelesaian pekerjaan well connection
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan
akan
Usaha Minyak dan Gas Bumi (SKK
peningkatan produksi minyak dan gas.
Migas).
untuk
Disamping pentingnya proses tersebut
meningkatkan produksi minyak dan gas
pengerjaan well connection tidak luput dari
bumi adalah dengan cara melakukan
resiko terjadinya kecelakaan kerja yang
pengeboran sumur - sumur baru yang
tinggi.
Salah
satu
upaya
dianggap potensial untuk diproduksi.
cepat
berpengaruh
atau
lambatnya
langsung
terhadap
Proyek well connection terdiri dari
Proses pengeboran sumur baru
beberapa
tahapan
pengukuran
pencarian sumur baru, dimana pencarian
pengadaan barang dan material, fabrikasi
sumur baru dilakukan oleh tim geologi.
platform, instalasi platform, dan instalasi
Hasil rekomendasi tim geologi tersebut
pipa produksi. Dimana tahap pengukuran
akan menyatakan apakah perlu pekerjaan
sampai fabrikasi dilakukan oleh kontraktor
pembangunan
terpilih
produksi
baru,
yang
desain
yaitu
dimulai dengan melakukan eksplorasi atau
fasilitas
dan
diantaranya
akan
platform,
melaksanakan
seperti memasang platform atau cukup
pembuatan platform di yard yang sudah
dengan memodifikasi platform yang ada.
ditentukan. Selanjutnya tahapan instalasi
Setelah
dilakukan
pemasangan
akan dilaksanakan di lepas pantai oleh
atau modifikasi platform pada masing-
crew instalasi yang sudah ditentukan.
masing sumur yang sudah dibor, tahapan
Pekerjaan well connection memiliki resiko
berikutnya adalah proses instalasi saluran
kecelakaan kerja yang sangat tinggi.
produksi dalam rangka penyambungan
Kasus kecelakaan pernah terjadi pada
sumur baru ke fasilitas produksi yang baru
platform petrobas-36 yang meledak dan
terpasang.
proses
tenggelam 80 mil dari teluk brazil, dimana
instalasi, akan ada proses yang harus
kecelakaan ini memakan 11 korban jiwa
dilewati
dan
Tentunya
terlebih
sebelum
dahulu,
misalnya:
engineering,
pengadaan
material,
tumpahan minyak ke laut lepas. Kasus
fabrikasi, dsb.
Semua proses di atas
kecelakaan kebakaran pada kapal laut
dimana dari pemasangan platform diatas
teduh 2 yang memakan 4 korban jiwa 458
pencemaran
lingkungan
akibat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
yang diduga disebabkan karena pekerjaan
kecelakaan cedera ringan atau 1 cedera
pengelasan
serius.5
diatas
kapal
hingga
menyebabkan terjadinya kebakaran dekat
Beberapa penelitian menyebutkan
pengeboran minyak yang tidak jauh dari
tentang faktor-faktor yang berhubungan
CNOOC di jakarta. Selain itu juga kasus
dengan kecelakaan kerja. Arifin dalam
kecelakaan pada RIG PDSI H35 NAD
penelitiannya terhadap pekerja di PT.
yang menyebabkan tewasnya pekerja
Bukaka
akibat
menyatakan
kebakaran
diatas
kapal
dikarenakan terjadinya blowout
yang
Teknik ada
Utama
Cilengsi
hubungan
antara
diatas
pelatihan, sosialisasi K3, dan kepatuhan
sumur dan keterlambatan petugas dalam
menjalankan prosedur terhadap tingginya
menutup katup aliran gas pada pipa
kejadian kecelakaan kerja.6 Yuniarti dalam
pengeboran.
penelitiannya terhadap pekerja di PT.
Berdasarkan
Peraturan
Menteri
Indo-Bharat
Rayon
menyatakan
ada
Tenaga Kerja RI No 3 Tahun 1998
hubungan pengetahuan dan kebijakan K3
kecelakaan didefinisikan sebagai suatu
terhadap kecelakaan kerja.7 Selanjutnya
kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
Hernawati dalam penelitiannya terhadap
diduga semula yang dapat menimbulkan
pekerja pertambangan
korban manusia dan atau harta benda.
