Kuliah I: Pendahuluan
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Rekayasa Genetika • Nomor Kode/Beban SKS : PAE 412/ 3 (2-1)• Smester VII diusulkan menjadi semester VI • Prasyarat : Lulus minimal nilai “C” mata kuliah Pengantar Bioteknologi Pertanian (PAE311) dan Biologi Molekuler (AEP 312) • Pengasuh: 1. Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Jamsari, MP • 2. Dr. Yusniwati, SP. MP. • 3. Lily Syukriani, SP. MP.
Deskripsi Singkat • Mata kuliah ini memberikan pembekalan tentang pengertian rekayasa genetika dan prinsip-prinsip serta metode yang dipergunakan dalam menghasilkan organisme transgenik. Lebih detail mata kuliah ini memberikan informasi tentang metode isolasi gen target dan proses penyelipannya serta prinsip analisis integrasi gen tersebut kedalam organisme target. Disamping itu, juga diuraikan penggunaan beberapa teknologi analisis molekuler yang dapat dipergunakan untuk keperluan analisis genom. Pad bagian akhir juga diuraikan tentang potensi resiko dan upaya-upaya yang dilakukan untuk memperkecil potensi resiko yang selama ini menjadi kekuatiran masyarakat.
Tujuan Instruksional Umum • Setelah lulus mengikuti perkuliahan rekayasa genetika ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian dan potensi manfaatnya dalam perbaikan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lebih jauh mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prinsip isolasi gen target, penyelipan dan prosedur analisisnya. Mahasiswa juga mampi menjelaskan kemungkinan potensi resikonya serta kemungkinan upaya-upaya yang dapat dipergunakan untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi.
Strategi Perkuliahan • SCL : Student centerred learning • Ceramah, diskusi, pemecahan masalah, tugas terstruktur, pemberian hand out, praktikum, dan ujian
Materi Kuliah Minggu I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV
Materi Pengertian dan Kontribusi Rekayasa genetika dalam berbagai kehidupan manusia Vektor kloning untuk transformasi genetik: plasmid, Phagemid. Vektor kloning berkapasitas besar : BAC, YAC, Cosmid Transformasi genetik : heat shock, elektrophorasi, Agrobacterium mediated, Biolistik. Analisis Transforman : berbasis PCR, restriksi, hibridisasi. Isolasi gen target I: berbasis fungsi dan Penyusunan Peta Genetik. Isolasi Gen target II: Penyusunan Peta Fisik dan kloning berbasis PCR Analisis fungsional transforman UTS Pustaka cDNA dan EST (Expressed Sequence Tagged) Genome, Chromosome, Primer Walking untuk isolasi Gen. Rekayasa Genetik untuk Peningkatan produksi dan perbaikan kwalitas Hasil Pertanian Rekayasa Genetik untuk Produksi Ternak dan perbaikan kwalitas Ternak Sistem penanda molekuler untuk analisis genom I.-RAPD, isozym, RFLP, AFLP. Sistem penanda molekuler untuk analisis genom II.STS, CAPS, Mini/Mikrosatellit, SNP.
XV Stabilitas ekspresi genetik transgenik. XVI Keamanan produk-produk transgenik. UAS
Daftar Buku: • • • • • • • •
• •
Jamsari. 2007. Bioteknologi Pemula, Prinsip Dasar Teknik Analisis Molekuler. Unri-Press. 180 halaman. Jamsari, 2008. Pengantar Pemuliaan, Landasan Biologis, Genetis dan Molekuler. Unri Press. Lewin, B. 2000. Genes. Oxford-University Press. 990 pp. Watson, J.D., J. Tooze, D.T. Kurtz. 1983. Recombinant DNA, A short course. Scientific American Book. 260 pp. Marshall, G., D. Walters. 1994. Molecular Biology in Crop Protection. Chapmann & Hall. 283 pp. Suzuki, D.T., A.J.F. Griffith, J. H. Miller, R.C. Lewontin. 1989. An Introduction to Genetic Analysis. W.H. Freeman and Company. 768 pp. Kempken, F and R. Kempken. 2000. Gentechnik bei Pflanzen. Springer-Verlag. Berlin. 245 pp. Nevers, P. 1991. Pflanzenzüchtung aus der Nähe gesehen. Max-Planck-Institut für Züchtungsforschung. 87 p Brown, T.A. 2007. Genomes 3. Garland Science Publishing. Clarck, D.P. 2005. Molecular Biology, Understanding the genetic revolution. Elsevier Academic Press. USA.
Kriteria Penilaian : Skoring penilain dilakukan sesuai dengan kriteria penilain yang berlaku ditingkat Fakultas sebagai berikut: Nilai dalam huruf A AB+ B BC+ C CD E
Point
Rentang skor
4,00 3,50 3,25 3,00 2,75 2,25 2,00 1,75 1,00 0,00
85-100 80-84 75-79 70-74 65-69 60-64 55-59 50-54 40-49 00-39
Komponen Penilaian: 1. Penguasaan Teori Parameter : 1. UTS = 25% 2. UAS = 25% 3. Kuis (I+II) = 10% 2. Penguasaan Praktek Nilai Praktikum (30%), terdiri dari a. UAP = 40% b. Aktifitas selama praktikum (bertanya, diskusi, inisiatif, kreatifitas)= 10% c. Laporan praktikum = 20% d. Seminar hasil praktikum = 20% e. Kehadiran praktikum = 10% Aturan dan ketentuan praktikum dibuat dalam ketentuan tersendiri. 3. Tugas mandiri : 10%
Disiplin: • Toleransi keterlambatan dalammengikuti perkuliahan maksimal 15 menit berlaku untuk Dosen dan mahasiswa yang disepakati pada hari pertama perkuliaahan. • Seluruh tugas yang diberikan dikumpulkan sebelum perkuliahan dimulai. Setelah kuliah dimulai, maka tidak akan diterima. • Segala bentuk kecurangan (ujian, tugas, plagiarisme, dll.) merupakan tindakan kriminal dan memiliki sanksi akademik dan hukum yang berlaku.
Kontrak Perkuliahan: • Kuliah berdasarkan tatap muka, dan diskusi. Bilamana terjadi pembatalan kuliah, maka akan diganti sesuai dengan jadwal yang disepakati. • Kuliah menerapkan sistem SCL (student centered learning) • Pakaian kuliah harus rapi, tidak boleh berambut gondrong, pakai kaos oblong dan sandal. • Mahasiswa hanya diperkenankan mengikuti perkuliahan jika terlambat ≤ 15 menit (besaran waktu ini ditentukan berdasarkan kesepakatan bersama pada hari pertama kuliah) • Kehadiran kuliah minimal 75 % atau 12 kali jika total kuliah 16 kali. Kehadiran praktikum 100 %. • Praktikum diatur sendiri oleh Penanggung jawab praktikum dengan asistennya. Demikian kontrak perkuliahan ini dibuat, agar disetujui dan ditaati oleh semua pihak. Dosen Penanggungjawab
Padang, .... Perwakilan/Komting Mahasiswa .
Prof. Dr. Sc.agr. Ir. Jamsari, MP.
..................................................
Materi I. Pengertian dan Kontribusi Rekayasa genetika dalam berbagai kehidupan manusia No
1.
Tujuan Instruksional Khusus Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian rekayasa genetika dan manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Pokok Bahasan
Pengertian dan Kontribusi Rekayasa genetika dalam berbagai kehidupan manusia
Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian rekayasa genetika. 2. Sejarah perkembangan teknologi Rekayasa Genetika. 3. Potensi pemanfaatan teknologi rekayasa genetika dalam berbagai aspek kehidupan manusia. 4. Keahlian yang dibutuhkan dalam teknologi rekayasa genetika. 5. Potensi Resiko penggunaan produk rekayasa genetika terhadap kehidupan manusia.
