Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
Survei Deskriptif Implementasi Konsep Bring Your Own Devices di Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha dengan Pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology Gema Imanuddin1, Ketut Agustini2, Gede Saindra Santyadiputra3 Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis secara deskriptif implementasi konsep Bring Your Own Devices di FTK Undiksha dengan pendekatan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology; (2) mengetahui faktor-faktor yang paling berperan dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT . Penelitian ini merupakan penelitian survei yang menggunakan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua Jurusan yang ada di FTK Undiksha dengan jumlah sampel 290 mahasiswa. Penarikan sampel untuk penelitian ini berdasarakan Teknik Random Sampling. Data penelitian dihimpun menggunakan angket dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif untuk masing-masing jurusan. Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran persentase jawaban responden Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa memiliki tingkat setuju yang tinggi terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatn UTAUT pada semua faktor penelitian yaitu pada faktor ekspektasi kinerja sebagian besar atau 59.38% memiliki tingkat setuju yang tinggi, pada faktor ekspektasi usaha sebagain besar atau 61.71% memiliki tingkat setuju yang tinggi, pada faktor pengaruh sosial sebagian besar atau 59.9% memiliki tingkat setuju yang tinggi, pada faktor kondisi yang memfasilitasi sebagian besar atau 72.76% memiliki tingkat setuju yang tinggi dan pada faktor niat menggunakan sebagian besar atau 67.94% memiliki tingkat setuju yang tinggi. Kata-kata kunci : Survei, Bring Your Own Devices (BYOD), Unified Theory of Aceptance and Use of Technology (UTAUT), FTK Undiksha.
Abstract - This study aims to (1) analyze the implementation of the concept of descriptive Bring Your Own Devices in FTK Undiksha approach to Unified Theory of Acceptance and Use of Technology; (2) determine the factors most responsible for implementing the concept of BYOD in FTK Undiksha with UTAUT approach. This study is a survey research using descriptive method. The population in this research that all of the Department in FTK Undiksha with a sample of 290 students. Sampling for this study based on random sampling technique. The research data were collected using a questionnaire and analyzed by descriptive analysis for each department. Interpretation of the data was based on the percentage of respondents Based on the research results, the majority of students had a rate agreed high against the implementation of the concept of BYOD in FTK Undiksha with UTAUT approach on all the factors of research that the expectations factor performance is largely or 59.38% had agreed that a high, on expectations factor businesses the majority or 61.71 % had agreed that high, the factor of social influences largely, or 59.9% had agreed that high, the factor conditions that facilitate the majority or 72.76% had agreed that high and the factor of intention to use most or 67.94% had agreed tall one. Keywords: Survey, Bring Your Own Devices (BYOD), Unified Theory of Acceptance and Use Of Technology (UTAUT), FTK Undiksha.
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016
