3 te
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
m o k l e t 3
st3
m o k l 3 te
mMODUL lkom m o o k k l l e e e t t t MATA KULIAH PRAKTIKUM 3 3 3 st st st
Status Revisi
m o k tel
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto
: 00
st3
Tanggal Pembuatan
st3
m o k tel
: 5 Desember 2014
WIRELINE
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3 st3 st3 st3
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
3
3
m o k l te m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3 te
m o k l
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k l e t 3 t
m o k tel m o k l te
t3 s LEMBAR PENGESAHAN
s
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
MODUL m m m o o o k k k l l l MATA KULIAH PRAKTIKUM WIRELINE te te te 3 3 3 t t t s s s Materi :
st3
Unit I : Identifikasi Kabel Multipair Unit II : Pengukuran Saluran Jaringan Unit III : Penyambungan Kabel Multipair Unit IV : Instalasi Modem ADSL
m o k tel
st3
m o k tel
st3
Telah disetujui dan disahkan untuk dipergunakan sebagai pedoman pelaksanaan praktikum di Laboratorium
st3 st3
m o k tel
m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
Purwokerto, 28 Januari 2015 Mengesahkan,
m o k l t3 te
Ketua Program Studi D3 - Teknik Telekomunikasi
s
m o k l
st3
Eka Wahyudi, S.T.,M.Eng.
e t 3 st
m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te
Kepala Urusan Laboratorium Switching dan Transmisi
m o k tel
st3
m o k tel
Eko Fajar Cahyadi, S.T.,M.T.
st3 ii
st3
3 te
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
Tata Tertib Laboratorium
1. Mahasiswa wajib mengenakan seragam yang telah ditentukan pihak kampus dan m m m m o o o o dilarang menggunakan kaos dan sandal. k k k k l 2. Mahasiswa tidaktediperkenankan l l atau minuman dan makanteataul e e membawa makanan t t 3 t3 ruang laboratorium. st3 t3 minum didalam s s 3. Laboratorium digunakan untuk aktivitas praktikum, workshop, pengujian alat tugas akhir dan segala kegiatan yang berhubungan laboratorium. Untuk kegiatan selain hal tersebut tidak diperbolehkan terkecuali mendapat ijin dari pengelola laboratorium. 4. Pengguna dilarang mengambil atau membawa keluar alat/bahan yang ada di laboratorium tanpa seijin pengelola laboratorium. 5. Menjaga kebersihan laboratorium dan membuang sampah pada tempatnya. 6. Mematuhi segala prosedur yang ditentukan pengelola laboratorium.
m o k l 3 te
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
m o k l te
m o k l te
st3
Tata Tertib Praktikum di Laboratorium
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
A. Sebelum Praktikum 1. Praktikan wajib mematuhi tata tertib laboratorium yang berlaku. 2. Praktikan harus menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan. 3. Praktikan harus menguasai dasar teori dari unit modul yang akan dilakukan. 4. Praktikan akan diberi dan briefing pre-test oleh asisten atau dosen pengampu praktikum. 5. Praktikan melakukan pendaftaran mata kuliah praktikum yang diambil pada KRS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan laboratorium. 6. Praktikan diperbolehkan melakukan tukar-jadwal dengan praktikan lain setelah konfirmasi ke asisten praktikum dan mengisi formulir tukar-jadwal yang telah disediakan. 7. Praktikan wajib hadir tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila keterlambatan melebihi 10 menit maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan baginya tidak diberikan praktikum susulan.
3
m o k tel
3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k tel
t3 s B. Selama Praktikum
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
1. Setiap unit modul sudah disediakan alat, tempat, dan bahan sendiri yang tidak boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali dengan sepengetahuan asisten. 2. Praktikan wajib membaca petunjuk langkah kerja dan mencatat hasil kerja praktikum yang tercantum dalam modul praktikum ataupun sesuai arahan asisten atau dosen pengampu. 3. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan langkah kerja praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten. 4. Khusus untuk praktikum yang berhubungan dengan sumber arus atau tegangan, setelah selesai menyusun rangkaian sesuai langkah kerja, praktikan harus melapor kepada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau arus tanpa seijin asisten. 5. Segala kerusakan yang terjadi karena kelalaian ataupun kesalahan praktikan akibat tidak mengikuti langkah kerja praktikum ditanggung oleh praktikan yang bersangkutan dan wajib untuk dilakukan penggantian paling lambat 1 (satu) minggu setelah terjadinya kerusakan. 6. Praktikan yang berhalangan praktikum, wajib memberitahukan kepada dosen praktikum maksimal 1 hari sebelum praktikum diadakan dengan menyertakan surat alasan tidak hadir saat praktikum dan bagi yang sakit menyertakan surat dokter
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel ii
3 te
3
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
(terkecuali bagi yang mendadak hari disaat praktikum yang bersangkutan sakit, ada pertimbangan tersendiri). Jika tidak, maka bagi yang bersangkutan diberikan praktikum susulan. 7. Praktikan tidak diperkenankan bersenda gurau dan atau meninggalkan ruangan praktikum tanpa seijin asisten atau dosen pengampu, serta bersikap tidak sopan terhadap para asisten atau dosen pengampu. 8. Praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan praktikum sebelum mendapat izin dari asisten atau pengampu praktikum.
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
C. Praktikum m1.Setelah m m m o o o o k k k k Lembar data praktikum wajib mendapatkan persetujuan atau tanda tangan dari asisten, l l l l e e e t t bila tidak3 makat data tersebut akan dinyatakan tidak sah. 3 te 3 3 t praktikum dikumpulkan kestasisten sesuai dengan aturanstyang telah s 2. Laporan ditetapkan sebelumnya. 3. Praktikan akan diberi pos-test oleh asisten praktikum atau dosen pengampu.
mKetentuan lain lkom m m D. o o o k k k l l l te diselenggarakan hanyat3untuktemahasiswa yang berhalangan tepada 1. Praktikum susulan hadir 3 te 3 3 t t s orang tua/wali atau saudaraskandung meninggal, saat s praktikum dikarenakan sakit, menikah, dan dispensasi mengikuti kegiatan dari kampus. 2. Praktikum susulan akan terselenggara, jika mahasiswa yang bersangkutan dapat menunjukkan surat keterangan resmi seperti, surat keterangan sakit dari dokter dan surat dispensasi dari bagian akademik. 3. Penyelenggaraan praktikum susulan hanya diperbolehkan atas sepengetahuan pengelola laboratorium.
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3 st3
m o k tel
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3 st3
m o k tel
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel iii
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
3
m o k tel
e t 3 st st3
IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Kabel ( KTTL, K. Duct, KU ) Gergaji besi Tang kombinasi Tang Potong Pisau (Cutter) Obeng min Kain lap (majun) Bensin Isolasi
3
3
st3
m o k tel
MODUL I
II. PERALATAN DAN BAHAN
m o k tel
3
m o k tel
st3
m o k l te
I. TUJUAN : Setelah melakukan Praktikum diharapkan mahasiswa dapat : a. Membedakan fungsi-fungsi kabel b. Menentukan kapasitas kabel c. Mengupas dan menguraikan kabel d. Menentukan kode-kode identitas dan pasangan (pair) kabel e. Menghitung berdasarkan kode warna urat-urat kabel
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
st3
III. TEORI DASAR
st3
m o k tel m o k tel
A. KONSTRUKSI KABEL
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
1
m o k l te m o k l te m o k tel
m o k l te
st3
3 4
s
5
m o k l t3 te
s
st3
6 7
m o k tel
Keterangan gambar : 1. Urat Kabel 2. Pita pengikat kode warna 3. Pita pembungkus inti 4. Kawat CU (untuk arde) 5. Pelindung eletris 6. Bearer/penggantung 7. Kulit kabel
m o k l e t 3 t
2
st3 st3 1
m o k l te
m o k tel
st3
st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
Bahan Kabel a) Urat Kabel Penghantar Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil annealing dan memenuhi syarat sebagai berikut : - Merata kualitasnya. - Berupa kawat padat bulat , mengkilap dan bersih. - Bebas dsari segala cacat, - Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya.
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
proses
st3
b) Isolasi Masing-masing akan dibungkus merat dengan isolasi berwarna.Isolasi harus terbuat dari bahan kompon polietiline yang memenuhi persyaratan.
m o k l 3 te
st3
m o k l te
st3
m o k l te
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l te
c) Pita Pengikat Satuan. Setiap 10 pair (20 pair) kabel/satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya.
m o k l e t 3
m o k tel
m o k tel
m o k tel
d) Pita Pembungkus Inti. Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke inti kabel secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah melelehnya isolai penghantar pada pembuatan kulit kabel.
m o k l e t 3
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
e) Kawat Telanjang Tembaga. Kawat telanjang tembaga (yang biasanya dipertin atau dilapisi timah) pada setiap kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai pengardean atau penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak dilengkapi ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan aluminium.
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
st3
m o k l te
f) Pelindung Elektris . Untuk perlindungan terhadap kemungkinan induksi ataupun kelembapan. Pelindung elektris harus terbuat dari pita aluminium polos atau pita aluminium berlapis polyetheline pada salah satu sisinya. Lapisan aluminium ini diletakkan diatas pembungkus inti, dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel pada inti kabel dengan tumpang tindih.
st3
m o k l t3 te
s
m o k l te
st3
m o k l te
g) Penggantung / Bearer. Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat baja gaivanis serta yang berkuat tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut : Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 1,2 mm, serta beban penyebab kerusakan 11.000 newton.
s
st3
m o k tel
st3 st3 2
m o k tel
st3
st3
m o k tel
3 te
e t 3 st
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban kerusakan 29.000 newton.
m o k l e t 3 t
m o k l te
h) Kulit Kabel. Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersamasama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polietilene berwarna hitam. Sehingga bentuk penampang kabel udara seperti angka delapan (8).
st3
s
Sifat kelistrikan. a) Tahanan penghantar. Tahanan penghantar urat kabel harus memenuhi ketentuan pada table dibawah ini : Diameter Urat Tahanan maksimum * (mm) (ohm / km)
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k tel
st3
0,6 0,8 1,0
st3
m o k l te
m o k tel
st3
6,5 36,5 23,4
* = Pada suhu 20 derajat Celcius
st3
m o k l te
m o k tel
st3
st3 st3
b) Tahanan isolasi. Tahanan isolasi yang diukur antara masing-masing penghantar dengan lapisan aluminiumnya tidak boleh kurang dari 10.000 Mega ohm/km pada tegangan 500 volt dc.
m o k tel
m o k tel
m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
c) Kapasitansi bersama Harga kapasitansi bersama dari setiap pasang yang diukur pada frekuensi 800 hz adalah : Untuk diameter penghantar 0,6 mm dan 0,8 mm tidak boleh melampaui 55 nF/km. Untuk diameter penghantar 1,0 mm tidak boleh melampaui 66 nF/Km
st3
m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
st3
m o k l te
d) Ketidakseimbangan Kapasitansi Ketidakseimbangan kapasitansi diukur pada frekuensi 800 Hz. Selama pengukuran, penghantar-penghantar yang tidak sedang diukur dibundel bersama dengan lapisan aluminium dan ditanahkan. Ketidakseimbangan kapasitansi tidak boleh melampaui ketentuan sebagai berikut : Antar pair dalam satu quad = 400 pF. Antar pair dalam satu quad yang berbeda = 300 pF. Antar pair dengan lapisan aluminium yang ditanahkan = 800 pF. Patokan panjang dalam pengukuran = 300 m, bila panjang yang diukur adalah L meter maka hasil pengukuran harus dikalikan faktor koreksi = 300/L.
st3
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
s
st3 st3 3
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e) Uji tegangan tembus. Isolasi dari setiap penghantar terhadap penghantar lainnya harus tahan tegangan tembus 500 Volt, 50 Hz selama 1 menit. Isolasi dari setiap penghantar terhadap lapisan aluminium yang ditanahkan, harus tahan teganga n tembus 2000 Volt, 50 Hz selama 1 menit .
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
st3
m o k l te
Pengemasan Kabel Kabel yang akan dikirimkan digulung erat dalam haspel dengan standar sebagai berikut : - Kapasitas kabel 60 pair sampai 120 pair, panjang kabel dalam satu haspel 500 meter. - Kapasitas kabel dibawah 60 pair, panjang kabel dalam satu haspel 1000 meter. Ujung- ujung kabel harus ditutup dengan penutup ujung kabel yang terbuat dari bahan panas kerut (XAGA) yang dikenal dengan End cap. Data yang terdapat di haspel antara lain : - Tanda pengenal. - Jenis kabel, kapasitas kabel maupun diameter penghantar. - Panjang Kabel dalam meter. - Nomor haspel. - Berat kotor dalam kilogram. - Nomor spesifikasi. - Arah panah penunjuk arah putaran haspel. - Tanda akhir gulungan kabel.
