Proceeding PESA T (Psikologi, Ekonomi,Sastra,Arsitektur & Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
KqTATUA JAKARTA: REVITALISASI MENYELURUH ATAU MENGHILANG? Wahyu Prakosa Jurusan Arsitektur Universitas Gunadarma J/. Margonda Raya 100, Depok 16424
[email protected]
Abstrak Kotatua Jakarta sebagai cikal bakal kota Jakarta, tiada hentinya dilakukan upaya pelastarian dan menjaga aset-aset budaya yang masih tersisa di Kotatua, diantaranya menghidupkan Kawasan Stasiun Kota, Kawasan Fatahillah, Kawasan Sunda Kelapa, Kawasan Kali Besar Timur dan Barat, hal ini menjadi salah satu nilai postitif dalam upaya revitalisasi kawasan. Di saat kehidupan Kotatua semakin meningkat masih terdapat suatu upaya yangt belum dilakukan secara serius, terlihat masih banyak bangunan yang mengalami kerusakan tanpa ada tindakan untuk penyelamatan dan terkesan hanya bangunan tertentu saja yang diperhatikan. Melihat kondisi seperti ini maka perlu dilakukan tindakan yang serius dari pihak pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk mewujudkan pelestarian warisan budaya dalam menangani kondisi bangunan yang sangat memprihatinkan yang cenderung tak terawat dan hancur. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi bangunan di Kotatua Jakarta, memaksimalkan citra secara menyeluruh di setiap kawasan, memaksimalkan potensi bangunan yang tersebar di Kotatua sebagai aset dan potensi obyek wisata. Lokasi pengamatan di Kotatua meliputi Kawasan Fatahillah, Kawasan Kali Besar, Kawasan Taman Beos, Kawasan Museum Bahari, Kawasan Jalan Tiang Bendera dan Roa Malaka, Kawasan Kampung Badan dan Jalan Kunir. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode kualitatif dengan mengumpulan data dengan survei primer dengan observasi lapangan dan survei sekunder yaitu dengan studi literatur. Hasil penelitian adalah bangunan-bangunan yang masih ada di jadikan suatu zona-zona obyek wisata budaya yang saling terkait dan sebuah upaya revitalisasi yang menyeluruh dengan meningkatkan kondisi saat ini sehingga revita/isasi dapat dilakukan terus-menerus dan menyeluruh. Kata Kunci : revitalisasi, kotatua, bangunan lama
PENDAHULUAN Kotatua Jakarta sebagai cikal bakal kota Jakarta, tiada hentinya dilakukan upaya pelestarian dan menjaga aset-aset budaya yang masih tersisa di Kotatua. Upaya revitalisasi menjadi prioritas dalam upaya menjaga aset-aset tersebut, bahkan beberapa tahun terakhir upaya tersebut sangat gencar dilakukan baik penelitian dan juga perencanaan Kotatua. Dengan banyaknya penelitian dan terbentuknya pedoman Kotatua maka diharapkan upaya revitalisasi dapat dimaksimalkan secara menyeluruh dan dapat mencegah hilangnya identitas sebuah kota karena perombakkan bangunan atau rusak dimakan usia. Upaya revitalisasi ini telah dilakukan untuk menghidupkan Kotatua Jakarta di antaranya di Kawasan Stasiun Kota, Kawasan Fatahillah, Kawasan Sunda Kelapa, Kawasan
AT - 106
Kali Besar Timur dan Barat. Hasil dari menghidupkan Kotatua Jakarta adalah bahwa kawasan tersebut menjadi obyek wisata yang sangat menarik, banyak pengunjung di kawasan tersebut khususnya Kawasan Fatahillah yang tidak hanya waktu liburan saja tetapi pada hari biasa juga banyak pengunjung. Hal ini menjadi salah satu nilai postitif dalam upaya revitalisasi Kotatua, dengan meningkatnya pengunjung di kawasan terebut. Di saat kehidupan Kotatua yang semakin meningkat dan revitalisasi kawasan yang selalu dilakukan tetapi upaya itu dilakukan terlihat setengah-setengah karena banyak bangunan yang cenderung rusak dan tidak ada tindakan untuk menyelamatkannya, hanya bangunanbangunan tertentu saja yang diperhatikan. Banyak dari peninggalan warisan budaya di Indonesia tidak terurus sama sekali oleh
Prakosa,KotatuaJakarta...
