KONTRIBUSI DAYA LEDAK OTOTLENGAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING UNDERBASKET ATLET BOLA BASKET PUTRA PORPROV KABUPATEN DHARMASRAYA
SKRIPSI
Diajukan kepada tim penguji skripsi jurusan kepelatihan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan
Oleh: AGNESYA PUTRA NIM. 85614
PROGRAM STUDI KEPELATIHAN OLAHRAGA JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012
2
3
4
ABSTRAK Agnesya Putra (2012) : Kontribusi Daya Ledak Otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan daya ledak otot lengan dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan shooting underbasket. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan seberapa besar kontribusi daya ledak otot lengan dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Penelitian ini masuk dalam penelitian Korelasional. Populasi penelitian ini adalah Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya yang berjumlah 30 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat kontribusi yang berarti antara daya ledak otot lengan terhadap kemampuan shooting underbasket, terdapat kontribusi yang berarti antara keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket, dan terdapat kontribusi yang berarti antara daya ledak otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket. Pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur daya ledak otot lengan dengan tes two hand medicine ball put. Untuk keseimbangan dengan tes stork stand. Selanjutnya kemampuan shooting underbasket Dilakukan melalui tes shooting underbasket. Analisa data dan pengujian hipotesis penelitian menggunakan teknik analisis korelasi sederhana dan teknik analisis korelasi ganda dengan taraf signifikan α = 0,05. Untuk mencari kontribusi menggunakan rumus koefisien determinasi dengan rumus r2 x 100%. Adapun hasil analisis data menunjukkan : 1. Daya ledak otot lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 26.14%. 2. Keseimbangan memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 39.15%. 3. Daya ledak otot lengan dan keseimbangan secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 65,29%. Kata Kunci : Daya Ledak Otot lengan. Keseimbangan, Kemampuan shooting underbasket.
i
5
KATA PENGANTAR Puji syukur alhamdulillah diucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan Proposal skripni ini yang berjudul “Kontribusi Daya Ledak Otot Lengan dan Daya Ledak Otot Tungkai Terhadap Ketepatan Shooting Atlet bola basket putra porda kabupaten dharmasraya”. selanjutnya syalawat beserta salam semoga disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam setiap sikap dan tindakan kita sebagai seorang intelektual muslim. Propsal Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan (S-1/Akta IV) di jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Kelahragaan Universitas Negeri Padang. Propsal Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini disampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada: 1. Drs. H. Arsil, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP yang telah memberikan peluang kepada penulis untuk melanjutkan studi di Fakultas ini. 2. Drs. Maidarman, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNP, selaku dosen pembimbing I, sekaligus selaku pembimbing akademik yang telah banyak menyediakan waktu dan fikiran dalam membimbing penulis selama ini. 3. Drs. Witarsyah selaku dosen pembimbing II yang telah banyak menyediakan waktu dan fikiran dalam membimbing penulis selama ini. 4. Bapak Drs. Umar Nawawi, M.S, AIFO, Bapak Busli. SPd dan Bapak Padli, S,Si. M.Pd Selaku tim penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk perbaikan proposal penelitian ini. 5. Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang, yang telah membantu dalam kelancaran adminitrasi dan perolehan buku- buku penunjang skripsi ii
6
6. Ketua umum pengurus cabang PERBASI Dharmasraya, yang telah bersedia membantu penulis dalam menyelesaikan proposal Skripsi ini. 7. Atlet Bolabasket putra Porda Kabupaten Dharmasraya yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian 8. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan motivasi yang banyak kepada peneliti. 9. Seluruh Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Jurusan Kepel 2007. 10. Untuk Semua pihak yang mungkin tidak tersebutkan satu persatu yang telah ikhlas membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan proposal skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,maka dari itupenulis mengharapkan saran dan kritikan yang sifatnya mebangun demi ksempurnaan proposal skripsi ini. Akhir kata penilis mengahrapkan semoga proposal skripsi ini dapat dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita.Amin. Padang,
Mei 2012
Penulis
iii
7
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI ABSTRAK....................................................................................................
i
KATA PENGANTAR..................................................................................
ii
DAFTAR ISI .............................................................................................
iv
BAB I
BAB II
BAB III
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..............................................................
5
C. Pembatasan Masalah .............................................................
6
D. Perumusan Masalah ..............................................................
6
E. Tujuan penelitian ..................................................................
6
F. Manfaat Penelitian ................................................................
7
KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori ..........................................................................
9
1. Bolabasket ......................................................................
9
2. Daya ledak .......................................................................
13
3. Daya Ledak Otot lengan...................................................
16
4. Keseimbangan .................................................................
19
5. Shooting Underbasket .....................................................
20
B. Kerangka Konseptual ............................................................
22
C. Hipotesis Penelitian ..............................................................
23
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .....................................................................
25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...............................................
25
C. Defenisi Opersional ..............................................................
25
D. Populasi dan Sampel..............................................................
26
iv
8
BAB IV
BAB V
E. Variabel dan Data .................................................................
27
F. Instrument Penelitian ............................................................
31
G. Tekknik Analisa Data ...........................................................
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .....................................................................
37
B. Pengujian Persyaratan Analisis .............................................
42
C. Pengujian Hipotesis ..............................................................
44
D. Pembahasan..........................................................................
48
PENUTUP A. Kesimpulan...........................................................................
52
B. Saran ....................................................................................
52
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... .
54
v
9
DAFTAR TABEL Tabel 1. Populasi atlet Bolabasket Putra Porprov Kab. Damasraya........................
27
2. Sampel Penelitian....................................................................................
28
3. Tenaga Pengawas....................................................................................
29
4. Tenaga Pembantu....................................................................................
29
5. Alat-alat yang diperlukan ........................................................................
30
6. Format Isian Data.......................................................................................
37
7. Daya Ledak Otot Lengan (X1)………………………………………….. .
39
8. Distribusi Frekuensi Keseimbangan...........................................................
36
9. Distribusi frekuensi kemampuan shooting underbasket (X2).....................
41
10. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji lilliefors................... .
42
11. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya…………………………………….
44
12. Rangkuman hasil analisis Korelasi Keseimbangan (X2) terhadap kemampuan
shooting
underbasket
(Y)
Atlet
Bolabasket
Putra
PORPROV Kabupaten Dharmasraya.........................................................
45
13. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya……………
vi
47
10
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
1. Otot pergerak lengan bawah, kiri dari anterior, kanan dari posterior .......
17
2. Otot pengerak pergelangan tangan dan jari..............................................
18
3. Pelaksanaan test Stork Stand ...................................................................
20
4. Desain Kerangka Konseptual ..................................................................
23
5. Tes Two Hand Medicine Ball Push..........................................................
33
6. Histogram Daya Ledak Otot Tungkai (X1)..............................................
38
7. Histogram Kemampuan Keseimbangan (X2)...........................................
40
8. Histogram Kemampuan Shooting Underbasket(Y)...................................
42
vii
11
viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Bolabasket merupakan cabang olahraga yang makin banyak digemari oleh masyarakat terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Ini terbukti dengan munculnya klub-klub tangguh di tanah air dan atlet-atlet bolabasket pelajar, baik tingkat sekolah maupun perguruan tinggi, ditunjang lagi dengan seringnya diadakan turnamen-turnamen antar klub, even-even pelajar tingkat daerah hingga nasional. Malalui kegiatan olahraga basket, remaja banyak memperoleh manfaat khususnya dalam pertumbuhan fisik, mental dan sosial. Selain itu bolabasket telah mengalami variasi dalam permainannya dengan memasukkan unsur hiburan seperti streetball, three on three, dan crushbone dan hal ini menjadikan olahraga bolabasket bergengsi dan tren mode dikalangan anak muda. Selain itu bolabasket juga menjadi olahraga prestasi bagi kalangan pelajar dan mahasiswa. Karena diantara cabang olahraga prestasi adalah bolabasket. Menurut Soedikoen dalam Adnan (1999:23) ”Bolabasket merupakan olahraga yang mengandung gerakan yang kompleks dan beragam, artinya gabungan dari gerakan satu dengan gerakan lain saling menunjang, misalnya sebelum melempar bola, terlebih dahulu harus mengetahui cara memegang bola kemudian untuk koordinasi gerakan yang lain perlu dipelajari satu persatu”.
