Pro.~iding Perlemuan llmiah llmu Pengetahuan dan Teknologi Bahan 2002 .\'erpong, 22 -23 Oktober 2(102
ISSN 1411-22J3
KONVERSI CAIRAN KULIT BIJI JAMBU M~TE (CASHEW NUT SHELL LIQUID) MENJADI KOMPQNEN GESEKAN SEPATU REM KENDARAAN Emmy Afnidar
I daD A. Zainal Abidin 1
1 Jurusan Ieknik Kimia, Unsyiah. Banda Aceh Jln. Igk. Syel:hA. Rauf No.7, Darussalam,Banda Aceh 2 Jurusan Ieknik Kimia lIB, Bandung Jln. GaneshaNo. 10 Bandung 40) 32
ABSTRAK KONVERSICAIRAN KULrT BplJAMBU METE (CHASHEW NUTSHt"U UQr,'m)MENJADI KOMPONEN GESEKAN SEPATU REM KENDARAAN. CashewNutShell Liquid (CNSL) merupakan sumbertenol slam yangterdapat radII minyak kulit biji jambu mete yang bersitatterbaharukan. Sumber tcnol alam pada CNSL berpotensial untuk menggantikan sumber tenol yams berbasis tosil. fenol dari CN~L memiliki beberaJ'akeunggulan karena memiliki rltntai samping tidak jenuh yang panjang dan berupa campuran mono-, di-, dan tri-oletin sehingga memiliki tleksibilitas proses tinggi. Komponen utama CNSL teknis adalah kardanol yang bersifat tenolik dan oletinik. CNSL dapat mengalami polilnerisasi kondensasi melalui inti tenoliknya denganJ'enambahant'onnaldehidamembentuk resin fenolik. CNSL juga dapatmengalami polimerisasi adisi melalui rantai samping tidak jenuhnya dall menghasilkall resin. Oua sitat CNSL tersebut memulIgkinkan pembuatan bubuk triksi berbasis CNSL yang akan digunakan sebagai kompollen pelunak gesekltn sepaturem kendarlUin. TUjU8l1penelitian ini untuk melakukan polimerisasi CNSL dengan menambahkan formaldehida pada berbagai rasio mol dalam kondisi basa untuk menghasilil:an resin tenolik bertipe resol. Resin tenolik ini yang selanjutnya dapat digunakan sebagaisalah satu komponen pelunak gesekan sepaturem. Metoda yang digunakan mencakup pembuatan resin resoldengan variabel rasio mol formaldehida terhadap mol CNSL 1:1,2:1, 3:1,4:1,dan 5:1 dalam kondisi basa, serta melakukan proses curing lanjut pads resin resol. Anltlisis kualitas produk resin yang dilakukan adalah analisi~ waktu gelasi dan analisis aceton extracah/e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CNSL dapat dimanfaatkan sebagai Qahanbaku bubuk triksi pelunak gesekan sepatu rem kendaraan karena memJ'unyai sitat termoset, dimana resin yang dihasilkan mempunyai kemampuan menyerap aceton < 10%. Perolehan re~in yang bcrsitat termoset dipengaruhi oleh besarnya rasio mol t'ormaldehida terhadap mol CNSL. Produk terbaik diperoleh dari resin resol yang wish mengalami proses curing lanjut, dengan rasio mol t'ormaldehida terhadap mol CNSL sebesar5:1 dengan persentasepenyerapan aceton lebih kecil dari 10. Kala kunci : CNSL. sepaturem. resin resol, bubuk !riksi
ABSTRACT KONVERSI CAIRAN KULrr BUI JAMBU METE (CHASHEW NUT SHELL LIQUID) MENJADI KOMPONEN GESEKAN SEPATU REM KENDARAAN. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) is one of the natural phenol resourceswhich is extracted trom the potential renewable cashew nut shell replacing the fossil resource. Phenol from CNSI. resource has unsaturated long side chain and mixed mono-, di-, an~ tri-olefin which is good in processing flexibility. The mljjority of the component in technical CNSL is cardanol that have phenolic and olefinic. CNSL may carry out addition polymerization at unsaturated long side chain and produces the r~sin. On the other hand, CNSL can conduct conden:;ationpolymerization by adding formaldehide and produces phenolic