ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Film Animasi Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016 Putu Mardiyasa Adi Saputra1, I Made Agus Wirawan2, I Ketut Resika Arthana3 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Bali Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak - Berdasarkan Observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMP Negeri 3 Banjar bahwa belum ada sarana yang mencukupi untuk proses pembelajaran, misalnya pembelajaran Biologi salah satunya pada materi sistem pencernaan manusia, siswa merasa sangat sulit untuk memahami proses fisiologis pada manusia, karena siswa tidak dapat mengamati secara langsung dan media pendukung yang digunakan saat ini. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membangun suatu film animasi pembelajaran sistem pencernaan pada manusia. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui proses pencernaan tubuh manusia, 2) mengetahui implementasi sistem pencernaan manusia, 3) mengetahui respon siswa terhadap film animasi pembelajaran sistem pencernaan manusia. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Research and Development (R&D) dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Film animasi ini dikembangkan dengan menggunakan software Blender. Hasil dari penelitian ini, yaitu produk film animasi 3 dimensi berupa DVD dan respon dari anakanak di SMP Negeri 3 Banjar terhadap film animasi pembelajaran sistem pencernaan manusia ini yang terkategorikan positif dengan rata-rata persentase 88,65 % . Berdasarkan analisis dari 31 siswa pada Kelas VIII 3, diketahui 6 siswa memberikan respon yang sangat positif dan 25 siswa memberikan respon yang positif terhadap film animasi ini.
Kata kunci : sistem pencernaan manusia, animasi 3D, film animasi, organ pencernaan. Abstract -Based on observations and interviews that have been conducted in SMP Negeri 3 Banjar that there is no adequate means for the learning process, such as learning biology one of them on the matter the human digestive system, students find it very difficult to
understand the physiological processes in humans, because students can not directly observe and media support used today. Therefore , the authors are keen to build an animation film study human digestion sysetm. This research aims to 1)determine the human body's digestive process, 2)to investigate the implementation of the human digestive system, 3) determine students response to the animated film learning the human digestive system . The method used in this research is the Research and Development ( R & D ) by using ADDIE development model. This animated film is developed using Blender software. Results from this study, namely 3D animation film products such as DVD and the response of children in SMP Negeri 3 Banjar against the animated film study human digestive system is the uncategorized positive with an average percentage of 88.65 %. Based on an analysis of 31 students in Class VIII 3, Unknown 6 students responded very positively and 25 students responded positively to this animated film .
Keywords : the human digestive system , 3D animation , animated films , the digestive organs. I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Peran sekolah dinilai sangat penting bagi maju dan berkembangnya dan terjaminnya kebutuhan kehidupan mereka kelak di kemudian hari. Pada dasarnya proses pembelajaran pada
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
suatu sekolah khususnnya di setiap kelas merupakan proses komunikasi antar guru dengan siswa. Guru menyampaikan ajaran dan didikan yang ada dalam kurikulum yang dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi kepada siswa. Untuk mengurangi terjadinya kesalahan dalam menterjemahkan informasi yang disampaikan oleh guru perlu digunakan media / perantara yang baik sehingga antara siswa satu dengan yang lain memiliki pemahaman yang sama. Penggunaan media dapat membantu dalam pembelajaran karena keunggulan media adalah dapat membantu siswa mempelajari bahan pelajaran yang luas, yang memuat berbagai konsep, fakta, prinsip, sikap dan keterampilan, dapat menumbuhkan motivasi belajar, sikap, dan cara belajar yang lebih efektif serta menumbuhkan persepsi yang lebih tinggi terhadap hal yang dipelajari [1]. Guru yang baik ingin agar para siswanya merasa puas dan berhasil, membantu siswa yang umumnya berkecendrungan mempelajari banyak hal dan sekaligus mendalaminya. Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang sangat besar dan memasuki setiap dimensi aspek kehidupan manusia. Teknolgi informasi saat ini memainkan peran yang besar didalam kegiatan bisnis, perubahan sturktur organisasi, dan manajemen organisasi. Teknologi informasi juga memberikan peranan yang besar dalam pengembangan keilmuan dan menjadi sarana utama dalam suatu institusi akademik. Menurut Fauzan Baghaskara [2], Dalam dunia Pendidikan Perkembangan IPTEK terhadap proses pembelajaran adalah diperkayanya sumber belajar dan media pembelajaran. Seiring dengan perkembangan tersebut metode pembelajaran juga banyak mengalami perkembangan, baik metode pembelajaran secara personal, media pembelajaran ataupun proses pembelajaran. Bentuk dari perkembangan teknologi informasi yang diterapkan di dunia pendidikan adalah ELearning. E-Learning merupakan sebuah inovasi yang mempunyai kontribusi sangat besar terhadap perubahan proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak lagi hanya mendengarkan uraian materi dari guru tetapi siswa juga melakukan aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain. Materi bahan ajar dapat divisualisasikan dalam berbagai format dan bentuk yang lebih dinamis dan interaktif sehingga siswa mempermudah dalam memahami materi yang disajikan dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif. Adapun beberapa penelitian yang terkait dengan media pembelajaran ini yaitu Rahman Taufik [3] dalam Skripsinya yang berjudul pengembangan media pembelajaran sains biologi adobe flash untuk siswa SMP/MTs kelas VIII pada materi sistem pencernaan manusia. Kualitas media yang telah dikembangkan berdasarkan penilaian guru dari keseluruhan aspek memperoleh skor rata-rata 243,7 dengan persentase 87%, dan berada pada kategori sangat baik (SB). Hasil
penilaian siswa dari keseluruhan aspek memperoleh skor rata-rata 62,4 dengan persentase 83,2 % dan berada pada kategori sangat baik (SB). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media yang dikembangkan sesuai untuk siswa SMP/MTs dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran sains Biologi, selain itu juga media pembelajaran dapat dijadikan sebagai media belajar mandiri siswa. Pemanfaatan media pembelajaran dirasa sangat penting karena media pembelajaran dikembangkan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat menyajikan media dengan menarik, sehingga media tersebut dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta perhatian peserta didik serta dapat membantu dalam memahami materi. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Purnama Dewi [6] yang berjudul Pengembangan CD (Compact Disk) Pembelajaran Interaktif Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Sebagai Sumber Belajar IPA Untuk Siswa Kelas VIII Semester I SMP/MTs, bahwa kualitas CD (compact Disk) Pembelajaran Interaktif materi Sistem Pencernaan Pada Manusia untuk SMP?MTs kelas VIII berdasarkan ahli materi adalah Sangat Baik (SB) dengan rata-rata persentase keidealan sebesar 88%, ahli media menilai Sangat Baik (85,8%), ahli bahasa menilai baik (80%), per reviewer menilai Sangat Baik (89%), dan guru IPA menilai Baik (83,8%). Hal ini menunjukan bahwa CD pembelajaran Interaktif IPA yang dikembengkan dapat dan layak untuk digunakan sebagai salah satu sumber belajar alternatif dan tanggapan siswa terhadap CD Pembelajaran Interaktif materi Sistem Pencernaan Pada Manusia untuk SMP/MTs kelas VIII pada penelitian ini adalah Sangat Senang (SS) dengan rata-rata persentase keidealan sebesar 89,17%. Menurut Purnama Dewi [4] Produk CD ( Compact Disk) pembelajaran interaktif IPA ini masih perlu dikembangkan lagi, agar kualitas produk meningkat. Penyempurnaan produk tersebut dapat dibuat bervariasi sehingga nantinya siswa lebih termotivasi belajar dan minat membaca siswa meningkat. Dari penjelasan tersebut penulis berinisiatif untuk membuat media pembelajaran animasi simulasi sistem pencernaan pada manusia yang dikemas dalam bentuk video animasi 3 Dimensi, agar dalam media pembelajaran ini mempunyai kesan yang berbeda dari media yang sebelumnya, bervariasi, dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. SMP Negeri 3 Banjar merupakan salah satu sekolah yang ingin dapat menciptakan siswa berprestasi dalam semua bidang dan dapat menanamkan disiplin, sopan santun prilaku dan budi pekerti luhur dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah dan masyarakat berdasarkan azas kekeluargaan. Sekolah ini mempunyai Misi yaitu salah satunya “Meningkatkan pembelajaran dan bimbingan secara intensif, efektif, dan efisien”, tentunya sekolah ingin menjalankan proses pembelajaran yang sangat baik pada siswanya.