Est. Waktu
20 menit 20 menit 20 menit 20 menit 20 menit
Kepustak aan 1, 6, 7
1. Pengertian Rekayasa Genetika.
1. Pengertian Rekayasa Genetika. • Scientific alteration of the structure of genetic material in a living organism. It involves the production and use of recombinant DNA and has been employed to create bacteria that synthesize insulin and other human proteins. • (Life Sciences & Allied Applications / Genetics) alteration of the DNA of a cell for purposes of research, as a means of manufacturing animal proteins, correcting genetic defects, or making improvements to plants and animals bred by man
1. Pengertian Rekayasa Genetika. • The science of altering and cloning genes to produce a new trait in an organism or to make a biological substance, such as a protein or hormone. Genetic engineering mainly involves the creation of recombinant DNA, which is then inserted into the genetic material of a cell or virus.
2. Sejarah Perkembangan Teknologi Rekayasa Genetika
Timeline Perkembangan rekayasa Genetika Tahun
Kejadian penting
1865
Gen dianggap sebagai faktor partikulat
1900
Penemuan kembali hukum Mendel (Correns, Tschermak, de Vries)
1903
Khromosome adalah unit keturunan
1910
Gen-gen terletak pada kromosom
1913
Kromosome mengandung gen-gen yang tersusun secara linear
1927
Mutasi adalah perubahan physik pada gen
1931
Rekombinasi disebabkan oleh pindah silang
1944
DNA adalah materi genetik
1945
Gen adalah pengkode protein
1953
DNA berbentuk double helix (Watson dan Crick)
1958
Replikasi DNA bersifat semikonservatif
1961
Kode genetik tersusun secara triplet
1972
Kloning DNA ke dalam plasmid vektor
1976
Kloning gen pengendali insulin
Timeline Perkembangan Bioteknologi Tahun 1972 1973 1975 1975 1977 1978 1981 1982 1983 1984 1985 1987 1988 1989 1992
Kejadian Dihasilkannya rekombinan DNA pertama dengan bantuan enzim Ligase, Dihasilkannya organisme transgenik pertama oleh Cohen, et al. Ditemukannya teknik elektrophoresis dengan Agarose Sekuensing dengan metode pemutusan berantai Metode hibridisasi DNA Didirikannya perusahaan yang bergerak dalam teknologi gen: Genentech Diperkenalkannya RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) 579 gen manusia berhasil dipetakan diperkenalkannya Hibridisasi in-situ Genbank sekuens pertama didirikan Identifikasi pertama penyakit Huntington’s pada kromosom IV Diperkenalkannya Pulsefield Gel Elektroporesis (PFGE) Diperkenalkannya PCR (Polymerase Chain Reaction) Diperkenalkannya YAC (Yeast Artificial Chromosome) Didirikannya proyek pensekuenan genom manusia Peta lengkap pertama genome Hemophilius influenzae Peta tautan lengkap genome manusia pertama
Timeline Perkembangan Bioteknologi Tahun Kejadian 1993 Diperkenalkannya ESTs (Expressed Sequences Tags), Dipublikasikannya peta fisik pertama genome manusia 1995 Genom Haemophilus influenza dan Mycoplasma genitalium lengkap disekuens 1996 Genom Saccharomyces cereviceae (Eukaryot) lengkap disekuens, juga Eschericia coli , Methanococcus fannaschii (Archaeobacteria) lengkap disekuens, Diperkenalkannya teknologi chip 1997 Dipublikasikannya peta fisik genom manusia yang lengkap 1998 Genom C. elegans selesai disekuens 1999 Genom Drosophila melanogaster selesai disekuens 2000 Genom Arabidopsis thaliana selesai disekuens 2000 Genome manusia H.sapiens selesai disekuens 2000 Genom Oriza sativa selesai disekuens 2002 Genom nyamuk Anopheles gambiae dan Plasmodium palcifarum selesai disekuens
3. Potensi pemanfaatan teknologi rekayasa genetika dalam berbagai aspek kehidupan manusia
Penciptaan Varietas Resisten • Resistensi terhadap Herbisida
Tanaman dengan resistensi terhadap herbisida adalah tanaman transgenik pertama yang diusahakan secara komersial, dengan alasan: 1.Relatif mudah untuk menghasilkannya
2.Gulma dapat menyebabkan 10-15% pengurangan hasil 3.Penggunaan herbisida yang tidak saja mahal, akan tetapi juga tidak ramah lingkungan.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Herbisida Total X Herbisida Selektif •Meracun terhadap semua jenis tumbuhan •Cepat terurari di tanah •(Phosphinothricin, Basta=(WP) PPT/10 hari), Glyphosat (Round up (WP)/3-60 hari)
•Aktif pada dosis tertentu terhadap tumbuhan tertentu dengan karakter morfologi dan fisiologi tertentu •Persistensi lama di tanah dan air. •Atrazin, Bromoxynil, 2.4-D
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Penciptaan Tanaman Resistensi terhadap Herbisida Herbisida Basta ® Sumber gen Resisten: gen bar- dan gen pat- diisolasi dari Bakteri tanah Streptomyces hygroscopicus dan S. viridochromogenes Mutan Lucerne (Medicago sativa) gen toleran terhadap Basta Produk: Phosphinothricin-acetyltransferase Fungsi: detoksifikasi melalui proses acetilasi Promotor: 35S-Promotor dari CaMV Tanaman: lucerne, tomat, jagung, padi, gandum dan kedelai
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Glyphosat Enzym Oxidoreduktase (bakteri) dan EPSP-Shynthase (35S-Promotor) dari A. tumifaciens strain CP4 (mutant) Tanaman transgenik yang dihasilkan:
Kapas, kentang, Jagung, kedelai, tembakau dan gandum 1996-1997 (USA): Tanaman transgenik resisten herbisida menurunkan penggunaan herbisida 22-26%. Erosi tanah menurun 90%, peningkatan produksi 5%
Problem : kekuatiran tentang penyebaran gen herbisida resisten, dicoba penggunaan plastida sebagai target untuk pengintegrasian gen asing Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap herbisida
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Serangga Pertimbangan: Penggunaan insektisida yang jelas selain tidak ekonomis juga tidak ramah lingkungan
Menjadikan tanaman resisten terhadap serangga Sumber gen resisten: Bacillus thuringiensis, Bt-toxin , δ-Endotoxin Tanaman: Kapas, kentang, jagung, tomat
European corn borer
Keuntungan: Kapas: penghematan insektisida 3,6 juta liter, produksi 7% meningkat Jagung : 300.000 kg (10%) Western corn rootworm
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Serangga
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Problem: Ada serangga yang resisten terhadap δ_endotoxin,
Strategi lain: Serin-Proteinase-inhibitor (menghambat enzim pencernaan)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Virus Cross protection Coat protein gen ditransfer sebagai pelindung thdp. virus asing
Source: www.apsnet.org Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
R-Gene (-Resistent Gen) Resistensi terhadap Bakteri dan jamur 200 jenis bakteri bersifat pathogen (prokaryot) 8000 jenis jamur bersifat pathogen (Eukaryot) (100.000 jenis nonpathogen) Pathogen
Tanaman Inang
Gejala Penyakit
Bakteri
Agrobacterium tumifaciens
Tumbuhan dikotil
Erwinia amylovora
Apel, peer
Pseodomonas syringae pv. lachrymans
Timun
Bercak daun
Streptomyces scabies
Kentang
Bisul
Xanthomonas oryzae pv. oryzae
Padi
Blast
Ophiostoma novo-ulmi
Ulm
Mati ulm
Phytoptora infestans
Kentang
Busuk umbi
Puccinia graminis
Gandum
Karat hitam
Pembentukan tumor
Jamur
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Kerusakan akibat Jamur dan Bakteri: • Kerusakan morfologis, fisiologis • kontaminasi (mycotoksin) didalam bahan makanan dalam jangka panjang bersifat carcinogenic Kasus Phytoptora infestans Tanaman kentang di USA (1845), kelaparan terparah di dunia sehingga menyebabkan migrasi besar-besaran dari Irlandia ke USA
Strategi: - Chitinase untuk mencerna lapisan chitin dinding sel jamur (spesifik) - α-Thionin terhadap Pseudomonas syringae, dan Fusarium oxysporum Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Strategi - Gen Cholinoxygenase dari bakteri Arthrobacter globiformis menghasilkan Transgenik Arabidopsi thaliana toleran terhadap kadar garam tinggi (Glycinbetain) - Mannitol-Dehydrogenase (E. coli )menyebabkan akumulasi mannitol yang bisa meningkatkan toleransi terhadap kekeringan pada tanaman tembakau - Quicsilberreduktase (bakteri) pada tanaman Liriodendron tulipifera meningkatkan toleransi terhadap logam perak - Gen Metallothionin pada tanaman tembakau meningkatkan resistensi terhadap logam Cadmium
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Toleran terhadap stress lingkungan (abiotic-stress) • Panas, • Dingin, • Kekeringan • Kadar Garam yang tinggi • Kekurangan mineral • Logam berat • Radiasi UV-B
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Gene glutathione dari E. coli berperan dalam chelating untuk mengurangi keracunan pollutant.