1
2
Dengan
adanya
variasi-variasi
dalam
permainan
bolabasket
mengakibatkan penguasaan teknik dasar bolabasket kurang diperhatikan dengan baik oleh penggemarnya, sedangkan dalam permainan bolabasket hal tersebut merupakan hal yang sangat penting untuk menghasilkan permainan yang baik. Oleh sebab itu syarat untuk dapat menguasai teknik dimaksud adalah kemampuan kondisi fisik yang baik, karena seseorang dapat menampilkan prestasi yang baik bila didukung oleh kemampuan kondisi fisik yang prima. Dengan demikian kemampuan kondisi fisik merupakan unsur utama yang harus dimiliki atlit. Hal ini dapat dipahami karena gerakan-gerakan dalam olahraga bolabasket sangat tergantung pada penguasaan teknik-teknik dasar yang baik sehingga mampu menunjang kelancaran permainan sesungguhnya nanti. Dengan penguasaan teknik dasar yang baik dan benar maka efisiensi, keefektifitas gerak akan dicapai selanjutnya akan menghasilkan keterampilan yang berkualitas, dengan demikian perolehan skor dapat diraih sebanyakbanyaknya. Seorang pemain bolabasket yang handal harus mempunyai kondisi fisik yang baik dan terlatih. Komponen-komponen dari kondisi fisik tersebut meliputi: kekuatan (strength), kelentukan (fleksibility), kelincahan (agility), daya tahan (endurance), daya ledak (eksplosive power) dan koordinasi (koordination) (Bompa dalam Madri, 2005:1). Kondisi fisik menurut Jonath dan Krempel dalam Syafrudin (1999:31) yaitu: (a). Dalam arti sempit, kondisi fisik merupakan suatu keadaan yang
3
meliputi faktor kekuatan, kecepatan dan daya tahan (b). Dalam arti luas, meliputi selain ketiga faktor di atas ditambah dengan faktor kelentukan, daya ledak dan koordinasi. ”Syafrudin” (1999) menyatakan pada saat melompat dan melempar. Daya ledak sangat dibutuhkan karena merupakan kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang tinggi. Daya ledak merupakan suatu kompenen biomotorik dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak menentukan seberapa keras orang memukul, seberapa jauh orang melempar dan menendang, seberapa tinggi orang melompat serta seberapa kuat orang dapat melakukan underbasket dan lain sebagainya. Daya ledak merupakan kekuatan otot terbesar untuk menyelesaikan suatu tugas dalam waktu singkat. Daya ledak dipengaruhi oleh kekuatan dan kecepatan, baik kecepatan rangsangan maupun kecepatan kontraksi otot. Tanpa daya ledak yang memadai tubuh tidak dapat memproyeksikan arah gerak secara tepat. Daya ledak dapat dicapai melalui latihan dan cara latihannya tidak cukup dengan berlatih olahraga itu saja, tetapi harus dipersiapkan secara khusus dan sesuai dengan kebutuhan. Menurut Suharno dalam Arsil ( 1999:75 ) metode latihan untuk daya ledak dapat dilakukan dengan beberapa metode latihan, antara lain : ”latihan sirkuit, latihan beban, latihan interval dan sebagainya”. Disamping itu menurut Pickering dalam Arsil (1999 : 70) ” kekuatan daya ledak otot dapat ditingkatkan dengan cara latihan beban, karena jenis latihan ini apabila dilakukan dengan cara eksplosif dan berulang-ulang akan mengembangkan daya ledak secara efektif ”. Permainan bola basket sangat terfokus pada pengusaan teknik shooting, karena keterampilan ini merupakan suatu keterampilan yang memberikan hasil nyata secara langsung dalam permainan tentunya harus
4
didukung oleh kemampuan kondisi fisik yang baik pula. Secara umum teknik tersebut dapat dibedakan berdasarkan situasi dan kondisi saat melakukan shooting. Salah satu teknik shooting yang sering dilakukan saat bermain adalah underbasket. Menurut Hal Wissel (2000:67), “underbasket adalah menembak dengan sudut 45 derajat dari setiap arah ke keranjang. Mulai dengan sikap seimbang pada sudut 45 derajat dengan papan, pantulkan bola pada puncak sudut kotak dari papan”. Underbasket dilakukan dalam keadaan posisi diam sambil melompat langsung melakukan tembakan. Di sini jelas, dalam melakukan teknik underbasket sangat dibutuhkan daya ledak otot lengan untuk melakukan pantulan bola kepapan ring. Apabila daya ledak tersebut tidak dilakukan dengan maksimal maka underbasket pun tidak terlaksana dengan baik.
Hingga saat ini belum ditemukan leteratur yang
mengungkapkan seberapa besar kontribusi elemen kondisi fisik seperti daya ledak otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan underbasket atlit. Salah satu cabang olahraga yang banyak digemari dikabupaten ini adalah bolabasket. Hal ini dibuktikan dengan adanya klub-klub bolabasket yang selalu aktif dalam mengikuti setiap even yang ada di Kabupaten Dharmasraya maupun dikabupaten lain di Sumbar. Selain itu juga dapat terlihat dengan keikutsertaan tim PORPROV kabupaten Dharmasraya dalam Pekan Olahraga Provinsi yang diadakan setiap dua tahun sekali. Dilapangan penulis melihat masih adanya kekurangan pada atlet bolabasket putra PORPROV Dharmasraya yakni pada saat melakukan Shooting Underbasket, dimana atlet belum bisa menyelesaikan penyelesaian yang baik. Hal ini membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian
5
6
7
8
2. Pelatih tim atlet Bolabasket putra PORPROV kabupaten Dharmasraya sebagai
bahan
masukan dan
pertimbangan
dalam
pelaksanaan,
pembinaan atlet basket 3. Atlet untuk bahan masukan dalam mengembangkan kemampuan dan bakat untuk mencapai prestasi yang lebih baik 4. Menambah referensi karya ilmiah bagi Mahasiswa tentang kontribusi daya ledak otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan underbasket atlet Bolabasket putra PORPROV kabupaten Dharmasraya 5. Sebagai bahan rujukan dan pembuka wacana untuk penelitian berikutnya.
9
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teori 1. Bolabasket Bolabasket merupakan permainan bola besar yang dimainkan oleh dua regu yang terdiri dari 5 orang pemain dalam setiap regu yang berusaha memasukan bola kedalam ring untuk memperoleh angka. Soedikun (1999 : 24) mengemukakan :
Bolabasket adalah olahraga yang mengandung unsur-unsur gerakan yang sangat kompleks dan beragam, artinya gerakangerakan yang dibutuhkan dalam bermain bolabasket merupakan gabungan dari unsur-unsur gerakan yang paling menunjang misalnya sebelum melempar bola, anak terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana cara memegang bola. Untuk dapat bermain bolabasket dengan baik dan benar maka masing-masing unsur gerakan tersebut harus dipelajari satu persatu, dan selanjutnya perlu adanya koordinasi antara unsur gerak yang satu dengan yang lainnya. Menurut kutipan di atas dapat dikatakan bahwa bolabasket merupakan cabang olahraga yang memiliki unsur-unsur gerakan yang sangat banyak sekali, oleh karena itu seorang pemain bolabasket harus memahami seluruh gerakan yang ada didalam permainan bolabasket. Selanjutnya Federation International Basket Ball Association dalam (Sodikoen, 1999 : 24) mengemukakan: “teknik-teknik dasar yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh seorang pemain bolabasket dapat
9
10
dikelompokkan dalam teknik : melempar (passing), menangkap (catching), menggiring (dribbling), menembak (shooting), berlari (start), berhenti (stop), penguasaan tubuh (body control), memoros (pivoting), menjaga lawan (guarding), dan foot work”. Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari, lompat, dan unsur kekuatan, kecepatan, reaksi, ketepatan, kelenturan, daya tahan, keseimbangan, daya ledak, kelincahan, dan koordinasi gerak. Bolabasket merupakan olahraga yang mengandung unsur-unsur gerakan yang komplit beragam artinya gerakangerakan yang dibutuhkan dalam bermain bolabasket merupakan gabungan dari unsur gerakan yang saling menunjamg. Menembak merupakan cara atau usaha memasukkan bola kedalam keranjang atau ring. Menembak (shooting) adalah salah satu teknik yang harus dikuasai oleh seseorang untuk menjadi pemain basket. Menurut Sodikoen,(1991:94) “ menembak merupakan sasaran akhir setiap bermain dan keberhasilannya dalam melakukan tembakan”. Banyak cara atau teknik menembak (shooting) di dalam permainan bola basket, teknik tersebut dapat di bedakan berdasarkan situasi dan kondisi si penembak pada saat melakukan tembakan. Posisi tersebut adalah posisi keadaan diam, sambil melompat (jump shoot) dan melayang/ berlari. Underbasket merupakan salah satu teknik dasar menembak dalam keadaan posisi diam sambil melompat yang dalam permainan bola basket
11
harus dimiliki dan dikuasai dengan baik oleh setiap pemain. Karena teknik ini sangat mendukung terhadap teknik yang lain seperti lay up. Agar pemain dapat melakukan gerakan
lay up
dengan baik maka harus
menguasai teknik underbasket dengan baik pula. Teknik underbasket adalah salah satu teknik yang paling mudah dilakukan dibandingkan dengan teknik-teknik tembakan yang lain, karena dilakukan pada jarak yang sangat dekat dengan ring. Jika pemain dapat menguasai teknik ini dengan baik maka persentase memasukkan bola ke dalam ring lebih besar dari pada teknik menembak yang lainnya. Teknik adalah cara-cara tertentu yang sistematis untuk di kembangkan dalam prakteknya, guna melakukan kegiatan secara efektif, maksudnya kesesuaian cara-cara tersebut untuk mencapai tujuan. Menurut Fardi, (1999:36) ada lima teknik menembak antara lain : (1) Tembakan satu tangan (one handed set shoot) di tempat, (2) Tembakan satu tangan sambil melompat (jump shoot), (3) Tembakan dua tangan di depan dada (two handed from chest set shoot), (4) Tembakan dua tangan di atas kepala(twohanded over head set shoot), (5) Tembakan dengan melayang (lay up). 2. Kondisi Fisik Kondisi fisik merupakan keadaan fisik dan psikis seseorang untuk mencapai tujuan. Sajoto (1988:58-59) mengemukakan sebagai berikut :(1) Kekuatan atau strength, (2) Daya tahan atau endurance, (3) Daya ledak atau muscular power, (4) Kecepatan atau speed, (5) Kelentukan atau
12
fleksibility, (6) Keseimbangan atau balance, (7) Koordinasi atau coordination, (8) Kelincahan atau egility, (9) Ketepatan atau accuracy dan (10) Reaksi atau Reaction. Komponen kondisi fisik diantaranya adalah 1. Fox (1988) mengemukakan, kekuatan adalah “daya atau tekanan sebuah otot, atau lebih tepatnya adalah suatu kelompok otot yang dapat digunakan melawan suatu perlawanan di dalam suatu usaha atau upaya maksimal”. Kekuatan otot lengan berfungsi untuk melepaskan bola saat akan melakukan shooting underbasket serta kekuatan otot kaki untuk menambah koordinasi gerakan saat melakukan lompatan di saat melakukan shooting underbasket. 2. Hendri Irawadi (2010) mengatakan bahwa “koordinasi adalah kemampuan untuk merangkai beberapa unsur gerak menjadi satu gerakan yang selaras dan sesuai dengan tujuan”. Jonath dan Krempel dalam Syafruddin (1999:61) mengatakan “koordinasi adalah kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas motorik secara cepat dan terarah. Koordinasi mata tangan di butuhkan untuk mengarahkan bola kedalam keranjang dan papan pantulan saat melakukan shooting underbasket. 3. Kecepatan merupakan kemampuan tubuh mengarahkan semua sistemnya
dalam
melawan
beban,
jarak
dan
waktu
yang
menghasilkan kerja mekanik. Corbin (1980), kecepatan adalah “kemampuan untuk melangkah dari satu tempat ke tempat lainnya
13
dalam waktu sesingkat mungkin”. Perubahan gerakan saat akan melakukan shooting underbasket memerlukan kecepatan yang bagus. 4. Kelincahan (agility) merupakan komponen kondisi fisik yang dibutuhkan dalam olahraga. Harsuki (2003:54) juga mengatakan bahwa “kelincahan adalah kemampuan untuk mengubah posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak”. Saat mendribble atau menerima passing, kelincahan dibutuhkan pada saat atlet merubah gerakan shooting underbasket. 5. Daya tahan adalah kemampuan otot untuk melakukan kontraksi berulang-ulang tampa menimbulkan kelelahan. Menurut Bowers (1992), “daya tahan merupakan kemampuan individu-individu untuk melakukan kerja secara berulang-ulang pada periode tertentu”. Johnson (1986), “ daya tahan otot ditunjukkan oleh lamanya waktu (durasi) otot dapat bertahan untuk melaksanakan usahanya”.
