Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 PEMODELAN DALAM VCD INQUIRY UNTUK MEMPERBAIKI KETERAMPILAN MENGELOLA PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA A ANGKATAN 2008 PADA KEGIATAN SIMULASI MKPBM III Kusumawati Dwiningsih, Sri Hidayati Syarif Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK Keterampilan mengelolaan pembelajaran merupakan keterampilan semua kegiatan yang mencakup secara langsung untuk mencapai tujuan pembelajaran (menentukan peserta didik, menyusun rencana pembelajaran, menentukan media dan strategi kemudian menganalisis hasil belajar mengajar). Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti keterampilan mengelola pembelajaran mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 masih kurang. Hal ini disebabkan oleh kurangnya minat mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 dalam mengikuti pembelajaran dan kurangnya latihan mengelola pembelajaran, sehingga mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 mengalami kesulitan dalam kegiatan mengelola pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat memperbaiki keterampilam mengelola pembelajaran mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008, yaitu dengan menggunakan pemodelan dalam Video Compact Disc (VCD) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008. Masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah peningkatan kemampuan mengelola pembelajaran mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 setelah pembelajaran melalui pemodelan dalam VCD. Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki keterampilan mengelola pembelajaran mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 dengan pemodelan dalam VCD pada kegiatan simulasi Mata Kuliah PBM III. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalan dua siklus, di mana tiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi/evaluasi, dan refleksi. Materi yang diberikan yaitu inquiry. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa, pengelolaan pembelajaran dengan pemodelan VCD telah berhasil dikelola dengan baik. Pengelolaan pembelajaran dengan model inquiry yang dilakukan mahasiswa Pendidikan Kimia A angkatan 2008 juga menunjukkan hasil rata-rata kriteria baik, Jadi sesuai dengan kriteria keberhasilan yang ditentukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa pemodelan dalam VCD dapat memperbaiki keterampilan mengelola pembelajaran pada materi inquiry.
Kata kunci : Pemodelan, VCD, Inquiry, Ketrampilan Mengelola Pembelajaran, Simulasi MKPBM III PENDAHULUAN Matakuliah PBM III merupakan matakuliah wajib yang diprogram oleh seluruh mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia, dengan tujuan memberikan berbagai keterampilan mengelola pembelajaran. Proses pembelajarannya
disajikan dalam bentuk teori, workshop, dan prktek. Berdasarkan hasil observasi PBM selama ini, ternyata masih banyak mahasiswa mengalami kesulitan dalam mengikuti perkuliahan terutama
B - 202
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 mahasiswa yang sama sekali tidak memiliki dasar keterampilan mengelola pembelajaran. Ketrampilan mengelola pembelajaran adalah kemampuan yang ditunjukkan mahasiswa calon guru dalam menyelesaikan tugas dalam materi yang berhubungan materi pelajaran yang dapat dapat diwujudkannya dalam tugas mengajar untuk menjadikan siswa belajar dengan menggunakan barbagai cara dan teknik, melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan pembelajaran. Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam pembelajaran yang bersifat klasikal akan menghadapi permasalahan heterogenitas kemampuan mahasiswa. Berdasarkan observasi awal dan diskusi dengan tim dosen MKPBM III jurusan kimia diperoleh bahwa pemahaman konsep mahasiswa tentang penerapan strategi inqury masih kurang. Hasil pengamatan dosen selama proses pembelajaran berlangsung selama ini nampak bahwa mahasiswa masih bingung dalam menentukan materi yang sesuai dengan model inqury dan belum menguasai model inqury. Hal ini tampak dari hasil belajar/nilai pada perkuliahan PBM III semester genap angkatan tahun 2007/2008 di Jurusan Kimia yaitu 5 orang mendapatkan nilai A (20%), 15 orang nilai B (60%), dan 5 orang nilai C (20%) dari 25 orang mahasiswa. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar mahasiswa yang mengambil matakuliah PBM III sebagian besar nilainya cukup baik dan masih mungkin untuk ditingkatkan. Hasil diskusi dengan tim MKPBM III disepakati bahwa untuk meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa terhadap materi strategi inqury perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran, yaitu dengan pembelajaran model Direct Instruction (DI) melalui pemodelan berbantuan media VCD. DI adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dapat membantu
mahasiswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Soeparman dan Nur, 2011). Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar mahasiswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang ter setruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Landasan teoritik model pembelajaran langsung adalah teori belajar sosial, yang juga disebut belajar melalui observasi, atau teori pemodelan tingkah laku (Soeparman & Nur, 2011). Melalui pembelajaran langsung mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan deklaratif (pengetahuan tentang sesuatu) dan pengetahuan prosedural (pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu) secara tersetruktur dengan baik. Media VCD adalah alat bantu dengan memperlihatkan gambar yang bergerak dan suara secara bersama-sama saat menyampaikan informasi atau pesan. VCD merupakan media yang efektif dalam penyampaikan informasi yang mencakup unsur gerak karena dapat memperlihatkan suatu peristiwa secara berkesinambungan dan yang menjadi model dalam penyampaian informasi tersebut adalah orang yang memiliki keterampilan sesuai dengan gerak yang diinformasikan. Melalui penggunaan media VCD akan dapat membantu mahasiswa dalam mempelajari tahap-tahap pembelajaran secara teliti dan benar sehingga dapat membantu pelaksanaan proses pembelajaran secara baik dan berkualitas. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan sebagaimana telah diuraikan di atas dipandang perlu untuk melakukan tindakan dengan penerapan model DI melalui pemodelan berbantuan media VCD untuk meningkatkan ketrampilan mengelola pembelajaran. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan
B - 203
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 mahasiswa dalam mengelola pembelajaran dengan model inqury. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action reseach), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana sutau teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), obserservation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan kimia FMPA Unesa angkatan 2008 plus yang memperoleh mata kuliah PBM III. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 2 siklus. Pelaksanaan tiap-tiap siklus tersebut mengikuti alur sebagai berikut: 1. Siklus I a. Rencana Awal Kegiatan rencana awal ini merupakan diskripsi situasi yang bahannya berdasarkan catatan-catatan penulis tentang pelaksanaan KBM selama ini. Dari deskripsi ini akan diketahui berbagai hambatan yang perlu diatasi. Cara mengatasi hambatan ini merupakan optimalisasi pembelajaran melalui pemodelan dengan bantuan media VCD. Pada tahap ini terlebih dahulu peneliti menyusun perangkat pembelajaran dan instrumen yang diperlukan untuk penelitian, antara lain : GBRP, SAP, Handout dan Lembar Observasi (pengelolaan model).
b. Pelaksanaan tindakan (action) dan pengamatan (observation) Pelaksanaan tindakan pada siklus 1 terdiri dari dua pertemuan. Masing-masing pertemuan terdiri dari 3 sks. Secara jelas dipaparkan sebagai berikut:
Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan 1 Dosen memberikan pengetahuan pemahaman dengan model Pembelajaran langsung (DI). Dosen membagikan handout Dosen melakukan pemodelan dengan bantuan media VCD Diskusi materi Mahasiswa memilih topik sesuai dengan strategi pendekatan inquiry Mahasiswa membuat RPP dan skenario pembelajaran Pengamat memberikan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung Pertemuan 2 Mahasiswa melakukan simulasi dengan strategi pendekatan inquiry
c. Refleksi Refleksi pelaksanaan tindakan kelas melibatkan penulis sebagai subyek penelitian, teman sejawat kolaborator, dan siswa menjadi sasaran penelitian. Data kualitatif dari hasil observasi selama KBM berlangsung, dan angket respon jawaban mahasiswa selama KBM berlangsung akan dideskripsikan. d. Revisi Berdasarkan Hasil refleksi, kemudian peneliti membuat revisi rancangan baru untuk memperbaiki kekurangan yang diperoleh selama proses pembelajaran. Selanjutnya, hasil refleksi tersebut dimanfaatkan untuk bahan
B - 204
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 merencanakan selanjutnya.
