3 te
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
m o k l e t 3
st3
m o k l 3 te
mMODUL lkom m o o k k l l e e e t t t MATA KULIAH PRAKTIKUM 3 3 3 st st st
Status Revisi
m o k tel
Sekolah Tinggi Teknologi Telematika Telkom Jl. D.I. Panjaitan 128 Purwokerto
: 00
st3
Tanggal Pembuatan
st3
m o k tel
: 5 Desember 2014
KOMUNIKASI DATA
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
LABORATORIUM SWITCHING DAN TRANSMISI
m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel
st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel
m m o o k k l l Disusun Oleh :e e t t 3 3 t t Wahyu Pamungkas, . s s S.T,. M.T. m o k l t3 te
s
st3
m o k l te
st3 st3 st3 st3 st3
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
st3
m o k tel
st3
m o k tel
st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
3 te
3
m o k tel
m o k l 3 te
3
3
3
m o k l te m o k tel
st3
e t 3 st
m o k tel
st3
m o k l e t 3 t
m o k tel m o k l te
t3 s LEMBAR PENGESAHAN
s
MODUL m m o o k k l l MATA KULIAH PRAKTIKUM te KOMUNIKASI teDATA 3 3 t t s s
e t 3 st st3 st3 st3
Materi : Unit 1 : Transmisi Data Serial dan Error Control (Kendali Kesalahan) Unit 2 : Line Coding
m o k tel
m o k tel
t3 t3 t3 sTelah s s disetujui dan disahkan untuk dipergunakan sebagai
m o k tel m o k l te m o k l te m o k tel
pedoman pelaksanaan praktikum di Laboratorium
m o k tel
m Disusun Oleh : kom o k l l e e t t st3 st3
st3
m o k tel
Wahyu Pamungkas, S.T, M.T.
3
m o k l te
3
m o k l te
3
e t 3 st
m o k tel
m m o o k k l l e e Purwokerto, 28 Januari 2015 t t 3 3 t t Mengesahkan, s s m o k l te
Ketua Program Studi D3 - Teknik Telekomunikasi
st3
st3
Eka Wahyudi, S.T.,M.Eng
st3
m o k tel
m o k l te
st3
m o k l te m o k l te
Kepala Urusan Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
Eko Fajar Cahyadi, S.T.,M.T.
st3 ii
m o k tel
st3
m o k tel
3 te
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
Tata Tertib Laboratorium
m m m m o o o o k k k k l 1. Mahasiswa lmengenakan l ditentukan pihak kampustedanl wajib seragam yang telah e e e t t t dilarang menggunakan kaos dan sandal. 3 3 atau st3tidak diperkenankan membawa st3makanan atau minuman danstmakan 2. Mahasiswa 3.
m o k l 4. e t 3 5. 6.
m o k l 3 te
minum didalam ruang laboratorium. Laboratorium digunakan untuk aktivitas praktikum, workshop, pengujian alat tugas akhir dan segala kegiatan yang berhubungan laboratorium. Untuk kegiatan selain hal tersebut tidak diperbolehkan terkecuali mendapat ijin dari pengelola laboratorium. Pengguna dilarang mengambil atau membawa keluar alat/bahan yang ada di laboratorium tanpa seijin pengelola laboratorium. Menjaga kebersihan laboratorium dan membuang sampah pada tempatnya. Mematuhi segala prosedur yang ditentukan pengelola laboratorium.
m o k l e t 3 t
s
st3
m o k l te
m m o o k k l l teTata Tertib Praktikumt3di Laboratorium te 3 t s s
st3
st3
m o k l te
m o k l te
A. Sebelum Praktikum 1. Praktikan wajib mematuhi tata tertib laboratorium yang berlaku. 2. Praktikan harus menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang diperlukan. 3. Praktikan harus menguasai dasar teori dari unit modul yang akan dilakukan. 4. Praktikan akan diberi dan briefing pre-test oleh asisten atau dosen pengampu praktikum. 5. Praktikan melakukan pendaftaran mata kuliah praktikum yang diambil di KRS sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan laboratorium. 6. Praktikan diperbolehkan melakukan tukar-jadwal dengan praktikan lain setelah konfirmasi ke asisten praktikum dan mengisi formulir tukar-jadwal yang telah disediakan. 7. Praktikan wajib hadir tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Bila keterlambatan melebihi 10 menit maka yang bersangkutan tidak diperkenankan mengikuti praktikum dan baginya tidak diberikan praktikum susulan.
3
m o k tel
3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
st3 st3
m o k tel
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k tel
B. Selama Praktikum 1. Setiap unit modul sudah disediakan alat, tempat, dan bahan sendiri yang tidak boleh diubah, diganti, atau ditukar kecuali dengan sepengetahuan asisten. 2. Praktikan wajib membaca petunjuk langkah kerja dan mencatat hasil kerja praktikum yang tercantum dalam modul praktikum ataupun sesuai arahan asisten atau dosen pengampu. 3. Apabila menjumpai kesalahan, kerusakan, atau ketidaksesuaian dengan langkah kerja praktikum, praktikan harus segera melapor pada asisten. 4. Khusus untuk praktikum yang berhubungan dengan sumber arus atau tegangan, setelah selesai menyusun rangkaian sesuai langkah kerja, praktikan harus melapor kepada asisten, dan dilarang menghubungkan rangkaian dengan sumber tegangan atau arus tanpa seijin asisten. 5. Segala kerusakan yang terjadi karena kelalaian ataupun kesalahan praktikan akibat tidak mengikuti langkah kerja praktikum ditanggung oleh praktikan yang bersangkutan dan wajib untuk dilakukan penggantian paling lambat 1 (satu) minggu setelah terjadinya kerusakan.
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 iii
m o k l te
m o k tel
st3
st3
st3
m o k l te
m o k l te
m o k tel
3 te
3
e t 3 st
e t 3 st
e t 3 st
6. Praktikan yang berhalangan praktikum, wajib memberitahukan kepada dosen praktikum maksimal 1 hari sebelum praktikum diadakan dengan menyertakan surat alasan tidak hadir saat praktikum dan bagi yang sakit menyertakan surat dokter (terkecuali bagi yang mendadak hari disaat praktikum yang bersangkutan sakit, ada pertimbangan tersendiri). Jika tidak, maka bagi yang bersangkutan diberikan praktikum susulan. 7. Praktikan tidak diperkenankan bersenda gurau dan atau meninggalkan ruangan praktikum tanpa seijin asisten atau dosen pengampu, serta bersikap tidak sopan terhadap para asisten atau dosen pengampu. 8. Praktikan diwajibkan mengembalikan alat-alat yang digunakan dan dilarang meninggalkan ruangan praktikum sebelum mendapat izin dari asisten atau pengampu praktikum.
