Proses
desain
Jalan Cerita Dua orang anak laki-laki dan perempuan yang bersahabat, merencanakan wisata untuk mengisi waktu liburan sekolahnya. Mereka berangkat menggunakan kereta api. Beberapa jam kemudian, sampailah mereka di sebuah kota yang bernama “Jawandeles”, sebuah kota yang sangat menjunjung tinggi budaya Jawa. Kedua anak tersebut kebingungan karena mereka kesulitan berbicara dan membaca aksara jawa. Bersamaan dengan itu, datang sebuah delman dengan kusir berpakaian surjan yang menyapa mereka. Kusir itu memperkenalkan dirinya dengan nama Ki Dagel. Ki Dagel menanyakan apa kesulitan yang dialami mereka, dan mereka pun mengakui kelemahannya pada bahasa dan aksara jawa. Mengetahui hal tersebut, Ki Dagel dengan senang hati menawarkan dirinya untuk mengajarkan bahasa Jawa kepada kedua anak tersebut dan dari sinilah pembelajaran dimulai.
Konten Bab I Huruf
Lafal
a a i i u u e e e o o t th d
a a i e u o ê é è o a t t d
Contoh dalam Kata sega, lunga, dara, jaka bapak, macan, sekolah iwak, kwali, pithik, klambi sing, sugih, putih,, sikil turu, tahu, tuku, paru esuk, nubruk, wedhus, bajul pêtêng, irêng, ulêt, sênêng kowé, duwé, ombé, témpé kethèk, golèk, olèh, mènèk ombe, loro, kebo, bocah dodol, wong, bosok, kapok. tutul, tuku, watu, tikus thukul, kethek, mlethek, jekethek dara, durung, dadi, wedi.
Konten Bab II Lokasi
Ngoko
Krama
Sebelum berangkat Loket Keraton Di dalam Keraton Di Candi Di kampung
Aku isih durung pinter nganggo basa Krama Halo, aku arep tuku tiket mlebu Kraton Wong sing ono ing lukisan iku jenenge sopo? Candi iki umure piro? Amit yo, aku arep liwat.
Kula taksih dereng pinter ngagem Basa Krama Sugeng siyang, kula badhe tumbas tiket mlebet Kraton. Tiyang ingkang wonten lukisan punika asmanipun sinten? Candi punika umuripun pinten? Nuwun sewu, kula badhe langkung.
Di kampung
Omah iku jenenge joglo, Joglo kuwi bangunan adate wong Jawa.
Di rumah batik Setelah perjalanan
Ibu-ibu kuwi lagi mbathik nganggo canthing Aku wes ngerti Basa Krama
Griya punika naminipun Joglo, Joglo kuwi bangunan adatipun tiyang Jawi. Ibu-ibu punika saweg mbathik ngagem canthing. Kula sampun leres basa Krama
Konten Bab I Aksara Jawa a n c r
Ha Na Ca Ra
k
Ka
f
Da
t
Ta Sa
s w l p
Wa La Pa
Aksara ini punya 3 kaki, satu di depan dan dua di belakang Aksara na punya dua kaki, satu kaki punya tangan yang menggandeng kaki belakang Aksara ini punya kaki yang bercucuk seperti ayam. Dan punya bulatan seperti telur dibawahnya. Inget huruf n? Aksara ini mirip dengannya. Mirip huruf Na kan? Tapi ingat, aksara ini kaki belakangnya ada dua. Yang ini juga mirip Na, tapi lihat tangannya, ada di bawah seperti cacing. Aksara ini seperti punya gua di kakinya. Lucu kan? Ini mirip dengan aksara Ca, tapi lihat cucuknya hilang. Ini aksara Sa ingat ya! Nah kalau wa punya cucuk juga, tapi telurnya yang ga ada. Aksara la ini mirip ga sama Ha, mereka kembar! Tapi yg ini dua kakinya ada di depan, jangan sampai kebalik ya! Aksara pa ini yang paling minimalis. Iya ngga??
d
Dha
j y
Dha ga sama loh dengan da, yang ini bagian tengahnya seperti huruf W
Ja Ya
Aksara ini punya huruf R di kaki belakangnya
v
Nya
m g
Nyaaaa, aksara ini adalah yang paling panjang dan rumit, punya payung dan kaki belakang yang banyak.
Ma Ga
Aksara ini seperti punya huruf E ya?
b
Ba
q z
Mirip dengan aksara Nya yang panjang tadi ya? Tapi yg ini kakinya cuma satu.
