“Konstruksi Onshore Pipeline” Wildan Irfansyah (4209100090)
0
Daftar isi 1.
Pendahuluan ...................................................................................................... 2
2.
Design................................................................................................................. 2 2.1 Penentuan dimensi pipa dan material ............................................................. 2 2.2 Pipeline coating ................................................................................................ 3 2.3
Pipeline protection..................................................................................... 3
3.
pipeline manufacture ......................................................................................... 4
4.
Land preparation, excavation, and pipe stringing ............................................. 4
Reference ................................................................................................................... 9
Daftar Gambar Figure 1 Trimming overhanging vegetation ............................................................... 5 Figure 2 Grading of pipeline corridors ....................................................................... 5 Figure 3 Grading of pipeline corridors ....................................................................... 5 Figure 4 Trenching machine excavating trenchline ................................................... 6 Figure 5 Pipe stringing................................................................................................ 7 Figure 6 Pipe welding ................................................................................................. 7 Figure 7 Joint coating ................................................................................................. 7 Figure 8 Pipe being lowered into the trench ............................................................. 7 Figure 9 Padding machine .......................................................................................... 7 Figure 10 Hydrostatic testing a section of pipeline ................................................... 8
1
1. Pendahuluan Alur distribusi air dan migas di Indonesia rata-rata menggunakan jaringan pipa bawah tanah dan bawah laut.bayak hal yang menjadi pertimbangan kenapa jaringan pipa onshore ataupun offshore yang dipilih untuk mendistribusikan air dan Migas di Indonesia salah satunya dalah factor ekonomis.
2. Design 2.1 Penentuan dimensi pipa dan material Factor yang mempengaruhi design suatu pipeline diantaranya design pressure, pressure drop yang dapat di terima,diameter,tebal dari pipa,dan suhu dari pipa.
P=
2 St .FET D
P= Internal Pressure, N/m2 D = Diameter, mm S = SMYS specified minimum yeld strength , N/mm2 F = Design factor E = Joint factor T= Temperature derating factor t = thickness wall
dari formula diatas dapat diketahui hubungan antara design pressure, SMYS material, thickness wall, design factor, joint factor,temperature derating factor serta diameter merupakan suatu kesatuan yang membentuk suatu demensi pipa dan pemilihan material dari pipa tersebut tergantung dari nilai SMYS ( dapat dilihat di API dan EN 10208-2 ). Hal lain lain yang menentukan material pipa adalah suhu lingkungan dan pressure back, suhu tinggi ataupun rendah dapat mengubah suatu structur dari material, back pressure sendiri dapat mengakibatkan naiknya tekanan dalam pipa secara signifikan, sehingga factor ini sangat perlu diperhatikan. 2
2.2 Pipeline coating coating suatu pipa bertujuan untuk melindungi pipa dari dampang lingkungan semisal korosi.persyaratan suatu coating antara lain : -
Memiliki stabilitas thermal yang tinggi Permanen terhadap air dan kelembapan Memiliki stabilitas kimia yang tinggi ( tidak bereaksi terhadap lingkungan) Mudah penggunaan Economis.
Berikut beberapa coating yang dipakai di onshore pipeline: a. Coal tar enamel coating Melapisi sekeliling pipa dengan lapisan tipis glass fibre dipadu dengan campuran aspal atau tar batubara,lapisan inisangat kuat melawan akar tanaman, bacteri, kelembapan, garam, dan asam.namun memiliki kelemahan yaitu rentan terhadap temperature, rentang retak,dan mudah rusak karena kurang persiapan dalam penangan pipa tersebut. b. Fusion-bonded epoxy (FBE) coating Coating ini dilakukan dengan cara memanaskan pipa lalu epoxy powder di sebarkan dipermukaan otomatis tepung tadi akan meleleh dan melapisi pipa tadi.coating ini lebih menguntungkan dikarenakan lebih tahan suhu, coating defect, dan tahan pecah. c. Polyethylene coating Coating ini dilakukan saat manufacturing dengan cara menambahkan satu atau dua lapisan lagi diatas lapisan epoxy d. Tape coating Coating ini digunakn pada pipa yang sudah di lakukan perbaikan pipa ataupun coatingnya,coating jenis ini sangatlah murah, namun rentan terhadap suhu tinggi serta cepat bereaksi dengan tanah.
2.3 Pipeline protection Berikut ini berberapa methode pipeline protection, antara lain : -
Catodic protection Concrete coating Increase wall thickness Burial
-
Sleeve protection Marker tapes Protective concre slabs
3
Beberapa linkungan di yang bersinggungan dengan pipa dan harus diberi proteksi tambahan antara lain melewati jalan, rel kreta api, dan berbagai area yang sensitive.
3. pipeline manufacture sebuah segment pipa baja onshore di produksi di sebuah pabrik pembuatan pipa dengan beberapa methode yaitu a. electric resistance welded pipe (ERW) secara umum pipa baja dibuat menggunakan bahan dasar plat yang dibending dalam suatu bentuk pipa lalu dilas. Dalam pipa ERW sebuah plat tidak dilingkarkan lalu diluruskan dan pada akhirnya di banding menjadi sebuah bentuk pipa,lalu dialiri aliran listrik sehingga secara otomatis akan tersambung melalui pengelasan dari aliran listrik tadi. b. longitudinal- seam submerged –arc welded pipe (LSAW) method ini hampir sama dengan method pertama namun menggunkan plat baja yang panjangnya 12 meter.lalu pipa tadi di banding menjadi bentuk U.lalu ditekan menjadi bentuk O,setelah itu dilas luar dan dalam sambungannya dengan sub merged- arc welding. c. spiral submerged arc-welded pipe (SSAW) mthode ini menggunakan hot roll dari baja dengan menggunakan roller yang bayak.setelah proses ini maka alat baja kaan menjadi coil shape. setelah itu dilas luar dan dalam sambungannya dengan sub merged- arc welding. Hasil akhir dari manufacturing ini akan ditest hidrotested dan terakhir tes NDT untuk mengecek hasil las-lasan.
4. Land preparation, excavation, and pipe stringing Sebelum dilaksankan peletakan pipa onshore maka ada beberapa tahapan pekerjaan yang harus di selesaikan antara lain : a.
Persetujuan pemilik lahan Dalam alur rangkaian jalur pipa memungkinkan adaya rumah,asset (tanah, jalan raya ,atau rel kreta api yang akan dilintasi oleh rangkain jalur pipa.hal ini akan menjadi masalah jika tidak memperoleh ijin dari pihak terkait supaya tidak menimbulkan permasalahn dikemudian hari.
4
Disamping itu juga harus diperhatikan adanya dampak lingkungan waktu pengerjaan ataupun setelah instalasi,seperti kendaraan proyek yang keluar masuk.hal ini tentu menimbulkan emisi suara dan ketidak yamanan terhadap lingkungan sekitar. Juga diperhatikan accesbilitas dari lingkungan tersebut supaya kendaraan proyek dapat keluar masuk tanpa halangan tentunya seijin pihak yang mempunyai lahan. b. Penyusunan batasan wilayah kerja Pembersihan area pekerjaan misalkan menghilangkan pohon, semak, ,dan hambatan lain untuk menyediakan akses konstruksi pipa.gangguan terhadap vegetasi asli dan habitat satwa liar dihindari atau diminimalkan dengan menerapkan prosedur management yang sesuai. Area kerja yang diperlukan untuk konstruksi pipa tergantung pada : - Mengutamakan keselamatan - Peralatan konstruksi dan pergerakan kendaraan - Sensitifitas lingkungan - Kendala medan - Diameter pipa dan kedalaman trench - Jumlah pipa yang dipasang - Dekatnya infrastruktur seperti jalan -
Memaksimalkan produktivitas konstruksi
Figure 1 Trimming overhanging vegetation
Lebar dari tempat ini kira-kira 20-30 meter,hal ini dapat bervariasi tergantung pada proyek atau pertimbangan yang lain. c. Membuka lapisan atas tanah Biasanya disebut dengan “grading” yaitu kegiatan menyingkirkan lapisan atas tanah untuk jalur contruksi pipa dan basecamp.lapisan atas tanah juga disebut zona “A” ,disini terdapat campuran organic dan mineral.
Figure 3 Grading of pipeline corridors
Figure 2 Grading of pipeline corridors
5
Grading dibutuhkan jika: - Konstruksi akan merusak lapisan atas tanah dan menghambat regenerasi atau kegiatan produksi primer. - Topografi tidak memungkinkan akses yang aman dan praktis. - Kondisi tanah tidak dapat mengakomodisi konstruksi kegiatan. Umumnya,tempat dimana grading dilakukan lapisan tanah selanjutnya. luas dan kedalaman pemindahan tanah lapisan atas dari daerah konstruksi pipa ( e.g full stripping or partial stripping ) umumnya tergantung kodisi lapangan. d. Penggalian parit Penggalian dapat dilakukan baik sebelum, selama atau setelah pipa dirangkai, tergantung pada jadwal proyek, medan dan factor lain seperti logistic.parit untuk jaringan pipa terkubur digali untuk berbagai kedalaman tergantung pada: e. Produk yang diangkut (gas,minyak bumi, ataupun air) f. Tekanan operasional dari pipa g. Sifat medan yang dilalui pipa semisal batu , pdang rumput,ataupun sungai) h. Kedekatan dengan infrastructure dan utilitas lainnya semisal jalan, kabel fiber optok) i. Penggunaan lahan dan potensi gangguan pihak ketiga semisal pecah selama penggalaian.
Figure 4 Trenching machine excavating trenchline
e. Perangkaian pipa Pemasangan pipa biasanya sepanjang 1 km dilakukan perangkaian dulu dilapangan dengan cara di las lalu dimasukkan ke dalam lubang trancing.setiap hasil pengelasan diperiksa dengan x-ray dan ultrasonic equipment.permukaan 6
dari sambungan dipersihkan lalu diberi coating type Tape atau lapisan pelindung yang lain agar tidak korosi.
Figure 5 Pipe stringing
Figure 6 Pipe welding
Figure 7 Joint coating
f. Pipe laying dan backfilling Pipa yang sudah di string akan diturunkan kedalam parit menggunakan sideboom tractor.padding machine merupakan mesin untuk menyaring tanah supaya halus lalu di sebarkan dibawah dan di atas pipa untuk melindungi lapisan pipa .
Figure 9 Padding machine
Figure 8 Pipe being lowered into the trench
7
g. Hydrostatic testing Hydrostatic testing melibatkan pengujaian tekanan pipa dengan air, atau media uji yang sesuai, untuk mengecek kekuatan pipa dan medeteck kebocoran. Proses saluran gas melibatkan instalasi sementara manifold tes ke bagian pipa yang baru dibangun dan engisi pipa dengan media pengujian, biasnya air, yang kemudian ditekan memungkinkan pendeteksian kebocoran pipa.setelah pengujian maka pipa harus dibersihkan akhir,pengukur dan pengeringan ,terutama dalam kasus pipa hidrokarbon.
Figure 10 Hydrostatic testing a section of pipeline
8
Reference Pipeline engineering , durai alkazraji Code of environmental practice on shore pipelines,march 2009
9