m o k tel
m o k l 3 te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3
m o k tel
m o k l te
st3
st3
m o k tel
m o k l te
C. Setelah Praktikum 1. Lembar data praktikum wajib mendapatkan persetujuan atau tanda tangan dari asisten, bila tidak maka data tersebut akan dinyatakan tidak sah. 2. Laporan praktikum dikumpulkan ke asisten sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Praktikan akan diberi pos-test oleh asisten praktikum atau dosen pengampu.
m o k l 3 te
st3
m o k l te
st3
m o k l te
st3
m o k l te
D. Ketentuan lain
1. Praktikum susulan diselenggarakan hanya untuk mahasiswa yang berhalangan hadir pada m m m m o o o o saat praktikum dikarenakan sakit, menikah, orang tua/wali atau saudara kandung meninggal, k k k k l l kegiatan dari kampus.tel l e e e t t dan dispensasitmengikuti 3 3 menunjukkan st3susulan akan terselenggara,sjikat3mahasiswa yang bersangkutanstdapat 2. Praktikum surat keterangan resmi seperti, surat keterangan sakit dari dokter dan surat dispensasi dari bagian akademik. 3. Penyelenggaraan praktikum susulan hanya diperbolehkan atas sepengetahuan pengelola laboratorium.
3
m o k tel
3
m o k l te
3
m o k l te
3
m o k tel
st3
st3
m o k tel
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
st3 st3 iv
m o k l te m o k tel
st3
st3 st3 st3
m o k tel
m o k l te m o k l te m o k tel
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l 3 te
m m o o k k l l UNIT I e e t t 3 3 3 t t t s Transmisi Data Serial dansError Control (Kendali Kesalahan) s
m o k l e t 3
A. TUJUAN PRAKTIKUM
m o k l te
m m m o o o k k k l l l e e e t t t menggunakan base band. st2.3 Mahasiswa dapat mengerti st3prinsip transmisi data serialsdant3 parallel. 1.
3.
m o k l e t 3
m o k l 3 te
Mahasiswa diharapkan mampu mengerti konsep transmisi data
3. 4.
st3 5.
s
Mahasiswa dapat mengerti konsep error control.
m o k tel
B. ALAT DAN BAHAN
st1.2.3
s
t3 s Power Supply Unit 15 V/1 A Osciloscope Analog 20 MHz
m o k tel
st3
Training Panel Data Source Parity Generator (736 93)
m o k l e tKonektor
m o k l e t 3 t
Training Panel Display Parity Check Indicator (736 92)
s
st3
m o k tel m o k l te
s
s
C. DASAR TEORI
m o k l 3 te
m m o o k k l l te dari beberapa segi:t3 te akan mempelajarinya 3 t s s
m o k l t3 te
s
informasi yang ditransmisikan m dalam sebuah system m m o o o k k k l modern bukan berbentuktsinyal l analog (continues form)telagil komunikasi e e t 3 sekarang sudah berubah 3 bentuk sinyal digital.sSinyal t3 digital stnamun stdalam
s
Pada masa sekarang ini , model pengiriman data dengan sinyal digital adalah
dengan menggunakan Base Band. Untuk dapat mengerti arti konsep Base Band kita
s
a. Transmisi Sinyal Digital
m o k el
3t
Bentuk
yang ditransmisikan bisa saja dibentuk dari sebuah proses encoding analog
3
m o k tel
3
m o k l te
sinyal (contohnya sinyal suara), atau memang bentuk sinyal aslinya adalah
m m m o o o k k k l biasanya hadir dalam tbentuk l code words yang terdiritedaril e e t ditransmisikan 3 bit (biasanya 8 bit).sDarit3beberapa bit yang membentuk 3 words stbeberapa stcode sudah digital (contohnya transmisi data antar computer). Data digital yang
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
1
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 3 t t t scode words dalam waktu yangs bersamaan pada sebuah saluran s transmisi. tadi, metode transmisi yang digunakan dapat mengirimkan semua bit dalam
s
Namun pada kenyataannya , metode pengiriman bit yang mengirimkan bit
m o k l e t 3
dari code words dalam waktu yang bersamaan ,biasanya disebut transmisi
m m m o o o k k k l lBentuk yang lebih efisientedaril e t karenate membutuhkan biaya yang mahal. 3 parallel dalam hal mengirimkan sttransmisi st3 datanya adalah transmisi st3serial yang parallel , tidak efektif digunakan pada sebuah saluran transmisi yang pendek
s
dapat mengirimkan bit per bit code words dalam suatu alur yang bergantian
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
satu sama lain.
st3
m o k tel
t3 t3 s s Proses transmisi data pada ranah base band berarti mengirimkan data
b. Base Band
s
tanpa melalui proses modulasi. Metodenya yaitu dengan menyesuaikan
m m m o o o k k k l l l Kebalikan dari proses Base Band adalah yang disebut Broad Band ,yang bisa e e e t t t 3 3 3 stdilihat pada proses sebuah Modem st Komputer mengirimkan sinyal st informasi , karakteristik dari kanal transmisi menggunakan proses coding dan formatting.
s
dimana sebuah sinyal sinus akan dimodulasi terlebh dahulu . Gambar dibawah
m o k l 3 te m o k el
3t
m o k l t3 te
m o k l t3 te
m o k l t3 te
ini akan menggambarkan sebuah jalur system komunikasi yang menggunakan ranah Base Band.
s
Sumber Informasi
Source Coder
m o k el
t 3 t •s Sumber Informasi
Channel Coder
s
Transmission Channel
Channel Decoder
m o k tel
s
Source Decoder
Gambar 1. Sistem Komunikasi
st3
st3
Information Sink
m o k tel
s
s
Sumber Informasi menghasilkan informasi yang akan ditransmisikan .
3
m o k tel
3
m o k l te
Sumber informasi ini bisa dalam bentuk sinyal suara atau cahaya. Bentuk
m o k tel
m o k tel
sumber informasi ini kadangkala sudah dalam bentuk digital.