Tha nga
Yang ini seperti ada huruf e kecil yang dipayungin.
Aksara minimalis lagi, tapi kakinya ada tiga. Bentuknya seperti ular sawah.
Kalau ini mirip banget sama huruf m kecil. Tapi ini bukan ma, ini Ga.
Seperti tha, tapi huruf e kecilnya mana ya???
Judul dan Logo Alternatif
Preliminary
Desain Final
Karakter dan Maskot Alternatif karakter anak
Rough design Alternatif
Terpilih (menurut responden terlihat proporsional, cantik dan tampan)
7
6
6
5 4 3 2 1 0 A
B
C
D
E
Pengembangan desain karakter siswa
Sketsa Alternatif Karakter Tutor
Tokoh Jawa Tulen yang jenaka unik, lucu, jenaka, terlihat bodoh namun sangat fasih dalam berbahasa Jawa
Rough design Alternatif
Terpilih
Desain Karakter Final
Ki Dagel
Desain Karakter Final
Siswa
Thumbnail alternatif
Preliminary Alternatif desain layout
Rough desain alternatif layout
Alternatif main menu
Latar belakang dan suasana yang dipilih untuk digunakan adalah setting outdoor seperti hutan, gunung, sawah, jalan dsb (89%)
Kota Jawandeles, kota dimana segala hal yang ada merupakan cerminan budaya masyarakat jawa, seperti rumah joglo, ukiran, petunjuk jalan dengan aksara Jawa, dsb (studi kota Yogyakarta)
Jenis huruf script atau menyerupai tulisan tangan menjadi pilihan terbanyak responden (87%) yaitu huruf bersambung (62%), kemudian huruf display/dekoratif (25%).
SInau
Basa Jawa
CherI LIney
Aa Bb Cc Dd Te Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
Sinau
Basa Jawa
KG Keep Your Head up
Aa Bb Cc Dd Te Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
Sinau
Basa Jawa Rumpelstiltskin
Aa Bb Cc Dd Te Ff Gg Hh Ii Jj Kk Ll Mm Nn Oo Pp Qq Rr Ss Tt Uu Vv Ww Xx Yy Zz
sinau
bsjw
ancrkftswl Pdjyvmgbqz 1234567890
Alternatif Cursor
Desain
final
Desain
final
Desain
final
Desain
final
Desain
final
Intro Bab I Materi Bab I
Desain
final
Intro Bab II Materi Bab II
Desain
final
Intro Bab III
Materi Bab III
Materi Aksara Na
Desain
final
Exit no Exit Yes
Desain CD Cover & Case
Media-media pendukung
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Multimedia interaktif dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran yang mampu menggabungkan audio dan visual yang cukup penting dalam pembelajaran bahasa khususnya bahasa Jawa. Dengan menggunakan multimedia pembelajaran interaktif, anak-anak diharapkan mampu memahami ilmu bahasa Jawa khususnya tata cara berbahasa Jawa sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
Multimedia interaktif bahasa Jawa ini selain sebagai tindak lanjut dari program kerja Lembaga Pendidikan Sastra dan Budaya Jawa “CITRA WIDYATAMA” juga sebagai pengembangan metode pembelajaran bahasa Jawa yang bersifat individu yang dapat dimanfaatkan untuk mengisi waktu luang siswa. Penulis telah memenuhi kebutuhan pengguna mengenai konten belajar Unggah Ungguh Basa dan Aksara Jawa. Konten tersebut disampaikan melalui konsep
“gampil gegladhi interaktif sarana banyolan” yaitu belajar mudah dan menggelitik. Keseluruhan kriteria ini didapatkan dari penelitian yang telah dilakukan melalui kuesioner, focuss group disscussion, dan desain partisipatori.
Saran Multimedia pembelajaran ini tentunya akan lebih maksimal manfaatnya apabila didukung oleh media-media penunjang lainnya seperti kamus bahasa Jawa, voice recorder, dan tentunya dukungan dari lingkungan untuk terus mendorong terbiasanya anak-anak dalam mempraktekkan materi bahasa Jawa yang telah dipelajarinya. Multimedia pembelajaran interaktif akan dapat menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan dengan memanfaatkan kebutuhan anak dewasa ini akan media belajar individu yang menarik, mudah dibeli, dan diaplikasikan pada komputer atau gadget yang mereka miliki.
Matur Nuwun...