KONSEP REVITALISASI PERMUKIMAN DI KAWASAN TUA KASTEEL NIEUW VICTORIA KOTA AMBON oleh DIANE ELIZABETH DE YONG 3208201830
PENDAHULUAN Latar Belakang
Bangsa Portugis membangun benteng tahun 1588 dan diberi nama “Nuestra Senhora da Anunciada”. Bangsa Belanda merebut Kota Ambon dari kekuasaan Portugis dan menduduki benteng, namanya menjadi “Kasteel Nieuw Victoria” yang artinya kemenangan Belanda dari Portugis. Kasteel merupakan peninggalan sejarah yang tetap dilestarikan, sekarang menjadi markas Detasemen Kavaleri Kodam XVI Pattimura. Ada kelompok-kelompok masyarakat yang berdiam di sekitar benteng. Kelompok masyarakat inilah yang menjadi dasar bagi pembentukan Kota Ambon. Pasca konflik permukiman berubah menjadi kawasan kumuh tidak mendukung kasteel sebagai peninggalan sejarah.
POTENSI KAWASAN
Kawasan merupakan peninggalan bersejarah yang terletak di tengah kota, berpotensi sebagai pariwisata Kawasan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan sejarah dan budaya Kota Ambon
Lingkungan kawasan merupakan pusat kegiatan perekonomian yang cukup tinggi
Letak geografis kawasan berdekatan dengan Pelabuhan Yos Sudarso dan Terminal Mardika Ambon
Ada permukiman yang merupakan bagian dari kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria
PERUMUSAN MASALAH
Saat ini kawasan tersebut dalam keadaan kumuh dan kurang berkembang serta cenderung mengalami degradasi kualitas permukiman.
PERTANYAAN PENELITIAN Faktor-faktor apa yang menyebabkan degradasi kualitas permukiman di kawasan Kasteel Nieuw Victoria ?
Tujuan Penelitian
Mendapatkan konsep revitalisasi permukiman kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria yang mampu mengarahkan dan mengembalikan pertumbuhan sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat
Sasaran Penelitian 1. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab degradasi kualitas permukiman kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria. 2. Menentukan kriteria penanganan terhadap faktor-faktor penyebab 3.
degradasi kualitas permukiman kawasan Kasteel Nieuw Victoria Kota Ambon. Merumuskan konsep revitalisasi permukiman di kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria Kota Ambon.
KAJIAN PUSTAKA
Teori Permukiman Agenda 21 Indonesia (1977), menjelaskan bahwa dalam pengembangan permukiman perlu diciptakan iklim kehidupan yang sehat secara lingkungan, ekonomi, sosial budaya dan politik, untuk meningkatkan kualitas kehidupan bagi semua orang. 1.
Silas (1985), suatu permukiman hendaknya memenuhi aspek fisik dan aspek non fisik, yaitu : a. Aspek fisik, meliputi : letak geografis, lingkungan alam dan binaan, sarana dan prasarana lingkungan b. Aspek non fisik, meliputi : politik, ekonomi, sosial, budaya 2. Teori Konservasi Piagam Burra oleh ICOMOS Australia (International Charter for the Conservation and Restoration of Monuments and Sites), yang ditetapkan pada tanggal 19 Agustus 1979 di Burra, Australia Selatan, dan revisi terakhir 26 November 1999, memberikan panduan untuk konservasi dan pengelolaan tempat-tempat warisan budaya. Silas (1996), menyatakan bahwa di dalam pelaksanaan konservasi, ada beberapa prinsip yang mendasari, yaitu : a. Konservasi harus selalu bersifat ekonomis. b. Menonjolkan kekhasan fisik kawasan, baik pola dan tatanan berbagai bangunan dan perumahan yang ada, maupun dalam bentuk rumah yang diusahakan kembali seasli mungkin. c. Keterkaitan dengan bagian kota lainnya terutama kawasan bisnis. d. Melibatkan penduduk setempat sebanyak dan sedalam mungkin. e. Pemerintah harus memberikan komitmennya secara penuh.