tindakan
pada
siklus
2. Siklus II Siklus ke 2 dilaksanakan sebagai kelanjutan siklus sebelumnya jika terjadi kekurang tepatan perencaan maupun pelaksaan siklus I, sehingga hasil yang diharapkan belum tercapai. Siklus ke 2 tidak dilaksanakan jika hasil penelitian tindakan kelas sudah sesuai dengan target ketuntasan belajar. Jika karena ketidakberhasilan silkus 1 sehingga siklus ke 2 harus dilaksanakan maka tindakantindakan yang harus dilakukan adalah: a) Refleksi Siklus I Menindaklanjuti hasil reflaksi pada siklus I Menganalisa masalah-masalah pada siklus I Menentukan tindakan perbaikan sesuai dengan jenis masalah hasil analisis b) Perencanaan tindakan Merencanakan tindakan kelas sesuai dengan tema. Mensosialisasikan model DI berbantuan media VCD. Menyesuaikan tindakan pada siklus I dengan situasi dan perkembangan kelas. Menyiapkan instrument penjaring data, baik tes atau nontes. c) Pelaksanaan tindakan Tindakan dilaksankan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Observasi ulang terhadap tindakan yang dilakukan. d) Evaluasi / Refleksi Pelaksanaan refleksi adalah untuk melihat keberhasilan tindakan kelas, terutama untuk melihat peningkatan keberhasilan dari siklus I ke siklus II. Peningkatan keberhasilan tindakan dilihat
dari hasil analisis penelitian proses dan penilaian hasil. Pada tahap observasi, pengamatan terhadap pengembangan motivasi siswa dilakukan oleh ketua kelompok dan dengan bantuan teman guru sebagai kolaborator. Kolaborator membantu penulis dalam hal observasi dan refleksi selama dalam pelaksanaan penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah Lembar Observasi pengelolaan Pembelajaran tentang proses pembelajaran dengan model inquiry yang dilakukan mahasiswa dalam bentuk simulasi. Analisis pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan cara menentukan nilai rata-rata tiap kategri pengamatan yang meliputi persiapan, kegiatan inti, penutupan, pengelolaan kelas dan suasana kelas. Rumus yang digunakan adalah:
_
x
x n
_
x = nilai rata-rata tiap kategori pengamatan x = jumlah nilai pada tiap kategori
pengamatan oleh observer n = jumlah observer Analisis hasil keterampilan pengelolaan pembelajaran dilihat dari rubrik penskoran dengan rentang nilai 4 berdasarkan komponen yang harus dipenuhi. Kemampuan keterampilan pengelolaan pembelajaran mahasiswa mempunyai kriteria sebagai berikut : 1 2 3 4
= = = =
Kurang Cukup Baik Baik sekali
HASIL DAN PEMBAHASAN
B - 205
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 C.
Siklus I 1. Deskripsi Tahap Perencanaan Intrumen penelitian yang terdiri dari RPP I, dan lembar Observasi, yang telah disusun divalidasi oleh para ahli atau teman sejawat yang lebih kompeten agar diperoleh instrumen yang baik. 2. Deskripsi Tahap Pelaksanaan Instrumen penelitian yang terdiri dari RPP I, dan Lembar observasi telah divalidasi dan mendapat masukan dari validator. Selama proses pembelajaran mahasiswa diberikan penjelasan materi model inquiry melalui pemodelan dengan bantuan media VCD. Setelah diberikan materi mahasiswa diminta untuk melakukan workshop dan dilanjutkan dengan praktek dalam kelas. 3. Deskripsi kemampuan mahasiswa mengelola Pembelajaran dengan menerapkan model inquiry
D.
E.
Penutup Penarikan Kesimpulan atau Penemuan Pengelolaan waktu KBM Pengamatan Suasana Kelas siswa antusias guru antusias
3
2
2,5 Cukup
2
2
2
Kurang
3 4
4 4
3,5 4
Baik
Pada siklus I kemampuan mahasiswa dalam mengelola pembelajaran masih cukup baik, sedangkan kemampuan dalam pengelolaan waktu kurang, hal ini disebabkan masih kurang maksimal dalam menyiapkan materi pembelajaran. 4.Refleksi Dari Tabel 1. terlihat bahwa hasil data menunjukkan bahwa pemahaman mahasiswa dalam materi inquiry belum dapat menunjukkan hasil secara maksimal. Hal ini ditunjukkan hasil observasi pengelolaan pembelajaran dan waktu yang dilakukan mahaiswa masih kurang, sehingga perlu dilaksanakan siklus II.