I. PENDAHULUAN Beberapa fasilitas dari kemajuan teknologi dan informasi yang telah berkembang saat ini adalah smartphone, tablet, netbook, aplikasi open source, dan masih banyak lagi. Tren perkembangan saat ini memberikan cara pandang baru bagi pengguna perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beraktivitas. Salah satunya adalah istilah “Bring Your Own Devices (BYOD)”. Bawa Perangkat Anda Sendiri atau BYOD adalah strategi yang diusulkan oleh kepala petugas keamanan dan privasi Intel Malcolm Harkins pada tahun 2009. Setelah mengamati bahwa sebagian besar karyawan membawa sendiri tablet, smartphone mereka dan perangkat penyimpanan mobile pada pekerjaan, ia mengusulkan kebijakan untuk merangkul tren ini dan menggunakannya sebagai sarana pemotongan biaya dan peningkatan produktivitas [1]. BYOD dalam pendidikan merupakan istilah yang menggambarkan keadaan di mana mahasiswa banyak menggunakan perangkat pribadi dalam kegiatan perkuliahan [2]. Sebelumnya mahasiswa lebih dominan menggunakan komputer kampus untuk melakukan perkuliahan, jadi mahasiswa akan susah dalam memindah-mindahkan data, dan dianggap kurang efisien. Tetapi dengan BYOD, mahasiswa dapat melakukan perkuliahan dengan menggunakan perangkat pribadi, hal ini dikarenakan perkembangan perangkat dan teknologi yang semakin pesat. Menurut sebuah survei, sebagian besar mahasiswa perguruan tinggi dan universitas (86%) membawa laptop sendiri sebagai komputer utama untuk tujuan akademis [3]. Sebagian besar lembaga dan organisasi di luar negeri sudah mulai menerapkan kebijakan BYOD ini sejak tahun 2012. Kebijakan BYOD adalah cara untuk mencapai kegiatan sosial dalam suatu lembaga atau organisasi [4]. Mahasiswa dan staf tampaknya sangat tergantung pada menggunakan salah satu perangkat pribadi mereka seperti laptop, E-book, iPad, smartphone, perangkat USB karena mereka bekerja hanya karena mereka menganggap perangkat mereka sendiri lebih dapat diandalkan untuk membandingkan dengan salah satu yang telah disediakan oleh organisasi [5]. Keputusan untuk mengadopsi sutau sistem teknologi informasi dalam hal ini adalah konsep BYOD ada di tangan manajer, tetapi keberhasilan penggunaan teknologi informasi tersebut tergantung pada penerimaan dan penggunaan setiap individu pemakainya. Perilaku
sistem terbentuk dari sikap dan persepsi pemakai terhadap sistem atau konsep tersebut [6]. UTAUT dapat dijadikan sebuah model untuk menjelaskan perilaku pengguna terhadap teknologi informasi dalam hal ini yaitu konsep BYOD [7]. Model UTAUT merupakan kombinasi dari delapan model penerimaan teknologi yang telah berhasil dikembangkan sebelumnya. Model UTAUT menunjukkan bahwa niat untuk berperilaku (behavioral intention) dan perilaku menggunakan suatu teknologi (use behavior) dipengaruhi oleh empat macam penentu inti (core determinants) suatu niat dan penggunaan Teknologi Informasi dengan empat moderator dari hubungan pokok (key relationships). Keempat core determinants yang dimaksud adalah pertama, harapan akan kinerja (performance expectancy), yaitu sejauhmana suatu individu percaya bahwa dengan menggunakan sistem akan membantunya untuk mencapai hasil-hasil dalam kinerja pekerjaannya. Kedua, harapan akan usaha (effort expectancy), yaitu sejauhmana tingkat kemudahan yang terkait dengan penggunaan dari sistem. Ketiga, pengaruh sosial (social influence), yaitu sejauhmana persepsi suatu individu akan keyakinan orang lain dalam menggunakan sistem baru. Keempat, kondisi pendukung (facilitating conditions), yaitu sejauhmana suatu individu percaya bahwa infrastruktur organisasi dan teknis harus ada untuk mendukung penggunaan sistem. Sedangkan keempat moderator tersebut adalah jenis kelamin (gender), usia (age), pengalaman (experience) dan kesukarelaan menggunakan (voluntariness of use) [8]. Universitas pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan salah satu universitas pendidikan negeri yang berada di Bali. Undiksha memiliki enam fakultas dengan berbagai jurusan/program studi kependidikan dan non kependidikan. Salah satunya adalah Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK), Undiksha memiliki beberapa jurusan di bidang teknologi, yaitu Jurusan D3 Manajemen Informatika, D3 Teknik Elektronika, S1 Pendidikan Teknik Informatika, S1 Pendidikan Teknik Elektro dan S1 Pendidikan Teknik Mesin. Sesuai dengan visi FTK yaitu terwujudnya fakultas yang mampu mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta menghasilkan tenaga kependidikan dan non kependidikan pada bidang teknologi dan kejuruan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi yang berlandaskan Tri Hita Karana, FTK berusaha untuk mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada diri mahasiswanya sejak dini. FTK berusaha agar ilmu yang diajarkan dapat