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
st3
e t 3 st
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
st3 st3
B. PERHITUNGAN URAT KABEL
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
Adapun susunan dan jumlah kabel untuk beberapa kapasitas kabel adala sebagai berikut:
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel m o k tel
(1). Type STEL (Spesifikasi PERUMTEL No STEL K-001). a). Empat penghantar berisolasi dipilin bersama- sama, sehingga membentuk empatan (quad) yang simetris dan kompak. Susunan empat penghantar seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
st3 b c
s
d
m o k l t3 te a
s
st3
m o k l e t 3 t
m o k tel
st3 st3 4
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
NOMOR QUAD
st3 st3
e t 3 st
m o k tel
m o k tel
WARNA ISOLASI DASAR PAIR GANJIL
PAIR GENAP
A
A
st3 B
m o k l te 1 2 3 4 5
e t 3 st
Putih Putih Putih Putih Putih
m o k l te
Biru Orange Hijau Coklat Abu-abu
st3
m o k l te
DALAM
Merah Merah Merah Merah Merah
m o k l te
SATUAN
st3
m o k tel
B Hitam Hitam Hitam Hitam Hitam
st3
m o k l te m o k l te
b). Lima quad berurutan mulai dari nomr 1 (satu) sampai nomor 5 (lima), dipilin bersama sama membentuk satu satuan dasar atau atau satuan 10 (sepuluh) pair yang kompak.
st3
st3
m o k tel
st3 1
5
2 4
m o k tel
st33
m o k tel m o k tel
st3
st3
m o k tel m o k tel
Kode warna dari isolasi penghantar untuk tiap satuan dasar harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : - Masing-masing satuan dasar ditandai dengan pita pengikat berwarna dengan tebal kira-kira 0,05 mm dan lebar kira-kira 3 mm yang di lilitkan pada masing-masing satuan tersebut. - Warna pita pengikat satuan dasar awal pada setiap lapisan diawali dengan pita berwarna merah, dan satuan berikutnya berwarna putih dengan pita berwarna putih dan kuning secara bergantian. Bila kabelnya hanya terdiri dari satu satuan dasar maka pengikat satuan dasar dari inti kabel tersebut berwarna putih. Untuk kabel kapasitas 10” tisak perlu dipasang pita pengikat satuan dasar, karena hanya satu satuan dasar. - Ada juga pengikat satuan dasar yang berwarna sesuai dengan kode warna urat kabel, yaitu: BIRU, ORANGE/JINGGA, HIJAU, COKLAT, ABU-ABU Susunan kabel seperti itu adalah kabel lama dan sudah tidak digunakan lagi.
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
Sejumlah satuan dasar dipilin membentuk unit yang simetris dan kompak tergantung dari pada kapasitas kabel, permulaan dari inti keluar seperti pada gambar berikut ini.
st3
m o k tel
st3 5
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k tel
st3
SATUAN DASAR 10 PAIR
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
st3
s
m o k tel
3t
m o k el
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
1
st3
m o k l 2e t m o k tel
20 PAIR
st3
m o k l e t t3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
st3
m o k tel
2
m o k l te 3
st3
4
m o k tel m o k l te
UNIT DASAR (10 PAIR)
1
2
s3 t3
30 PAIR
st3
m o k l te 1 2 3
4
m o k tel
st3
40 PAIR
m o k el
st3 60 PAIR
t 3 t s
m o k l e t 3 t
s
80 PAIR
s
st3
5
50 PAIR
s
e t 3 st
1
QUAD (2 PAIR)
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k l te
st3 st3
100 PAIR
st3 st3 6
m o k tel
st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
e t 3 st
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
SATUAN DASAR 50 PAIR
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
150 PAIR
st3
m o k l te
SATUAN DASAR 100 PAIR
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k tel
m o k l e 3 t3 4 t s 1
2
200 PAIR
st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 7
e t 3 st
m o k l te m o k tel
st3 1
2
s3 t3 300 PAIR
st3 st3 st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
SATUAN DASAR 100 PAIR
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
e t 3 st st3 st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 8
m o k l te m o k tel
e t 3 st st3 st3 st3 st3 st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
IV. TUGAS PRAKTEK
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
1. PRAKTEK KONSTRUKSI KABEL
m o k l te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
m o k l te
Prosedure Praktikum a. Persiapan alat dan bahan - Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan cek fungsi alat dan ketepatan bahan praktek b. Pengupasan Kabel - Kupas Pe luar kabel sepanjang 30 cm dengan menggunakan pisau - Potong armouring baja sepanjang 5 cm dari jarak batas kupasan Pe luar dengan menggunakan gergaji besi dab tang. - Kupas Pe dalam sepanjang 5 cm dari batas kupasan armouring baja dengan menggunakan pisau, c. Ikat pita unit pada unit kabel tersebut supaya tidak terburai. d. Bersihkan jelly yang ada pada urat kabel dengan kain lap dan bensin e. Lakukan pengamatan konstruksi kabel tersebut yang meliputi sb : - Bagian-bagian konstruksi - Kapasitas kabel - Kode-kode warna unit, sub unit, dan isolasi urat kabelnya f. Buatlah gambar penampang memanjang (samping)/gambar dimensi Dari kontruksi kabel tersebut.
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te m o k l te m o k tel
g. MONTASE Montase adalah pekerjaan memisahkan pair, quad, unit maupun sub unit dari kabel baik Kabel udara maupun kabel tanah dengan menggunakan benang atau isolasi dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan terminasi dan mencegah terjadinya tertukarnya pair satu dengan lainnya. Langkah kerja - potong kabel sepanjang 30 cm - ukurlah kabel 15cm kemudian ujung lain diukur 15cm - kupas kulit kabel sepanjang 20 cm - potong aluminium foil 3 cm dari pangkal potongan - potong pembungkus inti 3 cm dari pangkal potongan - pisahkan tiap pair kurang lebih 1,5 cm dari pangkal kupasan - mulailah melilitkan benang dengan simpul pangkal sampai percabangan unit. - setelah sampai percabangan unit maka lilitkan lima kali kesatu lalu tarik simpul pangkalnya. - lanjutkan lilitan pada unit satu sampai lima lilitan. - setelah lima lilitan lalu pair ke 10 dikeluarkan, kemudian pair ke 9, 8, sampai pair pertama. - setelah pair kesatu dililit kemudian akhiri dengan simpul mati
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 9
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
Gambar. Konstruksi dan Montase Kabel
e t 3 st st3
2. PRAKTIKUM PERHITUNGAN URAT KABEL
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k l te
m o k tel
st3
st3
b. KESELAMATAN KERJA Untuk menghindari hal- hal yang tidak di inginkan dalam bekerja mohon diperhatikan hal- hal sebagai berikut: - hati- hati dalam memotong kabel dengan gergaji. - hati- hati dalam mengunakan cuter pada saat mengupas kabel. c. Dari pengamatan kabel tersebut tentukan Unit dan warna pita, sub Unit dan warna pita, quad dan warna isolasi urat kabelnya, kabel yang berkapasitas 100 “, 300 “ , 600 “ dan 1000 “ (kalau tidak ada lakukan pengamatan dari 3 jenis kabel dengan kapasitas yang berbeda) dari no. pair sbb : 3, 5, 9, 10, 13, 14, 25, 36, 99, 101, 119 dan 300. 355, 313, 414, 444, 521, 555, 597, 600, 777, 789, 818, 922, 978, 999, 1000
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k l te
Prosedure Praktikum a. Untuk melakukan perhitungan urat kabel maka kabel harus dikupas terlebih dahulu dan diperhatikan urat kabelnya. Untuk melakukan pengupasan kabel diperlukan alat dan bahan sebagai berikut : Alat : - Cuter 2 buah - Tang potong 2 buah - Tang kupas 2 buah 1 buah
- Gergaji Bahan : kabel tembaga multi pair
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 10
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l te
m o k l te
Hari/ Tanggal Praktek
st3
Nama
st3
m o k l te
: ...................................................................................
st3
st3
: ...................................................................................
No. Mahasiswa
: ...................................................................................
Partner Nama/No.Mhs
: 1. .................................., No. Mhs : ..........................
m o k l te
m o k l te
2. .................................., No. Mhs : ..........................
st3
Nama Asisten Paraf Asisten
m o k tel
st3
st3
: ..................................................................................
m o k l te
: .................................................................................
m o k tel
Data-Data Hasil Praktek :
m o k tel
...............................................................................................................................
st3
m o k l te
st3
st3
m o k tel
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
m o k tel
m o k tel
m o k tel
...............................................................................................................................
st3
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
lkom
3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
MODUL I
m o k l e t 3
3
m o k tel
V. LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM WIRELINE
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k l te
m o k l e t 3 t
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
st3
s
st3
m o k l te
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l te
...............................................................................................................................
s
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k l te
................................................................................................................................
m o k tel
st3
m o k tel
st3 11
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
MODUL II
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
II. PERALATAN DAN BAHAN a. Gergaji besi b. Tang Kombinasi c. Tang Potong d. Pisau (Cutter) e. Obeng f. Multi Meter g. Megger h. Kabel i. Kain Lap (majun) j. Bensin
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
PENGUKURAN SALURAN JARINGAN
st3
m o k l te
I. TUJUAN : Setelah melakukan praktikum diharapkan mahasiswa dapat : a. Mengukur Continuitas Kabel b. Mengukur Tahanan Jerat/Loop Kabel c. Mengukur Tahanan Isolasi urat Kabel d. Mengukur Redaman Kabel
m o k l 3 te
e t 3 st
st3
st3
III. TEORI DASAR
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
PENGUKURAN JARINGAN KABEL Pengukuran elektris adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris yang dimiliki oleh setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum maupun pada saat instalasi dan masa pemeliharaan. Tujuan pengukuran kabel adlaah untuk mengetahui kondisi dari suatu jaringan kabel apakah baik atau tidak, dan untuk penetuan baik atau tidaknya kondisi jaringan kabel terswebut maka hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang telah ditentukan. Pengukuran jaringan kabel pada hakekeatanya merupakan bagian dari pemeliharaan preventif dan korektif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi jarignan kabel tersebut baik atau tidak.
st3
st3
m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
A. Macam macam pengukuran jaringan kabel Menurut fungsinya : 1. Pengukuran uji terima material kabel 2. Pengukuran di pabrik adalah pengukuran yang dilaksanakan di pabrik sebelum kabel tersebut dikirim ke gudang lokasi pembangunan
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 12
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
3. Pengukuran di gudang Adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat material telah tiba di gudang Pengukuran di lapangan / lokasi Adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat material tiba di lokasi pembangunan / di lapangan. 4. Pengukruan saluran final test (uji akhir) Adalah pengukuran yang dilakukan oleh kontaktor dibawah pengawasan Waspang terhadap hasil pekerjaan pembangunan jaringan kabel yang telah selesaid ilaksanakan. Hasil ukur harus memenuhi standar nilai yang telah ditentukan Pengukuran saluran acceptance test (uji terima) Pengukuran yang dilakukan oleh team uji terima PT TELKOM terhadap hasil pembangunan jaringan kabel yangtelah selsesaid ilaksanakan oleh kontraktor Uji terima silaksankaan setelah uji akhir oleh kontraktor memenuhi standar nilai yang telah ditentukan 5. Pengukuran rutin Adalah pengukuran yang dilaksanakand alam rangka pemeliharaan preventif, yang dilakukan secara periodic dan teratur terhadap seluruh jaringan kabel Pengukruan rutin ini biasanya dilakukan melalui meja ukur, yang bisa digunakan secara manual maupun otomatis Pengukuran insidentil (gangguan) Adalah pengukuran yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan korektif terhadap jaringan kabel yang mengalami gangguan Menurut materi yang diukur 6. Pengukuran kontinuitas penghantar Untuk mengetahui apakah secara elektris urat urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tidak terputus 7. Pengukuran tahanan jerat (loop) Untuk mengetahui haraga tahanan saluran 8. Pengukuran tahanan isolasi Untuk mengukur besarnya kebocoran listrik yang terjadi antara urat yang diukur degnanuratlainnya maupun antara urat yang diukur dengan tanah 9. Pengukuran tahanan screen (aluminium foil) Untuk mengetahui kondisi kabel dari adanya tegangan induksi. Screen kabel berfungsi untuk melindungi kabel dari tegagnan asing, apakah itu tegangan asing extern maupun tegangan asing intern 10. Pengukuran redaman saluran Untuk mengetahui berapa dB daya yang dikirim hilang dalam saluran 11. Pengukuran redaman bicara silang Untuk mengetahui sampai berapajauh nilai ikut degnan suatu saluran bila saluran lain dalam kabel itu sedang dipakai Ada 2 macam jenis redaman bicara silang NEXT (Near End Cross Talk) = Redaman bisara silang ujung dekat FEXT (Far End Cross Talk) = Redaman Bicara SIlang Ujung Jauh Pengukuran redaman terhadap frekwensi (Frequency Response)
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 13
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
st3
m o k l e t 3 t
s
st3
B. Tata Cara Pengukuran
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l te
m o k l te
st3
1] Pengukuran Continuitas Pengukuran Continuitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara elektris urat-urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tidak terputus. Alat-alat ukur digunakan: - Continuity Tester - AVO meter - Headphone. - Bahan yang digunakan: - Screen kabel - kabel Cara Pengukuran:
st3
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
Head phone
m o k l e t 3
3
m o k tel
e t 3 st
Untuk mengetahui karakteristik saluran apakah salruan yang diukur merupakan filter (memblok suatu frekwensi) atau tidak 12. Pengukuran impedansi saluran Untuk mengetahui pakah nilai impedansi saluran sesuai atau tidak degnan impedansi input/output dari suatu peralatan. 13. Impedansi ini tidak dapat diukur langsung, namun harus dihitung dari hasil pengukuran impedansi : Impedansi terbuka Impedansi hubung singkat
m o k l 3 te
3
e t 3 st
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k tel
Line Komunikas
st3
sel yang dites
st3
Screen kabel
st3
m o k l te
sel yang dites
m o k l e t 3 t
s
Multimeter Ohm meter
m o k l t3 te
m o k tel
m o k l te
Catatan : Urat a dan b tidak boleh Cross 1 urat NC (no connect) berarti kesalahan 1 pair.
s
st3
m o k tel
st3 st3 14
m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
2] Pengukuran Tahanan Jerat (LOOP) Pengukuran LOOP ini dimaksudkan untuk mengetahui harga Tahanan Saluran. Harga Tahanan (Resistance) suatu penghantar dihitung secara teoris dengan Rumus: R = besar tahanan dalam ohm ( ) 1. l = panjang saluran dalam meter (m) R = ________ = baca rho : tahanan jenis untuk tembaga q diambil 0.0175 q = luas penampang kawat (mm2) Dengan demikian harga Tahanan R berbanding lurus dengan panjang saluran dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat. Artinya: Bila panjang (l) makin besar harga R makin besar, bila penampang (q) makin besar harga R makin kecil.
