KONDISI AIRTANAH DI SEKITAR TPA DESA TANGGAN KECAMATAN GESI KABUPATEN SRAGEN Wizda Dharmawan Kusuma Putra
[email protected] Tjahyo Nugroho Adji
[email protected] Abstract The research was conducted in Tanggan Village, Gesi District, Sragen Regency. There is a garbage dump (TPA) located near to settlement, which potentially may contaminate the groundwater condition of the area. The objectives of this research are to determine 1) the groundwater condition; 2) the groundwater quality; and 3) the effect of garbage dump (TPA) on groundwater condition in Tanggan Village. The method used in the research was surveying method, which aimed to collect the groundwater surface level (TMA) to create flownet, and groundwater samples to analyze the groundwater quality. The results showed that groundwater condition in Tanggan Village has various depths. From ten samples, five were under safe level condition to be used for drinking water, while five others exceed the condition (concentrations of hardness, total iron, and coli bacteria). The contamination does not come from the garbage dump because geological material around the garbage dump is made up from impermeable rock, so it cannot be penetrated by contaminants. Keyword: Water quality, garbage dump, Pollutants
Abstrak Penelitian ini dilakukan di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen, karena di daerah tersebut terdapat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. Keberadaan lokasi TPA yang berdekatan dengan permukiman penduduk berpotensi menyebabkan zat pencemar dari timbunan sampah masuk ke dalam airtanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi airtanah, kualitas airtanah, dan pengaruh TPA terhadap kondisi airtanah di Desa Tanggan. Metode yang digunakan adalah metode survey, yang bertujuan untuk mengumpulkan data tinggi muka air tanah (TMA) untuk membuat flownet, dan sampel air tanah untuk menganalisis kualitas air tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi airtanah di Desa Tanggan mempunyai kedalaman muka airtanah yang cukup bervarisi. Dari sepuluh sampel airtamah lima diantaranya masih berada pada ambang batas aman untuk dijadikan air minum dan kelima sampel lainnya melebihi ambang batas untuk air minum, diantaranya Kesadahan, Besi Total, dan Bakteri Coli. Sumber pencemar airtanah tidak berasal dari lokasi TPA. Material geologi yang ada di sekitar lokasi TPA merupakan batuan kedap air (impermeable). Kata kunci: kualitas air, TPA, Zat Pencemar
43
udara. Air yang terdapat pada mintakat ini disebut air vadose, sedangkan pada mintakat jenuh semua rongga terisi air dan telah memiliki tekanan hidrostatis. Air yang terdapat di mintakat ini disebut airtanah (Purnama, 2000). Kualitas air adalah tingkat kesesuaian air yang digunakan untuk pemenuhan tertentu bagi kehidupan manusia, seperti untuk mengairi tanaman, minuman ternak, dan kebutuhan untuk minum, mandi, mencuci dan sebagainya (Arsyad, 2000). Kondisi kualitas air di suatu tempat tertentu berbeda dengan kondisi kualitas air di tempat lain. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor alami atau faktor buatan (aktivitas manusia). Faktor alami yang berpengaruh terhadap kualitas air adalah kondisi geologi, iklim, dan vegetasi, sedangkan beberapa faktor buatan antara lain pupuk dan limbah pertanian, insektisida, dan pestisida, limbah domestik, dan limbah industri. Kualitas air akan bervariasi menurut ruang dan waktu. Parameter kualitas air terdiri dari sifat fisik, sifat kimia, dan sifat biologi. Sifat fisik yaitu warna, rasa, bau, suhu, dan konduktivitas. Sifat kimia meliputi pH, amonia, nitrat, nitrit, sulfat, besi total, dan kesadahan. Sifat biologi di dalam air yang terutama ditinjau adalah kandungan bakteri coliform yang terdapat pada airtanah. Air yang mengandung bakteri coliform dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia atau binatang. Kandungan bakteri coliform yang tinggi dapat menyebabkan sakit perut, sehingga kandungan bakteri coliform pada airtanah berdasarkan standar kesehatan (Keputusan Menteri Kesehatan RI No 907 Thn 2002) diisyaratkan untuk penggunaan air minum adalah nihil. Tempat pembuangan akhir sampah adalah tempat di mana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya yaitu sejak dari sumber, pengumpul, pengangkutan, pengelolaan, dan pembuangan. Sampah yang tidak dapat membusuk adalah sampah yang memiliki bahan dasar plastik, logam, gelas, karet. Pemusnahannya dapat dilakukan pembakaran tetapi dapat menimbulkan dampak lingkungan karena menghasilkan zat kimia, debu dan abu yang berbahaya. Secara umum pembuangan sampah yang tidak
PENDAHULUAN Kualitas air dapat dinyatakan dengan parameter kualitas air. Parameter ini meliputi parameter fisik, kimia, dan mikrobiologis. Parameter fisik menyatakan kondisi fisik air atau keberadaan bahan yang dapat diamati secara kasat mata. Yang termasuk dalam parameter fisik ini adalah kekeruhan, kandungan partikel/ padatan, warna, rasa, bau, suhu, dan sebagainya. Masalah kualitas air timbul ketika terjadi pencemaran yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia, salah satunya adalah penumpukan sampah. Tumpukan sampah yang terbuka akan menimbulkan pembusukan. Pembusukan akan menimbulkan bau yang tidak sedap dan gas yang berbahaya bagi manusia. Desa Tanggan adalah salah satu Desa yang terletak di Kabupaten Sragen tepatnya di Kecamatan Gesi. Desa Tanggan memiliki luas wilayah yaitu 578,7 ha. Desa ini merupakan pusat berkumpulnya sampah-sampah yang berada di Kabupaten Sragen, kemudian ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. TPA Tanggan memiliki luas 3,2 ha. Keberadaan lokasi TPA yang berdekatan dengan permukiman penduduk dapat menyebabkan zat pencemar dari timbunan sampah masuk ke dalam airtanah yang berada di sumur penduduk sehingga airtanah dapat tercemar. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui kondisi airtanah di sekitar TPA Desa Tanggan; 2. Mengetahui kualitas airtanah di sekitar TPA Desa Tanggan; 3. Mengetahui pengaruh TPA terhadap kondisi airtanah di Desa Tanggan. Tinjauan pustaka yang digunakan antara lain mengenai airtanah, kualitas air, parameter kualitas air, dan tempat pembuangan akhir sampah. Airtanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah pada zone jenuh air dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar daripada tekanan udara. Secara vertikal mintakat/ zona airtanah dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, mintakat aerasi atau tidak jenuh di bagian atas dan mintakat jenuh di bagian bawah. Mintakat aerasi rongga-rongga tanah sebagian ditempati air dan sebagian terisi 44