st3
m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
st3
m o k tel
m o k l te
s
2
st3
s
3t
t 3 t s Unit I
m o k l 3 te
m o k el
Transmisi Data Serial dan Error Control
m m m o o o k k k l l l • Source Coder e e e tBagian t t 3 3 3 t t t ini akan menerima s s sinyal output dari sumbersinformasi dan
s
sisi receiver . Komponen sinyal yang akan dihilangkan meliputi :
m m m o o o k k k l nilai maksimum saattituejuga, l kuantisasi amplitudo. tel e t membatasi 3 yang t3 dengan kata lain redamanstsinyal st3− menurunkan redamanssinyal, − Menurunkan sinyal derau, yakni meminimalkan frekuensi transmisi,
s
m m m o o o k k k l l l • Channele Coder e e t t t 3 harus source coder (contoh: sinyal st3 Sinyal yang datang dari st3 stPCM) informasi. Contoh: kuantisasi waktu dan kompresi amplitudo
s
dapat disesuaikan dengan karakteristik kanal transmisi. Berikut adalah
m o k l 3 te
beberapa aspek yang harus dipenuhi:
m m m o o o k k k l l l e e e t t − Adanya bit clock untuk t menyampel aliran data serial yang ikut 3 3 3 t t t s ssuatu format tertentu (sinkronisasi s bit). ditransmisikan dalam § Sinkronisasi:
−
m o k l te m o k tel
s
Penerima harus dapat mengenali awal dari suatu codeword
m mdipaketkan dalam suatulkom o o k k Pada sistem TDM, beberapa lcodeword l e e teframe . Penerima harust3dapattmendefinisikan tframe 3 3 awal dari suatu t t s s s (sinkronisasi frame). (sinkronisasi kata) −
s
§ Kendali Kesalahan (Error Control):
m m Pada setiap proses transmisi o ,gangguan terhadap kanal om o k k l l lk e e e t t t transmisi dapat muncul dimana dalam system digital biasa disebut st3 sebagai bit error .Dengan st3 menambahkan bit-bit tambahan st3 maka −
s
deteksi error dapat dilakukan bahkan untuk koreksi error. Biasanya
m o k l
3 te
3
s
dihapus dapat ditambahkan lagi di penerima tanpa kehilangan
3t
3
t 3 t s
berfungsi untuk menghilangkan komponen sinyal yang tidak sesuai dengan
m o k l e t 3
3
t 3 t s
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k l te
digunakan kode-kode redundancy (konversi kode).
§ Konversi Spektral (Spectral Conversion):
st3
t3 t3 s s ,masukan daya pada repeater menggunakan jalur yang sama dengan −
Hanya pada AC(DC tidak): Pada beberapa jalur transmisi
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
s
3
st3
s
3t
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 3 t t t transformer dan hals itu hanya untuk AC saja (DC tidak). s s jalur transmisi sinyal. Sinyal actual diubah dengan menggunaan −
m o k l e t 3
Distribusi
power
spectral
density
disesuaikan
s
dengan
karakteristik kanal. (karakteristik filter LPF).
m m m o o o k k k l kasus yang paling sederhana l l e e e t t Pada , kanal transmisi terdiri dari thanya 3 kabel pendek Jenis saluran t3 pada stsebuah st3seperti ni tidak menimbulkasmasalah
•
Transmission Channel
s
channel coder. Meskipun demikian , tranmisi dapat dibentuk melalui jalur
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
mikrowave, jalur transmisi yang lebih panjang dengan menggunakan repeater atau melalui fiber optic. Semua kanal tersebut memiliki karakteristik yang
3 dan efek yang ditimbulkannya t3 terhadap sinyal yangsditransmisikan t3 stberbeda s juga berbeda (respon frekuensi,konversi pulsa, interferensi). •
s
Channel Decoder
m m m o o o k k k l l l e e e yang masuk pada kanal transmisi dantmemprosesnya sesuai dengan Source t t 3 3 3 t dapat dideteksi (dikenali) stDecoder . Error transmisi sharus st dan jika Fungsi dari Channel Decoder adalah membangkitkan kembali sinyal
s
memungkinkan dapat juga dikoreksi.
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k tel
•
m m m o o o k k k l l l e te tidak dapat terbacat3disinite(contoh: proses filter setelah tproses kemungkinan 3 3 t t sdecoding atau D/A conversion).s Informasi tersebut dibawa kesdalam bentuk Source Decoder
Redundansi (bit-bit tambahan) yang dibuang dari source coder
s
yang masih dapat dimengerti oleh Information Sink.
m m m o o o k k k l ini menerima informasi l yang di transmisikantedanl e e Perangkat t t 3 t3 stmemprosesnya st3 lebih lanjut. s
•
Information Sink
s
Proses pengkodean kanal meliputi beberapa langkah sebagai berikut :
3
m o k tel
3
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k l te
1) Konversi Paralel/Serial
Jika datang dalam bentuk 3parallel dari source coderstmaka 3 harus t st3dikonversi s kedalam bentuk serial. Kecepatan data bit yang ditransmisikan
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
s
4
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 t t per-langkah s dalam bentuk kode binersatau pseudo-
diukur dalam satuan bit/s(bps). Untuk kode-kode single-stepped,setiap 1 bit
st3ditransmisikan
s
ternary(lihat dibawah). Sedangkan untuk kasus kode-kode multy-
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
stepped(ternary,quaternary), lebih dari 1 bit ditransmisikan per-langkah,
m m m o o o k k k l langkah diukur dalamtesatuan l Baud (unit/s).Besar nilaitedaril e t Kecepatan 3 kecildari kecepatan transmisi. st3Baud sendiri dapat sama ataustlebih st3 sebagai contoh dengan cara menggunakan lebih dari 2 level tegangan.
m o k tel
m o k tel
2) Penambahan Redundansi
m o k tel
s
Penambahan bit pada data asli mempunyai 2 maksud yang berbeda:
start t3 dan stop bit dalam prosedur t3asinkron st3Sinkronisasi : Penambahan s s (word Synchronisation)
s
Error Control : Penambahan satu atau lebih bit paritas.
m m m o o o k k k l l l 3) Pembutan format (line coding) e e e t t t 3 3 3 t karakteristik elektrik daristsuatu sinyal st Dengan mengacu padasbentuk
s
digital. Sebagai contoh pada sinyal TTL-NRZ kita mempunyai : digit “0” =
m o k l 3 te
m m m o o o k k k l l l e yang berbeda dalam e temenggunakan karakteristik ttegangan tdurasi dengan 3 3 3 t t t s s s satu single-bit. 0V-0.4V dan digit “1” =2.4V-5 V. Selain itu juga dapat menggunakan beberapa level tegangan yang berbeda atau pengkodean bit “0” dan “1”
s
Beberapa alasan “formatting” adalah sebagai berikut :
m o k el
3t
m m m o o o k k k l kanal (sebagai contoh AC/DC l atau AC saja) l e e e t t t t3 dapat st3 − Transmisi seminimal st3 mungkin dengan sinyal s, supaya − Menyesuaikan sinyal terhadap karakteristik spectral dari suatu
s
meregenerasi bit clock (sinkronisasi bit)
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
s
5
st3
s
3t
t 3 t s Unit I
m o k l 3 te
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m m m o o o k k k l l l Data Teknis Trainer e e e t t t 3 3 3 t t t Dalam s melaksanakan praktikum Transmisi s Data Serial dan Error Control s (Kendali
s
Source/Parity Generator dan Display / Parity Check Indikator.
