KOPERTAIS WILAYAH II JAWA BARAT BANTEN: Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum berbasis Kompetensi Mengacu KKNI dan SNPT. Tanggal 18-19 Agustus 2016 di Hotel Khatulistiwa Jatinggor.
Kopertais
Wilayah II Jawa Barat Banten, Gelar Workshop Pengembangan
Kurikulum berbasis Kompetensi Mengacu KKNI dan SNPT. Tanggal 18-19 Agustus 2016 di Hotel Khatulistiwa Jatinggor Kabupaten Sumedang. Acara ini dihadiri oleh 126 peserta berasal dari 116 PTKIS di lingkungan Kopertais Wilyah II dari 105 PTKIS, dan ada 11 PTKIS yang tidak mendelegasikan peserta dalam kegiatan ini. Kegiatan diselengarakan mengacu pada regulasi antara lain: 1) Peraturan Presiden RI No 8 tahun 2012 tentang KKNI; 2) Permendikbud RI No 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI bidang Pendidikan Tinggi; 3) Permenristek dikti No. 44 tahun 2015 tentang SNPT; 4) PMA No 1 tahun 2016 tentang Ijazah, Transkip Akademik dan SKPI PTKI; 5) KMA No 353 tahun 2004 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi Agama Islam; 6) Peraturan Dirjen Pendis No 1429 tahun 2012 tentang Penataan Program Studi di PTKI; 7) Surat Edaran Diktis
1
tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan Merujuk pada KKNI; Maksud dan tujuan kegiatan ini antara lain: terbinanya dan meningkatnya Kualitas PTKIS. Selain itu upaya kesiapan pelaksanaan Kurikulum KKNI pada PTKIS di wilayah Kopertais II Jabar Banten. Target kegiatan ini secara khusus antara lain: meningkatnya sosialisasi dan kesamaan persepsi mengenai rambu-rambu kurikulum berbasis kompetensi mengacu pada KKNI dan SNPT. Semakin tajam orientasi dan pembeda tujuan setiap Prodi pada PTKIS serta terwujudnya Draft kurikulum yang terbaik bagi setiap Prodi di lingkungan PTKIS wilayah II Jawa Barat dan Banten. Adapun, sasaran utama kegiatan
adalah pimpinan pemegang kebijakan
Akademik PTKIS yang diwakili oleh wakil Rektor, wakil Dekan, wakil Ketua bidang Akademk atau Ketua Prodi di Lingkugan Kopertais Wilayah II Jawa Barat Banten. Materi pokok Workshop meliputi: 1) Kesiapan Draft Kurikulum KKNI 2016 pada setiap prodi di lingkungan PTKIS; dan masalah, proses yang dihadapi; 2) Rambu-rambu regulasi penyusunan Kurikulum KKNI 2016; 3) Gambaran Umum Kurikulum KKNI 2016 di UIN SGD Bandung, sebagai suatu perbandingan; 4) Kurikulum KKNI di lingkungan UIN SGD Bandung; Contoh beberapa prodi; 5) Rumusan Pengetahuan dan Keterampilan Khusus menurut Forum Prodi sejenis; Contoh Rumusan ASMAPI; 6) Rumusan CPL; pengetahuan dan keterampilan khusus prodi-prodi Ekonomi Syariah. Pada
kesempatan
ini,
Koordinator
memeberikan arahan pentingnya Workshop Pengembangan
Kurikulum
berbasis
Kompetensi Mengacu KKNI dan SNPT. Bahwa Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan
mengenai
capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses dan penilaian yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi
2
(Permenristek dikti; No.44 tahun 2015; SNPT: pasal 1 ayat 6). Standar Nasional Pendidikan Tinggi harus menjadi acuan dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum (SNPT: Pasal 4). Selain dari itu, terkait dengan kualitas lulusan, kurikulum suatu lembaga pendidikan wajib mengacu pada deskripsi capaian pembelajaran lulusan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi KKNI (SNPT: Pasal 5 ayat3). Untuk rumusan pengetahuan dan keterampilan khusus yang merupakan bagian dari CPL wajib disusun oleh forum program studi sejenis atau program studi dalam hal tidak memiliki prodi sejenis (SNPT: Pasal 6, ayat 1 dan 3). Kurikulum perlu dievaluasi setiap saat. evaluasi diperlukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak terkait,
untuk itu pula diperlukan proses sosialisasi