3. Daya Ledak a. Pengertian Daya ledak merupakan salah satu komponen biomotorik yang penting dalam kegiatan olahraga, karena daya ledak akan menentukan seberapa keras orang dapat memukul, seberapa tinggi dapat melompat, seberapa cepat dapat berlari dan sebagainya. Corbin dalam Basirun (2006:89) “Daya ledak dapat didefenisikan sebagai kemampuan untuk
14
menampilkan atau mengeluarkan kekuatan secara explosif atau dengan cepat”. Sejalan dengan pendapat Soekarman dalam Madri (2005:26) bahwa :
Daya ledak merupakan elemen kondisi fisik dengan aspek kinerja dominan dalam proses bermain. Kondisi ini hanya dapat dicapai melalui latihan dan cara latihannya tidak cukup dengan berlatih saja, tetapi harus dipersiapkan secara khusus sesuai dengan kebutuhan.
Banyak cabang-cabang olahraga yang membutuhkan kondisi fisik, khususnya explosive power didalam pencapaian hasil yang baik, di antara sekian banyak cabang olahraga salah satunya dalam permainan bolabasket. Kekuatan merupakan komponen yang sangat penting, karena kekuatan merupakan salah satu faktor penentu. Corbin dalam Basirun (2006:91) “Syarat fisik untuk menjadi pemain atau atlet yang baik adalah harus memiliki kekuatan secara utuh, kalau perlu seluruh otot tubuh harus kuat terutama otot lengan”. Hal ini sejalan dengan pendapat Kirkendall (1982:75) yang menyatakan “Explosif power adalah perkalian antara kekuatan dengan kecepatan”. Annarino dalam Arsil (2000:68) mengemukakan bahwa “Daya ledak berhubungan dengan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dinamik dan explosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot
15
maksimal dalam durasi waktu pendek”. Pendapat lain dikemukan oleh Jansen dalam Arsil (2000:68) “Power otot yaitu kemampuan untuk menerapkan tenaga dalam waktu yang sangat singkat”. Untuk memberikan momentum yang paling baik pada tubuh atau objek maka tenaga otot yang kuat harus diterapkan dalam waktu yang sangat singkat. Berdasarkan beberapa pendapat dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa daya ledak adalah kemampuan mengarahkan kekuatan dengan cepat dalam waktu yang sangat singkat untuk memberikan momentum yang paling baik pada tubuh atau objek dalam suatu gerakan explosif yang utuh mencapai peningkatan prestasi.
b. Faktor Yang Mempengaruhi Daya Ledak Menurut
Nossek dalam
Arsil (2000:84) ”Daya ledak
merupakan komponen kondisi fisik yang sangat penting dalam meningkatkan prestasi”. Tapi elemen ini juga mempunyai faktorfaktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi daya ledak adalah kekuatan dan kecepatan kontraksi. 1) Kekuatan Harre dalam Arsil (2000:85) mengemukakan bahwa ”Kekuatan menggambarkan kontraksi maksimal yang dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot dengan faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi kekuatan seperti usia, jenis kelamin dan suhu otot.
16
Di samping itu yang mempengaruhi kekuatan sebagai unsur daya ledak adalah jenis serabut otot, luas otot rangka, sistem metabolisme energi, sudut sendi dan sebagainya. 2) Kecepatan Kecepatan adalah suatu kemampuan bersyarat untuk menghasilkan gerakan tubuh dalam keadaan atau waktu yang sesingkat mungkin (Mattheus dalam Arsil, 2000:87). Kecepatan dapat diukur dengan satuan jarak per waktu yang sesingkat mungkin. Hal ini sejalan dengan pendapat Astrand dalam Arsil (2000:87) yang mengatakan bahwa “faktor yang mempengaruhi kecepatan adalah kelenturan, jenis serabut otot, luas otot rangka, usia, jenis kelamin dan sebagainya”.
4. Daya Ledak Otot Lengan Daya ledak merupakan kemampuan untuk menampilkan atau mengeluarkan secara eksplosif (Corbin dalam Basirun, 2006:16), sedangkan otot lengan merupakan anggota tubuh yang berfungsi sebagai alat gerak bagian atas. Daya ledak otot lengan adalah kemampuan otot untuk mengatasi beban atau tahanan dengan kecepatan kontraksi yang sangat tinggi. Elemen kondisi ini merupakan produk dari kemampuan kekuatan dan kecepatan. Otot-otot lengan yang memiliki daya ledak yang kuat akan membuktikan bahwa untuk melakukan shooting dalam
17
underbasket sangat membutuhkan elemen ini untuk menentukan baiknya keterampilan teknik tersebut. Dalam melakukan shooting underbasket tersebut otot kerangka yang berperan adalah otot kerangka bagian atas yaitu semua otot lengan mulai dari otot pergelangan lengan bawah sampai dengan otot pergerakan pergelangan tangan dan jari. Susunan otot lengan adalah sebagai berikut : a. Otot lengan bagian atas Otot penggerak lengan atas sangat banyak sekali, jadi yang sangat berperan dalam melakukan shooting underbasket adalah otot bicep brachii berkepala panjang dan biceps rachii berkepala pendek. Adapun nama-nama otot tersebut dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini yaitu :
Gambar 1 : Otot pergerak lengan bawah, kiri dari anterior kanan: dari posterior Sumber : Pearce. C (1990) Otot penggerak lengan atas banyak sekali, jadi yang sangat berperan dalam melakukan shooting underbasket adalah otot bicep brachii berkepala panjang dan brachii berkepala pendek.
18
Adapun nama-nama ototo tersebut dapat dilihat pada gambar 1 di bawah ini yaitu : Keterangan gambar : 1. deltoideus, 2. coracobranchilis; 3. biceps brachii berkepala panjang; 4. bicheps brachii berkepala pendek; 5. branchialis; 6. tendon; 7. supinator; 8. brachioradialis; 9. scapula; 10. pectoralisminor; 11. pronator teres; 12. ulna; 13. Radius: 14. tricheps brachii kepala panjang; 15. tendo; 16. ulna; 17. radius; 18. humerus; 19. bricheps brachii kepala medial; 20. tricheps brachii kepala lateral; 21. = 8; 22. extensor carpi radialis longos; 23. extensor carpi radialis brevis. b. Otot pengerak pergelangan tangan dan jari Otot penggerak pergelangan tangan dan jari, dalam melakukan shooting underbasket, otot yang sangat berperan adalah otot pergerakan tangan dan seluruh otot jari tangan baik lengan kiri maupun lengan kanan serta dibutuhkan juga lecutan pergelangan tangan kekuatan/engkel tangan yang kuat dan tahan. Adapun nama-nama otot tersebut dapat di lihat pada gambar 2 di bawah ini yaitu :
Gambar 2 : Otot pengerak pergelangan tangan dan jari Sumber : Pearce. C (1990).
19
Keterangan gambar : 1. bicheps brachii; 2. pronator teres; 3. branchioradialis; 4. flexor digitorum superficialis; 5. radius; 6. brachialis; 7. humerus; 8. palmaris longos; 9. flexor carpi radialis; 10. flexor carpi ulnaris; 11. flexordigitorum profundus; 12. ulna; 13. carpal; 14. meta carpal; 15. phalanges; 16. extensor carpi ulnaris longus; 17. extensor indicis; 18. triceps brachii; 19. anconeus; 20. extensor carpi radialis longus; 21. extensordigitorum; 22. extensor policis longus. 5. Keseimbangan Terdapat dua macam keseimbangan yaitu keseimbangan statis dan dinamis (Ismayarti, 2006 : 48). Keseimbangan atau stabilitas sangat penting dalam kegiatan olahraga. Keseimbangan digunakan sesuai dengan kebutuhan pada masing-masing cabang olahraga termasuk cabang olahraga bolabasket. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan atau stabilitas, salah satunya adalah Stabilitas Berbanding Lurus dengan Besarnya Jarak Proyeksi Jatuhnya Titik Berat Badan ke Tepi Alas yang Searah dengan Gerakan. a) Keseimbangan statis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan diam, sedangkan b) Keseimbangan dinamis adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan bergerak, misalnya berlari, berjalan dan sebagainya.
20
Kualitas keseimbangan dinamis bergantung pada mekanisme dalam saluran semisirkular, persepsi kristetik, tendon, persendian, persepsi visual selama melakukan gerakan, dan kemampuan koordinasi. Keseimbangan merupakan kemampuan yang penting karena digunakan dalam aktivitas sehari-hari, misalnya berjalan, berlari, sebagian terbesar olahraga dan permainan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar 3 di bawah ini :
Gambar 3 : Pelaksanaan test Stork Stand Sumber : Ismaryati :49 6. Mekanika Mekanika dasar adalah dasar dari melakukan gerakan shooting dengan baik. Mekanika dasar di antaranya: (1) Pandangan, (2) Keseimbangan tubuh, (3) Posisi tangan, (4) Penjajaran siku dalam, (5) Irama menembak, (6) Follow Through .