Deteksi pollutant
Rumput lapangan golf
Tahan herbisida Tumbuh lambat mengurangi pemangkasan mengurangi polusi Bio Steel Jaring laba-laba adalah protein terkuat Protein penyusu jaring laba-laba diekspresikan di bulu domba Hasilnya utuk membuat baju tahan peluru (Nexia)
Deteksi Ranjau Darat Dibutuhkan oleh Angkatan Darat, Tanpa upaya ini,anak-anak dan penduduk sipil terancam Bantuan Bioteknologi Tanaman (dikembangkan oleh Aresa Biodetection) • Gen yang peka terhadap logam dimasukkan ke dalam tanaman • Apabila akar tanaman menyentuh ranjau darat, Tanaman berubah warna dari hijau menjadi merah
Mendeteksi ranjau darat
Perubahan pada bahan makanan Negara berkembang: kekurangan pangan Negara Maju : Alergi, kualitas bahan makanan, transportasi
Strategi - Gen AGPase (ADP-Glucose-phsoporilase) dari E. coli digunakan untuk meningkatkan kandungan pati pada tanaman kentang Sebaliknya teknik ekspressi antisense Dihasilkan kentang yang menghasilkan amylopketin, tapi tanpa amylosa (penting untuk industri) - Gen Thioesterase dari Umbellularia californica dapat meningkatkan kandungan Laurat pada tanaman Raps, berguna dalam pembuatan margarin
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Perubahan pada bahan makanan Kandungan Protein dan asam amino esensial, vitamin
- Pada tanaman padi dihasilkan tanaman transgenikj yang mampu menghasilkan kadar β-Carotin yang tinggi. Untuk itu empat macam gen pengkode empat macam enzim diintegrasikan: - Phyton-Synthase, Phytoen-Desaturase, ζ-Carotin-Desaturase dan Lycopen-ß-Cyclase.
- Golden Rice
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Rasa dan Daya Simpan •
•
Polygalacturonase dengan teknik antisense dapat diinaktifkan dan daya simpan menjadi lama. Tomat dengan tanda Flavr Savr®.
Bahan baku industri •Poly (3HB) = PHB untuk menghasilkan materi bioplastik. Berhasil dicobakan pada plastida tanaman Arabidopsis thaliana dari gen Ralstonia eutropha
Source: Wikipedia E. coli
Produksi Metabolik Sekunder • Alkaloid : Morphin = Atropin (Papaver somniferum) Taxol untuk kanker dari Taxus brevifolia • Bahan untuk imunisasi: Gen spaA menghasilkan protein yang mampu mencegah karies gigi
proteins such as growth hormones, insulin, blood substitutes, and trypsin inhibitor Promega-3 fatty acid not from fish Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENGANTAR PEMULIAAN TANAMAN
Barnase-Barstar-System ON MALE STERILITY RNase dari Bacillus amyloliquefaciens >< Barstar Tumbuhan Steril (MS)
Tumbuhan Normal TA29
Barnase
TA29
Barnase
TA29
Barstar
Barnase
+
Barstar
Barnase Degradasi RNA di tapetum Tapetum mati Tapetum hidup Pollen tidak terbentuk
Pollen terbentuk normal
Dr. Jamsari-program study pemuliaan tanaman-BDP-FPUA
References: 1. Hayward, et al. (1993). Plant Breeding-principles and prospects. Chapman & Hall. 2. Fehr, W.R. (1987). Prnciples of cultivar development. Macmillan Publishing. Co. New York.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
4. Keahlian yang dibutuhkan dalam teknologi rekayasa genetika.
Keahlian yang dibutuhkan Ilmu pendukung sesuai bidang kajian
Bidang Kajian Pertanian
Kedokteran Peternakan
Rekaya sa Genetik
Farmasi ?????????
Teknologi pangan Lingkungan Kehutanan
Industri Nanoteknologi
5. Potensi Resiko penggunaan produk rekayasa genetika terhadap kehidupan manusia.
Potential Risk of GMOs • Ecological aspects: - Biodiversity of plants, insects, spiders, and other animals.
- Crosspollination concerns, • Human health aspects: Allergens and toxins, gene transfer to microorganism within the body • Horizontal gene transfer: soil bacteria could be pesticide resistant
Strategies for Stopping the Spread of Foreign Genes Male sterility - Stopping pollen production “Termination gene”
Chloroplast transformation - Keeping pollen transgene-free
Keeping transgenic seeds from sprouting
Selesai
Bioteknologi Tanaman
Vektor Kloning Untuk Transformasi Genetik: Plasmid dan Phagemid.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian vektor kloning untu transformasi genetik. 2. Pengertian dan karakteristik plasmid. 3. Kapasistas kloning plasmid. 4. Pengertian phagemid. 5. Kapasistas kloning phagemid
1. Pengertian vektor kloning untuk transformasi genetik.
Vektor Kloning
? VEKTOR: Media untuk dan memperbanyak dan mentransformasi fragmen DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK 1. Transformasi dengan Agrobacterium tumifaciens
Agrobacterium tumifaciens
adalah bakteri tanah penyebab tumor pada tanaman dikotiledon. Pertama ditemukan tahun 1907, dilanjutkan dengan penemuan plasmidnya yang berukuran 200-800 kb.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK Plasmid mengandung gen penyebab tumor sehingga disebut dengan Tumour inducing-plasmid (Ti-Plasmid) tms
tmr nos
noc = katabolisme Nopalin
T-DNA LB
nos = sinthesis Nopalin
RB
tmr = sintesis Sitokinin noc
vir
T-DNA = DNA transfer
tms = sintesis Auxin vir = daerah virulen
Ti-Plasmid
ori = asal replikasi tra
LB = batas kiri RB = batas kanan
ori Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman Kromosom dalam inti sel tumbuhan Agrobacterium
Pelukaan Sel tumbuhan
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Vektor Kloning Persyaratan Suatu Vektor: 1. Replikasi Autonom Dalam Inang 2. Berpenanda Untuk Seleksi 3. Berposisi Kloning Tunggal 4. Berberat Molekul Kecil 5. Memiliki Beberapa Kopi Pada Setiap Sel 6. Tidak Berkonjugasi Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Vektor Kloning Contoh Vektor: 1. Plasmid 2. Fag (Fag M13) 3. Kosmid 4. P1- (PAC) (Plasmide Artificial Chrom.) 5. BAC (Bacterial Artificial Chromosome)
6. YAC (Yeast Artificial Chromosome) Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
2. Pengertian dan Karakteristik Plasmid
PLASMID: Dna Ekstrakromosomal Berbentuk Sirkular Tertutup, Berpita Ganda..
