IV. 4.1.
KONDISI PEREKONOMIAN KAB.SUBANG
Struktur Ekonomi Struktur perekonomian Kabupaten Subang pada tahun 2014 ini
didominasi oleh kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor , kategori Pertambangan dan Penggalian, kategori Industri, kemudian kategori Konstruksi, hal ini terlihat dari besarnya peranan kategori tersebut dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang pada tabel 4.1. Sumbangan terbesar pertama pada tahun 2014 adalah kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kemudian kedua terbesar oleh kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor , terbesar ketiga kategori Pertambangan dan Penggalian, selanjutnya kategori Industri peringkat keempat, dan disusul kategori Konstruksi sebagai peringkat kelima. Sementara peranan kategori lainnya di bawah 5 persen. Tabel 4.1. Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha (1)
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
28,26
27,94
27,15
B
Pertambangan dan Penggalian
15,67
14,16
13,85
C
Industri Pengolahan
11,18
11,60
11,97
D
Pengadaan Listrik dan Gas
0,06
0,05
0,05
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi
0,09
0,08
0,08
7,31
7,49
7,36
14,04
14,67
15,18
3,41
3,39
3,31
3,46
3,45
3,45
F G H I
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
64
Lapangan Usaha (1)
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
J
Informasi dan Komunikasi
2,31
2,25
2,32
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
3,81
4,11
4,14
L
Real Estat
1,03
1,04
1,00
Jasa Perusahaan
0,04
0,05
0,04
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
4,26
4,31
4,38
2,44
2,75
3,04
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,59
0,61
0,64
Jasa lainnya
2,02
2,02
2,04
100,00
100,00
100,00
M,N O P Q R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, peranan kategori Industri mengalami sedikit peningkatan terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Subang Tahun 2014, hal ini salah satunya disebabkan karena industri didaerah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang sudah mulai merambah ke wilayah Kabupaten Subang. 4.2.
Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Subang pada tahun 2014 mengalami peningkatan
dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Subang tahun 2014 mencapai 5,02 persen, sedangkan tahun 2013 sebesar 4,05 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh kategoriJasa Pendidikan 17,56 persen. Sedangkan seluruh kategori ekonomi PDRB yang lain selain Kategori Jasa Perusahaan pada tahun 2014 mencatat pertumbuhan yang positif.
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
65
Adapun kategori-kategori lainnya berturut-turut mencatat pertumbuhan yang positif, di antaranya kategori Jasa Pendidikan mencatat sebesar 17,56 persen; kategori Informasi dan Komunikasi sebesar
15,30 persen; kategori
Jasa
13,80
Kesehatan
dan
Kegiatan
Sosial
sebesar
persen;kategori
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 8,35 persen; kategori Jasa Lainnya sebesar 7,49 persen; kategori Konstruksi 6,25 persen ; kategori Pertambangan dan Penggalian sebesar 6,04 persen; kategori Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,32 persen;kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 4,23 persen;kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,12 persen ; kategori Industri Pengolahan sebesar 4,07 persen;kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 3,39 persen;kategori Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 2,79 persen;kategori Real Estat sebesar 2,73 persen; kategori Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulangsebesar 1,43 persen;dan kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanansebesar 1,08 persen. Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2012─ 2014 Lapangan Usaha (1) A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
B
Pertambangan dan Penggalian
C
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
(0,47)
0,96
1,08
(26,01)
0,67
6,04
Industri Pengolahan
7,23
5,71
4,07
D
Pengadaan Listrik dan Gas
5,28
5,22
5,32
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
2,35
2,73
1,43
F
Konstruksi
23,75
6,28
6,25
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
9,58
7,64
8,35
H
Transportasi dan Pergudangan
4,43
3,41
3,39
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
66
Lapangan Usaha
2012
(1)
(4)
2013*
2014**
(5)
(7)
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
5,80
3,25
4,23
J
Informasi dan Komunikasi
7,57
6,32
15,30
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
7,92
9,39
2,79
L
Real Estat
3,57
1,68
2,73
Jasa Perusahaan
2,87
7,42
(1,94)
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
6,34
(0,93)
4,12
P
Jasa Pendidikan
16,11
19,60
17,56
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
6,52
7,23
13,80
Jasa lainnya
6,90
5,97
7,49
Produk Domestik Regional Bruto
0,60
4,05
5,02
M,N
R,S,T,U
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
4.3.