21
Menurut
Hal
Wissel
(2000:67),
“underbasket
adalah
menembak dari sudut 45 derajat dari setiap arah ke keranjang. Mulai dengan sikap seimbang pada sudut 45 derajat dengan papan yaitu, jarak antara kotak dan tengah-tengah pada lane. Jarak tepi sudut melebar
ketika
anda
bergerak
keluar
disebut
(45
degree
funnel/cerobong 45 derajat). Pada underbasket tunjukkan bola pada puncak sudut boks sudut kotak dari papan”. Underbasket ini biasanya di lakukan dengan suatu gerakan yang cepat mengikuti suatu gerakan berhenti yang cepat dalam menerima atau akhir suatu drible. Pelaksanaan dari gerakan shooting underbasket dapat dilakukan sebagai berikut: (a) Tentukan titik atau tempat di bawah ring untuk berhenti dan menembak.(b) Giring bola dengan cepat kearah titik tersebut atau berdiri pada titik tersebut untuk menerima operan. (c) Bola di tangkap dengan ke dua tangan dan di pegang di depan dada atau di angkat diatas kepala dan berhenti pada titik yang telah di tentukan dengan menekukkan kedua lutut (posisi sama pada tembakan satu tangan di tempat). (d) Pada posisi ini melompatlah ke atas (tidak ke depan) dengan menolakkan kedua kaki secara serempak dengan kuat.(e) Lepaskan bola pada saat titik tertinggi dalam lompatan dengan gerakan yang cepat dari pergelangan dan jari tangan. Sebaiknya bola dipantulkaan ke papan pantul supaya kemungkinan masuknya lebih besar. (6) Mendaratlah pada titik tempat melompat dengan keseimbangan yang baik, yaitu dengan cara
22
mendaratkan kedua kaki yang di buka selebar bahu dan kedua lutut agak di tekuk. Dari pelaksanaan tembakan shooting underbasket ini sering terjadi kesalahan-kesalahan yang di lakukan oleh atlet seperti loncatan kurang tinggi, melepaskan bola sejalan dengan lompatan, bola di samping kepala, keseimbangan belum mantap serta melepaskan bola bersamaan dengan naiknya badan ke atas (belum mencapai titik tertinggi). Untuk mengurangi kasalahan-kesalahan yang dijelaskan di atas perlu di tingkatkan latihan yang lebih mangarah kepada gerakan shooting underbasket dan latihan kekuatan otot tungkai sehingga shooting underbasket dapat dilakukan dengan sempurna. B. Kerangka Konseptual Berdasarkan latar belakang dan kajian teori di atas lebih lanjut dirumuskan ke dalam kerangka konseptual dan hubungan antara masingmasing veriabel yang diteliti dalam penelitian ini. Sesuai dengan lingkup penelitian yang berfokus pada daya ledak otot lengan dan keseimbangan dan kemampuan Underbasket. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ketepatan shooting. Tampak seperti gambar berikut :
23
rx1y
Daya ledak otot lengan
Rx1x2y
Keseimbangan
Kemampuan Underbasket
rx2y
Gambar 5. Desain Kerangka Konseptual Keterangan : X1
= Daya ledak otot lengan
X2
= Keseimbangan
Y
= Ketemampuan Underbasket
rx1y
= Kontribusi X1 terhadap Y
rx2y
= kontribusi X2 terhadap Y
Rx1x2y = kontribusi X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y
C. Hipotesis penelitian Untuk menemukan jawaban sementara pada permasalahan penelitian maka dipenelitian, hipotesis yang diajukan: 1. Terdapat kontribusi Daya ledak otot Lengan secara signifikan terhadap kemampuan
Undersbasket
kabupaten Dharmasraya
atlet
Bolabasket
putra
PORPROV
24
2. Terdapat
kontribusi
Keseimbangan
secara
signifikan
terhadap
kemampuan Underbasket atlet Bolabasket putra PORPROV kabupaten Dharmasraya 3. Terdapat kontribusi secara bersama-sama antara Daya ledak otot Lengan dan Keseimbangan secara signifikan terhadap kemampuan Underbasket Dharmasraya
atlet
Bolabasket
putra
PORPROV
kabupaten
25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
B. Jenis Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diajukan, maka penelitian ini dapat digolongkan dalam bentuk penelitian deskriptif dan korelasional Iskandar (2008:16) menerangkan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang tujuannya untuk memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti, dan penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya sumbangan.
C. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai 15 Agus 2012 di SMA N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Penelitian dilakukan di SMA N 1 Sitiung Kabupaten Dharmasraya. Pemilihan sekolah ini sebagai tempat dilaksanakannya penelitian tentang kontribusi daya ledak otot lengan dan keseimbangan terhadap kemampuan Underbasket karena di sekolah ini para atlet porda kabupaten Dharmasraya melaksanakan latihan rutinnya.
D. Defenisi Operasional Variabel Penelitian Untuk menghilangkan salah penafsiran maka didapat defenisi operasional secara sederhana tentang : 1. Daya ledak otot lengan Daya ledak otot lengan adalah kemampuan sekelompok serabut-serabut otot lengan, dalam melakukan aktivitas yang kuat dan waktu relatif cepat. 25
26
Dalam penelitian ini untuk mengambil data daya ledak otot lengan dengan tes Two Hand Medicine Ball Put 2. Keseimbangan Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan keadaan seimbang dalam keadaan tertentu. Dalam penelitian ini untuk mengambil data keseimbangan dengan tes stork stand. 3. Shooting Underbasket Shooting Underbasket adalah shooting sambil melompat dalam permainan bola basket. Dalam penelitian ini untuk mengambil data Shooting Underbasket dengan tes Shooting Underbasket selama 60 detik.
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh atlet bolabasket putra porprov Kabupaten Dharmasraya yang berjumlah 20 atlet, 2. Sampel Karena terbatasnya jumlah populasi, maka tidak dilakukan penarikan sampel. Hal ini sejalan dengan pendapat sudjana (1996:5), dimana ia mengatakan jika populasi subjeknya kurang dari 100 lebih baik semua populasi dijadikan sampel, penelitian ini merupakan penelitian populasi (total sampling).
27
Tabel 1. Populasi atlet Bolabasket Putra Porprov Kab.Dharmasraya Atlet Putra Atlet Putri Jumlah 30 Orang
-
30 Orang
Sumber: Data Anggota tim basket putra Porprov PengCab PERBASI Dharmasraya 2012
F. Variabel, Data dan Prosedur Penelitian 1. Variabel Dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : Variable bebas (X1) = daya ledak otot lengan (X2) = keseimbangan Variabel terikat (Y) = kemampuan Underbasket 2. Data a). Jenis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang langsung diperoleh melalui tes. Data primer yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tes daya ledak otot lengan, keseimbangan dan kemampuan Underbasket. b). Sumber Data Sumber data berasal dari hasil tes pengukuran daya ledak otot lengan dan keseimbangan dan kemampuan Underbasket yang dilakukan kepada atlet Bolabasket putra Porda Dharmasraya yang telah ditetapkan menjadi sampel.
28
c) Prosedur Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan langkahlangkah yang sistematis. Langkah-langkah tersebut terdiri dari langkah persiapan dan langkah pelaksanaan. 1. Langkah Persiapan a. Mengajukan judul kepada dosen penasehat akademik peneliti. b. Setelah judul disetujui oleh dosen penasehat akademik dilanjutkan kepada ketua jurusan untuk menentukan dosen pembimbing dua. c. Konsultasi dengan dosen pembimbing. d. Melakukan seminar proposal penelitian. e. Mendapatkan surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang. 2. Langkah Pelaksanaan a. Melaksanakan tes terhadap sampel yang telah ditentukan yang terdiri dari 25 orang sampel. Tabel 2. Sampel Penelitian No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Jery Gama Andre Tresna Beni Nanda Yunda Agista Renggi Wendi Roby
Keterangan
29
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Bobby Olky Rahmadya Hari Ilang Furqon Ilham Alfandi Ahmad Dody Abdi Surya Syafronal Rio Risky Ary Joko Susilo Marnedi
b. Untuk pengambilan data diawasi oleh 2 orang pengawas. Tabel 3. Tenaga Pengawas No 1 2 c. Dalam
Nama Beni Aswira, S.Pd Asrul melakukan
Jabatan Pelatih Manager
penelitian dibantu oleh lima orang tenaga
pembantu penelitian. Tabel 4. Tenaga Pembantu Penelitian No 1 2 3 4 5
Nama Labora Ilham Anggi Putra Akmal
Tugas Penghitung skor Penghitung skor Pencatat skor Pencatat skor Perlengkapan
30
d. Menyiapkan alat serta perlengkapan untuk melakukan tes sebagai berikut: Tabel 5. Alat-alat yang diperlukan No
Alat
Jumlah
1
Belangko tes
2
Alat tulis
3 buah
3
Meteran
1 buah
4
Bola medicine
1 buah
5
Ring basket
1 buah
6
Meja
1 buah
7
Stop watch
1 buah
8
Tali
9
Bangku
3 lembar
3 gulung 1 buah
Sebelum mengambil data terlebih dahulu disiapkan format tes yang diperlukan untuk mempermudah dalam mencatat dan menghindari kekeliruan data. Adapun format pengambilan data seperti pada tabel berikut ini: Tabel 6. Format Isian Data
NO
NAMA
1 2 3
Jery Gama Andre
Daya ledak otot lengan (X1)
1
2
Keseimbangan (X2)
3 1
2
3
Kemampuan shooting underbasket (Y)
1
2
1
31
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tresna Beni Nanda Yunda Agista Renggi Wendi Roby Bobby Olky Rahmadya Hari Ilang Furqon Ilham Alfandi Ahmad Dody Abdi Surya Syafronal Rio Risky Ary Joko Susilo Marnedi
G. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Daya ledak otot lengan (Ismayarti , 2008:64 ) Untuk mengukur daya ledak otot lengan digunakan Two Hand Medicine Ball Put a. Pelengkapan: 1) Bola medisin seberat 5 kg (10 pound).