listrik (Karmono dan Cahyono, 1978). Sampel DHL yang diukur yaitu 33 sampel. Pengukuran DHL dilakukan dengan alat yang namanya EC meter. Cara kerja EC meter yaitu dengan mencelupkan elektroda konduktometer kedalam air sumur, maka di dalam layar EC meter akan muncul angka besaran nilai yang terkandung dalam air tersebut dengan satuan µmhos/cm. Pengukuran EC meter juga dapat digunakan untuk mengetahui suhu yang ada dalam air. Pengambilan sampel kimia airtanah menggunakan botol plastik. Sampel ini tidak memerlukan perlakuan khusus seperti pada sampel untuk analisis besi total. Cara pengambilan sampel ini dicelupkan dalam air sampai penuh dengan penutupan botol dilakukan di dalam air sampai tidak ada gelembung udara dalam botol. Sedangkan untuk pH dapat diukur langsung di lapangan dengan menggunakan pH stik, sehingga hasilnya langsung bisa diketahui. Sampel airtanah yang di ambil dalam penelitian ini ada 10 sampel. Setiap sampel diharapkan dapat mewakili permukiman-permukiman yang ada di Desa Tanggan. Pada pengambilan sampel untuk sifat biologi airtanah yaitu mengambil sampel Bakteri Coli. Sampel Bakteri Coli yang di ambil dalam penelitian ini ada 10 sampel. Cara pengambilan sampel yaitu pada saat pengambilan sampel, botol harus dalam keadaan kering dan bersih serta botol dimasukan seluruhnya kedalam air agar botol tersebut benar-benar penuh, sehingga tidak ada udara yang terdapat dalam botol karena apabila ada udara dalam botol membuat adanya reaksi tertentu yang dapat mengurangi Bakteri Coli dalam sampel sehingga sampel yang diambil tidak sama keadaanya pada saat dilapangan. Hasil sampel airtanah yang diambil langsung dimasukan kedalam wadah yang berisi es batu ini bertujuan agar Bakteri Coli yang berada pada botol tidak berkurang atau mati. Analisis data yang digunakan yaitu analisis laboratorium, grafis, spasial, dan deskriptif. Analisis laboratorium dilakukan dalam laboratorium untuk mengetahui kandungan apa saja yang berada dalam sampel yang diambil pada daerah penelitian. Unsur yang dianalisis adalah pH, nitrat, nitrit,
memenuhi syarat kesehatan akan dapat mengakibatkan beberapa hal sebagai berikut yaitu sebagai tempat dan sarang dari serangga dan tikus untuk berkembang biak, menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air, udara serta menjadi sumber dan tempat kuman-kuman yang membahayakan kesehatan. METODE PENELITIAN Data Data yang penelitian ini adalah:
dibutuhkan
dalam
1. Data kedalaman sumur untuk mendapatkan tinggi muka airtanah sebagai dasar untuk pembuatan Peta Kontur dan Arah Aliran Airtanah (flownet) 2. Sifat fisik airtanah yaitu suhu, warna, rasa, bau, dan DHL; 3. Sifat kimia airtanah yaitu unsur amoniak, nitrat, nitrit, sulfat, besi total, kesadahan dan pH; 4. Sifat biologi airtanah yaitu Bakteri Coli.
Proses pengumpulan data untuk memperoleh keempat data tersebut dilakukan dengan metode survei langsung dilapangan. Data pertama yaitu pengukuran tinggi muka airtanah. Pengukuran tinggi muka airtanah adalah ketinggian muka airtanah dari muka air laut rata-rata dalam satuan meter (mdpl). Arah aliran airtanah digambarkan dengan flownets, yaitu peta yang menunjukan arah aliran dan ketinggian muka airtanah. Arah aliran selalu membentuk garis tegak lurus terhadap garis ketinggian airtanah (Todd, 1980). Penentuan titik sampel airtanah dilakukan secara purposive