1
UBPE
Pongkor
PT. Antam Tbk
menyatakan
ada
Menurut Soebroto tingkat kecelakaan fatal
hubungan umur dan unit kerja dengan
di negara berkembang empat kali lebih
kecelakaan kerja.8
tinggi dibanding negara industri.2 Menurut
Berdasarkan evaluasi sebelumnya
Silalahi dalam Wardhani kecelakaan kerja
pada
mempunyai tingkat kategori keparahan
platform pekerja sering didapatkan kasus
yang
yaitu
kecelakaan ringan yang dialami para
“ringan”,“sedang”, dan “parah”. Namun
pekerja di lapangan. Proses pengerjaan
kecelakaan dari kategori apapun harus
well connection menuntut pekerja untuk
dianggap
bekerja dengan teliti, waktu yang cepat,
berbeda-beda
penting
oleh
manajemen
waktu
melaksanakan
instalasi
termasuk dalam kategori ringan.3 Menurut
dan
Dupont International Company kecelakaan
ancaman resiko kecelakaan kerja sangat
kerja adalah kejadian yang menghasilkan
tinggi bagi pekerja di lapangan.
tenaga
yang
besar
sehingga
kerusakan atau cedera.4 Berdasarkan
Untuk lebih mengetahui hubungan
penelitian HSE Malaysia dalam Borg
yang komprehensif penyebab terjadinya
terlihat
kecelakaan
kecelakaan kerja terhadap para pekerja
dengan perbandingan 1:12:60, dimana
proyek well connection, maka dibutuhkan
setiap 60 near miss dapat berakibat 12
suatu penelitian komprehensif dengan
rasio
terjadinya
judul 459
“Hubungan
Pelatihan,
Status
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Pekerja, Latar Belakang Pendidikan, dan
H1 :Ada hubungan antara pelatihan
Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan
kerja
terjadinya Kecelakaan Kerja pada proses
kecelakaan kerja pada pekerja
installasi platform proyek well connection
installasi
lapangan tunu blok mahakam TOTAL E&P
connection.
INDONESIE.”
H2 :Ada
dengan
terjadinya
platform
hubungan
pekerja
proyek
antara
dengan
well
status
terjadinya
METODE PENELITIAN
kecelakaan kerja pada pekerja
A. Kerangka Konsep
installasi
platform
proyek
well
connection.
kerangka teori yang digunakan
H3 :Ada
pada penelitian ini mengacu pada Teori
hubungan
Belakang
Loss Causation Models Bird dan Germain
antara
Pendidikan
Latar dengan
Bahwa
terjadinya kecelakaan kerja pada
kecelakaan kerja dapat disebabkan oleh
pekerja installasi platform proyek
beberapa faktor, yang diantaranya Faktor
well connection.
(1996)
dan
ILO
(1998).9,10
H4 :Ada
pekerja dimana status pekerja merupakan bagian
yang
menjadi
dengan
benar
kerja
Pendidikan
juga
pekerja
Latar
Belakang
sudahkah
antara
penggunaan Alat Pelindung Diri
pertimbangan
seseorang untuk bekerja dengan baik dan serta
hubungan
terjadinya pada
kecelakaan
pekerja
installasi
platform proyek well connection.
sesuai
dengan bidang pekerjaannya. Untuk faktor C. Jenis dan Rancangan Penelitian
manajemen sendiri lebih terkait dengan masalah
Pelatihan
yang
Penelitian
diharapkan
ini
merupakan
mampu meningkatkan produktifitas kerja.
penelitian kuantitatif. Jenis penelitian
Sedangkan untuk faktor lingkungan sendiri
yang
yang berhubungan dengan kondisi fisik
penjelasan atau Explanatory Research
menuntut perilaku aman dalam bekerja
karena ingin mengetahui hubungan
yang salah satunya penggunaan alat
antara variabel-variabel penelitian yang
pelindung diri pada waktu bekerja.
telah ditetapkan. Metode penelitian
digunakan
adalah
penelitian
yang digunakan adalah survey dengan pendekatan cross sectional karena
B. Hipotesis Penelitian
variabel-variabel
Berdasarkan tujuan dan kerangka konsep yang telah dibuat maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
460
diambil
dalam
bersamaan.