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Berdasarkan Observasi dan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran Biologi yaitu Ni Luh Marsudi Adnyani, bahwa belum ada sarana yang mencukupi untuk proses pembelajaran, misalnya pembelajaran Biologi salah satunya pada materi sistem pencernaan manusia, siswa merasa sangat sulit untuk memahami proses fisiologis pada manusia, karena siswa tidak dapat mengamati secara langsung dan media pendukung yang digunakan saat ini kurang jelas penyampaiannya, siswa terkadang merasa bosan dalam pembelajaran karena hanya mendengarkan ceramah dari guru dan hanya menggunakan buku ajar sebagai sarana. Dengan melihat perkembangan IT yang seperti saat ini diharapkan terdapat media pembelajaran yang mampu membuat pembelajaran menarik, variatif, menyenangkan dan efektif, yang nantinya tidak hanya mendengarkan ceramah dari guru dan berpedoman dengan buku panduan saja, media ini juga diharapkan terdapat penggabungan dari unsur teks, gambar, animasi, suara dan video untuk memberikan daya tarik sebagai materi yang disajikan, sehingga nantinya media ini dapat berguna sebagai sarana pembelajaran siswa, disamping itu tercipta pembelajaran yang lebih menarik, menyenangkan, tidak membosankan. Media Pembelajaran Animasi simulasi dalam bentuk 3 Dimensi adalah salah satu alternatif untuk sumber pembelajaran selain buku, karena media ini dapat mengabungkan beberapa unsur berupa teks, animasi, gambar dan suara. Selain itu media ini akan lebih efisien dari buku (teks book), dan siswa juga dapat menggunakannya sebagai sumber belajar mAndiri baik dirumah maupun disekolah. Berdasarkan uraian diatas Penulis tertarik untuk melakukan penelitian “Film animasi pembelajaran animasi simulasi Sistem Pencernaan Manusia pada kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Tahun Ajaran 2015/2016”. Diharapkan nantinya dengan adanya media ini dapat memberikan respon positif dari siswa, dan digunakan sebagai solusi dalam belajar, sehingga proses pembelajaran agar lebih menyenangkan, tidak bersifat monoton, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai maksimal.
II. KAJIAN TEORI A. Sistem Pencernaan Manusia Pencernaan makanan pada manusia terjadi secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan mekanis adalah proses pengubahan ukuran makanan, dari berukuran besar menjadi ukuran lebih kecil. Pencernaan kimiawi adalah proses pengubahan bentuk makanan menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Pencernaan makanan berlangsung di sepanjang saluran pencernaan. Prosesnya diawali sejak makanan masuk ke mulut dan berakhir di usus. Hasil pencernaan makanan yang berupa sari–sari makanan diserap tubuh melalui pembuluh darah
di dinding. Selanjutnya, sari makanan itu siap diedarkan ke seluruh tubuh. Sementara itu, sisa pencernaan yang tidak dapat diserap dan digunakan tubuh akan dibuang melalui lubang pengeluaran.
Gambar 1. Pencernaan pada manusia Sumber : kata ilmu, pencernaan pada manusia, 2012 Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan tersusun atas mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar dan anus. Kelenjar pencernaan pencernaan adalah alat yang menghasilkan enzim atau getah pencernaan. Kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar ludah, hati dan pankreas. Di sepanjang saluran pencernaan, makanan mengalami pencernaan secara mekanis dan secara kimiawi. B. Media Film 1) Pengertian Media Film Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup[2]. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Atau film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus sehingga menggambarkan pergerakan yang nampak normal. Film pada hakikatnya merupakan penemuan baru dalam interaksi belajar mengajar yang mengkombenasikan dua macam indera pada saat yang sama. Film yang dimaksudkan di sini adalah film sebagai alat audio visual untuk pelajaran, penerangan, atau penyuluhan. 2) Pemanfaatan Media Film Sebagai Media Pembelajaran Menggunakan film dalam pendidikan dan pengajaran di kelas sangat berguna atau bermanfaat terutama untuk: a. Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa. b. Menambah daya ingat pada pelajaran. c. Mengembangkan daya fantasi anak didik. d. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar 3) Langkah Penggunaan Film
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan film sebagai media pengajaran. Langkahlangkah tersebut adalah sebagai berikut: a. Langkah Persiapan Guru b. Mempersiapkan Kelas c. Langkah Penyajian d. Aktivitas Lanjutan 4) Karakteristik