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Pemerintah daerahnya (UNSFIR, Badan PBB Untuk Indonesia, 2002) Belum optimalnya strategi pengurusan pemeliharaan kekayaan warisan budaya disebabkan rendahnya komitmen antar pemangku kepentingan yaitu pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, swasta dan masyarakat terhadap pengelolaan kekayaan warisan budaya, yang antara lain disebabkan oleh, kurangnya pemahaman, kreativitas, apresiasi, dan kesadaran arti pentingnya benda cagar budaya sebagai sarana bisnis, edukasi, rekreasi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Sementara itu, partisipasi masyarakat dalam pengurusan pemeliharaan kekayaan bangunan warisan budaya juga masih rendah (DKPPO, 2009). Tujuan meningkatkan revitalisasi secara menyeluruh di kawasan Kotatua, sebagai upaya untuk menghidupkan kawasan Kotatua secara menyeluruh, adalah (1) identifikasi bangunan di Kotatua Jakarta, (2) meningkatkan Citra Kawasan secara meyeluruh di setiap kawasan, dan (3) memaksimalkan potensi kawasan dan bangunan yang tersebar di Kotatua sebagai aset dan potensi obyek wisata budaya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam studi ini menggunakan metode kualitatif sehingga dihasilkan suatu gambaran yang utuh mengenai bangunan di Kotatua Jakarta, citra kawasan dan dapat memaksimalkan kawasan sebagai kawasan wisata budaya. Langkahlangkah penelitian yang dilakukan adalah: Pengumpulan Data Survei Primer dengan melakukan observasi lapangan yaitu (l) identifikasi bangunan yang masih ada di Kotatua Jakarta, yang dalam identifikasi dapat dikelompokkan menjadi Kawasan Fatahillah, Kawasan Kali
Prakosa,KotatuaJakarta...
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
Besar, Kawasan Taman Beos, Kawasan Museum Bahari, Kawasan Jalan Tiang Bendera dan Roa Malaka, Kawasan Kampung Badan dan Jalan Kunir, dan (2) identifikasi kondisi revitalisasi yang telah dilakukan sebelumnya disekitar Museum Fatahillah dan sekitar Kali Besar. Survei sekunder dengan melakukan studi pustaka yaitu pencarian literatur tentang: (l) pencarian literatur menyangkut tentang Sejarah perkembangan Kotatua Jakarta dan bangunan-bangunan yang masih ada hingga sekarang, dan (2) pencarian literatur tentang revitalisasi kotatua yang membahas tentang citra kawasan budaya dan pengembangan sebagai obyek wisata budaya. Analisis Analisis terdiri dari beberapa tahap, yaitu: (a) Tahap I, adalah mengolah data hasil survey dan hasil studi literatur terkait sejarah Kota tua berikut bangunan yang masih ada hingga sekarang dan juga kondisi kawasan saat ini yang telah dilakukan revitalisasi. Sehingga hasil olah data ini menjadi suatu informasi data yang dapat dijadikan bahan untuk dianalisis lebih lanjut, (b) Tahap II, hasil dari olah data tahap I maka hal yang dilakukan adalah memetakan bangunan yang potensi sebagai obyek wisata dan menjadi suatu hubungan wisata antara kawasan di Kotatua Jakarta, didapatkan suatu langkahlangkah selanjutnya agar upaya revitalisasi dapat lebih baik lagi, dan (c) Tahap III, dari hasil tahap II maka didaptkan suatu simpulan tentang bangunan-bangunan yang masih ada di jadikan suatu zona-zona obyek wisata budaya yang saling terkait, dan juga didapatkan suatu simpulan sebuah upaya revitalisasi yang menyeluruh dengan meningkatkan atau memperbaiki kondisi saat ini sehingga revitalisasi dapat dilakukan terus-menerus dan menyeluruh.