KAJIAN PUSTAKA 3. Pengertian Revitalisasi
Menurut Danisworo (1988), Revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah vital/hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduruan/degradasi. Berdasarkan Departemen Kimpraswil (2005), definisi revitalisasi adalah upaya untuk menghidupkan kembali kawasan yang mati, yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan, dan mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya dimiliki oleh sebuah kota Menurut Hanan (2001), revitalisasi bertujuan untuk : 1. Menghidupkan kembali kawasan pusat kota yang memudar atau menurun kualitas lingkungannya. 2. Meningkatkan nilai ekonomis kawasan yang strategis. 3. Merangsang pertumbuhan daerah sekitarnya. 4. Mendorong peningkatan ekonomi lokal dari dunia usaha dan masyarakat. 5. Memperkuat identitas kawasan 6. Mendukung pembentukan citra kota.
RANGKUMAN TEORI Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, maka indikatorindikator yang dapat diteliti adalah sebagai berikut : • Indikator yang menunjukan permukiman yang baik adalah : - Kondisi bangunan - Kondisi prasarana - Kondisi sarana - Kondisi sosial, ekonomi •
•
Indikator yang menunjukan pada eksistensi kawasan peninggalan sejarah adalah : -Terjaganya nilai budaya - Obyek konservasi Indikator upaya revitalisasi kawasan adalah : - Partisipasi masyarakat - Potensi kawasan - Budaya masyarakat
METODOLOGI PENELITIAN Pengumpulan Data - Survey - Wawancara - Kuesioner Teknik Penentuan Populasi dan Sampel - Populasi adalah jumlah rumah yang terdapat di permukiman pada kawasan Kasteel Nieuw Victoria Kota Ambon. - Sampel random sampling digunakan untuk mengambil sampel masyarakat sebagai objek eksplorasi informasi Teknik Analisa Data - Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab degradasi kualitas menggunakan analisis faktor. - Mengidentifikasi potensi, permasalahan serta penyebab terjadinya degradasi kualitas permukiman melalui penilaian terhadap aspek-aspek permukiman oleh masyarakat menggunakan analisis deskriptif. - Merumuskan konsep revitalisasi permukiman menggunakan analisis triangulasi.
VARIABEL Kondisi Bangunan - Pembagian ruang - Kepadatan bangunan - Kepadatan hunian K etersediaan Prasarana - Air bersih - Drainase - Persampahan - Sanitasi lingkungan - Kondisi jalan Kondisi Sosial Ekonomi - Tingkat pendidikan - Tingkat partisipasi masyarakat - Tingkat keamanan - Kelompok sosial
- Pekerjaan - Pendapatan
Ketersediaan Sarana - Sarana Ibadah - Sarana pendidikan - Sarana kesehatan - Ruang terbuka Potensi Kawasan - Kasteel Nieuw Victoria - Boulevard Victoria Budaya masyarakat - Adat istiadat yang berlaku di masyarakat - kegiatan kemasyarakatan
GAMBARAN WILAYAH STUDI
Kependudukan Berdasarkan hasil Registrasi Penduduk Tahun 2008 tercatat jumlah penduduk di Kawasan Kasteel Nieuw Victoria 1.110 jiwa, yang membentuk 216 KK Pekerjaan
GAMBARAN WILAYAH STUDI
GAMBARAN WILAYAH STUDI
ANALISA Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Degradasi Kualitas Permukiman di Kawasan Kasteel Nieuw Victoria Untuk menentukan faktor-faktor penyebab degradasi kualitas permukiman di kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria Kota Ambon, telah dilakukan survei dan pengumpulan data melalui wawancara dan penyebaran kuisioner. Hasil kuisioner diolah dengan program SPSS, diperoleh 5 faktor :
Faktor 1 terdiri dari variabel pembagian ruang, kepadatan bangunan, kepadatan hunian, ruang terbuka hijau. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor keterbatasan lahan permukiman. Faktor 2 terdiri dari variabel air bersih, drainase, persampahan, sanitasi lingkungan, kondisi jalan, sarana ibadah, sarana kesehatan, sarana ekonomi. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana permukiman. Faktor 3 terdiri dari variabel sarana pendidikan, tingkat pendidikan, adat istiadat dan kebudayaan. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor rendahnya tingkat pendidikan masyarakat. Faktor 4 terdiri dari variabel pekerjaan, pendapatan, keberadaan kelompok jaringan usaha, cinderamata khas budaya. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor rendahnya tingkat pendapatan masyarakat. Faktor 5 terdiri dari variabel tingkat partisipasi masyarakat, tingkat keamanan, keberadaan organisasi sosial, Kasteel Nieuw Victoria sebagai kawasan peninggalan sejarah. Untuk selanjutnya diberi nama Faktor rendahnya partisipasi masyarakat
ANALISA Kriteria penanganan faktor penyebab degradasi kualitas permukiman
Keterbatasan Lahan Permukiman - Pengendalian pengembangan permukiman untuk mengurangi kepadatan melalui partisipasi masyarakat dan penetapkan peraturan pemerintah. - Optimalisasi keberadaan dan fungsi permukiman dengan mempertahankan dan meningkatkan kualitas bangunan
Kurangnya Ketersediaan Sarana dan Prasarana Permukiman - Memperbaiki drainase, persampahan, menyediakan ruang terbuka
- Meningkatkan kualitas sarana prasarana permukiman melalui partisipasi masyarakat sebagai pengguna - Menjalin kerja sama dengan LSM atau akademis untuk mengelola sampah
KRITERIA PENANGANAN
FAKTOR PENYEBAB DEGRADASI
KUALITAS PERMUKIMAN
Rendahnya Tingkat Pendidikan Masyarakat
- Menyediakan akses informasi kepada masyarakat tentang dampak lingkungan, melalui sosialisasi. - Meningkatkan ketrampilan masyarakat dengan memberikan penyuluhan informasi usaha ekonomi kecil.
Rendahnya Tingkat Pendapatan Masyarakat
- Menyediakan bantuan modal usaha di bidang kerajinan tangan khas Kota Ambon oleh pemerintah dan swasta - Pemerintah menyediakan akses informasi dan memfasilitasi jalur pemasaran. - Melakukan kerjasama dengan pihak swasta, akademis & LSM dalam melakukan pelatihan
Rendahnya Partisipasi Masyarakat
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dlm mengelola lingkungan. - Optimalkan peran norma masyarakat sbg pendekatan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
Konsep revitalisasi permukiman di kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan sebagai kawasan peninggalan sejarah.
Mengoptimalisasikan fungsi lahan permukiman yang ada dengan membatasi pembangunan rumah baru yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk mengurangi kepadatan dengan melakukan pendekatan terhadap partisipasi masyarakat. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat dan perbaikan sarana dan prasarana yang tersedia pada kawasan permukiman. Penyediaan akses informasi kepada masyarakat dan menjalin kerja sama dengan pihak swasta, akademisi, LSM dan lembaga terkait untuk memberikan pelatihan dan penyuluhan tentang pengelolaan lingkungan demi peningkatan pengetahuan masyarakat. Pemberdayaan kualitas sumberdaya manusia dengan menciptakan kemitraan yang berkelanjutan memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat yang penggunaannya diawasi oleh masyarakat dan pemerintah.
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan melalui kegiatan pendampingan dari pihak LSM dan akademisi dan mengoptimalisasikan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan sebagai pendekatan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan kerja bakti melalui pemberian sanksi adat bagi yang melanggar.
KESIMPULAN
Faktor-faktor penyebab degradasi kualitas permukiman di kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria terdiri atas lima faktor yaitu : Faktorketerbatasan lahan permukiman, Faktor kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana, Faktor rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, Faktor rendahnya tingkat pendapatan masyarakat, Faktor tingkat partisipasi masyarakat Kriteria Penanganan yaitu : (1) Pengendalian pengembangan permukiman untuk mengurangi kepadatan melalui partisipasi masyarakat dan menetapkan peraturan pemerintah, (2) Meningkatkan kualitas sarana prasarana permukiman melalui partisipasi masyarakat sebagai pengguna, (3) Meningkatkan ketrampilan masyarakat dengan memberikan penyuluhan informasi usaha ekonomi kecil, (4) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan Konsep revitalisasi adalah (1) Mengoptimalisasikan fungsi lahan permukiman yang ada dengan membatasi pembangunan rumah baru yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah untuk mengurangi kepadatan dengan melakukan pendekatan terhadap partisipasi masyarakat, (2) Peningkatan kualitas lingkungan permukiman dengan penyediaan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan masyarakat dan perbaikan sarana prasarana yang tersedia pada permukiman.
REKOMENDASI
Menyusun model revitalisasi permukiman kawasan tua Kasteel Nieuw Victoria Kota Ambon menitikberatkan pada vitalitas dan stabilitas ekonomi, integrasi antar ruang, kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana lingkungan, serta konservasi aset warisan budaya Membentuk organisasi yang mengelola langsung revitalisasi. Melalui organisasi ini dibangun kesepakatan dan kerja sama antar kelompok dan perseorangan yang berperan serta tahapan pelaksanaan kegiatan di masa depan.
TERIMA KASIH