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 dirasakan oleh seluruh lapisan mahasiswa [9]. Hal ini tentu erat kaitannya dengan pesatnya perkembangan IPTEK. Sektor teknologi informasi dan komunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi menawarkan potensi substansial bagi organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Akan tetapi, peningkatan kinerja tersebut sering kali tak tercapai karena ketiakbersediaan pengguna (user) untuk menerima dan menggunakan sistem yang ada. Berdasarkan survei awal yang telah dilakukan oleh peneliti, saat ini jurusan yang ada pada lingkungan FTK memiliki lab komputer yang digunakan untuk perkuliahan, sehingga mahasiswa bisa memanfaatkan komputer yang ada pada lab komputer dalam belajar saat perkuliahan. Namun kenyataan yang terjadi di lapangan, mahasiswa yang berada di lingkungan FTK Undiksha baik laki-laki dan perempuan lebih banyak menggunakan devices atau perangkat komputer pribadi pada saat perkuliahan, sehingga komputer yang ada pada lab komputer jarang dimanfaatkan, menggunakan komputer yang ada di kampus ketika perkuliahan juga kurang efisien ketika pembelajaran dan mahasiswa akan susah memindahkan data-data. Temuan peneliti berdasarkan wawancara dengan 10 narasumber dari jurusan yang berbeda di lingkungan FTK bahwa mahasiswa lebih memilih menggunakan perangkat pribadi dibandingkan dengan perangkat komputer yang ada di kampus. Dengan menerapkan konsep BYOD, mahasiswa akan menggunakan perangkat pribadi yaitu laptop dalam perkuliahan sehingga diharapkan akan lebih praktis daripada harus menggunakan devices atau komputer yang ada di kampus, sehingga alokasi dana untuk komputer yang ada pada lab komputer bisa dialihkan untuk membangun sarana dan prasana lain yang memadai dan mendukung implementasi konsep BYOD tersebut. Sebuah penelitian mengatakan bahwa, mahasiswa lebih memilih mengunakan komputer mereka sendiri dengan alasan lebih praktis dalam megakses informasi [10]. Dengan menerapkan BYOD, dosen lebih terbantu dalam berkomunikasi dengan mahasiswa mereka serta lebih mudah mencari gaya belajar dan bahan ajar yang cocok untuk mahasiswanya dan mahasiswa lebih mudah menyampaikan ide dan apa yang telah mereka pelajari [11]. Berdasarkan penelitian yang berjudul “Analisis Penerapan Model UTAUT (Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (studi kasus: Sistem Informasi Akademik pada STTNAS Yogyakarta)”, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui niat perilaku dalam penggunaan Sistem Informasi Akademik menggunakan model UTAUT (Unified Theory Of Acceptance and Use Of Technology). Fenomena yang mendasari penelitian ini adalah belum optimalnya penggunaan Sistem Informasi Akademik oleh civitas akademik (dosen, mahasiswa dan karyawan) dalam proses pembelajaran dan sosialisasi, sehingga keberadaan SiAkad belum maksimal dan belum terukurnya pemanfaatan dampak penggunaannya untuk seluruh civitas akademik. Penelitian ini dibatasi dalam ruang lingkup: analisis pengaruh Performance Expectancy, Effort Expectancy, Social Influence dan Facilitating Condition terhadap niat perilaku dalam penggunaan SiAkad di STTNAS Yogyakarta. Hasil penelitian berdasarkan eInfluence (SI) dan Facilitating Condition (FC) berpengaruh secara signifikan terhadap Behavioral Intention, sedangkan variabel Effort Expectancy (EE) memberikan hasil yang tidak signifikan. Secara keseluruhan keempat prediktor tersebut hanya mampu menjelaskan pengaruh terhadap behavioral intention sebesar 37,6 persen.[12] Berdasarkan hal tersebut, penulis bermaksud untuk melakukan survei implementasi konsep BYOD (Bring Your Own Devices) dengan pendekatan Unified Theory of Accceptance Model and Use of Technoloy (UTAUT) di kalangan mahasiswa Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha.
II.