32
2) Kapur atau tubuh,
isolasi berwarna, tali yang lunak untuk menahan
bangku dan meteran.
b. Pelaksanaan: 1) Testee duduk di bangku dengan punggung lurus. 2) Testee memegang bola medisin dengan dua tangan, di depan dada dan bawah dagu. 3) Testee mendorong bola kedepan sejauh mungkin, punggung tetap menempel
disandaran
bangku.
menempel disandaran kursi,
Agar
punggungnya
ketika mendorong bola,
tetap tubuh
testee ditahan dengan menggunakan tali oleh pembantu tester. 4) Testee melakukan ulangan sebanyak 3 kali. 5) Sebelum melakukan tes, testee boleh mencoba melakukannya 1 kali. c. Penilaian: 1) Jarak diukur dari tempat jatuhnya bola hingga ujung bangku. 2) Nilai yang diperoleh adalah yang terjauh dari ulangan yang dilakukan.
33
Gambar 6. Tes Two Hand Medicine Ball Push (Ismaryati 2008: 65) 2. Keseimbangan (Ismiyarti, 2006:48) Untuk mengukur keseimbangan dilakukan terhadap testi sebagai berikut : a) Testi berdiri diatas satu kaki yang dominan, kaki yang lain diletakkan disamping lutut. b) Saat mengangkat tumit dan mempertahankannya tangan tidak boleh lepas dari pinggang c) Waktu
yang
terlama
dalam
mempertahankan
keseimbangan
merupakan waktu yang digunakan untuk menilai keseimbangan testi. 3. Kemampuan Shooting Underbasket (Aryadi Adnan, 2005:64) Atlet melakukan shooting underbasket dengan waktu selama 60 detik dengan menghitung jumlah bola yang masuk. Peralatan :
34
-
Bolabasket
-
Stop wacth
-
Ring basket
-
Alat tulis
-
Pluit
Pelaksanaan : a) Sampel berdiri di daerah yang telah di tentukan yaitu di bawah ring sambil memegang bola yang mana posisinya boleh di pilih kiri atau kanan ring. b) Setelah aba-aba sampel melakukan shooting underbasket selama 30 detik tanpa berhenti. c) Sampel melakukan shooting kemudian melakukan rebound kemudian melakukan shooting kembali dan begitu seterusnya, saat melakukan shooting underbasket harus dengan melompat jika tidak melompat maka shooting dianggap gagal d) Setelah sampel selesai melakukan shooting maka yang dihitung adalah jumlah shooting yang masuk e) Sampel melakukan shooting hanya satu kali perlakuan.
35
H. Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dianalisis dengan formula regresi linear sederhana pada tingkat signifikasi 0,05 α. Dengan formulanya sebagai berikut : Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normaliatas Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah sampel berasal dari populasi terdistribusi normal atau tidak, untuk menguji normalitas digunakan uji kolmograf smernov test ( Suggih santoso. 2004 : 86 ) 2. Uji Korelasi Sederhana Data penelitian di analisis menggunakan Product moment dari Pearson yang dikemukakan oleh Riduwan (2006:138) sebagai berikut : rxy
rxy
N xy x y
N . x
2
x N . y 2 y 2
2
= Koefisien koordinasi antara variabel x dan y
xy = jumlah produk x dan y X
= Skor nilai variabel x
Y
= Skor nilai variabel y
X²
= nilai variabel x dikuadratkan
Y²
= nilai variabel y dikuadratkan
36
37
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data Dalam hal ini akan disajikan hasil pengukuran dan analisis data dari daya ledak otot lengan (X1), keseimbangan (X2), kemampuan shooting underbasket (Y) Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Untuk masing-masing tabel dibawah ini akan disajikan nilai mean, standar deviasi, median, modus, distribusi frekuensi,serta histogram dari setiap variable. 1. Daya ledak otot lengan (X1) Berdasarkan hasil tes daya ledak otot lengan yang dilakukan, diperoleh skor maksimum = 4.52 dan skor minimum = 3.83, disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) = 4.156, median 4.12, modus = 4.42, standar deviasi = 0.214. Dengan demikian data berdistribusi normal, karena selisih antara nilai mean (rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya data tes daya ledak otot lengan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7. Daya Ledak Otot Lengan (X1) No 1 2 3 4 5
Kelas Interval < 4.52 4.29 – 4.51 4.06 – 4.28 3.83 – 4.05 > 3.82 Jumlah
Frekuensi Kategori Absolut (Fa) Relatif (%) 2 6.67% Baik sekali 5 16.67% Baik 15 50% Cukup 8 26.66 Kurang 0 0 Kurang sekali 30 100% 37
38
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 30 orang sampel, 2 orang sampel dengan persentase 6.67% memiliki daya ledak otot lengan berkisar < 4.52 tergolong kategori sangat baik baik, 5 orang sampel dengan persentase 16.67% memiliki daya ledak otot lengan berkisar antara 4.29-4.51 4.29 tergolong kategori baik, 15 orang sampel dengan persentase 50% memiiki daya ledak otot lengan berkisar antara 4.06-4.28 dengan kategori cukup, 8 orang sampel dengan persentase 26.66% dengan kategori kurang, sementara untuk kategori kurang sekali dari ke 30 orang sampel tidak ada. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan kecepatan berada pada kategori cukup, karena nilai rata rata-rata daya ledak otot lengan yang diperoleh berada pada kelas interval ((4.06 – 4.28).. Untuk lebih jelasnya, distribusi frekuensi kecepatan di atas juga dapat di lihat pada histogram di bawah ini :
Frekuensi Absolut
15 10 5 0 <4.52
4.29-4,51
4.06-4.28
3.83-4.05
>3.82
Gambar 6. Histogram daya ledak otot lengan (X1) 2. Keseimbangan Berdasarkan hasil tes keseimbangan,, diperoleh skor maksimum = 25 dan skor minimum = 15.. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) (rata = 20.16667,, median = 20.5, dan modus = 15 dan Standar Deviasi = 3.415. dengan demikian data berdistribusi normal. Karena selisih antara nilai mean
39
(rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya hasil keseimbangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Distribusi frekuensi keseimbangan (X2) No
Kelas Interval
Frekuensi Absolut Relatif (Fi) (%) 0 0
Kategori
1
9.91-13.33
2
13.34-16.75
7
23.33
Kurang
3
16.76-23.59
17
56.67
Cukup
4
23.60-27.01
6
20
Baik
5
27.02-30.43
0
0
Baik sekali
30
100%
Jumlah
Kurang sekali
Berdasarkan tabel di atas dari 30 orang sampel, 7 orang (23.33%) memiliki keseimbangan berkisar antara 9.91-13.33 tergolong kategori kurang, 17 orang (56.67%) memiliki 16.76-23.59 tergolong kategori cukup, 6 orang (20%) memiliki 23.60-27.01 tergolong kategori baik, sementra untuk kategori kurang sekali dan baik sekali tidak ada. Jadi berdasarkan nilai rata-rata keseimbangan dari ke 30 sampel penelitian yaitu 20.16667 dapat disimpulkan bahwa keseimbangan yaitu dalam kategori cukup. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan pada histogram dibawah ini :
40
Frekuensi Absolut
20 15 10 5 0 9.91-13.33
13.34-16.75
16.76-23.59
23.60-27.01
27.02 27.02-30.43
Kelas Interval
Gambar 7. Histogram Kemampuan Keseimbangan (X2) 3. Kemampuan Shooting Underbasket (Y) Berdasarkan tes kemampuan shooting underbasket, diperoleh skor maksimum adalah 38 dan skor minimum 23. Disamping itu diperoleh nilai mean (rata-rata) (rata rata) = 30.1667, median =29,modus = 37, dan standar Deviasi = 4.843. Dengan demikian data distribusi normal. Karena selisih nilai mean (rata (rata-rata) dengan nilai median tidak lebih dari satu standar deviasi. Agar lebih jelasnya deskripsi data kemampuan shooting underbasket dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini:
41
Tabel 9. Distribusi frekuensi kemampuan shooting underbasket (X2) Frekuensi Absolut Relatif (%) (Fa) 9 30
No
Kelas Interval
1
23 – 26
2
26.1 – 29.1
6
20
Kurang
3
29.2 – 32.2
5
16.67
Cukup
4
32.3 – 35.3
4
13.33
Baik
5
35.4 – 38.4
6
20
Baik sekali
30
100%
Jumlah
Kategori Kurang sekali
Berdasarkan perhitungan yang tertera pada tabel di atas dari 30 orang sampel, 9 orang (30%) memiliki kemampuan shooting underbasket berkisar antara 23-36 tergolong kategori kurang sekali, 6 orang (20%) memiliki 26.129.1 tergolong kategori kurang, 5 orang (16.67%) memiliki 29.2-32.2 tergolong kategori cukup, 4 orang (13.33%) memiliki 32.3-35.3 tergolong kategori baik, dan 6 orang (20%) memiliki 35.4-38.4 tergolong kategori baik sekali. Jadi berdasarkan nilai rata-rata kemampuan shooting underbasket dari ke 30 sampel penelitian yaitu 30.1667 dapat disimpulkan bahwa kemampuan shooting underbasket yaitu dalam kategori cukup.
Untk lebih jelasnya
distribusi frekuensi kemampuan shooting underbasket juga dapat di lihat pada histogram dibawah ini :
42
Frekuensi Absolut
10 8 6 4 2 0 23-26
26.1-29.1
29.2-32.2
32.3-35.3
35.4-38.4
Gambar 9. Histogram kemampuan shooting underbasket (Y) B. Teknik Analisis Data 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas masing-masing masing masing distribusi frekuensi dilakukan dengan uji liliefors. Hasil pengujian normalitas daya ledak otot lengan (X1), keseimbangan (X2) dan kemampuan shooting underbasket (Y) dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 10. Rangkuman uji normalitas sebaran data dengan uji lilliefors N
Variabel
N
Lo
Ltab
Distribusi
o 1
daya ledak otot lengan (X1)
30
0.1162
0.161
Normal
2
keseimbangan (X2)
30
0.1221
0.161
Normal
3
Kemampuan
30
0.1422
0.161
Normal
underbasket (Y)
shooting
43
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian untuk daya ledak otot lengan (X1), skor Lo = 0,0.1162 dengan n = 30, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,161 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari daya ledak otot lengan berdistribusi normal. Hasil tes keseimbangan (X2), skor Lo = 0,1221 dengan n = 30, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,161 yang lebih besar dari Lo sehingga dapat disimpulkan bahwa skor yang diperoleh dari keseimbangan berdistribusi normal. Hasil tes kemampuan shooting underbasket (Y), skor Lo = 0,1422 dengan n =30, sedangkan Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05 diperoleh 0,161 yang lebih besar dari bahwa
skor
Lo sehingga dapat disimpulkan
yang diperoleh dari kemampuan shooting underbasket (Y)
berdistribusi normal. Berdasarkan uraian di atas ternyata semua variabel tersebar secara normal, karena masing-masing variabel skor Lo nya kecil dari pada Ltab pada taraf pengujian signifikan α = 0,05. Hal ini berarti bahwa data masing-masing variabel penelitian ini normal.