sampling yaitu sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu yaitu dengan mempertimbangkan Penggunaan Lahan yang berupa permukiman dan arah aliran airtanah. Sehingga dipilih 45 sumur sebagai untuk dijadikan sampel penelitian,yang terdiri dari 33 sumur gali dan 12 sumur bor. Pengukuran sifat fisik dapat dilakukan langsung dilapangan dengan melihat secara kasat mata seperti warna, rasa, dan bau. Pengukuran nilai daya hantar listrik (DHL) dilakukan untuk memperoleh data nilai daya hantar listrik airtanah yang ada di daerah penelitian. Daya Hantar Listrik (DHL) adalah Kemampuan air untuk menghantarkan arus 45
amoniak, sulfat, besii total, kessadahan, dan bakteri colli. Analisis grafis g yaitu hasil analissis yang disaajikan dalaam bentukk tabel dan diagram. B Bentuk anaalisis grafiss yang dap pat digunakan adalah den ngan pembuuatan diagraam Analisis sppasial meruupakan caara batang. A analisis ddengan meenyajikan data dalaam bentuk peta. Peta mempermuda m ah seseoranng dalam memahami seesuatu dan dari sebuah peta dapatt dijelaskann berbagai macam haal. Analisis deskriptiff dilakukkan dengan a yanng menjelaskaan kondisi kualitas airtanah ada pada daerah penelitian, p yaitu dalaam penjelasannnya dikaitkkan pula deengan unsuurunsur linggkungan yang memppengaruhinyya. Dalam anaalisis deskrriptif ini dijjelaskan pu ula mengenai kondisi airrtanah berkkaitan dengan peruntukannnya yaitu dalam haal ini adalah untuk air minum. m HASIL DA AN PEMBA AHASAN Airrtanah di Deesa Tanggann mempuny yai kedalamann muka airtanah yang y cukuup bervariasi, karena to opografi Desa Tanggan yang datarr hingga beerbukit. Pada umumnyya kemiringann airtanah akan a mengikuti arah dan besarnya sudut lereeng permuukaan tanaah. Pengukuraan kedalaaman mukka airtanah dilakukan terhadap 33 3 sumur gali dan 12 sumur borr yang terssebar di Deesa Tanggaan. Berdasarkaan hasil pengukuraan diperoleh bahwa keddalaman muka m airtanaah di daerah penelitian memiliki rentang r keddalaman daari 0,5 meter hingga 17,49 meter, seperti yanng p Gambaar 1. disajikan pada
G Gambar 1. Peeta Kelas Keddalaman Muuka Airtanah
Arah aliran airtanah di d daerahh peenelitian mengalir m meenyebar, tettapi karenaa paada arah seelatan meruupakan dataaran, makaa arrah alirannnya dominaan ke selaatan. Arahh alliran airtannah ini sesuai denngan arahh keemiringan topografi. Arah aliraan airtanahh m mengalir ke arah tengg gara yang dipengaruhi d i olleh adanyaa sungai Bengawan B Solo yangg beerada di bagian tim mur Desa Tanggan,, seehingga airrtanah terseebut masukk ke dalam m suungai atau bisa disebuut juga denngan sungaii eff ffluent, dim mana airtan nah bergeraak menujuu suungai yangg mengakibbatkan konddisi sungaii seelalu mengaalir sepanjanng tahun (peerenial).
46
μm mhos/cm daan layak unntuk digunakkan sebagaii aiir minum. Nilai N DHL airtanah a terttinggi yangg diiambil darii sampel airtanah a yaiitu sebesarr 9448 dan 9211 μmhos/cm m yang terlletak cukupp jaauh dari TPA A yaitu pad da titik 17 dan d titik 19,, seedangkan nilai n terendaah terdapatt pada titikk 233 dengan nilai n 328 μmhos/cm. μ Tingginyaa D DHL diperkiirakan karenna sumur yaang terletakk dii sekitar areea persawah han, sehinggga airtanahh suudah terkonntaminasi deengan pupuuk pestisidaa yaang digunaakan di saawah. Disaj ajikan padaa gaambar 3.
