Universitas GunaDarma, Jakarta Fakultas PascaSarjana Mata Kuliah: International Finance Pengajar: Dr.Ir.Sasmito H.Wibowo,M.Sc. =============================================================== Kuliah 7-9: Inventory of International Financial Resources Kuliah 9: Manajemen dana kas dan sistem pengawasan dalam Operasi Global Pada dasarnya penerimaan dan inventory suatu perusahaan akan diubah menjadi dana kas, baik dalam mata uang local maupun mata uang asing. Demikian pula halnya dengan dana kas international juga perlu dikelola secara baik pula. Selain itu, MNC secara teratur juga membuat laporan kepada perusahaan induk. •
Manajemen kas international Pengelolaan modal kerja dan kegiatan kerja global harian dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain semakin merebaknya sistem kurs mengambang, kemajuan teknologi & sistem komunikasi, serta semakin banyaknya MNC. Situasi manajemen keuangan international lebih rumit dan lebih spesifik dari cara pengelolaan dana yang tidak melibatkan aktifitas di negara lain. Perbedaan pokok antara lain: 1. Ketersediaan lembaga jasa penunjang sebagai fasilitator internasional. a. Bank mungkin menawarkan jasa network b. Bank menawarkan jasa proprietary dan delivery c. Bank mungkin mempunyai hubungan dengan pihak ketiga yang menjadi perantara delivery network d. Perusahaan bisa juga berhubungan langsung dengan pihak ketiga 2. Situasi dan sistem laporan keuangan antar negara yang ber-beda2. Sudah dijelaskan dalam pertemuan awal. Singkatnya adalah Sistem Pelaporan (ada yang serupa dengan sistem pelaporan local suatu negara, dan ada yang berbeda): a. Single bank balances (neraca dalam satu bank saja) b. Lock box reporting (hanya di AS karena sistem posnya bagus) c. Multibank balances d. Money transfer e. Cash flow accounting and cash budgeting model f. Money and Capital Market System 3. Sistem komunikasi international Ada bermacam-macam sistem komunikasi internasional yang digunakan sebagai fasilitas untuk arus dana global. Contoh: a. Fedwire (di AS) adalah sistem gabungan sistem electronic transfer beberapa institusi keuangan pemerintah AS b. CHIPS (Clearing House Interbank Payment System) digunakan sebagai pengganti check dari negara lain sehingga dapat diuangkan lebih mudah. c. CHAPS (Clearing House Automated Payment System) yang dikeluarkan oleh persatuan bank2 di Inggris untuk membantu pengelolaan pembayaran global. d. FX Net yang berbasis di London,Inggris membantu pedagang valuta asing dalam melakukan transaksi bisnis. e. SWIFT (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunications) di 4. Diperlukannya kurs mata uang
5. Jenis mata uang yang berbeda-beda. Karena 5 perbedaan pokok ini, maka manajemen kas global perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan.
•
Penerimaan Kas international Tujuan pokok Pengelolaan kas penerimaan global adalah meningkatkan kecepatan penyelesaian dan pengumpulan kas dari pihak lain. Sehingga konversi, nilai tukar, dsb dapat dilakukan secara cepat pula. Tanggal faktur (invoice date) dan syarat-syarat pembayaran menjadi krusial dalam transaksi global karena perbedaan budaya kerja dan kebiasaa antar bangsa dapat mempengaruhi tingkat keuntungan atau kerugian yang mungkin terjadi. Perusahaan MNC perlu memperhatikan tingkat likuiditas dari mata uang yang dipergunakan. Jika mata uang yang digunakan untuk transaksi relatif kuat seperti yen, mark, dsb, maka pembayaran perlu dipercepat sedangkan yang fluktuatif dapat didelay pada saat nilai tukar melemah. Pengaruh bank sentral berbagai negara juga perlu diperhatikan, karena mereka dapat melakukan intervensi dengan berbagai cara, khususnya dengan memainkan tingkat bunga Pemilihan bank untuk kegiatan transaksi internasional perlu memperhatikan jenis bank yang dapat melakukan berbagai kegiatan collecting, clearing, converting, dan transferring check dan bukti keuangan lain. Sebagai contoh check dari negara lain tidak dapat begitu saja diuangkan tanpa verifikasi terlebih dahulu. Manajer keuangan perusahaan global juga perlu memperhatikan situasi pengelolaan keuangan negara dimana bisnisnya dilakukan. Misalnya jika sebuah perusahaan Indonesia melakukan bisnis di negara-negara bekas Uni soviet atau Afrika, maka sebaiknya membuka LC untuk mengurangi delay yang terjadi.