m m m o o o k k k l l l e e e t t t a. Data Source 3 menggunakan rotarysswitch t3 DATA SELECT, dapat stDengan st3memilih 5
Source/Parity Generator
s
sumber data:
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
− Analog-input (A/D):
m o k tel
Rentang pengukuran dari -10.24V …. +10.16V
menyatakan bilangan t3negative dan positif maka slevelt3tegangan st3Dalam s yang dibangkitkan mengikuti aturan sebagai berikut: -10.24V : 10000000b = 80h = 128 (-128)
m m o o k k l l e 0.00V : 00000000b = 0h = 0 te t 3 st +10.00V: 01111101b =s7Dht3= 125 -10.00V : 10000011b = 83h = 131 (-125)
st3
m o k l te
s
s
+10.16V: 01111111b = 7Fh = 127
m o k l 3 te m o k tel
− Random Data
m m o o k k l l te te oleh tombol ulang DATA SELECT. 3 3 t t s s − 0:
m o k l t3 te
s
m m m o o o k k k l berasal dari 8 toggletswitch l yang dapat di atur. tel Data masukan e e t st3− 1 : st3 st3
s
Merupakan sumber data menggunakan sifat data acak yang dihasilkan
s
Semua input data dianggap 0. − Manual Input Mode :
Semua input data dianggap 1
m o k l
3 te
3
t 3 t s
Kesalahan) menggunakan dua bagian trainer yang paling penting yaitu Data
m o k l e t 3
3
t 3 t s
m o k l te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Data akan ditampilkan dalam 8 LED. Saat LED mati menandakan data
bernilai 0 dan bila LED hidup data bernilai 1.Letak MSB data berada paling kiri
st3
st3
sedangkan LSB data berada paling kanan.
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
st3
m o k l te
s
6
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 3 t t t s Bagian Shift Register untuksoutput serial ditunjukkan olehs12 LED yang
b. Shift Register
s
terletak di bagian bawah DATA SELECT. Dari 12 bit yang tersedia, 8 bit pertama
m o k l e t 3
akan menyatakan informasi data sedangkan sisanya bit 9 merupakan bit paritas
m m m o o o k k k l l dalam shift register ini.tel e e t t bit. Jika terdapat start dan stop bit maka tidak ditampilkan st3 st3 st3 dengan jumlah bit parity 1. Bit 9 - 12 mewakili 4 bit paritas untuk model transmisi 12
s
c. Mode Transmisi
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Ada 4 jenis panjang informasi kata yang ditransmisikan dalam 2 model transmisi yaitu:
st88+23
t3 t3 s s : 8 bit asynchronous. Transmisi dari sebuah informasi dimulai dengan : 8 bit synchronous. Setiap setelah 8 clock maka pulsa baru muncul.
s
sebuah start bit yang selalu 0 dan diakhiri dengan sebuah stop bit yang
m m m o o o k k k l l l 9+2 t:e9 bit asynchronous. Pada tmodel ini sebuah bit paritaste akan e 3 3 3 st dikirimkan setelah 8 bitstdata selesai dikirimkan . Modelstparitas yang selalu 1. Total bit transmisi yang dikirimkan adalah 10 bit.
s
digunakan adalah paritas genap yang menyatakan jumlah bit 1 dari bit
m o k l 3 te
m m m o o o k k k l l l e 0. Pada model transmisi tbernilai tinietidak ada start bit dan tstop3 bit.te 3 3 t t s dari 8 bit s 12 : 12 bit synchronous.sPada transmisi model ini terdiri informasi yang dikirimkan jika berjumlah genap maka bit paritasnya
akan bernilai 1 sedangkan jika bernilai ganjil bit paritasnya akan
s
informasi dan 4 bit paritas.
m o k el
3t
m m m o o o k k k l 2400 bps. Jadi jikatesatul −el 2400 : Transmisi dengan kecepatan e t t st3 informasi (word) berisikan st3: st3
d. Baudrate
Ø 8
3
m o k tel
3
m o k l te
s
: kecepatannya menjadi 300 Words/s
Ø 8+2 : kecepatannya menjadi 240 Words/s
m m m o o o k k k lØ 12 : kecepatannya menjadi l200 Words/s l e e e t t t st3 st3 st3 Ø 9+2 : kecepatannya menjadi 218 Words/s
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
7
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m m m o o o k k k l l l −e 1 : Transmisi kontinu dengan kecepatan 1 bit/s e e t t t 3 3 3 t t t s − Cycle : Transmisi s dilakukan per paket informasi s (word)
s
dengan kecepatan 1 bit/s. Model ini dimulai dengan menekan tombol
m o k l e t 3
dibawah baud rate . Bila ditekan , LED disamping tombol ini akan
m o k t−el Man :
m m o o k k l l e e t t Transmisi ini menggunakan clock manual sesuai st3 dengan penekanan tombol st3dibawah baud rate . Pada keadaan st3ini maka menyala.
s
dapat diamati bahwa :
3t
m o k el
m m o o k k lü Ketika tombol ditekan: C-Out l= 1 e e t t 3 e.st Sinkronisasi st3 ü Ketika tombol bebas : C-Out = 0
st3
m o k tel
s
Ada beberapa mekanisme sinkronisasi tergantung dari model transmisinya
m o k l 3 te
seperti di bawah ini:
m m m o o o k k k l l l e e e t t Tombol SYNC ditekan : D-Out tsegera menuju ke level asli 3 3 3 st stC-Out menunjukan pulsa clockst − Asynchronous Model (8+2 /9+2)
s
S-Out = 0
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
m m m o o o k k k l l l e SYNC ditekan : D-Out e menuju ke level aslit3 te tTombol tsegera 3 3 t t s C-Out menunjukan pulsa clocks s Tombol SYNC dilepaskan : Mulai dengan sebuah data word baru
− Synchronous Model (8 /9)
m o k l e t t3
s
S-Out = 0
m m o o k k l byte 16h kemudian l e e mengirimkan t t t3 st3dilanjutkan dengan normal smode.
Tombol SYNC dilepaskan : Mode transmisi dimulai dengan
s
st3
m o k tel m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
s
s
8
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m m o o k k l l D. LANGKAH PRAKTIKUM e t te 3 3 t t s s st3 st3
m o k tel m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k tel
m o k l te
m o k l e t Gambar untuk pemasangan probe trigger 3 3 st st m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3 st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
9
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m m m o o o k k k l l l I. SERIAL OUTPUT DENGAN MANUAL CLOCK PULSE e e e t t t 3 3 3 t t t s1. Setting data yang akan ditransmisikan s menjadi 0000 1110 s
s
2. Masukan data tersebut pada shift register
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
3. Tekan tombol Man pada Baud Rate sebanyak 8 kali, amati perubahan pada
m m m o o o k k k l lcatat isi shift register untuktsetiap l e e e t t 4. Ulangi proses nomor tiga secara perlahan, 3 tombol. stpenekanan st3 st3 shift register per penekanan tombol.
m o k tel
m o k tel
m o k tel
II. SERIAL OUTPUT DENGAN BIT RATE 2400 BIT/S
s
1. Hubungkan trainer seperti pada gambar lampiran , ubah posisi baud rate
3 2400 bit/s. t3 t3 s2.tpada s s Setting data yang akan dimasukan pada data source sebesar 0000 1110.