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Alat-alat ukur digunakan: - Wheatstone Bridge - AVO meter. Bahan yang digunakan: - Kabel - Kawat Cara Pengukuran:
m o k tel
m o k l e t 3
st3
m o k tel Screen kabel
m o k tel
st3 st3 st3
sel yang dites
st3
Multimeter
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel m o k tel
Harga Standar: Seperti diuraikan di atas Tahanan tergantung dari panjang saluran dan diameter kawat, untuk itu diambil harga standar dalam 1000 meter (1 km). Diameter kawat Tahanan (Km) 0,4 mm 300 ohm/Km 0,6 mm 130 ohm/Km 0,8 mm 73 ohm/Km 0,9 mm 58 ohm/Km 1,0 mm 46 ohm/Km
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Konversi hasil ukur menjadi Harga Tahanan/Km 1000 (pjg yang diukur) x hasil ukur = Ohm/km Untuk saluran dengan LC masing- masing ditambah 4 Ohm.
s
st3
m o k tel
st3 15
m o k tel
st3
st3
st3 st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
Rb
Rb
b
Tanah
m o k l te Rb
st3
st3
m o k l te
m o k l te
st3
Rb adalah tahanankebocoran listrik
Tanah
Alat-alat ukur yang digunakan: Megger Insulation Tester.
st3
st3
m o k l te
m o k l te
Cara Pengukuran: Setiap urat yang tidak diukur dibending (disatukan) termasuk dengan Screen, kecuali urat yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dengan tegangan tembus searah (DC) 500 Volt.
m o k l e t 3
3
m o k tel
e t 3 st
3] Pengukuran Tahanan Isolasi Pengukuran ini dimaksudkan untuk mengukur besarnya kebocoran listrik yang terjadi antara urat yang diukur dengan urat lainnya maupun antara yang diukur dengan tanah. Dalam setiap saluran terdapat kebocoran listrik sbb:
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k tel m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k tel
st3
Ground
st3
Megger 500 Volt DC
m o k l te
Screen
st3
Dibendel jadi satu dan di grounding
Yang akan diukur
st3
m o k tel
m o k tel
st3
Yang akan diukur dilepas dari Bending
m o k l e t 3 t
m o k tel
m o k tel m o k l te
Hasil ukurnya menunjukan kebesaran listrik yang terjadi pada urat yang diukur terhadap urat lainnya dan terhadap tanah (a/t: b/t: a/b).
st3
s
st3
Harga Standar Harga tahanan isolasi saluran tergantung pada panjang kabel. Maka makin panjang kabel kebocoran makin banyak sehingga hasil ukur makin kecil (nilai kebocoran makin besar). Catatan: 1. Kabel dalam haspel (belum ditanam dan belum diterminasi) Risolasi = 10.000 Mega Ohm/Km. 2. Kabel sudah terpasang dan diterminasi harga standarnya adalah minimum 1.000 Mega Ohm. 3. Hasil ukur dikonversi menjadi panjang 1.000 m.
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 16
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
m o k tel
st3
Rumus:
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
Panjang Sal yang diukur x Hasil Ukur (Mega Ohm)
m o k l te
m o k l e t 3 t
R Isolasi =
1000
st3
s
m o k l te
st3
m o k l te
4] Pengukuran Redaman Saluran Redaman saluran diartikan adalah sebagai kerugian Daya yang terjadi dalam saluran. Satuan redaman adalah dB (dibaca: deci Bell), pengukuran redaman dimaksudkan untuk mengetahui berapa dB Daya yang dikirim hilang dalam saluran.
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
st3
e t 3 st
st3
m o k l te
st3
Ujung Kirim Po (Daya output) Pi (Daya Input) Vi (Tegangan Input)
m o k l te
Ujung Terima
st3
Vo ( Tegangan Output )
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k tel
Redaman Saluran = 10 log Po dB atau 20 log Vo dB Pi Vi 10 log Po = 10 log Po – log Pi Pi Bila Po > Pi artinya pada saluran terjadi penguatan, sebaliknya bila Po < Pi maka dalam saluran terdapat redaman. Dirumuskan bahwa: REDAMAN SALURAN = IMAGE ATTENUATION LOSS + FEEDING CURRENT dB IMAGE ATTENUATION adalah redaman yang terjadi akibat dari sifat-sifat saluran yang tergantung dari jenis/bahan-bahan saluran. Image Attenuation adalah Harga Redaman yang terukur pada saat pengukuran redaman dilakukan. Image Attenuation = LINE LOSS x K K = 0,675 x D -0, 25 K adalah faktor pengali, yang terjadi karena jenis bahan dan D adalah diameter kawat dalam milimeter. LINE LOSS adalah redaman yang terjadi akibat karakteristik dari besaranbesaran saluran.
st3
st3
st3
st3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l e t 3 t
s
LINE LOSS = L/N
s
Saluran tanpa L.C =
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l te
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
… tanpa loading coil
0,686
= Phi = 3,14 f = frekuensi (Hz)
m o k tel
st3
st3
. f . Ro .
Co
dB / Km
st3
Ro = Tahanan Loop (Ohm/Km) Co = mutual kapasitance (F/Km)
st3 17
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
3
3
m o k tel
st3
m o k tel
LINE LOSS FAKTOR K DAN IMAGE ATTENUATION LOSS
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k l te
Diameter (milimeter)
Faktor K
0,4 0,6 0,8 1,0
1,10 1,00 0,93 0,87
Tanpa LO dB / Km Line Im. Loss Att 1,686 1,855 1,110 1,110 0,873 0,811 0,660 0,575
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
Dengan LC dB / Km Line Im. Loss Att 1,260 1,386 0,560 0,560 0,340 0,216 0,210 0,183
m o k l te
m o k l te
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
Harga Image Attenuation di atas yang dipakai sebagai standar pengukuran Feeding Current Loss adalah kerugian yang diakibatkan adanya tegangan Catu Sentral. Besarnya PCL tergantung dari besar catuan sentral.
st3
FEEDING CURRENT LOSS: Untuk Catuan Sentral 48 Volt =
m o k tel
st3
STANDAR FCL: Diameter mm 0,4 0,6 0,8 1,0
m o k tel
st3
m o k tel
R. Loop x 4, 343 dB 1000
Catuan STO 40 Volt 1,629 0,706 0,396 0,250
m o k tel
st3
Catuan STO 60 Volt 1,308 0,565 0,317 0,200
st3
m o k tel
Alat ukur yang digunakan: Crosstalk meter terdiri dari 2 unit: 1. Unit Oscillator (pembangkit nada) 2. Unit Level meter (alat ukur dengan skala dB) 3. Cara Pengukuran: * Cara Langsung: Bila kedua unit tersebut diatas dapat dipisahkan dan dapat bekerja sendiri.
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
nada
st3 st3
st3
R. Loop x 4, 343 dB R. Loop = Tahanan Jerat 800
m o k tel
Untuk Catuan Sentral 60 Volt =
st3
m o k tel
st3 st3 18
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
m o k tel
Oscillator dari pada : Level Mic di set pada: Frekuensi : 500 Hz Frekuensi : 800 Hz Level : 0 dB R. dalam : 800 Ohm tanpa Loading Coil R. dalam : 600 Ohm tanpa Loading Coil R. dalam : 1200 Ohm dengan Loading Coil R. dalam : 4203 Ohm dengan Loading Coil Hasilnya adalah IMAGE ATTENUATION
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te nada
8
m o k tel
st3
m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k l te
st3
st3
m o k l te
st3
m o k l te
S1
m o k tel S2
st3
m o k tel
st3
m o k tel
S3
3t
3
m o k tel
e t 3 st
* Cara Tidak Langsung: Pengukuran dilaksanakan secara tidak langsung, yaitu dengan bantuan salah satu saluran yang telah diketahui harga redamannya. Cara ini dipakai bila kedua unit Oscillator dan level meter tidak bisa dipisahkan.
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k el
m o k l te
m o k l e t t3
S1 + S2 = X dB … (1) S1 – S3 = Y dB …(2) S2 + S3 = Z dB …(3)
s
m o k tel
=> dari (1) dan (2) X – S2 + S3 =Y S3 = Y – X + S2
st3
st3
m o k tel
dari (2) dan (3) => S1 = X – S2…..(5) S2 + Y – X + S2 = 2 2 S2 = Z – Y + X dari (4) dan (5) didapat: 2–Y+X Z–Y+X S2 = 2 ……(4) S2 = X 2 Dengan demikian saluran pembantunya adalah S1 yang selalu dipakai untuk pengukuran saluran-saluran yang lain.
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Harga Standar: A. Harga standar redaman saluran tergantung pada diameter kawat dan panjang saluran tersebut. B. Makin panjang saluran redaman makin besar, makin besar diameter kawat redaman makin kecil. C. Harga Standar pengukuran redaman saluran adalah harga Image Attenuation Loss.
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 19
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
LINE LOSS FAKTOR K DAN IMAGE ATTENUATION LOSS Diameter Factor Tanpa LC dB/Km Dengan LC dB/Km Mm K Line Loss Image Att Line Loss Image Att 0,4 1,10 1,686 1,855 1,260 1,386 0,6 1,00 1,110 1,110 0,560 0,560 0,8 0,93 0,873 0,811 0,340 0,316 1,0 0,87 0,660 0,575 0,210 0,183
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
LOADING COIL YANG DIPAKAI Lo : 8 mH Ro : 7 Ohm So : 1.500 meter Sedangkan untuk keperluan Operasi : dipakai pedoman sbb : REDAMAN SALURAN = IMAGE ATTENUATION + FEEDING CURRENT LOSS…..dB/Km
m o k l 3 te
st3
m o k l te
st3
m o k l te
st3
m o k l te
Pengukuran Redaman dengan Avometer Yang akan kita bahas adalah redaman saluran.Redaman saluran adalah kerugian daya yang dialami sepanjang saluran. Penyebab redaman adalah karena adanya parameterparameter kelistrikan pada saluran yaitu: - Resistansi (ohm) - Induktansi (henry) - Capasitansi (farad - Conduktansi (mho) Redaman di dalam saluran adalah gabungan antara resistansi,indukansi,capasitansi,conduktansi.
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
SIFAT DAN STANDART NILAI REDAMAN A. Redaman adalah kerugian daya sepanjang saluran B. Makin panjang saluran maka redaman makin besar C. Makin kecil parameter penghantar maka redaman makin besar D. Makin buruk isolasi penghantar maka redaman makin besar E. Makin besar redaman maka mutu saluan makin jelek F. Besar kecilnya redaman bergantung pada diameter penghantar dan mutu isolasinya
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
STANDART NILAI REDAMAN Diameter kabel Redaman (mm) (dB/km)
3
m o k l te
3
m o k tel
0,4 0,6 0,8
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
3,45) 1,82 1,24
st3 st3 20
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
PENGUKURAN REDAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMETER Redaman yang kita ukur adalah bermacam-macam.antara lain : A. Redaman Tegangan ( V), B. Redaman Arus ( I ) C. Redaman daya( p) Untuk melakukan pengukuran redaman maka kita harus A. Mengukur terlebih dahulu berapakah besarnya tegangan,arus,dan daya awal atau biasanya adalah autput sentral. B. Kemudian ukur arus,tegangan dan daya pada akhir jalur kabel. C. Kemudian masukkan hasil pengukuran tadi pada rumus-rumus berikut Redaman tegangan ( v = 20 log V1 ) db V2 Redaman arus ( I = 20 log I2 ) db Redaman arus I1 Redaman daya ( p= 20 log P2 ) dB :dimana P2 V1 =tegangan autput sentral v2 =tegangan akhir saluran I1 =Arus autput sentral 2 =Arus akhir saluran P1 =Daya autput sentral 2 =Daya akhir saluran
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
CONTOH PENGUKURAN REDAMAN Pengukuran redaman saluran dari sentral sampai soket Pengukuran redaman tegangan di soket misal dari hasil pengukuran didapatkan: V1 :30,1 vdc V2 :25,6 vdc v=20 log 25,6 = -1,377 dB 30,1 Pengukuran redaman arus di soket misal dari hasil pengukuran didapatkan: I1 : 30 mA I2:24,5 mA I = 20 log 24,5 =-1,75 dB 30
st3
st3
m o k tel
m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
s
Pengukuran redaman daya di soket misal dari hasil pengukuran didapatkan p1 :900 w p2 :627,2 w p= 10 log 627,2 = -1,56 dB 900 KETERANGAN : rumus dari daya adalah: V2.I2 V1.I1
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3 21
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3 st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
3
e t 3 st
m o k tel
3
3
3
m o k tel
IV. TUGAS PRAKTIKUM
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
1. PRAKTEK PENGUKURAN CONTINUITAS
m o k l te
m o k l e t 3 t
Head phone
Line Komunikas
s
sel yang dites
st3
m o k l te
st3
m o k l te
Screen kabel
m o k l te
m o k l te sel yang dites
st3
Multimeter Ohm meter
st3
m o k l te
st3
m o k l te
Gambar Cara Pengukuran
m o k l e t 3
3
st3
e t 3 st
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Prosedure Praktikum a. Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan b. Gunakan alat ukur multimeter dengan saklar pada audio c. Salah satu probe dihubungkan ke urat kabel sebagai master d. Probe yang lain dihubungkan dengan urat kabel yang diukur e. Ujung jauh kabel di short berpindah-pindah sesuai dengan urat kabel yang diukur pada ujung dekat f. Bila kabel continue akan terdengar suara dari alat ukur g. Bila alat ukur tidak mempunyai audio dapat digunakan dengan cara yang sama dengan mengukur tahanan (menggunakan Ohm meter)
st3
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel
Standard Nilai Continuitas : - Apabila kabel continue adalah OK - Apabila kabel tidak Continue adalah NO OK
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
2. PRAKTIKUM MENGUKUR TAHANAN LOOP (JERAT) Screen kabel
s
sel yang dites
m o k l t3 te
Multimeter
s
st3
st3
m o k l te
Gambar Cara Pengukuran
m o k tel
st3 22
m o k tel
st3
st3
st3 st3 st3
m o k tel
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
Prosedure Praktikum a. Atur tombol (Batas Ukur) multi meter pada Ohm besarnya sesuaikan dengan yang diukur b. Ujung jauh dari urat kabel di short (disambung) c. Hubungkan kedua probe pada ujung dekat kedua urat kabel d. Besarnya tahanan jerat akan nampak pada alat ukur e. Apabila hasil nilai harganyanya tidak terbaca atur batas ukur pada Multimeter. Standard Tahanan Jerat (Loop) :
m o k l e t 3 t
s
0,4 mm 0,6 mm 0,8 mm 0,9 mm 1,0 mm
st3
st3
300 ohm/Km 130 ohm/Km 73 ohm/Km 58 ohm/Km 46 ohm/Km
m o k l te
st3
m o k l te
m o k l te
st3
st3
3. PRAKTEK MENGUKUR TAHANAN ISOLASI
m o k tel
m o k tel
Setiap urat yang tidak diukur dibending (disatukan) termasuk dengan Screen, kecuali urat yang akan diukur. Pengukuran dilakukan dengan tegangan tembus searah (DC) 500 Volt.