Media Film Sebagai Media Pembelajaran Secara singkat apa yang dapat dilihat pada sebuah film hendaknya dapat memberikan hasil yang nyata bagi Audiens. Dalam menilai baik tidaknya sebuah film. Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut: a. Dapat menarik minat siswa/ anak. b. Benar dan autentik. c. Up to date dalam setting, pakaian, dan lingkungan. d. Sesuai dengan kematangan Audio. e. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar. f. Kesatuan dan squence-nya cukup teratur. g. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan. Secara ringkasnya dapat dikatakan bahwa suatu film dikatakan baik bila memenuhi beberapa syarat, diantaranya adalah sangat menarik minat siswa dan autentik, up to date, sesuai dengan tingkat kematangan anak, bahasanya baik dan tepat, mendorong keaktifan siswa sejalan dengan isi pelajaran dan memuaskan dari segi teknik. C. Animasi 1) Pengertian Animasi Animasi adalah suatu proses dalam menciptakan efek gerakan atau perubahan dalam jangka waktu tertentu, dapat juga berupa perubahan warna dari suatu objek dalan jangka waktu tertentu dan bisa juga dikatakan berupa perubahan bentuk dari suatu objek ke objek lainnya dalam jangka waktu tertentu. Pengertian lain tentang animasi adalah pembuatan gambar atau isi yang berbeda-beda pada setiap frame, kemudian dijalankan rangkain frame tersebut menjadi sebuah motion atau gerakan sehingga terlihat seperti sebuah film. Sedangkan menurut Andreas Andi Suciadi [7], animasi adalah sebuah objek atau beberapa objek yang tampil bergerak melintasi stage atau berubah bentuk, berubah ukuran, berubah warna, berubah putaran, berubah properti-properti lainya. Secara garis besar animasi adalah suatu tampilan menarik, grafis statis maupun dinamis, yang disebabkan oleh perubahan tiap frame (frame by frame), perubahan posisi bergerak (motion tween) maupun perubahan bentuk diikuti pergerakan (motion shape).
2) Prinsip Animasi
Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12 prinsip ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. a. Solid Drawing b. Timing & Spacing c. Squash & Stretch d. Anticipation e. Slow In and Slow Out f. Arcs g. Secondary Action h. Follow Through and Overlapping Action i. Straight Ahead Action and Pose to Pose j. Staging k. Appeal l. Exaggeration 3) Kelebihan Media Animasi
Menurut Sudrajat [8], kelebihan media animasi adalah penggabungan unsur media lain seperti audio, teks, video, image, grafik, dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Selain itu, dapat mengakomodasi siswa yang memiliki tipe visual, visual, dan auditif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi seorang guru atau pelatih dalam memilih dan menggunakan media audiovisual dalam menyampaikan informasi, fikiran dan pesan kepada anak didiknya, antara lain. a. Media audio-visual mempermudah orang menyampaikan dan menerima materi, fikiran dan pesan serta dapat menghindarkan salah pengertian. b. Media audio-visual mendorong keinginan seseorang untuk mengetahui lebih lanjut informasi yang sedang dipelajarinya. c. Media audio-visual dapat mengekalkan pengertian yang didapat dalam buku materi. d. Media audio-visual sudah berkembang di masyarakat. 4) Kelemahan Media Animasi
Media animasi merupakan media yang cocok digunakan dalam pembelajaran, karena dengan menggunakan media animasi siswa dapat mengetahui atau lebih mudah memahami tentang materi tang disampaikan oleh guru. Hanya saja Pedidik harus juga berfikir kreatif untuk menggunakan animasi sesuai dengan materi yang disampaikan, sehingga siswa dapat memhami isi materi yang terkandung dalam animasi yang ditampilkan oleh guru. Menurut Artawan [9], kelemahan dari media animasi diantaranya : a. Memerlukan kreatifitas dan ketrampilan yang cukup memadai untuk mendesain animasi yang dapat secara efektif digunakan sebagai media pembelajaran b. Memerlukan software khusus untuk membukanya
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
c. Guru sebagai komunikator dan fasilitator harus memiliki kemampuan memahami siswanya, bukan memanjakannya dengan berbagai animasi pembelajaran yang cukup jelas tanpa adanya usaha belajar dari mereka atau penyajian informasi yang terlalu banyak dalam satu frame cenderung akan sulit dicerna siswa. D. Media Pembelajaran 1) Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. 2) Klasifikasi Media Pembelajaran Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., yaitu: a. Media berbasis manusia b. Media berbasis cetakan c. Media berbasis visual d. Media berbasis Audio-visual e. Media berbasis komputer 3) Manfaat Media Pembelajaran Manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa[3], yaitu: a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak sematamata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam pelajaran d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-lain. 4) Fungsi Media Pembelajaran Media pembelajaran, menurut Kemp & Dayton [10] dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu : a. Memotivasi minat atau tindakan b. Menyajikan informasi,
c. Memberi instruksi.