KAJIAN TEORI
A. Bring Your Own Devices (BYOD) Bawa Perangkat Anda Sendiri atau BYOD adalah strategi yang diusulkan oleh kepala petugas keamanan dan privasi Intel Malcolm Harkins pada tahun 2009. Setelah mengamati bahwa sebagian besar karyawan membawa sendiri tablet, smartphone mereka dan perangkat penyimpanan mobile pada pekerjaan, ia mengusulkan kebijakan untuk merangkul tren ini dan menggunakannya sebagai sarana pemotongan biaya dan peningkatan produktivitas [1]. BYOD dalam pendidikan merupakan istilah yang menggambarkan keadaan di mana mahasiswa banyak menggunakan perangkat pribadi dalam kegiatan perkuliahan [2]. Sebelumnya mahasiswa
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 lebih dominan menggunakan komputer kampus untuk melakukan perkuliahan, jadi mahasiswa akan susah dalam memindah-mindahkan data, dan dianggap kurang efisien. B. Teknologi Informasi Secara garis besar, Teknologi Informasi adalah teknologi untuk memperoleh, mengolah, menyimpan, dan menyebarkan serta mengambil kembali, mengirim dan menerima berbagai jenis file informasi. TI adalah komputer dan telekomunikasi yang lahir dari dorongan-dorongan kuat untuk menciptakan inovasi dan kreatifitas baru yang dapat mengatasi segala kemalasan dan kelambatan kinerja manusia. C. Fakultas Teknik dan Kejuruan Undiksha Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) merupakan salah satu universitas negeri yang ada di Bali yang terletak di kota Singaraja. Berdasarkan Organisasi Tata Kerja (OTK) dan Statuta yang dimiliki, sejak tahun akademik 2004/2005 Undiksha telah memiliki 6 fakultas dan program pascasarjana. Salah satu fakultas yang dimiliki Undiksha adalah Fakultas Teknik dan Kejuruan [9]. Pada awal berdirinya, Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) bernama Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (FPTK). Namun sejah tahun 2006 FPTK berganti nama menjadi FTK. Hingga saat ini FTK memiliki 6 jurusan yang terdiri dari 4 jurusan kependidikan jenjang strata 1 dan 2 jurusan jenjang diploma 3. Jurusan tersebut adalah Jurusan S1 Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), D3 Manajemen Informatika, D3 Teknik Elektronika, S1 Pendidikan Teknik Informatika (PTI), S1 Pendidikan Teknik Mesin (PTM) dan S1 Pendidikan Teknik Elektronika (PTE). Jurusan PKK merupakan jurusan di bidang pendidikan kejuruan dan memiliki 4 program studi yaitu Tata Boga, Tata Busana, Pariwisata, dan Tata Kecantikan. Jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Elektronika merupakan jurusan dibidang teknologi serta jurusan PTE, PTI dan PTM merupkan jurusan di bidang pendidikan teknologi. Dilihat dari uraian tersebut, yang akan menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah jurusan dibidang teknologi dan pendidikan teknologi, yaitu Manajemen Informatika, Teknik Elektronika, PTM, PTI, dan PTE. D. Model Penerimaan Teknologi Secara individu maupun berkelompok, penerimaan teknologi dapat dijelaskan dari variasi
penggunaan suatu sistem, karena diyakini bahwa penggunaan suatu sistem yang berbasis TI dapat meningkatkan kinerja individu atau kinerja organisasi. Untuk mengetahui indikator penerimaan teknologi informasi, dapat dilihat dengan adanya indikator penggunaan sistem dan frekuensi penggunaan komputer atau dari aspek kepuasan pengguna dan ada juga yang menjadikan penggunaan sistem sebagai indikator utama penerimaan teknologi oleh penggunanya [13]. Penggunaan TI ditentukan oleh banyak faktor salah satunya adalah karaktristik pengguna TI. Perbedaan karakteristik pengguna TI ditentukan oleh persepsi, sikap dan perilaku tertentu yang melekat pada dirinya yang menyebabkan aspek perilaku dari pengguna TI menjadi faktor penting bagi setiang orang yang menggunakan TI [14]. E. Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT merupakan salah satu model penerimaan teknologi terkini yang dikembangkan oleh Venkatesh, dkk. UTAUT menggabungkan fitur-fitur yang berhasil dari delapan teori penerimaan teknologi terkemuka menjadi satu teori. Kedelapan teori terkemuka yang disatukan di dalam UTAUT adalah Theory Of Reasoned Action (TRA), Technology Acceptance Model (TAM), Motivational Model (MM), Theory Of Planned Behavior (TPB), Combined TAM and TPB, Model Of Pc Utilization (MPTU), Innovation Diffusion Theory (IDT), dan Social Cognitive Theory (SCT). UTAUT terbukti lebih berhasil dibandingkan kedelapan teori yang lain dalam menjelaskan hingga 70 persen varian pengguna. Setelah mengevaluasi kedelapan model, Venkatesh, dkk. menemukan tujuh konstruk yang tampak menjadi determinan langsung yang signifikan terhadap behavioral intention atau use behavior dalam satu atau lebih di masing-masing model. Konstruk-konstruk tersebut adalah performance expectancy, effort expectancy, social influence, facilitating conditions, attitude toward using technology, dan self-efficacy. Setelah melalui pengujian lebih lanjut, ditemukan empat konstruk utama yang memainkan peran penting sebagai determinan langsung dari behavioral intention dan use behavior yaitu, performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating conditions. Sedangkan yang lain tidak signifikan sebagai determinan langsung dari behavioral intention. Disamping itu terdapat pula empat moderator: gender, age, voluntariness, dan experience yang diposisikan untuk memoderasi dampak dari empat konstruk utama pada
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 behavioral intention dan use behavior. Gambar 1 menampilkan keterkaitan antara determinandeterminan dan moderator-moderator ini.
Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, dan Pendidikan Teknik Informatika dengan responden sebanyak 290 responden. Penarikan sampel untuk penelitian ini berdasarakan Teknik Random Sampling. Data penelitian dihimpun menggunakan angket dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif untuk masing-masing jurusan. Interpretasi terhadap data dilakukan berdasarkan besaran persentase jawaban responden
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1 Model UTAUT
Model UTAUT yang dihasilkan memformulasikan empat faktor yang memunculkan system acceptance dan usage dengan empat moderator kunci yang mempengaruhi. Faktor yang memunculkan user acceptance dari model UTAUT adalah : faktor eksepektasi kinerja, ekspektasi usaha, pengaruh sosial, kondisi yang memfasilitasi [15]. F.
Model Penelitian Implementasi Konsep Bring Your Own Devices di FTK Undiksha dengan Pendekatan UTAUT
Adapun dalam penelitian ini, model UTAUT yang digunakan adalah model yang telah di modifikasi sedemikian rupa sehingga menjadi lebih sederhana seperti pada Gambar 2 [16].
4.1 HASIL 1. Hasil analisis faktor Ekspektasi Kinerja dalam implemntasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT untuk semua jurusan menyatakan bahwa sebagian besar atau 58.38% mahasiswa memiliki tingkat setuju yang tinggi terhadap ekspektasi kinerja, sebagian kecil atau 37.12% memiliki tingkat setuju yang sangat tinggi, sebagian kecil atau 3.45% memiliki tingkat setuju yang rendah dan 0.04% memiliki tingkat setuju yang sangat rendah. Jadi dapat disumpulkan Faktor Ekspektasi Kinerja berperan dalam implemntasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT. Adapun rata-rata persentase untuk faktor ekspektasi kinerja dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Persentse pada Faktor Ekspektasi Kinerja Gambar 2. Model Penelitian Survei Implementasi Konsep BYOD di FTK Undiksha dengan Penedekatan UTAUT
III. METODOLOGI Jenis penelitian adalah penelitian survey. Penelitian ini dilakukan di Fakultas Teknik dan Kejuruan (FTK) Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Populasi dalam penelitian ini adalah mahaiswa FTK undiksha pada setiap jurusan yaitu jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Pendidikan Teknik Mesin, Manajemen Informatika,
2.
Hasil analisis faktor Ekspektasi Usaha dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekat UTAUT untuk semua jurusan menyatakan bahwa sebagian besar atau 61.71% menyatakan memiliki tingkat setuju yang tinggi, sebagian kecil atau 31.08% memiliki tingkat setuju yang sangat tinggi, sebagian kecil atau 7.15% memiliki tingkat setuju yang rendah, dan 0.06% memiliki tingkat setuju yang sangat rendah. Jadi dapat disumpulkan Faktor Ekspektasi
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 Usaha berperan dalam implemntasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT Adapun rata-rata persentase untuk faktor ekspektasi usaha dapat dilihat pada Gambar 4.
kecil atau 5.86% memiliki tingkat setuju yang rendah dan 0.26% memiliki tingkat setuju yang sangat rendah. Jadi dapat disumpulkan Faktor Kodisi yang Memfasilitasi berperan dalam implemntasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT. Adapun persentase untuk faktor kondisi yang memfasilitasi pada semua jursan dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 4 Persentse pada Faktor Ekspektasi Udaha
3.
