2 Kor. 5:10
Intro: Apakah orang percaya/ Kristen akan diadili juga? Seperti apakah pengadilan itu nantinya?
4
5
6
7
PENGADILAN-PENGADILAN DI MASA DATANG PENGADILAN TERHADAP ORANG PERCAYA/ TUBUH KRISTUS
Tujuan : Pemberian pahala bagi orang percaya Waktu : Sesudah Gereja diangkat (rapture) Tempat : Hadirat Tuhan di Surga (BEMA) Hakimnya : Kristus Dasar Pengadilan : Perbuatan baik sesudah percaya (2 Kor. 5:10) PENGADILAN ISRAEL (Mat 25:1-30)
Tujuan
: Untuk memutuskan siapa yang berhak masuk Kerajaan Seribu Tahun Waktu : Sesudah KKKK (awal KST) Tempat : Di bumi Hakimnya : Kristus Dasar Pengadilan : Iman kepada Kristus/Mesias
PENGADILAN-PENGADILAN DI MASA DATANG PENGADILAN BANGSA-BANGSA (Mat 25:31-46) Tujuan : Keselamatan Waktu : Saat kedatangan Kristus Kedua Kali Tempat : Di bumi Hakimnya : Kristus Dasar Pengadilan : Iman Kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juru selamat pribadi PENGADILAN MALAIKAT-MALAIKAT YANG JATUH (2 Pet. 2:4) Waktu : Sesudah KST Tempat : Di udara Hakimnya : Tuhan Kristus Dasar Pengadilan : karena mereka mengikuti Setan dalam pemberontakan terhadap Allah.
PENGADILAN-PENGADILAN DI MASA DATANG PENGADILAN DI TAKHTA PUTIH BESAR (Wah. 20:11-15)
Waktu : Sesudah KST Tempat : suatu tempat diantara surga dan dunia Hakimnya : Kristus Dasar Pengadilan : kejahatan dinyatakan dan penolakan dan hukuman “”mati yang kedua” KEBANGKITAN TUBUH Ada 2 kategori: 1. Kebangkitan orang benar untuk hidup kekal 2. Kebangkitan orang tidak benar untuk kematian kekal
BEMA
Bema: Istilah Yunani yang umumnya mengacu kepada pengadilan/ kursi pengadilan. Digunakan dalam PB sebanyak 12 kali. Pengadilan ini (bema) tidak berhubungan dengan keselamatan, karena mereka yang diadili adalah sudah menjadi anggota tubuh Kristus. Permasalahannya di sini ialah pemberian pahala karena pelayanan. Seperti yang diungkapkan Rasul Paulus yaitu:
(2KOR. 5:10). 5:10). Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
John F. Walvoord (Pakar Nubuat Teolog Injili) berkata: dalam sejarah doktrin, orang telah berusaha menggabungkan semua penghakiman akhir ke dalam suatu penghakiman besar. Namun jika kita meneliti seluruh teks Alkitab mengenai pokok ini secara saksama, nampak jelas bahwa kesimpulan demikian tidak sesuai dengan pernyataan firman Allah. Memang benar bahwa Kristus adalah satu-satunya hakimn atas semua orang dan dalam semua pengadilan, tetapi sub stansi, waktu, dan tujuan setiap peradilan itu berbeda pada setiap kelompok.
Paulus menyatakan bahwa maksudnya yang utama untuk hidup sedemikian rupa agar hidupnya dapat dipakai sebaik-baiknya dalam melayani Tuhannya. Bila kelak diadili di takhta Pengadilan Kristus, barulah akan nyata baginya kualitas hidupnya selama ini. Sekalipun ini disebut dengan pangadilan, tetapi hukuman itu adalah suatu penilaian umum dari sesuatu pekerjaan, pertanggungjawaban kualitas hidup, tetapi lebih bersifat kemurahan daripada bersifat membalas.