KROMOSOMAL DNA
PLASMID
Sumber: Wikipedia Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Jenis-jenis Plasmid F-plasmid: F adalah singkatan dari fertility, Plasmid ini mengandung perangkat gen-gen tra. R-plasmid: R adalah singkatan dari resistance Col-plasmid, adalah plasmid yang mengandung gen yang mengkode produksi senyawa bakteriosin Degradative plasmid, plasmid yang dapat mencerna beberapa senyawa yang tidak umum seperti toluene atau asam salisilat. Virulence plasmid, adalah plasmid yang dapat menyebabkan (Ti plasmid :Tumour inducing plasmide
Elemen-elemen penyusun faktor F : 1. Ori T (origin of transfer): sekuens yang berfungsi menandai titik awal selama transfer konjugatif. 2. Ori V (origin of replication): sekuen yang berfungsi dalam replikasi di dalam sel resipien. 3. Daerah tra (transfer genes): gen yang mengkode F-pilus dan pori-pori untuk transfer. 4. IS (elemen insersi): disebut juga dengan “gen egois” yang fragmen yang dapat mengintegrasikan dirinya sendiri pada lokasi yang berbeda-beda.
Jenis bakteri berdasarkan keberadaan faktor F 1. Bakteri Hfr: bakteri yang memiliki faktor F yang terintegrasi di dalam genom bakteri. 2. Bakteri F+: bakteri memiliki faktor F sebagai plasmid yang independen dari genom bakteri. Plasmidnya hanya mengandung sekuen dari faktor F dan tidak mengandung sekuen DNA dari genom bakteri. 3. Bakteri F’ (F-prime): bakteri yang memiliki plasmid F tetapi didalamnya juga terdapat sekuen DNA yang berasal dari genom bakteri. 4. Bakteri F-: bakteri yang tidak memiliki faktor F.
Kelengkapan Plasmid Promoter Marker (penanda) genetik Resistensi antibiotik Epitop Daerah MCS
Kendali Host terhadap Replikasi Plasmid
Kontrol ketat (stringed control)
Kontrol longgar (relaxed control) (10-200 kopi)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Contoh Peta Plasmid
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG Eco RI
Kpn I Sma I Bam HI Xba I Sal I Hind III MCS = Multicloning Site
P O Z lac
Km®
pBin19 10 kb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG KLONING DALAM PLASMID Bam HI Eco RI
Bam HI
Bam HI
Kpn I Sma I Bam HI Xba I Sal I Hind III MCS = Multicloning Site
DNA Asing P O Z lac
Km®
pBin19 10 kb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Ligasi fragmen dengan plasmid DNA Asing
Km®
DNA Ligase
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Ligasi fragmen dengan plasmid
DNA Asing
Km®
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Isolasi DNA Plasmid
+
CENTRIFUSE
Tris, Buffer EDTA NaOH dan SDS
PELLET
Km®
CENTRIFUSE
Km® Km®
Km®
Km®
Km®
Km®
Km®
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Penampilan DNA plasmid stlh diisolasi
Isolasi DNA Plasmid M
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Plasmid untuk Kloning Produk PCR
Produk PCR
Produk PCR yang dihasilkan oleh enzim DNA Polymerase non “Proofreading” biasanya menghasilkan ujung Adenyl (A)
Plasmid Kloning Produk PCR
Source: Promega, USA
Differential RAPD-Fingerprinting
AA
B B
C C
Cutting of specific fragments OPN15-Cg Before cutted
After cutted 1400 bp (A#1)
900 bp (A#2)
750 bp (A#3)
Cloning RAPD specific fragment
pGem-T Easy Vector, supplied by Promega-USA
Cloning RAPD specific fragment
E. coli, strain DH5α
Analisis DNA Plasmid dan insersi
Sumber: Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Analisis DNA Plasmid dan insersi dengan PCR
1000 bp 750 bp 500 bp
520 bp
250 bp 200 bp
Analisis DNA Plasmid dan insersi dengan PCR
1000 bp 750 bp 500 bp
520 bp 370 bp
250 bp
Visualisasi hasil restriksi insert menggunakan enzim BamHI
3. Kapasistas Kloning Plasmid.
Kapasitas Tampung Beberapa Vektor Vektor
Plasmid Plasmid Plasmid -Phage Cosmid
P1-(PAC) BAC YAC
Inang
Escherichia coli Saccharomyces cerevisiae Bacillus subtilis Escherichia coli Escherichia coli Escherichia coli Escherichia coli Saccharomyces cerevisiae
Kapasitas kloning
~ 5000 bp ~ 5000 bp ~ 5000 bp 9 – 23 kb 30 – 48 kb 85 – 110 kb 30 – 350 kb 50 kb – 2 Mb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Vektor Berkapasitas Besar
4. Pengertian Phagemid hibrida of the filamentous phage M13 dan plasmids untuk menghasilkan vektor yang dapat tumbuh sebagai plasmid dan juga dapat dimuat sebagai DNA pita tunggal dalam partikel virus.
Phagemid
Disamping memiliki ColEI ori plasmid tersebut juga memiliki f1ori. MCS diletakkan diantara gen Lac-Z. Vektor juga dilengkapi dengan gen resisten antibiotik ampicilin
5. Kapasistas kloning phagemid Vektor Plasmid Phagemid λ-Phage Cosmid
Kapasitas maks.(kb) 10-15 kb < 6 kb < 25 kb < 50 kb
YAC
20-2000 kb
P1-Phage BAC PAC
30-100 kb 100-300 kb 100-300 kb
Catatan
Sering ditemukan khimera
Bioteknologi Tanaman
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Kuliah III. Vektor kloning berkapasitas besar : Cosmid, BAC, YAC,
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sub Pokok Bahasan 1. Manfaat kloning berkapasistas besar. 2. Jenis-jenis vektor plasmid berkapasitas besar. 3. Pengertian dan karakteristik BAC, YAC dan Cosmid. 4. Kekurangan sistem BAC, YAC dan Cosmid
Manfaat kloning berkapasistas besar. Memperkecil jumlah klon pustaka DNA/genom yang harus dibuat. Memudahkan penanganan dan penyimpanannya. Memudahkan/mempercepat proses seleksi tranformant target.
Pustaka DNA Disebut juga bank klon (clone bank) atau gen bank, atau pustaka klon.
Sekumpulan klon (bakteri) transformant yang mengandung set potongan DNA (cDNA) dari sebagian atau keseluruhan set genom lengkap suatu organisme (bakteri, virus, tumbuhan, hewan, manusia).
Pustaka DNA
Library at Melk Abbey in Austria, Source: Wikipedia
Pustaka Klon/Pustaka DNA
PENYUSUNAN PUSTAKA DNA
1
Km®
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
A B C D E F G H Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Pustaka DNA
Simpan pada suhu -80oC atau -20oC
Memperkecil Jumlah Klon Pustaka
Ukuran Genom
125 Mb
125 Mb
Jumlah Klon Pustaka 125 Mb
EcoRI (6) = 46 = 4 kb = 125.000.000/4096 = 30.517 klon MSeI (4) = 44 = 4 kb = 125.000.000/256 = 488.281 klon
2. Jenis-jenis vektor plasmid berkapasitas besar. Vektor Plasmid Phagemid λ-Phage Cosmid
Kapasitas maks.(kb) 10-15 kb < 6 kb < 25 kb < 50 kb
YAC
20-2000 kb
P1-Phage BAC PAC
30-100 kb 100-300 kb 100-300 kb
Catatan
Sering ditemukan khimera
3. Pengertian dan Karakteristik Cosmid , BAC, dan YAC.
Cosmid • Kosmid merupakan vektor yang dikembangkan dari plasmid dilengkapi dengan sekuen Cos • Selain memiliki gen Cos juga memiliki gen Ori yang memungkinkan untuk bisa bereplikasi didalam E. coli. • Istilah cosmid diperkenalkan pertama kali oleh Collins dan Hohn (1978).