AT- 107
Proceeding PESAT(Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
Gambar 1.Pembagian Zona yang Terdapat Bangunan Tua di Kawasan Penelitian a. Kawasan FatahiIlah, b. Kawasan Taman Beos, c. Kawasan Kali Besar, d. Kawasan Museum Bahari, e. Kawasan Sekitar Jalan Roa Malaka, f. Kawasan Jalan Tiang Bendera, g. Kawasan Kampung Badan dan Jalan Kencur.
HASIL DAN PEMBAHASAN Kotatua Saat Ini Identifikasi Bangunan di Kotatua Bangunan yang diidentifikasi dalam kawasan penelitian untuk mempennudah da-
AT- 108
lam identifikasi dibagi menjadi beberapa zona dengan jumlah yang berbeda-beda. Maksud dalam pembagian ini adalah untuk mempennudah dalam melakukan identifikasi bangunan yang masih ada (Gambar I dan Tabel I).
Prakosa,KotatuaJakarta...
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
Tabel.l. Hasil Identifikasi Banl!unan Lama di Kotatua Jakarta
Museum Fatahillah, Museum Keramik, Museum Wayang, Kantor Pos, Cafe Batavia, Dasaad Musin Concern, Kantor Wilayah PT. Asuransi Jasa Indonesia (WEVA), Kantor Perniagaan Hindia Belanda, Gedung PT. Asuransi Jasindo, PT. Platoon (3 gedung), Gedung Balai Konservasi, Hotel Beverly Hill, Gedung PT. Kali Mas, Gedung Arsip Bank Mandiri, Ex Kantor Tjipta Niaga, Aneka Niaga, INKOPAD Kawasan Taman Beos
1. Arsi
2. 3.
Kali Besar Timur Bangunan hancur depan terminal, Gedung PT. lass Raharja, Bangunan no. 27 INKOPAD, Gedung Arsip Bank Pacific (kosong), Ex Kantor Tjipta Niaga, Ex. Kantor PT. Vico Indo, Kantor PengacaralLaw Office H. Djohan, Gedung PT. Sadar, Kantor Notaris PPAT, Museum Wayang (bag. Belakang), Ex. Bank Ekspor Impor (Bank Mandiri), PT. Pelayaran Bahtera Adhiguna, Gedung PT. Asuransi lass Raharja, Gedung PT. Kerta Niaga, Gedung PT. Banda Ghara Reksa, Perkumpulan Maha Bodhi, Gedung PT ESkaha, Gedung Kosong. Kali Besar Barat Bangunan No.1, PT. Telkom, STMIK Swadharma, ITC Perusahaan Perdagangan Indonesia, Bangunan Kosong 2 lantai, Bangunan Kosong 2 Lantai, Bangunan No. 34, Kantor Thosiba, PT. Wahana Andamari, PT. Samudra Indonesia, Bangunan No, 47- 48, Kantor. Gedung Singa Kuning, Gedung Asuransi Wahana Tata, Gedung Bentengm Toko Merah, Pitera Satria Prima, Kantor Pelayanan Pajak Tambora, Inkopad TNI AD, Bll, Athena Executive Club, Gedung Kosong, Law Firm H. Djohan Djauhary, RukanlRuko, RukanlRuko, RukanlRuko, RukanlRuko,Toko, Restoran, Restoran Padang,
Kawasan Museum Bahari
1.
Prakosa,KotatuaJakarta...
AT- 109
Proceeding PESAT(Psikologi, Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
1.
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
.