resin. Those characteristics of CNSL allow making of triction dust based CNSL as one of the component in brake lining. The objective of the research is to carry out polymerization CNSL with addition formaldehide in acid condition and in various of the mole ratio tormaldehide with CNSL. The methodology of the research involved the processing of resin novolac and it quality tests. The treatment of the researchcovered the addition offormaldehide in mole ratio with CNSL 1:1,2:1,3:1,4:1 and 5: I in acid catalys as well ascured the resin with adding curing agent hexamethylenetetramine 7.5 %, 10%, 12.5% and 15 % mass. The quality test of resin was d~termined by measuring curing time and IIcetonextracable test. The result of the observlltion indicated that CNSL can be used as a raw material to produce friction dust asone of the componel)ts in brake lining, due to have characteristias thermosetting resin which have be ability 0 soluble in acetonlower than 10%. The result of the thermosetting resin was influenced of the greater tormaldehide in mole ratio with CNSL and the compositions of curing agent, hexamethylene tetraminc, that used in curing process.The best quality of the resin was produced from process that u;;edmol~ ratio tormaldehide with CNSL 5: I in various compositions of hexamethylene tetramine which ~rsentage of aceton extracable lower thlln 10. Key words: CNSL. brake lining, resin resol, friction dust
252
Konversi Cairan Kulit JambuMete (CashewNut Shell Liquid) Menjadi KomponenGesekanSepalURem Kendaraan (EmmyAfnidar)
PENDAHULUAN Bahan sepatu rem kendaraan merupakan komponen penting dalam sistem rem kendaraan bermotor. Pembuatan sepatu rem memerlukan bahan yang memiliki kualitas yang baik agar dapat digunakan dengan aman dan tahan lama. Komponen-komponen penyusun sepatu rem terdiri alas fiber asbestos,resin fenolik termoset sebagaifiller (bahan pengisi) organik, barit atau kalsium karbonat sebagaifiller anorganik, yang diikat dengan binder resin fenolik ditambah dengan modifier untuk meningkatkan sifat mekanik dan tahan lama. Resin fenolik yang digunakan sebagaibubuk friksi organik dan bahan pengikat merupakan resin fenolik yang bersumber daTiminyak bumi. Semakin menipisnya cadangan minyak bumi dunia telah mendorong usaha-usaha untuk memanfaatkansumberdaya lain yang dapatdiperbaharui sebagaisumberrenal. Banyak tanamanyang mempunyai potensi sebagai sumber renal, tetapi kebanyakan diantaranya mengandung renal yang sangat sedikit jumlahnya. Cashew Nut Shell Liquid (CNSL) atau minyak kulit biji jambu mete merupakan salah satu sumberyang baik untuk menghasilkanrenal secaraalami yang dapat menggantikankedudukanminyak bumi, yang selarnaini merupakanbasil sampingindustri kacangmete. Senyawa-senyawapenyusunCNSL merupakan turunan renalyang mempunyai rantai samping panjang dan tidak jenuh sehingga memiliki keunggulan dibandingkan dengan renal konvensional. Rantai samping tersebut menyebabkan CNSL bersifat tleksibel dan polim:emya bersifat hidrofobik sehingga memiliki ketahananterhadap air serta mempunyai ketahanan gesekyang baik. Sifatsifat polimer CNSL tersebutmerupakan sifat-sifat yang diperlukan untuk komponen pelunak gesekan sepatu rem kendaraan. CNSL merupakan cairan kental berwarna coklat tua yang terdapat di dalam bagian mesokarp (lapisan tengah yang paling tebal daTi lapisan kulit mete) yang berstruktur seperti saTang lebah di antara kulit dan kernel biji mete. Cairan ini merupakan basil ekstraksi kulit mete yang dibuang setelah biji mete dipisahkan daTi kulitnya. Cairan ini diduga mengandung asam anakardat,kardol, metil kardol dan kardanol [I]. Komponen aktifCNSL adalah berupa fenol yang tersubstitusi dalam posisi meta dengan rantai samping hidrokarbon panjang yang mempunyai struktur molekul kllas. GugtlSaninti fenolik ini dapatdimanfaatkanuntuk menghasilkan produk resinyang dapat digunakandalam industri vernis, plat kopling, dan komposisi sepaturem. Resinifikasi yang terjadi pada CNSL menyerupai resinifikasi fenol-formaldehida secaraumum. Resinfenolformaldehida biasanya dipreparasi melalui dua metoda yang berbeda. Metoda pertama melibatkan katalis basa dengan rasio mol formaldehida berlebih terhadap renal dan metoda yang melibatkan katalis asam dengan rasio mol formaldehida lebih kecil terhadap renal. Dalam
penelitian ini, metoda penelitian yang diambil adalah metodadenganrasio mol formaldehida berlebih terhadap mol CNSLdenganvariasi 1:1,2:1,3:1,4:1, dan 5:1 dalam suasana basa.. Produk yang mula-mula terbentuk disebut resoi,yang mudah dimatangkan menjadi polimer termoset melalui pemanasan. Produk polimer termoset tersebut kemudian digerus membentuk butiran daD selanjutnya dilakukan analisis produk. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan proses polimerisasi kondensasi CNSL dengan formaldehida pada kondisi tertentu untuk menghasilkan resin fenolik yang selanjutnya dapat digunakan sebagai salah satu komponen penyusun sepatu rem kendaraan daD mempelajari variabel proses yang berpengaruh terhadap kualitas resin fenolik yang dihasilkan.
llNJAUAN PUSTAKA Cairan kulit bijijambu mete (CashewNut Shell Liquid) atau CNSL merupakan cairan kental berwarna coklat tua yang terdapat di dalam struktur seperti sarang lebah di antara kulit dan kernel biji mete. Di dalamnya terdapat zat yang mudah menyebabkangatal-gatal. luka bakar, dan radang apabila terjadi kontak langsung dengan kulit. Bahan ini bersifat seperti minyak atau balsam yang mempunyai berat jenis tinggi, lengket, rasanya pahit, bersifat kaustik, dan kalau dipanaskan menghasilkanasapyang pedas,tajam, dan menyesakkan nafas [2]. CNSL bersifat racun dan mengakibatkan dermatitis pada kulit, tetapi jika telah mengalami dekarboksilasi serta pemumian tidak bersifat toksik lagi [3]. Penambahan asam sulfat pada CNSL mentah menghasilkan pengendapan garam yang dapat mengurangi sifat mengiritasi kulit. Komposisi kimia CNSL beIbeda-bedatergantung pada cara perolehannya atau cara ekstraksi yang digunakan. Larutan segaryang diperoleh dari ekstraksi dingin menggunakan pelarut mengandung sekitar 90% berat asam anakardat (turunan orto karboksi fenol) dan 10% fenol yang disebut kardol. Asam anakardat merupakan asam hidroksi benzoat dengan rantai sisi yang terdiri atas 15 atom karbon normal dengan dua ikatan rangkap yang dirumuskan sebagai2-karboksi-3pentadekadienil- fenol, sedangkan kardol mempunyai rumus 5-pentadekadienilresorsinol. Larutan yang lebih gelap, diperoleh dari proses komersil menggunakanperlakuan pemanasanterutama terdiri atas asam terdekarboksilasi yaitu monofenol kardanol,sejumlahkecil asamdan kardol [4]. CNSL yang diperoleh dari ekstraksi dengan metoda penggorengan mengandung kardanol (60-65%), polimer (20-25%), kardol (10-12%), dan senyawaminor lainnya [5]. Asam anakardat, apabila didekarboksilasikan dengan pemanasan akan menghasilkan suatu monofenol yang disebut anakardol atau kardanol. Karena rantai sisi kardanol yang tidakjenuh, CNSL dapatmenjalani reaksi
253
Pro.vidingPertemuanIlmiah limu Pengetahuandan TeknologiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktoher2002 polimerisasi dan oksidasi menghasilkanbeIbagaiproduk untuk keperluan industri. Kardanol apabila dipolimerisasikan dengan formaldehida akan menghasilkan resin fenol formaldehida. Resin formaldehida yang dinamakan novolak dan resol dapat digunakan untuk membuat perekat sintesis daDisolator kabellistrik [6J. CNSL daD turunannya mempunyai kegunaan yang luas sebagai bahan baku industri, diantaranya digunakan dalam pembuatan cat daD vernis, pelunak gesekanpada plat kopling dan rem kenderaan, pelapis yang tahan zat kimia, resin. polimer, pemlastis, pengisolasi,perekat,semen,zat fiksatif dan antirnikrobial serta insektisida. Resinifikasi yang terjadi pada CNSL menyerupai resinifikasi fenol-formaldehida secaraumum. Menurut [7J fenol bereaksi dengan aldehida untuk mendapatkan produk kondensasi akan terjadi jika ada posisi bebas pada inti benzena kelompok fenolik hidroksi yaitu pada posisi orto atau para. Aldehida yang umumnya dipakai adalah formaldehida karena reaktivitasnya lebih besar. Reaksi fenol dengan formaldehida akanberjalan dengan sangat lambat bila berada dalam berbagai reagen, sehingga selalu harus ditambahkan katalis untuk mempercepat reaksi. Kataiis yang ditambahkan dapat berupa asam atau basa daD basil yang diperoleh bergantung pada macam katalis yang digunakan daD juga petbandingan molar fenol- formaldehida. Produk dasar dari reaksi fenol dan forrnaldehida dapat diklasifIkasikan dalam 2 tipe, tergantung jenis katalis yang digunakan. Bila katalis alkalin yang digunakan, maka basil reaksi utarnanya adalah fenol alkohol yang disebut resol. Bila katalis asam yang digunakan,maka basilreaksiutamanyajuga fenol alkohol, tetapi akan cepat berubah dalam pengaruh katalis membentuk turunan difenil metana yang disebut novolak.
METODE Bahan utama yang digunakan adalah CNSL, fonnaldebida (37%), natrium hidroksida (katalis basa), dan asam sulfat (katalis asam).Bahan pendukunglainnya adalah asam asetatglasial. Bahan kimia untuk analisa adalahair suling, alcohol netral95%, KOH 0, IN, KOH 50%, KOH 0,5 N beralkohol, HCI 0,5 N, indicator phenolpthtalein I %, air panas,air dingin, petroleum eter, alkohoIIO%, larutan Wijs, karbon tetraklorida, kalium iodida 15%,natrin sulfonat0,1 N, larotan ~ti, asamasetat anhidrat, daD natrium sulCalbebasair, aceton. Resinifikasi yang terjadi pada CNSL menyempai resinifikasi fenol-fonnaldehida secara umum. Pada penelitian ini, Resinfenol-formaldehida berbasisCNSL dipreparasi dengan melibatkan katalis basadengan rasio mol formaldehida berlebih terhadap renal. Dalam penelitian ini rasio mol formaldebida terhadapmol CNSL yangdivariasikanadalah 1:1,2:1,3: 1,4:1, dan5: 1.Katalis
254
lSSN1411-2213
basa yang digunakan adalah natrium hidroksida yang terlarut dalam air sebanyak5% dari berat CNSL. CNSL, formaldehida 37%, daDkatalis basa direaksikan dalam reaktor yang berkapasitas 2 liter. Campuran reaksi dipanaskan dengan temperatur tetap yaitu pada 100°C. Produk resin yang dihasilkan dimatangkan menjadi polimer termoset melalui pemanasan. Produk polimer termosettersebutkemudian digerus membentuk butiran daDselanjutnya dilakukan analisa produk.
BASIL DAN PEMBABASAN Resol dibuat dengan mereaksikan CNSL dengan fonnaldehida, dimana rasio mol formaldehida berlebih terhadap mol CNSL pada kondisi basa. Dalam hal ini, rasio mol formadehida terhadap mol CNSL yang digunakanadalah 1:1,2:1, 3:1,4:1,dan 5:1 dengankatalis basa natrium hidroksida. Dan basil penelitian, resin resol yang diperoleh bersifat padatan, kaku, dan berwama coklat kemerahmerahan. Keadaan padat disebabkan karena rasio mol fonnaldehida terhadapmol CNSL yang digunakan besar, dirnana resolyang dihasilkan mengandungbanyak grup metilol yang reaktif. Bila diberikan panas berlanjut, grup metilol reaktif akan bereaksi dengan sesamanya membentuk struktur sambung silang. Adanya struktur sambung silang menyebabkan resin yang dihasilkan bersifat kaku (mengeras). Wama resin resol yang dihasilkan dengan menggunakan bahan baku CNSL, sarna dengan wama resin resol yang dihasilkan oleh renal, yaitu coklat kemerah-merahan. Makin besarnya rasio mol formaldehida terhadapmol CNSL yang digunakan, maka wama resinyang dihasilkan semakinterang, yaitu merah batao
PengamatanterhadapWaktu Gelasi Dalam penelitian ini, waktu gelasi diukur pacta temperatur tetap, yaitu pacta150 °C, sedangkanvariabel yang berubah adalah rasio reaktan yang digunakan. Untuk resol,rasio mol formaldehida terhadapmol CNSL yang divariasikan adalah 1: 1; 2: 1; 3: 1; 4: 1; daD 5: 1. Hubungan antararasio mol formaldehida terhadap 1 mol CNSL denganwaktu gelasi ditunjukkan pada Gambar 1. ,
,
I~ ~i
~~ .-
~
10
20
GetTim.(menl!) I
Gamba, 1. Hubungan antara Waktu gelasi dengan Rasio Mol Fonnaldehida terhadap 1 Mol CNSL
Konver.siCairan Kulit Jambu Mete (CashewNutShell Liquid) Menjadi KomponenGesekanSepatuRem Kendaraan (EmmyAfnidar) Dari Gambar I di atas dapat dilihat bahwa makin besarnyarasio mol formaldehida terhadap I mol CNSL, maka waktu yang diperlukan untuk prosesgelasi semakin sedikit. Makin besamya perbandingan mol reaktan, maka massa reaktan semakin besar. Dengan meningkatnya massa reaktan maka waktu yang diperlukan untuk berubah ke gel semakin menurun. Hal ini disebabkan, karena massa reaktan yang lebih besar dapat meningkatkan panas eksoterm reaksi sehingga semakin banyak panas yang tertahan dalam proses polimerisasi. Sementara itu, panas reaksi tidak dapat disalurkan daTi sistem ke lingkungan, sehingga suhu sistem semakinmeningkat. Dengan meningkatnya suhu sistem, maka reaksi berjalan dengan cepat dan pembentukan gel pun terjadi dengan cepat.
Proses curing lanjut dilakukan padaresin resol den~ melakukan pemanasanpada suhu 150DC.Tujuan daTiproses curing Ianjut ini adalah untuk menguapkan sisa-sisaair daD membuat strnktur sambung silang pada resol. Pada resin resol yang telah mengalami curing Ianjut, juga dilakukan analisis aceton extracable untuk mengetahui derajat curing. Analisis kandungan aceton yang mamputerekstrak oleh resindilakukan dalam waktu yang bervariasi, yaitu 4, 8, 12,clan 16jam. Hasil analisis aceton extracable ditampilkan pada Gambar 3.
~ ~ "
Ketahanan terhadap reagent kimia Ketahanan resin terhadap pelarut ace ton mempakan salah satu metode analisis untuk melihat derajat curing suatu resin termoset. Analisis aceton extracable mempakan suatumetoda untuk menghitlmg berapa besar kemampuan suatu resin lamt ke dalam aceton.Kemampuan larot dalam acetonbergantungpada konsentrasi dan suhu cure. Kualitas suatu resin yang dapat dipergunakan sebagai salah satu komponen penyusun sepatu rem (filler organik) adalah mempunyai persentase aceton extracabIe rendah, yaitu dalam rentang lebih kecill 0%. lni menunjukkan, bahwa resin yang dapat digunakan sebagai salah satu salah satu komponen penyusun sepatu rem kendaraan hams bersifat termoset. Hasil analisis aceton extracabIe ditampilkan pada Gambar 2.
...,1
Gambar 2. Hubungan Waktu Ekstraksi dan aceto. extracable pada Resin Resol untuk BerbagaiRasio Mo ForrnaldehidaterhadapMol CNSL
Padagambar di alas menunjukkan,bahwa makin lama waktu ekstraksi, maka persentasekelarutan resin dalam aceton semakin rendah. Besamya rasio mol formaldehida terhadap mol CNSL juga berpengaruh terhadap persentase kelarutan resin dalam aceton. Persentase kelarutan aceton semakin rendah dengan meningkatnya rasio mol formaldehida terhadap mol CNSL. Hal ini disebabkan, makin besamya mol formaldehida yang digunakan, menyebabkan grup metilol reaktif yang teti)entuk semakin banyak,sehingga struktur sambung silang yang terbentuk pun semakin banyak.
Curing Lanjut (Post Curing)
~ ~
~
§ "
~ Waktu Ekstraksi (jam) Gambar 3. Hubungan Waktu Ekstraksi dan Ace/on Ex/racable pada Resin Resol yang telah mengalami Curing Lanjut untuk Berbagai Rasio Mol Formaldehida terhadap Mol CNSL
Pactagambar di atas menunjukkan, bahwa makin lama waktu ekstraksi, maka persentase kelarutan resin dalam aceton semakin rendah. Besamya rasio mol formaldehida terhadap mol CNSL juga berpengaruh terhadap persentase kelarutan resin dalam aceton. Persentase kelarutan aceton semakin rendah dengan meningkatnya rasio mol formaldehida terhadap mol CNSL, dapat dilihat p,'!'la resin yang dihasilkan dengan rasio 5:1. Hal ini disebabkan, makin besamya mol formaldehida yang digunakan, menyebabkan grup metilol reaktif yang teIbentuk semakinbanyak, sehingga struktur sambung silang yang terbentuk pun semakin banyak dan menghasilkan resin termoset. Persentase aceton extracable pacta resin resol yang telah mengalami curing lanjut, mengalami penurunan dibandingkan dengan resin resol sebelum curing lanjut, yaitu daTi 50,95 -25,46% menjadi 29,5 -3,35%. lni berarti sebagian resin resol Tahap-B telah menjadi resin resol Tahap-C. Resin resolTahap-C ini telah dapat digunakan sebagaisalah satukomponen penyusun pelunak sepaturem.
KESIMPULAN CNSL yang digunakan berpotensial sebagai sumberfenol alami yat!:, dapat digunakan sebagaibahan baku pembuatan resin fenolik yang akan digunakan sebagai komponen pelunak ges¥kap sepatu rem kendaraan. Resin resolyang dihasilkan bersifat padat, kaku, 25~
Prosiding PertemuanIInuah I/mu Pengetahuandon TeknoltJgiBahan 2002 Serpong,22 -23 Oktoher2002 dan berwama coklat kemerahan. Semakin besar rasio mol fonnaldebida terhadap I mol CNSL yang digunakan, maka resinyang diperoleh semakinbersifa~termosetdan mempunyai wama yang lebih terang, yaitu m~rah batao Besamyarasio mol formaldebida terhadap I mol CNSL mempengaruhi waktu pembentukangel. Semakin besarrasio maka waktu yang diperlukan untuk terjadinya gel semakin rendah. Analisis aceton extracab/e pada resin resol memberikan nilai di luar batas yang disarankan untuk bahan dasar penyusun pelunak gesekan sepatu rem, yaitu le~ih kecil dari 10%. Proses curing lanjut pad a resin resol mempengaruhi nilai penyerapan aceton. Kemampuannya menyerap ace ton semakin rendah denganIneningkatnya rasio mol formaldehida terhadap I n1O1 CNSL yang digunakan.
