PROFIL KABUPATEN / KOTA
KOTA MADIUN JAWA TIMUR
KOTA MADIUN ADMINISTRASI Gambaran Umum Wilayah Kota Madiun yang merupakan ibukota Madiun, Jawa Timur ini memiliki wilayah seluas 33,23 km² dengan jumlah penduduk sebanyak 192.807 jiwa (sensus Penduduk 2000). Kota Madiun merupakan kota transit pada jalur selatan yang menghubungkan kota-kota di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat seperti Surabaya, Jombang, Madiun, Solo, Jogjakarta sampai DKI Jakarta, sehingga kota Madiun sangat cocok dan menarik untuk mengembangkan sektor indsutri, perdagangan, jasa maupun angkutan. Hal ini tampak dari keberadaan sarana dan prasarana di kota Madiun sehingga dapat melayani kepentingan dalam skala regional dan nasional seperti pendidikan, kesehatan serta komoditi hasil produksi industri. Salah satu sarana yang mendukung peranan perekonomian dalam skala regional adalah jaringan jalan yang kondisinya sangat baik untuk menghubungkan kota Madiun, dengan daerah di luar Kota Madiun yaitu Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Jombang, Ngawi dan Kediri. Profil Wilayah Secara astronomis terletak di antara 111º29’45”-111º33’30” Bujur Timur dan 7º35’45”7º40’ Lintang Selatan. Adapun batas-batas administrasinya adalah sebagai berikut : Batas wilayah utara : Kecamatan Sawahan dan Kecamatan Madiun Batas wilayah timur : Kecamatan Wungu Batas wilayah selatan : Kecamatan Geger Batas wilayah barat : Kecamatan Jiwan Wilayah Kota Madiun terletak di lembah Sungai Madiun yaitu sekitar 30 km di sebelah selatan pertemuan antara sungai Madiun dengan Sungai Bengawan Solo dan berada pada ketinggian rata-rata 65 m diatas permukaan laut. Perbedaan ketinggian antara bagian wilayah yang satu dengan wilayah yang lainnya sangat kecil dengan kemiringan rata-rata 0-2% atau dapat dikatakan relatif datar. Oleh karenanya, kondisi seperti itu merupakan potensi besar untuk pengembangan fisik kota.
Struktur geologi Kota Madiun sebagian besar termasuk jenis alluvium sedangkan jenis tanahnya termasuk alluvial yang mempunyai kadar mineral dan organisme yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan jenis tanah tersebut merupakan campuran dari tanah liat dengan pasir halus yang berwarna hitam kelabu dengan daya penahan air yagn cukup baik dan dapat menyerap air.. Kota Madiun secara fisik dibagi oleh sungai Madiun yang membujur dari arah utaraselatan, menjadi dua bagian.Selain itu terdapat pula anak-anak Sungan Madiun yaitu Sungai Catur dan Sungai Sono yang merupakan saluran irigasi lahan pertanian di wilayah kota. Untuk sumber air yang ada yaitu sumber air dangkal dengan kedalaman sekitar 8 meter dari muka air tanah, sedangkan sumber air artesis terdapat pada kedalaman kurang lebih 90 meter. Kota Madiun beriklim tropis dengan temperatur harian rata-rata 24-32ºC dan mempunyai curah hujan rata-rata pertahun sekitar 100 hari dan besarnya curah hujan 2000 mm pertahun. Pada umumnya dalam setahu terjadi 4-5 bulan kering dan 2-3 bulan lembah serta 5-6 bulan basah. Arah mata angin di Kota Madiun dari arah selatan ke utara rata-rata 78%. Kota Madiun merupakan daerah urban sehingga dominasi penggunaan tanahnya adalah untuk kawasan terbangun yang tediri dari perumahan, fasilitas umum dan linnya. Luas kawasan terbangun ini pada tahun 2000 mencapai 55% dari luas keseluruhan atau sekitar 1.860,323 ha. Kota Madiun ini terdiri dari 3 kecamatan yaitu Manguharjo, Taman,dan Kartoharjo dan 27 kabupaten. Tabel. LUAS WILAYAH DAN JUMLAH PENDUDUK KOTA MADIUN, 2002 NO KECAMATAN LUAS PENDUDUK JUMLAH KEPADATAN 1. Manguharjo 10,04 59,703 5,946 2. Taman 12,46 79,301 6,364 3. Kartoharjo 10,73 49,340 4,598 Total 33,23 188,344 5,668 Sumber: Litbang KOMPAS diolah dari Badan Pusat Statistik Kota Madiun, 2002
PENDUDUK No. 1. 2.. 3.
1. 2. 3. 4. 5.
JUMLAH, PERKEMBANGAN, KEPADATAN PENDUDUK Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Penduduk Kepadatan/km² Manguharjo 10.04 50.318 5.963 Taman 12.46 67.254 6.415 Kartoharjo 10.73 46.384 4.654 Jumlah 33.23 163.956 17.032
Tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun : Tingkat Kepadatan penduduk : Jumlah KK : Sektor andalan/potensi daerah : Mata pencaharian Pegawai Negeri/TNI : pegawai perusahaan swasta : pedagang/pengusaha : petani/peternak :
Sex Ratio 94.22 91.64 91.37 277.23
0.49% 12.06 50.168 KK Industri makanan 13.168(jiwa) 20.586(jiwa) 5.723 (jiwa) 1.921(jiwa)
lainnya 1.030(jiwa)
(penggalian,listrik,konstruksi,angkutan,pensiunan)
:
EKONOMI Kondisi Perekonomian Daerah Di Kota Madiun terdapat satu perusahan yang menjadi urat nadi industri Kota Madiun sekaligus penggerak utama roda ekonomi wilayah ini. Perusahan tersebut adalah PT Industri Kereta Api (PT INKA) yang bergerak di bidang pembuatan alat transportasi kereta api dan kelengkapannya. PT INKA adalah produsen kereta api satu-satunya di Indonesia yang berstatus BUMN yang terbesar baik dari segi investasi maupun jumlah tenaga kerja diantara enam industri besar di kota ini. Industri keret api yang berdiri tahun 1981 ini tidak hanay menghasilkan produk untuk pasaran dalam negeri, melainkan juga untuk tujuan ekspor ke Malaysia dan Thailand. Kapasitas produksi per tahun menghasilkan di antaranya 300 gerbong barang, 60 kereta penumpang, 40 KRD dan KRL. Tahun 2001, industri barang dari logam menyumbang 60,3% dari total nilai industri sebesar Rp 219,1 milyar, atau 17% dari total kegiatn ekonomi yang besarnya Rp 788,4 milyar. Sumbangan ini didominasi oleh PT INKA sebagai satu-satunya perusahaan besar yang bergerak di bidang pengolahan logam barang. Industri lain yang menjadi ciri khas Kota Madiun adalah industri makanan (home industry) seperti bumbu pecel, kerupuk lempeng, dan brem. Begitu identiknya Madiun dengan makanan khas ini sampai-sampai Madiun dikenal dengan sebutan Kota Brem dan pecel Madiun terkenal hingga ke luar kota. Selain industri, kontributor lain yang tak kalah penting dalam menggerakkan ekonomi Kota Madiun adalah subsektor perdagangan, Maraknya perdaangan ditandai dengan meningkatnya jumlah Tanda Daftar Perusahaan (TDP) maupun SIUP, khususnya perusahaan kecil yang dikeluarkan oleh Disperindag Kota Madiun. Keuangan Daerah Nilai PDRB didapatkan dari 9 sektor perekonomian utama yang ada pada Kota Madiunyaitu sektor: 1. Pertanian 2. Pertambangan dan Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas, dan Air Bersih 5. Konstruksi 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa-jasa Tabel. DISTRIBUSI PERSENTASE KEGIATAN EKONOMI 2001 NO BIDANG JUMLAH (%) 1 Perdagangan, Hotel, dan Restoran 19,15% 2 Bangunan 13,83% 3 Listrik Gas, dan Air Bersih 1,60% 4 Pengangkutan dan Komunikasi 12,38% 5 Keuangan 10,48% 6 Jasa – jasa 12,21% 7 Pertanian 2,53% 8 Industri Pengolahan 27,79%
9
Pertambangan dan Penggalian
0,04%
Sumber: BPS Kota Madiun, 2002
No. 1. 2.
PDRB PRKAPITA KOTA MADIUN PDRB Perkapita (Rp) 2000 Atas dasar harga berlaku 1.584.867 Atas dasar harga konstan 507.954.43
FASILITAS UMUM DAN SOSIAL Fasilitas Pendidikan No. 1. 2. 3.
Fasilitas SD/sederajar SLTP/sederajat SMU/sederajat
Jumlah 144 unit 29 unit 32 unit
Keterangan Jumlah ruang belajar 760 buah Jumlah ruang belajar 127 buah Jumlah ruang belajar 116 buah
Fasilitas Kesehatan Kota Kediri memiliki rumah sakit berjumlah 3 unit dengan jumlah tempat tidur 153 buah.
PRASARANA DAN SARANA PERMUKIMAN Komponen Air Bersih No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
KAPASITAS TERPASANG (L/DET) TIAP BANGUNAN PRODUKSI Bangunan Produksi Kapasitas Terpasang (l/det) Kapasitas Produksi (l/det) Ngrowo 230 122 Kapuas 35 22 Perumnas I dan II 7.8 dan 60 6 dan 30 P2AT 25 17 Winongo 17 10 Mojorejo 30 17 Total 404.4 225
1. Kapasitas sumber air baku (l/det) Mata air : Sumur dalam : 2. Jumlah SR : Terpasang (unit) : Aktif : 3. Jumlah HU : Terpasang (unit) : Aktif : 4. Jumlah mobil tangki yang aktif (unit) : 5. Jumlah rata-rata jiwa per Sambungan Rumah (jiwa/SR) : 6. Jumlah rata-rata jiwa per Hidran Umum (jiwa/HU): 7. Tingkat Pelayanan Air Minum penduduk (%) : 8. Tingkat cakupan penduduk (jiwa) : 9. Tingkat konsumsi air minum (l/or/hari) : 10. Volume air terjual (m³/tahun) : 11. Volume air terdistribusi (m³/tahun) : 12. Tingkat kehilangan air (%) :
225 24.467 24.467 1 unit 5 jiwa/SR 40 jiwa/HU 63,89 % 123.035 jiwa 126.7 l/or/hari 5.857.457 8.235.149 28,87%
13. Kapasitas idle (l/det) : 14. Jumlah calon palanggan/daftar tunggu : 15. Tingkat efisiensi penagihan (%) : 16. Tarif dasar air minum (Rp/m³) : 17. Waktu mulai berlaku tarif air minum (tgl/bl/thn) : 18. Rata-rata pendapatan/bulan tahun 2001 (Rp/bulan) : 19. Jumlah biaya OP tahun 2001 (Rp/bulan) : 20. Jumlah pegawai : 21. Jumlah pinjaman SLA (Rp) : RPD (Rp) : 22. Jumlah cicilan hutang SLA (Rp/tahun) : RPD (Rp/tahun) : 23. Jangka waktu pinjaman SLA : 24. Jangka waktu pinjaman RPD :
2.000 83 % 560 27 Juli 2001 343.509.935,336.584.164,143 orang -
Komponen Pengolahan Sampah 1. Teknis Operasional a. Rata-rata timbunan sampah kota (m³/hari) : 460.60 b. Volume rata-rata sampah yang telah dikelola (m³/hari) : 258.75 2. Sarana Pengumpul Sampah a. Gerobak sampah (unit) : 175.50 unit b. Becak sampah (unit) : 3. Sarana Pemindah Sampah a. Tranfer Depo (unit) : 5 unit b. Container/landasan container (unit) : 4. Sarana Pengangkut Sampah a. Dump truck (unit) : 2 unit b. Arm Roll Truck (unit) : 9 unit 5. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah a. Data umum TPA Nama/Lokasi : Luas (Ha) : Sistem Pengolahan : Status tanah : Jarak ke permukiman terdekat (km) : b. Peralatan di TPA Back Hoe (unit) : 2 unit Buldozer (unit) : Loader (unit) : 6. Jarak dari pusat ke TPA (km) : 4 km 7. Organisasi dan Manajemen 1. Organisasi pengelola IPLT : a. Nama unit : b. Dasar pembentukan pengelola : c. Jumlah personil : 2. Organisasi Pemungutan Retribusi a. Nama unit : b. Dasar pembentukan pengelola : 3. Pembiayaan a. Biaya pengelolaan sampah (Rp/bulan) : untuk T A 2002 Rp b. Penerimaan retribusi sampah (Rp/bulan) : untuk T A 2002 Rp Komponen Sanitasi dan Limbah Cair
A. Pengelolaan Setempat (On Site System) 1. Fasilitas on site a. Tangki septik (unit) : b. Cubluk (unit) : c. Jumlah penduduk yang terlayani (jiwa) : 2. Fasilitas Komunal a. MCK (unit) : b. Tangki septik komunal (unit) : c. Jumlah penduduk terlayani : 3. Pengangkutan a. Truk tinja : Total (unit) : Baik (unit) : Rusak (unit) : b. Tarif penyedotan tinja (Rp/kali) : 4. Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) a. Nama/lokasi : b. Kapasitas pengolahan (m³/hari) : B. Organisasi dan Manajemen i. Organisasi pengelola IPLT : a. Nama unit : b. Dasar pembentukan pengelola : c. Jumlah personil : 2. Organisasi Pemungutan Retribusi a. Nama unit : b. Dasar pembentukan pengelola : C. Pembiayaan a. Pengangkutan (Rp/bulan) : b. IPLT (Rp/bulan) : Komponen Drainase 1. Nama Pengelola : 2. Panjang Saluran a. Saluran tersier : b. Saluran sekunder : c. Saluran primer : 3. Daerah Genangan a. Luas (Ha) : b. Tinggi (cm) : c. Lama (jam) :
-
-
-
Sub Dinas Cipta Karya Kota Madiun -
Komponen Jalan TABEL. PANJANG JALAN MENURUT JENIS PERMUKAAN, KONDISI DAN KELAS JALAN (KM) KOTA MADIUN 2000 Uraian Jalan Negara Jalan Propinsi Jalan Kota I. Jenis Permukaan a. Diaspal 10,420 6,904 288,617 b. Kerikil c. Tanah 18,423 d. Tidak dirinci II Kondisi Jalan a. Baik 10,420 6,904 171,325 b. Sedang 86,030 c. Rusak 9,262 d. Rusak berat III. Kelas Jalan 16,514 6,904 10,420 a. Kelas I 16,321 b. Kelas II 48,726 c. Kelas III 71,287 d. Kelas IV 113,769 e. Kelas V f. Tidak dirinci