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
Screen
m o k l e t 3
e t 3 st
m o k l
Yang akan diukur
m o k el
Dibendel jadi satu dan di grounding
t 3 t s
st3
m o k tel
Yang akan diukur dilepas dari Bending
Ground
lkom
3 te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
m o k l e t 3 t
Megger 500 Volt DC
st3
Gambar cara mengukur tahanan isolasi
Prosedure Praktikum
s
st3
m o k l te
a. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan b. Salah satu ujung kabel dikupas dan dibendel menjadi satu sedang ujung yang lainnya dibiarkan terbuka (open) dan tidak ada yang boleh dishort. c. Salah satu probe dihubungkan pada bundelan kabel tersebut sedangkan probe yang lain dihubungkan pada urat kabel yang akan diukur d. Atur alat ukur megger pada posisi output 500 Volt DC e. Pengukuran dilakukan satu persatu samapa dengan pair yang terakhir
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 23
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
m o k l e t 3
3
m o k tel lkom
3 te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
f. Bila angka pada alat ukur berubah-ubah ambil angka yang paling lama perubahannya. g. Pengaruh tahanan isolasi pada kelistrikan adalah adanya pengurangan arus pada kabel tersebut (drop arus). Standard nilai tahanan isolasi : Harga tahanan isolasi saluran tergantung pada panjang kabel. Maka makin panjang kabel kebocoran makin banyak sehingga hasil ukur makin kecil (nilai kebocoran makin besar). Catatan: a. Kabel dalam haspel (belum ditanam dan belum diterminasi) R isolasi = 1 0.000 Mega Ohm/Km. b. Kabel sudah terpasang dan diterminasi harga standarnya adalah minimum 1.000 Mega Ohm. c. Hasil ukur dikonversi menjadi panjang 1.000 m.
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Rumus: R Isolasi =
st3 st3
m o k l te
m o k l te
st3
st3
m o k tel
1000
4. PRAKTIKUM MENGUKUR REDAMAN KABEL
s
st3
st3
Prosedure Praktikum a. Mengukur terlebih dahulu berapakah besarnya tegangan,arus,dan daya awal atau biasanya adalah autput sentral. b. Kemudian ukur arus,tegangan dan daya pada akhir jalur kabel. Pengukuran redaman saluran dari sentral sampai soket Pengukuran redaman tegangan di soket misal dari hasil pengukuran didapatkan: V1 :30,1 vdc V2 :25,6 vdc
m o k tel
m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
st3
c. Kemudian masukkan hasil pengukuran tadi pada rumus-rumus berikut Redaman tegangan ( v = 20 log V1 ) db V2 Redaman arus ( I = 20 log I2 ) db Redaman arus I1 Redaman daya ( p= 20 log P2 ) dB :dimana P2 V1 = tegangan autput sentral v2 = tegangan akhir saluran I1 = Arus autput sentral 2 = Arus akhir saluran P1 = Daya autput sentral 2 = Daya akhir saluran
st3
m o k l t3 te
s
s
st3
m o k l te
d. Lihat contoh perhitungan pada teori dasar pengukuran redama
st3
m o k l te
Panjang sal yang diukur x Hasil ukur (Mega Ohm)
m o k l e t t3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 24
m o k tel
st3
st3
st3
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
st3
CATATAN :
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
1. Laksanakan pengukuran Continuitas pada kabel mulai kapasitas 10“ atau menyesuaikan kabel yang ada di Lab.
m o k l te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
m o k l te
2. Lakukan pengukuran tahanan Loop/Jerat sampling 40 % dari kapasitas kabel yang diukur
s
st3
st3
3. Laksanakan pengukuran tahanan isolasi pada kabel kapasitas 10“ atau menyesuaikan kabel yang ada di Lab. 4. Laksanakan pengukuran di lingkungan kampus AKATEL Pwt
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 25
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3 st3 st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
m o k l te
Hari/ Tanggal Praktek : ................................................................................... Nama
st3
st3
: ...................................................................................
s
No. Mahasiswa
: ...................................................................................
Partner Nama/No.Mhs
: 1. .................................., No. Mhs : ..........................
m o k l te
m o k l te
2. .................................., No. Mhs : ..........................
st3
Nama Asisten Paraf Asisten
m o k tel
st3
st3
: ..................................................................................
m o k l te
: .................................................................................
m o k tel
Data-Data Hasil Praktek :
m o k tel
...............................................................................................................................
st3
m o k l te
st3
st3
m o k tel
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
m o k tel
m o k tel
m o k tel
...............................................................................................................................
st3
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
lkom
3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
MODUL II
m o k l e t 3
3
m o k tel
V. LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM WIRELINE
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k l te
m o k l e t 3 t
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
st3
s
st3
m o k l te
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l te
...............................................................................................................................
s
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k l te
................................................................................................................................
m o k tel
st3
m o k tel
st3 26
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
MODUL III
e t 3 st st3
PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR
m o k l e t 3 t
st3
m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
I. TUJUAN Setelah praktikum diharapkan mahasiswa dapat : a. Menggunakan SSK (Sarana Sambung Kabel) dengan baik dan benar b. Mengupas, menyambung dan membungkus urat kabel menggunakan SSK c. Melaksanakan penyambungan Kabel seseuai dengan ketentuan yang berlaku.
m o k l 3 te
s
m o k l te
II. PERALATAN DAN BAHAN
st3
st3
m o k l te
st3
m o k l te
Perkakas yang diperlukan untuk melaksanakan penyambungan kabel antara lain : No. Nama Perkakas Jumlah Ket 1. Meteran 1 bh 2. Pisau kabel 1 bh 3. Pengupas isolasi konduktor 3 bh 4. Kniptang 2 bh 5. Kombinasi tang 1 bh 6. Crimping tool (tergantung alat sambung konduktor yang 1 set dipakai) 7. Tangkai gergaji besi 1 bh 8. Mata gergaji besi 1 bh secukupnya 9. Kompor las atau brander L.P.G 1 bh 10. Tabunhg L.P.G dengan isinya 1 set 11. Kunci pas atau kunci Inggris 12 Tool Kit Bag SSK Mekanik 1 Unit
3
m o k tel
3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
III. TEORI DASAR
lkom
3 te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
m o k l e t 3 t
A. PENYAMBUNGAN KABEL UDARA DENGAN SSK PANAS KERUT Uji Terima Awal Uji terima awal dilakukan sebelum penyambungan dan guna memastikan apakah kabel yang akan disambung dalam kondisi baik atau tidak. Keselamatan Kerja Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka pelaksanaan penyambungan kabel udara harus waspada dan memperhatikan hal-hal berikut : Hati-hati waktu pemanasan Bila bekerja dengan api terbuka pakailah sarung tangan Jangan terlalu dekat dengan api Jangan bergurau saat bekerja Ikuti petunjuk guru pembimbing
st3
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
s
st3 st3 27
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
Memisahkan kawat penggantung dari kabel Pisahkan kawat penggantung dari kabelnya dengan cara menyayat leher dari kabel memakai pisau kabel sepanjang 30 cm (dari titik sambung 15 cm ke kanan). Untuk kabel yang berkapasitas besar sayatan 50 cm (dari titik sambung 25 cm ke kiri dan 25 cm ke kanan). Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
3
3
m o k l te
3
m o k l te
e t 3 st st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3
st3
st3 st3 st3 st3
Gambar : Pemisahan Kawat Penggantung dan Penyambungan Kawat Penggantung
m o k tel
m o k tel
Cara Penyambungan Sebelum diuraikan cara penyambungan lebih lanjut perlu dijelaskan tempat dimana kabel udara akan disambung, yaitu : Tempat sambungan diantara tiang Tempat sambungan dekat dengan tiang Sudah tentu cara penyambungannya akan berbeda terutama penyambungan kawat penggantungnya. Menentukan posisi sambungan : Pertama-tama potong bagian kabel yang rusak pada ujung kabel yang disebabkan oleh penarikan. Berilah tanda pada kedua ujung kabel udara yang hendak disambung 15 cm panjangnya dari tanda titik sambung. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar : Pemberian Tanda Kabel Yang Akan Disambung
m o k tel
3
st3
m o k tel
e t 3 st
st3
m o k tel
st3 28
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Penyambungan kawat penggantung Apabila tempat sambungan berada diantara tiang. Dalam hal ini ada 2 cara penyambungan yaitu, Penyambungan kawat penggantung dengan mempergunakan selongsong besi dengan cara sebagai berikut : Kedua ujung kawat penggantung yang dimaksud dipotong masing-masing 15 cm, sehingga kedua ujung kawat penggantung tersebut tepat terletak pada titik sambung. Selanjutnya kedua ujung kawat penggantung tersebut dikupas PE-nya masingmasing kira-kira sepanjang ½ dari panjang panjang besi yang akan dipakai. Masukkan kedu aujung kawat penggantung yang sudah dikupas PE-nya ke dalam kedua ujung lobang dari selongsong besi tersebut, sehingga kedua ujung kawat penggantung bertemu di tengah-tengah dari selongsong besi yang dimaksud. Untuk mengepres selongsong besi tersebut dapat dipergunakan press-tang, yang sesuai atau roll sleeve comprassor. Penyambungan kawat penggantung menggunakan bulldrog grip dengan cara sebagai berikut : Kedua ujung dari kawat penggantung yang dimaksud sepanjang 30 cm diupas selubung PE-nya. Agar kawat penggantung tersebut tidak terurai, perlua kedua ujungnya diikat dengan kawat iakt. Kemudian letakkan kedu aujung kawat penggantung yang sudah dikupas tersebut sejajar sepanjang 15 cm dan jepitlah kedua kawat penggantung dengan bulldog grip sekurang-kurangnya pada 3 tempat.Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar di atas. Apabila tempat sambungan berada dekat dengan tiang ; Dalam hal kabel udara disambung dan tempat sambungannya berada dekat tiang, maka cara penyambungan kawat penggantung jauh lebih sederhana. Pada hakekatnya kawat penggantung yang dimaksud tidak disambung tapi ditambatkan pada tiang. Adapun penjelasan lebih terperinci sebagai berikut : Setelah kedua kawat penggantung dipisahkan dari kabel udara, kedua ujung kawat penggantung tersebut dikupas selubung PE-nya, seperti diuraikan di atas. Kedua kawat penggantung yang sudah dikupas selubung PE-nya, ditambatkan pada besi sekang dikedua belah sisinya seperti terlihat pada gambar berikut :
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3 st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
Gambar : Cara Penyambungan Kawat Penggantu (Tempat Sambungan Kabel Dekat Tiang)
m o k tel
m o k l te
st3 29
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3
st3
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Penyambungan Lurus Alat-alat penyambungan yang dipakai seperti telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut ,Untuk penyambungan konduktor dapat dipakai : B-wire connector UY connector dari 3 M Picabond connector dari AMP Sistim lilit solder Dan lain sebagainya Untuk penyambungan selubung PE dipakai selongsong panas kerut misalnya sistim Raychem ILS 100 terdiri atas : PE Tape 2 buah selubung metal setengah lingkaran Selonsong panas kerut Cara penyambungan Pengupasan selubung PE Dalam pekerjaan pengupoasan selubung PE harus hati-hati, jangan sampai merusak pita alumunium, apalagi sampai mengenai urat kabel.