Hasil analisis faktor Pengaruh Sosial dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT untuk semua jurusan menyatakan bahwa sebagain besar atau 59.9% memiliki tingkat setuju yang tinggi, sebagian kecil atau 13.43% memiliki tingkat setuju yang sangat tinggi, sebagian kecil atau 25.39% memiliki tingkat setuju yang rendah dan sebagian kecil 1.29% memiliki tingkat setuju yang sangat rendah. Jadi dapat disumpulkan Faktor Pengaruh Sosial berperan dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT Adapun rata-rata persentase pada faktor pengaruh sosial untuk semua jurusan dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 6 Persentse pada Faktor Kondisi yang Memfasilitasi
5.
Hasil analisis faktor Niat Menggunakan dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendektan UTAUT untuk semua jurusan menyatakn bahwa sebagian besar atau 67.94% memiliki tingkat setuju yang tinggi, sebagan kecil atau 22.72% memiliki tingkat setuju yang sangat tinggi, sebagian kecil atau 8.77% memiliki tingkat setuu yang rendah dan 0.57% menyatakan tingkat setuju yang sangat rendah. Jadi dapat disumpulkan Faktor niat menggunakan yang Memfasilitasi berperan dalam implemntasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT. Adpaun persentase untuk faktor niat menggunakan pada semua jurusan dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 5 Persentse pada Faktor Pengarh Sosial
4.
Hasil analisis faktor Kondisi yang Memfasilitasi dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT untuk semua jurusan menyatakan bahwa sebagian besar atau 72.66% menyatakan memiliki tingkat setuju yang tinggi, sebagain kecil atau 21.12% memiliki tingkat setuju yang sangat tinggi, sebagian
Gambar 3 Persentse pada Niat Menggunakan
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 4.2 PEMBAHASAN
a.
Faktor Ekspektasi Kinerja Dari hasil persentase faktor Ekspektasi Kinerja jurusan PTM, PTE, MI, PKK, dan PTI terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT, dapat dilihat persentase sangat setuju sebesar 37.13% dan setuju sebesar 59.38%. Responden memilih setuju karena dengan perangkat pribadi, mahasiswa akan bekerja lebih cepat, mahasiswa dapat mengembangkan kinerjanya, produktivitas mahasiswa dalam ekspektasi kinerja meningkat, dan dengan memanfaatkan perangkat pribadi mahasiswa mempermudah mahasiswa dalam mengerjakan tugas kuliah, sedangkan persentase tidak setuju sebesar 3.45% dan sangat tidak setuju sebesar 0.04%. Adapun penyebab mahasiswa atau responden memilih tidak setuju dengan faktor ekspektasi kinerja berdasarkan kuesioner yang disebar yaitu, karena dengan menggunakan perangkat/komputer pribadi pekerjaan atau tugas, pencarian dan pemahaman bahan/materi perkuliahan tidak lebih cepat dilakukan dan terselesaikan , serta dengan menggunakan perangkat pribadi mahasiswa tidak bersemangat untuk mengerjakan tugas dan produktivitas mahasiswa dalam membuat tugas tidak meningkat serta mahasiswa tidak selalu mengumpulkan tugas tepat waktu. b. Faktor Ekspektasi Usaha Dari hasil persentase faktor ekspektasi usaha jurusan PTM, PTE, MI, PKK, dan PTI terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT, persentase sangat setuju dan setuju dapat dikategorikan menjadi tinggi begitu juga dengan tidak setuju dan sangat tidak setuju dapat dikategorikan menjadi rendah. Adapun penyebab mahasiswa atau responden memilih tidak setuju dengan faktor ekspektasi usaha berdasarkan kuesioner yang disebar yaitu, dengan memanfaatkan perangkat pribadi, mahasiswa tidak lebih mahir dalam mengoperasikannya seperti memasang aplikasi yang ingin di install dan tidak bisa mempelajari program aplikasi yang diajarkan di perkuliahan, mahasiswa menyatakan tidak bisa membuat tugas kuliah dimana saja dan tidak mengerti cara mengunduh aplikasi yang ada di internet dengan memanfaatkan perangkat pribadi Dalam model penelitian, dikatakan faktor ekspektasi usaha didefinisikan sebagai tingkat kemudahan terkait dengan penggunaan sistem dalam hal ini adalah konsep BYOD. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, jadi
dapat dikatakan pada faktor ekspektasi usaha berperan dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT untuk semua jurusan. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.18 diagram persentase responden pada fakor ekspektasi usaha yang menyatakan 37.13% menyatakn sangat setuju, 59.38% menyatakan setuju, 3.45% menyatakan tidak setuju dan 0.04% menyatakan sangat tidak setuju. c.