I.
METODOLOGI
A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian dan Pengembangan (Research and Development). Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan sebuah produk baru atau menyempurnakan produk yang sudah ada yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. B. Model Pengembangan Pada Film animasi pembelajaran sitem pencernaan manusia pada kelas VIII SMP Negeri 3 Banjar Tahun ajaran 2015/1016 penulis menggunakan model pengembangan yang disebut ADDIE yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu Analysis, Design, Development, Implementation and Evaliation. Model pembelajaran ADDIE adalah model pembelajaran yang sederhana dan mudah dipelajari. Berikut ini merupakan tahapan-tahapan dari pengembangan media pembelajaran ini, yaitu sebagai berikut.
Gambar 2.Tahapan Model pembelajaran ADDIE C. Instrumen Pengumpulan Data Pada tahapan ini, dilakukan pengumpulan data-data hasil dari uji coba Film animasi pembelajaran sistem pencernaan manusia, pengumpulan data tersebut diperoleh dari instrument pengumpulan data yang diberikan kepada ahli isi atau materi, ahli media dan peserta didik atau respon sisiwa, agar nantinya dapat mengetahui bagaimana respon siswa terhadap film pembelajaran yang telah diuji cobakan. Adapun instrument yang akan dugunakan untuk mengumpulkan data yaitu:
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
1) 2) 3)
Instrumen uji coba untuk ahli isi atau materi Instrumen uji coba untuk ahli media Instrumen uji coba untuk peserta didik atau respon siswa
D. Teknik Analisis dan Validasi Data Pada Film animasi pembelajaran sistem pencernaan manusia ini, respon siswa akan dikumpulkan dengan angket tanggapan siswa, yang menggunakan skala Likert yaitu, Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak sesuai (TS) dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Skor rata-rata untuk respon siswa dianalisis dengan rumus sebagai berikut.
Keterangan: Ẋ = Skor rata-rata tanggapan siswa ∑x = Jumlah seluruh skor N = Jumlah siswa
2) Implementasi Film Animasi 3 Dimensi
Adapun rumus untuk mencari Mean Ideal (Mi) dan Standar Deviasi Ideal (SDi) yaitu: Mi = ½(skor tertinggi ideal + skor terendah ideal) SDi = 1/3 Mi Rata-rata respon siswa yang diperoleh akan dicocokan dengan penggolongan sebagai berikut. Tabel 1 Tabel Penggolongan Siswa. No. Kreteria 1
Ẋ ≥ Mi + 1,8 Sdi
2
Mi + 1,8 SDi > Ẋ ≥ Mi + 0,6 Sdi
3
Mi + 0,6 SDi > Ẋ ≥ Mi - 0,6 Sdi
4
Mi – 0,6 SDi > Ẋ ≥ Mi – 1,8 Sdi
5
Ẋ < Mi - 1,8 Sdi
II.
a. Spesifikasi Perangkat Keras Adapun rincian dari perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan film pembelajaran animasi 3 dimensi, yaitu sebagai berikut. 1. RAM 4 GB 2. Intel ® Core ™ i5-4200U CPU @ 2.30 GHz 3. Harddisk 700 GB 4. Intel ® HD Graphics Family 5. Dilengkapi alat input dan output b. Spesifikasi Perangkat Lunak Adapun rincian dari perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan film pembelajaran animasi 3 dimensi, yaitu sebagai berikut. 1. Sistem Operasi Microsoft Windows 8 Pro 64-bit. 2. Blender 2.69 3. Adobe Photoshop CS3 4. Audacity
Kategori Sangat Positif Positif Kurang Positif Negatif Sangat Positif
PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Dalam penelitian ini menghasilkan beberapa hal yang terdiri dari implementasi perangkat, implementasi film animasi 3 dimensi, uji ahli isi, uji ahli media dan uji lapangan. Berikut ini adalah penjelasan dari beberapa hal tesebut. 1) Implementasi Perangkat Dalam pembuatan Film Pembelajaran Animasi 3 Dimensi ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut.
