Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
ISSN: 2302 - 2663
KUALITAS MEDIA PEMBELAJARAN, MINAT BELAJAR, DAN HASIL BELAJAR SISWA: STUDI PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS X IIS SMA NEGERI 12 JAKARTA Siti Saptari Qomariah
[email protected] I Ketut R Sudiarditha
[email protected]
ABSTRACT This study aims to determine how much influence the quality of learning media and interest in learning towards the learning outcomes at senior high school level. The method used was a survey with the correlational approach. This study used path analysis techniques (Path Analysis). The results showed that the magnitude of the quality of learning media (X1) which directly affected the outcome of learning was 0.4092 = 0.167 or 16.7%, the influence of learning interest (X2) which directly affected the outcome of learning was 0.355 2 = 0.126 or 12.6%, and the influence of the quality of learning media (X1) on learning outcomes (Y) moderated by the interest in learning (X2) was 0.154 or 15.4%. The influence of media quality and interest in learning altogether towards student learning outcomes can be seen from the coefficient of determination (R2), at 0.421, showing that the variation in student learning outcomes can be explained by the quality of learning media and learning interest, at 42.1%, while the other 57.9% was determined by other factors which were not examined. Simultaneously, the strength of the relation between the variable of learning media quality, learning interest and learning outcomes was strong, amounting for 0.649. Keywords: learning media quality, learning interest, learning outcomes
PENDAHULUAN Adanya berkualitas, sumber
mutu pendidikan ditempuh melalui pendidikan
akan
daya
yang
menghasilkan manusia
berbagai kebijakan
kebijakan. anggaran,
Mulai
dari
muatan
yang
kurikulum, peningkatan kualifikasi
berkualitas dan mandiri. Komitmen
guru, sistem kenaikan pangkat, dan
pemerintah
segala usaha evaluasi (UN). Namun
untuk
http://ojs.jpeb.net
meningkatkan
46
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
sampai saat ini usaha-usaha yang
prestasi siswa untuk kepentingan
dilakukan
pengajaran, (8) mengenal fungsi
pemerintah
dalam
peningkatan mutu pendidikan belum
dan
sepenuhnya berhasil, hal tersebut
penyuluhan
ditujukkan dengan masih rendahnya
mengenal dan menyelenggarakan
kualitas
administrasi sekolah, (10) mema-
sumber
Indonesia.
daya
Dalam
manusia
menanggapi
hami
progaram
bimbingan
dan
sekolah,
(9)
di
prinsip-prinsip
dan
menaf-
perkembangan ilmu pengetahuan
sirkan hasil penelitian pendidikan
dan teknologi yang berkembang
guna keperluan pengajran. Dari 10
sekarang
kompetensi yang harus dimiliki guru,
berbagai
ini,
perlu
dilakukan
upaya
diantaranya
salah
satu
diantaranya
peningkatan mutu pendidikan baik
kemampuan
itu prestasi belajar siswa maupun
memanfaatkan
kompetensi
sebagai alat bantu dalam proses
pendidik
dalam
melaksanakan proses pembelaja-
merancang
adalah
berbagai
Faktor lain belajar
media
kegiatan belajar mengajar.
ran. Hasil
dan
yang mempe-
siswa
ngaruhi hasil belajar adalah metode
dipengaruhi oleh berbagai faktor
pembelajaran yang digunakan oleh
salah satunya adalah kompetensi
guru. Metode pembelajaran meru-
guru.
kompeetensi
pakan salah satu komponen yang
guru dalam melaksanakan fungsi-
harus diperhatikan dalam menen-
nya sebagai tenaga pendidik. Guru
tukan keberhasilan belajar siswa.
harus
10
Dalam hal ini adalah kemampuan
kompetensi yaitu (1) menguasai
guru untuk menggunakan berbagai
bahan, (2) mengelola program bela-
metode pengajaran yang efektif dan
jar mengajar, (3) mengelola kelas,
efisien sesuai dengan bahan ajar
(4)
yang diberikan. Bila seorang guru
Mewujudkan
mampu
menggunakan
menguasai
media/sumber,
(5) menguasai landasan-landasan
tidak
kependidikan, (6) mengelola interak-
mengembangkan
si belajar mengajar, (7) menilai
menyajikan pelajaran, maka timbul
http://ojs.jpeb.net
kreatif
dan metode
terampil dalam
47
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
kejenuhan dan kebosanan pada peserta
didik
saat
mengikuti
Kelangsungan proses belajar mengajar dapat dipengaruhi oleh
pelajaran yang diberikan sehingga
kesiapan
berdampak pada hasil belajar siswa
Kesiapan siswa dalam menerima
yang rendah.
pelajaran dari guru terlihat dari
Motivasi belajar yang dimiliki siswa
akan
pendorong
menjadi bagi
siswa
dalam
belajar.
bagaimana siswa dapat merespon
kekuatan
pertanyaan-pertanyaan yang telah
dalam
diberikan oleh guru. Untuk dapat
siswa
menjalani proses belajar, dengan
memberi
semakin tingginya motivasi yang
tentunya siswa harus mempunyai
dimiliki, maka siswa akan semakin
pengetahuan
bersemangat
membaca dan mempelajari materi
proses yang
dalam
belajar. baik
menjalani
Motivasi
dapat
jawaban
yang
benar
dengan
cara
belajar
sebelum diajarkan oleh guru. Selain
membentuk
itu, kesiapan siswa dalam belajar
karakter siswa yang rajin dalam
terlihat
belajar.
sumber belajar yang digunakan oleh
Motivasi
belajar
siswa
dari
perlengkapan
menjadi rendah karena lingkungan
siswa
disekitarnya yang tidak membu-
Namun
dayakan
cenderung
kurang siap dalam kegiatan belajar,
memilih hal-hal yang menyenang-
dapat menyebabkan hasil belajar
kan saja. Hal-hal ini mengakibatkan
yang rendah.
siswa
belajar
lebih
dan
termotivasi
dalam
kegiatan
dan
banyaknya
belajar.
siswa
yang
untuk
Sehubungan dengan kesia-
menunjukkan dirinya terhadap hal-
pan siswa dalam kegiatan belajar,
hal yang negatif dan kurang terpuji.
berdampak
Rendahnya
balajar
motivasi
siswa
pula
siswa.