P1\FTARPUSTAKA (~).
MENON, A.R.R., C.K.S., PILLAI, J.D.SUDHA, Ca...hewNut Shell liquid : Its Polimeric and Other Indu...trial Products, Journal of Scientific and Indu...lrial Research,44, (1985), 324-338. 121. QIn.ER, J.G., Ca.\'hew,Departementof Agriculture Reserch,Amsterdam, (1979) (3). NAIR, M.K., E. VV BHASKARA RAO, K.K.N. NA;MBIAR dan M.C. NAMBIAR, Monograph oq Plan~tion Crops I. Cashew (A. occidentale), Central Plantation Crops Research Institute, Kasaragod-KeralaIndia, (1979). [4J. PAUL, VJ and L.M YEDDANAPALLL :.4nacardic .4cid from Ca.\'hew Nul Shell Liquid: On the Olefinic Nature of Anacardic Acid from Indian Cashew Nut Shell Liquid, Journal .4m. Chem.
ISSN1411-2213
Jawahan I. Komponen-komponen yang terdapat dalam CNSL : kardanol (persentaseterbesar dalam CNSL teknis), asam anakardat (persentase terbesar dalam CNSL mentah),kardol, 2-metil kardol dan polimer minor 2. Resin fenolik dapat digunakan sebagaibahan baku pada industri seperti : perekat, cat dan vernis, laminating, ion exchange.~,antioksidan, sepaturem
NenengL. Ritonga,P3TIR -BATAN Pertanyaan
1. Ditinjau dari segi ckonomis, mana yang lebih menguntungkanhila dibandingkandenganfenol yang berasaldari fosil, mengingatproses untuk mcndapatkanfenolyang cukuppanjang JawaiJan
1. Fenol dari CNSL (Cashew Nul Shell Liquid) dapat diperoleh melalui pengempaan (dengan tekanan sekitar 20{)O Psi), penggorengan (dengan Jl1edia, CNSL ihl scndiri), ekstraksi dengan pelarut (dengan menggunakan pelarut benzena daD toluena). Sedangkan~m\lmian reDo 1 itu sendiri hanya dcngan pemanasan pad a suhu 150.C daD pellambahan H SO untuk pengendapan impurita.\'. Jadi kalau ditiAjau4 dari segi ekonomisnya, dapat disimpulkan bah\V(\perolehan fenol dari CNSL lebih ekonomis dari pada feRal berbasis fosil. daD nilai jttalnya lebih murah CNSL dari pada fenol berbasis fosil
Soc.,78, (1958),5675-5678.
[5J. HARVEY. M.T. dan S.CAPLAN, Ca...hewNul Sell Liquid, Indu...trial and Engineering Chemi...try, 32, (1940),1306-1310
[6]. PAYNE, H.F., Organic ('oating Tecnology,John Wiley &Sons, New York, (1964). J.H.P, Cultivation. Proces.\ing and Utilisation of the Cashew, Chemistry and
r71. TYMAN,
Industry, (1980).
TANYAJAWAB Nani S,P3TIR. BATAN
Pertanyaan I. Dalam kulit jambu mete komponenapalagi yang ada selain Cenolyang mungkin dapat dimanfaatkan yang bisa menaikkan nilai tambah 2. Selain sebagai komponen pelunak gesekan sepatu rem, apalagi yang bisa dimanfaatkan dari fenol ini
Ke Daftar Isi 256