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
Melepaskan pita alumunium Setelah ujung PE dapat dilepas menurut ukuran yang telah ditentukan, maka pita alumunium perlu dilepas dari kabel dengan arah yang berlawanan dari gulungannya. Diperingatkan jangan sampai putus atau dipotong, karena nantinya dipergunakan untuk membungkus lagi.
3t
m o k el
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
Menganyam pasangan urat kabel Dengan hati-hati tiap pasangan urat kabel dari kedua ujung kabel dilepaskan dari lapisan luar dan ujung kabel dilepaskan dimulai dari lapisan luar dan pasangan yang memakai pita pengenal, kemudian dianyam untuk menentukan urutan nomor dari pasangan urat kabel sehingga memudahkan penyambungan dan menghindarkan salah sambung. Untuk jelasnya lihat gambar berikut :
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
st3
m o k l e t 3 t
s
Gambar : Penganyaman Pasangan Urat Kabel
s
st3
m o k tel
st3 st3 30
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Menentukan posisi sambungan pasangan urat kabel. Untuk mendapatkan sambungan kabel yang rapi dan ramping perlu ditentukan posisi sambungan dari pasangan urat kabel. Hal ini tergantung dari jenis alat sambung dan selongsong penyambung PE yang dipakai. Penyambungan konduktor dimulai dari pasangan urat terakhir dari lapisan lapisan terdalam sesuai dengan anyaman seperti diuraikan di atas. Penyambungan konduktor dengan alat sambung seperti B-wire connector, UY connector isolasi urat tidak perlu dikupas, terkecuali pada sistem lilit solder isolasi urat perlu dikupas sepanjang 1 0cm. Dianjurkan memakai scrapper atau tang pengupas isolasi konduktor. Penyambungan konduktor cukup memotong kedua ujung kawat setelah dililit pada posisi sambungan yang telah ditentukan, memasukkan kedua ujung kawat yang dimaksud pada connector, lalu menjepit connector tersebut dengan crimping-tool. Untuk jelasnya perhatikan gambar berikut :
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
Gambar : Penyambungan Konduktor dengan Alat Sambung dan Penyambungan Konduktor Sistem Solder Apabila penyambungan konduktor sudah dapat diselesaikan, diatur supaya rapi kemudian dibalut dengan pita alumuniumnya lagi. Perlu dijelaskan apabila kabel yang disambung tersebut emmakai pelindung, maka sesudah kabel yang disambung tersebut dibalut dengan pita alumunium, dibalut lagi dengan lapisan pelindung. Pada umumnya lapisan pelindung tersebut terlalu pendek dan perlu disambung. Penyambungan lapisan pelindung perlu dikerjakan sedemikian rupa sehingga ada kesinambungan dari lapisan pelindung tersebut. Sesudah pembalutan baik dengan pita alumunium maupun dengan lapisan pelindung selesai, dibalut lagi dengan pita isolasi supaya kencang dan rapi.
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
st3
m o k tel
m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k tel
m o k l te
Penyambungan selongsong penutup sambungan PE Setelah pelaksanaan penyambungan kecil dapat diselesaikan tersebut dalam butir (5), maka dimulai dengan mengerjakan penyambungan selongsong penutup sambungan. Seperti telah diuraikan di atas untuk penyambungan selongsong penutup sambungan dipakai antara lain sistem Raychem tioe ILS 100.. Sambungan kabel yang telah selesai dikerjakan ditempatkan di tengah-tengah selongsong metal/alumunium sebagai perlindungan mekanis seperti pada gambar berikut :
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 31
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
Gambar : Selongsong Metal/Alumunium sebagai Perlindungan Mekanis
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
Setelah pemasangan selongsong metal/alumunium selesai, bungkuslah dengan selongsong panas kerut, tetapi aturlah sedemikian rupa sehingga selongsong metal tersebut berada di tengah-tengah selongsong panas kerut. Untuk menahan panas, bila selongsong panas kerut mulai dipanasi, kabel yang berada pada kedua ujungnya dibalut dengan pita alumunium seperti tampak pada gambar berikut
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
Pita alumunium (penahan panas) Selongsong panas kerut (sebelum dikerutkan) Selongsong alumunium/metal Sambungan kabel P.V.C tape Gambar : Penempatan Selongsong Panas Kerut dan Pita Alumunium Sebagai Penahan Panas Pekerjaan selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengerutkan selongsong panas kerut dengan cara dipanasi. Tanda untuk mengetahui bahwa pengerutan dari selongsong sudah sempurna adalah perubahan bintik warna biru pada selongsong menjadi coklat. Pekerjaan terakhir adalah mengikat sambungan kabel yang sudah selesai pada kawat penggantung dengan pita isolasi minimum 3 tempat yang kuat dan rapi, seperti pada gambar di bawah :
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 32
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
e t 3 st st3 st3
Gambar : Peningkatan Sambungan Kabel pada Kawat Penggantung
m o k l 3 te
m o k l te
m o k l te
m o k tel m o k l te m o k l te
Perlu dijelaskan bahwa pekerjaan penyambungan kabel dapat dikerjakan dibawah, tapi dapat juga dilaksanakan di atas tiang.
st3
st3
st3
Penyambungan Cabang Alat-alat Penyambungan Alat sambung konduktor (wire connector) Alat-alat yang dipakai untuk menyambung konduktor pada dasarnya sama dengan yang dipakai untuk pekerjaan penyambungan lurus seperti telah diuraikan di atas. Hanya apabila pada sambungan cabang paralel perlu adanya alat sambungan tipe lain. Cincin plastik untuk mengikat pasangat urat Selongsong penyambung PE panas kerut Selongsong penyambung PE panas kerut antara lain sistim Raychem yang disebut BOTS (Break Out Thermo Shrinkable) Selongsong ini hanya terdiri dari 1 jenis alat seperti gambar berikut :
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
st3 st3
m o k tel
m o k tel
m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3 st3
m o k tel
m o k tel
m o k l te
Gambar : Selongsong Panas Kerut BOTS
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
m o k l te
m o k l te
Perkakas Yang Diperlukan Perkakas yang diperlukan untuk pekerjaan penyambungan cabang baik jenis maupun jumlahnya sama degan perkakas yang dipergunakan untuk pekerjaan penyambungan lurus.
s
st3
m o k tel
st3 st3 33
m o k tel
st3
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Cara Penyambungan Tempat untuk membuat sambungan cabang dianjurkan hanya dekat tiang telepon. Membuat sambungan cabang diantara tiang secara teknis mungkin saja, tetapi akan mengotori rota.
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
m o k l te
m o k l te
Menentukan posisi sambungan Menentukan posisi sambungan sangat penting, karena hal ini akan menentukan berapa panjang kawat penggantung yang harus dipisahkan dari kabelnya dan titik dimana kawat penggantung harus dipotong.
s
st3
st3
Memisahkan kawat penggantung dari kabel Pekerjaan ini dilakukan dengan cara yang sama seperti uraian butir D (3). Hanya panjang kawat penggantung yang dipisahkan dari kabel, tergantung dari hasil pengukuran setelah posisi sambungan cabang ditentukan sesuai ayat (b) di atas seperti pada gambar di bawah ini :
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3
st3
Gambar : Panjang Pemisahan Kawat Penggantung dari Kabel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
Penyambungan kawat penggantung Seperti uraian tersebut di atas bahwa letak sambungan cabang dianjurkan hanya dekat tiang, maka hanya cara penyambungan kawat penggantung yang tempat sambungan berada dekat dengan tiang saja yang perlu diterangkan. Cara penyambungan tersebut di atas sama dengan cara penyambungan kawat penggantung pada penyambungan lurus kabel udara seperti diterangkan pada butir di atas.
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Penyambungan kabel Pekerjaan-pekerjaan yang harus dialkukan dalam penyambungan cabang seperti : Pengupasan selebung PE Melepaskan pita alumunium Kabel Induk Menganyam pasangan urat kabel yang akan disambung Cara pelaksanaannya sama dengan penyambungan lurus seperti telah diterangkan di atas. Setelah pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan, sebelum penyambungan konduktor dilakukan, kabel cabang lebih dulu dimasukkan kedalam ujung selongsong penyambung PE panas kerut (BOTS)
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 34
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Pekerjaan selanjutnya adalah : Pengupasan selubung PE Melepaskan pita alumunium Menganyam pasangan urat kabel kabel cabang yang hendak disambung Penyambungan konduktor pada ambungan cabang ada 2 macam : a. Ada yang dikerjakan secara parallel Artinya konduktor dari kabel induk tidak dipotong. b. Ada yang konduktor dari kabel induk dipotong dulu baru disambung dengan konduktor dari kabel cabang. Sistim penyambungan konduktor seperti halnya pada penyambungan lurus memakai : B-wire connector (Siemens) UR-Butt connector (3M) Universal picabond connector (AMP) Lilit solder Cara mengerjakan sistim penyambungan konduktor tersebut di atas telah diuraikan di muka.
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3
m o k l te
m o k l te
st3
st3
m o k l te
m o k l te
Apabila penyambungan konduktor dari kabel induk dan cabang serta penyambungan lapisan pelindung sudah diselesaiakn, diatur dan diikat dengan rapi, kemudian dibalut dengan pita lumunium kembali. Apabila ternyata pita alumunium tidak cukup, dapat ditambah dengan pita plastik.
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
Penyambungan selongsong penutup sambungan cabang Setelah pelaksanaan penyambungan cabang dapat diselesaikan tersebut butir (e), maka dimulai dengan mengerjakan penyambungan selongsong penutup sambaungan (cabang). Seperti telah diuraikan terdahulu untuk penyambungan penutup sambungan antara lain dipakai Raychem tipe BOTS 100 dan BOTS 200. Setelah penyambungan kabel (cabang) diselesaikan dan diatur rapi, selongsong penutup sambungan (BOTS) yang satu ujungnya telah dimasuki kabel cabang (lihat gambar pemisahan kawat penggantung dari kabel) ditarik ke tempat sambungan. Kemudian diatur supaya bundel sambungan kabel berada di posisi yang tepat pada BOTS seperti gambar berikut :
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Gambar : Posisi Sambungan pada Selongsong Penutup Sambungan
st3
m o k tel
st3 35
m o k tel
st3
st3 st3 st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Stelah letak dari sambungan kabel (cabang) pada selongsong penutup sambungagn (BOTS) di posisi yang benar, selongsong penutup dikatupkan (dibungkuskan) dengan pertolongan penjepit metal (metal closure channel). Pekerjaan selanjutnya adalah memanaskan selongsong tersebbut supaya mengkerut. Untuk mengetahui apakah selongsong penutup sudah mengkerut dengan sempurna dapat dilihat pada bintik-bintik pada selongsong penutup yang sebelum dipanasi berwarna biru akan berubah menjadi coklat bila sempurna pemanasannya. Pekerjaan terakhir ialah mengikat sambungan cabang tersebut pada kawat penggantung dengan isolasi PVC yang kuat dan rapi seperti pada gambar berikut :
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
Gambar : Pengikatan Sambungan Kabel pada Kawat Penggantung
st3
st3
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
Uji Terima Akhir Uji terima akhir dilakukan untuk memastikan sekali lagi apakah kabel tersebut dalam kondisi baik atau tidak setelah diadakan proses penyambugnan. Uji terima akhir dilakukan setelah penyambungan kabel udara dengan panas kerut telah selesai.
m o k tel
m o k tel
B. PENYAMBUNGAN KABEL TANAH TANAM LANGSUNG DENGAN SSK MEKANIS
st3
st3
st3
m o k tel
LANGKAH KERJA a. Umum Untuk memperoleh hasil sambungan yang baik, kabel yang disambung memiliki persyaratan elektris dan mekanis, sebelum melakukan pekerjaan penyambungan terlebih dahulu harus ditempuh langkah persiapan yang meliputi pengamanan baik bagi pekerja maupun ujung kabel, bahan dan perkakas, lubang sambung kabel dan cadangan ujung kabel (slack).
m o k l te
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
b. pengaman kerja Siapkan pengaman kerja yang terdiri dari : Tenda yang mempunyai ukuran cukup untuk melindungi pekerja dan tempat penyambungan dari pengaruh panas dan hujan. Rambu lalu lintas dan tanda lainnya yang dapat terlihat jelas dari jarak 50 meter.
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 36
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Sarung plastik lengkap dengan tali karet atau bahan sejenis untuk membungkus ujung kabel maupun sambungan yang belum selesai dikerjakan karena keadaan yang tidak memungkinkan. Lampu penerangan yang memadai apabila pekerjaan penyambungan berlangsung sampai malam hari. Penyangga statik untuk untuk menyangga kabel dalam pelaksanaan penyambungan. Pompa air dan ember untuk mengeringkan lubang sambunng. Genset 800 W- 100/220 V AC untuk keperluan penerangan, solder dan lainlain. P 3 K secukupnya.