dengan Dalam
minat
kegiatan
kemudian berdampak pada hasil
belajar terlihat bahwa siswa yang
belajar
siswa
kurang memiliki minat dalam belajar
dan
akan mengalami kebosanan dan
pengaplikasian hasil belajar juga
kejenuhan terhadap materi pela-
menjadi tidak maksimal.
jaran yang diberikan oleh guru. Hal
menjadi
yang
dihasilkan
kurang
http://ojs.jpeb.net
baik,
48
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
tersebut akan menunjang terben-
belajarnya, sehingga yang terjadi
tuknya suatu sikap dan perilaku
adalah disiplin belajar siswa yang
yang menyimpang. Seperti siswa
semakin menurun dan menggangu
yang sering membolos pelajaran
dalam
atau tidak masuk sekolah, tidak
dengan
antusias
sering
belajar siswa, maka hasil belajar
membuat kegaduhan dalam kelas,
yang akan dihasilkan oleh siswa
pesimis, dan sering mengeluh. Pada
juga menjadi kurang maksimal.
dalam
belajar,
proses
belajar.
kurang
Tentunya
baiknya
disiplin
kenyataanya seringkali ditemukan
Upaya dalam memperbaiki
siswa yang melakukan hal tersebut
proses pembelajaran agar efektif
karena minat yang rendah terhadap
dan fungsional, maka fungsi media
pelajaran. Hal semacam ini akan
pembelajaran sangat penting untuk
teraplikasikan
dimanfaatkan.
pada
pencapaian
Pemakaian
tujuan pembelajaran yang menurun
dalam
berdampak
dimaksudkan untuk meningkatkan
pula
terhadap
hasil
belajar yang menurun. Keadaan
saat
proses
media
pembelajaran
minat belajar serta mempertinggi ini
terlihat
daya
cerna
siswa
terhadap
siswa kurang begitu disiplin dalam
informasi atau materi pelajaran yang
menjalani
diberikan. Pemerintah telah lama
kegiatan
di
sekolah.
Ketidaksiplinan yang paling sering
menyadari
dilakukan
dalam proses pembelajaran amat
oleh
menunda-nunda
siswa
adalah
tugas
yang
penting.
bahwa
Oleh
peran
karena
media
itu
telah
diberikan oleh guru di sekolah,
banyak dana diinvestasikan untuk
denga menunda-nunda tugas, maka
meningkatkan
kegiatan belajar siswa menjadi tidak
dengan melalui pengadaan atau
baik,
pendistribusian
dan
sering
mengalami
mutu
pendidikan
berbagai
macam
keterlambatan. Kurangnya disiplin
media pembelajaran ke sekolah-
belajar siswa dikarenakan budaya
sekolah
siswa
Pemanfaatan media pembelajaran
yang kurang baik dalam
mengatur
waktu
http://ojs.jpeb.net
untuk
kegiatan
di
seluruh
Indonesia.
terkait dengan pelajaran Ekonomi
49
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
telah
dilaksanakan
di
sekolah-
sebagai suatu disiplin ilmu sangan
sekolah yang telah memliki bebrapa
diperlukan karena manusia selalu
media
yang
dihadapkan untuk membuat pilihan
diperoleh dari pemerintah, dibeli
dalam kehidupannya. Oleh karena
sendiri oleh sekolah, maupun yang
itu,
dibuat sendiri oleh guru. Demikian
harus diajarkan pada peserta didik
pula yang terjadi pada SMA Negeri
tentang bagaimana membuat pili-
12 Jakarta, sebagai sekolah yang
han-pilihan
berstandar nasional, telah mene-
membuat
rima
menggunakan konsep-konsep da-
pembelajaran,
bantuan
pembelajaran namun
baik
berupa dari
sampai
peralatan pemerintah,
saat
ini
belum
dalam
lam
pendidikan,
secara
rasional
peserta
ilmu
ekonomi
didik
dapat
ekonomi
menganalisis
dan
untuk
persoalan-persoalan
dimanfaatkan guru secara maksimal
ekonomi personal dan kemasya-
sebagai media pembelajaran yang
rakatan.
efektif dan fungsional. Sehingga
Mata
pelajaran
Ekonomi
permasalahan yang timbul adalah
diberikan pada tingkat pendidikan
media pembelajaran yang tersedia
dasar sebagai bagian integral dari
dirasa
IPS
kurang
informatif
untuk
Terpadu.
Pada
tingkat
menjelaskan materi pelajaran Eko-
pendidikan
nomi. Kesenjangan ini memuncul-
diberikan sebagai mata pelajaran
kan
tersendiri. Di Sekolah Menengah
permasalahan
yang
cukup
menarik untuk diadakan penelitian. Ekonomi tentang
merupakan
perilaku
dan
ilmu
tindakan
Atas
menengah,
(SMA)
program
terdapat
kejuruan
ekonomi
beberapa
yang
dapat
diambil oleh para peserta didik
manusia untuk memenuhi kebu-
sesuai
tuhan hidupnya yang bervariasi, dan
berlaku.
berkembang dengan sumber daya
tersebut adalah Ilmu-ilmu Sosial
yang
(IIS),
ada
melalui
pilihan-pilihan
dengan Salah
dimana
kegiatan produksi, konsumsi, dan
mencakup
distribusi, keberadaan ilmu ekonomi
Sosiologi
http://ojs.jpeb.net
ketentuan satu
di
kejuruan
dalamnya
Geografi, dan
yang
Ekonomi.