1.PT. IndeximAlpha, 2. PI.Motorjaya, 3. StasiunBarang,4,5,6. Gudang-gudang, 7. RumahCina, 8. Masalalu sebagaiGudangGandurn,9. TembokKota Sisi Timur
Kondisi Kawasan Revitalisasi Kotatua Jakarta Saat ini Bangunan lama di Jakarta, menunjukkan bahwa 75 % dari 170-an bangunan cagar budaya dari abad XVI hingga awal abad XX di kota lama Jakarta, sekitar stasiun kota, Museum Fatahillah, hingga pelabuhan Sunda Kelapa dalam keadaan rusak dan terancam hancur (Kompas, 2006, dalam Heidi, 20 II). Pada saat ini Kotatua Jakarta sebagai kawasan revitalisasi dan obyek pariwisata, telah mengalami perbaikan dan bangunan dan kawasan, sehingga menjadi andalan obyek pariwisata yang selalu hidup. Akan tetapi kondisi kawasan yang telah hidup tersebut dan ramai dengan pengunjung, jika kita amati pada saat ini ada sesuatu yang sangat urgen untuk perlu dilakukan penanganan secara menyeluruh dan pertimbangan skala prioritas yang perlu dipikirkan secara kritis, hal ini melihat dari kondisi bangunan dan lingkungan yang mengalami kerusakan bangunan atau sarana prasarana, alih pemanfaatan ruang yang tidak semestinya, sehingga menimbulkan permasalahan baru di kawasan Kotatua. Beberapa Bangunan dengan Kondisi Memprihatinkan PT. Asuransi Jasa Indonesia (WE VA) Kondisi bangunan ini sangat memprihatinkan karena dari tahun 2009 -2011
AT- 110
mengalami kerusakan pada bagian atap yang runtuh, tetapi bangunan tersebut dibiarkan hancur tanpa ada tindakan yang nyata, bahkan bangunan ini lokasinya di Kawasan Museum Fatahillah (Gambar 2). Gudang Bekas Gudang Rempah-Rempah Gudang ini berlokasi dibelakang Museum Bahari, kondisi bangunan ini juga sangat memprihatinkan dengan kondisi dikelilingi genangan air, tanpa ada penanganan dan memanfaatkan potensi pada bangunan tersebut (Gambar 3). Gudang Bekas Gudang Gandum dan Tembok Kota Gudang ini pada masa lalu difungsikan sebagai gudang gandum dan masih terdapat tembok kota pada masa Batavia. Kondisi saat ini sangat memprihatinkan dan tidak terawat, dimana fungsi saat ini adalah di lantai satu untuk memperbaikilbengkel truk, lantai dua sebagian dibiarkan kosong dan sebagian untuk istrirahatlkantor pekerja bengkel, lantai tiga sarna sekali tidak dimanfaatkan, kotor dan lantai kayu sudah banyak yan rapuh. Sementara di belakang gudang ini terdapat sisa-sisa dinding yang masih berdiri dan juga bagian tembok kota yang masih utuh walau kondisinya sudah sebagain hancur dan tidak terawatt(Gambar4).
Prakosa,KotatuaJakarta...
Proceeding PESA T (Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
Gambar 2. PT. AsuransiJasaIndonesia(WEV A) dari tahoo 2009 -2011 Dibiarkan Mengalami Kerusakan pada Bagian Atap.
Gambar 3. Kondisi Gudang Rempah-rempah dan Sekitarnya yang Dikelilingi Genangan Air.
Gambar 4. Kondisi Bangunan yang Dulunya Gudang Rempah-rempah, Tembok Kota, sisa-sisa Bangunan yang Masih Berdiri
Kondisi Sarana dan Prasarana Kawasan Revitalisasi Sirkulasi Kondisi sirkulasi pejalan kaki atau pedestrian, kendaraan yang tidak sebagai mana mestinya, terdapat beberapa bagian pedestrian yang cenderunglsering dilewati pengendara sepeda motor, hal ini disebabkan karena kondisi jalan raya yang macet sehingga banyak pengendara bermotor yang menggunakan jalur pedestrian, akses yang tidak jelas sehingga pengendara cenderung mencari/menggunakan jalur yang dekat (Gambar 5). Parkir, PKL, Kondisi Pedestrian Area parkir yang tidak jelas dan banyak area parkir yang berada menempel pada bangunan-bangunan tua, sehingga berdampak pada visual obyek bangunan yang terhalangi. Disamping itu juga keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan menempel bangunan tua, dan terkesan kotor
Prakosa,KotatuaJakarta...
dan semrawut, hal ini akan mempengaruhi citra kawasan. begitu juga material kawasan pedestrian yang sudah mengalami kerusakan, padahal penataan ini belum lama dilakukan dan saat ini sudah mengalami kerusakan. Pedestrian sebagai salah satu program revitalisasi Kotatua pada saat ini sudah banyak yang mengalami kerusakan dan dibiarkan rusak tanpa ada penanganan untuk perbaikan (Gambar 6). Kotatua Jakarta Perlu Revitalisasi Secara Menyeluruh Revitalisasi merupakan segala upaya menghidupkan kembali suatu tempat yang memiliki potensi dalam bentuk pusaka alam dan budaya, dimana upaya ini agar tempat tersebut dapat menjadi vitalitas kawasan bagi dari kegiatan sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, utilitas yang baik, pemugaran serta pengembangannya hingga terpenuhi upayaupaya pelestarian.
AT- 111
Proceeding PESAT(Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
Gambar 6. JalurPedestrianyang Sering Dilalui Kendaran Bermotor, dan Jalan Raya yang Ditutup.
Gambar 6. Jalur Pedestrian yang Sering Dilalui Kendaran Bermotor, dan Terdapat Jalan Raya yang Ditutup.
Beberapa atribut revitalisasi (Wibisono, Bambang H, 2006): (a) revitalisasi bukan sekedar perbaikan fisik atau polesan genit yang dipersiapkan sesaat dan dilaksanakan sesaat pula, (b) revitalisasi merupakan sebuah program berkelanjutan mulai tahap-tahap jangka pendek hingga jangka panjang, mulai dari ruang yang kecil hingga meluas, dan (c) revitalisasi terkait dengan upaya membangun dan menggalang kekuatan masyarakat lokal membentuk denyut kehidupan yang sehat yang mampu memberikan keuntungan sosialbudaya dan ekonomi bagi masyarakatnya. Pada umumnya kawasan urban yang direvitalisasi merupakan area yang cukup luas, sehingga tidak mungkin mengembangkan seluruh kawasan dalam waktu bersamaan. Karenanya strategi pentahapan menjadi krusial. Tahap awal atau proyek perintis umumnya dipilih di area yang paling mudah mengundang investasi dan area yang mampu merepresentasikan dengan kuat citra barn kawasan yang direvitalisasi (Kamil, 2006). Dari pengalaman beberapa kawasan di kota-kota besar di Asia yang berhasil di revitalisasi, sekurangnya terdapat 5 strategi pembangunan yang bisa dijadikan studi kasus dalam kesuksesannya merevitalisasi suatu
AT- 112
kawasan urban. Strategi-strategi ini antara lain (Kamil, M. Ridwan, 2006): (1) tersedianya inisiatif politik (political will) yang kuat dari pemerintah dalam mendorong percepatan proses revitalisasi ini, (2) dibentuknya satu badan pengelola kawasan yang akan direvitalisasi dimana anggotanya terdiri dari para pemangku kepentingan (stake holders) di kawasan tersebut, (3) memiliki satu strategi identitas ekonomi (district economic identity) yang unik dan kompetitif untuk bisa bersaing dengan kawasan-kawasan urban lainnya, (4) memiliki konsep pengembangan kawasan campuran (mixed-use) yang terpadu dan terintegrasi (integrated developpment), dan (5) memiliki strategi pentahapan (phasing strategy) yang pragmatis. Proses revitalisasi dimulai di area yang paling cepat dan mampu merepresentasikan wajah barn kawasan tersebut. Pengembangan revitalisasi di kawasan Kotatua Jakarta perlu dilakukan secara berkelanjutan tidak hanya terpusat di salah satu wilayah saja, dimana di kawasan kotatua bangunan-bangunan yang ada tersebar di beberapa zona-zona. Seperti kawasan Sunda Kelapa yang telah mengalami pergeseran image kawasan tetapi memiliki potensi yang
Prakosa,KotatuaJakarta...
Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
masih dapat dikembangkan menjadi kawasan budaya heritage yang mendukung kegiatan wisata, kondisi ini terlihat dari beberapa potensi yang dimiliki yaitu terdapatnya delapan situs bangunan kuno (Anugerah, A. D., Antariksa, Suharso, TW, 2010). Kawasan yang telah dilakukan revitalisasi adalah sekitar kawasan Taman Beos, Kawasan Museum Fatahillah, Museum Bahari, Meuseum dan Menara Syahbadar, Kawasan Kali Besar, cafe Galangan dan Restoran Padang. Untuk upaya revitalisasi yang menyeluruh hal yang perlu dilakukan adalah: (1) pengembangan kawasan revitalisasi di Kotatua Jakarta yang berkelanjutan yaitu mengembangankan wilayah revitalisasi ke beberapa titik zona sekitar area yang telah dilakukan revitalisasi dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata budaya, lihat Gambar 7 area-area tersebut di antaranya: (a) area bangunan bekas gudang rempah-rempah, (b) area bangunan bekas Gudang Gandm dan Tembok kota, (c) kawasan jalang Tiang Bendera dan Roa Malaka, dan (d) Kawasan Stasiun Barang, Kampung Badan dan Jalan Kencur. (2) perbaikan-perbaikan bangunan dan sarana prasaran yang ada di dalam kawasan revitalisasi yang mengalami kerusakan
Kawasan yang telah di revitalisasi
Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559
atau butuh percepatan dalam penanganan harus sesegera mungkin untuk dilakukan perbaikan sehingga tidak terjadi kerusakan atau hancurnya bangunan ataupun sarana yang telah dilakukan sebelumnya, (3) perbaikan dan merencanakan akses-akses yang jelas atar titik pusat pengembangan perlu dilakukan, sehingga pencapaian pengunjung akan lebih mudah. Akses tersebut dapat berupa pedestrian untuk pejalan kaki dan desain hams diupayakan pengendara motor tidak dapat melewati area tersebut lihat Gambar 7, (4) penyediaan kantong-kantong parkir yang tidak memanfaatkan badan atau sisi bangunan tua sehingga tidak menggangu keberadaan bangunan tersebut bahkan untuk menghindari terjadinya kerusakan bangunan tua, (5) penataan kembali pedagang kaki lima agar tidak memanfaatkan sisi bangunan untuk berjualan, dan tidak terkesan kumuh dan semrawut, dan (6) tindakan dan program yang tegas dari pihak pemerintah untuk memelihara, mengatur dan mengembangkan kawasan Kotatua sebagai kawasan heritage dan juga sebagai kawasan wisata budaya, dan juga adanya kerjasama dengan berbagai pihak yang konsen ke kawasan Kotatua.
Titik-titik pusat pengembangan
Kawasan belum/tidak direvitalisasi Pengembangan Revitalisasi secara
ยท
Menyeluruh
Pencapaian ke titik pusat ......Arah pengembangan
Gambar 7. Pengembangan Kawasan Revitalisasi ke Beberapa Pusat yang Dapat Dikembangkan dan Jalur Pencapaian ke Titik Pusat Pengembangan sebagai Wisata Budaya
Prakosa,KotatuaJakarta...