s
3. Gambarkan keluaran clock dari channel 2 melalui oscilloscope.
m m m o o o k k k l l l 5. Padatanalisa, jelaskan hubungan gambar hasil nomor 3 dengan gambarte hasil e e t 3 3 3 stnomor 4. st st 4. Gambarkan keluaran data melalui channel 1 oscilloscope.
s
6. Setting data serupa langkah nomor 2 sebesar 1110 0101.
m o k l 3 te
m o k l t3 te
7. Ulangi langkah nomor 3 dan 4.
m o k l t3 te
m o k l t3 te
8. Ulangi langkah nomor 5 di analisa laporan.
s BIT RATE 1 BIT/S sIII. SERIAL OUTPUT DENGAN
s
s
1. Hubungkan trainer seperti pada gambar lampiran , ubah posisi baud rate
m o k el
3t
m m m o o o k k k l yang akan dimasukan sebesar l1110 0101. l 2. Settinge data e e t t t 3 hasil shift registerskirim t3 dan terima untuk masing-masing s3.tGambarkan st3 fase. pada 1 bit/s.
s
4. Gambarkan keluaran clock dari channel 2 melalui oscilloscope.
3
m o k tel
3
m o k l te
5. Gambarkan keluaran data melalui channel 1 oscilloscope.
m m m o o o k k k l l l e e e t t t nomor 4. 3 data serupa langkah nomor s7.tSetting st32 sebesar 0101 1110 st3 6. Pada analisa, jelaskan hubungan gambar hasil nomor 3 dengan gambar hasil
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
10
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit I
m o k l 3 te
m o k l e t 3
t 3 t s
s
Transmisi Data Serial dan Error Control
m o k l te
m o k l e t 3 3 t t s9. Ulangi langkah nomor 6 di analisa s laporan. 8. Ulangi langkah nomor 4 dan 5.
st3
IV. SERIAL DATA TRANSMISSION DENGAN CYCLE.
m m o o k k l data pada masukan menjadi l e e t 2. Ubahtsetting 0101 1110 3 tombol merah didekatsbaudt3rate 1 kali. s3.tTekan
m o k l te m o k tel
s
1. Hubungkan trainer seperti gambar lampiran, ubah posisi baud rate pada
st3
s
4. Amati dan catat hasil yang ditunjukan pada shift register.
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
V. TRANSMISI DATA DENGAN PENGARUH BIT ERROR CREATION
3 trainer seperti pada 3 lampiran , ubah posisisterror 3 koreksi tgambar s1.tHubungkan s pada posisi OFF.
s
2. Ubah posisi baud rate pada posisi 2400 bit/s.
m m m o o o k k k l l l 4. Gambarkan keluaran clock dari channel 2 melalui oscilloscope e e e t t t 3 3 3 s5.tGambarkan keluaran data melalui st channel 1 oscilloscope st 3. Setting data masukan menjadi 0100 1011.
s
6. Rubah posisi error creation pada posisi 1
m o k l 3 te
m m m o o o k k k l l l e te hasil gambar langkaht34 dante5 dengan hasil gambar 7t3 9. Bandingkan dan 8t 3 t s posisi 2 s s10.Rubah posisi error creation pada 7. Gambarkan keluaran clock dari channel 2 melalui oscilloscope 8. Gambarkan keluaran data melalui channel 1 oscilloscope
s
11.Gambarkan keluaran clock dari channel 2 melalui oscilloscope
m o k el
3t
3
m o k tel
3
m o k l te
m m o o k k l hasil gambar yangtterjadi. l 13. Analisa perubahan e e t st3 st3
12. Gambarkan keluaran data melalui channel 1 oscilloscope
st3
m o k tel m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
11
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
m o k l e t 3
Line Coding
st3
m o k l 3 te
1.
st2.3
m o k l UNIT II e t 3 t Line s Coding
m o k tdanelHDB3.
st3
m o k tel
m o k l te m o k tel
3 3 t t s s Mahasiswa dapat mengerti perbedaan format RZ dan NRZ.
s
Mahasiswa dapat mengerti konsep pengiriman data dengan AMI dan
m o k tel
3 DAN BAHAN st3 sB. t1.ALAT Osciloscope Analog 20 MHz
m o k tel
2.
Power Supply Unit 15 V/1 A
3.
Training Panel Data Source Parity Generator (736 93)
st3
m o k tel
m m m o o o k k k l l l 4. Training Panel Data Display Parity Check Indicator (736 92) te e e t t 3 3 st5. Training Panel AMI/HDB3 st Coder (736 94) st3
s
s
Training Panel AMI/HDB3 Decoder (736 91)
m o k l teTEORI C. DASAR 3 t s 7.
s
Mahasiswa diharapkan mampu mengerti perbedaan line coding AMI
HDB3.
6.
m o k l 3 te
m o k l te
A. TUJUAN PRAKTIKUM
3.
m o k l e t 3
s
m o k l t3 te
Konektor
1. Line coding (formatting)
s
m o k l t3 te
s
s
Konversi paralel/serial dapat dilakukan dalam kombinasi dengan penambahan
m o k el
3t
3
m o k tel
3
m o k l te
m o k l : dalam format NRZ e t st3
m o k tel
m o k tel
bit extra untuk sinkronisasi dan control kesalahan , lalu memiliki aliran data serial
st3
m o k tel m o k l te
st3 st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k l te
s
s
12
st3
s
3t
t 3 t s
Line Coding
st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
st3
m o k tel 0
m o k l e t 3
m o k l 3 te
a)
st3
m o k l te
s
0
1
st3 1
0
m o k tel 1
0
c)
st3
m o k tel
s
1
a) Clock pulse m m o o k k l b) NRZ (Non Return to Zero) l e e t t t3 st3 sZero) c) RZ (Return to
Gambar 2.1-1
st3
m o k tel
m m m o o o k k k l l l e e e t t AC saja, yaitu nilai rata-rata sinyal adalah 0 selama jangka waktu3 yangtlebih 3 3 stpanjang (nol dalam spektrumspadat f = 0). Persyaratan ini terpenuhi st karena
s
Biasanya format ini tidak secara langsung cocok untuk pengiriman melalui telepon. Idealnya kode garis (format) harus memiliki fitur berikut: •
s
banyak jalur transmisi noy mengizinkan komponen DC pada sinyal (kopling
m o k l te
m m m o o o k k k l l l AC hanya dapat dicapai jika rata-rata sebanyak positif sebagai pulsa negatif e e e t t t 3 3 3 t t t s s s (dengan besar yang sama) ditransmisikan. melalui kapasitor atau transformator, offset masalah dll).
•
m o k tel
Banyak perubahan level sinyal (pinggiran).
s
Untuk dapat menumbuhkan
clock bit, perlu bahwa banyak pinggiran mungkin terjadi pada sinyal yang
m m Dalam pengulangan lagi khusus dengan tingkat konstan om o o k k k l l l e e e t t t (misalnya 0) harus dihindari. 3 3 3 t t stKonsentrasi s s energi spektrum di frekuensi serendah mungkin. Hal ini ditransmisikan.
