PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS)
Valentina Stefany Muljono
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga
Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya waktu, sebuah perusahaan sering kali mengalami kesulitan ketika perusahaan itu semakin berkembang. Kondisi demikian menuntut agar setiap karyawan memiliki tugas yang terstandar dan tidak saling lempar tanggung jawab yang membuat kegiatan operasional perusahaan berjalan lambat. Dengan demikian, sistem informasi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam sistem informasi akuntansi terdapat 5 (lima) siklus transaksi, dua dari lima siklus tersebut adalah siklus pendapatan dan pengeluaran. Siklus pendapatan ini terdiri dari penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan, pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan, penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas (Krismiaji 2002:269). Siklus pengeluaran ini terdiri dari pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang, dan pengeluaran kas (Krismiaji 2002:319).
1
Toko Shinta adalah salah satu perusahaan dagang yang berkembang pesat. Toko Shinta merupakan bentuk usaha yang bergerak di bidang dagang yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga seperti sprey, bedcover, korden, pakaian, tas dan kain. Pemasaran produk langsung kepada pelanggan. Aktivitas operasional di Toko Shinta pada alir dokumen dilakukan secara manual dan juga semakin banyaknya transaksi yang ada sehingga aktivitas operasional di Toko Shinta masih sangat terbatas dan membutuhkan pengontrolan terhadap dokumen-dokumen yang ada. Alir dokumen di Toko Shinta yaitu dokumen permintaan pesanan, penjualan produk, pembelian barang, dan pengontrolan barang. Dalam
proses
pencatatan
pendapatan
dan
pengeluaran
secara
komputerisasi maka diperlukan perancangan database yang baik. Database ini digunakan untuk menyimpan semua data yang berkaitan dengan proses transaksi yang dilakukan oleh Toko Shinta yang dapat menghasilkan informasi yang baik dan berguna untuk pengelolaan perusahaan. Pencatatan yang dilakukan belum dilakukan dengan aplikasi program tertentu yang mendukung yang dapat memungkinkan terjadinya kesalahan pada aktivitas tersebut. Untuk itu Toko Shinta memerlukan rancangan database dalam pencatatan siklus pendapatan dan pengeluaran. Database yang dapat diterapkan dalam Toko Shinta adalah dengan menggunakan Microsoft Access 2007. Penelitian ini berfokuskan pada perancangan dua siklus transaksi, dikarenakan dua siklus tersebut merupakan aktivitas utama yang mendukung jalannya aktivitas operasi suatu perusahaan tersebut dan karena peneliti tertarik 2
untuk melihat aktivitas operasional yang dijalankan oleh perusahaan dalam penggunaan sistem informasi manual, memperkenalkan perancangan sistem berbasis terkomputerisasi. Pentingnya perancangan database supaya memudahkan dalam kegiatan aktivitas dan mengurangi risiko kesalahan yang terdapat dalam siklus pendapatan dan pengeluaran, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian hanya berfokus pada perancangan database siklus pendapatan dan pengeluaran. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas masalah yang terjadi adalah bahwa siklus pendapatan dan pengeluaran pada Toko Shinta membutuhkan perancangan database sehingga masing-masing bagian dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal dan aktivitas-aktivitas operasional pada Toko Shinta menjadi lancar.
Persoalan Penelitian Berdasarkan
latar
belakang
masalah
dan
masalah
penelitian,
dapat
diidentifikasikan persoalan penelitian adalah bagaimana perancangan database dengan mengunakan Microsoft Access 2007 berkaitan dengan siklus pendapatan dan pengeluaran Toko Shinta?
3
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk membuat rancangan database pada siklus pendapatan dan pengeluaran Toko Shinta dengan menggunakan Microsoft Access 2007. Sehingga Sistem Keuangan Toko Shinta memiliki pedoman operasional yang digunakan untuk memastikan semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh anggota-anggota organisasi berjalan secara efektif, konsisten, standar dan sistematis.
Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1.
Bagi Toko Shinta: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan-masukan serta memberikan proses pencatatan yang efektif dan efisien.
2.
Bagi Penulis: hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam perancangan database dan tentang Microsoft Access 2007.
Batasan Penelitian Di dalam penelitian ini informasi yang didapat peneliti terkait siklus pendapatan dan siklus pengeluaran hanya untuk barang dagang saja, bahan pembantu tidak termasuk didalamnya. 4
Kajian Teori Perancangan Perancangan adalah sebuah proses penterjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan (Mulyadi, 2001:51). Perancangan merupakan tahapan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu aplikasi (Jogiyanto, 2002).
Database Menurut Romney dan Steinbart (2006:95) database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Menurut Krimiaji (2002:94) database adalah kumpulan file-file yang membentuk satuan data yang besar.
Tahap-tahap Perancangan Database Menurut Krismiaji (2002:142) perancangan sebuah database pada dasarnya melibatkan enam tahap yang bersifat repetitif (berulang). Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:
5
1.
Perencanaan (Planning) Tahap pertama dalam merancang sebuah database adalah membuat perencanaan
untuk
menentukan
kebutuhan
dan
kelayakan
perancangan sistem database yang baru. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah sistem yang diusulkan secara teknologi dan secara ekonomi layak atau tidak. Jika layak, maka proyek harus dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu penetapan persyaratan database. 2.
Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) Tahap ini mencakup penentuan lingkup sistem database yang diusulkan, menentukan persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi para pemakai. Lingkup proyek harus dikonsultasikan terlabih dahulu dengan manajemen dan mencerminkan kebutuhan informasi organisasi, dan tujuan/sasaran stategik.
3.
Perancangan Tahap
ketiga
dari
proses
perancangan
database
adalah
perancangan. Perancangan mencakup perancangan logis dan perancangan fisik. Kegiatan pokok dalam perancangan logis adalah melengkapi external level schema dan menerjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan penetapan 6
primary key dan secondary key. Perancangan Fisik (Physical Design) adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik. Pertama, skema tingkat konseptual diterjemahkan ke dalam skema level internal. Kedua, membuat kamus data (data dictionary). Ketiga, menentukan jenis data yang akan disimpan dan diakses secara fisik. 4.
Pemrograman (Coding) Tahap
keempat
dalam
perancangan
database
adalah
menterjemahkan skema fisik ke dalam struktur database yang akan menjadi sistem final. Pada tahap ini pula dilakukan pembuatan program komputer atau program aplikasi yang baru, atau modifikasi program aplikasi yang telah ada sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah analisis secara hati-hati tentang alternatif rancangan. 5.
Implementasi Tahap kelima dalam perancangan database adalah implementasi. Tahap implementasi mencakup seluruh aktivitas yang berhubungan dengan penerapan dan penggunaan sistem database yang baru. Kegiatan implementasi ini meliputi transfer data dari file yang lama ke dalam sistem database baru, menyusun program aplikasi baru dan memodifikasi program aplikasi yang lama, dan melatih karyawan tentang cara menggunakan sistem database yang baru. 7
6.
Operasi dan Pemeliharaan Tahap terakhir dalam perancangan database adalah operasi dan pemeliharaan. Tahap ini mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan (penggunaan) dan pemeliharaan sistem database yang baru. Kegiatan ini mencakup pemantauan kinerja dan kepuasan pemakai terhadap sistem baru agar dapat menentukan perlu tidaknya sistem tersebut direvisi atau dimodifikasi.
Menurut Romney dan Steinbart (2006:95) sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama.
Model Data REA (Resource Event Agent) Menurut Romney dan Steinbart (2006:134) Model data REA secara khusus depergunakan dalam desain database Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Menurut Krismiaji (2002:145) Pembuatan model data adalah proses mendefinisikan sebuah database sehingga database benar-benar mengekspresikan seluruh komponen kunci sebuah lingkungan organisasi. Yang dimaksud dengan 8
model adalah penyederhanaan suatu masalah. Tujuan dibuatnya sebuah model data adalah agar sistem dapat merekam dan menyimpan data tentang setiap aktivitas bisnis yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. Pembuatan model data ini terjadi pada tahap analisis persyaratan (tahap kedua) dan tahap perancangan logis (tahap ketiga) pada perancangan database. Dua jenis alat yang digunakan oleh para akuntan untuk melaksanakan pembuatan model data adalah model data REA dan diagram Entity-Relationship. Model data ini digunakan dalam merancang sebuah database. REA adalah sebuah akronim yang menunjukkan bahwa model data ini berisi informasi tentang tiga jenis obyek yang sangat fundamental, yaitu: Resources (sumberdaya) yang dibeli dan digunakan oleh organisasi, Events (kejadian/transaksi) yang terjadi dalam sebuah organisasi, dan Agents (individu) yang berpartisipasi dalam events. Istilah resources (sumberdaya) meliputi semua identifiable object yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Sebagian besar obyek yang secara tradisional oleh akuntan dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva (kas, persediaan barang, pemasok, gudang, pabrik, dan lain-lain) pada dasarnya merupakan sumber daya. Istilah event jika diartikan secara luas mencakup semua aktivitas bisnis. Dengan demikian dalam model data REA tidak hanya terbatas pada transaksi yang nantinya akan dicatat dalam jurnal. Pengertian events juga meliputi transaksi bisnis lainnya yang tidak secara normal dicatat dalam jurnal. Dengan demikian, maka yang disebut event adalah kejadian ekonomi yang secara langsung mempengaruhi sumber daya perusahaan. Istilah agent mencakup 9
sekelompok orang dalam organisasi yang mengumpulkan data untuk membantu merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja aktivitas bisnis. Contoh agent antara lain adalah karyawan, pemasok, pelanggan, dan lain-lain. Ada empat jenis hubungan antar entity yang menunjukkan kardinalitas maksimum, yaitu : 1. Hubungan satu ke satu (1 : 1) 2. Hubungan satu ke banyak (1 : n) 3. Hubungan banyak ke satu (n : 1) 4. Hubungan banyak ke banyak (n : n)
Siklus Pendapatan Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:9) siklus pendapatan merupakan kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut. Menurut Krismiaji (2002:269) mendefinisikan siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa tersebut. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa siklus pendapatan adalah suatu kejadian aktivitas yang terkait dengan penjualan dan perolehan kas. Siklus ini mencatat 4 aktivitas/kejadian ekonomi, yaitu:
10
1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengolahan pesanan. 2. Pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengiriman. 3. Penagihan kepada pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penagihan. 4. Penerimaan kas dari pembeli (baik dari penjualan tunai maupun pelunasan piutang), dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penerimaan kas.