11
yang
akan
waktu
diteliti yang
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
D. Populasi dan Sampel Populasi
adalah
pekerja
engineering platform
unit
pada
proyek
construction
crew well
banyak
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi Pelatihan pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja
lebih
menggunakan tenaga kerja kontrak.
keseluruhan
objek penelitian atau objek yang diteliti.
seluruh
perusahaan
Pelatihan Frekuensi
installasi connection
Baik Kurang Jumlah
lapangan tunu blok mahakam TOTAL E&P INDONESIE.
31 11 42
Berdasarkan
Sampel merupakan bagian
Persentase (%) 73,8 % 26,2 % 100 %
variabel
cara tertentu yang memiliki karakteristik
bahwa pekerja yang memiliki pelatihan
tertentu, jelas , dan bisa dianggap
baik lebih banyak dibandingkan dengan
mewakili
dalam
pekerja yang memiliki pelatihan kurang
penelitian adalah total sampling yaitu
pada proses installasi platform proyek well
seluruh pekerja pada unit construction
connection. Ditemuinya pelatihan yang
engineering yang berjumlah 42 orang.
kurang atau pelatihan tidak sama hal ini
Sampel
dapat
univariat
dari populasi yang diambil melalui cara-
populasi.
pelatihan
analisisi
disimpulkan
dikarenakan ada penambahan pegawai HASIL DAN PEMBAHASAN
kontrak yang mayoritas ditempatkan di
A. Analisi Univariat
bagian helper yang nantinya setelah bekerja dengan masa kerja lebih dari satu
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi Status Kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE Status Frekuensi Kerja Tetap 6 Kontrak 36 Jumlah 42 Berdasarkan
tahun baru diberikan pelatihan profesi dari perusahaan.12
Persentase (%) Tabel 4.3 Distribusi frekuensi Latar Belakang Pendidikan pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
14,3 % 85,7 % 100 % hasil
Latar Frekuensi Belakang Pendidikan Baik 27 Kurang 15 Jumlah 42
analisis
univariat dapat disimpulkan bahwa pekerja installasi platform proyek well connection dengan status kerja kontrak lebih banyak daripada pekerja dengan status kerja
Berdasarkan
tetap. Hal ini dikarenakan jenis pekerjaan
Persentase (%) 64,3 % 35,7 % 100 % analisis
univariat
variabel latar belakang pendidikan dapat
yang tidak permanen dan dalam bentuk
disimpulkan
proyek maka untuk menghemat biaya gaji
bahwa
pekerja
proses
installasi platform proyek well connection
461
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi Kecelakaan kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
yang memiliki latar belakang yang baik dan sesuai lebih banyak dibandingkan dengan
pekerja
belakang
yang
kurang
memiliki
atau
tidak
latar
sesuai.
Kecelakaan Kerja Pernah Tidak Pernah Jumlah
Adanya latar belakang yang kurang atau tidak
sesuai
Hal
ini
disebabkan
perusahaan juga merekrut pekerja yang memiliki
masa
kerja
berpengalaman, bagus
di
dan
bidang
lebih
lama,
pelatihan
pekerjaan
Frekue nsi 19 23 42
Persentase (%) 45,2 % 54,8 % 100 %
Berdasarkan hasil analisis univariat
yang
variabel
offshore
kecelakaan
disimpulkan
bahwa
kerja
dapat
pekerja
yang
sehingga diharapkan mampu memberikan
mengalami kecelakaan kerja pada proses
hasil yang bagus dalam pekerjaannya.
installasi platform proyek well connection
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
cukup banyak. Masih banyak pekerja
Penggunaan Frekuensi Persentase APD (%) Patuh 21 50,0 % Tidak Patuh 21 50,0 % Jumlah 42 100 %
masih banyak yang tidak patuh dengan
Berdasarkan
analisis
kurang
memperhatikan
keselamatan
dalam bekerja. Hal ini dikarenakan pekerja
penggunaan
alat
pelindung
diri
dan
kurangnya kewaspadaan pekerja terhadap pekerjaan, yang mana pekerjaan yang harus
univariat
bersentuhan
langsung
dengan
penggunaan alat pelindung diri diketahui
tangan menjadikan resiko kecelakaan
ada beberapa pekerja yang kurang patuh
yang lebih besar jika pekerja kurang hati-
terhadap penggunaan alat pelindung diri,
hati dalam bekerja.
pekerja yang demikian adalah pekerja
B. ANALISIS BIVARIAT
baru yang kurang memahami kondisi
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Status Kerja dengan terjadinya Kecelakaan Kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
pekerjaan, kurangnya pengalaman, dan kurangnya
pelatihan
pekerjaannya.