a. Pembuatan Dalam proses pembuatan film pembelajaran animasi 3 dimensi terdiri dari beberapa tahap yaitu : 1. Modeling Proses Modelling ini merupakan dimana proses pembuatan objek 3 dimensi pada komputer, pada film ini dicontohkan yaitu karakter manusia dan benda mati lainnya seperti rumah, meja, kursi, makanan dan lain-lain. 2. Texturing Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna dan material pada objek yang dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak kesan yang nyata. Pemberian material atau texture pada objek 3 dimensi akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari objek 3 dimensi. 3. Rigging Dalam pembuatan film animasi ini terdapat dua cara melakukan rigging yaitu dengan menggunakan Single bones dan Human (MetaRig). Single Bones digunakan untuk menggerakan mata, mulut dan beberapa organ pencernaan, kemudian Human(Meta-Rig) digunakan pada karakter manusia. 4. Skinning Dalam pembuatan film animasi ini digunakan juga proses yang disebut skinning, skinning merupakan proses penggabungan tulang dengan karakter yang sudah diatur sebelumnya pada proses rigging. 5. Animating Animating adalah proses pembuatan animasi untuk karakter. Animasi dapat berupa gerakan, baik itu gerakan karakter atau gerakan kamera
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
untuk menciptakan animasi walkthrough, animasi flythrough dan lain - lain. Pada pembuatan film ini digunakan teknik frame by frame. 6. Lighting Lighting adalah proses pembuatan dan pemberian cahaya pada model sehingga diperolehlah kesan visual yang realistis, karena terdapat kesan, kedalaman, ruang dan pemabayangan objek. Tanpa adanya Lighting, maka objek 3 dimensi menjadi tidak menarik dan juga tidak realistis. 7. Rendering Proses ini adalah proses pengkalkulasian pada model 3 dimensi yang telah diberi texture,lighting dan animating. Dengan demikian, hasil animasi yang didapatkan tampak sangat nyata dan menarik. Rendering ini bertujuan untuk menampilkan output yang berupa video, audio dan image. Sebelum melakukan proses rendering, ada beberapa pengaturan yang harus dilakukan, antara lain ukuran resolusi video, sample, format output, dan destinasi penyimpanan output file. 8. Compositing Music Dalam proses pembuatan film animasi ini, tahap compositing music menggunakan Software Audacity yang digunakan untuk merecord suara narasi, mengedit suara, mengatur noise dan lainlain. 9. Final Editing Pada proses ini dilakukan tahap yang disebut final editing atau editing tahap akhir, hasil rendering sebelumnya digabungkan dan diurutkan sesuai dengan bagaimana jalan cerita yang mengacu pada storyboard. 10. Final Rendering Setelah proses final editing selesai, selanjutnya dilakukan proses yang disebut dengan final rendering, yaitu hasil editing yang dilakukan akan di eksport menjadi sebuah output berupa video, yang terlihat pada gambar dibawah ini. Setelah itu, film animasi yang telah selesai dalam format satu file video dikemas dalam bentuk DVD sesuai dengan kebutuhan. b. Hasil Film Animasi 3 Dimensi Berikut ini merupakan tampilan dari Film Animasi yang berjudul “Film pembelajaran animasi Sistem Pencernaan Manusia” sebagai berikut : 1. Karakter Film Animasi 3 Dimensi Karakter dalam film animasi 3 Dimensi ini adalah sebagai berikut.
Gambar 3(a). Implementasi Karakter Andi
Gambar 3(b). Implementasi Karakter Ibu
2.
Background Film Animasi 3 Dimensi Background yang terdapat pada film animasi 3 Dimensi adalah sebagai berikut.
Gambar 4(a).Implementasi Rumah
Gambar 4(b). Implementasi Rumah
3.
Cerita film Animasi 3 Dimensi Dalam film animasi 3 dimensi ini diceritakan karakter yang bernama Andi dan ibu andi, dimana ibu andi akan menjelaskan bagaimana proses sistem pencernaan manusia. Cerita dimulai dengan adegan andi sedang berjalan menuju kerumahnya yang baru saja dating dari bermain bola, pada cerita ini diceritakan hari sudah sore dan matahari sudah menjelang terbenam. Pada saat itu Andi langsung masuk kedalam rumahnya dan menuju ke ruang utama keluarga yang disana ada ibunya yang sedang menyiapkan makanan. Adegan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5(a).