•
Pembayaran kas international Tujuan pokok pengelolaan kas pembayaran global adalah memperlambat pembayaran atau mengurangi besarnya pembayaran. Sehingga pembayaran melalui check adalah adalah salah satu pilihan yang sering digunakan. Misalnya saja sebuah check yang dikirim lewat pos kilat dari Indonesia ke Malaysia mungkin Cuma butuh waktu sehari, namun proses pencairan cek tersebut lewat sistem perbankan dapat memakan waktu seminggu atau lebih. Sehingga daripada mengirim lewat eletronik mail yang 2 hari selesai, lebih baik lewat cek yang prosesnya bisa 10 hari atau lebih. Perbedaan hari ini sangat penting untuk keperluan cash-flow perusahaan. Untuk mengurangi pembayaran, maka memanfaatkan diskon bila pembayaran dilakukan secara cepat juga dapat dilakukan. Monitoring secara berkala terhadap rekening bank perlu memperhatikan agar rekening yang tidak aktif dikurangi atau dihilangkan karena setiap rekening yang mengandung biaya jasa perbankan yang harus diperhitungkan. Memanfaatkan jasa-jasa perbankan yang tersedia semaksimal mungkin juga dapat mengurangi aktifitas pembayaran yang tidak perlu. Prakiraan harian situasi rekening perusahaan diseluruh dunia perlu dibuat dan diamati secara kontinyu. Hal ini misalnya untuk mendeteksi apakah ada charge yang merugikan perusahaan. Sebagai contoh, jika perusahaan hanya meminjam dana bank 28 hari apakah pembayaran bunganya 31 hari? Dsb.
•
Tugas pokok manajer keuangan international: 1. Melakukan negoisasi dan pemilihan bank yang akan dipergunakan
2. 3. 4. 5.
Clearing atau penyelesaian transfer keuangan antar divisi atau cabang2 dalam perusahaan. Memonitor perkembangan nilai tukar mata uang Memperhatikan kemungkinan berbagai pajak yang ada di mancanegara. Matching pinjaman di mancanegara dengan nilai tukar di negara dimana kantor pusat berada untuk mengantisipasi kemungkinan pemasukan keuangan. 6. Melakukan pembelian dan penyimpanan mata uang setempat yang akan digunakan untuk mengantisipasi pembayaran yang harus dilakukan. 7. Melakukan pembelian valuta asing sesuai sistem yang menguntungkan, baik lewat forward market atau future contract. 8. Berusaha mengetahui bahasa dari setiap negara yang bisnisnya paling besar. • •
•
Pengelolaan neraca yang mengandung valuta asing Keseragaman sistem akuntan internasional Beberapa negara memanfaatkan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) untuk keperluan akuntasi dan analisa keuangan dinegaranya. Namun banyak negara yang tidak menggunakan sepenuhnya, sehingga bagi perusahaan yang ruang usahanya ada yang dimancanegara, perlu melakukan konsolidasi sistem akuntasinya. Keuntungan utama menggunakan GAAP adalah memudahkan perbandingan internasional, penghematan waktu dan dana untuk kegiatan konsolidasi akuntan sesuai hukum dan sistem akuntasi yang berlaku di negara tempat berusaha. Hambatan terhadap penggunaan GAAP antara lain: dalamnya perbedaan budaya, hukum, bahasa, peraturan, prioritas suatu pemerintahan, organisasi intergovernment (PBB, EEC, OECD, dsb) sering membawa misinya masing-masing ketika diskusi penggunaan GAAP, sedikit sekali negara yang melakukan law enforcement untuk keseragaman sistem akuntasi, dan GAAP yang ada pada dasarnya adalah sistem Amerika atau Inggris, yang berbeda dengan dengan sebagian besar negara2 Eropa daratan maupun negara lainnya. Komite Akuntasi Internasional International Accounting Standard Committee (IASC) pada tahun 1993 berhasil mengkompilasi dan menyusun 31 standard akuntansi internasional. Banyak negara berusaha mengadopsi standard ini seperti Malaysia, Italy, Perancis, dsb. Namun Amerika Serikat masih kesulitan untuk menerapkan standard internasional ini ke dalam negeri. Jika negara-negara ekonomi kuat seperti AS, Jepang, Inggris, dan Jerman belum menerapkan di negara masing2, maka akan sulit terbentuk suatu standard akuntasi internasional yang teraplikasikan di seluruh dunia.