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
c. Bahan dan perkakas Siapkan bahan dan perkakas yang diperlukan.
st3
st3
m o k l te
m o k l te
st3
st3
m o k l te
m o k l te
d. Lubang sambung kabel Siapkan lubang sambung kabel dengan ukuran dan bentuk seperti dibwah ini :
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
Gambar 1 : Lubang sambung kabel
m o k tel
m o k tel m o k tel
st3
m o k tel m o k tel
PELAKSANAAN a. Umum Langkah pelaksanaan yang meliputi pengupasan selubung hasil dari pemotongan pelindung mekanis baja, pengelupasan selubung dalam kabel, pemasangan continuity wire connector, pengaturan posisi ujung kabel, penyambungan urat-urat kabel, penyambungan continuity wire, pembalutan sambungan urat kabel, persiapan dan pemasangan selongsong, pemasangan continuity wire pelindung mekanis baja dan pemeriksaan seperti diuraikan di bawah ini disusun secara berurutan berdasarkan tahap-tahap pelaksanaan. Untuk menjamin hasil kerja penyambungan kabel yang memenuhi persyaratan mutu ellektrisbdan mekanis mutlak perlu dilaksanakan secara tertib tahap-tahap pelaksanaan berdasarkan tahap-tahap setelah selesai dikerjakan harus diperiksa untuk memudahkan ketahapan berikutnya.
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
st3
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
st3
b. Pengupasan Selubung Luar Kabel. Ukur kontonuitas dan tahanan isolasi kedua kabel yang akan disambung untuk meyakinkan kabel tersebut dalam kondisi baik. Masing masing ujung kabel yang akan disambung diluruskan dan dibersihkan dengan lap pembersih agar kabel bebas dari kotoran. Ukur kedua ujung kabel masing masing sepanjang selongsong sambung dan tandai dengan pita perekat.
s
st3
m o k tel
st3 st3 37
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
Kupas kedua ujung selubung luar kabel dimulai dari tanda tadi sampai ujung dengan gergaji besi dan pisau kabel..
m o k l e t 3 t a rn o lin g
ta n d a
b a ja
p e lin d u n g
lu a r
ta n d a
st3
m o k l te
Gambar 2 : pengupasan selubung luar kabel
s
st3
m o k tel m o k l te
Periksa pekerjaan tersebut di atas dengan teliti sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k l te
c. Pemotongan Pelindung Mekanis Baja. Potonglah pelindung mekanis baja sepanjang 2cm dari kupasan selubung luar kabel tadi dengan tidak melukai selubung dalam kabel setelah diurai dahulu. Periksa dengan teliti apakah persyaratan 1) telah dipenuhi dengan baik.
st3
m o k tel
st3
m o k tel
2 c Gambar 3 : Pemotongan Pelindung Mekanis Baja.
st3
st3
st3
st3
m o k tel
d. Pengupasan Selubung Dalam Kabel. Kupas selubung dalam kedua ujung kabel beserta lapisan alumuniumnya mulai 15cm dari kupasan selubung luar kabel sampai ke ujung ujungnya. Pengupasan tersebut jangan sampai melukai urat kabel. Lilit dan ikatkan pita kode pengenal pada masing masing unit sub unit pada pangkal kupasan selubung dalam. Pilin padat dua kali untuk tiap tiap quad pada pangkal dalam agar pasangan pasangan urat pada suatu quad tidak tertukar dengan pasangan urat paada quad yang lain.
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
st3
m o k tel
m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k tel
m o k l te
15 cm
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l t3 te
m o k l te
Gambar 4 : Pengupasan Selubung Dalam Kabel.
st3
st3
m o k l te
Bersihkan seluruh urat kedua ujung kabel tersebut dengan lap bersih sehingga memudahkan pengetesan /penyambungan urat urat kabel Periksa apakah pekerjaan tersebut diatas telah dipenuhi dengan baik.
s
st3
m o k tel
st3 38
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e. Pemasangan Continuity Wire Connector Belah selubung dalam kabel dan lapisan alumunium foil dengan alat penyobek selubung kabel sesuai table 1 no.8 sepanjang 3,5cm dan lebar 2cm. Pasangkan continuity wire conector pada lapisan selubung dalam dan lapisan aluminiumnya dari kedua ujung kabel tersebut dengan alat yang sesuai. Untuk kabel lebih besar atau sama dengan 300 pasang harus dipasang sedikitnya 2 conector pada belahan yang berlainan.
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
st3
m o k tel
e t 3 st
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3
m o k l te
m o k l te
Gambar 5 : Pemasangan continuity wire connector
st3
st3
m o k l te
m o k l te
Perlu diperhatikan bagi lapisan alumunium yang berlapis plastik, lapisan plastik tersebut harus dilepaskan terlebih dahulu agar diperoleh kontak listrik yang sempurna. Periksa pekerjaan tersebut di atas teliti sebelum melangkah pada tahap berikutnya.
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
f. Pengaturan Posisi Ujung Kabel Pasang penyangga static sambungan kemudian pasangkan kedua ujung kabel pada penyangga static. Atur posisi kedua ujung kabel tersebut sebagai berikut: - Kedua ujung kabel harus Untuk alat sambung yang menggunakan alat sekat pasangkan ring sekat tersebut sebanyak 2 buah. - Jarak antara kedua kupasan selububg dekat adaqlah 7cm lebih pendek dari panjang kontinuitas wire/bar. - Jepatkan kebel tersebut pada penyangga kotak sehingga posisi tidak berubah - Periksa pekerjaan tersebut diatas dengan teliti sebelum melangkah pada tahap berikutnya.
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
st3
m o k l e t 3 t
s
Gambar 6 : Pengaturan posisi ujung kabel
s
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3 39
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
g. Penyambungan Continuity Wire/bar Pasangkan continuity wire/bar pada continuity wire conector yang sudah terpasang pada masing masing ujung kabel. Balut belahan selubung dalam kedua ujung kabel yang sudah dipasang continuity wire/bar dengan pita rekat .
m o k l 3 te
m o k l e t 3 t
st3
m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
h. Penyambungan Urat-Urat Kabel Sambungan urat-urat kabel dimulai dari unit paling bawah untuk memudahkan penyambungn unit berikutnya dengan tidak melupakan nomor urat unit. Untuk menjaga sambungan urat urat kabel tidak terlalu besar dan memudahkan indentifikasi kembali, maka perlu diadakan pengelompokan terhadap letak atau penempatan dari connector tersebut. Penyambungan urat urat kabel dapat menggunakan connector khusus tanpa solderan atau dengan lilit. Solder yang dilindungi dengan selongsong PE yang sesuai. Periksa sambungan dengan mengukur takanan isolasi, tahanan jerat dan continuitasnya. Periksa dan ukur continuitas dan lapisan pelindung electris. Pembalutan Sambungan Urat Kabel Balut kelompok sambungan urat urat kabel secara vertikal dengan menggunakan pita rekat agar rapi dengan jarak lilitan antar pita 3cm. Balut sambungan dan continuity wire tersebut dengan lembaran plastik tembus pandang yang panjang dan lebarnyan disesuaikan dengan sambungan. Dililitkan secara longitudinal dengan tumpang tindih yang sesuai. Ikat kedua ujung balutkan plastik tersebut dengan pita rekat pada selubung dalam kabel. Masukkan bagian dalam pengisi kedalam sambungan tersebut lewat celah tumpang tindih lembaran plastik sampai seluruh rongga terisi. Tunggu bahan pengisi tersebut sampai padat. Balut sambungan yang telah diisi bahan pengisi tadi dengan pita rekat sebanyak 2 lapis. Untuk selongsong sambung yang telah disediakan lubang pengisi, pengisian bahan pengisi dilakukan setelah pemasangan alat sambung lewat lubang yang telah tersedia dan tutup rapat agar air tidak masuk melalui celah tutup tadi.
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
s
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3
st3
st3
st3 st3
Gambar : pemasangan cetakan bahan pengasa Periksa pekerjaan tersebut dengan teliti sebelum melangkah ke tahap berikutnya.
s
st3
m o k tel
st3 40
m o k tel
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
m o k l e t 3
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Persiapan Pemasangan Selongsong Sambung lubangi kedua ujung selongsong sambungan sebagai berikut: - Ukur keliling kabel dengan pita ukur yang tersedia serta lubangi selongsong tersebut dengan alat khusus sesuai hasil pengukuran. - Jika dua kabel ayau lebih kabel akan disambungkan maka jarak antara lubang harus minimal 4mm
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
Gambar 8 : pelubangan ujung selongsong
st3
st3
m o k l te
m o k l te
st3 st3
m o k l te
m o k l te
Periksa pekerjaan tersebut di atas dengan teliti sebe;um melangkah ke tahap berikutnya
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Pemasangan Selongsong Sambung Bersihkan selubung kabel yang akan ditutup dengan selongsong sambung dengan menggunakan tissue khusus .Untuk alat sambung yang dilkengkapi dengan perekat kemudian oleskan perekat tersebut pada selubung kabel yang telah dibersihkan. Balutkan pita sekat secara melingkar pada kabel yang akan tertutup oleh ujung ujung selongsong sambung sebanyak 2 lapis. Untuk alat sambung yang menggunakan rting sekat, atur posisi ring sekat disesuaikan dengan selongsong sambungnya. Kemudian balut kabel antara sekat dengan pita sekat sampai penuh dan balut dengan kertas bersih. Untuk alat sambung yang ujung penutupnya berpisah pada belahan kedua penutup ujung sebelum dipasangkan pada kabel lapisi dahulu dengan pita sekat. Periksa apakah pekerjaan tersebut diatas telah dipenuhi dengan baik. Bersihkan alur pada kedua belahan selongsong sambung dengan trichloro ethelena. Pasangkan utas sekat pada alur selongsong sambung secukupnya. Tangkupkan kedua belah selongsong sambung tersebut menutup sambungan. Untuk alat sambung yang menggunakan utas sekat , bukalah kertas pembalut sekat sebelum selongsong dipasang, untuk alat sambung yang penutup ujungnya terpisah, pasangkan penutup tersebut terlebih dahulu pada kabel. Rapatkanlah kedua belah selongsong sambungan dengan alat perekat atau bur baut, dilakukan secara merata dan bertahap. Yakinlah bahwa pekerjaan tersebut di atas telah dikerjakan dengan baik.
st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3
st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
Pemasangan continuity wire pelindung mekanis baja. Pasang continuity wire connector tiap sisi ujung kabel pada pelindung mekanis baja dengan rivet connector atau sabuk pengaman dari baja tahan karat.
st3
m o k tel
st3 41
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Sambungan continuity wire pada kedua continuity wire connector ujung-ujung kabel tersebut. Balut pelindung mekanis baj pada kedua ujung kabel tersebut dengan pita sekat, kemudian tutup dengan selongsong kerut atau pita rekat.
m o k l e t 3 t
m o k l te
m o k l te
Pemeriksaan. Untuk memperoleh mutu sambungan yang memenuhi persyaratan elektris dan mekanis maka periksalah sambungan tersebut sebagai berikut : Ukur kontinuitas dan tahanan masing-masing urat kabel tersebut. Ukur kontinuitas dan tahanan pelindung elektris dan pelindung mekanis baja pada kabel tersebut. Ukur tahanan isolasi masing-masing kabel tersebut. Periksa sambungan tersebut secara manual untuk mengetahui adanya cacat kerusakan atau keretakan. Pemasangan selongsong pelindung PVC. Siapakan pipa PVC dengan diameter 1,5 kali diameter selangsong tebal 0,55 cm, panjang 2 kali panjang selongsong yang sedemikian rupa sehingga menjadi 2 belahan yang simetris, serta dilengkapi dengan cincin penahan mekanis pada kedua sisi yang mempunyai kekuatan mekanis sesuai dengan selongsong pelindung PVC.
s
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
Gambar 9 : tangkupan kedua selongsong pipa PVC
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
Tangkupkan kedua belahan pipa PVC tersebut dengan kedudukan 0,55 kali panjang selongsong dari kiri dan kanan.
