Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Laut, Kota Baru, Tanah Bumbu, dan Banjar. Di provinsi Nusa Tenggara Timur tersebar di 11 kabupaten/kota, yaitu kabupaten : Alor, Sumba Barat, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara, Lembata, Mangga-
Wilayah lokasi Pamsimas
Selatan; dan kota : Pasaman, Sawahlunto, Payakumbuh, Padang.
rai, Manggarai Barat, Sikka, Rote Ndao, Kupang, dan kota Kupang.
Provinsi Riau tersebar di 6 kabupaten : Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, dan Bengkalis.
paten, yaitu : Mamuju, Mamuju Utara, dan Ma-
Untuk provinsi Sulawesi Barat tersebar di 3 kabujene.
Provinsi Sumatera Selatan tersebar di 8 kabupaten : OKI, OKU Timur, OKU Selatan, Musi Rawas, Musi Banyuasin, Lahat, Muara Enim, Ogan Ilir.
Provinsi Sulawesi Tengah tersebar di 7 kabupaten, yaitu : Donggala, Tojo Una-Una, Poso, Buol, Mo-
Provinsi Banten ada di 2 kabupaten, yaitu Serang dan Lebak.
Untuk provinsi Sulawesi Selatan tersebar di 8 kabupaten/kota, yaitu kabupaten : Pinrang, Bulu-
Provinsi Jawa Barat tersebar di 5 kabupaten : Tasikmalaya, Sumedang, Garut, Subang dan Kuningan.
rowali, Banggai Kepulauan, dan Parigi Moutong.
kumba, Wajo, Gowa, Tana Toraja, Sidrap, dan kota Makasar dan kota Palopo. Provinsi Gorontalo di 3 lokasi kabupaten, yaitu : Gorontalo, Pahuwato, dan Boalemo.
Untuk provinsi Jawa Tengah tersebar di 30 kabupaten/kota, yaitu kabupaten : Kudus, Pekalongan, Kebumen, Batang, Purbalingga, Brebes, Pemalang, Cilacap, Wonosobo, Klaten, Banyumas, Sragen, Banjarnegara, Boyolali, Kendal, Wonogiri, Purworejo, Magelang, Tegal, Temanggung, Rembang, Blora, Pati, Sukoharjo, Grobogan, Demak, Karanganyar, Semarang; dan kota : Semarang, Pekalongan. Lokasi Pamsimas di Kalimantan Selatan tersebar di 8 kabupaten : Barito Kuala, Hulu Sungai Utara, Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Dan sisanya ada di 4 kabupaten/kota yang tersebar di 3 provinsi, yaitu kabupaten Maluku Tengah di provinsi Maluku, Kota Tidore Kepulauan dan kabupaten Halmahera Barat di provinsi Maluku Utara, dan kabupaten Manokwari di Irian Jaya Barat. Secara nasional Pamsimas menargetkan sebanyak 5.000 desa maupun kelurahan, dengan cakupan layanan tidak kurang dari 6 – 10 juta penduduk.
31
LOKASI PROGRAM PAMSIMAS DI INDONESIA
Kondisi Alam Provinsi NTT
Siapa Saja yang Terlibat dalam Kegiatan ini ?
Siapa Saja yang Terlibat dalam Kegiatan ini ?
M
ewujudkan kehidupan masyarakat yang sehat dengan air minum yang berkualitas tidak mungkin
hanya diemban oleh salah satu sektor saja, misalnya Departemen Kesehatan atau Departemen Pekerjaan Umum. Ini menjadi tanggung jawab banyak pihak, bukan hanya pemerintah saja baik pusat sampai daerah tetapi juga anggota masyarakat.
Masyarakat Kelurahan Delingan Kab. Karanganyar Jawa Tengah – laki-laki, perempuan, kaya-miskin – bergotong royong menggali dan menanam pipa saluran air pada program Pamsimas
36
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
Sadar akan tugas berat yang meski dipikul dalam rangka percepatan pelayanan pada sektor air
nempatkan masyarakat sebagai mitra utama (pelaku utama kegiatan) di lapangan; mulai dari
minum, sanitasi dan untuk mencapai sasaran MDG di tahun 2015; pemerintah melalui Departemen
identifikasi masalah dan analisa situasi secara partisipatif, perencanaan partisipatif, pelaksanaan
Pekerjaan Umum membuat regulasi berupa Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
kegiatan, monitoring kesinambungan partisipatif, dan pengelolaan sarana air minum dan sanitasi.
Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM)
Masyarakat melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) selanjutnya membentuk Satuan Pelaksana (Satlak) Program Pamsimas di tingkat
sebagai penjabaran PP 16 Tahun 2005. Pada dasarnya kebijakan dan strategi ini mengatur tentang pengembangan SPAM di perkotaan dan perdesaan, baik di lingkungan Departemen, Lembaga
Pemerintah
Non
desa sebagai pelaksana teknis kegiatan.
Departemen,
Pemerintah Daerah, maupun bagi masyarakat dan dunia usaha.
Masyarakat Kelurahan Delingan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, laki-laki, perempuan, kaya-miskin, gotong royong bahu membahu dalam program Pamsimas
Program Pamsimas merupakan wujud nyata penjabaran kebijakan di atas. Pamsimas merupakan perwujudan kemitraan antara departemen, lembaga pemerintah non departemen, pemerintah daerah dan masyarakat serta melibatkan lembaga internasional sebagai pendukung dana kegiatan (Bank Dunia). Pamsimas dilaksanakan secara lintas sektor dan lintas program dari pusat sampai daerah, yang dalam pelaksanaannya berbasis masyarakat. Program Pamsimas melibatkan Bappenas sebagai koordinator nasional, Departemen Pekerjaan Umum cq. Dirjen Cipta Karya bertindak sebagai Executing Agency, dengan dibantu beberapa Implementing Agency; yaitu Departemen Kesehatan cq. Ditjen. Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Departemen Dalam Negeri cq. Ditjen. Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda) dan Ditjen. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD),
Departemen Pendidikan
Nasional cq. Ditjen Ditjen. Pendidikan Dasar dan Menengah, dan Departemen Keuangan cq. Ditjen Perbendaharaan. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan swasta turut ambil bagian terutama sebagai mitra dalam memberikan bantuan teknis dan pendampingan untuk memfasilitasi masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan. Pamsimas mePenyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
37
Kapan Dilaksanakan ?
B
elajar dari pengalaman program sejenis sebelumnya, Pamsimas dirancang di banyak daerah dan dilakukan
secara serentak. Pamsimas, atau dikenal dengan Third Water Supply and Sanitation for Low Income Communities (WSLIC3), merupakan kelanjutan program WSLIC-2 maupun WSSLIC, yang juga pendanaannya didukung oleh bank dunia. Pelaksanaan program Pamsimas diawali dengan penandatanganan agreement antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia selaku penyedia dana yang dilakukan pada tanggal 27 Oktober 2007. Pamsimas efektif dijalankan sejak 6 Juni 2008 melalui persiapan pelaksanaan kegiatan berupa rekruitmen fasilitator dan konsultan pendamping. Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Selatan merupakan pionir dalam mengawali kegiatan Pamsimas di daerah. Program Pamsimas akan berakhir pada tahun 2013. Sedangkan WSLIC-2 (The Second Water and Sanitation for Low Income Communities) kegiatannya dimulai tahun 2000 dan akan berakhir pada tahun 2009 ini. WSLIC-2 meliputi daerah kerja di 8 provinsi, 37 kabupaten., dan menjangkau sekitar 2.350 desa. Provinsi yang merupakan daerah kerja WSLIC-2 meliputi : Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka-Belitung, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. WSSLIC (Water Supply and Sanitation for Low Income Communities) dilaksanakan pada tahun 1993 – 1999. Wilayah kerja WSSLIC meliputi 6 provinsi (Jawa Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Nusa Tenggara Timur), 39 kabupaten dan sekitar 2.026 desa.
WSSLIC
WSLIC 2
Tahun 1993 - 1999 6 Provinsi 39 Kabupaten 2.026 Desa
Tahun 2000 - 2009 8 Provinsi 37 Kabupaten 2.350 Desa
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PAMSIMAS Tahun 2008 - 2013 15 Provinsi 110 Kabupaten 5.000 Desa/Kelurahan 39