PDRB Perkapita Pendapatan perkapita merefleksikan PDRB per kapita. Angka PDRB per
kapita diperoleh dengan cara membagi PDRB dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tabel 4.3. PDRB Per kapita Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2012 – 2014 (Rupiah)
Tahun
PDRB dengan Migas
PDRB Tanpa Migas
(1)
(2)
(3)
2012
15.568.663
13.131.946
2013
16.479.822
14.148.788
2014
17.657.774
15.215.407
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
67
Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat bahwa secara umum PDRB perkapita yang diterima penduduk Kabupaten Subang baik
PDRB perkapita
dengan migas maupun tanpa migas mengalami peningkatan sehingga menggambarkan tingkat kesejahteraan penduduknya mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 PDRB per kapita dengan migas sebesar Rp. 17.657.774, nilai ini memiliki asumsi bahwa setiap penduduk di Kabupaten Subang memiliki pendapatan per tahun rata-rata sekitar 17 jutaan. 4.4.
Kategori Ekonomi Yang Dominan Peranan/kontribusi kategori ekonomi yang dominan di suatu wilayah
menunjukkan bahwa sektor tersebut menjadi penggerak perekonomian di wilayah itu. Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih menjadi kategori yang paling dominan. Melekatnya Subang sebagai salah satu lumbung padinya Jawa Barat dan sebagai daerah penghasil buah-buahan seperti nanas dan rambutan menjadikan gambaran bahwa kategori pertanian masih menjadi andalan sebagai penggerak perekonomian di Kabupaten Subang. Kategori dominan yang kedua dalam perekonomian Kabupaten Subang adalah kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor. Sedangkan Kategori Pertambangan dan Penggalian menjadi kontributor ketiga dalam struktur perekonomian di Kabupaten Subang. Industri Pengolahan merupakan penyumbang terbesar keempat dalam perekonomian di Kabupaten Subang. Hal ini ditunjukkan pada tabel 3.4. Tabel 4.4. Kontribusi Kategori Terhadap PDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha (1)
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
A
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
28,26
27,94
27,15
B
Pertambangan dan Penggalian
15,67
14,16
13,85
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
68
Lapangan Usaha (1) C
Industri Pengolahan
D
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
11,18
11,60
11,97
Pengadaan Listrik dan Gas
0,06
0,05
0,05
E
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,09
0,08
0,08
F
Konstruksi
7,31
7,49
7,36
G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
14,04
14,67
15,18
H
Transportasi dan Pergudangan
3,41
3,39
3,31
I
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
3,46
3,45
3,45
J
Informasi dan Komunikasi
2,31
2,25
2,32
K
Jasa Keuangan dan Asuransi
3,81
4,11
4,14
L
Real Estat
1,03
1,04
1,00
Jasa Perusahaan
0,04
0,05
0,04
O
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
4,26
4,31
4,38
P
Jasa Pendidikan
2,44
2,75
3,04
Q
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,59
0,61
0,64
Jasa lainnya
2,02
2,02
2,04
100,00
100,00
100,00
M,N
R,S,T,U
Produk Domestik Regional Bruto
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
4.4.1.
Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Salah satu pendukung utama perekonomian Kabupaten Subang adalah
sektor pertanian. Dominasi sektor pertanian ditandai dengan sumbangannya yang cukup besar terhadap PDRB.
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
69
Tabel 4.5. Kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Terhadap PDRBKabupaten Subang (persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha
2012
(1) A
(4)
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
Produk Domestik Regional Bruto
2013*
2014**
(5)
(7)
28,26
27,94
27,15
100,00
100,00
100,00
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Pada tabel 4.5 memperlihatkan bahwa kontribusi Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dalam PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2014 sebesar 27,15 persen.
Peranan kategori ini mengalami penurunan
dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 27,94 persen. Penurunan ini mungkin
disebabkan
dengan
makin
berkembangnya
KategoriIndustri
Pengolahan di Kabupaten Subang. Selain itu alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan bukan pertanian menjadi penyebab makin berkurangnya produksi hasil pertanian yang menjadi dominasi kategori lapangan usaha di Kabupaten Subang. Tabel 4.6. NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012─ 2014 Lapangan Usaha (1) Pertanian, A Kehutanan, dan Perikanan Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas
2012
2013*
2014**
(4)
(5)
(7)
6.514.657,9
6.893.124,3
7.253.213,1
23.052.644,3
24.668.415,0
26.717.853,9
19.444.578,1
21.179.123,3
23.022.325,3
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Nilai Tambah Bruto (NTB) KategoriPertanian, Kehutanan, dan Perikanan tahun
2014
mencapai
Rp.
7.253.213,1
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
juta
meningkat
sebesar
Rp.
70
360.088,8juta dari tahun 2013, ini terlihat pada tabel 4.6 dan juga perkembangannya pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Perkembangan NTB Kategori Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah) 8000000,000 7500000,000 7253213,1000 7000000,000
6893124,3000
6500000,000
6357445,6000
6000000,000
6514657,9000
5925573,2000
5500000,000 5000000,000 2010
4.4.2.
2011
2012
2013*
2014**
Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2014, secara riil Kategori Perdagangan Besar dan Eceran;
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mempunyai kontribusi sebesar 15,18 persen dalam
pembentukan
PDRB
Kabupaten
Subang. Kontribusi
kategori
ini
mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang memiliki kontribusi sebesar 14,67 persen. Tabel 4.7. Kontribusi Kategori Perdagangan Besar dan Eceran TerhadapPDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha (1) G
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
Produk Domestik Regional Bruto
2012 (4)
2013* (5)
2014** (7)
14,04
14,67
15,18
100,00
100,00
100,00
* Angka sementara ** Angka sangat sementara Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
71
Nilai Tambah Bruto (NTB) Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor tahun 2014 mencapai Rp.4.056.395,8 juta, meningkat dari tahun 2013 yang mencapai Rp. 3.619.838,6 juta. Tabel 4.8. NTB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012─ 2014 Lapangan Usaha
2012
(1) Perdagangan Besar dan G Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Produk Domestik Regional Bruto
2013*
(4)
Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas
2014**
(5)
(7)
3.236.653,4
3.619.838,6
4.056.395,8
23.052.644,3
24.668.415,0
26.717.853,9
19.444.578,1
21.179.123,3
23.022.325,3
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Gambar 4.2 Perkembangan NTB Kategori Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah)
4056395,8000
4000000,000
3619838,6000
3500000,000 3236653,4000 3000000,000 2834803,000 2500000,000
2558944,6000
2000000,000 2010
2011
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
2012
2013*
2014**
72
4.4.3.