Cosmid
Karakteristik • Sekuen cos berasal dari phage λ yang merupakan sekuen berpita tunggal. • Adanya sekuen cos memungkinkan cosmid untuk masuk kedalam struktur bakteriophage sehingga dapat dimasukkan kedalam sel bakteri. • Vektor cosmid biasanya banyak dipergunakan dalam penyusunan pustaka DNA dengan ukuran 37 sampai 57 kb, • Fragmen cosmid itu sendiri hanya 4-9 kb.
Transfeksi Cosmid sebagai Vektor Transformasi
YAC (Yeast Artificial Chromosome) • Butuh kloning dengan kapasitas besar: Gen faktor VIII pada manusia yang mengkode faktor defisiensi koagulasi (pembekuan) darah pada jenis hemopilia A, memiliki ukuran 190 kb sifat bithorax pada Drosophila yang berfungsi dalam regulasi perkembangan pola segmentasi dada membentang sepanjang 320 kb. • Dikembangkan oleh Burke et al (1987)
Karakteristik penting plasmid YAC • Dikembangkan dari plasmid pBR322 • Memiliki komponen gen yeast : SUP4, 7RP1, HIS3 dan URA3. • Kloning pada sisi gen SUP4 (supressor untuk pengendali gen tRNA tyrosin) • Host (inang) yang digunakan untuk transformasi adalah spheroplast sel yeast
Prinsip kloning dengan YAC
Kelemahan • Sering mengandung khimera. • Sebab: artefak ligasi atau disebut juga dengan kokloning, delesi serta bisa diakibatkan oleh adanya rekombinasi • Nagaraja et al (1994) 50% nya ;Olson et al (1987) =10%
BAC (Bacterial Artificial Chromosome) • Plasmid yang dilengkapi dengan faktor F • Mengandung: oriS, repE – F: replikasi dan pengaturan jumlah salinan plasmid di dalam sel inang. parA and parB: pembagian plasmid F kedalam sel anak dan menjamin stabilitas insersi • Kisaran kapasitas kloning vektor BAC adalah 150 sampai 350 kb (bisa capai 700 kb) • Dikembangkan oleh Kim, Shizuya, dll.
Beberapa Contoh Vektor BAC
BAC (Bacterial Artificial Chromosome) Spesies Sorghum BTX623 Kedelai (Forrest) Beet Gula Tomat (L. esculentum) Mogeor Gandum Chinese Spring Hewan Ayam White Leghorn (female) Kuda Tikus Serangga Anopeles gambiae PEST Semut api Nyamuk Ulat Sutera (Bombyx mori) P50 Mikroba Bakteri
insert (kb) 145 125 140
Jumlah Equivalensi klon genom 10,752 2.0X 35,328 4.8X 57,600 10.6X 4.8X
pBeloBAC11 pCLD04541 pCLD04541
Sisi kloning BamHI BamHI BamHI
BIBAC2
BamHI
pBeloBAC11
HindIII
Vektor
125
36,864
210
4,608
134 130 150
49,920 50,688 99,840
5.5X 2.2X 5.0X
pECBAC1 pECBAC1 pECBAC1
HindIII BamHI HindIII
133 140 180
30,720 23,040 50,688
14.0X 5.3X 8.2X
pECBAC1 pECBAC1 pECBAC1
HindIII HindIII EcoRI
165
21120
6.6X
pBeleoBAC11
Bam HI
65
3,840
pECBAC1
BamHI
4. Kekurangan sistem BAC, YAC dan Cosmid • • • •
Kelebihan Cosmid, YAC, BAC: kapasitas besar Kekurangan terutama YAC: Chimera Cosmid juga tidak stabil: 35% BAC lebih sedikit mengandung khimera dan efisiensi transformasi 100x dibanding YAC.
Kestabilan Pustaka Klon
Sumber: Ioannou, et al., (1994).
Selesai
Materi IVTRANSFORMASI GENETIK
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TRANSFORMASI GENETIK
?
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Beberapa Tanaman Budidaya Transgenik. Buah
Sayuran
Butiran
Tanaman lain
Bunga2an
Apel
Kol Bunga
Jagung
Kapas
Krisantemum
Pisang
Brokolli
Padi
Luzerne
Kalankoa
Peer
Chikori
Gandum
Raps
Pelargonia
Strawberry
Timun
Lada
Petunia
Kiwi
Kentang
Kol liar
Mawar
Melon
Wortel
Kedelai
Jeruk
Kol
Bg Matahari
Pepaya
Selada
Tembakau
Plum
Oliv
Tebu
Anggur
Asparagus
Beet gula
Ubi Jalar Tomat Zucchini Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK METODE TRANSFORMASI 1. Transformasi dengan Agrobacterium tumifaciens 2. Transformasi dengan Biolistik 3. Transformasi dengan fusi protoplasma
4. Transformasi dengan mikroinjeksi 5. Transformasi dengan elektrophorasi (Electrophoration) 6. Transformasi dengan chemical (heat shock)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK 1. Transformasi dengan Agrobacterium tumifaciens
Agrobacterium tumifaciens
adalah bakteri tanah penyebab tumor pada tanaman dikotiledon. Pertama ditemukan tahun 1907, dilanjutkan dengan penemuan plasmidnya yang berukuran 200-800 kb.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK Plasmid mengandung gen penyebab tumor sehingga disebut dengan Tumour inducing-plasmid (Ti-Plasmid) tms
tmr nos
T-DNA = DNA transfer noc = katabolisme Nopalin
T-DNA
nos = sinthesis Nopalin
LB
tmr = sintesis Sitokinin
RB
tms = sintesis Auxin noc vir
Ti-Plasmid
vir = daerah virulen ori = asal replikasi LB = batas kiri
tra
RB = batas kanan
ori Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman Kromosom dalam inti sel tumbuhan Agrobacterium
Pelukaan Sel tumbuhan
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman LB
RB
1 T-DNA LB
RB
2 T-DNA
virD2 LB
RB
3 virD2
virE2
virD2 LB
RB
4
Komplek T-DNA-Protein Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK LB
T2 Gen P2
T1 SMG P1 RB
T-DNA dimodifikasi
LB
vir
Ti-Plasmid tanpa T-DNA
A.t. ori
RB
E. coli - plasmid dengan T-DNA
E.c. ori
Kan®
SKEMA SISTEM VEKTOR BINER Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK TRANSFORMASI BIOLISTIK = PARTIKEL BOMBARDEMEN = MIKROPROJEKTIL
KELEBIHAN: 1. TIDAK MEMERLUKAN PENGHILANGAN DINDING SEL 2. TEORITIS SETIAP SEL ATAU JARINGAN BISA DITRANSFORMASI 3. CARA TRANSFORMASI TIDAK SEKOMPLEKS A. TUMIFACIENS 4. VEKTOR YANG DIPERLUKAN UNTUK TRANSFORMASI SEDERHANA 5. DAPAT MENGAKOMODASI LEBIH DARI 10 GEN SEKALIGUS PADA PLASMID YANG BERBEDA 6. METODENYA DAPAT DITERAPKAN PADA SETIAP ORGANISME DAN GENOTIP Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK Hind III Eco RI
Sma I
T
Plasmid untuk transformasi biolistik
P
Amp® = gen resistensi ampicilin Amp®
SMG
= Gen penanda untuk tumbuhan
P
= promotor
T
= terminator
SMG
E.c. ori
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK
KAMAR TEKANAN
PEMEGANG MAKRO
DNA BERLAPIS PARTIKEL EMAS
CAWAN PETRI DGN JARINGAN TANAMAN
BIORAD
PRINSIP ALAT TRANSFORMASI BIOLISTIK Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Particle Bombardment
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK
KELEMAHAN: 1. EFISIENSI RENDAH (0,05%) 2. TIDAK SETIAP DNA YG DITRANSF. STABIL TERINTEGRASI DIDALAM INTISEL 3. KEBANYAKAN HARUS MENGGUNAKAN JARINGAN MERISTEM
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
Transf. potongan daun dgn A. tumifaciens Potongan daun dengan A. tumifaciens dikokultivasi 1-2 hari Potongan daun dicuci Perlakuan antibiotik untuk mematikan Bakteri dan menseleksi sel-sel transformant 2-4 minggu Transfer potongan daun ke medium regenerasi dan seleksi (pembentukan kalus dan tunas) 6-10 minggu Potongan daun diletakkan pada medium tanpa phytohormon untuk pembentukan akar 4-6 minggu Regenerasi tanaman transgenik
Transformasi kalus dengan biolistik
Embrio/Kallus diinisiasi dan dikultivasi
8-12 minggu Transformasi biolistik
Pertumbuhan kallus tanpa seleksi 4 hari
Pertumbuhan kallus dengan media seleksi 8-12 minggu Regenerasi dan seleksi lanjutan 8-12 minggu Regenerasi tanaman transgenik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
DNA MICROINJECTION • direct microinjection of a chosen gene construct • (a single gene or a combination of genes) from another member of the same species or from a different species • into the pronucleus of a fertilized ovum • one of the first methods that proved to be effective in mammals (Gordon and Ruddle, 1981) • the introduced DNA may lead to the over- or under-expression of certain genes
• The insertion of DNA is random process • high probability that the introduced gene will not insert itself into a site on the host DNA • manipulated fertilized ovum is transferred into the oviduct of a recipient female or foster mother • induced to act as a recipient by mating with a vasectomized male • Applicable to a wide variety of species.