Sejarah, Terkait
50
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
dengan mata pelajaran Ekonomi
guru sudah menggunakan media
yang
SMA,
slide Power Point tetapi isi yang
dan
ditampilkan biasa saja, sehingga
agar
mampu
mudah cepat bosan, tidak tertarik
menilai
berbagai
diberikan
dimaksudkan mendidik
di
untuk melatih
siswa
mengkaji
dan
dan
tidak
fakta, realita, perista-peristiwa serta
penjelasan
berbagai
kegiatan
permasalahan
ekonomi
yang terjadi di lingkungannya.
sekaligus
dengan
guru
wawancara
mata
dari
guru.
belajar
Sehingga
siswa
menjadi
kurang efektif mengakibatkan hasil
Berdasarkan hasil observasi peneliti
memperhatikan
pelajaran
Ekonomi diperoleh diantaranya, (1)
belajar
siswa
maksimal.
yang
kurang
Berdasarkan
uraian
tersebut sudah jelas apa masalah yang ada di tempat penelitian.
media yang biasa digunakan pada saat
kegiatan
pembelajaran
berlangsung adalah media papan
KAJIAN TEORI Hasil Belajar
tulis dan media slide power point
Menurut
Burton
(dalam
yang biasa saja, (2) hasil ujian
Ainurrahman, 2009:35), belajar me-
nasional (UN) khususnya pada mata
rupakan
pelajaran ekonomi menurun dari
pada diri individu berkat adanya
tahun
8.00
interaksi antara individu dengan
2014
individu dan lingkungannya sehing-
2013
sedangkan
rata-rata
pada
tahun
perubahan tingkah laku
menjadi rata-rata 7.50, (3) selain
ga
hasil ujian nasional, hasil belajar
dengan lingkungannya. Belajar juga
siswa pun rendah, yang dibuktikan
merupakan
bahwa
harian
seorang individu yang berupaya
± 60% yang
mencapai suatu tujuan belajar atau
setiap
ulangan
dilaksanakan ada
tuntas belajar, sedangkan yang lain harus diremedial. Informasi yang didapat dari siswa adalah pengakuan bahwa
http://ojs.jpeb.net
mereka
mampu
suatu
berinteraksi
proses
dari
yang biasa disebut hasil belajar. Selanjutnya yang dimaksud dengan
hasil
belajar
adalah
kemampuan yang diperoleh siswa
51
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
setelah melalui kegiatan belajar.
memuaskan,
Kegiatan belajar yang terprogram
berulang sehingga kualitas semakin
dan
baik
terkontrol
kegiatan
disebut
dengan
pembelajaran
dan
maka
dilakukan
memuaskan.
Selain
atau
perubahan tingkah laku, belajar juga
kegiatan intruksional. Siswa yang
dapat memperbaiki sikap dan dapat
berhasil dalam belajar ialah siswa
meningkatkan kemampuan peserta
yang
tujuan-
didik. Kemampuan peserta didik
tujuan pembelajaran atau tujuan-
sebelum dan sesudah melakukan
tujuan instruksional. Hal senada
proses
juga disampaikan oleh Nasution
mengalami perbedaan. Walaupun
(2007:7)
terkadang hanya sedikit perubahan
berhasil
mencapai
bahwa
hasil
belajar
belajar
yang
tingkah laku pada individu yang
kemampuan yang didapat sesudah
belajar, perubahan itu tidak hanya
melakukan proses belajar mengajar.
mengenai
Tetapi, selalu ada yang dihasilkan
pengetahuan
melainkan juga bentuk kecakapan, kebiasaan,
sikap,
dan
tidak
pasti
merupakan berbentuk perubahan
jumlah
terjadi
mengajar
banyak
dari proses belajar mengajar.
pengertian,
Berdasarkan uraian-uraian di
penghargaan, minat, penyesuaian
atas dapat disimpulkan bahwa hasil
diri, singkatnya mengenai segala
belajar yang didapat oleh peserta
aspek-aspek pribadi seseorang.
didik
Menguatkan
pendapat
merupakan
kemampuannya
dalam menyerap pengetahuan saat
Nasution, Nana Sudjana (2009:62)
proses
sampai pada kesimpulan bahwa
Perubahan yang terjadi pada siswa
hasil belajar merupakan perubahan
merupakan
tingkah laku siswa yang mencakup
belajar
pengetahuan, sikap, dan perilaku
tidaknya
siswa
pendidikan, tergantung bagaimana
setelah
pengalaman
menyesuaikan
belajarnya.
belajar
akibat
sehingga
berlangsung.
dari
kegiatan
berhasil
pencapaian
atau tujuan
Dengan
proses belajar yang dialami oleh
demikian, jika hasil belajar yang
siswa sebagai peserta didik untuk
pertama belum mendapatkan hasil
mendapatkan hasil belajar yang
http://ojs.jpeb.net
52
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
efektif.
Oleh
karena
itu
cara
untuk
mendapatkan
hasil
mendapatkan hasil belajar dalam
belajar dalam aspek tersebut tidak
bentuk “perubahan” harus melalui
terlalu
sulit.
proses tertentu yang dipengaruhi
tingkat
tinggi
oleh faktor dari dalam diri siswa
menjadi tahap akhir dalam proses
(intern)
untuk melihat hasil belajar yang
dan
dari
luar
siswa
(ekstern). Hasil
Dikatakan
kognitif
karena
penilaian
didapatkan peserta didik. Tahapan belajar
tidak
hanya
ini merupakan tahapan yang sulit
dilihat dari perubahan tingkah laku
dalam
yang terjadi pada peserta didik.
sehingga dikatakan kognitif dengan
Hasil belajar juga bisa dilihat dari 3
tingkat tinggi.
ranah yang berkaitan dengan hasil
proses
Domain
belajar
afektif
mengajar
mencakup
belajar. Benjamin Bloom menge-
kemampuan-kemampuan emosional
mukakan bahwa secara garis besar
yang terdiri dari lima aspek, yakni
membagi hasil belajar menjadi tiga
kesadaran, partisipasi, penghayatan
kawasan (domain), yaitu domain
nilai, pengorganisasian nilai, dan
kognitif, domain afektif dan domain
karakterisasi diri. Domain psiko-
psikomotorik.
motor
yaitu
puan
motorik
Domain kognitif
mencakup
kemampuan-kemammenggiatkan
dan
kemampuan intelektual yang terdiri
mengkoordinasikan gerakan terdiri
dari enam aspek, yakni penge-
dari: gerakan reflex, gerakan dasar,
tahuan atau ingatan, pemahaman,
kemampuan perseptual, kemampu-
penerapan, analisis, sintesis, dan
an
penilaian. Kedua aspek pertama
terlatih, dan
disebut kognitif tingkat rendah dan
kursif. Dari ketiga ranah diatas,
keempat aspek berikutnya termasuk
semuanya menjadi objek penilaian
kongnitif tingkat tinggi. Dikatakan
dalam hasil belajar. Namun, para
tingkat rendah karena ingatan dan
pendidik atau guru lebih banyak
pemahaman
menggunakan ranah kognitif untuk
dikatakan
mudah
dilakukan oleh peserta didik dan
http://ojs.jpeb.net
jasmani,
mengukur
gerakan-gerakan komunikasi nondis-
sejauh
mana
tingkat
53
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
pemahaman peserta didik dalam
Oleh karena itu, peran dan tugas
menyerap materi pelajaran yang
guru bergeser dari peran sebagai
diberikan.