Selain
itu
terhadap pengawasan
Kecelakaan Status Ya Tidak Kerja N % N % Tetap 3 50,0 3 50,0 Kontrak 16 44,4 20 55,6 Total 19 45,2 23 54,8 Pvalue =1,000
yang kurang merata dan kondisi fisik yang panas di lingkungan kerja menjadikan pekerja
kurang
penggunaan
alat
patuh pelindung
terhadap diri
dan
cenderung untuk melepasnya ketika tidak
Total N % 6 100 36 100 42 100
Berdasarkan data tersebut dapat
ada pengawas.
disimpulkan bahwa kecelakaan banyak
462
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
terjadi terhadap pekerja kontrak. Pekerja
sehingga sering terjadi kecelakaan dalam
kontrak
bekerja.13
mendominasi
pekerja
dalam
proyek well connection jumlah pekerja
Tabel 4.8 Tabulasi Silang Latar Belakang Pendidikan dengan terjadinya kecelakaan kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
yang jauh antara pekerja kontrak dan pekerja tetap yang mana secara kuantitas lebih
banyak
pekerja
kontrak
dibandingkan pekerja tetap menjadikan pekerja kontrak banyak yang mengalami kecelakaan kerja, selain hal tersebut kecelakaan
oleh
disebabkan pengalaman,
pekerja
juga
karena pelatihan,
bisa
kurangnya
Latar Kecelakaan Pendidi Ya Tidak kan N % N % Baik 9 33,3 18 66,7 Kurang 10 66,7 5 33,3 Total 19 45,2 23 54,8 P Value = 0,055
penguasaan
disimpulkan
prosedur dan juga kurangnya kesadaran
belakang
pendidikan
tidak
begitu
terdapat latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan bidang pekerjaannya,
Total N % 31 100 11 100 42 100
namun
dari
pelatihan-pelatihan
yang
diberikan perusahaan dapat meningkatkan kemampuan bekerja yang aman dan produktif,
sehingga
dapat
mencegah
terjadinya tindakan yang tidak
aman
maupun kecelakaan kerja.
terjadi terhadap pekerja dengan pelatihan diketahui
belakang
untuk bekerja secara aman, meskipun
disimpulkan bahwa kecelakaan banyak
mana
latar
berpengaruhi terhadap cara pikir pekerja
Berdasarkan data tersebut dapat
yang
antara
adanya
kerja. Hal ini disebabkan bahwa latar
Tabel 4.7 Tabulasi Silang Pelatihan dengan terjadinya kecelakaan kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
kurang
tidak
pendidikan dengan terjadinya kecelakaan
dapat
menyebabkan kecelakaan kerja.
Kecelakaan Pelatih Ya Tidak an N % N % Baik 8 25,8 23 74,2 Kurang 11 100 0 100 Total 19 45,2 23 54,8 P Value = 0,000
bahwa
hubungan
dalam berperilaku yang aman dalam pekerjaan
Total % 100 100 100
Berdasarkan data tersebut dapat
lingkungan kerja, tidak patuh terhadap
menyelesaikan
N 27 15 42
Tabel 4.9 Tabulasi Silang Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan terjadinya Kecelakaan Kerja pada Proses Instalasi Platform Proyek Well Connection TOTAL E&P INDONESIE
bahwa
pekerja dengan pelatihan kurang tersebut merupakan pekerja tambahan baru yang bertugas sebagai helper dalam installasi platform, kurangnya pelatihan dikarenakan masa kerja yang baru dan kurang dari satu tahun serta minimnya pengalaman 463
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
dan pekerja kontrak. Hasil penelitian
Penggu Kecelakaan naan Ya Tidak APD N % N % Patuh 5 23,8 16 76,2 Tidak 14 66,7 7 33,3 Patuh Total 19 45,2 23 54,8 P Value =0,012 Berdasarkan diketahui
terdapat
hasil
Total N % 19 100 23 100 s 42 100
85,7% pekerja kontrak. 3. Latar Belakang Pendidikan pekerja yang mendominasi pada installasi platform kebanyakan yaitu dari SMK
penelitian
hubungan
diketahui 14,3% pekerja tetap dan
Perminyakan, dengan sebagian ada
antara
pekerja yang diploma dan sarjana.