Procedure for DNA microinjection • fertilized eggs to be inoculated by microinjection is increased by superovulation • female mice are given an initial injection of pregnant mare’s serum and another injection, about 48 hours later, of human chorionic gonadotropin. • the super- ovulated females are mated and killed • the fertilized eggs are flushed from their oviducts • microinjection of the fertilized eggs • the microinjected transgene construct is often in a linear form and free of prokaryotic vector DNA sequences
Peralatan Mikroinjeksi
Transgenic mice by DNA microinjection
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
3. Transformasi Dengan Fusi Protoplasma LANGKAH PERTAMA: MEMBEBASKAN PROTOPLASMA DARI DINDING SEL (ENZIMATIS) :
UTAMA PEKTINASE DAN CELLULASE PROTOPLASMA DIPELIHARA DALAM MEDIUM: ISO-OSMOSIS VEKTOR TRANSFORMASI = BIOLISTIK METODE : PEG (POLYETHYLENGLYKOL) ELECTROPHORATION
PROBLEM: REGENERASI TRANSFORMANT Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Fusi Protoplasma
Inter-specific and inter-generic fusion achievements Cross Oat Brassica sinensis Torrentia fourneri Brassica oleracea Datura innoxia Nicotiana tabacum Datura innoxia Arabidopsis thaliana Petunia hybrida
Crossed with Maize B. oleracea T. bailloni B. campestris Atropa belladonna N. glutinosa D. candida Brassica campestris Vicia faba
Electrophorasi
Electrophorasi
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER NH2
1. SELEKSI DOMINAN:
CH2
ANTIBIOTIK KELAS AMINOGLYCOSID:
O
OH
Kanamycin dari Streptomyces kanamyceticus HO
HO
Gentamycin dari Micromonospora purpurea Neomycin dari Streptomyces fradiae
HO
O NH2
Streptomycin dari Streptomyces griseus CH2O O O
NH2
HO NH2 OH STRUKTUR FORMULA KANAMYCIN Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi VI. Isolasi gen Target I: Berbasis Fungsi dan Peta
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sub Pokok Bahasan 1. Prinsip dan tujuan isolasi gen target. 2. Pengertian isolasi gen target berbasis fungsi. 3. Pengertian isolasi gen target berbasis posisi/peta. 4. Pengertian dan prinsip penyusunan peta genetik.
1. Prinsip dan Tujuan Isolasi Gen Target.
Isolasi Gen TargeT
Isolasi gen target
PS
T Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
Mengisolasi gen ≠ mengisolasi DNA genom
G
Gn
Gn = DNA genom
G = gen
Hubungan Gen-DNA/Protein ATGTTACGTCCTGTAGAAACCCC..........GCAGGGAGGCAAACAATGA Gen/DNA Reverse transkripsi
Transkripsi
AUGUUACGUCCUGUAGAAACCCC..........GCAGGGAGGCAAACAAUGA mRNA Sekuensing Asam amino
Translasi
MLRPVEUP..........QQGGKQ.
Asam amino/polipept ida/protein
Sekuens nukleotida gen GUS ATGTTACGTCCTGTAGAAACCCCAACCCGTGAAATCAAAAAACTCGACGGCCTGTGGGCATTCAGTCTGGATCGCG AAAACTGTGGAATTGATCAGCGTTGGTGGGAAAGCGCGTTACAAGAAAGCCGGGCAATTGCTGTGCCAGGCAGT TTTAACGATCAGTTCGCCGATGCAGATATTCGTAATTATGCGGGCAACGTCTGGTATCAGCGCGAAGTCTTTATACCG AAAGGTTGGGCAGGCCAGCGTATCGTGCTGCGTTTCGATGCGGTCACTCATTACGGCAAAGTGTGGGTCAATAATC AGGAAGTGATGGAGCATCAGGGCGGCTATACGCCATTTGAAGCCGATGTCACGCCGTATGTTATTGCCGGGAAAAG TGTACGTATCACCGTTTGTGTGAACAACGAACTGAACTGGCAGACTATCCCGCCGGGAATGGTGATTACCGACGAA AACGGCAAGAAAAAGCAGTCTTACTTCCATGATTTCTTTAACTATGCCGGAATCCATCGCAGCGTAATGCTCTACACC ACGCCGAACACCTGGGTGGACGATATCACCGTGGTGACGCATGTCGCGCAAGACTGTAACCACGCGTCTGTTGACT GGCAGGTGGTGGCCAATGGTGATGTCAGCGTTGAACTGCGTGATGCGGATCAACAGGTGGTTGCAACTGGACAAG GCACTAGCGGGACTTTGCAAGTGGTGAATCCGCACCTCTGGCAACCGGGTGAAGGTTATCTCTATGAACTGTGCGT CACAGCCAAAAGCCAGACAGAGTGTGATATCTACCCGCTTCGCGTCGGCATCCGGTCAGTGGCAGTGAAGGGCGA ACAGTTCCTGATTAACCACAAACCGTTCTACTTTACTGGCTTTGGTCGTCATGAAGATGCGGACTTGCGTGGCAAAG GATTCGATAACGTGCTGATGGTGCACGACCACGCATTAATGGACTGGATTGGGGCCAACTCCTACCGTACCTCGCAT TACCCTTACGCTGAAGAGATGCTCGACTGGGCAGATGAACATGGCATCGTGGTGATTGATGAAACTGCTGCTGTCG GCTTTAACCTCTCTTTAGGCATTGGTTTCGAAGCGGGCAACAAGCCGAAAGAACTGTACAGCGAAGAGGCAGTCA ACGGGGAAACTCAGCAAGCGCACTTACAGGCGATTAAAGAGCTGATAGCGCGTGACAAAAACCACCCAAGCGTG GTGATGTGGAGTATTGCCAACGAACCGGATACCCGTCCGCAAGGTGCACGGGAATATTTCGCGCCACTGGCGGAA GCAACGCGTAAACTCGACCCGACGCGTCCGATCACCTGCGTCAATGTAATGTTCTGCGACGCTCACACCGATACCAT CAGCGATCTCTTTGATGTGCTGTGCCTGAACCGTTATTACGGATGGTATGTCCAAAGCGGCGATTTGGAAACGGCAG AGAAGGTACTGGAAAAAGAACTTCTGGCCTGGCAGGAGAAACTGCATCAGCCGATTATCATCACCGAATACGGCG TGGATACGTTAGCCGGGCTGCACTCAATGTACACCGACATGTGGAGTGAAGAGTATCAGTGTGCATGGCTGGATAT GTATCACCGCGTCTTTGATCGCGTCAGCGCCGTCGTCGGTGAACAGGTATGGAATTTCGCCGATTTTGCGACCTCGC AAGGCATATTGCGCGTTGGCGGTAACAAGAAAGGGATCTTCACTCGCGACCGCAAACCGAAGTCGGCGGCTTTTC TGCTGCAAAAACGCTGGACTGGCATGAACTTCGGTGAAAAACCGCAGCAGGGAGGCAAACAATGA