sumber
belajar
menjadi
peran
sebagai pengelola sumber belajar. Kualitas Media Pembelajaran
Melalui
Media merupakan perantara
sumber
penggunaan itu
atau pengantar pesan dari pengirim
pembelajaran
pesan
meningkat.
ke
(komunikasi).
penerima Komunikasi
pesan yang
berbagai
diharapkan
kualitas
akan
semakin
Evaluasi merupakan kompo-
terjadi di dalam kelas akan menjadi
nen
lebih baik jika ditambah dengan
pembelajaran. Melalui evalusi kita
adanya
media
dapat melihat kekurangan dalam
belajar
pemanfaatan berbagai komponen
mengajar yang terjadi juga menjadi
sistem pembelajaran. Menentukan
optimal (Arief S. Sadiman, 2009:6).
dan menganalisis kelima komponen
media,
pembelajaran,
melalui proses
terkahir
dalam
sistem
Media berfungsi sebagai alat
pokok dalam proses pembelajaran
bantu yang juga memiliki peran
di atas, membantu para guru dalam
penting. Dalam kemajuan teknologi
memprediksi keberhasilan proses
seperti sekarang ini memungkinkan
pembelajaran. Berikut ini adalah
siswa dapat belajar dari mana saja
bagan bagaimana pentingnya peran
dan
media pembelajaran dalam interkasi
kapan
saja
dengan
memanfaatkan hasil-hasil teknologi.
belajar mengajar.
Gambar 1. Pola Intruksional dimana guru membagi tanggung jawab bersama dengan media (Yusufhadi Miarso, 2005:247)
http://ojs.jpeb.net
54
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Berdasarkan gambar di atas
material or event that establishs
bahwa
proses
condition which enable the learner
mengajar juga tergantung
to acquire knowledge, skill, and
jelas belajar
kelancaran
tergantung pada
attitude.” Menurut Gerlach secara
bagaimana
merancang media sebagai bagian
integral
pembelajaran,
umum media itu meliputi orang,
dalam
proses
bahan, peralatan, atau kegiatan
sehingga
terjadi
yang
menciptakan
kondisi
yang
interaksi yang kondusif baik siswa
memungkinkan siswa memperoleh
dengan
pengetahuan,
guru
maupun
dengan
media. Lebih dari itu, jika media
sikap
diabaikan maka akan mengganggu
2006:164).
tujuan pembelajaran.
keterampilan,
(dalam
Wina
Berdasarkan
dan
Sanjaya,
pendapat-pen-
Menurut Rossi dan Breindle
dapat sebagaimana telah diuraikan,
(dalam Wina Sanjaya, 2006:163),
dapat disimpulkan bahwa media
media
merupakan
adalah segala sesuatu yang dapat
seluruh alat dan bahan yang dapat
digunakan sebagai alat perantara
dipakai
dalam
pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
untuk
pendidikan. Misalnya radio, televisi,
menyalurkan pesan dari pengirim ke
buku,
dan
penerima sehingga dapat merang-
tersebut,
sang pikiran, perasaan, perhatian
koran,
sebagainya. simpul
majalah,
Alat-alat
Wina
Sanjaya,
jika
dan minat siswa sehingga proses
digunakan dan diprogramkan untuk
belajar terjadi. Selanjutnya media
pendidikan maka merupakan media
pembelajaran adalah suatu cara,
pembelajaran.
alat,
Namun
demikian,
atau
proses
digunakan
atau bahan saja, akan tetapi hal-hal
pengajar sebagai sarana penyalur
lain
pesan
dapat
memungkinkan
memperoleh
siswa
dan
pendidik
dapat
media bukan hanya berupa alat
yang
oleh
yang
informasi,
atau
untuk
pengetahuan.
mengadakan komunikasi langsung
Gerlach dan Erly menyatakan, “A
dengan peserta didik dalam rangka
medium, conceived is any person,
mencapai
http://ojs.jpeb.net
proses
dan
hasil
55
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
intruksional
secara
efektif
dan
efisien.
Berdasarkan
penjelasan-
penjelasan di atas, maka dapat
Pengetahuan akan semakin
disintetiskan bahwa kualitas media
abstrak apabila hanya disampaikan
pembelajaran adalah mutu dari alat-
melalui
alat dan bahan pembelajaran yang
bahasa
verbal.
Hal
ini
memungkinkan terjadinya verbalis-
dibuat/digunakan
me,
hanya
menyampaikan pelajaran pelajaran
tanpa
ekonomi
artinya
mengetahui
siswa
tentang
kata
guru
hingga
dalam
dapat
menarik
mengetahui dan mengerti makna
minat belajar siswa yang akan
yang
berdampak positif terhadap hasil
terkandung
tersebut.
dalam
Fungsi
kata media
belajar
siswa.
pembelajaran yaitu segala hal yang
media
pembelajaran
bersifat bisa lebih menjadi konkret.
berkualitas jika berkualitas dari segi
Sovocom
dari
Company
Kriteria
penilaian dikatakan
dari
isi, instruksional, serta teknis dalam
bahwa
penggunaan media pembelajaran
Amerika,
menyimpulkan
terdapat
hubungan antara jenis
sehingga
hasil
media dengan daya ingat manusia
maksimal
dengan
untuk menyerap dan menyimpan
siswa yang tinggi dan belajar dalam
pesan,
keadaan yang menyenangkan
jenis
media
dengan
belajar
siswa
minat
belajar
kemampuan otak dalam mengingat pesan.