penggunaan alat pelindung diri dengan
Hasil
terjadinya
pendidikan baik, 35,7% pendidikan
kecelakaan
kerja,
hal
ini
disebabkan karena beberapa dari para
penelitian
diketahui
64,3%
kurang.
pekerja tidak menggunakan alat pelindung
4. Penggunaan alat pelindung diri yang
diri dengan baik dan benar, para pekerja
diwajibkan
menganggap
alat
diri
installasi platform yaitu (Safety shoes,
mengakibatkan
mereka
leluasa
Coveral, Work vest, kacamata safety,
melakukan
Helm, dan earplug) sedangkan untuk
bergerak
pada
aktivitasnya,
pelindung tidak
saat
sehingga
pekerja
sering
bagi
seluruh
pekerja
jenis pekerjaan tertentu diwajibakan
melepas alat pelindung diri mereka jika
menggunakan
tidak ada pengawas pada saat mereka
tambahan
bekerja.14
apron, kacamata las). Hasil penelitian
APD
A. Simpulan
dan
patuh
kecelakaan
yang
terjadi
diserang
hewan
liar.
Hasil
Penelitian diketahui 45,2% mengalami
pelatihan yaitu diantaranya Pelatihan
survive.
kurang
pipa instalasi, terkena gram gerinda
installasi
platform terdiri dari beberapa macam
keahlian,
50,0%
seperti terpeleset diatas kapal, terjepit
berikut.
pelatihan
SCBA,
terhadap pekerja installasi platform
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
K3,
dan
5. Jenis
dan pembahasan pada bab sebelumnya,
pekerja
harness,
diri
menggunakan APD.
Berdasarkan hasil penelitian
pada
(body
pelindung
diketahui 50,0% Patuh menggunakan
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Pelatihan
alat
kecelakaan
pelatihan
kerja,
54,8%
tidak
mengalami kecelakaan kerja.
Hasil penelitian diketahui
6. Tidak ada hubungan antara variabel
73,8% pelatihan baik dan 26,2%
status
pelatihan kurang.
kerja
dengan
terjadinya
kecelakaan pada proses installasi
2. Status kerja pada pekerja installasi
platform
platform yaitu terdiri dari pekerja tetap 464
proyek
well
connection
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
lapangan tunu blok mahakam TOTAL
untuk mengetahui safety sign
E&P INDONESIE. (Pvalue = 1,000)
masih jelas dan dapat dibaca
7. Ada
hubungan
antara
variabel
oleh
pekerja
Pelatihan kerja dengan terjadinya
memperingatkan
kecelakaan pada proses installasi
terhadap
platform
pelindung diri.
proyek
well
connection
lapangan tunu blok mahakam TOTAL
pekerja
peggunaan
c. Penempatan
E&P INDONESIE. (Pvalue = 0,000)
SOP
Operasional
8. Tidak ada hubungan antara variabel
guna
sebaiknya
alat
(Standar Prosedur)
ditempatkan
di
Latar Belakang Pendidikan dengan
tempat yang mudah dibaca oleh
terjadinya kecelakaan pada proses
pekerja supaya pekerja dapat
installasi
platform
connection
proyek
well
mengetahui cara bekerja yang
tunu
blok
aman
lapangan
dan
penggunaan
mahakam TOTAL E&P INDONESIE.
pelindung
(Pvalue = 0,055)
harus digunakan.
9. Ada
hubungan
Penggunaan
antara
Alat
variabel
Pelindung
diri
minimal
alat yang
2. Bagi Pekerja
Diri
a. Sebaiknya pekerja lebih aktif
dengan terjadinya kecelakaan pada
dalam mengeluarkan pendapat
proses installasi platform proyek well
terkait
connection
kesehatan kerja di tempat kerja.
lapangan
tunu
blok
keselamatan
mahakam TOTAL E&P INDONESIE.
Jika
(Pvalue = 0,012)
seperti alat pelindung diri yang sudah
B. Saran
terdapat
dan
beberapa
rusak
hal
langsung
diberitahu kepada pengawas.