•
Problem akuntasi Internasional: Penerapan sistem akuntansi yang berbeda-beda: ada yang bersifat historical cost accounting, dan ada yang bersifat curren cost value accounting. Kedua cara ini mungkin tidak terlalu berbeda bagi negara2 yang ekonominya mapan dan tingkat inflasi rendah, namun bagi negara2 yang sedang berkembang dan mempunyai inflasi tinggi, valuation suatu asset seperti pabrik dan gedung atau inventory misalnya akan menghasilkan perbedaan yang signifikan.
•
Kontrol, Evaluasi, dan Audit.
============================ Some notes: Karena Currency Future lebih banyak pemainnya dan lebih rumit, diberikan 2 contoh aktifitas Currency Future.
1. Perubahan harian. Untuk mengamankan bisnisnya di Amerika, seorang pengusaha menutup future kontrak Rp. 1 milyard di IMM pada US$0.00015 di hari kedua. Jadi kontrak ini bernilai US$150.000,- (Rp.1 milyard x US$0.00015). Untuk menjamin bahwa apapun yang terjadi dengan nilai tukar, nilai kontrak tetap $150.000,- IMM mencharge $1080 pada saat kontrak ditandatangani, namun balance margin yang muncul setiap harinya ditentukan $800. Seandainya si pengusaha menutup kontrak di hari pertama pada $151000, maka margin IMM sebesar $1000 hilang, hanya sisa $80. Karena balance harian ditentukan $800, maka si pengusaha harus mengganti ke IMM sebesar $720 atau IMM akan menjual kontrak ke pihak lain.
Bush Geram dengan Media AS, KOMPAS, 28 Juni 2006 Bocorkan Program Rahasia Pemerintah untuk Lacak Keuangan Teroris
Washington, Selasa - Presiden Amerika Serikat George W Bush marah besar dengan sejumlah media besar AS yang telah membocorkan program rahasia pemerintah dalam melacak jaringan keuangan teroris. Sebaliknya, media terkait mengingatkan bahwa mereka berhak memonitor kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mengikuti koridor aturan umum. Kemarahan Gedung Putih khususnya ditujukan kepada The New York Times yang pekan lalu secara rinci membeberkan bagaimana Pemerintah AS melacak aktivitas keuangan mereka yang dicurigai sebagai teroris berdasarkan basis data konsorsium keuangan yang bermarkas di Brussels, yaitu Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Disebutkan, sejak peristiwa 11 September 2001, Washington telah menggunakan kekuasaannya untuk memaksa SWIFT—yang dimiliki dan dikontrol oleh sekitar 8.000 bank komersial di 20 negara—untuk memberikan datanya. Namun, New York Times juga menyebutkan, langkah pemerintah itu telah ikut membantu penangkapan sejumlah anggota Al Qaeda. Surat kabar AS lainnya yang ikut membongkar kasus ini adalah The Wall Street Journal dan The Los Angeles Times. Gedung Putih mencatat, ini untuk kedua kalinya The New York Times "membocorkan" rahasia pemerintah. Yang pertama adalah ketika surat kabar ini mengungkapkan program rahasia pemerintah untuk memata-matai warganya sendiri dengan cara menyadap pembicaraan telepon. Pengungkapan tersebut telah menimbulkan perdebatan publik yang luas dan membuat The New York Times dianugerahi penghargaan jurnalistik