Kemampuan
daya
ingat
Minat Belajar Siswa
media audio 10%, visual 40%, dan
Landasan
awal
seseorang
audiovisual 50%. Sedangkan tingkat
untuk melakukan suatu kegiatan
kemampuan
atau
menyimpan
pesan
aktivitas
tertentu
adalah
berdasarkan media audio < 3 hari
dengan didasari minat. Minat dapat
70%, > 3 hari menjadi 10%, media
timbul dari hati dan juga dapat
visual < 3 hari 72%, > 3 hari menjadi
timbul
20%, media audiovisual < 3 hari 80
pengalaman yang diperoleh dari
%, > 3 hari menjadi 65% (Bambang
lingkungan
Warsito, 2008:125).
belajar
http://ojs.jpeb.net
karena
pengalaman-
sekitarnya.
mengajar
akan
Kegiatan berjalan
56
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
secara efektif dan efisien jika siswa
tentu
memiliki minat yang tinggi untuk
senang, sedangkan minat selalu
belajar.
diikuti
Secara
(interest)
berarti
bahasa
minat
“kecenderungan
diikuti
dengan
dengan perasaan senang
dan diperoleh kepuasan.
hati yang tinggi terhadap sesuatu”.
Minat adalah kecenderungan
Minat adalah perasaaan ingin tahu,
hati
mempelajari,
memperhatikan
mengagumi
atau
perasaan
yang
tinggi dan
untuk menikmati
memiliki sesuatu. Seseorang yang
beberapa
memiliki minat terhadap sesuatu ia
jukkan
pasti akan selalu ingin tahu yang
perhatian dan
besar
aktivitas yang diminatinya. Alisuf
tentang
sesuatu
yang
disukainya.
seseorang
Sabri
Pengertian
minat
secara
kegiatan. Minat untuk
lebih
memliki
(2000:84)
kesimpulan
ditun-
segala
sampai
bahwa
pada
minat
erat
istilah telah banyak dikemukakan
kaitannya dengan perasaan teruta-
oleh para ahli, di antaranya seperti
ma perasaan senang, karena itu
yang diungkapkan menurut Hilgard
dapat dikatakan minat itu terjadi
yang dikutip oleh Slameto (2003:57)
karena
bahwa
sesuatu.
“Interest
is
persisting
sikap Oarang
senang
kepada
yang
berminat
tendency to pay attention to and
kepada sesuatu berarti ia sikapnya
enjoy some activity or content”32.
senang kepada sesuatu tersebut.
Slameto sampai pada kesimpulan
Dengan
bahwa minat adalah kecenderungan
terhadap sesuatu, maka seseorang
yang tetap untuk memperhatikan
akan selalu memberikan perhatian
dan mengenang beberapa kegiatan.
tanpa sadarnya. Hal ini tentu akan
Kegiatan yang diminati seseorang,
berkelanjutan dalam waktu yang
diperhatikan
yang
cukup lama.
disertai dengan rasa senang. Jadi
Abdul
terus-menerus
adanya
rasa
Hadis
senang
(2008:44)
berbeda dengan perhatian, karena
menyatakan bahwa “minat secara
perhatian sifatnya sementara (tidak
umum dapat diartikan sebagai rasa
dalam waktu yang lama) dan belum
tertarik
http://ojs.jpeb.net
yang
ditunjukkan
oleh
57
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
individu kepada suatu objek, baik
hubungan tersebut, sekamin besar
objek berupa benda hidup maupun
minatnya.
benda yang tidak hidup”. Sementara
Berdasarkan dari beberapa
Crow and Crow menyatakan bahwa
definisi yang telah dikemukakan di
seseorang tidak hanya timbul dari
atas, maka dapat ditarik kesimpulan
dalam
bahwa
dirinya,
melainkan
dapat
minat
adalah
suatu
timbul akibat lingkungan luar. Minat
kecenderungan hati yang tinggi dan
tidak dibawa sejak lahir, melainkan
melibatkan perasaan senang dan
diperoleh kemudian. Sesorang akan
tertarik
terhadap
berubah minatnya sewaktu-waktu
dapat
menimbulkan
oleh pengalaman-pengalaman yang
secara terus menerus. Seseorang
datang dari luar diri seseorang.
akan menjadi lebih aktif dalam
Crow and crow juga menyatakan
melakukan
bahwa minat berhubungan denga
dengan apa yang disukainya. Minat
gaya
dapat
gerak
yang
mendorong
sesuatu
kegiatan
perhatian
jika
diekspresikan
sesuai
melalui
seseorang untuk menghadapi atau
pernyataan
berurusan dengan orang, benda,
bahwa seseorang lebih menyukai
kegiatan,
yang
suatu hal daripada hal lainnya,
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
dapat pula dimanifestasikan melalui
Dengan demikian minat dapat timbul
partisipasi dalam suatu aktivitas,
akibat rangsangan, kegiatan, serta
sehingga terbentuk kolaborasi yang
pengalaman yang diperoleh individu
sangat baik.
pengalaman
dari lingkungan sekitar. Pendapat
yang
yang
Selanjutnya
menunjukkan
minat
belajar
Crow and Crow diperjelas lagi oleh
dapat diartikan sebagai rasa tertarik
Djaali (2008:21) yang mengatakan
yang ditunjukkan oleh peserta didik
bahwa “minat pada dasarnya adalah
dalam melakukan aktivitas belajar,
penerimaan akan suatu hubungan
baik di rumah, di sekolah maupun di
antara diri sendiri dengan sesuatu di
lingkungan
luar diri. Semakin kuat atau dekat
Hadis, 2008:44). Minat yang dapat
masyarakat
(Abdul
menunjang belajar adalah minat
http://ojs.jpeb.net
58
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
kepada mata pelajaran dan kepada
peserta
guru yang mengajarnya. Apabila
pengetahuan dan pengalaman, hal
siswa tidak berminat kepada mata
tersebut dapat ditunjukkan melalui
pelajaran
partisipasi
juga
kepada
gurunya,
didik
untuk
dan
menguasai
keaktifan dalam
maka siswa tidak akan mau belajar.
mencari pengetahuan dan penga-
Oleh karena itu, apabila siswa tidak
laman
berminat sebaiknya
definisi yang dikemukakan
dibangkitkan
sikap positif
beberapa
dan
disimpulkan bahwa minat adalah
kepada gurunya, agar siswa mau
kecen-derungan seseorang terha-
belajar mem-perhatikan pelajaran.
dap obyek atau sesuatu kegiatan
Abdul
pada
yang digemari yang disertai dengan
kesimpulan bahwa minat belajar
adanya rasa senang, ketertarikan
sangat
dan
pelajaran
Hadis
sampai
penting
pembelajaran,
dalam
proses
karena
minat
pusat
tersebut,
oleh
para
kepada
ahli
Dari
me-
nerima)
(sikap
tersebut.
dapat
perhatian.
Dalam
kegiatan belajar mengajar diperlu-
merupakan salah satu faktor internal
kan
suatu
pemusatan
perhatian
yang mempengaruhi pembelajaran.
terhadap materi yang diajarkan,
Minat
akan
mendorong
siswa
sehingga apa yang diperlajari dapat
belajar lebih
baik. Minat
akan
dengan mudah dipahami sehingga
merasa
proses belajar mengajar pun dapat
tumbuh
apabila
tertarik
akan
siswa
pelajaran, karena
dicapai dengan baik.
sesuai dengan kebutuhannya atau merasa
pembelajaran
tersebut
bermanfaat bagi dirinya.
di
atas
dapat
yang
dilakukan
oleh Yohana Budi Noviyanti.,dkk (2013)
Berdasarkan uraian yan telah dipaparkan
Penelitian
dengan
judul
“Pengaruh
Minat Belajar dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar
disimpulkan bahwa minat belajar
Mata
adalah
atau
masi”. Tujuan dari penelitian ini
ketertarikan peserta didik terhadap
adalah untuk menganalisis penga-
pelajaran
ruh
perasaan
sehingga
http://ojs.jpeb.net
suka
mendorong
Pelajaran
kepentingan
Teknologi
parsial
Infor-
dan
59
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
simultan dalam belajar dan media
mata pelajaran teknologi informasi
pembelajaran terhadap hasil belajar
dalam jumlah 44,95 % dan 55,05 %.
Teknologi Informasi kelas X Administrasi
Perkantoran
SMK
3
Penelitian
yang
dilakukan
oleh Dana Ratifi Suwardi (2012)
Surakarta. Hasil analisis data dan
yang
pembahasan
Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa
yang
menyatakan
berjudul “Faktor-faktor yang
bahwa terdapat pengaruh positif dan
Kompetensi
signifikan
Penyesuaian
antara
minat
belajar
Dasar
Ayat
Mata
Jurnal
Pelajaran
dengan hasil belajar mata pelajaran
Akuntansi Kelas XI IPS di SMA
Teknologi Informasi. (2) pengaruh
Negeri 1 Bae Kudus”. Penelitian ini
media pembelajaran terhadap hasil
bertujuan untuk mengetahui dan
belajar
menganalisis faktor-faktor apa saja
studi
Teknologi
mata
pelajaran
Informasi.
ada
yang mempengaruhi hasil belajar
hubungan yang positif dan signifikan
siswa kompetensi dasar ayat jurnal
antara
penyesuaian
belajar
(3)
dan
media
mata
pelajaran
pembelajaran bersama untuk hasil
akuntansi kelas XI IPS SMA Negeri
mata pelajaran Teknologi Informasi
1
belajar. (4) hasil nilai perhitungan
menunjukkan
Data
0.235
(enam) faktor yang mempengaruhi
menunjukkan bahwa 23,5 % dari
hasil belajar siswa yaitu (1) Faktor
variabel
R
dijelaskan
Square
hasil oleh
dari
Bae
Kudus.
Hasil
bahwa
penelitian terdapat
6
belajar
dapat
psikologi siswa (27,54%), (2) Faktor
variabel
minat
lingkungan masyarakat (10,18%),
belajar dan media pembelajaran.
(3)
Sisanya 76,5 % dijelaskan oleh
(8,70%),
variabel lain di luar variabel yang
belajar (6,98%), (5) Faktor ling-
digunakan
ini.
kungan keluarga (6,50%), (6)Faktor
Kontribusi relatif dari kepentingan
waktu sekolah (6,23%). Faktor yang
media
dan
memberikan kontribusi paling besar
pembelajaran terhadap hasil belajar
yaitu faktor psikologi siswa sebesar
dalam
dalam
penelitian
belajar
Faktor
27,54%
http://ojs.jpeb.net
lingkungan (4)Faktor
dan
faktor
keluarga pendukung
dengan
60
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
kontribusi paling kecil yaitu faktor
METODOLOGI PENELITIAN
waktu sekolah sebesar 6,23%. Penelitian
yang
Metode
dilakukan
digunakan
penelitian
dalam
penelitian
adalah
“Pengaruh
Media
pendekatan korelasional. Populasi
Hasil
dalam penelitian ini adalah seluruh
Belajar pada Mata Pelajaran IPS
kelas X siswa SMAN 12 Jakarta,
Terpadu di SMP Negeri 12 Palu”.
sedangkan
Permasalahan
penelitian
dalam penelitian ini, yaitu kelas X
adalah apakah penggunaan media
IIS 1, X IIS 2 dan X IIS 3 berjumlah
pembelajaran
Terpadu
108
terhadap
dilakukan menggunakan
Pembelajaran
Terhadap
dalam
IPS
berpengaruh
signifikan
survei
ini
oleh Hariyati (2014) yang berjudul Penggunaan
metode
yang
populasi
siswa.
Analisis
terjangkau
data
yang
estimasi
hasil belajar siswa di SMP Negeri 12
parameter
Palu. Tujuan penelitian ini adalah
persamaan regresi yang didapat,
untuk
dilakukan
mengetahui
signifikan
pengaruh
penggunaan
media
tersebut,
model
dengan
regresi.
pengujian agar
Dari
regresi
persamaan
yang
pembelajaran terhadap hasil belajar
didapat mendekati keadaan yang
siswa
sebenarnya.
dalam
pembelajaran
IPS
Pengolahan
data
Terpadu di SMP Negeri 12 Palu.
dalam penelitian ini menggunakan
Hasil penelitian menunjukan bahwa
program SPSS.
rhitung (0,797) > rtabel (0,235). Hal tersebut menunjukan bahwa ada
HASIL DAN PEMBAHASAN
pengaruh yang signifikan antara
Berdasarkan
perhitungan
penggunaan media pembelajaran
pada uji koefisien regresi simultasn
terhadap hasil belajar siswa dalam
atau uji F dengan menggunakan
pembelajaran IPS Terpadu di SMP
SPSS 20, dapat diketahui bahwa
12 Palu dengan tingkat hubungan
Fhitung
kuat.
