Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
88
KONTRIBUSI KOORDINASI MATA-KAKI DAN KELINCAHAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA CLUB BILOPA KABUPATEN SINJAI M. Adam Mappaompo Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Universitas Negeri Makassar Jln. Wijaya Kusuma Raya No.14, Kampus Banta-bantaeng Kode Pos 90222, Tlp. (0411) 872602
Abstract: Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola Dalam Permainan Sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar Seberapa besar kontribusi secara bersama-sama koordinasi mata-kaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analisis kuantitatif dengan sampel pemain sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai yang berjumlah 30 orang. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan koordinasi mata-kaki memberi kontribusi terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola sebesar 39,5%, dan kelincahan memberi kontribusi terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola sebesar 57,3%. Sedangkan koordinasi mata-kaki dan kelincahan secara bersama-sama memberi kontribusi terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai sebesar 68,6%. Kata kunci: Koordinasi Mata-Kaki, Kelincahan, Keterampilan Menggiring Bola.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung merubah cara berfikir manusia dan cara kerja manusia ke pola yang baru perubahan cara berfikir dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut tidak terlepas dari fungsi dan peranan individu-individu yang mengabdikan hidupnya didunia olahraga dalam pembinaan prestasi olahraga berbagai displin ilmu terlibat didalamnya termasuk penelitian yang dilakukan oleh para pakar olahraga dan kesehatan. Sebagai karya cipta manusia olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang memiliki dimensi kompleks, adapun bentuknya berkaitan erat dengan perilaku manusia dan tinjauannyapun akan menjadi luas dan dalam hal ini disebabkan manusia memiliki lingkungan maka kajian tentang olahraga mengikuti perkembangan manusia. Dari kenyataannya bahwa dalam olahraga prestasi memerlukan berbagai perhitungan dan analisa gerakan manusia yang sangat kompleks. Namun demikian beberapa olahraga masih pada persoalan cara dan teknik untuk meningkatkan prestasi para atlet, oleh sebab itu masalah peningkatan prestasi suatu cabang olahraga
merupakan hal yang sangat serius untuk dipecahkan. Salah satu cabang olahraga yang sering mendapat perhatian adalah cabang olahraga sepakbola. Cabang olahraga ini sangat digemari disegala lapisan masyarakat baik pada tingkat lokal maupun pada level nasional sampai internasional. Namun demikian perhatian masyarakat terhadap sepakbola masih sering berbanding terbalik dengan prestasi yang diraih. Sehingga cabang olahraga sepakbola telah populer dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Untuk dapat meningkatkan kemampuan menggiring bola dalam permainan sepakbola, dibutuhkan kemampuan fisik yang relevan dalam melakukan gerakan menggiring bola. Olehnya itu diperlukan suatu cara untuk bagaimana seorang pemain dapat menguasai dan melakukan keterampilan menggiring bola dengan baik. Tetapi, hal yang paling mendasar dalam menggiring pada permainan sepak bola adalah bagaimana seseorang itu mampu melakukan teknik-teknik menggiring yang baik secara cepat dan terarah, selain itu seseorang juga harus mampu
96
Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
mengkoordinasikan antara teknik dasar yang satu dengan yang lainnya, sehingga antara teknik dasar yang satu dengan yang lainnya dapat terlaksana secara harmonis. Namun demikian walaupun cabang olahraga sepakbola cukup menarik dan sangat diminati, akan tetapi teknik permainan sepakbola terutama dari pengamatan berbagai turnamen yang diikuti Club Bilopa Kabupaten Sinjai belum menunjukkan kemampuan bermain sepakbola sesuai dengan yang diharapkan, sehingga perlu diadakan penelitian guna mencari penyebab utama sehingga prestasi bermain pada cabang olahraga sepakbola dapat ditingkatkan. Dalam sepakbola, salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain sepakbola adalah keterampilan menggiring bola. Keterampilan menggiring bola dalan cabang olahraga sepakbola harus dikuasai oleh setiap pemain khususnya posisi penyerang, karena merupakan senjata ampuh dalam upaya menyusun serangan ke daerah atau gawan lawan. Menggiring bola dalam situasi bermain artinya membawa bola dari dari satu lini ke lini lainnya dengan cara mengontrol dari kaki ke kaki bila ruang gerak sempit, karena lawan menutup daerahnya. Menggiring bola adalah mengolah bola yang digerakkan terhadap salah satu kaki dari satu tempat ke tempat yang lain terhadap teteap dalam penguasaan. Hal ini sejalan terhadap apa yang dikemukakan oleh Ilyas Haddade dan Ismain Tola (1990:5) yang menyatakan :”dribbling adalah menggiring bola didalam kontrol sambil berlari”. Dengan demikian keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola jelas membutuhkan unsur-unsur kemampuan fisik, dan kemampuan fisik yang dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap keterampilan menggiring dalam permainan sepakbola adalah; komponen fisik koordinasi mata-kaki dan kelincahan. Dari analisia tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam menggiring bola perlu ada dukungan dari kondisi fisik koordinasi mata-kaki dan kelincahan. Dua faktor kondisi fisik ini sangat berperan untuk mendapatkan pola permainan sepakbola yang efektif dan menghidupkan permainan.