bergengsi, Pulitzer, untuk tahun 2006. Bush menyebut apa yang dilakukan koran-koran itu sebagai "perilaku yang memalukan". "Kongres telah kami beri tahu. Apa yang kami lakukan sepenuhnya sesuai dengan hukum. Pengungkapan program ini sungguh memalukan. Kita sedang berperang dengan sekelompok orang yang ingin menyerang Amerika Serikat. Mereka yang membocorkan program ini dan surat kabar yang memublikasikannya telah benar-benar merugikan Amerika Serikat," kata Bush seperti dikutip The New York Times (27/6). Bush sendiri tidak menyebut nama-nama media yang dimaksud. Namun, Wakil Presiden Dick Cheney secara terbuka menyebut The New York Times telah "menyulitkan pemerintah untuk melindungi AS dari serangan teroris". "Beberapa pihak di pers, khususnya The New York Times, membuat upaya pemerintah menangkal serangan teroris semakin sulit (karena mereka) berkeras memublikasikan informasi rinci mengenai program keamanan nasional yang vital," katanya. Cheney juga mengingatkan bahwa Times sebelumnya telah mengungkap program keamanan nasional lainnya. "The New York Times berarti sudah dua kali mengungkapkan program rahasia dan dalam kedua kasus itu mereka sudah diimbau agar tidak memublikasikannya oleh para pejabat senior pemerintah. Namun, mereka tetap berkeras. Ini memalukan," ujar Cheney dengan nada marah, dalam acara pengumpulan dana di Nebraska.
Sehubungan dengan hal itu, sejumlah politisi sayap kanan menuntut agar editor Times dikenai dakwaan "pengkhianatan". Peter King (Republik), Ketua Komisi Keamanan Dalam Negeri di parlemen, Senin, meminta Jaksa Agung menyelidiki apakah Times telah melanggar UU Spionase. Kebebasan pers Editor Eksekutif Times Bill Keller tak setuju apabila pengungkapan itu menimbulkan risiko keamanan karena para bank sudah pasti akan kooperatif dengan pemerintah, sementara organisasiorganisasi teroris sudah lama tahu bahwa jalur keuangan mereka diawasi. "Bukanlah tugas kami untuk menghakimi apakah program ini legal ataupun efektif. Cerita itu dengan sendirinya menggambarkan penolakan yang keras dari pihak-pihak yang tak menyetujui (cara pemerintah). Itu yang menjadi intinya," kata Keller. Menurut dia, sejak 11 September 2001, pemerintahan Bush telah menjalankan "sejumlah program luas dan rahasia yang ditujukan untuk memerangi terorisme, kadang tanpa dukungan otoritas legal". "Sangatlah arogan bagi kita untuk melompati kewenangan Kongres dan pengadilan dengan memutuskan bahwa sebuah program sudah sesuai dengan hukum hanya semata-mata berdasarkan pernyataan pemerintah," lanjut Keller. Menteri Keuangan John Snow menyatakan, keputusan Times untuk memublikasikan artikelnya mencerminkan keangkuhan karena pihak Depkeu AS telah meminta berulang kali agar itu tak dilakukan. Namun Keller mengatakan, "Kami melewatkan waktu berminggu-minggu untuk kasus ini. Saya sendiri secara pribadi telah melewatkan waktu bersama kantor John Snow dan juga berbicara dengan Direktur Intelijen Nasional John Negroponte," kata Keller. (BBCNews/REUTERS/MYR)