3
m o k l te
Gambar 10 : pemasangan sabuk pengencang
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3
m o k l te m o k l te
Ikat kedua belahan selongsong pelindung PVC tersebut dengan sabuk pengaman dari bahan baja tahan korosi. Penutup. Setelah pemasangan selongsong pelindung PVC selesai, sambungan dan lingkar cadangan ujung kabel ditimbun dengan tanah setebal 10 cm, kemudian di atasnya
s
st3
st3 42
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
m o k l te
RINGKASAN TAHAPAN PENYAMBUNGAN KABEL TANAH TANAM LANGSUNG DENGAN SARANA SAMBUNG KABEL (SSK) MEKANIK
s
st3
st3
m o k l te
PERSIAPAN
m o k l te
m o k l te PELAKSANAAN
st3
st3
PENGUPASAN SELUBUNG LUAR KABEL
m o k l te
PENGUPASAN PELINDUNG MEKANIS BAJA
m o k l e t 3
m o k tel
PENGUPASAN SELUBUNG DALAM KABEL
st3
st3
PEMASANGAN CONTINUITY WIRE CONNECTOR
m o k tel
st3 st3
m o k l te m o k tel
PENGATURAN FUNGSI UJUNG KABEL
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st
dilindungi dan timbun lagi dengan yang sebelumnya kotoran dan bekas pemasangan dikumpulkan dan dibuang. Timbunlah lubang sambung kabel sesuai dengan persyaratan yang berlaku, di atas timbunan sambungan diberi tanda yang menyatakan adanya sambungan sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k tel
PENYAMBUNGAN CONTINUITY WIRE
st3
st3
PENYAMBUNGAN URAT-URAT KABEL
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
PEMBALUTAN SAMBUNGAN URAT KABEL
m o k l te
3t
st3
PERSIAPAN PEMASANGAN SELONGSONG SAMBUNG
m o k l t3 te
st3
PEMASANGAN SELONGSONG SAMBUNG
s
m o k l te
PEMASANGAN CONTINUITY WIRE PELINDUNG MEKANIS BAJA
m o k el
st3
PERBAIKAN SAMBUNGAN
TES
st3
m o k tel
m o k tel
PEMASANGAN SELONGSONG PELINDUNG PVC
st3
PEMERIKSAAN
st3 43
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
IV. TUGAS PRAKTIKUM
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
1. PENYAMBUNGAN KABEL MENGGUNAKAN SSK MEKANIK (JASPRO)
m o k l e t 3 t
Alat dan Bahan
s
st3
m o k l te
Perkakas yang diperlukan untuk melaksanakan penyambungan kabel udara antara lain : No. Nama Perkakas Jumlah 1. Meteran 1 bh 2. Pisau kabel 1 bh 3. Pengupas isolasi konduktor/Cutter 3 bh 4. Kniptang 2 bh 5. Kombinasi tang 1 bh 6. Tangkai gergaji besi 1 set 7. Mata gergaji besi 8. Pipa PVC 1 ¾ Inch 40 Cm 9. Tutup pipa 2 bh 10. Solder 1 bh 11. Selongsong kabel indoor (Ind.Kab.yg dibuang uratnya) 12. Isolasi Tape/Isolasi pvc 1 rol
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
st3 st3
Prosedure Praktikum
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel m o k l te
Ket
st3
m o k l te
Secukupnya
m o k tel
Secukupnya
st3 st3
m o k tel
A. Persiapan material sambung - Memotong pipa pvc sepanjang 40 cm - Membuat 2 lubang pada tutup pvc yang besarnya disesuaikan dengan diameter PE luar kabel ( KU ), diameter PE dalam kabel (KTTL) dari kabel yang disambung (lihat gambar)
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
- Memotong kabel PVC (Kabel indoor) 1 pair sepanjang 3 cm dengan membuang dulu isinya (urat kabelnya), sebanyak jumlah kabel yang akan disambung. - Memotong kabel sepanjang 1 meter dengan kapasitas yang diinginkan , kemudian dibagi dua sama panjangnya dan beri tanda ekor dan kepalanya.
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 44
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
e t 3 st st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
B. Pelaksanaan a. Pengupasan selubung luar kabel Ukur kontinuitas dan tahanan isolasi kedua kabel yang akan disambung untuk meyakinkan kabel tersebut dalam kondisi baik. Masing masing ujung kabel yang akan disambung diluruskan dan dibersihkan dengan lap pembersih agar kabel bebas dari kotoran. Ukur kedua ujung kabel masing masing sepanjang 25 cm dan tandai dengan pita perekat/spidol Kupas kedua ujung selubung luar kabel dimulai dari tanda tadi sampai ujung dengan gergaji besi dan pisau kabel.. Apabila KU yang disambung maka potong bearer sepanjang 30 cm Dari ujung kabel yang dikupas.
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
a rn o lin g
ta n d a
b a ja
p e lin d u n g
ta n d a
st3 st3
lu a r
m o k l te
m o k l te
st3
st3
m o k tel m o k l te m o k l te
Gambar 2 : pengupasan selubung luar kabel
3
m o k tel
3
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Periksa pekerjaan tersebut di atas dengan teliti sebelum melangkah ke tahap berikutnya. b. Apabila Kabel KTTL yang disambung maka , Potonglah pelindung mekanis baja sepanjang 2cm dari kupasan selubung luar kabel tadi dengan tidak melukai selubung dalam kabel setelah diurai dahulu. Periksa dengan teliti apakah persyaratan 1) telah dipenuhi dengan baik.
st3
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
2 Gambar 3 : Pemotongan Pelindung Mekanis Baja. c
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
m o k l e t 3 t
m o k l te
Kupas selubung dalam kedua ujung kabel beserta lapisan alumuniumnya mulai 15cm dari kupasan selubung luar kabel sampai ke ujung ujungnya. Pengupasan tersebut jangan sampai melukai urat kabel. Lilit dan ikatkan pita kode pengenal pada masing masing unit sub unit pada pangkal kupasan selubung dalam. Pilin padat dua kali untuk tiap tiap quad pada pangkal dalam agar pasangan pasangan urat pada suatu quad tidak tertukar dengan pasangan urat paada quad yang lain.
st3
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
s
st3 st3 45
m o k l te
m o k tel
st3
st3 st3
m o k l te
m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
m o k l e t 3
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
e t 3 st
m o k tel
m o k l e t 3 t
st3
15 cm
st3
m o k tel m o k l te
Gambar 4 : Pengupasan Selubung Dalam Kabel.
s
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
Bersihkan seluruh urat kedua ujung kabel tersebut dengan lap bersih sehingga memudahkan pengetesan /penyambungan urat urat kabel Periksa apakah pekerjaan tersebut diatas telah dipenuhi dengan baik. c. Pemasangan Continuity Wire Connector Lubangi selubung dalam kabel sampai tembus aluminium Foilnya pada posisi 15 cm dari ujung . Pasangkan continuity wire conector (urat kabel yang dikupas ) pada lapisan selubung dalam dan lapisan aluminiumnya dari kedua ujung kabel tersebut dengan alat yang sesuai.
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k tel
st3
st3
m o k l te
m o k tel
Gambar 5 : Pemasangan continuity wire connector Perlu diperhatikan bagi lapisan alumunium yang berlapis plastik, lapisan plastik tersebut harus dilepaskan terlebih dahulu agar diperoleh kontak listrik yang sempurna. Periksa pekerjaan tersebut di atas teliti sebelum melangkah pada tahap berikutnya. d. Pengaturan Posisi Ujung Kabel Pasang penyangga static sambungan kemudian pasangkan kedua ujung kabel pada penyangga static. Atur posisi kedua ujung kabel tersebut sebagai berikut: - Jarak antara kedua kupasan selubung dekat adalah 7cm lebih pendek dari panjang kontinuitas wire/bar. - Jepitkan kebel tersebut pada penyangga kotak sehingga posisi tidak berubah - Perlu diingat sebelum memulai penyambungan pasanglah terlebih Dahulu Tutup pipa jaspro pada sisi ujung bagian pangkal bawah kabel yang akan Disambung. - Periksa pekerjaan tersebut diatas dengan teliti sebelum melangkah pada tahap berikutnya.
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 46
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
e t 3 st st3 ? ? ? ? ? - .?
?
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
?
?
? ? ?
st3 ?
?
?
?
?
? ? ?
st3 ?
?
?
m o k tel ?
? ?
? ?
st3 st3
st3
st3 st3
m o k l te
st3
PIPA TEMPAT SAMBUNGAN (JASPRO)
?
?
m o k l te
Pengaturan posisi pasangan urat kabel
?
?
st3
m o k tel
e t 3 st
st3
m o k tel
st3
m o k l te m o k l te m o k tel
?
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
Pengaturan pasangan urat kabel pada pipa PVC.
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
PIPA PVC
?
m o k l te ?
?
? ?
?
?
st3
? ?
?
s
?
3
?
? ? ? ? ? Posisi kabel dalam pipa ? ? ?
?
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
?
m o k tel
e t 3 st
m o k tel
st3 st3 47
m o k l te
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e. Penyambungan Continuity Wire/bar Pasangkan continuity wire/bar pada continuity wire conector yang sudah terpasang pada masing masing ujung kabel. Balut belahan selubung dalam kedua ujung kabel yang sudah dipasang continuity wire/bar dengan pita rekat (Isolatip). f. Penyambungan Urat-Urat Kabel Sambungan urat-urat kabel dimulai dari unit paling bawah untuk Memudahkan penyambungn unit berikutnya dengan tidak melupakan nomor urat unit. Untuk menjaga sambungan urat urat kabel tidak terlalu besar dan memudahkan indentifikasi kembali, maka perlu diadakan pengelompokan terhadap letak atau penempatan dari connector tersebut. Penyambungan urat urat kabel dapat menggunakan connector khusus tanpa solderan atau dengan lilit. Solder yang dilindungi dengan selongsong PE yang sesuai. Periksa sambungan dengan mengukur tahanan isolasi, tahanan jerat dan continuitasnya. Periksa dan ukur continuitas dan lapisan pelindung electris. Pembalutan Sambungan Urat Kabel Masukkan bagian dalam pengisi kedalam sambungan tersebut lewat celah tumpang tindih lembaran plastik sampai seluruh rongga terisi. Tunggu bahan pengisi tersebut sampai padat. Balut sambungan yang telah diisi bahan pengisi tadi dengan pita rekat sebanyak 2 lapis. Untuk selongsong sambung yang telah disediakan lubang pengisi, pengisian bahan pengisi dilakukan setelah pemasangan alat sambung lewat lubang yang telah tersedia dan tutup rapat agar air tidak masuk melalui celah tutup tadi. C. Pemeriksaan. Untuk memperoleh mutu sambungan yang memenuhi persyaratan elektris dan mekanis maka periksalah sambungan tersebut sebagai berikut : Ukur kontinuitas dan tahanan masing-masing urat kabel tersebut. Ukur kontinuitas dan tahanan pelindung elektris dan pelindung mekanis baja pada kabel tersebut. Ukur tahanan isolasi masing-masing kabel tersebut. Periksa sambungan tersebut secara manual untuk mengetahui adanya cacat kerusakan atau keretakan.
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
st3
st3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 48
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3
st3
st3
st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
BUNDEL PASANGAN URAT KABEL SETELAH DIIKAT, DILILIT / DIBUNGKUS
st3
e t 3 st
m o k tel
st3 100
80
st3 90
st3 70
m o k tel m o k l te m o k l te
60 50
20
st3 10
m o k tel
e t 3 st st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
KAWAT TANAH
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
Gambar Penyambungan pasangan urat kabel setelah ditutup dengan selubung pipa PVC
st3
m o k tel
st3 49
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
D. Penutup. Setelah pemasangan selongsong pelindung PVC selesai, sambungan dan lingkar cadangan ujung kabel ditimbun dengan tanah setebal 10 cm, kemudian di atasnya dilindungi dan timbun lagi dengan yang sebelumnya kotoran dan bekas pemasangan dikumpulkan dan dibuang. Timbunlah lubang sambung kabel sesuai dengan persyaratan yang berlaku, di atas timbunan sambungan diberi tanda yang menyatakan adanya sambungan sesuai dengan persyaratan yang berlaku, Untuk kabel udara ditambat sesuai dengan aturan yang berlaku.
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3
Selamat Bekerja
st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 50
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
3
3
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
MODUL III
m o k l te
m o k l te
Hari/ Tanggal Praktek
st3
Nama
m o k l te
: ...................................................................................
st3
st3
: ...................................................................................
No. Mahasiswa
: ...................................................................................
Partner Nama/No.Mhs
: 1. .................................., No. Mhs : ..........................
m o k l te
m o k l te
2. .................................., No. Mhs : ..........................
st3
Nama Asisten Paraf Asisten
m o k l e t 3
3
m o k tel
V. LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM WIRELINE
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
st3
m o k l te
: .................................................................................
m o k tel
Data-Data Hasil Praktek :
st3
st3
: ..................................................................................
m o k l te
st3
m o k tel
st3
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
m o k tel
m o k tel
...............................................................................................................................
st3
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l te
m o k l e t 3 t
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
st3
s
st3
m o k l te
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l t3 te
m o k l te
...............................................................................................................................
s
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k l te
................................................................................................................................
m o k tel
st3
m o k tel
st3 51
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
3
3
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
MODUL IV INSTALASI MODEM (HARDWARE & SOFTWARE)
m o k l 3 te
3
m o k tel
e t 3 st
m o k l e t 3 t
m o k l te
I. TUJUAN Setelah Praktikum Mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengetahui proses penginstalasian modem baik dari sisi hardware dan software. 2. Menerapkan aplikasi modem pada instalasi Speedy 3. Memasang instalasi Speedy beserta modemnya.
m o k l te
s
m o k l te
st3
II. ALAT DAN BAHAN
m o k tel m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
ALAT
st3
m o k l te
st3
st3
No
Nama Alat
Spesifikasi
Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
SST Sunrice Cheker Insertion Tool Tangga Alat Tulis Adaptor Konektor
Alat Ukur Komunikasi Standart Standart Standart Standart USB & RJ 11, Ethernet (RJ 45 ) Driver Software Standart
1 Pasang 1 Pasang 1 Buah 1 Buah 1 Set 1 Buah a. 1 Buah
st3
8. 9.
m o k tel
CD Instalasi Buku panduan
st3
BAHAN
m o k tel
st3 st3
m o k tel
st3
1 Buah 1 Buah
m o k tel
st3
No. Nama Bahan
Spesifikasi
Jumlah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Komputer Min P IV ADSL ADSL Standart Standart Standart Standart Standart Standart K-75 K-52 Telepon Telepon
1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buzh 1 Buah Meter Meter Meter 2 rol 1 Buah 1 Buah 1 Buah 1 Buah
Personal Computer/PC Modem Splitter Telepon Soket RJ 45 (Ethernet) RJ 11 Kabel Jumper Isolasi Strook vertical Strook Horizontal Strook Vertical Tlp. Strook Horizontal Tlp
st3
m o k l te
s
m o k l t3 te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 52
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
III. TEORI DASAR
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
A. PENGERTIAN MODEM
m o k l te
m o k l e t 3 t
m o k l te
Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum mengirimkannya melalui sinyal analog (misal jaringan telepon) atau perangkat modulasi/demodulasi sinyal digital (data) kedalam sinyal sebagai carrier/pembawanya.
s
st3
st3
m o k l te
B. FUNGSI MODEM
m o k l te
m o k l e t 3
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te
m o k l te
Untuk mengirimkan data DAC (Digital-to-analog converter) Untuk menerima data ADC ( Analog – to Digital converter ) 2 – Way Comunication membutuhkan 2 modem, masing-masing modem berisi sirkuit untuk mengenkoding outgoing data dan mengecoding incoming data. Umumnya menggunakan point to point protocol (PPP)
st3
m o k tel
st3
C. KEBUTUHAN MODEM
st3
st3
m o k tel
st3
st3
m o k l te m o k tel
Melakukan komunikasi data melalui jaringan telepon analog Penggunaan modem meningkat tinggi setelah berkembangnya internet Kebutuhan banwidth yang terus meningkat membuat teknologi modem terus berkembang. Istilah modem tidak lagi digunakan hanya untuk teknologi PSTN, melainkan melalui pengunaan teknologi lainnya dengan bandwidth yang sangat tinggi.