sebesar 3,09. Hal ini menjelaskan
sebesar
38,138
>
Ftabel
bahwa kualitas media pembelajaran
http://ojs.jpeb.net
61
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
dan minat belajar secara serentak
siswa ditentukan atau dipengaruhi
berpengaruh terhadap hasil belajar.
oleh kualitas media pembelajaran
Selanjutnya, pada perhitung-
dan minat belajar, sisanya sebesar
an uji koefisien regresi atau uji t
57,9 % dipengaruhi dan dijelaskan
antara
oleh variabel lain yang tidak diteliti.
variabel
kualitas
media
diketahui
thitung
Berdasarkan hasil penelitian
sebesar 4,963 > ttabel sebesar 1,983
dan proses perhitungan yang telah
sehingga hipotesis H0 ditolak, jadi
dilakukan
dapat disimpulkan bahwa secara
kelas X IIS SMAN 12 Jakarta
parsial
mengenai pengaruh kualitas media
pembelajaran
terdapat
signifikan
antara
pengaruh
yang
kualitas
media
terhadap
pembelajaran
dan
108
mina
siswa/i
belajar
pembelajaran dengan hasil belajar
terhadap hasil belajar siswa, maka
siswa.
pada
diperoleh perhitungan koefisien jalur
perhitungan uji t antara variabel
dan didapat Y = 0,409X1 + 0,355X2
minat belajar diketahui thitung sebesar
+
4,308
1,983
menjelaskan bahwa nilai koefisien
sehingga hipotesis H0 ditolak, jadi
jalur X1 sebesar 0,409 yang berarti
dapat disimpulkan bahwa secara
kualitas media pembelajaran (X1)
parsial
yang
bertambah 1 poin maka hasil belajar
belajar
Ekonomi (Y) akan meningkat 0,409
Sedangkan,
>
ttabel
terdapat
signifikan
antara
sebesar
pengaruh minat
dengan hasil belajar siswa.
0,761
artinya
persamaan
ini
poin.
Besarnya kontribusi variabel
Berdasarkan
uji
hipotesis
hasil belajar siswa ditentukan oleh
yang dilakukan maka hasil analisis
variabel
korelasi
kualitas
media
antara
media
minat
belajar
pembelajaran dan minat belajar,
pembelajaran
yang dapat diketahui dari hasil
dengan hasil belajar diperoleh hasil
Koefisien Determinasi bahwa nilai
pengaruh langsung positif dengan
2
dan
kualitas
R sebesar 0,421. Secara statistik
nilai (sig) sebesar 0,000 Nilai ini
nilai
pengertian
memberikan pengertian bahwa ada
bahwa 42,1 % varian hasil belajar
pengaruh positif yang kuat antara
ini
memberikan
http://ojs.jpeb.net
62
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
kualitas media pembelajaran dan
Jakarta maka semakin tinggi hasil
minat belajar dengan hasil belajar
belajar siswa. Selain itu, minat
siswa. Semakin baik kualitas media
belajar siswa juga mempengaruhi
pembelajaran akan mempengaruhi
hasil belajar yaitu semakin tinggi
minat belajar maka semakin tinggi
minat belajar yang dimiliki siswa di
hasil belajar siswa. Demikian pula
kelas X IIS SMAN 12 Jakarta maka
sebaliknya, semakin rendah kualitas
semakin tinggi hasil belajar yang
media
diperolehnya.
pembelajaran
dan
mina
belajar semakin rendahnya hasil belajar siswa.
Demikian semakin
Berdasarkan hasil penelitian
pula
rendah
pembelajaran
sebaliknya,
kualitas
yang
media
digunakan
path analysis, besarnya pengaruh
dalam pembelajaran ekonomi kelas
kualitas media pembelajaran (X1)
X IIS di SMAN 12 Jakarta maka
yang
terhadap
semakin rendah pula hasil belajar
hasil belajar ekonomi (Y) adalah
siswa. Kemudian, semakin rendah
16,7%.
besarnya
minat belajar siswa yang dimiliki
pengaruh pengaruh kualitas media
siswa di kelas X IIS SMAN 12
pembelajaran (X1) terhadap hasil
Jakarta maka semakin rendah pula
belajar
hasil belajar yang diperolehnya.
secara
langsung
Sedangkan
ekonomi
(Y)
dengan
dimoderatori oleh minat belajar (X2) sebesar 15,4%.
KESIMPULAN DAN SARAN
Selanjutnya seluruh
berdasarkan
perhitungan
telah
tentang Pengaruh Kualitas Media
dilakukan, maka dapat diinterpre-
Pembelajaran dan Minat Belajar
tasikan
media
Terhadap Hasil Belajar Siswa pada
pembelajaran mempengaruhi hasil
Mata Pelajaran Ekonomi di SMAN
belajar,
tinggi
12 Jakarta, maka peneliti dapat
kualitas media pembelajaran yang
mengambil kesimpulan bahwa: (1)
digunakan
Ada
bahwa
artinya
dalam
yang
Berdasarkan hasil penelitian
kualitas
semakin
pembelajaran
ekonomi kelas X IIS di SMAN 12
http://ojs.jpeb.net
pengaruh
kualitas
media
langsung
antara
pembelajaran
63
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
terhadap hasil belajar siswa pada
belajar
mata pelajaran ekonomi di SMAN
oleh kualitas media pembelajaran
12 Jakarta sebesar 16,7%. Artinya,
dan minat belajar sebesar 42,1%,
kualitas
sedangkan
media
berkontribusi terhadap
pembelajaran
secara
hasil
siswa
dapat
dijelaskan
siswanya
57,9%
langsung
ditentukan faktor-faktor lain yang
ekonomi
tidak diteliti. Keeratan hubungan
belajar
sebesar 16,7%; (2) Ada pengaruh
secara
langsung
belajar
kualitas media pembelajaran, minat
terhadap hasil belajar siswa pada
belajar dan hasil belajar ekonomi
mata pelajaran ekonomi di SMAN
siswa adalah kuat sebesar 0,649.
antara
minat
12 Jakarta sebesar 12,6%. Artinya,
simultan
antara
Berdasarkan
variabel
kesimpulan
minat belajar berkontribusi secara
yang telah dikemukakan, bahwa
langsung
terhadap
hasil
terdapat pengaruh antara kualitas
ekonomi
sebesar
12,6%;
Sedangkan
belajar
media
pembelajaran
dan
minat
tidak
belajar terhadap hasil belajar siswa
media
pada mata pelajaran ekonomi di
pembelajaran terhadap hasil belajar
SMAN 12 Jakarta. Hal tersebut
siswa pada mata pelajaran ekonomi
membuktikan bahwa kualitas media
yang dimoderatori oleh minat belajar
pembelajaran
berkontribusi sebesar 0,154. Atinya
merupakan beberapa faktor yang
kualitas
menentukan hasil belajar ekonomi
langsung
pengaruh
(3)
antara
media
kualitas
pembelajaran
dan
minat
mempengaruhi hasil belajar siswa
siswa.