AT- 113
Proceeding PESA T (Psikologi, Ekonomi,Sastra,Arsitektur& Sipil) Universitas Gunadarma - Depok18- 19Oktober2011
SIMPULAN Revitalis'asidi KotatuaJakartadibutuhkan prosesyang bertahapdan terus menerus selalu dilakukan secaramenyeluruh.Hal ini untuk selalumenjagakeberadaanwarisanbudaya yang tersebar dibeberapa area dan belum secarakeseluruhandimanfaatkansebagai potensi kawasan yang seharusnyameningkatkan vitalitas sebuah kawasan. Hal yang perlu dilakukanadalah: (1) revitalisasi berkelanjutandengantidak hanya mengembangkandalarnsatupusattertentusajatetapi mulai mengembangkanke area/titik usat lain sehinggavitalitas kawasanlain dapat meningkat dan tidak cenderung diabaikan dan hilang, rusak atau hancur, (2) perbaikan-perbaiakan pada bangunan tua dan sarana prasarana yang mengalami kerusakan, (3) menghubungkan tiap titik pengembangan sebagai jalur wisata dengan membuat jalur sirkulasi berupa pedestrian yang aman dan nyarnan dan hindari desai yang dapat dilalui oleh pengendara bermotor, (4) meningkatnya pedagang kaki lima (PKL) perlu adanya penataan kembali sehingga tidak menganggu keberadaan bangunan tua dan citra kawasan, begitu juga penyedianan kantong-kantong parkir di area yang tidak memanfaatkan sisi bangunan tua, dan (5) kerjasama pemerintah dan pihakpihak terkait untuk menangani Kotatua Jakrta secara serius dan berkelanjutan. DAFTAR PUSTAKA Anugerah, A., D.,Antariksa, Suharso, T.,W, 20 I0, "Pelestarian Bangunan Dan Lingkungan Kawasan Sunda Kelapa Jakarta", Arsitektur e-Journal, Volume 3 No.1, Maret 2010, http://antariksae-
AT-114
Vol. 4 Oktober 2011
ISSN:1858-2559
journal.blogspot.com/, di akses 26 july 2011 Dinas Tata Bangunan dan Pemugaran, DKI Jakarta, "Memberikan Masa Depan bagi Masa Lalu; Bangunan Penerima Peghargaan Sadar Pemugaran Tahun 1993 dan 1996", DKI Jakarta Haris, Tawalinuddin, 2007, " Kota dan Masyarakat Jakarta dari Kota Tradisional ke Kota Kolonial (Abad XVI - XVIII), Wedatama Widya Sastra, Jakarta Heldil, 2011, "Model-Bisnis Pemeliharaan Bangunan Bersejarah Warisan Budaya (Bagian I)", Faculty of Geoinformation Engineering & Real Estate, Universiti Teknologi Malaysia, http://visualheritageb log.blogspot.com/20 11/02/model-bisnis-pemeliharaanbangunan.html, 26 juli 2011 Jakarta Culture & Heritage, 2007, Sejarah dan Guidelines Kotatua, Dinas Kebudayaan dan Permuseuman DKI Jakarta Kamil, M. Ridwan, 2006, "Strategi Revitalisasi Kawasan Urban dalam Konteks Ekonomi Global di Kota-kota Besar di Asia". Makalah seminar "Revitalisasi: Arti Baru bagi Masa Lalu" Universitas Gunadarma Priatmodjo, Danang, 2006, "Kota Tua Jakarta: Hari-Hari Menanti Revitalisasi", Seminar Revitalisasi: Arti Baru bagi Masa Lalu, Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma. Wibisono, Bambang Hari, 2006, Pendekatan Teoritis Dan Konseptual Revitalisasi Kawasan dan Bangunan, Makalah seminar "Revitalisasi: Arti Baru bagi Masa Lalu" Universitas Gunadarma
Prakosa,KotatuaJakarta...