KONSEP DASAR PENGUKRAN
Primary sensing element
Variable conversion element Data presentation element
PRIMARY SENSING ELEMENT
Elemen pengindraan Utama adalah Tranduser. Tranduser adalah sebuah alat yang mengubah satu bentuk energi menjadi bentuk energi lainnya untuk berbagai tujuan termasuk pengubahan ukuran atau informasi
VARIABLE CONVERSION ELEMENT
Output dari elemen penginderaan primer adalah sinyal listrik.
Bisa sebuah tegangan frekuensi atau beberapa parameter listrik lainnya. output ini tidak cocok untuk ini system.
Untuk instrumen perlu melakukan perubahan output ini untuk beberapa bentuk lain yang cocok sementara tetap mempertahankan sinyal asli. contoh, keluaran merupakan bentuk sinyal analog dan berikutnya dari sistem menerima sinyal input hanya dalam bentuk digital. Oleh karena itu kita harus menggunakan dan ke digital dalam sistem ini.
VARIABLE MANIPULATION ELEMENT
Fungsi utama dari elemen manipulasi variabel adalah untuk manipulasi
adalah untuk memanipulasi sinyal yg di dapat untuk di modifikasi/dikembangkan dari sifat asli dari sinyal. Manipulasi berarti perubahan nilai numerik dari sinyal.
contoh, rangkaian amplifier menerima sinyal tegangan kecil sebagai masukan dari mic dan menghasilkan sinyal output yang lebih besar, Sehingga tegangan bertindak sebagai elemen manipulasi variabel.
DATA PRESENTATION ELEMENT
Informasi tentang kuantitas bawah pengukuran harus disampaikan kepada operator instrumen atau kontrol sistem atau analisis tujuan. Itu informasi yang disampaikan harus dimengerti personil. Fungsi ini dilakukan oleh elemen penyajian data.
Output atau data sistem dapat dipantau dengan menggunakan tampilan visual
perangkat bisa perangkat analog atau digital seperti ammeter, meter digital dll Dalam industri, untuk kontrol dan analisis tujuan kita bisa menggunakan komputer.
DATA PRESENTATION ELEMENT
Pengkondisian sinyal mencakup banyak fungsi lainnya selain variabel konversi dan manipulasi variabel. Bahkan elemen yang mengikuti elemen penginderaan utama dalam setiap instrumen atau instrumentasi sistem harus disebut unsur pengkondisian sinyal. Ketika unsur instrumen secara fisik terpisah, menjadi perlu untuk mengirimkan data dari satu ke yang lain. Elemen ini disebut transmisi elemen.
SISTEM PENGUKURAN
sistem pengukuran salah satu sistem yang digunakan dalam proses menghubungkan angka dengan kuantitas fisik dan fenomena. termasuk faktor-faktor seperti suhu, luminositas, tekanan, dan arus listrik,
KARAKTERISTIK STATIS SISTEM INSTRUMEN: Hubungan Output / input
Respon sistem mudah untuk dibuat dan digunakan jika semua elemen bertindak sebagai sistem linear dan di mana penambahan sinyal dapat dilakukan dengan cara aditif linier. Jika non-linear, maka menjadi jauh lebih sulit. Rasio output / input dari keseluruhan mengalir rantai blok 1, 2, 3,
[out put/input]tot al = [output/input] 1× [out put/input ]2× [out put/input]3 …
Drift
Perubahan sebenarnya nilai pengukuran karakteristik yang sama ketika diukur di bawah kondisi yang sama, operator yang sama, di berbagai titik dalam waktu. sumber utama terjadi perubahan struktural sebagai kimia dan mengubah tekanan mekanis. Drift Noise (temperature drift) Contoh: pada sensor rate-gyroscope (untuk mengukur kecepatan sudut) terjadi perubahan temperatur yang disebut drift noise. Noise ini akan menyebabkan kesalahan pengukuran yang sangat signifikan, terutama untuk pengukuran dalam waktu yang lama. Zero Drift adalah deviasi yang terlihat pada output instrumen terhadap waktu dari kondisi awal, bila kondisi instrumen semua konstan.lni dapat disebabkan oleh variasi kondisi lingkungan atau karena waktu yang lama.
turn-on drift adalah perubahan tegangan keluaran pada interval waktu tertentu setelah catu daya dinyalakan short-term drift hampir sama dengan turn-on drift, tetapi dinyatakan dalam rentang waktu pendek (dari milidetik sampai beberapa menit) pada sembarang waktu setelah catu daya terpasang. Sama seperti derau (noise) short-term drift biasanya kecil, dan bersifat acak long-term drift perubahan yang lambat dari output sumber tegangan yang terjadi dalam rentang waktu tertentu pada (kontinyu) SOLUSI • Melakukan kalibrasi ulang • Mencocokkan hasil pengukuran alat sejenis yang lain
KLASIFIKASI KESALAHAN
Kesalahan dapat dibagi menjadi dua kelas : sistematis dan random
Kesalahan sistematik dalam pengukuran adalah kesalahankesalahan yang secara umum berkaitan dengan kesalahan pengaturan alat, kalibrasi alat ukur, atau pengaruh lingkungan tempat di mana pengukuran dilakukan. Contoh kesalahan sistematik adalah ketika meteran plastik yang digunakan tukang bangunan untuk mengukur jarak antara dua titik memanjang karena panas, diameter ban mobil bukan diameter sebenamya yang akan menghasilkan bacaan jarak tempuh pada odometer mobil, dan lain sebagainya. Karena kesalahan sistematik bisa dilacak sumbemya, maka kesalahan sistematik bias dikoreksi atau dikurangi. Cara untuk mengurangi kesalahan sistematik adalah dengan mendesain pengukuran secara teliti, termasuk misalnya mengisolasi lingkungan di mana percobaan atau pengukuran dilakukan.
KLASIFIKASI KESALAHAN
Kesalahan dapat dibagi menjadi dua kelas : sistematis dan random
Kesalahan random tidak dapat dihindari. Kesalahan random dinyatakan dal tanda plus atau minus. Besar kesalahan random tidak diketahui, tetapi dapat diperkirakan. Kesalahan random disebabkan oleh ketidaksempumaan manusia dan alat, seperti halnya ketidakpastian dalam menentukan pengaruh lingkungan terhadap pengukuran Kesalahan random akan selalu muncul, tetapi dapat diperkecil dengan cara melakukan pengukuran berulang-ulang. Selanjutnya, dengan metode statistika, kita dapat menghitung besamya kesalahan random ini.
Nilai Rata rata
MEASURING ERROR Maximum Error
Probable Error
Kesalahan memungkinkan, , dari nilai diukur
Average Deviation
menentukan rentang yang berisi 50%
Standard Deviation
TERIMA KASIH