97
Unsur fisik koordinasi mata-kaki dalam melakukan gerakan menggiring bola yaitu kemampuan koordinasi dalam melakukan menggiring bola tidak terbatas hanya pada kemampuan gerak saja, tetapi juga melibatkan pancaindra mata untuk melihat arah datangnya bola dan membawa bola ke sasaran. Kelincahan adalah suatu bentuk gerakan yang mengharuskan seorang atau pemain untuk bergerak dengan cepat dan mengubah arah serta tangkas. Pemain yang lincah adalah pemain yang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Sesuai dengan batasan kelincahan sebagaimana yang telah dikemukakan, untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam menggiring bola dengan jarak yang maksimal dalam permainan sepakbola sangat membutuhkan kelincahan tubuh dan pergerakan anggota badan untuk menampilkan pola permainan yang lebih baik. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian dengan judul: “Kontribusi koordinasi matakaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam pemainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai”. METODE Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif yang akan mengungkap tentang kontribusi koordinasi mata-kaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Lokasi penelitian ini adalah di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan yakni pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan pemain Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Sampel ialah sebagian dari anggota populasi yang diambil dengan menggunakan terknik tertentu yang disebut teknik sampling. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini relatif banyak, maka peneliti membatasi dengan melakukan pemelihan secara acak dengan mempergunakan teknik “Simple Random Sampling” dengan cara undian, sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 30 orang pemain Club Bilopa Kabupaten
Mappaompo Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 98 Jurnal ILARA,, Kontribusi Volume I I, Nomor 1, Juni 2011, hlm. 96 –101
Sinjai. Variabel terikat pada penelitian ini adalah Keterampilan menggiring Bola. Variabel bebas adalah Koordinasi Matakaki dan Kelincahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Data empiris yang diperoleh dari hasil tes dan pengukuran yang terdiri atas: koordinasi mata-kaki, kelincahan dan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai terlebih dahulu diadakan tabulasi data untuk memudahkan proses pengujian nantinya. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis dengan teknik statistik infrensial. Adapun analisis data secara deskriptif dimaksudkan agar mendapatkan gambaran umum data yang meliputi rata-rata, standar deviasi, varians, range, data maksimum dan minimum, tabel frekuensi dan grafik. Selanjutnya dilakukan pengujian persyaratan analisis yaitu uji normalitas. Untuk pengujian hipotesis, jika ternyata data berdistribusi normal, maka akan digunakan uji statistik parametrik, yaitu korelasi product-moment dari Pearson (uji r), tetapi jika ternyata data tidak berdistribusi normal, maka digunakan uji statistik non parametrik, yaitu uji korelasi Spearman’s (rho). Untuk mendapatkan gambaran umum data suatu penelitian maka digunakanlah analisis data deskriptif. Analisis deskriptif dilakukan terhadap koordinasi mata-kaki, kelincahan dan keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada hasil analisis yang telah dilakukan. Gambaran data koordinasi mata-kaki dan kelincahan, dan data keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut: Koordinasi mata-kaki (X1), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 12,8667 kali, simpangan baku (standar deviasi) = 1,45586 kali, nilai terendah (minimum) = 10 kali dan nilai tertinggi (maksimum) = 15 kali. Kelincahan (X2), diperoleh nilai rata-rata (mean) = 10,8737 detik, simpangan baku (standar
98
deviasi) = 0,90040 detik, nilai terendah (minimum) = 9,04 detik dan nilai tertinggi (maksimum) = 12,47 detik.Keterampilan menggiring bola (Y), diperoleh nilai ratarata (mean) = 18,4940 detik, simpangan baku (standar deviasi) = 1,90686 detik, nilai terendah (minimum) = 15,06 detik dan nilai tertinggi (maksimum) = 22,04 detik. Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi agar statistik parametrik dapat digunakan dalam menganalisis data penelitian adalah data harus mengikuti sebaran normal (berdistribusi normal). Untuk mengetahui apakah data koordinasi mata-kaki dan kelincahan dan data keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai berdistribusi normal, maka dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov (KS-Z) menunjukkan hasil sebagai berikut: Untuk data koordinasi mata-kaki, diperoleh nilai KS-Z = 0,863 (P = 0,446 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data koordinasi mata-kaki mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data kelincahan, diperoleh nilai KS-Z = 0,719 (P = 0,680 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data kelincahan mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Untuk data keterampilan menggiring bola permainan sepakbola, diperoleh nilai KS-Z = 0,794 (P = 0,554 > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola mengikuti sebaran normal atau berdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini perlu diuji dan dibuktikan melalui data empiris yang diperoleh dilapangan melalui tes dan pengukuran terhadap seluruh variabel yang diteliti. Karena data penelitian ini mengikuti sebaran normal, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan analisis statistik parametrik dengan menggunakan teknik korelasi Pearson. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola
Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
Club Bilopa Kabupaten Sinjai pada Tabel 4, diperoleh nilai korelasi (r) -0,629 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, yang berarti semakin baik koordinasi mata-kaki maka semakin baik pula keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,39,5. Hal ini berarti 39,5% keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola dijelaskan oleh koordinasi mata-kaki. Sedangkan sisanya (100% - 39,5% = 60,5%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 18,312 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05,. Dengan demikian ada kontribusi antara koordinasi mata-kaki terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, sebesar 39,5%. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai pada Tabel 5, diperoleh nilai korelasi (r) 0,757 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, yang berarti semakin baik kelincahan maka semakin baik pula keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,573. Hal ini berarti 57,3% keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola dijelaskan oleh kelincahan. Sedangkan sisanya (100% 57,3% = 42,7%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 36,606 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari
99
0,05. Dengan demikian ada kontribusi antara kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, sebesar 57,3%. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data koordinasi mata-kaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai pada Tabel 6, diperoleh nilai korelasi (r) 0,828 dengan tingkat probabilitas (0,000) < 0,05, dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-kaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, yang berarti semakin baik koordinasi mata-kaki dan kelincahan maka semakin baik pula keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Selanjutnya untuk mengetahui berapa besar kontribusi diperoleh berdasarkan nilai R square. Untuk nilai R Square (koefisien determinasi) 0,686. Hal ini berarti 68,6% keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola dijelaskan oleh koordinasi mata-kaki dan kelincahan. Sedangkan sisanya (100% - 68,6% = 31,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain. Dari uji Anova atau F test, didapat F hitung adalah 29,532 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05,. Dengan demikian ada kontribusi antara koordinasi mata-kaki dan kelincahan secara bersama-sama terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai, sebesar 68,6%. Pembahasan Ada kontribusi koordinasi mata kaki terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) -0,629 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,395 atau kontribusinya sebesar 39,5%. Hasil ini menunjukkan bahwa koordinasi mata kaki merupakan komponen yang sangat memberikan kontribusi dalam keterampilan
Mappaompo , Kontribusi dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola 100 Jurnal ILARA, Volume IKoordinasi I, NomorMata-Kaki 1, Juni 2011, hlm. 96 –101
menggiring bola pada permainan sepakbola. Dengan demikian koordinasi sangatlah dibutuhkan oleh seorang pemain pada saat melakukan gerakan menggiring bola dalam permainan sepakbola, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa koordinasi mata kaki memiliki kontribusi sebesar 39,5% terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Ada kontribusi kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,757 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,573 atau kontribusinya sebesar 57,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa kelincahan merupakan komponen yang sangat memberikan kontribusi dalam keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Dengan demikian kelincahan sangatlah dibutuhkan oleh seorang pemain pada saat melakukan gerakan menggiring bola dalam permainan sepakbola, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa kelincahan memiliki kontribusi sebesar 57,3% terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Ada