Gambarr 2. Peta Petaa Arah Alirann Airtanah
s dilakuukan dengan Penngukuran suhu EC Meter,, hasil dari suhu airtannah di daerah penelitian yaitu bekisaar antara 277,5o C hingga Rata-rata suhu airtanaah di daerah 30,1o C. R penelitian adalah 28,9 9o C. Secaraa umum suhhu pat airtanah ddi daerah penelitian masih dap dikatakan normal n dan n sesuai untuuk kriteria air a minum. Peengukuran pH dilakukkan langsunng di lapangaan dengan menggunakkan pH stiik. Hasil dari pengukuran p n pH dalam penelitian ini i diperoleh kisaran antara a 6 hingga h 7,003. m air minum m yanng Berdasarkaan baku mutu dipergunakkan dalam penelitian ini, pH pada sumur sam mpel masih berada b dalam m batas aman digunakan sebagai airr minum. Batas pH yanng a digunakan sebagai persyaratann untuk air 6 sampai 8,5. minum adaalah antara 6,5 Nilai DHL diperoleh dari hasil D di daerah pengukurann di lapanggan. Nilai DHL penelitian secara keseeluruhan beerkisar antaara 328 μmhoss/cm sampaai dengan 9448 μmhos/ccm dan rata--rata DHL L-nya adaalah 665,776 μmhos/cm. Dari perssyaratan baaku mutu air a L di daeraah penelitian untuk minnum, DHL termasuk ddalam kriteeria yang sesuai dengan baku mutuu air minum m yaitu kuraang dari 15000
Gambar 3. Peta Kelas Daya Hantaar Listrik
Berdaasarkan haasil pengaamatan dii laapangan, warna w padaa airtanah di dearahh peenelitian rata-rata r m memiliki w warna yangg jeernih, tetapi ada 2 saampel yangg berwarnaa aggak keruh dan keruhh yaitu paada sampell suumur pantaau atau titikk 2 dan padda titik 16.. Peenentuan bau pada peenelitian inii dilakukann seecara kuallitatif denggan cara pengkajiann seecara langsuung di lapaangan. Hasil pengujiann dii lapangan menunjukaan bahwa paada sumur-suumur di daeerah penelitiian secara keseluruhan k n tiddak berasa dan tidak berbau. b Paraamater rasaa daan bau darri air sumuur yang dippergunakann 47
0 568 0.568
0.6 0.5
0 13 0.13
0.0094 Titik 26
G Gambar 5. Petta Sebaran Amonia A Desaa Tanggan Titik 23 Titik 23
0.0094 Titik 20
Ti ik 18 Titik 18
Titik 10
Titik 16
0.0094
0.19
0.19 0.0094
Titik 9
0
Titik 2
0.1
Titik 4
0.2
0.17
0.3
0.16
0.4
Titik 1
Kadar Amonia (mg/L)
sebagai sampel masih m sesuai dengan m dan masihh layak untuuk persyaratann air minum diminum dan d dikonsuumsi. Penngambilan airtanah sampel dilakukan pada 10 tittik sumur. Sampel yanng berada di D Desa Tangg gan menganddung Amon nia dengan kaadar yang sangat kecil. Dari semuua sampel tidaak ada kadaar amonia yang y melebiihi ambang baaku mutu airr minum. Kadar K Amon nia paling tinnggi yaitu pada sam mpel titik 18 dengan kaadar Amoniia sebesar 0,568 mg//L, sedangkan kadar Amoonia yang teerendah yaiitu mg/L pada titik 4, 16, 20, dan 26. 2 ≤ 0,0094 m Kadar Am monia dari baku mutuu air minuum yang amann untuk diikonsumsi yaitu kuranng dari 1,5 mg/L. m Disajik kan pada Gambar G 4 dan Gambar 5.
Kand dungan nitraat yang tinnggi dalam m tuubuh mannusia daapat menngakibatkann beerkurangnya kemam mpuan darah dalam m m mengikat Okksigen yang disebabkann terjadinyaa prroses perubbahan Nitratt menjadi Nitrit N dalam m suuasana aeroob sehinggaa dalam daarah terjadii keekurangan kandun ngan h hemoglobin. . Peenelitian yang dilaku ukan di Deesa Tangann m menunjukkan n bahwa kadar nittrat dalam m aiirtanah berkkisar antaraa ≤ 0,066 - 14,4 mg/l.. K Kadar nitrat pada daeraah penelitiaan rata-rataa m masih dalam m keadaan no ormal dimaana menurutt peersyaratan baku b mutu air a menunjuukan bahwaa niitrat pada airtanah a maasih di baw wah standarr baaku mutu air a minum yaitu y 50 mgg/l. Sampell yaang memiliiki kandung gan nitrat paaling tinggii yaaitu terdapaat pada sam mpel titik 9 ddan titik 100 deengan kadaar nitrat seebesar 11,33 mg/l dann 144,4 mg/l. Disajikan pada Gam mbar 6 dann G Gambar 7.