1. Bagi Perusahaan
b. Meminta petugas K3 marine
a. Memberikan pretest dan postest
atau Safety Man yang bertugas
terkait materi pelatihan sebelum
untuk
dan
induction sebelum melakukan
sesudah
dilakukan
perusahaan
mengukur yang
apakah
dilakukan
dapat
c. Antar
pelatihan
efektif
sesama
pekerja
sebaiknya saling mengingatkan
atau
jika terdapat beberapa perilaku
tidak. b. Petugas
Safety
pekerjaan.15
pelatihan. Hal ini dimaksudkan agar
memberikan
atau kondisi yang tidak aman. K3
sebaiknya
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
melakukan inspeksi terhadap safety sign pada kapal installasi 465
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
a. Mengembangkan
instrumen
6. Arifin, Zaenal. Faktor-Faktor Yang
penelitian sampai kepada crew
Berhubungan Dengan Kecelakaan
kapal installasi.
Kerja Pada Karyawan Tetap Dan
b. Mengembangkan
penelitian
Karyawan Subkontraktor Di PT
dengan variabel berbeda yang
Bukaka Teknik Utama Cileungsi
diarasa
Bogor Thn 2005. Depok : Skripsi
merupakan
dominan
variabel
yang
paling
berpengaruh pengawasan,
prosedur
UI. 2005.
seperti
7. Yuniarti, Rini. Faktor-Faktor Yang
kerja,
Berhubungan Dengan Kecelakaan
housekeeping, dll.
Kerja Di PT Indo Bharat Rayon Purwakarta Tahun 2006. Depok :
DAFTAR PUSTAKA
Skripsi UI. 2006. 8. Hernawati,
1. Undang-undang No. 13 Tahun
Eva.
Faktor-Faktor
2003. : Tentang Ketenagakerjaan
Yang
diakses http://www.depnaker.go.id
Kejadian
pada tanggal 2 Maret 2016
Berdasarkan Karakteristik Pekerja
2. Soebroto,
S.W.
Peran
Berhubungan
Dan
Dan
Dengan
Kecelakaan
Unit
Kerja
Kerja
Di
Area
PT
Antam
Tbk
Kontribusi Perguruan Tinggi Dalam
Pertambangan
PembentukanSDM
Ergonomi-K3
UPBE Pongkor Bogor Jawa Barat
Yang Siap Bersaing Di Pasar Kerja
Tahun 2006-2007. Jakarta: Skripsi
Nasional
UIN. 2008.
Dan
Surabaya
:
Internasional.
Institut
9. ILO. Encyclopedia of Occupational
Teknologi
Health and Safety. Volume 1 – 4 .
Sepuluh Nopember. 2007.
4th
3. Whardani, Ambar. Studi Tentang
edition.
Stellman,
(ed).
Jeanne
Kesadaran Pelaporan Near Miss di
Mager
Geneva.
1998.
PT Astra Nissan Diesel Indonesia
Diakses
Tahun 2008. Depok : Skripsi UI.
http://www.ilo.org/safework_books
2008.
helf pada tanggal 3 Maret 2016 Company.
10. Bird, E, F dan Germain, G, L.
Buku Panduan Auditor Wise Edisi
Practical Loss Control Leadership.
Pertama. 2011.
Edisi Revisi. USA : Division Of
4. Dupont
International
International Loss Control Institute.
5. Borg, Bernard. Predictive Safety from
Near
Miss
and
1996.
Hazard
11. Cook Thomas D, Qualitative and
Reporting. 2002.
quantitative
466
methods
instrumen
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
evaluation
research,
sage
Publication, Beverly Hills, 1979. 12. Westerman.J,
Donoghue.P.
Pengelolaan
Sumber
Daya
Manusia,Bumi Aksara. 1989 13. Angkat, Sahrial. Analisis Upaya Pencegahan pada
Kecelakaan
Pekerja
Kerja
Bangunan
Perusahaan X.Tesis S2 Fakultas Kesehatan
Masyarakat,
USU
Sumatera, 2008. 14. Tarwaka.
Keselamatan
dan
Kesehatan Kerja Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta : PT. Harapan Press. 2008. 15. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Undang-undang No. 1 Tahun 1970. Jakarta. 2004.
467