Sekuens Asama amino gen GUS MLRPVETPTREIKKLDGLWAFSLDRENCGIDQRWWESALQESRAI AVPGSFNDQFADADIRNYAGNVWYQREVFIPKGWAGQRIVLRFD AVTHYGKVWVNNQEVMEHQGGYTPFEADVTPYVIAGKSVRITVC VNNELNWQTIPPGMVITDENGKKKQSYFHDFFNYAGIHRSVMLYT TPNTWVDDITVVTHVAQDCNHASVDWQVVANGDVSVELRDAD QQVVATGQGTSGTLQVVNPHLWQPGEGYLYELCVTAKSQTECDIY PLRVGIRSVAVKGEQFLINHKPFYFTGFGRHEDADLRGKGFDNVLM VHDHALMDWIGANSYRTSHYPYAEEMLDWADEHGIVVIDETAAV GFNLSLGIGFEAGNKPKELYSEEAVNGETQQAHLQAIKELIARDKNH PSVVMWSIANEPDTRPQGAREYFAPLAEATRKLDPTRPITCVNVM FCDAHTDTISDLFDVLCLNRYYGWYVQSGDLETAEKVLEKELLAWQ EKLHQPIIITEYGVDTLAGLHSMYTDMWSEEYQCAWLDMYHRVF DRVSAVVGEQVWNFADFATSQGILRVGGNKKGIFTRDRKPKSAAF LLQKRWTGMNFGEKPQQGGKQ.
2. Pengertian isolasi gen target berbasis fungsi dan Peta
ISOLASI GEN FuncTional cloning
Isolasi Gen TargeT
DikeTahui
PosiTional cloning
Produk
Tidak dikeTahui
biokimia
Analisis ProTein
Posisi (geneTis/fisik)
Analisis AA
Kloning/Isolasi
?
Sekuensing
DNA
PE
DNA
T Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
Isolasi gen target berbasis fungsi
1. Kloning Berbasis Fungsi
Isolasi gen yang didasarkan atas informasi produk biokimia dari gen Target
PRASYARAT: ADA PRODUK BIOKIMIA DARI GEN TARGET DIUJI DENGAN METODE MUTANT KOMPLEMENTER DITRACE/TELUSURI DARI PROTEIN; ASAM AMINO; DAN LEVEL ASAM NUKLEOTID (DNA)
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
1. Kloning Berbasis Fungsi
Seleksi karakTer
IdenTifikasi biokimiawi
Purifikasi proTein TargeT IdenTifikasi proTein TargeT Sekuensing proTein/DNA
ACGTCTTGAACCT
ACGTCTTGAACCT
1. Kloning Berbasis Fungsi
Problem FuncTional Cloning Kebanyakan Produk Gen Tidak DikeTahui PhenoTyp Yang Bisa DiamaTi TnTukmengukur Produk Biokimia Gen TerbaTas Penggunaannya TerbaTas Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2D-elekTrophoresis
Sumber: ProTeomic of M. TrauncaTula, Nagaraj, eT al., (2007)
Maldi Toff
A
B
Profil respon Arabidopsis Thaliana Terhadap kondisi dingin menggunakan Gas chromaTography-mass specTromeTry (GC-MS)
3. Isolasi Gen Berbasis Peta
2. Kloning Berbasis Posisi
PERSYARATAN: 1.TERSEDIA PETA GENETIK YANG AKURAT MATERIAL DASAR UNTUK MELOKALISASI POSISI GEN TARGET SECARA GENETIS. 2.TERSEDIANYA PETA FISIK DISEKITAR GEN TARGET MATERIAL FISIK POSISI GEN TARGET SECARA AKTUAL
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
2. Kloning Berbasis Posisi
Prinsip Penyusunan Peta Genetik dan Fisik
2. Kloning Berbasis Posisi
PETA GENETIK:
POSISI TARGET GEN SECARA TEORITIS YANG DITENTTKAN BERDASARKAN HASIL ANALISIS GENETIS SEGREGASI ALELALEL TETUA DAN KETURUNANNYA.
LANGKAH PENYUSUNAN PETA GENETIK:
1. MENEMUKAN PENANDA ANTARA ALLEL DOMINANRESESIF 2. MELAKTKAN PERSILANGAN INDIVIDU YANG MENGANDUNG ALEL DOMINAN DAN RESESIF 3. MELAKUKAN ANALISIS PEDIGREE POLA PEWARISAN ALELALEL Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Langkah Penyusunan PeTa GeneTik: Menemukan Penanda AnTara Allel Dominan-resesif • Melakukan Skrining Marker (Bsa=bulked SegreganT Analysis) (SisTem Penanda: RFLP, AFLP, SSR, STS, SNP, Dll) UNTUK MEMPEROLEH MARKER POLYMORPHISME PADA ALEL TARGET • Menggunakan Marker Polymorphismus untuk Melakukan Analisis Pedigree Alel-alel Dari TeTua Kepada KeTurunannya • Analisis TauTan (Linkage Analysis) Marker Masing-masing Alel • MenenTukan Jarak GeneTis
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Genotiping Karakter Penotif ♂
♀
2. Kloning Berbasis Posisi
Genotiping Karakter Penotif
2. Kloning Berbasis Posisi
BSA=Bulked SegreganT Analysis 48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
Bulked segreganT analysis
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Single planT analysis F M M M M F F F F F M F F F M F F M F M F M M M M M F M M M M MM M M M M M M M M M M M
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
L5
Peta Genetik kromosm L5 terdiri dari 19 marker AFLP dan 5 marker STS, serta lokus sex (M)
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Hibridisasi fragmen lokus marker AFLP secara In Situ
Hibridisasi Southern bloT
Fluorescence in situ hybridization (FISH)
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
2. PENYTSTNAN PETA FISIK PeTa fisik : peTa posisi suaTu lokus (gen) TerTenTu yang besarannya dinyaTakan dengan saTuan pasangan basa (pb) aTau basepair (bp) PeTa fisik disusun dari: 1. Hibridisasi in-siTu dengan menggunakan probe-probe spesifik yang posisinya secara geneTik sudah dikeTahui 2. Menggunakan sekuens DNA berukuran besar (HMW) yang dicerna dengan rarecuTTer dan dirunning dengan PFGE, dihibridisasi dengan probe yang posisi geneTiknya sudah dikeTahui