kontribusi koordinasi matakaki dan kelincahan terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Terbukti dari hasil analisis diperoleh nilai korelasi (r) 0,828 dengan tingkat probabilitas 0,000 < 0,05 sedangkan nilai regresi square (Rs) 0,686 atau kontribusinya sebesar 68,6%. Hasil ini menunjukkan bahwa koordinasi mata-kaki dan kelincahan merupakan komponen yang sangat memberikan kontribusi dalam keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola. Unsur fisik koordinasi mata-kaki dalam melakukan gerakan menggiring bola yaitu kemampuan koordinasi dalam melakukan menggiring bola tidak terbatas hanya pada kemampuan gerak saja, tetapi juga melibatkan pancaindra mata untuk melihat arah datangnya bola dan membawa bola ke sasaran. Kelincahan adalah suatu bentuk gerakan yang mengharuskan seorang atau pemain untuk bergerak dengan cepat dan
100
mengubah arah serta tangkas. Pemain yang lincah adalah pemain yang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Sesuai dengan batasan kelincahan sebagaimana yang telah dikemukakan, untuk itu pergerakan yang dilakukan dalam menggiring bola dengan jarak yang maksimal dalam permainan sepakbola sangat membutuhkan kelincahan tubuh dan pergerakan anggota badan untuk menampilkan pola permainan yang lebih baik. Dengan demikian koordinasi matakaki dan kelincahan sangatlah dibutuhkan oleh seorang pemain pada saat melakukan gerakan menggiring bola dalam permainan sepakbola, ini diperkuat dengan hasil analisis regresi yang menunjukkan bahwa koordinasi mata-kaki dan kelincahan memiliki kontribusi sebesar 68,6% terhadap keterampilan menggiring bola pada Club Bilopa Kabupaten Sinja KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Koordinasi mata-kaki cukup memberikan kontribusi terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Kelincahan cukup memberikan kontribusi terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai. Koordinasi mata-kaki dan kelincahan cukup memberikan kontribusi secara bersama-sama terhadap keterampilan menggiring bola pada permainan sepakbola Club Bilopa Kabupaten Sinjai Saran Adapun saran yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kepada para pemain sepakbola, selalu memperhatikan dan melatih dan membekali diri mengenai pengetahuan tentang pentingnya mengembangkan kemampuan fisik seperti koordinasi mata-kaki dan kelincahan untuk meningkatkan keterampilan menggirin bola. Bagi mahasiswa yang berminat melakukan penelitian lebih lanjut, disarankan agara
Mappaompo, Kontribusi Koordinasi Mata-Kaki dan Kelincahan Terhadap Keterampilan Menggiring Bola
melibatkan variabel-variabel lain yang relevan terhadap penelitian ini serta terhadap populasi dan sampel yang lebih luas. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi.1996. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT . Rineka Cipta. Barrow, Harold M. and McGee.Rossemary 1979 A Practical Approach to measurement in Physical education. Philandelphis Bompa, Tudor O. 1983. Theory and Methodologhy of Training USA Habib. 2007. Hubungan koordinasi matakaki dan kecepatan dengan keterampilan menggiring bola dalam permainan sepakbola mahasiswa fik UNM Hadade, Ilyas & Tola Ismail. 1990. Penuntun Mengajar dan Melatih Sepakbola. Ujung Pandang, FPOK IKIP Ujung Pandang. Halim, Nur Ichsan. 2004. Tes dan Pengukuran Kesegaran Jasmani. Makassar: Sum Press Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: C.V Tambak Kusuma. Hasmyati. 2008. Pengaruh Kekuatan Otot Lengan, Kelentukan, Koordinasi dan Keterampilan Terhadap Lompat Harimau, UNJ Jakarta Ismaryati. 2006. Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta : Sebelas Maret University Press.
101
Kirkendal, Don R, Joseph J, Gruber ,dan Robert E. Jhonson. 1980. Measurment And Evalution For Physical Educators, IOWA. Koger Robert. 2007. Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja.Saka Mitra Kompetensi Klaten Marta Dinata. 2007. Dasar-dasar Mengajar SepakBola. Jakarta : Penerbit Cerdas Jaya. Muchtar, Remmy. 1992. Olahraga Pilihan Sepakbola. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. P2TK. Nurhasan. 2007. Tes dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan Penerapannya. Jakarta : Direktorat Jenderal Olahraga. Rani, Adib, Abd. 1992.Materi dan Evaluasi Permainan Sepakbola. FPOK IKIP Ujungpandang. Rahantaknam, BE. 1988. Belajar Motorik; Aplikasi Didalam Pendidikan Jasmani dan Olah Raga. Jakarta:Dirjen Dikti. PALPTK. Sajoto, Mohamad. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olah Raga. Jakarta : Dirjen Dikti. P2LPTK. Singer,Robert.N. 1980. Motor Learning and Human Performance. New York.MacMilan Publishing. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta. Witarsa, Aang. 1990. Teknik Sepakbola. Jakarta. PSSI. Yahya, M. Kasmad. 1994. Belajar Gerak. FIK UNM.