regulasi, kesepahaman urgensi evaluasi kurikulum, yang tetap memenuhi hasrat pemakai, akan tetapi tetap mengacu pada regulasi yang berlaku. Sejalan dengan kerangka pemikiran seperti itu maka diperlukan work shop pengembangan kurikulum mengacu SNPT dan KKNI untuk program studi di lingkungan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam di wilayah II Jawa Barat dan Banten. Untuk mencapai kesuksesan dalam pengembangan kurikulum KKNI, Koordinator memberiakan Gambaran Kiat suses dalam mengambangkan berbagai bidang Menjadi sukses adalah keinginan semua orang, banyak cara yang digunakan untuk menggapainya. Kaum Quraisy adalah salah satu kaum yang dapat dicontoh karena mereka memiliki banyak keunggulan dari kaum lainnya. Dalam sebuah hadits yang menerangkan keunggulan kaum Quraisy diriwayatkan oleh Imam Hakim yang bersumber dari Ummu Hani Binti Abi Thalib, Rosulullah SAW bersabda: “...Allah mengistimewakan kabilah Quraisy dengan tujuh perkara, 1. Aku berasal dari mereka, 2. Kenabian berada di tengah-tengah mereka, 3. Pemeliharaan ka’bah di tangan mereka, 4. Pengelolaan air zam-zam dan penjamuan para haji ditangan mereka. 5. Mereka dilindungi dari serangan tentara bergajah, 6. Mereka lebih dahulu menyembah Allah puluhan tahun sebelum bangsa lainnya, 7. Allah menurunkan satu surat dalam Al-Quran khusus menyebut mereka.”
3
Ada lima langkah yang dapat kita ambil dari kaum yang satu ini berdasarkan surat Al-Quraisy. Di antaranya: Pertama; Kebiasaan yang Baik (Li iilaafi) ; Kebiasaan yang dapat kita ambil pelajaran dari kaum Quraisy ini yang pertama kebiasaan spiritual yang terdiri dari puasa, shalat, membaca Al-Quran dan bersedekah. Adapun yang kedua kebiasaan professional, yang terdiri dari bekerja keras dan disiplin, tidak cepat puas dan terus berlatih, pelayanan sempurna, memiliki visi ke depan dan melatih kemampuan. Kedua; Citra Positif (Al-Quraisy); Kaum Quraisy sudah memiliki keunggulan dengan banyak keistimewaan. Di antaranya sopan dan rendah hati, tepat janji, jujur, amanah, professional, istiqomah, taat aturan, terhindar dari cacat moral dan menghargai orang lain. Ketiga; Proaktif atau Terus Mencari Peluang (Rihlah); Keunggulan selanjutnya yang dimiliki kaum Quraisy adalah selalu proaktif dalam mencari peluang terutama peluang menjadi lebih maju dengan cara selalu mencari informasi dari berbagai sumber dan belajar kepada orang yang lebih sukses. Keempat; Pandai Membaca Situasi atau Membuat Perencanaan yang Tepat (Asysyitaa I washoif); Kaum Quraisy juga mampu membaca situasi hal ini yang sudah dibuktikannya dengan melakukan perjalanan pada waktu musim dingin ke kota yaman dan pada musim panas ke kota Syam. Dalam segi perencanaan juga kaum Quraisy sangat unggul dengan cara memerhatikan dalam memilih tempat untuk usaha, kemudian mampu mengelola waktu secara tepat sehingga mampu bertindak secara cermat dan akurat serta mampu memahami perubahan lingkungan. Kelima; Bersyukur (Falya’buduu Rabba HaaDzal Bait); Dalam surat AlQuraisy, Allah memerintahkan untuk bertauhid kepada-Nya sebagai bentuk rasa syukur atas segala kelebihan yang telah Allah berikan kepada kaum Quraisy dengan cara selalu memanfaatkan keuntungan untuk kebaikan serta tidak menggunakan kekayaan untuk maksiat, dan selalu istoqomah dalam melaksanakan perintah Allah. Jika kelima langkah di atas mampu diimplementasikan oleh penyelenggara PTKIS terutama PTKIS di linkungan Kopertais Wilayah II Jawa Barat dan Banten,
4
inya Allah PTKIS akan mengalami kemajuan yang sangat pesat, tidak terkecuali dalam bidang pengembangan Kurikulum, karena bidang inilah yang mampu mengangkat sumber daya manusi khususnya mahasiswa menjadi lebih baik dan akan melahirkan banyak cedekiawan muslim yang dalam melakukan segala kegiatan berdasarkan Al-Quran dan Hadits.
5