3. Penyusunan conTig dari klon-klon yang mengandung insersi dengan ukuran besar (PAC, Kosmid, BAC, YAC, dll.).
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
cM
PENYTSTNAN PETA FISIK
0.0
PM3159
7.8 15.4 18.2 24.7 25.6
PM3449 PM4461 PM4151 STS3660 EM3660
25.6 27.9 28.0 29.5
EM4447.2 EM4447.1 EM3950
30.0 30.0 33.8
EM3156 STS3156 SEX (M) STS4150.3 STS4150.2 STS4150.1 EM4150 EM3353 PM3551 EM3251
33.8
EM4654
36.8 36.8 40.1 42.1
PM4455 PM3648 PM3262 PM4050
55.3
PM 3148
29.6 29.7 29.8 29.8 29.9 30.0
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Sumber: SMR-BüTTner
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
BioTeknologi TnTuk PerlinTan
2. PENYTSTNAN PETA FISIK
Hibridisasi in-siTu :
Sumber: SMR-BüTTner Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
HMW-DNA
HMW-DNA di resTriksi dengan enzim „RarecuTTer“
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 750 kb
SouThern
500 kb
Transfer; Hibridisasi dengan
350 kb
150 kb
spesific probe
50 kb
20 kb
5 kb
Sumber: SMR-BüTTner
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
PENYTSTNAN PETA FISIK DGN. KLON BERINSERSI BESAR . planT maTerial : YY male planTs • vecTor: pBeloBAC-kan, pBeloBAC11 • hosT: DH10B (E. coli)
• resTricTion cloning siTes : HindIII, BamHI BAC inserT size
kb
50
194.0
40
145.5
30
97.0 Frequency
20
48.5 23.1
10 200
175
150
125
75
50
100
9.4
0 25
no. of clones in a size class
BAC inserT size disTribuTion
VecTor
size (kb)
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. PENYUSUNAN PETA FISIK
M 1 2 3 E V P11
-
P19 RA
-
RH C1
-
C12 MT73-MT76 3 2 1 M
300 bp
PTSTAKA BAC * 200 bp
*
AFLP-BASED SCREENING 100 bp
* * M 1
2
3
E V
W
P91
A
B C
5
6
7
MT361-MT364
M
COLONY HYBRIDIZATION
434 bp
184 bp
165F12 124 bp
PCR-BASED SCREENING Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Kombinasi Primer untuk Skrining Klon-klon BAC
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Assembling Contig A
1 2 3 4 5 6 7 8 A
12 kb 6 kb
77E 7
73F6
4 kb B
2 kb
54G 8
1 kb 364C 6
0.5 kb 55B 1
347D 2
C
B
1 2 3 4 5 6 7 8
C
1 2 3 4 5 6 7 8 45B 2
12 kb 6 kb
3E 11
D
4 kb
407A 8 10C 2
2 kb 1 kb
E
373B 5 = SP6-end = T7-end
0.5 kb 115G 11
100 k b
C
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
Perbandingan Peta Genetik dan Fisik ~ 106 kb/cM
~ 880 kb/cM 383B 6
385C3
77E7
364C6 381C5
407A8
73F6
4.34
0.47
0.44
0.86
46C7
0.20
0.07
115G11
10C2
EM3353
EM3156 STS3156 STS4150.1 EM4150 PM3551
M
EM4447.1
PM3159
EM3950
EM4447.2
55B1
373B 5
3E11
0.33
EM4654
151F5
347D2 45B2
54G8
3.27
cM
9.94 cM
555 kb (3-4 CW???)
EM4150
EM4447.1
M
1.06 cM = 932 kb
Prediksi Gap
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
2. Kloning Berbasis Posisi
Chromosome Walking !!! 1. Jika berTemu dengan daerah sekuens repeTiTive, maka proses walking Tidak bisa dilanjuTkan 2. MendapaTkan ujung klon yang bersifaT „single copy“ cukup suliT
3. Jika daerah TargeT merupakan daerah „cold spoT region“ maka korelasi jarak fisik dengan jarak geneTik bisa sangaT Tinggi, sehingga beberapa kali “walking” harus dilakukan
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
?
555 kb (3-4 CW???)
EM4150
M
1.06 cM = 932 kb EM4447.1
2. Kloning Berbasis Posisi
Chromosome Walking
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA
Sekuens nukleotida gen GUS ATGTTACGTCCTGTAGAAACCCCAACCCGTGAAATCAAAAAACTCGACGGCCTGTGGGCATTCAGTCTGGATCGCG AAAACTGTGGAATTGATCAGCGTTGGTGGGAAAGCGCGTTACAAGAAAGCCGGGCAATTGCTGTGCCAGGCAGT TTTAACGATCAGTTCGCCGATGCAGATATTCGTAATTATGCGGGCAACGTCTGGTATCAGCGCGAAGTCTTTATACCG AAAGGTTGGGCAGGCCAGCGTATCGTGCTGCGTTTCGATGCGGTCACTCATTACGGCAAAGTGTGGGTCAATAATC AGGAAGTGATGGAGCATCAGGGCGGCTATACGCCATTTGAAGCCGATGTCACGCCGTATGTTATTGCCGGGAAAAG TGTACGTATCACCGTTTGTGTGAACAACGAACTGAACTGGCAGACTATCCCGCCGGGAATGGTGATTACCGACGAA AACGGCAAGAAAAAGCAGTCTTACTTCCATGATTTCTTTAACTATGCCGGAATCCATCGCAGCGTAATGCTCTACACC ACGCCGAACACCTGGGTGGACGATATCACCGTGGTGACGCATGTCGCGCAAGACTGTAACCACGCGTCTGTTGACT GGCAGGTGGTGGCCAATGGTGATGTCAGCGTTGAACTGCGTGATGCGGATCAACAGGTGGTTGCAACTGGACAAG GCACTAGCGGGACTTTGCAAGTGGTGAATCCGCACCTCTGGCAACCGGGTGAAGGTTATCTCTATGAACTGTGCGT CACAGCCAAAAGCCAGACAGAGTGTGATATCTACCCGCTTCGCGTCGGCATCCGGTCAGTGGCAGTGAAGGGCGA ACAGTTCCTGATTAACCACAAACCGTTCTACTTTACTGGCTTTGGTCGTCATGAAGATGCGGACTTGCGTGGCAAAG GATTCGATAACGTGCTGATGGTGCACGACCACGCATTAATGGACTGGATTGGGGCCAACTCCTACCGTACCTCGCAT TACCCTTACGCTGAAGAGATGCTCGACTGGGCAGATGAACATGGCATCGTGGTGATTGATGAAACTGCTGCTGTCG GCTTTAACCTCTCTTTAGGCATTGGTTTCGAAGCGGGCAACAAGCCGAAAGAACTGTACAGCGAAGAGGCAGTCA ACGGGGAAACTCAGCAAGCGCACTTACAGGCGATTAAAGAGCTGATAGCGCGTGACAAAAACCACCCAAGCGTG GTGATGTGGAGTATTGCCAACGAACCGGATACCCGTCCGCAAGGTGCACGGGAATATTTCGCGCCACTGGCGGAA GCAACGCGTAAACTCGACCCGACGCGTCCGATCACCTGCGTCAATGTAATGTTCTGCGACGCTCACACCGATACCAT CAGCGATCTCTTTGATGTGCTGTGCCTGAACCGTTATTACGGATGGTATGTCCAAAGCGGCGATTTGGAAACGGCAG AGAAGGTACTGGAAAAAGAACTTCTGGCCTGGCAGGAGAAACTGCATCAGCCGATTATCATCACCGAATACGGCG TGGATACGTTAGCCGGGCTGCACTCAATGTACACCGACATGTGGAGTGAAGAGTATCAGTGTGCATGGCTGGATAT GTATCACCGCGTCTTTGATCGCGTCAGCGCCGTCGTCGGTGAACAGGTATGGAATTTCGCCGATTTTGCGACCTCGC AAGGCATATTGCGCGTTGGCGGTAACAAGAAAGGGATCTTCACTCGCGACCGCAAACCGAAGTCGGCGGCTTTTC TGCTGCAAAAACGCTGGACTGGCATGAACTTCGGTGAAAAACCGCAGCAGGGAGGCAAACAATGA
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. STudi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPTA