LABA BERSIH ANTAM TERCATAT RP90 MILIAR PADA KUARTAL PERTAMA TAHUN 2009
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT SILAHKAN MENGHUBUNGI: Bimo Budi Satriyo (Sekretaris Perusahaan) Tel: (6221) 780 5119 Fax: (6221) 781 2822 Email:
[email protected] Website: www.antam.com
1
Untuk Segera Disebarluaskan Jakarta, 30 April 2009 – PT Antam Tbk (ASX - ATM; IDX ANTM) mengumumkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp90 miliar (tidak diaudit) dan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp9,43 pada triwulan pertama tahun buku 2009, turun sebesar 87% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2008. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya harga dan volume penjualan komoditas nikel dan bauksit. Peningkatan hasil penjualan sebesar 26% terutama disebabkan adanya trading emas dan perak untuk memanfaatkan fluktuasi tingginya harga emas dan perak. Peningkatan trading emas ini diikuti dengan meningkatnya harga pokok penjualan karena meningkatnya pembelian bahan emas untuk diperdagangkan. Meski harga bahan bakar internasional mengalami penurunan pada kuartal I 2009 dibandingkan periode yang sama tahun 2008, namun dengan melemahnya kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika, harga rata-rata bahan bakar untuk industri tercatat relatif stabil. Pada saat yang bersamaan, harga komoditas nikel Antam turun tajam mengikuti anjloknya harga nikel internasional akibat krisis global, sehingga segmen nikel mencatat kerugian. Marjin laba bersih Antam turun menjadi 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 32%.
Penjualan Hasil penjualan dalam triwulan pertama tahun 2009 mencapai Rp2,642 triliun atau naik sebesar 26% dibandingkan periode yang sama tahun 2008. Kenaikan hasil penjualan disebabkan tingginya hasil penjualan emas dan perak yang diperoleh dari kegiatan trading. Hal ini juga menjadikan untuk pertama kali dalam sejarah Antam, komoditas emas menjadi kontributor terbesar total penjualan dengan nilai Rp2,110 triliun atau 80% dari total penjualan Antam. Kontribusi terbesar kedua terhadap penjualan adalah bijih nikel dengan nilai penjualan Rp259 miliar atau 10% dari hasil penjualan total, sementara komoditas feronikel menyumbang mencapai Rp137 miliar atau 5% dari hasil penjualan total. Dengan semakin intensifnya kegiatan perdagangan yang dilakukan unit Logam Mulia, volume penjualan emas naik 211% pada 1Q09 menjadi 6.005 kg. Peningkatan volume penjualan yang didukung kenaikan 1% harga emas ke level US$925,58 per t.oz., menjadikan pendapatan dari emas naik 300% menjadi Rp2,110 triliun dibandingkan Rp528 miliar pada 1Q08. Meski demikian, biaya material juga meningkat signifikan seiring dengan meningkatnya pembelian bahan emas untuk diolah dan diperdagangkan dalam bentuk emas batangan. Pada 1Q09, 88% dari volume penjualan Logam Mulia berasal dari pihak ketiga yang memiliki marjin lebih kecil dibandingkan penjualan emas
yang berasal dari bullion dari tambang emas Pongkor. Dengan adanya penurunan permintaan komoditas nikel, maka volume penjualan bijih nikel turun 60% menjadi 801.939 wmt dibandingkan 1Q08. Volume penjualan bijih nikel kadar tinggi tercatat 554.774 wmt pada 1Q09, turun 42%, sementara volume penjualan bijih nikel kadar rendah turun 76% menjadi 247.165 wmt. Dengan penurunan volume penjualan serta harga jual yang turun 56% menjadi US$27,89 per wmt, nilai penjualan bijih nikel turun 78% jika dibandingkan 1Q08 menjadi Rp259 miliar. Penurunan permintaan dan harga jual juga berdampak pada komoditas feronikel. Dengan adanya penurunan permintaan, volume penjualan feronikel turun 8% pada 1Q09 menjadi 1.161 TNi. Penurunan volume penjualan ini disebabkan penurunan permintaan dari konsumen menyusul memburuknya kondisi perekenomian dunia. Dengan adanya penurunan harga sebesar 63% dibandingkan 1Q08 menjadi US$4,72 per lb., maka nilai penjualan feronikel tercatat turun 58% menjadi Rp137 miliar. Harga jual rata-rata feronikel pada 1Q08 adalah US$12,69 per lb. Dengan adanya peningkatan tajam penerimaan dari komoditas emas, maka segmen emas dan pemurnian yang mencakup pendapatan dari komoditas emas, perak dan jasa pemurnian logam mulia menjadi kontributor terbesar total pendapatan pada 1Q09 dengan kontribusi 84% atau senilai Rp2,225 triliun. Segmen nikel yang mencakup pendapatan dari komoditas feronikel dan bijih nikel menyumbang 15% atau Rp396 miliar dari total pendapatan Antam.
2
Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan melonjak 143% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp2,479 triliun karena peningkatan tajam biaya pemakaian bahan terutama disebabkan tingginya kegiatan trading unit bisnis Logam Mulia. Biaya pemakaian bahan yang merupakan komponen biaya produksi terbesar mengalami kenaikan s e b e s ar 254% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp2,020 triliun. Turunnya produksi bijih nikel dan feronikel menyebabkan biaya jasa penambangan bijih turun 43% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp200 miliar. Sementara itu biaya gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan turun 28% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp88 miliar menyusul pengurangan jam kerja lembur karyawan di bagian operasional disamping adanya penurunan premi dan estimasi tunjangan kinerja sebagai akibat turunnya produksi dan laba perusahaan sebagai bagian dari upaya penghematan biaya. Biaya bahan bakar turun 22% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp163 miliar disebabkan penurunan volume produksi feronikel di Pomalaa. Pemakaian Bahan Komponen terbesar harga pokok penjualan adalah pemakaian bahan, yang naik 254% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp2,020 triliun. Pemakaian bahan merupakan 81% dari harga pokok penjualan dan 93% dari pemakaian bahan tersebut adalah pembelian bahan emas dan perak untuk keperluan trading unit bisnis Logam Mulia. Biaya pemakaian bahan di unit Logam Mulia naik 510% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp1,879 triliun. Sementara biaya pemakaian bahan di Pomalaa yang berkontribusi 5% dari total biaya pemakaian bahan pada 1Q09, mencatat penurunan 58%
dibandingkan 1Q08 menjadi Rp99 miliar. Pemakaian bahan di Pomalaa sebagian besar terdiri dari bahan baku, termasuk bijih nikel, yang digunakan sebagai bahan baku untuk produksi feronikel dan bahan-bahan terpakai lainnya seperti batu kapur dan antrasit. Jasa Penambangan Bijih Komponen biaya terbesar kedua adalah jasa penambangan bijih yang merupakan 8% dari total harga pokok penjualan. Biaya jasa penambangan bijih, yang sebagian besar digunakan untuk penambangan bijih nikel, turun 43% dibandingkan kuartal pertama tahun 2008 menjadi Rp200 miliar. Dari jumlah biaya tersebut, biaya jasa penambangan bijih nikel berkontribusi 85% atau Rp170 miliar. Penurunan biaya jasa penambangan ini disebabkan oleh penurunan volume produksi bijih nikel yang disebabkan penurunan volume penjualan serta upaya renegosiasi dengan kontraktor pihak ketiga dan pemasok menyusul adanya krisis perekonomian global. Pemakaian Bahan Bakar Pemakaian Bahan Bakar, komponen biaya ketiga terbesar, turun 22% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp163 miliar, sebagian besar sejalan dengan penurunan volume produksi feronikel sebesar 27%. Di kuartal pertama 2009, bahan bakar merupakan 7% dari harga pokok penjualan. Meski pada kuartal pertama 2009 terjadi penurunan biaya pemakaian bahan bakar, namun harga bahan bakar rata-rata relatif stabil dibandingkan kuartal pertama tahun 2008. Pada kuartal pertama tahun 2009, harga rata-rata Marine Fuel Oil (MFO) tercatat Rp4.260 per liter, turun 8% dibandingkan harga pada 1Q08. Sementara harga rata-rata Industrial Diesel Oil (IDO) adalah Rp7.358 per liter, naik 2%
dibandingkan harga pada 1Q08. Dalam kuartal pertama tahun 2009, Antam menggunakan hampir 32 juta liter bahan bakar, dengan 94% diantaranya merupakan MFO. Penyusutan Komponen biaya keempat terbesar Antam adalah penyusutan yang naik 6% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp136 miliar, terutama disebabkan oleh penyusutan dari pabrik FeNi III. Fasilitas feronikel Antam di Pomalaa berkontribusi 77% atas penyusutan sementara fasilitas tambang dan pabrik emas Pongkor berkontribusi 22% terhadap penyusutan. Gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan Komponen biaya terbesar kelima dan merupakan 5% dari harga pokok penjualan adalah gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan, yang turun 28% dibandingkan 1Q08menjadi Rp88 miliar, sebagian besar disebabkan oleh penurunan jumlah upah lembur karena penurunan produksi disamping adanya penurunan premi dan estimasi tunjangan kinerja sebagai akibat turunnya produksi dan estimasi laba perusahaan. Komponen terbesar biaya pegawai adalah biaya -biaya yang berhubungan dengan biaya pasca kerja karyawan sebesar Rp 26,5 miliar yang dihiting berdasarkan estimasi perhitungan aktuaria tahun 2009. 59% dari gaji, upah, bonus dan kesejahteraan karyawan kerja berasal dari UBP Nikel sementara 26% berasal dari UBP Emas. Laba Kotor Dengan peningkatan harga pokok penjualan yang tajam, laba kotor Antam turun sebesar 85% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp162 miliar serta menghasilkan marjin kotor yang lebih kecil yaitu 6% dibandingkan 51% di kuartal
3
pertama 2008. Beban Usaha Beban usaha Antam turun 20% menjadi Rp107 miliar. Penyebab utama dari penurunan tersebut adalah penurunan biaya eksplorasi sebesar 66% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp6 miliar seiring dengan berhentinya kegiatan eksplorasi Antam pada beberapa wilayah kuasa pertambangan yang memiliki permasalahan perijinan. Sementara itu, penurunan permintaan komoditas nikel menyebabkan biaya penjualan dan pemasaran turun 23% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp20 miliar. Biaya umum dan administrasi tercatat turun 9% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp80 miliar. Laba Usaha Laba usaha Antam turun tajam 94% menjadi Rp55 miliar, menghasilkan marjin usaha yang lebih kecil yaitu 2% dibandingkan 45% dibandingkan 1Q08. Meski pendapatan segmen emas dan pemurnian Antam tercatat naik 287% menjadi Rp2,225 triliun, namun laba usaha segmen tersebut hanya tercatat naik 8% menjadi Rp200 miliar karena sebagian besar pendapatan segmen berasal dari kegiatan trading dengan pihak ketiga yang memiliki marjin lebih kecil. Untuk pendapatan dari emas yang berasal dari tambang emas milik Antam di Pongkor, marjin yang diperoleh lebih besar. Pada kuartal pertama tahun 2009, marjin yang diperoleh dari kegiatan trading dengan pihak ketiga (marjin laba usaha UBPP Logam Mulia) berjumlah 3% sementara marjin yang berasal dari penjualan emas Pongkor (marjin laba usaha UBP Emas Pongkor) adalah 47%. Dengan turunnya harga jual nikel,
maka segmen nikel Antam mencatat penurunan 74% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp396 miliar. Penurunan harga jual yang tidak diikuti dengan penurunan biaya karena relatif stabilnya harga bahan bakar menjadikan segmen nikel mencatat rugi usaha sebesar Rp74 miliar. Pendapatan Lain-lain, Pajak dan Laba Bersih Pendapatan lain-lain Antam meningkat sebesar 397% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp52 miliar sehubungan dengan adanya laba selisih kurs sebesar Rp11 miliar karena melemahnya nilai Rupah terhadap mata uang dolar Amerika pada kuartal pertama tahun 2009. Pada kuartal pertama tahun 2008, Antam mencatat rugi selisih kurs sebesar Rp108 miliar. Penghasilan bunga naik 2% menjadi Rp50 miliar. Pos Lain-lain tercatat turun 92% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp6 miliar karena dalam tahun 2008 terdapat dividen interim PT NHM sebesar Rp 55 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan turun 89% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp107 miliar dan setelah dikurangi pajak penghasilan sebesar Rp18 miliar serta hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan yang dikonsolidasikan yang berasal dari laba dan rugi beberapa anak perusahaan yang kepemilikannya diatas 50% sebesar Rp1 miliar, laba bersih Antam turun sebesar 87% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp90 miliar. Marjin laba bersih Antam tercatat sebesar 3%, turun tajam dibandingkan 32% di kuartal pertama 2008. Neraca Konsolidasi Total Aktiva Konsolidasi Pada kuartal pertama tahun 2009, total aktiva konsolidasi Antam tercatat turun sebesar 14%
dibandingkan 1Q08 menjadi Rp10,317 triliun yang sebagian besar disebabkan oleh penurunan aktiva lancar. Aktiva Lancar Aktiva lancar Antam turun 23% dibandingkan 1Q08 atau sebesar Rp 1,710 triliun menjadi Rp5,882 triliun atau berkontribusi 57% dari total aktiva seiring dengan penurunan kas dan setara kas sebesar 28% menjadi Rp3,291 triliun serta adanya penurunan piutang usaha sebesar 43% menjadi Rp473 miliar. Selain itu nilai persediaan bersih juga mengalami penurunan sebesar 13% menjadi Rp1,598 triliun. Penurunan pada piutang usaha didorong oleh adanya penurunan piutang usaha pada beberapa pelanggan besar Antam diantaranya Raznoimport Nickel, pelanggan-pelanggan via Avarus AG, Mitsubishi Corp dan Mitsui & Co, ltd. Untuk penurunan nilai persediaan dipicu oleh adanya penyisihan penurunan nilai persediaan sebesar Rp144 miliar sebagai akibat dari kondisi pasar global yang menyebabkan penurunan harga jual nikel. A n t am m e y ak i n i b ah w a penyisihan penurunan nilai persediaan tersebut telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas penurunan nilai persediaan. Pada kuartal pertama tahun 2009, Antam menempatkan Rp2,605 triliun atau 79% dari total kas dan setara kas dalam bentuk deposito berjangka pada beberapa bank domestik dan asing. 69% dari deposito berjangka tersebut berdenominasi Rupiah, 17% dalam mata uang US Dollar dan 14% dalam mata uang Australian Dollar. Suku bunga yang kenakan untuk deposito berjangka tersebut berkisar antara 11,5% 12,5% (Rupiah), 5% (US Dollar) dan 4% - 5,25% (Australian Dollar). Antam juga
4
menempatkan Rp686 miliar dalam giro berjangka dimana 64% dari total tersebut berdenominasi US Dollar, 28% dalam mata uang Rupiah dan sisanya menggunakan Australian Dollar dan Japanese Yen. Walaupun nilai persediaan bersih mengalami penurunan namun demikian untuk persediaan produk (kotor) mengalami kenaikan sebesar 53% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp1,005 triliun yang dipicu oleh kenaikan persediaan feronikel (kotor) sebesar 215% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp497 miliar serta adanya kenaikan persediaan emas dan perak sebesar 6% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp252 miliar. Aktiva Tidak Lancar Aktiva tidak lancar Antam tercatat relatif t i dak mengalami perubahan sebesar Rp4,434 triliun. Aktiva tetap perusahaan mengalami penurunan menjadi Rp2,791 miliar seiring dengan adanya penyusutan setelah selesainya pengeluaran yang signifikan untuk proyek ekspansi FeNi III dan Antam telah melakukan operasi komersial pada awal tahun 2007. Antam mencatat investasi dalam saham sebesar Rp92 miliar pada kuartal pertama tahun 2009, atau turun 81% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu karena adanya penjualan kepemilikan saham Herald Resources Limited pada tanggal 16 Juli 2008, dan adanya peningkatan kepemilikan saham pada PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) dari 49% menjadi 65% sehingga laporan keuangan PT ICA dikonsolidasikan. Antam juga mencatat peningkatan 25% pada biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan menjadi Rp658 miliar serta
adanya pencatatan taksiran tagihan pajak penghasilan sebesar Rp270 miliar pada kuartal pertama tahun 2009 yang disebabkan karena adanya kelebihan pembayaran pajak tahun 2008 sebagai akibat adanya penurunan laba dari jumlah yang dianggarkan. Total Kewajiban Konsolidasi Antam membukukan penurunan total kewajiban konsolidasi sebesar 17% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp2,118 triliun seiring dengan penurunan kewajiban lancar sebesar 39% menjadi Rp670 miliar. Selain kewajiban tidak lancar juga mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp1,448 triliun. Kewajiban Lancar Kewajiban lancar Antam mengalami penurunan 39% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp670 miliar yang dipicu oleh penurunan hutang pajak sebesar 81% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp29 miliar yang diakibatkan dari penurunan laba perusahaan. Biaya masih harus dibayar juga mengalami penurunan sebesar 64% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp177 miliar yang disebabkan oleh turunnya biaya jasa penambangan dan pengangkutan sebesar 41% menjadi Rp84 miliar serta adanya penurunan pada iuran eksploitasi sebesar 55% menjadi 32 miliar. Selain itu Antam tidak membukukan pembelian bahan baku nikel untuk pabrik feronikel pada kuartal pertama 2009, berbeda dengan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp168 miliar. Kewajiban Tidak Lancar Pada kuartal pertama tahun 2009 Antam mencatat posisi kewajiban tidak lancar sebesar Rp1,448 t r i li u n a t au turun 2% dibandingkan dengan periode
yang sama tahun lalu. Posisi pinjaman investasi jangka panjang (lancar dan tidak lancar) dalam US Dollar mengalami penurunan sebesar 24% yaitu dari US$ 97,67 juta pada kuartal pertama 2008 menjadi US$ 74,33 juta. Total Ekuitas Konsolidasi Antam mencatat penurunan pada ekuitas konsolidasi sebesar 14% menjadi Rp8,151 triliun, hal ini terutama disebabkan adanya pembayaran dividen atas laba tahun 2007 sebesar Rp 2.052,98 miliar sehingga berdampak pada penurunan saldo laba sebesar 16% menjadi Rp7,145 triliun. Antam juga membukukan saham diperoleh kembali sebesar Rp13,4 miliar seiring dengan aktivitas buyback (pembelian kembali) saham perusahaan di bursa sebesar 15.426.000 juta lembar saham. Arus Kas Dengan penurunan tajam harga jual dan volume penjualan nikel, arus kas Antam turun tajam di kuartal pertama 2009 sehingga posisi kas dan setara kas Antam turun 28% menjadi Rp3,291 triliun dari Rp4,568 triliun pada kuartal pertama tahun 2008. Arus Kas dari Aktifitas Operasi Sehubungan dengan penurunan volume penjualan feronikel dan bijih nikel serta harga nikel yang lebih rendah, namun tertutupi hasil dari pendapatan segmen emas dan pemurnian, penerimaan Antam dari pelanggan turun 7% menjadi Rp2,734 triliun. Sementara itu, Antam mencatat kenaikan pembayaran ke pemasok sebesar 71% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp2,522 triliun karena adanya peningkatan pembelian bahan emas untuk trading. Meski terjadi penurunan pada pos pembayaran kepada komisaris, direksi dan karyawan sebesar 6% menjadi
5
Rp131 miliar, penurunan pembayaran pajak sebesar 93% menjadi Rp77 miliar, dan penerimaan restitusi pajak sebesar Rp71 miliar, kas bersih yang diperoleh dari kegiatan operasi turun tajam sebesar 80% dibandingkan 1Q08 menjadi Rp83 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi turun 82% menjadi Rp93 miliar. Faktor utama hal ini adalah tidak adanya investasi dalam saham pada kuartal pertama 2009 yang berbeda dengan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar Rp434 miliar. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Antam tidak membukukan arus kas dari aktivitas pendanaan karena pembayaran kewajiban atas kredit investasi dilakukan secara semesteran. ###
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)
2009 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas Kas yang dibatasi penggunaannya Piutang usaha - pihak ketiga (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp2.656.201 pada tahun 2009 dan Rp1.352.734 pada tahun 2008) Piutang lain-lain (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp13.176.981 pada tahun 2009 dan Rp11.827.061 pada tahun 2008) Persediaan (setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar 143.579.136 pada tahun 2009 dan penyisihan persediaan usang sebesar Rp5.071.183 pada tahun 2009 dan Rp4.981.241 pada tahun 2008) Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka Aktiva lancar lain-lain Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA TIDAK LANCAR Investasi dalam saham Aset tetap (setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp2.507.591.787 pada tahun 2009 dan Rp2.020.200.851 pada tahun 2008) Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp98.614.170 pada tahun 2009 dan Rp80.004.078 pada tahun 2008) Biaya tangguhan (setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp51.466.573 pada tahun 2009 dan Rp39.573.719 pada tahun 2008) Taksiran tagihan pajak penghasilan Goodwill - bersih Aktiva pajak tangguhan - bersih Biaya pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup tangguhan Aktiva tidak lancar lainnya Jumlah Aktiva Tidak Lancar JUMLAH AKTIVA
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)
Catatan/ Notes
3.291.336.321 204.850.533
2a,3 2a,4
473.263.920
2f,5
97.006.792
1.597.837.343 70.823.720 51.330.106 96.348.806
2g,6 2o,14a
5.882.797.541
2008
4.568.271.187 -
ASSETS CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Restricted cash
830.998.478
Trade receivables - third parties (net of allowance for doubtful accounts of Rp2,656,201 in 2009 and Rp1,352,734 in 2008)
94.097.470
Other receivables (net of allowance for doubtful accounts of Rp13,176,981 in 2009 and Rp11,827,061 in 2008)
1.845.544.646 110.304.160 36.836.445 106.989.685
Inventories (net of allowance for decline in value of Rp143,579,136 in 2009 and allowance for obsolescence of Rp5,071,183 in 2009 and Rp4,981,241 in 2008) Prepaid taxes Prepaid expenses Other current assets
7.593.042.071
Total Current Assets
2.339.035 93.461.561
2.746.502 66.972.255
NON-CURRENT ASSETS Investments in shares of stock Property, plant and equipment (net of accumulated depreciation of Rp2,507,591,787 in 2009 and Rp2,020,200,851 in 2008) Deferred exploration and development expenditure (net of accumulated amortization of Rp98,614,170 in 2009 and Rp80,004,078 in 2008) Deferred charges (net of accumulated amortization of Rp51,466,573 in 2009 and Rp39,573,719 in 2008) Estimated claims for tax refund Goodwill - net Deferred tax assets - net Deferred environmental and reclamation expenditure Other non-current assets
4.434.018.631
4.411.323.543
Total Non-Current Assets
10.316.816.172
12.004.365.614
TOTAL ASSETS
92.449.485
2d,7
484.674.074
2.791.258.535
2h,8
2.934.874.987
657.633.858
2k,9
526.668.482
45.469.056 269.945.984 84.261.221 397.199.896
2j,11 2o,14c 2t,10 2o,14d
28.320.169 37.424.099 329.642.975
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)
2009 KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN LANCAR Hutang usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Hutang lain-lain Biaya masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka pelanggan Bagian pinjaman investasi jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian penyisihan untuk pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Pinjaman investasi Penyisihan kewajiban pengelolaan dan reklamasi lingkungan hidup Kewajiban pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya Hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa Uang muka pelanggan Jumlah Kewajiban Tidak Lancar HAK MINORITAS
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued) March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)
Catatan/ Notes
2008
111.363.852
12
93.355.954
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY CURRENT LIABILITIES Trade payables Third parties
688.952 55.084.295 176.524.409 29.075.930 15.105.375
2i,12, 24
2.411.312 114.660.841 493.958.113 145.943.516 12.028.185
Related parties Other payables Accrued expenses Taxes payable Advances from customer
270.083.333
15
215.063.333
Current maturities of long-term investment loans
12.818.270
Current maturities of provision for environmental and reclamation costs
1.090.239.524
Total Current Liabilities
13 2o,14b
11.822.262
2l,16
669.748.408
NON-CURRENT LIABILITIES
590.325.000
15
685.130.334
144.141.607
2l,16
98.943.632
653.341.375
2p,2q,2r,23
654.733.017
Long-term liabilities - net of current maturities Investment loans Provision for environmental and reclamation costs Pension and other post-retirement obligations
31.252.270 28.966.498
32.497.943
Due to related parties Advances from customer
1.448.026.750
1.471.304.926
Total Non-Current Liabilities
1.221.560
MINORITY INTERESTS
47.593.058
2b
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali data saham)
2009 EKUITAS Modal saham Modal dasar 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 37.999.999.999 saham biasa Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1 saham preferen seri A Dwiwarna dan 9.538.459.749 saham biasa dengan nilai nominal Tambahan modal disetor - bersih Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Yang telah ditentukan penggunaannya Yang belum ditentukan penggunaannya Saham diperoleh kembali Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED BALANCE SHEET (continued) March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except share data)
Catatan/ Notes
953.845.975 2.526.309
17 2s,18
42.502.068
21.334.633
1b,2n
5.686.654.306 1.458.019.808 (13.435.143)
2v,17
8.151.447.956 10.316.816.172
2008 STOCKHOLDERS’ EQUITY Share capital Authorized capital 1 preferred series A Dwiwarna share and 37,999,999,999 ordinary shares Issued and fully paid capital 1 preferred series A Dwiwarna share and 9,538,459,749 ordinary 953.845.975 shares with par value of 2.526.309 Additional paid-in capital - net Difference in foreign currency 3.316.732 translation Difference arising from restructuring transactions of 21.334.633 entities under common control Retained earnings 2.652.728.627
Appropriated
5.807.847.328 -
Unappropriated Treasury stock
9.441.599.604
Total Stockholders’ Equity
12.004.365.614
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG AND SUBISIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOME Three Months Ended March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah, except earnings per share)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah, kecuali laba bersih per saham)
Catatan/ Notes
2009 PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN
2008
2.641.606.738
2m,19
2.091.781.638
NET SALES
(2.479.536.641)
20
(1.020.983.040)
COST OF SALES
1.070.798.598
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
162.070.097
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan dan pemasaran Eksplorasi
(80.416.571) (20.563.239) (6.380.833)
(88.301.710) (26.866.682) (18.765.153)
OPERATING EXPENSES General and administrative Selling and marketing Exploration
Jumlah Beban Usaha
107.360.643
(133.933.545)
Total Operating Expenses
54.709.454
936.865.053
OPERATING INCOME
LABA USAHA PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Penghasilan bunga Beban bunga dan keuangan Laba (rugi) selisih kurs Lain-lain - bersih Penghasilan (beban) lain-lain - bersih LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN Periode berjalan Tangguhan BEBAN PAJAK PENGHASILAN - BERSIH LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA/RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN HAK MINORITAS ATAS LABA/RUGI BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASIKAN LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
21
OTHER INCOME (EXPENSES) Interest income Interest expenses and finance charges Foreign exchange gain (loss) Others - net
50.323.302
49.299.415
(15.711.013) 11.135.040 6.422.179
(14.592.829) (108.071.704) 83.851.483
52.169.508
10.486.365
Other income (expenses) - net
106.878.962
947.351.418
INCOME BEFORE INCOME TAX
35.261.198 (16.873.221)
292.711.254 (20.648.124)
INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
18.387.977
272.063.130
INCOME TAX EXPENSE - NET
675.288.288
INCOME BEFORE MINORITY INTEREST IN NET INCOME/LOSS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
1.389.658
98.597
MINORITY INTEREST IN NET INCOME/LOSS OF CONSOLIDATED SUBSIDIARIES
89.880.643
675.386.885
NET INCOME
70,81
BASIC EARNINGS PER SHARE
14c
88.490.985
9,44
2t,25
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
Saldo tanggal 31 Maret 2009
Saldo tanggal 1 Januari 2009 Laba bersih pada tahun 2009 Cadangan umum Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Saham diperoleh kembali
Saldo tanggal 31 Maret 2008, disajikan kembali
Saldo tanggal 31 Maret 2008, disajikan sebelumnya Penyesuaian karena akrual beban tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan
2b 2v,17
-
2b
-
-
Laba bersih pada 1 Januari 2008, disajikan kembali
Cadangan umum Dividen Alokasi untuk program kemitraan dan bina lingkungan Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
-
-
-
2.526.309
-
-
-
-
-
682.951
42.502.068
(1.570.508) -
-
44.072.576 -
3.316.732
-
3.316.732
2.633.781
translation
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan/ Difference in foreign currency
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
953.845.975
-
-
-
2.526.309 -
953.845.975 -
2.526.309
-
-
953.845.975
2.526.309
953.845.975
-
-
-
-
-
-
2.526.309
capital - net
-
Notes
953.845.975
capital
Catatan/
Tambahan modal disetor bersih/ Additional paid-in
Saldo tanggal 1 Januari 2008 Laba bersih pada tahun 2008, disajikan sebelumnya Penyesuaian karena akrual beban tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan
Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah)
21.334.633
-
-
21.334.633 -
21.334.633
-
21.334.633
-
-
-
-
-
-
21.334.633
common control
Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference arising from restructuring transactions of entities under
5
5.686.654.306
-
-
5.686.654.306 -
2.652.728.627
-
2.652.728.627
-
-
-
-
-
-
2.652.728.627
Appropriated
Ditentukan penggunaannya/
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(13.435.143)
-
-
(13.435.143) -
Saham diperoleh kembali/ Treasury stock