No. Sampel
Gambar 4. Kadar Am monia Daerahh Penelitian
48
14.4
T m masih dapatt seehingga airr di Desa Tanggan diikonsumsi. Disajikan pada Gam mbar 8 dann G Gambar 9.
Titik 23
Titik 26
0.0009
0.004 Titik 20
0.006
0.004 Titik 18
0.0009 Titik 10
0.004 0 0009 0.0009 Titik 9 Titik 9
Titik 4
0.002
0.0009
0.004
Titik 2
0.006
Titik 16
0.008
0
N Daerah Penelitian Gambarr 6. Kadar Nitrat
0.01
0.01
0.0009
No. Sampel
0.012
Titik 1
Kadar Nitrit (mg/L)
3.9 39 Titik 23 Titik 23
Titik 26
Titik 20
0 066 0.066 Titik 18 Titik 18
0.83 Titik 16
Titik 10
Titik 9
2.63
7.04
11.3 2.47 Titik 4
2.7 Titik 2
3.4 Titik 1
Kadar Nitrat (mg/L)
16 14 12 10 8 6 4 2 0
No. Sampel
Gambar 8. 8 Kadar Nitrrit Daerah Peenelitian
Gambar 77. Peta Sebarran Nitrat Deesa Tanggan
Nilai kandunggan nitrit yang tingggi menyebabkkan airtannah ini tidak layak dikonsumssi untuk kep perluan air minum. m Nittrit adalah zat kimia yangg bersifat raacun sehingga n mengakibbatkan wajah keracunan nitrit akan d kematiaan. Dari seeluruh samp pel membiru dan yang diiambil dii daerah penelitian menunjukkkan bahwa kadar nitrrit yang ada dalam airttanah masihh di bawahh persyaratan baku mutuu air minum m. Nilai yanng ditetapkan dari syaraat baku muutu air adaalah 3 mg g/l, sedangkan dari hasiil analisis laboratoriuum ua sampeel memiliiki menunjukkkan semu kandungann antara ≤ 0.0009 0 hingga 0,01 mg g/l,
Gambar 9. Peta Sebarann Nitrit Desaa Tanggan
Dari sepuluh s sam mpel penelittian yang dii am mbil di laapangan, kadar k sulfaat tertinggii seebesar 74,7 mg/l yang terdapat pada sampell dii titik 16 dan 89,2 mg/l yangg ada padaa saampel di tiitik 20. Seedangkan kadar k sulfatt teerendah yaittu pada sam mpel pada tittik 23 yaituu 100,9 mg/l. Kadar K sulfaat dari bakuu mutu airr m minum yangg aman un ntuk dikonssumsi yaituu kuurang dari 250 mg/l sehingga airrtanah yangg adda di daeraah penelitiaan memenuuhi kriteriaa 49
42.3 Titik 23 Titik 23
Titik 26
Titik 20
10 9 10.9
23.8 Titik 18
16.6 Titik 10
Titik 16
19.4
13.7
0
Titik 2
20
12.1
40
Titik 9
60
Titik 4
52.4
80
suudah tidak layak l untuk k di minum. Kadar besii yaang tinggi pada Desa Tanggan dipengaruhi d i olleh faktor batuan yaang ada paada daerahh teersebut. Diisajikan paada Gambaar 12 dann G Gambar 13.
89.2
74.7
100
Titik 1
Kadar Sulfat (mg/L)
untuk air m minum. Dissajikan pada Gambar 10 dan Gambaar 11.