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Gambar 5(a). Andi Masuk Rumah Adegan selanjutnya, yaitu adegan ibu sedang menyiapkan makanan. Tiba-tiba beberapa saat kemudian setelah ibi menyiapkan makanan tersebut Andi datang dari bermain dan melihat makanan yang telah disiapkan oleh ibu, kemudian andi ingin langsung mengambil salah satu dari makanan tersebut. Adegan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5(b) dan Gambar 5(c).
Gambar 5(d). Tangan Andi yang Kotor Selanjutnya, ibu menjelaskan apa saja organ yang terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan dalam tubuh manusia. Saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus dan usus besar dan kelenjar yang terdapat pada mulut dan lambung. Selain itu, Ibu menjelaskan proses pencernaan dari makanan mulai masuk ke mulut hingga makanan sampai pada anus. Adegan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5(e) dan Gambar 5(f).
Gambar 5(b).Ibu Menyiapkan Makanan
Gambar 5(e). Organ Pencernaan Manusia
Gambar 5(c). Ibu Melarang Andi Mengambil Makanan Pada adegan berikutnya, diceritakan ibu memberitahukan bahwa tangan andi sangat kotor karena baru saja datang dari bermain bola yang jika nantinya tidak dibersihkan akan mengakibatkan penyakit seperti diare, sembelit dan cacingan. Adegan tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 5(d).
Gambar 5(f). Proses Pencernaan Makanan
3) Uji Ahli Isi
Dalam pembuatan film animasi ini dilakukan pengujian Ahli Isi, dalam pengujian ahli isi dilakukan oleh 2 penguji, pengujian pertama dilakukan dengan salah satu dosen dari Jurusan Pendidikan Biologi yaitu Ida Ayu Putu Suryanti, S.Si.,M.Si. dan pengujian kedua dilakukan oleh Guru SMP Negeri 3 Banjar yaitu Ni Luh Marsudi Adnyani, S.Pd. Pada pengujian ahli isi yang dilakukan oleh Dosen Pendidikan Biologi, media yang dibuat sudah sangat bagus namun ada beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu menambahkan peta konsep tentang materi
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
sistem pencernaan, suara narasi masing-masing karakter harus stabil dari awal sampai akhir. Kemudian untuk pengujian dari Guru SMP Negeri 3 Banjar menurutnya media ini sudah sangat bagus namun perlu lagi dikembangkan.
4) Uji Ahli Media Dalam pembuatan film animasi ini dilakukan pengujian Ahli Media, pada pengujian Ahli Media dilakukan oleh 2 penguji, yaitu Dosen dari Pendidikan Teknik Informatika yaitu I Gede Partha Sindu, M.Pd. dan I Made Putrama, S.T.,M. Tech. Dalam pengujian yang dilakukan oleh Dosen pertama yaitu I Gede Partha Sindu, M.Pd. terdapat pula masukan yang diberikan yaitu dalam salah satu adegan film tayangannya terlalu cepat sehingga tayangannya bisa dilihat dengan jelas. Kemudian masukan dari Dosen I Made Putrama, S.T.,M. Tech. adalah memperbaiki gerakan animasi yang masih bisa diperhalus, kemudian harus bisa memilih font dan warna background yang sesuai untuk media tersebut. 5) Uji Lapangan Dalam pembuatan film animasi ini dilakukan pengujian Ahli Lapangan, pada pengujian Ahli Lapangan dilakukan di SMP Negeri 3 Banjar pada tanggal 22 Juli 2016. Dalam pengujian ini dilakukan pada kelas VIII 3 dengan jumlah siswa 31 orang yang pada semester ini mendapat pelajaran dengan materi system pencernaan manusia. Pengujian ini dilakukan di ruang laboratorium Biologi, pada saat uji ahli lapangan dilakukan siswa menyaksikan media dengan baik dan menyimak petunjuk yang diberikan. Dari Uji ahli lapangan yang dilakukan berikut adalah hasil uji respon siswa, seperti Gambar 6 dibawah ini.