•
s
biasanya lebih disukai karena talk redaman berkurang silang antara garis
m o k l
3 te
3
s
b)
m o k l e t 3
3
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k l te
m o k tel
m o k tel
berdekatan pada frekuensi yang lebih tinggi.
m o k tel
Banyak format yang berbeda telah dikembangkan untuk tujuan berbagai aplikasi.
st3
st3
st3
Format yang paling sering digunakan adalah biner atau pseudoternary kode.
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
13
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 3 t t t Dalam s kode ini "1" diwakili oleh ssebuah pulsa dan "0" diwakili oleh s kurangnya Kode biner:
s
denyut nadi. Ada dua variasi di sini:
m o k l e t 3
•
NRZ (Non Return to Zero)
•
RZ (Return to Zero)
m m m o o o k k k l l l e e e t t t Dalam hal format RZ pulsa selama transmisi “1” hanya berlangsung sampai setengah 3 3 3 t t t s s s dari durasi bit, kemudian kembali sinyal untuk “0”.
s
Pseudoternary Kode:
m o k l e t 3
m o k tel
m o k tel
dan "-1". Contoh untuk jenis kode adalah:
3 (Alternate Mark Inversion) t3 stAMI s HDBn (High Density Bipolar keteraturan n)
• •
m o k l 3 te
m o k tel
Berikut berturut-turut "1" sinyal yang ditransmisikan secara bergantian sebagai "1"
st3
s
Kode pseudoternary juga ditemukan di NRZ dan RZ variasi.
m m m o o o k k k l l l Kode t4B/3T adalah kode terner asli, di mana 4 bit dari sinyal biner diwakili e e e t t 3 3 3 st ini menyebabkan kecepatan st drop oleh olehs 3 tmenyatakan sinyal terner. Langkah Terner Kode:
s
25%. Kode ini digunakan untuk sistem transmisi 34 Mbit / s dan 139 Mbit / s.
m o k l 3 te
m m o o k k l l teberbeda dalam waktu transmisi tesedikit. pada posisi yang 3 3 t t s s Constitue Contoh kode berikut ini:
Di sini bit tidak diwakili oleh tingkat sinyal yang berbeda tetapi dengan tepi
•
m o k el
3t
m o k l t3 te
Biphase kode:
s
AC Diphase Code
m o k l Code Manchester e t t3
• •
s
CMI (Code Mark Inversion)
s
st3
m o k tel
st3
m o k tel
s
Scrambling:
3
m o k tel
3
m o k l te
Menggunakan pengacak aliran data yang masuk diubah menjadi pseudo
m m m o o o k k k l ini sering digunakan dalamtekombinasi l dengan format lain. tel e t Akibatnya, prosedur st3 st3 st3 urutan acak sehingga urutan sedikit lebih lama tanpa informasi clock dihindari.
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
14
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
Kode AMI :
st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
st3
m o k l te
s
a)
m o k l e t 3
st3
m o k tel
st3
m o k tel
b)
st3
m o k tel
s
c)
m o k l e t 3
m o k l 3 te
st3 st3
m o k tel 0 0 m o k l te
Gambar 3.2-1
st3
1 0 m o k l e t 3 t
1
a) Clock Pulse
m o k tel
1
0
s
sd)t3 1
st3
m o k tel m o k l te
s
s
b)NRZ
m o k l 3 te
m o d)RZ-AMI k l t3 te
m o k l t3 te
c)NRZ-AMI
s "tanda", s Status “1” dalam sinyal NRZs biner juga sering disebut sebagai sedangkan status "0" disebut “ruang”.
m o k el
3t
m o k l t3 te
s
AMI singkatan dari "Alternate Mark
m m m o o o k k k l bergantian sebagai "1" latau "-1",sedangkan "0" tselalu l ditransmisikan e secara e e t t ditransmisikan st3 sebagai "0". st3 st3 Inversion", yang berarti inversi bergantian dari sinyal "1". Sesuai dengan sinyal "1"
s
Kode AMI hanya memenuhi kebutuhan AC. Namun, tidak ada informasi
3
m o k tel
3
m o k l te
clock ditransmisikan dalam sinyal "0". Namun, "0" pengulangan lagi, yang mungkin
m m o o k k l l e e t t menghubungkan pengacak sebuah hulu misalnya. st3 st3
m o k tel
menyebabkan hilangnya sinkronisasi bit di penerima dapat dihindari dengan
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
st3
m o k l te
s
15
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m o k l e t 3 3 t t di ISDN s (Integrated Services Digital sNetwork).
Kode AMI diterapkan antara lain dalam bentuk yang dimodifikasi
st3
di-0
m o k l te Bus S
s
Kode HDB3 :
m o k l e t 3
Cara lain untuk menghindari pengulangan nol lagi dalam kode AMI adalah
m m m o o o k k k l begitu saja. Pada kodetHDB3 l (High Density BipolartKode l e e e t pengganti-disebut 3 3 3 t t t s s s urutan 3) maksimum tiga " 0 "bit ditransmisikan tidak berubah. Sebuah "0 menyingkat berturut-turut beberapa "0" bit dan untuk mengirimkan kelompok
s
keempat " tidak diizinkan sehingga bit "0" keempat harus diganti dengan pola bit
m o k l e t 3
m o k l 3 te
lain.
m o k tel
m o k tel
m o k tel
Agar decoder dapat membedakan grup ini pengganti dari urutan agak
normal, "1" ditransmisikan sebagai bagian terakhir dari kelompok itu, tetapi yang
t3 t3 t3 s s s "1" dikirimkan. Oleh karena itu bit ini juga disebut sebagai (bit V pelanggaran - berbeda dengan aturan AMI standar - tidak terbalik sehubungan dengan terakhir
s
bit). Namun, untuk mengambil bit V saja menjadi pertimbangan, kita harus
m m m o o o k k k l l l dua kelompok yang berbeda pengganti tyang diperlukan: 000V dan t 100V. e e e t 3 3 3 st 000V ditransmisikan,sbilat jumlah yang tidak meratasbitt "1" telah Kelompok mengikuti aturan AMI lagi untuk menjamin bahwa sinyal AC saja. Untuk ini ada
s
dikirimkan sejak kelompok pengganti terakhir. Untuk nomor bahkan dari bit "1"
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k tel
m o k l t3 te
m o k l t3 te
m o k l t3 te
(nol dianggap bahkan di sini) kelompok 100V ditransmisikan. Dalam kedua kasus bit V ini kemudian terbalik bahkan sehubungan dengan V bit terakhir.
s
m o k l e t t3
s
s
st3
m o k tel
s
a)
m o k tel
s
b)
st3
s
c)
3
m o k tel
3
m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
s
16
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
st3 1
m o k l e t 3
s
Line Coding
st3
m o k l e t 3
3
t 3 t s
1
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel 0 0
0
1
0
0
0
V 3 t s 0
m o k tel 1
1
m m o o k k l a)Clock Pulse l e e t t Gambar 3.3-1 3 t st3 s b)NRZ
st3 1
0 t s3
0
0
st3
m o k l te d)
m o k t0el V 0
s
s
0
m o k tel
s
c)NRZ-HDB3
m o k l te
m o k l 3 te
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 3 t Selain kode HDB3 ada sjugat kode HDBn lainnya, di mana t n bit "0" s s diijinkan. Kelompok-kelompok pengganti dibentuk di sini sesuai dengan skema yang d)RZ-HDB3
s
sama. Kode HDB3 adalah kode antarmuka standar untuk transmisi sinyal audio
m o k l t3 te
m o k l t3 te
menurut CCIT.
s
s
m o k l t3 te
s
s
Data Teknis Trainer
3 te
m o k l
3
m o k tel
3
m o k l te
m o k l e t - D-In: t serial 3 data s - C-in: bit clock
m o k tel
AMI/HDB3 menciptakan kode saluran AMI dan HDB3. Input:
st3
- S-In sinyal: sinkron, word clock
m o k tel
m o k tel
st3
Masukan adalah bukti yang kompatibel dan tegangan TTL hingga + - 42 V
st3
Hasil:
m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
17
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k l te
- D-Out: kode output sinyal (0V, + - 5V), 3 clock pulsa tertunda sehubungan dengan
st3
D-In.
st3
s
- C-Out: terhubung ke C-In
m o k l e t 3
- S-In: 3 pulse clock tertunda sehubungan dengan S-In
m m m o o o k k k l D-In tertunda 3 clock tpulsa. l Ini output C-Out dan tS-Out l e e e memberikan t sinyal 3 3 3 t t t s s s kompatibel TTL. Dalam rangka meningkatkan representasi sinyal osiloskop, ada output tambahan
s
Operasi elemen:
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m m o o k k l l NRZ: (s sinyaltkonstan untuk durasi pulsa clock penuh) e e t 3 3 st st
m o k l te
Saklar beralih menonjol digunakan untuk memilih kode: -AMI:
t3 t3 t3 s s s Kode tambahan yang dipilih ditandai dengan salah satu dari dua LED. -HDB3: (High Density Bipolar keteraturan 3)
Saklar toggle rendah memilih bentuk sinyal:
RZ: (sinyal adalah 0 selama C sinyal clock-In 0)
st3
s
s
AMI/HDB3 decoder menerjemahkan kode saluran yang dibuat oleh programmer
m o k l 3 te
m o k l te - C-in: bit3 clock t s
m o k l t3 te
untuk sinyal NRZ unpolar: - D-In: serial data
- S-In sinyal: sinkron, jam kata
s
m o k l t3 te
s
s
Masukan adalah bukti yang kompatibel dan tegangan TTL hingga + - 42 V
m o k el
3t
m m m o o o k k k lsinyal output, 3 jam pulsa tertunda l sehubungan dengan D-In.tel - D-Out: didekode e e t t - C-Out: st3terhubung ke C-In st3 st3 Hasil:
s
- S-In: 3 jam pulsa tertunda sehubungan dengan S-In
3
m o k tel
3
m o k l te
m m m o o o k k k l l kode di sinyal D-In. Indikasi l e e e t t keluaran ini tmengindikasikan pelanggaran aturan st3dengan 1 LED. Ada tambahan st3output memberikan sinyal sD-Int3tertunda 3 tambahan - CODE-ERROR:
m o k l te
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k l te
m o k l te
s
18
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m o k l e t 3 3 t t osiloskop. s Semua output TTL kompatibel. s
m o k l te
clock pulsa. output ini dapat digunakan saat kemudian sinyal disajikan pada sebuah
st3
s
Operasi elemen:
m o k l e t 3
Saklar beralih menonjol digunakan untuk memilih kode:
m o k tel
-AMI: (Alternate Mark Inversion)
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k tel
3 3 3 t t t s s s Kode tambahan yang dipilih ditandai dengan salah satu dari dua LED. -HDB3:
s
Saklar toggle rendah memilih bentuk sinyal:
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
m o k tel
RZ(Return to Zero)
NRZ(Non Return to Zero)
st3
Tanpa peralihan yang diperlukan
st3
D. LANGKAH PRAKTIKUM
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3
m o k tel m o k l te
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
19
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 t t DATA s SOURCE/PARITY-GENERATOR s seperti
1. AMI CODER/DECODER
st3•
Setting trainer
s
berikut ini:
m o k l e t 3
m o k l e t 3
DATA SELECT : masukan manual
m m o o k k Input data l : 00000000 l e e t t 3 3 t stMode s : 8 bit sinkronisasi BAUD RATE
: 2400 bit/s
m o : k tel OFF
ERROR
st3•
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k tel
Setting trainer DISPLAY/PARITY CHECK INDICATOR seperti
s
s
berikut ini:
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k l te
m m m o o o k k k l l l Toggle switch : posisi ke bawah (sinkronisasi external) e e e t t t 3 3 3 t st • Tombol Saklar di panel st trainer AMI/HDB3 Codersatau Decoder Mode
: 8 bit sinkronisasi
diposisikan di kanan (posisi AMI atau NRZ)
m o k l e gambar. tpada
m o k l t3 te
s
m o k l t3 te
s
m m m o o o k k k l l l e e e t t t gambarkan hasilnya.t3 t3 st3• Lalu s s Pindahkan toggle switch ke RZ. Atur masukan 00011111 dan
s
•
st3•
Hubungkan osiloskop sesuai dengan garis tidak putus – putus seperti
s
s
Osilograf menunjukan level “0” baik untuk sinyal input dan output dari coder. Gambarkan hasilnya.
3 te
m o k l
3
m o k tel
3
m o k l te
•
Masukan data input 00000011. Gambarkan hasilnya.
•
Pindahkan osiloskop sesuai garis yang putus – putus pada gambar.
gambarkan hasilnya.
st3
m o k tel
m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
s
20
st3
s
3t
t 3 t s
t 3 t s
Unit II
m o k l 3 te
s
Line Coding
m o k l te
m m o o k k l l e e t t 3 3 t t DATA s SOURCE/PARITY-GENERATOR s seperti
2. HDB3 CODER/DECODER
st3•
Setting trainer
s
berikut ini:
m o k l e t 3
m o k l e t 3
DATA SELECT : masukan manual
m m o o k k Input l data : 111111111 tel e t 3 t st3 Mode s : 8 bit sinkronisasi st3•
BAUD RATE
: 2400 bit/s
ERROR
: OFF
m o k tel
st3
m o k tel
st3 st3
m o k tel m o k tel
Setting trainer DISPLAY/PARITY CHECK INDICATOR seperti
s
s
berikut ini:
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k l te
: 8 bit sinkronisasi m m m o o o k k k l l l Toggle switc : posisi ke bawah (sinkronisasi external) e e e t t t 3 3 3 t st • Tombol Saklar di panel st trainer AMI/HDB3 Codersatau Decoder Mode
diposisikan di kanan (posisi HDB3 dan NRZ)
m o k l e gambar. tpada
m o k l t3 te
s
m o k l t3 te
s
m m m o o o k k k l l l e e e t t t hasilnya. t3 t3 st3• Gambarkan s s Cantumkan alasan dari hasil data yang diperoleh pada analisa.
s
•
st3•
Hubungkan osiloskop sesuai dengan garis tidak putus – putus seperti
s
s
Masukan data input bit 8 sampai 5 dipindah ke nol. Gambarkan hasilnya.
3 te
m o k l
3
m o k tel
3
m o k l te
•
Lalu set input menjadi 10000011. Gambarkan hasilnya.
•
Pindah toggle switch ke RZ. Set input data menjadi 00000000.
st3
m o k tel m o k l te
st3
Laboratorium Switching dan Transmisi
st3
st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel m o k l te
s
21
st3
s
3t
3
t t 3 3 t t s s LEMBAR KERJA PRAKTIKUM – UNIT I
s
Transmisi Data Serial dan Error Control (Kendali Kesalahan)
m o k l te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
t 3 t s
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
m o k l te
Kelompok Nama Anggota
3 t s Tanggal Praktikum Waktu Praktikum Assisten Paraf Asisten
: : 1. : 2. : 3. : : : :
m o / k l te // 3 t s
m o k tel
m o k tel
3 Output Dengan ManualstClock 3 Pulse s1. tSerial Penekanan tombol ke-1 Shift Register Kirim tombol ke-2 3Register Kirim sShifttPenekanan st3
m o k l te
st3
st3
Shift Register Terima
m o k tel
Penekanan tombol ke-3 Shift Register Kirim
st3
m o k tel
3 t s Shift Register Terima
m o k l te m o k tel m o k tel
m m o o k k Shift Register Terima l l e e t t 3 3 st st
Penekanan tombol ke-4 Shift Register Kirim
m o k l e t t3
s
m m o o k k lShift Register Terima tel e t st3 st3
Penekanan tombol ke-7 Shift Register Kirim
Shift Register Terima
m o k tel
m o k tel
m o k tel
m o k l te
m o k l te
m o k l te
3Register Kirim tombol ke-8 sShifttPenekanan st3 st3
s
s
s
Shift Register Terima
m m m o o o k k k l l l te tombol ke-5 t3 te te 3 3 Penekanan t t s s sShift Register Kirim Shift Register Terima Penekanan tombol ke-6 Shift Register Kirim
s
st3
3 t s Shift Register Terima
s
s
s
1
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t 3 t s st3 st3
t 3 t s
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel
t 3 t s st3 st3
2. Serial Output Dengan Bit Rate 2400 bit/s
st3 st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3 st3
s
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
2
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t t 3 3 t t s3. Serial Output Dengan Bit Rate s 1 bit/s a. Masukan 11100101
m o k l te
Fase 1 Shift Register Kirim
st3
3FaseRegister 3 stShift Kirim
m o k tel
Fase 4 Shift Register Kirim
st3
Shift Register Terima
st3
3 6 stFase Shift Register Kirim
m o k l t3 te Fase 7 Shift Register Kirim
s
s
st3 st3
m o k tel m o k l te
3 t s Shift Register Terima
Shift Register Terima
m o k l e t 3 t
s
m o k tel
3 t s Shift Register Terima
m o k l te
m Terima m o o k k l l Shift Register te te 3 3 t t s s
Fase 8 Shift Register Kirim
m o k l e t t3
m o k tel
m m o o k k lShift Register Terima tel e t st3 st3
Fase 5 Shift Register Kirim
m o k l te
s
m Terima m o o k k l l Shift Register te te 3 3 t t s s
Fase 2 Shift Register Kirim
m o k tel
t 3 t s
Shift Register Terima
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3
m o k tel
s
s
s
s
s
s
Data Select : 11100101
m o k tel
Frekuensi clock:
st3
m o k l te
s
3
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
Fase 1 Shift Register Kirim
m o k tel
m m o o k k lShift Register Terima tel e t st3 st3
Fase 3 Shift Register Kirim
m o k l 3 te m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
Shift Register Terima
t3 s Shift Register Terima
Fase 4 Shift Register Kirim
m o k l
e t 3 stFase 5
m o k l te
Fase 6 Shift Register Kirim
st3
m o k l t3 te
8 s Fase Shift Register Kirim
m o k l e t t3
s
st3
m o k tel m o k l te
m o k tel
Shift Register Terima
st3
t3 s Shift Register Terima
m o k l te
m o k tel
m m o o k k l l e e Shift Register Terima t t 3 3 st st
Fase 7 Shift Register Kirim
st3
s
m o k l te 3 t s
32 stFase Shift Register Kirim st3
t 3 t s
m o k l te
Shift Register Kirim
m o k l 3 te
3
t t 3 3 t t s b. Masukan 01011110 s
m o k l t3 te
m o k l t3 te
s
s
s
s
Shift Register Terima
s
st3 st3 st3
s
Shift Register Terima
m o k tel m o k tel m o k l te
st3
m o k tel
Data Select 01011110
:
s
s
Frekuensi clock:
st3
m o k tel
m o k l te
s
4
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t t 3 3 t t s4. Serial Data Transmission Dengan s Cycle. st3 st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel
m o k tel
m o k tel
st3
m o k tel
5. Transmisi Data Dengan Pengaruh Bit Error Creation
st3
st3
m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
s
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
5
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel
m o k tel
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
t 3 t s
m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
s
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
6
st3
s
3t
3
t 3 t s
t t 3 3 t t s s LEMBAR KERJA PRAKTIKUM – UNIT II
s
Line Coding
m o k l te
m o k l e t 3
m o k l te
Kelompok Nama Anggota
3 t s Tanggal Praktikum Waktu Praktikum Assisten Paraf Asisten
st3
: : 1. : 2. : 3. : : : :
m o k tel
m o / k l te // 3 t s st3
m o k tel
st3 st3
m o k l te m o k tel
s
s
1. AMI Coding dan decoding
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
m o k tel m o k l te
st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
7
st3
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel
m o k tel
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
t 3 t s
m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
s
s
3t
m o k l 3 te
m o k l e t 3
m o k l e t 3
m o k l 3 te
m o k l 3 te
3
m o k tel
3
m o k tel
3
m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
m o k l te
m o k l te 3 t s
m o k tel
m o k tel
m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
m o k l e t t3
s
st3 st3
t 3 t s
m o k tel m o k l te
st3 st3
m o k tel
m o k l e t 3 t
s
m o k l t3 te
s
st3 st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
t 3 t s st3 st3 st3 st3
s
m o k l te m o k tel m o k tel m o k l te
m o k l t3 te
s
st3 st3
m o k tel m o k tel m o k l te
s
s
s
s
s
s
s
9
st3
s