Faktor Pengaruh Sosial Dari hasil persentase faktor pengaruh sosial jurusan PTM, PTE, MI, PKK, dan PTI terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT, persentase sangat setuju dan setju dapat dikategorikan menjadi menjadi tinggi, persentase tidak setuju dan sangat tidak setujudapat dikategorikan menjadi rendah. Adapun penyebab mahasiswa atau responden memilih tidak setuju dengan faktor Pengaruh Sosial berdasarkan kuesioner yang disebar yaitu, mahasiswa tidak setuju dengan menggunakan perangkat pribadi karena pengaruh dari orang-orang di sekitarnya seperti dosen yang menggunakan perangkat pribadi, serta mahasiswa menyatakan tidak setuju untuk memperbahauri perangkat pribadi baik haradware maupun softrware mereka. d. Faktor Kondisi yang Memfasilitasi Dari hasil persentase faktor kondisi yang memfasilitasi jurusan PTM, PTE, MI, PKK, dan PTI terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan pendekatan UTAUT, persentase sangat setuju dapat dikategorikan menjadi rendah, persentase setuju dapat dikategorikan menjadi tinggi, persentase tidak setuju dapat dikategorikan menjadi tinggi dan persentase sangat tidak setuju dapat dikategorikan menjadi rendah. Adapun penyebab mahasiswa atau responden memilih tidak setuju dengan faktor kondisi yang memfasilitasi berdasarkan kuesioner yang disebar yaitu, karena kecepatan perangkat pribadi yang dimiliki mahasiswa tidak cukup seperti yang diperlukan dalam pembelajaran dan perangkat pribadi yang dimiliki mahasiswa tidak bisa digunakan untuk menjalankan aplikasi yang di pelajari di kampus, serta mahasiswa tidak bisa memasang berbagai aplikasi yang diinginkan dan mahasiswa tidak menguasai cara menjelajah di internet untuk menemukan materi perkuliahan karena keterbatasan kemampuan. e. Faktor Niat Menggunakan Dari hasil persentase faktor niat menggunakan jurusan PTM, PTE, MI, PKK, dan PTI terhadap implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 dengan pendekatan UTAUT, persentase sangat setuju dan setuju dapat dikategorikan menjadi tinggi, sedangkan persentase tidak setuju dan sangat tidak setuju dapat dikategorikan menjeadi rendah. Adapun penyebab mahasiswa atau responden memilih tidak setuju dengan faktor niat menggunakan berdasarkan kuesioner yang disebar yaitu, mahasiswa tidak ingin menambah peripheral pendukung seperti membeli perangkat pribadi guna memperlancar pembuatan tugas, mahasiswa tidak ingin menambah peripheral seperti hardisk untuk mem back-up data pada perangkat pribadi, mahasiswa tidak ingin selalu menggunakan perangkat pribadi karena mahasiswa tidak akan menggunakan perangkat pribadi dalam menyelesaikan tugas kuliah mereka, mahasiswa juga tidak ingin mengajarkan temannya yang masih belum bisa menggunakan atau mengoperasikan perangkat pribadi.
REFERENSI [1] Jeffrey, Roman. 2012. BYOD: Get Ahead of the Risk-
[2]
[3]
[4]
[5] [6]
V.