8.151.447.956
(1.570.508) -
-
8.063.137.821 89.880.643 -
9.441.599.604
-
9.441.599.604
2.633.781
-
-
675.386.885
-
675.386.885
8.763.578.938
Jumlah ekuitas - bersih/ Stockholders’ equity - net
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1.458.019.808
-
-
1.368.139.165 89.880.643 -
5.807.847.328
-
5.807.847.328
-
-
-
675.386.885
-
675.386.885
5.132.460.443
Unappropriated
Belum ditentukan penggunaannya/
Saldo laba/Retained earnings
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY Three Months Ended March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures for 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah)
Balance, March 31, 2009
Balance, January 1, 2009 Net income in 2009 Appropriation for general reserve Dividend Allocation for partnership and community development program Difference in foreign currency translation Treasury stock
Balance, March 31, 2008, as restated
Balance, March 31, 2008, as previously reported Adjustment in relation to the accrual of expenses for corporate social responsibility_
Appropriation for general reserve Dividend Allocation for partnership and community development program Difference in foreign currency translation
Net income in 2008, as restated
Balance, January 1, 2008 Net income in 2008, as previously reported Adjustment in relation to the accrual of expenses for corporate social responsibility_
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Tiga Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2009 (tidak diaudit) Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 (tidak diaudit) (Disajikan dalam ribuan rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT ANEKA TAMBANG TBK AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS Three Months Ended March 31, 2009 (unaudited) With Comparative Figures for 2008 (unaudited) (Expressed in thousands of rupiah)
2009 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan/(pembayaran) lain-lain - bersih Pembayaran kepada komisaris, direktur dan karyawan Pembayaran kepada pemasok Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Penerimaan bunga Penerimaan dari restitusi pajak Penurunan kas yang dibatasi penggunaannya Pembayaran bunga Pembayaran pajak Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dividen Biaya ditangguhkan Perolehan aktiva tetap Biaya eksplorasi dan pengembangan Investasi dalam saham Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
2008
2.734.000.378 10.377.627
2.940.842.902 91.061.399
(130.667.042) (2.522.272.212)
(138.353.421) (1.471.338.788)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash receipts from customers Other receipts/(payments) - net Payments to commissioners, directors and employees Payments to suppliers
91.438.751
1.422.212.092
Net Cash Receipts from Operating Activities
59.653.777 70.870.227
49.299.415 -
Cash receipts from interest income Cash receipts from tax restitution
(46.300.568) (15.453.927) (76.664.122)
(13.618.151) (1.033.380.035)
83.544.138
424.513.321
Decrease in restricted cash Payments of interest Payments for tax Net Cash Provided by Operating Activities
31.403.919 (20.073.863)
42.367.704 (1.493.761)
(61.198.022)
(49.413.848)
(430.100.060) -
(62.658.851) (433.964.619)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Dividend income Deferred charges Acquisitions of property, plant and equipment Exploration and development expenditure Investments in shares of stock
(92.968.026)
(505.163.375)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran hutang jangka panjang
-
-
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Repayment of long-term borrowings
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
-
-
Net Cash Used in Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(9.423.888)
(80.650.054 )
PENGARUH SELISIH KURS KAS DAN SETARA KAS
16.541.677
(94.953.868 )
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS EFFECT OF FOREIGN EXCHANGE RATE FLUCTUATION IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
3.284.218.532
4.743.875.109
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF PERIOD
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
3.291.336.321
4.568.271.187
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6