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
D. JENIS-JENIS MODEM Modem PSTN Modem xDSL Satelit Modem Wireless Modem Cable Modem Asynchronous, Synchronous - Modem yang berkecepatan rendah biasanya menggunakan asynchronous. - Modem yang mempunyai kecepatan tinggi dan modem untuk leased line biasanya menggunakan synchronous. Ada Modem yang didasarkan pada : a. Fungsinya Router (External) Modem yang dapat mensupport baik routing IP Statik maupun Dinamik (dial in) modem jenis ini dapat terhubung ke ras baik Dengan IP statik maupun dengan user/password.
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 53
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k tel
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3t
m o k el Sinyal Digital
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
Bridge/USB (external) Modem yang hanya mensuporrt protocol Dial-in, tidak bisa untuk Konfigurasi statik. Modem jenis ini terhubung ke RAS melalui Proses autentifikasi user/password di RADIUS.
m o k l e t 3 t
m o k l te
b. Letaknya Internal MODEM Merupakan device berupa card yang terpasang pada motherboard PC yang berfungsi sebagai network card sekaligus Modem Router ADSL. External MODEM Modem yang terpisah dari perangkat PC yang biasanya dilengkapi aksesoris seperti kabel interface untuk menghubungkan PC dengan Modem.
s
st3
m o k l te
c. Aplikasi Setting http (Web based) telnet Windows wizard CD installer Hyperterminal
st3
st3 st3
m o k tel
st3 st3
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te m o k l te m o k tel
Konfigm urasi umum pem nggunaan m o o o k k k modemtel tel tel
st3
t3 sSinyal Digital
Sinyal Analog
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
st3
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 54
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
e t 3 st st3 st3
D. Digital Subscriber Line (DSL) • Bertujuan meningkatkan bandwidth pada jaringan akses pelanggan • Menggunakan infrastruktur akses yang ada • Umumnya bersifat asymmetric (bandwidth upstream ? bandwidth downstream) • Umumnya mampu digunakan pada jarak 5 – 6 km • DSL melakukan pemisahan kanal suara dan data pada jaringan kabel yang sama E. ADSL Kalau di Amerika Serikat dengan jaringan CATV nya yang cukup besar jumlahnya maka dalam peningkatan kemampuan jaringannya untuk mengakomodasi layanan interaktif seperti internet dan VoD dll dilakukan dengan upgrade ke HFC dan Cable Modem di sisi customer, maka untuk kasus Indonesia yang mayoritas pelanggannya menggunakan twisted pair (copper) wire, untuk peningkatan kemampuan jaringannya dalam mengakomodasi layanan selain POTS seperi akses internet, VoD, VoIP dll antara lain dengan teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) dimana mempunyai kemampuan bit rate hingga 8 Mbps untuk downstream dan untuk arah upstream sampai 1 Mbps.
st3
st3
st3
st3
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 st3
m o k tel
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 55
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3
st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
3
e t 3 st
m o k tel
st3
4
m o k l te
m o k l e t 3 t
2
st3
s 1
st3
3
m o k l te
st3
e t 3 st
m o k tel m o k l te m o k l te
st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
5
m o k l e t 3
3
m o k tel
F. Gambar MODEM
m o k l 3 te
3
st3
e t 3 st
m o k tel
Gambar MODEM tampak depan
st3
Keterangan Gambar lampu imdikator.
st3
m o k tel
st3
1. Lampu PPP, menyala jika PPP konek 2. Lampu Power, menyala jika power di supply ke router 3. Lampu DSL, menyala jika ADSL jika ADSL konek dengan perangkat lainnya 4. Lampu ethernet, menyala jika kabel RJ 45 tersambung dengan PC 5. Lampu USB , menyala jika kabel USB tersambung dengan PC
m o k tel
st3
m o k tel
2
m o k l te
st3 1
3
m o k l te
3
m o k tel
4
m o k l te 3
st3
Keterangan : 1. Line RJ 11 2. USB Port
st3
m o k tel
3. Line RJ 45 5. DC Pwr 4. Tombol Reset
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
5
m o k l t3 te
Gambar MODEM tampak belakang
s
st3
m o k tel
m o k tel
m o k tel
st3 st3 56
m o k l te m o k tel
st3 st3
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
G. SPEEDY Speedy adalah produk Layanan internet access end-to-end dari PT. TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan yang dijaminkan sesuai dengan paket layanan yang diluncurkan dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server). a. MANFAAT DAN KEUNTUNGAN SPEEDY • Menggunakan saluran telepon eksisting atau saluran telepon baru sebagai media akses • Saluran telepon dapat digunakan secara bersamaan dengan fasilitas akses internet SPEEDY tanpa saling mengganggu dengan kecepatan upstream/downstream 64kbps / 384 kbps / 512 kbps disisi akses TELKOM ADSL. • Layanan total solusi oleh TELKOM (saluran akses dan kebutuhan akses internetnya disediakan oleh TELKOM. • One bill collection (penagihan dilakukan oleh TELKOM melalui rekening tagihantelepon bulanan. Tagihan akses internet digabungkan dengan tagihan telepon) • Speed downstream lokal akses internet pada jaringan TELKOMnet sampai dengan 512 Kbps
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
st3
m o k l te
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
b. Perangkat Komputer yang harus kita siapkan untuk akses Speedy • Perangkat komputer, modem disediakan sendiri oleh pelanggan • Standar minimal spesifikasi teknis komputer (minimum requirement) : - Pentium II Processor - Ram 64 MB • Hardisk dengan kapasitas 2 GB Apabila secara teknis diperlukan penggantian modem untuk mendapatkan jenis layanan yang baru, maka penyediaannya menjadi tangung jawab pelanggan sepenuhnya. c. Apa saja yang disediakan oleh Telkom Dengan memilih Speedy sebagai solusi kebutuhan akses internet Anda maka anda akan mendapatkan Layanan dari TELKOM sbb : • Instalasi spliter di customer premises (sisi rumah pelanggan) • Garansi Kecepatan Akses Internet sampai dengan Broadband RAS • Line Akses Broadband sesuai dengan jenis layanan • Akses Internet melalui ISP TELKOMNET
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 57
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3 st3
m o k tel
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
e t 3 st
m o k tel
PC + ADSL Modem
3
st3
st3
m o k l te
st3
ASTINet
m o k l 3 te
3
m o k tel
m o k tel
Konfigurasi
m Konfigurasi lkom o k l e t 3 te 3 st
3
st3
e t 3 st
m o k l te Standard copper a-b wire
Filter
st3
Phone
m o k l te
Jaringan Telkom PSTN & ADSL
st3
m o k l te
INTERNET INTERNET
st3
m o k l te
Customer Premises
m o k tel m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k tel
Adalah layananInternet (Internet Service) berkecepatan tinggi dari PT. TELKOM yang berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL). Akses berbasis TDSL memungkinkan terjadinya komunikasi data, voice dan video secara bersamaan, pada media jaringan akses kabel tembaga (line telepon).
st3
m o k tel
st3
m o k tel
Telephone
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k l te PC + DSL
Telephone
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
Standard copper
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 58
Standard copper + DSL
m o k l te m o k tel
st3
m o k tel
Voice-based transmission only
st3
m o k l te
Simultaneous Voice and data transmission
st3 st3
m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k tel
IV. TUGAS PRAKTEK
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
A. MENYIAPKAN BAHAN YANG DIBUTUHKAN
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel m o k tel
st3 st3 st3
B. PROSES INSTALASI KE KOMPUTER (INSTALASI HARDWARE) Ada dua cara untuk menghubungkan Router ADSL ke PC 1. Dengan menghubungkan melalui USB 2. Dengan menghubungkan melalui ethernet
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 59
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Cara menghubungkan Router ADSL ke PC melalui USB
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
st3 st3
m o k l te m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
Cara menghubungkan Router ADSL ke PC melalui Ethernet
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
Cara menghubungkan modem dengan telepon menggunakan RJ 11
3
m o k l te
3
m o k l te
3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
Gambar kerja lengkap setelah semua tersambung
st3
m o k tel
st3 60
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
e t 3 st st3 st3
m o k tel m o k l te
e t 3 st st3 st3
Cara menyambungkan modem dengan DC Power Suply
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
st3 st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l te
st3 st3 st3 st3
SKEMA GAMBAR KERJA INSTALASI MODEM
s
st3
m o k tel
st3 st3 61
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k l te m o k l te
st3 st3 st3
Gambar Detail Aplikasi Instalasi Modem
m o k tel
C. INSTALASI SOFTWARE
m o k l te
m o k tel
e t 3 st
st3
st3
m o k tel
st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
Installasi USB Device Driver 1. Nyalakan komputer 2. Masukan CD installer ke CD-ROM 3. Setelah muncul kotak dialog Found New Hardware Wizard, klik Install from a list or specific location (Advanced)
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
4. Klik hardware installation kemudian lakukan hal yang sekiranya perlu 5. Klik Search removable media kemudian klik Next 6. Klik Continue Anyway
st3
m o k l te
m o k l e t 3 t
s
st3
7. Klik finish jika perintah sudah masuk kedalam komputer
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3 st3 62
m o k l te
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
PELAKSANAAN INSTALASI
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
Hidupkan komputer Lakukan instalasi hardware Masukan CD installer ke CD-ROM Setelah muncul kotak dialog Found New Hardware Wizard, klik Install from a list or specific location (Advanced) Klik Search removable media kemudian klik Next Klik hardware installation kemudian lakukan hal yang sekiranya perlu Klik Continue Anyway Klik finish jika perintah sudah masuk kedalam komputer Masuk ke Internet Explorer Pada Adress ketikkan: (192.168.1.1) kemudian ENTER Akan Muncul
m o k l e t 3 t
s
st3
st3 st3
m o k l te
m o k tel m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel m o k tel
o User name admin,setelah itu isi password: admin o Klik Log In o Jika login benar akan muncul tampilan Quick Start Page, Pilih negara dimana router akan dioperasikan, klik ”next”
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 63
m o k l te m o k tel
st3
st3
st3 st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
Jika memiliki ISP maka pada tampilan ini memilih opsi default, tapi karena Tidak punya ISP jadi memilih opsi customize setting, klik ”next”
st3 st3
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel m o k tel
o Akan muncul tampilan login setting, mengisi user ID dan password dari TELKOM, tapi jika jaringan spedy belum ada berarti tidak bisa mengisi o Klik ”Connect”
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 64
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
e t 3 st st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
e t 3 st st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te
Jika terdapat jaringan speedy maka akan muncul tampilan ini setelah login setting, jika tidak maka proses terhenti sampai login setting.
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
TUGAS
m o k l t3 te
m o k tel
m o k l te
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te
Praktekan langkah-langkah kerja tersebut diatas baik menginstalsi hardware Maupun instalasi software catat semua data-data praktek, khusus untuk data Instalasi software diambil langsung dari hasil praktek berupa hard copynya.
s
st3
m o k tel
st3 st3 65
m o k tel
st3
st3
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
m o k tel
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
3
m o k tel
3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
e t 3 st st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
V. LAPORAN SEMENTARA PRAKTIKUM WIRELINE
m o k tel lkom
3 te
3
st3
e t 3 st
MODUL IV
st3
st3
m o k tel
st3
Hari/ Tanggal Praktek
: ...................................................................................
Nama
: ...................................................................................
m o k l te
m o k l e t 3 t
No. Mahasiswa
: ...................................................................................
Partner Nama/No.Mhs
: 1. .................................., No. Mhs : ..........................
st3
Nama Asisten
m o k l te
m o k tel
st3
m o k l te
2. .................................., No. Mhs : .......................... : ..................................................................................
m o k l t3 te
Paraf Asisten
s
m o k tel
m o k l te
: .................................................................................
s
Data-Data Hasil Praktek :
st3
st3
m o k l te
...............................................................................................................................
m o k tel
st3
m o k tel
st3 66
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
3
3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
m o k tel
e t 3 st st3
...............................................................................................................................
m o k tel
...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l e t 3 t
m o k l te
...............................................................................................................................
st3
st3
...............................................................................................................................
s
m o k l te
...............................................................................................................................
m o k l 3 te
...............................................................................................................................
m o k l te
m o k l te
...............................................................................................................................
st3
st3
st3
...............................................................................................................................
m o k l te
...............................................................................................................................
m o k l e t 3
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
m o k tel
m o k tel
............................................................................................................................... ...............................................................................................................................
st3
st3
st3
m o k tel
................................................................................................................................
st3 st3
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 67
m o k l te m o k tel
st3 st3 st3 st3
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel