KONTROVERSI HUKUMAN MATI ANALISIS WACANA SASTRA KRITIS THE LIFE OF DAVID GALE FILM PERSPEKTIF SOCIOCULTURAL PRACTICE NORMAN FAIRCLOUGH Abd. Ghofur (Mahasiswa Program Doktor Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Malang/
[email protected])
Abstract: This article is written in order to explain and to explore the hidden message contained in The Life of David Gale film, it is also to find out the reasons of the figures of Clearance and David Gale who deliberately sacrifice themselves [commit suicide] for an ideology that was fought by them, as well as try to uncover the ideology of the ruler who so impose a sentence of death in the name of justice, The theory of discourse analysis Norman Fairclough used by the writer to explain the hidden meaning in the text of [speech] contained in the film. Further, it was found that in the film the figures of Clearance with the deliberately suicidal, as part of efforts to prove that during this time the ruler of the [read:of the court] in giving a decision. Key Words: Death Penalty. Discourse Analysis, David Gale’s Film
A. Hukuman Mati
hukuman mati yang dieksekusikan
Hukuman mati adalah suatu
kepeda
para
teroris
dll,
seakan
hukuman atau vonis yang dijatuhkan
menjadi pertanda bahwa hukuman
pengadilan (atau tanpa pengadilan)
mati masih eksis di beberapa negara,
sebagai
tidak
bentuk
hukuman
terberat
yang dijatuhkan atas seseorang akibat 1
terkecuali
di
Indonesia.
Sementara hampir 130 negara-negara
perbuatanny . Persoalan hukum yang
didunia telah melakukan moratorium
banyak menarik perhatian masyarakat
bahkan penghapusan hukuman mati.
adalah
perdebatan
mengenai
Oleh karenanya, pembahasan
hukuman mati itu sendiri. Diantaranya
berbagai dimensi hukuman mati dari
1
perspektif keadilan sosial dan hukum
T. Mulya Lubis, Kontroversi hukuman mati: perbedaan pendapat hakim konstitusi (Penerbit Buku Kompas, 2009); Dr Hj Tina Asmarawati M.H S. H., Hukuman Mati dan Permasalahannya di Indonesia (Deepublish, 2015); Yon Artiono Arba‘i, Aku menolak hukuman mati: telaah atas penerapan pidana mati (Kepustakaan Populer Gramedia, 2012).
menjadi sangat penting. Begitu juga dengan pandangan agam islam. Pembahasan adalah
hukum
sebuahpembahasan
berkelanjutan
[continues],
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 193
pidana yang seiring
dengan
kehidupan
manusia.
Oleh
macam
hukuman,
diantaranya
1)
karena itu hukum pidana berkembang
hukuman rajam, 2) hukuman bakar, 3)
sering dengan perkembangan zaman.
hukuman penggal kepala, dan 4)
Begitu juga dengan hukuman mati,
hukuman gantung. Jadi dalam agama
telah menjadi hukuman mensejarah.
nasrani[aling tidak perjanjian lama dan
Dalam sejarah hukum Cina, hukuman
perjanjian
mati telah diterapkan untuk pidana
hukuman
pembunuhan. Dan bahkan sejak abad
agama Yahudi menentukan bahwa
ke 18 SM dalam kode raja Hammurabi
para pemuja berhala, penghujat, dan
di Babilonia diterangkan lebih detail,
pemberontak dirajam dengan batu dan
hukuman mati diterapkan bagi 25
digantung pada sebuah tiang. Mereka
kejahatan
dibiarkan mati
besar
yang
berbeda,
baru mati.
tidak
menolak
Sementara,
pada
secara mengerikan
diantaranya sebagai hukuman bagi
karena
para pembunuh.
terkutuk oleh Allah agar bertambah
Perjalanan hukuman mati tetap berlangsung
hingga
dipandang
sebagai
yang
najis maka mayat mereka segera
munculnya
dikuburkan. Lebih lanjut Orang yahudi
agama-agama besar seperti Islam,
menggunakan
berbagai
Kristen dan Yahudi. Sebagai contoh
eksekusi
dalam perjanjian lama, paling sedikit
pancung,
terdapat sembilan kriteria dari apa
melempar terpidana dari atas tebing
yang dosebut ―Kejahatan Besar‖ yang
batu dan digergaji.
termasuk
rajam,
hukum
teknik hukum
penyaliban,
patut
Dari berbagai bentuk hukuman
dihukum mati, yaitu :1) membunuh
mati diatas, banyak kalangan aktivis
dengan sengaja, 2) mengorbankan
atau
anak-anak untuk ritual keagamaan, 3)
menganggap bahwa hukuman mati
bertindak
sehingga
tidak sejalan dengan semnagat Hak
mengakibatkan kematian orang lain,
Asasi Manusia mereka menganggap
4)melindungi
pernah
bahwa semua manusia memiliki hak
menimbulkan korban jiwa manusia, 5)
hidup, dan kematian adalah urusan
menjadi saksi palsu dalam perkara
Tuhan. Sejak tahun 1767 gerakan
penting, 6) menculik, 7) mencaci atau
penghapusan hukuman mati . Sejak
melukai
8)
muncul gerakan abolidionis, banyak
melakukan perbuatan amoral dibidang
negara yang mengurangi jenis-jenis
seksual, serta 9) melanggar akidah
tindak pidana yang diancam hukuman
atau aturan agama.
mati. Diinggris, misalnya antara tahun
mana
pelakunya
dipandang
sembrono hewan
orang
Sedangkan
yang
tua
sendiri,
dalam
Yahudi
juga
mengatur
bentuk
hukumannya,
terdapat
hukuman
1823 sampai 1837.
agama
jenis
pemerhati
dan 4
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 194
mati
B. Teori
Wacana
dan
Analisis
pembaca
Wacana Kritis Teori terjadinya
sebagai
Komunikasi
wacana
kejadian
menjelaskan
atau
dalam
dimaksudkan
peristiwa
pendengar. lisan
adalah
yang
pemakaian
tindak tutur sebagai pembicara, dan
tindak tutur. Penerapan antar tpenutur
petutur sebagai lawan bicara.
dan petutur, ungkapan tindak tutur ini
Menurut
Foucault,
bahwa
berupa kalimat, pertanyaan maupun
wacana adalah alat bagi kepentingan
pernyataan. Oleh karena itu teori ini
kekuasaan,
disebut dengan analisis wacana Wacana
tidak
hanya
terdiri
2
.
budaya
dari
sebagai
hegemoni,
dan
ilmu
elemen
dominasi
pengetahuan taktis
untuk
kalimat yang gramatical tetapi sebuah
mempengaruhi pola pikir masyarakat
wacana
dan terikat oleh kelas-kelas tertentu,
harus
dapat
memberikan
interpretasi makna bagi pembaca dan
sedangkan
pendengarnya.
Fairclough,
Wacana
menjadi
wacana adalah
menurut bentuk
seseorang
dari
satuan bahasa yang begitu komplit
tindakan
dalam
sehingga dapat hierarki gramatikal
menggunakan bahasa sebagai bentuk
adalah gramatikal yang tretinggi atau
representasi ketika melihat realita 3.
terbesar. Isinya yang dapat berupa
Pendapat lain dipaparkan oleh
sebagai sebuah konsep, gagasan,
J.S. Badudu, bahwa Wacana memiliki
pikiran
dari
dua arti, pertama dikatakan sebagai
seseorang pengarang. Hasil wacana
rentetan kalimat yang saling berkaitan
dapat
satu
atau
ide
dipahami
yang dan
utuh
dimengerti
sama
lain,
dapat
dengan seksama oleh pembaca atau
menghubungkan proposisi yang satu
pendepengar tanpa adanya keraguan
dengan yang lainnya, membentuk satu
sedikitpun.
kesatuan
Wacana berbentuk rekaman kebahasaan
yang
utuh
sehingga
terbentuklah
makna yang serasi diantara kalimat-
mengenai
kalimat tersebut. Dan arti wacana
peristiwa komunikasi yang berupa
disini adalah kesatuan bahasa yang
tulisan maupun lisan. Tuisan yang
terlengkap dan tertinggi atau terbesar
dimaksud
disini
penulis
diatas kalimat atau klausa dengan
sebagai
pembicara
sedangkan
koherensi dan kohesi yang tinggi,
adalah
berseimbang,
2
Norman Fairclough, Critical discourse analysis: The critical study of language (Routledge, 2013), Caroline Coffin, Historical discourse: The language of time, cause and evaluation (Continuum, 2006),; Gillian Brown, Discourse Analysis (Cambridge University Press, 1983); Eriyanto, Analisis wacana: pengantar analisis teks media (PT LKiS Pelangi Aksara, 2001).
mampu
mempunyai
awal dan akhir yang nyata serta
3
Norman Fairclough, ―Discourse and text: Linguistic and intertextual analysis within discourse analysis,‖ Discourse & Society 3, no. 2 (1992): 193–217.
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 195
disampaikan secara lisan maupun
mengenai informasi yang baik dan
tertulis 4.
akurat
Wacana ini didasari oleh dua
4. Wacana estetik dimana wacana ini
faktor yaitu faktor bentuk, wacana ini
berbentuk kandungan estetika dari
berupa tulisan maupun berupa lisan
penulisan
dan
menyampaikan gagasa dan atau
faktor
makna,
berhubungan
faktor
dengan
yang sebuah
kata
dalam
buah pikiran
informasi maka akan timbul makna
5. Wacana
direktif
berarti
sebuah
atau pemahaman konteks maupun
tulisan yang dibentuk sedemikian
tendensivitas
berbeda-beda.
rupa hingga dapat dijadikan sebuah
Dengan dedikasi konsistensinya yang
artikel menarik dan memukau para
bagus
pembaca atau pendengar.
dan
yang luas
biasa
sehingga
wacana itu tidak memiliki adanya keterbatasan
berupa
pandangan yang berbeda, terdapat
bisa
dua macam wacana yang berbentuk
dikatakan sebagai sebuah wacana,
prosa yang berpola narasi, eksposisi,
tetapi
bisa
persuasi dan argumentasi. Sedangkan
dikatakan sebagai karangan karena
wacana ke dua adalah berbentuk puisi
wacana
sebab
karangan
mendasar
Disisi lain, Chaer memberikan
saja.
sebuah
Karangan
wacana
adalah
hal
tidak
terbesar
dan
dilihat
dari
penggunaan
terluas sehingga dapat digolongkan
bahasanya yang begitu puitis dan
menjadi macam-macam bentuk. Jenis
romantis
Wacana menurut Geoffrey Leech ada
merupakan
lima macam, yakni :
analisis
1. Wacana
ekspresif
merupakan
menganilis
wacana yang cara penyampaian
5
.
Analisis
metode
yang
wacana
atau
teknik
digunakan
untuk
wacana
[lisan
maupun
tuisan] fiksi maupun non fiksi.
gagasan penutur sebagai sarana
Analisis
wacana
untuk
dapat
ekspresi mimik dan gerak tubuh
digunakan
menyelidiki
yang digunakan misalnya dalam
menganalisis
berpidato
dan pemakaian suatu bahasa, baik
tentang
atau
penggunaan
2. Wacana Fatis yang berisi saluran
bahasa secara tulis maupun lisan,
dengan tujuan untuk memperlancar
analisis tidak dapat dibatasi pada
penyampaian sebuah gagasan
deskripsi bentuk bahasa saa namun
3. Wacana
Internasional
yang
juga bahasa yang digunakan dalam
merupakan wacana yang isinya
urusan-urusan
manusia,
5
sehingga
Abdul Chaer, Linguistik umum (Penerbit Rineka Cipta, 2007), http://www.academia.edu/download/34865238/ LINGUISTIK_UMUM---ABDUL_CHAER.docx.
4
Yus Badudu, Kamus kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia (Penerbit Buku Kompas, 2003).
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 196
dapat mengunggkap struktur dalam
bisa diidentifikasi dari lima karakter
maupun luar dari makna itu sendiri,
umum yang ada dalam berbagai teori
dalam hal ini analisis wacana menjadi
CDA yang dikembangkan beberapa
upaya
dalam
ahli. Kelima karakter tersebut yakni:
teks
pertama, karakter dari proses-proses
ilmu
dan
penguraian
memberikan mengenai
analisis
penjelasan realitas
sosial,
struktur-struktur
kultural
dominasi ideologi serta ketidak adilan
sosial
yang dijalankan dan dioperasionalkan
linguistik-diskursif.
melalui wacana.
menegaskan bahwa dunia sosial yang
Analisis
wacana
bersifat
Karakter
ini
sendiri
di dalamnya terdapat berbagai proses
seperti yang dijelaskan oleh Littlejon
dan struktur sosial, diproduksi melalui
―discourse analysis does not treat
praktik-praktik
organization as an end it self, 6 .
Melalui produksi dan konsumsi teks,
Analisis wacana tidak memperlakukan
praktik-praktik
diskursif
bisa
penyusun sebagai suatu tujuan sendiri
merealisasikan
reproduksi
dan
namun bertujuan menenmukan fungsi
transformasi sosial dan kultural. Oleh
dan makna.
karenanya, CDA berpretensi untuk
Analisis wacana
itu
sebagian
dan
diskursif.
menjelaskan
dimensi
menyebabkan kelompok sosial yang
diskursif
berbagai
ada
sosial yang mencakup proses dan
bertarung
dan
kritis dapat
linguistik-
mengajukan
ideologinya masing-masing. Konsep mengasumsikan
dengan
dari
linguistik fenomena
struktur sosial dan kulturalnya.
melihat
Karakter kedua adalah bahwa
praktik wacana bisa jadi menampilkan
diskursus
efek sebuah kepercayaan (ideologis).
con-
Penghubungan
bersifat
stituted
constitutive
yang
berarti
dan
bahwa
konteks
yang
diskursus merupakan sebuah praktik
bagaimana
bahasa
sosial yang dapat menciptakan dunia
dipakai untuk mencapai tujuan dan
sosial dan sekaligus eksistensinya
praktik
diciptakan oleh praktik-praktik sosial
dimaksudkan
tertentu,
termasuk
juga
kekuasaan.
yang
lain.
Berbeda
dengan
teori
Teori konstruksionisme sosial
diskursus Laclau dan Mouffe yang
sangat berpengaruh secara signifikan
hanya menekankan aspek konstitutif
dalam
analisis
diskursus, CDA menganggap bahwa
Discourse
bahasa sebagai diskursus merupakan
konstruksi
diskursus
kritis
teori
(Critical
Analysis/CDA) secara umum. Hal ini
bentuk
tindakan
sosial
yang
menciptakan dan mengubah dunia dan juga bentuk tindakan sosial yang
6
Alex Sobur, Analisis teks media: suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing (Remaja Rosdakarya, 2001).
secara historis kultural muncul dalam
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 197
hubungan
yang
dialektis
dengan
yang lain. Dengan demikian, penelitian
praktik-praktik sosial yang lain.
CDA terfokus pada dua hal, yakni:
Karakter ketiga menekankan
praktik-praktik
diskursif
yang
representasi
tentang
perlunya menganalisis penggunaan
menciptakan
bahasa secara empiris dalam konteks
dunia subjek-subjek serta relasi-relasi
sosialnya.
CDA
sosialnya,
berkepentingan
untuk
sangat
dan
peran
melakukan
praktik-praktik
analisis tekstual linguistik terhadap
memapankan
penggunaan bahasa dalam interaksi
kepentingan
sosial. Karakter ini juga membedakan
kelompok-kelompok
CDA
lain
Menurut Fairclough, CDA merupakan
serta
sebuah pendekatan yang berusaha
dengan teori
seperti
Laclau
diskursus
dan
Mouffe
psikologi diskursif yang lebih concern pada
analisis
retoris
melibatkan
analisis
sistematis
terhadap
dan
tidak
linguistik
yang
Karakter keempat menegaskan fungsi ideologis dari diskursus. CDA diskursus
berkontribusi secara signifikan dalam menciptakan
relasi-relasi
kekuatan
sosial yang tidak setara di antara berbagai kelompok sosial yang ada. Dipengaruhi
Foucault,
memandang menciptakan Konstitusi
bahwa subjek
subjek
CDA kekuasaan
dan
melalui
pengetahuan
untuk
melestarikan politik sosial
tertentu.
―Often opaque relationships of causality and determination between (a) discursive practices, events and texts and (b) broader social and cultural structures, relations and processes […] how such practices, events and texts arise out of and are ideologically shaped by relations of power and struggles over power […] how the opacity of these relationships between discourse and society is itself a factor securing power and hegemony‖
penggunaan
bahwa
dan
ini
untuk menganalisis secara sistematis:
bahasa secara sosial.
beranggapan
diskursif
dari
agen. produksi
mengandaikan Karakter kelima menegaskan
dependensi subjek terhadap elemenelemen eksternal yang bersifat sosial
pentingnya
dan kultural dalam proses kemenjadi-
terhadap praktik-praktik diskursif. Hal
annya.
juga
ini tidak berarti bahwa CDA bersifat
dengan
netral, tapi sebaliknya bias dengan
Selain
itu,
dipengaruhi tradisi
CDA
Marxis
penelitian
yang
meminjam konsep ideologinya untuk
berpihak
pada
mengartikulasikan
subjugasi
atau
tertindas.
Pendekatan
penindasan
satu
kelompok
sosial
berkepentingan untuk mengungkap
terhadap
kelompok
sosial
relasi kekuasaan yang tidak setara
tertentu
kelompok
kritis
kritis
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 198
yang ini
dan
sekaligus
berpretensi
untuk
digunakan untukmelihat 3 masalah
melakukan perubahan sosial demi
berikut :
terciptanya tatanan sosial yang lebih
1. Ideasional, merujuk pada mengapa
setara.
Pandangan
Fair-
tentang
‗explanatory
critique‘
‗critical
language
terutama
clough
tujuan
menyingkap
dan
rela mengorbankan dirinya demi
awareness‘
diorientasikan
mencapai
tokoh Clearance dan David Gale
di
relasi
sebuah ideologi
untuk
2. Relasi,
atas,
yakni
kuasa
kuasa
demi
pembuat
perubahan sosial yang egaliter.
merujuk
pada
kontruksi
tertentu
dari
identitas
teks
dan
pembaca.
Analisis ini untuk melihat seperti apa
Lebih lanjut dalam artikel ini,
teks
ilisan
tersebut
disampaikan
subjek yang akan dianalisis adalah wacana yang terdapat dalam film The
3. Identitas merujuk pada konstruksi
life of David Gale, film besutan
tertentu dari identitas pembaca
sutradara Alan Parker nampaknya
serta
tidak main-main didalam naskah serta
identitas ini hendak ditampilkan
penekanannya didalam cerita, cerita
dalam hal ini bagaimana pesan
yang
tersembunyi coba diungkap secara
dituliskan
oleh
Charles
bagaimana
personal
dan
jelas kepada pembaca.
Randolph menarik sang pemenang Oscar Kevin Spacey, serta Kate
Didalam cerita sang penulis
Winslet didalam pemproduksiannya,
berusaha
kisah dalam film tersebut merupakan
penolakan terhadap hukuman mati,
kisah nyata dari David Gale tentang
sang penulis rupanya didalam film
penolakan terhadap hukuman mati di
mencoba menyajikan segala bentuk
Texas.
usaha-usaha pemberontakan didalam menolak
C. Kritik atas Film The Life od David
hukuman
sebuah
mati.
pada
awalnya pemeran utama David Gale
Gale
merupakan seorang dosen filsafat,
Dalam model analisis wacana Fairclough, secara
menyajikan
teks
linguistik
lisan
bersama temannya yang seorang
dianalisis
aktivis
menolak
hukuman
mati
melihat
dengan cara-cara yang dapat dibilang
kosakata, semantik dan tata kalimat.
"dihormati", terlebih lagi Kevin Spacey
Analisis
yang
ini
koherensi
dengan
juga
dan
memasukkan
kohesivitas,
yaitu
debat
tersebut
dimana
membentuk elemen
yang
sehingga
pengertian.
Semua
dianalisis
tersebut
David
Gale
mendapat kesempatan untuk beradu
bagaimana antar kata atau kalimat digabung
memerankan dengan negara
Gubernur bagian
Texas, tersebut
memberlakukan hukuman mati pada
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 199
beberapa tindak kejahatan. Namun
seorang jurnalis wanita berna Bitsy
keadaan tersebut nampak berubah
(Kate Winslet) untuk mengumpulkan
ketika dalam sebuah pesta seorang
bukti-bukti pendukung bahwa Gale
mahasiswi Gale dituduh oleh seorang
bukanlah seorang yang bersalah.
muridnya
melakukan
pelecehan
Bitsy yang awalnya tidak merasa
seksual,
walaupun
sebenarnya
tertarik sama sekali dengan Gale
mahasiswinya tersebut menyimpan
setelah mendengarkan cerita-cerita
dendam akibat dari perlakuan Gale
Gale
saat mengajar dimana mahasiswinya
bahwa Gale adalah seorang ayah
tersebut
dan
yang manis, Bitsy juga menemukan
diberikan peringatan keras, sehingga
beberapa bukti bahwa Gale tidak
saat suatu pesta mahasiswi tersebut
bersalah. Namun Gale sudah terlanjur
berusaha memberikan Gale minuman
dihukum mati, usaha Bitsy nampak
keras sehingga dia mabuk, dan saat
tidak
di toilet, sang mahasiswi tersebut
undang-undang mengenai hukuman
masuk dan menguncinya dari dalam.
mati.
datang
terlambat
Jadi tidak ada pelecehan seksual
mendapatkan
berdampak
pandangan
apapun
pada
Namun cerita tersebut tidak
yang ada adalah kesengajaan yang
sampai
dilakukan mahasiswi tersebut dan
nampaknya membawa kita pada akhir
dilakukan atas dasar suka sama
yang
suka.
Clearance Gale yang merasa hidupnya
disitu,
sang
mengejutkan,
bukan
terbuktinya
melakukan
dibunuh
sutradara
bunuh
oleh
Gale
diri tidak
telah hancur karena ditinggalkan oleh
semerta-merta terlepas bahwa Gale
sang
sama
istri
serta
pekerjaannya hidup
dipecat
mencoba
dengan
apa
dari
menjalani
yang
sekali
kematian
tersisa
tidak
terlibat
tersebut,
pada
Clearance
membunuh dirinya sendiri dengan
darinya,
teman
Gale
yang
juga
cara
menelanjangi
seorang
aktivis
[Clearance]
yang
memborgol
dirinya,
tangannya,
menutup
menolak hukuman mati menjadi satu-
mukanya
satunya
menggelepar dilantai dapurnya, lalu
tempat
dimana
Gale
dengan
bercerita bagaimana beratnya hidup
akhirnya
yang dia lalui pada saat itu. Namun
nafas. Setelah itu tuduhan membunuh
beratnya hidup tidak sampai disitu
melayang pada David Gale, yang
saja,
aktivis
cairannya ditemukan dalam tubuh
ditemukan terbunuh di rumahnya,
Clearance. Seperti yang ada pada
Gale dianggap sebagai tersangka dari
film tersebut malam sebelum bunuh
kasus pembunuhan tersebut. Gale
diri tampak David Gale dan Clearance
yang merasa tidak bersalah meminta
bercinta, dalam dialog disela-sela
Clearance
sang
mati
karena
plastik, kehabisan
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 200
mereka bercinta tampak Clearance
berusaha
mengungkapkan
tindakan pengambilan nyawa tersebut
keinginan
dirinya
untuk mati, setelah upaya penolakan dari
pemerintah.
Hukuman
Pada
kenapa?
Pemerkosa dan Pembunuh.
penguasa memang
Karena
berada
dalam
kejadian
tersebut.
merekam
sehingga
bila
mengorbankan
nama
untuk
melakukan bunuh diri agar Gale seorang
tekanan
yang
penegakan
ada
hukum,
disisi lain juga untuk menjaga wibawa pemerintah
dijadikan
dalam
kasus
upaya
dipahami pada akhirnya, Clearance dirinya
dasarnya
masyarakat, disatu sisi harus segera menyelesaikan
untuk
memang
pada
berada
melakukan bunuh diri, tetapi Gale disana
mati
terlihat cenderung kepada kontra,
akhirnya David Gale dituduh sebagai Clearance
bahwa
benar.
hukuman mati tidak mendapatkan respon
berargumen
bahwa
hukum
keadilan
harus
atas
segera
di
selesaikan7.
tersangka
Seperti pada film The Life Of
pembunuhan, tentunya hal ini juga
David Gale hukuman mati biasanya
disepakati oleh Gale.
ditujukan pada seorang yang tidak
Jangan lupa bahwa Dustin
bersalah, yang biasanya orang tidak
Wright salah seorang mantan militer
bersalah
sosok dalam film disebut juga The
miskin yang tidak dapat membayar
Cowboy
pengacara
yang
juga
penentang
tersebut untuk
adalah
orang
membelanya
hukuman mati juga berada dibalik
pengadilan.
skenario buunuh diri Clearance ,
merupakan cara yang tidak tepat,
sesungguhnya
mereka
seolah
coba buktikan? pengorbanan sang
hukum
aktivis
merupakan
pengecekan akan kasus tidak selalu
pengorbanan akan apa yang mereka
diperiksa kembali. 8 9 Nyawa-nyawa
perjuangkan dari awal. Gale yang
orang
terlihat dijadikan korban, seolah-olah
tumbal
memperlihatkan bahwa sebenarnya
hukuman mati.
apa
serta
yang
Gale
kita
Hukuman
di
diperlihatkan
harus
miskinlah didalam
ditegakan
yang
mati bahwa tetapi
dijadikan
pengeksekusian
hukuman mati seirng menyebabkan 7
Christopher S. Kudlac, Public Executions: The Death Penalty and the Media (Greenwood Publishing Group, 2007). 8 Hans Göran Franck dan Klas Nyman, The Barbaric Punishment: Abolishing the Death Penalty (Martinus Nijhoff Publishers, 2003). 9 Ted Gottfried, The Death Penalty: Justice Or Legalized Murder? (Twenty-First Century Books, 2002).