No. Sampell
Gambarr 10. Kadar Sulfat S Daerahh Penelitian G Gambar 12. Kadar K Besi Total T Daerahh Penelitian
Gambar 11. Peta Sebaaran Sulfat D Desa Tanggan n
Kaddar besi yang ada pada Deesa Tanggan yang y di am mbil dari seppuluh samp pel ada lima sampel yan ng melebihhi batas bakku minum yaituu pada samppel titik 4, 16, 1 mutu air m 18, 20, daan 26 denggan nilai masing-masin m ng titik adalahh 0,75mg/l; 0,72 mg//l; 0,93 mgg/l; 0,46 mg/l; 0,67 mg/l.. Persyarataan baku muutu air minum m yang ditetapkan dalaam Peraturan Menteri K Kesehatan No. 492 Tahun 2010 menyebutkkan bahwa kadar maaksimal yanng diperbolehh dalam bessi adalah 0,3 0 mg/l. Jaadi apabila kaadar besi leebih dari 0,3 mg/l makka
Gambar 13. 1 Peta Sebaaran Besi Tottal Desa Tanggan
Kesad dahan air adalah kandungann m mineral-mine eral tertenttu di dalam m air yangg beerupa ion kaalsium (Ca)) dan magneesium (Mg)) daalam bentuuk garam karbonat. Daari sepuluhh saampel yangg di ambil di lapangann, hasil ujii keesadahan menunjukkkan angkaa tertinggii kaadar kapurnnya adalah 588 mg/l yaitu padaa tittik 18, sedaangkan kadaar kapur yanng terendahh 50
terdapat paada sampel titik 20 denngan nilai 2552 mg/l. Kaddar kapur di Desa Tanggan T biisa dikatakan cukup tinggi. Dilihat D daari persyaratann baku muttu air yangg menetapkan batas amaannya adalaah 500 mgg/l. Ada saatu sumur yanng memilik ki nilai yaang melebiihi standar bakku mutu airr minum yaaitu pada tittik 18 dengann nilai 5888 mg/l, seehingga pada sumur titik 18 tid dak layak dikonsum msi. Tingginya nilai kesadahan dipeengaruhi oleh faktor batuuan yang ada di Deesa Tanggaan. Disajikan ppada Gambaar 14 dan Gambar G 15.
Bakteeri coli merupakaan bagiann orrganisme yang biiasa hiduup dalam m peencernaan manusia dan hew wan yangg beerdarah panas. p Paada peneelitian inii peenggunaan bakteri cooli digunakkan sebagaii inndikator pennentu kualittas airtanah,, agar dapatt diiketahui ap pakah airtannah pada daaerah Desaa Tanggan layyak dikonsu umsi oleh masyarakatt H analiisis dari peengambilann attau tidak. Hasil seepuluh sam mpel airtanahh pada Dessa Tanggann m menunjukan sampel titiik 23, titik 1, titik 188 daan titik 10 memiliki m kaandungan bbakteri yangg saangat tinggii yaitu ≥ 24 400 MPN/1000 ml yangg m melewati staandar baku mutu air minum m yangg teelah ditetappkan dalam m Peraturaan Menterii K Kesehatan No. N 492 Tahun T 20100 yaitu 0.. K Kandungan bakteri coli yanng tinggii diisebabkan karena k jaraak sumur yang y terlaluu deekat dengaan septik tank, t sehingga sumurr teercemar denngan bakterri coli yang bersumberr daari septik taank tesebut. Agar bisa dikonsumsi d i daan di minu um maka untuk mennghilangkann baakteri coli yang ada dalam airttanah perluu diilakukan pengolahann terlebihh dahulu.. D Disajikan pad da Gambar 16 dan Gam mbar 17.