44
C. Pengujian Hipotesis 1. Hipotesis Satu Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah daya ledak otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Untuk mengetahui kontribusi ini pertama sekali dilakukan analisis korelasi sederhana. Rangkuman hasil perhitungan dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 11. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya Koefisien Korelasi
korelasi
Koefisien
Taraf
Determinasi Signifikan α
(r)
(r2x 100%)
= 0,05
0,486
23.62
0,505
daya ledak otot lengan terhadap
kemampuan
shooting underbasket Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara daya ledak otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) adalah positif, hal ini terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh r
hitung
sebesar 0,486 dan r
0,05 sebesar 0.505 dengan demikian r
hitung
> r
tabel.
tabel
dalam taraf α =
Ini berarti terdapat
hubungan yang berarti antara daya ledak otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y).
45
Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi daya ledak otot lengan (X1) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) adalah dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi (r) dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai (R) =23.62, berarti daya ledak otot lengan
memberikan kontribusi terhadap kemampuan
shooting underbasket sebesar 23.62%. Oleh sebab itu hipotesis satu dalam penelitian ini diterima kebenarannya secara empiris. 2. Hipotesis Dua Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Untuk mengetahui kontribusi tersebut, pertama sekali dilakukan analisis korelasi sederhana. Rangkuman hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 12. Rangkuman hasil Analisis Korelasi keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya.
Korelasi
Koefisien
Koefisien
Taraf
korelasi
Determinasi
Signifikan
2
(r)
(r x 100%)
α = 0,05
0,675
45.56
0,505
keseimbangan terhadap
kemampuan
shooting underbasket
Hasil perhitungan pada tabel di atas menunjukan bahwa koefisien korelasi antara keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket
46
adalah positif. Hal ini terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh r hitung sebesar 0,675 dan r tabel dalam taraf α = 0,05 sebesar 0,505 dengan demikian r
hitung
>r
tabel.
Ini berarti terdapat hubungan yang berarti
antara keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket. Untuk mengetahui besarnya koefisien determinasi keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket adalah dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi (r) dan dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai (R) = 45.56, berarti keseimbangan memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket sebesar 45.56%. Oleh sebab itu hipotesis dua dalam penelitian ini diterima kebenarannya secara empiris. 3. Hipotesis Tiga Hipotesis ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Untuk mengetahui kontribusi tersebut akan dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Rangkuman hasil penghitungan analisis koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel berikut :
47
Tabel 13. Rangkuman hasil Analisis Korelasi Daya Ledak Otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Korelasi
Koefisi Koefisien en Determinas Korelas i i (R2x (R) 100%)
Taraf Signifika n α = 0,05
F Hitun g
F Tab el
daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan 10.84 0.667 44.49 0.505 3.59 (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) Berdasarkan tabel diatas, ternyata Fhitung (10.84) > (Ftabel (3,59) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara X1 dan X2 secara bersama-sama dengan Y. Hasil perhitungan tabel diatas menunjukan bahwa analisis korelasi ganda antara daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) adalah positif. Hal ini terlihat bahwa dari analisis statistik yang dilakukan diperoleh r tabel
hitung
sebesar 0,667 dan r
dalam taraf α = 0,05 sebesar 0,505, dengan demikian r
hitung
>r
tabel.
Ini
berarti terdapat hubungan yang berarti antara daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y). Untuk mengetahui besarnya kontribusi daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) adalah dengan menguadratkan nilai koefisien korelasi nilai (r) dikalikan seratus (r2x 100%), dari hasil analisis statistik yang dilakukan diperoleh nilai (R) = 44.49, berarti daya ledak otot lengan (X1) dan keseimbangan (X2) terhadap kemampuan shooting underbasket (Y) sebesar 44.49%. Oleh
48
sebab itu hipotesis tiga dalam penelitian ini diterima kebenarannya secara empiris.
D. Pembahasan 1. Daya Ledak Otot lengan terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Dalam olahraga bolabasket daya ledak otot lengan sangat diperlukan sebab tujuan dari pelaksanaan shooting adalah kecepatan gerakan tangan untuk mengarahkan dan mengusahakan agar bola masuk kesasaran. Jadi daya ledak otot lengan diperlukan untuk dapat menghasilkan shooting yang baik sesuai dengan tujuan pelaksanaan. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi secara signifikan antara daya ledak otot lengan terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 23.62%. Artinya variabel Daya Ledak Otot lengan dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Untuk itu, agar daya ledak otot lengan lebih besar kontribusi lagi terhadap kemampuan shooting anderbasket, diharapkan kepada atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya untuk lebih giat lagi melatih daya ledak otot lengannya dengan berbgai bentuk latihan daya ledak otot lengan seperti latihan push-up secara teratur dan kontiniu.
49
2. Keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Pada cabang olahraga bolabasket, disaat melakukan shooting anderbasket seorang atlet hendaknya memiliki keseimbangan tubuh yang bagus agar lebih memudahkan melakkan shooting. Jika seorang pemain bolabasket tidak memiliki keseimbangan tubuh yang bagus disaat melakukan shooting anderbasket tentu hasil shootingnya tidak bagus karena kondisi tubuh yang tidak seimbang dapat merusak koordinasi gerakan sehingga gerakan dalam pelaksanaan shooting tidak bagus yang mengakibatkan hasil dari shootingpun tidak bagus.. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi secara signifikan
antara
keseimbangan
terhadap
kemampuan
shooting
underbasket dengan tingkat persentase sebesar = 45.56%. Artinya variabel keseimbangan dapat memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya. Untuk itu, agar keseimbangan lebih besar kontribusi lagi terhadap kemampuan shooting anderbasket, diharapkan kepada atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya untuk lebih giat lagi melatih keseimbangan tubuhnya dengan berbagai bentuk latihan keseimbangan secara teratur kontiniu, dan terprogram.
50
3. Kontribusi daya ledak otot lengan dan Keseimbangan terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya Underbasket merupakan salah satu teknik dasar menembak dalam keadaan posisi diam sambil melompat yang dalam permainan bola basket harus dimiliki dan dikuasai dengan baik oleh setiap pemain. Karena teknik ini sangat mendukung terhadap teknik yang lain seperti lay up. Agar pemain dapat melakukan gerakan
lay up
dengan baik maka harus
menguasai teknik underbasket dengan baik pula. Teknik underbasket adalah salah satu teknik yang paling mudah dilakukan dibandingkan dengan teknik-teknik tembakan yang lain, karena dilakukan pada jarak yang sangat dekat dengan ring. Jika pemain dapat menguasai teknik ini dengan baik maka persentase memasukkan bola ke dalam ring lebih besar dari pada teknik menembak yang lainnya. Di dalam melakukan shooting underbasket banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, yang dianntaranya yang penulis bahas dalam penelitian ini yaitu daya ledak otot lengan dan keseimbangan. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat kontribusi yang signifikan antara daya ledak otot lengan dan keseimbangan secara bersama-sama terhadap kemampan shooting underbasket dengan tingkat persentase sebesar = 38.69%. Artinya variabel daya ledak otot lengan dan keseimbangan memberikan kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya
51
Agar kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya lebih baik lagi, selain melatih daya ledak otot lengan dan keseimbangan, tentu para pemain juga perlu memperhatikan atau meningkatkan latihan-latihan lainnya yang dapat berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan shooting underbasketnya.
52
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Daya ledak
otot lengan memberikan kontribusi terhadap kemampuan
shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 26,14%. 2. keseimbangan memberikan kontribusi kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 39,15%. 3. Daya ledak otot lengan dan keseimbangan secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap kemampuan shooting underbasket Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya dengan tingkat persentase sebesar = 65,29%. A. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan saran-saran yang dapat membantu mengatasi masalah yang ditemui dalam pelaksanaan heading sepakbola, yaitu : 1. Bagi para pelatih bolabasket pada umumnya, dan khususnya bagi pelatih Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya disarankan untuk
52
53
melatih unsur daya ledak otot lengan dan keseimbangan untuk kemampuan shooting underbasket. 2. Bagi atlet-atlet sepakbola pada umunya, dan khususnya bagi Atlet Bolabasket Putra PORPROV Kabupaten Dharmasraya disarankan dapat meningkatkan kemampuan shooting underbasket dengan cara melakukan latihan secara sistematis dan berkesinambungan. 3. Bagi peneliti yang ingin melanjutkan penelitian ini agar dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan informasi dan meneliti dengan jumlah populasi atau sampel yang lebih besar serta di daerah yang berbeda.