Ini bukannya “Purgatory Protestan,” yaitu tempat api penyucian bagi dosa-dosa tersembunyi. Mengapa? Karena keselamatan sudah dijamin oleh anugerah Allah. Jadi dasar baik dan jahat di sini berhubungan dengan masalah hilang atau tidaknya pahala seseorang. Jika demikian, mengapa pula Rasul Paulus merasa “takut akan Allah?” Karena adanya replay/ review dari hidup dan pelayanannya. Jadi ketakutan di sini berhubungan dengan kegentaran karena kekecewaan melihat hidupnya yang sia-sia dan yang telah dihabiskan bukannya untuk menyatakan ketaatannya kepada Allah tetapi disiasiakan bagi kepalsuan dan kepentingan diri sendiri.
1 Tes.4:13-18 menjelaskan bahwa orang percaya kepada Kristus (hidup dan mati) diangkat setelah diubahkan (1 Kor 15:50-58) menyongsong Tuhan di angkasa dan bersama dengan Tuhan. Ini jelas menunjukkan bahwa orang percaya tidak bersama dengan yang tidak percaya. Sesudah bertemu dengan Kristus di udara pada waktu gereja diangkat, gereja akan ke sorga. Di sana gereja akan menghadap takhta pengadilan Kristus untuk mendapatkan pahala.
MACAMMACAM-MACAM PAHALA Pekerjaan yang terbukti abadi sesudah diuji akan mendapatkan pahala. Alkitab mencatat ada 5 jenis pahala bagi orang percaya, yaitu pertama, mahkota yang tidak binasa bagi mereka yang mampu menaklukan/ mengalahkan manusia lamanya (1 Kor. 9:25); kedua, mahkota sukacita bagi pemenangpemenang jiwa (1 Tes. 2:19); ketiga mahkota kehidupan bagi mereka yang tahan terhadap penderitaan (Yak. 1:12); keempat, mahkota kebenaran bagi mereka yang menantikan kedatangan-Nya (2 Tim. 4:8); dan kelima, mahkota kemuliaan bagi mereka yang bersedia memelihara domba-domba Allah (1Ptr. 5:4).
PRINSIPPRINSIP-PRINSIP PENILAIAN DALAM PENGADILAN KRISTUS: Alasan Mengapa Orang Kristen Harus Tetap Hidup dalam Kebenaran dan Kehendak Allah
1. LUKISAN PENGABDIAN (RM. 14:1014:10-12) FOKUS:
Berhubungan dengan sikap Penghakiman yang kita perbuat (setia tanpa menghakimi) Lukisan pengabdian dinyatakan sebagai pertanggungan jawab kepada Allah. Raport kita harus baik. Tidak perlu menghakimi orang lain karena daftar nilainya F (failure) atau bahkan D (pas(pas-pasan saja).
Hidup adalah suatu jabatan yang harus dipertanggungjawabkan OK di Bema. Penerapan dari bagian ini: Kita jangan
menghakimi orang lain, melainkan perhatian kita harus ditujuan untuk memenuhi jabatan hidup kita sedemikian rupa supaya kelak kita mendapatkan laporan baik.
2. LUKISAN GEDUNG (1 KOR. 3:113:11-15) FOKUS: Motivasi dan Kualitas Tindakan Emas : Kemuliaan Allah: (Perbuatan yang menyatakan kemuliaan Allah) Perak : Logam Penebusan (Pelayanan pemberitaan/ penyebaran Injil) Batu Mulia: Kekayaan Lainnya (Perkara-perkara yang berharga di mata Allah)
2. LUKISAN GEDUNG (1 KOR. 3:93:9-15) 15) FOKUS: Motivasi dan Kualitas Tindakan Jerami : Tidak bermanfaat apa-apa: Rumput kering : Hanya cocok menjadi makanan binatang Kayu : Mudah terbakar api Substansi pengadilan itu ditujukan untuk menilai dedikasi hidup (karunia) dan pelayanan (pengabdian) orang percaya. Apakah ia telah bekerja atau melayani dengan kualitas terbaik atau asal-asalan.
2. LUKISAN GEDUNG (1 KOR. 3:113:11-15) • Di dalam 1 Kor. 3:113:11-15 gedung digunakan sebagai ilustrasi atau lukisan untuk menyatakan prinsip penilaian di dalam pengadilan itu. • Menurut 1 Kor. 3:11, 3:11, fondasi bangunan itu ialah Yesus Kristus, Penyelamat orang beriman. Selanjutnya anakanak-anak Tuhan membangun di atas fondasi itu. • Berdasarkan 1 Kor. 3:13, 3:13, pengujian diadakan dengan api yang akhirnya membuktikan corak pekerjaan anakanak-anak Tuhan. Mereka yang perbuatan dan pekerjaannya hangus dimakan api pastilah kehilangan pahala. pahala.
Pada ps. 3:143:14-15 ditegaskan bahwa meskipun perbuatan dan pekerjaan mereka hangus dimakan api, namun mereka sendiri sebagai anak Allah akan diselamatkan. • Lalu, 3:12, memberikan nasehat agar pembangunan haruslah dengan bahan/ bahan/ materi yang terbaik seperti emas, perak atau batu permata, yaitu kualitasnya tinggi (dibungkus kemuliaan Allah) kuantitasnyapun baik (perluasan kemuliaan itu), dan halhal-hal yang bernilai di mata Tuhan. Janganlah kiranya memakai materi dari kayu, rumput kering, atau jerami, yaitu halhal-hal yang tidak berguna yang mudah terbakar oleh api. Perbuatan Kristen haruslah ditinjau dari segi keabadiannya/ kekekalannya (eternal values). values).
3. LUKISAN ATLET (1 KOR. 9:249:24-27) Di sini pertandingan atletik digunakan sebagai lukisan. Piala itulah yang perlu direnggut, sebab tidak datang sendirinya. Dua bidang atletik digunakan sebagai lukisan di sini adalah perlombaan lari dan pertandingan tinju. Dalam kedua cabang olah raga ini, disiplin dan pengendalian diri penting agar tidak bergerak ke arah “nowhere,” seperti pelari yang tidak bertujuan, habis semua potensi, tapi kalah total dalam evaluasi terakhir sehingga habis tenaga, selfself-defeating, dan tak berbobot. berbobot. Pahala yang dijanjikan tidak akan layu dan rusak, sebab kekal adanya.
Untuk menerima pahala: OK harus mencapai kehendak Allah. Fokus: Disiplin dan penguasaan diri. Atlit yang baik: Layak untuk mengikuti pertandingan (memenuhi persyaratan dengan baik) Atlik yang berkualitas: Bertanding menang sesuai dengan peraturan yang berlaku (fair: jujur dan taat)
Dalam pengadilan ini tidak seorangpun dapat berdalih, sebab Kristus adalah hakim yang akan mengadili. Semuanya terbuka dan terbentang di hadapan Allah dengan jelas. Marilah kita pelihara hidup takut akan Allah yang senantiasa takut dan gentar mempersiapkan diri menghadap takhta pengadilan Kristus. UPAH BESAR MENANTI KITA, ORANG KRISTEN YANG SETIA KEPADANYA.
Perlu dicatat bahwa istilah mahkota yang dipakai untuk orang-orang beriman ialah “Stephanos,” sedangkan yang dipakai untuk Tuhan, Raja atas segala Raja, ialah Diadema. Wahyu 4:10 mengungkapkan bahwa mahkota milik orang percaya, yakni stephanos, diletakkan di kaki Kristus sebagai tanda mempermuliakan Dia. Ini sesuai dengan tujuan kekal orang-orang percaya (1Kor. 6:20). Jadi mahkota bersifat sementara tetapi yang kapasitasnya mempermuliakan Allah yang kekal. Hal ini diungkapkan dengan pengertian “terang” dan “bercahaya” (Dan. 12:3; Mat. 13:43; 1Kor.15:40,41,49). Jadi sasaran pahala bukannya kepuasan kita, sehingga tidak akan ada perbedaan di antara kita. Dan besar kecilnya pahala menunjukkan besar kecilnya kapasitas membawa kemuliaan bagi Allah. Yang melihat perbedaan itu terutama, ialah Allah sendiri.