Gambar 6. Angket Respon Siswa B. Pembahasan Berdasarkan Uji Ahli Lapangan yang dilakukan disekolah SMP Negeri 3 Banjar diperoleh data sebanyak 25 siswa memberikan respok positif dan 6 siswa memberikan respon sangat positif, dan persentase rerata dari 10 subyek (butir) penilaian adalah 88,65%. Adapun Konversi dengan PAP
(Penilaia Acuan Patokan) yang terdapat pada Tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Konversi dengan PAP
1.
Rentangan Skor X ≥ 72
2. 3. 4. 5.
72 > X ≥ 54 54> X ≥ 36 36 > X ≥ 18 X < 18
No
Kualifikasi Sangat Positif Positif Cukup Positif Tidak Positif Sangat Tidak Positif
Jumlah Siswa 6 25 0 0 0
Jadi, berdasarkan uji ahli yang dilakukan terhadap film animasi ini sudah mendapat respon yang positif bagi siswa dan guru yang nantinya dapat digunakan sebagai media atau bahan pembelajaran, adapun grafik hasil dari uji coba ini adalah seperti pada Gambar 7 dibawah ini.
Gambar 7. Grafik Respon Siswa III. SIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan media yang berjudul “Film Animasi Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia ini adalah sebagai berikut. 1. Film Animasi ini disusun dengan rancangan model ADDIE. 2. Film Animasi Pemberlajaran system pencernaan ini menceritakan tentang seorang anak yang ingin tahu bagaimana cara tubuh mencerna makanan didalam tubuh. 3. Film animasi ini mendapat respon yang positif yaitu dengan prosentase rerata 88,65%. Film Animasi Pembelajaran Sistem Pencernaan Manusia ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, baik dari segi animasi, pemilihan tekstur dan model karakter yang terdapat pada film ini. Kedepannya film animasi system pencernaan ini agar bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi agar terlihat
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
lebih menarik sehingga animasi ini bisa memberikan kesan dan pesan yang baik. REFERENSI [1] Ardiyansah. 2010. Prinsip Animasi. dkv.binus.ac.id/2010/04/14/12-prinsip-animasi/. (Diakses pada tanggal 12 Mei 2014) [2] zhar, Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada [3] Dahlan, A.2014.”Pengertian dan Manfaat Media Pembelajaran”. http://www.eurekapendidikan.com/2014/10/Pen gertian-dan-manfaat-media-pembelajaran.html. (Diakses pada tanggal 24 Juli 2014) [4] Daroji, Haryati. 2007. “Ilmu Pengetahuan Alam 2”. Solo : Tiga Serangkai Pustaka MAndiri. [5] Taufik, Abd. Rahman. 2013. Pengembangan Sains Biologi Adobe Flash untuk siswa SMP/MTs Kelas VIII Pada Materi Sistem Pencernaan Manusia. http://digilib.uinsuka.ac.id/9745/1/BAB%20I,%20V,%20DAFT AR%20PUSTAKA.pdf. (Diakses pada Tanggal 25 Maret 2014). [6] Pujiastuti bias Purnama dewi. 2013. “ Pengembangan CD Pembelajaran Interaktif materi sistem pencernaan pada manusia sebagai sumber Belajar IPA untuk siswa kelas VIII semester I SMP/MTs”.Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Susnan Kali Jaga. [7] Erma, Fitriana. 2012.Pengembangan Media Gambar Untu Meningkatkan Kreativitas Mendesain Pada Mata Pelajaran Menggambar Busana Siswa Kelas Xi Smk Negeri 3 Pacitan. UNY.eprints.uny.ac.id/6894/ (diakses pada Tanggal 5 Mei 2014) [8] Iman, 2012. Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Pengembangan (Research & Development/R&D). Singaraja. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Universitas Pendidikan Ganesha. [9] Paripurna Bagus.2013. Pembuatan CD pembelajaran Interaktif Sistem Pencernaan Pada Manusia Untuk Kelas VIII SMP Muhamadiyah 3 depok Slemen Yogyakarta.http://repository.amikom.ac.id/files/ Publikasi_07.11.1693.pdf. (Diakses pada tanggal 15 Juni 2014).
[10] Suarnovitarini , Ni Made Wiwit. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas XI IS 2 Di SMA Negeri 1 Sukasada. Skripsi (Tidak diterbitkan). Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha A
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 1, Juli 2016