54
DAFTAR PUSTAKA Adnan Fardi. 1999. Bolabasket Dasar. Padang: DIP-UNP Arsil. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: DIP-UNP Arsil. 2009. Tes pengukuran dan evaluasi pendidikan jasmani dan olahraga. Padang: DIP-UNP Aryadi Adnan. 2005. Tes dan Pengukuran Olahraga. Padang : DIP-UNP Bafirman, dkk. 1999. Pembinaan Kondisi Fisik. Padang: FIK-UNP E.A Maxwell,1983.Introduction to Statistic Thinking.Nwe Jersey 07632 : Prentice-hall,INC,Englewood cliffs.pp 541 Harsono. 1993. Latihan Kondisi Fisik. KONI Pusat. Pusat Pendidikan dan Penataran: Jakarta Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta; CV. Tambak Kusuma http://barasatya.wordpress.com/category/tugas-kuliah/ http://google.com/gambar/.jpeg http://poetrasentence.wordpress.com/2012/03/14/keseimbangan-dalam-olahraga/ Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta:GP Press Ismayarti. 2008. Tes dan Pengukuran Olahraga Cetakan ke-2. Jakarta: UNS Press Kosasih, Danny. 2008. Fundamental Basketball (First Step To Win). Semarang; CV. Elwas Offset Madri,M. 2005. Pengaruh Latihan Beban Sub Maksimal Dengan Frekuensi Tinggi Dan Rendah Menggunakan Alat Leg-Press Terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Atlet Bolabasket (Hipertropi Otot Dipelajari). Tesis. Surabaya : program pascasarjana. Imam Soedikun. 1999. Olahraga Pilihan Bolabasket. Padang : FIK UNP. Pearce. C Eviyn. 1990. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum. Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. Sudjana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Sugiyono.2002. Statistika Untuk Penelitian.Bandung: CV.ALFA BETA. pp.288
54
55
Suliman Wahid. 2004, Analisis Regresi Menggunakan SPSS ( Contoh Kasus dan Pemecahannya). Yogyakarta : Andi Offset Sujoto, M. Hutabarat. 1985. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Depdiknas. Dirjen Dikti. Jakarta: PT. PPLPTK. Surjadji. 1996. Ketauhilah Tingkat Kesegaran Jasmani Anda. Pusat Kesegaran Jasmani dan Rekreasi. Depdikbud. Jakarta. Syafrudin. 1999. Dasar-dasar Kepelatihan Olahraga. Padang: FPOK
56
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
NAMA Jery Gama Andre Tresna Beni Nanda Yunda Agista Renggi Wendi Roby Bobby Olky Rahmadya Hari Ilang Furqon Ilham Alfandi Ahmad
Daya ledak otot lengan (X1)
Keseimbangan (X2)
4.43
15
4.52
20
4.2
23
4.2
20
4.23
16
4.52
25
3.85
22
3.85
15
4.12
23
4.23
25
4.24
24
4.07
18
4.12
16
4.17
19
4.2
20
3.83
21
3.84
18
3.96
15
4.07
23
4.07
22
Kemampuan shooting underbasket (Y) 32 37 30 24 28 25 37 25 32 28 33 35 32 27 38 26 28 26 25 27
57
Lampiran 2 Tabel Analisis Uji Normalitas daya ledak otot lengan (X1) Melalui Uji Lilifors NO
X1
ZI
TABEL
F(ZI)
S(ZI)
F(ZI)-S(ZI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Mean Sd Median Modus Maximum Minimum Lo L tab
3.83 3.84 3.85 3.85 3.86 3.86 3.96 3.96 4.07 4.07 4.07 4.12 4.12 4.17 4.17 4.17 4.2 4.2 4.2 4.23 4.23 4.24 4.24 4.42 4.42 4.42 4.43 4.43 4.52 4.52 124.67 4.156 0.214 4.12 4.42 4.52 3.83 0.1162 0.161
-1.52 -1.48 -1.43 -1.43 -1.38 -1.38 -0.92 -0.92 -0.40 -0.40 -0.40 -0.17 -0.17 0.07 0.07 0.07 0.21 0.21 0.21 0.35 0.35 0.39 0.39 1.24 1.24 1.24 1.28 1.28 1.70 1.70
0.4357 0.4306 0.4236 0.4236 0.4162 0.4162 0.3212 0.3212 0.1554 0.1554 0.1554 0.0675 0.0675 0.0279 0.0279 0.0279 0.0832 0.0832 0.0832 0.1368 0.1368 0.1517 0.1517 0.3925 0.3925 0.3925 0.3997 0.3997 0.4554 0.4554
0.0643 0.0694 0.0764 0.0764 0.0838 0.0838 0.1788 0.1788 0.3446 0.3446 0.3446 0.4325 0.4325 0.5279 0.5279 0.5279 0.5832 0.5832 0.5832 0.6368 0.6368 0.6517 0.6517 0.8925 0.8925 0.8925 0.8997 0.8997 0.9554 0.9554
0.0333 0.0667 0.1000 0.1333 0.1667 0.2000 0.2333 0.2667 0.3000 0.3333 0.3667 0.4000 0.4333 0.4667 0.5000 0.5333 0.5667 0.6000 0.6333 0.6667 0.7000 0.7333 0.7667 0.8000 0.8333 0.8667 0.9000 0.9333 0.9667 1.0000
0.0310 0.0027 -0.0236 -0.0569 -0.0829 -0.1162 -0.0545 -0.0879 0.0446 0.0113 -0.0221 0.0325 -0.0008 0.0612 0.0279 -0.0054 0.0165 -0.0168 -0.0501 -0.0299 -0.0632 -0.0816 -0.1150 0.0925 0.0592 0.0258 -0.0003 -0.0336 -0.0113 -0.0446
L o tertinggi = 0.1162 Dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.1610 Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana sampel diambil berdistribusi normal.
58
Lampiran 3 Tabel Analisis Uji Normalitas keseimbangan (X2) Melalui Uji Lilifors NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Mean Sd Median Modus Maximum Minimum Lo L tab
Y 15 15 15 15 15 16 16 18 18 18 19 19 20 20 20 21 21 22 22 22 22 23 23 23 24 24 24 25 25 25 605 20.16667 3.415 20.5 15 25 15 0.1221 0.161
ZI -1.51 -1.51 -1.51 -1.51 -1.51 -1.22 -1.22 -0.63 -0.63 -0.63 -0.34 -0.34 -0.05 -0.05 -0.05 0.24 0.24 0.54 0.54 0.54 0.54 0.83 0.83 0.83 1.12 1.12 1.12 1.42 1.42 1.42
TABEL 0.4345 0.4345 0.4345 0.4345 0.4345 0.3888 0.3888 0.2357 0.2357 0.2357 0.1331 0.1331 0.0199 0.0199 0.0199 0.0948 0.0948 0.2054 0.2054 0.2054 0.2054 0.2967 0.2967 0.2967 0.3686 0.3686 0.3686 0.4222 0.4222 0.4222
F(ZI) 0.0655 0.0655 0.0655 0.0655 0.0655 0.1112 0.1112 0.2643 0.2643 0.2643 0.3669 0.3669 0.4801 0.4801 0.4801 0.5948 0.5948 0.7054 0.7054 0.7054 0.7054 0.7967 0.7967 0.7967 0.8686 0.8686 0.8686 0.9222 0.9222 0.9222
S(ZI) 0.03330 0.06670 0.10000 0.13330 0.16670 0.20000 0.23330 0.26670 0.30000 0.33330 0.36670 0.40000 0.43330 0.46670 0.50000 0.53330 0.56670 0.60000 0.63330 0.66670 0.70000 0.73330 0.76670 0.80000 0.83330 0.86670 0.90000 0.93330 0.96670 1.00000
F(ZI)-S(ZI) 0.0322 0.0012 0.0345 0.0678 0.1012 0.0888 0.1221 0.0024 0.0357 0.069 0.0002 0.0331 0.0468 0.0134 0.0199 0.0615 0.0281 0.1054 0.0721 0.0387 0.0054 0.0634 0.03 0.0033 0.0353 0.0019 0.0314 0.0111 0.0445 0.0778
L o tertinggi = 0.1221 Dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.1610 Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana sampel diambil berdistribusi normal.
59
Lampiran 4 Tabel Analisis Uji Normalitas kemampuan shooting underbasket Melalui Uji Liliefors (Y) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jumlah Mean Sd Median Modus Maximum Minimum Lo L tab
Y 23 24 24 25 25 25 26 26 26 27 27 27 28 28 28 30 30 32 32 32 33 34 35 35 36 37 37 37 38 38 905 30.16667 4.842935 29 37 38 23 0.1422 0.161
Zi -1.48 -1.27 -1.27 -1.07 -1.07 -1.07 -0.86 -0.86 -0.86 -0.65 -0.65 -0.65 -0.45 -0.45 -0.45 -0.03 -0.03 0.38 0.38 0.38 0.59 0.79 1 1 1.2 1.41 1.41 1.41 1.62 1.62
Tabel 0.4306 0.398 0.398 0.3577 0.3577 0.3577 0.3051 0.3051 0.3051 0.2422 0.2422 0.2422 0.1736 0.1736 0.1736 0.012 0.012 0.148 0.148 0.148 0.2224 0.2852 0.3413 0.3413 0.3849 0.4207 0.4207 0.4207 0.4474 0.4474
F(Zi) 0.0694 0.102 0.102 0.1423 0.1423 0.1423 0.1949 0.1949 0.1949 0.2578 0.2578 0.2578 0.3264 0.3264 0.3264 0.488 0.488 0.648 0.648 0.648 0.7224 0.7852 0.8413 0.8413 0.8849 0.9207 0.9207 0.9207 0.9474 0.9474
S(Zi) 0.0333330 0.0666670 0.1000000 0.1333330 0.1666670 0.2000000 0.2333330 0.2666670 0.3000000 0.3333330 0.3666670 0.4000000 0.4333330 0.4666670 0.5000000 0.5333330 0.5666670 0.6000000 0.6333330 0.6666670 0.7000000 0.7333330 0.7666670 0.8000000 0.8333330 0.8666670 0.9000000 0.9333330 0.9666670 1.0000000
IF(Zi)-S(Zi)) 0.0361 0.0353 0.002 0.009 -0.0244 -0.0577 -0.0384 -0.0718 -0.1051 -0.0755 -0.1089 -0.1422 -0.1069 -0.1403 -0.1336 -0.0453 -0.0787 0.048 0.0147 -0.0187 0.0224 0.0519 0.0746 0.0413 0.0516 0.054 0.0207 -0.0126 -0.0193 -0.0526
L o tertinggi = 0.1422 Dengan n = 30 dan taraf nyata α = 0.05 didapat Ltab = 0.161 Berarti Lo < Ltab, sehingga hipotesis nol diterima bahwa populasi dari mana sampel diambil berdistribusi normal.