Berikutnya akan dideskripsikan data/hasil dari pengamatan Siklus II
Tabel 1. Pengamatan aktivitas mahasiswa dalam mengelola pembelajaran Siklus I No. A.
B.
Aspek yang diamati Kegiatan Awal Observasi untuk Menemukan Masalah Kegiatan Inti Merumuskan Masalah Merencanakan Pemecahan Masalah (Melalui Eksperimen Melaksanakan Eksperimen Melakukan Pengamatan dan Pengumpulan Data Analisis Data
Rata Rata
Kategori
Baik
P1
P2
4
3
3,5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Hasil revisi pada siklus I dijadikan bahan untuk rencana tindakan agar kekurangan pada siklus I dapat diatasi dan tidak ditemui pada siklus II. 1. Deskripsi Tahap Perencanaan Pada perencanaan siklus II peneliti menggunakan SAP yang diterapkan pada siklus I dengan harapan kelemahan yang terjadi pada siklus I dapat diminimalisir. Selain itu materi dan kegiatan yang dilakukan sama dan telah mendapat masukan pada tahap refleksi I.
Baik
2. Deskripsi Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran hampir sama dengan siklus I, peneliti mengulang kembali materi secara sekilas, kemudian dilanjutkan dengan membimbing
B - 206
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 – ISBN : 978-979-028-550-7 Surabaya, 25 Pebruari 2012 mahasiswa dalam pemilihan materi yang akan di simulasikan. 3. Deskripsi kemampuan mahasiswa mengelola Pembelajaran dengan menerapkan strategi pendekatan inquiry
4. Refleksi Pada siklus II aktivitas pengelolaan pembelajaran telah mengalami peningkatan, dimana semua komponen ketrampilan mengelola pengajaran mahasiswa rata-rata berkategori Baik dan telah terjadi perubahan. SIMPULAN
Tabel 2. Pengamatan aktivitas mahasiswa dalam mengelola pembelajaran No. A.
B.
C.
D. E.
Aspek yang diamati Kegiatan Awal Observasi untuk Menemukan Masalah Kegiatan Inti Merumuskan Masalah Merencanaka n Pemecahan Masalah (Melalui Eksperimen Melaksanaka n Eksperimen Melakukan Pengamatan dan Pengumpulan Data Analisis Data Penutup Penarikan Kesimpulan atau Penemuan Pengelolaan waktu KBM Pengamatan Suasana Kelas siswa antusias guru antusias
Siklus I
Rata Rata
Kategori
Baik
P1
P2
4
3
3,5
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3 3
3 3
3 3
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti uraikan, dapat diambil simpulan bahwa kompetensi keterampilan proses mahasiswa untuk masingmasing komponen keterampilan proses, cenderung mengalami peningkatan dari pertemuan I ke pertemuan II.
DAFTAR PUSTAKA Arends R. 2001. Learning to Teach. New York: Mc graw Hill Companies, Inc. Bloom, B.S. 2001. Taksonomi Tujuan Pendidikan. Diterjemahkan oleh Tjokrodihardjo, S. Surabaya: UNESA, University Press.
Baik
Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta Hamalik Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara Kardi, S dan Mohamad Nur. 2011. Pengajaran Langsung. Surabaya: Unesa press Nur, M. 2002. Psikologi Pendidikan Fondasi untuk Pengajaran. Surabaya: PSMS Program Pasca Sarjana Riduwan. 2008. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Bandung Alfa Beta
Baik
3
4
3,5
Baik
3 4
4 4
3,5 4
Baik
Tjokrodiharjo, Soegijo. 2001. Taksonomi tujuan Pendidikan. Surabaya: UNESA University Press Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontriktivistik. Surabaya: Prestasi Belajar
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui telah terjadi perubahan pengelolaan waktu dan pembelajaran yang dilakukan mahasiswa menjadi lebih baik.
B - 207