Semakin
pada
media
pembelajaran
mata
dimoderatori
pelajaran oleh
minat
ekonomi
tinggi dan
belajar
kualitas minat
belajar
belajar maka semakin tinggi pula
sebesar 15,4%, dan (3) Pengaruh
hasil belajar yang diperoleh siswa.
kualitas media dan minat belajar
Oleh karena itu, setiap siswa harus
secara
terhadap
meningkatkan minat belajarnya dan
hasil belajar siswa dapat dilihat dari
setiap guru harus meningkatkan
koefisien determinasi (R2) sebesar
kualitas media pembelajaran yang
0,421 menunjukkan variasi hasil
digunakan dalam proses pembe-
bersama-sama
http://ojs.jpeb.net
64
ISSN: 2302 - 2663
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
lajaran sehingga hasil belajar yang
Siswa yang memiliki minat belajar
diperoleh
terhadap mata pelajaran ekonomi,
setiap
siswa
akan
meningkat.
dapat
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
data
bahwa
indikator
membuatnya
kenyamanan sehingga
memiliki
dalam
belajar
memperoleh
wawasan
kualitas teknis merupakan indikator
yang luas tentang perekonomian
tertinggi
kualitas
serta mampu berpikir kritis sehingga
media pembelajaran. Selain faktor
dapat meningkatkan hasil belajar-
teknis, faktor kualitas isi/materi serta
nya.
kualitas
dalam
variabel
intruksional
juga
mem-
Berdasarkan
kesimpulan
pengaruhi dalam media pembela-
sebagaimana
jaran. Media pembelajaran harus
atas, maka peneliti memberikan
disajikan secara sistematis, dan
saran-saran sebagai berikut: (1)
memberikan bantuan kepada siswa
Guru Mata Pelajaran Ekonomi di
dalam proses pembelajaran.
SMAN 12 Jakarta, harus mampu
Melalui
diuraikan
di
yang
memberikan media pembelajaran
dilakukan hendaknya pihak sekolah
yang berkualitas dari segi kualitas
mampu meningkatkan hasil belajar
instruksional
pada
ekonomi
instruksional terendah khususnya
media
dalam memberikan bantuan untuk
berkualitas
belajar. Cara meningkatkan kualitas
dengan
mata
penelitian
telah
pelajaran
menggunakan
pembelajaran
yang
karena
sehingga menciptakan minat belajar
instruksional
yang tinggi dari siswa. Selain itu,
dengan cara memberikan arahan
minat belajar juga mempengaruhi
dan
meningkatnya hasil belajar siswa.
dimengerti
Oleh
diperlukan
memberikan arahan kepada siswa
perasaan senang, ketertarikan dan
untuk membuat salah satu bentuk
perhatian yang lebih terhadap mata
media pembelajaran yang interaktif,
pelajaran ekonomi yang mampu
seperti map mapping, movie maker
meningkatkan hasil belajar siswa.
dan sebagainya; (2) Setiap siswa
karena
http://ojs.jpeb.net
itu,
dapat
kualitas
penjelasan siswa.
dilakukan
yang Guru
mudah dapat
65
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
dapat meningkatkan minat belajar khususnya terhadap mata pelajaran ekonomi untuk meningkatkan hasil belajarnya. Dalam hal ini yang perlu ditingkatkan perhatian.
lagi Siswa
yaitu
aspek
harus
lebih
mencurahkan perhatiannya terhadap
mata
Seperti,
pelajaran
lebih
rajin
ekonomi.
mengerjakan
tugas tepat waktu, mengerjakan PR di rumah, lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan disiplin dalam belajar, dan (3) Bagi penelitian selanjutnya, kualitas
agar
penelitian
meningkatkan lebih
lanjut
khususnya yang berkaitan dengan kualitas media pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi. Diharapkan
peneliti
selanjutnya
dapat menyempurnakan hasil penelitian ini dengan cara menambah subjek penelitiannya maupun variabel
lain
yang
sekiranya
dapat
mempengaruhi hasil belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA Abdurahman, Mulyono. (2010). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
Ambar, Wahyu Sri. (2007). Manajemen Sarana dan Prasarana. Jakarta: Multi Karya Mulia. Arikunto, Suharsimi. (2002). Metedologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. ___________________. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. (2006). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. _____________. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Aunurrahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Dimyati dan Mudjono.(2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. ____________. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. (2007). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Harjanto. (2008). Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Haryati. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 12
66
Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Vol. 4 No. 1 Maret 2016
Palu. E-Journal GeoTadulako Untad. Miarso, Yusufhadi. (2005) Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas. Muhidin, Sambas Ali. (2007). Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia. Nasution, N. (2000). Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Noviyanti, Yohana Budi.,dkk.(2013). Pengaruh Minat Belajar dan Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Teknologi Informasi. Jurnal: Universitas Sebelas Maret. Purwanto, M. Ngalim.(2002). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sadiman, Arief S, dkk. (2009). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: Rajawali Pers. Sagala, Syaiful. (2013). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta, 2013. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
http://ojs.jpeb.net
ISSN: 2302 - 2663
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suwardi, Dana Ratifi. (2012). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa Kompetensi Dasar Ayat Jurnal Penyesuaian Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMAN 1 Bae Kudus. Economic Education Analysis Journal 1(2): 1-7 ISSN 22526544. Universitas Negeri Semarang. Uno, Hamzah B. (2013). Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Usman, Uzer. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Wahono, Romi Satria. Aspek dan Kriteria Penilaian Media Pembelajaran, http://romisatriawahono.net/2 006/06/21/aspek-dan-kriteriapenilaian-media pembelajaran/, diakses pada 31 Maret 2015 pukul 21.45 WIB Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
67