60
Lampiran 5 Analisis Sederhana Dan Korelasi Ganda ( variabel X1, X2 dan Y )
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 jumlah
X1 4.43 4.52 4.2 4.2 4.23 4.52 3.85 3.85 4.12 4.23 4.24 4.07 4.12 4.17 4.2 3.83 3.84 3.96 4.07 4.07 4.24 4.42 3.86 3.86 3.96 4.42 4.42 4.43 4.17 4.17 124.67
X2 15 20 23 20 16 25 22 15 23 25 24 18 16 19 20 21 18 15 23 22 21 15 24 22 25 24 15 18 22 19 605
Y
32 37 30 24 28 25 37 25 32 28 33 35 32 27 38 26 28 26 25 27 24 30 26 35 27 23 34 37 38 36 905
X1 2 19.6249 20.4304 17.64 17.64 17.8929 20.4304 14.8225 14.8225 16.9744 17.8929 17.9776 16.5649 16.9744 17.3889 17.64 14.6689 14.7456 15.6816 16.5649 16.5649 17.9776 19.5364 14.8996 14.8996 15.6816 19.5364 19.5364 19.6249 17.3889 17.3889 519.4129
X2 2 225 400 529 400 256 625 484 225 529 625 576 324 256 361 400 441 324 225 529 484 441 225 576 484 625 576 225 324 484 361 12539
Y2 X1Y 1024 141.76 1369 167.24 900 126 576 100.8 784 118.44 625 113 1369 142.45 625 96.25 1024 131.84 784 118.44 1089 139.92 1225 142.45 1024 131.84 729 112.59 1444 159.6 676 99.58 784 107.52 676 102.96 625 101.75 729 109.89 576 101.76 900 132.6 676 100.36 1225 135.1 729 106.92 529 101.66 1156 160.28 1369 163.91 1444 158.46 1296 150.12 27981 3775.49
X2Y X1X2 480 66.45 740 90.4 690 96.6 480 84 448 67.68 625 113 814 84.7 375 57.75 736 94.76 700 105.75 792 101.76 630 73.26 512 65.92 513 79.23 760 84 546 80.43 504 69.12 390 59.4 575 93.61 594 89.54 504 89.04 450 66.3 624 92.64 770 84.92 675 99 552 106.08 510 66.3 666 79.74 836 91.74 684 79.23 18575 2525.35
61
Lampiran 6 Pengujian hipotesis Korelasi Sederhana Antara Variable (X1) Dengan Y r x 1y =
r=
r= r=
n X
n X1 Y 2 1
X Y 1
n Y
X 1
2
Y
2
2
30.3775,49- (124,67) (905)
30.519,4129 (124,67) 30.27981 (905) 2
2
113.264,7 - 112.826,35 39,7820405 438,35 901,18
ro = 0.486 rtab (α = 0,05) = 0,463 ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima) Korelasi Sederhana Antara Variable (X2) Dengan Y r x 2y =
r=
r=
r=
n X
n X 2 Y 2 2
X Y
X 2
2
2
n Y
2
Y
2
30.18575- (605) (905)
30.12539 (605) 30.27981 (905) 2
2
557250 - 547525 (10145) (20405)
9725 14387,80
ro = 0,675 rtab (α = 0,05) = 0.463 Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)
62
Korelasi Sederhana antara Variable (X1) Dengan (X2) r x1 x2 =
r=
n X
n X1X 2 2 1
X 1
X X
2
2
1
n X
2 2
X 2
2
30.2525.35- (124.67)(605)
30.519,4129 (124.67) 30.12539 (605) 2
r=
75760,5 - 75425,35 39,7810145
r=
335,15 635,27
2
ro = 0,528 rtab (α = 0,05) = 0.463 Ternyata ro > r tab , akibatnya Ho ditolak (Ha diterima)
63
64
65
Lampiran 8 Daftar Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors Ukuran Sampel 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 25 30 n >30
0.01 0.417 0.405 0.364 0.348 0.331 0.311 0.294 0.284 0.275 0.268 0.261 0.257 0.250 0.245 0.239 0.235 0.231 0.200 0.184 1.031
n
0.05 0.381 0.337 0.319 0.300 0.285 0.271 0.258 0.249 0.242 0.234 0.227 0.220 0.213 0.206 0.200 0.195 0.190 0.173 0.161 0.886
n
Taraf Nyata 0.10 0.352 0.315 0.294 0.276 0.261 0.249 0.239 0.230 0.223 0.214 0.207 0.201 0.195 0.289 0.184 0.179 0.174 0.158 0.144 0.805
n
0.15 0.319 0.299 0.277 0.258 0.244 0.233 0.224 0.217 0.212 0.202 0.194 0.187 0.182 0.177 0.173 0.169 0.166 0.147 0.136 0.768
n
0.20 0.300 0.285 0.265 0.247 0.233 0.223 0.215 0.206 0.199 0.190 0.183 0.177 0.173 0.169 0.166 0.163 0.160 0.142 0.131 0.736
n
Sumber : Conover, W.J, Practical Nonparametric Statistics, John Wiley & Sons, In,1973
66
Lampiran 9 Tabel dari harga kritik dari Product-Moment N (1) 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Interval 95% (2) 0.997 0.950 0.878 0.811 0.754 0.707 0.666 0.632 0.602 0.576 0.553 0.532 0.514 0.497 0.482 0.468 0.456 0.444 433 0.423 0.413 0.404 0.396 1.031
Kepercayaan 99% (3) 0.999 0.990 0.959 0.912 0.874 0.874 0.798 0.762 0.735 0.708 0.684 0.661 0.641 0.623 0.606 0.590 0.575 0.561 0.549 0.537 0.526 0.515 0.505 0.886
N (1) 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Interval 95% (2) 0.388 0.381 0.374 0.367 0.361 0.355 0.347 0.344 0.339 0.334 0.329 0.325 0.320 0.316 0.312 0.308 0.304 0.301 0.297 0.294 0.291 0.288 0.264 0.281 0.297
Kepercayaan 99% (3) 0.4905 0.487 0.478 0.470 0.463 0.456 0.449 0.442 0.436 0.430 0.424 0.418 0.413 0.408 0.403 0.396 0.393 0.389 0.384 0.380 0.276 0.372 0.368 0.364 0.361
J=Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r
N (1) 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100 125 150 175 200 300 400 500 600 700 800 900 1000
Interval 95% (2) 0.266 0.254 0.244 0.235 0.227 0.220 0.213 0.207 0.202 0.195 0.176 0.159 0.148 0.138 0.113 0.098 0.088 0.080 0.074 0.070 0.065 0.062
kepercayaan 99% (3) 0.345 0.330 0.317 0.306 0.296 0.286 0.278 0.270 0.263 0.256 0.230 0.210 0.194 0.181 0.148 0.128 0.115 0.105 0.097 0.091 0.085 0.081
67
Lampiran 10 Daftar Luas Dibawah Lengkungan Normal Standar Dari 0 Ke Z Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0.0
0000
0040
0080
0120
0160
0199
0239
0279
0319
0359
0.1
0386
0483
0478
0557
0596
0636
0675
0714
0754
0360
0.2
0793
0832
0871
0910
0948
0987
1026
1064
1103
1141
0.3
1179
1217
1255
1293
1331
1368
1406
1443
1480
1517
0.4
1554
1591
1628
1664
1700
1736
1772
1808
1844
1879
0.5
1915
1950
1985
2019
2054
2088
2123
2157
2190
2224
0.6
2258
2291
2324
2357
2389
2422
2454
2486
2418
2549
0.7
2580
2612
2642
2673
2704
2734
2764
2794
2823
2852
0.8
2881
2910
2939
2967
2996
3023
3051
3078
3106
3133
0.9
3159
3186
3212
3238
3264
3289
3315
3340
3365
3389
1.0
3413
3438
3461
3485
2508
3531
3554
3577
3599
3621
1.1
4634
3665
3686
3708
3729
3749
3770
3790
3810
3830
1.2
3849
3869
3888
3907
3925
3944
3962
3980
3997
4015
1.3
4032
4049
4066
4082
4099
4115
4131
4147
4162
4177
1.4
4192
4207
4222
4236
4251
4265
4279
4292
4306
4319
1.5
4332
4345
4357
4370
4382
4394
4406
4418
4429
4441
1.6
4452
4463
4474
4484
4495
4505
4515
4525
4535
4545
1.7
4554
4564
4573
4580
4591
4599
4608
4626
4625
4633
1.8
4641
4649
4656
4664
4671
4678
4686
4692
4699
4633
1.9
4713
4719
4726
4732
4738
4744
4750
4756
4761
4767
2.0
4772
4778
4783
4788
4793
4798
4803
4808
4812
4817
68
2.1
4821
4826
4830
4838
4838
4842
4846
4850
4854
4857
2.2
4861
4864
4868
4871
4875
4878
4881
4884
4887
4890
2.3
4893
4896
4898
4901
4904
4906
4909
4911
4913
4916
2.4
4918
4920
4922
4925
4927
4929
4931
4932
4934
4936
2.5
4938
4940
4941
4943
4945
4946
4948
4949
4951
4952
2.6
4953
4955
4956
4957
4959
4960
4961
4962
4963
4964
2.7
4965
4966
4967
4968
4969
4970
4971
4972
4973
4974
2.8
4974
4975
4976
4977
4977
4978
4979
4979
4980
4981
2.9
4981
4982
4982
4983
4984
4984
4985
4985
4986
4986
3.0
4987
4987
4987
4988
4988
4989
4989
4989
4990
4990
3.1
4990
4991
4991
4991
4992
4992
4992
4992
4993
4993
3.2
4993
4993
4994
4994
4994
4994
4994
4995
4995
4995
3.3
4995
4995
4995
4996
4996
4996
4996
4996
4996
4997
3.4
4997
4997
4997
4997
4997
4997
4997
4997
4997
4998
3.5
4998
4998
4998
4998
4998
4998
4998
4998
4998
4998
3.6
4998
4998
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
3.7
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
3.8
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
4999
3.9
5000
5000
5000
5000
5000
5000
5000
5000
5000
5000
Sumber : Theory And Problems of Statistics, Spigel, M.R.,PhD.,Schaum Publishing., New York, 1961
69
Lampiran 11
Dokumentasi Penelitian Tes Bola Medicine
70
Tes Bola Medicine
71
72
73
74
75
76