seseorang yang tidak bersalah atau the innocent one dijadikan sasaran. Hukuman mati terlihat bukan untuk memperbaiki sebuah tindakan yang dianggap
salah
melainkan
menjadi
menjadi
benar ajang
pengambilan nyawa manusia yang
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 201
D. Simpulan
melakukan sang
Pada akhirnya hukuman pada penjahat
bertujuan
menciptakan
reporter
Dan
telah
Bitsy
menjadi
kepanjangan tangan Gale, Clearance
untuk
dan
kesalahan.
serta
menjaga
Dustin
menyuarakan
serta
banyak terjadi kesalahan dalam amar
memperbaiki individu dari penjahat
putusan hukuman mati. Wa allahu
tersebut. Tapi dalam kasus hukuman
a‘lam bi asshowab
keadilan
memberikan pada
korban,
dunia
untuk
rasa
keamanan,
pada
Wright
bahwa
mati, tujuan mana yang ingin dicapai? Referensi
Benarkah hukuman mati merupakan metode yang efektif untuk mencapai
Arba‘i, Yon Artiono. Aku menolak hukuman mati: telaah atas penerapan pidana mati. Kepustakaan Populer Gramedia, 2012.
tujuan tersebut ? Salah satu tujuan pemberian
sanksi
pada
pelaku
kejahatan adalah untuk memberikan efek jera, agar pelaku kejahatan tidak mengulangi
aksnya,
agar
calon Badudu, Yus. Kamus kata-kata serapan asing dalam bahasa Indonesia. Penerbit Buku Kompas, 2003.
penjahat berpikir dua kali sebelum melakukan
kejahatan.
Untuk
itu,
maka pelaku kejahatan diperlakukan secara
tidak
nyaman
atau
buat
mereka tidak bahagia.
Brown, Gillian. Discourse Analysis. Cambridge University Press, 1983.
Namun dalam kasus hukuman mati tidak semua orang yang setuju, karena
kematian
adalah
skenario
Chaer,
Tuhan, sehingga menurut mereka seperti
dalam
film,
David
Gale
beserta Clearance bahwa hal tersebut jelas melanggar Hak Asasi Manusia, yakni hak hidup.
Abdul. Linguistik umum. Penerbit Rineka Cipta, 2007. http://www.academia.edu/down load/34865238/LINGUISTIK_U MUM---ABDUL_CHAER.docx.
Coffin, Caroline. Historical discourse: The language of time, cause and evaluation. Continuum, 2006. http://oro.open.ac.uk/5838/.
Mereka beranggapan bahwa penguasa terkadang salah atau tidak serius menangani kasus yang ada sehingga tidak jarang bahwa mereka salah orang dalam pengungkapan
Eriyanto. Analisis wacana: pengantar analisis teks media. PT LKiS Pelangi Aksara, 2001.
kasus tersebut. Yang pada akhirnya David Gale, Clearance dan Dustin Wright sepakat ingin menunjukkan pada dunia bahwa penguasa telah
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 202
Fairclough, Norman. Critical discourse analysis: The critical study of language. Routledge, 2013. ———. ―Discourse and text: Linguistic and intertextual analysis within discourse analysis.‖ Discourse & Society 3, no. 2 (1992): 193– 217. Franck, Hans Göran, dan Klas Nyman. The Barbaric Punishment: Abolishing the Death Penalty. Martinus Nijhoff Publishers, 2003. Gottfried, Ted. The Death Penalty: Justice Or Legalized Murder? Twenty-First Century Books, 2002. Kudlac, Christopher S. Public Executions: The Death Penalty and the Media. Greenwood Publishing Group, 2007. Lubis, T. Mulya. Kontroversi hukuman mati: perbedaan pendapat hakim konstitusi. Penerbit Buku Kompas, 2009. M.H, Dr Hj Tina Asmarawati, S. H. Hukuman Mati dan Permasalahannya di Indonesia. Deepublish, 2015. Sobur, Alex. Analisis teks media: suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing. Remaja Rosdakarya, 2001.
OKARA: Jurnal Bahasa dan Sastra, Vol. 1, Tahun XI, MEI 2017 203