Kategori Pertambangan dan Penggalian Pada Tahun 2014, Kategori Pertambangan dan Penggalian mempunyai
kontribusi sebesar 13,85 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang. Kontribusi kategori ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar 14,16 persen di tahun 2013. Tabel 4.9. Kontribusi Kategori Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB Kabupaten Subang (persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha
2012
(1) B
2013*
(4)
Pertambangan dan Penggalian
Produk Domestik Regional Bruto
(5)
2014** (7)
15,67
14,16
13,85
100,00
100,00
100,00
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Angka
Nilai
Tambah
Bruto
padaKategori
Pertambangan
dan
Penggaliantahun 2014 mencapai Rp. 3.700.587,8 juta, meningkat sebesar Rp. 206.547,5 jutadaritahun2013 yang mencapai Rp. 3.494.040,3 juta. Tabel 4.10. NTB Kategori Pertambangan dan Penggalian Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012─ 2014
Lapangan Usaha (1) Pertambangan dan B Penggalian Produk Domestik Regional Bruto Produk Domestik Regional Bruto Bruto * AngkaMigas sementara Tanpa
2012 (4) 3.612.502,4
2013* (5) 3.494.040,3
2014** (7) 3.700.587,8
23.052.644,3 24.668.415,0 26.717.853,9 19.444.578,1 21.179.123,3 23.022.325,3
** Angka sangat sementara
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
73
Gambar 4.3 Perkembangan NTB Kategori Pertambangan dan Penggalian Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah) 4800000,000 4712234,5000 4600000,000 4400000,000 4200000,000 4000000,000 3800000,000 3600000,000
3677894,5000
3700587,8000
3612502,4000
3494040,3000 3400000,000 2010
2011
2012
2013*
2014**
Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahun 2012 terjadi penurunan Nilai Tambah Bruto (NTB) dari Rp. 4.712.234,5 pada tahun 2011 menjadi Rp. 3.612.502,4 pada tahun 2012, ini disebabkan adanya Penurunan Dana Bagi Hasil di sektor pertambangan
minyak dan gas (migas) yang semula
berdasarkan luas areal pertambangan menjadi berdasarkan lokasi ekplorasi, selain itu, berdasarkan data Dinas Pertambangan dan Energi, saat ini di Kabupaten Subang terdapat 72 titik sumur minyak. Daripuluhantitik itu hanya 6 sumur yang masih produksi. 4.4.4.
Kategori Industri Pengolahan Selain
Kategori
Pertanian,
Kategori
Perdagangan,
dan
Kategori
Pertambangan, perkembangan struktur perekonomian Kabupaten Subang juga tidak terlepas dari kontribusi Kategori Industri Pengolahan. Kategori ini merupakan kontributor keempat yang dominan
terhadap perkembangan
perekonomian Kabupaten Subang. Pada Tahun 2014, Kategori Industri Pengolahan mempunyai kontribusi sebesar 11,97 persen dalam pembentukan PDRB Kabupaten Subang. Kontribusi kategori ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang memiliki kontribusi sebesar 11,60 persen di tahun 2013. Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
74
Tabel 4.11. Kontribusi Kategori Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kabupaten Subang(persen), 2012 – 2014 Lapangan Usaha
2012
(1) C
2013*
(4)
Industri Pengolahan
Produk Domestik Regional Bruto
2014**
(5)
(7)
11,18
11,60
11,97
100,00
100,00
100,00
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Tabel 4.12. NTB Kategori Industri Pengolahan Kabupaten Subang Atas Dasar Harga Berlaku (juta rupiah), 2012─ 2014 Lapangan Usaha
2012
(1)
2013*
2014**
(4)
(5)
(7)
2.578.405,5
2.862.711,5
3.197.009,7
Produk Domestik Regional Bruto
23.052.644,3
24.668.415,0
26.717.853,9
Produk Domestik Regional Bruto Bruto Tanpa Migas
19.444.578,1
21.179.123,3
23.022.325,3
C
Industri Pengolahan
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
Pada tabel 4.12 terlihat bahwa Nilai Tambah Bruto (NTB) kategori ini dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari Rp. 2.038.434 juta di tahun 2010 hingga
mencapai
Rp.
3.197.009,7
juta
di
tahun
2014.
Keberhasilan
pembangunan ekonomi di Kategori Industri Pengolahan tidak terlepas dari unsur-unsur yang menunjangnya. Salah satu unsur tersebut adalah investasi yang ditanamkan pada sektor industri yang diharapkan dapat meningkatkan produksi sektor tersebut. Harapan dengan banyaknya industri di Kecamatan Purwadadi, Cipeundeuy dan Kalijati akan meningkatan produksi/output di sektor tersebut.
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
75
Gambar 4.4 Perkembangan NTB Kategori Industri Pengolahan Tahun 2010 – 2014 (juta rupiah)
3400000,000 3200000,000
3197009,7000
3000000,000 2862711,5000
2800000,000 2600000,000
2578405,5000
2400000,000 2286052,7000
2200000,000 2000000,000
2038434,000 2010
2011
Indikator Makro Kabupaten Subang 2015
2012
2013*
2014**
76