Siklus Pengeluaran Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:9) siklus pengeluaran merupakan kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. Menurut Krismiaji (2002:319) mendefinisikan siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa siklus pengeluaran adalah suatu kejadian aktivitas yang terkait dengan pembelian dan perolehan barang dan jasa.
11
Dalam siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan, terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi, yaitu pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang. Dalam melaksanakan keempat transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat subsistem, yaitu sistem pembelian, sistem penerimaan, sistem pencatatan utang dan sistem pengeluaran kas. Dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat adalah pemasok, sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi, siklus pendapatan, dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang dan bahan baku, dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima. Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan dan laporan kinerja.
Metode Penelitian Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan Satuan analisis dalam penelitian ini adalah Toko Shinta Tekstil/Korden yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman 10 A, Kudus-Jawa Tengah. Sedangkan satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. 12
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Adapun jenis data primer yang diambil adalah hasil wawancara dan observasi berkaitan dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran misalnya struktur organisasi, sistem pendapatan meliputi transaksi penjualan dan penerimaan kas, sistem pengeluaran meliputi transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Data sekundernya adalah semua dokumen yang terkait dengan siklus pendapatan dan pengeluaran antara lain: laporan pembelian barang, laporan penjualan serta daftar pelanggan, daftar harga, dan data pegawai.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara kepada pemilik dan pegawai yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan, mengobsevasi aktivitas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi. Selain itu juga dilakukannya observasi guna memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan dan melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan didalam organisasi.
13
Teknik dan Langkah-langkah Analisis Microsoft Office Access 2007 Menurut Hasym (2009) Microsoft Access merupakan sistem manajemen database dari microsoft untuk merancang dan mengelola database. Menurut buku Microsoft Access 2007 terbitan Andi (2007:3) Microsoft Access merupakan program database yang sudah populer dan banyak digunakan saat ini. Ini dikarenakan oleh kemudahannya dalam pengolahan berbagai jenis database serta hasil akhir berupa laporan dengan tampilan dengan desain yang lebih menarik. Dalam Microsoft Office Access 2007, akan menemukan tampilan yang berbeda dengan versi sebelumnya dengan pengoperasian yang lebih mudah, tetapi tidak mengubah fungsi dari versi sebelumnya. Microsoft Access 2007 menyediakan sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Microsoft access adalah suatu aplikasi dengan data-data yang ada dan saling berhubungan yang digunakan untuk sebuah perancangan database. Microsoft Access (2007:11) Berbeda dengan materi Microsoft Access lainnya, dalam pengoperasiannya. Microsoft Access hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file database. Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data siswa, data pegawai, dan sebagainya. Tabel terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut:
14
Field, merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diinputkan pada bagian kolom tabel.
Record, merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel bisa terdiri dari beberapa record sekaligus.
Dalam mengoperasikan data pada tabel dalam database didukung oleh lima objek database lainnya, yaitu:
Query adalah objek database yang berfungsi untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain.
Form adalah objek database yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa dan memperbarui data.
Report adalah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang pernah diberikan.
Teknik analisis di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana teknik analisis ini menggambarkan dan menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena yang lain untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh. Langkah-langkah analisis sistem informasi yang hendak dilakukan penulis yaitu: a. Mengidentifikasi Entitas. 15
b. Menganalisis Kardinalitas. c. Merancang: Tabel, Query, Form, Report, dan Menu Switchboard.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Objek Penelitian Toko Shinta merupakan suatu jenis perusahaan dagang yang menjual kebutuhan rumah tangga seperti sprey, bedcover, korden, pakaian, tas, dan kain. Toko Shinta berdiri sejak kurang lebih tahun 1990. Toko ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman 10 A Kudus. Toko Shinta didirikan oleh Bapak Untung Mulyono yang merupakan pemilik dari toko tersebut. Pada mulanya Bapak Untung Mulyono berjualan di pasar. Karena semakin ketatnya persaingan bisnis, Bapak Untung Mulyono memutuskan untuk membuka dan membangun toko sendiri yang sekarang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman 10 A Kudus. Tempat nya cukup strategis karena dekat dengan perkotaan. Setelah Toko Shinta mulai berkembang, toko yang didirikan oleh Bapak Untung Mulyono rencananya akan diberikan kepada anaknya yang dipercayai untuk mengelola toko tersebut. Kegiatan Operasional Toko Shinta dilakuakan setiap hari senin sampai dengan hari minggu, dimana jam kerja dimulai pada pukul 08.00 sampai dengan pukul 20.00. Tetapi pada hari minggu jam kerja dimulai pada pukul 09.00 sampai dengan pukul 14.00. Didalam pencatatan transaksi pendapatan maupun transaksi pengeluran ditangani oleh bagian keuangan yang sekaligus merangkap sebagai 16
bagian administrasi penjualan. Sistem pencatatan pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran menggunakan sistem manual atau belum menerapkan sistem yang terkomputerisasi. Sistem pembayaran atas transaksi penjualan barang dilakukan dengan cara tunai atau kredit. Toko Shinta melayani pembelian secara eceran maupun banyak. Pemilik selalu terlibat dengan aktivitas pembelian.
Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan orang-orang yang berada dalam suatu organisasi. Struktur organisasi pada Toko Shinta adalah sebagai berikut :
Pemilik
Bag Keu dan Admin
Bag Gudang
Gambar 1 Stuktur Organisasi Toko Shinta Tekstil/Korden
17
Bag Penjualan
Job Description 1. Pemilik Membuat keputusan tentang kegiatan yang akan dilakukan perusahaan. Mengkoordinir perusahaan secara keseluruhan baik intern maupun ekstern. Mengadakan hubungan dengan pihak luar dan mengesahkan surat-surat yang mempunyai hubungan dengan perusahaan. Memantau seluruh kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Membuat laporan tentang kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Memesan barang yang diperlukan. Bertanggungjawab atas barang yang dibuat. 2. Bag Keuangan dan Administrasi Bertanggungjawab terhadap keuangan perusahaan. Membuat laporan keuangan yang ada dalam perusahaan. Mengkoordinir keuangan yang diperlukan untuk pembelian bahan baku. Mengurus masalah pembayaran gaji pegawai. Membuat laporan keuangan yang ditunjukkan kepada Kabag Keuangan. 3. Gudang Menerima barang dari supplier. Menyimpan barang. Mencatat barang yang keluar dan barang yang masuk. 4. Bag Penjualan Memasarkan barang sesuai dengan daerah yang ditentukan. Bertanggungjawab atas adanya piutang pada pelanggan. 18
Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Siklus Pendapatan 1. Siklus dimulai ketika pelanggan datang sendiri ke toko yang kemudian dicatat oleh bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai bagian administrasi keuangan. 2. Bagian administrasi penjualan kemudian melakukan pencatatan barang apa yang dibeli pelanggan. Selanjutnya bagian administrasi penjualan memberikan konfirmasi kepada pelanggan apakah pelanggan akan melakukan pembayaran secara tunai atau kedit. 3. Selanjutnya bagian administrasi penjualan membuat form pengambilan barang rangkap dua,
nota penjualan rangkap tiga. Form pengambilan
barang rangkap pertama dan nota penjualan rangkap kedua disimpan oleh bagian adminitrasi penjualan, form pengambilan barang rangkap kedua dan nota penjualan rangkap ketiga diserahkan bagian gudang untuk dicocokkan apakah barang yang dibeli pelanggan telah sesuai, dan notanota tersebut disimpan bagian gudang untuk sebagai arsip. 4. Setelah bagian gudang menerima form pengambilan barang rangkap kedua dan nota penjualan rangkap ketiga dan barang pelanggan telah sesuai, selanjutnya bagian gudang menyerahkan barang ke pemilik untuk dicatat. 5. Setelah bagian gudang menyerahkan barang ke pemilik untuk dicatat, bagian administrasi memberikan nota penjualan rangkap ketiga ke pemilik untuk sebagai bukti penjualan atas barang, dan sebagai bukti bahwa barang sudah dibeli. 19
6. Setelah pemilik memeriksa barang untuk diserahkan ke pelanggan, pemilik mengisi form pengambilan barang rangkap dua. Nota penjualan rangkap pertama diserahkan ke pelanggan, sedangkan nota penjualan rangkap kedua diserahkan kembali kebagian administrasi penjualan untuk sebagai bukti bahwa barang telah dibeli oleh pelanggan. Prosedur diatas terjadi pada saat pelanggan melakukan transaksi pembelian secara tunai. 7. Apabila pelanggan melakukan transaksi pembelian secara kredit, bagian administrasi penjualan menyerahkan nota penjualan rangkap pertama dan kedua kepada pemilik, bagian administrasi penjualan juga memberikan nota pengambilan barang rangkap dua. 8. Setelah pemilik memeriksa barang untuk diserahkan ke pelanggan, pemilik mengisi nota pengambilan barang rangkap dua dan mengisi nota penjualan rangkap pertama dan kedua pada saat pelanggan telah melakukan pelunasan atas pembelian barang. Pelunasan dan retur dilakukan dalam waktu satu bulan untuk sprei, satu hari untuk baju, tas. 9. Kemudian nota penjualan rangkap pertama dan nota pengambilan barang rangkap pertama diserahkan ke pelanggan, sedangkan nota pejualan rangkap kedua dan nota pengambilan barang rangkap kedua diserahkan kembali kebagian administrasi penjualan untuk sebagai bukti bahwa pelanggan telah melakukan pelunasan atas pembelian dan barang telah diterima pelanggan.
20
Siklus Pendapatan Administrasi Penjualan yang Sekaligus Merangkap Sebagai Administrasi Keuangan
Pelanggan
Gudang
Pemilik
Pelanggan datang
B
Info pesanan dari pelanggan
2
3 Nota Penjualan
Form Barang
3
2 Form Barang
1
Ba ran
Nota Penjualan
g
Mencatat pesanan pelanggan
Mengisi nota pengambilan barang Mempersiapkan pesanan
2
N
3
1
2
Form Barang
Pelanggan
1 Nota Penjualan
N
Ba
ran
g
B
Gambar 2 Flowchart Siklus Pendapatan Bagian Administrasi Penjualan Yang Sekaligus Merangkap Administrasi Keuangan, Bagian Gudang, dan Bagian Pemilik
21
Siklus Pengeluaran 1. Siklus dimulai pada saat ada permintaan dari pelanggan kemudian bagian adminstrasi gudang mengecek apakah barang ada di gudang masih ada atau tidak. Apabila barang masih ada, maka bagian administrasi gudang tidak perlu memberikan informasi ke Pemilik dan ke bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai administrasi bagian keuangan atas ketidak tersedianya barang yang akan dibeli pelanggan. 2. Apabila barang ternyata habis, maka bagian administrasi gudang membuat form order rangkap satu yang kemudian dikirimkan ke pemilik untuk meminta persetujuan atas jumlah barang yang akan di pesan ke supplier. 3. Setelah pemilik menyetujui jumlah barang yang akan dipesan kepada supplier, form order barang kemudian dikirim kembali kebagian administrasi gudang, dimana form tersebut selanjutnya dikirim ke bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai administrasi bagian keuangan untuk meminta persetujuan dan melakukan pembayaran atas pembelian barang tersebut. 4. Setelah form pengiriman barang dikirim ke supplier, bagian administrasi penjualan menunggu informasi dari supplier mengenai informasi barang yang dipesan. 5. Setelah supplier memberikan informasi atas barang yang dipesan, maka bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap menjadi bagian administrasi keuangan melakukan pembayaran atas pembelian barang
22
yang dipesan, dimana pembayaran atas pembelian barang tersebut apakah dilakukan dengan tunai atau kredit. 6. Kemudian bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai bagian keuangan memberikan informasi atas pembayaran yang dilakukan kepada supplier melalui via trasfer, apabila pembayaran dilakukan secara tunai, setelah barang dikirim, bagian administrasi keuangan selanjutnya menerima nota penjualan rangkap dua dan nota pengiriman barang rangkap kesatu dari supplier, yang kemudian disimpan untuk sebagai arsip. 7. Dan apabila pembayaran dilakukan secara kredit, setelah barang dikirim, bagian administrasi keuangan selanjutnya menerima nota penjualan rangkap dua dan nota pengiriman barang rangkap kesatu dari supplier, selanjutnya bagian administrasi keuangan melakukan pelunasan atas pembayaran kredit yang dilakukan. 8. Setelah barang dikirim, barang dan nota
penjualan rangkap kedua
kemudian diserahkan ke bagain administrasi gudang. Barang diserahkan ke pelanggan dan nota penjualan disimpan untuk sebagai arsip.
23
Siklus Pengeluaran Gudang
Pemilik
PEMILIK
SUPPLIER
Mulai Catatan Persediaan barang
2
Surat tagihan
Nota Penjualan
Form order barang Catatan Persediaan barang
Menerima nota penjualan dan surat tagihan dari supplier
Mengecek dan mempersiapkan pesanan
Memesan barang Mengecek persediaan barang
Bukti Pelunasan
Selesai
Persediaan barang
1 Nota Penjualan
TIDAK
Catatan Persediaan barang
Uang
2
Form order barang YA
BBar aran angg
Surat tagihan
Supplier
Form order barang telah ditandatangani oleh pemilik
Pemilik
N C
Gambar 3 Flowchart Siklus Pengeluaran Bagian Gudang, Bagian Pemilik, dan Bagian Supplier
24
Siklus Pengeluaran Gudang
C
BBaara ranngg
Selesai
Gambar 4 Flowchart Siklus Pengeluaran Bagian Gudang
Mengidentifikasi Entitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden
Siklus Pendapatan Siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden memiliki beberapa entitas, yaitu : 1. Resource, terdiri dari master barang dan kas 2. Event, terdiri dari penjualan, penerimaan kas 3. Agen, terdiri dari pelanggan dan karyawan 25
Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut, dimana setiap atribut terdiri dari primary key dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini dijelaskan atribut-atribut setiap entitas pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden: 1. Entitas Master Barang Atribut entitas master barang terdiri dari kode barang sebagai primary key; nama barang, satuan, stock awal, harga jual, dan harga beli sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 2. Entitas Kas Atribut entitas kas terdiri dari nomor akun kas sebagai primary key; tanggal kas, dan total kas sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 3. Entitas Penjualan Atribut entitas penjualan terdiri dari nomor nota penjualan sebagai primary key; nomor induk karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, tanggal penjualan, total akhir, uang muka, dan sisa bayar sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 4. Entitas Penerimaan Kas Atribut entitas penerimaan kas terdiri dari nomor bukti nota kas sebagai primary key; tanggal penerimaan, nomor nota penjualan, nomor akun kas, nomor induk karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, dan total penerimaan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
26
5. Entitas Pelanggan Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pelanggan sebagai primary key; nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 6. Entitas Karyawan Atribut entitas karyawan terdiri dari nomor induk karyawan sebagai primary key; nama karyawan, alamat, nomor telefon, status, dan pendidikan akhir sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. Dalam suatu entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya untuk menghubungkan entitas satu dengan entitas yang lain maka diperlukan kardinalitas, yaitu : 1. Hubungan entitas master barang dengan entitas penjualan Dalam setiap persediaan barang bisa berkaitan dengan banyak penjualan, dan setiap penjualan bisa terdiri dari banyak persediaan barang jadi, sehingga hubungan entitas persediaan dengan entitas penjualan adalah many to many. 2. Hubungan entitas kas dengan penerimaan kas Dalam setiap kas bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu kas, sehingga hubungan entitas kas dengan entitas penerimaan kas adalah one to many.
27
3. Hubungan entitas penjualan dengan pelanggan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu planggan, dan setiap pelanggan bisa terdiri dari banyak penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas pelanggan adalah one to many. 4. Hubungan entitas penjualan dengan karyawan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas karyawan adalah one to many. 5. Hubungan entitas penjualan dengan penerimaan kas Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 6. Hubungan entitas piutang dengan penerimaan kas Dalam setiap piutang bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu piutang, sehingga hubungan entitas piutang dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 7. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan Dalam setiap penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak penerimaan kas, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many.
28
8. Hubungan entitas penerimaan kas dengan pelanggan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa terdiri dari banyak penerimaan kas, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. Berikut ini adalah gambar REA Diagram
hubungan antar entitas Siklus
Pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden: Resorce
Event
Agent
Master Barang
Penjualan
Pelanggan
Kas
Penerimaan Kas
Karyawan
Gambar 5 REA Diagram Siklus Pendapatan
29
Resource
Event
Agent
Penjualan Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli
PK: No Nota Penjualan FK: Kode pelanggan, NIK AT: Tgl Penjualan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar
Pelanggan PK: Kode Pelanggan AT: Nama Pelanggan, Alamat, No Tlp
Penerimaan Kas Karyawan Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas
PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Penjualan, Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penerimaan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Penerimaan
PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp
Gambar 6 REA Diagram Siklus Pendapatan Beserta Atribut Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut
Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden memiliki beberapa entitas, yaitu : 1. Resource, terdiri dari master barang, dan kas 2. Event, terdiri pembelian, dan pengeluaran kas 3. Agen, terdiri dari karyawan dan pemasok Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut, dimana setiap atribut terdiri dari primary key dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini dijelaskan atribut-atribut setiap entitas pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden: 30
1. Entitas master barang Atribut entitas master barang terdiri dari kode barang sebagai primary key; nama barang, harga jual, harga beli, stock awal, dan satuan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 2. Entitas Kas Atribut entitas kas terdiri dari nomor akun kas sebagai primary key; tanggal kas, dan total kas sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 3. Entitas Pembelian Atribut entitas pembelian terdiri dari nomor nota pembelian sebagai primary key; nomor induk karyawan, kode pemasok, tanggal pembelian, nama karyawan, nama pemasok, total akhir, uang muka, dan sisa bayar sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 4. Entitas Pegeluaran Kas Atribut entitas penerimaan kas terdiri dari nomor bukti nota kas pengeluaran kas sebagai primary key; nomor akun kas, nomor nota pembelian, tanggal pengeluaran, nomor induk karyawan, kode pemasok, nama karyawan, nama pemasok, dan total pengeluaran sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 5. Entitas Karyawan Atribut entitas karyawan terdiri dari nomor induk karyawan sebagai primary key; nama karyawan, alamat, nomor telepon, status, dan pendidikan akhir sebagai atribut lain yang mengikuti primary key.
31
6. Entitas Pemasok Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pemasok sebagai primary key; nama pemasok, alamat, kota, dan nomor telepon sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. Dalam suatu entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya untuk menghubungkan entitas satu dengan entitas yang lain maka diperlukan kardinalitas, yaitu : 9. Hubungan entitas master barang dengan entitas pembelian Dalam setiap persediaan bahn baku bisa berkaitan dengan banyak pembelian, dan setiap pembelian bisa terdiri dari banyak persediaan bahan baku, sehingga hubungan entitas persediaan dengan entitas pembelian adalah many to many. 10. Hubungan entitas kas dengan pengeluaran kas Dalam setiap kas bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu kas, sehingga hubungan entitas kas dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many. 11. Hubungan entitas utang dengan pengeluaran kas Dalam setiap utang bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu utang, sehingga hubungan entitas utang dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many.
32
12. Hubungan entitas pembelian dengan karyawan Dalam setiap pembelian bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap keryawan bisa terdiri dari banyak pembelian, sehingga hubungan entitas pembelian dengan entitas karyawan adalah one to many. 13. Hubungan entitas pembelian dengan pemasok Dalam setiap pebelian bisa berkaitan dengan satu pemasok, dan setiap pemasok bisa terdiri dari banyak pembelian, sehingga hubungan entitas pebelian dengan entitas pemasok adalah one to many. 14. Hubungan entitas pembelian dengan pengeluaran kas Dalam setiap pembelian bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu pembelian, sehingga hubungan entitas pembelian dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many. 15. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan pemasok Dalam setiap penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu pemasok, dan setiap pemasok bisa terdiri dari banyak pengeluaran kas, sehingga hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas pemasok adalah one to many. 16. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan karyawan Dalam setiap pengeluaran kas bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak pengeluaran kas, sehingga hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas karyawan adalah one to many. 33
Berikut ini adalah gambar REA Diagram hubungan antar entitas Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden: Resource
Event
Agent
Master Barang
Pembelian
Pemasok
Kas
Pengeluaran Kas
Karyawan
Gambar 7 REA Diagram Siklus Pengeluaran
Resource
Event
Agent
Pembelian Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli
PK: No Nota Pembelian FK: Kode Pemasok, NIK AT: Tgl Pembelian, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar
Pengeluaran Kas Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas
PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Pembelian, Kode pemasok, NIK AT: Tgl Pengeluaran, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Pengeluaran
Pemasok PK: Kode Pemasok AT: Nama Pemasok, Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp
Gambar 8 REA Diagram Siklus Pengeluaran Beserta Atribut 34
Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut
Perancangan Basis Data Untuk merancang basis data, hubungan many to many perlu dipisahkan menjadi one to many. Entitas yang memiliki hubungan many to many yaitu: 1. Siklus Pendapatan Entitas master barang dengan entitas penjualan, dimana pemisahan entitas master barang dengan entitas penjualan memunculkan entitas baru yaitu entitas detail penjualan. Untuk atribut entitas detail penjualan terdiri dari nomor nota penjualan, kode barang, nama barang, satuan, harga jual, dan jumlah. Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pendapatan sebelum muncul entitas baru : Resorce
Event
Agent
Master Barang
Penjualan
Pelanggan
Kas
Penerimaan Kas
35
Karyawan
Berikut ini adalah Gambar REA Diagram Siklus Pendapatan ketika ada entitas baru dari pemisahan entitas many to many : Resource
Event
Master Barang
Penjualan
Agent
Pelanggan
Detail Penjualan Karyawan Penerimaan Kas
Kas
Gambar 9 REA Diagram Siklus Pendapatan Entitas Baru
Event
Resource
Agent
Master Barang Pelanggan Penjualan
PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli
PK: No Nota Penjualan FK: Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penjualan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar
PK: Kode Pelanggan AT: Nama Pelanggan, Alamat, No Tlp
Detail Penjualan FK: No Nota Penjualan, Kode Barang AT: Nama Barang, Jumlah, Satuan, Harga Jual Penerimaan Kas Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas
PK: No Bukti Nota Kas FK: No Nota Penjualan, No Akun Kas, Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penerimaan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Penerimaan
Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp
Gambar 10 REA Diagram Siklus Pendapatan Entitas Baru Beserta Atribut 36
Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut
2. Siklus Pengeluaran Entitas master barang dengan entitas pembelian, dimana pemisahan entitas master barang dengan entitas pembelian memunculkan entitas baru yaitu entitas detail pembelian. Untuk atribut entitas detail pembelian terdiri dari nomor nota pembelian, kode barang, nama barang, harga beli, satuan dan jumlah. Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pengeluaran sebelum muncul entitas baru : Resource
Event
Agent
Master Barang
Pembelian
Pemasok
Kas
Pengeluaran Kas
Karyawan
37
Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pengeluaran ketika ada entitas baru dari pemisahan entitas many to many : Resource
Event
Agent
Master Barang
Pembelian
Pemasok
Detail Pembelian
Karyawan Pengeluaran Kas
Kas
Gambar 11 REA Diagram Siklus Pengeluaran Entitas Baru
Resource
Event
Master Barang Pembelian PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli
Detail Pembelian
PK: No Nota Pembelian FK: Kode Pemasok, NIK AT: Tgl Pembelian, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar
FK: No Nota Pembelian, Kode Barang AT: Nama Barang, Jumlah, Satuan, Harga Beli
PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas
Pemasok PK: Kode Pemasok AT: Nama Pemasok, Alamat, Kota, No Tlp
Karyawan
Pengeluaran Kas Kas
Agent
PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp
PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Pembelian, Kode pemasok, NIK AT: Tgl Pengeluaran, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Pengeluaran
Gambar 12 REA Diagram Siklus Pengeluaran Entitas Baru Beserta Atribut 38
Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut
Desain Sistem Database Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden Table Table adalah kumpulan data mengenai suatu objek atau topik tertentu, organisasi data dalam kolom (Field) dan baris (Record). Berikut ini adalah table dari masing-masing resource, event, dan agent. Siklus Pendapatan 1. Resource Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 1 (satu) resource yang disimpan, yaitu table master barang. Didalam table master barang terdapat 6 (enam) field, yaitu kode barang, nama barang, satuan, harga jual, harga beli, dan stock awal. Jenis data pada kode barang, nama barang, dan satuan adalah Text, dengan field size 20, 30 dan 15. Jenis data pada harga jual, harga beli, dan stock adalah number, dengan field size Long Integer dan currency. Berikut ini adalah gambar field entitas master barang dan table entitas master barang:
39
Gambar 13 Field Entitas Master Barang
Table 1 Entitas Master Barang
40
2. Event Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat event yang disimpan, yaitu table penjualan. Di dalam table penjualan terdapat 9 (sembilan) field, yaitu nomor nota penjualan, tanggal penjualan, kode pelanggan, nama pelanggan, nomor induk karyawan, nama karyawan, total akhir, uang muka, sisa bayar. Jenis data pada nomor nota penjualan, nomor pelanggan, nomor induk karyawan adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh), total bayar, uang muka, sisa bayar adalah Number dengan field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota, nomor pelanggan, nomor induk karyawan, currency untuk total bayar, uang muka, sisa bayar. Jenis data untuk tanggal penjualan adalah Date/Time. Sedangkan jenis data untuk nama karyawan dan nama pelanggan adalah Text dengan field size masing-masing 30 (tiga puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas penjualan dan table entitas penjualan:
Gambar 14 Field Entitas Penjualan
41
Table 2 Entitas Penjualan
o
Table Detail Penjualan Di dalam table detail penjualan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor nota penjualan, kode barang, nama barang, satuan, harga jual, dan jumlah. Jenis data pada harga, dan jumlah adalah Number dengan field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota dan jumlah, dan currency untuk harga. Sedangkan jenis data untuk nomor nota, kode barang, satuan, dan satuan nama barang adalah Text dengan field size masing-masing 30 (tiga puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas detail penjualan dan table entitas detail penjualan:
Gambar 15 Field Entitas Detail Penjualan
42
Table 3 Entitas Detail Penjualan
3. Agent Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 2 (dua) agent yang disimpan, yaitu table pelanggan dan table karyawan. Table Pelanggan Di dalam table pelanggan terdapat 4 (empat) field, yaitu kode pelanggan, nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon. Jenis data pada nomor pelanggan adalah Number dengan field size Long Integer, dan format General Number. Sedangkan Jenis data pada nama pelanggan, alamat, kota, nomor telepon adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama pelanggan, 30 (tiga puluh) dan 15 (lima belas) untuk nomor telepon. Berikut ini adalah gambar field entitas pelanggan dan table entitas pelanggan:
Gambar 16 Field Entitas Pelanggan
43
Table 4 Entitas Pelanggan
Table Karyawan Di dalam table karyawan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat, nomor telepon, setatus perkawinan, dan pendidikan akhir. Jenis data pada nomor induk karyawan adalah Number dengan field size Long Integer dan format General Number. Jenis data pada setatus perkawinan adalah Yes/No. Dan jenis data untuk nama karyawan, nomor telepon, dan pendidikan akhir, adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama karyawan, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 20 (dua puluh) untuk nomor telepon, 10 (sepuluh) untuk pendidikan akhir. Berikut ini adalah gambar field entitas karyawan dan table entitas karyawan:
Gambar 17 Field Entitas Karyawan
44
Table 5 Entitas Karyawan
Siklus Pengeluaran 1. Resource Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 1 (satu) resource yang disimpan, yaitu table master barang. Di dalam table master barang terdapat 6 (enam) field, yaitu kode barang, nama barang, harga jual, harga beli, satuan dan stock awal. Jenis data pada kode barang, satuan, dan nama barang adalah Text, dengan field size 20 dan 30. Jenis data pada harga dan stock adalah Number, dengan field size Long Integer, format currency pada harga, dan format General Number pada stock. Berikut ini adalah gambar field entitas master barang dan table entitas master barang :
Gambar 18 Field Entitas Master Barang
45
Table 6 Entitas Master Barang
2. Event Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat event yang disimpan, yaitu table pembelian. Di dalam table pembelian terdapat 9 (sembilan) field, yaitu nomor nota pembelian, tanggal pembelian, kode pemasok, nama pemasok, nomor induk karyawan, nama karyawan, total akhir, uang muka, dan sisa bayar. Jenis data pada nomor nota, kode pemasok, nomor induk karyawan adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh), total bayar, uang muka, dan sisa 46
bayar adalah Number, dengan Field Size Long Integer, format General Number untuk nomor nota, kode pemasok, nomor induk karyawan dan nomor pesanan pembelian, dan format Standard untuk total bayar, uang muka, dan sisa bayar. Jenis data pada tanggal pembelian adalah Date/Time. Sedangkan jenis data pada nama pemasok dan nama karyawan adalah Text, dengan field Size 10 (sepuluh). Berikut ini adalah gambar field entitas pembelian dan table entitas pembelian:
Gambar 19 Field Entitas Pembelian
Table 7 Entitas Pembelian
o
Table Detail Pembelian Di dalam table detail pembelian terdapat 6 (lima) field, yaitu nomor nota pembelian, kode barang, nama barang, harga beli, satuan dan jumlah. Jenis data pada harga, dan jumlah adalah Number dengan 47
field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota dan jumlah, dan Currency untuk harga. Sedangkan jenis data untuk nomor nota, kode barang, satuan, dan nama barang adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh) dan 20 (dua puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas detail pembelian dan table entitas detail pembelian:
Gambar 20 Field Entitas Detail Pembelian
Table 8 Entitas Detail Pembelian
3. Agent Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 2 (dua) agent yang disimpan, yaitu table pemasok dan table karyawan. Table Pemasok Di dalam table Pemasok terdapat 5 (lima) field, yaitu kode pemasok, nama pemasok, alamat, kota, dan nomor telepon. Jenis data pada kode pemasok adalah Number dengan field size Long 48
Integer, dan format General Number. Sedangkan Jenis data pada nama pemasok, alamat, kota, nomor telepon adalah Text, dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama pemasok, dan kota, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 12 (dua belas) untuk nomor telepon. Berikut ini adalah gambar field entitas pemasok dan table entitas pemasok:
Gambar 21 Field Entitas Pemasok
Table 9 Entitas Pemasok
Table Karyawan Di dalam table karyawan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat, nomor telepon, setatus perkawinan, dan pendidikan akhir. Jenis data pada nomor induk karyawan adalah Number dengan field size Long Integer dan 49
format General Number. Jenis data pada setatus perkawinan adalah Yes/No. Dan jenis data untuk nama karyawan, nomor telepon, dan pendidikan akhir, adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama karyawan, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 20 (dua puluh) untuk nomor telepon, 10 (sepuluh) untuk pendidikan akhir. Berikut ini adalah gambar field entitas karyawan dan table entitas karyawan:
Gambar 22 Field Entitas Karyawan
Table 10 Entitas Karyawan 50
Query Langkah kedua didalam membuat rancangan database adalah membuat query. Query diambil dari sebagian data yang disimpan di dalam table untuk memproses data baru.
Siklus Pendapatan Didalam siklus pendapatan terdapat 5 (lima) query yaitu query master barang, query penjualan, query detail penjualan, query penerimaan kas, dan query pembayaran piutang. Keenam query tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Query Master Barang Query Master Barang bertujuan untuk mengetahui jumlah stock barang yang tersisa atas terjadinya transaksi penjualan. Query master barang merelasikan hubungan antara table master barang, table penjualan dan table penjualan rinci. Hal ini dilakukan ketika ada transaksi penjualan maka secara otomatis stock pada table master barang akan berkurang. Adapun field yang direlasikan, yaitu field Kode_Barang dari table_Master_Barang dengan field Kode_Barang
dari
table
Penjualan_Rinci
dan
field
No_Nota_Penjualan dari table Penjualan_Rinci dengan field No_Nota_Penjualan dari table_Penjualan. Berikut ini adalah
51
gambar query relasi antara table master barang, table detail penjualan, dan table penjualan:
Gambar 23 Query Master Barang
2. Query Penjualan Query penjualan bertujuan untuk menampilkan data penjualan yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi penjualan. Query penjualan merelasikan hubungan antara table penjualan, table karyawan dan table pelanggan. Hal ini dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan dan pada saat menginput nomor pelanggan maka akan secara otomatis nama pelanggan, dan nomor telepon yang ada di table pelanggan akan muncul tanpa harus menginput satu-persatu, dan ketika menginput nomor induk karyawan maka secara otomatis juga nama karyawan dan pekerjaan karyawan yang ada di table karyawan akan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah
field
No_Pelanggan
dari
Table_Penjualan
No_Pelanggan dari Table_Pelanggan dan 52
dengan
field NIK dari
Table_Penjualan dengan NIK dari Table_Karyawan. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table penjualan, table karyawan, dan table pelanggan:
Gambar 24 Query Penjualan
3. Query Detail Penjualan Query detail penjualan bertujuan untuk menampilkan data detail barang yang terjual per tanggal terjadinya transaksi penjualan. Query detail penjualan merelasikan hubungan antara table detail penjualan table master barang, dengan table penjualan. Hal ini dilakukan agar ketika memasukkan kode barang maka secara otomatis nama barang dan harga barang yang ada di table master barang akan muncul. Selain itu ketika terjadi transaksi penjualan 53
maka pada saat menginput jumlah pada table persediaan secara otomatis stock barang pada table master barang akan berkurang. Adapun field yang direlasikan adalah field No_Nota_Penjualan dati Table detail penjualan dengan No_Nota_Penjualan dati table penjualan, dan Kode_barang dari Table_Detail_Penjualan dengan field Kode_Barang dari Table_Master_Barang. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table detail penjualan, table penjulan, dengan table master barang:
Gambar 25 Query Detail Penjualan
4. Query Penerimaan Kas Query penerimaan kas bertujuan untuk menampilkan kas yang masuk atas terjadinya transaksi penjualan. Query penerimaan kas merelasikan hubungan antara table penerimaan kas, table kas, table penjualan, table pelanggan, dan table karyawan. Hal ini dilakukan ketika transaksi penjualan terjadi dan ketika ingin melihat penerimaan kas maka saat menginput nomor nota secara otomatis 54
tanggal penjualan, nomor pelanggan, nama pelanggan, nomor induk karyawan, nama karyawan, dan uang muka yang ada di table penjualan akan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah field No_Akun_Kas
dari
table
Penerimaan_Kas
dengan
field
No_Akun_Kas dari table kas; field No_Nota_Penjualan dari Table_Penerimaan_Kas
dengan
No_NotaPenjualan
dari
Table_Penjualan, NIK dari Table_Penerimaan_Kas dengan NIK dari
Table_Karyawan,
Table_Penerimaan_Kas
dan
Kode_Pelanggan
dari
dengan
Kode_Pelanggan
dari
Table_Pelanggan. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table penerimaan kas, table penjualan, table karyawan, dan table pelanggan:
Gambar 26 Query Penerimaan Kas
55
5. Query Pembayaran piutang Query pembayaran piutang betujuan untuk menampilkan total piutang yang terjadi atas transaksi penjualan. Query pembayaran piutang merelasikan hubungan antara table piutang dengan table penjualan, table pelanggan, dan table karyawan. Hal ini dilakukan ketika transaksi penjualan terjadi dan ingin melihat jumlah piutang dari pelanggan maka saat menginput nomor nota, secara otomatis tanggal penjualan, nomor pelanggan, nama pelanggan, nomor induk karyawan, nama karyawan, dan sisa bayar yang ada di table penjualan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah field No_Nota_Penjualan
dari
Table_Piutang
dengan
No_Nota_Penjualan dari Table_Penjualan, Kode_Pelanggan dari Table_Penjualan dengan Kode_Pelanggan dari Table_Pelanggan, dan NIK dari Table_Penjualan dengan NIK dari Table_Karyawan. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table pembayaran piutang, table penjualan, table pelanggan, dan table karyawan:
56
Gambar 27 Query Pembayaran Piutang
Siklus Pengeluaran Didalam siklus pengeluaran terdapat 5 (lima) query yaitu query master barang, query pembelian, query detail pembelian, query pengeluaran kas, dan query pelunasan hutang. Kesembilan query tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Query Master Barang Query master barang bertujuan untuk untuk mengetahui jumlah stock barang yang tersisa atas terjadinya transaksi pembelian. Query master barang merelasikan hubungan antara table master barang, table pembelian rinci dan table pembelian. Hal ini dilakukan ketika ada transaksi pembelian maka secara otomatis stock pada table persediaan akan bertambah. Adapun field yang direlasikan, yaitu field Kode_Barang dari Table_Master_Barang dengan field Kode_Barang dari table Pembelian_Rinci dan field No_Nota_Pembelian dari table Pembelian_Rinci dengan field No_Nota_Pembelian dari Table_Pembelian. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table master barang, table pembelian rinci, dan table pembelian: 57
Gambar 28 Query Master Barang
2. Query Pembelian Query pembelian bertujuan untuk menampilkan data pembelian yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi pembelian. Query pembelian merelasikan hubungan antara table pembelian, table karyawan dan table pemasok. Hal ini dilakukan ketika terjadi transaksi pembelian dan pada saat menginput kode pemasok maka akan secara otomatis nama pemasok, dan nomor telepon yang ada di table pemasok akan muncul tanpa harus menginput satu-persatu, dan ketika menginput nomor induk karyawan maka secara otomatis juga nama karyawan yang ada di table karyawan akan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah field Kode_Pemasok dari Table_Pembelian dengan Kode_Pemasok dari Table_Pemasok dan field
NIK
dari
Table_Pembelian
dengan
NIK
dari
Table_Karyawan. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table pembelian, table karyawan, dan table pemasok: 58
Gambar 29 Query Pembelian
3. Query Detil Pembelian Query detail pembelian bertujuan untuk menampilkan data detail master barang yang dibeli per tanggal terjadinya transaksi pembelian. Query pembelian rinci merelasikan hubungan antara table detail pembelian dengan table pembelian dan table master barang. Hal ini dilakukan agar ketika memasukkan kode barang maka secara otomatis nama barang dan harga barang yang ada di table master barang akan muncul. Selain itu ketika terjadi transaksi pembelian maka pada saat menginput jumlah pada table master barang secara otomatis stock barang pada table barang akan bertambah.
Adapun
field
yang
direlasikan
adalah
field
No_Nota_Pembelian dari Table_Detail_Pembelian dengan field 59
No_Nota_Pembelian
dari Table_Pembelian, field Kode_Barang
dari Table_Pembelian_Rinci dengan field Kode_Barang dari Table_Persediaan. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table detail pembelian, table pembelian, dan table master barang:
Gambar 30 Query Detail Pembelian
4. Query Pengeluaran Kas Query pengeluaran kas bertujuan untuk menampilkan total kas yang dikeluarkan atas terjadinya transaksi pembelian. Query pengeluaran kas merelasikan hubungan antara table pengeluaran kas, table pembelian, table karyawan, table pemasok, dan table kas. Hal ini dilakukan ketika transaksi pembelian terjadi dan ketika ingin melihat pengeluaran kas maka saat menginput nomor nota secara otomatis tanggal pembelian, nomor pemasok, nama pemasok, nomor induk karyawan, nama karyawan, dan uang muka yang ada di table pembelian akan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah field No_NotaBeli dari Table_Pengeluaran_Kas dengan field No_Nota_Pembelian dari Table_Pembelian, field NIK 60
dari
Table_Pengeluaran_Kas
Table_Karyawan, Table_Pengeluaran_Kas
field dengan
dengan
field
NIK
Kode_Pemasok field
Kode_Pemasok
dari dari dari
Table_Pemasok, dan field No_Akun_Kas dari table pengeluaran kas dengan No_Akun_Kas dari table kas. Berikut ini adalah gambar query relasi antara table pengeluaran kas, table pembelian, table karyawan, table pemasok, dan table Kas:
Gambar 31 Query Pengeluaran Kas
5. Query Pelunasan Hutang Query pelunasan hutang betujuan untuk menampilkan total hutang yang terjadi atas transaksi pembelian. Query pelunasan hutang merelasikan hubungan antara table hutang, table pembelian, table karyawan, dan table pemasok. Hal ini dilakukan ketika transaksi
61
pembelian terjadi dan ingin melihat total hutang maka saat menginput nomor nota, secara otomatis tanggal pembelian, nomor pemasok, nama pemasok, nomor induk karyawan, nama karyawan, dan sisa bayar yang ada di table pembelian muncul. Adapun field yang
direlasikan
adalah
field
No_Nota_Pembelian
dari
Table_hutang dengan No_Nota_Pembelian dari Table_Pembelian, No_Pemasok dari Tabel_Pembelian dengan No_Pemasok dari Tabel_Pemasok, dan NIK dari Tabel_Pembelian dengan NIK dari Tabel_Karyawan. berikut ini adalah gambar query relasi antara tabel hutang, tabel pembelian, tabel karyawan, dan tabel pemasok:
Gambar 32 Query Pelunasan Hutang
62
Form Langkah selanjutnya adalah membuat form. Form berfungsi untuk mempermudah user dalam menginput data kedalam database. Didalam membuat form penulis membagi form menjadi 2 (dua) bagian, yaitu form master dan form transaksi. Kedua form tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Form Master Form master digunakan untuk mempermudah menginput data-data yang bersifat permanen dan menambah atau mengedit data baru. Form master terdiri dari 5 (lima) form, yaitu form stock barang, form barang penjualan dan pembelian, form pelanggan, form pemasok, form karyawan, Kelima form tersebut adalah sebagai berikut: 1) Form Stock Barang Form stock barang berguna untuk mempermudah menginput data barang, baik barang masuk maupun barang keluar. Data barang yang sudah diinput bisa dijadikan informasi pada form-form lainnya seperti form penjualan dan form pesanan penjualan. Berikut ini adalah gambar desain form stock barang:
63
Gambar 33 Form Stock Barang
2) Form Barang Penjualan dan Pembelian Form persediaan bahan baku berguna untuk mempermudah menginput data stock barang, baik barang yang masuk maupun yang keluar.
Data barang yang sudah diinput bisa dijadikan 64
informasi pada form-form lainnya seperti form pembelian form penjualan. Berikut ini adalah gambar desain form barang penjualan:
65
Gambar 34 Form Barang Penjualan dan Pembelian
3) Form Pelanggan Form pelanggan berguna untuk menginput data pelanggan, sehingga data yang sudah diinput bisa dijadikan informasi untuk form penjualan. Berikut ini adalah gambar desain form pelanggan:
Gambar 35 Form Pelanggan
66
4) Form Pemasok Form Pemasok berguna untuk menginput data pemasok, sehingga data yang sudah diinput bisa dijadikan informasi untuk form pembelian. Berikut ini adalah gambar desain form pemasok:
Gambar 36 Form Pemasok
5) Form Karyawan Form karyawan berguna untuk menginput data karyawan, sehingga data yang sudah diinput bisa dijadikan informasi untuk form penjualan dan form pesanan. Berikut ini adalah desain form karyawan:
67
Gambar 37 Form Karyawan
2. Form Transaksi Form
transaksi
digunakan
untuk
mempermudah
didalam
menginput semua transaksi pembelian dan penjualan agar pencatatan transaksi dapat dilakukan dengan cepat. Didalam form transaksi terdapat 6 (enam) form, yaitu form penjualan, form bukti pembayaran piutang, form pembelian, form bukti pelunasan hutang, form penerimaan lainnya, dan form pengeluaran lainnya 1) Form Penjualan Form penjualan berguna untuk mempercepat transaksi penjualan dan mempermudah dalam menginput data yang berhubungan dengan transaksi penjualan barang kepada pelanggan. Jika transaksi penjualan dilakukan tunai, maka kode pelanggan NN. Berikut ini adalah gambar desain form penjualan:
68
Gambar 38 Form Penjualan
2) Form Bukti Pembayaran Piutang Form bukti pembayaran piutang berguna untuk mengetahui jumlah piutang
pelanggan
atas
transaksi
penjualan.
Form
bukti
pembayaran piutang dibuat untuk di berikan kepada pelanggan sebagai bukti pelunasan piutang yang dilakukan pelanggan atas transaksi pembelian yang telah dilakukan. Berikut ini adalah gambar desain form bukti pembayaran piutang:
69
Gambar 39 Form Bukti Pembayaran Piutang
3) Form Pembelian Form pembelian berguna untuk mempermudah dalam menginput data yang berhubungan dengan transaksi pembelian barang kepada pemasok. Dalam form ini yang melakukan transaksi pembelian adalah pemilik dan karyawan bagian admin. Pemilik menggunakan kode owner. Berikut ini adalah gambar desain form pembelian:
70
Gambar 40 Form Pembelian
4) Form Bukti Pelunasan Hutang Form bukti pelunasan hutang berguna untuk mengetahui jumlah hutang kepada pemasok atas transaksi pembelian. Berikut ini adalah gambar desain form bukti pelunasan hutang:
Gambar 41 Form Bukti Pelunasan Hutang 71
5) Form Penerimaan Lainnya Form penerimaan lainnya berguna untuk mengetahui jumlah penerimaan
lain-lain
diluar
transaksi penjualan.
Misalnya:
penerimaan dari modal pemilik. Berikut ini adalah gambar desain form penerimaan lainnya:
Gambar 42 Form Penerimaan Lainnya
6) Form Pengeluaran Lainnya Form pengeluaran lainnya berguna untuk mengetahui jumlah pengeluaran lain-lain diluar transaksi pembelian bahan baku. Misalnya: pembelian bahan pembantu dan penggajian. Berikut ini adalah gambar desain form pengeluaran lainnya:
Gambar 43 Form Pengeluaran Lainnya 72
Report Report berguna untuk mengetahui dan menampilkan data-data yang telah disimpan dalam database. Didalam membuat report penulis membagi report menjadi 2 (dua) bagian, yaitu report master dan report transaksi. Kedua report tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Report Master Report master digunakan untuk melihat dan mengecek data yang berasal dari transaksi yang bersifat permanen. report master terdiri dari 5 (lima) report, yaitu report stock barang, report barang penjualan dan pembelian, report pelanggan, report pemasok, dan report karyawan. Kelima report tersebut adalah sebagai berikut: 1) Report Stock Barang Report stock barang digunakan untuk melihat atau mengecek data rekap saldo akhir persediaan yang telah tersimpan di table master barang. Berikut ini adalah gambar desain report stock barang:
73
Gambar 44 Report Stock Barang
2) Report Barang Penjualan dan Pembelian Report barang penjualan dan pembelian digunakan untuk melihat atau mengecek data rekap saldo akhir persediaan barang yang telah tersimpan di table master barang. Berikut ini adalah gambar desain report barang penjualan dan pembelian:
74
Gambar 45 Report Barang Penjualan dan Pembelian
3) Report Pelanggan Report pelanggan digunakan untuk melihat atau mengecek data pelanggan yang telah tersimpan di table pelanggan. Berikut ini adalah gambar desain report pelanggan:
Gambar 46 Report Pelanggan 75
4) Report Pemasok Report pemasok digunakan untuk melihat atau mengecek data pemasok yang telah tersimpan di table pemasok. Berikut ini adalah gambar desain report pemasok:
Gambar 47 Report Pemasok
5) Report Karyawan Report karyawan digunakan untuk melihat atau mengecek data karyawan yang telah tersimpan di table karyawan. Berikut ini adalah gambar desain report karyawan:
76
Gambar 48 Report Karyawan
2. Report Transaksi Report transaksi digunakan untuk melihat dan mengecek data yang berasal dari transaksi penjualan dan pembelian. report transaksi terdiri dari 11 (sebelas) report, yaitu report penjualan, report penerimaan kas, report pembayaran piutang, report pembelian, report pengeluaran kas, report pelunasan hutang, report saldo kas, report saldo piutang, report saldo hutang, report kartu piutang, dan report kartu hutang. Kesebelas report tersebut adalah sebagai berikut: 1) Report Penjualan Report penjualan digunakan untuk melihat atau mengecek data penjualan yang telah tersimpan di table penjualan. Berikut ini adalah gambar desain report penjualan:
77
Gambar 49 Report Penjualan
2) Report Penerimaan Kas Report penerimaan kas digunakan untuk melihat dan mengecek data total penerimaan kas yang diterima perusahaan atas transaksi penjualan yang telah tersimpan di table penerimaan kas. Berikut ini adalah gambar desain report penerimaan kas:
78
Gambar 50 Report Penerimaan Kas
3) Report Pembayaran Piutang Report pembayaran piutang digunakan untuk melihat dan mengecek data pelunasan piutang yang diterima dari pelanggan yang telah tersimpan di table piutang. Berikut ini adalah gambar desain report pembayaran piutang:
79
Gambar 51 Report Pembayaran Piutang
4) Report Saldo Piutang Report saldo piutang digunakan untuk melihat dan mengecek berapa piutang yang belum dibayar oleh pelanggan yang telah tersimpan di table saldo piutang. Berikut ini adalah gambar desain report saldo piutang:
80
Gambar 52 Report Saldo Piutang
5) Report Pembelian Report pembelian digunakan untuk melihat atau mengecek data pembelian yang telah tersimpan di table pembelian. Berikut ini adalah gambar desain report pembelian:
81
Gambar 53 Report Pembelian
6) Report Pengeluaran Kas Report pengeluaran kas digunakan untuk melihat dan mengecek data total pengeluaran kas yang dikel. Didalam laporan pengeluaran kas terdapat 1 (satu) subreport yang diambil dari report pembelian. Berikut ini adalah gambar desain report pengeluaran kas:
82
Gambar 54 Report Pengeluaran Kas
7) Report Pelunasan Hutang Report pelunasan piutang digunakan untuk melihat dan mengecek data pelunasan hutang kepada pemasok yang telah tersimpan di table hutang. Berikut ini adalah gambar desain report pelunasan hutang:
83
Gambar 55 Report Pelunasan Hutang
8) Report Saldo Hutang Report saldo piutang digunakan untuk melihat dan mengecek berapa hutang yang belum dilunasi oleh pemasok yang telah tersimpan di table saldo hutang. Berikut ini adalah gambar desain report pelunasan hutang:
84
Gambar 56 Report Saldo Hutang
9) Report Saldo Kas Report saldo kas digunakan untuk melihat atau mengecek data saldo akhir kas perusahaan. Didalam report saldo kas terdapat beberapa subreport yang diambil dari report penjualan, report pembayaran piutang, report pembelian, report pelunasan hutang, report penerimaan lainnya, dan report pengeluaran lainnya. Berikut ini adalah gambar desain report saldo kas: 85
86
Gambar 57 Report Saldo Kas
10) Report Kartu Piutang Report kartu piutang digunakan untuk melihat atau mengecek data jumlah saldo piutang per pelanggan. Didalam report kartu piutang terdapat beberapa subreport yang diambil dari report detail penjualan dan report detail piutang. Berikut ini adalah gambar desain report kartu piutang:
87
Gambar 58 Report Kartu Piutang
88
11) Report Kartu Hutang Report kartu piutang digunakan untuk melihat atau mengecek data jumlah saldo hutang per pemasok. Didalam report kartu piutang terdapat beberapa subreport yang diambil dari report detail pembelian dan report detail hutang. Berikut ini adalah gambar desain report kartu hutang:
Gambar 59 Report Kartu Hutang 89
Menu Utama Switchboard Menu utama switchboard digunakan untuk menampilkan dan menjalankan seluruh aplikasi database yang telah di rancang pada Microsoft Access, seperti form dan report. Didalam menu switchboard terdapat 3 (tiga) bagian, yaitu: 1. Menu Input Menu input digunakan untuk mengakses seluruh form yang telah dirancang dalam database. Didalam menu input terdapat form master, form transaksi penjualan, dan form transaksi pembelian. 2. Menu Output Menu output digunakan untuk mengakses seluruh report yang telah dihasilkan setelah membut table dan query. Didalam menu output terdapat report master, report transaksi penjualan, dan report transaksi pembelian. 3. Exit Application Exit application adalah perintah yang digunakan untuk menutup atau keluar dari aplikasi Microsoft Access. Berikut ini adalah hierarki menu pada tampilan switchboard Toko Shinta Tekstil/Korden: Menu Utama o Menu Input o Menu Output o Exit Application Menu Input 90
Form Master o Form Barang Pembelian o Form Barang Penjualan o Form Master Barang o Form Pelanggan o Form Pemasok o Form Karyawan o Kembali ke Menu Input Form Transaksi Penjualan o Form Penjualan o Form Bukti Pembayaran Piutang o Form Pengeluaran Lainnya o Kembali ke Menu Input Form Transaksi Pembelian o Form Pembelian o Form Bukti Pelunasan Hutang o Form Penerimaan Lainnya o Kembali ke Menu Input Menu Output Report Master o Report Master Barang Pembelian o Report Master Barang Penjualan o Report Stock Barang 91
o Report Pelanggan o Report Pemasok o Report Karyawan o Kembali ke Menu output Report Transaksi Penjualan o Report Penjualan o Report Penerimaan Kas o Report Pembayaran Piutang o Report Saldo Piutang o Report Kartu Piutang Per Transaksi o Report Kartu Piutang o Kembali ke Menu Output Report Transaksi Pembelian o Report Pembelian o Report Pengeluaran Kas o Report Pelunasan Hutang o Report Saldo Hutang o Report Kartu Hutang Per Transaksi o Report Kartu Hutang o Kembali ke Menu Output Report Saldo Kas Kembali ke Menu Utama
Exit Application 92
Berikut ini disajikan tampilan switchboard menu utama yang terdiri dari 3 (tiga) menu, yaitu menu input, menu output, dan exit application.