Gambar 144. Kadar Kessadahan Daerrah Penelitiaan
G Gambar 16. Kadar K Bakterri Coli Daeraah Penelitian
Gambarr 15. Peta Seebaran Kesaddahan Desa Tannggan
51
A alirann allirannya doominan ke selatan. Arah aiirtanah yanng ke tengg gara dipenggaruhi olehh addanya sungaai Bengawaan Solo yanng berada dii baagian tim mur Desa Tanggan, sehinggaa aiirtanah terseebut masukk ke dalam sungai atauu biisa disebut juga j dengan n sungai effl fluent. Berdaasarkan Peraturan Menterii K Kesehatan 4992 tahun 20 010 kualitas airtanah dii D Desa Tanggaan masih memenuhi m p persyaratan n baaku mutu air minum m. Hal ini dibuktikann deengan jum mlah sampeel yang diambil darii seepuluh sam mpel airtannah lima diantaranya d a m masih beradaa pada ambbang batas yang amann unntuk dikonsumsi, sedangkan lim ma sampell laainnya mem miliki amban ng batas yanng melebihii unntuk digunaakan sebagaai air minum m, sehinggaa peerlu adanyaa pengolahaan air terleebih dahuluu aggar layak unntuk dikonsumsi. Pengaaruh adan nya TPA terhadapp aiirtanah seccara umum m tidak meenunjukkann addanya penccemaran airrtanah di seekitar TPA,, kaarena unsu ur pencem mar dari TPA T masihh beerada dibaw wah standar baku mutu air minum,, daan batuan yang beerada disekkitar TPA A m merupakan batuan b kedapp air.
baran Bakterri Coli Desa Gambar 17. Peta Seb Tannggan
Penngaruh addanya TPA terhadap airtanah secara s umu um tidak menunjukk m an adanya penncemaran airtanah a di sekitar TPA A, karena unnsur penceemar dari TPA massih berada dibaawah standaar baku muttu air minum m. Faktor battuan yang ada a di daerrah penelitian juga sangaat berpengaaruh terhadaap masuknyya air lindi kee dalam tannah. Batuann yang berada disekitar TPA T meruppakan batuaan kedap air, a sehingga TPA T tidak mecemari sumur-sum mur yang beradda disekitarnnya.
D DAFTAR PU USTAKA
Karmono dan Jokoo Cahyonno. 1978.. K Pengaantar Peneentuan Kuualitas Air. Fakulltas Geograafi. Universsitas Gajahh Madaa. Yogyakarrta. A Arsyad, S. 2000. 2 Konseervasi Tanaah dan Air. Bogo or: Serial Puustaka IPB Press. P M Menteri Keseehatan Repuublik Indonnesia. 2002.. Persyyaratan Kualitas K Aiir Minum.. Keputusan M Menteri Kesehatann Repubblik Indoonesia N No: 907// MENK NKES/ SK/ VII V / 2002. Jakarta. M Menteri Keseehatan Repuublik Indonnesia. 2010.. Persyyaratan Kualitas K Aiir Minum. Peratturan M Menteri Kesehatann Repubblik Indoonesia N No: 492// MENK NKES/ PER// IV/ 2010. Jakarta. J Puurnama, I. 2000. Bahaan Ajar Geeohidrologi. Fakultas Yogyyakarta: Geografi,, Univeersitas Gadjjah Mada. Todd, D. 1980. 1 Grou undwater Hydrology. N York: John New J Willeyy & Sons.
KESIMPU ULAN Konndisi airtannah di Deesa Tanggan mempunyaai kedalamaan muka airtanah a yanng cukup bervvariasi, hal ini dikarenaakan keadaan topografi daerah terrsebut juga bervariaasi, b Dii daerah yanng antara dataar hingga berbukit. datar kedaalaman mu uka airtanaahnya relaatif dangkal, sedangkan di d daerah yang y berbuk kit c dalam m. kedalamann muka airrtanahnya cukup Arah aliraan airtanahh di daeraah penelitian mengalir m menyebar, tetapi t karenna pada arah selatan m merupakan dataran maka arah 52