SIMPULAN
Berdasarkan model penelitian yang diadopsi yaitu Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT) dan sesuai dengan hasil analisis faktor-faktor pada model UTAUT yaitu Ekspektasi Kinerja, Ekspektasi Usaha, Pengaruh Sosial, Kondisi yang Memfasilitasi dan Niat Menggunakan, maka faktor yang berperan secara umum dalam implemnetasi konsep BYOD di FTK Undiksha dengan Pendekatan UTAUT adalah faktor Ekspektasi Kinerja, faktor Ekspektasi Usaha, faktor Pengaruh Sosial, faktor Kondisi yang Memfasilitasi, dan faktor Niat Menggunakan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran yaitu (1) Pada penelitian ini, didapatkan hasil bahwa faktor yang paling dominan berperan dalam implementasi konsep BYOD di FTK Undiksha adalah faktor kondisi yang memfasilitasi. Jadi disarankan kepada pihak FTK, untuk mengoptimalkan implementasi konsep BYOD ini untuk mempertimbangkan kondisi yang memfasilitasi mahasiswa terkait dengan perangkat yang mahasiswa miliki, (2) bagi jurusan yang ada di FTK, konsep BYOD ini bisa diterapkan dalam pembelajaran untuk mendukung pembelajaran yang berbasis IT, serta BYOD ini juga dapat digunakan sebagai kebijakan mengurangi pemotongan biaya tekait dengan perangkat yang digunakan dikampus.
[7]
[8] [9]
[10]
[11]
[12]
[13]
[12]
BankInfoSecurity, 11th Jan, 2012 [online] Tersedia pada :http://www.bankinfosecurity.in/byod-getahead- risk-a4394/op-1 (diakses tanggal 23 Januari 2016). Dahlstrom, Eden. 2012. Ecar study of undergraduate students and information technology 2012, September 17, [online]. Tersedia pada: www.educause.edu/library/resources/ecarstudyundergraduatestudentsandinformation-technology- 2012. (diakses tanggal 23 Januari 2016) S. Girajek and J.A. Pirani. “Top-Ten IT Issues”, Educause Review, May/June 2012, Tersedia pada: http://net.educause.edu/ir/library/pdf/ERM1232.pdf, (diakses tanggal 23 Januari 2016). Ismail, Mohamed. 2015. The Future of BYOD in Organizations and Higher Institution of Learning. International Journal of Education, Learning and Training. Vol 1, (No 1), April 2015. Savitz, E. Karayi, S. 2012. Corporate App Stores: Harness The Power Of BYOD.Forbes.com p21-21. Hartono, Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi. Venkatesh, 2003, User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View, MIS Quarterly, vol.27, pp. 425-478 Winarko dan Mahadewi. 2013. Tinjauan Beberapa Model Teori Adopsi Teknologi Baru. Tim Penyusun Buku Pedoman Studi. 2010. Pedoman Studi Universitas Pendidikan Ganesha Program Sarjana dan Diploma Tahun 2010. Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha. McNeill, M.Diao, M, Gosper.2011. Mstudent Usees of Technology in Learning Two Lenses. Interactive Technology and Smart Education, 8 5-17. Tersedia pada : http://dx.doi.org/10.1108/174565111125478 (diakses tanggal 23 Januari 206). Jonassen, D, Crismond .2008. Excerpt from meaningful learning with technology. Education.com. Tersedia pada: http://www.education.com/reference/article/howdoestechnology- facilitate-learning/?page=5 (diakses tanggal 23 Januari 2016). Handayani. 2015. Analisis Penerapan Model Utaut (Unified Theory Of Acceptance And Use Of Technology) Terhadap Perilaku Pengguna Sistem Informasi (Studi Kasus: Sistem Informasi Akademik Pada Sttnas Yogyakarta). Jurnal Jurnal Angkasa. Volume VII, Nomor 2, November 2015. Iqbaria, M., Parasuraman, S., dan Badawy, M.K. 1994.”Work Experiences , JobInvolment, And Quality of Word Life Among Information System Personnel”. MIS Quarterly. (18.2): Pp.175-201 DeLone, W.H. and McLean, E.R.1992. “Information System Succes: The Quest for The Dependent Variable”. Information System Research. 3 (1) (March). Pp.60-94
[13] Bendi & Andayani. 2013. Analisis Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Menggunakan Model UTAUT. Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan 2013 (Semantik 2013). [14] Syam Fazli. 1999. Dampak Kompleksitas Teknologi Informasi bagi Strategi dan Kelangsungan Usaha. Jurnal Akuntanasi dan Auditing Vol 3 No 1, FE UII, Yogyakarta.
Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016 [15] Venkatesh. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Quarterly. Vol 27, PP 425-488 [16] Bendi & Adanyani. 2013. Analisis Perilaku Penggunaan Sistem Informasi Menggunakan Model UTAUT. Seminar
Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik 2013).