Gambar 60 Menu Utama Switchboard
Didalam menu input terdapat 3 (tiga) form dan 1 (satu) perintah, yaitu form master, form transaki penjualan, form transaksi pembelian, dan kembali ke menu utama. Berikut ini disajikan tampilan switchboard menu input:
Gambar 61 Switchboard Menu Input
93
Form Master Didalam form master terdapat 4 (empat) form dan 1 (satu) perintah, yaitu form master barang, form pelanggan, form pemasok, form karyawan, dan perintah untuk kembali ke manu input. Berikut ini disajikan tampilan switchboard form master:
Gambar 62 Switchboard Form Master
Form Transaksi Penjualan Didalam form transaksi penjualan terdapat 3 (tiga) form dan 1 (satu) perintah, yaitu form penjualan, form bukti pembayaran piutang, form pengeluaran lainnya dan perintah untuk kembali ke menu input. Berikut ini disajikan tampilan switchboard form transaksi penjualan:
Gambar 63 Switchboart Form Transaksi Penjualan 94
Form Transaksi Pembelian Didalam form transaksi pembelian terdapat 3 (tiga) form dan 1 (satu) perintah, yaitu form pembelian, form bukti pelunasan hutang, form penerimaan lainnya dan perintah untuk kembali ke manu input. Berikut ini disajikan tampilan switchboard form transaksi pembelian:
Gambar 64 Switchboard Form Transaksi Pembelian
Didalam menu output terdapat 4 (tiga) report dan 1 (satu) perintah, yaitu report master, report transaki penjualan, report transaksi pembelian, report Saldo Kas dan kembali ke menu utama. Berikut ini disajikan tampilan switchboard menu output:
Gambar 65 Switchboard Menu Output 95
Report Master Didalam report master terdapat 5 (lima) report dan 1 (satu) perintah, yaitu report daftar barang, report stock barang, report pelanggan, report pemasok, report karyawan, dan perintah untuk kembali ke menu output.berikut ini disajikan tampilan switchboard report master:
Gambar 66 Switchboard Report Master
Report Transaksi Penjualan Didalam report transaksi penjualan terdapat 6 (enam) report dan 1 perintah, yaitu report penjualan, report penerimaan kas, report pembayaran piutang, report saldo piutang, report kartu piutang per transaksi, report kartu piutang, dan perintah untuk kembali ke menu output. Berikut ini disajikan tampilan switchboard report transaksi penjualan:
96
Gambar 67 Switchboard Report Transaksi Penjualan
Report Transaksi Pembelian Didalam report transaksi pembelian terdapat 6 (enam) report dan 1 (satu) perintah, report pembelian, report pengeluaran kas, report pelunasan hutang, report saldo hutang, report kartu hutang per transaksi, report kartu hutang, dan perintah untuk kembali ke menu output. Berikut ini disajikan tampilan switchboard report transaksi pembelian:
Gambar 68 Switchboard Report Transaksi Pembelian 97
Penutup
Dalam skripsi ini diuraikan mengenai kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan dari hasil dan bahasan penelitian, saran, keterbatasan penelitian, dan penelitian mendatang.
Kesimpulan Perancangan database untuk siklus pendapatan dan siklus pengeluaran Toko Shinta dibuat masing-masing dengan 8 (delapan) entitas. Siklus pendapatan terdiri dari entitas master barang, kas, piutang, penjualan, penerimaan kas, pelanggan, saldo piutang dan karyawan. Siklus pengeluaran terdiri dari entitas master barang, kas, hutang, pembelian, pengeluaran kas, karyawan, saldo hutang dan pemasok. Entitas yang terdapat pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran masingmasing memilki relasi antar entitas yang satu dengan yang lain. Dengan adanya relasi antara entitas, maka bisa ditentukan juga Cardinalitas masing-masing entitas. Relasi antar entitas tersebut dapat digambar melalui entry relationship diagram (ERD). Selain menentukan entitas untuk merancang database juga membuat table, query, form, report, dan menu swichboard.
Didalam merancangan table terdapat 7 (tujuh) table yang ada pada siklus pendapatan, yaitu table master barang, table kas, table detail penjualan, table penjualan, table penerimaan kas, table karyawan, dan table pelanggan. Pada siklus pengeluaran juga terdapat 7 (tujuh) table, yaitu table master barang, table 98
kas, table detail pembelian, table pembelian, table pengeluaran kas, table karyawan, dan table pemasok.
Disamping itu didalam penelitian ini juga terdapat 12 (dua belas) rancangan query untuk siklus pendapatan dan siklus pengeluaran, yaitu query detail pembelian, query detail penjualan, query hutang, query karyawan, query pelanggan, query pemasok, query pembelian, query penerimaan kas, query pengeluaran kas, query penjualan, query master barang, dan query piutang. Selain merancang table dan query penulis juga merancang marancang form. Didalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran terdapat 10 (sepuluh) form, yaitu form master barang, form barang pembelian, form pelanggan, form pemasok, form karyawan , form barang penjualan, form penjualan, form bukti pembayaran piutang, form pembelian, dan form bukti pelunasan hutang.
Setelah selesai merancang table, query, dan form selanjutnya dapat dengan mudah merancang report. Report yang dibuat terdiri dari report penjualan, report penerimaan kas, report saldo kas, report pelunasan piutang, report stock barang, report pembelian, report pengeluaran kas, report pelunasan hutang, report barang penjualan dan pembelian, report saldo kas, report karyawan, report pelanggan, report saldo piutang, report saldo hutang, dan report pemasok. Setelah table, form, dan report dirancang, langkah terakhir yaitu merancang menu switchboard siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. Dengan selesainya penelitian ini maka
99
diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses pencatatan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran pada Toko Shinta Tekstil/Korden.
Saran Saran yang dapat diberika kepada Toko Shinta Tekstil/Korden, Kudus, yaitu : 1. Menerapkan rancangan database Microsoft Access 2007 yang telah dirancang penulis ke dalam proses pencatatan transaksi pada siklus pendapatan dan silus pengeluaran agar transaksi pencatatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, dan untuk memperoleh informasi yang baik, meminimalkan kesalahan dalam pengambilan keputusan dan untuk menghemat waktu. 2. Memberikan pelatihan kepada pemilik dan karyawan bagian administrasi agar dapat menjalankan program database Microsoft Acces 2007.
Penelitian Mendatang Berhubungan dengan adanya keterbatasan penulis, maka untuk penelitian mendatang sebaiknya dapat memperoleh data yang dibutuhkan dengan lebih lengkap lagi, dan juga dapat merancangan database pada siklus penggajian, siklus pendanaan, dan siklus produksi.
100
Referensi Bodnar George H., William S. Hopwood, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Pracetak, Deddy Jacobus. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Hasym M, ST., 2009, Buku Pintar Microsoft Office, Jakarta: Kriya Pustaka, Cetakan 1. Jogiyanto HM., 2002, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. Krismiaji, M.Si., 2002, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Dua, Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta. Membangun Aplikasi Pembelian - Penjualan dan Inventori dengan MS. Access, Andi, Yogyakarta. Microsoft Office Access 2007, 2007, Mahir dalam 7 Hari Microsoft Access 2007, Andi, Yogyakarta. Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi Tiga, Jilid Dua, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshall B., Paul J. Steinbart, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Dewi Fitriasari dan Denny Aenos Kwary, Edisi Sembilan, Jilid Satu, Salemba Empat, Jakarta.
101